PELAYANAN PERIJINANAN TERPADU KOTA MEDAN
OLEH:
SRI FATMAH
112103138
D-III KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
NIM : 112103138
PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN
JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN DAN KEDUDUKAN SEKRETARIS PADA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN
Tanggal : Agustus 2014 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
NIP: 19741012 200003 2 003
(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM)
Tanggal : Agustus 2014 DEKAN
NIP. 19560407 1988002 1001
NIM : 112103138
PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN
JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN DAN KEDUDUKAN
SEKRETARIS PADABADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN
Medan, Agustus 2014
Menyetujui
Pembimbing
NIP. 19741012 200003 2 003
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala
yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan.
Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
Sholallahu ‘Alaihi Wa sallam, yang telah membawa risalah-Nya untuk menuntun
ummat manusia ke jalan yang benar. Semoga kita semua memperoleh syafa’atnya
di akhirat kelak. Amin.
Tugas Akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III
Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam
rangka memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini
dengan judul: “PERANAN DAN KEDUDUKAN SEKRETARIS PADA BADAN
PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN”.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, baik itu berupa saran maupun bimbingan. Melalui lembaran ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc, CTM, SpA(K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, CA selaku Dekan Fakultas
meluangkan waktunya dalam memberikan masukan, saran dan bimbingan
kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Magdalena. L. L Sibarani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Ketua Program
Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
5. Bapak Syafrizal H Situmorang, SE, M.Si, selaku dosen Penasehat Akademik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak/Ibu staf pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh staf dan Pegawai Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Medan yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung dengan penulis.
Terkhusus bagian Bidang Perijinan II yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis.
8. Yang teristimewa kepada Kedua Orang Tua penulis Sutan Muda Sakti
(Ayahanda) dan Lela Yusni (Ibunda) tercinta yang telah membesarkan,
mendidik, dan memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, serta
kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya kepada
orang tua penulis dan semoga jerih payah penulis dapat menjadi pelega dan
10. Kepada sahabat-sahabat terbaik, terima kasih memberikan motivasi serta doa
kepada penulis selama masa perkuliahan di Universitas Sumatera Utara.
Akhir kata, besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis dengan pembacanya, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat dan karunia - Nya.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
E. Jadwal Kegiatan 5
F. Sistematika Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT)
Kota Medan 8
B. Struktur Organisasi 10
C. Job Description Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Medan 11
D. Jaringan Usaha atau Kegiatan 28
E. Kinerja Usaha Terkini 29
F. Rencana Kegiatan 29
BAB III PEMBAHASAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 31
B. Peran, Tugas dan Tanggungjawab Sekretaris pada Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan 31
C. Kedudukan sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu Kota Medan 52
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 56
B. Saran 57
Gambar 2.1. Stuktur Organisasi Badan Pelayanan Perijinan
Dalam era globalisasi, fungsi dan peranan sekretaris semakin dibutuhkan
oleh organisasi swasta maupun pemerintah. Peran sekretaris disini tentunya
peran dalam menentukan keberhasilan instansi itu sendiri. Seorang sekretaris
harus dituntut mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan kepribadian yang
baik, namun tak hanya sampai disitu, seorang sekretaris juga harus mampu
melatih dan mengembangkan potensi dirinya supaya lebih mantap dalam
bekerja.
Sekretaris di lembaga pemerintah adalah sekretaris yang sedikit banyaknya
mempunyai andil dalam mengambil keputusan dalam mensukseskan
keberhasilan instansi pemerintah. Seorang sekretaris tidak boleh gagap
teknologi, dan harus selalu up to date dalam menghadapi modernisasi baik itu
teknologi, pengetahuan dan lain sebagainya, maka dari itu pengembangan dan
latihan seorang sekretaris sangat penting perannya, untuk itu setiap organisasi
juga perlu memberi fasilitas penting tersebut kepada sekretaris untuk dapat
menambah wawasannya.
Dewasa ini peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu staf
dalam sebuah instansi, namun lebih jauh sebagai faktor penting yang
mendukung kelancaran tugas-tugas instansi karena sebagian tugas sekretaris
Menurut Hendarto dan Tulus Haryono (2003:4) “Sekretaris adalah orang
yang membantu seseorang, yaitu pimpinan dalam melaksanakan tugas
perkantoran yang timbul dari tugasnya sebagai pimpinan. Sedangkan Menurut
Saiman (2002:24) pengertian sekretaris adalah sebagai berikut, “Sekretaris
adalah seseorang yang mempunyai tugas yang sangat berkaitan dengan
kegiatan tulis-menulis atau catat-mencatat dari suatu kegiatan perkantoran atau
perusahaan. Dari beberapa definisi jelaslah bahwa sekretaris bukan sekadar
pembantu atasan semata, tetapi seseorang dengan kualifikasi tugas, pekerjaan,
dan tanggung jawab yang sangat tinggi. Seorang pimpinan/atasan memiliki
tugas dan tanggung jawab besar dalam memimpin dan mengelola
perusahaan/organisasi. Mulai dari mengurus appointement, soal administrasi,
mengatur rapat sampai urusan korespondensi. Dan tugas-tugasnya ini akan bisa
lebih maksimal jika dibantu dengan keberadaan seorang sekretaris.
Dalam praktek penyelenggaraan kantor di mana telah lazim bahwa
pimpinan dari suatu perusahaan, instansi atau lembaga lainnya dibantu oleh
seorang pegawai yang dibebani dengan tugas surat menyurat, filling dan
pelayanan tamu maupun urusan-urusan rapat. Pegawai tersebut lazimnya
dinamakan sekretaris, apabila ia menyelenggarakan surat menyurat yang
bersifat pribadi atau rahasia dari pimpinannya.
Pada mulanya sekretaris adalah seorang petugas yang diberi kepercayaan
untuk menyimpan rahasia. Kemudian lalu berarti petugas yang
menyelenggarakan surat menyurat bagi seorang pejabat pimpinan yang
yang tidak pada tempatnya disiarkan sembarangan. Akhirnya tugas sekretaris
itu diperluas dengan segi-segi tata usaha lainnya. Kini seorang sekretaris pada
pokoknya adalah asisten yang membantu dalam segala hal agar pimpinan dapat
bersifat secara efektif dalam menunaikan tugas manajemennya.
