DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan Penelitian... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 5
1.5 Asumsi dan Hipotesis... 6
1.5.1 Asumsi... 6
1.5.2 Hipotesis... 6
BAB II STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS MEDIA VIDEO DALAM KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF... 7
2.1 Strategi Pembelajaran... 7
2.1.1 Pengertian Strategi Pembelajaran... 7
2.1.2 Perbedaan antara Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran... 8
2.1.3 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran... 9
2.2 Strategi Pembelajaran Mind Map... 12
2.2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Mind Map... 12
2.2.2 Manfaat Mind Map... 15
2.2.3 Penggunaan Mind Map dalam Keseharian... 16
2.2.4 Langkah-Langkah Pembuatan Mind Map... 20
2.3 Media Pembelajaran... 21
2.3.1 Pengertian Media Pembelajaran... 21
2.3.2 Tujuan Media Pembelajaran... 23
2.3.3 Manfaat Media Pembelajaran... 24
2.3.4 Nilai dan Kegunaan Media Pembelajaran... 25
2.3.5 Klasifikasi Media Pembelajaran... 25
2.4.1 Pengertian Media Video... 30
2.4.2 Penggunaan Media Video di Kelas... 31
2.5 Menulis... 33
2.5.1 Menulis Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa... 33
2.5.2 Aktivitas Menulis dalam Bahasa Asing... 36
2.5.2.1 Karakteristik Tulisan dalam Bahasa Asing... 36
2.5.2.2 Proses Penulisan dalam Bahasa Asing... 39
2.5.3 Fungsi dan Tujuan Kegiatan Menulis... 41
2.5.4 Tahap-Tahap Penulisan... 44
2.5.5 Langkah-Langkah Penulisan... 45
2.5.6 Evaluasi Keterampilan Menulis dalam Bahasa Asing... 45
2.6 Paragraf... 48
2.6.1 Pengertian Paragraf... 48
2.6.2 Unsur-Unsur Paragraf... 49
2.6.3 Ciri-Ciri Paragraf... 50
2.6.4 Syarat-Syarat Paragraf... 51
2.6.5 Pengembangan Paragraf... 51
2.6.6 Macam-Macam Paragraf... 52
2.7 Paragraf Deskriptif... 53
2.7.1 Pengertian Paragraf Deskriptif... 53
2.7.2 Unsur Kebahasaan dalam Paragraf Deskriptif... 54
2.7.3 Menulis Paragraf Deskriptif... 55
2.8 Strategi Pembelajaran Mind Map Berbasis Media Video dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Perancis... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 62
3.1 Metode dan Desain Penelitian... 62
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian... 63
3.3 Variabel Penelitian... 64
3.4 Definisi Operasional... 65
3.5 Instrumen Penelitian... 69
3.5.1 Tes... 69
3.5.2 Angket... 70
3.6 Validitas... 70
3.7 Teknik Pengumpulan Data... 71
3.7.1 Studi Pustaka... 72
3.7.2 Tes... 72
3.7.3 Angket... 76
3.8 Prosedur Penelitian... 78
3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data... 79
3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen... 80
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 85
4.1 Hasil Penelitian... 85
4.1.1 Deskripsi Data Pre-test dan Post-test Menulis Paragraf Deskriptif... 85
4.1.2 Distribusi Data Pre-test dan Post-test... 91
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 92
4.2.1 Pengolahan Data Penelitian... 92
4.2.1.1 Analisis Perhitungan Nilai Rata-Rata Pre-test dan Post-test... 92
4.2.1.2 Analisis Perhitungan Koefisien Signifikansi antara Nilai Rata-Rata Pre-test dan Post-test... 94
4.2.2 Pengujian Hipotesis... 97
4.3 Deskripsi Angket... 98
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 108
5.1 Kesimpulan... 108
5.2 Rekomendasi... 110
5.2.1 Rekomendasi untuk Pengajar Bahasa Perancis... 110
5.2.2 Rekomendasi untuk Siswa... 111
5.2.3 Rekomendasi untuk Peneliti Lainnya... 111
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Sebagai suatu
sistem yang beroperasi dalam masyarakat, bahasa memiliki fungsi utama, yaitu
sebagai alat komunikasi. Dalam praktiknya, komunikasi tidak selalu diungkapkan
dalam bentuk lisan, namun juga dapat berlangsung dalam konteks wacana atau
tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam
berkomunikasi dengan alasan keleluasaan dalam menyampaikan pesan atau
gagasan. Di samping itu, tulisan dapat dijadikan media untuk mengungkapkan
segala bentuk kondisi emosional.
Namun terkadang seseorang menemui kendala dalam mengungkapkan
idenya secara tertulis, terlebih lagi dalam bahasa asing, misalnya bahasa Perancis.
Hambatan yang sering ditemui, di antaranya kesulitan dalam mengembangkan
gagasan. Padahal kegiatan mengembangkan gagasan akan menjadi mudah, apabila
penulis, dalam hal ini siswa, memiliki wawasan dan informasi pendukung
mengenai topik yang akan ditulisnya. Informasi-informasi pendukung tersebut
dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Apabila tidak
memungkinkan, siswa juga dapat melakukan pengamatan melalui media.
Salah satu bentuk media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
adalah media video. Penggunaan media ini ditujukan untuk memberikan
sehingga siswa tidak kebingungan dalam memaparkan objek tersebut ke dalam
serangkaian kalimat. Di samping itu, video juga berfungsi sebagai stimulus untuk
mengembangkan imajinasi siswa. Dengan menggunakan media video, diharapkan
siswa dapat terinspirasi oleh objek yang ditampilkan dan tidak menutup
kemungkinan, siswa mengembangkan hasil pengamatannya tersebut ke dalam
sebuah tulisan dengan dibantu kreativitas dan imajinasinya.
Selain terbentur oleh ide, terkadang siswa mengalami kesulitan dalam
menyampaikan informasi secara terarah. Hal ini dikarenakan ide-ide pokok yang
ditulis tidak sistematis. Permasalahan tersebut menuntut pengajar untuk membuat
sebuah inovasi dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan menggunakan
strategi pembelajaran yang tepat yang dapat membantu siswa dalam
meningkatkan kemampuan menulis.
Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan
keterampilan menulis siswa, di antaranya Mind Map. “Mind Map merupakan
suatu cara kreatif yang digunakan untuk menggambarkan sebuah tema, ide, atau
gagasan” (Saleh, 2008: 68). Strategi ini diperkenalkan pada tahun 1974 oleh
Tony Buzan, seorang ahli pengembangan potensi manusia berkebangsaan Inggris.
Konsep dari strategi ini banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti bisnis
dan teknologi. Strategi ini telah terbukti berhasil dapat membantu memecahkan
masalah, menyusun rencana pemasaran, menyusun sebuah proyek, dan lain-lain.
Karena konsep dari Mind Map dinilai efektif, para ahli di bidang pendidikan pun
mengadopsinya untuk diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Namun,
maka dilakukan berbagai penelitian, seperti penelitian yang dilakukan oleh
Mizwiria (2007), mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI
dengan judul penelitian “Penerapan Metode Peta Pikiran (Carte Heuristique)
dalam Menulis Karangan Narasi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Perancis FPBS
UPI”. Dari hasil penelitian tersebut, Mind Map atau peta pikiran terbukti efektif
dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan sebuah penelitian mengenai penggunaan Mind Map. Namun kali ini,
peneliti mengaplikasikannya dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis
paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek dengan
menambahkan penggunaan media video sebagai stimulus bagi siswa dalam
kegiatan menulis. Peneliti menuangkan ide tersebut ke dalam sebuah penelitian
yang berjudul “Efektivitas Strategi Pembelajaran Mind Map Berbasis Media
Video dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif ”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas,
peneliti merumuskan permasalahan ke dalam beberapa pertanyaan sebagai
berikut:
1) Bagaimana kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1
SMA Negeri 1 Rancaekek sebelum menggunakan strategi pembelajaran
2) Bagaimana kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1
SMA Negeri 1 Rancaekek setelah menggunakan strategi pembelajaran Mind
Map berbasis media video?
3) Apakah strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video efektif dalam
meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS
1 SMA Negeri 1 Rancaekek semester ganjil tahun ajaran 2012/2013?
4) Apa kekurangan dan kelebihan strategi pembelajaran Mind Map berbasis
media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf
deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1) Mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII
IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek sebelum menggunakan strategi
pembelajaran Mind Map berbasis media video.
2) Mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII
IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek setelah menggunakan strategi pembelajaran
Mind Map berbasis media video.
3) Mengkaji efektivitas strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video
dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas
4) Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan strategi pembelajaran Mind
Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis
paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek.
1.4 Manfaat/ Signifikansi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1) Manfaat bagi peneliti:
Melalui penelitian ini, peneliti dapat memperoleh pengalaman empiris
dalam melakukan penelitian yang bersifat eksperimental. Di samping itu,
penelitian ini juga dapat dijadikan bekal bagi peneliti untuk terjun menjadi
tenaga pengajar profesional di masa mendatang.
2) Manfaat bagi pengajar:
(1) Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran
bahasa Perancis, khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf
deskriptif.
(2) Memberikan input dan ide pemikiran mengenai pentingnya strategi
pembelajaran dan penggunaan media yang menarik dalam upaya
meningkatkan keterampilan berbahasa Perancis.
3) Manfaat bagi siswa:
(1) Siswa dapat lebih termotivasi dalam mempelajari bahasa Perancis.
(2) Siswa menjadi lebih kreatif dalam proses pembelajaran.
(3) Dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis
4) Manfaat bagi peneliti lainnya:
Sebagai masukan atau referensi bagi peneliti yang ingin mengkaji dan
mengembangkan penelitian sejenis.
1.5 Asumsi dan Hipotesis
1.5.1 Asumsi
“Asumsi adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti, yang
akan berfungsi sebagai pijakan di dalam melaksanakan penelitian” (Arikunto,
1998: 41).
Berkaitan dengan hal tersebut, maka asumsi dalam penelitian ini adalah:
1) Kemampuan menulis memegang peranan penting dalam menunjang
keterampilan berbahasa.
2) “Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan
menulis lebih sulit dikuasai” (Iskandarwassid dan Sunendar, 2008: 248).
3) Strategi dan media merupakan unsur penting dalam sebuah pembelajaran.
1.5.2 Hipotesis
Menurut Agus Irianto (2004: 97), “hipotesis merupakan jawaban
sementara yang masih perlu diuji kebenarannya melalui fakta-fakta”.
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki hipotesis bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test siswa kelas XII IPS 1 SMA
Negeri 1 Rancaekek semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 dalam menulis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
“Metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
suatu objek studi atau suatu penelitian” (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini
menunjukkan bahwa pada dasarnya setiap penelitian dilakukan untuk tujuan
tertentu. Menurut Sugiyono (2012: 5) “secara umum tujuan penelitian ada tiga
macam jenis, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan”.
Ada penelitian yang dilakukan untuk menemukan temuan baru yang sebelumnya
belum pernah diketahui, ada juga penelitian yang tujuannya untuk membuktikan
keabsahan suatu informasi atau pengetahuan tertentu, ataupun penelitian yang
ditujukan sebagai pengembangan dari pengetahuan yang telah ada.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi
pembelajaran Mind Map dengan menambahkan penggunaan media video sebagai
stimulus sekaligus sumber informasi dalam upaya meningkatkan keterampilan
menulis paragraf deskriptif.
