• Tidak ada hasil yang ditemukan

BILA SERTIFIKAT TANAH HILANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BILA SERTIFIKAT TANAH HILANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1. BILA SERTIFIKAT TANAH HILANG

Prosedur Mendapatkan Sertifikat Pengganti

Prosedur yang harus dilakukan pemegang hak atas tanah untuk mendapat 

sertifikat pengganti adalah dengan melampirkan

dokumen berikut.

1. Surat laporan kehilangan sertifikat dari kepolisian setempat.

2. Fotokopi sertifikat yang hilang.

3. Surat keterangan dari lurah setempat yang menerangkan bahwa memang 

benar ada tanah    yang tertera dalam fotokopi sertifikat tersebut dan berlokasi di 

kelurahan itu.

4. Bukti pengumuman sertifikat hilang dalam surat kabar sebanyak 2 x 2 bulan.

5. Bukti pengumuman sertifikat hilang dalam Lembaran Berita Negara Republik 

Indonesia    sebanyak 2 x 2 bulan.

6. KTP pemohon yang dilegalisasi.

7. Bukti kewarganegaraan RI yang dilegalisasi.

8. Bukti pembayaran lunas PBB tahun terakhir.

9. Aspek penatagunaan tanah jika terjadi perubahan penggunaan tanah.

Apabila dokumen di atas telah dilengkapi, kantor BPN akan melakukan 

peninjauan lokasi dan melakukan pengukuran ulang untuk memastikan bahwa 

keadaan tanah tersebut masih seperti yang tertera dalam Buku Tanah dan 

fotokopi sertifikat pemohon.

Setelah dilakukan pengukuran, proses penerbitan sertifikat akan dilanjutkan. 

Apabila tidak ada pihak­pihak yang mengajukan keberatan atau gugatan, maka 

sertifikat pengganti akan terbit dalam waktu 3 (bulan) setelah permohonan 

diterima secara lengkap.

(2)

2. PENDAFTARAN TANAH SECARA SPORADIS

Prosedur Pendaftaran Tanah Secara Sporadik (PP 24/1997)

1. Diajukan secara individual atau massal oleh pihak yang berkepentingan [Pasal 13 (4)], yaitu pihak yang berhak atas bidang tanah yang bersangkutan atau kuasanya

Permen Agraria/Kep BPN 3/1997 pihak yang berkepentingan adalah pemegang hak dan pihak lain yang mempunyai kepentingan atas bidang tanah

2. Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran (Pasal 15 n 16), menjadi dasar pembuaan peta pendaftaran. Untuk kepentingan ini BPN menyelenggarakan pemasangan, pengukuran, pemetaan dan pemeliharaan titik2 dasar teknik nasional di setiap kabupaten/kota.

3. Penetapan Batas Bidang-Bidang Tanah (Pasal 17-19)

Dilakukan dengan memperhatikan batas2 bidang tanah yang telah terdaftar dan SU atau GS yang bersangkutan, jika ada yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya maka sedapat mungkin disetujui oleh pemegang hak yang berbatasan

Guna penetapan batas2, maka BPN juga membuat berita acara mengenai dilakukannya pengukuran.

4. Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah dan Pembuatan Peta Pendaftaran (Pasal 20)

5. Pembuatan Daftar Tanah (Pasal 21)

Bidang tanah yang sudah dipetakan atau diberi nomor pendaftarannya dibukukan dalam daftar tanah

6. Pembuatan SU (Pasal 22), untuk keperluan pendaftaran haknya

7. Pembuktian Hak Baru (Pasal 23)

 HAT baru dengan : penetapan pemberian hak oleh pejabat atau asli akta PPAT

 HPL dengan penetapan pemberian HPL oleh pejabat yang berwenang

 Tanah Wakaf dengan akta Ikrar Wakaf

 Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun dengan akta pemisahan

 HT dengan APHT

(3)

Berasal dari konversi hak, dibuktikan dengan bukti tertulis, keterangan saksi, jika tidak tersedia alat pembuktian yabng lengkap dapat dilakukan dengan pernyataan penguasaan fisik selama 20 th berturut2, dengan syarat :

 Penguasaan dilakukan dengan itikad baik secara terbuka dikuatkan oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya (umumnya oleh lurah)

 Tidak ada permasalahan dalam hal penguasaan baik sebelum maupun setelah pengumuman.

9. Pengumuman Hasil Penelitian Yuridis dan Hasil Pengukuran (Pasal 26-27), jika ada pihak yang berkeberatan, maka disarankan untuk menyelesaikan secara musyawarah, jika tidak berhasol, maka diselsaikan di pengadilan.

10. Pengesahan Hasil Pengumuman (Pasal 28), disahkan dalam suatu berita acara sebagai dasar untuk :

 Pembukuan HAT dalam buku tanah

 Pengakuan HAT

 Pemberian HAT

11. Pembukuan Hak (Pasal 29-30)

Pembukuan dalam buku tanah serta pencatatannya pada surat ukur merupakan bukti bahwa hak yang bersangkutan beserta pemegang haknya dan bidang tanah yang diuraikan dalam surat ukur secara hukum telah terdaftar.

Jika ada yang belum lengkap dibuat catatan yang akan dihapus bila, telah dilengkapi

atau dalam jangka waktu 5 th tdk ada pengajuan gugatan ke pengadilan.

Jika ada sengketa, maka akan dibuat catatan, yang akan hapus jika telah ada

kesepakatan damai atau 90 hari setelah terima pemberitahuan tidak diajukan gugatan di pengadilan.

