• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Penggilingan Padi di Desa Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun 2011,.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Penggilingan Padi di Desa Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun 2011,."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ii

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang September 2011

ABSTRAK

Muh Khoirul Huda.

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Penggilingan Padi di Desa Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun 2011,

VI + 106 halaman + 29 tabel + 5 gambar + 22 lampiran

Kebisingan yang melebihi nilai ambang batas menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999 berpengaruh terhadap kesehatan tenaga kerja yaitu dapat berupa gangguan komunikasi, gangguan konsentrasi, dan gangguan kenyamanan pendengaran. Pendengaran akibat terpapar suara bising merupakan salah satu penyakit akibat kerja paling banyak dijumpai di tempat kerja seperti penggilingan padi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian gangguan pendengaran pada pekerja penggilingan padi di Desa Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun 2011.

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan metode survey cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja di PB Barokah, PB Makmur, dan PB Setiawan Sejati di Desa Wiradesa Kabupaten Pekalongan dengan jumlah 25 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling,karena sedikitnya jumlah populasi di tempat penelitian yaitu sebanyak 25 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sound level meter, dan audiometer. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan α=0,05.

Berdasarkan uji chi square yang telah dilakukan, terdapat hubungan antara intensitas kebisingan (p = 0,005), lama terpajan bising (p = 0,009), masa kerja (p = 0,23), lingkungan tempat tinggal (p = 0,015), dan pemakaian obat-obatan (p = 0,023) dengan kejadian gangguan pendengaran. Tidak terdapat hubungan antara usia (p = 0,549), riwayat kesehatan (p = 0,549), riwayat pekerjaan (p = 1,00), jarak pekerja dengan sumber bising (p = 0,121), dan hobi (p = 1,00) dengan kejadian gangguan pendengaran.

Saran yang diberikan pada pihak tempat kerja PB Barokah, PB Makmur, dan PB setiawan sejati yaitu Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pemeriksaan gangguan pendengaran pada pekerja, Perbaikan lingkungan kerja dengan cara dilakukan beberapa pengendalian diantaranya: pengendalian teknis, pengendalian administratif, pemakaian alat pelindung telinga, pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal satu tahun sekali, pendidikan dan training, serta monitoring kebisingan di lingkungan kerja.

Kata kunci : Intensitas Kebisingan, Kejadian Gangguan Pendengaran.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Pendidikan Karakter dalam setting sekolah menurut Kesuma, Triatna dan Permana (2011: 9) adalah: (1) menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat mempunyai pengaruh terhadap kinerja pemda namun

Lama tidur yang efektif menurut Kurina (2013), adalah 6 jam per hari. Bila rerata waktu tidur kurang dari 6 jam per hari dapat menyebabkan gangguan kesehatan sampai dengan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan pada tanggal 9 Januari 2020 lalu dengan Kepala Rumah Autis cabang Depok, Bapak Suyono, disebutkan bahwa

Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah jam kerja per hari dengan keracunan merkuri pada pekerja tambang emas di Desa Jendi Kecamatan

Tujuan dari pembelajaran ini peserta diklat mampu mengenali jenis-jenis paket program pengolahan angka, dan memilih program pengolahan angka yang sesuai dengan kemampuan

Yaitu hal- hal yang harus diawasi dalam pelaksanaan suatu rencana. Obyek pengawasan ini banyak macamnya, tergantung dari program atau kegiatan yang dilaksanakan. Kuantitas

Pada tahap selanjutnya dilakukan identifikasi masalah yang sangat menarik perhatian. Cara melakukan identifikasi masalah antara lain sebagai berikut. a) Menuliskan