Selain dibedakan menjadi beberapa tujuan, penelitian juga dibagi ke dalam
beberapa jenis. Umar (2008: 21) membagi metode penelitian menjadi lima jenis,
yaitu metode sejarah, metode deskriptif, metode eksperimen, metode ex-post
facto, dan metode partisipatoris. Masing-masing metode penelitian terbagi lagi
menjadi beberapa jenis. Khusus untuk penelitian eksperimen, McMillan dan
O1 X1 X2 O2
pre-experimental, true experimental, quasi experimental, dan single-subject
experimental.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pra
eksperimen dengan one group pre-test-post-test design. Penelitian dengan
menggunakan desain ini hanya membutuhkan satu kelompok saja tanpa kelompok
pembanding dalam pelaksanaan penelitiannya. “Melalui desain penelitian ini,
hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat dan peneliti dapat membandingkan
hasil perlakuan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan” (Sugiyono, 2012:
110). Adapun one group pre-test dan post-test design dalam penelitian ini adalah:
Keterangan :
O1 : pre-test atau tes awal
X1, X2 : treatment atau perlakuan
O2 : post-test atau tes akhir
“Pengaruh perlakuan X dapat diketahui dengan membandingkan antara O1
dan O2 dalam situasi yang terkontrol” (Arifin, 2011: 77). Dengan kata lain,
tingkat efektivitas strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam
menulis paragraf deskriptif dapat dilihat dari hasil pre-test dan post-test siswa.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Umar (2008: 77), “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai
Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi pada penelitian ini adalah
karakteristik kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa SMA Negeri 1
Rancaekek tahun ajaran 2012/2013.
Sedangkan “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau
dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur
population)” (Arifin, 2011: 215).
Terdapat banyak pendapat dalam menentukan ukuran sampel dari suatu
populasi, namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ukuran sampel dari
Gay. Pendapat Gay (Umar, 2008: 79) menyatakan bahwa “ukuran minimum
sampel untuk metode eksperimental (termasuk metode pre-experimental di
dalamnya) adalah minimal 15 subjek per kelompok”.
Merujuk pada pernyataan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah
30 paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek semester
ganjil tahun ajaran 2012/2013 yang dipilih dengan menggunakan teknik random
sampling. “Random sampling yaitu cara pengambilan sampel secara acak, di
mana semua anggota populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel” (Arifin, 2011: 217).
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (Umar, 2008: 47), “variabel di dalam penelitian
merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai
Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Menurut Setiyadi (2006: 106), “variabel bebas atau independen yaitu
variabel yang dalam sebuah penelitian dijadikan penyebab atau berfungsi
mempengaruhi variabel terikat (dependen)”, sedangkan “variabel terikat atau
dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen”
(Umar, 2008: 48).
Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi
pembelajaran Mind Map berbasis media video, sedangkan yang menjadi variabel
terikat yaitu keterampilan menulis paragraf deskriptif.
3.4 Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk memudahkan pembaca dalam
memahami isi penelitian, berikut ini dijelaskan batasan istilah yang terdapat
dalam penelitian.
1) Efektivitas
“L‟efficacité est capacité de produire un résultat avec le minimum
effort” (Rey et al., 2011: 232). (“Efektivitas adalah kapasitas atau
kemampuan dalam memperoleh hasil dengan upaya seminimun mungkin”).
Dengan kata lain, efektivitas merupakan kemampuan seseorang atau sesuatu
untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan tingkat upaya seminimum
mungkin. Sejalan dengan definisi yang diungkapkan di atas, Hidayat (1986)
dalam situs http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektivitas/
seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai.
Semakin besar presentase target yang dicapai, semakin tinggi
efektivitasnya‟.
Adapun efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan
dengan tingkat keberhasilan strategi pembelajaran Mind Map berbasis
media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf
deskriptif.
2) Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan siswa untuk menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan pembelajaran (Uno, 2010: 2).
Strategi pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu cara
yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
paragraf deskriptif.
3) Mind Map
Menurut Saleh (2008: 68), “Mind Map merupakan diagram yang
digunakan untuk menggambarkan sebuah tema, ide, atau gagasan utama
dalam materi pembelajaran”.
Mind Map yang dimaksud dalam penelitian ini adalah diagram yang
digunakan oleh siswa dalam mencurahkan gagasan-gagasan pendukung dari
sebuah tema umum yang telah ditentukan. Adapun fungsinya untuk
membantu siswa dalam menulis paragraf deskriptif secara sistematis dan
4) Video
Menurut Rey et al. (2011: 759), “la vidéo concerne l‟enregistrement
et la retransmission des images et des sons sur un écran de télévision”.
(“Video berkaitan dengan perekaman dan transmisi gambar serta suara
dalam layar televisi”). Sejalan dengan definisi tersebut, Arisandi (2012)
dalam http://arisandi.com/pengertian-video/ mengungkapkan
bahwa „video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu
menampilkan gambar sekaligus suara secara bersamaan‟.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa video yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah media untuk merepresentasikan
realitas dalam bentuk transmisi gambar dan suara untuk tujuan pembelajaran
menulis paragraf deskriptif.
5) Keterampilan Menulis
“Keterampilan menulis adalah keterampilan yang berkaitan dengan
penguasaan menggabungkan bentuk-bentuk dan makna-makna gramatikal
untuk mencapai teks tertulis yang terpadu” (Tarigan, 1980: 51). Sedangkan
menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003: 1219),
“menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan dengan
tulisan”.
Keterampilan menulis paragraf deskriptif yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah suatu kegiatan produktif yang dilakukan siswa dalam
berkomunikasi melalui tulisan yang bertujuan untuk memaparkan atau
cara menggabungkan beberapa kalimat yang saling berkaitan, sehingga
membentuk sebuah tulisan yang sistematis dan terpadu.
6) Paragraf Deskriptif
“Paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan
mengangkat satu ide yang sama sehingga mengandung satu informasi yang
utuh, jelas, dan bermakna” (Abidin, 2009: 189). Definisi tersebut diperkuat
oleh pendapat Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003: 258),
bahwasannya “deskripsi merupakan pemaparan atau penggambaran
dengan kata-kata secara jelas dan terperinci”. Sejalan dengan pengertian
yang diutarakan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional di atas,
Rahardi (2009: 166) mengungkapkan bahwa “paragraf deskriptif adalah
paragraf yang melukiskan atau menggambarkan objek yang ditangkap atau
diserap oleh pancaindera penulisnya”.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf
deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kumpulan kalimat
yang memiliki satu ide pokok dan bertujuan untuk memaparkan atau
menggambarkan suatu objek dengan jelas, bermakna, dan terperinci.
Jadi, efektivitas strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video
dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif berkaitan
dengan tingkat keberhasilan strategi pembelajaran Mind Map dalam
meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1
mengenai objek yang akan dideskripsikan sekaligus sebagai stimulus untuk
mengembangkan imajinasi dan kreativitas penulis dalam menulis paragraf
deskriptif.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160).
Pengertian di atas menunjukkan bahwa instrumen merupakan alat bantu
yang menjadi salah satu komponen penting dalam sebuah penelitian. Kualitas atau
mutu instrumen menentukan kualitas data yang akan diperoleh dalam sebuah
penelitian. Oleh karena itu, hendaknya instrumen dibuat sebaik mungkin. Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket.
3.5.1 Tes
Djiwandono (2008: 15) mengungkapkan bahwa tes merupakan salah satu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang bersifat abstrak, tidak kasat mata, tidak konkrit, seperti kemampuan berpikir, kemampuan mengingat, serta kemampuan berbicara, kemampuan menulis, atau kemampuan-kemampuan bahasa yang lainnya.
Ditinjau dari bentuk jawaban responden, Arifin (2011: 227) membagi tes
menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Adapun tes yang
akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah tes tertulis dengan bentuk essai
terbatas. Siswa akan diberikan pre-test dan post-test dalam bentuk uraian. Pre-test
pembelajaran Mind Map berbasis media video. Sedangkan post-test berfungsi
untuk mengetahui ukuran kemampuan peserta didik dalam menulis paragraf
deskriptif dalam bahasa Perancis setelah menggunakan strategi pembelajaran
Mind Map berbasis media video.
3.5.2 Angket
“Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” (Arikunto, 2006: 151).
Angket disebarkan pada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian
setelah siswa diberikan pre-test, treatment, dan post-test. Tujuannya untuk
mengetahui minat siswa terhadap bahasa Perancis dan kegiatan menulis dalam
bahasa Perancis, pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menulis paragraf
deskriptif bahasa Perancis, kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis dalam
bahasa Perancis, serta pendapat atau tanggapan siswa terhadap penggunaan
strategi Mind Map berbasis media video dalam pembelajaran bahasa Perancis.
3.6. Validitas
Menurut Arikunto (2006: 168) “validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.
Pengertian validitas di sini dapat diartikan bahwa instrumen yang digunakan
mampu mengukur apa yang dikehendaki. Namun, Kerlinger (Arifin, 2011: 245)
Validitas instrumen tidak cukup ditentukan oleh derajat ketetapan instrumen untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, tetapi perlu melihat tiga kriteria lainnya, yaitu appropriateness (kelayakan), meaningfullness (penuh makna), dan usefullness (kebergunaan).
Appropriateness menunjukkan kelayakan sebuah instrumen. Kelayakan
sebuah instrumen dapat dilihat dari daya jangkau instrumen terhadap keragaman
aspek perilaku siswa. Meaningfullness menunjukkan bahwa setiap butir
pertanyaan dalam instrumen memiliki makna dan peranan penting. Usefullness
menunjukkan bahwa sebuah instrumen memiliki kegunaan dalam pelaksanaan
sebuah penelitian. Ini juga berkaitan dengan sensitif tidaknya instrumen dalam
menangkap fenomena perilaku yang sedang diteliti.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang
sifatnya mengukur hasil belajar, maka dipilih pengujian validitas isi. “Pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
materi yang telah diajarkan” (Umar, 2008: 59).
“Untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen, instrumen atau alat tes
tersebut dapat dikonsultasikan dan dievaluasikan kepada orang yang ahli dalam
bidang yang bersangkutan (expert judgment)” (Nurgiantoro, 1995: 103).
Berdasarkan paparan di atas, untuk menguji kesahihan instrumen yang
digunakan dalam penelitian, peneliti mengadakan uji validitas isi instrumen
dengan mengajukan “expert judgment” kepada dua dosen ahli penimbang.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
relevan dan sesuai dengan kebutuhan penelitian yang dilakukan. Kegiatan
pengumpulan data yang dilakukan peneliti dilakukan dengan beberapa teknik
yang dipaparkan sebagai berikut.
3.7.1 Studi Pustaka
Menurut Nazir (1983: 93), “studi pustaka dilakukan dengan cara membaca,
menyurvei, dan mencari teori terhadap data yang merupakan langkah yang
penting sekali dalam metode ilmiah”. Melalui studi pustaka ini, peneliti
mengumpulkan data atau informasi teoritis yang relevan dengan permasalahan
yang akan diteliti untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Data atau
informasi dapat diperoleh dari buku, catatan, jurnal, dan dokumentasi lainnya.
Studi pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering
digunakan untuk mendukung sebuah penelitian. Menurut Lincoln dan Guba
(Arifin, 2011: 243), penggunaan studi pustaka dalam sebuah penelitian didasari
beberapa alasan, yaitu:
dokumen dan catatan ini selalu dapat digunakan, karena mudah diperoleh dan relatif murah; dokumentasi merupakan informasi yang mantap, baik dalam pengertian merefleksikan situasi secara akurat maupun analisis ulang tanpa melalui perubahan di dalamnya; dokumen dan catatan merupakan sumber informasi yang kaya, keduanya merupakan sumber resmi yang tidak dapat disangkal yang menggambarkan pernyataan formal; tidak seperti pada sumber manusia, baik dokumen maupun catatan nonreactive, tidak memberi reaksi maupun respon atas perlakuan peneliti.
3.7.2 Tes
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
Tes dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data dari subjek
penelitian yang kemudian akan diolah untuk mengukur tingkat kemampuan
menulis paragraf deskriptif siswa. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi tes awal (dilakukan sebelum treatment) dan tes akhir (dilakukan
setelah treatment). Kedua tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui
perbandingan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa sebelum dan sesudah
menggunakan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video. Media
video yang digunakan adalah video yang memberikan gambaran mengenai le
musée du Louvre sesuai dengan tema paragraf deksriptif yang akan ditulis siswa
yaitu découvrir le musée du Louvre. Dengan menampilkan video tersebut, siswa
akan merasa menginjakkan kakinya langung di museum Louvre.
Pada tes pertama, siswa diminta untuk mendeskripsikan museum Louvre ke
dalam sebuah paragraf deskriptif tanpa menggunakan strategi Mind Map berbasis
media video. Sementara pada tes kedua, siswa menulis paragraf deskriptif
mengenai museum Louvre dengan menggunakan strategi Mind Map berbasis
media video.
Untuk penilaian penulisan paragraf deskriptif, peneliti menggunakan kriteria
penilaian yang diadaptasi dari standar penilaian tes bahasa Perancis Dasar (DELF)
tingkat A1 menurut Tagliante (2005: 70). Kriteria penulisan tersebut kemudian
Tabel 3.1 Kriteria Aspek Penilaian Tes Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif
No. Aspek yang dinilai Kriteria Skor Skor
Maksimal 1. Respecter de la
consigne
(Taat terhadap perintah yang diberikan)
1) Isi paragraf sangat sesuai dengan perintah yang diberikan.
2) Isi paragraf sesuai dengan perintah yang diberikan, walaupun ada sedikit hal-hal yang kurang pas tetapi tidak berpengaruh.
3) Isi paragraf cukup sesuai dengan perintah yang diberikan.
4) Isi paragraf kurang sesuai dengan perintah yang diberikan.
5) Isi paragraf tidak sesuai dengan perintah yang diberikan. 2 1,5 1 0,5 0 2
2. Performance globale (Hasil tulisan secara keseluruhan yang mencakup kohesi dan koherensi paragraf)
1) Isi paragraf saling berkaitan dan relevan dengan ide pokok yang diusung.
2) Terdapat satu bagian yang tidak berkaitan dengan isi paragraf namun tidak terlalu mempengaruhi relevansi isi paragraf dengan ide pokok.
3) Terdapat dua/tiga bagian yang tidak berkaitan dengan isi paragraf namun masih dianggap baik dan cukup relevan dengan ide pokok.
4) Terdapat empat bagian atau lebih yang tidak berkaitan dengan isi paragraf dan agak menyimpang dari ide pokok.
tidak saling berkaitan dan menyimpang dari ide pokok.
3. Structures simples correctes
(Penggunaan struktur kalimat sederhana yang tepat)
1) Tidak ada satupun struktur kalimat yang salah.
2) Ada sedikit struktur kalimat yang salah namun masih dianggap baik. 3) Cukup banyak kesalahan
dalam struktur kalimat namun masih dapat dipahami.
4) Banyak kesalahan struktur
kalimat yang
menunjukkan kurangnya penguasaan gramatikal. 5) Sangat banyak kesalahan
struktur kalimat sehingga paragraf tidak dapat dipahami. 2 1,5 1 0,5 0 2
4. Lexique approprié (décrire)
(Pemilihan kosakata untuk
menggambarkan objek)
1) Pemakaian kata-kata dan istilah sangat tepat dan
beragam untuk
menggambarkan objek. 2) Pemakaian kata-kata dan
istilah yang digunakan untuk menggambarkan objek sangat tepat tetapi tidak beragam.
3) Pemakaian kata atau istilah kurang tepat tetapi beragam.
Kekurangtepatan penulis dalam memilih kata-kata tidak mengganggu pemahaman pembaca terhadap objek yang digambarkan.
pembendaharaan kata dan banyak pemakaian kata yang tidak tepat.
5. Présence
d‟articulateurs très simples, comme <<et>> et <<mais>>
(Penggunaan kata sambung yang sangat sederhana, seperti: <<et>> dan <<mais>>)
1) Tidak ada kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan beragam.
2) Ada sedikit kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan beragam.
3) Ada sedikit kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan tidak beragam.
4) Ada banyak kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan tidak beragam.
5) Ada banyak kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan hanya satu saja.
2 1,5 1 0,5 0 2
TOTAL SKOR 10
Setelah diperoleh hasil penilaian dari pre-test dan post-test, langkah
selanjutnya adalah menganalisis dan membandingkan hasil tersebut, sehingga
akan terlihat berapa besar pengaruh strategi pembelajaran Mind Map berbasis
media video dalam pembelajaran menulis paragraf deskriptif.
3.7.3 Angket
Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan dalam penelitian ini
dan post-test. Angket yang diberikan kepada siswa terdiri dari 18 butir pertanyaan
tertutup berbentuk pilihan ganda dan 2 butir pertanyaan terbuka berbentuk isian,
tujuannya untuk mengetahui minat siswa terhadap bahasa Perancis dan kegiatan
menulis dalam bahasa Perancis, pengetahuan dan kemampuan siswa dalam
menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis, kesulitan yang dihadapi siswa
ketika menulis dalam bahasa Perancis, serta pendapat atau tanggapan siswa
terhadap penggunaan strategi Mind Map berbasis media video dalam
pembelajaran bahasa Perancis.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti dalam penyusunan
angket, di antaranya:
(1) Merumuskan kisi-kisi angket.
(2) Mengembangkan kisi-kisi angket yang telah dibuat ke dalam beberapa
bentuk pertanyaan, baik pertanyaan yang sifatnya tertutup maupun terbuka.
(3) Mengkonsultasikan angket yang telah disusun kepada dosen pembimbing 1
dan 2.
(4) Menguji validitas pertanyaan-pertanyaan dalam angket oleh dua dosen ahli
[image:25.595.108.515.273.663.2]penimbang.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Angket
No. Aspek yang diamati No.
Soal
Jumlah Pertanyaan
Presentase (%) 1. Minat siswa terhadap mata pelajaran
bahasa Perancis. 1, 2 2 10%
2. Kesulitan yang ditemui siswa saat
mempelajari bahasa Perancis. 3,4 2 10%
3. Keterampilan berbahasa yang paling
bahasa Perancis.
4. Minat siswa terhadap kegiatan
menulis. 6 1 5%
5. Minat siswa terhadap kegiatan
menulis. 7 1 5%
6. Pemahaman siswa mengenai menulis
paragraf. 8 1 5%
7. Pemahaman siswa mengenai menulis
paragraf deskriptif. 9 1 5%
8. Intensitas menulis paragraf deskriptif
dalam bahasa Perancis. 10 1 5%
9. Kesulitan yang dialami siswa dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.
11,12 2 10%
10. Usaha yang dilakukan siswa dalam mengatasi kesulitan dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.
13 1 5%
11. Pengetahuan siswa terhadap strategi Mind Map berbasis media video sebelum diberikan treatment.
14 1 5%
12. Pendapat siswa mengenai efektivitas penggunaan strategi Mind Map berbasis media video dalam kegiatan menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.
15,16 2 10%
13. Pendapat siswa mengenai penggunaan media video pada strategi Mind Map dalam membantu kegiatan menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.
17,18 2 10%
14. Pendapat siswa mengenai kelebihan dan kekurangan strategi Mind Map berbasis media video.
19,20 2 10%
Jumlah 20 100%
3.8 Prosedur Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melalui beberapa tahap yaitu
3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data
Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa hal sebagai bentuk persiapan
sebelum melaksanakan penelitian secara langsung di lapangan. Adapun
langkah-langkah persiapan yang dilakukan peneliti, yaitu:
1) Melakukan studi pustaka. Tujuannya untuk menemukan landasan teori
yang akan digunakan dalam melaksanakan penelitian sekaligus untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam merumuskan masalah
yang akan diangkat dalam penelitian.
2) Menyusun proposal penelitian yang berisikan gambaran secara umum
mengenai penelitian yang akan dilakukan.
3) Mengajukan proposal penelitian pada Seminar Proposal yang diadakan
oleh pihak Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis. Proposal penelitian
disahkan dengan keluarnya Surat Keputusan Dekan FPBS UPI mengenai
pengesahan judul skripsi dan penunjukkan dosen pembimbing 1 dan 2.
4) Menyusun seluruh instrumen penelitian yang meliputi angket, soal
pre-test, dan soal post-test. Angket yang disusun terdiri dari 18 butir
pertanyaan pilihan ganda dan 2 butir pertanyaan essai. Selain itu, peneliti
juga menentukan media video yang sesuai dengan tema penulisan paragraf
yaitu découvrir le musée du Louvre. Video yang dipilih adalah video
berjudul le Louvre.
5) Mengkonsultasikan media dan instrumen penelitian serta menguji validitas
3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen
Pelaksanaan eksperimen dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap
pre-test, treatment (perlakuan), dan post-test sebagai upaya untuk meningkatkan
keterampilan menulis paragraf deskriptif.
1) Tahap Pre-test
Pre-test atau prates dilakukan sebanyak 1 kali. Tujuan dari pelaksanaan
prates ini yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis
paragraf deskriptif sebelum mendapatkan treatment. Dalam tahap ini,
siswa diberi lembar tes kemampuan menulis paragraf berbentuk uraian
bebas. Kemudian siswa diminta untuk membuat sebuah paragraf dengan
tema découvrir le musée du Louvre tanpa penggunaan strategi
pembelajaran Mind Map berbasis media video. Nantinya hasil nilai dalam
membuat paragraf deskriptif sebelum memperoleh perlakuan akan
dibandingkan dengan nilai setelah memperoleh perlakuan.
2) Tahap Treatment 1
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan materi mengenai menulis paragraf
deskriptif. Materi ini disampaikan melalui pemodelan atau pemberian
contoh dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Map dan
bantuan media video. Video yang digunakan untuk treatment adalah video
mengenai La Tour Eiffel. Treatment dilakukan dengan merujuk kepada
3) Tahap Treatment 2
Sama halnya dengan treatment 1, pada treatment 2 peneliti menjelaskan
materi mengenai menulis paragraf deskriptif. Materi ini disampaikan
melalui pemodelan atau pemberian contoh dengan menggunakan strategi
pembelajaran Mind Map dan bantuan media video. Adapun video yang
digunakan untuk treatment adalah video mengenai le château de
Versailles. Treatment dilakukan dengan merujuk kepada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun peneliti.
4) Tahap Post-test
Post-test dilakukan sebanyak 1 kali. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
mengetahui sejauhmana pengaruh strategi pembelajaran Mind Map
berbasis media video terhadap peningkatan kemampuan menulis paragraf
deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek. Peneliti akan
memberikan lembar tes kemampuan menulis paragraf berbentuk uraian
bebas. Kemudian siswa diminta untuk membuat sebuah paragraf
bertemakan découvrir le musée du Louvre dengan menggunakan Mind
Map setelah melihat tampilan video. Selain itu, peneliti juga akan
memberikan angket untuk mengetahui minat siswa terhadap kegiatan
menulis paragraf deskriptif dan pendapat mereka mengenai penggunaan
strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam pembelajaran
3.8.3 Skenario Pembelajaran
Skenario pembelajaran dibagi ke dalam beberapa tahap yaitu, tahap
pelaksanaan pre-test, treatment, dan post-test.
1) Tahap Pre-test
(1) Peneliti membuka pembelajaran.
(2) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan
pembelajaran yaitu menulis paragraf deskriptif.
(3) Peneliti memberikan lembar tes kemampuan menulis paragraf
berbentuk uraian bebas kepada siswa. Kemudian siswa diminta untuk
membuat sebuah paragraf dengan tema découvrir le musée du Louvre.
(4) Siswa mengumpulkan hasil tulisannya.
2) Tahap Treatment 1
(1) Peneliti memberikan handout kepada siswa.
(2) Peneliti membahas cara penulisan paragraf deskriptif dan cara
membuat Mind Map.
(3) Peneliti menampilkan video la tour Eiffel sebanyak 3 kali.
(4) Siswa memperhatikan video la tour Eiffel dengan seksama.
(5) Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
video yang ditampilkan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana
pemahaman siswa terhadap isi video.
(6) Peneliti dan para siswa bersama-sama membuat Mind Map
paragraf deskriptif dengan bantuan Mind Map yang telah dibuat
tersebut.
3) Tahap Treatment 2
(1) Peneliti membuka pembelajaran.
(2) Peneliti melakukan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan cara penulisan paragraf deskriptif dan penggunaan
Mind Map.
(3) Peneliti menampilkan video berjudul le château de Versailles
sebanyak 3 kali.
(4) Siswa memperhatikan video secara seksama.
(5) Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
video yang ditampilkan dengan tujuan untuk mengetahui
sejauhmana pemahaman siswa terhadap isi video.
(6) Peneliti dan para siswa bersama-sama membuat Mind Map
berdasarkan video le château de Versailles yang telah dilihat,
kemudian menulis paragraf deskriptif dengan bantuan Mind Map
yang telah dibuat.
4) Tahap Post-test
(1) Peneliti memberikan lembar tes kemampuan menulis paragraf
berbentuk uraian bebas kepada siswa dan selembar kertas kosong
untuk membuat Mind Map.
(2) Peneliti memberikan arahan kepada siswa dalam menulis paragraf
(3) Peneliti menampilkan video berjudul Le Louvre sebanyak 3 kali.
(4) Siswa memperhatikan video secara seksama.
(5) Siswa membuat Mind Map berdasarkan video yang akan ditonton.
(6) Siswa membuat paragraf deskriptif dengan tema découvrir le musée
du Louvre berdasarkan Mind Map yang telah dibuat.
(7) Siswa mengumpulkan hasil tulisannya.
(8) Siswa mengisi angket yang dibagikan oleh peneliti.
(9) Siswa mengumpulkan angket.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini, peneliti memaparkan kesimpulan dan memberikan
rekomendasi yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pengajar, responden, peneliti
lainnya, serta seluruh pihak yang terkait atau peduli pada pendidikan dan
pengajaran, khususnya pengajaran bahasa Perancis.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, peneliti
menyimpulkan bahwa:
1. Nilai rata-rata prates kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas
XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek tahun ajaran 2012/2013 sebelum
diberikan treatment adalah 6,3, yang apabila dipersentasekan yaitu 63%.
Berdasarkan tingkatan keberhasilan pembelajaran, hasil persentase tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskriptif
berada dalam kategori baik.
2. Setelah dilakukan treatment dengan menggunakan strategi Mind Map
berbasis media video, nilai rata-rata pascates kemampuan menulis paragraf
deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek tahun ajaran
2012/2013 meningkat menjadi 7,62. Apabila nilai rata-rata tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa berada
dalam kategori baik sekali.
3. Strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video efektif dalam
meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif, sehingga hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini terbukti, yaitu terdapat perbedaan yang
signifikan antara nilai rata-rata prates dan pascates. Hal ini dapat dilihat dari
perhitungan statistika yang menunjukkan bahwa t-hitung > dari t-tabel atau 6,3
lebih besar dari 2,756. Efektivitas strategi ini juga dapat diketahui dari hasil
lembar observasi aktivitas guru yang menunjukkan bahwa peneliti
memperoleh nilai yang sangat baik dan baik dalam memberikan treatment
pada para siswa. Selain itu, hasil angket mengenai penggunaan strategi
Mind Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan
menulis paragraf deskriptif menunjukkan hasil yang positif. 93,33% siswa
berpendapat bahwa kegiatan menulis paragraf deskriptif dalam bahasa
Perancis menjadi lebih mudah, setelah memperoleh pembelajaran menulis
dengan menggunakan strategi ini.
4. Dari hasil analisis angket, peneliti dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam
upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif. Adapun
kelebihan strategi ini, yaitu: 1) mempermudah dalam menuangkan gagasan
atau ide, 2) membantu mengasosiasikan gagasan, 3) membantu merangkai
paragraf secara sistematis dan terarah, 4) membuat kegiatan menulis
menarik dalam waktu singkat, 6) membantu merangsang imajinasi dan
kreativitas dalam menulis.
Sedangkan kekurangannya adalah dibutuhkan cukup banyak alat tulis dalam
menggambar diagram Mind Map.
5.2 Rekomendasi
Untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa, peneliti
memberikan beberapa rekomendasi kepada pengajar bahasa Perancis, siswa, dan
peneliti lainnya.
5.2.1 Rekomendasi untuk Pengajar Bahasa Perancis
Peneliti menyarankan agar para pengajar bahasa Perancis, khususnya di
tingkat SMA, untuk lebih banyak memberikan latihan menulis kepada
siswa-siswanya dengan menggunakan strategi pembelajaran dan media yang menarik
serta sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar yang akan berujung pada peningkatan kemampuan menulis
siswa. Dari sekian banyak strategi pembelajaran yang ada, peneliti
merekomendasikan srategi pembelajaran Mind Map berbasis media video untuk
dijadikan alternatif dalam pembelajaran bahasa Perancis, terutama pembelajaran
5.2.2 Rekomendasi untuk Siswa
Untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif, peneliti
memberikan beberapa rekomendasi kepada para siswa agar memperbanyak
latihan menulis, khususnya paragraf deskriptif dan memperkaya pembendaharaan
kosakata, sehingga siswa tidak akan pernah merasa terbatasi dalam
mengungkapkan idenya ke dalam tulisan.
5.2.3 Rekomendasi untuk Peneliti Lainnya
Peneliti merekomendasikan agar peneliti lainnya mengembangkan
penelitian ini lebih mendalam lagi, sehingga diperoleh temuan-temuan baru yang
dapat membantu para pembelajar bahasa Perancis dalam meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2009. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.
Bandung: Maulana Media Grafika.
Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Revisi
IV). Jakarta: Rineka Cipta.
Brown, James W., Lewis Richard, dan Fred F. Harcleroad. 1983. AV Instruction
Technology, Media, and Methods (Sixth Edition). New York:
McGraw-Hill Book Company.
Buzan, Tony. 2006. Mind Maps At Work. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Cornaire, Claudette dan Patricia Mary Raymond. 1999. Didactique des Langues
Étrangères de la Production Écrite. Paris: CLÉ International.
Darmawangsa, Dante. 2008. “Atelier d’Écriture dans l’Enseignement de
Production Écrite”. Cadence. 25, 27-30.
Deladrière, Jean-Luc et al. 2007. Organisez Vos Idées avec le Mind Mapping.
Djamarah, Syaiful B. dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.
Jakarta: PT Indeks.
Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: Rosdakarya.
Lincoln, John E. 1986. Writing A College Handbook Second Edition. USA:
Norton & Compony Inc.
Keraf, Gorys. 1984. Deskripsi dan Eksposisi. Flores: Nusa Indah
Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Nazir, M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurgiantoro, B. 2003. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
Pecqueux, Laurie-Anne dan Émilie Saint-André. 2010. “Mémo sur le CECR”,
dalam Actes du Séminaires International 2010 (Le CECRL et la
Perspective Actionnelle dans l’Enseignement du FLE en Indonésie).
Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI.
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2009. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rahardi, Kunjana. 2009. Penyutingan Bahasa Indonesia untuk Karang
Mengarang. Jakarta: Erlangga.
Rey, Alain, Danièle Morvan, dan Françoise Gérardin. 2011. Le Robert de Poche
Plus Édition Mise à Jour. Paris: Maury-Imprimeur
Sadiman, Arief. 1984. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung: Tinta Emas
Publishing.
Sanaky, Hujair A. H. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba.
Santyasa, I Wayan. 2007. “Landasan Konseptual Media Pembelajaran”. Makalah
pada Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar
Angkan, Banjar Angkan Klungkung.
Setiyadi, Bambang. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing:
Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Sudjana, N. dan A. Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Sukayati. 2003. “Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar”. Makalah pada
Pelatihan Supervisi Pengajaran untuk Sekolah Dasar PPPG Matematika,
Yogyakarta.
Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik.
Bandung: Tarsito.
Tagliante, Christine. 2005. L’Évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris:
CLE International.
Tarigan, Henry Guntur. 1980. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampila Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers.
Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Widjaya, Ricky. 2010. “Comment Évaluer Des Apprenants En Fonctions Des
Compétences Exigées Par Le CECRL”, dalam Actes du Séminaires
International 2010 (Le CECRL et la Perspective Actionnelle dans
l’Enseignement du FLE en Indonésie). Bandung: Jurusan Pendidikan
Bahasa Perancis FPBS UPI.
Sumber Internet:
Alberta Education. 2004. Projet D’Écriture (Texte Descriptif: Si Tu Étais La!).
http://education.alberta.ca/media/640352/02_102ecr_etaisla.pdf [26 Juni
2012]
Arisandi. 2011. Pengertian Video. [Online]. Tersedia:
http://arisandi.com/pengertian-video/ [26 Juni 2012]
Brumont, Maryse. _______. Objectif Français (Le Guide Malin Pour Réussir Ses
Devoirs). [Online]. Tersedia:
http://www.lettres.org/livres/objectiffrancais/Extraits_ObjectifFranc%CC
%A7ais.pdf [26 Juni 2012]
Butorac, Mark. 2007. Les Cartes Heuristiques. [Online]. Tersedia:
http://clic.ntic.org/cgi-bin/aff.pl?page=article&id=2055 [20 November
2012]
Debeurme, Godelieve. 2010. Difficultés par d’Apprentissage. [Online]. Tersedia:
http://www.adaptationscolaire.org/themes/diec/textes_diec.pdf.htm [26
Juni 2012]
Danfar. 2009. Definisi atau Pengertian Efektivitas. [Online]. Tersedia:
http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektivitas/ [28
November 2011]
Hamm, Erick. 2012. Mind Map Inspiration. [Online]. Tersedia:
http://www.mindmapinspiration.com/top-10/ [28 November 2011]
Horan, Damien. 2009. Idea Generation Techniques: Mind Mapping for Graphic
Design. [Online]. Tersedia:
http://www.thegraphicdesignschool.com/blog/graphic-design/idea-generation-techniques-mind-mapping-for-graphic-design/ [20 November
2012]
Mourtada, Aristide. 2010. Carte Heuristique ou Mind Map. [Online]. Tersedia: