PENGGUNAAN PERMAINAN DEVINETTES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS
(Studi Praeksperimen terhadap Siswa SMA Negeri 6 Cimahi Kelas XII IPA 2 Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Bahasa Prancis
oleh
Ayu Dian Nadya Rahmat
1005071
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS
Penggunaan Permainan
Devinettes
dalam Pembelajaran Menulis
Kalimat Sederhana Bahasa Prancis
Oleh
Ayu Dian Nadya Rahmat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
© Ayu Dian Nadya Rahmat 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
AYU DIAN NADYA RAHMAT 1005071
PENGGUNAAN PERMAINAN DEVINETTES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing I,
Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. NIP. 196107231986012001
Pembimbing II,
Iis Sopiawati, M.Pd. NIP. 197301282005012002
Diketahui Oleh,
ABSTRAK
Rahmat, Ayu Dian Nadya. 2014. Penggunaan Permainan Devinettes dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis. Bandung: Tidak diterbitkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Prancis dengan menggunakan permainan Devinettes dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis pada siswa SMA. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Prancis siswa setelah menggunakan permainan Devinettes, serta mengetahui pendapat siswa terhadap penggunaan permainan Devinettes dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design dengan menggunakan desain penelitian one-shot case study. Dalam penelitian ini, tak ada kelompok kontrol dan siswa diberi perlakuan khusus atau pengajaran selama beberapa waktu. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, tes, dan angket. Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada penilaian CECRL tingkat DELF A1. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemampuan siswa setelah melalui tahap perlakuan (treatment) dan tes menunjukkan bahwa siswa telah mampu menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis dengan baik. Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Prancis dan dapat menjadi salah satu referensi bahan ajar bagi pengajar bahasa Prancis yang diaplikasikan pada mata pelajaran bahasa Prancis di sekolah menengah atas.
Kata Kunci: Permainan Devinettes, Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis,
CECRL
This article aims at acknowledging the improvement of French language learning by using the Devinettes game to write simple sentences in French at senior high
school level. Moreover, this study aims at measuring students’ ability to write
simple sentences in French after using the Devinettes game, as well as knowing
Keywords: Devinettes game, Write Simple Sentences in French Language,
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………...i
KATA PENGANTAR ……….ii
UCAPAN TERIMA KASIH ………..iii
DAFTAR ISI ………...v
DAFTAR TABEL ………viii
DAFTAR GAMBAR ………...x
DAFTAR LAMPIRAN ………..xi
BAB I PENDAHULUAN ………...1
1.1 Latar Belakang Masalah ……….1
1.2 Rumusan Masalah ………...3
1.3 Tujuan Penelitian ………3
1.4 Manfaat Penelitian ………..4
1.5 Asumsi ………4
BAB II PERMAINAN DEVINETTES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS ………..6
2.1 Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa ……….6
2.2 Pembelajaran Bahasa Prancis sebagai Bahasa Asing (Français Langue Etrangère-FLE) ………...7
2.3 Keterampilan Menulis ………8
2.3.2 Fungsi Menulis ……….13
2.3.3 Tujuan Menulis ……….13
2.3.4 Manfaat Menulis ………...14
2.3.5 Tahapan Menulis ………..15
2.3.6 Jenis-Jenis Tulisan ………17
2.4 Penilaian Keterampilan Menulis ………...18
2.5 Kalimat ……….21
2.5.1 Pengertian Kalimat ………...22
2.5.2 Unsur-Unsur Kalimat ………23
2.5.3 Jenis-Jenis Kalimat ………...23
2.5.4 Ciri-Ciri Kalimat ………...25
2.5.5 Kalimat Sederhana dalam Bahasa Prancis ………25
2.6 Permainan Devinettes………...28
2.6.1 Pengertian Permainan ………...28
2.6.2 Permainan Devinettes………...30
2.6.3 Langkah-Langkah Permainan Devinettes……….30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………...32
3.1 Metode dan Desain Penelitian ………...32
3.2.1 Populasi Penelitian
………33
3.2.2 Sampel Penelitian ……….33
3.3 Lokasi Penelitian ………..33
3.4 Variabel Penelitian ………34
3.5 Definisi Operasional ……….34
3.6 Instrumen Penelitian ……….35
3.6.1 Tes ………35
3.6.2 Angket ………..39
3.6.3 Lembar Observasi ……….42
3.7 Validitas ………45
3.8 Teknik Pengumpulan Data ………45
3.8.1 Studi Pustaka ………45
3.8.2 Observasi ………..46
3.8.3 Tes ………46
3.8.4 Angket ………..46
3.9 Prosedur Penelitian ………...47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………49
4.1 Hasil Penelitian ……….49
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ………49
4.2.2 Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana
Bahasa Prancis ………..53
4.2.3 Rata-Rata dan Standar Deviasi Nilai Tes
………..58
4.2.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
………60
4.2.5 Perhitungan Hasil Data Angket
……….67
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
……….81
5.1 Kesimpulan ………...81
5.2 Rekomendasi ………82
DAFTAR PUSTAKA
………84
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan
manusia, selain itu bahasa juga berfungsi sebagai sarana integrasi dan adaptasi
antar anggota masyarakat, sebagai sarana kontrol sosial, sebagai sarana
memahami diri dan orang lain, serta fungsi penting lainnya. Bahasa yang
digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi sehari-hari pada umumnya
adalah bahasa ibu, yakni bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang ketika ia
tumbuh dan berkembang. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin maju, manusia dituntut untuk tidak hanya bisa berbicara bahasa ibu saja,
namun manusia juga dituntut untuk mampu menggunakan bahasa asing.
Pembelajaran bahasa asing telah diberikan kepada seorang peserta didik atau
siswa ketika ia memasuki jenjang sekolah dasar. Selain mempelajari bahasa ibu,
siswa juga mempelajari bahasa asing. Untuk jenjang menengah ke atas, selain
bahasa Inggris, bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari
di Indonesia. Dalam mempelajari bahasa Prancis, siswa dituntut untuk menguasai
empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (la compréhension orale), keterampilan berbicara (la production orale), keterampilan membaca (la compréhension écrite), dan keterampilan menulis (la production écrite).
Unsur-unsur lainnya yang menunjang keberhasilan berbahasa, yaitu pelafalan, struktur
kebahasaan, kosakata, dan pengetahuan budaya.
Pada kenyataannya, keterampilan menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang sulit bagi siswa. Keterbatasan kosakata dan struktur
kalimat yang belum baik dan benar merupakan kesulitan yang paling sering
dihadapi oleh siswa dalam menulis bahasa Prancis. Hal ini disebabkan
kemampuan menulis bahasa Prancis menghendaki penguasaan berbagai unsur
2
bahasa Prancis. Disamping itu, siswa juga dituntut untuk menguasai pemahaman
tentang bagaimana cara menggabungkan komponen-komponen linguistik seperti
kosakata, ortografi, tata bahasa, dan tanda baca agar dapat menghasilkan sebuah
struktur kalimat yang baik.
Untuk mendukung keberhasilan dalam mempelajari keterampilan menulis,
seorang guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana belajar yang
komunikatif, kondusif, dan kreatif sehingga tercapainya suatu tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu pemecahannya adalah melalui
penggunaan sebuah permainan dalam pembelajaran. Permainan ini tentunya akan
lebih efektif apabila pengajar atau guru juga menggunakan media pembelajaran
yang menarik. Dengan bermain sambil belajar, peserta didik atau siswa akan
termotivasi untuk belajar dan permainan ini mampu membangkitkan antusiasme
siswa dalam belajar. Siswa menjadi lebih bersemangat mempelajari materi yang
diberikan oleh guru, dalam hal ini khususnya, pembelajaran menulis kalimat
sederhana dalam bahasa Prancis. Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif
dan inovatif dalam menciptakan suasana proses belajar mengajar di kelas guna
tercapainya sebuah tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah dicanangkan.
Permainan merupakan salah satu teknik pembelajaran alternatif yang dapat
digunakan oleh guru agar siswa tidak mudah jenuh. Dalam pembelajaran itu
sendiri, jenis-jenis permainan bahasa dikelompokkan menjadi beberapa macam, di
antaranya permainan menebak kata, permainan struktur bahasa, permainan
kosakata dan lain sebagainya.
Devinettes merupakan salah satu jenis permainan yang memungkinkan siswa untuk menjadi kreatif dalam belajar mendeskripsikan dan merumuskan
definisi yang dituangkan ke dalam kalimat-kalimat sederhana. Permainan ini
sangatlah simpel dan mudah untuk dimainkan. Cara memainkannya adalah siswa
dibagi ke dalam beberapa kelompok belajar. Masing-masing kelompok terdiri dari
dua orang. Guru kemudian memberikan sebuah kartu berisi gambar sebuah profesi
3
meminta siswa A menulis beberapa pertanyaan yang jawabannya adalah profesi
yang ada dalam kartu. Anggota kelompoknya (siswa B) tidak diperbolehkan
mengetahui profesi apa yang ada dalam kartu siswa A. Selanjutnya,
pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa A diberikan kepada siswa B. Guru
kemudian meminta siswa B untuk menebak profesi apa yang dimaksud. Setelah
itu, siswa B bergantian menerima kartu dan siswa A bertugas menebak. Begitupun
seterusnya.
Berdasarkan sudut pandang tersebut di atas, peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pembelajaran menulis kalimat sederhana dalam
bahasa Prancis dengan menggunakan permainan Devinettes, sehingga penelitian ini diberi judul “Penggunaan Permainan Devinettes dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis (Studi Praeksperimen terhadap Siswa SMA Negeri 6 Cimahi Kelas XII IPA 2 Tahun Ajaran 2014/2015)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Prancis dengan
menggunakan permainan Devinettes dalam menulis kalimat sederhana
bahasa Prancis pada siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri 6 Cimahi?
2. Seberapa besar tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana dalam
bahasa Prancis siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri 6 Cimahi setelah
menggunakan permainan Devinettes?
3. Bagaimana pendapat siswa tentang penggunaan permainan Devinettes
dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
4
1. proses pembelajaran bahasa Prancis dengan menggunakan permainan
Devinettes dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis pada siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri 6 Cimahi.
2. tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis
siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri 6 Cimahi setelah menggunakan
permainan Devinettes.
3. pendapat siswa terhadap penggunaan permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam setiap penelitian yang dilakukan, tentunya memiliki manfaat yang
diharapkan dapat berguna bagi seluruh pihak, baik itu bagi peneliti maupun bagi
orang lain. Berikut adalah manfaat dari penelitian ini bagi:
1. Pendidik
a. Permainan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif dan solusi bagi pengajar untuk membuat suasana kelas
menjadi hidup atau tidak monoton sehingga siswa tidak merasa
bosan.
b. Permainan ini diharapkan dapat mempermudah pendidik dalam
menyampaikan materi pelajaran.
2. Peserta didik
Permainan ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis siswa.
3. Peneliti sendiri
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti secara
mendalam mengenai penggunaan permainan Devinettes dalam pembelajaran bahasa Prancis.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan peneliti,
khususnya dalam penulisan karya ilmiah.
5
Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan atau referensi bagi para
peneliti lainnya.
1.5 Asumsi
Menurut Riduwan (2012: 36), “asumsi-asumsi atau anggapan dasar
penelitian dipandang sebagai landasan teori atau titik tolak pemikiran yang
digunakan dalam suatu penelitian, yang mana kebenarannya diterima oleh
peneliti”.
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tiga asumsi sebagai berikut:
1. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai
oleh pembelajar bahasa, termasuk pembelajar bahasa Prancis.
2. “Teknik pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan metode pembelajaran di dalam kelas” (Ghazali, 2010:
102).
3. “Devinettes est un jeu où l’on pose des questions. Ces questions posées sont
sous une forme plaisante et dont il faut deviner la réponse” (Morvan, 2006: 382). Artinya, Devinettes adalah sebuah permainan dimana kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk yang menyenangkan dan kita harus
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk melakukan sebuah penelitian,
diperlukan cara yang tepat sebagai strategi penelitian, sehingga penelitian dapat
mencapai sasaran berupa jawaban dari masalah yang hendak diteliti.
Menurut Fathoni (2006: 99), “Metode penelitian adalah cara kerja yang
digunakan dalam melakukan suatu penelitian”. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian pre-experimental design dengan desain
one-shot case study.
Metode penelitian eksperimen merupakan metode percobaan untuk
mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel yang lain, melalui
uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja diciptakan (Fathoni, 2006: 99).
Metode penelitian eksperimen dimaksudkan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab-akibat dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok
eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Metode pre-experimental design belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat
variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat.
Sugiyono (2012: 109) mengelompokkan tiga jenis desain penelitian yang
lazim digunakan pada metode pre-experimental design, yakni one-shot case study, one-group pretest-posttest design, dan intact-group comparison.
Penelitian ini menggunakan desain one-shot case study. Dalam penelitian ini, tak ada kelompok kontrol dan siswa diberi perlakuan khusus atau pengajaran
selama beberapa waktu (tanda X). Subjek dalam penelitian ini akan mendapatkan
perlakuan (treatment) yaitu penggunaan permainan Devinettes. Kemudian di akhir program, siswa diberi tes yang terkait dengan perlakuan/pengajaran yang
33
Subjek Treatment Test
1 kelompok X T
Keterangan :
X : Treatment atau perlakuan dengan menggunakan permainan
Devinettes pada kelas eksperimen.
T : Test setelah diberikan perlakuan (treatment).
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian
Dalam penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh
elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau
merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Populasi penelitian merujuk pada
keseluruhan kelompok dari mana sampel-sampel diambil.
Menurut Subagyo (1991: 23), “Populasi merupakan obyek penelitian
sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah
karakteristik kemampuan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis pada
siswa SMA Negeri 6 Cimahi Kelas XII IPA 2 Tahun Ajaran 2014/2015 yang
berjumlah 39 siswa.
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:
131). Peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling di mana setiap elemen yang dijadikan sampel, diambil dengan teknik pengambilan secara acak (random) dari populasi. Teknik ini dipakai karena
populasi dalam penelitian ini bersifat homogen. Sampel dalam penelitian ini
34
Prancis pada siswa SMA Negeri 6 Cimahi Kelas XII IPA 2 Tahun Ajaran
2014/2015.
3.3 Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di salah satu SMA Negeri di Cimahi, yaitu
SMA Negeri 6 Cimahi yang berlokasi di Jalan Melong Raya No. 172 Cijerah,
Cimahi Selatan.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya berkenaan dengan segala sesuatu yang
sedang diteliti. Variabel-variabel ini selanjutnya dipelajari oleh peneliti sehingga
diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Arikunto (2009: 161), “Variabel merupakan objek penelitian atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Peneliti mengidentifikasi dua variabel yang saling bersangkutan dalam
penelitian ini. Kedua variabel tersebut adalah:
1. Penggunaan permainan Devinettes sebagai variabel bebas atau disebut juga variabel (X).
2. Pembelajaran siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis
sebagai variabel terikat atau disebut juga variabel (Y).
3.5 Definisi Operasional
1. Penggunaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 466), penggunaan
merupakan “proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu”.
Penggunaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan
permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.
35
“Permainan adalah setiap kontes antara para pemain satu sama lain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu pula” (Sadiman, dkk dalam Lestari, 2012: 14).
Permainan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan
Devinettes.
3. Permainan Devinettes
Menurut Morvan (2006: 382), “Devinettes est un jeu où l’on pose des
questions. Ces questions posées sont sous une forme plaisante et dont il faut deviner la réponse”. Artinya, Devinettes adalah sebuah permainan dimana kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan dalam
bentuk yang menyenangkan dan kita harus menebak jawabannya.
Permainan Devinettes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan yang digunakan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis
siswa SMA Negeri 6 Cimahi.
4. Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis
“Menulis yaitu mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan” (Sumarno, 2009: 5).
Menurut Putrayasa (2008: 20), “Kalimat adalah satuan gramatikal yang
dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir naik atau turun”.
Menurut Rodier (2014) dalam situs
http://www.francomania.ru/savoir-faire/langue-française/structure-phrase-en francais, “La structure basique de la
phrase simple est: Sujet – Prédicat – Complément de phrase”. Maksudnya, struktur dasar dari kalimat sederhana adalah: subjek – kata kerja – kata
keterangan.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan menulis kalimat sederhana
yaitu mampu mengungkapkan ide dan gagasan yang terdiri dari Sujet - Prédicat - Complément de phrase dengan menggunakan bantuan permainan Devinettes.
36
Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran. Maka dari itu,
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen penelitian.
“Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya”. (Arikunto, 2009: 101)
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
3.6.1 Tes
Tes dapat diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang harus diberikan
tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Widoyoko, 2012: 45-46).
Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan maupun pernyataan
menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes digunakan untuk
mengukur hasil belajar yang bersifat hard skills. Penelitian ini memberikan tes menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis kepada siswa SMA dengan
menggunakan permainan Devinettes. Dalam menilai hasil tes yang dikerjakan
oleh siswa, peneliti menggunakan kriteria penilaian kalimat dari Tagliante (2005:
70) sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian Penulisan Kalimat Compréhension de la consigne (pemahaman
terhadap perintah yang diberikan)
0 0,5 1 1,5 2
Performance globale (hasil tulisan secara keseluruhan)
0 0,5 1 1,5 2
Structures simples correctes (penggunaan struktur kalimat sederhana yang tepat)
0 0,5 1 1,5 2
Lexique approprie (décrire, domaine privé)
(pemilihan kosakata untuk menggambarkan objek)
37
Présence d’articulateurs très simples, comme « et » et « mais » (penggunaan kata sambung yang sangat sederhana, seperti “et” (dan) dan “mais” (tetapi)
0 0,5 1 1,5 2
Total 10
(Sumber: Tagliante, 2005: 70)
Kriteria penelitian yang peneliti ambil dalam penelitian ini juga diadaptasi
dari Nurgiyantoro (2001: 104) sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Penulisan Kalimat Sederhana
No. Aspek yang dinilai Skor
1 Struktur kalimat 0 0,5 1 1,5 2
2 Ejaan 0 0,5 1 1,5 2
3 Pemilihan kata 0 0,5 1 1,5 2
Total 0 1,5 3 4,5 6
(Sumber: Nurgiyantoro, 2001: 104)
Kriteria-kriteria penilaian tersebut kemudian dijabarkan ke dalam
komponen-komponen penilaian agar peneliti lebih mudah untuk menganalisis
data. Adapun komponen-komponen penilaian tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.3
Komponen Penilaian Struktur Kalimat
No. Aspek yang dinilai Skor
1 Tidak ada satupun kesalahan struktur kalimat 2
2 Ada kesalahan struktur kalimat tetapi secara umum dianggap baik 1,5
3 Cukup banyak kesalahan struktur kalimat tapi masih dapat
dipahami 1
4 Sangat banyak kesalahan struktur kalimat namun bahasa dapat
38
5 Sangat banyak kesalahan struktur kalimat dan tidak dapat
dimengerti 0
Tabel 3.4
Komponen Penilaian Ejaan
No. Aspek yang dinilai Skor
1 Tidak ada kesalahan ejaan 2
2 Ada sedikit kesalahan ejaan 1,5
3 Ada pengulangan ejaan yang sama 1
4 Ada banyak kesalahan ejaan 0,5
5 Banyak sekali kesalahan ejaan yang menunjukkan ketidaktahuan 0
Tabel 3.5
Komponen Penilaian Pemilihan Kata
No. Aspek yang dinilai Skor
1 Pemakaian kata atau istilah yang beragam dan tepat 2
2 Pemakaian kata atau istilah yang tepat tetapi sedikit 1,5
3 Pemakaian kata atau istilah kurang tepat tetapi beragam 1
4 Pemakaian kata atau istilah kurang tepat dan sedikit 0,5
5 Memiliki sedikit kosakata dan pemakaian kata tidak tepat 0
Setelah data diperoleh dari hasil tes, peneliti kemudian mengolah data
dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Mencari skor rata-rata (mean) dari tes:
Keterangan :
39
: Nilai rata-rata tes X : Jumlah total nilai tes
n : Jumlah peserta tes
Setelah nilai rata-rata tes diperoleh, peneliti akan mengetahui hasil dari nilai
tersebut berada dalam kriteria apa berdasarkan tabel penentuan patokan dengan
perhitungan persentase untuk
skala sepuluh (Nurgiyantoro,
2010: 253) sebagai berikut:
Tabel 3.6
Penentuan Patokan dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Sepuluh
Interval Persentase Tingkat
Peneliti kemudian mencari standar deviasi (simpangan baku) dari tes untuk
mengetahui ukuran sebaran data dari nilai rata-rata tes dengan menggunakan
rumus di bawah ini:
40
Keterangan :
s : Standar deviasi (simpangan baku)
: Nilai x ke-i : Nilai rata-rata tes
n : Jumlah sampel
3.6.2 Angket
Angket merupakan terjemahan dari istilah Inggris “questionnaire”. Angket adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan
disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yang
berupa orang atau dalam hal ini responden (Faisal, 1981: 2). Daftar pertanyaan
pada angket bukanlah dimaksudkan untuk menguji kemampuan responden
sebagaimana halnya pada tes. Pertanyaan pada angket dimaksudkan untuk
merekam dan menggali informasi atau keterangan yang relevan dan bisa
dijelaskan atau diterangkan oleh responden.
Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada siswa yang mengikuti tahap
perlakuan dan tahap tes untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Angket
tersebut diberikan untuk mengetahui kesan siswa terhadap bahasa Prancis,
intensitas siswa dalam menulis bahasa Prancis, kesan siswa terhadap kegiatan
menulis dalam pembelajaran bahasa Prancis, pengalaman siswa dalam membuat
kalimat sederhana bahasa Prancis, kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis
kalimat sederhana bahasa Prancis, usaha yang dilakukan siswa untuk mengatasi
kesulitan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis, pendapat siswa
tentang penggunaan permainan dalam pembelajaran, pengetahuan siswa mengenai
41
Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti pada penyusunan angket
dalam penelitian ini yaitu:
1. Membuat kisi-kisi angket.
2. Mengembangkan kisi-kisi angket menjadi pertanyaan-pertanyaan.
3. Meminta pendapat kepada dosen pembimbing mengenai angket tersebut.
4. Meminta pertimbangan dari dosen penimbang ahli yang merupakan ahli dalam
bidang penelitian ini untuk menjamin validitas angket tersebut.
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket
No. Kategori Pertanyaan Jumlah
Soal
Kesan siswa terhadap kegiatan
menulis dalam pembelajaran
bahasa Prancis
1 5 5
4
Pengalaman siswa dalam
membuat kalimat sederhana
bahasa Prancis
1 6 5
5
Kesulitan yang dihadapi siswa
dalam menulis kalimat
sederhana bahasa Prancis
3 7, 8, 9 15
6
Usaha yang dilakukan siswa
untuk mengatasi kesulitan
menulis kalimat sederhana
dalam bahasa Prancis
42
7
Pendapat siswa tentang
penggunaan permainan dalam
pembelajaran
2 12, 13 10
8 Pengetahuan siswa mengenai
permainan Devinettes 2 14, 15 10
9 Kesan siswa terhadap
permainan Devinettes 3 16, 17, 18 15
10 Kelebihan dan kekurangan
permainan Devinettes 2 19, 20 10
Jumlah 20 100
Untuk menganalisis data hasil angket, peneliti menggunakan rumus berikut
ini:
Keterangan :
F : Frekuensi jawaban dari responden
N : Jumlah responden
100% : Persentase frekuensi dari setiap jawaban responden
Untuk menafsirkan hasil angket, peneliti menggunakan tabel berikut ini:
Tabel 3.8
Penafsiran Persentase Jawaban Angket
0% Tidak ada yang menjawab
1-25% Sebagian kecil yang menjawab
26-49% Hampir setengahnya yang menjawab
50% Setengahnya yang menjawab
51-75% Sebagian besar yang menjawab
76-99% Hampir seluruhnya yang menjawab
100% Seluruhnya yang menjawab
�
43
(Sudjana, 2005: 131)
3.6.3 Lembar Observasi
Selain memberikan tes dan angket kepada siswa sebagai subjek penelitian,
peneliti juga membuat lembar observasi. Lembar observasi ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas peneliti dan siswa selama penelitian berlangsung.
Dalam penelitian ini, peneliti meminta bantuan seorang observer untuk
mengamati dan menilai aktivitas, sikap, respon, dan ketertarikan siswa sebagai
objek penelitian terhadap penggunaan permainan Devinettes dalam proses kegiatan belajar mengajar serta mengamati dan menilai aktivitas peneliti sebagai
guru. Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat aktivitas siswa selama proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung dan kemampuan peneliti dalam
menggunakan permainan Devinettes. Adapun isi dari lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru yang dijelaskan secara rinci dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.9
Format Observasi Aktivitas Siswa
No. Aspek dan Kriteria Penilaian Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan peneliti
2 Siswa serius mendengarkan tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh peneliti
3
Siswa mengajukan pertanyaan dan pendapat
mengenai permainan Devinettes yang akan digunakan
4 Siswa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan permainan Devinettes
44
6 Siswa aktif bertanya mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan
Persentase Rata-Rata Keaktifan Siswa (%)
(Sumber: Ayuningtyas, 2014: 34)
Tabel 3.10
Format Observasi Aktivitas Peneliti
No. Aspek yang Dinilai Nilai Ket
A B C D
1. Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi
c. Memberikan acuan bahan yang disajikan
d. Membuat kaitan bahan ajar dengan yang baru
2. Sikap guru dalam pembelajaran
a. Kejelasan suara
b. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme penampilan dan mimik
d. Mobilitas posisi tempat
3. Penguasaan bahan ajar
a. Penyajian bahan ajar relevan dengan indikator
b. Bahan-bahan pembelajaran disajikan dengan
pengalaman belajar yang direncanakan
c. Memperlihatkan penguasaan materi
d. Mencerminkan keluasan wawasan
4. Proses pembelajaran
a. Kesesuaian penggunan permainan Devinettes
45
Membagi siswa ke dalam sepuluh kelompok
yang terdiri dari dua orang per kelompok;
Memaparkan materi;
Memberikan kartu berisi gambar sebuah profesi;
Meminta siswa menulis beberapa pertanyaan
yang jawabannya adalah profesi yang ada
dalam kartu;
Meminta siswa untuk menebak profesi apa yang dimaksud;
Meminta siswa mendeskripsikan profesi yang
ada dalam gambar ke dalam kalimat-kalimat
sederhana.
b. Kejelasan dalam menerangkan dan memberi contoh
c. Antusias dalam menanggapi pendapat dan
pertanyaan siswa
d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu
5. Kemampuan menggunakan permainan Devinettes
a. Ketepatan saat penggunaan
b. Keterampilan saat penggunaan
c. Membantu peningkatan proses pembelajaran
d. Menampilkan inovasi
6. Evaluasi
a. Menggunakan penilaian lisan yang relevan dengan
silabus
b. Menggunakan penilaian tulisan yang relevan
dengan silabus
c. Menggunakan rancangan penelitian yang relevan
46
d. Penilaian sesuai dengan yang direncanakan
(penilaian terbuka)
7. Kemampuan menutup pembelajaran
a. Peninjauan materi
b. Memberikan kesempatan bertanya
c. Menugaskan kegiatan kokurikuler
d. Menginformasikan bahan materi selanjutnya
(Sumber : P2JK)
Komentar :
……… ……… ……… ……… ………
Keterangan kategori penilaian :
A : Sangat Baik (SB)
B : Baik (B)
C : Cukup (C)
D : Kurang (K)
3.7 Validitas
Salah satu persyaratan yang baik bagi suatu instrumen penelitian adalah
instrumen penelitian tersebut haruslah valid. Menurut Gay dalam Sukardi (2004:
121), “suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat
mengukur apa yang hendak diukur”. Pada penelitian ini, peneliti mengadakan
pengujian validitas konstruksi dengan mengajukan expert judgment kepada dosen penimbang ahli yang merupakan ahli dalam bidang penelitian ini untuk menjamin
47
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diinginkan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan empat teknik penelitian yang terdiri atas:
3.8.1 Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian,
khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan
aspek teoretis maupun aspek manfaat praktis (Sukardi, 2004: 33). Studi pustaka
dilakukan oleh peneliti untuk mencari dasar pijakan atau fondasi untuk
memperoleh dan membangun landasan teori dan kerangka berpikir, sehingga
peneliti dapat mengerti, mengorganisasikan, serta kemudian menggunakan variasi
pustaka dalam penelitian ini. Dengan melakukan studi pustaka, peneliti
mempunyai pendalaman yang lebih luas dan mendalam terhadap masalah yang
hendak diteliti. Sumber pustaka yang peneliti cari dalam penelitian ini tentu yang
berhubungan dengan permainan Devinettes dan menulis kalimat sederhana.
3.8.2 Observasi
Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, dan rasional mengenai
fenomena-fenomena yang diselidiki (Arifin, 1990: 49). Dalam penelitian ini, hasil
observasi selama penelitian akan dicatat pada lembar observasi yang telah
disediakan. Lembar observasi ini terdiri dari lembar observasi aktivitas peneliti
dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas peneliti dan siswa selama penelitian berlangsung.
3.8.3 Tes
Tes merupakan suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan
evaluasi, yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang
harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik, di mana jawaban tersebut akan
48
(treatment). Penelitian ini mengadakan tes menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis kepada siswa kelas XII IPA 2 semester I tahun ajaran 2014/2015
dengan menggunakan permainan Devinettes. Tujuan diadakannya tes tersebut adalah untuk mengetahui rata-rata nilai siswa dalam menulis kalimat sederhana
bahasa Prancis setelah menggunakan permainan Devinettes.
Dalam tes tersebut, siswa harus membuat kalimat sederhana bahasa Prancis
dengan pola Sujet – Prédicat – Complément sesuai dengan gambar pada soal yang diberikan.
3.8.4 Angket
Angket merupakan terjemahan dari istilah Inggris “questionnaire”. Angket adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan
disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yang
berupa orang atau dalam hal ini responden (Faisal, 1981: 2).
Angket dalam penelitian ini berisi 20 butir pertanyaan. Dalam penelitian ini,
angket diberikan kepada siswa yang mengikuti tahap perlakuan dan tahap tes.
Angket tersebut berfungsi untuk mengetahui kesan siswa terhadap bahasa Prancis,
intensitas siswa dalam menulis bahasa Prancis, kesan siswa terhadap kegiatan
menulis dalam pembelajaran bahasa Prancis, pengalaman siswa dalam membuat
kalimat sederhana bahasa Prancis, kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis
kalimat sederhana bahasa Prancis, usaha yang dilakukan siswa untuk mengatasi
kesulitan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis, pendapat siswa
tentang penggunaan permainan dalam pembelajaran, pengetahuan siswa mengenai
permainan Devinettes, kesan siswa terhadap permainan Devinettes, serta kelebihan dan kekurangan permainan Devinettes.
Untuk menjamin validitas angket dalam penelitian ini, peneliti meminta
pertimbangan dari dosen penimbang ahli yang merupakan ahli dalam bidang
49
3.9 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap pengolahan data. Pelaksanaan ketiga tahapan tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
a. Melakukan kajian pustaka.
Peneliti mencari dan mengumpulkan teori-teori yang relevan terhadap
masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini.
b. Menyusun proposal penelitian.
Dalam langkah ini, peneliti menyusun tahap-tahap penelitian secara
sistematis yang dibuat ke dalam bentuk proposal.
c. Mengajukan proposal penelitian.
Proposal penelitian yang telah disusun, diajukan ke dalam Seminar
Proposal Skripsi untuk diketahui layak atau tidaknya proposal tersebut
dilanjutkan menjadi bahan penelitian. Jika layak, proposal tersebut
diterima untuk kemudian dilanjutkan menjadi skripsi.
d. Membuat dan menyusun seluruh instrumen penelitian.
e. Mengesahkan seluruh instrumen penelitian melalui dosen penimbang ahli
yang merupakan ahli dalam bidang penelitian ini (expert judgment).
f. Mengajukan surat izin penelitian kepada tempat penelitian yaitu SMA
Negeri 6 Cimahi.
2. Tahap pelaksanaan
a. Memberikan perlakuan (treatment) kepada siswa dengan menggunakan permainan Devinettes.
b. Memberikan tes.
c. Memberikan angket kepada objek penelitian untuk mengetahui
pendapatnya terhadap permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.
50
a. Verifikasi data, yaitu mengecek kembali kelengkapan jumlah dan
pengisian angket responden.
b. Tabulasi data, merekap data yang telah diperoleh.
c. Penyekoran data, melakukan penilaian dengan menggunakan kategori skor
yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Membahas hasil penelitian sesuai dengan teori yang digunakan.
e. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini, peneliti akan menguraikan kesimpulan dan memberikan
rekomendasi kepada pengajar bahasa Prancis, siswa, peneliti lainnya, dan seluruh
pihak yang bersangkut paut dengan pendidikan dan pengajaran, khususnya
pengajaran bahasa Prancis.
5.1 Kesimpulan
Setelah peneliti melakukan penelitian, mengumpulkan, dan menganalisis
data, peneliti dapat menyimpulkannya sebagai berikut:
1. Permainan Devinettes dapat digunakan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis. Saat proses perlakuan berlangsung di kelas XII IPA
2 SMA Negeri 6 Cimahi, 20 siswa memperoleh materi pembelajaran tentang
les métiers (profesi). Dari pembelajaran tersebut, siswa dapat mengetahui bagaimana cara mendeskripsikan sejumlah profesi dalam bahasa Prancis.
Selain itu, ingatan siswa juga diasah untuk memahami struktur kalimat, ejaan,
dan kosakata dalam bahasa Prancis yang diterapkan ke dalam sebuah kalimat
sederhana bahasa Prancis. Proses pembelajaran tersebut mampu
mengembangkan kemampuan menulis bahasa Prancis tingkat A1 pada siswa
kelas XII IPA 2 SMA Negeri 6 Cimahi. Dalam menggunakan permainan
Devinettes, proses pembelajaran pada siswa tidak berjalan secara individual melainkan secara berkelompok. Seluruh siswa aktif mengikuti proses
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan siswa yang menjawab
semua pertanyaan yang diberikan dalam latihan dan tes. Selain itu, beberapa
siswa juga aktif bertanya, baik mengenai materi pembelajaran, ataupun
mengenai permainan Devinettes yang digunakan. Setiap kelompok diberikan beberapa gambar profesi untuk ditebak. Setelah berhasil menebak, kelompok
82
dalam beberapa kalimat sederhana bahasa Prancis yang berpola Sujet – Prédicat – Complément.
2. Dari penggunaan permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis pada siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 6 Cimahi
ini diperoleh nilai rata-rata tes menulis kalimat sederhana dalam bahasa
Prancis tingkat A1, yaitu sebesar 8,8 yang dalam patokan penilaian berada
pada interval 86-95%, yang berarti kemampuan menulis kalimat sederhana
dalam bahasa Prancis siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 6 Cimahi termasuk
dalam kategori baik sekali.
3. Berdasarkan analisis data hasil angket, 60% siswa berpendapat bahwa
permainan Devinettes sangat menarik. Seluruh siswa berpendapat bahwa permainan Devinettes dapat memotivasi mereka dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis dan mereka berpendapat bahwa permainan
Devinettes membantu dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba mengutarakan
rekomendasi untuk pembelajaran bahasa Prancis. Untuk lebih meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis, peneliti ingin
memberikan rekomendasi kepada pengajar bahasa, khususnya mata pelajaran
bahasa Prancis, kepada siswa, dan kepada peneliti lainnya.
1. Rekomendasi untuk pengajar bahasa Prancis
Peneliti mencoba merekomendasikan kepada pengajar bahasa, khususnya
mata pelajaran bahasa Prancis agar lebih banyak memberikan latihan menulis
kepada siswa terutama menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis dengan
menggunakan permainan yang menarik dan menyenangkan.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan kepada pengajar
83
adalah permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.
2. Rekomendasi untuk siswa
Peneliti mencoba merekomendasikan kepada siswa untuk lebih sering
berlatih menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis, membaca artikel atau
membaca buku berbahasa Prancis tingkat DELF A1, menggunakan kata-kata
bahasa Prancis ketika berbicara dengan teman untuk memperkaya kosakata
sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan dan kesulitan-kesulitan yang sering
dialami, baik pada saat mendengarkan, berbicara, membaca, ataupun menulis.
Selain itu, peneliti juga merekomendasikan untuk menggunakan berbagai
permainan dalam berlatih menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.
3. Rekomendasi untuk peneliti lainnya
Peneliti mencoba merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk dapat
mengembangkan penelitian ini lebih mendalam lagi atau bahkan mengembangkan
materi pembelajarannya, tidak hanya mengenai profesi, akan tetapi mengenai
tema lainnya yang lebih spesifik. Misalnya mempelajari bentuk benda, dan
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, S, Maidar G. A, dan Sakura H. R. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Arifin, Z. (1990). Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya. Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Ayuningtyas, D. W. (2014). Penerapan Metode Course Review Horay dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Ba’dulu, A. M, dan Herman. (2005). Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, A. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Enre, F. A. (1988). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Faisal, S. (1981). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usaha Nasional. Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ghazali, S. (2010). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama.
Grevisse, M. (1968). Cours d’Analyse Grammaticale. Paris: Duculot.
Hariyanto, dan Suyono. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
85
Lestari, S. U. P. (2012). Efektivitas Teknik Permainan Octagon Board dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Tingkat Dasar di SMA. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Madjid, A, dkk. (1985). Panduan Penggunaan Kata, Kalimat, dan Wacana. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Kurikulum
dan Sarana Pendidikan.
Morvan, D, dkk. (2006). Le Robert Micro Dictionnaire de la Langue Française. Paris: Maury-Imprimeur.
Moullec, M. L, dan Novi E. (2010). Kamus Konjugasi Verba Perancis v5.1. Jakarta: Enrique Indonesia.
Mulyana, R. (2014). Penggunaan Media Picture Story dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Tingkat Dasar. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Nurgiyantoro, B. (2001). Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra (Edisi Ketiga). Yogyakarta: BPFE.
Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE.
Pujiono, S. (2013). Terampil Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Puteri, O. R. (2013). Efektivitas Teknik Permainan Mystery Bag untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata dalam Keterampilan Menulis Bahasa Prancis. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Putrayasa, I. B. (2006). Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama.
Putrayasa, I. B. (2008). Analisis Kalimat. Bandung: Refika Aditama.
P2JK. (2013). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PLP) Bagi Mahasiswa UPI Calon Guru Bidang Studi. UPI: Tidak diterbitkan.
Riduwan. (2012). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.
86
Soemargono, F. (2009). Kamus Saku Perancis Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Subagyo, J. (1991). Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumarno. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Tagliante, C. (2005). L’Évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International.
Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Weiss, F. (2002). Jouer, Communiquer, Apprendre. Paris: Hachette.
Widoyoko, E. P. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
SITUS
Cned. (2010). Académie en ligne : tous les cours de l'année en accès gratuit.
[Online]. Tersedia:
http://www.academie-en-ligne.fr/Ecole/RessourcesInformatives.aspx?PRE%20FIXE=AL5FFM1&CO NCEPT=AL5FFM1-INTR-216797-1 [31 Oktober 2014]
87
Institut d’Etudes Occitanes Fédéral. (2009). IEO Institut d'Estudis Occitans. [Online]. Tersedia: http://www.ieo-oc.org/Le-Cadre-Europeen-Commun-de
Larousse. (2014). Définitions : apprentissage - Dictionnaire de français
Larousse. [Online]. Tersedia:
http://www.larousse.fr/dictionnaires/francais/apprentissage/4748 [31 Oktober 2014].
Pratilangues. (2013). Pratilangues - Cours de FLE et définition du fle. [Online]. Tersedia: http://www.pratilangues.com/definition-fle.html [31 Oktober 2014].
Rodier, C. (2014). La Phrase Simple. [Online]. Tersedia:
http://www.francomania.ru/savoir-faire/langue-française/structure-phrase-en-francais [31 Oktober 2014].
Sartre, J. P, dkk. (2003). Les deux types d’ecriture. [Online]. Tersedia:
http://www.afscet.asso.fr/halfsetkafe/textes-2003/paul.ecrire.mai03.html [31
Oktober 2014].
Sunendar, D. (2008). L’Enseignement du FLE en Indonésie: Mise en Pratique des
Techniques d’Apprentissage Axées sur l’Oral en FLE. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERANCIS/1963
10241988031-DADANG_SUNENDAR/L%92ENSEIGNEMENT_DU_FLE_EN_INDON%C 9SIE_-MISE_EN_PRATIQUE_DES_TEC.pdf [14 September 2014].
88
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERAN
CIS/196310241988031-DADANG_SUNENDAR/LE_CECR.pdf [31 Oktober 2014]
Unité des Politiques Linguistiques Strasbourg. Cadre Européen Commun de Référence pour les Langues: Apprendre, Enseigner, Evaluer. (2014).
[Online]. Tersedia: