EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN CIRCULAR WORD PUZZLES
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM
MENULIS KALIMAT BAHASA PERANCIS BERDASARKAN
EVALUASI CECRL
(Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMA Negeri
1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis
oleh:
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN CIRCULAR
WORD PUZZLES UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN SISWA DALAM MENULIS
KALIMAT BAHASA PERANCIS BERDASARKAN
EVALUASI CECRL
(Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMA Negeri
1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh
TIKA CHINDRIANI KURNIA
Sebuah skripsi yang diajukan untuk diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
SKRIPSI
TIKA CHINDRIANI KURNIA 0808495
EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN CIRCULAR WORD PUZZLES
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM
MENULIS KALIMAT BAHASA PERANCIS BERDASARKAN
EVALUASI CECRL
(Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMA Negeri
1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013)
Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd
Yadi Mulyadi, M.Pd
NIP. 197812082005011002
Diketahui oleh:
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis
Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum
ABSTRAK
Kurnia, Tika Chindriani. 2012. Efektivitas Teknik Permainan Circular Word
Puzzles untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Menulis Kalimat Bahasa Perancis Berdasarkan Evaluasi CECRL (Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013). Bandung: FPBS UPI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam keterampilan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis sebelum dan sesudah penggunaan teknik permainan circular word puzzles. Selain dari itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan penggunaan teknik permainan circular word puzzles dalam keterampilan menulis kalimat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen dengan desain penelitian, yaitu pre-test and post-test group. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, tes, dan angket yang diberikan kepada 20 responden (siswa kelas XII IPS 4 SMAN 1 Rancaekek). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 4, SMA Negeri 1 Rancaekek, Tahun Ajaran 2012/2013. Penggunaan teknik permainan circular
word puzzles untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis kalimat
bahasa Perancis menunjukkan nilai yang positif. Hal ini berdasarkan atas nilai perhitungan rata-rata siswa sebelum mendapat perlakuan (prates) yaitu sebesar 12,5 dengan nilai perhitungan rata-rata siswa setelah mendapat perlakuan (pasca tes) yaitu sebesar 15,7. Terdapat kenaikan terhadap nilai rata-rata siswa yaitu sebesar 3,2 poin. Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh hasil thitung sebesar 5,5, dengan taraf signifikasi 1% dan derajat kebebasan (d.b) sebesar 19, maka diperoleh nilai ttabel sebesar 2,861. Dengan demikian, nilai thitung > ttabel, yaitu 5,5>2,861. Dari hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa teknik permainan
circular word puzzles efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam keterampilan menulis kalimat bahasa Perancis. Peneliti memberikan rekomendasi kepada para pengajar agar teknik permainan circular word puzzles dapat dijadikan sebagai salah satu teknik alternatif dalam kegiatan pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis.
DAFTAR ISI
Daftar Isi ... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Tujuan Penelitian ... 1.4 Manfaat Penelitian ... 1.5 Asumsi dan Hipotesis ... 1.5.1 Asumsi ...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 3.3 Lokasi Penelitian ... 3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 3.8.1 Studi Pustaka ...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian ... 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian dan Analisis Data Prates ... 4.1.2 Deskripsi Data Penelitian dan Analisis Data Pasca Tes ... 4.1.3 Distribusi Data Penelitian ... 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 4.2.1 Pengolahan Data Penelitian Prates dan Pasca Tes ... 4.2.2 Pembuktian Hipotesis ... 4.3 Analisis Teknik Permainan Circular Word Puzzles ...
4.4 Analisis Angket ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan ... 5.2 Rekomendasi ...
84 87
Daftar Pustaka ... 89 Lampiran-Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa asing di Indonesia untuk tingkat sekolah baik
sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas/kejuruan telah
menjadi satuan mata pelajaran yang tidak dapat terpisahkan dalam kurikulum
sekolah. Kebutuhan akan pemerolehan bahasa asing di tingkat sekolah menengah
sangatlah besar mengingat bahwa bahasa asing merupakan salah satu bahasa
penunjang bagi siswa untuk dapat berinteraksi luas dengan sesamanya di kancah
internasional. Salah satu bahasa asing yang dipelajari pada tingkat sekolah
menengah adalah Bahasa Perancis dan sudah dapat dijumpai pembelajarannya di
tingkat SMA/SMK/MA.
Kurikulum pembelajaran Bahasa Perancis merujuk kepada pendekatan
komunikatif. Pendekatan komunikatif merupakan salah satu pendekatan yang
dianggap baik dalam pembelajaran bahasa karena pendekatan komunikatif lebih
mengutamakan pemakaian bahasa sesuai dengan fungsi dari bahasa itu sendiri.
Pendekatan pengajaran dengan menggunakan pendekatan komunikatif ini
budaya sebagai alat berkomunikasi dalam Bahasa Perancis yang baik dan benar
sesuai dengan kaidah kebahasaan.
Bahasa Perancis sebagai bahasa asing (FLE) diperoleh siswa tidak secara
alami, berbeda dengan bahasa ibu atau bahasa pertama, Bahasa Perancis ini
diperoleh siswa dalam situasi formal atau situasi non formal, contohnya di
lingkungan sekolah atau kursus bahasa. Oleh sebab itu, peran utama guru sebagai
pengajar Bahasa Perancis sangat besar terhadap keberhasilan siswa dalam
menguasai Bahasa Perancis.
Terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasi oleh
pembelajar bahasa, termasuk Bahasa Perancis agar dapat berkomunikasi dengan
baik, di antaranya adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Dari keempat keterampilan
berbahasa yang diajarkan kepada siswa, keterampilan menulis adalah
keterampilan bahasa terakhir yang dipelajari. Hal ini dikarenakan keterampilan
menulis dalam Bahasa Perancis merupakan suatu keterampilan yang produktif dan
ekspresif, sehingga membutuhkan keahlian khusus dalam menyelesaikan sebuah
tulisan dalam hal ini tulisan berbahasa Perancis.
Dalam proses pembelajaran sehari-hari baik di tingkat SMA/SMK/MA,
dalam keterampilan menulis Bahasa Perancis. Perbedaan kaidah kebahasaan
antara Bahasa Perancis dan bahasa Indonesia, kerapkali menyulitkan siswa dalam
menguasai keterampilan menulis Bahasa Perancis. Selain daripada itu, kurangnya
penguasaan siswa terhadap kosakata Bahasa Perancis menjadi salah satu
penghambat siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Seperti yang dialami
siswa SMA Negeri 1 Rancaekek, kurangnya penguasaan siswa terhadap kosakata
Bahasa Perancis berdampak pada lemahnya kemampuan siswa dalam mempelajari
empat keterampilan berbahasa terutama dalam mempelajari keterampilan menulis.
Kosakata menjadi salah satu modal utama pembelajar dalam mempelajari Bahasa
Perancis. Kosakata digunakan pembelajar untuk dapat membentuk kalimat baik
secara lisan maupun tulisan. Tanpa adanya penguasaan kosakata yang baik, maka
akan terasa sulit bagi pembelajar dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa
Perancis. Oleh karena itu, sangat diharapkan kepada pembelajar (siswa) untuk
dapat menguasai kosakata Bahasa Perancis sehingga dapat memudahkan mereka
dalam berkomunikasi.
Untuk dapat membantu siswa dalam mempelajari Bahasa Perancis, perlu
adanya sebuah teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru agar siswa dapat
terampil dalam mempelajari dan menguasai kosakata yang akan membantu
mereka dalam pembelajaran empat keterampilan berbahasa, salah satunya adalah
pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru di dalam kelas ketika mengajarkan
Bahasa Perancis, salah satunya adalah dengan penggunaan teknik permainan
circular word puzzles (CWP) yang telah diimplementasikan pada pembelajaran
kosakata Bahasa Inggris di tingkat SMA/SMK/MA.
Teknik permainan CWP ini merupakan sebuah teknik pembelajaran
bahasa yang melatih kemampuan siswa dalam menguasai kosakata Bahasa
Perancis dengan cara bermain secara kelompok sehingga selain membantu siswa
dalam penguasaan kosakata, teknik permainan CWP ini dapat pula melatih
konsentrasi siswa, mengasah kecerdasan kognitif, dan melatih kerja sama antar
anggota tim, sehingga akan muncul suasana yang santai dan membantu siswa
dalam menyerap dengan cepat materi pembelajaran yang disampaikan di kelas
terutama dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis.
Pada dasarnya teknik permainan ini dirancang untuk membantu
pembelajar bahasa asing dalam menguasai kosakata. Namun, dalam penelitian ini
peneliti mencoba untuk menerapkan teknik permainan CWP dalam keterampilan
menulis kalimat Bahasa Perancis. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian terhadap efektivitas teknik permainan CWP dalam
keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis dengan penelitian yang berjudul “Efektivitas Teknik Permainan Circular Word Puzzles untuk Meningkatkan
Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMA Negeri 1 Rancaekek
Tahun Ajaran 2012/2013)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan
permasalahan penelitian ke dalam beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah teknik permainan circular word puzzles efektif untuk meningkatkan
kemampuan siswa terkait keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis?
2. Apa saja tahap-tahap yang dilakukan dalam penerapan teknik permainan
circular word puzzles untuk pembelajaran Bahasa Perancis di SMA Negeri 1
Rancaekek tahun ajaran 2012/2013?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan teknik permainan circular word puzzles
dalam membantu siswa SMA Negeri 1 Rancaekek tahun ajaran 2012/2013
untuk menulis kalimat Bahasa Perancis?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. memperoleh gambaran terkait efektivitas teknik permainan circular word
puzzles untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap keterampilan
2. mengkaji penerapan teknik permainan circular word puzzles dalam
pembelajaran Bahasa Perancis SMA Negeri 1 Rancaekek tahun ajaran
2012/2013.
3. memperoleh data perihal kelebihan dan kekurangan teknik permaian circular
word puzzles dalam menulis kalimat Bahasa Perancis.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti:
Penelitian ini memberikan manfaat kepada peneliti tentang bagaimana
melakukan sebuah penelitian untuk mengembangkan suatu teknik
pembelajaran bahasa terutama teknik permainan circular word puzzles dalam
keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis.
2. Bagi siswa:
Bagi siswa sendiri, penelitian ini dapat membantu siswa dalam menambah dan
menguasai kosakata yang akan digunakan dalam menulis kalimat Bahasa
Perancis melalui suatu teknik pembelajaran bahasa yaitu teknik permainan
circular word puzzles.
Bagi pihak sekolah, penelitian ini dijadikan sebagai bahan masukan kepada
lembaga (SMA Negeri 1 Rancaekek) tentang proses pembelajaran siswa
dalam mata pelajaran Bahasa Perancis.
4. Bagi peneliti selanjutnya:
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi terkait implementasi teknik permainan circular word puzzles untuk
keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis di tingkat SMA/SMK/MA.
1.5 Asumsi dan Hipotesis
1.5.1 Asumsi
Surakhmad dalam (Arikunto, 2006: 65) mengungkapkan bahwa anggapan
dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya
diterima oleh penyelidik. Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Keterampilan menulis adalah salah satu dari empat keterampilan
berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasi oleh siswa.
2. Permainan CWP merupakan salah satu permainan yang dapat digunakan
oleh pengajar sebagai teknik pembelajaran bahasa.
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti data yang terkumpul (Arikunto,
2006: 71).
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis yaitu teknik
permainan CWP efektif digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
“Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang
digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada tahap
pengambilan keputusannya” (Sutedi, 2009: 45). Sedangkan fungsi dari metode
penelitian ini adalah sebagai cara untuk mempermudah suatu kegiatan dalam
mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Setiap jenis penelitian memiliki metode
penelitian yang berbeda, disesuaikan dengan tujuan penelitian itu sendiri.
Terdapat berbagai jenis penelitian yang dapat digunakan sesuai dengan
fungsi dan tujuannya. Ali membagi jenis penelitian berdasarkan fungsi dan
kegunaannya, yaitu penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian tindakan,
penelitian evaluatif, dan penelitian assesment. Dilihat dari tujuannya,
Sukmadinata menggolongkan penelitian menjadi penelitian desktriptif, penelitian
prediktif, penelitian improftif, dan penelitian eksplanatif. Dari segi metode,
Sukardi menggolongkan penelitian menjadi penelitian deskriptif, penelitian
sejarah, penelitian survey, penelitian eksperimen, dan penelitian ex-postfakto.
Sedangkan, penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif merupakan penelitian
Untuk penelitian eksperimental, Campbell & Stanley dalam Arikunto
(2006: 84) membagi penelitian eksperimental ini menjadi 2 jenis yaitu pre
experimental design dan true eksperimental design.
Dalam penelitian yang ini, peneliti memiliki tujuan untuk memperoleh
gambaran terkait efektivitas teknik permainan circular word puzzles dalam
meningkatkan kemampuan siswa terkait keterampilan menulis kalimat bahasa
Perancis. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan metode penelitian pra eksperimen
untuk menguji efektivitas teknik permainan circular word puzzles dalam menulis
kalimat sederhana Bahasa Perancis ini.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian pra-eksperimen adalah
prates dan pasca tes grup, dengan pola desain penelitian digambarkan sebagai
berikut:
Ket: 01 : prates (tes awal)
X : treatment (perlakuan)
02 : pasca tes (tes akhir), (Arikunto, 2006: 85)
Dalam penelitian ini observasi dilakukan 2 kali yaitu sebelum dan sesudah
eksperimen. Sedangkan perbedaan antara hasil observasi sebelum dan sesudah
eksperimen diasumsikan sebagai efek dari treatment atau perlakuan.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono (2005: 55).
Populasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah karakteristik siswa
SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013 kelas XII IPS 4 yang
berjumlah 40 peserta didik dalam menulis kalimat sederhana Bahasa Perancis. “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” Sugiyono (2005: 56). Ruslan (2003: 147) menuliskan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian eksperimental yaitu minimum sekitar 15
objek per kelompok. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 20 peserta didik di kelas XII IPS 4 SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun
Ajaran 2012/2013 Semester Ganjil.
Lokasi tempat dimana penelitian ini diadakan adalah di SMA Negeri 1
Rancaekek yang beralamat di Jl. Walini Rancaekek – Kabupaten Bandung.
3.4 Variabel Penelitian
“Variabel adalah gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati”
Sugiyono (2006: 2). Terdapat empat macam variabel berdasarkan hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu variabel independen, variabel
dependen, variabel moderator, dan variabel intervening (Sugiyono, 2006: 3-4).
Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel
independen dan variabel dependen. Sugiyono (2006: 3) menyebutkan bahwa “Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat)”. Sedangkan, “variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas”.
Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah teknik
permainan circular word puzzles, sedangkan variabel dependen (variabel terikat)
dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis.
3.5 Definisi Operasional
Efektivitas Teknik Permainan Circular Word Puzzles untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Menulis Kalimat Bahasa Perancis (Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013):
1. Efektivitas
“L’efficacité est capacité de produire un résultat avec le minimum effort”
(Rey et al., 2011: 232). (Efektivitas adalah kapasitas atau kemampuan dalam
memperoleh hasil dengan upaya yang seminimal mungkin).
Efektivitas yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tingkat
keberhasilan teknik permainan circular word puzzles sebagai upaya dalam
meningkatkan kemampuan menulis kalimat Bahasa Perancis pada siswa.
2. Teknik Permainan
Huizinga dalam Sopiawati (2010: 135) menyebutkan bahwa:
Le jeu est une action ou une activité volontaire, accomplie dans certaines limites fixées de temps et de lieu, suivant une règle librement
consentie mais complètement impérieuse, pourvue d’une fin de soi, accompagnée d’un sentiment de tension ou de joie, et d’une conscience d’être.
Teknik permainan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah teknik
permainan yang dapat memberikan rasa senang dan motivasi kepada siswa
sehingga dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis kalimat
Bahasa Perancis.
3. Cicular Word Puzzles
Circular word puzzles adalah kumpulan kata yang dibentuk ke dalam
lingkaran puzzle. Seperti yang dituliskan oleh Widyantoro, et al (2008: 102)
“Circular words are those words which can be placed into a circular puzzle”.
Dalam penelitian ini, circular word puzzles akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis.
Circular word puzzles ini berisikan kosakata Bahasa Perancis yang telah
disesuaikan dengan tema pembelajaran.
4. Keterampilan Menulis Kalimat
Rey, et al. (2011: 230) memaparkan pengertian menulis adalah “Tracer des signes d’écriture, un ensemble organisé de ces signes” (penggabungan
tanda-tanda secara tertulis, untuk membentuk suatu kesatuan).
titik, tanda tanya, atau tanda seru”. Pengertian di atas sejalan dengan
Delatour, et al. (1991:7) yang menyebutkan pengertian kalimat sebagai
berikut:
Une phrase est un assemblage de mots formant une unité de sens.
À l’écrit le premier mot commence par une majuscule et le dernier est suivi d’un point (.),d’un point d’exclamation(!), d’un point d’interrogation (?) ou de points de suspension (...). (1991:7).
(kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang membentuk suatu kesatuan makna. Dalam tulisan kata pertama oleh huruf besar dan kata terakhir diikuti oleh titik (.), tanda seru (!),tanda tanya (?) atau titik-titik (...)).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis
kalimat adalah sebuah keterampilan menggabungkan kata-kata untuk
membentuk sebuah pernyataan dan makna dengan penggunaan tanda baca
yang berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi tulisan
tersebut. Keterampilan menulis kalimat yang dimaksudkan dalam penelitian
ini adalah keterampilan menulis kalimat sederhana Bahasa Perancis.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
Dalam sebuah penelitian, keberadaan instrumen sangat menentukan hasil
daripada sebuah penelitian. Jenis istrumen yang digunakan sangat ditentukan oleh
beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia,
jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan bila data sudah terkumpul
(Arikunto, 20006: 160). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes dan angket.
3.6.1 Tes
Arikunto (2006: 150) menyebutkan bahwa tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Terdapat tiga jenis tes, yaitu tes tulisan, tes lisan, dan tes tindakan (Sutedi,
2009: 125). Dalam penelitian ini, tes yang akan digunakan adalah berupa tes
tertulis, yaitu berupa tulisan siswa dalam menulis kalimat sederhana Bahasa
Perancis dengan menggunakan teknik permainan circular word puzzles.
Terdapat dua kali tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini,
yaitu prates dan pasca tes. Kedua tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis. Prates berfungsi
sebagai alat ukur pengetahuan siswa dalam menulis kalimat Bahasa Perancis
kemampuan siswa dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis setelah
menggunakan teknik permainan circular word puzzles.
Pada prates, peneliti memberikan soal kepada siswa untuk membuat
kalimat yang berkaitan dengan les activités des étudiants dans le temps libre
sebanyak 10 kalimat tanpa menggunakan teknik permainan circular word puzzles,
kemudian pada pasca tes peneliti meminta siswa untuk membuat kalimat
bertemakan les goûts sebanyak 10 kalimat dengan menggunakan teknik
permainan circular word puzzles.
Adapun kisi-kisi dalam soal tes keterampilan menulis kalimat Bahasa
Perancis ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Soal
Kompetensi Dasar Kelas/
Format penilaian untuk menulis kalimat sederhana yang diberikan kepada
untuk tingkat A1 yang diperoleh dari Tagliante (2005: 70) dengan mengacu
kepada standarisasi CECRL dan dikembangkan sendiri oleh peneliti. Adapun
format penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Aspek Penilaian Tes Keterampilan Menulis Kalimat
No. Aspek yang
dinilai Kriteria Skor
Skor
1) Tidak ada satupun struktur kalimat, konjugasi, 5) Tidak ada kalimat yang
3.6.2 Angket
Faisal menyebutkan bahwa “angket merupakan salah satu instrumen
pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (manusia dijadikan
subjek penelitian)” (Sutedi, 2009: 133). Sedangkan Arikunto (2006: 151),
menyebutkan bahwa “angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden ...”.
Angket diberikan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
setelah siswa diberikan prates, perlakuan, dan pasca tes. Adapun tujuan dari
penyebaran angket kepada siswa ini adalah untuk memperoleh data mengenai
minat siswa dalam belajar Bahasa Perancis, pengetahuan siswa terhadap jenis dan
pembentukan kalimat, kendala dan penyelesaian siswa ketika menulis kalimat
Bahasa Perancis, serta tanggapan dan pendapat siswa tentang teknik permainan
circular word puzzles dalam menulis kalimat sederhana Bahasa Perancis.
Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam membuat angket
penelitian ini, yaitu:
1. menyusun kisi-kisi angket,
2. mengembangkan kisi-kisi tersebut ke dalam bentuk pertanyaan,
3. menyusun urutan pertanyaan angket,
Adapun kisi-kisi dalam pembuatan angket penelitian adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket Penelitian
6.
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen” (Arikunto, 2006: 168). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang ingin diukur.
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa
tes, oleh sebab itu pengujian yang dilakukan adalah pengujian validitas isi dengan
meminta kepada dua orang dosen ahli penimbang (expert judegment) untuk
menguji validitas instrumen yang berupa handout, tes, dan angket. Sugiyono
pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan materi pelajaran...”.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk tujuan mendapatkan data yang sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Data yang diperoleh untuk kepentingan penelitian
ini haruslah relevan. Oleh karena itu, dalam proses pengumpulan data, peneliti
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data agar data yang diperoleh sesuai
dengan keperluan penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
3.8.1 Studi Pustaka
“Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan”
(Nazir, 1988: 111).
Tujuan dari metode studi pustaka dalam penelitian adalah untuk
memudahkan peneliti dalam mencari informasi yang relevan dengan masalah
penelitian, mengkaji landasan teoritis yang sesuai dengan permasalahan, dan
untuk membantu peneliti dalam memecahkan masalah dan memunculkan
Melalui teknik pengumpulan studi pustaka ini, peneliti memperoleh
sumber informasi yang berkaitan dengan penelitian dari buku-buku, jurnal,
catatan, artikel, dan dokumen-dokumen lainnya yang relevan.
3.8.2 Tes
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampaun
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Arikunto, 2006: 150).
Dalam penelitian ini, tes diberikan kepada siswa untuk memperoleh data
dalam mengukur keterampilan siswa terhadap keterampilan menulis kalimat
Bahasa Perancis. Tes yang berupa soal uraian dibagi menjadi dua bagian, yaitu tes
awal (tes sebelum treatment) dan tes akhir (tes setelah treatment). Pada tes awal,
siswa diminta untuk menuliskan kegiatan yang dilakukan dalam waktu luang
mereka dalam bentuk kalimat sederhana sebanyak 10 kalimat. Sedangkan pada tes
akhir, siswa diminta membuat kalimat mengenai hobi mereka sebanyak sepuluh
kalimat dengan menggunakan teknik permainan circular word puzzles.
3.8.3 Angket
“Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
Angket yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 butir
pertanyaan dengan 14 butir pertanyaan tertutup berbentuk pilihan ganda dan satu
butir pertanyaan terbuka berbentuk uraian. Tujuan dalam penyebaran angket ini
adalah untuk memperoleh data perihal ketertarikan atau minat siswa dalam
pembelajaran Bahasa Perancis dan kegiatan menulis, kendala dan penyelesaian
yang dilakuakan siswa dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis,
pendapat siswa mengenai permaian circular word puzzles, pendapat siswa
mengenai kelebihan dan kekurangan permainan circular word puzzles, serta saran
siswa terhadap teknik permainan circular word puzzles dalam keterampilan
menulis kalimat Bahasa Perancis.
3.9 Prosedur Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melewati dua tahap, yaitu
tahap persiapan dan tahap penelitian. Kedua tahap tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:
3.9.1 Persiapan Penelitian
Terdapat beberapa hal yang peneliti lakukan sebelum melaksanakan
1. Tinjauan pustaka, peneliti melakukan studi pustaka guna memperoleh data
yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan landasan teoritis untuk
membantu peneliti dalam merumuskan hipotesis penelitian.
2. Menyusun proposal penelitian yang berisikan gambaran umum mengenai
penelitian yang akan dilaksanakan.
3. Mengajukan proposal penelitian pada Seminar Proposal Jurusan Pendidikan
Bahasa Perancis untuk kemudian disahkan dengan keluarnya Surat Keputusan
Dosen Pembimbing 1 dan Dosen Pembimbing 2.
4. Menyusun instrumen penelitian yang berupa soal prates, pasca tes, dan angket.
5. Mengkonsultasikan instrumen penelitian pada kedua dosen pembimbing,
kemudian meminta dua orang dosen ahli (expert judgement) untuk menguji
validitas instrumen penelitian tersebut.
6. Menentukan lokasi penelitian yaitu di SMA Negeri 1 Rancaekek, dan
meminta surat izin penelitian dari Fakultas untuk kemudian diserahkan kepada
pihak sekolah.
3.9.2 Proses Penelitian
Penelitian dilakukan guna memperoleh data perihal kemampuan siswa
dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis dengan melalui beberapa
tahapan penelitian, yaitu prates, treatment, dan pasca tes. Tahapan penelitian
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis
kalimat sederhana Bahasa Perancis yang berkaitan dengan kegiatan siswa di
waktu luang. Pada tahap prates, siswa menulis kalimat tanpa menggunakan
teknik permainan circular word puzzles.
2. Tahap treatment (perlakuan)
Pada tahap ini, perlakuan kepada siswa dilakukan sebanyak dua kali. Peneliti
memberikan penjelasan kepada siswa mengenai jenis-jenis kalimat dan
struktur kalimat dalam Bahasa Perancis dan penggunaan teknik permainan
circular word puzzles.
3. Tahap pasca tes
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis
kalimat sederhana Bahasa Perancis yang berkaitan dengan hobi setelah
mendapat perlakuan teknik permainan circular word puzzles. Setelah siswa
selesai mengerjakan soal pasca tes berupa tes uraian, peneliti menyebarkan
angket kepada siswa untuk memperoleh data tentang minat siswa dalam
pembelejaran keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis dengan
menggunakan teknik permainan circular word puzzles.
Skenario pembelajaran dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian
yaitu pada saat treatment dan pasca tes. Adapun skenario pembelajaran tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Tahap Treatment (perlakuan)
a. Kegiatan Awal (10 menit)
- Menyapa dan mengabsen siswa.
- Melakukan kegiatan apersepsi: menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan hobi siswa
- Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu menulis, serta
menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
- Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis kalimat Bahasa Perancis.
- Memberi materi tentang pola pembentukan kalimat sederhana Bahasa
Perancis.
- Memberi contoh kalimat sederhana Bahasa Perancis yang berkaitan
Elaborasi
- Membagi siswa ke dalam kelompok.
- Membagikan lembaran kertas berisi kosakata dalam bentuk CWP yang
berkaitan dengan hobi kepada masing-masing kelompok untuk
melaksanakan kegiatan permainan CWP.
- Menjelaskan aturan permainan CWP.
- Meminta setiap kelompok untuk mencermati kosakata dan membuat
kalimat dengan menggunakan kosakata yang terdapat dalam CWP.
- Meminta perwakilan setiap kelompok untuk menuliskan kalimat yang
telah mereka buat di papan tulis.
Konfirmasi
- Membahas kalimat yang telah dibuat siswa dan meluruskan jawaban
yang salah serta menegaskan jawaban yang benar.
- Memberikan balikan atas apa yang dikerjakan siswa.
c. Kegiatan Penutup (20 menit)
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang tidak
dimengerti.
2. Tahap Pasca Tes
a. Kegiatan Awal (10 menit)
- Menyapa dan mengabsen siswa.
- Melakukan kegiatan apersepsi: menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan hobi siswa
- Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai yaitu menulis, serta
menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
- Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis kalimat Bahasa Perancis.
- Memberi materi tentang pola pembentukan kalimat sederhana Bahasa
Perancis.
- Memberi contoh kalimat sederhana Bahasa Perancis yang berkaitan
dengan hobi dengan melibatkan siswa.
Elaborasi
- Membagi siswa ke dalam kelompok.
- Meminta kepada setiap siswa untuk menulis 10 kosakata yang
- Memberikan soal pasca tes kepada siswa yaitu membuat 10 kalimat
yang berkaitan dengan hobi siswa berdasarkan kosakata yang telah
dibuat.
- Memberikan angket penelitian kepada siswa dan meminta siswa untuk
mengisi angket penelitian.
Konfirmasi
- Membahas kalimat yang telah dibuat siswa dan meluruskan jawaban
yang salah serta menegaskan jawaban yang benar.
- Memberikan balikan atas apa yang dikerjakan siswa.
c. Kegiatan Penutup (20 menit)
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang tidak
dimengerti.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Peneliti memberikan beberapa kesimpulan berdasarkan rumusan masalah
yang peneliti ajukan dalam penelitian ini yaitu, perihal efektivitas teknik
permainan circular word puzzles dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa
Perancis, proses pengaplikasian teknik permainan ini, serta mengenai kelebihan
dan kekurangan teknik permainan ini dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa
Perancis. Adapun kesimpulan yang dapat peneliti paparkan adalah sebagai
berikut:
1. Setelah diadakan tes yang berupa tes awal (prates) dan tes akhir (pasca tes)
kepada sampel penelitian, peneliti memperoleh data berupa nilai yang
menunjukkan adanya peningkatan pada kemampuan menulis kalimat
sederhana responden setelah penggunaan teknik permainan circular word
puzzles. Nilai rata-rata prates siswa sebelum mendapatkan perlakuan teknik
permainan circular word puzzles adalah sebesar 12,5. Sedangkan, nilai
rata-rata pasca tes siswa dalam keterampilan menulis kalimat sederhana Bahasa
Perancis setelah mendapat perlakuan berupa penggunaan teknik permainan
nilai rata-rata prates dan pasca tes siswa yaitu sebesar 3,2. Berdasarkan
perbedaan nilai rata-rata siswa sebesar 3,2 poin tersebut menunjukkan bahwa
teknik permainan circular word puzzles efektif digunakan sebagai salah
satu teknik pembelajaran bahasa dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa
Perancis. Selain dari adanya perbedaan antara nilai rata-rata prates dan pasca
tes siswa, teknik permainan circular word puzzles dapat dikatakan efektif
berdasarkan perhitungan pembuktian hipotesis. Pada perhitungan pembuktian
hipotesis, peneliti menggunakan taraf signifikasi 1% dengan derajat kebebasan
adalah 19. Nilai ttabel untuk derajat kebebasan 19 dan taraf signifikasi 1%
adalah 2,861. Sedangkan besaran perhitungan statistik, diperoleh nilai thitung
sebesar 5,5. Berdasarkan nilai perhitungan tersebut, maka peneliti
menyimpulkan bahwa teknik permainan ini efektif digunakan dalam
keterampilan menulis kalimat bahasa Perancis berdasarkan hasil perhitungan
statistika dimana thitung > ttabel (5,5 > 2,861) yang menunjukkan bahwa hipotesis
kerja diterima.
2. Tahap-tahap yang peneliti lakukan selama proses pengaplikasian teknik
permainan circular word puzzles dalam keterampilan menulis kalimat ini
tertuang pada Skenario Pembelajaran yang dipaparkan pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Tahapan yang telah dirancang oleh peneliti
pelaksanan pembelajaran, sehingga selama proses pelaksanaan teknik
permainan circular word puzzles ini, kegiatan pembelajaran keterampilan
menulis dengan menggunakan teknik permainan circular word puzzles dapat
berjalan dengan baik. Adapun hambatan yang peneliti temukan selama
pengaplikasian teknik permainan ini adalah waktu yang digunakan melebihi
alokasi waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Kelebihan dan kekurangan penggunaan teknik permainan circular word
puzzles dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis siswa kelas XII
SMA Negeri 1 Rancaekek, tahun ajaran 2012/2013, adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan teknik permainan circular word puzzles, yaitu:
1. Teknik ini memberikan pembendaharaan kata yang lebih banyak untuk
digunakan dalam keterampilan menulis kalimat Bahasa Perancis.
2. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan
circular word puzzles menjadi lebih menarik dan tidak membosankan
karena diselingi oleh kegiatan bermain.
3. Teknik permainan ini memunculkan rasa solidaritas dan kerjasama
antar siswa dalam setiap kelompok.
4. Adanya kemungkinan timbul rasa bersaing dan keinginan untuk
b. Kekurangan teknik permainan circular word puzzles, yaitu:
1. Teknik permainan circular word puzzles menjadikan suasa kelas
menjadi gaduh.
2. Pelaksanaan teknik permainan circular word puzzles melebihi alokasi
waktu yang telah ditentukan.
Kekurangan di atas disebabkan oleh banyaknya jumlah siswa yang ada di
dalam ruangan sehingga menyebabkan siswa sulit diarahkan sehingga
menimbulkan kegaduhan selama proses pembelajaran keterampilan menulis
kalimat Bahasa Perancis.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang peneliti paparkan di atas, peneliti
memberikan beberapa rekomendasi yang akan peneliti tujukan kepada:
1. Siswa
Untuk dapat berkomunikasi secara lisan dan tulisan dalam Bahasa Perancis,
siswa diharapkan memiliki inisiatif dan motivasi tinggi untuk dapat
mempelajari Bahasa Perancis tidak hanya di jam pelajaran, tetapi juga di luar
jam pembelajaran. Banyak hal yang dapat siswa lakukan untuk menambah
ilmu dalam meningkatkan keterampilan Bahasa Perancis, terutama dalam
belajar kelompok antar siswa, membaca buku-buku yang berkaitan dengan
pembelajaran Bahasa Perancis, sering menulis dalam Bahasa Perancis dan
tidak segan untuk bertanya, meminta saran, atau meminta koreksian kepada
guru yang bersangkutan.
2. Pengajar Bahasa Perancis
Penggunaan teknik pembelajaran yang baik dan tepat sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran, dapat membantu pengajar dalam menyampaikan
materi di dalam kelas, dan memudahkan pengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik. Teknik pembelajaran yang dikemas secara menarik
dapat menghasilkan sebuah teknik yang menarik perhatian dan minat siswa
sehingga siswa dapat fokus dalam mempelajari keterampilan berbahasa
Perancis. Teknik permainan circular word puzzles dapat menjadi salah satu
referensi teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan
keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan menulis kalimat bahasa
Penelitian ini hanya menjabarkan salah satu cara penggunaan teknik
permainan circular word puzzles dalam kegiatan keterampilan menulis
kalimat sederhana bahasa Perancis. Peneliti lain diharapkan dapat
memunculkan inovasi baru dalam penggunaan teknik permainan circular
word puzzles sehingga teknik permainan ini juga dapat digunakan dalam
pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain selain dari pada keterampilan
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Sixth
Ed). Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Bescherelle. 1990. La Grammaire pour Tous. Paris: Hatier.
Darmawangsa, Dante. 2009. Technique d’Écriture Collaborative par Le Blog dans
L’Enseignement de La Production Écrite. Thesis Magister pada SPs UPI: Tidak
diterbitkan.
Delatour, et al. 1991. Grammaire du Français. Paris: Hachette.
Ehrlich, Eugeune. 2004. English Grammar. Jakarta: Erlangga.
Hall, Nigel dan Anne Robinson. 1995. Exploring Writing and Play in The Early
Years. London: David Fulton Publisher.
Handayani, Sri. 2010. Kata Teman Sebaya: Enseigner L’Intérculturel de Manière
Cooperative, dalam Le CECRL et La Persepective Actionelle dans
L’Enseignemnet du FLE en Indonésie. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa
Perancis, FPBS UPI.
Hoed, Benny H. 2008. CECR dan Pembentukan “Generasi Eropa” (Kerangka Acuan
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis. 2012. Pedoman dan Penyusunan Bimbingan
Skripsi. Bandung: FPBS UPI.
Loiseau, Raymond. 1997. Tata Bahasa Perancis. Bandung: CCF.
Lustyantie, Ninuk. 2010. Les Exercise de Conceptualisation dans L’Enseignement de
La “Grammaire” d’Une Langue Étrangère et CECRL, dalam Le CECRL et La
Persepective Actionelle dans L’Enseignemnet du FLE en Indonésie.
Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS UPI.
Mulyadi, Yadi. 2010. Competence Culturelle et Interculturelle en FLE, dalam Le
CECRL et La Persepective Actionelle dans L’Enseignemnet du FLE en
Indonésie. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS UPI.
Nababan, Sri Utari Subyakto. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pecqueux, Laurie Anne dan Émilie Saint-André. 2010. Mémo sur Le CECR, dalam Le
CECRL et La Persepective Actionelle dans L’Enseignemnet du FLE en
Indonésie. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS UPI.
Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Siahaan, Meryani. 2011. Application de La Technique “STAD” Basée sur L’Intérnet
dans L’Apprentissage de la Production Écrite. Thesis Magister pada SPs UPI:
Tidak diterbitkan.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Sopiawati, Iis. 2010. Comment Faire Les Étudiants à Étre Créatifs dans
L’Apprentissage de la Production Ècrite a Travers des Jeux?, dalam Le
CECRL et La Persepective Actionelle dans L’Enseignemnet du FLE en
Indonésie. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS UPI.
Sudjana, D. 1983. Metoda dan Teknik Kegiatan Belajar Partisipatif. Bandung: Theme.
Sudjana, D. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sutedi, Dedi. 2009. Pengantar Penelitian Bahasa Jepang. Bandung: FPBS, UPI.
Tagliante, Christine. 2005. L’Évaluation et Le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International.
Widyantoro, et al. 2008. Effective Communication. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Internet
Limoges, Académie. 2006. Les Descripteur du CECR. [Online]. Tersedia: pedagogie.ac-limoges.fr [28 September 2012].
Silva, Haydée. 2008. Le Jeu en Classe de Langue. [Online]. Tersedia: http://tenseignes_tu.com/ [20 April 2012].
Syukron, Muh. 2011. Penggunaan Media Games Puzzle. [Online]. Tersedia: http://syukronsahara.blogspot.com/2011/05/penggunaan-media-games-
puzzle.html [29 Oktober 2012].
http://www.docstoc.com/docs/24411019/Peta-Materi-Pokok-Program-Pilihan---DOC [23 Desember 2012].
http://www.roqa.co.uk/html_ciruclar_crossword_puzzle.html/ [19 Februari 2012].