• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pengembangan produk pendidikan di SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pengembangan produk pendidikan di SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Mety Komalasari

セQQZ

103018227326

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDlKAN

PROGRAM STUDI KEPENDIDlKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gdar SaIjana Pendidikan (S.Pd.I)

u

OIeh

Mety KomaJasari

セセQZ

103018227326

Pembimbing

I,

Akbar Zainudin,

MM.

Pembimbing

II,

J!f:t1/

Dra. Nurdelima Wr,

M.Pq

Ni p: 150318723

.JURUSAN MANAJEMEN PENDlDIKAN

P,ROGRAM STUDI KEPENDIDlKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSlTAS ISLAM NEGERI SYARIF HlJ)AYATULLAH

(3)

(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosyah pada 2 Januari 2008 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (81) (S.Pd.!) dalam bidang Kependidikan lslam-Manajemen Pendidikan.

Ketua Panitia

Drs. Syauki, M.Pd. NIP.150 246 289

Sekretaris

Drs. Mu'arifSAM. M.Pd. NIP. 150268586

Penglui I

Drs. Rusydy Zakaria. M.Ed. NIP. 150 223 032

Penguji II

Drs. Mu'arifSAM. M.Pd. NIP. 150268 586

Jakarta, 25 Februari 2008 Panitia Ujian Munaqosyah

Tanggal

]MMセ MMMLNセ

セTANNセセ

.

. .

Mengetahui:

Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan

,l,

\
(4)

I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sank:i yang berlaku di

urN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 26 Oktober 2007

(5)

Strategi Pengembangan Produk

Strategi pengembangan produk pendidikan merupakan bagian dari strategi pemasaran. Strategi pengembangan produk dalam pendidikan adalah berupa layanan yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam mengembangkan program-program yang ada supaya sekolah tetap hidup dan berkembang sesuai dengan harapan. Dalam mengembangkan produknya, sekolah harus mengetahui layanan apa saja yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat, yang mana kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi dengan sendirinya. Karena hal tersebut, sekolah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan.

Pada saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan agama bagi anak-anaknya sudah meningkat, sehingga banyak sekolah yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sekolah-sekolah yang berlebelkan agama sudah ada dimana-mana. Tetapi ada juga masyarakat yang lebih menutamakan pendidikan umum daripada pendidikan agama. Oleh karena itu sekolah berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun apakah masyarakat sudah merasa puas dengan layanan yang dilakukan oleh sekolah tersebut, baik dari segi harga, tempat, sarana, dan yang paling penting adalah mutu pendidikan.

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana upaya sekolall dalam mengembangkan layanan pendidikan, kepada siapa layanan tersebut ditawarkan, dan bagaimana cara memasarkannya. Apakah masyarakat sudah merasa puas dengan produk yang disediakan oleh lembaga pendidikan. Melalui wawancara dengan kepala sekolah dan melakukan observasi tentang strategi pengembangan produk pendidikan maka dapat diketahui masih terdapat program-program yang belum berjalan dengan efektif dikarenakan beberapa faktor.

(6)

10. Ustadz dan ustadzah di SD, MDA, MTs dan MA yang telah mengajarkan berbagai macam ilmu dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

II. Bapak Drs. Kusnaidi, MM. selaku kepala sekolah SMA Islam PE. Soedirman 2 Bekasi, dan Bapak Kurnia selaku Kabag. Kurikulum yang telah memberikan izin dan bantuannya kepada penulis.

12. Teman-temanku angkatan 2003 di Manajemen Pendidikan yang berjuang bersama-sama dalam menempuh pendidikan ini (Aal, Fida, Ranti, Maldini, Lela dan lairmya). Tidak lupa saya ucapkan terima kasih juga buat ila, ida, Diel, Nuha, DZ, Opha, T'oel, Ncink, Maya dan semua alumni Pondok Pesantern Husnul Khotimah lainnya yang tidak saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungannya. Buat umi tercinta beserta keluarga yang selalu memberikan masukan kepada penulis. Anak didikku di TPA Kampung Ubud yang selalu menggemaskan Azka, Zaki, Nira, Farah, Bagus, Salsa, dan lainnya.

Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi sedikitpun rasa terima kasih penulis. Muda-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT dan membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Amien

Wassalam

Jakarta, November 2007

(7)

ABSTRAK 1

KATA PENGANTAR. ii

DAFTAR1St 1V

DAFTAR TABEL Vl

BABI

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 5

C. Pembatasan Masalah 5

D. Perumusan Masalah 6

E. Tujuan dan Kegunaan penelitian 6

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

aNセゥセセイゥNNNNNNNNNNNNNNW

I. Produk Pendidikan 7

a. Pengertian 7

b. Jenis-jenis Produk Pendidikan 8

2. Pemasaran dan pengembangan produk pendidikan

(marketing Mix) 10

a. Marketing Mix 10

b. Strategi Pengembangan Produk , , 16

3. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, dan Kebutuhan

Masyarakat sebagai Kesempatan Pasar 23

a. Segmentasi Pasar 23

b. Pasar Sasaran 25

c. Kebutuhan Masyarakat sebagai Kesempatan Pasar. 27

(8)

BABIV

BABV

C. Populasi dan Sampel 31

D. Teknik Pengumpulan Data 32

E. Instrumen Pengumpulan Data 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisa data 35

HASIL PENELITIAN

A. Profil Sekolah 37

1. Sejarah SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi .37

2. Visi dan Misi 38

3. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa 39

4. Keadaan Sarana dan Prasarana 42

5. kegiatan Ekstrakurikuler 43

6. Struktur Organisasi .44

B. Stategi Pengembangan Produk Pendidikan .45

I. Strategi Umum .45

2. Segmentasi dan Pasar Sasaran .48

3. Marketing Mix .49

C. Analisa Data 53

I. Hasil Angket 53

2. Hasil Wawancara 62

D. Interpretasi Data 64

PENUTUP

A. Kesimpulan 67

B. Saran 68

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Table 2 Instrumen wawancara wah murid 34

Table 3 Instrumen Pedoman angket.. 35

Table 4 Daftar guru dan karyawan .40

Table 5 Daftar siswa .41

Table 6 Daftar Sarana dan Prasarana ..42

Table 7 KEgiatan Ekstrakurikuler .43

Table 8 Daftar Harga SMA Islam PB. Soedinnan 2 Bekasi 52

Table 9 Persentase Pendidikan agama merupakan pendidikan dasar. 54 Table 10 Persentase Memilih sekolah mahal dengan alas an gengsi .54 Table 11 Persentase sekolah unggulan dapat memberikanjaminan 55 Table 12 Persentase Sekolah di tempat mahal mempunyai rasa bangga 55

Table 13 Persentase Orang tua memilih sekolah 56

Table 14 Persentase selain pendidikan agama manusiajuga manusiajuga

membutuhkan IPTEK 56

Table 15 Persentase Sekolah menerapkan harga mahal 57

Table 16 Persentase Biaya malah untuk kelengkapan sarana .57 Table 17 Persentase Harga mahal tetapi kebutuhan terpenuhi 58 Table 18 Persentase Sekolah menawarkanjasa lewat internet.. 58 Table 19 Persentase Letak sekolah di tengah kota menjadi pilihan 59

Table 20 Persentase Sekolah menerapkan system full day 59

Table 21 Persentase Kelas Akselerasi dapat mempercepat masa belajar 60 Table 22 Persentase Pendidikan Umum Lebih banyak dari Pendidikan agama .. 60 Table 23 Persentase Penambahan Kegiatan Ekstrakurikuler. 61

[image:9.542.63.449.135.695.2]

Table 24 Persentase Kurikulum KTSP ... 61

(10)

A. LataI' Belakang Masalah

Sekolah merupakan tempat kedua bagi anak dalam memperoleh pendidikan selain pendidikan yang diperoleh dalam keluarga (orang tua). Untuk menjadi manusia yang mempunyai karakter dan sifat yang baik, diperlukan pengembangan dalam bidang pendidikan. Sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah ataupun lembaga swasta lainnya pada dasarnya memiliki tujuan yang sarna sesuai dengan Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 2 pasal 3 yang menyebutkan "pendidikan nasional berfungsi' mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta kepribadian bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi l11anusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat. berilmu, cakap. kreatif. mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.,,1

Tujuan pendidikan tidak dapat tercapai dengan efektif apabila sekolah tidak l1lel11pllnyai llnsur-llnsllr yang l11enjadi penllnjang berlangsllngnya proses belajar-l11engajar. Unslir-linsur tersebllt antara lain adanya sarana dan prasarana yang lengkap, l11el11iliki s1ll11ber daya l11anusia yang berkllalitas. lingkungan sekolah

(11)

yang strategis, dan lain-lain. Selain memiliki unsur-unsur tersebut, sekolah juga harus mengelola dan meningkatkan unsur-unsur yang sudah ada demi tercapainya tujuan pendidikan.