12. Penerbitan sertifikat (Pasal 31)

Dilakukan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan, jika ada catatan2 maka penerbitan akan ditangguhkan

Individual di TTD Kkn, Massal di TTD Kepala seksi pengukuran dan pendaftaran tanah an, Kkan

(4)

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah (“Perka BPN 2/2013”)

Hak Milik

Kepala Kantor Pertanahan memberi keputusan mengenai:

 pemberian hak milik untuk orang perseorangan atas tanah pertanian yang luasnya tidak lebih dari 50.000 m2 (lima puluh ribu meter persegi);

 pemberian hak milik untuk orang perseorangan atas tanah non pertanian yang luasnya tidak lebih dari 3.000 m2 (tiga ribu meter persegi);

 pemberian hak milik untuk badan hukum keagamaan dan sosial yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 tentang Penunjukkan Badan-Badan Hukum Yang Dapat Mempunyai Hak Milik atas Tanah, terhadap tanah non pertanian yang luasnya tidak lebih dari 50.000 m2(lima puluh ribu meter persegi);

 pemberian hak milik atas tanah dalam rangka pelaksanaan program: 1. transmigrasi;

2. redistribusi tanah; 3. konsolidasi tanah;

4. program yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (“APBN”) dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (“APBD”); dan

5. pendaftaran tanah yang bersifat strategis dan massal. Kepala Kanwil BPN memberi keputusan mengenai:

1. pemberian hak milik untuk orang perseorangan atas tanah pertanian yang luasnya lebih dari 50.000 m2(lima puluh ribu meter persegi) dan tidak lebih dari luas batas maksimum kepemilikan

tanah pertanian perorangan;

2. pemberian hak milik untuk orang perseorangan atas tanah non pertanian yang luasnya lebih dari 3.000 m2(tiga ribu meter persegi) dan tidak lebih dari 10.000 m2 (sepuluh ribu meter

persegi);

3. pemberian hak milik untuk badan hukum keagamaan dan sosial yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 tentang Penunjukkan Badan-Badan Hukum yang dapat mempunyai Hak Milik atas Tanah, terhadap tanah non pertanian yang luasnya lebih dari 50.000 m2 (lima puluh ribu meter persegi) dan tidak lebih dari 150.000 m2 (seratus lima

puluh ribu meter persegi).

4. PEJABAT YANG BERWENANG DALAM PEMBERIAN HAK GUNA BANGUNAN

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah (“Perka BPN 2/2013”)

Hak Guna Bangunan

Kepala Kantor Pertanahan memberi keputusan mengenai:

(5)

2. pemberian hak guna bangunan untuk badan hukum atas tanah yang luasnya tidak lebih dari 20.000 m2(dua puluh ribu meter persegi); dan

3. pemberian hak guna bangunan atas tanah hak pengelolaan. Kepala Kanwil BPN memberi keputusan mengenai:

3. pemberian hak guna bangunan untuk orang perseorangan atas tanah yang luasnya lebih dari 3.000 m2(tiga ribu meter persegi) dan tidak lebih dari 10.000 m2 (sepuluh ribu meter persegi);

4. pemberian hak guna bangunan untuk badan hukum atas tanah yang luasnya lebih dari 20.000 m2 (dua puluh ribu meter persegi) dan tidak lebih dari 150.000 m2 (seratus lima puluh ribu meter

persegi).

5. PENGALIHAN HAK ATAS TANAH

6. Pajak para pihak

Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak

1. Wajib Pajak Orang Pribadi, yayasan atau organisasi sejenis dan Wajib Pajak Badan baik merupakan usaha pokok maupun diluar usaha pokok yang mengalihkan hak atas tanah dan atau bangunan membayar PPh Final 5% (lima persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan yaitu nilai tertinggi antara nilai berdasarkan akta pengalihan hak dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tanah dan atau bangunan, kecuali:

a. dalam hal pengalihan hak kepada Pemerintah, adalah nilai berdasarkan keputusan pejabat yang bersangkutan;

b. dalam hal pengalihan hak sesuai dengan peraturan lelang, adalah nilai menurut risalah lelang. Dalam hal pengalihan hak kepada Pemerintah, PPh Final 5% dipotong oleh Bendahara Pemerintah atau pejabat yang berwenang.

(6)

Apabila tanah dan atau bangunan belum terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak, maka NJOP yang dipakai adalah NJOP menurut surat keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak setempat. 2. Wajib Pajak yang usaha pokoknya mengalihkan hak atas tanah dan atau bangunan berupa pengalihan hak

Referensi

Dokumen terkait

diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.. Sikap positif terhadap

Menurut Finlay dan Wilkinson (163) suatu genotipe yang memiliki koefisien regresi (b i ) = 1 dan rataan hasil lebih tinggi dari rataan total, maka dinyatakan sebagai

Leher Burung: didominasi oleh struktur berarah Utara- Barat Laut (Jalur Perlipatan Lengguru, LFB), yang berhenti pada tinggian Kemum pada daerah Kepala Burung.. Tubuh

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa menurunnya efisiensi dan efektifitas Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam mengelola dan memanfaatkan potensi daerah dan digunakan

Remaja dengan penampilan fisik berjerawat yang tidak sesuai dengan gambaran idealnya, dikatakan memiliki kepercayaan diri tinggi apabila ia mampu menerima dengan realistis

angka keluaran hongkong tahun 2004 sampai dengan thn 2005, arsip data paito result pasaran togel dan pengeluran togel hkg pools.. 2.1 Aset 2.2 Liabiliti 2.3 Ekuiti Pemilik 2.4 Hasil

Penggunaan lahan gumuk pasir berubah menjadi perdagangan/jasa yang banyak terjadi di Kawasan Parangtritis khususnya di Dusun Mancingan merupakan pengaruh dari

Hasil penelitian menunjukan bahwa formula 4 (dengan konsentrasi Avicel PH101 4%) dapat menghasilkan co-process dengan sifat fisik-mekanik dan kompresibilitas yang