• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

(TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI

OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ERA OKTARINA SIANTURI

2113311022

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Era Oktarina Sianturi, NIM 2113311022. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap peningkatan kemampuan menulis puisi oleh siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah 360 orang. Sampel yang diambil adalah 40 orang dari jumlah kelas yang telah ditentukan. Metode yang digunakan adalah acak atau random. Data pemahaman diksi, pengimajian, kata konkret, rima dan bahasa figuratif (majas) oleh siswa dijaring dengan menggunakan essay tes yang disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Sebelum dilakukan pengujian data terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji liliefors. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa data berdistribusi normal.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model desain penelitian One group pre-test post-test design yang hanya dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Di dalam desain ini pengukuran dilakukan pada sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Pengukuran dilakukan sebelum eksperimen disebut Pre-test dan pengukuran sesudah eksperimen disebut Post-test.

Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata Pre-test 58,87, standar deviasi 8,91, penyebaran nilai kategori baik sebanyak 5 orang atau sekitar 12,5 %. Nilai rata-rata Post-test 75,75, standar deviasi 10,87 penyebaran nilai kategori sangat baik sebanyak 22 orang atau sekitar 55%. Berdasarkan uji ini normalitas hasil pre-test dan post-test dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan diperoleh nilai thitung >ttabel yaitu 7,92> 1,68. Hal ini membuktikan bahwa Ha (hipotesis alternatif) diterima dan Ho (hipotesis nihil) ditolak.

Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh positif model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2015/2016.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Terhadap Kemampuan

Menulis Puisi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran

2015/2016” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan

berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan serta para Wakil Dekan dan seluruh Staf

Pegawai Tata Usaha Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos.,M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia dan Dosen Pengarah,

5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

6. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak membantu penulis memberikan masukan, arahan, dan bimbingan

dalam menyelesaikan Skripsi ini,

7. Drs. H Sigalingging, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

(8)

iii

9. Seluruh Dosen di Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberikan ilmu

kepada penulis selama menempuh perkuliahan,

10. Sofyan,S.Pd., Kepala SMA Negeri 14 Medan yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian,

11. Keluarga tercinta, Papa Drs. Ramses Sianturi dan Mama Elyda Marpaung

beserta Abang Roland Epriadi Sianturi,S.Pd, Adik Cecilia Triyuni Sianturi

dan Maya Angela Sianturi yang telah memberikan doa dan motivasi

kepada penulis, sehingga penulis dapat merampungkan Skripsi dan meraih

gelar Sarjana Pendidikan,

12. Teman-teman terbaik Nova Mariati Situmorang, Winda Purba, Winda

Purnama Sari Hasibuan, Laura Valentina Simanjuntak, Fahri, Fanny,

dalam suka dan duka,

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

Biarlah kiranya Tuhan Yang Maha Esa yang membalas budi dan kebaikan

semua pihak yang terlibat serta diberikan berkat dan kasih karunia-Nya. Semoga

Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, April 2016 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Pengertian Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) ... 9

2. Tahap-tahap Pengembangan Model Think Talk Write (TTW) ... 11

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) ... 13

4. Peranan dan Tugas Guru dalam Pengefektifan Penggunaan Model Think Talk Write ... 16

5. Manfaat Strategi Think Talk Write dalam Pembelajaran ... 16

6. Kelebihan dan Kelemahan Model Think Talk Write ... 17

a. Kelebihan dari Model Think Talk Write... 17

b. Kelemahan dari Model Think Talk Write ... 17

7. Kemampuan Menulis Puisi ... 18

(10)
(11)

2. Waktu Penelitian ... 37

3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

a. Populasi Penelitian ... 37

b. Sampel Penelitian ... 38

B. Metode Penelitian ... 39

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 40

D. Desain Penelitian ... 41

E. Jalannya Eksperimen Penelitian ... 42

F. Instrumen Penelitian ... 46

G. Organisasi Pengolahan Data ... 48

H. Teknik Analisis Data ... 49

I. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Hasil Penelitian ... 54

1. Data Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Think Talk Write ... 55

2.Data Kemampuan Menulis Puisi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Think Talk Write ... 60

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 65

1. Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Think Talk Write ... 71

2. Kemampuan Menulis Puisi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Think Talk Write ... 73

(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

A. Simpulan ... 77

B. Saran ... 78

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.7 Distribusi Frekuensi Pre-test... 68

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.2 Populasi Siswa ... 38

Tabel 3.3Desain Eksperimen ... 41

Tabel 3.4Jalannya Pembelajaran Pre-test ... 42

Tabel 3.5 Jalannya Pembelajaran Post-test ... 44

Tabel 3.6 Aspek Penilaian Puisi ... 47

Tabel 4.1 Data Kemampuan Menulis Puisi Pre-test ... 56

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Menulis Puisi ... 57

Tabel 4.3 Identifikasi Pre-test ... 59

Tabel 4.4 Data Kemampuan Menulis Puisi Post-test ... 60

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis ... 62

Tabel 4.6 Identifikasi Post-test ... 64

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pre-test ... 65

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1Silabus ... 81

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 82

Lampiran 3 Tes Kemampuan Pre-test ... 95

Lampiran 4 Tes Kemampuan Post-test ... 96

Lampiran 5 Skor Penilaian Pre-test ... 97

Lampiran 6 Skor Penilaian Post-test ... 98

Lampiran 7 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normalitas O Ke Z . 99 Lampiran 8 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi “T” ... 100

Lampiran 9 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi “F”... 101

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ada empat keterampilan

berbahasa yang harus diperhatikan. Keterampilan tersebut meliputi kemampuan

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Apabila pembelajaran dilakukan

dengan mengaitkan keempat kegiatan tersebut maka kegiatan pembelajaran akan

lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan mengaitkan

keempat keterampilan berbahasa tersebut maka secara bertahap siswa memiliki

kemampuan untuk mengapresiasikan karya sastra, baik dari tingkat apresiasi

yang paling rendah misalnya siswa hanya sekedar mampu memahami isi suatu

karya sastra, sampai pada apresiasi yang paling tinggi yaitu siswa mampu

menciptakan sendiri suatu karya sastra.

Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias

(imajinatif). Kata-kata benar-benar terpilih agar memiliki kekuatan pengucapan.

Salah satu usaha penyair adalah memilih kata-kata yang memiliki persamaan

bunyi (rima). Kata-kata itu mewakili makna yang lebih luas dan lebih banyak.

Menurut Tarigan (1986:1), menulis puisi merupakan salah satu keterampilan sastra yang harus dicapai siswa karena siswa akan memperoleh

banyak manfaat dari kegiatan menulis puisi tersebut. Beberapa manfaatnya adalah

(17)

2

siswa dapat menjadikan puisi sebagai media untuk menuangkan segala hal yang

dirasakan dan tentunya siswa mendapatkan keterampilan yang tidak dapat dimiliki

semua orang. Oleh karena itu, diadakan pembelajaran menulis puisi yang

bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi.

Keterampilan menulis puisi merupakan salah satu standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia. Tujuan dari keterampilan menulis berdasarkan

Permendiknas No. 23 tahun 2006 adalah menggunakan berbagai jenis wacana

tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks

narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas,surat

dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan

berbagai karya sastra yang berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik dan esai.

Kemampuan dalam menulis puisi seperti hasil pengamatan dan penelitian

merupakan salah satu kompetensi dasar yang sesuai dengan Standar Isi (SI)

Kurikulum Satuan Pendidikan.

Pembelajaran sastra di sekolah siswa sudah dituntut untuk belajar bagaimana menulis puisi,dimana siswa harus mampu mengutarakan imajinasi

yang ada pada diri siswa, mempergunakan pilihan bunyi, irama, kata dan kalimat

yang selektif, memperhatikan unsur keindahan dan kemerduan bunyi dan

menyampaikan pesan bagi pembaca. Hal ini diterapkan dari mulai pendidikan

dasar hingga menengah atas. Namun, dalam kenyataannya masih banyak siswa

yang kesulitan untuk menulis, lebih khusus menulis puisi.

(18)

3

Proses pembelajaran di kelas, guru seharusnya melibatkan siswa pada suatu aktivitas yang penuh sekaligus mengembangkan potensi pikir siswa ke arah

yang lebih luas. Tapi pada kenyataannya siswa kurang dilibatkan pada aktivitas

yang dapat mengembangkan imajinasi mereka. Guru hanya menggunakan metode

ceramah dimana siswa hanya mendengar penjelasan guru, mencatat atau

menghafal materi saja. Sehingga ketertarikan (minat) siswa dalam menulis puisi

masih rendah. Kurang antusiasnya siswa terhadap materi menulis puisi

diantaranya disebabkan oleh kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan

guru dan model yang diterapkan dalam pembelajaran. Untuk itu siswa butuh

proses belajar yang menarik untuk membangun kreativitasnya.

Pencapaian yang belum maksimal ini karena kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Siswa juga kesulitan menemukan ide dan

mengungkapkan ide mereka dalam bentuk tulisan. Mereka lebih mudah

mengungkapkannya secara lisan. Pengetahuan siswa tentang puisi juga masih

kurang. Selain itu, siswa juga masih kesulitan merangkai kalimat demi kalimat

menjadi sebuah rangkaian kata yang indah.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi ditemukan dalam

jurnal Budi Prasetiyo dengan judul “Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi

Dengan Strategi Pikir Plus, dalam jurnal dijelaskan bahwa rendahnya

kemampuan siswa dalam menulis puisi tersebut disebabkan kurang efektifnya

pembelajaran yang diciptakan guru.” Kenyataan ini didukung oleh penelitian

yang pernah dilakukan oleh Alpi Septa Pratama bahwa nilai rata-rata

(19)

4

Sehubungan Penelitian Mira (2010) menyatakan, Hasil Kemampuan menulis puisi yang menggunakan strategi konvensional tergolong cukup dengan

skor rata-rata 64,57. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menulis puisi perlu diadakan peningkatan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan

kemampuan menulis puisi perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang

menarik yaitu dengan model Think Talk Write.

Menanggapi masalah tersebut, perlu dicari model pembelajaran yang nantinya menjadi solusi dari keadaan ini. Terdapat suatu model inovatif yang

dapat digunakan yakni model Think Talk Write (TTW). Pada dasarnya

pembelajaran ini dibangun melalui proses berpikir, berbicara dan menulis. Yamin

dan Ansari,( 2012: 84) mengemukakan bahwa “Strategi pembelajaran Think Talk

Write (TTW) dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemecahan masalah.

Alur kemajuan pembelajaran Think Talk Write (TTW) dimulai dari keterlibatan

siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses

membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide dengan temannya sebelum

menulis.”

Belajar tidak didominasi oleh guru, tampak bahwa kemampuan komunikasi secara tertulis dan lisan dalam pembelajaran akan didapat pada

pembelajaran dengan strategi Think Talk Write (TTW) ini. Pembelajaran ini

dimulai dari berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternatif

solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan

kemudian membuat laporan hasil presentasi. Sintaknya adalah informasi,

(20)

5

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Think

Talk Write (TTW) terhadap Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa Kelas X SMA

Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah

1. kemampuan menulis siswa masih sangat kurang, lebih khusus menulis

puisi.

2. ketertarikan (minat) siswa dalam menulis puisi masih rendah.

3. kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru dan model yang

diterapkan dalam pembelajaran.

4. pengaruh model pembelajaran think talk write mampu meningkatkan

kemampuan menulis puisi.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan di atas, perlu dilakukan pembatasan

terhadap permasalahan yang akan dibahas. Adapun masalah yang akan di bahas

dibatasi pada “Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap

Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun

(21)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka penelitian ini

dapat dirumuskan dalam tiga hal.

1. Bagaimana kemampuan siswa menulis puisi sebelum menggunakan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) oleh siswa kelas X SMA Negeri 14

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

2. Bagaimana kemampuan siswa menulis puisi sesudah menggunakan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) oleh siswa kelas X SMA Negeri 14

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

3. Apakah ada pengaruh positif model pembelajaran Think Talk Write (TTW)

terhadap kemampuan menulis puisi oleh siswa kelas X SMA Negeri 14

Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan

model pembelajaran Think Talk Write (TTW) oleh siswa kelas X SMA

Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016

2. untuk mengetahui kemamampuan menulis puisi sebelum menggunakan

model pembelajaran Think Talk Write (TTW) oleh siswa kelas X SMA

(22)

7

3. ada pengaruh positif model pembelajaran Think Talk Write (TTW)

terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian, hasil penelitian

memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai

berikut.

1. Manfaat teoretis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu

pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran menulis

puisi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman agar dapat

mengembangkan serta menerapkan model pembelajaran yang efektif

sehingga proses belajar tidak membosankan.

b. Bagi Siswa

Siswa dapat membangun kreativitasnya dalam menulis puisi

sehingga siswa dapat mengutarakan imajinasi yang ada pada diri siswa,

mempergunakan pilihan bunyi, irama, kata dan kalimat yang selektif,

memperhatikan unsur keindahan dan kemerduan bunyi dan menyampaikan

(23)

8

c. Bagi Guru

Dapat memanfaatkan penelitian ini untuk menentukan model

pembelajaran yang cocok untuk merangsang minat dan kemampuan

(24)

77 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Nilai rata-rata dalam kegiatan menulis puisi sebelum menggunakan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada siswa kelas X SMA Negeri 14

Medan tahun pembelajaran 2015/2016 adalah 58,87 dan termasuk dalam

kategori kurang.

2. Nilai rata-rata dalam kegiatan menulis puisi sesudah menggunakan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada siswa kelas X SMA Negeri 14

Medan tahun pembelajaran 2015/2016 adalah 75,75 dan termasuk dalam

kategori baik.

3. Terdapat pengaruh yang bersifat positif dalam kegiatan menulis puisi yang

menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada siswa

kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 yaitu

dengan perhitungan, nilai thitung yang lebih besar dari ttabel yaitu 7,92 > 1,68.

Hal ini membuktikan bahwa Ha (hipotesis alternatif) diterima dan Ho

(25)

78

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.

1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi perlu ditingkatkan. Dalam

peningkatannya, tentunya memerlukan model pembelajaran yang lebih

efektif. Salah satu model pembelajaran yang digunakan secara efektif

khususnya dalam kegiatan menulis puisi adalah model pembelajaran Think

Talk Write (TTW).

2. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) memerlukan pemahaman

guru bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan,

sampai evaluasi serta kerjasama antara guru dan siswa dalam proses

pembelajaran agar hasil yang diharapkan yakni dalam meningkatkan

kemampuan menulis puisi dapat tercapai dengan lebih baik.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya agar senantiasa memperhatikan

perkembangan model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah

(26)

79

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S. Dkk. 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Aminuddin, WS. 1990. Membaca dan Menilai Sajak Bandung: Penerbit Angkasa

Aminuddin.2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Agesindo.

Atmazaki. 1993. Analisis Sajak. Bandung: Angkasa.

Arifin C. Noor. 1995. Nyanyian Sepi. Jakarta: Sinar Harapan

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Darmanto Yatman. 1994. Golf Untuk Rakyat Yogyakarta: Jakarta: Grasindo

Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Effendi, S. 1982. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Tangga Mustika Alam

Kosasih. E. 2003. Ketatabahasaan Dan Kesusastraan. CV. YRAMA WIDIA: Bandung

M. Atar Semi. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa

Moody, H.L.B. 1979. The teaching of literature, London: longman Group Limited

Poerwadarminta, W.J.S 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Pradopo, Rachmat Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Prees

Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan. Bandung: PT Diponegoro

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

(27)

80

Sopandi. 2010. Memahami Puisi Perpustakaan Nasional. Bogor

Solehan T.W, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

St. Y. Slamet.2008. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press

Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung: Trasito

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Kompetensi Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sugiyono,2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprapto. 1993. Ketatabahasaan Dan Kesusastraan. Bandung: Angkasa Jaya.

Tarigan, Henry Guntur. 1996. Keterampilan Menulis dan Berbahasa. Bandung: Angkasa Jaya

Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Waluyo, Herman J. (1995). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Waluyo, Herman. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

___________ 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Gambar

Gambar 4.7 Distribusi Frekuensi Pre-test.......................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis teks berita pada siswa

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada siswa kelas III SD Negeri Badran

Penerapan Teknik TTW (Think, Talk, and Write) untuk Meningkat- kan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Gisikdrono 02 Semarang. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi melalui strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada siswa kelas III SD Negeri Badran

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan menulis matematika mahasiswa yang diajarkan dengan model Think Talk Write (TTW) lebih meningkat

Tujuan dari penelitian ini untuk menelaah skenario dan implementasi pembelajaran menulis teks biografi pada siswa SMK Kelas X dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada perbedaan kemampuan menulis cerita antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan Students Teams

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif TTW Think Talk Write efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi dengan