Apabila kita melihat perkembangan pendidikan yang ada di negara Indonesia banyak sekali sekolah unggulan, baik sekolah yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh lembaga pendidikan swasta, karena pada umumnya sekolah unggulan tersebut mempunyai ciri khas yang dapat membedakannya dengan sekolah yang lainnya. Misalnya dengan program pendidikan yang berkualitas, adanya program penguasaan bahasa asing yang baik, fasilitas dan sarana yang memadai, dan dibukanya kelas intemasionaL Semua hal tersebut akan membedakannya dengan sekolah lain, namun hal terpenting adalah bagaimana "memasarkan" semua keunggulan sekolah tersebut kepada para pelanggannya.

Untuk dapat "memasarkan" pendidikan dengan baik harus dimulai dari visi, misi, dan tujuan yang jelas dari lembaga pendidikan terse but. visi, misi dan tujuan ini pada umumnya harus dimulai dari kepala sekolah atau pimpinan lembaga pendidikan, yang kemudian disampaikan atau dilaksanakan ke pengurus atau pengelola, guru, dan siswa-siswi yang ada di lembaga tersebut. Penyampaian visi. misi, dan tujuan secaJ'a jelas dan dapat dipahami oleh pihak lain di sekolah akan sangat berpengaruh terhadap penentuan strategi pemasaran yang dapat dilakukan.

Strategi pemasaran dimaksud adalah setiap langkah yang diambil oleh suatu sekolah untuk mencapai atau menargetkan sasaran yang dituju dengan menciptakan marketing mix (produk, tempat, promosi, dan harga) untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Dalam memasarkan suatu sekolah, diperlukan suatu strategi yang jitu dan bagus agar sekolah tersebut dapat sampai kepada sasaran yang dituju. Setiap

I

sekolah mempunyai tujuan agar エ・エ。ーャセGィゥ、オーB dan berkembang. Tlljllan tersebllt hanya dapat tercapai melalui

オウ。ィセ|

dengan cara mempertahankan dan meningkatkan kllalitas dar; sekolah

エ・イウ・セiャN

(12)

bisa dipercaya masayakat untuk menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan tersebut.

Banyak sekolah yang kurang memperhatikan kebutuhan konsumen dan mengelola sekolahnya sesuai dengan keinginannya sendiri. Walaupun sekolah mempunyai hak penuh dalam mengembangkan produk (sekolah) yang dihasilkannya, tetapi lebih bagus lagi apabila sekolah mengetahui kebutuhan dari masyarakatnya. Dengan begitu, sekolah dapat menentukan apa yang dapat "diperbuatnya" untuk memuaskan konsumennya. Bila konsumen dapat merasakan kepuasannya, maka diharapkan semakin banyak masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan tersebut atau hanya sekedar mempromosikannya kepada orang lain karena ada kepuasan tersendiri.

SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi merupakan sekolah Islam unggulan yang berwawasan intemasional, dengan kurikulum nasional plus (KTSP) muatan agama (tadarus Al-quran, fiqih) dan bahasa asing sebagai tarnbahan mata pelajaran (Jepang, Jemlan, Arab, dan Mandarin), disertai dengan pembelajaran yang diarahkan kepada pembentukan multiinteligen (IQ, EQ, dan SQ). Sekolah ini membangun motivasi anak untuk maju, percaya diri, mandiri, 111e111punyal ke111arnpuan selfproblem solving, serta siswa juga dibekalipersonal skilldengan kegiatan Ekstrakurikuler seperti Rohis dengan kegiatan 111entoring yang membahas tentang keaga111aan, social skill dengan mengadakan LDKS (Latihan Dasar Kepemi111pinan Siswa) setiap tahullilya dengan tujuan untuk 111elatih mental kepemimpinan siswa,academic skilldengan mengikuti perlombaan akademik dan

vocational skill (kemampuan bermasyarakat) dengan mengadakan kegiatan bakti

sosiaL Dan didukung dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai (Lab IPA, lab bahasa, lab komputer, ruang kelas ber AC, dan lainnya).

(13)

a. Strategi pemasaran di sekolah SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi belum sepenuhnya terlaksana dengan efektif

b. Kebutuhan konsumen belum sepenuhnya terpenuhi

c. Pengembangan program bam masih belum terlakana dengan efektiF Berdasarkan permasalahan di atas, penulis terdorong untuk melakukan kajian ilmiah yang didasarkan pada penelitian mengenai Strategi Pengembangan Produk (layanan) Pendidikan di SMA Islam PH. Soedirman 2 Bekasi.

B. IdentifIkasi Masalah

Berhubung dengan pembahasan tentang Strategi Pengembangan produk (layanan) pendidikan, maka permasalahan yang muncul di antaranya:

1. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh SMA Islam PB. Soedirman 2 belum sepenuhnya terlaksana dengan efektif.

2. Pengembangan produk (layanan) pendidikan di sekolah SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi belum terealisasi dengan efektif..

3. Kebutuhan konsumen terhadap sekolah SMA Islam PB. Soedirman 2 belum sepenuhnya terpenuhi.

C. Pembatasan Masalah

Supaya tidak meluas permasalahan yang akan dibahas dalam proposal skripsi ini, penulis hanya membatasi permasalahan mengenai strategi pengembangan produk (layanan) Pendidikan yang dilakukan oleh SMA Isianl PB. Soedirman 2 Bekasi. Oieh sebab itu, maim pembatasan masalah yang akan penulis teliti adalah:

a. Strategi pengembangan produk (layanan) pendidikan di sini adalah upaya yang dilakukan oleh SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi dalam mengembangkan produk (layanall) yang sesuai dellgan kebutuhan masyarakat.

b. Produk (Layanan) pendidikan sepelii apa yang diharapkan oleh masyarakat dari SMA Islam PB. Soedirman 2.

(14)

_.-D. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang di atas maka penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut:

a. Bagaimana strategi pengembangan produk pendidikan yang dilakukan oleh SMA Islam PB. Soedirman 2 sudah terlaksana dengan efektif?

b. Apakah produk pendidikan yang dihasilkan oleh SMA Islam PB. Soedirman 2 sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang ada, maka tuj uan dari penelitian ini adalah akan diarahkan kepada terwujudnya suatu deskripsi yang mengungkapkan secara faktual tentang:

I. Langkah apa saja yang sudah dilakukan sekolah dalam mengembangkan produknya.

2. Kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat sebagai konsumen sekolah dalam hal pendidikan.

Adapun kegunaan dari diadakannya penelitian ini adalah:

a. Untuk Sekolah,

Kegunaan penelitian 1111 bagi sekolah, diharapkan dapat

meningkatkan strategi pengembangan produknya supaya lebih optimal lagi, sehingga lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

b. Untuk Pembaca,

Kegunaan penelitian untuk pembaca adalah diharapkan dapat memberikan wawasan tentang strategi pengembangan produk yang dilakukan oleh sekolah untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

c. Untuk Penulis,

(15)

A. KAJIAN TEORI

1. Produk Pendidikan

a. Pengertian

Produk pendidikan terdiri dari dua kata yaitu produk dan pendidikan. Produk menurut konsep pel11asaran adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada target l11arketnya.1Produk yang ditawarkan oleh lel11baga pendidikan (sekolah) l11erupakan produk yang berbentuk jasa. Jasa bisa diartikan sebagai pelayanan, karena jasa meliputi hubungan langsung antara pel11beri jasa dan peneril11a jasa. Supaya lebih jelas maka disini dijelaskan juga tentang pengertian pelayanan.

Pelayanan kata dasamya adalah "layan" dan kata kerjanya "melayani" yang antara lain artinya membantu menyiapkan apa-apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan pelayanan diartikan sebagai l) perihal atau cara l11elayani, 2) servis, jasa, dan 3) kel11udahan yang diberikan sehubungan denganjual beli barang ataujasa2 Sedangkan kata pendidikan dapat diartikan sebagai berikut "pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

INirwana,Servislt1arketing Strategy(Malang: Dioma, 2006), h. 104.

(16)

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara."J

Jadi dapat disimpulkan produk atau pelayanan pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan (sekolah) dalam memenuhi kebutuhan pelanggan supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, bisa mengendalikan dirinya, memiliki kepribadian yang baik, kecerdasan, akhlak yang mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat sekitarnya. Untuk mencapai semua itu harus diadakannya suatu kegiatan, dan kegiatan tersebut adalah layanan.

b. Jenis-Jenis Produk Pendidikan

Produk pendidikan adalah layanan yang diberikan oleh institusi pendidikan sebagai pemberi jasa kepada pelanggan. Menurut Edward Sallis ')asa-jasa ini meliputi pemberian beasiswa, penilaian dan bimbingan bagi para pelajar, para orang tua, dan para sponsor mereka".4

Pemberian jasa yang dilakukan oleh lembaga pendidikan biasanya meliputi pemberian beasiswa bagi murid yang berprestasi atau kurang mampu, pemberian penilaian dan bimbingan biasanya meliputi penilaian dan bimbingan dalam proses belajar mengajar, penilain para orang tua dan sponsor tentang pendidikan bagi anak. Dalam proses belajar mengajarpun perlu adanya layanan sarana dan prasarana supaya kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.

