PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS(THINK PAIR AND SHARE)TERHADAP PENGUASAAN
MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA ( Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil TP 2011/2012
SMP Gajah Mada Bandar Lampung )
Oleh
NANI SUGIARTA
Pembelajaran biologi di SMP Gajah Mada selama ini menghasilkan penguasaan materi Pokok Sistem Pernapasan yang masih rendah, dikarenakan kurang tepatnya guru dalam menggunakan model pembelajaran. Pemilihan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS)dikarenakan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sangat dominan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model kooperatif tipe TPS terhadap aktivitas dan penguasaan materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia.
kuantitatif penguasaan materi dalam penelitian diperoleh dari nilaipretestdan postest, kemudian dihitung selisisihnya dan diperoleh N-gain. Analisis data menggunakan uji–t pada taraf kepercayan 5% dengan menggunakan program SPSS 17. Data kualitatif yaitu aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dianalisis secara deskriptif dalam bentuk persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penguasaan Materi Pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe TPS (N-gain= 43,31) lebih tinggi dari pada siswa yang pembelajarannya menggunakan diskusi kelompok (N-gain= 22,09); (2) rata-rata N-gainsemua indikator penguasaan materi siswa (C2, C3, dan C4) berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol kecuali ingatan (C1). Dengan demikian penggunaan model kooperatif tipe TPS berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia siswa kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung T.P 2011/2012; (3) rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol yang meliputi aktivitas mengemukakan pendapat, bertanya, bekerja sama, membuat kesimpulan, dan konsentrasi belajar siswa. Keseluruhan aspek aktivitas siswa di kedua kelas menunjukkan kategori yang berbeda kecuali pada aspek bekerja sama, sama-sama berkategori tinggi.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas dan mutu pendidikan merupakan salah satu upaya pembangunan bangsa Indonesia menuju masyarakat yang makmur jauh dari kemiskinan. Dalam upaya meningkatkan lulusan yang bermutu dan
berkualitas tersebut, sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang memiliki peranan penting dalam rangka pembentukan lulusan yang berkualitas dan bermutu, proses perubahan tersebut dapat dilakukan dengan cara
melaksanakan belajar mengajar dengan baik dan dengan sarana dan prasarana yang mendukung serta pemanfaatanya yang maksimal (Suryani, 2010:2).
Proses belajar mengajar terjadi manakala ada interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru
memerankan fungsi sebagai pengajar atau pemimpin belajar atau fasilitator belajar, sedangkan siswa berperan sebagai pelajar atau individu yang belajar (Sugiyanta, 2011:32).
Dalam pendidikan, salah satu inovasi pembelajaran yang diterapkan oleh pemerintah saat ini yaitu dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Mulyasa (2006:33) KTSP menghendaki proses pembelajaran yang memberdayakan semua peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan dengan menerapkan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, berpusat pada peseta didik. Hal ini akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan bermakna: yang lebih menekankan pada belajar mengetahui (learning to know), belajar berkarya (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup bersama secara harmonis (learning together).
digunakan guru dalam pembelajaran materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia. Selama ini guru menggunakan metode diskusi namun diskusi berjalan tidak optimal karena hanya sebagian siswa saja yang aktif selain itu diskusi cenderung teoritis sehingga membosankan.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu alternatif model
pembelajaran yang menarik yang dapat meningkatkan aktivitas dan solidaritas sosial siswa dalam belajar sehingga memberikan dampak positif terhadap penguasaan materi siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran tersebut ialah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipeThink Pair Share (TPS).
Pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural tipe TPS merupakan pembelajaran kelompok yakni, siswa saling bekerjasama dalam memahami suatu masalah dan berusaha untuk memecahkan masalah dengan berpasangan. Dalam kegiatan pembelajaran, pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya. Dalam kegiatannya, siswa diharapakan dapat membantu dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencapai tujuan tersebut siswa dalam kooperatif saling membantu sehingga lebih termotivasi dalam belajar
pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi pokok bahasan Zat dan
Wujudnya. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar dan kualitas interaksi siswa kelas VII SMP N 1 Kalasan, Sleman, Yogyakarta T.P 2005/2006. Berdasarkan fakta tersebut menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat juga digunakan pada siswa di SMP Gajah Mada Bandar
Lampung.
Penelitian ini mengharapkan seluruh siswa kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan materinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia ?
2. Manakah penguasaan materi yang lebih tinggi antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan diskusi ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh penggunaan model TPS terhadap penguasaan materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia.
2. Pengaruh penggunaan model TPS terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Siswa :
a. memberikan siswa pengalaman belajar yang berbeda dalam mata pelajaran biologi.
b. memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam mencari informasi sendiri.
2. Guru :
Memberikan alternatif model pembelajaran dalam meningkatkan penguasaan materi oleh siswa.
3. Sekolah:
Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
4. Peneliti :
E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dikemukakan, maka perlu adanya batasan masalah yaitu:
1. Think Pair and Share(TPS)atau berpikir berpasangan merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain (Lie, 2007:57). Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TPS terdiri atas.
Thinking(tahap berpikir secara mandiri).Pairing(tahap berpasangan). Sharing(tahap berbagi).
2. Penguasaan materi adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia yang dilihat dari hasil pretest, postest danN-Gain. Indikator penguasaan materi yang diukur meliputi : ingatan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3) dan analisis (C4).
3. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Gajah Mada
4. Materi pembelajaran yang digunakan adalah materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia.
F. Kerangka Pikir
Tujuan pembelajaran sangat berkaitan erat dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru di sekolah. Oleh karena itu, penerapan model
kondusif, karena siswa dapat terlibat langsung secara aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam belajar akan meningkatkan hasil belajar, hasil belajar merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru. Oleh karena itu, penguasaan materi merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar. Terutama dalam mata pelajaran biologi, sebagai salah satu mata pelajaran sains yang muatan materinya lebih banyak sehingga tidak
dimungkinkan siswa untuk menghafal serta mengingatnya. Siswa dituntut untuk lebih memahami konsep biologi dan mengembangkan daya nalar dalam mempelajari biologi dan memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran biologi. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Dengan tehnik ini siswa dapat mengembangkan kemampuan dalam
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif tipe TPS sedangkan varibel terikatnya ialah penguasaan materi siswa. Hubungan antara variable tersebut di gambarkan dalam diagram di bawah ini.
Gambar 1. Hubungan antara kedua variable tersebut adalah
Keterangan: X : Model pembelajaran kooperatif tipe TPS Y : Penguasaan materi siswa.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. H0 : Model pembelajaran kooperatif tipe TPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia oleh siswa SMP Gajah Mada Bandar Lampung.
H1 : Model pembelajaran kooperatif tipe TPS berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia oleh siswa SMP Gajah Mada Bandar Lampung. 2. H0 : Rata-rata penguasaan materi pokok Sistem Pernapasan Pada
Manusia yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe TPS sama dengan yang menggunakan metode diskusi.
H1 : Rata-rata penguasaan materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia yang menggunakan model pembelajaran kooperatife tipe TPS lebih tinggi dibandingkan yang menggunakan metode diskusi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatifmerupakan strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil. Kepada siswa diajarkan kecakapan-kecakapan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman sekelompoknya, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya (Anonim, 2011:5).
Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya.
Siswa yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif setelah menggunakan pembelajaran kooperatif akan berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota kelompoknya Priyatno 2007( dalam Wena 2009:189). Agar terlaksana dengan baik strategi ini dilengkapi dengan LKSyang berisi tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan siswa. Selama bekerja dalam
kelompok, setiap anggota kelompok berkesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan memberikan respon terhadap pendapat temannya. Setelah menyelesaikan tugas kelompok, masing-masing menyajikan hasil
pekerjaannya didepan kelas untuk didiskusikan dengan seluruh siswa.
Sistem pembelajaran gotong royong ataukooperatif merupakan sistem
pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur
Hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif tentang apa yang dapat dilakukan siswa untuk mencapai keberhasilan belajar berdasarkan kemampuan dirinya secara individu dan andil dari anggota
kelompok lain selama belajar bersama dalam kelompok. Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong royong, yaitu: a) Saling ketergantungan positif b) Tanggung jawab perseorangan c) Tatap muka d) Komunikasi antar anggota e) Evaluasi proses kelompok.
Sebagai seorang guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa tentu akan memilih manakah model pembelajaran yang tepat diberikan untuk materi pelajaran tertentu. Apabila seorang guru ingin menggunakan
pembelajarankooperatif, maka haruslah terlebih dahulu mengerti tentang pembelajarankooperatif tersebut. Menurut Depdiknas ( 2005 : 46) mengemukakan ciri-ciri pembelajarankooperatif sebagai berikut:
a. Siswa bekerja dalam kelompok secarakooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
c. Bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda.
Menurut Nurhadi (2004:16) ada banyak alasanmengapa pembelajaran
Kooperatif dikembangkan.Menurutnya keuntungan pembelajaran Kooperatif diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial. 2. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.
3. Berbagai kecakapan sosial yang diperlukan untuk memeliharahubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.
4. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif.
5. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih
baik”.
B. PembelajarankooperatiftipeThink Pair and Share(TPS)
TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Misalkan seorang guru baru saja menyelesaikan suatu penyajian singkat, atau siswa telah membaca suatu tugas dan guru menginginkan siswa memikirkan lebih mendalam tentang apa yang telah dijelaskan atau dialami. TPS merupakan jenis pembelajarankooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2 anggota). Menurut
Nurhadi dan Senduk (2004:67) tahapan-tahapan dalam TPS dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Thinking(berpikir).
2. Pairing(berpasangan).
Guru meminta siswa berpasangan dengan teman satu mejanya yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban atau berbagi ide. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. 3. Sharing(berbagi).
Pada tahap akhir ini, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruhkelompok kelas secara bergiliran tentang apa yang telah mereka bicarakan.
TPS memiliki prosedur belajar yang terdiri atas siklus regular dari aktivitas pembelajarankooperatif. Namun, tahapan TPS dimasukkan sebagai tahapan review setelah siswa bekerja dalam tim. Adapun siklus regular pembelajaran yang dimaksud adalah : a) tahapan pengajaran b) tahapan belajar tim c) tahapan TPS d) tahapan penilaian e) tahapan rekognisi/penghargaan.
Dalam TPS, guru menantang dengan pertanyaan terbuka dan memberi siswa setengah sampai satu menit untuk memikirkan pertanyaan itu. Hal ini penting karena memberikan kesempatan siswa untuk mulai merumuskan jawaban dengan mengambil informasi dari memori jangka panjang. Siswa kemudian berpasangan dengan satu anggota kelompok kolaboratif atau tetangga yang duduk di dekatnya dan mendiskusikan ide-ide mereka tentang pertanyaan selama beberapa menit (Anonim, 2011:28). Guru dalam hal ini dapat
Struktur TPS memberikan kesempatan yang sama pada semua siswa untuk mendiskusikan ide-ide mereka. Hal ini penting karena siswa mulai untuk membangun pengetahuan mereka dalam diskusi, disamping untuk
mengetahui apa yang mereka dapat lakukan dan belum ketahui. Proses aktif ini biasanya tidak tersedia bagi siswa dalam pembelajaran tradisional. Setelah beberapa menit guru dapat memilih secara acak pasangan yang ingin berbagi di hadapan kelas. Proses ini dapat dilakukan dengan meminta inisiatif siswa. Siswa biasanya lebih rela untuk merespon setelah mereka memiliki
kesempatan untuk mendiskusikan ide-ide mereka dengan teman sekelas karena jika jawabannya salah, rasa malu dapat dirasakan bersama. Selain itu, tanggapan yang diterima sering lebih intelektual sehingga melalui proses ini siswa dapat mengubah atau merefleksi ide-ide mereka (Anonim, 2011:29).
Pembelajaran TPSdapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. Membantu siswa untuk respek pada orang lain dan
menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan
Kelebihan model pembelajarankooperatif tipe TPS menurut Lie 2005 adalah: 1. memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta
memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan 2. siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan
pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah.
3. siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.
4. siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.
5. memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran kemudian teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
C. Penguasaan Materi
Penguasaan merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif dari tujuan kegiatan belajar mengajar. Ranah kognitif meliputi berbagai tingkah laku dari tingkatan terendah sampai tertinggi, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Penguasaan merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari, tetapi menguasai lebih dari itu, yakni memperlihatkan bebagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Rohamah, 2006:2).
secara utuh dan terpadu. Materi pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Awaluddin, 2008:1).
Arikunto (2003:115) menyatakan bahwa penguasaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang
dipelajari.Penguasaan materi bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis. Sedangkan materi pembelajaran merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Awaluddin, 2008:1).
membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu; (6) Createmencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Thoha (1994:1) menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes.
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2001:53). Menurut Fathurrohman dan sutikno (2009:174)Tes adalah pengukuran berupa pertanyaan perintah dan petunjuk yang ditujukan kapan test untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu.
Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru
mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah terutama untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196).
diketahui malalui pedoman penilaian. Bila nilai siswa≥ 66 maka
dikategorikan baik, bila 55≤ nilai siswa < 66 maka dikategorikan cukup baik,
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan di SMP Gajah Mada Bandar Lampung pada bulan November 2011 Semester Ganjil Tahun 2011/2012.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas dari 5 kelas, yaitu kelas VIIIb dengan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS terhadap penguasaan materi siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling(Margono, 2005:127). Selanjutnya siswa-siswa pada kelas VIIIb terpilih sebagai kelompok eksperimen dan siswa-siswa pada kelas VIIIa sebagai kelompok kontrol.
C. Desain Penelitian
I1
O1XI
O2
I2
O1 CO2
Gambar 2 Desain pretes postes kelompok tak ekuivalen
Keterangan : I1 = Kelas eksperimen (Kelas VIIIb), I2 =
Kelas kontrol (Kelas VIIIa), O1 = Pretes , O2= Postes , XI =
Perlakuan eksperimen (pembelajaran menggunakan model Kooperatif tipe TPS ),C= Perlakuan kontrol (pembelajaran
menggunakan metode diskusi kelompok (Adaptasi: Riyanto, 2001: 46)
D. Prosedur Penelitian
Tahap-tahap yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi : tahap prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap tersebut diuraikan sebagai berikut:
a) prapenelitian
Kegiatan prapenelitian meliputi:
1. Membuat surat izin penelitian untuk melaksanakan penelitian di SMP Gajah Mada Bandar Lampung.
2. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.
3. Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4. Pembuatan prangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, media, LKS, pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS. 5. Membuat instrumen evaluasi yaitu: soal pretes dan postes untuk
6. Melakukan uji validitas instrumen evaluasidengan melakukan uji ahli
7. Membuat lembar observasi aktivitas siswa.
8. Membentuk kelompok pada kelas eksperimen dengan cara membagi siswa dalam kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang siswa yang bersifat heterogen. Pada kelas kontrol, kelompok diskusi diambil berdasarkan tingkat nilai kognitif. Nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas.
b) Pelaksanaan
Kegiatan ini berupa kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk kelas eksperimen dan metode diskusi kelompok untuk kelas kontrol. Pengambilan data berupa pretest dan postest . Penelitian ini direncanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS terhadap penguasaan materi siswa dan kegiatan pembelajaran tanpa menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS terhadap penguasaan materi siswa.
• Kelas Eksperimen. a) Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa (Pertemuan 1-3)
2. Siswa diberi soal pretes untuk dikerjakan (Pertemuan 1) 3. Siswa diberi apersepsi untuk memulai pelajaran.
pada pertemuan ke:
a) Satu : Apakah bernapas itu?? apa saja alat-alat pernapasan yang kalian ketahui?
b) Dua : Apakah perbedaan antara inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan manusia? Mengapa pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan?
c) Tiga : Apakah perbedaan antara kelainan dan penyakit? Apa saja faktor penyebab kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan?
4. Siswa diberi apersepsi dan motivasi untuk memulai pelajaran.
yaitu:
a) Pertemuan ke-1: Guru memberikan penegasan, bahwa setiap makhluk hidup pasti bernapas. Dalam mempelajari materi Sistem Pernapasan Pada Manusia kalian akan mengerti dan mengetahui organ penyusun saluran pernapasan.
, dan pada saat ekspirasi rongga dada mengecil dan diafragma melengkung keatas.
c) Pertemuan ke-3: Guru mempetegas bahwa Sistem Pernapasan Pada Manusia dapat mengalami berbagai kelainan dan penyakit, faktor dan penyebab penyakit Sistem Pernapasan Pada Manusia berbeda-beda. Di dalam rokok atau tembakau banyak mengandung bahan-bahan kimia karsinogen (penyebab kanker). 5. Siswa memperhatikan dan mendengarkan Standar
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran.
6. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 2 orang yang bersifat heterogen.
b) Kegiatan inti
1. Siswa diberi informasi tentang model pembelajaran TPS dan langkah-langkahnya dimana mereka akan belajar dalam kelompok berpasangan (2 orang) .
2. Siswa diminta untuk duduk dalam kelompoknya masing-masing, Setiap kelompok akan memperoleh lembar kerja siswa yang berisi kegiatan siswa yang harus diselesaikan (Pertemuan 1-3).
4. Guru berkeliling untuk membimbing siswa dalam mengerjakan LKS.
5. Setiap pasang siswa menuliskan hasil temuannya di kertas karton lalu ditempelkan di dinding dan setiap kelompok berkeliling untuk memberikan komentarnya.
6. Guru mengkonfirmasi terhadap komentar yang ada dan siswa membenarkan konsepnya.
c) Penutup
Pada pertemuan 1-3, yaitu:
1. Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Siswa diberi postest (pertemuan 3)
3. Siswa dibimbing oleh guru untuk mengingatkan kembali pelajaran di rumah.
• Kelas Kontrol. a) Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa (Pertemuan 1-3).
2. Siswa diberi soal pretes untuk dikerjakan (Pertemuan 1). 3. Siswa diberi apersepsi untuk memulai pelajaran pada
pertemuan ke:
b) Dua : Apakah perbedaan antara inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan manusia? Mengapa pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan?
c) Tiga : Apakah perbedaan antara kelainan dan penyakit? Apa saja faktor penyebab kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan?
4. Siswa diberi motivasi untuk memulai pelajaran yaitu: a) Pertemuan ke-1: Guru memberikan penegasan, bahwa
setiap makhluk hidup pasti bernapas. Dalam mempelajari materi Sistem Pernapasan Pada Manusia kalian akan mengerti dan mengetahui organ penyusun saluran pernapasan.
b) Pertemuan ke-2: Guru mempertegas bahwa pada saat inspirasi rongga dada membesar dan diafragma mendatar , dan pada saat ekspirasi rongga dada mengecil dan
diafragma melengkung keatas.
c) Pertemuan ke-3: Guru mempetegas bahwa Sistem Pernapasan Pada Manusia dapat mengalami berbagai
5. Siswa memperhatikan dan mendegarkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan
pembelajaran. b) Kegiatan inti
1. Siswa diberi informasi tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan. Setiap kelompok akan memperoleh lembar kerja siswa yang berisi kegiatan siswa, kemudian siswa
mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi di depan kelas (Pertemuan 1-3).
2. Siswa dibagi kedalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 7-8 orang dan meminta siswa duduk dalam kelompoknya masing- masing.
3. Siswa mendengarkan penjelasan materi pada pertemuan pertama tentang Sistem Pernapasan Pada Manusia. Pertemuan kedua membahas mekanisme pernapasan pada manusia. Pertemuan ke tiga tentang kelainan dan penyakit pada Sistem Pernapasan Pada Manusia.
4. Siswa dibagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).
5. Guru berkeliling untuk membimbing siswa dalam mengerjakan LKS.
6. Guru memilih perwakilan dari masing-masing kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya.
c) Penutup
Pada pertemuan 1–3, yaitu:
1. Siswa dibimbing oleh guru dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Siswa diberi soal postest untuk dikerjakan (Pertemuan 3). 3. Siswa diberi pekerjaan rumah (PR) dan mengingat kembali
pelajaran di rumah.
4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data
Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah: 1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa nilai pretes, nilai postes, dan N-gain. b. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa.
2. Teknik Pengambilan Data
Data diambil dengan menggunakan instrumen penelitian berupa : hasil belajar dan aktivitas siswa.
a) Tes awal dan tes akhir
Untuk menghitung nilai pretes, postes digunakan teknik penskoran sebagai berikut :
100
x N R Skor =
Keterangan:
Skor : Nilai yang diharapkan (dicari), R: Jumlah skor yang diperoleh, N: Jumlah skor maksimal (Purwanto, 2008:102).
b) . Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa diperoleh dengan lembar aktivitas siswa yang berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar aktivitas sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah: A. Aktivitas mengemukakan pendapat/ide.
B. Aktivitas bertanya.
C. Aktivitas bekerjasama/ berdiskusi dengan teman. D. Aktivitas membuat kesimpulan.
E. Aktivitas konsentrasi belajar siswa.
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
a. Hipotesis
Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
b. Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lhitung< Ltabelatau p-value > 0,05, tolak Ho untuk
harga yang lainnya (Nurgiantoro, 2002:118).
2. Uji Homogenitas Data
Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian dengan menggunakan program SPSS versi 17.
1) Hipotesis
Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama H1 :Kedua sampel mempunyai varians berbeda
2) Kriteria Uji
- Jikaχ2hit<χ2tab sehingga Ho diterima
- Jikaχ2hit>χ2tab sehingga Ho ditolak (Pratisto, 2004: 63).
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji kesamaan dua rata-rata Ho:μ1=μ2
H1:μ1≠ μ2
1) Hipotesis
Ho: Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama
H1: Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
sama 2) Kriteria Uji :
Ho diterima jika–ttabel< thitung< ttabel
Dalam hal lainnya Ho ditolak (Sudjana, 2005:227). b. Uji perbedaan dua rata-rata
Ho:μ1=μ2
H1:μ1>μ2
1) Hipotesis
Ho: Rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen sama dengan
kelompok kontrol.
H1: Rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen lebih tinggi dari
kelompok kontrol. 2) Kriteria Uji :
Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima
Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka Ho ditolak
(Pratisto, 2004:10)
c. Uji hipotesis dengan ujiMann-WhitneyU Ho:μ1=μ2
H1:μ1≠ μ2
1) Hipotesis
Ho: Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama
H1: Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
2) Kriteria Uji :
Ho ditolak jika sig< 0,05
Dalam hal lainnya Ho diterima (Anonim, 2009:166).
4) Pengolahan Data Aktivitas siswa
Data aktivitas siswa diperoleh melalui observasi saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
1) Menghitung rata–rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:
100
Keterangan: χ: Rata-rata skor aktivitas siswa,∑Xi: Jumlah skor yang diperoleh,n: Jumlah skor maksimum (dalam
Widiyaningrum, 2010:44) Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No Nama Aspek yang diamati
Keterangan :
A. Aktivitas mengemukakan pendapat/ide :
1. Tidak mengungkapkan ide/pendapat (diam saja).
2. Kemampuan mengemukakan pendapat/ide tetapi tidak sesuai dengan pembahasan pada materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia.
3. Kemampuan mengemukakan pendapat/ide tetapi sesuai dengan pembahasan pada materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia.
B. Aktivitas Bertanya:
1. Tidak Mengajukan Pertanyaan.
2. Mengajukan pertanyaan , tetapi tidak mengarah pada permasalahan.
3. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia.
C. Aktivitas Bekerjasama/ Berdiskusi dengan teman:
1. Tidak bekerjasama/berdiskusi dengan teman (diam saja). 2. Bekerjasama/berdiskusi dengan teman namun tidak sesuai
dengan permasalahan pada LKS materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia.
3. Bekerjasama/berdiskusi dengan teman sesuai dengan
permasalahan pada LKS materi pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia.
D. Aktivitas Membuat Kesimpulan: 1. Tidak membuat kesimpulan.
2. Membuat kesimpulan namun tidak lengkap dan tidak sesuai dengan permasalahan.
3. Membuat kesimpulan lengkap dan sesuai dengan permasalahan.
E. Aktivitas konsentrasi belajar siswa:
1. Tidak memperhatikan sama sekali karena sibuk mengobrol dengan siswa lain dan melakukan kegiatan lainnya.
2. Kurang memperhatikan karena kadang-kadang masih sibuk dengan kegiatan lainya.
2) Menafsirkan atau menentukan kategori persentase aktivitas siswa sesuai klasifikasi pada tabel berikut:
Tabel 2. Klasifikasi Aktivitas Siswa
Kategori aktivitas siswa Interpretasi 0,00–29,99 Sangat Rendah
30,00–54,99 Rendah
55,00–74,99 Sedang
75,00–89,99 Tinggi
90,00–100,00 Sangat Tinggi
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan model kooperatif tipe TPS berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi pokok sistem pernapasan manusia pada siswa kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung.
2. Penggunaan model kooperatif tipe TPS berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok sistem pernapasan manusia pada siswa kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung.
B. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Model kooperatif tipe TPS memiliki sintaks yang setiap tahapnya
memerlukan waktu yang berbeda-beda, sehingga sebaiknya guru dapat memanfaatkan waktu secara efektif setiap pertemuan.
( Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil TP 2011/2012 SMP Gajah Mada Bandar Lampung )
(Skripsi)
Oleh : NANI SUGIARTA
0643024036
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L., David, K., Peter, a., Kathleen, C., Ricard, M., Paul, p., James, R., Merlin, W. 2000.A Taxonomy for Learning, Teaching, ans Assesing ( A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, Abridged Edition). Longman : Newyork
Arikunto, S. 2001.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.PT. Bina Aksara. Jakarta. ___________2003.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.PT. Bina Aksara. Jakarta. Astuti E.2011.Pengaruh penerapan model pembelaran kooperatf tipe TPS
terhadap peningkatan hasil belajar. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Awaludin, A. 2008.Materi Ajar.http// andhysastera.blogspot.com. (18 Desember 2009; pukul 13:35 WIB)
Anonim. 2011(a).Think Pair Shere. http/www.eazhul.org
uk/nlc/think,pair,share.htm. (5 Januari 2011): 19.15 WIB. .2011(b). Belajar dan pembelajaran. http://www. Blogroll.
Pembelajaran.com/index.php?option=com_content&task=view&id=18 &Itemid=40. (8 Januari 2011): 19.00 WIB.
.
2011(c).Think Pair Shere. http/www.eazhul.org
uk/nlc/think,pair,share.htm. (5 Januari 2011): 19.26 WIB. Daryanto. 1999.Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Depdiknas. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi.Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Diknas.
Estiti, M. 2006.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TPS pada Mata Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Prestasi dan Belajar Siswa Kelas XII IPA SMAN I Gondangwetan Pasuruan. Skripsi. UM: Malang.
Fathurrohman dan Sutikno. 2009.Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Islami.Redika Aditama. Jakarta.
Giarmin. 2011.Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar bandar lampung dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Hamalik, O. 1994.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
2009. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Lie. 2005.TPS. Google.Networked Learning
Comunnityhttp//www.lpmpjogja.diknas.go.id .( 4 Maret 2011): 19.00 WIB.
2008.Cooverative. . Google.Networked Learning Comunnity. http//www.lpmpjogja.diknas.go.id. . (4 Maret 2011). 20.00 WIB. Margono, S. 2005.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhadi, dkk. 2004.Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK.Universita Negeri Malang. Malang.
Nurgiantoro, Genawa, dan Marzuki. 2002.Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.Gadjah Mada Universty Press: Yogyakarta.
Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.
Riyanto, Y. 2001.Metodologi Pendidikan, Jakarta : SIC
. 2009.Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Rohamah, S. 2006. ”Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Penguasaan Materi
Penerapan Hukum-Hukum Newton Menggunakan Model Kemandirian Aktif”. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Sardiman, Srief S. dkk. 2002.Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugandi. 2011. pembelajaran cooverative http://www. Idonbiu.com/2009/05-learning-html. (14 januari 20011): 19.00 WIB.
Suryani K. 2010.Hubungan persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan pemanfaatan media oleh guru dengan motivasi belajar ekonomi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Thoha, M. C. 1994.Teknik Evaluasi Pendidikan.Grafindo Persada. Jakarta. Wena, made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara
Widianingrum N.2010. Pengaruh media lingkungan sekitar sekolah melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap kecakapan berpikir rasional siswa.Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Wulandani. 2010. Cooperative TPS meningkatkan penguasaan konsepGoogle. Networked Learning Comunnityhttp//www.lpmpjogja.diknas.go.id. . (3 Mei 2011): 19.00 WIB.
( Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil TP 2011/2012 SMP Gajah Mada Bandar Lampung )
Oleh
NANI SUGIARTA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
ii
PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA ( Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas
VIII Semester Ganjil TP 2011/2012 SMP Gajah Mada Bandar Lampung )
Nama Mahasiswa : NANI SUGIARTA
Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024036
Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing
Dr. Tri Jalmo, M.Si. Pramudiyanti, S.Si, M.Si
NIP 19610910 198603 1 005 NIP 19730310 199802 2 001
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Dr. Caswita, M. Si
iii
Ketua :Dr. Tri Jalmo, M.Si. . ____________
Sekretaris :Pramudiyanti S. Si., M.Si ____________
Penguji
Bukan Pembimbing :Neni Hasnunidah, S. Pd., M.Si
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
iv Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nani Sugiarta
Nomor pokok mahasiswa : 0643024036 Program studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : P. MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.
Bandar Lampung, 04 Mei 2012 Yang menyatakan
v
Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 1 Blambangan Umpu yang diselesaikan pada tahun 2000. Tahun 2000 diterima di SMP Negeri 1 Balmbangan Umpu yang diselesaikan pada tahun 2003. Tahun 2003 diterima di SMA Negeri 1 Balambangan Umpu yang diselesaikan tahun 2006 dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi.
Tahun 2010, penulis melaksanakan praktik mengajar melalui Program
Pengalaman Lapangan (PPL) dan ditempatkan di SMP Tunas Harapan Bandar Lampung.
vi
Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka
tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakinya.
(Al Baqarah:255)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.
(Al Ashr:1-3)
Engkau bertanya kepadaku saudaraku, bilakah manusia dapat mencapai kesempurnaan,
dengarlah jawabanku manusia mendekati kesempurnaan ketika ia merasa sebagai langit
tak bertepi, dan laut tak berpantai.
( Kahlil Gibran : 2005 )
Yakinlah, seberapa indahnya rencana kita jauh lebih indah rencana ALLAH S.W.T untuk
kita, maka berprasangka baiklah pada Nya
(Penulis)
Bercerminlah sebelum bertindak karena akibat dari tindakan adalah cerminan diri
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
limpahan rahmat dan karunia-Nya. Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan
lembaran-lembaran penuh suka duka ini kepada:
Ayah (Ahmad Damiri) dan ibuku tercinta (Zainap), yang telah membesarkan ku
dengan penuh kasih sayang, mendidik, mendoakan, memotivasi dan tak kenal
lelah menuntunku dalam mewujudkan mimpiku. Mudah-mudahan kelak Aku
dapat menjadi kebanggaan dan membahagiakan kalian. Amin. Doa kalian adalah
ridho allah
Kakakku (Okta Resmila S.kep) dan adik-adikku (Fera Rensi,Raden Syaputra dan
Fitri anggun Anggreni) yang selalu mendoakan dan memberikan perhatian
serta kasih sayangnya.
Keluarga besarku, atas doa dan kasih sayangnya.
Sahabat terbaikku Alvia Kartina, S.Pd, yang telah membuat hidup penulis
semakin indah dengan canda, tawa, tangis dan terimaksih atas semua
waktunya yang telah diberikan pada penulis, dan tak henti-hentinya
memberikan penulis semangat, dorongan dan membantu menemukan jati diri
penulis. kenali dan fahami seseorang, baru nilai Ia dengan hati.
Guru dan dosenku yang telah memberiku banyak ilmu.
viii
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah swt. karena kasih sayang dan rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS(THINK PAIR AND SHARE)TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
( Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil TP 2011/2012 SMP Gajah Mada Bandar Lampung )
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas
Lampung.
3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, pembimbing akademik dan pembahas atas saran-saran perbaikan, dukungan semangat, dan nasehat serta motivasinya.
4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembimbing I atas, bimbingan, motivasi, kasih sayang dan masukannya kepada penulis.
ix
7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta“kalian adalah motivasi
utamaku” kakak tersayang Okta Resmila S.kep, adik-adikku dan keluarga besar terkasih atas kasih sayang, nasihat, sertadoa’ yangselalu tercurah.I Love you very much...
8. Ibnu Munzir, S.Pd.I., selaku Kepala SMP Gajah Mada Bandar Lampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.
9. Farid densa S.Tp., selaku guru mitra yang telah banyak memberikan bantuan, masukan dan nasehat selama penelitian.
10. Siswa-siswi kelasVIIIa dan VIIIb SMP Gajah Mada Bandar Lampung atas kerjasama, keceriaan dan perhatiannya selama penelitian.
11. Keluarga kecilku di kampus, Yuniarti Purnama Sari, S. Pd, Melia Eka Putri, S. Pd, Elia Sukma Dewi, S. Pd, Ana Puspita, S. Pd, Destri Eka Nita, Suwanti, S. Pd, dan Winarni, S.Pd. Terimakasih atas kebersamaan dan kasih sayang yang telah kita jalani selama ini.
12. Teman-temanku di pendidikan Biologi angkatan 2006, kakak tingkat, dan adik tingkat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Bandar Lampung, 04 Mei 2012 Penulis
x
Halaman DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR ... xiii I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6 F. Kerangka Pikir ... 7 G. Hipotesis Penelitian ... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9 A. PembelajaranKooperatif ... 9 B. Modelkooperatiftipe TPS ... 12 C. Penguasaan Materi ... 16
xi
B. Pembahasan ... 38 V. SIMPULAN DAN SARAN... 49 A. Simpulan ... 49 B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA………... 51
xii
Halaman 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa... 32 2. Klasifikasi kategori indeks aktivitas siswa ... 34 3. Data Penguasaan Materi siswa pada kelas eksperimen dan kelas
Kontrol... 35 4. Hasil uji t N-gainpenguasaan materi siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol ... .. 36 5. Data rata-rata N-gainsetiap indikator penguasaan materi kognitif siswa
pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol... ... ... 37 6. Hasil rata-rata setiap aspek aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan
xiii
Halaman 1. Hubungan antara variable bebas dan terikat ... ... 9 2. Desainpretest–postesttak ekuivalen ... ... 21 3. Contoh soal C1... ... 41 4. Contoh soal C2... ... 43 5. Contoh soal C4... 45
77
Pembelajaran 1 1. Menjelaskan
pengertian tentang hal yang telahdipelajari dantersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengetahuan, kaidah, teori, prinsip, dan metode.
Mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.
1. Selain menghasilkan energi, bernapas juga menghasilkan zat sisa yaitu karbon dioksida dan air.
jelaskan pengertian dari sistem pernapasan.
2. Lengkapilah kolum di bawah ini serta tuliskan fungsi dari alat-alat pernapasan tersebut?
1. Bernapas (proses menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan air) yang melibatkan alat-alat pernapasan
2. No 1.Rongga hidung fungsinya tempat masuknya udara. Dan mengalami 3 proses yakni penyarigan, pengaturan suhu, dan pengaturan kelembaban
No 4.Trakea
fungsinya menahan dan mengeluarkan debu agar tidak masuk ke paru-paru .
78 dipahami dengan baik.
Mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari
4. Perhatikan gambar dibawah ini!
Setelah melihat gambar dan melihat posisi diafrgama dan tulang rusuk di atas, proses apakah yang sedang terjadi, jelaskan!
dadamembesar karena otot antar tulang rusuk berkontraksi dan diafragma mendatar. Padasaat ekspirasi rongga dada mengecil karena otot antar tulang rusuk relaksasi dan diafragma melengkung ke atas.
79 itu meliputi fakta, peristiwa, pengetahuan, kaidah, teori, prinsip, dan metode.
Mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam besaran sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik
Mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.
6. Gejala umum adanya gangguan pada saluran pernapasan adalah batuk. Mengapa demikian, jelaskan?
7. Peradangan yang terjadi pada paru-paru khusunya pada bagian alveolus, merupakan salah satu gangguan sistem pernapasan. Apa nama dari ganguan tersebut jelaskan?
•Asap rokok mempunyai efek mengeringkan paru-paru
•Asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya
6. Karena batuk
merupakan refleks cara melindungi paru-paru terhadap zat-zat yang mengganggu. Jika saluran pernapasan berisi lendir, batuk akan membersihkan saluran tersebut sehingga akan lebih mudah bernapas.
7. Disebut pneumonia yaitu suatu peradangan pada paru-paru,
80 menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru.
Mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru.
8. Suatu keadaan, dimana hidung tersumbat, beringus dan bersin-bersin, merupakan ciri dar orang yang terserang dari salah satu ganguan sistem pernapasan, ganguan apa itu, bagaiman mengatasinya?
9. Perhatiakn gambar di bawah ini!
Terlihat pada gambar di atas gejala TBC antara lain kelelahan,kehilangan berat badan,dan berkeringat pada malam hari. Jika infksi lebih
80
ari
ana
tara
ih
lendir, cairan lainnya sehingga oksigen sulit mencapai aliran darah.
8. Nama gangguanya ialah Influenza, cara
mengatasinya dengan cara menjaga kesehatan tubuh misalnya dengan mengkonsumsi makanan bergizi terutama vit C, istirahat dan tidur yang cukup. Dan
mengkonsumsi obat flu sesuai dengan petunjuk dokter.
9. Ya TBC adalah penykit menular. Penderita TBC dapat disembuhkan dengan cara pemberian antibiotik oleh dokter dan pengobatan secara teratur selama 6-12 bulan. Cara yang paling baik untuk menghindari dari resiko terkena TBC yakni dengan
81
C2
(Pemahaman)
Mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.
tersebut, dapat sebuhkah penderita TBC, dan bagaimana cara menghindari penyakit TBC, jelasan!
10. Perhatikan gambar di bawah ini!
Kanker paru-paru adalah kanker yang terjadi pada paru-paru. Orang yang menderita kanker paru-paru yaitu batuk, napas pendek, dahak berdarah dan sakit dada. Delapan puluh persen kanker paru-paru disebabkan oleh rokok/tembakau. Menapa demikian jeaskan?
langsung dihirup oleh manusia yang sehat.
10. Karena di dalam sebatang
rokok/tembakau terdapat suatu substansiyang memacu terjadinya kanker yaitu benzopiren , tar, dan resin.
Benzopiren menyebabkan terbentuknya sel-sel kanker di paru-paru. Tar dan resin mengandung suatu zat yang
KUNCI JAWABAN PRETEST DAN POSTEST
1. Bernapas (proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan air) yang melibatkan alat-alat pernapasan
2. No 1.Rongga hidung
fungsinya tempat masuknya udara. Dan mengalami 3 proses yakni penyarigan, pengaturan suhu, dan pengaturan kelembaban
No 4.Trakea
fungsinya menahan dan mengeluarkan debu agar tidak masuk ke paru-paru . No 7.Alveolus
tempat terjadinya pertukaran udara.|
3. Ya. Pernyataan tersebut benar, pada saat inspirasi, rongga dada membesar karena otot antar tulang rusuk berkontraksi dan diafragma mendatar. Pada saat ekspirasi rongga dada mengecil karena otot antar tulang rusuk relaksasi dan diafragma melengkung ke atas.
4. Proses yang terjadi yakni Saat menghembuskan napas , otot diafragma dan otot antar tulang rusuk yang berkontraksi kembali mengendur (berelaksasi). Diafragma kembali melengkung dan tulang rusuk serta tulang dada kembali turun. Akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan udara di paru-paru naik. Naiknya tekanan udara di paru-paru , udara dari paru-paru keluar melalui saluran pernapasan.
5. Karena :
•Asap rokok panas
•Asap rokok mempunyai efek mengeringkan paru-paru
•Asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya.
6. Karena batuk merupakan refleks cara melindungi paru-paru terhadap zat-zat yang mengganggu. Jika saluran pernapasan berisi lendir, batuk akan membersihkan saluran tersebut sehingga akan lebih mudah bernapas.
7. Disebut pneumonia yaitu suatu peradangan pada paru-paru, khusunya pada alveolus, yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Akibat peradangan tersebut, alveolus dipenuhi nanah, lendir, cairan lainnya sehingga oksigen sulit mencapai aliran darah.
8. Nama gangguanya ialah Influenza, cara mengatasinya dengan cara menjaga kesehatan tubuh misalnya dengan mengkonsumsi makanan bergizi terutama vit C, istirahat dan tidur yang cukup. Dan mengkonsumsi obat flu sesuai dengan petunjuk dokter.
9. Ya TBC adalah penykit menular. Penderita TBC dapat disembuhkan dengan cara pemberian antibiotik oleh dokter dan pengobatan secara teratur selama 6-12 bulan. Cara yang paling baik untuk menghindari dari resiko terkena TBC yakni dengan cara
Lembar Kerja Siswa Pertemua I
Sistem Pernapasan pada manusia Tujuan Pembelajaran
Siswa Dapat:
1. Menjelaskan pengertian sistem pernapasan
2. Menuliskan organ-organ pernapasan pada manusia
3. Menjelaskan fungsi organ-organ yang terlibat dalam sistem pernapasan pada manusia
Petunjuk
Diskusikanlah bersama rekan kelompok anda dalam mengerjakan LKS ini! 1. Amati gambar di bawah ini!
Bernapas merupakan proses pengambilan oksigen (O2) dari udara untuk proses
oksidasi serta pengeluaran karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) sebagai sisa hasil
oksidasi. Setiap mahkluk hidup memerlukan bernapas, begitu pula manusia. Manusia bernapas secara tidak langsung. Artinya, udara untuk pernapasan tidak berdifusi secara langsung di permukaan kulit. Difusi udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian dalam tubuh, yaitu di gelembung paru-paru .
a. Dari wacana di atas, jelaskan pengertian dari sistem pernapasan?
... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
b. Gambar di atas menunjukan bagian dari organ-organ sistem pernapasan manusia, tuliskan fungsi dan organ-organ pernapasan berdasarkan urutannya?
2. Hidung dan mulut merupakan suatu organ tempat keluar masuknya udara, manakah organ yang baik untuk digunakan dalam sistem pernapasan? jelaskan ... ... ... ... ... ... ... ... ...
3. Dila memiliki kebiasaan buruk, saat makan ia sering sekali berbicara, suatu ketika Dila makan sambil berbicara dila pun tersedak saat menelan makanan tersebut. Organ apakah yang fungsinya terganggu sehingga menyebabkan Dila tersedak? Jelaskan
LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan I (KONTROL)
Sistem Pernapasan pada manusia Tujuan Pembelajaran
Siswa Dapat:
1. Menjelaskan pengertian sistem pernapasan
2. Menuliskan organ-organ pernapasan pada manusia
3. Menjelaskan fungsi organ-organ yang terlibat dalam sistem pernapasan pada manusia
LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok :
Nama : 1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 5. Petunjuk
Diskusikan dan Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas 1. Amati gambar di bawah ini!
Bronkiolus
Bernapas merupakan proses pengambilan oksigen (O2) dari udara untuk proses
oksidasi serta pengeluaran karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) sebagai sisa hasil
oksidasi. Setiap mahkluk hidup memerlukan bernapas, begitu pula manusia. Manusia bernapas secara tidak langsung. Artinya, udara untuk pernapasan tidak berdifusi secara langsung di permukaan kulit. Difusi udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian dalam tubuh, yaitu di gelembung paru-paru .
a. Dari wacana di atas, jelaskan pengertian dari sistem pernapasan
... ... ... ... ... ... ...
b. Gambar di atas menunjukan bagian dari organ-organ sistem pernapasan manusia, tuliskan fungsi dan organ-organ pernapasan berdasarkan urutannya?
2. Hidung dan mulut merupakan suatu organ tempat keluar masuknya udara, manakah organ yang baik untuk digunakan dalam sistem pernapasan? Jelaskan ... ... ... ... ... ... ... ...
3. Dila memiliki kebiasaan buruk, saat makan ia sering sekali berbicara, suatu ketika Dila makan sambil berbicara dila pun tersedak saat menelan makanan tersebut. Organ apakah yang fungsinya terganggu sehingga menyebabkan Dila tersedak? Jelaskan
Kunci jawaban LKS Eksperimen dan LKS Kontrol Pertemuan I
1. Jawab:
a) Sistem pernapasan merupakan proses bernapas yang melibatkan organ-organ pernapasan
b)
zz
Fungsinya :
1. Rongga hidung tempat masuknya udara, di hidung udara akan mengalami 3 proses yaitu
a. Penyaringan oleh rambut hidung dan selaput lendir
b. Pengaturan suhu tubuh sesuai dengan tubuh dengan adanya konka yang mengandung kapiler darah
c. Pengaturan kelembaban oleh selaput lendir Rongga hidung
Rongga hidung Faring
Laring
Trakea Bronkus
Bronkiolus
2. Faring (tekak)
saluran pernapasan yang berada dalam lintasan makanan dan udara, 3. Laring (pangkal tenggorokan)
daerah kotak suara dan dengan selaput suara, terdapat cairan yang berguna menangkap debu dan kotoran yang masuk
4. Trakea (batang tenggorokan)
memiliki selaput lendir yang sel-sel nya berambut getar, berfungsi untuk menahan dan mengeluarkan udara kotor (debu), agar tidak masuk ke paru-paru. 5. Bronkus (cabang batang tenggorokan)
tersusun dari tulang-tulang awan yang berbentuk cincin.
2. Organ yang baik digunakan dalam sistem pernapasan yaitu hidung, karena keuntungan yang dapat kita proleh yaitu udara dari luar untuk pernapasan yang masuk ke dalam rongga hidung akan mengalami tiga proses yaitu penyaringan, penghangatan dan pengeaturan kelembaban. Penyaringan udara dari debu-debu yang masuk bersama udara dilakukan oleh rambut dan selaput lendir yang ada di dalam rongga hidung. Penyaringan udara ini yang menyebabkan rongga hidung menjadi kotor bila berada ditempat redup dan berasap. Udara yang masuk ke rongga hidung juga mengalami proses penghangatan agar sesuai dengan tubuh kita. Demikian pula kelembaban udara diatur agar sesuai dengan kelembaban tubuh kita.
RUBRIK LKS
1. Pertemuan Pertama No.
Soal
Skor Aspek yang Dinilai
1a 2 - Mampu menjelaskan pengertian pernapasan dengan tepat - Penulisan tepat
- Bahasa yang digunakan jelas
1 - Mampu menjelaskan pengertian pernapasan namun kurang tepat
- Penulisan tepat
- Bahasa yang digunakan jelas 0 - Tidak ada jawaban
1b 3 - Mampu menuliskan dan mengurutkan organ dengan tepat - Mampu menjelaskan fungsi organ tersebut
- Penulisan tepat
- Bahasa yang digunakan jelas
2 - Mampu menuliskan organ namun dengan tepat - Kurang mampu menjelaskan fungsi organ tersebut - Penulisan tepat
- Bahasa yang digunakan jelas
1 - Kurang mampu menuliskan organ dengan tepat - Kurang mampu menjelaskan fungsi organ tersebut - Penulisan tepat tidak tepat
- Bahasa yang digunakan kurang jelas 0 - Tidak ada jawaban
2 3 - Mempu menetukan organ mana yang baik - Mampu memberikan alasan dengan tepat - Bahasa yang digunakan jelas dan runut 2 - Mempu menetukan organ mana yang baik
- Kurang mampu memberikan alasan dengan tepat - Bahasa yang digunakan jelas dan runut
1 - Mempu menetukan organ mana yang baik - Kurang mampu memberikan alasan dengan tepat - Bahasa yang digunakan kurang jelas dan runut 0 - Tidak ada jawaban
3 3 - Mampu menentukan organ mana yang tergaggu - Mampu memberikan alasan yang sesuai
- Bahasa yang diguanakan jelas dan runut 2 - Mempu menetukan organ mana yang baik
- Kurang mampu memberikan alasan dengan tepat - Bahasa yang digunakan jelas dan runut
Skor Maksimal : 100 Teknik penskoran :
100
x N R Skor
Rubrik Pretest dan Postest
No. Soal
Indikator
Penilaian kognitif
Skor Aspek yang dinilai
1 CI : Pengetahuan 2 - Mampu menjelaskan pengertian dari bernapas dengan baik.
1 - Kurang mampu menjelaskan pengertian dari bernapas dengan baik.
0 Tidak ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan.
2 C 2 : Pema haman
3 - Mampu melengkapi kolom dengan benar dan sesuai urutan
- Mampu menuliskan fungsi alat-alat pernapsan - Penulisan tepat
2 - Mampu melengkapi kolom dengan benar dan sesuai urutan
- Kurang mampu menuliskan fungsi alat-alat pernapsan
- Penulisan tepat
1 - Mampu melengkapi kolom dengan benar dan sesuai urutan
- Kurang mampu menuliskan fungsi alat-alat pernapsan
- Penulisan kurang tepat.
0 - Tidak ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan
3 C4: Analisis 3 - Mampu membedakan pernyataan yang dimaksud
- Mampu menjelaskan proses yang terjadi - Penulisan tepat
2 - Mampu membedakan pernyataan yang dimaksud
- Kurang mampu menjelaskan proses yang terjadi
- Penulisan tepat
1 - Mampu membedakan pernyataan yang dimaksud
- Mampu menjelaskan proses yang terjadi - Penulisan tidak tepat
0 - Tidak ada jawaban ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan.
4 C2 : Pemahaman 3 - Mampu menjelaskan proses yang terjadi dengan jelas
- Penulisan tepat
2 - Mampu menjelaskan proses yang terjadi namun kurang jelas
1 - Mampu menjelaskan proses yang terjadi namun kurang jelas
- Penulisan kurang tepat
0 - Tidak ada jawaban ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan.
5. C 1: Pengetahuan 2 - Mampu menjelaskan alasan minimal 3 - Penulisan tepat
1 - Mampu menjelaskan alasan minimal 2 - Penulisan tepat.
0 - Tidak ada jawaban ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan.
6. C4: Analisis 3 - Mampu memilih pernyataan dengan benar - Mampu menjelaskan alasan dengan tepat - Penulisan tepat
2 - Mampu memilih pernyataan dengan benar - Kurang mampu menjelaskan alasan dengan
tepat
- Penulisan tepat
1 - Mampu memilih pernyataan dengan benar - Kurang mampu menjelaskan alasan dengan
tepat
- Penulisan tidak tepat
0 - Tidak ada jawaban ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan.
7 C 2: Pemahaman 3 - Mampu menyebutkan nama gangguan dengan tepat
- Mampu menjelaskan organ yang terganggu - Penulisan tepat
2 - Mampu menyebutkan nama gangguan dengan tepat
- Kurang mampu menjelaskan organ yang terganggu
- Penulisan tepat.
1 - Mampu menyebutkan nama gangguan dengan tepat
- Kurang mampu menjelaskan organ yang terganggu
- Penulisan kurang tepat.
0 - Tidak ada jawaban ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan.
8 C3 : penerapan 3 - Mampu menyebutkan nama gangguan dengan tepat
- Mampu menjelaskan cara mengatasinya - Penulisan tepat.
2 - Mampu menyebutkan nama gangguan dengan tepat
- Penulisan tepat..
1 - Mampu menyebutkan nama gangguan dengan tepat
- Kurang mampu menjelaskan cara mengatasinya
- Penulisan kurang tepat..
0 - Tidak ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan.
9. C3 : Aplikasi 4 - Mampu memberi pendapat dengan benar - Mampu menjelaskan cara pengobatan penyakit
tersebut.
- Mampu menjelaskan cara menghindari penyakit tersebut
- Penulisan tepat
3 - Mampu memberi pendapat dengan benar - Mampu menjelaskan cara pengobatan penyakit
tersebut.
- Kurang mampu menjelaskan cara menghindari penyakit tersebut
- Penulisan tepat.
2 - Mampu memberi pendapat dengan benar - Kurang mampu menjelaskan cara pengobatan
penyakit tersebut.
- Kurang mampu menjelaskan cara menghindari penyakit tersebut
- Penulisan tepat
1 - Mampu memberi pendapat dengan benar - Kurang mampu menjelaskan cara pengobatan
penyakit tersebut.
- Kurang mampu menjelaskan cara menghindari penyakit tersebut
- Penulisan kurang tepat
0 - Tidak ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan.
10. C2: Pemahaman 4 - Mampu menjelaskan bahaya rokok
- Mampu menjelaskan mengapa rokok tersebut membahayakan organ pernapasan
- Penulisan tepat
3 - Mampu menjelaskan bahaya rokok
- M ampu menjelaskan mengapa rokok tersebut membahayakan organ pernapasan
- Penulisan kurang tepat.
2 - Mampu menjelaskan bahaya rokok
- Kurang mampu menjelaskan mengapa rokok tersebut membahayakan organ pernapasan - Penulisan kurang tepat.
1 - Mampu menjelaskan bahaya rokok
membahayakan organ pernapasan - Penulisan kurang tepat.
0 - Tidak ada jawaban yang benar atau tidak menjawab pertanyaan.
Skor maksimal : 30
Teknik penskoran :
Skor =Nilai yang diharapkan (dicari)
R =Jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah total skor maksimal (modifikasi dari Majid, 2007:268)
100