EFEK TOKSIK FORMALDEHID TERHADAP ORGAN REPRODUKSI TIKUS BETINA (Rattus norvegicus)
YANG DIBERI EKSTRAKETANOL DAUN BUASBUAS (Premna pubescens Blume)
Oleh : Yuli Hardiyanti NIM 4122220013 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pematangsiantar, pada tanggal 08 Juli 1994. Ibu bernama Poni Pawaka dan ayah bernama Paidi, dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis memiliki adik yang benama Agus Prayogi dan Annisa Khairani. Pada tahun 1999, penulis masuk TK AL-Huda Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000, penulis masuk sekolah di SD Negeri 126784 Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan Medan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan lulus ujian pada tanggal 09 Agustus 2016.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pematangsiantar, pada tanggal 08 Juli 1994. Ibu bernama Poni Pawaka dan ayah bernama Paidi, dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis memiliki adik yang benama Agus Prayogi dan Annisa Khairani. Pada tahun 1999, penulis masuk TK AL-Huda Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000, penulis masuk sekolah di SD Negeri 126784 Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan Medan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan lulus ujian pada tanggal 09 Agustus 2016.
iii
EFEK TOKSIK FORMALDEHID TERHADAP ORGAN REPRODUKSI TIKUS BETINA (Rattus norvegicus) YANG DIBERI EKSTRAK
ETANOL DAUN BUASBUAS (Premna pubescens. Blume)
Yuli Hardiyanti (4122220013) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek toksik formaldehid terhadap (i) berat badan, (ii) berat ovarium dan berat uterus, (iii) nilai SGPT dan SGOT, (iv) gambaran histologis ovarium dan uterus tikus putih yang diberi ekstrak etanol daun Buasbuas (Premna pubescens Blume)/EEP. Jenis penelitian adalah ekperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial menggunakan 24 ekor tikus putih betina (Rattus norvegicus) galur wistar yang dibagi menjadi empat kelompok : (i) kontrol (tanpa pemberian formaldehid dan EEP), (ii) formaldehid 37% 125mg/kgbb, (iii) formaldehid 37% 125mg/kgbb + EEP 250 mg/kgbb, (iv) EEP 250 mg/kgbb. Pemberian formaldehid 37% pada kelompok (ii), (iii), (iv) dilakukan selama 28 hari dengan menggunakan oral sonde. Pengukuran berat badan tikus putih dilakukan tiap empat hari sekali, dan diakhir penelitian sebelum adanya pembedahan, dilakukan pengambilan sampel darah tikus putih dari sinus orbitalis dengan menggunakan pipa hematokrit dan tabung EDTA untuk dilakukan pengujian besar toksisitas dengan parameter SGPT dan SGOT. Pengambilan sampel ovarium dan uterus dilakukan untuk pengukuran berat ovarium dan uterus serta pembuatan preparat histologis dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE). Pengamatan histologi menggunakan flouroscence microscope. Data berat badan, berat ovarium, berat uterus, nilai SGPT dan SGOT dianalisis dengan menggunakan uji ANAVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa formaldehid dapat menurunkan berat badan, berat ovarium dan berat uterus serta menaikkan nilai SGPT dan SGOT. Dan perbandingan setelah pemberian EEP, maka hasil yang didapat bahwa EEP mampu menurunkan nilai SGPT dan SGOT. Gambaran histologi ovarium menunjukkan bahwa pemberian formaldehid mampu menurunkan jumlah dan diameter corpus luteum, tinggi epitel endometrium serta menaikkan diameter pembuluh darah. Dan tampak adanya perbaikan pada preparat histologi ovarium dan uterus setelah pemberian EEP 250 mg/kgbb.
Effect Formaldehyde Toxic on Reproductive Organ Of Female Rats (Rattus norvegicus) Given the Ethanolic Extract of
Buasbuas (Premna pubescens. Blume)
Yuli Hardiyanti (4122220013) ABSTRACT
This experimental research aims to know effect of formaldehyde into (i) the rats body weight, (ii) the rats ovary and utery weight, (iii) SGPT and SGOT value, (iv) ovary and utery histopathology overview by given the ethanolic extract of buasbuas (Premna pubescens. Blume) /EEP. This experimental research with non factorial Complete Random Design (RAL) involved 24 white female rats (Rattus norvegicus) strain Wistar that divided into 4 groups: (i) control (without given formaldehyde and ethanolic extract of buasbuas), (ii) formaldehyde 125mg/kgbw, (iii) formaldehyde 125mg/kgbw + EEP 250 mg/kgbw, (iv) EEP 250 mg/kgbw. The treatment of (ii), (iii) and (iv) given for 28 days using sonde needle. The measurement of body weight coducted every 4 days and the end of research before the rats were dissected, taking blood sample from orbitalis sinus with tube hematocrit and EDTA tube to SGPT and SGOT value. Taking ovary and utery sample to used as a histological prepatations stained with hematoxylin-eosin (HE). Observe use flouroscence microscope. Data analysed using chart, one way ANOVA then continued with LSD test. The result showed that formaldeyde can decreased body weight, ovary and utery weight, increased SGPT and SGOT value, and comparison after given EEP, EEP decreased SGPT and SGOT value. Ovary histology show formaldehyde decreased amount and diameter of corpus luteum, high of epitel endometrium and increased diameter of blood vessel. And showed improvement at ovary and utery histology after given EEP 250/mgbw.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Allah SWT atas segala rahmatNya yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2016 ialah “Efek Toksik Formaldehid terhadap Organ Reproduksi Tikus (Rattus norvegicus) Betina yang diberi Ekstrak Etanol Daun Buasbuas (Premna pubescens Blume).
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih terutama kepada kedua orang tua tercinta yakni Ayahanda Paidi dan Ibunda Poni Pawaka yang telah memberi doa dan dukungan serta semangatnya serta kepada beberapa pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara lain Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si selaku Dosen Pembimbing, serta Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc., Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt selaku Dosen Penguji dan Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan saran.
Dan tak luput penulis ucapkan terimakasih kepada Ayunda Pipit Julian Sari, AMKG, Abangda Muhammad Fadli Yudistira, SE, Adinda Agus Prayogi dan Adinda Annisa Khairani yang telah memberikan bantuan dan dukungan semangat yang besar serta ucapan terimakasih kepada para sahabat di kelas Biologi Nondik A dan B 2012 yang telah memberikan semangatnya kepada penulis terutama untuk Delly Mariam Valencia Siregar, Dwi Putri Novitasari, Rafika Khaira, Nira Wati, Siti Hardiyanti, Dwi Puji Asriani Harahap, Nisfa Hanim, dan Rizki Winitri.
Akhir kata, Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia Biologi.
Medan, 27 Juli 2016
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Batasan Masalah 4
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Tujuan Penelitian 5
1.5. Manfaat Penelitian 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Buasbuas (Premna pubescens Blume) 6 2.2. Senyawa Bioaktif Buasbuas (Premna pubescens Blume) 7
2.3. Ekstraksi 9
2.4. Formaldehid 10
2.4.1. Metabolisme Formaldehid 11
2.5. Toksisitas 12
2.5.1. Jenis Uji Toksisitas 13
2.5.2. Wujud Efek Toksik 14
2.6. Organ Target Toksik Formaldehid 15
2.6.1. Hati 15
2.6.2. Ogan Reproduksi Tikus 16
2.7. Tikus (Rattus norvegicus) 18 2.7.1. Perawatan Tikus Putih (Rattus norvegicus) 19
BAB III. METODE PENELITIAN 20
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 20
3.2. Populasi dan Sampel 20
3.3. Alat dan Bahan 20
3.3.1. Alat 20
3.3.2. Bahan 21
3.4. Prosedur Kerja 21
3.4.4. Penentuan Dosis 37% Formaldehid (Formalin) 24