Dalam buku pedoman Llmum menyelenggarakan administrasi sekolah Menengah disebutkan mengenai ruang lingkup kegiatan administrasi pendidikan adalah meliputi:

a) Pelayanan program pengajaran

) UU R/ No. 20 Tahun 2003 /el1lang Sis/em Pendidikan Nasiona/,(Jakarta: Sinar Grafika,

(17)

b) Pelayanan murid atau siswa c) Pelayanan keuangan

d) Pelayanan perlengkapan e) Pelayanan surat menyurat f) Pelayanan perpuatakaan

g) Pelayanan pembinaan kesiswaan

h) Pelayanan hubungan sekolah dengan masyarakat5

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa ruang lingkup produk atau layanan pendidikan meliputi segala hal yang pada dasamya ditekankan pada pelaksanaan kegiatan atau usaha pendidikan supaya berjalan secm·a teratur dan tertib yang semuanya ini diorientasikan pada tujuan pendidikan.

Pada dasarnya produk atau layanan pendidikan meliputi beberapa tingkatan yaitu:

a) Level paling dasar adalah manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli oleh pelanggan. Manfaat dasar yang dibeli oleh pelanggan adalah kegian belajm· mengajar yang dilakukan oleh sekolah.

b) Level ke dua, pemberi jasa harus mengubah manfaat itu menjadi produk dasar (basic product). Disini lembaga pendidikan harus mengubah kegiatan proses belajar mengajar menjadi suatu yang menyenagkan, misalnya dengan adanya ruang kelas ber AC.

c) Level ketiga, pemberi jasa menyiapkan produk yang diharapkan oleh para pembeli. Produk yang diharapkan oleh siswa pada umumnya adalah dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler.

d) Level keempat, pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan

(augmented product) yang melampaui harapan pelanggan. Siswa

(18)

e) Level kelima, terdapat produk potensial (potential product), yang mencakup semua peningkatan dan transfonnasi yang pada akhirnya akan dialarni produk tersebut dimasa depan. Dengan kegiatan ekstrakurikuler yang digeluti oleh siswa akan berguna untuk masa depannya6

Pada level yang pertama lebih mengarah kepada manfaat dasar yang ingin dibeli konsumen, untuk manfaat yang kedua pemasar (Iembaga pendidikan) harus marnpu mengubah manfaat inti menjadi produk dasar, dan untuk produk level ketiga pemasar harus mengetahui produk yang diharapkan oleh konsumen, dan untuk menarik lebih banyak konsumen jasa yang ditawarkan diperluas tidak hanya satu saja, karena persaingan antara lembaga pendidikan bukan hanya dalam hal proses belajar mengajar saja, tetapi banyak sekali kegiatan-kegiatan lain yang ditambahkan pada lembaga pendidikan tersebut. Dan untuk level yang terakhir, lembaga pendidikan harus menambah kepuasan konsumen dengan cara memberikan layanan yang dapat digunakan dimasa yang akan datang.

2. Pemasaran dan Pengembangan Produk Pendidikan (Marketing Mix)

a. Marketing Mix

I) Pengertian Marketing Mix

Setiap sekolah ingin selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang, dan mampll bersaing dengan sekolah-sekolah yang lainnya. Dalam pandangan inilah, maka setiap sekolah selalu menetapkan strategi pemasaran terpadu yaitu strategi bauran pemasaran (marketing mix), yang merllpakan strategi yang dijalankan sekolah, llntllk menentllkan bagaimana sekolah dapat menyajikan penawaran prodllk pada masyarakat luas.

(19)

Menurut Nirwana "Bauran pemasaran atau marketing mix

merupakan serangkaian variabel marketing yang telah dimiliki oleh perusahaan. Marketing mix dapat dikatakan sebagai alat pemasaran yang dikendalikan oleh perusahaan (controllable factor) untuk melayani target market".7

Menurut sofjan Assauri, "marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen".8

Bauran pemasaran atau yang biasa disebut dengan marketing mix

tidak hanya diterapkan di perusahaan saja, tetapi di lembaga pendidikan pun harus menerapkan marketing mix apabila lembaga pendidikan tersebut (sekolah) ingin tetap hidup dan berkembang selamanya.

2) Variabel-Variabel Marketing Mix

Marketing mix memiliki empat komponen atau variabel yang

sangat penting di dalam pemasaran untuk dapat mencapai sasaran perusahaan. Keempat komponen itu adalah :

I. Strategi produk 2. Strategi harga 3. Strategi penyaluran 4. Strategi promosi9

Dibawah ini akan dijelaskan pengertian dari masing-masing variabel diatas.

I. Strategi produk

7Nirwana,Servis Marketing Strategy(Malang: Diema, 2006), h. 50.

8 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar dan KOl1sep Slrategi(Jakarta: PT. Raja

(20)

bertemu secara dan konsumen seperti telepon, Lokasi merupakan tempat dimana perusahaan atau lembaga pendidikan didirikan dan melakukan operasi bagi perusahaan dan kegiatan belajar mengajar bagi lembaga pendidikan.

Menurut Rambat Lupiyoadi ada 3 (tiga) jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:

a. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat denga konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis.

b. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

c. Pemberi jasa dan konsumen tidak langsung: berarti penyedia jasa berinteraksi melalui sarana tertentu computer atau sura!.12

Pada saat cara berinteraksi yang dilakukan oleh konsumen dan produsen sudah banyak, ketiga interaksi diatas sudah sering dilakukan. Untuk lembaga pendidikan yang bentuknya sekolah biasanya melakukan interaksi dengan cara konsumen mendatangi jasa (sekolah). Karena itu, faktor tempat memegang peranan penting.

4. Strategi promosi

Betapapun bagusnya suatu sekolah apabila tidak dipromosikan secara maksimal maka sekolah tersebut tidak dikenal oleh masarakat yang membutuhkannya. Promosi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan biasanya berupa brosur atau website yang berisikan tentang program-program apa saja yang ada di lembaga pendidikan, waktu dan tempat pendaftaran, biaya pendidikan yang harus dibayar, keunggulan-keunggulan yang ada di sekolah tersebut, dan lainnya.

(21)

Variabel-variabel tersebut biasa disingkat dengan sebutan 4P yaitu (product, price, place, dan promotion.). 4P ini merupakan bauran pemasaran yang digunakan untuk kegiatan marketingyang berkaitan dengan produk yang bersifat barang. Adapun untuk pemasaran jasa menurut Nirwana selain 4P terse but masih terdapat 3P yang lainnya yaitu:

1. Proses

"Variabel berupa proses merupakan satu kesatuan ketika terjadi aktivitas penyampaian prod uk jasa. Perwujudan jasa terlaksana ketika terjadi proses mewujudkan jasa tersebut".13 Misalnya dalam jasa pendidikan adanya proses belajar mengajar. Tanpa proses belajar mengajar tersebut perwujudan jasa pendidikan tidak akan terjadi, oleh karena itu peran proses sangat penting dalam pemasaran jasa.

2. People

"Mutu jasa tidak dapat dipisahkan dari keandalan, kecepatan, ketrampilan, atau kemampuan dalam menyajikan jasa".14 Maksudnya mutu jasa sangat berkaitan secara langsung dengan kemampuan orang penyedia dari jasa tersebut.

Yang memiliki Keandalan, kecepatan, ketrampilan dalam ' menyajikan jasa dalam lembaga pendidikan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai penyedia jasa yang meliputi kepala sekolah, guru, karyawan, dan didukung oleh sarana dan prasarana yang tersedia.

J3Nirwana,Sen';s k/arkeling Stralegy, (Malang: DIOMA, 2006). eet ke-I, 11.60.

(22)

b. Strategi Pengembangan Produk Pendidikan

1) Pengertian

Menurut Sofjan Assauri "pengembangan produk merupakan kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan produk ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya gUm! maupun daya pemuas lebih besar".18 Produk pendidikan yang dikembangkan hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga dengan demikian konsumen akan merasa puas. Dalam bidang pendidikan strategi pengembangan produk pendidikan merupakan proses perbaikan kualitas pendidikan.

Tawaran produsen kepada pasar bisa berupa barang berwujud maupun jasa. Prod uk yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan merupakan produk yang berbentuk jasa. Pengertian jasa menu rut kotler dan Armstrong 'jasa adalah berbagai kegiatan atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud, dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikian." 19

2) Atribut Produk

Menurut lndriyo Gitosudarmo "atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebllt dapat memenllhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli".2o Apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen, maka produk tersebut dianggap coeok atau sesuai oleh konsumen.

IS SotJan Assauri, Alanajemen Pemasaran ... ,h. 219.

19 kotler dan Armstrong, Dasar-Dasar Pemasar(lJ1, Jilid I, (Jakarta: Indeks Kelompok

(23)

Atribut produk dapat ditampilkan dalam beberapa macam bentuk antara lain:

a. Desain produk

Menurut Indriyo "desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan membelinya".21 Dalam Jasa pendidikan desain produk bisa dilihat dari silabus yang digunakan dalam plembaga pendidikan tersebut.

b. Merek (brand)

Menurut Sofjan Assauri "merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dari dua atau lebih unsur tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan (barang atau jasa) dari seorang penjual dan yang membedakannya dari produk saingan".22 Program dan jasa yang ada di lembaga pendidikan juga dapat diberikan suatu merek, merek tersebut dapat diambil

dari beberapa unsur. c. Kemasan(packaging)

Pada saat ini kemasan mempunyai arti penting tidak hanya sekedar pembungkus saja, tetapi kemasan juga dapat menyenagkan dan menarik pelanggan. "kemasan mempunyai arti penting untuk mempengaruhi para konsumen langsung maupun tidak langsung di dalam menetunkan pilihan terhadap produk yang akan dibelinya".23 Dalam lembaga pendidikan kemasan jasa bisa dilihat dari arsitektur gedung, halaman sekolah, dan lingkungan yang mendukung proses pendidikan.

:uIndriyo Gitosudanno,!\1anajemen Pemasaran ... , h. 192.

22Sofjan Assauri, fHanajemen Pemasaran Dasar danKOl1sepStrategi. (Jakarta: PT. Raja

(24)

Dalam mengembangkan produk barn, lembaga pendidikan harns memperhatikan langkah-Iangkah dibawah ini.

a) Mengidentifkasi kesempatan peluang, meliputi seleksi area terbaik program, mengumpulkan gagasan dan penyaringan guna mengidentifikasi atau menentukan yang terbaik bagi program barn. Mengidentifikasi kesempatan meliputi kegiatan penelitian tentang program apa yang diinginkan oleh siswa.

b) Desain Program, dalam mendesain program barn tidak hanya sekedar menyiapkan daftar fitur program yang akan dijalankan. Gagasan yang diperoleh dari proses penyaringan harns dikembangkan ke dalam konsep desain program. Konsep ini harns diujikan terlebih dahulu sehingga diperoleh dengan jelas apa yang diinginkan oleh siswa. Informasi yang diperoleh dari pengujian yang sudah dilakukan kemudian akan menjadi petunjuk dalam mendesain program dan bauran pemasaran.

c) Pengujian, pengujian adalah bagian dari tiap fase proses pengembangan program barn. Ketika lembaga pendidikan puas dengan desain, material, dan program, sehingga dapat segera dilakukan pengujian pasar untuk melihat apakah program yang ditawarkan dapat mencapai kesuksesan.

d) Ketika tahap desain dan pengujian telah lengkap, maka lembaga pendidikan sudah dapat memperkenalkan program tersebut ke pasaran. Waktu dan ketrampilan manajemen pada saat pengenalan program ke pasar sangat penting untuk diperhatikan. 25

(25)

4) Penentuan Posisi Produk

Untuk dapat meraih posisi produk yang baik, sebuah lembaga pendidikan harus membuat produknya berbeda dengan lembaga pendidikan lainya. Menurut Indriyo Gitosudarmo "kemampuan manaJemen menentukan posisi produknya di pasar merupakan faktor yang turut berpengaruh tcrhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba".26 Lembaga pendidikan yag sudah dikenal oleh masyarakat luas, maka akan banyak dari masyarakat yang mempercayakan untuk menitipkan putra-putrinya di lembaga tersebut secara tidak langsung akan menambah laba pada lembaga pendidikan tersebut.

Menurut Regis Mckenna ada 4 (empat) kunci yang selalu ditekankan dalam perusahaan dalam hal pencapaian posisi produk.

a. Perusahaan perlu memahami kecenderungan dan dinamika pasar.27 Faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam

menentukan posisi pasar, lembaga pendidikan yang terletak di lingkungan yang kurang mendukung dapat mempengaruhi posisi produk karena masyarakat akan melihat lingkungan sekitanya.

b. Perusahaan harns memusatkan perhatian pada faktor-faktor penentu posisi yang bersifat tidak tampak.28 Lembaga pendidikan biasanya senang membandingkan produk yang dil11ilikinya dengan lel11baga pendidikan lainnya. Maksud dari l11el11usatkan diri pada hal-hal yang tidak tampak adalah lembaga pendidikan akan jauh lebih baik apabila membangun posisi produknya dengan cara menitik beratkan pada kualitas pelayanan, kepercayaan, dan lainnya.

26Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran. (Yogyakarta: BPFE, 1998), h. 200.

27 Regis Mckenna, Senluhan Regis "Kia! Pemasaran untuk SifUGsi lak Pasti", (Jakarta:

(26)

3. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran (targeting), dan Kebutuhan Masyarakat

a. Segmentasi Pasar 1) Pengertian

Pengertian segmentasi menurut para ahli

a) Rambat Lupiyoadi "segmentasi pasar adalah suatu kegiatan membagi sebuah pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda,,3)

b) Yo Wijayakusuma, dkk. "segmentasi pasar adalah suatu kegiatan membagi sebuah pasar menjadi kelomopok yang lebih jelas dan nyata dimana kelompok tersebut mempunyai kebutuhan yang sarna dan menaggapi secara bersama-sama terhadap suatu kegiatan pasaran".34

c) Kothler dan Armstrong "membagi sebuah pasar kedalam kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah,,35

Dari beberapa pengertian segmentasi pasar di atas dapat disimpulkan bahwa segmentasi pasar merupakan suatu kegiatan yang membagi-bagikan suatu pasar yang tadinya heterogen kedalam kelompok-kelompok yang sama (homogen). Sehingga perusahaan (lembaga pendidikan) bisa melakukan penyesuaian pada produk ataupun program.

33 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 200 I), h, 34.

[image:26.529.88.457.124.530.2]

J<j Yo Wijayakusuma, dkk., tntisari Dasar-Dasar lvlanajemen Pemasaran, (Jakarta: CV,

(27)

Kebutuhan masyarakat dalam hal pendidikan pada saat ini sangat heterogen, ada masyarakat yang lebih mengutamakan pentingnya pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat yang lebih mementingkan pendidikan agama bagi putra-putrinya, dan ada juga masyarakat yang mementingkan keduanya. Sehingga saat ini sekolah hams mampu mengimbangi dengan memberikan pelayanan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan siapa yang menjadi segmentasi dari sekolah tersebut.

Agar sekolah tepat dalam menentukan segmentasi pasar maka diperlukan langkah-langkah seperti dibawah ini.

2) Langkah-Langkah Proses Segmentasi

Menurut Yo Widjayakusuma, dkk proses segmentasi ada tiga yaitu:

a) Mengidentifikasi mengenai kebutuhan akan produk yang bersangkutan di pasar.

b) Hasil dari pengidentifikasian itu kemudian dianalisa oleh pemsahaan untuk menetapkan proses segmentasinya dan menargetkan sasaran pasar yang diinginkan.

c) Akhimya diadakan pengambilan tindakan program pemasaran yang berkenaan dengan: produk dan harga, tempat dan

. 36

promosmya.

(28)

dikeluarkan oleh sekolah, dengan harga berapa, di mana dan bagaimana cara mempromosikannya supaya laku dipasaran.

Sedangkan langkah-Iangkah proses segmentasi menurut Wahyu Saidi lebih sederhana yaitu "proses segmentasi yang perIu dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pembeli pacta sebuah sub pasar. Kemudian mendesain sebuah produk dan atau sebuah program pemasaran guna mencapai sub-pasar (segmen) tersebut dan kemudian memenuhi kebutuhan tersebut".37

3) Manfaat segmentasi pasar

Manfaat segmentasi pasar menurut Indo Yama Nasarudin dan Hemmy Fauzan manfaat segmentasi pasar adalah:

a) Produsen dapat merancang produk yang responsive (sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dasar)

b) Produsen dapat menentukan strategi komunikasi yang efektif dengan pelanggan.

c) Produsen dapat mengeval uasi posisi perusahaannya terhadap pesaing di pasar sehingga dapat memilih kesempatan pemasaran.

d) Memberikan pandangan tentang strategi pemasaran sekarang.38

b. Pasar Sasaran(targeting)

I) Pengertian

Kegiatan pemasaran hendaknya ditujukan kepada sasaran yang akan dicapai, sehingga sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menentukan segmentasi pasar dengan cara melakukan pengidentifikasian kelompok-kelomok konsumen berdasarkan sifat atau cirinya, terutama dikaitkan dengan keinginan dan kebutuhan dari konsumen.

37Wahyu Saidi,Mallajemell Pemasarall. (Jakarta IQRAGRAF, 2006), h. 159.

JR Indo Yama Nasarudin, dan Hernmy fauzan, Penganlar Bisnis dan Mallajemen,

(29)

Menurut Sofjan Assauri "pasar sasaran adalah suatu kelompok konsumen yang agak homogen, kepada siapa perusahaan ingin melakukan pendekatan untuk dapat menarik (appeal) dan membeli produk yang dipasarkan,,39

Perusahaan atau lembaga pendidikan dalam menetapkan pasar sasarau terlebih dahulu menentukan segmentasi pasarnya, sehingga dengan ditetapkannya pasar sasaran perusahaan atau lembaga pendidikan dapat mengembagkan kedudukan produknya sekaligus dengan mengembangkan acuan pemasaran (marketing mix).

