• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan Tahun 2012"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 0 - 12 BULAN

DI LINGKUNGAN IX KELURAHAN SIDORAME BARAT II MEDAN PERJUANGAN

TAHUN 2012

NAMA : YUSNIDAR NIM : 115102140

FAKULTAS KEPERAWATAN PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

Judul : Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan Tahun 2012

Nama : Yusnidar

Jurusan : Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

Tahun : 2012

Abstrak

Latar belakang: Masih kurangnya cakupan imunisasi di Indonesia menjadi masalah penting dalam menurunkan angka kematian bayi. Tingkat pengetahuan ibu yang masih kurang tentang imunisasi berpengaruh pada prilaku dan tindakan ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas kesehatan guna mendapatkan imunisasi.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengakapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan.

Metodelogi Penelitian: menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan

cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan dan yang membawa bayinya ke posyandu. Pengambilan sampel

menggunakan tehnik consecutive sampling, yaitu sebanyak 39 orang ibu yang

mempunyai bayi usia 0-12 bulan. Analisis data menggunakan uji chi square

Hasil penelitian: Dari data demografi pada 39 orang responden, mayoritas berumur antara 20-35 tahun sebanyak 24 orang (61,5%), pendidikan tingkat menengah sebanyak 27 orang (69,2%), tidak bekerja sebanyak 25 orang (64,1%), dan jumlah anak adalah multipara sebanyak 21 orang (23,9%). Pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar sebagian besar adalah cukup yaitu 20 orang (51,3%). Kelengkapan imunisasi dasar pada bayi sebagian besar adalah lengkap yaitu 30 orang (76,9%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di Lingkungan IX Kelurahan

Sidorame Barat II Medan Perjuangan tahun 2012 (p<0,05).

Saran: diharapkan petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang imunisasi dasar terutama tentang imunisasi BCG, melalui kegiatan promosi kesehatan maupun kegiatan PKK supaya pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar menjadi lebih baik.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanallaahhu Wata’ala, yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis ILmiah ini dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang

Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0 – 12 bulan

di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan Tahun 2012”

yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan

pada program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini penulis mendapatkan bimbingan,

masukan dan arahan ari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat Karya

Tulis ILmiah ini tepat pada waktunya. Dalam penelitian ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara

2. Nur Asnah Sitohang, S.kep, Ns, M.kep selaku Ketua Program D IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. dr. Rina Amelia, MARS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan proposal penelitian

4. dr. Sarma Lumban Raja SpOG ( K ) selaku Penguji I

5. Evi Karota, SKp, MNS selaku Penguji II

6. seluruh staf dan dosen pengajar Program D IV Bidan Pendidik Fakultas

(5)

7. Bapak Muhammad selaku Kepala Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat

II yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Lingkungan

tersebut

8. Teristimewa kepada orang tua dan suami tercinta yang telah memberikan

dukungan moril dan materil serta doa yang selalu menyertai penulis dan

merupakan kekuatan terbesar bagi penulis sehingga penulis mampu

menyelesaikan proposal penelitian ini

9. Teristimewa anak – anakku tercinta ( Ayu, Rafi dan Khansa ) yang menjadi

sumber inspirasi dan motivasi penulis selama penyusunan proposal penelitian

ini

10.Sahabat dan rekan-rekan sekalian yang merupakan tempat berbagi dalam

suka maupun duka

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal penelitian

ini masih memerlukan perbaikan untuk kesempurnaan penelitian, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

sempurnanya proposal penelitian ini.

Medan, 2012

Penulis

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan buah hati yang sangat berharga, yang akan menjadi pengganti

orang tuanya dikemudian hari, maka sering dikatakan anak adalah penerus bangsa.

Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

maupun mental sehingga bermanfaat untuk bangsa dan negara. Maka disamping

pengobatan yang diberikan apabila seorang anak menderita penyakit, upaya

pencegahan melalui imunisasi merupakan pilihan. Imunisasi dilakukan untuk

kepentingan dua arah yaitu mencegah penyakit bagi individu yang rentan dan

membentuk kekebalan penyakit bagi masyarakat luas atau disebut Herd Immunity

(IDAI, 2011, hal. 4).

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 Angka

Kematian Bayi (AKB ) di Indonesia masih tinggi, 80% diakibatkan oleh Pneumonia.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Strategic Advisory Group of Experts (SAGE)

kelompok penasehat utama WHO untuk vaksinasi dan imunisasi didunia dalam

pertemuan di Swiss, November 2006 menyatakan Pneumokokus merupakan

penyebab utama morbititas dan mortalitas didunia dan vaksinasi merupakan upaya

terbaik untuk mencegah penyakit Pneumokokus (Lisnawati, 2011, hal. 110).

Berdasarkan KepMenkes RI no.482/MenKes/SK/4/2010, cakupan imunisasi

dasar pada tahun 2009 menunjukkan bahwa dari jumlah sasaran 4.461.341 bayi,

cakupan imunisasi BCG 93,8%, DPT 1 69,6%, Polio 1 76,6%, Polio 4 92,4%,

campak 91%. Dengan angka Drop Out sebesar 43,5%, angka Drop Out ini

(7)

mendapatkan imunisasi lengkap setiap tahunnya, Sehingga berdampak pada cakupan

Universal Child Immunization (UCI). Hal ini dapat dilihat dari persentasi UCI di Indonesia tahun 2008 sebesar 68, 2% mengalami penurunan menjadi 68% pada tahun

2009 (Profil Kesehatan Indonesia, DepKes RI, 2010).

Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD31) tahun 2009, target yang dicapai sebesar 90%, untuk

Sumatera Utara HB 0 48,5%, BCG 68,3%, Polio1 91,2%, Polio2 86,9%, Polio3

85,0%, polio4 82,0%, DPT-HB 88,4%, DPT HB 2 85,6%, DPT HB 3 82,9%,

campak 81,6% (Depkes, 2009, hal.24).

Cakupan UCI 2008 di Sumatera Utara mencapai 79% dari rata-rata UCI di

Indonesia yaitu 78% dengan tingkat Drop Out di Sumatera Utara sebesar 5,3% (Pusat

Data dan Informasi DepKes, 2010). Cakupan imunisasi dasar pada bayi di Dinas

Kesehatan kota Medan tahun 2009 menunjukkan bahwa dari jumlah sasaran bayi

sebanyak 49.742 bayi yakni: BCG sebesar 94,0%, DPT dan HB1 sebesar 99,9%,

DPT3 dan HB3 95,0%, Polio4 95,2%, campak 96,4% dan Hipatitis B 99,9%.

Program imunisasi akan berhasil jika tercapai cakupan imunisasi dasar lengkap yang

tinggi pada bayi ≥ 90%, namun secara umum kota Medan telah berhasil melakukan

kegiatan Imunisasi sehingga angka cakupan bayi yang diimunisasi lengkap sebesar

96,40%. Harapannya pada tahun yang akan datang, tidak ada lagi kecamatan yang

cakupan imunisasi bayinya di bawah 90% (Profil dinas Kesehatan kota Medan,

2010, hal 54).

