• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLIKASI MOBILITAS PENDUDUK DAN GAYA HIDUP SEKSUAL TERHADAP PENULARAN HIV/AIDS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLIKASI MOBILITAS PENDUDUK DAN GAYA HIDUP SEKSUAL TERHADAP PENULARAN HIV/AIDS"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLIKASI MOBILITAS PENDUDUK DAN GAYA HIDUP SEKSUAL

TERHADAP PENULARAN HIV/AIDS

Dewi Rokhmah1

1Lecturer at Departement of Health Promotion and Behaviour Science, School of Public Health, University of Jember. Correspondence: Jl. Kalimantan I/93 Jember. Telp (0331-337878). Fax (0331-322995) email : dewikhoiron@yahoo.com; hp: +6281215400530.

ABSTRACT

The availability of transportation and modern communication led to the population mobility revolution. Both vertical mobility caused by the change of

person’s employment status and horizontal mobility caused by the person

immigration crossed on particular place and time. This condition also might affects the sexual behavior of the people which lead to the risk of HIV/AIDS transmission in Jember district.This study aims to analyze the implication of population mobility and sexual behavior to the HIV/AIDS transmission in Jember district with mix method, not only quantitative but also qualitative, using the secondary data resources with examine the documents and also by interviewing the NGOs worker who concern on

HIV/AIDS’s countermeasures in Jember district. The dependent variables are such

as population mobility and sexual behavior. Despite of the independent variable is the HIV/AIDS cases.The result of this study showed that today there are so many people who doing the vertical mobility by prefer being the factory workers to farmers. With the income levels which not rely on the harvest cause the salary will be earned on a weekly with an amount greater than before. This may allow the male population doing the sex before marriage or out of wedlock with the female sex workers. In other hand, the female population who doing the mobilized to the city, they are faced with the condition of survival rate cause they do not have adequate skill and knowledge. This is exacerbated since the closure of the Puger localization in 2007. Today, in Jember district has been identified the illegal localization with amount 15 points and the victims of HIV/AIDS increase annually.

Keyword : Population morbidity, sexual behavior, HIV/AIDS

ABSTRAK

(2)

berdampak pada pola gaya hidup seksual dari masyarakat yang mengarah pada risiko penularan HIV/AIDS di Kabupaten Jember. Penelitian bertujuan untuk menganalisis implikasi dari mobilitas penduduk dan gaya hidup seksual terhadap peyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Jember dengan mixmetode kuantitatif dan kualitatif, menggunakan sumberdata sekunder dengan telaah dokumen serta melalui indept interview pada petugas LSM yang bergerak di bidang penanggulangan HIV/AIDS di kabupaten Jember. Variabe dependen terdiri dari mobilitas penduduk dan gaya hidup seksual. Sedangkan variabel independen adalah kasus HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini banyak penduduk yang melakukan mobilitas vertikal dengan meninggalkan pekerjaan sebagai petani untuk menjadi buruh pabrik atau pekerjaan lain di daerah perkotaan. Dengan tingkat penghasilan tidak lagi mengandalkan masa panen karena gaji diperoleh secara mingguan dengan jumlah yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Hal ini memungkinkan penduduk laki-laki yang melakukan seks pra nikah atau di luar nikah dengan wanita penjaja seks. Sedangkan dari penduduk wanita yang melakukan mobilisasi ke kota, mereka dihadapkan pada kondisi ”survival sex” karena tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan yang memadai. Hal ini diperburuk sejak penutupan lokalisasi Puger sejak tahun 2007. Saat ini di Kabupaten Jember telah teridentifikasi lokalisasi ilegal yang berjumlah 15 titik dan jumlah penderita HIV/AIDS meningkat setiap tahun.

Kata kunci : Mobilitas penduduk, gaya hidup seksual, HIV/AIDS

PENDAHULUAN

Peningkatan akses sarana transportasi dan komunikasi mengakibatkan

kemudahan masyarakat melakukan mobilisasi atau perpindahan baik secara vertikal

dengan berganti profesi dari petani menjadi tenaga buruh pabrik, buruh konstruksi

serta secara horisontal karena berpindah tempat tinggal dari desa ke kota. Hal ini

menunjukkan terjadinya revolusi mobilitas penduduk. Baik mobilitas vertikal akibat

perubahan status pekerjaan seseorang maupun mobilitas horisontal akibat

berpindahnya seseorang yang melintasi batas wilayah dan waktu tertentu. Kondisi

ini juga berdampak pada pola gaya hidup seksual dari masyarakat yang mengarah

pada risiko penularan HIV/AIDS.

Mobilitas dapat membuat seseorang masuk ke dalam situasi yang berisiko

tinggi (Skeldon, 2000). Dikarenakan jauh dari keluarga dan masyarakat mereka

dimana norma-norma seksual dan sosial diterapkan dan dipatuhi pada tingkatan

yang berbeda, kini mereka harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru (Hugo,

2001). Kondisi ini seperti pada hasil penelitian komprehensif mengenai perpindahan

penduduk dengan HIV/AIDS di Kenya dengan menguji hipotesa yang menyatakan

bahwa bila dibandingkan dengan mereka yang bukan pendatang, para pendatang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi risiko HIV/AIDS terhadap kelompok waria di Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Bestari Kota

Kemampuan Bertahan Hidup Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Klinik VCT RSD Balung Kabupaten Jember; Ummi Kulsum; 072110101022; 2012; 79 halaman; Bagian Epidemiologi dan

Sedangkan yang dapat menyebabkan penularan AIDS adalah : melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV, transfusi darah yang mengandung virus HIV, melalui alat

Di dunia, pada tahun 2013 menunjukkan sekitar 35 juta penduduk hidup dengan HIV (PLHIV) dan sekitar 1.5 juta dari mereka meninggal akibat penyakit HIV/AIDS. Oleh sebab

Sebagai buruh migran yang bekerja di sektor industri, konstruksi atau transportasi (sopir), para penduduk musiman ini memiliki tingkat penghasilan yang lebih tinggi jika

Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan HIV/ AIDS dengan perilaku seksual pada penasun di Indonesia tahun 2015 setelah dikontrol oleh variabel lainnya (Akses program

Metode : Penelitian ini merupakan suatu studi kualitatif berbentuk studi kasus tunggal bertujuan untuk memahami depresi dan kualitas hidup pasien HIV/AIDS dan

Latar Belakang Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV,meningkatkan kualitas hidup ODHA,serta mengurangi dampak social dan