Tugas sekretaris tidak lagi dibatasi dalam bidang tata usaha saja,
melainkan cenderung untuk terus menerus meluas. Dengan demikian selain
sekretaris yang berperan semata-mata sebagai seorang pembantu, terdapatlah
sekretaris yang mempunyai fungsi manajer. Karena kedudukannya sebagai
manajer, maka sekretaris yang demikian itu lalu mempunyai pegawai-pegawai
bawahan. Akhirnya pegawai-pegawai bawahan itu dengan segenap bidang
kerjanya lalu dikembangkan menjadi sebuah satuan organisasi. Satuan
organisasi ini sekarang lazimnya disebut sebagai sekretariat dan dikepalai oleh
seorang sekretaris yang berfungsi sebagai manajer itu. Jadi sekretaris yang
bertindak sebagai seorang manajer pada umumnya memimpin satuan
organisasi yang disebut sekretariat (dalam lingkungan organisasi yang besar
disebut juga Sekretaris Jenderal).
Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status) terhadap
sesuatu. Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan
atau mempengaruhi berhasil tidaknya tujuan kantor atau perusahaan.
Pentingnya peranan seorang sekretaris ini tentunya sesuai dengan jabatan
sekretaris pada masing – masing organisasi, lembaga ataupun kantor.
Ketentuan peranan adalah pernyataan formal dan terbuka tentang perilaku yang
peranan adalah suatu gambaran tentang perilaku yang secara aktual
ditampilkan seseorang dalam membawakan perannya. Dari berbagai pengertian
tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian peranan dalam hal ini
peran pemerintah dalam melaksanakan fungsi dan tujuannya dalam pelayanan,
pembangunan, pemberdaya, dan pengatur masyarakat.
Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan yang berada
dalam naungan Pemerintah Kota Medan merupakan salah satu instansi yang
sangat penting dan strategis. Maksud didirikannya BPPT Kota Medan adalah
untuk menyelenggarakan pelayanan perijinan yang prima dan satu pintu. Hal
tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif
bagi penanaman modal dan investasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi
masyarakat Kota Medan. Sekretaris sebagai salah satu elemen yang ada di
Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan diharapakan
merupakan sekretaris yang terdidik, terampil dan mengetahui dengan tepat
tugas pokok instansi, serta tugas pokok dan tanggung jawabnya. Berdasarkan
uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui peranan dan kedudukan
sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan
masalah yaitu: “Bagaimana Peranan dan Kedudukan Sekretaris pada Badan
C.Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk
Mengetahui Peranan dan Kedudukan Sekretaris pada Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Medan.
D.Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat Penelitian :
1. Bagi Penulis
Memperdalam teori mengenai manajemen dan sekretaris secara
khusus pada kegiatan kesekratariatan pada Kantor Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Medan, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan dapat dijadikan bekal bagi penulis dalam memasuki
dunia kerja.
2. Bagi Program Studi D-III Kesekretariatan Universitas Sumatera Utara
Bagi Program Studi D-III Kesekretariatan Universitas Sumatera
Utara. Memberikan masukan yang berguna bagi mahasiswa
kesekretariatan mengenai peran, tugas pokok, fungsi dan kedudukan
sekretaris pada Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Medan.
E. Jadwal Kegiatan
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis membuat jadwal kegiatan
yang gunanya agar waktu yang diperlukan dapat dibagi-bagi dengan teratur.
Selain itu diharapkan penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada
Tabel 1.1. Pelaksanaan Tugas Akhir
No. Kegiatan
Juni Juli Agustus September IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data
3. Analisis danPembahasan
4. Pengetikan
Sumber : Penulis (2014)
F. Sistematika Penelitian
Penulisan laporan pada Tugas Akhir ini dibagi menjadi 4 (empat) bab
yakni sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Mamfaat Penelitian dan Sitematika Penelitian.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan tentang sejarah Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Medan, Struktur Organisasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan,
Job Description, Jaringan Usaha atau Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini,
Rencana Kegiatan Perusahaan.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang Tempat dan Waktu Penelitian dan Membahas
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran tentang Peran dan Kedudukan Sekretaris
Kota Medan
Sesuai dengan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang menegaskan bahwa tujuan pemberian otonomi
adalah berupaya memberikan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang
semakin baik kepada masyarakat, pengembangan kehidupan demokrasi,
keadilan dan pemerataan. Sehingga kualitas layanan aparatur pemerintah
kepada masyarakat merupakan indikator keberhasilan otonomi daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pemerintah Kota Medan membentuk
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) sesuai dengan Peraturan Daerah
Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kota Medan.
Adapun dasar pembentukan Badan Pelayan Perijinan Terpadu (BPPT)
yaitu:
1. INPRES Nomor 1 Tahun 1995 tentang Kualitas Pelayanan Aparatur
Pemerintah kepada Masyarakat.
2. Keputusan Menpan Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata
Laksana Pelayanan Umum.
3. Surat Edaran Menkowasbangpan Nomor 56/MK.WASPAN/6/1998,
antara lain menyebutkan bahwa langkah-langkah perbaikan mutu
terpadu (satu atap satu pintu) bagi unit-unit kerja kantor pelayanan yang
terkait dalam proses atau menghasilkan suatu produk pelayanan.
4. Keputusan Menpan No.KEP/24/M.PAN/2004 Tentang Pedoman umum
penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah.
5. Keputusan Menpan No. KEP/26/M.PAN/2004 Tentang petunjuk tekns
Transparansi dan Akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pelayanan
Publik.
Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintahan Kota Modan
telah mengeluarkan peraturan daerah Nomor 8 tahun 2009 tentang Rencana
pembangunan Jangka Panjang Kota Medan 2006-202 Rencana Kerja Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu merupakan bagian dari RKPD Kota Medan tahun
2013 yang merupakan tahapan-tahapan pratikan (taktis) untuk mencapai target
dan sasaran pembangunan kota, baik untuk jangka menengah dan panjang.
Visi Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu(BPPT) KotaMedan
Adapun visi dari Badan tersebut adalah terwujudnya Pelayanan Prima
Perijinan untuk Mewujudkan Medan Kota Metropolitan yang berdaya saing,
nyaman, peduli dan sejahtera.
Misi Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu(BPPT) Kota Medan
Sedangkan misi dari Badan tersebut adalah:
1. Mewujudkan pelayanan Perijinan yang Optimal dan Professional serta
kepuasan masyarakat.
3. Meningkatkan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan yang berbasis
Infomasi Teknologi.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan perijinan terpadu.
5. Meningkatkan hubungan kerja antar SKPD di lingkungan Pemko Medan.
B.Stuktur Organisasi
Sumber: Buku Panduan Standar Operasional Prosedur Perijinan Pemerintah Kota Medan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (2011diolah)
Gambar 2.1
Stuktur Organisasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Medan
SUB IV (Konstruksi
C. Job Description Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160
dan Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas
Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan,
maka Tugas Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi dari
secretariat badan adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat Tugas badan:
a. Badan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah;
b. Badan sebagaimana dimaksud didukung oleh Sekretariat yang
dipimpin oleh Kepala;
c. Kepala Sekretariat sebagaimana dimaksud karena jabatannya adalah
Kepala Badan;
d. Badan mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan
menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perijinan secara
terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi,
keamanan dan kepastian.
Fungsi Badan:
a. Pelaksanaan penyusunan program;
c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perijinan;
d. Pelaksanaan administrasi pelayanan perijinan;
e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Tata Usaha
Bagian tata usaha dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Tugas Pokok:
a. Tugas pokok Bagian Tata Usaha melaksanakan sebagian tugas Badan
lingkup ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi umum,
keuangan dan penyusunan program.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bagian Tata Usaha;
b. Pengelolaan administrasi Badan yang meliputi administrasi keuangan,
kepegawaian, tata persuratan, perlengkapan, dan rumah tangga;
c. Pengkoordinasian penyusunan, perencanaan, dan program Badan;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan Badan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Tupoksi Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata Usaha
lingkup administrasi umum;
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Umum;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum;
c. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas, penataan kearsipan, administrasi kepegawaian, perlengkapan,
dan penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;
d. Penyiapan pertemuan/rapat-rapat Badan;
e. Pelaporan lingkup administrasi umum;
f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tupoksi Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha dan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata Usaha
lingkup pengelolaan administrasi keuangan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan;
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan, dan
verifikasi;
d. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan admnistrasi
keuangan;
e. Penyusunan laporan keuangan Badan;
f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tupoksi Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha
dan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata
Usaha lingkup penyusunan program dan pelaporan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan
Program;
b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan
program Badan;
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Badan;
d. Pengembangan sistem informasi pelayanan;
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian;
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
1. Bidang Pelayanan Perijinan I Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan
Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok
dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, maka Tugas
Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi Bidang Pelayanan Perijinan I
adalah sebagai berikut:
Tugas:
a.Bidang Pelayanan Perijinan I dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan;
b.Bidang Pelayanan Perijinan I mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Badan lingkup pelayanan perijinan yang berkaitan
dengan Usaha, Perdagangan dan Perindustrian;
c.Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Perijinan I
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pelayanan
Perijinan I;
b. Penyusunan petunjuk teknis Bidang Pelayanan Perijinan I;
c. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja Bidang Pelayanan
Perijinan I;
d. Pelaksanaan pelayanan perijinan;
e. Pelaksanaan rapat-rapat dengan Tim Teknis yang berkaitan dengan
permohonan Ijin;
f. Pengkoordiniran pengolahan data perijinan;
g. Pengkoordiniran pelaksanaan peninjauan lokasi/lapangan terhadap
permohonan ijin dan pembuatan berita acara pemeriksaan lapangan;
h. Pengkoordiniran pelaksanaan proses perijinan, dan persiapan konsep
Surat Keputusan Perijinan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang
pelayanan perijinan;
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan pelaporan
kegiatan di Bidang Pelayanan Perijinan I;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tim Teknis mempunyai tugas:
a. Meneliti permohonan ijin;
c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin
apabila diperlukan;
d. Melaksanakan proses perijinan, perhitungan retribusi dan persiapan
konsep Surat Keputusan/Perijinan;
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala
Badan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi Badan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Tabel 2.1
Perijinan Pelayanan Pada Bidang I NAMA
LANJUTAN
2. Bidang Pelayanan Perijinan II Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan
Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok
dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, maka Tugas
Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi Bidang Pelayanan Perijinan
II adalah sebagai berikut:
Tugas:
a. Bidang Pelayanan Perijinan II dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan;
b. Bidang Pelayanan Perijinan II mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Badan lingkup pelayanan perijinan yang berkaitan dengan
ketentraman dan ketertiban masyarakat;
c. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Perijinan II
menyelenggarakan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pelayanan Perijinan II;
b. Penyusunan petunjuk teknis Bidang Pelayanan Perijinan II;
c. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja Pelayana Perijinan II;
d. Pelaksanaan pelayanan perijinan;
e. Pelaksanaan rapat-rapat dengan Tim Teknis yang berkaitan dengan
f. Pengkoordiniran pengolahan data perijinan;
g. Pengkoordiniran pelaksanaan peninjauan lokasi/lapangan terhadap
permohonan ijin dan pembuatan berita acara pemeriksaan lapangan;
h. Pengkoordiniran pelaksanaan proses perijinan, perhitungan retribusi,
penetapan SKPD/SKRD, dan persiapan konsep Surat Keputusan
Perijinan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang
pelayanan perijinan;
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan pelaporan kegiatan
di Bidang Pelayanan Perijinan II.
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Tim Teknis mempunyai tugas:
a. Meneliti permohonan ijin;
b. Mengadakan rapat pembahasan permohonan ijin;
c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin
apabila diperlukan;
d. Melaksanakan proses perijinan, perhitungan retribusi dan persiapan
konsep Surat Keputusan/Perijinan;
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala
Badan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi Badan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
Tabel 2.2
Perijinan Pelayanan Pada Bidang II
NAMA IJIN BIDANG JENIS
IJIN
Sumber: Buku Panduan Standar Operasional Prosedur Perijinan Pemerintah Kota Medan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (2011diolah)
3. Bidang Pelayanan Perijinan II Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan
Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok
dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, maka Tugas
Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi Bidang Pelayanan Perijinan
III adalah sebagai berikut:
Tugas:
a. Bidang Pelayanan Perijinan III dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada
b. Bidang Pelayanan Perijinan III mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Badan lingkup pelayanan perijinan yang berkaitan dengan
tata ruang, perhubungan, dan lingkungan hidup;
c. Dalam Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusun pelaporan
kegiatan di Bidang Pelayanan Perijinan III;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
e. Melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Perijinan III
menyelenggarakan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pelayanan Perijinan
III;
b. Penyusunan petunjuk teknis Bidang Pelayanan Perijinan III;
c. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja Bidang Pelayanan
Perijinan III;
d. Pelaksanaan pelayanan perijinan;
e. Pelaksanaan rapat-rapat dengan Tim Teknis yang berkaitan dengan
permohonan Ijin;
f. Pengkoordiniran pengolahan data perijinan;
g. Pengkoordiniran pelaksanaan peninjauan lokasi/lapangan terhadap
h. Pengkoordiniran pelaksanaan proses perijinan, perhitungan retribusi,
penetapan SKPD/SKRD, dan persiapan konsep Surat Keputusan
Perijinan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang
pelayanan perijinan.
Tim Teknis mempunyai tugas:
a. Meneliti permohonan ijin;
b. Mengadakan rapat pembahasan permohonan ijin;
c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin
apabila diperlukan;
d. Melaksanakan proses perijinan, perhitungan retribusi dan persiapan
konsep Surat Keputusan/Perijinan;
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala
Badan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi Badan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
Tabel 2.3
Perijinan Pelayanan Pada Bidang III
NAMA IJIN BIDANG JENIS
IJIN
PERIJINAN III (TATA
RUANG,
PERIJINAN III (TATA
RUANG,
PERIJINAN III (TATA
RUANG,
4. Bidang Pelayanan Perijinan IV Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan
Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok
dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, maka Tugas
Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi dari Bidang Pelayanan
perijinan IV adalah sebagai berikut:
Tugas:
a. Bidang Pelayanan Perijinan IV dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan;
b. Bidang Pelayanan Perijinan IV mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Badan lingkup pelayanan perijinan yang berkaitan dengan
konstruksi, kesehatan dan lain-lain;
c. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Perijinan IV
menyelenggarakan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Pelayanan Perijinan IV;
b. Penyusunan petunjuk teknis Bidang Pelayanan Perijinan IV;
c. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja Bidang Pelayanan
Perijinan IV;
e. Pelaksanaan rapat-rapat dengan Tim Teknis yang berkaitan dengan
permohonan Ijin;
f. Pengkoordiniran pengolahan data perijinan;
g. Pengkoordiniran pelaksanaan peninjauan lokasi/lapangan terhadap
permohonan ijin dan pembuatan berita acara pemeriksaan lapangan;
h. Pengkoordiniran pelaksanaan proses perijinan, perhitungan retribusi,
penetapan SKPD/SKRD, dan persiapan konsep Surat Keputusan
Perijinan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang
pelayanan perijinan;
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan pelaporan kegiatan
di Bidang Pelayanan Perijinan IV;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Tim Teknis mempunyai tugas:
a. Meneliti permohonan ijin;
b. Mengadakan rapat pembahasan permohonan ijin;
c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin
apabila diperlukan;
d. Melaksanakan proses perijinan, perhitungan retribusi dan persiapan
konsep Surat Keputusan/Perijinan;
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsi
Tabel 2.4
Perijinan Pelayanan Pada Bidang IV
NAMA IJIN BIDANG JENIS IJIN TAHUN
LANJUTAN
IJIN USAHA
JASA
KONSTRUKSI
BIDANG
PELAYANAN
PERIJINAN IV
(KONSTRUKSI,
KESEHATAN, DAN
LAIN-LAIN)
DAFTAR
BARU
TIGA TAHUN
Sumber: Buku Panduan Standar Operasional Prosedur Perijinan Pemerintah Kota Medan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (2011diolah)
D. Jaringan Usaha Atau Kegiatan
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan adalah Badan
Pelayanan Prima Perijinan untuk Mewujudkan Medan Kota Metropolitan yang
berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
(BPPT) Medan adalah sebuah instansi mewujudkan pelayanan perijinan yang
optimal dan professional serta kepuasan masyarakat,
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan lebih berorientasi pada
peningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang profesional, meningkatkan
sistem informasi manajemen pelayanan yang berbasis infomasi dan teknologi,
serta meningkatkan pelayanan perjinan yang bermutu dan berkualitas. Dengan
demikian Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan diharapkan
mewujudkan pelayanan perijinan yang berbasis teknologi bisa optimal dan
professional sehingga pelayanan perijinan dapat memberikan kepuasaan kepada
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu
juga pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan yang terus
berupaya agar tujuan yang telah digariskan pada Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu (BPPT) Medan dapat terwujud secara optimal. Tidak mudah
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan
loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan adalah menjalankan pelayanan
yang berbasis teknologi dan informasi sehingga diharapkan dalam pelaksanaan
pelayanan dapat berjalan secara efektif, efisien, transparan, akuntabel dan tepat
waktu.
F. Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT)
Medan antara lain sebagai berikut:
1. Pengeluaran ijin yang dikeluarkan kepala badan yang merupakan bukti
legalitas menyatakan sah atau diperbolehkanya seseorang atau badan
hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.
2. Badan Pelayanan Perijinan (BPPT) Medan melanyani proses perijinan
yang meliputi ijin gangguan perusahaan industri dan bukan industri, ijin
khusus perusahaan industri kecil dan menengah, ijin optik, ijin pelataran
parkir, ijin kerja petugas kesehatan, ijin reklame khusus umbul – umbul
dan spanduk, ijin usaha jasa kontruksi dan ijin pengelolaan, pengeboran,
BAB III PEMBAHASAN
Pembahasan penulis artikan sebagai uraian terhadap sejumlah data dan
fakta yang kita dapatkan dari instansi, dimana uraian tersebut kita dapat
mengetahui keadaan sebenarnya. Oleh karena itu, penulis berusaha untuk
membuat pembahasan terhadap peranan dan tugas-tugas sekretaris. Berdasarkan
data-data yang diperoleh penulis dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Medan yang disebut sekretaris pada kantor ini adalah kepala bagian tata usaha.
Secara garis besar pembahasan pada bab III ini akan dibagi menjadi tiga sub
pokok pembahasan yakni sebagai berikut :
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dan pengerjaan tugas akhir ini dilaksanakan di kantor Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, yang berlokasi di Jl. Jenderal Besar
Abdul Haris Nasution No. 32 Lt II Medan. Penelitian ini dilaksanakan mulai
tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan 30 Juni 2014.
B. Peran, Tugas dan Tanggungjawab Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan
Jika ditinjau dari tugas – tugas yang dikerjakan oleh sekretaris pada Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan pada dasarnya hampir sama dengan
tugas – tugas sekretaris pada umumnya. Akan tetapi tidak semua tugas –tugas
sekretaris pada umumnya tersebut ada di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Sekretaris juga kadang-kadang bertugas sebagai pemimpin pelaksanaan
dari keputusan yang di buat oleh pimpinan. Ia tidak hanya melayani
kepentingan organisasi, melainkan juga harus turut campur mengarahkan serta
mengatur hal-hal yang menyangkut organisasi dan manajemen. Dapat
dikatakan seorang sekretaris harus dapat merencanakan apa yang harus
dilaksanakan, paling tidak bertanggungjawab dalam urusan kesekretariatan.
Syarat untuk menjadi sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Medan tidak jauh berbeda dengan syarat – syarat untuk menjadi sekretaris
seperti pada umumnya. Perlu digarisbawahi bahwa sekretaris harus mempunyai
pendidikan dan wawasan yang luas juga harus mempuyai kepribadian dan
keterampilan yang bagus juga.
Prinsip kerja sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Medan pada dasarnya sudah sangat baik dan sesuai dengan prinsip kerja
sekretaris. Pada kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan yang
disebut sekretaris adalah Kepala Bagian Tata Usaha. Peran Kepala Bagian Tata
Usaha pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan dapat dilihat pada
gambar pada Lampiran I dan penjelasan di bawah ini :
1. Pelaksanaan Cek Ijin (Meneliti kembali seluruh berkas permohonan
khususnya kelengkapan berkas, pengetikan, dan proses perjalanan
berkas, menandatangani blangko ijin, membuat saran dan mencatat di
kartu kendali untuk diteruskan ke Kepala Badan)
Setelah menerima berkas permohonan ijin dari bidang sekretaris
kelengkapan berkas, pengetikan dan proses perjalanan berkas dan lain –
lain, menandatangani blangko ijin, membuat saran dan mencatat di kartu
kendali untuk diteruskan ke Kepala Badan.
Adapun jenis – jenis perijinan dan syarat – syarat yang harus di teliti
oleh sekretaris terkait ijin yang ada di Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu Kota Medan adalah sebagai berikut :
a. Ijin Usaha Perdagangan
Adapun persyaratan untuk pengurusan ijin usaha perdagangan
adalah :
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP);
3. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3
x 4 sebanyak 3 lembar;
4. Foto copy NPWP pemilik atau NPWP perusahaan yang
bersangkutan;
5. Foto copy ijin gangguan yang telah dilegalisir;
6. Neraca awal perusahaan yang ditandatangani oleh pemohon
di atas materai secukupnya;
7. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari
8. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di
Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
9. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
10. Melampirkan rekomendasi atau ijin teknis dari instansi
terkait yang dilegalisir bagi perusahaan yang memohon sub
bidang barang dagangan yang memerlukannya;
11. Khusus untuk permohonan daftar ulang dan atau perubahan
melampirkan asli IUP.
b. Ijin Usaha Industri Kecil
Ijin usaha industri kecil adalah ijin untuk usaha industri
dengan nilai investasi sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Adapun persyaratannya adalah :
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) pemilik atau
penanggung jawab perusahaan;
3. Foto copy NPWP pemilik/ penanggung jawab atau NPWP
perusahaan yang bersangkutan.
4. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3
5. Foto copy Ijin Gangguan Perusahaan Industri yang
dilegalisir;
6. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari
Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
7. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di
Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
8. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
9. Khusus bagi industri kecil yang tidak menegeluarkan limbah
B3, dilengkapi foto copy surat pernyataan tidak merasa
keberatan dari jiran tetangga diketahui oleh lurah setempat
yang dilegalisir;
10. Khusus untuk permohonan perubahan melampirkan asli
IUP.
c. Usaha Industri Menengah
Ijin Usaha Industri Menengah adalah ijin untuk usaha
industri dengan nilai investasi dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah) sampai dengan Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Adapun
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) pemilik atau
penanggung jawab;
3. Foto copy NPWP pemilik/ penanggung jawab atau NPWP
perusahaan yang bersangkutan;
4. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3
x 4 sebanyak 3 lembar;
5. Foto copy Ijin Gangguan Perusahaan Industri yang
dilegalisir;
6. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari
Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
7. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di
Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
8. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
9. Foto copy persetujuan prinsip yang dilegalisir (bagi IUI yang
melalui persetujuan prinsip);
10. Surat keterangan dari pengelola kawasan industri/ berikat
tentang lokasi perusahaan khusus bagi yang berada di
11. Foto copy surat ijin mendirikan bangunan yang kegiatan
usahanya sesuai dengan peruntukan dilegalisir oleh instansi
yang menerbitkan dan rekomendasi dari Bappedalda Kota
Medan untuk usaha industri yang wajib upaya pengelolaan
lingkungan/ upaya pemantauan lingkungan (UKL/UPL);
12. Dokumen/ Rekomendasi (khusus bagi jenis industri tertentu
yang dipersyaratkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan);
13. Khusus untuk permohonan perubahan melampirkan asli
IUI.
d. Tanda Daftar Perusahaan
Tanda daftar perusahaan adalah tanda daftar yang diberikan
oleh kantor Pendaftaran Perusahaan kepada Badan Usaha dan
Perusahaan yang telah disyahkan pendaftarannya. Adapun
persyaratan pengurusannya sebagai berikut :
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Surat kuasa yang sah (apabila pendaftaran diwakilkan
kepada orang lain)
3. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) pemilik, pengurus,
penanggungjawab dan pemegang saham;
4. Foto copy NPWP pemilik atau NPWP perusahaan yang
bersangkutan;
6. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari
Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
7. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan
di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
8. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama
Menteri;
9. Khusus Kantor Cabang ditambah dengan : foto copy KTP
Pimpinan Cabang, foto copy surat penunjukan Kantor
Cabang yang dilegalisir, foto copy NPWP Kantor Cabang.
10.Khusus daftar ulang melampirkan asli TDP dan
Pembaharuan/ Perpanjangan yang terakhir.
e. Ijin Gangguan Perusahaan Industri dan Ijin Gangguan Bukan
Perusahaan Industri
Ijin Gangguan adalah Pemberiaan Ijin Tempat Usaha
kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat
menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan tidak termasuk
tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah. Adapun persyaratannya sebagai berikut :
2. Foto copy KTP pemilik atau penanggung jawab yang masih
berlaku;
3. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran
3 x 4 sebanyak 3 lembar;
4. Foto copy NPWP pemilik/ penanggung jawab atau
perusahaan yang bersangkutan.
5. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy
akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan
dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
6. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan
di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
7. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama
Menteri;
8. Foto copy status kepemilikan tempat usaha yang dilegalisir;
9. Foto copy SPPT dan bukti pembayaran pajak bumi dan
bangunan tahun terakhir.
10.Persyaratan tambahan khusus bagi perusahaan industri :
surat pernyataan tidak merasa keberatan dari jiran tetangga
diketahui oleh lurah setempat (asli), foto copy surat ijin
dengan peruntukan dilegalisir oleh instansi yang
menerbitkan, kecuali bagi perusahaan industri kecil;
rekomendasi dari Bappedalda Kota Medan untuk usaha
industri yang wajib upaya pengelolaan lingkungan/ upaya
pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) kecuali bagi
perusahaan industri kecil.
11.Persyaratan tambahan khusus bagi perusahaan bukan
industri : surat keterangan domisili yang dikeluarkan oleh
Lurah setempat (asli), rekomendasi dari Dinas Pencegahan
Pemadam Kebakaran Kota Medan khusus untuk usaha
penyimpanan dan penjualan bahan – bahan kimia, karbit,
minyak tanah, solar, premium, residu, spritus, alkohol, dan
gas elpiji, asli surat pernyataan tidak merasa keberatan dari
jiran tetangga diketahui lurah setempat dan rekomendasi
dari Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
Kota Medan khusus usaha panti pijat, panti mandi uap,
diskotik dan lain - lain, asli surat pernyataan tidak merasa
keberatan dari jiran tetangga diketahui lurah setempat
khusus untuk usaha tempat persewaan kenderaan,
penampungan kertas bekas dan lain - lain.
12.Melampirkan rekomendasi atau ijin teknis dari instansi
terkait yang dilegalisir bagi perusahaan yang memohon
13.Khusus untuk permohonan daftar ulang dan atau perubahan
melampirkan asli ijin gangguan terakhir.
f. Ijin Pelataran Parkir
Persyaratan dalam pengurusan ijin pelataran parkir adalah :
1. Foto copy KTP pemilik atau penanggung jawab;
2. Pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar berwarna;
3. Khusus bagi permohonan atas nama Badan Usaha
melampirkan : Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir,
Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di
Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir, Bagi Badan Usaha
yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari
Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
4. Foto copy surat keterangan status tempat usaha yang
dilegalisir;
5. Denah lokasi pelataran parkir yang ditandatangani oleh
pemohon rangkap 3 (tiga);
6. Bagi pelataran parkir digedung bertingkat dan gedung
tertutup melampirkan foto copy Surat Ijin Mendirikan
7. Khusus untuk permohonan daftar ulang harus melampirkan :
foto copy kartu tanda penduduk pemilik atau penanggung
jawab perusahaan, pas photo ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar
berwarna, foto copy surat keterangan status tempat usaha
yang dilegalisir, dan asli ijin pelataran parkir.
g. Ijin optik
Persyaratan dalam pengurusan ijin optik adalah :
1. Foto copy KTP pemilik atau penanggung jawab;
2. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3
x 4 sebanyak 3 lembar;
3. Foto copy Surat Ijin Gangguan yang dilegalisir;
4. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari
Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
5. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di
Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
6. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
7. Surat pernyataan dari refraksionis optision/ optisi bersedia
untuk menjadi penanggung jawab pada optikal/ labolatorium
dengan foto copy surat perjanjian pemilik sarana dengan
refraksionis optisien/optisi yang dilegalisir, asli surat
keterangan domisili dari lurah tempat tinggal refraksionis
optisien/optisi, foto copy KTP refraksionis optisien/optisi,
foto copy surat ijin kerja optisi yang dilegalisir, dan surat
keterangan sehat dari dokter.
8. Surat pernyataan kerjasama dari labolatorium optik tempat
pemrosesan lensa – lensa pesanan.
9. Daftar sarana dan peralatan yang digunakan;
10. Daftar pegawai serta tugas dan fungsinya;
11. Peta lokasi sebagai penunjuk wilayah tempat domisili
optikal/ labolatorium optik;
12. Denah ruangan dibuat dengan skala 1 : 100;
13. Suart keterangan dari organisasi profesi;
14. Khusus untuk permohonan registrasi ulang dan atau
perubahan melampirkan asli ijin optik.
h. Ijin kerja petugas kesehatan
Adapaun persyaratan dalam pengurusan ijin kerja petugas
kesehatan adalah :
1. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP);
2. Foto copy ijazah yang dilegalisir sesuai dengan ijin kerja
yang dimohon;
4. Surat keterangan sehat;
5. Foto copy SIAA (Surat Ijin Asisten Apoteker), SIP (Surat Ijin
Perawat), SIB (Surat Ijin Bidan), SIRO (Surat Ijin
Reflaksionis Optision) yang masih berlaku dan dilegalisir;
6. Asli surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan
kesehatan yang menyatakan tanggal mulai bekerja;
7. Asli rekomendasi dari organisasi profesi;
8. Khusus untuk bidan yang masih dalam masa bakti harus
melampirkan asli surat persetujuan atasan.
9. Sedangkan untuk pembaharuan syaratnya : foto copy KTP,
Foto copy SIAA, SIP, SIB, SIRO, yang masih berlaku dan
dilegalisir, asli surat ijin kerja petugas kesehatan, asli surat
keterangan sehat dari dokter, pas photo 3x4 cm sebanyak 3
lembar berwarna, asli surat keterangan dari pimpinan sarana
kesehatan yang menyatakan masih bekerja, dan asli
rekomendasi dari organisasi profesi.
i. Ijin reklame khusus umbul – umbul dan spanduk
Persyaratan dalam pengurusan ijin reklame khusus umbul –
umbul dan spanduk adalah :
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Foto copy pemilik atau penanggung jawab;
3. Pas photo penanggung jawab perusahaan ukuran 3 x 4 cm
4. Foto copy Surat Ijin Usaha Perdagangan, bagi pemohon
atas nama Badan yang dilegalisir;
5. Gambar/ denah lokasi yang ditandatangani oleh pemohon
dalam rangkap 3;
6. Teks materi dan gambar desain reklame yang
ditandatangani oleh pemohon dalam rangkap 3;
7. Surat pernyataan bertanggung jawab dari pemohon apabila
terjadi segala sesuatu yang merugikan pihak lain/
masyarakat yang diakibatkan atas penyelenggaraan reklame
tersebut bermaterai secukupnya;
8. Surat pernyataan kesediaan membongkar sendiri reklame,
apabila ijinnya telah berakhir dan tidak diperpanjang
bermaterai secukupnya;
9. Surat perjanjian/ kontrak kerja/ surat keterangan dari
pemilik produk yang akan diiklankan kepada pelaksana
pemasangan perihal jumlah, ukuran, dan waktu pemasangan
reklame berupa umbul – umbul (jika foto copy dilegalisir);
10.Khusus untuk perpanjangan melampirkan foto copy ijin
reklame terakhir yang dilegalisir.
j. Ijin usaha jasa konstruksi
Ijin usaha jasa konstruksi adalah ijin untuk melakukan
Kabupaten/ Kota atau pejabat yang ditunjuk. Adapun
persyaratannya adalah :
1. Mengisi surat permohonan;
2. Foto copy pimpinan/ penanggung jawab perusahaan;
3. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran
3x4 sebanyak 3 lembar;
4. Foto copy NPWP pemilik atau NPWP perusahaan yang
bersangkutan;
5. Foto copy SBU yang telah di legalisir oleh lembaga (LPJK);
6. Surat ijin gangguan yang telah dilegalisir;
15. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy
akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan
dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
16. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di
Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
17. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
18. Foto copy ijazah tenaga ahli;
19. Foto copy KTP tenaga ahli;
20. Khusus untuk permohonan perpanjangan dan atau
k. Ijin pengeboran air bawah tanah persyaratannya adalah :
1. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) yang masih berlaku
sebanyak 1 (satu) lembar;
2. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran
3 x 4 cm sebanyak 3 lembar;
3. Photo copy surat ijin perusahaan pengeboran air bawah
tanah (SIPPAT) ijin usaha jasa konstruksi (IUJK) yang
masih berlaku dan akte pendirian perusahaan yang
dilegalisir;
4. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari
Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
5. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan
di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
6. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama
Menteri;
7. Peta situasi berskala 1 : 10.000 dan atau lebih besar, dan
peta topografi skala 1 : 50.000 yang memperlihatkan titik
lokasi rencana pengeboran air bawah tanah.
9. Dokumen upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya
pemantauan lingkungan (UPL) untuk pengambilan air
bawah tanah < 50 (lima puluh) L/detik, sedangkan untuk
pengambilan air bawah tanah ≥ 50 L/detik dalam area ≤ 10
(sepuluh) hektar harus dilengkapi dokumen analisis
mengenai dampak lingkungan (amdal).
10.Tanda bukti kepemilikan 1 (satu) buah sumur pantau yang
dilengkapi alat perekam otomatis muka air (AWLR), untuk
pengambilan air bawah tanah ≥ 50 (lima puluh) L/detik dari
satu atau beberapa sumur pada kawasan < 10 (sepuluh)
hektar.
11.Saran teknis dari instansi yang ditunjuk.
l. Untuk ijin pengambilan dan pemamfaatan air bawah tanah,
persyaratannya adalah :
1. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) pemilik atau
penanggung jawab perusahaan;
2. Pas photo ukuran 3x4 cm berwarna sebanyak 3 (tiga) lembar;
3. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari
Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
4. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di
5. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
6. Laporan penyelesaian pengeboran sumur dengan
melampirkan hasil analisa air bawah tanah dari instansi yang
ditunjuk;
7. Foto copy ijin pengeboran yang dilegalisir.
m.Persyaratan perpanjangan ijin pengambilan dan pemamfaatan air
bawah tanah sebagai berikut :
1. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) yang masih berlaku
sebanyak 1 (satu) lembar;
2. Pas photo ukuran 3 x 4 cm berwarna sebanyak 3 (tiga)
lembar;
3. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari
Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
4. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto
copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan
di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
5. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan
foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy
pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama
6. Hasil analisa air bawah tanah dari segi teknis geologi dan
konservasi air bawah tanah dari instansi yang ditunjuk;
7. Melampirkan foto copy ijin pengambilan dan pemamfaatan
air bawah tanah terakhir yang dilegalisir.
2. Pemberian nomor Ijin
Pemberian nomor ijin dilakukan dengan menerima berkas ijin yang
sudah ditandatangani, memberi nomor ijin dan menstempel
serta menuliskan di agenda ijin, menuliskan di kartu kendali bahwa
berkas ijin telah selesai diproses, dan menyerahkan berkas ijin yang telah
dinomori dan distempel kepada petugas loket penyerahan memakai buku
ekspedisi. Untuk prosedur dan standar pemberian nomor ijin pada Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan dapat dilihat pada Lampiran II dan III.
3. Pengarsipan Surat Ijin di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Medan.
Menurut Pasal 1 UU No. 7 Tahun 1971 arsip adalah naskah –
naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga – lembaga Negara dan
badan – badan pemerintah, swasta ataupun perorangan dalam bentuk
corak apapun dalam keadaan tunggal maupun kelompok, yang digunakan
untuk kegiatan administrasi sehari – hari. Sedangkan tujuan kearsipan
adalah sebagai referensi bila diperlukan suatu keterangan tertentu,
memberikan data dan informasi kepada yang mempunyai kewenangan
yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar mengambil keputusan untuk
masa yang akan datang, dan memberikan keterangan – keterangan vital.
Untuk sistem pengarsipan pada Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu Kota Medan menganut sistem pararel dan tunggal. Pengarsipan
ijin sistem tunggal adalah ijin yang diurus hanya satu jenis ijin saja, dan
cara pengarsipannya adalah berdasarkan nomor urut ijin dan disusun per
tahun. Sedangkan pengarsipan ijin sistem pararel adalah ijin yang diurus
lebih dari satu ijin pada waktu yang bersamaan dan cara pengarsipannya
berdasarkan tanggal terbit ijin. Sedangkan jika arsip tersebut dibutuhkan
instansi terkait maka harus dikirimkan tembusan ijin kepada SKPD
terkait.
4. Laporan dan Evaluasi
Laporan adalah pemberitahuan secara tertulis berapa banyak ijin
yang telah diterbitkan dalam satu tahun dan dikelompokkan berdasarkan
jenis ijin tersebut. Kegiatan ini secara garis besar ada 2 kegiatan yakni
merekap data tiap ijin yang diterbitkan dan menghitung jumlah retribusi
tiap jenis ijin per tahun. Laporan tersebut disampaikan ke Walikota
Medan. Sedangkan evaluasi adalah kegiatan memperbaiki dan memberi
saran secara internal untuk perbaikan proses pelayanan di Badan
C. Kedudukan sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan
Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan
berkedudukan sebagai kepala bagian tata usaha. Bagian tata usaha dipimpin
oleh Kepala Bagian, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Badan lingkup ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi
umum, keuangan, dan penyusunan program.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bagian Tata Usaha;
b. Pengelolaan administrasi Badan yang meliputi administrasi keuangan,
kepegawaian, tata persuratan, perlengkapan, dan rumah tangga;
c. Pengkoordinasian penyusunan, perencanaan, dan program Badan,
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan Badan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
4. Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagain tugas
5. Dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Umum menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum;
c. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas, penataan kearsipan, administrasi kepegawaian, perlengkapan,
dan peyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;
d. Penyiapan pertemuan rapat – rapat Badan;
e. Pelaporan lingkup administrasi umum;
f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian sesuai dengan
tugas dan fngsinya.
6. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
7. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan;
b. Penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan;
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keungaan meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan, dan
d. Penyiapan bahan/ pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi
keuangan;
e. Penyusunan laporan keuangan Badan;
f. Penyiapan bahan monitor, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
8. Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang
berada dibawah dan bertanggung jawab Kepala Bagian Tata Usaha
9. Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bagian Tata Usaha Lingkup penyusunan program dan
pelaporan.
10. Untuk melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Penyusunan Program
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan
Program;
b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan
program Badan;
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Badan;
d. Pengembangan sistem informasi pelayanan;
e. Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan pengaduan masyarakat;
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian;
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dalam penulisan Tugas Akhir ini bermaksud untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan tentang Peran dan Kedudukan Sekretaris pada
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, selain itu juga untuk
memberi bekal mahasiswa untuk kedepan dan meningkatkan generasi yang
lebih baik. Dengan bekal ilmu pengetahuan para generasi penerus khususnya
yang bergelar Ahli Madya Sekretaris banyak dicari karena bekal ilmu
pengetahuan dan keterampilan seorang Ahli Madya Sekretaris.
Berdasarkan hasil penyusunan Tugas Akhir, maka dapat diambil
kesimpulan:
1. Pada kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan yang
disebut sekretaris adalah Kepala Bagian Tata Usaha yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Medan.
2. Peran, tugas dan tanggung jawab sekretaris pada Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Medan adalah :
a. Setelah menerima berkas permohonan ijin dari bidang sekretaris
kemudian meneliti kembali seluruh berkas permohonan
khususnya kelengkapan berkas, pengetikan dan proses
membuat saran dan mencatat di kartu kendali untuk diteruskan
ke Kepala Badan.
b. Pemberian nomor ijin dilakukan dengan menerima berkas ijin
yang sudah ditandatangani, memberi nomor ijin dan menstempel
serta menuliskan di agenda ijin, menuliskan di kartu kendali
bahwa berkas ijin telah selesai diproses, dan menyerahkan
berkas ijin yang telah dinomori dan distempel kepada petugas
loket penyerahan memakai buku ekspedisi.
c. Mengarsipkan berkas ijin dan mengirimkan tembusan ijin
kepada SKPD terkait jika diperlukan.
d. Melakukan Pelaporan dan evaluasi setiap tahun.
3. Kedudukan sekretaris Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Medan adalah dibawah Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Medan dan membawahi tiga sub bagian yakni : sub bagian
umum, sub bagian keuangan, dan sub bagian penyusunan program.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan dan melihat kenyataan yang
terjadi pada Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, maka
penulis mencoba memberikan beberapa saran yang harus diperhatikan dan
mungkin berguna bagi beberapa pihak untuk menjadi lebih baik, meliputi:
1. Peran dan Kedudukan Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Medan, belum terlalu dimengerti dan dipahami masyarakat luas.
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan. Caranya dengan
membaca buku-buku tentang sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu Kota Medan.
2. Sebagai salah satu instansi di Pemerintah Kota Medan yang menangani
banyak permohonan ijin, seharusnya Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Medan memiliki jabatan fungsional administrasi sekretaris
tambahan selain Kepala Tata Usaha.
3. Sekretaris tambahan selain Kepala Tata Usaha dapat berkedudukan di
bawah Kepala Tata Usaha langsung (sekretaris pimpinan) atau menjadi
fungsional sekretaris di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
DAFTAR PUSTAKA
Medan. Peraturan Daerah Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159.
Medan. Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan.
Medan. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Gangguan.
Medan. Peraturan Daerah Kota Medan No. 15 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Dan Perijinan di Bidang Kesehatan.