3.5. Perlakuan 25
3.6. Variabel Penelitian 26
3.6.1. Variabel Bebas 26
3.6.2. Variabel Terikat 26
3.7. Parameter Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 26
3.7.1. Berat Badan 26
3.7.2. Berat Ovarium dan Uterus 26
3.7.3. Nilai SGPT dan SGOT 26
3.7.3.1. Prosedur Pengukuran SGPT 27 3.7.3.2. Prosedur Pengukuran SGOT 27 3.7.4. Pembuatan Preparat Histologis 27 3.7.5. Pengamatan Sediaan Histologis 28
3.7.5.1. Diameter Corpus Luteum 28
3.7.5.2. Jumlah Corpus Luteum 29
3.7.5.3. Diameter Pembuluh Darah 29
3.7.5.4. Tinggi Epitel Endometrium 29
3.8. Rancangan Percobaan 29
3.9. Teknik Analisis Data 30
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31
4.1. Hasil Penelitian 31
4.1.1. Efek Toksik Formalin terhadap Berat Badan Tikus 31 4.1.2. Efek Toksik Formalin terhadap Berat Ovarium 33 4.1.3. Efek Toksik Formalin tehadap Nilai SGPT dan SGOT 34 4.1.4. Efek Toksik Formalin terhadap Gambaran Histologis 36
4.1.4.1. Diameter Corpus Luteum 36
4.1.4.2. Jumlah Corpus Luteum 38
4.1.4.3. Diameter Pembuluh Darah 39
4.1.4.4. Tinggi Epitel Endometrium 41
4.2. Pembahasan 42
4.2.1. Efek Toksik Formaldehid terhadap Berat Badan 42 4.2.2. Efek Toksik Formaldehid terhadap Berat Ovarium dan Uterus 44 4.2.3. Efek Toksik Formaldehid terhadap Nilai SGPT dan SGOT 44 4.2.4. Efek Toksik Formaldehid Gambaran Histologis 45
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 47
5.2. Saran 47
ix
DAFTAR GAMBAR
[image:11.595.80.526.118.693.2]DAFTAR TABEL
[image:12.595.85.527.118.580.2]xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Berat Badan Tikus 53
Lampiran 2. Data deskriptif Berat Badan 53
Lampiran 3. Berat Ovarium Tikus 54
Lampiran 4. Data deskriptif Berat Ovarium 54
Lampiran 5. Berat Uterus Tikus 56
Lampiran 6. Data deskriptif Berat Uterus 56
Lampiran 7. Nilai SGPT Tikus 57
Lampiran 8. Data deskriptif, SGPT Tikus 58
Lampiran 9. Nilai SGOT Tikus 59
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jenis makanan yang terdapat di masyarakat tidak jarang mengandung bahan kimia berbahaya serta tidak layak makan, penggunaan bahan kimia berbahaya yang marak digunakan adalah formalin. Beberapa jenis makanan diantaranya yang mengandung formalin yakni tahu yang terdapat di daerah Bogor, mie basah yang terdapat di daerah Pekan Baru, kikil yang terdapat di daerah Jakarta dan beberapa kalangan nelayan masih marak menggunakan formalin sebagai bahan pengawet ikan (Warta POM, 2015). Penggunaan bahan tambahan pangan disebabkan oleh perkembangan bisnis pangan yang semakin pesat sehingga memunculkan persaingan antar pedagang yang tidak sehat. Persaingan usaha akan menyebabkan semakin banyak produk yang dibuat dengan harga murah dengan harapan dapat merebut pasar yang seluas-luasnya. Oleh karena itu diperlukan bahan kimia untuk membantu kestabilan produk jika target penjualan tidak tercapai (produk tidak terjual dalam waktu tertentu). Bahan kimia yang saat ini semakin banyak digunakan dalam masyarakat antara lain adalah formalin. Bahan tersebut pada dasarnya merupakan zat kimia yang apabila digunakan secara terus menerus akan memberikan dampak buruk bagi penggunannya (Andrew, 2010).
2
Bahan dasar dari formalin adalah formaldehid yang merupakan senyawa gas yang mudah larut dalam air dengan bau yang menusuk, lebih reaktif dan berbahaya jika terhirup karena dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, dan dapat menimbulkan kanker. Larutan formalin yang mengandung Formaldehid apabila masuk kedalam tubuh melalui oral akan mengalami metabolisme dengan cepat menjadi asam formiat terutama dalam eritrosit dan hati kemudian akan dikeluarkan melalui urin namun formalin juga bereaksi dengan protein dinding sel hati (lipoprotein) sehingga dapat merusak dinding sel hati yang dapat menyebabkan fungsi hati terganggu atau menjadi penyebab terbentuknya radikal bebas (Jivai, 2008). Biasanya formalin dipergunakan untuk disinfektan (pembersih lantai, gudang dan pakaian) dan bahan pengawet mayat. Dalam dunia industri formalin digunakan untuk produksi resin urea-formaldehid dan resin phenol-formaldehid (Susanti, 2010).
Efek toksisitas ini sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian, bahkan mereka juga membuktikan bahwa formaldehid dapat memberikan efek karsinogenik. Efek toksik dan efek karsinogenik tersebut telah dibuktikan dengan cara memberikan formaldehid pada hewan percobaan berupa tikus dengan beberapa cara yakni inhalasi, oral, paparan pada kulit dan injeksi. Paparan inhalasi akut formaldehid pada tikus dengan konsentrasi sebanyak 120 mg/m3 memberikan dampak salivasi, muntah, dan kematian. Pada pemberian formaldehid per oral dosis 50 – 300 mg/kgBB/hari menyebabkan perubahan patologis pada mukosa lambung tikus. Perubahan-perubahan patologis tersebut dapat terjadi karena sifat formaldehid yang mudah larut dalam air sehingga formaldehid diserap dan dimetabolisme (Sari, 2012). Efek terparah dari induksi toksik formalin dapat menyebabkan kanker berupa karsinoma nasofaring, karsinoma serviks, karsinoma payudara dan karsinoma hati. Pemberian formaldehid dengan dosis 150 mg/kgbb selama 90 hari dapat menurunkan berat gonad pada penelitian sistem reproduksi betina tikus Sprague-Dawley (NISNAS, 2006).
pengujian yang dilakukan adalah uji nilai Asfatate Aminotranfarase (AST) atau Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Alanine Aminotransfarase (ALT) atau Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT). Enzim-enzim ini biasanya terkandung dalam sel-sel hati. Jika hati terluka, sel hati mengeluarkan enzim-enzim ini kedalam darah (Sudatri, dkk., 2016). SGOT sangat perlu dianalisis karena enzim glutamat oksaloasetat transaminase ini selain terdapat di hati, juga terdapat dalam otot, jantung dan jaringan lain salah satunya adalah jaringan pada organ reproduksi (Sujono, dkk., 2015).
Penelitian yang membahas tentang efek toksisitas dari formalin yakni adanya perubahan histopatologis otak (Laymena, 2012), perubahan histopatologis duodenum (Wahab 2012), perubahan histopatologis esofagus (Sari, 2012), perubahan histopatologis hepar (Pramono, 2012), perubahan histopatologis ginjal (Wibowo, 2012).
Efek formalin diduga dapat mempengaruhi masalah kesehatan wanita, terkhusus masalah kesehatan reproduksi wanita. Formalin diduga dapat mempengaruhi kerja hormon yang mengatur pengeluaran estrogen dan progesteron yang dapat menunda terjadinya konsepsi, dan kerentanan sel telur. Keberhasilan fungsi reproduksi membutuhkan serangkaian reaksi fisiologi kompleks yang saling bergantung baik seluler maupun molekuler. Terdapat banyak peristiwa kerentanan akibat gangguan senyawa xenobiotik yang mengarah kepada kegagalan ovarium. Beberapa penelitian lain tentang pengaruh pemberian ekstrak tanaman terhadap efek toksik yakni ekstrak meniran dapat mengurangi kerusakan paru yang disebabkan oleh toksik karbon tetraklorida (Junieva, 2006), ekstrak mengkudu dapat menghambat nilai malondihaldehida darah yang disebabkan oleh toksik karbon tetraklorida (Santoso, 2011). Ekstrak tersebut memiliki senyawa flavonoid yang dapat menurunkan/menghambat toksik yang diberikan.
4
meningkatkan titer antibodi pada tikus putih, serta turunan flavonoid yang dimiliki oleh buasbuas berupa apigenin diduga mampu menurunkan toksik formaldehid yang diberikan dengan dilihat dari nilai SGOT, SGPT, hematologi darah tikus putih. Maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji dari efek toksik formaldehid yang diberi ekstrak etanol daun buasbuas (Premna pubescens Blume) pada organ reproduksi tikus betina (Rattus norvegicus),
penggunaan tikus dalam penelitian ini karena tikus memiliki kekerabatan yang dekat dengan manusia dari sudut taksonomi, lebih tenang serta mudah penanganannya. Untuk itu penulis mengambil judul “efek toksik formaldehid terhadap organ reproduksi tikus (Rattus norvegicus) betina yang diberi ekstrak etanol daun bsuasbuas (Premna pubescens Blume)”.
1.2. Batasan Masalah
Masalah pada penelitian ini dibatasi pada pengamatan berat badan tikus, berat ovarium dan uterus, nilai SGPT dan SGOT serta pengamatan histologi ovarium dan uterus.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana efek formaldehid terhadap berat badan tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi ekstrak etanol daun buasbuas (Premna pubescens Blume)?
2. Bagaimana efek formaldehid terhadap berat ovarium dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi ekstrak etanol daun buasbuas (Premna pubescens Blume)?
3. Bagaimana efek formaldehid terhadap nilai SGPT dan SGOT tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi ekstrak etanol daun buasbuas (Premna pubescens Blume)?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui efek formaldehid terhadap berat badan tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi ekstrak etanol daun buasbuas (Premna pubescens Blume).
2. Mengetahui efek formaldehid terhadap berat ovarium dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi ekstrak etanol daun buasbuas (Premna pubescens Blume).
3. Mengetahui efek formaldehid terhadap nilai SGPT dan SGOT tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi ekstrak etanol daun buasbuas (Premna pubescens Blume).
4. Mengetahui efek formaldehid terhadap histologi ovarium dan uterus tikus putih (Rattus norvegicus) betina yang diberi ekstrak etanol daun buasbuas (Premna pubescens Blume).
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. Sebagai informasi tentang khasiat daun buasbuas (Premna pubescens Blume). 2. Meningkatkan pengkajian senyawa metabolit sekunder khususnya pada ekstrak
47 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :
1. Formaldehid memberikan efek berupa penurunan yang tidak signifikan terhadap berat badan tikus putih, dan EEP mempertahankan berat badan tikus putih dengan tidak signifikan.
2. Formaldehid memberikan efek berupa penurunan yang signifikan terhadap berat ovarium serta uterus tikus putih dan EEP dapat menaikkan berat ovarium serta berat uterus secara signifikan.
3. Formaldehid memberikan efek berupa kenaikan yang signifikan terhadap nilai SGPT, SGOT tikus putih dan EEP dapat menurukan nilai SGPT dan SGOT secara signifikan.
4. Formaldehid merusak struktur histologi ovarium, uterus (jumlah dan diameter corpus luteum, diameter pembuluh darah dan tinggi epitel endometrium) tidak signifikan dan EEP dapat mempertahankan struktur histologi ovarium, uterus tidak signifikan.
5.2. Saran
Saran dalam penelitian ini adalah:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jangka waktu yang lebih lama sehingga didapatkan data yang lebih lengkap tentang efek formalin terhadap organ reproduksi tikus putih.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pemberian dosis ekstrak daun buasbuas yang lebih bervariasi sehingga diperoleh data yang lebih akurat. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pemberian dosis formalin yang
lebih ditingkatkan agar diperoleh perbandingan dari efek formalin tiap dosis yang berbeda.
48
Andrew, A., Mohammad, A., Sumarno, Aloysius, D.,2010, Pengaruh Paparan Berulang Ikan Berformalin terhadap Gangguan Fungsional Hepar Mencit, Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS
Ananda, 2014, Pengaruh Air Seduhan Kopi terhadap Struktur Histologi dan Fungsi Reproduksi Mencit (Mus musculus) Betina, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
Artha, E., 2007, Pemeriksaan Kandungan Formaldehid pada Berbagai Jenis Peralatan Makan Melamin di Kota Medan, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara
Asimwe, S., Anna, K., Ndukui, J., 2014, Chemical Composition and Toxicological Evaluation of The Aqueous Leaf Extract of Plectranthus amboinicus Lour.Spreng, International Journal of Pharmaceutical Science Invention, 3(2), 19-27
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2014, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2014 tentang Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo, Jakarta
Bihariddin, A., 2004, Pengaruh Minuman Ekstrak daun Katuk Kering dan Katuk Hijau (Sauropus androgynus (L) Merr) Terhadap Involusi Uterus Mencit Putih (Mus musculus), Skripsi, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dialab, 2006, GOT (AST) Glutamate Oxaloacetate Transaminase dan GPT (ALT) Glutamate Pyruvate Transaminase Modified IFCC, Wiener Neudorf, Austria
Ditya, N., 2012, Pengaruh Formalin Peroral Dosis Bertingkat selama 12 Minggu terhadap Gambaran Histopatologis Esofagus Tikus Wistar, Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Fajar, M., Esti, R., Endah, R., 2011, Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Berdaging Buah Putih, Prosiding SnaPP Sains Teknologi dan Kesehatan
Farhat, 2009, Vascular Endothelial Growth Factor pada Karsinoma Nasofaring, Majalah Kedokteran Nusantara, 42(1) : 59 – 65
49
Polution based case-control Study, International Journal of Cancer, 124, 1918 – 1925
Gelgel, A., Rasmayana, N., 2007, Toksikologi Umum, Bali : Universitas Udayana
Giknis, M., Charles, C., 2008, Clinical Laboratory Parameter for Crl:Wl (Han), Charles River
Gunawan, Enny, T., Bayu, R., Thomas, M, dan Parakkasi, A., 2007, Performansi Reproduksi Tikus Betina dengan Pemberian Lendir Lidah Buaya, Jurnal Kedokteran Hewan, 1(1) :1-6
Heffner, Linda, J., Danny, J, Schust, 2006, At a Glance: Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta
Indah, R, 2013, Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Daun Buas-buas (Premna cordifolia Linn) dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
Indraswari, A., 2008, Optimasi Pembuatan Ekstrak daun Dewandaru (Eugenia uniflora L) mengggunakan Metode Maserasi dengan Parameter Kadar Total Senyawa Fenolik dan Flavonoid, Skripsi, Universitas Muhamadiyah Surakarta, Surakarta
Istiqomah, 2013, Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus), Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta
Jivai, J., Nasni, Y., 2008, Pengaruh Pemberian Tahu Berformalin terhadap Gangguan Fungsi Hati dan Terbentuknya Radikal Bebas dalam Tubuh Tikus Putih, Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 13(1), 1-4
Junieva, P. N., 2006, Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran (Phyllanthus sp) terhadap Gambaran Makroskopik Paru Tikus Wistar yang Diinduksi Karbon Tetraklorida, Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Kamal, N., 2010, Pengaruh Bahan Aditif CMC (Carboxy Methyl Cellulose) terhadap Beberapa Parameter pada Larutan Sukrosa, Jurnal Teknologi, 1 (17) : 78-84
50
Lubega, A., Bbosa, G., Musisi, N., Erume, J., dan Okeng, J.O., 2013, Effect of the total crude extracts of Hibiscus sabdariffa on the immune system in the wistar albino rats, African journal of Pharmacy and Pharmacology, 7 (28) : 1942-1949
Mahardikasari, L., 2011, Toksisitas Akut, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
Menkes, 2012, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, Jakarta
Muchsin, R., 2009, Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamat terhadap Histologi Endometrium Mencit (Mus musculus L), Tesis, Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan
Muntiha, M., 2001, Teknik Pembuatan Preparat Histopatologi dari Jaringan Hewan dengan Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin, Temu Teknis Fungsional Non Peneliti Balai Penelitian Veteriner, 156-163
National Industrial Chemical Notification and Assesment Scheme (NICNAS), 2006, Formaldehyde, Assessment Report No 28, Australia
Norliana, S., Abdulamir, Abu Bakar, Salleh, 2009, The Health Risk of Formaldehyde to Human Beings, American Journal of Pharmacology and Toxicology, 4(3) : 98 – 106
Patel, D., Mansoori, A.N., 2012, Cancer-An Ayurvedic Perpective, International Journal of Advanced Research in Pharmaceutical and Bio Sciences, 2(2) : 179 – 195
Peanasari, A.R.I., Sri, L., Afiana, R., 2015, Pengaruh Formalin Peroral terhadap Kadar SGOT dan SGPT Tikus Wistar, Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 2(1) : 34-38
Pilai, P., Suresh, Gayatri, A., Gaurav, D., Vidhi, B., 2011, Pharmacognostical Standardization and Toxicity Profile of the Methanolic Leaf Extract of Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng, Journal of Applied Pharmaceutical Science, 01(02) : 75-81
51
Putra, A.P., 2009, Efektivitas Pemberian Kedelai pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Bunting dan Menyusui terhadap Pertumbuhan dan Kinerja Reproduksi Anak Tikus Betina, Skripsi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
Ramon, D., Norm, B., 1997, The Effect of Formalin and Freezing on Ovaries of Albacore Thunus alalunga, Fishery Bulletin, 95(4) : 869-872
Ranasasmita, R., 2008, Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Daun Aglaia elliptica
Blume pada Tikus Betina yang Diinduksi 7,12 Dimetilbenz (α)Antrasena,
Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institur Pertanian Bogor
Redha, A., 2010, Flavonoid : Struktur, Sifat Antioksidatif dan Peranannya dalam Sitem Biologis, Jurnal Berlian, 9(2) : 196 - 202
Restuati, M., 2015, Studi Aktifitas Immunostimulan daun Buasbuas (Premna pusbecens. Blumue) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus), Disertasi, Universitas Sumatera Utara
Restuati, M., Restianna, E., 2013, Asses Humoral Immunity of Wistar Strains Rats (Rattus norvegicus L.) which given Ethanol Extract Buasbuas (Premna pubescens Blume) Leaves, Proceeding of Annual International Conference Syiah Kuala, 319 - 323
Restuati, M., Syafruddin, I., Salomo, H., Herbert, S., 2014, Study of the Extract Activities od Buas-buas (Premna pubescens) as Immunostimulant on rats (Rattus novergicus), American Journal of BioScience, 2(6): 244 – 250
Santoso, 2011, Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Menurunkan Kadar Malondihaldehida Darah Mencit yang Diinduksi Karbon Tetraklorida, Tesis, Universitas Udayana
Sudatri, N., Iriani, S., Ni Made, S., Dwi, A., 2016, Penurunan Fungsi Hati Tikus Betina (Rattus norvegicus) yang diinjeksi White Vitamin Dosis Tinggi dalam Jangka Waktu Lama ditinjau dari Kadar SGPT, SGOT, serta Gambaran Histologi Hati, Jurnal Metamorfosa, 3(1) : 44 – 51
Sujono, T.A., Arifah, S., Da’i, Muhammad, D., Ika, T., Andi, S., Rima, M.,
Nanik, P., Saidatul, F., Riya, R., Siti, L., 2015, Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Etanol Meniran (Phyllanthus niruri L) Selama 90 Hari terhadap Fungsi Hati Tikus, University Research Colloquim, 136-142
52
Swenberg, J., Benjamin, C., Kun Lu, Julia, E., Rebecca, C., Thomas, B., 2013, Formaldehyde Carcinogenicity Research : 30 years and Counting for Mode of Action, Epidemiology and Cancer Risk Assesment, Toxicology Pathology, 41 : 181 - 189
Syaifuddin, 2009, Fisiologi Tubuh Manusia, Salemba Medika, Jakarta
Tanjung, M., Alfinda, N., Nanik, S., 2007, Senyawa Antikanker Saccopetalum heterophylla, Hubungan Struktur Kimia dengan Aktivitas Antikanker, DP3M Riset Fundamental, 118(8) : 208 – 242
Till, H., Wouutersen, V., Feron, V., 1988, Evaluation of The Oral Toxicity of The Acetaldehyde and Formaldehyde in a Week Drinking Water Study in Rats, Food Chem Toxicol, 26 : 447 – 452
Wachidah, L.N., 2013, Uji Aktivitas Antioksidan serta Penentuan Kandungan Fenolat dan Flavonoid Total dari Buah Mengkudu, Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Wahab, R.A., 2012, Pengaruh Formalin Peroral Dosis Bertingkat Selama 12 Minggu terhadap Gambaran Histopatologis Duodenum Tikus Wistar, Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Warta POM, 2015, Pangan dan Bahan Berbahaya, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Badan POM : Jakarta Pusat
Wibowo, M., 2012, Pengaruh Formalin Peroral Dosis Bertingkat Selama 12 Minggu terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Wistar, Jurnal Media Medika Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro