1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Masyarakat Indonesia telah lama mengenal serta menggunakan obat-obat tradisional. Obat tradisional lebih mudah diterima oleh masyarakat selain telah akrab, obat ini lebih murah dan mudah didapat. Berbagai macam obat tradisional yang berasal dari tanaman telah banyak diteliti kandungan kimia dan khasiatnya, tetapi belum diketahui toksisitasnya sehingga perlu diteliti lebih lanjut (Cahyadi, 2009).
Salah satu tanaman yang belum diketahui toksisitasnya adalah daun titanus (Leea aequata L.). Menurut skirining fitokimia yang telah dilakukan oleh Malinda (2015) bahwa daun titanus memiliki senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid.Senyawa-senyawa tersebut berpotensi terhadap berbagai aktivitas biologik, misalnya antitetanus, antiseptik, antibakteri, astringen, antelmentik, antidiare, antipiretik dan antimalaria (Khare, 2007).
Penelitian yang telah dilakukan oleh Saifuzzaman, et al., (2008) terhadap daun Leea indica yang mempunyai famili yang sama dengan Leea aequata yaitu Leeaceae menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Leea indica mempunyai aktivitas analgesik menggunakan tikus albino Swiss pada dosis 500 dan 250 mg/kg. Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa Leea indicamemiliki aktivitas biologis dan farmakologis seperti antimikroba (Srinivasan, 2009) penghambatan pertumbuhan sel kanker (Wong dan Abdul Kadir), efeksitotoksik
(Rahman,et al, 2012), efek sitotoksik dan antioksidan (Reddy, et al., 2012).
2
Brine Shrimp Lethality Test merupakan pengujian senyawa secara umum yang dapat mendeteksi beberapa bioaktivitas dalam suatu ekstrak atau merupakan skrining awal terhadap senyawa aktif yang terkandung dalam suatu ekstrak tanaman (Inayah, dkk., 2012), sehingga uji ini sangat tepat digunakan dalam mengawali penelitian bahan alam. Metode ini dikembangkan oleh Mayer, et, al., (1982) menggunakan larva udang Artemia salina Leach sebagai hewan percobaan. Metode ini relatif cepat (hasil diperoleh dalam waktu 24 jam), tidak mahal dan sederhana.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian pengujian pendahuluan toksisitas ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air daun titanus menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test terhadap larva
Artemia salina Leach sebagai hewan uji.
3 1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air daun titanus memiliki efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach ?
1.3Hipotesis
Berdasarkan permusuan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini diduga ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air daun titanus memiliki efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach.
1.4Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui efek toksik ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air daun titanus terhadap larva Artemia salina Leach.
1.5Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang efek toksik ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air daun titanus.
4 1.1Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut:
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter
Gambar 1.1Skema kerangka pikir penelitian Konsentrasi ekstrak etanol
10, 100, 1000 µg/ml
Konsentrasi fraksi n-heksana 10,
100, 1000 µg/ml
Konsentrasi fraksi etilasetat 10,
100, 1000 µg/ml
Konsentrasi fraksi air 10, 100,
1000 µg/ml
Kontrol Na-CMC 0,5% 0,1 ml
Toksisitas dengan
metode BSLT LC50