• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR PADA DEBITUR PT. WOM FINANCE SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR PADA DEBITUR PT. WOM FINANCE SURAKARTA."

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

i

KENDARAAN BERMOTOR PADA DEBITUR

PT. WOM FINANCE SURAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

FARID TRIBUNE UNIQEU

B 100 030 166

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ii Skripsi Berjudul :

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KREDIT

KENDARAAN BERMOTOR PADA DEBITUR

PT. WOM FINANCE SURAKARTA

Yang ditulis oleh :

FARID TRIBUNE UNIQEU B 100 030 166

Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Desember 2007 Pembimbing Utama

(Drs. Edi Priyono, MM ) Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

(3)

iii

MOTTO

Sabar adalah cara utama dalam menghadapi kesulitan agar mencapai kemenangan gemilang, sabar bukan berarti pasrah terhadap keadaan

namun pasti dalam mencari penyelesaian. (Syeh Abdul Kadir Al Jaelani)

Hari kemarin adalah pengalaman, hari esok adalah sebuah tantangan, hari ini adalah suatu kenyataan yang harus diisi dengan perjuangan, harapan, kegigihan, keberanian, kesabaran, keikhlasan,

dan kegembiraan. (Penulis)

Pelita Ilmu terletak diotak, pelita agama terletak dihati, ilmu dan agama berjalan seiring tanpa mengganggu daerah masing-masing,

(4)

iv

Dengan ketulusan hati serta rasa terima kasih kupersembahkan sebuah karya sederhana ini untuk :

Kedua orang tuaku, Bapak Drs. H.M. Ibnu Sholeh, dan Hj. Harsini Ibu Sholeh, untuk semua dorongan, kasih sayang, dan do’a restunya hingga selesainya penulisan skripsi ini, “Papi, Mami, Tribune Jadi Sarjana”

(5)

v

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor Pada Debitur PT. Wom Finance Surakarta”

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak yang ikut mendukung dalam pembuatan skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-bersarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. Syamsudin, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Edi Priyono, MM selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

(6)

vi

memberikan petunjuk dan arahan selama kuliah.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah banyak membantu dalam proses pendidikan dan khususnya dalam penelitian ini.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Akhirnya hanya satu kata yang penulis harapkan, semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi penulis dan bagi semua pihak pada umumnya dan semoga rekan-rekan semua bisa memperbaiki dan menyempurnakan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Desember 2007

(7)

vii

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAKSI ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI A. Landasan Teori... 6

1. Pengertian Kredit ... 6

(8)

viii

4. Jenis-Jenis Kredit ... 10

5. Prinsip-Prinsip Perkreditan ... 13

6. Proses Pemberian Kredit ... 15

B. Penelitian Terdahulu ... 18

C. Kerangka Pemikiran ... 20

D. Perumusan Hipotesis ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22

C. Data dan Sumber Data ... 23

D. Metode Pengumpulan Data ... 24

E. Definisi Operasional Variabel... 24

F. Instrumen Penelitian ... 25

G. Metode Analisis Data... 26

1. Uji Validitas ... 27

2. Uji Reliabilitas ... 28

3. Analisis Regresi Berganda ... 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 35

B. Analisis Data ... 39

1. Pengujian Instrumen... 39

(9)

ix

2. Pengujian Hipotesis ... 42

a. Analisis Regresi Berganda ... 43

b. Uji t ... 44

c. Uji F ... 48

d. Koefisien Determinasi ... 49

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 50

B. Keterbatasan ... 51

C. Saran ... 52 DAFTAR PUSTAKA

(10)

x

Tabel Halaman

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 35

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 36

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 37

Tabel 4.5. Deskripsi Statistik ... 38

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Validitas Pendapatan... 39

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Validitas Karakter ... 40

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Validitas Jaminan... 40

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Validitas Pemberian Kredit... 41

Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas ... 42

(11)

xi

Gambar Halaman

(12)

xii Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Data Master Penelitian Lampiran 3. Data Regresi

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Pendapatan Lampiran 5. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Karakter Lampiran 6. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Jaminan

Lampiran 7. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Pemberian Kredit Lampiran 8. Deskriptive Statistik

Lampiran 9. Hasil Analisis Regresi Berganda Lampiran 10. Tabel r product moment

Lampiran 11. Tabel t

(13)

xiii

Collateral (jaminan) merupakan hal yang penting dalam kebijakan pemberian kredit karena permasalahan yang sering dihadapi oleh lembaga keuangan adalah resiko kredit macet (resiko tidak tertagihnya kredit) dengan adanya jaminan yang tinggi berarti resiko adanya kredit yang macet menjadi lebih rendah. Selain jaminan faktor character juga penting. Character berkaitan dengan watak calon debitur. Lembaga keuangan mencari data tentang sifat-sifat pribadi, watak, dan kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansiilnya. Selanjutnya adalah faktor capital. Faktor capital menunjukkan posisi finansial debitur secara keseluruhan. Bank atau lembaga keuangan harus mengetahui bagaimana perimbangan antara hutang dan jumlah modal sendiri calon debitur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh capital (pendapatan), character (watak) dan collateral (jaminan) dalam pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta

Populasi dalam penelitian ini adalah semua debitur yang menerima kredit bermotor selama bulan September-November 2006 pada PT. Wom Finance Surakarta, yaitu sebesar 126 debitur. Sedangkan jumlah sampel yang dapat dipakai untuk penelitian berjumlah 31 orang. Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan interval 1-5. Alat uji yang dipergunakan adalah uji validitas menggunakan korelasi product moment pearson dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach yang merupakan uji instrumen penelitian. Sedangkan analisis data menggunakan regresi linear berganda. Data diolah dengan menggunakan program SPSS 10.0 for windows.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa hasil uji t variabel pendapatan, karakter dan jaminan, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian kredit. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,010 (pendapatan), 0,039 (karakter) dan 0,015 (jaminan) dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dari hasil uji juga menunjukkan bahwa pendapatan merupakan variabel yang dominan pengaruhnya terhadap pemberian kredit. Hasil uji F, variabel pendapatan, karakter dan jaminan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor, dengan koefisien determinasi sebesar 60,8%.

(14)

1

A. Latar Belakang Masalah

Kepemilikan kendaraan bermotor saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk membuat efisiensi dalam pembelanjaan mereka. Kenaikan BBM setiap saat membuat biaya transportasi juga semakin meningkat. Semakin meningkatnya biaya transportasi menyebabkan harga-harga kebutuhan lainnya juga meningkat. Salah satu cara untuk dapat menekan biaya transportasi adalah dengan memilik kendaraan sendiri terutama kendaraan bermotor. Namun kepemilikan kendaraan bermotor tidaklah mudah, mengingkat harga kendaraan yang tinggi. Oleh karena itu kehadiran lembaga keuangan bank maupun non bank dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

Banyaknya lembaga keuangan yang menawarkan kredit kendaraan bermotor membuat konsumen menjadi sulit untuk menentukan pilihan. Karena persaingan diantara lembaga keuangan tersebut semakin ketat. Yang tentu saja juga semakin memanjakan konsumen dengan fasilitas yang diberikan oleh lembaga tersebut.

(15)

permasalahan yang sering dihadapi oleh lembaga keuangan adalah resiko kredit macet (resiko tidak tertagihnya kredit) dengan adanya jaminan yang tinggi berarti resiko adanya kredit yang macet menjadi lebih rendah.

Secara umum jaminan kredit dapat dibagi menjadi dua, yaitu jaminan fisik dan jaminan non fisik. Jaminan fisik dapat berbentuk barang seperti tanah, rumah, surat-surat berharga, dan lain-lain. Sedangkan jaminan non fisik dapat berbentuk jaminan keyakinan tentang prospek usaha debitur di masa yang akan datang dan kekuatan keuangan perusahaan yang dapat dilihat dalam laporan keuangan perusahaan.

Selain jaminan faktor character juga penting. Character berkaitan dengan watak calon debitur. Lembaga keuangan mencari data tentang sifat-sifat pribadi, watak, dan kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansiilnya. Selanjutnya adalah faktor capital. Faktor capital menunjukkan posisi finansial debitur secara keseluruhan. Bank atau lembaga keuangan harus mengetahui bagaimana perimbangan antara hutang dan jumlah modal sendiri calon debitur.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tertarik untuk mengungkapkan permasalahan mengenai pengaruh capital (pendapatan), character (watak) dan

collateral (jaminan) dalam pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta.

Oleh karena itu penulis ingin mewujudkan dalam sebuah penelitian

(16)

KREDIT KENDARAAN BERMOTOR PADA DEBITUR PT. WOM

FINANCE SURAKARTA.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah faktor pendapatan berpengaruh terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta?

2. Apakah faktor karakter berpengaruh terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta?

3. Apakah faktor jaminan berpengaruh terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta?

4. Variabel apakah yang berpengaruh dominan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan ini penulis hanya membatasi pada masalah peranan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit kendaraan bermotor, dilihat dari sudut pandang pihak debitur. Pemberian kuesioner

(17)

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor pendapatan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor karakter terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta.

3. Untuk mengetahui pengaruh faktor jaminan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta.

4. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dominan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penulisan ini adalah: 1. Bagi penulis, hasil penulisan ini dapat memperluas wawasan tentang

dunia perbankan khususnya masalah pemberian kredit dan dapat menerapkan teori yang diperoleh untuk diterapkan secara langsung pada kasus yang nyata.

2. Bagi perusahaan/debitur, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa saran-saran tentang faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan kredit kendaraan bermotor.

(18)

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran awal dalam penelitian ini, pembahasan akan dikelompokkan menjadi empat bab, yang masing-masing adalah:

Bab I. PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan tentang laporan keuangan, kredit dan kredit modal kerja, hasil penelitian terdahulu dan hipotesis.

Bab III. METODE PENELITIAN

Di dalam bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, dan metode analisis data.

Bab IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang tinjauan umum perusahaan, hasil pengumpulan data, dan analisa data.

Bab V. PENUTUP

(19)

6 A. Landasan Teori

1. Pengertian Kredit

Menurut Dana F Kellerman (1971; 237), kata “kredit“ berasal dari bahasa Yunani “Credere“ yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin “Creditum“ yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Pengertian kredit ini kemudian berkembang dalam kehidupan sehari-hari dengan definisi yang lebih luas dan agak lain dari kata asalnya. Kredit kemudian memiliki pengertian yang khas menurut Kohler’s (1987) sebagai berikut :

Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan ditangguhkan pada suatu jangka waktu tertentu, yang telah disepakati.

Dikaitkan dengan kegiatan perbankan, kredit memiliki definisi yang lebih khusus lagi seperti yang dirumuskan dalam Bab I pasal 1 Undang Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 sebagai berikut :

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :

(20)

tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut berupa bunga sebagai pendapatan bagi Bank yang bersangkutan.

b) Kredit didasarkan pada suatu perjanjian yang telah disepakati bersama antara kedua belah pihak (Bank dan Peminjam), dalam hal ini Bank hanya akan memberikan kredit bila Bank memiliki “kepercayaan“ bahwa peminjam akan dapat melunasi kewajibannya dikemudian hari. c) Dalam pemberian kredit terdapat kesepakatan antara Bank dan

peminjam mengenai pelunasan hutang dan pembayaran bunga dalam jangka waktu tertentu.

Dalam praktek perbankan, persetujuan pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis. Sebagai pengaman bahwa pihak peminjam akan memenuhi kewajibannya, maka pihak peminjam diharuskan menyerahkan suatu jaminan, baik bersifat kebendaan maupun bukan kebendaan.

Apabila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan pada keditur (bank) dan debitur (Tj’e Aman, 1989:1).

2. Unsur- Unsur kredit

Dalam pengertian kredit terdapat unsur-unsur kredit itu sendiri, yaitu unsur (Tj’e Aman, 1989: 2):

(21)

b. Kepercayaan, yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan memberikannya sesuai kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

c. Penyerahan, yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan nilai ekonomi kepada debitur yang dikembalikannnya setelah jatuh tempo. d. Resiko, yang menyatakan adanya resiko yang mungkin timbul

sepanjang jarak antara saat memberikan dan pelunasannya.

e. Persetujuan atau perjanjian, yang menyatakan bahwa antara kreditur dan debitur terdapat suatu persetujuan dan dibuktikan dengan suatu perjanjian.

3. Tujuan Kredit

Perkreditan melibatkan beberapa pihak: kreditur (bank), debitur (penerima kredit), otorita moneter, dan bahkan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, tujuan perkreditan berbeda-beda dan tergantung pada pihak-pihak tersebut (Tj’e Aman, 1989:3).

a. Bagi kreditur (bank) :

1). Perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya.

2). Pemberian kredit merupakan perangsang pemasaran produk-produk lainnya dalam persaingan.

(22)

b. Bagi Debitur :

1). Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha makin lancar dan performance (kinerja) usaha semakin baik daripada sebelumnya.

2). Kredit meningkatkan minat berusaha dan keuntungan sebagai jaminan kelanjutan kehidupan perusahaan.

3). Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalam perusahaan.

c. Bagi otorita :

1). Kredit berfungsi sebagai instrumen moneter.

2). Kredit berfungsi untuk menciptakan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja yang memperluas sumber pendapatan dan kemungkinan membuka sumber-sumber pendapatan negara.

3). Kredit berfungsi sebagai instrumen untuk ikut serta meningkatkan mutu manajemen dunia usaha, sehingga terjadi efisiensi dan mengurangi pemborosan di semua lini.

d. Bagi Masyarakat :

1). Kredit dapat menimbulkan backward dan foreward linkage dalam kehidupan perekonomian.

2). Kredit mengurangi pengangguran, karena membuka peluang berusaha, bekerja dan pemerataan pendapatan.

(23)

4.Jenis-Jenis Kredit

Pada umumnya kredit dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Menurut Jangka Waktunya :

1) Kredit Jangka Pendek yaitu kredit yang mempunyai jangka waktu sampai dengan satu tahun, seperti kredit modal kerja untuk perdagangan dan industri serta kredit musiman.

2) Kredit Jangka Menengah yaitu kredit yang mempunyai jangka waktu diatas satu tahun sampai dengan sepuluh tahun, seperti kredit investasi, kredit modal kerja permanen.

3) Kredit Jangka Panjang yaitu kredit yang mempunyai jangka waktu diatas sepuluh tahun, seperti kredit investasi.

b. Menurut Tujuan Penggunaannya : 1) Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja adalah kredit yang disediakan kepada perusahaan untuk membantu modal kerjanya dalam usaha meningkatkan/mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Kredit modal kerja untuk industri kadang disebut kredit produksi sedangkan untuk jasa-jasa disebut kredit eksploitasi.

2) Kredit Investasi

(24)

a) Rehabilitasi, yaitu penggantian mesin-mesin lama yang telah rusak dengan mesin-mesin baru.

b) Modernisasi, yaitu penggantian total mesin-mesin lama dengan mesin-mesin yang baru; misalnya untuk menyesuaikan dengan teknologi yang baru.

c) Perluasan, yaitu penambahan mesin-mesin yang telah ada dengan mesin-mesin yang baru.

d) Pembangunan proyek dengan mesin-mesin baru dalam rangka usaha yang baru.

e) Relokasi Pabrik, yaitu pemindahan lokasi pabrik secara keseluruhan dari suatu tempat ke tempat lain, yang lokasinya lebih tepat.

c. Menurut Sifat Penarikan Dananya : 1) Kredit Langsung

Kredit yang langsung menggunakan dana-dana Bank dan secara efektif merupakan hutang nasabah kepada Bank. Kredit langsung meliputi kredit investasi dan kredit modal kerja.

2) Kredit Tak Langsung

(25)

langsung meliputi jaminan Bank, L/C Impor dan L/C Dalam Negeri.

d. Menurut Sifat Pelunasannya : 1) Kredit Dengan Angsuran.

Kredit yang pelunasannya dilakukan secara angsuran menurut skala angsuran yang ditetapkan sebelumnya. Kredit ini tidak dapat diperpanjang lagi setelah jatuh tempo.

2) Kredit Bukan Dengan Angsuran.

Kredit yang pelunasannya dilakukan secara sekaligus pada waktu jatuh temponya. Kredit ini umumnya dapat diperpanjang lagi asalkan syarat – syaratnya dipenuhi nasabah dan prospek usahanya dinilai baik oleh Bank. Sesuai dengan topik penelitian, maka kredit yang akan dibicarakan dalam skripsi ini adalah kredit yang cukup besar sehingga untuk mendapatkannya diperlukan audit report sebagai salah satu persyaratannya.

Bank menetapkan bahwa kredit yang harus disertai dengan laporan akuntan ( audit report ) adalah :

a) Kredit investasi diatas Rp. 200.000.000, 00

b) Kredit modal kerja prioritas eksklusif kredit ekspor diatas Rp.300.000.000,00

(26)

5. Prinsip-prinsip perkreditan

Untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan yang sehat dikenal adanya prinsip 5 “C”. Prinsip tersebut digunakan untuk menghindari maupun untuk memperkecil resiko kredit yang mungkin terjadi, oleh karena itu permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar syarat-syarat bank teknis yaitu (Munawir, 1997: 235):

a. Caracter

Bank mencari data tentang sifat-sifat pribadi, watak, dan kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansiilnya. Adapun beberapa petunjuk bagi bank untuk mengetahui karakter nasabahnya adalah:

1) Mengenal dari dekat.

2) Mengumpulkan keterangan mengenai aktifitas calon debitur dalam perbankan.

3) Mengumpulkan keterangan dan minta pendapat dari rekan-rekannya, pegawai dan saingannya mengenai reputasi, kebiasaan pribadi, pergaulan sosial, dan lain-lain.

b. Capasity

(27)

hubungan dengan penggunaan kredit tersebut. Untuk itu bank harus memperhatikan:

1) Angka-angka hasil produksi

2) Angka-angka penjualan dan pembelian.

3) Perhitungan laba rugi perusahaan saat ini dan proyeksinya. 4) Data-data finansial diwaktu-waktu yang lalu

Sehingga dalam laporan keuangan perusahaan dapat tercermin kemampuan perusahaan calon penerima kedit untuk melaksanakan rencana kerjanya diwaktu yang akan datang dalam hubungannya dengan penggunaan kredit tersebut.

c. Capital

Menunjukkan posisi finansial perusahaan secara keseluruhan. Bank harus mengetahui bagaimana perimbangan antara hutang dan jumlah modal sendiri. Untuk itu harus:

1) Menganalisa neraca selama sedikitnya dua tahun teakhir.

2) Mengadakan analisa ratio untuk mengetahui: likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dari perusahaan calon peminjam kredit.

d. Collateral

Menunjukkan besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan oleh bank. Untuk itu bank harus : 1) Meneliti mengenai pemilikan jaminan tersebut.

(28)

3) Memperhatikan kesempatan untuk dijadikan uang dalam waktu relatif singkat tanpa telalu mengurangi nilainya.

4) Memperhatikan pengikatan barang yang benar-benar menjamin kepentingan bank sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. e. Condition

Bank harus melihat kondisi ekonomi secara umum dan kondisi pada sektor usaha calon debitur. Untuk itu bank harus memperhatikan:

1) Keadaan ekonomi yang akan mempengaruhi perkembangan usaha calon peminjam.

2) Kondisi usaha calon peminjam.

3) Keadaan pemasaran dari hasil usaha calon peminjam.

4) Pospek usaha dimasa yang akan datang untuk kemungkinan bantuan kredit dari bank.

5) Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi terhadap prospek industri dimana peusahaan pemohon kredit termasuk didalamnya.

6. Proses Pemberian Kredit

(29)

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan analisis kredit menurut Mulyono Teguh Pudjo (1996:120) adalah:

a. Pemilihan pendekatan (approach) yang akan dipakai dalam melakukan analisa kredit itu sendiri.

1). Pendekatan yang pertama yaitu pendekatan jaminan (collateral approach).

Pendekatan ini akan dilakukan sebagai dasar dalam menganalisa kredit yaitu kredit akan diberikan apabila calon debitur mempunyai jaminan memadai baik ditinjau dari nilai ekonomi ataupun dari uang (kredit) yang akan dilepaskan oleh pihak bank kepada calon debiturnya.

2). Pendekatan yang kedua adalah pendekatan karakter (character approach).

Pendekatan ini merupakan proses pemberian kredit berdasarkan atas kepercayaan terhadap reputasi karakter bisnis dari calon debiturnya. Pendekatan ini akan sangat tepat dilakukan oleh pihak bank apabila bank yang bersangkutan telah mengenal dengan baik reputasi karakter dari calon debiturnya.

3). Bentuk pendekatan yang ketiga yaitu, mendasarkan diri dari kemampuan pelunasan atas kredit yang diberikan (repayment approach)

(30)

oleh kegiatan usaha nasabahnya untuk melunasi kreditnya. Tetapi dapat juga sumber dana untuk pelunasan kredit diambil dari sumber dana dari pihak ketiga lainnya atau dari likuiditas barang-baran jaminan yang disahkan oleh pihak nasabah. Pendekatan ini dapat menekan adanya kredit tidak tertagih , karena pihak bank telah benar-benar memperhitungkan kemampuan pelunasan para calon debiturnya.

4). Pendekatan yang keempat, yaitu atas dasar tingkat keterlaksanaan proyek usaha calon debitur (feasibility approach)

Pada pendekatan ini pemberian kedit didasarkan pada sejauh mana proyek usaha calon debitur tersebut dapat melunasi semua kewajiban-kewajibannya dengan sumber-sumber dana yang dapat dihimpun oleh suatu usaha yang akan dilaksanakannya.

5). Pendekatan selanjutnya yaitu pemberian kredit sebagai bank pembangunan (development approach)

(31)

sistem perekonomian yang telah digariskan oleh penguasa moneter.

b. Tahapan kedua dari proses analisa kredit yaitu dalam pengumpulan informasi yang diperlukan, yaitu setelah pendekatan yang akan digunakan dalam analisa itu dapat dirumuskan, maka analis segera harus mendapatkan teknik-teknik analisa yang akan dipakai maupun lain-lain sarana yang diperlukan serta action program yang lainnya. Penetapan titik krisis dari proyek yang akan dibiayai dengan kredit. Proses analisa harus dimulai dari titik kritis dari proyek yang akan dibiayai dengan kredit. Titik kritis (critical point) akan dapat diketahui dari faktor produksi yang paling menentukan terhadap keberhasilan proyek yang bersangkutan. Setelah titik kritis ini dapat diketahui maka baru dilanjutkan dngan analisa-analisa lainnya yang paling relevan dengan faktor produksi yang dianggap sebagai titik kritis tersebut. Sudah tentu dalam menentukan critical point dari proyek rencana usaha, seorang analisa kredit harus mempunyai wawasan bisnis yang luas, serta mempunayi pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk usaha yang dianalisisnya.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi bahan pertimbangan/acuan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah:

(32)

Kerja”, menyebutkan bahwa laporan keuangan memiliki peranan, dalam hal ini laporan keuangan tidak berperan secara mutlak, melainkan masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi didalam penentuan suatu permohonan kredit tersebut diterima/ditolak. Faktor-faktor lain tersebut dapat berupa faktor jaminan, faktor 5 “C”, dan sebagainya.

2. Eni Susilawati (2000), dalam penelitiannya yang berjudul “Peranan Laporan Keuangan Nasabah Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit”, manyebutkan bahwa laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja.

3. Fauziah (2001), dalam penelitiannya yang berjudul “Persepsi Nasabah Terhadap Peranan Laporan Keuangan Nasabah Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja”, menyebutkan bahwa laporan keuangan tidak memiliki peranan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja, karena nasabah lebih mempertimbangkan pada aspek lain sepeti prospek usaha dimasa yang akan datang dan jaminan.

(33)

5. Yusuf Prih Pudiyanto (2002), dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kedit Modal Kerja”, yang menyebutkan bahwa dalam pemberian kedit modal kerja, laporan keuangan memiliki peranan. Dalam hal ini laporan keuangan tidak berperan secara mutlak, melainkan masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi didalam penentuan suatu permohonan kredit tersebut diterima/ditolak. Faktor-faktor lain tersebut dapat berupa faktor jaminan, faktor 5 “C”, dan sebagainya.

C. Kerangka Pemikiran

[image:33.612.168.512.504.639.2]

Variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah variabel pendapatan, karakter dan jaminan sebagai variabel bebas, sedangkan variabel dependennya adalah variabel pemberian kredit kendaraan bermotor. Hubungan antara variabel secara skematik dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar. 2.1 Kerangka Pemikiran Pendapatan

Karakter

Jaminan

(34)

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian serta penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis akan mengajukan hipotesa sebagai berikut:

1. Diduga faktor pendapatan berpengaruh signifikan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta.

2. Diduga faktor karakter berpengaruh signifikan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta.

3. Diduga faktor jaminan berpengaruh signifikan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta.

(35)

22 A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hipodeduktif (hypodeductive research) yaitu jenis penelitian yang menggunakan analisis statistik untuk membuktikan dugaan penelitian terhadap masalah yang akan diteliti. Metode dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey menurut Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2002: 7) yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2002:72). Populasi dalam penelitian ini adalah semua debitur yang menerima kredit bermotor selama bulan Juni-November 2007 pada PT. Wom Finance Surakarta, yaitu sebesar 126 debitur.

(36)

adalah metode simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama kepada seluuh populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 120), apabila jumlah populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya meupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah populasinya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Sedangkan dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah sebesar 126 debitur.

Agar hasil dari penelitian ini cukup terjamin kebenarannya, maka dari populasi sebesar 126 debitur diambil sebagian (sampel) yaitu 25% dari populasi yang ada di lokasi penelitian sehingga terkumpul sebanyak 31 orang yang menjadi sampel, dengan rincian sebagai berikut :

1. Jumlah populasi sebanyak 126 debitur

2. Jumlah sampel 25% x 126 debitur sebanyak 31 debitur

C. Data dan Sumber Data

(37)

kegiatan usaha. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur berupa tinjauan pustaka mengenai kredit dan laporan keuangan.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian pengumpulan data sangat diperlukan, artinya data lah yang menjadi dasar dan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah metode kuesioner yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dalam hal ini yaitu debitur yang menerima permohonan kredit kendaraan bermotor pada PT. Wom Finance Surakarta dan dari informasi yang diperoleh dari karyawan PT. Wom Finance Surakarta. Cara ini dipilih sebagai dasar untuk mendapatkan kepastian perolehan data.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Variabel

(38)

2. Teknik Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini diukur berdasarkan penilaian responden atas setiap item pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Responden diminta untuk memberikan penilaian mangenai seberapa jauh pengaruh pendapatan, karakter dan jaminan atas keputusan pemberian kredit modal kerja. Ukuran yang digunakan dalam mengukur variabel adalah ukuran ordinal dimana ukuran itu memungkinkan peneliti untuk mengurutkan responden dari tingkatan yang “paling rendah” ke tingkatan yang “paling tinggi”.

Sedangkan ukuran ordinal yang digunakan adalah skala lickert yang terdiri atas lima tingkatan, mulai dari STS “Sangat Tidak Setuju”, TS “Tidak Setuju”, RR “Ragu-Ragu”, S “Setuju”, dan SS “Sangat Setuju”. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pemberian skor adalah sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : Skor 5 Setuju (S) : Skor 4 Ragu-Ragu (RR) : Skor 3 Tidak Setuju (TS) : Skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1

F. Instrumen Penelitian

(39)

Intan Setiya Hastuti (2003) dalam penelitian yang menggunakan responden debitur yang menerima kredit kendaraan bermotor.

Kuesioner yang diberikan kepada responden terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu:

a. Bagian I : terdiri dari sejumlah pertanyaan mengenai identitas responden yang terdiri dari nama, pekerjaan, pendapatan dan jenis kredit yang diambil.

b. Bagian II : berisi pertanyaan mengenai aspek pendapatan, karakter, jaminan dan pemberian kredit kendaraan.

G. Metode Analisis Data

Suatu instrumen penelitian yang baik harus memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Data penelitian yang didalam proses pengumpulannya seringkali menuntut pembiayaan, waktu dan tenaga yang besar tidak berguna bilamana alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.

(40)

(reliability test) dengan menggunakan bantuan program paket SPSS (Statistical Packages for Social Science).

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur (Suharsimi Arikunto, 1998: 160). Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan/kesahihan. Suatu instrumen yang valid/sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel data yang diteliti. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran yang dimaksud.

Cara untuk menguji validitas yaitu dengan menghitung korelasi antara skor item dengan skor totalnya. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu. Bila ternyata terdapat skor item yang tidak signifikan maka item tersebut tidak valid. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan dibantu komputer program SPSS, yaitu

(Suharsimi Arikunto, 1998:160):

rxy =

∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

)

)

(

)(

)

(

(

)

.

(

)

(

2 2 2 2

y

y

n

x

x

n

y

x

xy

n

Ket :
(41)

x = Skor item

y = Skor total

xy = Hasil kali skor item dan skor total n = Jumlah sampel

Masing-masing pernyataan dianggap valid apabila korelasi tiap skor butir pernyataan terhadap total skor butir pernyataan menunjukkan hasil yang signifikan pada level 0,05-0,01 (Imam Ghozali, 2001: 142). Hasil dari pehitungan akan dibandingkan dengan angka kriteria table korelasi nilai r pada taraf signifikansi 5%. Jika hasil perhitungan korelasi product moment diatas angka kriteria nilai r pada taraf signifikansi 5%

maka pernyataan dalam tes tersebut mempunyai validitas atau dalam bahasa statistik terdapat konsistensi internal dalam arti pernyataan-pernyataan tersebut mengukur aspek yang sama. Validitas item juga dapat ditentukan dengan bantuan program computer SPSS 10,0 yaitu dengan memperhatikan nilai correlations. Kriteria yang diambil adalah apabila correlations suatu item lebih kecil dari nilai r tabel maka item tersebut

tidak valid, tetapi jika lebih besar dari r tabel maka item tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

(42)

reliabilitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik alpha croanbach yang rumusnya (Suharsimi Arikunto, 1998 : 109):









=

Vt

Si

1

1

N

N

ral

2 Ket:

ral = korelasi keandalan alpha n = banyaknya responden ∑Si2 = jumlah variasi bagian

Vt = varian total

Menurut Nunnally (1969) seperti dikutip oleh Imam Ghozali (2001: 140) suatu konstruk/variable dikatakan reliable jika memberikan nilai croanbach alpha > 0,06. Perhitungan realiabel hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki validitas. Alasan digunakannya teknik ini karena skornya berupa skala bertingkat (rating scale). Untuk menghitung varian tiap butir dan varian total, penulis

menggunakan fasilitas komputer program SPSS. Keputusan reliabitas ditentukan dengan memperhatikan nilai alpha. Jika nilai Alpha lebih kecil daripada r tabel maka item tersebut tidak reliabel sedangkan jika lebih besar daripada r tabel maka item tersebut reliabel.

3. Analisis Regresi Berganda

(43)

dependen (Pemberian Kredit). Secara umum persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut : (Djarwanto, 1998: 309)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = Pemberian Kredit X1 = Pendapatan X2 = Karakter X3 = Jaminan a = Konstanta b1…b3 = Koefisien regresi e = Kesalahan pengganggu

a. Uji Hipotesa dengan Uji t

Pengujian secara individu ini untuk membuktikan bahwa koefisien regresi suatu model itu statistik signifikan atau tidak maka dipakai uji t. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

a. H0 : β1 = 0 Secara individual variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

(44)

2) Menentukan level of significant α = 5% 3) Kriteria pengujian

-t (α/2, n-k) t (α/2, n-k)

H0 diterima apabila: -t (α/2,n-k) < t hit < t (α/2,n-k)

H0 ditolak apabila: t hit < -t (α/2,n-k) atau t hit > t (α/2,n-k)

4) Menentukan nilai t hitung (Gujarati, 2003: 249)

( )

i

Se

i

t

β

β

=

Keterangan:

βi = Koefisien regresi variabel ke-i

Se = Standard error / kesalahan

5) Kesimpulan

Dengan membandingkan t-hitung dan t tabel dapat diketahui pengaruh pendapatan, karakter, jaminan terhadap pembelian kredit kendaraan bermotor. Untuk memperoleh nilai t-hitung dipergunakan bantuan SPSS.

Daerah t l k

Daerah t l k Daerah

(45)

b. Uji Hipotesis dengan Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis

a. H0 : β1 = β 2 = β3 = β 4 = 0.

Variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

b. Hi : β1 ≠β≠ β3 ≠ β 4 ≠ 0

Variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

2) Menentukan level of significant a = 5% 3) Kriteria pengujian

daerah terima daerah tolak Fα (n-k; k-1) H0 diterima apabila: F hit ≤ F tabel

H0 ditolak apabila: F hit > F tabel

4) Menentukan F hitung (Gujarati, 1995: 257)

(

)

(

n k

)

/ RSS

1 k / ESS Fhit

(46)

Keterangan:

ESS : Jumlah kuadrat yang dijelaskan RSS : Jumlah kuadrat residual

k : Jumlah parameter termasuk konstanta n : Jumlah data

5) Kesimpulan

Nilai F hit dipilih kemudian dibandingkan dengan variabel F tabel, apabila Ho ditolak berarti ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk memperoleh nilai F hit dipergunakan bantuan SPSS.

c. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi dengan R² menunjukkan indeks kecocokan yang menyatakan proporsi dan variasi total Y (variabel dependen) yang dapat diterangkan oleh X (variabel independen) dan sebagai ukuran yang linier yang mengatakan seberapa baik garis regresi cocok dengan data. Koefisien ini juga merupakan indikator penting dari keakuratan estimasi persamaan (Cooper dan Emory, 2003). Besarnya koefisien determinasi antara 0 dan 1. Jika nilai koefisien determinasi tersebut semakin mendekati angka 1 berarti hubungan antara variabel tersebut semakin erat.

(47)

TSS ESS R2 =

=

TSS RSS 1−

= 2

i 2 i

y

1

µ

Keterangan:

R² : Koefisien Determinasi

ESS : Jumlah kuadrat yang dijelaskan

TSS: Jumlah total kuadrat yang merupakan penjumlahan dari ESS dan RSS terhadap variabel dependen (Pemberian Kredit).

(48)

35 A. Deskripsi Data

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini populasi mencakup seluruh konsumen PT. Wom Finance Surakarta Purwodadi sedangkan responden yang dijadikan sampel sebanyak 31 orang. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan, responden digolongkan kedalam beberapa kelompok yang berdasarkan atas jenis usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lama pengambilan kredit.

a. Usia

[image:48.612.187.501.535.628.2]

Usia menunjukkan umur mereka pada saat penelitian dilakukan. Karakteristik usia responden dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Keterangan Jumlah Prosentase

1 20- 30 tahun 8 25,81 %

2 31- 40 tahun 13 41,94 %

3 41 – 50 tahun 7 22,58 %

4 > 50 tahun 3 9,68 %

Jumlah 31 100 %

Keterangan : Data primer yang diolah

(49)

responden dengan usia 20- 30 tahun (25,81%), usia antara 41- 50 tahun (22,58%) dan usia lebih dari 50 tahun 9,68%.

b. Jenis Kelamin

[image:49.612.184.505.275.357.2]

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Keterangan Jumlah Prosentase

1 Perempuan 8 34,78 %

2 Laki-Laki 23 74,19 %

Jumlah 31 100 %

Keterangan : Data primer yang diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah responden paling banyak adalah laki-laki sebanyak 23 responden (74,19%) dan responden perempuan sebanyak 8 orang atau 34,78%.

c. Pekerjaan

Pekerjaan menunjukkan kegiatan usaha responden pada saat penelitian dilakukan. Karakteristik pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Keterangan Jumlah Prosentase

1 PNS/TNI 6 19,35 %

2 Wiraswasta 12 38,71 %

3 Karyawan swasta 5 16,13 %

4 Profesi lain 8 25,81 %

Jumlah 31 100 %

[image:49.612.185.505.601.685.2]
(50)

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah responden paling banyak adalah yang mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta (38,71%), kemudian responden dengan pada profesi lain (25,81%), responden dengan pekerjaan sebagai PNS/TNI (19,35%) dan paling sedikit adalah responden dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta/buruh 16,13%.

d. Lama Pemakaian Pengambilan Kredit

[image:50.612.184.504.406.483.2]

Lama waktu pengambilan kredit oleh responden menunjukkan jangka waktu pengambilan kredit yang dilakukan oleh responden, dari hasil penelitian dapat dilihat gambarannya pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4

Jangka Waktu Kredit

No Keterangan Jumlah Prosentase

1 2 tahun 15 48,39 %

2 3 tahun 4 12,90 %

3 4 tahun 12 38,71 %

Jumlah 31 100 %

Keterangan : Data primer yang diolah

(51)

2. Deskripsi Statistik

[image:51.612.167.510.294.400.2]

Deskripsi data digunakan untuk memberikan gambaran mengenai data yang diperoleh dari hasil penelitian. Deskripsi data ini melputi mean, standar deviasi, minimum dan nilai maksimumnya. Hasil perhitungan deskripsi data dengan komputer program SPSS 10.0 dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini.

Tabel 4.5 Deskripsi Statistik

Variabel Minimum Maksimum Mean Std deviasi Pendapatan Karakter Jaminan Pemberian kredit 6 7 7 8 15 18 15 19 12,00 14,10 10,97 15,03 2,14 3,51 2,20 3,09

(52)

B. Analisa Data

1. Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum dilakukan analisis terhadap data primer maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesiner yang dipakai dalam penelitian ini.

a. Uji Validitas

[image:52.612.187.490.611.680.2]

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur. Dalam penelitian ini, dilakukan uji validitas terhadap kuesiner dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana kuesioner tersebut dapat mengukur obyek yang akan diteliti. Validitas alat ukur dicari dengan menguji korelasi antar skor butir dengan skor faktor yang diperoleh dari jawaban terhadap kuesioner. Korelasi antara skor pertanyaan dengan skor totalnya signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh ukuran statistik tertentu yaitu angka korelasi. Angka korelasi yang diperoleh harus lebih besar dari critical value yang diisyaratkan. Tehnik pengukuran yang digunakan adalah tehnik Product Moment dari Pearson.

Tabel 4.6

Rangkuman Hasil Uji Validitas Pendapatan

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan Pendapatan 1

2 3

0.7568 0.5171 0.6906

0,355 0,355 0,355

Valid Valid Valid

(53)
[image:53.612.191.494.249.316.2]

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner pendapatan adalah valid.

Tabel 4.7

Rangkuman Hasil Uji Validitas Karakter

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan Karakter 1 2 3 4 0.8161 0.8874 0.8795 0.7897 0,355 0,355 0,355 0,355 Valid Valid Valid Valid Keterangan : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pertanyaan yang digunakan dalam karakter adalah valid.

Tabel 4.8

Rangkuman Hasil Uji Validitas Jaminan

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan Jaminan 1 2 3 0.7593 0.7493 0.6794 0,355 0,355 0,355 Valid Valid Valid Keterangan : Data primer yang diolah

[image:53.612.189.496.484.548.2]
(54)
[image:54.612.187.491.144.216.2]

Tabel 4.9

Rangkuman Hasil Uji Validitas Pemberian kredit

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan Pemberian kredit 1 2 3 4 0.7643 0.7591 0.8387 0.7836 0,355 0,355 0,355 0,355 Valid Valid Valid Valid Keterangan : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pertanyaan yang digunakan dalam pemberian kredit adalah valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat digunakan, dipercaya, dan diandalkan untuk meneliti suatu obyek. Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner dengan mengetahui sejauh mana kuesioner tersebut dapat digunakan, dipercaya, dan diandalkan.

(55)
[image:55.612.175.504.143.294.2]

Tabel 4.10

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha

Critical Value

Keterangan

Pendapatan 0,8022 0,6 Reliabel

Karakter 0,9332 0,6 Reliabel

Jaminan 0,8525 0,6 Reliabel

Pemberian kredit 0,9044 0,6 Reliabel

Keterangan : Data primer yang diolah

Berdasarkan perhitungkan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS, hasil perhitungan terhadap variabel pendapatan sebesar 0,8022, variabel karakter sebesar 0,9332, variabel jaminan sebesar 0,8525 dan variabel pemberian kredit adalah sebesar 0,9044. Dari hasil tersebut terlihat bahwa reliabilitas masing-masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,6 maka kuesioner dinyatakan reliabel.

2. Pengujian Hipotesis

(56)

Tabel 4.11

Rangkuman Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel Koef. regresi

Std. Error

t-hitung P value

Konstanta Pendapatan Karakter Jaminan -0,741 0,558 0,241 0,517 2,473 0,202 0,111 0,198 -0,300 2,764 2,164 2,612 0,767 0,010 0,039 0,015 R 0,780

R-Squared 0,608 Adj. R-Squared 0,565

F-Hitung 13,969 Probabilitas F 0,000

Keterangan : Data primer yang diolah

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 10.0 dapat dilihat pada tabel 4.11 diatas. Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = -0,741 + 0,558X1 + 0,241X2 + 0,517X3

Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Nilai konstanta bernilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel pendapatan, karakter dan jaminan konstan, maka keputusan pemberian kredit akan turun sebesar 0,741satuan.

b) Koefisien regresi variabel pendapatan (b1) bernilai positif, hal ini

[image:56.612.175.503.144.291.2]
(57)

pendapatan, maka mengakibatkan pemberian kredit naik apabila variabel lainnya tetap, secara linier atau searah sebesar 0,558 satuan.

c) Koefisien regresi variabel karakter (b2) bernilai positif. Hal ini

berarti bahwa semakin baik karakter konsumen akan mempengaruhi pemberian kredit apabila variabel lainnya tetap, secara linier atau searah sebesar 0,241 satuan.

d) Koefisien regresi variabel jaminan (b3) bernilai positif. Hal ini

berarti bahwa setiap perubahan variabel jaminan akan mempengaruhi pemberian kredit apabila variabel lainnya tetap, secara linier atau searah sebesar 0,517 satuan.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individu. Pengujian regresi digunakan pengujian dua arah (two tailed test) dengan menggunakan α = 5% yang berarti bahwa tingkat keyakinan adalah sebesar 95%. Perhitungan besarnya t-tabel menggunakan rumus :

t-tabel = t α/2, N-1 = 0,05/2; 31-1 = 0,025; 30

= 1,960

(58)

a. Pengujian terhadap variabel pendapatan

1) Formulasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho: b1 = 0 (pendapatan tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pemberian kredit) Ho: b1≠ 0 (pendapatan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pemberian kredit) 2) Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05

3) Nilai kritis = 1,960

Ho diterima apabila = -1,960 ≤ t-hitung ≤ 1,960

Ho ditolak apabila = t-hitung > 1,960 atau t-hitung < -1,960 4) Pendapatan uji statistik

Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,764.

5) Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,764. Oleh karena pendapatan uji t statistik (t-hitung) lebih besar dari nilai kritis (2,764 > 1,960) atau Pobabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel pendapatan

Daerah terima

Daerah tolak Daerah tolak

(59)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemberian kredit.

b. Pengujian terhadap variabel karakter

1) Formulasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho: b2 = 0 (karakter tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pemberian kredit) Ho: b2≠ 0 (karakter memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pemberian kredit) 2) Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 3) Nilai kritis = 1,960

Ho diterima = -1,960 ≤ t-hitung ≤ 1,960

Ho ditolak = t-hitung > 1,960 atau t-hitung < -1,960 4) Pendapatan uji statistik

Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,164.

5) Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,164. Oleh karena pendapatan uji t statistik (t-hitung)

Daerah terima

Daerah tolak Daerah tolak

(60)

lebih besar dari nilai kritis (2,164 > 1,960) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,039 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel karakter mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemberian kredit.

c. Pengujian terhadap variabel jaminan

1) Formulasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho: b2 = 0 (jaminan tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pemberian kredit)

Ho: b2≠ 0 (jaminan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pemberian kredit) 2) Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 3) Nilai kritis = 1,960

Ho diterima = -1,960 ≤ t-hitung ≤ 1,960

Ho ditolak = t-hitung > 1,960 atau t-hitung < -1,960 4) Pendapatan uji statistik

Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,612.

Daerah terima

Daerah tolak Daerah tolak

(61)

Daerah terima

Daerah tolak

2,99 5) Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,612. Oleh karena pendapatan uji t statistik (t-hitung) lebih besar dari nilai kritis (2,612 > 1,960) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,015 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel jaminan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pemberian kredit.

c. Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama. Dengan menggunakan derajat keyakinan 5% diperoleh nilai F tabel sebesar 2,99. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Ho diterima, F hitung F tabel(α;k;n-k-1)

Ho ditolak, F hitung .>F tabel(α;k;n-k-1)

(62)

secara bersama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pemberian kredit.

d. Uji R2

Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi yang besarnya antara nol dan 1 (0). Jika koefisien determinasi mendekati satu maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan sempurna atau terdapat suatu kecocokan yang sempurna (variabel bebas yang dipakai dapat menerangkan dengan baik variabel tidak bebasnya). Namun jika koefisien determinasi adalah 0 (0) bararti independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

(63)

50 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh pendapatan, karakter dan jaminan terhadap pemberian kredit maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t variabel pendapatan, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian kredit. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,010 (p < 0,05). Maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Diduga faktor pendapatan berpengaruh signifikan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta” terbukti.

2. Berdasarkan hasil uji t variabel karakter, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian kredit. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,039 (p < 0,05). Maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Diduga faktor karakter berpengaruh signifikan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta.” terbukti. 3. Berdasarkan hasil uji t variabel jaminan, secara parsial berpengaruh positif

(64)

4. Variabel pendapatan memiliki nilai koefisien regresi dan t hitung yang lebih tinggi dibandingkan dengan variabel karakter dan jaminan yaitu sebesar 2,764, sedangkan karakter sebesar 2,164 dan jaminan sebesar 2,612, hal ini berarti pendapatan merupakan variabel yang dominan pengaruhnya terhadap pemberian kredit, jadi hipotesis keempat yang menyatakan bahwa “Diduga variabel pendapatan berpengaruh dominan terhadap pemberian kredit kendaraan bermotor oleh PT. Wom Finance Surakarta” terbukti kebenarannya.

5. Berdasarkan hasil uji F, variabel pendapatan, karakter dan jaminan secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian kredit, dengan koefisien determinasi sebesar 60,8%.

B. Keterbatasan

Ada beberapa keterbatasan yang teridentifikasikan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini, penulis belum memasukkan semua unsur variabel yang mungkin berhubungan dengan pengambilan keputusan pemberian kredit.

(65)

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel pendapatan, karakter dan jaminan berpengaruh terhadap pemberian kredit. Hal ini berarti untuk dapat menerima kredit dari perusahaan leasing konsumen harus dapat meyakinkan kepada leasing tentang aspek pendapatan, karakter maupun jaminan.

(66)

Aris Riyadi, 2000, “Peranan laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja”, skripsi tidak dipublikasikan, UMS, Surakarta

Cooper, Donald R. and Pamela S. Schindler. 2003. Business Research Methods. 8th ed. New York. C Graw-Hill Company.

Djarwanto dan Subagyo. 1998. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE.

Dwi Permanahayati, 2001, “Peranan Laporan Keuangan Calon Debitur Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja”, skripsi tidak dipublikasikan, UNS, Surakarta

Eni Susilawati, 2000, “Peranan Laporan Keuangan Nasabah Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit”, skripsi tidak dipublikasikan, UNISRI, Surakarta

FASB. 1978 & 1992. Statement of Financial Accounting Standard No.1.

Fauziah, 2001,, “Persepsi Nasabah Terhadap Peranan Laporan Keuangan Nasabah Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja”, skripsi tidak dipublikasikan, UNS, Surakarta

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damonar N. 1995. Basic Econometrics. Singapore : Mc Grow Hill Inc. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Intan Setiya Astuti, 2003, “Persepsi Debitur Terhadap Peranan Laporan Keuangan Debitur Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja”, skripsi tidak dipublikasikan, UMS, Surakarta

Kellerman, Dana F, (1971). “The New Grolier Webster International Dictionary”, New York: Prentice Hall Inc.

Kohler, Erick L., (1987). “A Dictionary for Accountants”, 8th ed. New York: Prentice Hall Inc.

(67)

UU Pokok Perbankan, (1992)

Yusuf Prih Pudiyanto, 2002, “Analisis Laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kedit Modal Kerja”, skripsi tidak dipublikasikan, UNS, Surakarta

(68)

12/07/07 11:09:16 1/2 p1 p2 p3 x1 k1 k2 k3 k4 x2 j1 j2 j3 x3 pk1 pk2

1 5 4 5 14 1 2 2 2 7 5 5 5 15 5 4

2 4 5 4 13 4 5 4 4 17 4 4 4 12 4 5

3 4 5 4 13 4 3 4 3 14 2 3 3 8 4 3

4 5 5 5 15 2 2 2 2 8 4 5 4 13 5 4

5 4 4 5 13 4 3 3 4 14 2 2 3 7 4 3

6 4 4 4 12 2 3 3 4 12 3 3 3 9 3 3

7 3 3 3 9 2 2 2 2 8 2 3 3 8 2 2

8 4 4 3 11 3 3 3 3 12 3 4 3 10 3 3

9 3 3 3 9 2 2 2 2 8 3 3 2 8 2 2

10 4 5 5 14 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3

11 3 4 3 10 4 3 3 4 14 3 2 3 8 4 3

12 5 5 5 15 4 4 4 5 17 3 3 4 10 5 4

13 5 5 4 14 5 4 4 4 17 5 4 4 13 4 4

14 3 3 3 9 3 3 3 4 13 4 4 3 11 3 3

15 3 5 2 10 3 3 4 4 14 4 4 4 12 3 3

16 3 3 3 9 4 3 3 3 13 3 4 3 10 4 3

17 5 4 4 13 4 4 4 4 16 5 5 4 14 3 3

18 5 5 4 14 4 5 5 4 18 5 4 5 14 4 5

19 5 4 4 13 4 4 4 3 15 5 4 4 13 5 4

20 5 4 4 13 5 4 4 5 18 4 4 4 12 4 5

21 4 4 5 13 4 5 5 4 18 4 3 3 10 5 4

22 4 4 3 11 4 5 5 4 18 4 3 3 10 4 5

23 5 4 4 13 4 4 4 4 16 5 5 4 14 4 4

24 3 5 3 11 3 3 3 3 12 4 4 4 12 4 4

25 5 4 4 13 2 2 2 2 8 4 3 3 10 3 4

26 5 5 4 14 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 5

27 2 2 2 6 3 3 3 3 12 3 3 2 8 3 3

28 4 4 4 12 4 4 4 5 17 4 4 5 13 4 3

29 5 4 5 14 4 5 5 4 18 5 4 4 13 4 5

30 3 4 3 10 4 4 5 4 17 3 3 4 10 3 3

(69)

12/07/07 11:09:18 2/2 pk3 pk4 y

1 5 5 19

2 4 4 17

3 4 3 14

4 5 5 19

5 3 4 14

6 3 3 12

7 2 2 8

8 3 3 12

9 2 2 8

10 3 3 12

11 3 4 14

12 4 5 18

13 4 4 16

14 3 4 13

15 4 4 14

16 3 3 13

17 4 4 14

18 5 4 18

19 4 5 18

20 5 4 18

21 4 5 18

22 5 4 18

23 4 4 16

24 5 5 18

25 3 3 13

26 5 4 18

27 3 3 12

28 3 3 13

29 5 4 18

30 3 4 13

(70)

12/07/07 11:09:29 1/1

x1 x2 x3 y

1 14 7 15 19

2 13 17 12 17

3 13 14 8 14

4 15 8 13 19

5 13 14 7 14

6 12 12 9 12

7 9 8 8 8

8 11 12 10 12

9 9 8 8 8

10 14 12 9 12

11 10 14 8 14

12 15 17 10 18

13 14 17 13 16

14 9 13 11 13

15 10 14 12 14

16 9 13 10 13

17 13 16 14 14

18 14 18 14 18

19 13 15 13 18

20 13 18 12 18

21 13 18 10 18

22 11 18 10 18

23 13 16 14 16

24 11 12 12 18

25 13 8 10 13

26 14 16 12 18

27 6 12 8 12

28 12 17 13 13

29 14 18 13 18

30 10 17 10 13

(71)

KUESIONER

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KREDIT

KENDARAAN BERMOTOR PADA DEBITUR

PT. WOM FINANCE SURAKARTA

Nama

:

……….

Alamat

:

……….

Usia

:

………

Jenis

Kelamin

:

……….

Pekerjaan

:

……….

Bidang

Usaha

:

……….

Lama Kredit Yang Diambil : ……….

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(72)

2.

Setiap jawaban yang diharapkan adalah jawaban pribadi, bukan pihak

lain.

3.

Setiap jawaban dari daftar pertanyaan yang anda berikan pada kami

merupakan bantuan yang tidak ternilai. Atas kerjasama yang baik,

kami sampaikan terima kasih.

4.

Berilah tanda (X) pada kolom yang tersedia atas tanggapan saudara,

berikan dengan memilih beberapa alternatif jawaban di bawah ini

dimana

SS

:

Sangat Setuju

S

:

Setuju

RR

:

Ragu-Ragu

TS :

Tidak Setuju

STS :

Sangat Tidak Setuju

A.Aspek Pendapatan

No. Keterangan

SS S

RR TS STS

1.

Dalam proses pengambilan keputusan

pemberian kredit Leasing perlu

meminta data pendapatan perbulan dari

anda.

2.

Leasing meminta data mengenai

sumber-sumber pendapatan anda

3.

Pendapatan dan pengeluaran belanja

(73)

1. Pihak leasing meminta keterangan

tentang aktivitas anda sehari-hari

2. Pihak

leasing

berusaha mengenal anda

lebih dekat dengan meminta informasi

kepada rekan atau tetangga anda

3.

Pihak leasing meminta pendapat dari

rekan atau masukan dari teman anda

4.

Pihak leasing yakin dengan itikad baik

anda

C. Aspek Jaminan

No. Keterangan

SS S RR TS STS

1.

Dalam proses pengambilan keputusan

pemberian kredit kepada calon nasabah,

pihak Leasing lebih mengutamakan

jaminan sebagai persyaratan utama.

2.

Pihak Leasing yakin dengan jaminan

yang anda berikan, yakni keyakinan

leasing atas usaha/pekerjaan anda

3.

Pihak Leasing mengerti dan memahami

(74)

1

Pihak leasing dalam pemberian kredit

sangat memperhatikan kemampuan

keuangan anda

2. Pihak leasing dalam memberikan

kredit sudah memahami karakter anda

3. Pihak leasing dalam memberikan

kredit sudah menilai usaha dan

kelanjutan usaha/pekerjaan anda

(75)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. P1 4.0645 .8920 31.0 2. P2 4.1290 .7634 31.0 3. P3 3.8065 .8725 31.0

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 12.0000 4.6000 2.1448 3

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

P1 7.9355 1.9290 .7568 .6065 P2 7.8710 2.7161 .5171 .8535 P3 8.1935 2.0946 .6906 .6838

Reliability Coefficients

N of Cases = 31.0 N of Items = 3

(76)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. K1 3.4516 .9605 31.0 2. K2 3.5161 .9957 31.0 3. K3 3.5484 .9605 31.0 4. K4 3.5806 .9228 31.0

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables

SCALE 14.0968 12.2903 3.5058 4

Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted K1 10.6452 7.1699 .8161 .9214

K2 10.5806 6.7183 .8874 .8979

K3 10.5484 6.9226 .8795 .9007

K4 10.5161 7.4581 .7897 .9295

(77)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. J1 3.7419 .9298 31.0 2. J2 3.6452 .7978 31.0 3. J3 3.5806 .7648 31.0

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 10.9677 4.8323 2.1982 3

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

J1 7.2258 1.9806 .7593 .7666 J2 7.3226 2.3591 .7493 .7712 J3 7.3871 2.5785 .6794 .8357

Reliability Coefficients

N of Cases = 31.0 N of Items = 3

(78)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. PK1 3.7419 .8152 31.0 2. PK2 3.6774 .9087 31.0 3. PK3 3.7742 .9205 31.0 4. PK4 3.8387 .8601 31.0

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables

SCALE 15.0323 9.5656 3.0928

Gambar

Gambar. 2.1
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.4 Jangka Waktu Kredit
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berisi tentang penjelasan terkait perencanaan pembangunan desa menurut PERMENDAGRI No 114 tahun 2014 tentang Pembangunan Desa serta perencanaan pembangunan desa

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi, sistem pelaporan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas

Adanya legitimasi yang kuat dari warga, atau adanya penerimaan sebagai satu- satunya aturan main dalam membangun dan melaksanakan pemerintahan tersebut ditandai oleh

Atas dasar uraian tersebut, dapat diketahui bahwa pengelolaan salah satu potensi lokal Kabupaten Kebumen yaitu sarang burung walet saat ini sudah menjadi kuasa

године, констатовало да усвојеним Законом о упра- вљању отпадом није угрожен витални национални интерес ни једног конститутивног

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Matematika yang siginifikan antara kelompok siswa

Untuk masalah ketersediaan buah mungkin dapat teratasi karena buah-buahan yang umumnya dikonsumsi seperti alpukat, pepaya, nanas, pisang, jeruk, semangka, melon dan salak

Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Presentase ketuntasan belajar 93,61 34 89,48% Hasil tersebut menunjukkan bahawa pada siklus II ini ketuntasan