• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA (BEI) (Skripsi)

Oleh : Meli Ikoma

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)
(3)
(4)

PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA (BEI)

Oleh :

Meli Ikoma

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

HALAMAN JUDUL ...iii

RIWAYAT HIDUP ...vi

MOTTO ...vii

PERSEMBAHAN ...viii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR TABEL...xiv

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4.Tujuan Penelitian ... 6

1.5. Manfaat Penelitian ... 7

II. LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Laba... 8

2.1.1. Alasan Manajemen Laba Dilakukan Oleh Seorang Manajer... 12

2.1.2. Model Empiris Manajeme... 13

(6)

untuk berperilaku oportunis... 14

2.2. Free Cash Flow... 17

2.2.1 Laporan Arus Kas... 18

2.3. Pertumbuhan Perusahaan (investment opportunity set)... 20

2.4. Financial Leverage... 23

III. METODE PENELITIAN 3.1.Jenis dan Sumber Data...25

3.2. Teknik Pemilihan Sampel...25

3.3. Metode Penelitian...25

3.4. Variabel-Variabel Penelitian...27

3.5.Alat Analisis...30

3.6.Definisi Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda... 30

IV. PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif... 33

4.2. Uji Asumsi Klasik Untuk Regresi Berganda... 35

4.2.1. Uji Normalitas Data ...35

4.2.2. Pengujian Autokorelasi ...36

4.2.3. Pengujian Heteroskedastiisitas ...37

4.2.4. Pengujian Multikolinieritas...38

4.3. Analisis Regresi Linier Berganda...39

(7)

4.3.1.1. Uji Kelayakan...40

4.3.2. Pengaruh dan Kemampuan Variabel Independen dalam Menjelaskan Variabel Dependen... .40

4.3.2.1. Pengujian Signifikansi Parameter Individual...41

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ... 46

5.2. Saran ... 47

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. daftar nama perusahaan...26

Tabel 2. Statsitik Deskriptif...33

Tabel 3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test...35

Tabel 4. Uji Autokorelasi ...36

Tabel 5. Model Summary Durbin-Watson...36

Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Regresi...37

Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas Model Regresi...38

Tabel 8. Model Summary R Square...39

Tabel 9. ANOVA ( Analysis of Variance )...40

Tabel 10. Coefficients Dependent Variable (DA)...41

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada yang Maha pengasih, Maha penyayang, sumber segala kebenaran dan sumber untuk seluruh ilmu pengetahuan yang cinta-NYA

tak terbatas bagi seluruh umatnya, Allah subhanahu wa Ta’ala, dan Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan tauladan kita Nabi besar

Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “ PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN

LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA (BEI)” adalah sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Dibalik terselesaikannya skripsi ini ada banyak orang yang telah memberikan

bimbingan bantuan dan semangat serta saran kepada penulis. Dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr.H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan FE Unila; 2. Bapak Dr.Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntasi dan

pembimbing akademik;

3. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. Selaku Pembimbing Utama atas

(10)

4. Harsono Edwin Puspita, S.E., M.Si. Selaku Pembimbing kedua untuk

bimbingan dan saran-sarannya kepada penulis;

5. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku penguji skripsi dan

pembahas seminar terimakasih atas kesediaannya untuk menguji penulis; 6. Bapak dan Ibu Staf Administrasi FE Unila;

7. Untuk suamiku M. Apri Dwi S. yang selalu setia menemaniku hingga skripsi

ini dapat terselesaikan, penulis mengucapkan terimakasih banyak.

8. Untuk seluruh teman-teman D3 akuntansi angkatan 2004 dan Konversi tahun

2007 terima kasih untuk kebersamaannya selama ini.

Skripsi ini penulis sadari masih sangat jauh dari kesempurnaan sehingga jika terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak dan semoga Allah selalu senantiasa membimbing kita semua ke jalan yang lebih baik lagi. Amin

Bandar Lampung, 04 Mei 2013

Penulis

(11)

Motto

Tidak aku (Allah) ciptakan jin dan manusia kecuali hanya

untuk beribadah kepada ku (Allah).

(12)
(13)
(14)

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISM

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Meli Ikoma NPM : 0441031130

Jurusan : Akuntansi

Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sunggug-sungguh dan tidak merupakan penjiplakan hasil karya orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti

bahwa pernyataaan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 03 Mei 2013

(15)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Seluruh keluarga ku yang terkasih.

(16)
(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Barat pada tanggal 06 Juli 1986 dari ayahanda yang bernama Hasan Basri dan ibunda Mursiyah, yaitu putri ke empat dari lima

bersaudara.

Pendidikan formal penulis diawali di SD 01 Purawiwitan Sumber Jaya di Lampung Barat yang diselesaikan pada tahun 1998, kemudian dilanjutkan di

SLTP N 03 Sumber Jaya pada tahun 1998 lalu pada saat kelas II yaitu pada tahun 1999 pindah ke SLTP N 12 Bandar Lampung dan selesai pada tahun 2001,

kemudian melanjut ke MA Nurul Iman Sekincau di Lampung Barat dan lulus pada tahun 2004.

Pada tahun 2004 penulis diterima sebagai mahasiswa jurusan D3 Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur Non SPMB. Setelah

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Manajemen laba menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh para praktisi,

akademisi akuntansi dan keuangan selama beberapa dekade terakhir ini. Berbagai kasus aktivitas rekayasa manajerial ini terbukti telah mengakibatkan hancurnya

tatanan ekonomi, etika dan moral. Praktisi dan akademisi mempertanyakan apakah manajemen laba dapat dikategorikan sebagai kecurangan (fraud) atau tidak, tetapi meski setiap pihak berusaha menggungkapkan alasan logis,

sebenarnya ada satu benang merah di antara kedua pendapat ini, yaitu kedua belah pihak menyepakati bahwa manajemen laba adalah upaya untuk mengubah, menyembunyikan, dan menunda informasi keuangan, sehingga laporan keuangan

tidak lagi mampu menjalankan fungsinya untuk menginformasikan apa yang sesungguhnya telah dilakukan dan dialami perusahaan selama satu periode. Publik

menganggap apa yang diinformasikan dunia usaha hanya merupakan akal-akalan pelakunya untuk memaksimalkan keuntungan pribadi dan kelompok tertentu, tanpa memperhatikan kepentingan pihak lain.

(19)

angka-angka dalam laporan keuangan sesuai dengan tujuan pribadi yang ingin

dicapainya. Perbuatan ini dianggap sebagai kecurangan karena secara sadar dilakukan manajer perusahaan agar stakeholder dan pemakai laporan keuangan

lainnya yang ingin mengetahui kondisi ekonomi perusahaan tertipu karena memperoleh informasi palsu. Perbuatan ini dilakukan manajer dengan memanfaatkan kelemahan pihak lain yang tidak mempunyai sumber dan akses

yang memadai untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan sementara manajer menguasai informasi lebih banyak.

Menurut Sulistyanto (2008) manajemen laba merupakan dampak dari kebebasan

seorang manajer untuk memilih dan menggunakan metode akuntansi tertentu ketika mencatat dan menyusun informasi dalam laporan keuangan. hal ini

disebabkan ada beragam metode dan prosedur akuntansi yang diakui dan diterima dalam prinsip akuntansi berterima umum (generally accepted accounting principles).

Brigham dan Houston (2001); Jensen (1986) dalam Sugiri dan Abdullah (2003)

menggungkapkan salah satu unsur penting dalam penilaian perusahaan adalah free cash flow (FCF) yang menggambarkan seberapa besar kas yang tersedia untuk

dibagikan kepada investor. Menurut jensen (1986) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) aliran kas yang lebih besar cendrung mengandung agency cost yang lebih besar pula. Asimetri informasi juga mempengaruhi kebijakan manajemen atas free

cash flow yang dimiliki oleh perusahaan. Sementara itu, terdapat masalah

keagenan pada perusahaan yang memiliki free cash flow tinggi dan pertumbuhan

(20)

yang sedikit, sementara perusahaan dengan tingkat pertumbuhan rendah cendrung

mempunyai free cash flow tinggi. Richardson (1998) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) menggungkapkan bahwa aliran kas juga mempengaruhi manajemen laba.

