HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU GEOGRAFI DENGAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA SISWA
KELAS XI IPS DI SMA NEGERI SE KOTA TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
AULIA AHSANIA DAMANIK
NIM. 3121131002
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syuku rpenulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapa tmenyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Hubungan Profesionalisme Guru Geografi dengan Pelaksanaan Pembelajaran Geografi pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak kekurangan yang dihadapi Karena keterbatasan dan kekurangan penulis. Namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan, sehubungan dengan itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial. 3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi,. 4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Geografi.
iv
6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd, Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si, Bapak Mahara Sintong, S.T, M.Si selaku dosen penguji.
7. Bapak Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi.
8. Ibu Farida Hanim, S.Pd, Ibu Yuniarti, S.Pd, dan Ibu Neni Khairani H, S.Pd selaku guru di tempat penulis meneliti.
9. Kepada Ayah Lanoisan Damanik dan Mamak Lelly Amsyariah Purba yang
selalu memberikan do’a, semangat, dan motivasi untuk penulis sehingga dapat
menyelesaikan pendidikan di Jurusan Geografi.
10.Kepada Kakak Leilan Hafizah, S.Pd dan Suami serta Abang Ihsan Amsyari
Damanik, S.Pd dan istri yang banyak memberikan do’a, semangat, dan
pengalaman kepada penulis selama menjalankan perkuliahan.
11.Tidak lupa juga kepada ponakan kesayangan penulis Syila Sevgi Akasma Lubis, Alika Ufairah Damanik dan Ghazia Quibilah Akasma Lubis yang selalu menjadi obat lelah penulis.
12.Kepada teman seperjuangan mahasiswa A. Reguler 2012, terimakasih Muja’s (Rachmi,Dana,Nadia,Risna,Ratna,Afriana), The Elitez, LC, serta Rahmawati, Siti Rahmi, Irma Wulandari, Ika Ayu Lestari, Lusiana Anjulian dan Deby Samosir atas kebersamaannya selama ini.
13.Kepada teman satu pembimbing, Erma Afrina Hsb, Ade Tri Rahmadani, Ilham Ritonga, Herbin Sibagariang, Giovani Andaresta yang selalu berbagi informasi mengenai skripsi.
v
skripsi, serta Wanty Utami yang banyak memberikan motivasi dan semangat bagi penulis.
15.Kepada teman-teman PPLT Unimed 2015 SMP Negeri 1 Sei Rampah yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
16.Kepada teman yang selalu menjadi bagian dari kehidupan penulis yaitu teman di Kelas IX-I SMP YAPENDAK Pabatu alumni 2009.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya kepada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Medan, Januari 2017
Penulis
vi ABSTRAK
Aulia Ahsania Damanik. NIM 3121131002. Hubungan Profesionalisme Guru Geografi dengan Pelaksanaan Pembelajaran Geografi pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2017.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui profesionalisme guru Geogrfi di SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah memiliki sertifikasi guru . (2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran guru Geografi yang sudah memiliki sertifikasi guru di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi. (3) Untuk mengetahui hubungan profesionalisme guru Geografi dengan pelaksanaan pembelajaran Geografi di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi.
Metode penelitian ini ialah penelitian korelasi (correlation research), dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri Se Kota Tebing Tinggi tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Multi Stage Cluster Random Sampling.. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI SMAN 1 Tebing Tinggi kelas XI IPS 3 berjumlah 31siswa. SMA N 2 Kelas XI IPS Tebing Tinggi berjumlah 30 siswa, dan SMA N 4 Tebing Tinggi Kelas XI IPS 1 berjumlah 29 siswa. Penelitian ini menggunakan metode angket dan observasi.
viii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vii
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR PETA ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Perumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 8
B. Penelitian Relevan ... 15
C. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... ... 23
B. Metode Penelitian... 23
C. Populasi dan Sampel ... 24
D. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional...24
E. Teknik Pengumpulan Data ... 25
F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 28
ix
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah ... 35
B. Peta Administrasi Kota Tebing Tinggi ... 36
C. Keadaan Fisik... 37
D. Keadaan Non Fisik ... 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 56
B. Pembahasan ... 77
C.Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Data... 83
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
x
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Kompetensi Guru Profesional... ... 9
2. Kerangka Berfikir ... ... 20
3. Kisi-kisi Instrumen Profesionalisme Guru... ... 26
4. Validitas Angket ... ... 29
5. Reliability Statistic ... ... 31
6. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Tebing Tinggi ... ... 38
7. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 2 Tebing Tinggi ... ... 40
8. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 4 Tebing Tinggi ... ... 42
9. Daftar Guru SMA Negeri 1 Tebing Tinggi ... 45
10. Daftar Guru SMA Negeri 2 Tebing Tinggi ... ... 49
11. Daftar Guru SMA Negeri 4 Tebing Tinggi ... ... 53
12. Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Tebing Tinggi ... ... 54
13. Jumlah Siswa SMA Negeri 2 Tebing Tinggi ... ... 55
14. Jumlah Siswa SMA Negeri 4 Tebing Tinggi ... ... 55
15. Guru Menjelaskan Materi dengan Baik ... ... 56
16. Guru Memaparkan Indikator yang Harus Siswa Capai ... ... 57
17. Mempelajari Geografi Siswa Menjadi Semangat Belajar ... ... 57
18. Guru Memberikan Motivasi Sebelum Melakukan Pembelajaran Berkaitan dengan Materi Geografi ... ... 58
19. Guru Membantu Siswa untuk Membuka Wawasan Berfikir Siswa Terkait dengan Materi Geografi ... ... 58
20. Mempelajari Geografi Membantu Menyadarkan Siswa akan Pentingnya Menjaga Lingkungan dalam Hidup di Masyarakat ... ... 59
21. Menjadi Mudah bagi Siswa dalam Memahami Keadaan Lingkungan Sendiri Setelah Belajar Geografi ... ... 59
22. Guru Menggunakan Peta atau Alat Bantu Lain dalam Mengajarkan Materi Tertentu ... ... 60
23. Guru Menciptakan Media Kreatif pada Saat Menerangkan Pembelajaran ... 60
xi
25. Guru Selalu Mengadakan Kuis atau Ulangan di Setiap Materi ... 61
26. Siswa diberi Tugas Untuk Meneliti Keadaan Lingkungan Masing-masing. . 62
27. Siswa Tidak Takut Menceritakan Masalahnya Kepada Guru .... ... 62
28. Pembelajaran Menyenangkan Karena Siswa dilibatkan dalam Setiap Pembelajaran ... ... 63
29. Saya Menyapa Guru Ketika di Luar Sekolah... 63
30. Ketika Siswa Tidak Datang Sekolah, Guru Mendatangi atau Memberikan Perwakilan kerumah untuk Menanyakan Keadaan Siswa ... ... 64
31. Orang Tua Siswa Berkomunikasi dengan Guru Terkait Perkembangan Prestasi Siswa ... ... 64
32. Guru Memakai Pakaian Sesuai dengan Aturan Sekolah (Baju Dinas, Baju Batik, Baju Hitam Putih dan Sepatu ) ... ... 65
33. Guru Datang Tepat Waktu .... ... 65
34. Guru Bertindak Sesuai dengan Norma ... ... 66
35. Ketika Diskusi di Kelas, Guru Meminta Pendapat yang Beragam dari Siswa ... ... 66
36. Guru Mengajarkan Siswa Berani Berbicara didepan Kelas untuk Mengembangkan Kemampuan Berbicara Siswa ... ... 67
37. Guru Mengarahkan Siswa Sesuai dengan Minat yang dinginkan Siswa. ... 67
38. Skor Angket Skala profesionalsime Guru ... ... 68
39. Klasifikasi Skor Profesionalisme Guru ... ... 70
40. Skor Angket Skala Pelaksanaan Pembelajaran ... ... 70
41. Klasifikasi Skor Pelaksanaan Pembelajaran ... ... 72
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan merupakan faktor penunjang utama dalam maju atau
terbelakangnya suatu Negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
dan memiliki sumber daya baik manusia maupun alam yang beragam dan
melimpah, haruslah ditopang dengan sistem pendidikan yang baik. Generasi
muda yang merupakan masa depan negara, harus dibekali dengan pendidikan
yang baik. Apalagi pemerintah sudah mencanangkan system pasar bebas di
Indonesia. Apabila fenomena ini tidak menjadi pusat perhatian dan dijalankan
dengan serius dalam pengelolaannya, dipastikan generasi muda kedepannya hanya
menjadi penonton di negeri sendiri.
Pemerintah melalui kementerian pendidikannya telah merilis Kurikulum
2013 (K’13) yang memberi pencerahan di dalam sistem pendidikan selama ini.
K’13 ini menekankan pada pembelajaran siswa yang aktif, dimana selama ini
seperti yang diketahui siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan serta
mencatat apapun dari guru. Guru yang dalam hal ini memiliki peranan vital
dalam mensukseskan proses pembelajaran harus memiliki kualitas mumpuni
dalam menjawab tuntutan pemerintah serta mengimbangi para siswa yang
semakin aktif saja terkait semakin mudahnya penerimaan informasi seperti dari
2
program K’13 tadi dapat tercapai. Profesionalisme guru adalah kemampuan guru
untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi
kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran.
Sekolah merupakan satuanpendidikan formal yang mempunyai tanggung jawab
untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.
Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut guru (pendidik) dan tenaga
kependidikan mempunyai peranan menentukan dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan. Untuk itu kualitas pendidik dan tenaga kependidikan perlu terus
ditingkatkan. Peristiwa pembinaan kemampuan profesional dalam menunjang
tugas sehari-hari disebut in-service education and training atau diklat (pendidikan
dan pelatihan). Upaya diklat dilanjutkan dengan on-service training, yaitu
pembinaan lanjutan terhadap guru ditempat bertugas dalam menerapkan inovasi
peembelajaran yang dibahas dalam diklat.
Dalam proses pendidikan, guru menempati posisi utama dan penting, dan
dituntut dedikasi yang tinggi demi mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional,
karena tugas guru menyangkut pembinaan sikap mental manusia yang berkaitan
dengan aspek-aspek yang bersifat manusiawi dan unik dalam arti berbeda satu dan
yang lainnya. Guru juga seyogyanya menjadi panutan bagi masyarakat
disekitarnya.
Didalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang dosen dan guru.
Guru adalah pendidk profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, ,menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Dalam konteks ini guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem
3
dan utama. Karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem
pendidikan. Guru memgang peran utama dalam pembangunan pendidikan,
khusunsya yang diselenggarakan secara formal di sekolah.
Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan setiap upaya pendidian, sehinga diperlukan adanya inovasi
pendidikan khususnya dalam kurikulum dan peningkatan Sumber Daya Manusia
yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru.
Demikian dalam upaya membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki multi peran
sehingga mampu menciptakan hasil belajar mengajar yang efektif. Guru juga
harus peka dan tanggap terhadap perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat dan perkembangan zaman. Disinilah tugas guru harus senantiasa
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas mengajarnya
sehingga apa yang diberikan kepada siswanya tidak ketinggalan dengan
perkembangan zaman. Sesuai dengan permasalahan tersebut, pemerintah harus
terus meningkatkan kualitas guru melalui jalur pendidikan.
Pemerintah menganggap perlu dilakukan perbaikan mendasar mengenai
arah, pengembangan, dan implementasi program kependidikan yang bertumpu
pada standar professional yang seharusya telah diterapkan, khususnya standar
profesi pendidik. Demikian juga mengenai penempatan, penggajian, berlindungan
karirnya. Untuk itu, maka pemerintah merencanakan program baru dengan
mengeluarkan dan mengesahkan UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan
4
proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru dan dosen”. Dengan memiliki
sertifikat pengajar maka guru tersebut sudah ditetapkan sebagai guru profesional.
Sebagai pendidik professional, maka guru harus memenuhi sejumlah
persyaratan baik kualifikasi akademik maupun kompetensi, Program sertifikasi
merupakan program pemberian sertifikat bagi guru yang telah memenuhi
sejumlah persyaratan menuju guru yang professional. Guru yang telah
memperoleh sertifikat pendidik dan mendapat sejumlah hak yang antara lain
berupa tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok guru
tersebut pada golongan atau jabatan guru pada saat ini.
Sejak akhir tahun 2006, Depdiknas mulai mengimplementasikan amanat
UU No.14 tahun 2005 yang dilaksanakan melalui badan yang berwenang yaitu
LPTK ( Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan). Melalui badan LPTK telah
banyak menghasilkan guru yang bersertifikat. Diharapkan guru yang besertifikat
akan dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik, dan berhak memperoleh
penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial
serta pengembangan diri untuk menunjang peningkatan keprofesionalanya.
Dengan meningkatkan profesionalismenya, maka berpengaruh juga pada kualitas
mengajarnya.
Sejalan dengan tujuan profesionalisme guru yakni upaya memberikan
kemungkinan perbaikan dan mengembangkan diri yang memberikan
kemungkinan guru dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin dan
memaksimalkan kompetensinya. Termasuk guru geografi yang berada di SMA
5
Dari uraian diatas, maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan
penelitian dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “Hubungan
Profesionalisme Guru Geografi dengan Pelaksanaan Pembelajaran Geografi pada
Siswa kelas XI di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2016/2017”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan masalah di
SMA Negri se Kota Tebing Tinggi sebagai berikut:
1. Kurangnya penggunaan metode bervariasi yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran.
2. Belum tercapainya kompetensi guru sesuai dengan capaian kurikulum
2013.
3. Belum lengkapnya perangkat pembelajaran kurikulum 2013 guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberikan batasan atau ruang lingkup permasalahan yang akan
diteliti. Maka peneliti memberikan batasan pada penelitian ini adalah : Hubungan
profesionalisme guru Geografi dengan pelaksanaan pembelajaran Geografi pada
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang ditentukan diatas maka yang menjadi
rumusan masalah peneliti adalah:
1. Bagaimana profesionalisme guru Geografi yang sudah memiliki sertifikasi
guru di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi ?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran guru Geografi yang sudah memiliki
sertifikasi guru di SMA Negri se Kota Tebing Tinggi ?
3. Bagaimana hubungan profesionalisme guru Geografi dengan pelaksanaan
pembelajaran Gografi di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berikut ini:
1. Untuk mengetahui profesionalisme guru Geogrfi di SMA Negeri se Kota
Tebing Tinggi yang sudah memiliki sertifikasi guru .
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran guru Geografi yang sudah
memiliki sertifikasi guru di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi.
3. Untuk mengetahui hubungan profesionalisme guru Geografi dengan
7
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan bermanfaat segabai
berikut:
1. Bagi sekolah terkait, diharapkan menjadi bahan acuan dalam
meningkatkan profesionalisme guru dalam pelaksanaan pembelajaran
di sekolah tersebut.
2. Bagi guru terkait, diharapkan dapat meningkatkan kualitas personal
dan profesional sebagai pendidik.
3. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan informasi baru mengenai
pengetahuan tentang kompetensi profesional yang harus dimiliki
86 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat korelasi positif dan signifikan antara Profesionalisme guru dengan pelaksanaan pembelajaran pada siswa SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah menerapkan kurikulum 2013.
2. Pelaksanaan pembelajaran siswa SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah menerapkan kurikulum 2013 tergolong sedang atau cukup. Hal ini terbukti dengan variasi pelaksanaan pembelajaran siswa antara nilai tertinggi 81 dan nilai terendah 60, menghasilkan rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 72,04 dari jumlah 90 siswa.
87
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran/masukan:
1. Berdasarkan penelitian, diharapkan guru untuk lebih mengevaluasi diri dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya baik secara konseptual dan praktis. Khususnya dalam memberikan motivasi dan semangat kepada siswa. Karena peran guru sangat penting dalam peningkatan kualitas belajar di kelas
2. Bagi kepala sekolah, melalui penelitian ini dilakukan pembinaan serta pengawasan terhadap profrsionalisme guru hendaknya terus ditingkatkan. Karena tanpa adanya pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan menurun.
3. Meskipun dalam penelitian yang dilakukan tidak memberikan kesimpulan yang negatif, untuk peningkatan kualitas sekolah yang bersangkutan, dan penulis berpendapat perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran.
88
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Burhanuddin,Afid. 2014. Pengertian Fungsi dan ruang lingkup manajemen pendidikan.
(http://afidburhanuddin.wordpresscom.2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/) kamis, 7 April 2016 09.00 WIB
Danim,Sudarwan. 2010. Inovasi pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia
Faiq, Muhammad. 2015. Perencanaan RPP Kurikulum 2013.
(http://googleweblight.com/?lite_url=http://perancangan-RPP-Kurikulum -2013.html?m%3D1&+PDZ_Taip&ic=id) diakses pada 23 oktober 2016 21.45 WIB
Febdianto. 2009. Kesiapan Guru Geografi Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Geografi Di SMP Se Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara, Cet IV
Humaeroh. 2010. Hubungan Antara Kompetensi Profesional Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP 2 Legok-Tanggerang. Tanggerang
Kemendiknas. 2010 “Statistika Hasil Ujian Nasional,” artikel online diakses pada tanggal 25 Juni http://edukasi.kompas.com.19.32 wib
Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru.Jakarta: Rajawali Pers
Lagoyah. 2011. Hubungan Antara Persepsi Kompetensi Profesionalisme Guru dan Minat Peserta Didik dengan Keterampilan Geografis(Geographic Skills) di SMA Kota Bandung
Milfayetty,sri,dkk. 2015. Psikologi pendidikan. Medan: Pascasarjana Unimed Milfayetty, Sri, 2011, Asesmen Psikologis Teknik Non Tes, Meda: .Unimed
Press.
89
Muslich, Masnur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontektua. Jakarta. Bumi Aksara, Cet.V
Prasetya, Abu Ahmadi dan Joko Tri. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia. Cet. II,
Raharjo, Susilo & Gudnanto, 2013, Pemahaman Individu Teknik Nontes, Jakarta: Kencana
Salminawati. 2012. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Ciptapustaka Media Perintis
Sitompul,Marlinang. 2015. Bahan Ajar Geografi Sekolah. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi
Sitompul,Marlinang. 2014. Perencanaan Pengajaran. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi
Sudrajat,Ahmad. 2015. Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran. (https://akhmadsudrajat.wordpress.com/200/strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/ )diakses pada 23 oktober 2016 21.24 WIB
Suharini. 2009. Studi Tentang Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Bagi Guru Geografi Di SMA Negeri Kabupaten Pati
Suryadi. 2015. Kompetensi Profesional Guru Geografi Yang Sudah Sertifikasi Pada SMA Negeri Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2015/ 2016
Syfarudin, dkk.2012.Inovasi Pendidikan Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru Pendidikan. Medan: Perdana Publishing
Tarakavita. 2014. Kompetensi Profesional Guru Geografi Sekolah Menengah Atas Lhoksumawe
Tips Pendidikan. 2015. (http://www.tipspendidikan.site/2015/03/pengertian-dan-komponen-rpp-kurikulum.html?m=1) diakses pada minggu 23 oktober
2016 19.45 WIB
Tilaar, H.A.R. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.Ke-I
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
90
Usman,husaini.2009. Manajemen, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta: bumi aksara