I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tercapainya pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari peran guru, siswa
masyarakat maupun lembaga terkait lainnya. Sebagai salah satu upaya
peningkatan kualitas pendidikan menuju tercapainya tujuan tersebut perlu
dilakukan suatu upaya perbaikan sistem pembelajaran inovatif yang dapat
merangsang siswa untuk lebih menyenangi materi pembelajaran yang
akhirnya ingin mempelajari secara seksama terhadap suatu mata pelajaran.
Rendahnya daya serap dan hasil belajar siswa SD Negeri 4 Panca Tunggal,
karena kurangnya minat membaca siswa, kurang tertariknya siswa pada mata
pelajaran PKn, kurang fokusnya siswa dalam belajar khususnya dalam
pembelajaran materi PKn karena menganggap PKn adalah pelajaran yang
sangat monoton dan membosankan, hal ini dapat mengakibatkan penguasaan
konsep dan ketuntasan belajar siswa kelas IV SD Negeri 4 Panca Tunggal
kurang dari 60%. Kondisi tersebut menjadikan guru berusaha untuk
menggunakan berbagai macam metode dan sarana pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Banyak metode serta sarana pembelajaran
yang tidak tepat dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Metode dan
sarana pembelajaran siswa selama ini diterapkan banyak membebani siswa,
2 Guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan, perlu
memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengelolaan proses
pembelajaran yang efektif merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran
yang bermuara akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Terkait dengan
proses pembelajaran guru memiliki peran sentral berhasil tidaknya suatu
proses pembelajaran. Sebab guru dalam posisi ini bertindak sebagai
perancang atau desainer sekaligus pengelola proses pembelajaran sedemikian
rupa sehingga hasil dan proses pembelajaran tersebut dapat tercapai. Namun
demikian, peran guru dalam mendesain dan mengelola proses belajar
mengajar di kelas seringkali dihadapkan pada kondisi – kondisi dimana rancangan pembelajaran yang didesainnya tidak berjalan dengan lancar sesuai
harapan.
Dengan menggunakan media LKS yang merupakan salah satu alternative
penunjang dalam proses pembelajaran materi PKn, akan menciptakan
imajinasi dan inovasi siswa tentang suatu materi yang dipelajari, misalnya
materi globalisasi, yang akan membuat siswa dapat dengan mudah memahami
materi yang di sampaikan oleh guru. Harapan peneliti dengan metode
pembelajaran menggunakan media LKS siswa dapat merasa senang dan
meningkatkan rasa ingin tahu untuk mempelajari materi PKn sehingga akan
3 B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kondisi di kelas IV SD Negeri 4 Panca
Tunggal saat ini adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran di kelas masih berjalan monoton, karena aktivitas di
kelas masih didominasi oleh guru.
2. Siswa kurang menyukai mata pelajaran PKn.
3. Rendahnya prestasi siswa untuk mata pelajaran PKn, sehingga tidak
mencapai KKM (65).
4. Guru belum menggunakan strategi pembelajaran yang tepat.
5. Kurangnya minat membaca siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas secara umum rumusan masalahnya
adalah seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dan minat belajar siswa
dengan metode pembelajaran menggunakan media LKS. Rumusan umum
tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn
dengan menggunakan media LKS?
2. Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
4 D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn dengan metode
pembelajaran menggunakan media LKS.
2. Mendeskripsikan penggunaan media LKS dapat meningkatkan hasil
pembelajaran materi PKn.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa
a. Cepat memahami dan mempermudah dalam menerima materi PKn
dengan menggunakan media LKS.
b. Memotivasi siswa untuk lebih tertarik dalam pembelajaran materi PKn
dengan menggunakan media LKS.
c. Mempermudah siswa untuk mengetahui informasi materi pembelajaran
yang menyenangkan dengan menggunakan media LKS.
2. Bagi Guru
a. Mempermudah proses pembelajaran materi PKn.
b. Sebagai cerminan atau referensi dan sumber inspirasi bagi guru dalam
rangka melakukan perbaikan pada proses pembelajaran materi PKn.
c. Guru mendapatkan umpan balik dalam proses pembelajaran PKn.
d. Sebagai salah satu alternatif pengganti metode pembelajaran yang
5 3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat memiliki referensi contoh penelitian yang dapat dijadikan
sebagai acuan bagi guru lainnya yang menghadapi masalah yang sama.
4. Bagi Peneliti
a. Menjadi sebuah pengalaman baru bagi peneliti dan menjadikan peneliti
lebih jeli lagi dalam mendesain suatu pembelajaran agar menarik bagi
siswa.
b. Peneliti lebih termotivasi lagi untuk menemukan gagasan atau ide yang
lebih brilian dalam menentukan metode pembelajaran yang cocok
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Media
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara,
sedangkan menurut istilah adalah wahana pengantar pesan. Beberapa
teknologi pengajaran, banyak memberikan batasan definisi tentang media
pengajaran, diantaranya:
Menurut J.S Badadu (1992:5), media adalah alat pengajaran yang berfungsi
menunjang kejelasan penyampaian bahan pengajaran. Selain media, penilaian
terhadap proses dan hasil belajar siswa juga harus kita lakukan selaku seorang
guru karena hal itu berguna untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Pelaksanaan penilaian tersebut dapat
dilakukan melalui pengamatan atau test.
Sedangkan menurut Achadiah Sabarti (1989:78), media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran,
merangsang pikiran, perasaan dan kemampuaan siswa, sehingga dapat
7 Kemudian Briggs dalam Arief S. Sadiman dkk hal (2005:4) berpendapat,
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar, misalnya buku, film bingkai, kaset dan lain – lain.
Perkembangan selanjutnya Martin dan Briggs dalam Azhar Arsad (1997:15)
memberikan batasan mengenai media pembelajaran yaitu mencakup semua
sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa.
Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat terjadi. Jadi, media pembelajaran
merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
2. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Kemp dan Daytory dalam Wina Sanjaya (1985:169-171), media
pengajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok pendengar yang jumlahnya besar, yaitu: memotivasi,
minat atau tindakan, menyajikan informasi dan memberi instruksi.
Memperhatikan penjelasan tersebut, maka secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk:
a. Menangkap suatu obyek atau peristiwa tertentu yaitu
peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langkah dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan
8 b. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau obyek tertenu yaitu melalui media
pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
menjadi kongkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.
c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa
terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media, menurut Gerlach dalam Muhaimin (2003: 133-134) dapat diklasifikasikan menjadi delapan kategori, yaitu: Real Things; yakni manusia, benda yang
sesungguhnya dan peristiwa yang sebenarnya terjadi, Verbal Respresentation;
adalah media tulis atau cetak, Graphic Respresentation; misalnya Chart, diagram,
gambar atau lukisan, Stiil picture; seperti foto, slide, film strip, OHP, motion picture; seperti film, TV, video, tape, Audio recording; seperti pita kaset, reel
tape, piringan hitam, Progamming; adalah kumpulan informasi yang berurutan, Simulations; yaitu suatu permainan yang menirukan kejadian yang sebenarnya,
misalnya pelajaran menyetir mobil.
Dari beberapa uraian tentang beberapa jenis media diatas, semoga dapat
memberikan dasar wawasan untuk melihat media menurut aspek kebutuhan, manfaat dan tujuan sehingga terdapat persepsi yang benar dalam pengadaan,
9 B. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran
Hidayah dan Sugiarto (2006:8). Secara umum LKS merupakan perangkat
pembelajaran sebagai pelengkap/sarana pendukung pelaksanaan Rencana
Pembelajaran (RP).
LKS berupa lembar kertas yang berupa informasi maupun soal – soal
(pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa). LKS mandiri yang
digunakan dalam penelitian ini adalah LKS yang didesain oleh peneliti,
dimana siswa akan menemukan sendiri mengenai materi yang dipelajari.
Materi dalam lembar kegiatan disusun sedemikian rupa sehingga siswa terlibat
secara aktif dalam proses belajar. Selain dicantumkan kegiatan-kegiatan, dalam
lembar kegiatan siswa tersebut juga dicantumkan pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah yang harus dijawab oleh siswa.
Lembar kerja yang menyertai lembar kegiatan siswa dipergunakan untuk
menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah. Setelah siswa mengerjakan atau
menjawab pertanyaan yang ada pada LKS, kemudian jawabanya akan dibahas (dievaluasi) oleh guru dan siswa atau biasanya setelah siswa selesai mengerjakan
LKS dikumpulkan untuk dikoreksi dan dinilai oleh guru. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban tersebut benar atau salah ataupun kurang sempurna
dan apabila ada kesalahan dalam menjawab pertanyaan, siswa bisa langsung
10 Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa LKS (Lembar Kegiatan Siswa)
adalah bagian pokok dari modul yang berisi tujuan-tujuan umum dari
materi-materi pelajaran yang akan di bahas, dimana dalam setiap LKS terdiri dari ringkasan materi-materi pelajaran tiap bab dalam satu semester,
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa, kunci jawaban yang hanya disimpan
oleh guru serta dalam lembar belakang juga disertai soal-soal dari bab-bab sebelumnya yang bisa dipelajari oleh siswa untuk persiapan menghadapi ujian
semester.
C. Aktivitas Belajar
Menurut Djamarah dan Zain (2000). Belajar sambil melakukan aktivitas lebih
banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan
oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik Oleh
sebab itu, aktivitas merupakan prinsip atau azas yang sangat penting di dalam
interaksi belajar mengajar.
Pengertian aktivitas belajar menurut WS Winkel (1983), mengemukakan
bahwa “Aktivitas belajar adalah segala kegiatan belajar siswa yang
menghasilkan suatu perubahan khas, yaitu hasil belajar yang akan nampak melalui prestasi belajar yang akan dicapai “. Aktivitas anak dalam belajar
tidak hanya terbatas pada mendengarkan, mencatat, menjawab pertanyaan
seperti layaknya pembelajaran konvensional. Dalam proses pembelajaran ini,
guru hanya menyediakan bahan pelajaran tetapi yang mengolah dan menerima
11 latar belakangnya masing – masing. Dengan demikian akan tampak aktivitas
yang dilakukan.
Seperti yang diungkapkan AM Sardiman (2005), “Dalam belajar sangat
diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik”.
Jadi aktivitas belajar menurut peneliti adalah kegiatan belajar mengajar yang
terjadi interaksi antara guru dan siswa yang diharapkan akan merubah
pengetahuan anak didik.
D. Hasil Belajar
Slameto (1993:17) menyatakan “hasil belajar merupakan tolok ukur yang
utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar”
Berdasarkan pendapat diatas hasil belajar adalah tingkat pengetahuan yang
dicapai siswa terhadap materi yang diterima ketika mengikuti dan
mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
E. Metode Pembelajaran
Menurut Surakhmad, metode adalah cara yang sebaik – baiknya mencapai
tujuan. Sedangkan mengajar adalah suatu usaha yang bersifat sadar tujuan
yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju
12 Perubahan yang dimaksud itu menunjukkan pada suatu proses yang harus
dilalui. Tanpa proses itu perubahan tidak mungkin terjadi jika tanpa proses
tujuan tak dapat dicapai dan proses yang dimaksud disini adalah proses
pendidikan atau proses educatif. Dalam strategi pembelajaran komponen yang
paling dominan adalah pendekatan dan metode pembelajaran. Atas dasar
pendekatan dan metode inilah, guru menyusun stategi dan langkah – langkah
penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Pelaksanaan pembelajaran atau proses pembelajaran merupakan proses
transaksional untuk mengembangkan potensi siswa secara aktif dan kreatif
seoptimal mungkin agar terwujud aktifitas dan kreatifitas siswa selama proses
pembelajaran perlu mempertahankan motivasi belajarnya. Untuk itu proses
pembelajaran dibuat penggalan – penggalan kegiatan yaitu pendahuluan, inti
dan penutup.
Salah satu kriteria proses pembelajaran yang efektif adalah kejelasan dalam
tujuan, yang berarti bahwa siswa mengetahui tujuan yang akan diperoleh
setelah belajar, sehingga siswa diharapkan lebih tertarik pada materi PKn yang
pada akhirnya minat belajar siswa semakin tinggi.
Dalam proses pembelajaran, jika guru melibatkan siswa dalam kegiatan nyata,
kemudian mendorong siswa menciptakan hasilnya pada kehidupan sehari
-hari, maka hasil pembelajaran PKn diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan, proses sikap, kreatifitas dan kemampuan aplikasi konsep. Jika
aktivitas guru tersebut terlaksana secara teratur maka siswa akan menyenangi
13
F. PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)
Menurut Mustafa Kamal Pasha (2002:12) pengertian pendidikan
kewarganegaraan merupakan materi perkuliahan yang menyangkut
pemahaman tentang persatuan dan kesatuan, kesadaran warga negara dalam
bernegara, hak dan kewajiban warga negara dalam berbangsa dan bernegara,
serta pendidikan bela negara.
Berbeda dengan pendapat di atas, Soemantri dalam Tim ICCE UIN Jakarta
(2001:8) mengenai pendidikan kewarganegaraan sebagai kegiatan yang
meliputi seluruh program sekolah yang meliputi berbagai macam kegiatan
mengajar yang dapat menumbuhkan hidup dan perilaku yang lebih baik dalam
masyarakat demokratis.
Menurut Civitas Internasional dalam Tim ICCE UIN Jakarta (2001:8) bahwa
Civic Education atau pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang
mencangkup pemahaman dasar tentang cara kerja demokrasi dan lembaga –
lembaganya, tentang rule of law, HAM, penguatan keterampilan partisipatif
yang demokratis, pengembangan budaya demokrasi dan perdamaian.
G. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apabila pembelajaran
dengan menggunakan media LKS dilakukan dengan tahapan yang benar,
III. METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 4 Panca Tunggal tahun
pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa yang terdiri dari 9 laki – laki dan 15 perempuan.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu dari bulan Maret 2012 sampai
dengan Mei 2012 yang bertempat di SD Negeri 4 Panca Tunggal di Dusun
Trimulyo III Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini ada 2 jenis instrumen yang digunakan
yaitu:
1. Lembar observasi
Lembar observasi berisi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran di
dalam kelas. Lembar ini digunakan untuk mengetahui bagaimana aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung, jadi merupakan data
15
2. Lembar tes
Lembar tes hasil belajar merupakan soal – soal pilihan jamak atau essay
yang digunakan untuk memperoleh nilai kognitif setiap siklus, yang
merupakan data kuantitatif.
D. Rencana Penelitian
Dalam penelitian ini, materi PKn yang diteliti adalah Globalisasi, yang
diajarkan dengan alokasi waktu 3 jam perminggunya.
Pada pembelajaran siklus I, siswa membaca buku sesuai dengan materi yang
akan diajarkan secara intensif, dan guru menjelaskan materi secara singkat
sebagai tambahan. Selanjutnya siswa dibagi LKS dan mengerjakan LKS
tersebut. Demikian pula pada siklus ke II dilakukan seperti itu sehingga
selesai untuk mengetahui ketercapaian indikator.
Pelaksanaan pembelajaran adalah peneliti sedangkan yang berperan sebagai
observator pengelolaan pembelajaran adalah guru PKn. Faktor – faktor yang
diteliti dalam penelitian yaitu:
1. Aktivitas Belajar
Pada pelaksanaan aktivitas belajar, hal – hal yang dilakukan siswa adalah:
a. Memperhatikan pada saat kegiatan pembelajaran.
b. Bertanya pada saat kesempatan yang diberikan guru.
c. Menjawab pertanyaan atau tanggapan atas pertanyaan dari guru.
d. Membuat rangkuman pada setiap akhir pertemuan.
16
2. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa menggunakan afektif, kognitif, dan
psikomotor setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
media LKS dapat dilihat setelah dilakukan tes pada setiap akhir siklus.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini, langkah – langkahnya secara sistematis
dapat digambarkan seperti rancangan penelitian tindakan kelas oleh Arikunto
(2007 : 16) sebagai berikut:
Gambar 1. Siklus penelitian tindakan kelas (Suharsimi Arikunto) Perencanaan
Pelaksanaan I SIKLUS I
Pengamatan I Refleksi I
Pengamatan II Perencanaan II
SIKLUS II
17
Penjabaran lebih terperinci dari prosedur penelitian tindakan kelas untuk
setiap siklus adalah sebagai berikut:
a. Siklus I Perencanaan
Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Peneliti menetapkan rancangan pembelajaran yang nantinya akan
diterapkan kepada siswa di kelas IV.
2) Peneliti membuat rencana pelaksanaan menggunakan media LKS sesuai
dengan materi pembelajaran.
3) Menyusun materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa dalam
proses pembelajaran.
4) Membuat lembar instrumen observasi untuk melihat aktivitas belajar
siswa.
5) Mempersiapkan perangkat tes hasil tindakan pembelajaran dengan
menggunakan media LKS sebagai alat evaluasi bagi siswa.
Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran
sesuai dengan RPP mata pelajaran PKn:
1) Menggunakan LKS.
2) Siswa terlibat aktif dalam membaca buku paketnya / ringkasan materi pada
18
Tahap observasi dan interprestasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu
pada proses pembelajaran PKn dengan menggunakan media LKS. Kegiatan
yang dilakukan peneliti adalah:
1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran.
2) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran.
3) Membuat lembar pengamatan (keaktifan siswa).
Tahap analisis dan refleksi
Guru dan kepala sekolah secara bersama – sama membahas hasil
pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu atau tidaknya melaksanakan
siklus berikutnya. Apabila dalam siklus pertama peneliti belum berhasil maka
peneliti melaksanakan siklus kedua.
b. Siklus II Perencanaan
Tahap persiapan tindakan, meliputi langkah – langkah sebagai berikut:
1) Membuat RPP mata pelajaran PKn yang berkaitan dengan temuan yang
ada di siklus I.
2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki
siklus I.
3) Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.
4) Menyiapkan lembar penilaian.
19
Tahap pelaksanaan tindakan
Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP pelajaran PKn
dengan menggunakan media LKS yang sesuai dengan materi yang
disampaikan.
Tahap observasi dan interpretasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu
proses pembelajaran PKn dengan menggunakan media LKS. Kegiatan yang
dilakukan peneliti adalah:
1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran.
2) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran.
Tahap analisa dan refleksi
Guru dan kepala sekolah bersama – sama membahas hasil pembelajaran.
Hasil akan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus berikutnya.
Apabila pada siklus kedua ini siswa sudah menjadi aktif dalam pembelajaran
IPS maka siklus dihentikan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data dalam PTK ini bersifat deskriptif analitis. Langkah –
langkah yang dilakukan dalam analisis data penelitian adalah:
1. Klasifikasi Data
Klasifikasi data merupakan pengelompokan data berdasarkan kriteria
20
klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan hasil belajar siswa dari
kegiatan penerapan menggunakan media berupa LKS.
2. Penafsiran Data
Penafsiran data bertujuan untuk mengambil kesimpulan sementara data
yang telah diperoleh. Penafsiran merupakan langkah awal untuk
pembahasan masalah secara mendalam.
3. Evaluasi Data
Data yang telah diklasifikasi kemudian dievaluasi untuk mendapatkan
kebenaran antara hasil penafsiran dengan realita sesungguhnya. Apakah
data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian atau tidak,
apakah penafsiran yang disampaikan sesuai dengan rumusan yang telah
ditetapkan dan sebagainya. Hasil evaluasi dapat dipergunakan sebagai
feed back (umpan balik) untuk mengukur sejauh mana data yang diperoleh
dalam penelitian tersebut merupakan sesuatu yang bermanfaat ataukah
tidak. Apabila dirasa kurang dapat mencapai tujuan yang diinginkan,
maka prosedur penelitian dapat dilakukan secara berulang.
4. Penarikan Kesimpulan
Tujuan akhir dari setiap penelitian adalah mendapatkan kesimpulan
mengenai apa yang telah disampaikan dengan hasil penelitian.
Kesimpulan merupakan hasil tertinggi dalam suatu penelitian. Dengan
diperolehnya kesimpulan, maka masalah yang disajikan, dibahas dan
dicarikan jalan keluarnya akan nampak dengan jelas. Dengan demikian
maka kesimpulan merupakan penjabaran sistematis dari seluruh kegiatan
21
G. Indikator Keberhasilan
Hasil penelitian tindakan kelas ini tercapai sesuai dengan harapan apabila
dalam penelitian ini:
1. Siswa aktif mengikuti pembelajaran ≥ 75 %.
2. Penguasaan materi PKn pada akhir penelitian ini meningkat hingga
mencapai 80% siswa telah mencapai nilai diatas batas ketuntasan minimal
(65).
3. Penggunaan media LKS merupakan strategi yang efektif untuk
mengajarkan materi PKn. Hal ini ditandai dengan peningkatan hasil nilai
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan media LKS dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan aktivitas
belajar siswa dari siklus I sebesar 74,17% dan siklus II sebesar 85%.
2. Penggunaan media LKS dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan hasil
belajar siswa dengan nilai rata – rata kelas 64,79 pada siklus I dan nilai
rata – rata kelas menjadi 71,04 pada siklus II.
B. Saran
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian yang
diperoleh dapat bermanfaat bagi semua pihak baik bagi siswa, guru maupun
sekolah.
1. Bagi siswa, penggunaan media LKS dalam pembelajaran ini dapat
digunakan sebagai suatu cara yang efektif dalam melatih siswa dalam
memahami materi melalui bacaan dan panduan yang ada dalam ringkasan
materi LKS.
2. Bagi guru, penggunaan media LKS ini dimanfaatkan sebagai salah satu
39 Selain itu penggunaan media LKS dapat digunakan untuk memperbaiki
cara mengajar guru, membangkitkan rasa percaya diri dan
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki agar dapat lebih jeli lagi
dalam mendesain sebuah metode pembelajaran sesuai yang diharapkan
dan dapat berkembang lebih professional.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi
peningkatan kualitas sekolah, dan juga dapat menambah hubungan
kerjasama antara guru dan siswa lebih baik lagi.
4. Bagi peneliti, dengan keberhasilan penggunaan media LKS mata pelajaran
PKn pada penelitian ini membuat peneliti merasa bangga dan lebih
termotivasi untuk mencapai keberhasilan – keberhasilan pada penelitian
selanjutnya dengan berfikir lebih teliti lagi untuk menentukan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta
Arsad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal.15
Badudu, J.S. 1992. Cakrawala Bahasa Indonesia II. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Djamarah dan Zain, A. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Hidayah, I dan Sugiarto. 2006. Work Shop Pendidikan Matematika 2. Jurusan Matematika. Jakarta.
M. Azhar, Lalu. 1993. Proses Belajar Mengajar pola CBSA. Usaha Nasional. Surabaya Hal.78
Muhaimin. 2003. Arah Baru Pengembangan Pendidikan Agama Islam . Nuansa. Bandung. Hal 133-134.
Pasha, Mustafa Kamal. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Cipta Karya Mandiri. Jakarta.
Sabarti, Achadiah dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Erlangga. Jakarta.
Sadiman, Arief S. dkk. 2005.Media Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta 2005), Hal 4.
Sanjaya, Wina. 2007. Startegi Pembelajaran. Kencana. Jakarta. hal.169-171 Sardiman, AM. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo
Persada. Jakarta. Hal 246 .
Slameto. 1993. Teori Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta. Salatiga.
Surakhmad, Winarno. 2003. Mengurai Benang Kusut Pendidikan. Pustaka Pelajar. Jakarta.
Tim ICCE UIN Jakarta. 2001. Pendidikan Kewargaan (Civic Education); Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. CCE UIN Jakarta.
ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA KELAS IV SD NEGERI 4 PANCA TUNGGAL
TAHUN 2011/2012
Oleh:
ROLIYAH
Penelitian ini diawali dari rendahnya aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Pkn pada kelas IV SD Negeri 4 Panca Tunggal Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar disebabkan karena selama ini pembelajaran di kelas tidak didukung media.
Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 4 Panca Tunggal Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan dilakukan perbaikan pembelajaran melalui media LKS. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, yang dilakukan sebanyak 2 siklus.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media LKS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa siklus I diperoleh prestasi aktivitas siswa sebanyak 74,17% pada siklus II aktivitas siswa menjadi 85%. Peningkatan hasil belajar siswa rata-rata kelas pada siklus I sebesar 64,79. Kemudian pada siklus II hasil belajar siswa rata-rata kelas meningkat menjadi 71,04. Karena siswa terlihat antusias dn aktif mengerjakan LKS dalam setiap pembelajaran.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA KELAS IV SD NEGERI 4 PANCA TUNGGAL
TAHUN 2011/2012
(Tugas Akhir)
Oleh ROLIYAH NPM 1013079269
S1 PGSD GURU DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA KELAS IV SD NEGERI 4 PANCA TUNGGAL
TAHUN 2011/2012
Oleh
ROLIYAH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi PGSD Strata 1 dalam jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
S1 PGSD GURU DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Oleh Suharsimi Arikunto ... 16
2. Grafik Aktivitas Belajar Siswa ... 35
F. PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) ... 13
G. Hipotesis ... 13
III. METODE PENELITIAN ... 14
A. Subjek Penelitian ... 14
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ... 14
C. Instrumen Penelitian ... 14
D. Rencana Penelitian ... 15
E. Prosedur Penelitian ... 16
F. Teknik Analisis Data ... 19
G. Indikator Keberhasilan ... 21
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22
A. Profil Sekolah ... 22
B. Hasil Penelitian ... 24
C. Pembahasan ... 34
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 40
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 27
2. Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 32
3. Presentasi Aktivitas Siswa Dari Siklus I Ke Siklus II ... 34
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya sehingga laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul
“Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan
menggunakan media Lembar Kerja Siswa (LKS) pada kelas IV SD Negeri 4
Panca Tunggal tahun 2011/2012” dapat terselesaikan.
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini disusun berdasarkan observasi yang
dilaksanakan di SD N 4 Panca Tunggal Kec. Merbau Mataram Lampung Selatan.
Penulis sangat menyadari bahwa terselesaikannya penelitian ini berkat
bantuan, arahan, bimbingan, dana masukan dari berbagai pihak. Maka dalam
kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi Bujang Rahman, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampunsg
2. Bapak Drs. Hi. Baharuddin Risyak, M.Pd, sebagai Ketua Jurusan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd, sebagai Ketua Program Studi S1 Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah
sabar membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis selama
5. Bapak Drs. Suyanto, M.Pd, selaku Dosen Pembahas yang dengan sabar
membimbing dan memberi pengarahan selama penelitian.
6. Bapak Ibu Dosen Pengampu Program S1 Dalam Jabatan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Bapak Dul Rahmad, S.Pd.SD, sebagai Kepala Sekolah SDN 4 Panca Tunggal
yang telah memberikan kemudahan dan fasilitas demi terlaksananya
Penelitian Tindakan Kelas ini.
8. Sutarjo suami tercinta yang selalu memberikan perhatian, pengertian, kasih
sayang serta dorongan dan motivasi.
9. Ayah dan ibu atas segala do’a, dukungan, perhatian dan kasih sayang.
10. Seluruh pihak yang membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian penulisan laporan ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, akan tetapi harapan penulis semoga laporan yang sederhana
ini akan bermanfaat bagi guru, orangtua murid dan semua pelaku pendidikan
(aamiin)
Panca Tunggal, Mei 2012 Penulis
MOTTO
TIGA HAL BAGIAN DARI TIGA HAL LAINNYA
1. Bersikap simpatik dengan orang lain adalah bagian dari kecerdasan akal
2. Bertanya dengan cara yang baik adalah bagian dari ilmu
PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Penguji : Dr. Alben Ambarita, M.Pd ...
NIP: 195707111985031004
Penguji
bukan pembimbing : Drs. Suyanto, M.Pd ...
NIP: 1952206041978031006
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman M.Si NIP: 196003151985031003
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Roliyah
Program Studi : S 1 PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA LEMBAR KERJA
SISWA(LKS) PADA KELAS IV SD NEGERI 4 PANCA TUNGGAL TAHUN 2011/2012
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak melakukan penjiplakan yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan dalam penulisan laporan ini. Saya bersedia
menanggung sanksi apabila ditemukan adanya pengakuan dari pihak lain terhadap
keaslian laporan saya ini.
Panca Tunggal, Mei 2012
Penulis,
PERSEMBAHAN
Tiada suatu yang paling berharga kecuali bisa bernafas di bumi ini, karena
dengan itu kita dapat melakukan apapun. Syukur dan sujud hamba persembahkan
kehadirat Allah SWT. Tiada perjuangan dan kegigihan seorangpun yang dapat
menandingi yakni Nabi Akhir Zaman Muhammad SAW yang akan selalu terlukis dan
terekam dalam memori para umatnya.
Untuk ayah dan ibu tercinta jasa jasamu takkan terlupa sampai akhir hayatku.
Dengan susah payah telah membesarkanku dan mendidikku sampai aku menjadi
seperti sekarang ini. Semua jasamu sungguh takkan tergantikan.
Untuk suamiku tersayang terima kasih banyak, karena telah mencurahkan
kasih sayang dan selalu mendukung setiap langkahku, dan selalu memberi motivasi
sampai terselesainya tugas akhir ini.
Untuk anakku tersayang “Firda Awwalia” yang membuatku bersemangat dan terpacu untuk memnyelesaikan skripsi ini.
Dan tak lupa juga sahabat sahabatku yang ikut membantu memberi
dukungan. Tulisan ini mungkin tidak akan menjadi bermakna tanpa motivasi,
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Media Lembar
Kerja Siswa (LKS) Pada Kelas IV SD Negeri 4 Panca
Tunggal Tahun 2011/2012.
Nama : Roliyah
NPM : 1013079269
Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENGESAHKAN
Dosen Pembimbing PTK Dosen Pembahas PTK
Dr. Alben Ambarita, M.Pd. Drs. Suyanto M.Pd.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Lampung
Selatan pada tanggal 10 Oktober 1983 sebagai anak ke 5 dari 6 bersaudara dari
seorang ayah bernama Salim dan ibu bernama Sumarni.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 2 Mataram
kec. Ketibung yang kemudian berubah menjadi SD Negeri 4 Panca Tunggal Kec.
Merbau Mataram yang menjadi tempat penelitian penulis yaitu pada tahun 1995.
Kemudian melanjutkan ke SMP N 2 Katibung Kab. Lampung Selatan pada tahun
1995 dan lulus tahun 1998. Lulus dari SMP penulis melanjutkan ke SMAN 1
Tanjung Bintang Kec. Tanjung Bintang Lampung Selatan selesai tahun 2001.
Tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di D2 PGSD di Sekolah Tinggi
Agama Islam Darul Qolam dan lulus tahun 2008. Pada tahun 2010 melanjutkan
kembali pendidikan S1 PGSD dalam jabatan FKIP Universitas Lampung.
Pengalam kerja penulis setelah lulus SMA dari tahun 2001 sampai sekarang