PENGARUH TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL
FREEDOM TECHNIQUE) TERHADAP PENURUNAN GULA
DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI
WILAYAH PUSKESMAS DINOYO
SKRIPSI
Oleh :
SUSAN ARBA
NIM. 08060001
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
PENGARUH TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM
TECHNIQUE) TERHADAP PENURUNAN GULA DARAH PADA
PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH PUSKESMAS
DINOYO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang
Oleh :
SUSAN ARBA
NIM. 08060001
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM
TECHNIQUE) TERHADAP PENURUNAN GULA DARAH PADA
PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH PUSKESMAS
DINOYO
SKRIPSI
Disusun Oleh :
SUSAN ARBA
NIM. 08060001
Skripsi ini Telah Disetujui Tanggal 19 Januari 2012
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof.DR.Sujono,.M.Kes Rohmah Susanto,.S.Kep,.Ns
NIP.UMM.131.8770.94 NIP.UMM.112.0309.0392
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini,M.Kep
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM
TECHNIQUE) TERHADAP PENURUNAN GULA DARAH PADA
PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH PUSKESMAS
DINOYO
SKRIPSI
Disusun Oleh :
SUSAN ARBA
NIM. 08060001
Skripsi ini Telah Diujikan Tanggal 30 Januari 2012
Penguji I, Penguji II,
Prof.DR.Sujono,.M.Kes Rohmah Susanto,.S.Kep,.Ns
NIP.UMM.131.8770.94 NIP.UMM. 112.0309.0392
Penguji III, Penguji IV,
Tri Lestari handayani, M.Kep.,Sp.Mat Yoyok Bekti P,M.Kep.,Sp.Kom
NIP.UMM.112.9311.0304 NIP.UMM.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari handayani, M.Kep.,Sp.Mat
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Susan Arba
Nim : 08060001
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul skripsi : Pengaruh Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Terhadap Penurunan Gula Darah Pada Penderita
Diabetes Melitus di Wilayah Puskesmas Dinoyo.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 17 Januari 2012 Yang membuat pernyataan,
Susan Arba
v
LEMBAR MOTTO
Sukses Selalu Berhubungan dengan Tindakan. Orang Sukses Terus Bergerak
Mereka Melakukan Kesalahan-Kesalahan, Tetapi Mereka Tidak Pernah Berhenti.
(Conrad Hilton)
Berapapun Uang sekolah akan kami Sanggupi,
Tak Pernah Meminta Balasan Apapun, Hanya Kata Wisuda yang
Membahagiakan Hati Kami.
(Wijisia Muhammad & Arba Hi.Abdullah)
Tak Pernah Lelah, Langkah ini Tuk Meraih Kesuksesan.
Semuanya Untuk OrangtuaQ Tercinta & Keluarga.
Kegagalan dalam Perjalanan adalah PengalamanQ,
Keberhasilan adalah MotivasiQ Untuk Lebih Baek,
Hidup adalah Proses Belajar,
Keluarga adalah HidupQ.
Demi Sebuah Sarjana, Q Raih Dengan
Proses Belajar & Dukungan Keluarga.
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Ku Persembahkan Karya Sederhana ini untuk :
1. Allah SWT, sang pemberi kehidupan, Sang Penguasa alam dan
isinya. Puji Syukur yang selalu terucap dari bibir ini atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan selama proses yang tak pernah lari dari tantangan ini. Perjuangan yang mengeluarkan keringat hingga airmata guna mencapai hasil akhir yang membahagiakan.
2. Nabi Besar Muhammad SAW, pemimpin besar islam dan sebagai
tauladan bagiku.
3. Papa (Arba Hi.Abdullah) dan Mama (Wijisia Muhammad) , yang
telah mendidikku dengan kasih sayang dari kecil hingga sekarang, dan tak pernah luput memberikan dukungan dan doa dengan cucuran airmata dan keringat yang tak mungkin
terbalasakan dengan apapun. Thanks so much my lovely mother & father.
4. Lovely Sister (Aderis Arba), Terima kasih sayang atas
dukungan dan kasih sayangmu.
