• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANCILLA ADVENT KRISTI DAMAYANTI F3309001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANCILLA ADVENT KRISTI DAMAYANTI F3309001"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS INSTALASI RAWAT INAP

RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

ANCILLA ADVENT KRISTI DAMAYANTI NIM F3309001

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA

ANCILLA ADVENT KRISTI DAMAYANTI F3309001

The purpose of this resea rch is to know the system that Pa nti Wa luyo Hospita l used, is working with good enough. The method of this resea rch is with interview a nd observation. Data that used in it is prima ry data , it is gotten from Pa nti Wa luyo Hospita l of Sura ka rta .

Ba sed on the writer’s eva luation, the writer to conclude that systems of ca sh recepits the insta lla stion of inpatient in Pa nti Wa luyo Hospita l of Sura ka rta finished to match with Sta ndard Operating Procedure. But the writer finds some strengths a nd wea knesses on the systems of ca sh receipts in there. The strength from that system is the documents ha ve been a uthorities officia l, the application of on-line system in inputting the cha rge of patient’s hospita lization. The wea kness of that system is there is no obvious function sorting out.

The conclusion from those findings is that system of cash receipts the insta lla tion of inpatient in Pa nti Wa luyo Hospita l of Sura ka rta is in good qua lity. The writer suggests to ma ke a function that is responsible to the ca sh, to use the computerized system to count in credit section.

(3)

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun

pekerjaan menurut kerelaanNya”.

(Filipi 2:13)

“Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak

menguasainya”.

(Yohanes 1:5)

Berusaha, pantang menyerah, disertai doa adalah kunci keberhasilan.

(Penulis)

Penulis persembahkan kepada :

- Tuhan Yesus

- Orang tua dan kakak tercinta

- Sahabat-sahabatku

- Akuntansi’09

(4)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat yang diberikanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir yang berjudul “Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta” dengan baik dan lancar.Penulisan

Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi. Tugas Akhir ini berisi

tentang sistem akuntansi penerimaan kas instalasi rawat inap pada Rumah Sakit

Panti Waluyo beserta evaluasi sistem tersebut.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulis dalam menyusun Tugas

Akhir ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, maupun doa dari orang-orang

sekitar. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Diploma

III Akuntansi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Anas Wibawa, SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Internship and Career

Development Center Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

4. Ibu Christiyaningsih Budiwati, SE., M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing

Tugas Akhir, terimakasih atas kritik dan saran yang diberikan selama proses

(5)

commit to user

vii

5. Bapak Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak., selaku Pembimbing

Akademik yang telah memberikan motivasi-motivasi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret yang telah memberikan ilmu selama kegiatan perkuliahan.

7. dr. T. Soebroto, M.Kes. selaku Direktur Rumah Sakit Panti Waluyo yang

telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian dan mengambil data di

rumah sakit.

8. Bapak Susanto, SE., MM., Akt., selaku Kepala Divisi Umum dan Keuangan

yang telah memberi ijin untuk mengambil data yang digunakan untuk

menyusun tugas akhir ini.

9. Mbak Tri Widyastuti, A.Md. selaku Kepala Seksi Akuntansi yang telah

membantu selama proses penyusunan tugas akhir.

10. Bapak Agus Riyanto, A.Md. selaku Kepala Sub Seksi Piutang yang telah

membantu selama proses penyusunan tugas akhir.

11. Seluruh staf dan karyawan Rumah Sakit Panti Waluyo yang telah membantu

selama proses penyusunan tugas akhir.

12. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama proses

penyusunan tugas akhir.

13. Kakak-kakakku tersayang, Mba Maya dan Mas Koko, terima kasih atas

pelajaran berharga yang diberikan dan semangatnya.

14. Teman-temanku Shinta. Agita, Yudith, Ajeng,

Eladanteman-temanakuntansi’09 yang lain, terimakasihsemangat dan dukungannya. Love u

(6)

commit to user

viii

15. Buat sahabatku Lucia, terimakasih atas kebersamaannya sampai saat ini, baik

saat suka maupun duka, tha nk you so much..

16. Buat Satria, de’Amel, Mba Tina, yang telah memberimotivasi dan

mendoakan.

17. Malaikat-malaikat kecilku, Bona dan Moly yang selalu setia menemani

selama lembur mengerjakan tugas akhir.

18. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga penulisan tugas akhir ini dapat menambah pengetahuan dan

bermanfaat bagi pembaca. Selain itu, dapat dijadikan referensi untuk penulisan

tugas akhir dengan judul yang sama.

Surakarta, Juni 2012

(7)

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRACT ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... . ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN A.Gambaran Umum Perusahaan ... 1

B. Latar Belakang Masalah ...19

C.Perumusan Masalah ... 21

D.Tujuan Penelitian ... 21

E. Manfaat Penelitian ... 21

(8)

commit to user

x

2. Sistem Akuntansi ... 24

3. Kas ... 26

4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 26

B. Pembahasan Sistem Penerimaan Kas Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta 1. Standa rd Operating Procedure a. Prosedur Rawat Inap dan Prosedur Kas Masuk ... 27

b. Dokumen Pendukung ... 34

2. Praktik Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta a. Prosedur Rawat Inap, Pembayaran Pasien Pulang, dan Pencatatan Penerimaan Kas ... 34

b. Dokumen Pendukung... 54

3. Bagan Alir Dokumen ... 58

C.Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta 1. Evaluasi Prosedur Rawat Inap, Pembayaran Pasien Pulang, Penagihan dan Pencatatan Penerimaan Kas a. Evaluasi Prosedur Rawat Inap ... 77

b. Evaluasi Prosedur Pembayaran Pasien Pulang ... 78

c. Evaluasi Prosedur Penagihan ... 79

d. Evaluasi Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas ... 79

2. Evaluasi Dokumen Pendukung...79

(9)

commit to user

xi

III. TEMUAN

A.Kelebihan ... 81

B. Kelemahan ... 82

IV. PENUTUP

A.Simpulan ... 83

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA

(10)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

I.1 Jumlah Pegawai RS Panti Waluyo Surakarta ... 14

II.2Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas ... 79

(11)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta ... 5

1.2 Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Tunai) ... 59

1.3 Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Lanjutan) ... 60

1.4 Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Lanjutan) ... 61

1.5 Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Lanjutan) ... 62

1.6 Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Lanjutan) ... 63

1.7 Bagan Alir Prosedur Pembayaran Pasien Pulang (Tunai) ... 64

1.8 Bagan Alir Prosedur Pembayaran Pasien Pulang (Lanjutan) ...65

1.9 Bagan Alir Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas (Tunai) ... 66

1.10Bagan Alir Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas (Lanjutan) ... 66

1.11Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Tunai) ... 67

1.12Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Lanjutan) ... 68

1.13Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Lanjutan) ... 69

1.14Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Lanjutan) ... 70

1.15Bagan Alir Prosedur Rawat Inap (Lanjutan) ... 71

1.16Bagan Alir Prosedur Pembayaran Pasien Pulang (Tunai) ... 72

(12)

commit to user

xiv

1.18Bagan Alir Prosedur Pembayaran Pasien Pulang (Lanjutan) dan Prosedur

Penagihan (Piutang)...74

(13)

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir

2. Surat Keterangan Magang

3. Kartu Obat

4. Kuitansi Pembayaran Biaya Rawat Inap

5. Nota Rincian Biaya Rawat Inap

6. Bukti Kas Masuk

7. Nota Pelayanan Bagian

8. Surat Keterangan Pasien Pulang

9. Surat Tagihan

10. Rekapitulasi Jumlah Tagihan Piutang

11. Rincian Biaya Perawatan

12. Kuitansi Pembayaran

(14)

commit to user

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA

ANCILLA ADVENT KRISTI DAMAYANTI F3309001

The purpose of this resea rch is to know the system that Pa nti Wa luyo Hospita l used, is working with good enough. The method of this resea rch is with interview a nd observation. Data that used in it is prima ry data , it is gotten from Pa nti Wa luyo Hospita l of Sura ka rta .

Ba sed on the writer’s eva luation, the writer to conclude that systems of ca sh recepits the insta lla stion of inpatient in Pa nti Wa luyo Hospita l of Sura ka rta finished to match with Sta ndard Operating Procedure. But the writer finds some strengths a nd wea knesses on the systems of ca sh receipts in there. The strength from that system is the documents ha ve been a uthorities officia l, the application of on-line system in inputting the cha rge of patient’s hospita lization. The wea kness of that system is there is no obvious function sorting out.

The conclusion from those findings is that system of cash receipts the insta lla tion of inpatient in Pa nti Wa luyo Hospita l of Sura ka rta is in good qua lity. The writer suggests to ma ke a function that is responsible to the ca sh, to use the computerized system to count in credit section.

(15)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan

Rumah Sakit Panti Waluyo merupakan satu-satunya rumah sakit

Kristen di Wilayah Eks. Karesidenan Surakarta yang meliputi kota

Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten

Klaten, dan Kabupaten Sragen. Rumah Sakit Panti Waluyo dirintis

pertama kali tanggal 1 September 1937, oleh para bidan dan para

perawat yang tergabung dalam Persatuan Vroedvrouwen,

verpleegsters, dan verpleegers Kristen “Panti Waluyo”. Pada tanggal 1

Januari 1955 menjadi RB Panti Waluyo dengan kapasitas 25 tempat

tidur.

Pada tanggal 1 Februari 1950, berdirilah “Jajasan Rumah Sakit

Kristen di Djawa Tengah” disingkat JRSK DJATENG. Yayasan ini

didirikan oleh Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) bersama dengan

Sinode Gereja Kristen Indonesia Jawa Tengah (GKI Jateng), sebagai

organisasi yang menghimpun badan-badan pelayanan kesehatan

Kristen yang sudah ada termasuk RB Panti Waluyo Surakarta.

Sejalan dengan perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia,

(16)

commit to user

2

Indonesia No. 9 tahun 1960, serta perkembangan ilmu kesehatan, pula

diterapkan pengertian “Sehat” oleh organisasi kesehatan sedunia

(WHO), maka pada tanggal 5 Desember 1964, JRSK Djateng

mengubah nama menjadi Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum,

disingkat YAKKUM.

Wilayah pelayanan YAKKUM meliputi daerah Jawa Tengah, DIY,

Lampung, Sumatera Selatan, serta beberapa daerah lain di wilayah

Indonesia Timur. RS Panti Waluyo sesuai dengan misi YAKKUM

melakukan pelayanan kesehatan yang mencakup bidang promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Sejak tahun 1980, RS Panti Waluyo telah berkembang menjadi

rumah sakit setara tipe D dengan kapasitas tempat tidur 100 tempat

tidur. Meskipun klasifikasinya tipe D, tetapi pelayanan yang

sesungguhnya sudah sama dengan rumah sakit tipe C. RS Panti

Waluyo didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI

No. YM.02.04.3.5.2132

Di masa kini RS Panti Waluyo dengan klasifikasi tipe C memiliki

kapasitas 150 tempat tidur dengan selesainya pembangunan perluasan

Gedung Rawat Inap di Jl. Slamet Riyadi 544-546 Surakarta pada bulan

Februari 2006 lalu. Melalui dukungan sekitar 40 dokter

umum/spesialis, 140 paramedis yang professional serta peralatan

(17)

commit to user

3

memberikan pelayanan yang prima berdasarkan Falsafah, Visi dan

Misinya.

2. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi

Rumah Sakit yang memberikan pelayanan prima berdasarkan

kasih.

b. Misi

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistic secara

terpadu, berkualitas, dan professional.

c. Tujuan

1) Mewujudkan kasih ALLAH melalui pelayanan kesehatan yang

berkualitas dan terjangkau bagi semua yang memerlukannya.

2) Mampu mendukung program Pemerintah dalam bidang

kesehatan.

3) Menciptakan iklim kerja yang memanusiakan setiap

karyawannya.

4) Mengusahakan cara-cara kerja yang mengacu kepada

pelestarian lingkungan.

Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, RS Panti waluyo

membentuk Corporate Culture melayani dengan SeGa (Sentuhan

kekeluarGaan) sebagai suatu semangat bersama untuk berkomitmen

memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya dengan motto

(18)

commit to user

4

3. Falsafah dan Peran

a. Falsafah

Mewujudkan suatu keadaan damai sehat sejahtera yang harus

dirasakan manusia sebagai perwujudan kasih ALLAH dalam

karunia karya penyelamatanNya, dengan mengembalikan fungsi

dan kedudukan manusia sebagai ciptaan dan gambar ALLAH,

manusia dengan ALLAH, manusia dengan manusia dan manusia

dengan lingkungan dalam keutuhan ciptaan ALLAH.

b. Peran

1) Sebagai Unit Kerja YAKKUM yang berkarya berdasarkan visi

dan misi YAKKUM.

2) Sebagai mitra pemerintah dalam menyelenggarakan system

Kesehatan Nasional.

3) Sebagai mitra Gereja dalam menjalankan karya-karyaNya

ditengah masyarakat.

4) Sebagai mitra dalam mengadakan pendidikan dan

pelatihan-pelatihan.

5) Sebagai tempat berkarya dan mengembangkan potensi

karyawannya.

4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Rumah Sakit Panti Waluyo adalah

(19)

commit to user

5

Sumber: Profil Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta

(20)

commit to user

6 b. Deskripsi Jabatan

1) Direktur Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta

Direktur bertugas memimpin, mengelola, mendayagunakan

dan mengembangkan RS Panti Waluyo Surakarta sesuai

dengan kebijakan YAKKUM serta peraturan yang berlaku.

2) Komite Keperawatan

Komite Keperawatan bertugas membantu dan bertanggung

jawab pada Direktur dalam pelayanan asuhan Keperawatan di

RS Panti Waluyo Surakarta.

3) Komite Medik

Komite Medik bertanggung jawab dalam merencanakan,

memimpin, mengatur, danmengendalikan serta melakukan

evaluasi pelaksanaan pelayanan medis.

4) Kepala Divisi Keuangan dan Umum

Kepala Divisi Keuangan dan Umum bertanggung jawab

dalam pelaksanaan kegiatan keuangan dan umum rumah sakit.

5) Kepala Divisi Medis dan Perawatan

Kepala Divisi Medis dan Perawatan bertanggung jawab

dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan medis dan perawatan

pasien rumah sakit. Bagian ini memiliki tugas untuk

mewujudkan pelayanan medis dan perawatan yang sesuai

(21)

commit to user

7

6) Kepala Divisi Penunjang Medis

Kepala Divisi Penunjang Medis bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pelayanan medis rumah sakit.

7) Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Bagian SPI bertanggung jawab pada sistem pengendalian

intern yang telah ada sebagai bentuk pengendalian pada

pengelolaan rumah sakit.

8) Electronic Data Processing (EDP)

Electronic Data Processing bertanggung jawab dan

mempunyai wewenang dalam mengatur dan mengendalikan

kegiatan Pengolah Data Elektronik, pengembangan sistem/

program, fasilitas Pengolah Data serta Sistem Informasi

Manajemen rumah sakit.

9) Usaha Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UPKM)

UPKM bertanggung jawab dan mempunyai wewenang

untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan UPKM. Adapun

kegiatan UPKM meliputi perencanaan tentang kebutuhan

sarana dan prasarana demi kelancaran pelayanan kesehatan

masyarakat, menyampaikan pesan kesehatan kepada

masyarakat, membentuk kader kesehatan masyarakat yang

bekerja sama dengan rumah sakit dalam mewujudkan

masyarakat yang sehat, melakukan promosi kesehatan sesuai

(22)

commit to user

8 10) Panitia

Panitia bertugas membantu kegiatan rumah sakit. Bagian

ini bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan rumah sakit

agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh

manajemen.

11) Kepala Bagian Humas dan Pemasaran

Kepala Bagian Humas dan Pemasaran memiliki tanggung

jawab mengatur dan mengendalikan kegiatan hubungan

masyarakat dan pemasran RS Panti Waluyo kepada

masyarakat umum dalam peningkatan kepercayaan

masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit.

12) Kepala Bagian Keuangan

Kepala Bagian Keuangan bertanggung jawab pada Bagian

Keuangan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian keuangan dalam rangka mencapai efektivitas,

efisiensi, dan kualitas optimal pelayanan Rumah Sakit Panti

Waluyo Surakarta.

13) Kepala Bagian Logistik dan Umum

Kepala Bagian Logistik dan Umum bertugas memimpin

dan merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan

melakukan pengawasan serta melakukan evaluasi

(23)

commit to user

9

penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan

makanan, barang rumah tangga, dan suku cadang.

14) Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit

Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit bertugas melakukan upaya dalam rangka

pemeliharaan terhadap alat medis, alat umum rumah sakit.

Selain itu, bagian ini melakukan upaya untuk pengelolaan

lingkungan/ taman yang dimiliki oleh rumah sakit.

15) Kepala Bagian Peningkatan Sumber Daya Manusia (PSDM)

Kepala Bagian PSDM mempunyai wewenang dan

tanggung jawab melalui perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian Sumber Daya Manusia dalam rangka mencapai

efektivitas, efisiensi, dan kualitas optimal pelayanan RS Panti

Waluyo Surakarta.

16) Kepala Instalasi Radiologi

Kepala Instalasi Radiologi bertanggung jawab dalam

mengatur dan mengendalikan kegiatan di ruang Radiologi.

17) Kepala Instalasi Laboratorium

Kepala Instalasi Laboratorium bertanggung jawab dalam

mengatur dan mengendalikan kegiatan di ruang

(24)

commit to user

10 18) Kepala Instalasi Gizi

Kepala Instalasi Gizi bertanggung jawab dalam

mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan gizi di

rumah sakit.

19) Kepala Instalasi Farmasi

Kepala Instalasi Farmasi bertugas mengatur dan

mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang farmasi.

20) Kepala Instalasi Sosio Pastoral

Kepala Instalasi Sosio Pastoral bertugas mengatur,

mengendalikan, dan mengembangkan kegiatan sosio

pastoral bagi karyawan dan pasien di lingkungan rumah

sakit.

21) Kepala Instalasi Rehabilitasi Medis

Kepala Instalasi Rehabilitasi Medis bertugas mengatur

dan mengendalikan kegiatan pelayanan rehabilitasi

terhadap pasien rumah sakit.

22) Kepala Instalasi Kamar Bedah

Kepala Instalasi Kamar Bedah bertanggung jawab

dalam pengelolaan pelayanan di instalasi kamar bedah yang

meliputi kegiatan pelayanan keperawatan di kamar operasi

(25)

commit to user

11 23) Kepala Instalasi Rawat Jalan

Kepala Instalasi Rawat Jalan bertugas merencanakan,

mengatur, mengendalikan, mengawasi, serta melakukan

evaluasi pelaksanaan pelayanan instalasi rawat jalan.

Contoh beberapa klinik instalasi rawat jalan yaitu:

a. Kepala Ruang Klinik Kebidanan dan Bayi (KKB)

Kepala Ruang Klinik Kebidanan dan Bayi memiliki

tanggung jawab dalam mengatur dan mengendalikan

pelayanan di ruang KKB.

b. Kepala Ruang Klinik Perawatan Anak (KIA)

Kepala Ruang Klinik Perawatan Anak memiliki

tugas untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan

pelayanan keperawatan di ruang anak.

24) Kepala Instalasi Rawat Inap

Kepala Instalasi Rawat Inap bertanggung jawab

dalam pengelolaan pelayanan instalasi rawat inap. Instalasi

Rawat Inap mempunyai Kepala Ruang Medikal-Bedah

(Ruang Anggrek, Aster, Bougenville, Cempaka, Dahlia)

yang bertugas mengatur dan mengendalikan kegiatan

pelayanan keperawatan di ruang rawat Medikal-Bedah.

25) Kepala Instalasi Perawatan Intensif (IPI)

Kepala Instalasi Perawatan Intensif bertanggung

(26)

commit to user

12

intensif yang meliputi diagnosa, pengobatan, perawatan,

pencegahan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan,

pendidikan dan latihan, penelitian, serta rujukan. Kepala

ruang IPI bertugas mengatur dan mengendalikan kegiatan

pelayanan keperawatan di IPI.

26) Kepala Instalasi Gawat Darurat

Kepala Instalasi Gawat Darurat bertanggung jawab

dalam pengelolaan pelayanan di instalasi gawat darurat.

Kepala ruang instalasi gawat darurat bertugas mengatur dan

mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di instalasi

gawat darurat.

27) Kepala Bidang Pelayanan Medis

Kepala Bidang Pelayanan Medis bertugas

mengendalikan kegiatan Akuntansi Rumah Sakit dan secara

periodik memberikan laporan keuangan yang selanjutnya

akan dilaporkan ke bagian keuangan.

28) Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan

Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan mempunyai

tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta

mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan. Bidang

(27)

commit to user

13

a) Supervisor Keperawatan

Supervisor Keperawatan mempunyai tanggung jawab

serta wewenang dalam mengkoordinasi kegiatan

pelayanan keperawatan dan pelayanan rumah sakit pada

waktu sore, malam, dan hari libur.

b)Seksi Asuhan Keperawatan I

Seksi Asuhan Keperawatan I mempunyai tanggung

jawab dan wewenang dalam pembinaan asuhan

keperawatan, mutu, etika, pengembangan Sumber Daya

Manusia, dan logistik keperawatan.

c) Seksi Asuhan Keperawatan II

Seksi Asuhan Keperawatan II bertugas

melaksanakan pengawasan, pengendalian, penilaian,

pendayagunaan dan pemeliharaan peralatan

keperawatan. Selain itu, bagian ini bertanggung jawab

dalam pembinaan asuhan keperawatan, mutu, etika,

pengembangan Sumber Daya Manusia, dan logistik

keperawatan.

29) Kepala Bagian Rekam Medis

Kepala Bagian Rekam Medis bertanggung jawab dan

mempunyai wewenang dalam mengatur dan mengendalikan

(28)

commit to user

14

mengembangkan, mengatur, mengawasi, sistem kerja

rekam medik.

5. Karyawan pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta

Perekrut karyawan Rumah Sakit Panti Waluyo didasarkan pada

kebutuhan kerja. Pada saat ini jumlah sumber daya manusia pada RS

Panti Waluyo sebanyak 358 pegawai. Pegawai-pegawai tersebut

dibagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan tenaga kesehatan dan

golongan tenaga non-kesehatan. Data pegawai tersebut disajikan

dalam tabel berikut ini.

Tabel I.1

Jumlah Pegawai RS Panti Waluyo Surakarta

KARYAWAN JUMLAH

Tenaga Kesehatan

a) Dokter Umum 11

b) Dokter Spesialis 7

c) Dokter Spesialis part-time 30

d) Dokter Gigi 2

e) Apoteker 1

f) Perawat 127

g) Bidan 16

h) Farmasi 14

i) Nutrisionis 1

j) Fisioterapi 1

k) Ketrampilan Medis 13

Sarjana Non-Kesehatan 6

Sarjana Muda Non- Kesehatan 9

Lain-lain 120

Jumlah Pegawai 358

(29)

commit to user

15

6. Fasilitas Rumah Sakit

a. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Bagian Instalasi Gawat Darurat ini didukung oleh tenaga

dokter dan perawat professional serta sarana prasarana yang

memadai. Instalasi Gawat Darurat siaga 24 jam untuk melayani

pasien gawat darurat.

b. Instalasi Rawat Jalan

Instalasi Rawat Jalan RS Panti Waluyo terdiri dari banyak

bagian/ klinik yang siap melayani pasien yang datang ke Rumah

Sakit untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Klinik tersebut

adalah Klinik Akupuntur Medik, Klinik Anak, Klinik Andrologi,

Klinik Bedah Anak, Klinik Bedah Ortopedi, Klinik Bedah Plastik,

Klinik Bedah Syaraf, Klinik Bedah Umum, Klinik Bedah

Urologi, Klinik Gigi, Klinik Internis, Klinik Jantung, dan

sebagainya.

c. Instalasi Rawat Inap

RS Panti waluyo menyediakan fasilitas rawat inap yang

terdiri dari ruang Anggrek, Aster, Bakung, Bougenville, Cattleya,

Cempaka, dan Dahlia dengan klasifikasi sebagai berikut:

1) Kelas Super VIP

Fasilitas yang tersedia untuk kamar ini yaitu 1

Kamar untuk 1 pasien, 1 Bed Pasien, 1 Extra Bed, 1 Sofa

(30)

commit to user

16

saluran internasional, 2 Buah AC, Lemari es 2 pintu, 1

almari besar, kamar mandi dalam dengan air panas/ dingin,

Fruit/ Brea d basket, fasilitas air panas, dan free hostpot

a rea. Untuk Kelas Super VIP mempunyai harga sebesar

Rp660.000,000/ hari.

2) Kelas Super VVIP

Fasilitas yang tersedia untuk kamar ini adalah 1

kamar untuk 1 pasien, 1 Bed pasien, 1 Sofa panjang, Ruang

tamu, 1 buah TV dengan saluran internasional, Ruang

berAC, Lemari Es 1 pintu, 1 almari besar, kamar mandi

dalam dengan air panas/ dingin, Fruit/ Brea d ba sket,

fasilitas air panas, dan free hotspot a rea untuk dewasa.

Untuk Kelas Super VVIP mempunyai harga sebesar

Rp415.000,00/ hari.

3) Kelas I

Fasilitas yang tersedia untuk kamar ini adalah 1

kamar untuk 1 pasien, 1 Bed pasien, 1 Sofa, 1 buah TV

dengan saluran internasional, Ruang berAC, kamar mandi

dalam dengan air panas/ dingin, 1 almari besar, Fruit/

Brea d basket, fasilitas air panas, dan free hotspot area

untuk dewasa. Untuk Kelas I mempunyai harga sebesar

(31)

commit to user

17

4) Kelas II

Fasilitas yang tersedia untuk kamar ini adalah 1

kamar untuk 2 pasien, 1 Bed pasien, 1 sofa, ruang berAC, 1

almari kecil, kamar mandi dalam dengan air panas/ dingin.

Untuk Kelas II mempunyai harga sebesar Rp160.000,00/

hari.

5) Kelas III

Fasilitas yang tersedia untuk kamar ini adalah 1

kamar untuk 3 pasien, 1 Bed Pasien, 1 Kursi, kipas angin, 1

almari kecil, kamar mandi dalam dengan air panas/ dingin.

Untuk Kelas I mempunyai harga sebesar Rp77.000,00/ hari.

Pada instalasi rawat inap, tersedia pula ruang isolasi bagi

pasien yang membutuhkan maupun bagi pasien Askes Gakin, dan

tersedia pula ruang bermain untuk anak.

d. Pelayanan Penunjang Medik

1) Pa rkwa y Hea lth

2) Instalasi Radiologi-CT Sca n

3) Endoscopi

4) Klinik Gigi

5) Medica l Check-Up

6) Laser (Bagian Rehabilitasi Medik)

7) Senam Hamil

(32)

commit to user

18

9) Pemijatan Bayi

10) Instalasi Gizi

11) Instalasi Farmasi

12) Instalasi Laboratorium

13) Electro Ca rdio (ECG)

e. Klinik Estetika Karisma

Klinik Estetika Karisma merupakan tempat pasien yang

ingin mengkonsultasikan masalah kesehatan dan perawatan pada

kulit tubuh.

7. Kegiatan Kerjasama RS Panti Waluyo

a. Klinik Gereja

RS Panti Waluyo bekerjasama dengan gereja-gereja yang

ada di kota Surakarta, membantu pelaksanaan klinik Gereja

secara rutin, baik dengan tenaga medis dan paramedis, maupun

penyediaan obat-obatan. Ada 6 Klinik Gereja:

1) klinik Gereja GKI Coyudan

2) klinik Gereja GKI Coyudan cabang Joyotakan

3) klinik Gereja GKJ Cakraningratan

4) klinik Gereja GKJ Joyodiningratan

5) klinik Gereja GKJ Manahan

(33)

commit to user

19 b. Organisasi Sosial

RS Panti Waluyo membantu pelayanan kesehatan bagi

organisasi-organisasi sosial tanpa memandang golongan, ras dan

agama. Pelayanan kesehatan tersebut diantaranya:

1) pemeriksaan kesehatan STT Intheos dan STT Berita Hidup

2) pemeriksaan kesehatan beberapa PPA (Pusat

Pengembangan Anak) Comphasion yang ada di Surakarta

3) pemeriksaan kesehatan anak-anak dari Yayasan KAKAK

(yang terbeban unyuk pelayanan anak jalanan)

B. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri dari tenaga

media professional yang terorganisir serta sarana kedokteran permanen

yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang

berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh

pasien (American Hospital Assosiation dalam Sutopo, 1974).

Saat ini telah berdiri banyak rumah sakit yang telah berkembang

pesat, siap melayani dan memberikan perawatan terhadap masyarakat

umum. Persaingan semakin ketat dalam pengembangan masing-masing

rumah sakit. Persaingan tersebut tidak hanya pada laba yang diperoleh,

akan tetapi juga dalam memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap

pasiennya. Salah satu Rumah Sakit yang sedang berkembang di daerah

(34)

commit to user

20

Rumah Sakit Panti Waluyo mengalami perkembangan pesat dari

tahun ke tahun, hal ini dapat terlihat dari adanya perluasan dan

penambahan gedung yang digunakan sebagai untuk rawat inap dan rawat

jalan pasien. Adanya perkembangan yang pesat tersebut tentunya tidak

lepas dari sistem yang ada dalam pengelolaannya.

Mulyadi (2001:3) mengemukakan bahwa sistem adalah jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang tersedia untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan. Salah satu sistem yang penting dalam

mengembangkan Rumah Sakit Panti Waluyo adalah Sistem Akuntansi

Penerimaan Kas. Salah satu sistem Penerimaan Kas pokok pada rumah

sakit ini adalah Penerimaan Kas dari Instalasi Rawat Inap.

Kas merupakan aktiva yang sangat liquid, aktiva ini mudah

dipindahtangankan dan sangat mudah terjadi penyelewengan terhadap

aktiva tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya sistem akuntansi yang baik

supaya tidak mudah terjadi penyelewengan terhadap kas yang dilakukan

oleh berbagai pihak.Perkembangan rumah sakit Panti Waluyo yang pesat

tentu saja tidak lepas dari sistem akuntansi penerimaan kas yang

mendukung dalam pengelolaan rumah sakit tersebut.Penerimaan kas yang

berasal dari instalasi rawat inap merupakan salah satu sumber penerimaan

yang terbesar di rumah sakit tersebut.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis

(35)

commit to user

21

Sistem Penerimaan Kas Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti

Waluyo Surakarta”.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

yaitu bagaimana evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas instalasi rawat

inap Rumah Sakit Panti Waluyo (YAKKUM) Surakarta?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan sistem

penerimaan kas instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Waluyo

(YAKKUM) Surakarta.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi penulis

Memperoleh pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang

penelitian tentang suatu sistem. Selain itu, penulis juga dapat

mengetahui bagaimana aplikasi dari teori yang didapat selama

(36)

commit to user

22

2. Bagi Rumah Sakit Panti Waluyo (YAKKUM) Surakarta

Sebagai bahan masukan/ saran agar dapat memperbaiki kinerja dan

pengelolaan rumah sakit, sehingga dapat lebih berkembang di bidang

pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat umum.

3. Bagi Dunia Akademik

Sebagai sebagian syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya, selain

itu dapat dijadikan sebagai referensi/ acuan yang dapat digunakan

(37)

commit to user

23 BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Sistem dan Prosedur

Mulyadi (2001:5) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu

jaringan prosedur yang disusun menurut pola yang padu untuk

melakukan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan menurut Sugiarto

dan Placidus Sudibyo (1985:1), sistem adalah kesatuan dari unit-unit

yang berkaitan secara fungsional yang mempunyai tujuan bersama.

Romney dan Paul (2004:2) mengemukakan bahwa sistem adalah

rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling

berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan kerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi

berulang-ulang (Mulyadi, 2001:5).

Kesimpulan yang dapat diambil dari definisi di atas bahwa sistem

adalah kesatuan dari beberapa unit/ komponen yang saling berkaitan

dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Suatu sistem terdiri atas

kumpulan jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan

(38)

commit to user

24

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan kerikal tersebut

terdiri dari kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam

formulir, buku jurnal, dan buku besar, yaitu menulis, menggandakan,

menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih (mensortasi),

memindah, dan membandingkan.

2. Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan

yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3). Sedangkan menurut

Romney dan Paul (2006: 6), sistem informasi akuntansi adalah suatu

sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan memproses

data untuk menghasilkan informasi untuk membuat keputusan. Mulyadi

(2001: 3) mengemukakan bahwa unsur sistem akuntansi pokok adalah

sebagai berikut.

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk

merekam terjadinya transaksi.

b. Catatan

Catatan terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu, dan

(39)

commit to user

25

1) Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang

digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan

meringkas data keuangan dan data lainnya.

2) Buku Besar

Buku besar (genera l ledger) terdiri dari

rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan

yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

3) Buku Pembantu

Buku pembantu (subsidia ry ledger) terdiri dari

rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan

yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

4) Laporan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses

akuntansi, yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba,

laporan perubahan laba, dan lain-lain.

Sistem Akuntansi adalah berbagai dokumen, alat komunikasi,

tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk

mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan

(Widjajanto, 2001:4).

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem

akuntansi adalah catatan-catatan, dokumen- dokumen, dan tenaga

(40)

commit to user

26

keuangan suatu perusahaan guna pengelolaan perusahaan oleh

manajemen.

3. Kas

Kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai

suatu ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca kas merupakan aktiva

yang paling sering berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan

pihak luar selalu mempengaruhi kas (Baridwan dalam Hombar,

2003:85). Soemarso (2004: 296) mengemukakan bahwa kas adalah

segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat

tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban

pada nilai nominalnya.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kas merupakan

aktiva yang mempunyai hubungan (pengaruh) yang paling besar

terhadap suatu transaksi yang dilakukan oleh perusahaan, selain itu

aktiva tersebut sangat mudah dipindahtangankan dan mudah terjadi

penyelewengan terhadap kas. Untuk mengatasi hal tersebut maka

perusahaan perlu menggunakan sistem akuntansi kas yang baik.

4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas meliputi serangkaian proses,

baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan,

penggolongan sampai peringkasan transaksi dan atau kejadian

keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka

(41)

commit to user

27

penerimaan kas (Bastian, 2007:119). Penerimaan Kas berasal dari dua

sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan

penerimaan kas dari piutang (Mulyadi, 2001:455).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi

penerimaan kas merupakan suatu prosedur atau proses untuk kegiatan

yang berhubungan penerimaan kas, baik penerimaan kas yang berasal

dari penerimaan tunai maupun penerimaan kas yang berasal dari

piutang.

B. Pembahasan Sistem Penerimaan Kas Instalasi Rawat Inap Rumah

Sakit Panti Waluyo Surakarta

1. Standard Operating Procedure (SOP)

a. Tujuan

Prosedur ini menjelaskan tentang prosedur rawat inap dan

prosedur kas masuk.

b. Ruang Lingkup

Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang berkenaan

dengan rawat inap pasien, dan kas masuk yang diperoleh dari

pembayaran biaya rawat inap.

c. Definisi

1) Surat Perintah Pasien Inap (SPPI) adalah surat rujukan dari

(42)

commit to user

28

2) Buku Registrasi adalah buku yang digunakan untuk mencatat

registrasi pasien.

3) Kartu Status adalah kartu bukti rawat inap.

4) Kartu Obat (Resep) adalah kartu yang berisi obat pasien.

5) Kartu Laborat digunakan apabila pasien periksa di bagian

laborat.

6) Kartu Pelayanan Medik Lainnya digunakan apabila pasien

periksa di bagian penunjang medik selain laborat.

7) Surat Persetujuan Rawat Inap (SPPRI) berisi tentang

persetujuan pasien untuk menjalani rawat inap.

8) Nota Pelayanan (NP) berisi rincian biaya pasien saat

menggunakan fasilitas penunjang medis.

9) Administrasi Keuangan Pasien Inap (AKPN) adalah program

yang digunakan untuk penghitungan biaya rawat inap.

10) Ca sh Register berisi rincian biaya yang tercetak untuk pasien

atas pembayaran biaya rawat inap.

d. Prosedur Rawat Inap dan Prosedur Kas Masuk

1) Rawat Inap

a) Divisi Admisi

· Menerima Surat Perintah Pasien Inap (SPPI) dari

dokter Poliklinik rangkap 2, Lembar 1 dikirim ke

Ruangan, Lembar 2 dikirim ke Administrasi

(43)

commit to user

29

· Mendata pasien dan mencatat kedalam Buku

Registrasi.

· Membuat/ mengisi Kartu Status dan mengirimnya ke

Ruang/ keatas dengan disertakan Kartu Obat/ Kartu

Laborat/ Kartu Pelayanan Medik Lainnya.

· Membuat Surat Persetujuan/ Pendaftaran Pasien

Rawat Inap, rangkap 3, Lembar 1 dikirim ke Rekam

Medik, Lembar 2 dikirim ke AKPN, Lembar 3 diarsip

urut tanggal bersama dengan SPPI.

b) Divisi Ruang/ Kelas

· Menerima Pasien.

· Menerima Kartu Status/ Kartu Laborat/ Kartu

Pelayanan Medik Lainnya.

· Melakukan Pelayanan Medik dan Perawatan.

· Perintah Pemeriksaan Medik melalui Kartu Obat/

Kartu Laborat/ Kartu Pelayanan Medik Lainnya

dibuat oleh Dokter.

· Menyiapkan Kartu Obat (Resep) untuk permintaan

obat yang ditulis Dokter.

· Mengambil Obat dan Menerima Hasil Pemeriksaan

(44)

commit to user

30

· Petugas ruang mengisi Harga/ Tarif pelayanan

tindakan pada Nota Pelayanan dibuat rangkap 2,

Lembar 1 untuk Administrasi Keuangan Pasien Inap

(AKRI), Lembar 2 untuk arsip sebagai dasar membuat

Laporan Harian Bagian (LHB).

· Berdasarkan Nota Pelayanan (NP) petugas Ruang

membuat LHB rangkap 2, Lembar 1 untuk Akuntansi

bersama TTU lembar 2, Lembar 2 untuk arsip.

c) Divisi Penunjang Medik

· Menerima Perintah Pemeriksaan Medik dari Ruang/

Kelas melalui Kartu Obat/ Kartu Laborat/ Kartu

Pelayanan Medik Lainnya.

· Melakukan Pelayanan Medik.

· Petugas Bagian mengisi Harga/ Tarif pelayanan

tindakan pada Nota Pelayanan dibuat rangkap 2,

Lembar 1 untuk AKRI, Lembar 2 untuk arsip sebagai

dasar membuat LHB. Kecuali untuk Laborat,

membuat rangkap 3, Lembar 1 untuk Ruang sebagai

Laporan Hasil Pemeriksaan, Lembar 2 untuk AKRI,

Lembar 3 untuk arsip sebagai dasar membuat LHB.

· Menyiapkan dan menyerahkan obat/Hasil

(45)

commit to user

31

· Berdasarkan NP yang dibuat, petugas Bagian

membuat LHB rangkap 2, Lembar 1 untuk Akuntansi,

Lembar 2 untuk arsip.

d) DivisiAKRI/ AP/ AKPN

· Menerima SPPI dan SPPRI dari petugas Admisi.

· Mendata Pasien dan mencatat dalam Kartu Debitur.

· Menerima NP/ NPO lembar 1 dan 2 dari Ruang/

Kelas dan Bagian (Penunjang Medik).

· Mencatat NP/ NPO ke Kartu Debitur.

· Membuat LHB rangkap 2, Lembar 1 untuk Akuntansi,

Lembar 2 untuk arsip menurut tanggal.

e) Divisi Akuntansi

· Menerima LHB dari ruang/ kelas.

· Menerima LHB dari penunjang medik.

· Menerima LHB dari AKPN.

· Melakukan jurnal piutang pasien rawat inap dan

pendapatan.

2) Kas Masuk

a) Bank

(46)

commit to user

32

dan 4 via Pasien dari Poliklinik, Bagian Penunjang

Medik, AKPN, Subbagian Piutang, dan lain-lain.

· Memberi Cap Lunas Pada TTU.

· Menyerahkan TTU Lembar 1 ke Pasien/ Pemakai.

· Menyerahkan Lembar 2 via Pasien dari Poliklinik,

Bagian Penunjang Medik, AKPN, Subbagian Piutang,

dan lain-lain.

· Memproses TTU Lembar 4 menjadi Laporan Harian

Penerimaan Bank (LHPB) rangkap 2, Lembar 1 untuk

Akuntansi, Lembar 2 untuk arsip.

· Menyerahkan LHPB Lembar ke1disertai TTU Lembar

3dan bukti ca sh registerke subbagian Kasir.

· Mengarsip LHPB lembar 2 beserta TTU lembar 4.

b) Divisi Kasir/ Kassa

· Menerima LHPB Lembar 1 dan TTU lembar 3 dan

bukti ca sh register dari Bank.

· Mengecek LHB dan bukti ca sh register dengan TU

lembar 3.

· Membuat Laporan Kas Masuk-Kas Keluar

(LKM-KK) rangkap 2, Lembar 1 untuk Akuntansi dilampiri

(47)

commit to user

33 2 untuk arsip.

· Atas dasar LKM-KK membuat Laporan Posisi Kas

dan Bank rangkap 3, Lembar 1 untuk Direktur,

Lembar 2 untuk Kepala Bagian Keuangan, Lembar 3

untuk Arsip menurut tanggal, kemudian mengarsip

LKM-KK lembar 2 sesuai urutan tanggal.

c) Divisi Akuntansi

· Menerima Laporan Harian Penerimaan Bank.

· Membuat jurnal kas masuk.

e. Dokumen pendukung

1) Surat Perintah Pasien Inap (SPPI)

2) Buku Registrasi

3) Kartu Status

4) Kartu Obat

5) Kartu Laborat

6) Kartu Pelayanan Medik Lainnya

7) Surat Persetujuan/ Pendaftaran Pasien Rawat Inap

8) Hasil Pemeriksaan Medik

9) Nota Pelayanan

(48)

commit to user

34

11) Ca sh Register

2. Praktik Rumah Sakit Panti Waluyo (YAKKUM) Surakarta

Penerimaan Kas Instalasi Rawat Inap RS Panti Waluyo saat ini

telah menggunakan sistem komputer berbasis on-line yang sudah

terhubung dengan Loca l Area Network (LAN), sehingga semua data

yang diinput oleh masing-masing divisi langsung tersimpan di bagian

Administrasi Keuangan Rawat Inap (AKRI). Penerimaan Kas tersebut

berasal dari Penerimaan Tunai (Pasien Umum) dan Penerimaan

Piutang (Pasien Asuransi).

a. Prosedur Rawat Inap, Pembayaran Pasien Pulang, Penagihan dan

Pencatatan Penerimaan Kas

Prosedur Rawat Inap untuk Pasien Umum (Penerimaan Tunai)

adalah sebagai berikut.

1) Prosedur Rawat Inap

a) Divisi Admisi

· Pasien datang untuk periksa di bagian Instalasi Gawat

Darurat (IGD). Apabila dokter menganjurkan pasien

untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit,

maka pasien akan menerima Surat Perintah Pasien Inap

(SPPI) yang dibuat oleh dokter yang melakukan

(49)

commit to user

35

· Keluarga pasien/ pihak yang melakukan pendaftaran

datang ke bagian pendaftaran. Petugas dibagian

pendaftaran menerima Surat Perintah Pasien Inap

(SPPI). Apabila pasien merupakan pasien baru, maka

keluarga pasien menyerahkan KTP pasien kepada

petugas untuk dicatat ke komputer. Sedangkan untuk

pasien lama,langsung menyerahkan Kartu Pasien yang

dimiliki kepada petugas pendaftaran, kemudian petugas

mencari data pasien menggunakan Ma ster Data Socia l.

· Petugas mencatat data diri pasien ke dalam Buku

Registrasi.

· Keluarga pasien memilih ruangan yang akan ditempati

atau penempatan ruang bisa dilakukan langsung oleh

petugas pendaftaran.

· Petugas memberi dua Kartu Tunggu kepada pasien. Di

dalam kartu ini, bertuliskan nomor kartu serta ruang

yang ditempati oleh pasien untuk menjalani rawat inap.

· Petugas membuat/ mengisi kartu status dan

mengirimnya ke ruang/ bangsal dengan disertakan kartu

obat, kartu laborat, dan kartu pelayanan medik lainnya.

· Petugas membuat Surat Persetujuan Pasien Rawat Inap

(50)

commit to user

36

bagian rekam medik, Lembar kedua (2) dikirim ke

ruangan, dan Lembar ketiga (3) diarsip menurut tanggal

bersama SPPI.

b) Divisi Ruang/ Kelas/ Pelayanan Medis

· Perawat (petugas pelayanan medis) menerima pasien

dari petugas IGD dan mengantar pasien ke ruangan.

· Perawat menerima SPPRI lembar kedua (2), beserta

kartu status, kartu obat, kartu laborat, dan kartu

pelayanan medik lainnya dari bagian pendaftaran.

· Perawat melakukan pelayanan medis dan perawatan

kepada pasien yang bersangkutan.

· Perintah Pemeriksaan Medik melalui Kartu Obat, Kartu

Laborat, Kartu Pelayanan Medik lainnya dibuat oleh

Dokter/Perawat.

· Perintah ke Bagian Penunjang Medis oleh Dokter.

Perawat mengantar pasien ke Bagian Penunjang Medis

dengan membawa Kartu Laborat dan Kartu Pelayanan

Medis Lainnya (jika ada).

· Setelah Kartu Obat telah diisi oleh dokter, perawat

mengantar dokumen tersebut ke bagian farmasi.

(51)

commit to user

37

ke tarif/ harga Administrasi Keuangan Pasien Inap

(AKPN) pada komputer.

· Perawat membuat Check List yang berisi tindakan apa

saja yang telah dilakukan.

· Check List serta Kartu Obat yang telah diterima

kembali dari Bagian Farmasi, dikirim ke Bagian Kasir

Rawat Inap oleh petugas khusus saat pasien telah

diijinkan pulang oleh Dokter, kemudian perawat

mengarsip SPPRI dan Kartu Status.

c) Divisi Penunjang Medis

· Petugas di bagian penunjang medik menerima Perintah

Pemeriksaan Medik dari perawat ruang melalui Kartu

Laborat, danKartu Pelayanan Medik Lainnya (jika ada).

· Melakukan pelayanan medis kepada pasien.

· Petugas bagian penunjang medis memasukkan setiap

tindakan yang dilakukan ke tarif/harga AKPN

(Administrasi Keuangan Rawat Inap) pada komputer

yang telah disediakan.

· Petugas kemudian menyiapkan dan menyerahkan Hasil

Pemeriksaan Medik kepada perawat di ruangan tempat

(52)

commit to user

38

· Menyerahkan Kartu Laborat dan Kartu Pelayanan

Medis lainnya ke Bagian AKRI.

d) Divisi Farmasi

· Petugas bagian farmasi menerima Kartu Obat dari

perawat.

· Petugas kemudian menyiapkan obat sesuai resep yang

ditulis oleh dokter di Kartu Obat milik pasien.

· Petugas Bagian Farmasi mencatat obat apa saja yang

diberikan kepada pasien.

· Petugas khusus di ruang pasien yang bersangkutan

mengambil obat beserta Kartu Obat, kemudian

menyerahkannya ke perawat ruang.

· Petugas Bagian Farmasi membuat Rincian Biaya Obat

sesuai dengan catatan yang telah dimiliki untuk

masing-masing pasien.Rincian Biaya Obat dibuat

rangkap 2, yaitu Lembar HVS (1) dan Lembar Buram

(2).

· Rincian Biaya Obat tersebut kemudian diserahkan ke

Bagian AKRI saat pasien telah diijinkan pulang oleh

Dokter.

(53)

commit to user

39

a) Divisi Administrasi Keuangan Rawat Inap (AKRI)

· Bagian AKRI menerima Check List dari petugas khusus

di masing-masing ruang.

· Bagian AKRI menerima Rincian Biaya Obatyang

dibuat oleh bagian farmasi, dari petugas khusus.

Lembar HVS (1) diberikan kepada pasien, Lembar

Buram (2) diarsip.

· Bagian AKRI menerima Kartu Obat, Kartu Laborat,

maupun Kartu Pelayanan Medis Lainnya (jika ada),

dari perawat ruang saat pasien telah diijinkan pulang

oleh Dokter.

· Karyawan Bagian AKRI kemudian melakukan kroscek

antara komputer (AKPN yang masuk) dengan data

Check List yang diterima dari perawat.

· Karyawan Bagian AKRI meminta dua Kartu Tunggu

pasien kepada pihak yang melakukan pembayaran atas

pasien mondok.

· Menyiapkan seluruh rincian, dimana rincian tersebut

adalah rincian dari laborat, radiologi, fisioterapi, IGD,

tindakan operasi, dan perincian obat selama pasien

mondok (jika ada). Rincian tersebut merupakan rincian

(54)

commit to user

40

menjalani perawatan di rumah sakit.

· Mencetak Kuitansi Pembayaran Biaya Rawat

Inaprangkap 4, Lembar Putih (1) diberikan kepada

Pasien, Lembar Merah Muda (2) diberikan kepada

bendahara setelah jam shift berakhir, Lembar Kuning

(3), dan Lembar Hijau (4) diarsip.

· Mencetak Nota Pelayanan Bagian untuk diberikan

kepada pasien, sebagai bukti pendukung.

· Menerima uang pembayaran biaya rawat inap dari

keluarga pasien/ pihak yang melakukan pembayaran.

· Membuat Surat Keterangan Pasien Pulang dan

membubuhkan tanda tangan di surat, kemudian surat

tersebut diberikan kepada pasien.

· Membuat Laporan Omset Harian dari masing-masing

ruang setiap harinya, kemudian menyerahkan laporan

tersebut ke Bagian Akuntansi.

· Mengarsip Check List beserta dokumen Perintah

Pemeriksaan Medis (Kartu Obat, Kartu Laborat, dan

Kartu Pelayanan Medis Lainnya).

· Bagian AKRI membuat Surat Perintah Membayar ke

Bank dan menyerahkan kepada keluarga pasien yang

(55)

commit to user

41

· Keluarga pasien/ pihak yang melakukan pembayaran

membawa dan menyerahkan Surat Perintah tersebut ke

Bank BRI cabang Rumah Sakit Panti Waluyo.

· Setelah melakukan pembayaran, keluarga pasien

menerima Bukti Setor Bank rangkap 2, Lembar (1)

disimpan oleh pasien dan Lembar (2) diserahkan ke

Bagian AKRI untuk direkap dan diberikan ke

Bendahara.

3. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

a) Divisi Bendahara Penerimaan

· Bendahara menerima Bukti Setor Bank dan Kuitansi

Pembayaran Biaya Rawat Inap dari Bagian AKRI.

· Mencocokkan jumlah Bukti Setor Bank dengan jumlah

pada Kuitansi Pembayaran Biaya Rawat Inap yang

diterima dari Bagian AKRI.

· Menghitung jumlah uang yang diterima oleh Bagian

AKRI dari pembayaran yang melewati batas jam

penyetoran uang ke Bank.

· Menyetorkan kas tersebut di atas ke Bank BRI cabang

Rumah Sakit Panti Waluyo (keesokan harinya).

(56)

commit to user

42

baru, dan Kuitansi Pembayaran Biaya Rawat Inap ke

Bagian Akuntansi.

b) Divisi Akuntansi

· Bagian akuntansi menerima Laporan Omset Harian dari

Bagian AKRI.

· Menerima Bukti Setor Bank (2), Bukti Setor Bank baru,

dan Kuitansi Pembayaran Rawat Inap Lembar Merah

Muda (2) dari Bendahara.

· Merekap Laporan Omset Harian yang telah diterima

dari Bagian AKRI.

· Merekap jumlah pendapatan dan penerimaan kas setiap

harinya berdasarkan Kuitansi tersebut di atas.

· Melakukan jurnal pendapatandan penerimaan kas dari

instalasi rawat inap yang diperoleh per harinya sesuai

dengan hasil rekapitulasi yang telah dilakukan

sebelumnya.

Prosedur Rawat Inap untuk Pasien Tanggungan (Penerimaan

(57)

commit to user

43

1) Prosedur Rawat Inap

a) Divisi Admisi

· Pasien datang untuk periksa di bagian Instalasi Gawat

Darurat (IGD). Apabila dokter menganjurkan pasien

untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit,

maka pasien akan menerima Surat Perintah Pasien Inap

(SPPI) yang dibuat oleh dokter yang melakukan

pemeriksaan pada pasien.

· Keluarga pasien/ pasien datang ke bagian pendaftaran.

Petugas dibagian pendaftaran menerima Surat Perintah

Pasien Inap (SPPI). Apabila pasien merupakan pasien

baru, maka keluarga pasien menyerahkan KTP milik

pasien kepada petugas untuk dicatat ke komputer.

Untuk pasien lama, langsung menyerahkan Kartu

Pasien yang dimiliki kepada petugas pendaftaran, untuk

selanjutnya petugas mencari data pasien menggunakan

Ma ster Data Socia l.

· Pihak yang mendaftarkan pasien menunjukkan kartu

asuransi pasien. Kemudian petugas mencatat data diri

pasien ke dalam Buku Registrasi, sebagai bukti bahwa

pasien telah terdaftar di rumah sakit.

(58)

commit to user

44

penempatan ruang bisa dilakukan langsung oleh

petugas pendaftaran berdasarkan ketentuan yang telah

ditetapkan.

· Petugas memberi dua Kartu Tunggu kepada pasien.

Kartu ini bertuliskan nomor kartu serta ruangan pasien.

· Petugas mengisi kartu status dan mengirimnya ke ruang

dengan disertakan kartu obat, kartu laborat, dan kartu

pelayanan medik lainnya.

· Petugas membuat Surat Persetujuan Pasien Rawat Inap

(SPPRI) rangkap 3. Lembar pertama (1) diserahkan ke

bagian rekam medik, lembar kedua (2) dikirim ke

ruangan, lembar ketiga (3) diarsip urut tanggal bersama

SPPI.

· Petugas kemudian menyuruh keluarga pasien untuk

datang ke Bagian Piutang (Frontliner) guna mengetahui

berkas-berkas apa saja yang harus dikumpulkan ke

Bagian Piutang (Frontliner) untuk keperluan

pemerolehan asuransi perusahaan.

b) Divisi Ruang/ Kelas/ Pelayanan Medis

· Perawat (petugas pelayanan medis) menerima pasien

dari petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan

(59)

commit to user

45

· Perawat menerima kartu status, kartu laborat, dan kartu

pelayanan medik lainnya (jika ada).

· Perawat melakukan pelayanan medik dan perawatan

kepada pasien yang bersangkutan.

· Perintah Pemeriksaan Medik melalui Kartu Obat, Kartu

Laborat, Kartu Pelayanan Medik lainnya dibuat oleh

Dokter/Perawat.

· Perintah ke Bagian Penunjang Medis oleh Dokter.

Perawat mengantar pasien ke Bagian Penunjang Medis

dengan membawa Kartu Laboratdan Kartu Pelayanan

Medis Lainnya (jika ada).

· Setelah Kartu Obat telah diisi oleh dokter, perawat

mengantar dokumen tersebut ke Bagian Farmasi.

· Perawat memasukkan setiap tindakan yang dilakukan

ke tarif/harga AKPN (Administrasi Keuangan Pasien

Inap) pada komputer yang telah disediakan.

· Perawat membuat Check List yang berisi tindakan apa

saja yang telah dilakukan.

· Check List dikirim ke Bagian Kasir Rawat Inap oleh

petugas khusus (saat pasien telah diijinkan pulang oleh

(60)

commit to user

46

c) Divisi Penunjang Medis

· Petugas di bagian penunjang medis menerima Perintah

Pemeriksaan Medik dari perawat ruang melalui Kartu

Laborat dan Kartu Pelayanan Medik Lainnya.

· Melakukan pelayanan medis kepada pasien.

· Petugas bagian penunjang medis memasukkan setiap

tindakan yang dilakukan ke tarif/harga AKPN

(Administrasi Keuangan Rawat Inap) pada komputer

yang telah disediakan.

· Petugas membuat Nota Pelayanan Tindakan rangkap 4

yaitu Lembar Putih (1), Lembar Merah Muda (2),

Lembar Hijau diserahkan ke Bagian AKRI (4), dan

Lembar Kuning (3) diarsip.

· Petugas kemudian menyiapkan dan menyerahkan Hasil

Pemeriksaan Medik kepada perawat di ruangan tempat

pasien menjalani perawatan,beserta Kartu Laborat dan

Kartu Pelayanan Medis lainnya.

d) Divisi Farmasi

· Petugas bagian farmasi menerima Kartu Obat dari

perawat.

(61)

commit to user

47

ditulis oleh dokter di Kartu Obat milik pasien.

· Petugas Bagian Farmasi mencatat obat apa saja yang

diberikan kepada pasien.

· Petugas khusus di ruang pasien yang bersangkutan

mengambil obat beserta Kartu Obat, kemudian

menyerahkannya ke perawat ruang.

· Petugas Bagian Farmasi membuat Rincian Biaya Obat.

Rincian Biaya Obat dibuat rangkap 2, yaitu Lembar

HVS (1) dan Lembar Buram (2).

· Rincian Biaya Obat tersebut kemudian diserahkan ke

Bagian AKRI saat pasien telah diijinkan pulang oleh

Dokter.

2) Prosedur Pembayaran Pasien Pulang

a) Divisi Administrasi Keuangan Rawat Inap (AKRI)

· Bagian AKRI menerima Check List dari petugas khusus

di masing-masing ruang.

· Bagian AKRI menerima Rincian Biaya Obat yang

dibuat oleh bagian farmasi dari petugas khusus. Lembar

HVS (1) diserahkan kepada pasien dan Lembar Buram

(62)

commit to user

48

· Bagian AKRI menerima Kartu Obat, Kartu Laborat,

dan Kartu Pelayanan Medis lainnya dari perawat ruang

saat pasien telah diijinkan pulang oleh Dokter.

· Bagian AKRI menerima Nota Pelayanan Tindakan

Lembar Putih (1), Lembar Merah Muda (2) dan Lembar

Hijau (4) dari petugas bagian penunjang medis.

· Karyawan Bagian AKRI kemudian melakukan kroscek

antara komputer (AKPN yang masuk) dengan data

Check List yang diterima dari perawat.

· Karyawan Bagian AKRI meminta dua Kartu Tunggu

pasien kepada pihak yang melakukan pembayaran atas

pasien mondok.

· Mengumpulkan dokumen yang diterima tersebut di atas

lalu menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada

Bagian Piutang (Frontliner).

® Apabila Bagian Piutang (Frontliner) telah melakukan

penghitungan biaya, maka Bagian AKRI:

· Menyerahkan Nota Rincian Biaya Rawat Inap Lembar

Putih (1), Nota Pelayanan Tindakan Lembar Putih (1),

dan Rincian Biaya Obat Lembar HVS (1) kepada

keluarga pasien.

· Membuat Surat Keterangan Pasien Pulang dan

(63)

commit to user

49

bukti bahwa pasien telah diijinkan pulang oleh Dokter

dan lunas biaya administrasi di rumah sakit.

· Membuat Laporan Omset Harian dari masing-masing

ruang, kemudian menyerahkan laporan tersebut ke

Bagian Akuntansi.

· Bagian AKRI mengarsip Check List beserta dokumen

Perintah Pemeriksaan Medis (Kartu Obat, Kartu

Laborat dan Kartu Pelayanan Medis Lainnya).

· Bagian AKRI menyerahkan Nota Rincian Biaya Rawat

Inap Lembar Hijau (4) dan Nota Pelayanan Tindakan

Lembar Hijau (4) ke Bendahara.

b) Divisi Piutang (Frontliner)

· Bagian Piutang menghitung biaya yang harus dibayar

oleh pasien/keluarga pasien dan biaya yang menjadi

tanggungan perusahaan asuransi.

· Bagian Piutang membuat Nota Rincian Biaya Rawat

Inap rangkap 4, Lembar Putih (1) dan Lembar Hijau (4)

diserahkan ke Bagian AKRI, kemudian mengarsip

Lembar Merah Muda (2) dan Lembar Kuning (3).

· Bagian Piutang mencetak kuitansi pembayaran pasien

(64)

commit to user

50

· Bagian Piutang menyerahkan Nota Pelayanan Tindakan

Lembar Putih (1) dan Lembar Hijau (4)kepada Bagian

AKRI.

· Bagian piutang mengarsip dokumen data diri pasien

dan Nota Pelayanan Tindakan Lembar Merah Muda(2).

· Bagian Piutang (Frontliner) menyiapkan dokumen

milik pasien, dokumen tersebut yaitu Nota Rincian

Biaya Rawat Inap Lembar Merah Muda (2) dan Lembar

Kuning (3).

· Bagian Piutang (Frontliner) menyiapkan

dokumen-dokumen penting untuk penagihan yaitu Fotokopi KTP,

Fotokopi Kartu Asuransi, Resume Medis, Surat

Jaminan Pelayanan Kesehatan, Surat Pengantar

Tagihan, serta dokumen-dokumen penting lainnya.

· Dokumen-dokumen yang telah disiapkan tersebut

diserahkan kepada Bagian Piutang (Ba ck Office) untuk

direkap dan dilakukan penagihan.

3) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

a) Divisi Bendahara Penerimaan

1) Bendahara menerima Bukti Setor Bank (2), Nota

Rincian Biaya Rawat Inap Lembar Hijau (4), dan Nota

(65)

commit to user

51 AKRI.

2) Mencocokkan Bukti Setor Bank dengan Nota Rincian

Biaya Rawat Inapdan Nota Pelayanan Tindakan yang

telah diterima dari Bagian AKRI.

3) Menghitung jumlah uang yang diterima oleh Bagian

AKRI dari pembayaran yang melewati batas jam

penyetoran uang ke Bank.

4) Menyetorkan kas tersebut ke Bank BRI cabang Rumah

Sakit Panti Waluyo.

5) Menyerahkan Bukti Setor Bank (2), Bukti Setor Bank

baru, Nota Rincian biaya Rawat Inap, dan Nota

Pelayanan Tindakan ke Bagian Akuntansi untuk

dilakukan pencatatan ke dalam jurnal.

4) Prosedur Penagihan

a) Divisi Piutang (Ba ck Office)

· Bagian Ba ck Officemembuat Surat Pengantar Tagihan

yang ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit,

beserta dokumen pendukung yaitu Rincian Biaya

Perawatan Pasien dan menyerahkan kepada PT.

ATLAS.

· PT. ATLAS (Rekanan Rumah Sakit) kemudian

(66)

commit to user

52

jumlah yang harus dibayarkan unt

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta
Tabel I.1 Jumlah Pegawai RS Panti Waluyo Surakarta
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap ini adalah sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap di rumah sakit, yang terdiri dari laporan pasien masuk dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata-rata jumlah obat per lembar resep untuk pasien rawat jalan adalah 2,59, persentase peresepan obat dengan nama generik untuk pasien

penanganan pasien, jaminan memberikan petugas ahli, jaminan memberikan obat sesuai resep dokter, kepastian memberikan kamar inap, jaminan ruang rawat inap tidak berisik, jaminan

Surat Keterangan Sakit dari Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah atau Rumah Sakit Swasta disertai kuitansi pembayaran Dokter, kuitansi pembayaran obat (copy resep), Bukti Rawat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata-rata jumlah obat per lembar resep untuk pasien rawat jalan adalah 2,59, persentase peresepan obat dengan nama generik untuk pasien

Lap Hasil Periksa Rawat Jalan Lap Hasil Periksa Rawat Jalan F Cetak Rekam Medis Pasien Lap Rekam Medis Pasien Lap Rekam Medis Pasien F A Data Obat Input Data Obat Laporan Data

Jika kondisi pasien sudah memungkinkan untuk pulang kerumah pasien memberikan dokumen rawat inap kebagian administrasi sekaligus membayar resep obat dan tindakan yang dilakukan

Bila tempat tidur tersebut tersedia maka petugas pendaftaran rawat inap akan melakukan registrasi rawat inap yang berisi tanggal dan bulan, nomor urut, nomor rekam medis, nama pasien,