Meskipun seluruh imunisasi dasar sudah diberikan secara gratis selama

puluhan tahun, cakupan imunisasi belum memenuhi UCI dengan berbagai alasan

seperti: pengetahuan yang salah tentang imunisasi, rendahnya kesadaran ibu

(8)

lengkap, dikarenakan takut anaknya sakit, ada pula yang merasa bahwa imunisasi

tidak perlu bagi bayinya, kurangnya informasi, kurangnya motivasi juga karena

kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi (Conan, 2007, hal.64).

Berdasarkan hasil pengamatan sementara ke Puskesmas Sentosa Baru Medan

Perjuangan cakupan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan sudah baik, dan dari

survei langsung ke Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II mayoritas bayi

sudah mendapat imunisasi dasar, namun masih ada sekitar 10 (23%) bayi yang belum

mendapat imunisasi dasar. Salah satu sebabnya adalah pengetahuan ibu tentang

imunisasi dasar yang belum benar.

Data dan uraian diatas menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dasar yang

berdampak terhadap percepatan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) di

Lingkungan IX Keluruhan Sidorame Barat II Medan Perjuangan belum 100%.

Dari data tersebut, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Hubungan

Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar dengan Kelengkapan Imuniasi Dasar pada

Bayi usia 0–12 Bulan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan

Perjuangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimanakah hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan

kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di Lingkungan IX Kelurahan

(9)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi

dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di

Lingkungan IX Kelurahan Sidoreme Barat II Medan Perjuangan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar di

Lingkungan Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan

b. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan

di Lingkungan IX Kelurahan Sidoreme Barat II Medan Perjuangan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui dan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam

melakukan penelitian dibidang keperawatan anak khususnya yang

berhubungan dengan imunisasi.

2. Bagi Instansi

Bagi instansi terkait disini adalah Puskesmas dan Lingkungan IX Kelurahan

Sidoreme Barat II Medan Perjuangan, untuk mengetahui gambaran tingkat

pengetahuan ibu dalam pemberian imunisasi sehingga dapat termotivasi

untuk memberikan pelayanan yang optimal.

3. Bagi Ibu

Sebagai tambahan pengetahuan dan salah satu upaya untuk meningkatkan

(10)

4. Bagi Petugas Kesehatan di Lingkungan IX Kelurahan Sidoreme Barat II

Medan Perjuangan

Sebagai bahan masukan dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk

meningkatkan derajat kesehatan anak dengan memantau kelengkapan dan

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi

melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Martin (dalam Kusrini, 2006) pengetahuan merupakan kemampuan

untuk membentuk mental yang menggambarkan obyek dengan tepat dan

mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap obyek. Pengetahuan

adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh menusia melalui pengamatan

inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal

budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat

atau dirasakan sebelumnya. Atau dengan pengertian lain bahwa pengetahuan adalah

informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.

1. Cara Mendapatkan Pengetahuan

Menurut Gulo (2000) ada beberapa cara yang dipergunakan manusia untuk

memperoleh pengetahuan, antara lain :

a. Metode keteguhan (tenacity). Dengan metode ini orang menerima suatu

kebenaran karena merasa yakin akan kebenarannya.

b. Metode otoritas. Sesuatu diterima kebenarannya karena sumbernya

(12)

c. Metode a priori atau intuisi. Sesuatu diterima sebagai kebenaran semata-mata berdasarkan intuisi.

d. Metode tradisi. Seseorang menerima kebenaran dari tradisi yang berlaku di

lingkungannya.

e. Metode trial and error. Metode ini diperoleh langsung dari pengalaman.

f. Metode ilmiah. Metode ini dilakukan melalui proses deduksi dan induksi

yang dilakukan secara sistematis

2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Hidayat (2005) ada 6 (enam) tingkatan pengetahuan yang dicakup

dalam domain kognitif, yaitu:

a. Tahu (Know), dimana subjek hanya dapat mengingat, menyebutkan tentang

materi yang dipelajarinya

b. Memahami (comprehension), dimana subjek dapat menjelaskan dan

menginterpretasikan, menyimpulkan, memberi contoh dan meramalkan

terhadap objek yang sudah di pelajari.

c. Aplikasi (application), Subjek dapat menerapkan atau menggunakan materi

yang sudah di pahami dalam kondisi sebenarnya

d. Analisis (analysis), subjek dapat menggambarkan, membedakan,

menjabarkan materi kedalam komponen yang masih dalam satuan yang

terkait, misalnya dengan membuat suatu bagan tentang apa yang sudah

diketahuinya secara benar.

e. Sintesis (synthesis) adalah subjek dapat menunjukkan kemapuan untuk

meletakkan hubungan atau meringkas materi dalam suatu bentuk baru

f. Evaluasi (evaluation), kemampuan subjek menilai materi atau objek dengan

(13)

3. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Arikunto (2006 dalam Machfoedz, 2010) terhadap data yang bersifat

kuantitatif, peneliti dapat mengolhnya dengan cara statistik dan non-statistik. Apa

yang dimaksud sebagai analisis non-statistik adalah mencari proporsi, mencari

persentasi dan ratio. Dan terhadap pekerjaan analisis ini, orang yang menyebutnya

sebagai analisis statistik sederhana, sehingga hasil pengukuran pengetahuan dapat

dikategorikan menjadi :

1). Baik, jika menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak >76-100%

2). Cukup, jika menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 56-75%

3). Kurang, jika menjawab pertanyaan dengan benar <56%

B. IMUNISASI

1. Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara

aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa

tidak terjadi penyakit. Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal bayi pada

usia 0-12 bulan untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan

(Ranuh, 2008).

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan

memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah

(14)

yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam

tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti

vaksin Polio (Hidayat, 2005).

2.Tujuan Dan Manfaat Imunisasi

Tujuan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang,

dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau

bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti imunisasi cacar variola

(Ranuh, 2005).

Pemberian imuniasi pada anak yang mempunyai tujuan agar tubuh kebal

terhadap penyakit tertentu, kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya terdapat tingginya kadar antibodi pada saat di lakukan imunisasi,

potensi antigen yang disuntikkan, waktu antara pemberian imunisasi, mengingat

efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan tergantung pada faktor yang

mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri anak

(Hidayat, 2005).

Menurut Marimbi (2010) manfaat imunisasi antara lain :

a. Untuk Anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan

kemungkinan cacat atau kematian.

b. Untuk Keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak

sakit. Mendorong pembentukan keluarga sejahtera apabila orang tua yakin bahwa

anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

c. Untuk Negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat

(15)

3. Jenis Imunisasi

Imunisasi sebagai salah satu cara untuk menjadikan kebal pada bayi dan anak

dari berbagai penyakit, diharapkan anak atau bayi tetap tumbuh dalam keadaan sehat.

Imunisasi dibagi menjadi dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

a. Imunisasi Aktif

Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu

proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifikyang

akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori,

seehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat

merespons.

Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap

vaksinnya.

1) Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa

polisakarida, toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.

2) Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.

3) Preservatif, stabiliser, antibiotika yang berguna untuk menghindari tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.

4) Adjuvan yang terdiri dari garam alumanium yang berfungsi untuk

meningkatkan imonugenitas antigen.

b. Imunisasi Pasif

Merupakan pemberian zat (imunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan

melalui suatu proses infeksi yang dapat bersal dari plasma manusia atau binatang

yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk ke dalam tubuh

(16)

C. Imunisasi Dasar Pada Bayi

1. Macam- macam Imunisasi Dasar pada Bayi

Menurut Maryunani (2010) ada beberapa jenis imunisasi yang perlu di berikan:

a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmate Guerin)

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan da[at

terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG. Frekuensi pemberian BCG adalah

satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan, akan tetapi

pada umunnya diberikan pada umur 2 atau 3 bulan, kemudian pemberian imunisasi

BCG melalui intrakutan. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah

suntikan dan dapat terjadi limfadenetis regional, dan reaksi panas.

b. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis dan Tetanus)

Merupakan imuniasasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

difteri. Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri

yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang

penbentukan zat anti (toksoid). Waktu pemberian imunisasi DPT antara umur 2-11

bulan dengan interval 4 minggu. Cara pemberian imunisasi DPT melaui intra

muskular. Efek samping pada DPT biasanya, hanya gejala - gejala ringan, seperti

sedikit demam saja dan rewel selama 1-2 hari, kemerahan, pembengkakan, agak

nyeri atau pegal - pegal pada tempat suntikan, yang akan hilang sendiri dalam

beberapa hari.

c. Imunisasi Polio

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak, kandungan vaksin ini

(17)

pemberian vaksin polio adalah 0-11 bulan dengan interval pemberian 4 minggu. Cara

pemberian vaksin polio melalui oral.

d. Campak

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit campak pada

anak karena penyakit ini sangat menular, kandungan vaksin ini adalah virus yang

dilemahkan. Frekuensi pemberian campak adalah satu kali. Waktu pemberian

imunisasi campak pada umur 9-11 bulan. Cara pemberian imunisasi campak melalui

subkutan. Efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada suntikan dan panas.

e. Hepatitis B

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

hepatitis. Yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi

pemberian hepatitis 3 kali. Waktu pemberian imunisasi hepatitis B pada umur 0 -11

bulan. Cara pemberian imunisasi hepatitis ini adalah intra muskular.

2. Jadwal Pemberian Imunisasi pada Bayi

Tabel 2.1

Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap

Sumber : Buku KIA (2010)

Umur Jenis Imunisasi

0-7 hari HB 0

1 Bulan BCG, Polio 1

2 Bulan DPT/HB 1, Polio 2

3 Bulan DPT/HB 2, Polio 3

4 Bulan DPT/HB 3, Polio 4

(18)

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Imunisasi Dasar Pada Bayi

Menurut Mariaty (2003) keberhasilan pemberian imunisasi kepada bayi

memerlukan kerja sama dan dukungan dari semua pihak terutama kesadaran ibu-ibu

yang mempunyai bayi untuk membawa bayinya ke pelayanan imunisasi. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi imunisasi dasar pada bayi yaitu :

a. Tingkat pengetahuan

Seorang ibu akan membawa bayinya untuk diimunisasi bila seorang ibu

mengerti apa manfaat imunisasi tersebut bagi bayinya, pemahaman dan pengetahuan

seorang ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar terhadap bayi akan memberikan

pengaruh terhadap imunisasi bayinya.

b. Jumlah anak

Keluarga yang memiliki hanya satu orang anak biasanya akan mampu

memberikan perhatian penuh kepada anaknya, segala kebutuhan baik fisik maupun

mental mereka berikan secara baik. Akan tetapi perhatian kepada anak akan terbagi

bila lahir anak yang berikutnya, perhatian ibu akan terbagi sejumlah anak yang

dilahirkannya. Hal ini sering kali mengakibatkan pemberian imunisasi tidak sama

untuk semua anaknya. Hasil SDKI 2003 terlihat bahwa anak yang tidak pernah di

imunisasi terbesar adalah anak bungsu.

c. Urutan kelahiran

Dari hasil SDKI 2003 terlihat bahwa berdasarkan urutan kelahiran yang

diimunisasi lengkap adalah anak I sebesar 56,6%, anak ke 2-3 sebesar 62,1%, anak

(19)

d. Jenis efek samping imunisasi

Pemberian imunisasi mempunyai beberapa efek samping yang berbeda untuk

setiap jenis imunisasi, sering kali ibu bayi tidak percaya bahwa reaksi yang timbul

setelah bayi diimunisasi hanya sebagai pertanda reaksi vaksin dalam tubuh bayi. Jika

tingkat pengetahuan ibu rendah akan menyebabkan ketakutan pada ibu untuk

membawa bayinya imunisasi.

e. Penilaian pelayanan imunisasi

Dalam hal ini pelayanan kesehatan pemberian imunisasi pada bayi sangat penting,

karena apabila pelayanan yang diberikan kurang memuaskan maka si ibu merasa

enggan membawa bayinya untuk imunisasi.

f. Jarak pelayanan

Jarak antara pelayanan kesehatan dengan rumah ibu biasanya menjadi

pertimbangan untuk membawa bayinya imunisasi. Apabila jaraknya jauh dari rumah,

transportasi yang sulit maka ibu merasa enggan membawa bayinya imunisasi ke

tempat pelayanan imunisasi.

4. Vaksinasi

Vaksin adalah suspensi berisi organisme mati atau tidak aktif yang ketika

dicerna atau disuntikkan, dapat mencegah, mengurangi atau mengobati infeksi atau

penyakit. Vaksinasi merupakan suatu tindakan yang dengan sengaja memberikan

paparan dengan antigen yang berasal dari mikroorganisme patogen (Ranuh, 2008).

a. Jenis- jenis Vaksin

Menurut Proverawati (2010). Beberapa jenis vaksin dibuat berdasarkan

(20)

1). Vaksin hidup (live attenuated vaccine)

Vaksin yang terdiri dari kuman atau virus yang dilemahkan, masih antigenik

namun tidak patogenik contohnya adalah virus polio oral.

2). Vaksin mati (killed vaccine/inactivated vaccine)

Vaksin mati jelas tidak potegenik dan tidak berkembang biak dalam tubuh

oleh karena itu diperlukan pemberian beberapa kali.

3). Rekombinan

Susunan vaksin ini (misal, hepatitis B) memerlukan epitop organisme yang

patogen. Sintesis dari antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan

kode gena epitop bagi sel penerima vaksin

4). Toksoid

Bahan yang bersifat immonogenik dibuat dari toksin kuman. Pemanasan dan

penamabahan formalin biasanya digunakan dalam proses pembuatannya.

5). Vaksin Plasma DNA ( Plasmid DNA vaccine)

Vaksin ini berdasarkan isolasi DNA mikroba yang mengandung kode antigen

(21)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep untuk penelitian yang berjudul hubungan pengetahuan

ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12

bulan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan pada tahun

2012 yang dijelaskan dalam bentuk bagan seperti berikut ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 1: Kerangka Konsep Penelitian

B. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan

kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan. Pengetahuan

•Baik

•Cukup

•Kurang

Kelengkapan

Imunisasi Dasar Pada

(22)

C. Defenisi Operasional

(23)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan

pendekatan cross sectional, jenis penelitian ini tujuannya untuk menemukan ada

atau tidak adanya hubungan. Rancangan penelitian ini untuk mengidentifikasi

hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi

dasar pada bayi usia 0-12 bulan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II

Medan Perjuangan. Penelitian ini dilakukan hanya pada satu periode tertentu dan

pengambilan sampel dilakukan dalam sekali waktu saja, tidak ada pengulangan

dalam pengambilan data, dimana responden hanya mendapat satu kali kesempatan

untuk menjadi responden.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi serta

memiliki KMS (Kartu Menuju sehat) dan membawa bayinya imunisasi dasar di

Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan, yaitu sebanyak

43 orang.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik consecutive

(24)

jumlah sampel terpenuhi. Jenis sampling ini merupakan jenis non probability

sampling.

Dengan penentuan besar sampel digunakan rumus :

Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Tingkat signiifikansi ( 0,05 ).

n = 43

1 + 43 ( 0,05 )

n = 43

2

1 + 43 ( 0, 0025 )

n = 43

1 + 0, 1075

n = 38, 8 dibulatkan menjadi 39

maka jumlah sampel 39 orang.

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu yang mempunyai bayi usia 0 – 12 bulan

2. Mempunyai KMS ( Kartu Menuju Sehat )

3. Berdomisili tetap di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II

n= N

(25)

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian dilakukan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame

Barat II Medan Perjuangan. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut

sebagai lahan penelitian adalah karena cakupan imunisasi belum memenuhi

target.

2. Waktu Penelitian

Adapun penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Mei sampai

dengan Juni 2012.

D. Pertimbangan Etika Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah mendapat surat izin dari program studi D

IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan

persetujuan dari Kepala Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan

perjuangan. Setelah mendapat izin dalam pengumpulan data, selanjutnya akan

dilakukan pendekatan kepada responden dan menjelaskan tujuan dan prosedur

penelitian yang akan dilakukan kepada responden. Peneliti mengakui hak-hak

responden dalam menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan untuk menjadi subjek

penelitian. Responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed

Consent) penelitian atau responden dapat menyatakan secara verbal.

Peneliti melindungi subjek dari kerugian material, nama baik, bebas dari

tekanan fisik dan psikologis yang mungkin timbul akibat penelitian ini. Untuk

menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama

responden pada lembar kuesioner, tetapi dengan memberi kode pada masing-masing

(26)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuesioner tertutup yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan literatur yang ada

dan dikonsultasikan kepada pembimbing. Dimana pada bagian pertama instrumen

berisi data demografi responden yang berisi umur, pendidikan terakhir, pekerjaan,

jumlah anak dan faktor lain yang mempengaruhi pelaksanaan imusasi.

Bagian kedua instrumen berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan

responden tentang imunisasi, bagian ini terdiri dari 20 pertanyaan. Dimana

pertanyaan no 1 sampai 2 tentang pengertian dan tujuan imunisasi, pertanyaan no 3

sampai 5 tentang imunisasi BCG, pertanyaan no 6 sampai 9 tentang imunisasi DPT,

pertanyaan no 10 sampai 14 tentang imunisasi Polio, pertanyaan no 15 dan 17

tentang imunisasi Hepatitis B, dan pertanyaan no 18 sampai 20 tentang imunisasi

Campak. Pengisian kuesioner dengan cara memberi tanda silang pada jawaban yang

benar. Jawaban yang benar diberi nilai 5 dan jawaban yang salah di beri nilai 0.

Menentukan kategori berdasarkan perolehan nilai Menurut Arikunto ( 2002)

Baik : apabila nilai yang di peroleh >76-100%

Cukup : apabila nilai yang diperoleh 56-75%

Kurang Baik : apabila nilai yang diperoleh <56%

Bagian ketiga adalah bukti kelengkapan imunisasi yaitu dengan

menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang dimiliki bayi.

F. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen 1. Uji Validitas

Uji coba kuesioner dilakukan sebelum digunakan pada subjek penelitian

(27)

dilakukan pada 15 responden di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal

yang memiliki karekteristik yang sama dengan subjek penelitian.

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur yang digunakan yaitu dengan content validity. Uji validity

dilakukan sebanyak tiga kali yang diuji oleh dokter Spesialis Anak Dr. Terapul

Tarigan, S.SpA (K) sehingga instrument yang digunakan tersebut dinyatakan valid

dan mampu mengukur variable yang akan diukur. Suatu instrument pengukur dapat

dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat terebut menjalankan fungsi

ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukan

pengukuran tersebut. kuesioner dinyatakan valid dengan CVI (Content Validity

Indeks ) sebesar 0,629 dan taraf signifikansi 95%. Dengan ketentuan apabila nilai r hitung > r tabel (0,361) maka dinyatakan valid (Syarifuddin, 2009).

Sedangkan uji reliabilitas, dianalisa dengan uji Cronbach’s alfa dan

instrumen diujikan pada 15 responden yang akan diuji, kemudian jawaban responden

akan diolah dengan menggunakan alpha cronbach. Dengan ketentuan, apabila

r hitung > r tabel (p) > 0,06 maka instrumen dinyatakan reliabel (Hidayat, 2007).

Setelah jawaban diolah dengan menggunakan alpha cronbach, instrumen dinyatakan

reliabel dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,928.

G. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti setelah mendapat surat izin

penelitian dari Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kota Medan, kemudian mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada

(28)

menjumpai para responden dan menjelaskan tentang prosedur penelitian, manfaat

penelitian, dan cara pengisian kuesioner kepada respoden. Peneliti meminta

kesediaan responden untuk mengikuti penelitian. Setelah mendapat persetujuan

responden, pengumpulan data dimulai. Peneliti memberikan instrumen penelitian

berupa kuesioner kepada responden yang terdiri dari kuesioner demografi,

pengetahuan, dan pelaksanaan. Setelah selesai pengisian, peneliti kemudian

memeriksa kelengkapan data, jika ada data yang kurang atau belum diisi maka dapat

langsung dilengkapi.

H. Pengolahan Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing

Memeriksa kuesioner dengan tujuan agar data yang dimaksud dapat diolah

secara benar sehingga pengolahan data dapat memberi hasil yang

menggambarkan masalah yang telah diteliti kemudian dikelompokkan dengan

menggunakan aspek pengukuran. Dalam penelitian ini peneliti tidak menemui

hambatan dalam proses editing, karena semua pertanyaan yang diberikan

pada responden seluruhnya dijawab.

2. Coding

Dalam langkah ini penelti memberi kode pada jawaban responden yang

berhubungan dengan variabel penelitian untuk memudahkan dalam

pengolahan data.

3. Tabulating

Proses tabulating yaitu memasukkan data kedalam table untuk mempermudah

(29)

memasukkan data kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Selanjutnya

entry data dalam computer dan dilakukan pengolahan data dengan teknik komputerisasi.

I. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data dengan

teknik analisa kuantitatif melalui beberapa tahap, pertama pengecekan

kelengkapan data responden yaitu memastikan bahwa semua data yang

dibutuhkan telah lengkap. Selanjutnya dengan mengklasifikasikan data

dengan mentabulasi data yang telah terkumpul. Untuk mengolah data terlebih

dahulu setiap data diberi kode. Selanjutnya entry data dalam komputer dan

dilakukan pengolahan data dengan teknik komputerisasi dengan

menggunakan program komputerisasi.

1. Analisis Univariat

Analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase

tiap variabel yang diteliti. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi

frekuensi variabel independent yaitu ngetahuan ibu dan variabel dependent yaitu

kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.

Setelah kuisioner diisi dengan baik, kemudian ditabulasi dan disajikan dalam

bentuk tabel frekuensi, Kemudian dihitung dengan rumus :

P = F X 100%

N

Keterangan : P = persentase

F = frekuensi data

N = Jumlah responden

(30)

Kategori baik : 76 - 100%

Kategori cukup : 56 – 75%

Kategori kurang : < 56%

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk menguji hubungan antara kedua

variabel tersebut yaitu pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan

kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Dalam menganalisa data secara

bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik yaitu chi

square yakni menghubungkan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Dengan taraf signifikan yang

digunakan yaitu 95% (α= 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis: apabila

nilai P value <0,05 maka hipotesis ditolak tetapi apabila P value >0,05 maka

(31)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di Lingkungan IX Kelurahan

Sidorame Barat II Medan Perjuangan pada bulan Maret-Mei 2012, dengan jumlah

responden sebanyak 39 ibu yang mempunyai bayi usia 0–12 bulan, dan yang

membawa bayinya ke posyandu di lingkungan IX, telah didapatkan hasil penelitian

melalui pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner dan melihat

kelengkapan data imunisasi bayi di KMS. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk

analisa univariat dan analisa bivariat. Untuk lebih jelasnya peneliti menyajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi.

1. Analisa Univariat.

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan karakteristik responden yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan,

responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 39 orang. Data

karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas. Hal ini

(32)

Tabel 5.1.

Distribusi Karakteristik Responden di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan Tahun 2012

No Karakteristik Responden Jumlah

(Orang)

Rendah (Tidak Sekolah & SD) Menengah (SMP dan SMA) Tinggi (Diploma dan S1)

7

Bekerja (PNS, Wiraswasta, dll) Tidak Bekerja (Ibu Rumah Tangga)

14

Dari Tabel 5.1. menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia antara

20 – 35 tahun yaitu sebanyak 24 orang (61,5%). Pendidikan responden sebagian

besar tingkat menengah (SMP dan SMA) yaitu sebanyak 27 orang (69,2%). Sebagian

besar responden adalah ibu yang tidak bekerja yaitu sebanyak 25 orang (64,1%) dan

sebagian besar responden adalah multipara (> 2 orang anak) yaitu sebanyak 15

(38,5%).

b. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden tentang imunisasi dasar

digunakan kuesioner sebanyak 20 pertanyaan. Dari sejumlah pertanyaan yang telah

(33)

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu berdasarkan kuesioner yang dibagikan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II

Medan Perjuangan Tahun 2012

No

. Pertanyaan

Pilihan jawaban

Benar Salah

F % F %

Pengetahuan Tentang Pengertian, Tujuan, Manfaat Macam – Macam Imunisasi

1 Tindakan imunisasi adalah tindakan Memberi

kekebalan tubuh terhadap penyakit

35 89.7 4 10.3

2 Tujuan imunisasi adalah mencegah penyakit 29 74.4 10 25.6

Pengetahuan Tentang Imunisasi BCG

3 Imunisasi BCG diberikan untuk mencegah

penyakit TBC

Pengetahuan Tentang Imunisasi DPT

6 Imunisasi DPT yang diberikan kepada bayi dapat

mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus

25 64.1 14 35.9

7 Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali 33 84.6 6 15.4

8 Imunisasi DPT diberikan pada bayi 3 – 9 bulan 25 64.1 14 35.9

9 Imunisasi DPT diberikan pada bayi yang sehat 30 76.9 9 23.1

Pengetahuan Tentang Imunisasi Polio

10 Penyakit polio adalah suatu penyakit yang dapat menyebabkan Kelumpuhan

29 74.4 10 25.6

11 Imunisasi polio yang diberikan pada bayi dan anak dapat mencegah penyakit Polio

26 66.7 13 33.3

12 Imunisasi polio di puskesmas dan posyandu diberikan dengan cara ditetes kemulut

32 82.1 7 17.9

13 Imunisasi polio diberikan pada bayi 26 66.7 13 33.3

14 Berapa kali imunisasi polio diberikan 4 kali 27 69.2 12 30.8

Pengetahuan Tentang Imunisasi Hepatitis B

15 Imunisasi Hepatitis B yang diberikan kepada bayi dan anak bermanfaat untuk Mencegah penyakit Hepatitis B

29 74.4 10 25.6

16 Imunisasi Hepatitis B diberikan pada Bayi usia 0-9 bulan

27 69.2 12 30.8

17 Berapa kali Imunisasi Hepatitis B diberikan 3 kali 29 74.4 10 25.6

Pengetahuan Tentang Imunisasi Campak

18 Imunisasi campak diberikan untuk mencegah penyakit campak

25 64.1 14 35.9

19 Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 kali 32 82.1 7 17.9

20 Imunisasi campak diberikan pada bayi usia 9 bulan

(34)

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa distribusi jawaban

responden mengenai pengetahuan tentang imunisasi dasar sebagian besar menjawab

benar adalah pertanyaan nomor satu dengan pertanyaan tindakan imunisasi adalah

tindakan Memberi kekebalan tubuh terhadap penyakit yaitu sebanyak 35 responden

(89,7%), sedangkan yang paling sedikit jawaban responden yang benar adalah

pertanyaan nomor 4 dengan pertanyaan Imunisasi BCG diberikan pada bayi (Usia

0 – 3 bulan) yaitu sebanyak 24 responden (61,5%).

Berdasarkan instrumen penelitian yang diberikan kepada responden, dapat

dilihat secara spesifikasi hasil jawaban responden terhadap pertanyaan tentang

masing-masing imunisasi dasar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 5.3

Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang klasifikasi imunisasi dasar secara spesifik berdasarkan kuesioner yang dibagikan di Lingkungan IX

Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan Tahun 2012

No. Pertanyaan Benar (%) Salah (%)

1

Pengetahuan tentang

pengertian, tujuan, manfaat dan macam – macam imunisasi

68,8 31,2

2 Pengetahuan tentang

imunisasi BCG 45,6 54,4

3 Pengetahuan tentang

imunisasi DPT 46,7 53,3

4 Pengetahuan tentang

imunisasi Polio 45,9 54,1

5 Pengetahuan tentang

imunisasi Hepatitis B 47,7 52,3

6 Pengetahuan tentang

imunisasi Campak 52,8 47,2

Total 51,3% 48,7 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden lebih mengetahui

(35)

Sementara masih sedikit responden mengetahui tentang imunisasi BCG yaitu

sebanyak 45,6%.

Dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner,

maka tingkat pengetahuan responden tentang imunisasi dasar dapat dikategorikan

baik, cukup dan kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar pada bayi usia 0-12 bulan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II

Medan Perjuangan Tahun 2012

No Pengetahuan Ibu Jumlah (orang) Persentase (%)

1

Dari Tabel 5.3. dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai

pengetahuan yang cukup tentang imunisasi dasar pada bayi yaitu sebanyak 20 orang

(51,3%).

c. Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi usia 0-12 bulan

Dari penelitian yang dilakukan terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada

bayi usia 0-12 bulan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan

Perjuangan Tahun 2012 diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi usia 0-12 bulan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II

Medan Perjuangan

No Status Imunisasi Bayi Jumlah (Orang) Persentase (%)

1

Dari Tabel 5.4. Menunjukkan bahwa sebagian besar status imunisasi bayi

adalah lengkap sebanyak 30 orang (76,9%) dan yang paling sedikit adalah status

(36)

2. Analisa Bivariat

Pada analisa bivariat, peneliti akan melihat hubungan antara pengetahuan ibu

tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12

bulan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan dengan

menggunakan uji chi-square. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 5.6

Tabel silang hubungan pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Kelangkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Lingkungan IX

Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan Tahun 2012

No Pengetahuan

Dari hasil Tabel Silang di atas diketahui bahwa dari 15 responden (50%)

dengan status imunisasi bayi yang lengkap adalah dari ibu yang berpengetahuan

baik, dan 15 responden (50%) dengan status imunisasi bayi yang lengkap juga

didapat dari ibu yang berpengetahuan cukup dan tidak terdapat status imunisasi bayi

lengkap dari ibu yang berpengetahuan kurang baik tentang imunisasi dasar.

Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square, diperoleh hasil

p value 0,002 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada

bayi usia 0-12 bulan di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan

(37)

B. Pembahasan

1. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Bayi

Berdasarkan data distribusi jawaban responden mengenai pengetahuan

tentang imunisasi dasar diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden mempunyai

pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 20 orang (51,3%). Hasil ini dapat dikaitkan

dengan pendidikan responden. Dalam penelitian yang telah dilaksanakan didapat

sebagian besar pendidikan responden adalah tingkat menengah (SMP dan SMA).

Dimana pendidikan tersebut berpengaruh kepada cara berpikir, tindakan dan cara

pengambilan keputusan seseorang dalam melakukan suatu perbuatan. Hal ini sesuai

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Fatmiyati (2009) yang mengemukakan

bahwa semakin tinggi pendidikan ibu semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang

imunisasi, maka semakin tinggi pula kesadaran ibu untuk membawa anaknya untuk

memperoleh imunisasi sehingga sangat berperan dalam kelengkapan imunisasi anak.

Dari hasil penelitian diketahui sebagian besar umur responden adalah dewasa

madya (20-35 tahun) yaitu sebanyak 24 orang (61,5%). Dimana pada usia tersebut,

pola pikir seseorang sudah cukup dewasa, sehingga mempengaruhi tingkat

pengetahuan responden tentang imunisasi dasar. Sehingga dalam penelitian

didapatkan sebagian besar tingkat pengetahuan responden adalah cukup yaitu

sebanyak 20 orang (51,3%). Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Notoatmodjo (2007) bahawa usia ibu menjadi indikator kedewasaan dalam setiap

pengambilan keputusan untuk melakukan sesuatu yang mengacu pada setiap

pengalamannya.

Dalam penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan ibu adalah dalam

kategori cukup yaitu sebanyak 20 orang (51,3%). Hal ini dapat dikaitkan dengan

(38)

sebagian besar jumlah anak lebih dari 2 orang (multipara) yaitu sebanyak 21 orang (53,9%). Keadaan paritas seorang ibu menggambarkan pengalaman dan pengetahuan

ibu dalam menghadapi suatu permasalahan, termasuk kesehatan bayi khususnya

imunisasi. Semakin banyak pengalaman seorang ibu dalam membawa anaknya ke

posyandu untuk melakukan imunisasi akan menambah wawasan dan pengetahuan

ibu tentang imunisasi dasar.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori Notoatmodjo (2007) menyatakan

terdapat kecenderungan ibu yang berparitas lebih tinggi akan lebih mengetahui

kesehatan bayi atau anaknya dikarenakan telah banyak belajar dari pengalaman.

2. Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi

Berdasarkan hasil penelitian tentang kelengkapan imunisasi dasar pada bayi

usia 0-12 bulan di lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan

diperoleh dari 39 bayi sebagian besar status imunisasi dasar bayi adalah lengkap

yaitu sebanyak 30 bayi (76,9%). Dari data demografi responden didapatkan sebagian

besar responden adalah ibu yang tidak bekerja yaitu sebanyak 25 orang (64,1%).

Sehingga ibu mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk membawa

bayinya ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi dasar. Hal ini

mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Lingkungan IX Kelurahan

Sidorame Barat II Medan Perjuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan Ali (2002) mengenai pengetahuan, sikap dan prilaku ibu bekerja dan

ibu tidak bekerja tentang imunisasi yang menyebutkan bahwa ibu yang tidak bekerja

akan lebih sering membawa bayinya kefasilitas kesehatan untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan termasuk imunisasi.

Dalam penelitian ini didapatkan jarak pelayanan dengan tempat responden

(39)

bayinya ketempat pelayanan imunisasi. Hal ini mempengaruhi kelengkapan

imunisasi dasar pada bayi di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan

Perjuangan. Dalam penelitian diketahui sebagian besar bayi mendapatkan imunisasi

dasar lengkap yaitu sebanyak 30 bayi (76,9%). Sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan Mariaty (2003) bahwa jarak antara pelayanan kesehatan dengan rumah

ibu biasanya menjadi pertimbangan untuk membawa bayinya imunisasi. Apabila

tempat pelayanan kesehatan jauh dari rumah dan transportasi yang sulit maka ibu

merasa enggan untuk membawa bayinya imunisasi ketempat pelayanan.

3. Hubungan Pengetahuan ibu tentang Imunisasi Dasar dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi di Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan tahun 2012

Berdasarkan hasil penelitian didapat 15 responden (50%) dengan status

imunisasi yang lengkap adalah dari ibu yang berpengetahuan baik, dan 15 responden

(50%) dengan status imunisasi yang lengkap juga didapat dari ibu yang

berpengetahuan cukup dan tidak terdapat status imunisasi bayi yang lengkap dari ibu

yang berpengetahuan kurang baik tentang imunisasi dasar.

Hasil analisa hubungan dengan menggunakan uji statistik chi-square

diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang

imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di

Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan, Hal ini sejalan

dengan teori yang dikemukakan oleh Notoadmodjo (2007) yang menyatakan bahwa

pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya perilaku seseorang. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil

(40)

Dasar dengan Status Imunisasi Bayi Di Puskesmas Namorambe dimana terdapat

hubungan antara pengetahuan ibu dengan status imunisasi bayi.

Hasil kelengkapan imunisasi dasar bayi dalam penelitian ini adalah sebesar

76,9%. Kelengkapan imunisasi ini juga tidak hanya di pengaruhi oleh pengetahuan

ibu tentang imunisasi dasar tetapi juga di pengaruhi oleh motivasi dan dukungan dari

keluarga juga faktor jarak antara fasilitas dengan rumah respoden. Hasil tersebut

belum mencapai program pemerintah yang seharusnya kelengkapan imunisasi dasar

bayi harus mencapai standar UCI sebesar 80%. Hal ini dikarenakan pengetahuan ibu

tentang imunisasi dasar masih tergolong cukup, menurut analisa peneliti sesuai

dengan pengamatan langsung ke tempat penelitian didapatkan bahwa ibu-ibu yang

datang ke posyandu, hanya untuk menimbang berat badan bayinya dan hanya untuk

mendapatkan suntikan imunisasi. Setelah mendapatkan suntikan imunisasi,

responden segera meninggalkan tempat pelayanan imunisasi sehingga responden

tidak mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang imunisasi dasar pada bayi.

Responden juga tidak mendapatkan penyuluhan dan informasi tentang imunisasi

dasar bayi dari tenaga kesehatan yang berada di tempat pelayanan imunisasi tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Conan (2007)

bahwa cakupan imunisasi yang belum memenuhi UCI disebabkan berbagai alasan

seperti, pengetahuan yang kurang tentang imunisasi, rendahnya kesadaran ibu

membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap, dan

(41)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi

dasar dengan kelengkapan imunisasi bayi usia 0-12 bulan di Lingkungan IX

Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan Tahun 2012 dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar sebagian besar dalam kategori cukup

sebanyak 20 orang (51,3%).

2. Status imunisasi bayi sebagian besar dalam kategori lengkap sebanyak 30 orang

(76,9%).

3. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan Ibu tentang imunisasi dasar

dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di Lingkungan

IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan Tahun 2012 dengan nilai p

value 0,002 (< 0,05).

B. Saran-saran

1. Bagi Responden

Diharapkan agar mencari informasi yang tepat dan akurat tentang imunisasi dasar

pada bayi, lebih meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya

imunisasi dasar pada bayi dan selalu membawa bayi ke posyandu maupun

fasilitas kesehatan lainnya.

2. Bagi Profesi Kebidanan

Agar lebih meningkatkan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan tentang

(42)

3. Petugas Puskesmas

Diharapkan memperbanyak lagi kegiatan-kegiatan penyuluhan kesehatan

tentang imunisasi dasar pada masyarakat khususnya di Lingkungan IX

Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan, terutama tentang imunisasi

BCG dan DPT, melalui kegiatan-kegiatan program kesehatan maupun kegiatan

PKK.

4. Kepada Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu di

Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Barat II Medan Perjuangan dengan jenis

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Ali,M., (2003), Pengetahuan, Sikap, dan Prilaku Ibu bekerja dan Ibu tidak Bekerja

tentang imunisasi, Bagian Ilmu kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas SumateraUtara, Medan: tidak dipublikasikan

Arikunto S (2002), Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,

Jakarta: Rineka Cipta

Banister C (2006), Pedoman Obat Buku Saku Bidan, Jakarta: EGC

Conan (2007), Imunisasi Pada Balita, Jakarta: Sarikata

Depkes RI (2005), Draft Ringkasan laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan

Pembanngunan Milinium indonesia, Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta: tidak dipublikasikan

__________(2005), Glossarium Data dan Infofrmasi kesehatan, Pusat Data dan

Informasi, Deprtemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta: tidak dipublikasikan

Gulo W (2000), Metode Penelitian, Jakarta: Grasindo

Hidayat A. A. A (2008), Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak, Jakarta: EGC

Hidayat A. A. A (2008), Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta: Salemba

Medika

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 482/Menkes/Sk/IV

(2010), Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional, Universal Child

Immunization 2010-2014 (GAIN UCI 2010-2014), Jakarta: tidak di publikasikan

Kusrini S (2006), Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi Offset

Lisnawati L (2011), Generasi Sehat Melalui Imunisasi, Jakarta: TIM

Machfoedz I (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Yogyakarta:

Fitra Maya

Markum A. H. (2002), Imunisasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,

Jakarta: tidak dipublikasikan

(44)

Notoadmodjo,S (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmaodjo, S (2005), Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta:

Rineka Cipta

Dinas Kesehatan Kota Medan, (2010), Profil Dinas Kesehatan Kota Medan

Tahun 2007, Medan: tidak dipublikasikan

Proverawati, dkk (2010) Imunisasi dan Vaksinasi, Yogyakarta: Nuha Offset

Ranuh dkk (2008), Pedoman Imunisasi di Indonesia, Jakarta: Satgas Imunisasi-IDAI

Ranuh I. G. N (2005), Imunisasi Upaya Pencegahan Primer dalam Pedoman

Imunisasi di Indonesia, Edisi kedua, Jakarta: tidak dipublikasikan

Wahab A, dkk (2002), Sistem Imun, Imunisasi, dan Penyakit Imun, Jakarta: Widya

(45)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wr.Wb/ Salam Sejahtera

Dengan Hormat

Nama Saya Yusnidar sedang menjalani pendididkan di program D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang

berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dengan Kelengkapan

Imunisasi Dasar Pada Bayi”.

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara

aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa

tidak terjadi penyakit. Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal bayi pada

usia 0-12 bulan untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan

(Ranuh, 2008).

Pemberian imuniasi pada anak yang mempunyai tujuan agar tubuh kebal

terhadap penyakit tertentu, mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan

tergantung pada faktor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat

diharapkan pada diri anak (Hidayat, 2005).

Menurut Marimbi (2010) manfaat imunisasi antara lain :

d. Untuk Anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan

kemungkinan cacat atau kematian.

e. Untuk Keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak

sakit. Mendorong pembentukan keluarga sejahtera apabila orang tua yakin bahwa

anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

f. Untuk Negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat

(46)

Tujuan penelitian ini adalah hubungan Pengetahuan ibu tentang imunisasi

dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi

Saya akan melakukan wawancara terstruktur kepada ibu tentang:

a. Pengetahuan ibu mengenai imunisasi dasar

b. Kelengkapan imunisasi dasar pada bayi akan dilihat dari kelengkapan

imunisasi pada KMS bayi.

Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada

dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan akan digunakan untuk kepentingan

peneliti. Untuk penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu

membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:

Nama :

Alamat :

No. HP :

Terima Kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada

penelitian ini. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu

yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang akan menyangkut penelitian ini

diharapkan ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, 2012

Peneliti

(47)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang penelitian “ Hubungan

Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar

Pada Bayi”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan

bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan 2012

(48)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 0-12 BULAN

Petunjuk pengisian :

1. Isilah data anda dengan benar

2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang menurut anda benar

3. Setelah selesai, kembalikan kuesioner ini kepada peneliti atau petugas yang

memberikan kepada anda.

UMUR :

PENDIDIKAN TERAKHIR :

PEKERJAAN :

JUMLAH ANAK :

1. Tindakan untuk memberikan perlindungan ( kekebalan ) di dalam tubuh

bayi dan anak biasa dikenal dengan nama....

a. Imunisasi

b. Minum susu

c. Minum Vitamin

2. Penyakit polio adalah suatu penyakit yang dapat menyebabkan...

a. Kelumpuhan kaki pada bayi dan anak

b. Perut bayi kembung

c. Muntah – muntah

3. Imunisasi polio yang diberikan pada bayi dan anak dapat mencegah

penyakit..

a. Polio

b. Campak

(49)

4. Imunisasi polio diberikan dengan cara...

a. Ditetes kemulut

b. disuntik

c. dikunyah

5. Imunisasi polio diberikan pada bayi dan anak usia...

a. 0 – 12 bulan

b. 1 – 2 tahun

c. 2 -3 tahun

6. Berapa kali imunisasi polio diberikan....

a. 2 kali

b. 3 kali

c. 4 kali

7. Imunisasi Hepatitis B yang diberikan kepada bayi dan anak bermamfaat

untuk

a. Mencegah penyakit Hepatitis

b. Mencegah penyakit kangker

c. Mencegah penyakit demam berdarah

8. Imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi usia...

a. 0 – 6 bulan

b. 7 – 10 bulan

c. 11 – 12 bulan

9. Berapakah kalikah Imunisasi Hepatitis B diberikan...

a. 2 kali

b. 4 kali

c. 3 kali

10.Imunisasi BCG diberikan untuk mencegah penyakit...

a. Polio

b. Campak

c. TBC

11.Imunisasi BCG diberikan pada bayi usia ...

a. 0 – 3 bulan

b. 4 – 6 bulan

(50)

12.Berapa kali imunisasi BCG diberikan...

a. 1 kali

b. 2 kali

c. 3 kali

13.Penyakit Pertusis disebut juga penyakit...

a. Batuk rejan ( batuk seratus hari )

b. Demam berdarah ( DHF )

c. Tuber kulosis ( TBC )

14.Penyakit Diftery, Pertusis dan Tetanus dapat dicegah dengan imunisasi..

a. DPT

b. BCG

c. Campak

15.Imunisasi DPT diberikan sebanyak...

a. 1 kali

b. 2 kali

c. 3 kali

16.Imunisasi DPT diberikan pada bayi usia...

a. 2 – 6 bulan

b. 6 – 12 bulan

c. 1 – 2 tahun

17.Imunisasi Campak diberikan untuk mencegah penyakit...

a. Polio

b. Campak

c. Tetanus

18.Imunisasi campak diberikan sebanyak...

a. 1 kali

b. 2 kali

c. 3 kali

19.Imunisasi Campak diberikan pada bayi usia...

a. 7 bulan

b. 8 bulan

c. 9 bulan

20.Ibu dapat memperoleh imunisasi untuk bayinya di...

(51)

b. Apotik

c. Toko obat

BAYI

a. Nama bayi :

b. Umur bayi :

c. Tanggal lahir :

d. Tempat lahir :

e. Berat badan lahir :

STATUS IMUNISASI DASAR Umur

bayi

Jenis imunisasi Status imunisasi HB BCG DPT Polio Campak Lengkap Tidak lengkap

0-7 hari

1 Bulan

2 Bulan

3 Bulan

4 Bulan

9 Bulan

(52)

MASTER DATA

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR Skor

(53)

Ket:

Umur 1=<20 tahun 2=20-30 tahun 3= 31-40 tahun 4=>40 tahun

Pendidkan: 1=SD&SMP 2=SMA 3=PT

Pekerjaan 1=PNS

2=Pegawai Swasta 3=IRT

Jumlah anak 1=1 orang 2=2 orang 3=3 orang 4=> 3 orang

Pengetahuan Ibu 1=Baik

2=Cukup 3=Kurang

Gambar

Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap
Tabel 5.1.
Tabel 5.2.
Tabel 5.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Judul Laporan Akhir yang dibahas adalah APLIKASI SENSOR ULTRASONIK PING PADA PENGAMAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS GATEWAY DAN KAMERA CCTV BERBASIS

Instrumen untuk meneliti ini dengan cara mengambil data sekunder di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, data hasil pemeriksaan IgM, IgG, kadar Hb, kadar Ht,

Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui dominasi komunikasi scientific pada pembelajaran biologi (2) mengetahui faktor penyebab dominasi komunikasi scientific pada

mengenai pemberitaan tentang persidangan kasus aliran dana suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan Angelina Sondakh adalah Kompas cenderung banyak penekanan

Anak umur 4 tahun dengan celah bibir,gusi &amp; langit-langit, belum pernah operasi5.  prioritas operasi labioplasty ,bila

Faktor internal merupakan kesulitan yang terjadi karena gangguan yang terdapat pada diri siswa sedangkan faktor eksternal dapat terjadi karena ada kesalahan dalam

Perayaan syukur Hari Ulang Tahun ke-10 ini, menjadi momen penting bagi kaum lanjut usia GPIB untuk tetap semangat dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan

secara parsial berpengaruh positif dan apabila budaya organisasi dapat diterima oleh karyawan akan meningkatkan kinerja Karyawan di Bank BPD Bali Cabang