2) Langkah-Langkah Menentukan Pasar Sasaran

Untuk dapat memanfaatkan pasar sasaran yang baik perusahaan atau lembaga pendidikan hams memadukan potensi pasar dengan keterbatasan sarana yang kita miliki. Oleh karena itu untuk memilih sasaran pasar ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Yaitu:

a) Perhitungan potensi pasar. b) Mengadakan segmentasi pasar.

c) Menghitung potensi masing-masing pasar. d) Memilih segmen pasar yang paling potensial. e) Menerapkan prinsip up-market.40

Lembaga pendidikan menghitung potensi pasar dengan cara melakukan survai sehingga dapat diketahui potensi apa saja yang dimiliki oleh pasar, setelah penghitungan potensi pasar, Iembaga pendidikan melakukan segmentasi pasar sesuai dengan kebutuhan pelanggan kemudian menghitung masing-masing segmen pasar dan memilih segmen pasar yang paling potensial. Langkah terakhir adalah menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Salah satu yang bisa di terapkan adalah prinsipup market.

.1'1 Sofjan Assauri,A4anajemcn Pemasar(ln Das(Jr dankOllsep sfralegi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2004),h. 164.

(30)

Sebelum Iembaga pendidikan mengembangkan produknya, maIm hal yang harns diperhatikan adalah mengatahui kebutuhan masyarakat sebagi segmentasi pasar, dengan tujuan supaya produk atau layanan yang diberikan oleh lenbaga pendidikan kepada masyarakat sebagai konsumen dapat terpenuhi. Kebutuhan masyarakat sangat banyak seperti yang diungkapkan oleh Abraham Maslow dalam teorinya tentang hirarki kebutuhan manusia. Kebutuhan tersebut diantaranya adalah kebutuhan fisiologi, kebutuhan keselamatan dan keamanan, kebutuhan rasa memiliki, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan perwujudan diri.

Dengan adanya kebutuhan masyarakat yang bennacam-macam, lembaga pendidikan harns mampu memenuhi kebutuhan tersebut dengan melakukan pengembangan prod uk atau layanan yang sudah ada. Produk atau layanan yang diberikan oleh lembaga pendidikan meliputi pelayanan murid atau siswa, pelayanan keuangan, pelayanan perlengkapan, pelayanan surat menyurat, pelayanan perpuatakaan, pelayanan pembinaan kesiswaan, pelayanan hubungan sekolah dengan masyarakat.

Pada umumnya masalah yang ada di sekolah meliputi adanya kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi, dan beberapa program bel urn bias berjalan dengan efektif Oleh karena itu diharapkan sekolah mampu menjadikan sekolahnya menjadi sekolah yang mempunyai kualitas yang bagus sehingga banyak siswa yang tertarik dengan sekolah tersebut.

(31)

Kerangka Berpikir

Strategi Pengembangan Produk Pendidikan

<:>+'.o1rtl-f' kebutuhan masyarakat Out Put I.Sekolah dapat memenuhi unggul< berwa Out4 Menjadi kurikulurr plus muat, internasior ----+ dapat dengan 2.Sekolah mampu bersaing dengan lembaga lain 3.Program terlaksana

J--sasaran Strategi Umum I.Menentukan kebutuhan masyarakat 2.Menentukan pasar pengembanganjasa 4.Menentukan harga 5.Memilih tempat 6.Menentukan promosi 7.Melakukan 3.Melakukan セ Tujuan I.Menarik pelanggan untuk memilih sekolah 2.Menjadikan sekolah yang mempunyai kualitas yang bagus Masalah

I.Letak sekolah yang kurang stategis 2.Kebutuhan

(32)

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam PB. Soedirman 2 Bekasi, untuk masalah waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2007.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang didukung dengan menggunakan data kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan angket. Dan dalam penelitian ini juga penulis menggunakan penelitian pustaka yakni untuk mengumpulkan dan menganalisis mengenai teori tentang strategi pengembangan produk pendidikan, peneliti juga menggunakan penelitian lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan variabel penelitian.

C. Populasi dan SampeI

Menurut Ronny Kountur "populasi adalah kumpulan menyelurllh dari sllatu obyek penelitian.,,1 Populasi dalam penelitian ini adalah semua wali murid SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi yang berjlll11lah 354 orang.

(33)

Sedangkan sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti2• Dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 orang Maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan tiga macamjenis penelitian yaitu:

I. Wawancara

Wawancara disebut juga interview atau tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Dalam hal ini, penulis mengadakan wawancara dengan kepala sekolah guna mendapatkan informasi tentang strategi pengembangan produk, dan penulis juga mengadakan wawancara dengan wali murid untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh wali murid SMA Islam PB. Soedinnan 2 Bekasi.

2. Angket

Teknik ini ditujukan kepada wali murid yang dijadikan responden untuk mendapatkan data dan infol1nasi tentang kebutuhan wali murid akan pendidikan. Bentuk yang digunakan dalam penyusunan angket ini adalah angket tertutup, dengan alternative jawaban: sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dengan nilai sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak setuju

=

2, dan sangat tidak setuju

=

I.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya3 Dokumentasi digunakan untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi (sejarah berdirinya sekolah, visi, misi, dan tujuan), keadaan sumber daya kependidikan meliputi (guru, murid, sarana dan prasarana, struktur dan organisasi sekolah).

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelilian Sualu Pendekalan Praktek, (Yogyakarta

(34)

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Definisi Konseptual

Strategi Pengembangan Produk Pendidikan

Pengembangan produk pendidikan merupakan suatu usaha yang direncanakan dan dilakukan secara sadar untuk memperbaiki produk pendidikan yang ada atau menambah banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan dipasarkan. Dalam mengembangkan produknya harus dimulai dari kegiatan melakukan strategi apa yang akan digunakan dalam memasarkan produknya, segmentasi dan sasaran pasarnya siapa, produk apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat yang menjadi segmen pasar.

2. Definisi Operasional

Strategi Pengembangan Produk Pendidikan

Pengembangan produk pendidikan merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan lembaga pendidikan untuk menciptakan layanan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga bisa bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya. Dengan mengadakan pengembangan produk pendidikan dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar kepada konsumen. Pengembangan produk pendidikan ini biasanya menyangkut penawaran produk baru atau memperbaiki atau menyempumakan produk yang sudah ada. Dengan mengadakan pengembangan produk, lembaga pendidikan dapat memahami kebutuhan dan keinginan pasar yang baru.

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

(35)

Tabell

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala Sekolah

No Indikator No. pertanyaan JmI. pertanyaan

1 Strategi pemasaran 1,2,3 3 2 Marketing Mix 4,5,6 3 3 Segmentasi pasar dan 7,8,9 3

pasar sasaran

4 Produk utama 10,11,12 3 5 Produk tambahan 13,14,15 3 6 Produk barn 16,17,18 3

Jumlah 18

Selain kisi-kisi pedoman wawancara diatas penulis juga menuliskan kisi-kisi wawancara yang akan ditanyakan langsung kepada 3 (tiga) orang wali murid SMA Islam PB. Soedirman 2.

Tabel2

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara dengan Wali Murid

No Indikator No. pertanyaan Jml. pertanyaan

I Kebutuhan masyarakat 1,2,3,4,5,6 6 akan pendidikan

2 Harga dan lokasi 7,8,9,10,11 5 3 Program sekolah 12,13,14 3 4 Penawaran program 15,16,17 .),

baru

Jumlah 17

[image:35.531.85.455.128.640.2]
(36)

Tabel3

Kisi-Kisi Pedoman Angket

No Indikator No. pertanyaan JmI. pertanyaan

1 Kebutuhan masyarakat 1,2,3,4,5,6 6

akan pendidikan

2 Barga dan lokasi 7,8,9,10,1 1 5

3 Program sekolah 12,13,14 3

4 Penawaran program 15,16,17 3

bam

Jumlah 17

F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Yang dimaksud dengan pengolahan dan ana1isa data da1am pembahasan ini ada1ah langkah-Iangkah yang di1akukan oleh penulis untuk memperoleh hasi1 akhir da1am penelitian ini. Dalam pengolahan data dan analisa ini penulis memperoleh data me1alui wawancara, angket, dan dokumentasi. Yang kemudian dio1ah dan diedit yang selanjutnya akan dianalisa dan disimpulkan penulis.

Untuk teknik analisa data angket yang di1akukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan mmus persentase, adapun mn1US persentasinya adalah sebagai berikut:

F

P = - - xIOO% N

Keterangan

P : Prosentasi yang dicari

F : Frekuensi jawaban responden N : Jumlah responden4

[image:36.531.52.461.83.703.2]
(37)

Selain itu penulis menentukan kriteria data-data kuantitatif dan kualitatif berdasarkan nilai rata-rata angket, yaitu:

I. 76 %-100% termasuk kategori baik 2. 56%-75% termasuk kategori cukup baik 3. 40%-55% termasuk kategori kurang baik 4. Kurang dari 40% termasuk kategori tidak baik

(38)

A. Profil Sekolah

I. Sejarah SMA Islam PB. Soedinnan 2 Bekasi

SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi berada di dalam naungan Yayasan Masjid Panglima Besar Soedinnan Jakarta yang dikembangkan di kawasan Bekasi, tepatnya di J1. Enau Raya Pemmahan Puri Harapan Setia Asih Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Pada tanggal 16 Oktober 2002 diselenggarakan Peletakan batu pertama pembangunan gedung SMA, dan sekaligus penandatanganan Prasasti oleh Bupati Bekasi pada saat itu.

Sebagai sekolah Islam unggul dan berwawasan international

(International Islamic School) pada tahun 2005 ditetapkan sebagai Sekolah Model, sehingga sebelum meluluskan sudah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Sekolah Propinsi Jawa Barat dengan nilai "A".

Dalam rangka mengembangkan siswa dan guru SMA Islam PE. Soedirman 2 Bekasi menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri diantaranya Japan Foundation, JASSO, Gothe lstitute, Sertifikasi Universitas Cairo Mesir, Universitas Cosmopoint Malaysia, dan Program kunjungan dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) Sains Alam Syah Malaysia.

(39)

plus muatan agama yang meliputi tadarus Alquran dan Fiqih dan tambahan mata pelajaran bahasa asing yaitu bahasa Jepang, Jerman,dan Arab. Dengan melalui pendekatan Quantum Learning, CTL (Contextual

Learning) dan Fun Enjoy Learning menjadikan pembelajaran lebih

bermakna. Selain itu pembelajaran diarahkan pada pembentukan multiinteligen (IQ, EQ, dan SQ) serta membangun motivasi anak untuk maju, percaya diri, mandiri, self problem solving dan belajar sepanjang hayat.

SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi dibangun di atas lahan 11.200,9 meter persegi, yang didukung sarana pendidikan yang memadai (Lab IPA, Lab Komputer, Lab Bahasa, Lapangan Olah Raga, Perpustakaan, Masjid, dan lainnya.) dan ditambah dengan seluruh ruangan kelas full AC yang akan membuat sistem pembelajaran lebih nyaman.

Dalam perjalanannya tahun pelajaran 2006/2007 selain menenma kelas Program Regular, SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi menambah kelas Program Akselerasi (Percepatan Belajar SMA 2 Tahun) yaitu layanan pendidikan khusus bagi anak cerdas berbakat.

2. Visi Misi

Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki cita-cita besar, SMA Islam PB. Soedirman 2 bekasi sebagai sekolah Islam unggulan yang berwawasan Internasional memiliki Visi dan Misi dalam menjalankan aktivitasnya yaitu mendidik, membina serta mengarahkan siswa-siswanya. Adapun Visi dan Misi dari SMA Islam PB. Soedirman 2 adalah sebagai berikut.

VISI

(40)

MISI

a. Penyelenggaraan KBM yang berkualitas dalam bahasa Inggris dan Indonesia serta meneliti dan mengembangkan metode belajar yang tepat.

b. Menyiapkan tenaga akademik dan non akademik yang berkualitas akademik dan moral.

c. Mengembangkan potensi siswa dalam kegiatan Ekstrakurikuler yang

mendukunglifeskill

d. Melengkapi sarana dan prasarana yang memadai.

e. Menciptakan keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kenyamanan, dan kerindangan sekolah.

f. Menjalin kerja sarna dengan orang tua siswa, lembaga pemerintah dan swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri.

g. Membudayakan dan mendakwahkan nilai-nilai akhlaqul karimah dalam kehidupan sekolah dan masyarakat.

h. Menyiapkan siswa yang memasuki perguruan tinggi dalam dan luar negeri atau terjun ke masyarakat.

I. Meningkatkan kenyal11anan, ketenangan dan kesejahteraan tenaga

akademik dan non akadel11ik.

3. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa a. Keadaan Guru dan Karyawan

Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penemu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga berfungsi sebagai pendidik. Oleh karena itu kepribadian dan profesionalisme seorang guru sangat diperlukan karena guru merupakan komponen yang tidak dapat digantikan oleh apapun.

(41)

Tabcl4

Daftar Nama Guru dan Karyawan SMA Islam PH. Socdirman 2 Bckasi

Tahun Pclajaran 200712008

No Nama LIP Jabatan

1 Ir. Kusnaedi, MM. L Kepa1a Sekolah 2 Drs. M. Kurnia L Wakasek Kurikulum 3 Ponijan, S.Pd. L Wakasek Kesiswaan

4 A. Hilaludin, S.Ag. L Wakasek Humas&

Sarana

5 H. Gusfian Muslim,Le. M. Hum. L Bahasa Arab 6 Drs. Asep S. Solahudin L Pend. Agama Islam

7 Wagino, S.Si L Matematika 8 Mardalena. K, S.Sos P Sosiologi 9 Nur Alim, S.Pd L Kesenian 10 Iwan Setiawan, S.Pd L Ekonomi 11 Dra. Rahmiyati P Sejarah 12 Siti Mulyani, S.Pd P Bahasa Inggris 13 Drs. Dedi Supriadi L PPKn 14 Rinaldo, S.Pd L Pend. Jasmani

IS Dian Mardiana, S.Pd P Geografi 16 Dona Verdian, S.Pd P Kimia 17 Juang Harma, A.Md L Conversation

(42)

23 Eddy Sutrimanto, S.Ag. L 1badah ( Fiqih )

24

Seni Destiani, S.Pd. P Matematika

25

Drian Anggraini, S.Pd. P Bahasa Inggris

26

Rizky Amaliasari, S.Pd. P Biologi

27

Yuyun Ratnawati, S.Pd. P Bahasa Indonesia

28

lis Mijiati, S.Pd. P Bendahara

29

Yoyo Sunaryo, SE. L Kepala Tata Usaha

30

Utama Singgih, SE. L TU Ketenagaan &

SPP

31

Mulyana L TU Kesiswaan

32

Asrorudin L Satpam

33

Karyoto L TU Admisistrasi

Umum

34

Oleh L Pembantu Pelaksana

35

Yanto Permana L Pembantu Pelaksana

36

Ajat Sudrajat L Pembantu Pelaksana

37

M. Ibrahim L Pembantu Pelaksana

38

Sukur L Satpam

39

RidwanM L Maintanance

b. Keadaan Siswa

Jumlah siswa regular dan akselerasi di SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel5

DATA JUMLAH SISWA SMA ISLAM PE. SOEDIRMAN 2 BEKASI

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Jenis Kelamin

kelas Jumlah

L P

[image:42.525.56.438.92.529.2]
(43)

6. Struktur Organisasi SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi

STRUKTUR ORGANISASI

SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN 2 BEKASI

Komite Sekolah Kepala Sekolah

Ir. Kusnaedi, MM.

Dinas Pendidikan

Waka.Kurikulum

Drs. M. Kumia Waka. Kesiswaan

Ponijan, S.pd

Walm. Humas dan sarann

Ahmad Hilaludin

- - - -

1 - - - " .

a Kepala TU

.Pd. Yoyo Sunaryo, SE

Tata Usaha Utama Singgih, SE.

Mulyana karyoto

Perpustal<aan Pembantu Pelaksana

asriyani, S.Pd. Soleh

Vanta Permana

Komp dan bahasa Ajat Sudrajat

ndrianto, S. Pd. Muhamad Ibrahim

la Lab. IPA Maintainance

erdian, S.pd. Ridwan

an Konseling Satpam

h, S. Sos.1 Asrorudin

(44)

B. Strategi Pemasaran dan Pengembangan Produk SMA Islam PB.

Soedirman 2 Bekasi

I. Strategi Umum

Strategi yang dilakukan oleh SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi dalam menarik siswa-siswi baru dilakukan dengan cara mengadakan proses pengenalan program sekolah. Karena hal tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk memperkenalkan sekolah kepada masyarakat. Karena sekolah yang baik adalah sekolah yang mendapat dukungan dari masyarakat.

Dalam menghadapi persaingan dengan sekolah lain, SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi mempunyai cara-caranya sendiri seperti yang diungkapkan oleh Bapak Kusnaidi selaku kepala sekolah dan merujuk kepada dokumen yang ada. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut: a. Memberdayakan Sumber Daya Manusia

Cara pertama yang dilakukan SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi dalam menghadapi persaingan dengan sekolah lain adalah melalui pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) sepert: mempertahankan kualitas siswa dalam Ujian Akhir Nasional (UAN). Selain hal tersebut sekolah juga perlu meningkatkan kinerja guru dan karyawan dengan cara memberikan pelatihan yang diadakan oleh sekolah, penampilan sekolah harus diperbaiki, kepribadian guru dan dan karyawan juga harus ditingkatkan dengan cara harns menerapkan senyum, salam, sapa, sopan, ramah dan rapih.

b. Pemetaan saingan sesama sekolah lain

(45)

g. Optimis dan Pereaya Diri

Untuk dapat menjaring siswa-siswa baru yang diharapkan, SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi harus optimis dan pereaya diri supaya tidak kalah dengan sekolah-sekolah lain. Cara yang dilakukan diantaranya adalah dengan jemput bola dan terus mengadakan komunikasi dengan sekolah atau agen, meyakinkan orang tua yang sudah datang ke sekolah, menelpon siswa kelas tiga yang ada datanya, dan yang terakhir adalah menelpon siswa yang mendapatkan voueer beasiswa (potongan harga)

h. Cepat Tanggap pada Perubahan

Mendapatkan informasi dengan eepat merupakan hal yang tepat apabila kita menginginkan sesuatu. Hal ini juga dilakukan oleh SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi. Sekolah eepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang ada. Seperti: sekolah harus memperhatikan jadwal atau perubahan UAN, sekolah juga harus mengadakan evaluasi setiap pekan, dan yang terakhir adalah sekolah juga harus memperbaiki program-program penerimaan siswa baru dan menggunakan strategi yang tepat.

l. Membangun Image Positif dan Meminimalisis Image Negatif

pandangan positif dari SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi adalah sekolah Seodirman merupakan sekolah yang unggulan, sedangkan pandangan negatifnya adalah sekolah Soedirman adalah sekolah yang mahal. Oleh karena itu, sekolah harus terus mengembangkan hal yang positif, dan merubah pandangan bahwa Soedinnan adalah sekolah mahal.

J. Kerja sama dengan Komite Sekolah

(46)

sarna dengan tokoh agama atau masyarakat, dan keJjasama dengan yang lainnya.

Dengan adanya strategi di atas, maka diharapkan sekolah SMA Islam Pb. Soedirman 2 Bekasi mampu bersaing dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) lainnya dalam menarik siswa-siswa baru.

2. Segmentasi Pasar dan Sasaran Pasar

SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi menetapkan kalangan menengah atas sebagai segmentasi pasar dari sekolah mereka, dan yang menjadi sasaran pasar dari sekolah SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi adalah sekolah-sekolah SMP dan bimbingan belajar yang ada di wilayah Bekasi. Alasan dari SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi adalah karena faktor geografis atau lingkungan yang dekat dengan sekolah dan faktor ekonomi dari siswa-siswi SMP sasaran, hal ini diungkapkan oleh kepala sekolah dan merujuk kepada proposal penerimaan siswa baru.

Sekolah-sekolah yang menjadi sasaran dari SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi adalah: SMP Negeri 1 Bekasi, SMP Negeri 3 Bekasi, SMP Negeri 18 Bekasi, SMP Negeri 13 Bekasi, SMP Negeri 21 Bekasi, SMP Negeri 25 Bekasi, SMP Negeri I Taruma Jaya, SMP Negeri I Babelan, SMP Negeri 2 Babelan, SMP VPI "45", SMP Martia Bhakti, SMP Mutiara 17 Agustus, SMP AI-Azhar 6, SMP Seroja, SMP Cinderamata, SMP Tahta Syajar, SMP An Nur, SMP Darussalam, SMP Gema Nurani, SMP Putra 1 Jakarta, SMP Bina Siswa, SMP Gelora, SMP Taman Harapan, MTS Attaqwa, MTs Negrei 1 Bekasi, SMP Negeri 3 Babelan, SMP Sulamul Istiqomah, SMP Negeri 22 Bekasi, SMP Travino Prima, SMP Citra Kencana, SMP I Kader Bangsa, SMP Harapan Baru, SMP Ibnu Sina, SMP Patriot, SMP Bina Amal.

(47)

3. Marketing Mix a. Strategi Produk

I) Produk Utama

Produk utama dari SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi adalah adanya kelas reguler dengan sistem full day, kelas akselerasi, dan kelas khusus. Dan untuk mengembangkan produk utama dari sekolah SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi dengan cara mel11perbaiki kualitas pelayanan pembelajaran yang meliputi: a) Berupaya untuk lulus 100%.

Cara sekolah supaya siswa-siswanya 100% dalam Ujian Akhir Nasional (UAN) adalah dengan diadakannya program pemantapan UAN. Program ini diberikan kepada siswa-siswa kelas tiga. Dengan diadakannya program ini diharapkan sekolah bisa meluluskan siswa-siswanya 100%.

b) Meningkatkan kualitas KBM melalui peningkatan

profesionalisme guru.

Kualitas kegiatan belajar mengaJar yang biasa kita sebut dengan KBM, harus selalu ditingkatkan supaya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. Dalam meningkatkan profesionalisme guru SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi sering mengadakan pelatihan-pelatihan untuk guru-guru.

c) Pengembangan metode belajar

Penggunaan metode belajar yang bervariasi merupakan hal yang baik, karena siswa tidak merasa jenuh pada saat belajar. SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi selalu mengadakan pengembangan dalam metode belajar yang digunakan, dalal11 artian sekolah tidak menggunakan satu l11etode saja.

d) Melengkapi sarana

(48)

dimiliki oleh SMA Islam PB. Soedinnan 2 Bekasi sudah cukup lengkap.

e) Membangun citra sekolah Soedinnan.

Membangun citra sekolah merupakan hal yang penting, karena apabila sekolah sudah dikenal baik dan bagus oleh masyarakat luas, maka akan banyak masyarakat yang menyekolahnkan anaknya di sekolah tersebut.

Produk utama tersebut ditawarkan kepada semua konsumen yang menginginkan program itu, untuk produk akselerasi ditawarkan kepada mereka yang menginginkan masa belajar dengan jangka waktu 2 tahun, dan untuk kelas khusus ditawarkan kepada mereka yang ingin mempelajari program khusus contohnya program khusus untuk melanjutkan sekolah ke Al-Azhar Kairo. Program khusus yang sudah ada di sekolah ini belum dapat terlaksana disebabkan belum ada peminatnya.

2) Produk Tambahan

Produk tambahan dari sekolah SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi sudah cukup banyak diantaranya adalah:

a) Program ekstrakurikuler di bidang olah raga, bahasa dan kerohanian.

b) Kurikulum Plus Pelajaran Agama (AI Quran, Ibadah, Tadarus, dan Ekskul, Kajian Kitab Kuning).

c) Kurikulum Plus Bercirikan bahasa Dunia Pelajaran Bahasa Asing (Bahasa Inggris wajib dan Bahasa pilihan adalah : Arab, Jepang, Jerman).

d) KBM diselenggarakan Senin sampai Jumat, dalam dua bahasa pengantar (Inggris dan Indonesia).

e) Penerapan Quantum Teching, Modul dan Remedial.

(49)

Matematika, kerjasama dengan bimbingan belajar, presentasi ke orang tua SMP sasaran, mengirim brosur kepada orang tua potensial, penyebaran buletin melalui Rohis ke SMP sasaran, pemasangan spanduk promosi, pemasangan papan nama dan petunjuk arah, penyebaran brosur ke SMP sasaran, kerjasama dengan petugas pendaftaran kolektifSMP ke SMA Negeri Bekasi.

d. Tempat

SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi berada di JI. Enau Raya perumahan Puri Harapan Setia Asih Kecamatan Taruma Jaya Kabupaten Bekasi. Sekolah ini tidak dilewati oleh kendaraan umum, be/urn lagi keadaan jalan yang rusak dan becek pada saat musim hujan tiba. Selain itu SMA Islam PB. Seodirman 2 bekasi dekat dengan rawa, sehingga apabila musim hujan datang lapangan sekolah ikut terendam air.

Keadaan sekolah yang sulit dijangkau menjadi salah satu pertimbangan bagi orang tua dalam menentukan sekolah bagi anaknya. Sehingga ada beberapa siswa yang mengundurkan diri mungkin salah satu faktomya adalah faktor tempat yang kurang strategi. Hal ini sangat kurang efektif sehingga dapat mengurangi nilai jual sekolah.

C. AnalisaData

I. Hasil angket

(50)

Tabel9

pendidikan agama merupakan kebutuhan dasar.

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 30 85,71

Sutuju 5 14,29

Tidak setuju

-

-Sangat tidak setuju

-

-Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa 85% responden menyatakan sangat setuju, dan 14,29% responden menyatakan setuju menjadikan pendidikan agama sebagai kebutuhan dasar, dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Oleh karena itu, pendidikan agama merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi

Tabel10

Memilih sekolah mahal dengan alasan gengsi

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju

-

-Sutuju 2 5,71

Tidak setuju 14 40

Sangat tidak setuju 19 54,28

Jumlah 35 100

[image:50.531.91.452.100.578.2]
(51)
[image:51.529.71.452.93.614.2]

Tabel13

Pilihan orang tua dalam memilih sekolah

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 10 28,57

Sutuju 25 71,42

Tidak setuju

-

-Sangat tidak setuju

-

-Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel di atas, 28,57% menjawab sangat setuju, dan 71 ,42 responden menjawab setuju, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa responden selalu memilih dan memilah terlebih dahulu dalam memilih sekolah untuk putra/putrinya, hal ini disebabkan karena banyaknya sekolah yang menawarkan bermacam-macam program pendidikan.

Tabel14

Selain pendidikan agama manusia juga membutuhkan pendidikan IPTEK

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 20 57,14

Sutuju 15 42,85

Tidak setuju

-

-Sangat tidak setuju

-

-Jumlah 35 100

(52)
[image:52.532.70.445.264.591.2]

Tabel15

mahal

k h

ah un!!lmlan Dada umumnva menetaDI an ar!!a van!!

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 3 8,57

Sutuju 12 34,28

Tidak setuju 17 48,57

Sangat tidak setuju 3 8,57

Jumlah 35 100

Sekol

Berdasarkan tabel di atas, 8,57% responden menjawab sangat setuju, dan 34,28% menjawab setuju, 48,57% responden menjawab tidak setuju, dan 8,57% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pada kenyataannya kualitas suatu sekolah mempunyai pengaruh terhadap biaya pendidikan, masyarakat menginginkan adanya sekolah dengan kualitas pendidikan yang bagus dengan penawaran harga yang murah, karena keadaan ekonomi dari masyarakat Indonesia belum semuanya maju.

terse ut eml envamanan an eancaran ealar

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 1 2,85

Sutuju 20 57,14

Tidak setuju 10 28,57

Sangat tidak setuju 4 11,42

Jumlah 35 100

Tabel16

Untuk melengkapi sarana dan prasarana Anda diminta biaya untuk hal

b d 'k d kl bl'

(53)
[image:53.535.75.448.116.586.2]

Tabel17

Harga yang ditetapkan sekolah sangat mahal namun kebutuhan terpenuhi

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 4 11,42

Sutuju 19 54,28

Tidak setuju 12 34,28

Sangat tidak setuju

-

-Jumlah 35 100

Berdasarkan label di atas, 11,42% responden memilih sangat setuju, 54,28% memilih setuju, dan 34,28% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% Responden setuju dengan biaya pendidikan yang mahal namun fasilitas dan kelengkapan sarana belajar mengajar terpenuhi. Walaupun pada dasarnya masyarakat Iebih memilih sekolah murah dengan fasilitas yang lengkap.

Tabel18

Sekolahyangmenawarkan jasanya lewat internet Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju I 2,85

Sutuju 9 25,71

Tidak setuju 21 60

Sangat tidak setuju 4 11,42

Jumlah 35 100

(54)
[image:54.535.82.443.263.537.2]

Tabel21

b I . 'd

k I

KI

e as a se eraSl alJat memlJercelJat masa e alar Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju

-

-Sutuju 27 77,14

Tidak setuju 8 22,85 Sangat tidak setuju

-

-Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel di atas, 77,14% menjawab responden setuju, dan 22,85% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden setuju dengan adanya kelas akselerasi, namun hal tersebut dikembalikan lagi kepada kemampuan yang dimiliki anak, karena tidak semua anak mampu mengikuti tes seleksi kelas akselerasi.

Tabel22

Program pendidikan umum lebih banyak dari pendidikan agama Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuj u 2 5,71

Sutuju 6 17,14

Tidak setuju 25 71,42 Sangat tidak setuju 2 5,71

Jumlah 35 100

(55)

Tabel23

Penambahan kegiatan ekstrakulikuler c

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 6 17,14

Sutuju 28 80

Tidak setuju

-

-Sangat tidak setuju 1 2,85

Jumlah 3S

100

Berdasarkan tabel di atas, 17,14% responden menjawab sangat setuju, 60% menjawab setuju, dan 2,85% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden memilih setuju apabila kegiatan ekstrakurikuler ditambah, karena dengan ditambahnya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah maka anak lebih banyak memilih dalam menentukan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.

Tabel24 '

Kurikulum baru (KTSP)

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju I 2,85

Sutuju 27 77,17

Tidak setuju 6 17,14

Sangat tidak setuju 1 2,85

Jumlah 3S

100

[image:55.532.89.451.84.551.2]
(56)
[image:56.534.77.456.77.520.2]

Tabel2S v

Program baru moving class

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuj u I 2,85

Sutuju 13 37,14

Tidak setuj u 19 54,28

Sangat tidak setuju 2 5,71

Jumlah 3S 100

Berdasarkan tabel di atas, 2,85% responden menjawab sangat setuju, 37,14% menjawab setuju, 54,28% menjawab tidak setuju, dan 5,71% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden tidak setuju dengan adanya program moving class, hal ini disebabkan karena program tersebut belum diterapkan di sekolah SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi.

2. Hasil Wawancara dengan Wali Murid.

Selain angket yang diisi oleh responden, penulis juga mengadakan wawancara dengan wali murid, pertanyaan wawancara sama dengan angket, oleh karena itu data wawancara berfungsi sebagai data pelengkap dari hasil angket yang telah diisi oleh 35 responden. Wawancara ini dilakukan kepada 3 (tiga) orang responden.

a. Kebutuhan Masyarakat akan Pendidikan

(57)

Menyekolahkan anak di sekolah yang unggulan merupakan suatu kebanggaan tersendiri, walaupun ada orang yang mengaggap hal tersebut sebagai hal yang biasa saja. Sebelum orang tua menentukan sekolah buat putra-putrinya hal yang dilakukan sebelumnaya adalah mencari-cari informasi terlebih dahulu tentang beberapa sekolah, sehingga mereka tidak salah pilih. Karena zaman yang sudah modem seperti sekarang ini, Pada umumya orang tua juga menginginkan adanya keseimbangan antara pendidikan urn urn dengan pendidikan agama, karena menurut mereka keduanya sarna pentingnya.

b. Harga dan lokasi sekolah

Untuk masalah harga, ada dua pendapat hal ini tergantung dari keadaan ekonomi masing-masing keluarga. Tatapi apabila sekolah menetapkan harga yang mahal dan kebutuhan masyarakat semuanya dipenuhi tidak masalah bagi mereka, dan untuk masalah tempat, mereka memilih sekolah yang tempatnya aman bagi anak-anak dan dekat dengan rumah.

c. Program sekolah

Pada saat ini program sekolah yang diterapkan di SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi adalah sistem Full day. Mereka semua setuju dengan sistemfull day terse but, karena dengan adanya sistemfull day

(58)

d. Penawaran Program Baru

Pada saat ini banyak sekali sekolah-sekolah yang mengadakan program-program yang tidak dimiliki oleh sekolah lain. Di sekolah Soedirrnan kegiatan ekstrakurilemya belum mengarah kepada kesenian Islam, padahal sekolah ini berlebelkan Islam. Dari hasil wawancara dengan responden tentang pengadaan program baru di sekolah, mereka setuju apabila di SMA Islam PB. Sedirman 2 Bekasi diadakan kegiatan ekstrakurikuler seperti seni dalam membaca AI-gur'an, marawis, dan lainnya karena hal ini dapat menambah pengetahuan anak. Dan untuk program moving class tergantung dari masing-masing individu anaknya, mereka setuju saja.

D. Interpretasi Data

Dari beberapa sebaran data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif yang perlu dibahas adalah nilai rata-ratanya, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi atau gambaran masing-masing indikator yang diteliti berdasarkan tanggapan responden. Dalam memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interpretasi yaitu:

a) Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100% b) Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75% c) Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55% d) Tidak baik, jika nilai yang diperoleh kurang dari 40%

Untuk menentukan prosentase, digunakan perhitungtan sederhana dengan langkah-Iangkah sebagai berikut:

a) Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan mengalihkan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.

b) Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

c) Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus: P=NSxIOO%

(59)

Berikut disajikan data dari penyebaran angket terhadap 35 responden. Dari hasil penyebaran angket terse but diperoleh data tentang strategi pengembangan produk pendidikan di SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi yang terdiri dari 4 indikator. Yaitu kebutuhan masyarakat akan pendidikan 6 item dengan skor 586, harga dan lokasi 5 item dengan skor 436, program sekolah 3 item dengan skor 273,

Gambar

Grafika, 1994), h. 57.
Tabel2Kisi-Kisi Instrumen Wawancara dengan Wali Murid
Tabel3Kisi-Kisi Pedoman Angket
DATATabel5 JUMLAH SISWA SMA ISLAM PE. SOEDIRMAN 2 BEKASI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Responden selain PT Finansia Multi Finance/kredit plus cabang manado, adakah responden yang berlangganan dengan perusahaan sejneis lainnya, Dari 90

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap tingkat kualitas hidup dan strategi coping yang digunakan berdasarkan

Pembina BIA di Gereja Katolik “X” yang memiliki motivasi prososial yang kuat menunjukkan sikap bersedia membina dan membantu anak-anak peserta BIA tanpa

Untuk itu perlu dilakukan penelitian pengaruh pemberian ekstrak teh hijau (sebagai antioksidan) terhadap potensial membran sel telur ikan nila ( Oreochromis Niloticus ) yang

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kemandirian pada Lansia. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian lanjut usia. menurut Departemen Sosial Republik Indonesia

Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan dan implementasi sistem Load Balanced MySQL Server Cluster, kemudian membandingkan kinerja load balanced MySQL Server