Menurut AlNajjar dan Riahi Belkaoui (2001) dalam Sugiri dan Abdullah (2003)

manajemen laba berkaitan dengan peluang tumbuh perusahaan. Barclay, Morellec dan Smith (2001); Jones dan Sharma (2001) dalam Sugiri dan Abdullah (2003)

menyatakan set kesempatan investasi (IOS) adalah proksi yang dapat digunakan untuk melihat peluang tumbuh perusahaan (growth opportunities). Myers (1997) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) menyatakan investment opportunities set

merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki (asset in place) dan growth option pada masa yang akan datang. Perusahaan

dengan peluang tumbuh rendah akan mempunyai assets in place yang tinggi, sedangkan perusahaan dengan peluang tumbuh tinggi mempunyai assets in place yang rendah. Kallapur (1994) dalam jurnal Sugiri dan Abdullah (2003)

menyatakan perusahaan dengan peluang pertumbuhan tinggi mengandung asimetri informasi yang tinggi di antara manajer dan pemegang saham. AlNajjar dan Riahi Belkaoui (2001) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) menemukan bahwa

perusahaan yang memiliki investment opportunities set tinggi akan cendrung memilih prosedur (akrual) akuntansi yang menurunkan laba yang dilaporkan.

Richardson (1998) dalam jurnal Sugiri dan Abdullah (2003) menyatakan bahwa semakin besar asimetri informasi di antara manajer dan investor maka semakin

(21)

Weill (2000) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) mengungkapkan Leverage

penting untuk dianalisis karena berkaitan dengan kinerja perusahaan. Wild, Bernstein dan Subramanyam (2001) dalam Sugiri dan Abdullah (2003)

menyatakan Leverage financial menggambarkan hubungan antara total asset dengan modal saham biasa atau menunjukkan penggunaan hutang untuk meningkatkan laba. Sedangkan rasio leverage menunjukkan seberapa besar asset

didanai dengan hutang, sehingga menunjukkan risiko bagi pemberi pinjaman. Studi empirik lain Meyrs (1997); Alnajjar dan Riahi Belkaoui (2001); Gaver dan

Gaver (1993) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) menunjukkan bahwa perusahaan bertumbuh memiliki hutang yang lebih rendah dibanding perusahaan ridak tumbuh. Richardson (1998) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) juga menyatakan

bahwa besaran leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.

Manajeman laba telah diuji secara luas dalam literatur akuntansi karena dipandang berpengaruh terhadap kualitas laba dan kualitas pengambilan keputusan oleh

pengguna laporan keuangan. Studi ini menguji kembali penelitian yang telah dilakukan oleh Sugiri dan Abdullah (2003) dan skripsi Antonius Kumala dan Rudhi Haryono (2004) yaitu pengaruh free cash flow (FCF), pertumbuhan

perusahaan (investment opportunities set) dan leverage financial terhadap manajemen laba.

1.2. Perumusan Masalah

(22)

“Apakah free cash flow, pertumbuhan perusahaan (investment opportunities

set), dan financial leverage secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI)?”

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis akan memberi batasan masalah sebagai berikut : 1. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh free cash

flow yang diukur dengan cara mengurangi operating profit dengan perubahan

dalam net operating assets, pertumbuhan perusahaan dengan memakai proxy market-to-book assets ratio (MBA), dan financial leverage yang diukur

memakai rasio leverage yaitu dengan cara membagi total debt dengan total assets terhadap manajemen laba.

2. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan (annual report) periode 2004 – 2008 perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI).

3. Jenis data yang digunakan adalah data cross section yaitu penelitian dilakukan hanya terbatas pada periode tertentu dan meneliti lebih dari satu perusahaan.

1.4. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

(23)

terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang go publik dan

terdaftar pada bursa efek indonesia periode 2004 - 2008.

2. Untuk mengetahui apakah free cash flow mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap manajemen laba.

3. Untuk mengetahui apakah pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

4. Untuk mengetahui apakah financial leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

1.5. Manfaat Penelitian.

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi manajer perusahaan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dalam manajemen laba.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan empiris kepada penulis mengenai indikator dalam praktik

manajemen laba yaitu free cash flow, pertumbuhan perusahaan, dan financial leverage .

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Manajemen Laba.

Laporan keuangan adalah laporan yang bersifat sejarah, yang tidak lain

merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat, maka terdapat keterbatasan dalam penggunaan, misalnya untuk maksud-maksud investasi,

sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akuntansi semata-mata hanya didasarkan oleh cost (yang bersifat historis) dan bukan atas dasar nilainya. Akibatnya timbul jurang yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham

berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam bunga pokok historis dengan harga saham-saham yang tercatat di bursa.

Manfaat laporan keuangan sangat penting terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan dimana pihak-pihak tersebut adalah:

1. Pemilik perusahaan: laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai, dan untuk menilai kemungkinan

hasil-hasil yang akan dicapai dimasa yang akan datang sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang diterima dan perkembangan harga saham

yang dimilikinya.

(25)

memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijakaan yang lebih

tepat. Bagi manajemen yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur perdalam

sehat serta mempunyai perencanaan yang baik untuk masa yang akan datang baik dibidang keuangan maupun dibidang operasi.

3. Investor : para investor berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa

yang akan datang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau

kondisi keuangan jangka pendek keuangan perusahaan tersebut sehingga dari laporan tersebut para investor dapat menentukan langkah-langkah yang harus

ditempuh.

4. Para kreditur dan banker : mereka adalah orang luar dari perusahaan, sehingga mereka dalam mengadakan analisa keuangan terbatas datanya, yaitu

atas dasar laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan tersebut. Hasil yang diperoleh semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri atau pihak diluar perusahaan.

5. Pemerintah : melalui laporan keuangan pemerintah dapat menilai kemampuan perusahaan kewajiban-kewajibannya jangka pendek, struktur modal

perusahaan, distribusi daripada aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar serta nilai-nilai buku tiap lembar saham yang bersangkutan.

(26)

mungkin timbul dalam penyusunan laporan keuangan tersebut. Permasalahan

yang timbul adalah asimetri informasi yaitu masalah keagenan antara manajer dan pemilik yang berkaitan dengan manajemen laba,hal ini dikarenakan seorang

manajer lebih mengetahui keadaan yang sebenarnya mengenai laporan keuangan dibandingkan dengan pemiliknya sendiri.

Sulistyanto (2008) menyatakan beberapa pendapat para ahli mengenai manajemen

laba dibawah ini :

1. Earning management is the process of taking deliberate steps within the constrains of generally accepted accounting principles to bring about desire

level of reported earning. (manajemen laba merupakan proses untuk

mengambil langkah tertentu yang disengaja dalam batas-batas prinsip

akuntansi berterima umum untuk menghasilkan tingkat yang diinginkan dari laba yang dilaporkan), Davidson, Stickney dan Well.

2. Earnings management is a purpose intervention in the external financial

reporting process, with the intent of obtaining some private gain a opposed to

say, merely faciliting the neutraloperation of the process. (Manajemen laba

adalah campur tangan dalam proses penyusunan pelaporan keuangan

eksternal, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi (pihak yang tidak setuju mengatakan bahwa hal ini hanyalah upaya untuk memfasilitasi

operasi yang tidak memihak dari sebuah operasi), Schipper.

3. Earnings management occurs when manager uses judgment in financial reporting and in structuring transactions to alter financial reports to either

mislead some stakeholders about underlying economies performance of the

(27)

accounting numbers. (Manajemen laba muncul ketika manajer menggunakan

keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan mengubah laporan keuangan untuk menyesatkan stakeholder yang ingin mengetahui kinerja

ekonomi yang diperoleh perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontrak yang menggunakan angka-angka akuntansi yang dilaporkan itu), Healy dan Wahlen.

Walaupun menggunakan terminology yang berbeda, definisi-definisi itu mempunyai benang merah yang menghubungkan satu definisi dengan definisi yang lainnya, yaitu menyepakati bahwa manajemen merupakan aktivitas

manajerial untuk “mempengaruhi” dan mengintervensi laporan keuangan

(Sulistyanto : 2008).

2.1.1. Alasan Manajemen Laba Dilakukan Oleh Seorang Manajer.

Menurut Sulistyanto (2008) ada dua persepektif penting yang dapat dipergunakan

untuk menjelaskan mengapa manajemen laba dilakukan oleh seorang manajer yaitu :

1. Perspektif informasi.

Merupakan pandangan yang menyatakan bahwa manajemen laba merupakan kebijakan manajerial untuk mengungkapkan harapan pribadi manajer tentang

arus kas perusahaan di masa depan. 2. Perspektif oportunis.

(28)

kesejahteraannya karena menguasai informasi lebih banyak dibanding pihak

lain.

2.2. Free Cash Flow.

Sulistyanto (2008) menyatakan bahwa,

Kas adalah aktiva lancar yang paling mudah dan sering disalahgunakan, sesuai

dengan sifatnya yang mudah untuk dipakai atau dibelanjakan.

Brigham dan Houston (2001); Jensen (1986) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) mengungkapkan salah satu unsur penting dalam penilaian perusahaan adalah free

cash flow (FCF), yang menggambarkan seberapa besar kas yang tersedia untuk

dibagikan kepada investor.

Free cash flow bagi perusahaan merupakan gambaran dari arus kas yang tersedia

untuk perusahaan dalam suatu periode akuntansi, setelah dikurangi dengan biaya operasional dan pengeluaran lainnya. Arus kas ini merefleksikan tingkat pengembalian bagi penanam modal, baik itu dalam bentuk hutang atau ekuitas.

free cash flow dapat digunakan untuk membayar hutang, pembelian kembali

saham, pembayaran dividen atau disimpan untuk kesempatan pertumbuhan

perusahaan masa mendatang.

2.3. Pertumbuhan Perusahaan (investment opportunity set).

AlNajjar dan Riahi Belkaoui (2001) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) berpendapat bahwa manajemen laba berkaitan dengan growth opportunity.

(29)

Abdullah (2003) mengungkapkan investment opportunity set(IOS) adalah proksi

yang dapat digunakan untuk melihat pelung tumbuh perusahaan (growth opportunity). Myers (1997) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) berpendapat

investment opportunity set merupakan keputusan investasi dalam bentuk

kombinasi aktiva yang dimiliki (asset in place) dan growth option pada masa yang akan datang. Kallapur (1994) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) menyatakan

perusahaan dengan peluang tumbuh rendah akan mempunyai assets in place yang tinggi, sedangkan persahaan dengan peluang tumbuh tinggi mempunyai assets in

place yang rendah. Perusahaan dengan peluang pertumbuhan tinggi mengandung

asimetri informasi yang tinggi di antara manajer dan pemegang saham.

Richardson (1998) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) menyatakan bahwa semakin besar asimetri informasi di antara manajer dan investor maka semakin besar kecendrungan perusahaan memenej akrual dan laba.

Market-to-book assets ratio.

Berdasarkan Smith dan Watts (1992) dalam Sugiri dan Abdullah (2003), MBA

ratio menggambarkan campuran assets in place dan investment opportunity

perusahaan, karena nilai buku assets adalah proksi untuk assets in place dan nilai

pasar dari assets adalah proksi untuk assets in place dan investment opportunity. Motivasi yang digunakan dalam MBA ratio adalah bahwa nilai pasar dari asset sama dengan nilai sekarang dari perkiraan aliran kas masa depan perusahaan.

Perusahaan membuat perkiraan kas masa depan yang tinggi dari setiap unit performa asset yang ada (proksi dari nilai buku menggantikan nilai asset) lebih

(30)

Keuntungannya adalah MBA ratio menggunakan pengukuran tentang kontribusi

sebuah asset yang tidak berwujud untuk nilai perusahaan sehingga penilaiannya terhadap perusahaan menjadi tepat. Kerugiannya meskipun MBA ratio

menggunakan informasi tentang market value of debt seperti book value of debt dan book value of equity akan tetapi informasi ini selalu sulit didapatkan sehingga membuat perhitungan MBA ratio menjadi tidak tepat.

2.4. Financial Leverage.

Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan memerlukan dana yang cukup agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan yang

kekurangan dana akan mencari dana untuk menutupi kekurangannya akan dana tersebut. Dana tersebut bisa diperoleh dengan cara memasukan modal baru dari pemilik perusahaan atau dengan cara melakukan pinjaman ke pihak di luar

perusahaan. Apabila perusahaan melakukan pinjaman kepada pihak di luar perusahaan maka akan timbul utang sebagai konsekuensi dari pinjamannya tersebut dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin

besar utang maka financial leverage-nya juga akan semakin besar. Berarti resiko yang dihadapi perusahaan akan semakin besar karena utangnya tersebut.

Menurut Wild, Bernstien dan Subramanyam (2001) dalam Sugiri dan Abdullah

(2003) financial laverage menggambarkan hubungan antara total assets dengan modal saham biasa atau menunjukkan penggunaan utang untuk meningkatkan laba, sedangkan rasio leverage menunjukkan seberapa besar asset didanai dengan

(31)

untuk dianalisis karena berkaitan dengan kinerja perusahaan, Well (2008) dalam

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Jenis dan Sumber Data.

Jenis penelitian adalah historical research yaitu kegiatan penyelidikan,

pemahaman dan penjelasan keadaan yang telah lalu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, berupa dokumentasi

atau kutipan langsung yang berasal dari berbagai sumber, yaitu yang berasal dari Pusat referensi pasar modal (PRPM).

3.2 Teknik Pemilihan Sampel.

Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cross sectional pada data perusahaan yang terdaftar bursa efek Indonesia (BEI). Populasinya adalah

perusahaan manufaktur dengan jumlah sampelnya sebanyak 62 perusahaan dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Semua perusahaan manufaktur yang terdatar di BEI

(33)

3.3. Metode Penelitian.

1. Penelitian pustaka (Library Research).

Penelitian pustaka dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari literatur-literatur yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas.

2. Dokumentasi.

Yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan

penelitian khusunya dengan lembaga yang terkait yaitu bursa efek Indonesia.

3.4. Variabel-Variabel Penelitian.

1. Variabel Dependen.

Variabel independen penelitian ini adalah manajemen laba. Peasnell, Pope dan young (2000) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) menyatakan manajemen laba

merupakan besaran discretionary accruals (DA) sebagai hasil dari kebijakan manajemen yang memilih perlakuan accruals tertentu. model yang digunakan untuk mengukur discretionary accruals adalah model jones modifikasian,

yang diestimasi dengan menggunakan regresi OLS cross-sectional berikut :

WC¡ = ωо + ωıΔREV¡ + i¡

WC¡ = accrual modal kerja untuk perusahaan i, yang merupakan perubahan dalam aktiva lancar non-kas dikurangi perubahan

dalam utang lancar.

ΔREV¡ = perubahan dalam revenue untuk perusahaan i.

ωо dan ωı = koefisien regresi. i¡ = residual regresi.

(34)

dengan definisi abnormal accruals modal kerja (working capital accruals

disingkat dengan WCACC) periode ke-t sebagai berikut :

ε¡t = WCACC¡t / TA¡t­ı - a (1 / TA¡t­ı) - b [(ΔREV¡ - ΔREC¡) / TA¡t­ı]

2. Variabel Independen.

a. Free Cash Flow.

Brigham dan Houston (2001); Jensen (1986) dalam Sugiri dan Abdullah (2003) mengungkapkan salah satu unsur penting dalam penilaian perusahaan

adalah free cash flow (FCF), yang menggambarkan seberapa besar kas yang tersedia untuk dibagikan kepada investor.

Free cash flow diukur dengan rumus berikut :

FCF OperatingIncome - change in net operating assets Net operating assets Operating assets - operating liabilities

Operating assets Total assets - financial assets Operating liabilities Total liabilities - financial liabilities

b. Pertumbuhan Perusahaan.

Market-to-book assets ratio adalah proksi investment opportunities set (IOS)

yang paling informatif. Proksi ini secara signifikan berhubungan dengan nilai growth opportunity suatu perusahaan dan juga memiliki kandungan informasi

(information content) paling tinggi dibanding proksi investment opportunities set (IOS) yang lain (market-to-book equity dan earning price ratio),

Pertumbuhan perusahaan diukur dengan rumus berikut :

MBA = (assets – total common equity + shares outstanding * share closing prices) Assets

(35)

c. Financial Leverage

Financial leverage diukur dengan menggunakan leverage ratio. Laverage

rasio menyangkut jaminan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar utang bila pada suatu saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Pengertian lain adalah laverage rasio menunjukkan seberapa jauh investasi yang dilakukan perusahaan didanai oleh pihak luar atau kreditur.

Leverage ratio (Lev) = Total Debt Total Asset

3.5. Alat Analisis.

Hubungan antara manajemen laba dengan free cash flow, pertumbuhan perusahaan, dan leverage ratio diuji persamaan regresi yang merupakan

pengembangan dari regresi yang digunakan oleh Jones dan Sharma (2001) yaitu :

DA¡t = bо + b ıIOS¡t + b2Lev¡t + b3FCF¡t + e¡t

DA¡t = manajemen laba atau discretionary accruals untuk perusahaan ¡ pada periode ke-t

Bо = konstanta

b ı b2 b3 = koefisien regresi

IOS = pertumbuhan perusahaan Lev = leverage ratio

FCF = free cash flow e¡t = error term

3.6. Definisi Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda.

Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda yang bertujuan untuk

mencari adanya hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan sebelum suatu model regresi linier digunakan. Tujuan pengujian asumsi ini adalah agar

(36)

menghasilkan penduga yang tidak bias (sahih). Pengujian ini terdiri dari uji

normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinearitas.

3.4.1 Uji Normalitas.

Bertujuan untuk menguji keberadaan distribusi normal dalam sebuah model

regresi. Pengujian normalitas data ini menggunakan normal probably plot, yaitu grafik yang menunjukkan sebaran data. Apabila grafik menunjukkan penyebaran

data yang berada di sekitar garis diagonal maka model regresi tersebut telah memenuhi asumsi normalitas.

3.4.2 Pengujian Multikolinieritas.

Multikolinieritas merupakan adanya hubungan yang sempurna antara beberapa

variabel bebas atau semua variabel bebas dalam model regresi. Adanya Multikolinieritas menyebabkan standar error cendrung semakin besar dan meningkatkan tingkat korelasi antar variabel, dan standar error menjadi sangat

sensitive terhadap perubahan data. Suatu model rehresi linier berganda tidak terdapat Multikolinieritas apabila Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10.

3.4.3 Pengujian Autokorelasi.

Salah satu penyimpangan asumsi penting dalam multiple Regression adalah

adanya autokorelasi, yaitu korelasi(hubungan) yang terjadi diantara anggota-anggota dan serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian tertentu.

(37)

Untuk mengetahui apakah terjadi atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model

regresi digunakan uji Durbin Watson (uji DW) dengan ketentuan:

1. Nilai DW terletak di antara du dan 4-dl, maka autokorelasi sama dengan nol

dan dapat diartikan tidak ada autokorelasi. Du < DW < 4-du

2. Nilai DW terletak dibawah lower boud(dl), maka akan mempunyai koefisien

lebih besar dari nol dan memiliki autokorelasi positif.

3. Nilai DW > (4-dl), maka koefisien korelasi kurang dari nol, sehingga

memiliki autokorelasi negatif.

4. Nilai DW terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau terletak

antara (4-du) dan (4-dl) sehingga hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.4.4 Pengujian Heteroskedastiisitas.

Heteroskedastiisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Pemeriksaan terhadap gejala Heteroskedastiisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar.

Dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur

maka regresi mengalami gangguan Heteroskedastiisitas.

(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh

free cash flow, pertumbuhan perusahaan yang diproksi oleh investment

opportunities set dan financial laverage terhadap manajemen laba maka

kesimpulan yang dapat diambil adalah :

a) Pengujian hipotesis pertama menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara free cash flow, investment opportunities set dan financial laverage

terhadap manajemen laba sebesar 0,817 atau 81,7 % untuk Tahun 2004 sampai dengan 2008

b) free cash flow berpengaruh secara negatif terhadap manajemen laba yaitu

setiap terjadi kenaikan free cash flow 1 poin, maka akan terjadi penurunan terhadap manajemen laba sebesar 0,0000001639 poin, dengan asumsi

variabel bebas lainnya adalah konstan atau semakin tinggi free cash flow suatu perusahaaan, semakin rendah kecendrungan manajemen untuk melakukan aktivitas manajemen laba.

(39)

laba pada perusahaan dengan peluang pertumbuhan tinggi lebih besar

daripada perusahaan dengan peluang tumbuh rendah.

d) financial leverage menunjukkan pengaruh secara negatif terhadap akrual

diskresioner atau manajemen laba yaitu setiap terjadi kenaikan 1 poin, maka akan terjadi penurunan terhadap manajemen laba sebesar 0,069 poin, dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan atau semakin tinggi leverage

suatu perusahaaan, semakin rendah kecendrungan manajemen untuk melakukan manajemen laba.

1.2 Saran.

Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat dikemukakan dari penelitian ini yaitu:

1. Pemilik perusahaan lebih memperkuat dan membuat peraturan-peraturan serta

mengadakan proses internal audit bagi manajer untuk mengurangi aktivitas manajemen laba yang hanya memberi keuntungan pihak tertentu.

2. Bagi perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada

khususnya dan bagi perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia pada umumnya, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai pentingnya free cash flow, pertumbuhan perusahaan, dan

financial laverage dalam memberikan pengaruhnya terhadap manajemen laba.

3. Bagi investor saham diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi

(40)
(41)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 1996. Auditing, Pemeriksaan akuntan. Jilid Satu. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Antonius kumala dan Rudhi haryono Skripsi. Pengaruh Free Cash Flow, Set Kesempatan Investasi, dan Financial Leverage Terhadap Manajemen Laba. Fakultas ekonomi. Universitas Kristen petra. Surabaya (2004).

Baridwan, Zaki. 1992. Intermediate Accounting. BPFE. Yogyakarta.

Breakley, Richard A. Myers, Stewart C & Marcus, Alan J. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan perusahaan Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. Brigham, Eugene f. Houston, joel F. Manajemen Keuangan Edisi 8 Jilid 1. 2001.

Penerbit Erlangga. Jakarta.

Dajan, Anto. 1996. Pengantar Metode Statistik Jilid II. Penerbit PT Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta.

Harahap, Sofyan Safri. 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Raja Gafindo Persada. Jakarta.

Handoko, T Hani. 1984. Manajemen Edisi 2. Penerbit BPFE.Yogyakarta.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Penerbit Salemba Empat.

Haikal, Salahuddin. 2003. Key Management Edisi 3. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba Teori dan Model Empiris. Penerbit PT. Grasindo, Anggota Ikapi, Jakarta.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Suadi, Arief. 1994. Akuntansi Keuangan Menengah. Universitas Gadjah Mada. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta.

(42)

Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi 6. PT Tarsito, Bandung.

Wild, J Jhon. Subramanyam, K, R & Halsey, F. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 8 Jilid 1. Penerbit Salemba Empat.

Wild, J Jhon. Subramanyam, K, R & Halsey, F. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 8 Jilid 2. Penerbit Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis oneway Anova didapatkan jumlah rata-rata sel spermatid kelompok kontrol adalah 1010, kelompok perlakuan pertama (yang diberikan fraksi heksan

Masukan email yang belum pernah guna untuk daftar Shopee sebelum ni kemudian dia akan bagi tahu email verification dah di hantar ke email yang anda masukan sila cek...

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Program Hibah Kompetisi Peningkatan Pendidikan Dokter (PHK-PKPD) Universitas ..., yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian

Dengan mengucap Puji Tuhan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan penyertaan-Nya, seingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH RISIKO

Pengenalan koperasi di Indonesia sudah dimulai sejak kemerdekaan, dimana pendiri bangsa menginginkan ekonomi Indonesia mendorong terwujudnya masyarakat Indonesia yang makmur

Novian Wahyu Setiabudi, 2005. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia untuk Mata Pelajaran Fisika Bahasan Kinematika Gerak Lurus. Program Studi Pendidikan

PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL MELALUI PENYULUHAN DAN SIMULASI PENGGUNAAN KONDOM PADA PEKERJA SEKSUAL DI KLINIK MENTARI PUSKESMAS PANJANG..

Penggunaan unsur-unsur yang mendukung dalam proses produksi diharapkan berfungsi secara efektif dan efisien, baik itu dalam hal segi bahan baku, manusia, metode, mesin yang