5. Keluarga Besar di Tomalou dan my lovely grandfather
(Hi.Abdullah), terimakasih atas dukungan dan motivasi selama ini.
6. Sahabatku tersayang oon2 (Vivi Sundari) dan oon3 (Yuda
Pratama), terima kasih telah menemaniku dan menjadi sahabat terbaikku di malang.
7. Lovely Friendship (Mawa, Thata, Fany), Thanks your
motivation and support. You all my best friends forever...
8. Tim petualangan (Indri, Qiqi, Detty, Nona,Fany) fun with
you all
9. Teman-teman PSIK 2008, special class for me and I proud to
know you all for 4 year.
10.Teman-Teman KKN 25 angkatan 2011, tak cukup 30 hari bersama
kalian.
11.Teman-teman FKMT-Malang, thanks to your support and help to
me up to now. Your happines is my big motivation..
12.Lovely Someone, thanks for you concern & I glad to know you
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Terhadap Penurunan Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Puskesmas Dinoyo”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada :
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini,.M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Prof. DR. Sujono,.M.Kes selaku pembimbing I yang telah sabar dan bijaksana dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
4. Rohmah Susanto, S.Kep,.Ns selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Endy Fatah Joesoef dan istri yang telah memberikan informasi-informasi terkait Terapi SEFT dan membantu dalam pelaksanaan terapi SEFT pada penderita Diabetes Melitus.
viii
7. Ketua RW.03 Kelurahan Dinoyo dan Ibu yang telah membantu saya dalam proses penelitian ini.
8. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
9. Bapak Arba Hi.Abdullah, Mama Wijisia Muhammad dan adik Aderis Arba yang tak pernah lelah untuk memberikan motivasi, kasih sayang serta doa yang dipanjatkan untuk kesuksesan sun. Serta kakek Hi.Abdullah tersayang dan keluarga yang selalu memberikan semangat.
10. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK angkatan 2008, KKN 25 „2011’ dan FKMT-Malang yang turut serta membantu dan memberikan dukungan
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini. Semoga nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak khususnya bidang keperawatan dan Puskesmas Dinoyo Malang. Amin…
Malang, 17 Januari 2012
ix
Theraupetic Effect Of SEFT (Spiritual Emotional Freedom
Technique) To Decrease Blood Sugar In Diabetes Mellitus
Patients In The Region Dinoyo Health Center
Susan Arba1, Prof.DR.Sujono,M.Kes2, Rohmah Susanto,S.Kep.Ns3
ABSTRACT
Background : Diabetes mellitus is a metabolic disease cause of death in the worlds fourt largest. The disease is charecterized by an increase in blood sugar followed by the typical symptoms of polyuria, polifagi, polidipsi and limp. Diabetes mellitus is most prevalent at the age of 40 years and over and it is very important to control blood sugar to prevent complication acute or chronic. One of the control or lower blood sugar is by SEFT therapy (spiritual emotional freedom technique) which is a therapy with a light knock on the 18 key points along 12 energy pathways combined a spiritual element (belief in God Almighty), which improve the body’s energy problems for neutralize the physical and emotional distress as a cause of increase blood glucose/hyperglycemia. The study was conducted to determine the effect of SEFT therapy to decrease blood sugar in people with diabetes mellitus.
Research Methods : This study is an experimental study using the design of the study one group pretest posttest design that examined the association between variable before and after being given SEFT therapy. The research was conducted in desember 2011 in the region of Malang Dinoyo health center. Subjects were patients with diabetes mellitus (n = 20) taken by non-probability sampling method with purposive sampling techniques. The data analysis performed using SPSS computerized system 17 with dependen T-test (paired sample test).
Result : From the analytical result obtained using the computerized SPSS 17.00 available 20 people with blood sugar while (GDS) high and no respondents who had impaired glucose tolerance (IGT) when blood sugar (GDS) to normal. With a mean decrease in blood sugar after SEFT therapy of 75.05 mg/dl.There SEFT theraupetic effect on reducing blood sugar in people with diabetes mellitus. In hypothesis testing using the dependen T-test obtained tarithmetic greater than ttable (6.755 > 2.093) and
significance value less than alpha (0.000 < 0.050). Then H0 rejected and H1 accepted, meaning there is a difference it outcomes between the variables before treatment and after treatment using SEFT therapy.
Conclusion : There is influence of SEFT therapy to decrease blood sugar in people with diabetes mellitus in the region Dinoyo health center.
Keywords : Diabetes Mellitus, SEFT Therapy (Spiritual Emotional Freedom Technique)
1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.
2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.
x
Pengaruh Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)
Terhadap Penurunan Gula Darah Pada Penderita Diabetes
Melitus di Wilayah Puskesmas Dinoyo
Susan Arba1, Prof.DR.Sujono,M.Kes2, Rohmah Susanto,S.Kep.Ns3
INTISARI
Latar Belakang : Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik penyebab kematian terbesar keempat di dunia. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan gula dalam darah yang diikuti dengan gejala khasnya yaitu adanya poliuri, polifagi, polidipsi dan lemas. Diabetes melitus paling banyak ditemukan pada usia 40 tahun ke atas dan sangat penting melakukan pengontrolan gula darah untuk mencegah komplikasi akut maupun kronis. Salah satu cara mengontrol atau menurunkan gula darah adalah dengan terapi SEFT (spiritual emotional freedom technique) yang merupakan terapi dengan ketukan ringan pada 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energi yang dipadu dengan unsur spiritual (keyakinan kepada Tuhan YME), yang memperbaiki gangguan energi tubuh untuk menetralisir gangguan fisik dan gangguan emosi sebagai penyebab meningkatnya gula darah/hiperglikemia. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh terapi SEFT (spiritual emotional freedom technique) terhadap penurunan gula darah pada penderita diabetes melitus.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain penelitian one group pretest posttest design yang meneliti hubungan antara variabel sebelum dan setelah diberikan terapi SEFT. Penelitian ini dilakukan pada bulan desember 2011 di wilayah Puskesmas Dinoyo Malang. Subyek penelitian adalah penderita diabetes melitus (n = 20) diambil dengan metode non probability sampling dengan tehnik purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS 17 dengan uji-T dependen (uji berpasangan).
Hasil : Dari hasil analisis menggunakan komputerisasi SPSS 17.00 didapatkan 20 orang dengan gula darah sewaktu (GDS) tinggi dan tidak ada responden yang mengalami toleransi glukosa terganggu (TGT) dan gula darah sewaktu (GDS) normal. Dengan rerata penurunan gula darah setelah dilakukan terapi SEFT sebesar 75,05 mg/dl. Terdapat pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan gula darah pada penderita diabetes melitus. Pada uji hipotesis dengan menggunakan Uji-T Dependen didapatkan thitung lebih besar dari ttabel (6,755 > 2,093) dan nilai signifikansi kurang dari
alpha (0,000 < 0,050). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada perbedaan hasil antara variabel sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan dengan menggunakan terapi SEFT.
Kesimpulan : Ada pengaruh antara terapi SEFT terhadap penurunan gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah Puskesmas Dinoyo.
Kata Kunci : Diabetes Melitus, Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) 1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRACK ... ix
INTISARI. ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang. ... 1
1.2 Rumusan masalah ... .6
1.3 Tujuan Penelitian... 6
1.3.1Tujuan Umum ... 6
1.3.2Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian... 6
1.4.1Bagi Peneliti ... 6
1.4.2Bagi Praktisi Kesehatan ... 7
1.4.3Bagi Akademis ... 7
1.4.4Bagi Penderita Diabetes Melitus ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
1.6 Batasan Penelitian. ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) ... .9
2.1.1 Manfaat SEFT ... 11
2.1.2 Tehnik SEFT... 12
2.2 Konsep Diabetes Melitus ... 18
xii
2.2.2 Klasifikasi DM ... 18
2.2.2.1 DM tipe I ... 18
2.2.2.2 DM tipe II ... 19
2.2.2.3 DM Gestasional ... 20
2.2.2.4 Diabetes tipe lain... 20
2.2.3 Etiologi dan Faktor Resiko ... 21
2.2.4 Patogenesis ... 21
2.2.4.1 Patogenesis DM tipe I ... 21
2.2.4.2 Patogenesis DM tipe II ... 22
2.2.5 Gambaran Klinik ... 22
2.2.6 Mekanisme Penyerapan Gula Darah. ... .24
2.2.7 Diagnosis ... 25
2.2.8 Komplikasi ... 26
2.2.9 Penatalaksanaan ... 28
2.2.9.1 Penatalaksanaan Diet ... 28
2.2.9.2 Latihan ... 28
2.2.9.3 Pemantauan kadar glukosa darah ... 29
2.2.9.4 Terapi Insulin ... 30
2.3 Manfaat SEFT Sebagai Pengobatan ... 32
2.3.1 Kurangi Orang Gila dengan SEFT ... 32
2.3.2 Terapi SEFT untuk tahanan ... 32
2.3.3 The Science of Energy Psychology ... 32
2.3.4 Sistem Energi Tubuh ... 33
2.3.5 Pengaruh SEFT terhadap Sistem Energi Tubuh ... 35
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 36
3.1 Kerangka Konsep ... 36
3.2 Hipotesis Penelitian ... 37
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 38
4.1 Desain Penelitian ... 38
4.2 Kerangka Penelitian ... 39
4.3 Identifikasi Variabe ... .40
4.3.1 Variabel Independen ... 40
xiii
4.4 Definisi Operasional ... 40
4.5 Desain Sampling ... 41
4.5.1 Populasi ... 41
4.5.2 Sampel ... 41
4.5.2.1 Kriteria Inklusi ... 42
4.5.2.2 Kriteria Eksklusi ... 42
4.5.3 Teknik Sampling ... 43
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 43
4.7 Pengumpulan dan Analisa Data ... 43
4.7.1 Pengumpulan Data ... 43
4.7.2 Analisa Data ... 45
4.7.2.1 Univariat ... 45
4.7.2.2 Bivariat. ... 45
4.8 Etika Penelitian ... 45
4.8.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent) ... 46
4.8.2 Tanpa Nama (Anonimity ... .46
4.8.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ... 46
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 47
5.1 Karakteristik sampel ... 47
5.1.1 Karakteristik Berdasarkan Usia ... .47
5.1.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 48
5.1.3 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 50
5.1.4 Distribusi Gula Darah Pretest-Posttest Pada Penderita Diabetes Melitus ... 51
5.1.5 Distribusi Penurunan Gula Darah Sewaktu Setelah Terapi SEFT pada Penderita DM di RW.03 Wilayah Puskesmas Dinoyo ... 52
5.2 Analisa Data ... 52
5.2.1 Uji Normalitas ... 52
5.2.2 Uji Hipotesis Penelitian ... 53
BAB VI PEMBAHASAN ... 56
6.1 Interpretasi Hasil ... 56
xiv
6.1.2 Gula Darah Sewaktu Sebelum Dilakukan Terapi SEFT ... 57
6.1.3 Penurunan Gula Darah Sewaktu Setelah Dilakukan Terapi SEFT ... 57
6.1.4 Pengaruh Terapi SEFT Terhadap Penurunan Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus di RW.03 Dinoyo yang Tercatat di Wilayah Puskesmas Dinoyo ... .60
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 62
6.3 Implikasi Keperawatan ... 63
BAB VII PENUTUP ... 64
7.1 Kesimpulan ... 64
7.2 Saran ... 65
7.2.1 Bagi Keperawatan ... 65
7.2.2 Bagi Penderita Diabetes Melitus ... 65
7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 65
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan SEFT dengan Akupuntur dan Akupresur ... 9
Tabel 2.2 Perbedaan EFT dan SEFT ... 10
Tabel 2.3 Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus. ... 25
Tabel 2.4 Kategori Insulin ... 30
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 40
Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Usia Penderita Diabetes Melitus di RW.03 Dinoyo yang tercatat di Wliayah Puskesmas Dinoyo Desember 2011 ... 47
Tabel 5.2 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Penderita Diabetes Melitus di RW.03 Dinoyo yang tercatat di Wliayah Puskesmas Dinoyo Desember 2011... ... 49
Tabel 5.3 Distribusi Gula Darah Berdasarkan GDS Pretest Pada Penderita Diabetes Melitus di RW.03 Dinoyo yang tercatat di Wliayah Puskesmas Dinoyo Desember 2011 ... 51
Tabel 5.4 Distribusi Gula Darah Berdasarkan GDS Posttest Pada Penderita Diabetes Melitus di RW.03 Dinoyo yang tercatat di Wliayah Puskesmas Dinoyo Desember 2011 ... 51
Tabel 5.5 Distribusi Penurunan Gula Darah Berdasarkan GDS Pre-Post Pada Penderita Diabetes Melitus di RW.03 Dinoyo yang tercatat di Wliayah Puskesmas Dinoyo Desember 2011 ... 52
Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas ... 53
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Titik-titik Tapping pada SEFT ... 17
Gambar 2.2 Mekanisme Penyerapan Gula Darah Dalam Tubuh. ... 24
Gambar 2.3 Jalur Energi Tubuh (Energy Meridian) ... 35
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 36
Gambar 4.1 Kerangka Penelitian. ... 39
Gambar 5.1 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Usia Penderita Diabetes Melitus di RW.03 Dinoyo yang tercatat di Wilayah Puskesmas Dinoyo Desember 2011 ... 48
Gambar 5.2 Diagram Lingkaran Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita Diabetes Melitus di RW.03 Dinoyo yang tercatat di Wilayah Puskesmas Dinoyo Desember 2011 ... 49
Gambar 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada Diabetes Melitus di RW.03 Dinoyo yang tercatat di Wilayah Puskesmas Dinoyo Desember 2011 ... 50
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembaran Permohonan Menjadi Responden ... 69
Lampiran 2 Lembaran Persetujuan Menjadi Responden ... 70
Lampiran 3 Surat Studi Pendahuluan Melakukan Penelitian di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang ... 71
Lampiran 4 Surat Studi Pendahuluan Melakukan Penelitian di RW.03 Kelurahan Dinoyo, Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang ... 72
Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Wilayah Puskesmas Dinoyo Malang ... 73
Lampiran 6 Cara Pengukuran Gula Darah ... 74
Lampiran 7 Lembaran SOP SEFT ... 75
Lampiran 8 Leaflet SEFT ... 77
Lampiran 9 Lembar Observasi Pelaksanaan SEFT ... 79
Lampiran 10 Tabel Data Penderita Diabetes Melitus ... 80
Lampiran 11 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 81
Lampiran 12 Uji-T Dependen ... 82
Lampiran 13 Penurunan Gula Darah untuk Mean, Median dan SD ... 83
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi. ... .84
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2011. Terapi SEFT pada Diabates Melitus. http://terapiseft.com/seft-for-free-from-diabetes.html. diakses pada tanggal 4 oktober 2011.
American Diabetes Association (ADA). 2005. All About Diabetes. www.diabetes.org /about. diabates.html diakses pada tanggal 4 oktober 2011.
Bambang. 2009. Teknologi Pengobatan Komplementer Alternatif untuk Penyakit Diabetes Mellitus Http://km.ristek.go.id/assets/files/469.pdf. Diakses pada tanggal 18 november 2011.
Basak dkk. 2005. The Journal of Science and Healing Vol. 1, Issue 3, Pages 186-191
http://www.explorejournal.com/article/S1550-8307%2805%2900142-4/ Does Religious Activity Improve Health Outcomes? A Critical Review of the Recent Literature pdf. Diakses pada tanggal 26 oktober 2011.
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. Jakarta : EGC. Dorland, W. 2002. Kamus Kedokteran. Jakarta : EGC.
Foster, D W. 2000. Diabetes Melitus, dalam Prinsip-Prinsip Ilmu penyakit Dalam Horison.
Jakarta : EGC.
Gustaviani, Reno. 2006. Diagnosa dan Klasifikasi DM, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen FKUI.
Guyton A, Hall J. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Hendarto, Hari. 2006. Asidosis laktat, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Hendromartono. 2006. Nefropatik Diabetik, dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Ilyas, Sidarta. 1999. Katarak (Lensa Mata Keruh). Jakarta : Balai penerbit FKUI.
Karam, Jhon HF, Peter H. 2000. Hormon Pankreas dan Diabetes Melitus, dalam Hormon Endokrinologi Dasar Dan Klinik. Jakarta : EGC.
Kistler, Philip. 2002. Penyakit Cerebrovaskuler, dalam Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Harison. Jakarta : EGC.
Lanywati, E. 2001. Diabetes Melitus (Penyakit Kencing Manis). Jakarta : Kanisius.
Nugrozasik. 2010. Terapi SEFT http://nugrozasik.wordpress.com/terapi-seft/ diakses pada tanggal 4 oktober 2011
McPhee, Stephen J.2006. Disorder Of Endocrine Pancreas In Pathophysiology Of Disease : The McGraw-Hill Companies, United States Of America, pp..432-458.
xix
PERKENI. 2006. Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 di Indonesia. http://www. Kedokteran.info/konsesus-pengelolaan-dan pencegahan-diabetes-melitus-tipe 2-di Indonesia.pdf. diakses pada tanggal 5 oktober 2011.
Puji Indriyani dkk. 2004. http://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/
downlad/717/pengaruh latihan fisik : senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di Wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga.pdf. diakses pada tanggal 12 januari 2012.
Ratih. 2009. Pemeriksaan Glukosa Puasa. http://ratihrochmat. wordpress.com/2009 /06 /05/ pemeriksaan-glukosa-darah/. diakses tanggal 18 november 2011.
Rumainah. 2006. Cara Mengetahui Gejala Diabetes dan Mendeteksinya Sejak Dini. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
Sacks D, B. 2001. Carbohidrat in Tietz Fundamental Of Clinical Chemistry, Eds Burtis C.A. Ashwood E.R, 5th edition. WB Saunders Company, USA, pp 427-461.
Saputra, Aswan. 2011. Emotional Freedom Technique (EFT). Jakarta : Genius Publishing. Septian. 2010. http://etd.eprints.ums.ac.id/9473/2/J210060028. hubungan antara tingkat stress terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo I kabupaten Sukoharjo.pdf diakses pada tanggal 13 januari 2012.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Schteigard, David E. 2005. Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus, dalam Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC.
Shahab, Alwi. 2006. Komplikasi Kronik Diabetes Melitus Penyakit Jantung Koroner, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Soegondo, Sidartawan. 2006. Farmakoterapi pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2 dalam buku Ajar IPD. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen FKUI. Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Soeatmadji, Djoko W. 2000. Diabetes Melitus Dan Infeksi, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Soeatmadji, Djoko W. 2006. Hipoglikemia Latrogenik, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Subekti, Imam. 2006. Neuropati Diabetik, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta. Sulistyo, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta : Cakrawala.
Vivari. http://www.vivarihealing.com/faq_ans.html (diakses pada tanggal 9 november 2011).
Xiang, Zhu Zhong. 2010. Buku Saku Meridian 321. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) dikenal dengan penyakit gula/kencing manis di kalangan masyarakat umum merupakan penyakit yang banyak diderita terutama oleh masyarakat di Negara berkembang, penyakit ini ditandai dengan peningkatan gula darah karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat (Santoso M dkk, 2004). DM merupakan suatu penyakit metabolik penyebab kematian terbesar keempat di dunia. Setiap tahunnya 3,2 juta kematian yang disebabkan langsung oleh DM. Pada tahun 2008 terdapat 230 juta penduduk yang mengidap DM, angka ini naik 3% atau bertambah 7 juta jiwa setiap tahun. Pada tahun 2025 diperkirakan 350 juta orang yang terkena DM (Tandra, 2008), survey yang dilakukan WHO Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penderita DM terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika serikat. Sedangkan jumlah pasien DM rawat inap maupun rawat jalan menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin (Depkes, 2009).
2
penderita harus melakukan pengobatan secara rutin. Beban ekonomi untuk DM terus meningkat akibat besarnya biaya medis dan meningkatnya penderita DM. Beban biaya yang berhubungan langsung dengan penyakit diabetes diperkirakan paling sedikit 20 juta US$ /tahun (Brunner & Suddarth, 2001). Oleh karena itu penderita juga menggunakan pengobatan non-medis yang biayanya sesuai dengan tingkat ekonominya.
SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) adalah sebuah metode terapi yang bertujuan menghilangkan dan membuang energi negatif dari dalam tubuh. Sehingga seseorang akan menjadi sehat fisik dan psikis. Meski metode ini bisa dibilang baru, namun bagi praktisi, SEFT disebut-sebut sebagai metode yang paling efektif mengatasi berbagai masalah kesehatan. Prinsip SEFT kurang lebih sama dengan akupuntur dan akupressur yang dipadu dengan doa. Ketiganya berusaha merangsang titik-titik kunci di sepanjang 12 jalur energi (energy meridian) tubuh yang sangat berpengaruh pada kesehatan. (Zainuddin,2008)
SEFT dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainudin, sarjana Psikologi lulusan Universitas Airlangga Surabaya. Metode ini dikembangkan dari metode EFT
(Emotional Freedom Technique) yang ditemukan oleh Dr. Roger J Callahan, Ph D dari
3
depresi, kelelahan, cemas, kecanduan rokok, stress, tekanan darah tinggi, mudah marah atau sedih, gugup menjelang ujian atau presentasi, kesulitan belajar, tidak percaya diri, dan beragam masalah emosi (Zainudin,2008). Terapi SEFT bukan hanya masalah psikologis saja, tetapi termasuk masalah kesehatan seperti diabetes mellitus, kanker rahim, patah tulang, sesak napas, perut kembung dan lain-lain (http://terapiseft.com/seft-for-free-from-diabetes.html diakses pada tanggal 1 oktober 2011).
Diabetes mellitus didefinisikan sebagai sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa atau gula secara normal bersikulasi dalam jumlah tertentu dalam darah dan dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi. Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pancreas yang mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Pada diabetes melitus, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin menurun (Brunner & Suddarth, 2001). Penyakit ini dapat menjadi akibat dari gaya hidup modern , pola makan, stress dan aktivitas sehari-hari (Charles & Anne, 2011).
4
pemberian obat, pengaturan diet, dan latihan. Penderita pun perlu mengontrol gula darah secara rutin.
Peningkatan gula darah akibat insulin yang tidak adekuat pada DM terjadi karena gangguan sistem energi tubuh. Karena para ahli akupuntur dan akupressur percaya bahwa gangguan sistem energi tubuh bisa menyebabkan penyakit fisik, seperti penyakit jantung, sesak napas, DM, sakit kepala dan berbagai penyakit lainnya. Energi tubuh mengalir di sepanjang 12 jalur energi, dan jika terhambat atau kacau maka timbulah penyakit fisik. Sebanyak 12 jalur energi tersebut berperan penting dalam penyembuhan pasien (Zainudin, 2008). Terapi SEFT (Spiritual
Emotional Freedom Technique), pada penderita DM menggunakan tapping (ketukan
ringan) dilakukan pada 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energi. SEFT langsung berurusan dengan gangguan sistem energi tubuh. Tujuannya sama seperti akupuntur dan akupressur yaitu mengatasi gangguan sistem energi tubuh atau membuang energi negatif tubuh dari dalam tubuh. Terapi ini sangat efektif dengan diperkuat
do’a, karena tanpa campur tangan Tuhan, tentu segala sesuatu tidak akan berjalan sesuai kehendak dan campur tangan Tuhan itu bisa terjadi dari do’a yang dipanjatkan. Ahmad Faiz Zainuddin (2008) mengatakan bahwa : “awalnya saya tidak tahu penjelasan ilmiahnya, saya hanya tahu bahwa jika kita menghubungkan segala tindakan dengan Allah
SWT, maka kekuatannya akan berlipat ganda”.
Pendapat ini didukung oleh Larry Dossey MD (dokter ahli penyakit dalam Amerika Serikat) dalam bukunya The Healing Words : The Power of Prayer an The Practice
of Medicine. Intinya bahwa do’a dan spiritualitas terbukti dalam penelitian ilmiah,
5
Pada penyakit yang umum sekalipun, kondisi pikiran, emosi, sikap, kesadaran, dan doa-doa yang dipanjatkan oleh atau untuk pasien sangat berpengaruh bagi kesembuhannya (Zainuddin, 2008).
Berdasarkan uraian diatas telah banyak cara pengobatan dilakukan. Salah satu upaya tersebut adalah mengontrol gula darah. Terapi modern dilakukan dengan menggunakan obat dan diet. Namun, terapi tersebut menimbulkan pengaruh yang berbeda pada setiap orang. Pengobatan farmakologi memiliki efek samping yang dapat membahayakan terhadap kesehatan penderita.
Selain pengobatan modern/medis, SEFT menjadi salah satu cara bagi perawat sebagai pelengkap pengobatan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dengan menggunakan diri sendiri sebagai alat atau media penyembuh dalam rangka menolong orang lain dari masalah kesehatan. Perawat melakukan intervensi mandiri kepada pasien dalam fungsinya secara holistik (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual) dengan memberikan advocate dalam hal keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi kepada pasien. SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) merupakan terapi yang cepat, aman dan efektif dalam melakukannnya. Terapi SEFT bisa dilakukan dimana saja, siapa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
6
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, maka peneliti menemukan masalah yaitu bagaimana pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan gula darah pada penderita diabetes mellitus di Wilayah Puskesmas Dinoyo?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap penurunan gula darah pada penderita diabetes mellitus di Wilayah Puskesmas Dinoyo
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi gula darah sebelum dilakukan terapi SEFT pada penderita diabetes mellitus di Wilayah Puskesmas Dinoyo.
2. Mengidentifikasi gula darah sesudah dilakukan terapi SEFT pada penderita diabetes mellitus di Wilayah Puskesmas Dinoyo
3. Membandingkan pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan terapi SEFT dalam menurunkan gula darah pada penderita diabetes mellitus di Wilayah Puskesmas Dinoyo.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
7
kenyataan di lapangan tentang pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan gula darah pada penderita diabetes mellitus.
1.4.2 Bagi Praktisi Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan perawat tentang terapi SEFT, terutama terapi SEFT dalam menurunkan gula darah pada penderita diabetes mellitus.
1.4.3 Bagi akademis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk penelitian berikutnya, serta pendorong bagi pihak yang berkepentingan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai terapi SEFT terhadap penurunan gula darah pada penderita diabetes mellitus
1.4.4 Bagi Penderita DM
Menambah pengetahuan penderita dalam menurunkan gula darah dengan menggunakan metode SEFT (Spiritual Emotional Freedom technique).
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun, dari segi variabel dan subjek penelitian ini benar-benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya.
Menurut penelitian Oris (2011) mengenai “pengaruh terapi SEFT terhadap
8
Menurut Bambang (2010) pada penelitian tentang teknologi pengobatan komplementer alternatif untuk penyakit diabetes mellitus yaitu terdapat pengaruh terapi akupunktur maupun sham akupunktur dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa maupun glukosa darah setelah OGTT. Http://km.ristek.go.id/assets/files/469.pdf. Diakses pada tanggal 18 november 2011
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Bambang (2010) adalah penelitian ini menggunakan terapi SEFT dengan ketukan ringan (tapping) yang dipadukan dengan tehnik spiritual sedangkan akupuntur yang menggunakan jarum tanpa adanya tehnik spiritual. Penelitian yang dilakukan oleh Oris (2011) dengan menggunakan terapi SEFT pada lansia hipertensi dengan penelitian ini berbeda dalam subjek yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan penderita diabetes mellitus yang berada di Wilayah Puskesmas Dinoyo sebagai subjek penelitian.
1.6 Karakteristik penelitian
Peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada pengaruh terapi SEFT
(Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap penurunan gula darah pada penderita