• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK LATIHAN SISWA KELAS 1 SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK LATIHAN SISWA KELAS 1 SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan berkembang ditandai dengan adanya perubahan dan perbaikan mutu pendidikan. Dalam perbaikan mutu pendidikan pemerintah telah banyak melakukan usaha kearah itu. Salah satunya dapat kita lihat adanya pembaharuan kurikulum dari kurikulum berbasis kompetensi ke kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pada kurikulum yang dipakai sekarang ditekankan pada cara belajar siswa aktif, yaitu dengan mengaktifkan siswa, sehingga dalam proses belajar mengajar siswa dituntut untuk memecahkan sendiri masalah-masalah yang dihadapi.

Untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan yaitu hasil belajar yang baik, maka seorang guru hendaknya memiliki kemampuan untuk memilih teknik dan pendekatan yang tepat, sehingga siswa akan aktif dan senang mengikuti proses belajar mengajar. Teknik yang tepat adalah suatu cara yang dapat mengaktifkan siswa belajar dengan materi yang diajarkan, karena teknik pendekatan dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

(2)

diberikan, mempersiapkan bahan pelajaran, memiliki teknik yang tepat dan menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan jelas serta mempersiapkan alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui tercapai atau tidak tujuan pelajaran yang di harapkan.

Selain itu, dikarenakan padatnya muatan kurikulum untuk pelajaran Matematika yang harus diberikan kepada siswa sehingga jumlah jam pelajaran untuk pembelajaran Matematika tidak memberikan peluang siswa aktif untuk melakukan atau mengerjakan soal-soal. Salah satu cara yang diharapkan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah guru memberikan latihan soal pada setiap akhir satu sub pokok bahasan dengan tujuan agar siswa termotivasi untuk belajar memahami materi yang terdapat disetiap sub pokok bahasan sehingga siswa mampu menyelesaikan soal-soal dengan baik.

Pelaksanaannya terdapat kendala keterbatasan waktu untuk penyajian setiap sub pokok bahasan, untuk itu guru harus dapat membagi waktu seefektif mungkin dan siswa diharapkan sadar dan bertanggung jawab dalam mengerjakan latihansoal yang diberikan. Selain itu, dalam pengajaran sering terjadi kegagalan karena tidak semua siswa mencapai hasil yang diharapkan (KKM 50). Rendahnya hasil belajar dikarenakan kurangnya melakukan latihan-latihan soal atau mungkin juga karena teknik pembelajaran yang dilakukan kurang tepat dan tidak adanya alat bantu sehingga kurang merangsang untuk lebih berprestasi.

(3)

Kelas 1Semester Genap SD Negeri 1 WayhalomKec. Talangpadang Kab. TanggamusTahun Pelajaran 2011/2012

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Rendahnya aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas 1 SDN 1

Wayhalom Kec. Talangpadang

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas 1 SDN 1 Wayhalom kec. Talangpadang (belum mencapai target KKM yang ditentukan yaitu 50 (table 2)) 3. Umumnya siswa malas belajar dan mengulang pelajaran di rumah

4. Guru belum menggunakan model-model pembelajaran yang tepat dan berfariasi

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah penggunaan teknik latihan pada pembelajaran Matematika kelas 1 SDN 1 Wayhalom dapat peningkatan aktivitas belajar siswa?

2. Bagaimanakah penggunaan teknik latihan pada pembelajaran Matematika kelas 1 SDN 1 Wayhalom dapat peningkatan hasil belajar siswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis menyimpulkan tujuan penelitian adalah :

(4)

2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika Kelas 1Semester Genap SD Negeri 1 Wayhalom Kec. Talangpadang Kab. TanggamusTahun Pelajaran 2011/2012dengan menggunakan teknik latihan yang tepat bagi Siswa

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, sebagai berikut: 1. Bagi Siswa

Memberikan masukan yang berkaitan dengan manfaat latihan setiap sub pokok bahasan, dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep yang diberikan dan melatih siswa dalam mengatasi permasalahan yang di hadapi.

2. Bagi Guru

Dapat memberikan sumbangan pikiran bagi guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa serta memberikan masukan bagi guru Mata Pelajaran Matematika dalam memilih cara pembelajaran yang sesuai dan tepat, khususnya dalam pokok bahasan sebagai usaha dalam meningkatkan kemampuan peserta didiknya dalam menyelesaikan soal-soal dan penerapannya.

3. Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam hal belajar dan hasil belajar di Sekolah, dapat dijadikan acuan untuk pengajaran Matematika pada tahun-tahun berikutnya.

4. Bagi Peneliti

(5)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Teknik Latihan

Teknik adalah cara melakukan atau melihat sesuatu, sedangkan latihan adalah belajar dan membiasakan diri agar mampu melakukan sesuatu. Teknik latihan dihubungkan dengan dunia kependidikan adalah cara menyampaikan materi pelajaran dengan memberikan latihan kepada siswa agar dapat memiliki keterampilan yang lebih tinggi.

berulang, kontinu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan agar pengetahuan yang dipelajari itu menjadi permanen, mantap dan dapat digunakan

Pengertian latihan dalam hubungan mengajar dan belajar adalah suatu tindakan/perbuatan pengulangan yang bertujuan untuk lebih memantapkan hasil belajar. Pemantapan itu diartikan sebagai usaha perbaikan dan sebagai upaya perluasan. Sedangkan hasil belajar diartikan meliputi semua aspek tingkah laku. Latihan dapat merupakan proses individual dan dapat pula merupakan proses kelompok.

(6)

Latihan bermanfaat dalam prosespembelajaran, karena:

1. Latihan memberikan pengalaman pendidikan baik para siswa;

2. Latihan dapat memantapkan hasil belajar, penguasaan aspek-aspek perubahan tingkah laku siswa, seperti: kebiasaan, keterampilan, sikap, pengertian, penghargaan, dan lain-lain;

3. Latihan berfungsi mengembangkan kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi baik secara individual maupun secara kelompok;

4. Latihan penting artinya untuk kehidupan sehari-hari bagi para siswa, misal: transfer belajar;

5. Latihan membantu cara pembelajaran yang lebih efektif, seperti: Mengingat (memorization), meniru dan otomatisasi jawaban-jawaban; 6. Latihan dapat mendorong dan memperluasmotivasi belajarpara siswa.

Prinsip-prinsip Pelaksanaan Latihan

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar latihan efektif sebagai berikut:

1. Lingkungan belajar besar pengaruhnya dalam latihan. Lingkungan terdiri dari: lingkungan kelas, sekolah, keluarga dan masyarakat.

2. Latihan harus fungsional, artinya berfungsi bagi diri siswa itu sebabnya latihan harus menarik minatnya Memang sering ada pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa. Untuk itu hendaknya siswa harus dilaih dulu dengan hal-hal yang berdekatan;

(7)

pada minat siswa, ditujukan untuk menguasai kecakapan-kecakapan tertentu dengan pimpinan guru. Contohnya: belajar membaca, mula-mula guru menerangkan kemudian memberi pertanyaan-pertanyaan, selanjutnya menunjukkan gambar-gambar, seterusnya memberikan kalimat-kalimat ilustrasi mengarahkan perhatian siswa terhadap bagian-bagian yang berlainan dan sulit memperhatikan makna bentuk ucapan kesempatan mempergunakannya dalam berbicara akhirnya menulis setiap kata baru; 4. Latihan dilaksanakan tepat pada waktunya. Latihan akan berhasil baik,

bila dilaksanakan dalam saat yang tepat artinya tidak terlalucepat tetapi juga tidak terlambat. Kalau para siswa telah memahami hal-hal yang dijelaskan oleh guru, misalnya tentang cara memecahkan soal hitungan, baru kemudian diberikan sejumlah soal sebagai latihan. Dengan kata lain, latihan diberikan setelah siswa memahami dengan benar sesuatu bahan, lalu dilaksanakan laihan untuk mencapi ketepatan;

5. Efektivitas suatu latihan bergantung pada banyaknya bahan. Bahan yang terlalu banyak memerlukan waktu lama. Bila bahan itu tidak bermakna maka waktu yang diperlukan untuk latihan juga akan lebih lama. Sebaliknya, kalau bahan yang dipelajari tidak terlalu banyak dan juga merupakan bahan-bahan yang bermakna, maka waktu latihan akan berkurang, dan hasil latihan akan lebih baik;

6. Distribusi latihan mempengaruhi keefektifan program latihan. Distribusi latihan ada 2 jenis: massed practice dan distributed practice. Jenis distribusi mana yang dilakukan tergantung pada kondisi tertentu. Pada massed practice, waktu istirahat lebih pendek agar supaya tidak lupa dan

(8)

lama, seperti: dalam pengajaran unitek. Latihan-latihan yang fungsional dan sistematis untuk memperoleh kecakapan-kecakapan yang bertalian dengan unitek tersebut sebaiknya digunakan distributed practice, di mana waktu istirahat lebih lama dan periode latihan itu dalam jangka pendek.

Menurut Roestiyah (201:126) dalam penggunaannya latihan dapat berhasil dan berdaya guna perlu ditanamkan kepada siswa maupun guru dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Sifat latihan, bahwa setiap latihan yang di berikan harus berbeda dengan latihan sebelumnya.

2. Guru perlu memperhatikandan memahami nilai dari latihan itu sendiriserta kaitannya dengan keseluruhan Mata Pelajaran sekolah.

Memperhatikan hal-hal pelajaran teknik latihan diharapkan siswa menguasai suatu kecakapan tertentu dan akhirnya dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih baik untuk melengkapi penguasaan materi pelajaran yang diterima di Sekolah.

Adapun untuk memahami konsep yang di sampaikan oleh guru, sebagai berikut: 1. Latihan-latihan yang diberikan harus bervariasi bentuknya.

2. Soal yang diberikan dari tingkat yang lebih rendah dahulu kemudian sedang dan lebih tinggi kesukarannya.

Dengan demikian siswa akan berusaha dengan segenap kemampuannya untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. Nilai yang baik bagi siswa akan memberikan motivasi yang kuat untuk belajar.

(9)

1. Bahan yang diberikan secara teratur tidak loncat-loncat dan step by step akan melekat pada diri anak dan benar-benar akan menjadi miliknya.

2. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru memungkinkan siswa untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahannya.

3. Pengetahuan atau keterampilan yang telah dibentuk sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari baik untuk keperluan studi maupun bekal hidup di Masyarakat.

Pada hakekatnya segala yang dikuasakan guru seperti teknik latihan adalah satu usaha yang membangkitkan keaktifan siswa dalam belajar. Meskipun banyak kendalanya perlu memperhatikan tujuan dan teknik latihan itu sendiri dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai harus sesuai dengan kurikulum yang ada.

B. Pengertian Aktivitas dan Hasil Belajar 1. AKTIVITAS BELAJAR

1.1 Pengertian Aktivitas

(10)

Menurut Poerwadarminta (2003:23), aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar. Dalam hal kegiatan belajar, Rousseuau (dalam Sardiman 2004:96) memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara rohani maupun teknis. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi.

Aktivitas belajar yang dimaksud adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Sardiman (Erwin Ridha, 2007: 37) menegaskan bahawa pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.

1.1 Jenis-jenis Aktivitas

(11)

mereka. Hal ini menunjukkan peran guru sebagai pembimbing,sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Dengan demikian kepada kegiatan yang dilakukan oleh guru.

Aul B. Diedrich seperti dikutip oleh Sardiman (2000: 99) membuat suatu daftar kegiatan sebagai berikut:

Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca,

memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain

Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi interupsi.

Listening activities, seperti mendengarkan, uraian, percakapan,

diskusi musik, dan piano.

Writing activities, seperti melalui cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

a. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta diagram.

b. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan,membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, dan beternak.

(12)

d. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Dari pendapat diatas, maka aktivitas belajar yang dimaksud adalah : a. Mendengarkan penjelasan guru.

b. Mencatat hal-halyang dianggap penting. c. Berdiskusi

d. Keberanian untuk bertanya.

e. Keberanian mengajukan pendapat , kritik dan saran Mengerjakan latihan.

2. Belajar

Belajar adalah proses perubahan prilaku, dimana perubahan prilaku tersebut dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan prilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor (Hermawan, dkk., 2007:2). Selain itu Gagne dalam Purwanto (2010:84) menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami situasi terjadi. Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Morgan dalam Purwanto, 2010:84)

(13)

harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari (Bidiningsih, 2005 :58). Gagne dalam dimyati & Mujiono (2006:10) mengatakan belajar adalah seperangkat kognitif, yang mengubah sifat stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi, menjadi kapabiliti baru. Hamalik (2007 :36) juga mengemukakan belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan kognitif, afektif maupun psikomotor sebagai hasil belajarnya, sehingga terdapat perubahan sikap, tingkah laku dan cara berfikir seseorang tersebut.

3. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan pokok dalam pembelajaran.Hasil belajar mengacu pada segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.Kegiatan pembelajaran,hasil belajar dinyatakan dalam rumusan tujuan,oleh karena itu setiap mata pelajaran menuntut hasil belajar yang berbeda dari mata pelajaran yang lain. Gagne mengemukakan lima kategori hasil belajar yaitu: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan motorik. Sedangkan Bloom mengemukakan tiga jenis hasil belajar yaitu: kognitif, afektif.dan psikomotorik.

(14)

a) Informasi verbal yaitu kemampuan yang menuntut siswa untuk memberikan tanggapan khusus terhadap stimulus yang relatif khusus(Dick dan Carey, 1990 :108)

b) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan yangmenuntut siswa untuk melakukan kegiatan kognitif yang unik, artinya siswa harus mampu memecahkan suatu permasalahan dengan menerapkan informasi yang diperoleh.

c) Strategi kognitif yaitu mengacu pada kemampuan mengontrol proses internal yang dilakukan oleh individu dalm memilih dan memodivikasi cara berkosentrasi ,belajar mengingat dan berfikir(Gagne,Briggs dan Wager, 1992 :64).

d) Sikap yaitu mengacu pada kemampuan membuat keputusan untuk bertindak sesuai dengan sistem nilai yang diyakini.

e) Keterampilan motorik yaitu mengacu pada kemampuan melakukan gerakan atau tindakan yang terorganisasi yang direfleksikan melalui beberapa kecepatan, ketepatan, kekuatan, dan kehalusan.

b. Jenis-jenis belajar (Bloom, 2010 :22) ada tiga yaitu:

a) Kognitif yaitu mengacu pada hasil belajar yang berkenaan dengan pengembangan kemampuan otak dan penalaran siswa. Aspek kognitif memiliki enam tingkatan yaitu ingatan, pemahaman,penerapan, analisis,sintesis dan evaluasi.

(15)

afektif memiliki lima tingkatan yaitu menerima,menanggapi, menghargai, mengatur diri, dan menjadikan pola hidup.

c) Psikomotorik yaitu hasil belajar mengacu pada kemampuan bertindak. Aspek psikomotorik memiliki lima tingkatan yaitu persepsi, kesiapan,gerakan terbimbing, bertindak secara mekanis, dan gerakan kompleks.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004: 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, dan (3). Sikap dan cita-cita

Menurut Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid (2002 :132) hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang setelah ia menerima pengalaman. Dapat diartikan bahwa belajar mengajar adalah kemampuan-kemampuan dimiliki anak didik setelah menerima latihan-latihan dan pengalaman yang disampaikan oleh guru melalui serentetan perencanaan sampai pada evaluasi dan program tindak lanjut sehingga tercapai tujuan tertentu yaitu tujuan pengajaran.

(16)

Menurut Leslie J Briggs (2003 :73) dalam bukunya Instructional Design Principles and Application yang dikutip oleh Lusye Pandelaki dalam synopsis disertasinya bahwa hasil belajar yang dikenal dalam Bahasa Inggris dengan istilah scholastic achievement, academic achievement atau achievement adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai yang diukur berdasarkan tes hasil belajar.

Bertalian dengan itu dikatakan juga oleh Robert M Gagne (2003 :119) dalam bukunya Principles of Instructional Design yang dikutip oleh Lusye Pandelaki dalam synopsis desertasinya bahwa hasil belajar merupakan kemampuan internal (capability) yang meliputi: pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu. Hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Hasil belajar berkaitan erat dengan tiga ranah yaitu ranah kognitif,psikomotorik dan afektif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39).

(17)

oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39).

"Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 204 : 14). Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.

Hasil belajar siswadipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik dibidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

(18)

proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya .

Menurut Surachmad Winarno (2000:54)

ditentukan oleh guru mengajar, karena dalam proses pembelajaran terjadi

berlangsung selama pembelajaran merupakan interaksi dalam ikatan tujuan. Interaksi tersebut disebut interaksi eduktif.

Penulis menyimpulkandari semua definisi pendapat pakar di atas tentang hasil belajar, bahwa hasil belajar adalah tingkat pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang tercermin dalam penampilan siswa setelah diadakan evaluasi.

C. Pengertian Matematika

Menurut James dan James (1976 :221) dalam Kamus Matematika mengatakan bahwa Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. (Suherman, dkk., 1999:120)

yang mulanya diambil dari perkataan yunani, mathematike yang berarti perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Perkataan mathematike berhubungan pula sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa yaitu mathaneinyang mengandung arti belajar atau berfikir.(Suherman, dkk, 1991 :119)

(19)

yang diharapkan, seringkali mengalami hambatan dalam proses pembelajaran Matematika dan kesulitan dalam pengolahan pelajaran yang disajikan maka akan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika siswa tersebut.

D.Kerangka Pikir

Guru sangat berpengaruh dalam hasil belajar siswa yaitu kegagalan ataupun kesuksesan peserta didik. Banyak upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya yaitu menggunakan teknik latihan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Untuk memahami konsep yang disampaikan oleh guru, latihan-latihan yang diberikan harus bervariasi bentuknya, soal yang diberikan dari tingkat yang lebih rendah dahulu kemudian sedang dan lebih tinggi kesukarannya. Siswa akan berusaha dengan kemampuannya untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. Nilai yang baik bagi siswa akan memberikan motivasi yang kuat untuk belajar.

Diagram Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan hipotesis tindakan penelitian sebagai

dan tahapan yang tepat dan benar, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil Hasil Belajar

Matematika Aktivitas

(20)
(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan sebagai suatu kegiatan

ilmiah yang dilakukan dengan jalaan merancang, melaksanakan, mengamati dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelas (Kunandar, 2010 :46)

Pada saat PTK dilaksanakan, sebelunnya dibuat berbagai input instrumental yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, berupa rencana perbaikan pembelajaran yang akan dijadikan PTK dan juga dibuat perangkat pembelajaran yang berupa lembar kerja siswa, lembar aktivitas siswa, lembar aktivitas guru dan lembar eveluasi.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertempat di SD Negeri 1 Wayhalom Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus.

(22)

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kelas1Semester Genap (Dimulai bulan April sampai bulan Juni).

3. Subyek Penelitian

Subjek Penelitian adalah Siswa Kelas 1 SD Negeri 1 Wayhalom sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

C. Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini terdari dari beberapa sumber yakni siswa dan guru.

a. Siswa: untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

b. Guru: untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran Matematika dalam proses pembelajaran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi: dilaksanakan pada saat mengamati kegiatan pembelajaran dengan memberikan skor pada indikator kualitatif yang terpenuhi, hal ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung.

b. Tes: dilaksanakan dengan memberikan soal formatif kepada siswa, hal ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.

(23)

Teknik analisis data dilakukan dengan cara data kuantitatif untuk melihat hasil belajar siswa diambil dari nilai hasil latihan setelah tindakan selesai dilakukan pada setiap akhir siklus. Dengan teknis analisis data sebagai berikut:

=

Dengan : = Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa

= Jumlah siswa

( Suharsini, 2009,98), atau

P = X 100%

(Purwanto, 2008, 102)

F. Prosedur Penelitian 1. Faktor yang diteliti

Faktor yang diteliti adalah kemampuan belajar siswa melalui teknik latihan pada Mata Pelajaran Matematika.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu: a. Tahap Penelitian

(24)

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tiga siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus III, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Siklus I

Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perncanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan ini merupakan refleksi awal dari kegiatan penelitian. Adapun tahapnya sebagai berikut:

Menyusun rencana pengajaran sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan dengan menggunakan teknik latihan

Peneliti bersama guru mengadakan diskusi untuk membuat kesepakatan tentang kegiatan pembelajaran berdasarkan teknik latihan

Mengecek susunan kegiatan yang akan dilakukan.

Memeriksa tempat dan bahan yang akan digunakan sebagai objek penelitian.

b. Pelaksanaan

(25)

menjelaskan materi kepada semua siswa yang kemudian selanjutnya siswa diberikan latihan soal untuk dikerjakan.

c. Pengamatan

Pada tahap ini pengamatan atau observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Pada tahap ini pula dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Tiap-tiap tindakan yang dilakukan oleh guru maupun siswa akan diamati oleh observer. Observer disini adalah guru itu sendiri sebagai peneliti bersama dengan teman sejawat. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah pedoman pengamatan dan lembar penilaian yang sudah disiapkan dalam tahap ini.

d. Refleksi

Pada tahap ini berisi tentang diskusi dari peneliti sebagai guru maupun observer dengan teman sejawat. Diskusi berisi tentang kelebihan dan kekurangan tindakan. Hasil diskusi ini digunakan untuk menentukan sikap yang harus dilakukan pada siklus berikutnya. Pada tahap ini dilakukan pula analisis data. Analisis ini untuk mengetahui keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak.

Siklus II

a. Perencanaan

(26)

b. Tindakan

Sesuai dengan rancangan pembelajaran, pada siklus II ini dilakukan tindakan sebagaimana yang ada pada rencana mengajar harian. Hal ini sama dengan yang dilakukan pada siklus I.Guru menjelaskan materi kepada semua siswa yang kemudian selanjutnya siswa diberikan teknik latihan soal untuk dikerjakan.

c. Pengamatan

Setelah melakukan tindakan, peneliti melakukan pengamatan tentang materi yang dijelaskan kepada siswa. Pada tahapan ini pengamatan atau observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Hal ini tentu karena guru sebagai peneliti sekaligus juga sebagai penyampai materi. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Guru atau peneliti juga mengamati keaktifan dan kemampuan siswa pada saat guru menerangkan materi dan memberikan teknik latihan soal.

d. Refleksi

Peneliti dan teman sejawat kembali melakukan refleksi setelah melakukan tindakan dan pengamatan. Refleksi dilakukan terhadap hasil yang didapat sebelum siklus II ini. Tujuan refleksi adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika, untuk dapat dibandingkan dengan hasil setelah siklus I.

(27)

penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dengan 2 angka dalam pemecahan

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas 1 SD Negeri 1 Wayhalom Talangpadang, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan terjadi pada guru dalam kinerjanya mengelola pembelajaran dengan menggunakan teknik latihan. Pada siklus I kriteria keberhasilan mengajar tergolong cukup baik dengan prolehan rata-rata nilai kinerja 56,00% dengan kriteria baik, siklus II 86,66% dengan kriteria sangat baik

2. Teknik latihan dapat meningkatkan Aktivitas belajar siswa. Pada siklus I rata-rata aktivitas klasikal siswa sebesar 11 dengan siswa aktif

44,00%, dan siklus II rata-rata mencapai 21 dengan siswa aktif 84,00%

3. Teknik latihan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 44,00% dengan ketuntasan 75% dan siklus II nilai rata-rata kelas sebesar 84,00 dengan ketuntasan 75%

(29)

B. Saran

1. Bagi siswa,

Diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan dari berbagai aktivitas yang dilakukan

2. Bagi guru,

Sebagai teman kolaborator diharapkan dapat terus menggunakan teknik latihan dengan variasi yang berbeda pada pembelajaran matematika. Pada guru lainnya baik kelas II, III, IV, V dan VI diharapkan dapat menggunakan teknik latihan dalam pembelajaran matematika karena mengingat perkembangan anak SD yang masih membutuhkan teknik-teknik yang perlu terus diterapkan dan dikembangkan pada setiap materi yang lain agar siswa lebih memahami materi yang dipelajari

3. Bagi pihak sekolah

Diharapkan dapat memberikan fasilitas dan dukungan moril kepada guru untuk melakukan berbagai inovasi dalam kegiatan pembelajaran 4. Bagi peneliti

(30)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK LATIHAN SISWA KELAS 1

SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(SKRIPSI)

OLEH

SUNARIA HAYATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(31)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK LATIHAN SISWA KELAS 1

SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

SUNARIA HAYATI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(32)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... i

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

B. Pengertian Hasil Belajar ... 8

(33)

C. Penelitian Siklus II ... 30 D. Penelitian Siklus III ... 31 E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 47 B. Saran ... 48

(34)

1. Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN BAGI SISWA KELAS 1 SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2. Penelitian

a. Nama Mahasiswa : SUNARIA HAYATI

b. NPM : 1013127041

c. Program Studi : S-1 PGSD

d. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan e. Jurusan : Ilmu Pendidikan

f. Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

3. Lokasi Penelitian : SD Negeri 1 Wayhalom, Talangpadang, Tanggamus

4. Lama Penelitian : Tiga Bulan

Bandar Lampung, April 2012

Dr. Sultan Djasmi, M.Pd. Drs. Muncarno, M.Pd.

NIP 195205041979031002 NIP 195312131985031003 Ketua Jurusan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 195105071981031002

(35)

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Sultan Djasmi, M.Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Muncarno, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003

(36)

MOTO

Tiadalah Allah memberikan pertolongan itu melainkan untuk kegembiraan bagimu dan

supaya tenteram hatimu dan tiadalah itu melainkan dari sisi Allah yang Maha Perkasa lagi Mulia Bijaksana ( Ali Imron: 126 )

Bersyukurlah kau selalu kepada Allah SWT atas apapun yang diberikan kepadamu. karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk dirimu.

(37)

PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati, kupersembahkan karya ini kepada suamiku dan anak-anaku tercinta.

(38)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Talangpadang, pada tanggal 09 Maret 1963. Penulis adalah anak ke Tujuh dari Tujuh bersaudara dari pasangan Bapak M. Yusup dan Ibu Sinah.

Jenjang pendidikan penulis dimulai dari SD Negeri 2 Talangpadang kecamatan Talangpadang lulus pada tahun 1977, SMP Gumuk Mas Kecamatan Pagelaran Lulus pada tahun 1983, SPG 17 Pagelaran kecamatan Pagelaran lulus pada tahun 1986. Diploma II Universitas Terbuka diselesaikan pada tahun 2006.

Tahun 1988, penulis mulai mengajar sebagai guru di SD Negeri 1 Wayhalom, Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus sampai saat ini.

(39)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Teknik Latihan Bagi Siswa Kelas 1 Semester Genap Sd Negeri 1 Wayhalom Tahun Pelajaran 2011/2012

para sahabat, keluarga, dan pengikutnya yang senantiasa setia sampai akhir zaman. Amin

Penulis telah banyak menerima bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai dari berbagai pihak dalam menyelesaikan PTK ini. Oleh karena itu, dengan segenap jiwa sebagai wujud rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan atas segala bantuan, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku ketua jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

3. Bapak Drs. Darsono, M.Pd selaku ketua program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PPKHB Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas lampung

4. Bapak Sultan Djasmi, M.Pd selaku dosen pembimbing atas curahan waktu dan pikirannya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

5. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd., selaku Dosen Pembahas dan penguji, yang telah memberikan tuntunan dan masukan sehingga PTK ini PTK ini jadi lebih sempurna.

(40)

7. Ibu Rosnani, selaku teman sejawat penelitian ini atas kerjasama dan bantuannya

8. Segenap keluarga besar SD Negeri 1 Wayhalom Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus, yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari dalam penulisan PTK ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu, penulis mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini. Harapan penulis, semoga karya kecil ini bias bermanfaat bagi kita semua.

Bandarlampung, juli 2012 Penulis,

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Perairan Jakarta yang terpolusi, khususnya oleh logam berat, memberikan dampak tersendiri bagi organisme-organisme yang hidup di lingkungan sekitarnya, salah satu

Gaya maksimal yang bisa diukur dynamometer adalah 500 newton untuk gaya tangensial dan gaya aksial.. Kata kunci : gaya potong, dynamometer, strain

Pada filtrasi dengan perlakuan variasi tekanan menggunakan alat penyaring cross flow air sungai yang telah disaring mengalami penurunan kekeruhan yang lebih besar dibandingkan

Kendala yang dihadapi dan cara menanganinya dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan Media Audio Visual di SMP N 3 Bawen ..... Program Tahunan

Landasan teori mencakup pengertian kesulitan belajar, indikator kesulitan belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar, pengertian akuntansi, materi

Selulosa asetat sangat diperlukan dalam proses pembentukan nano serat dalam bentuk larutan pada proses electrospinning. 3 Selulosa asetat adalah bahan kristal

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis diberi kemampuan dan kesempatan untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan