• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA KELAS VIII SMPN 1 TUMIJAJAR TP 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA KELAS VIII SMPN 1 TUMIJAJAR TP 2011/2012"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran kontekstual

Pengajaran dan pembelajaran kontekstual ataucontextual teaching and learning(CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengkaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan tenaga kerja (Trianto, 2010:104). Kata kontekstual (contextual) berasal dari katacontextyang berarti “ hubungan, konteks, suasana dan keadaan (konteks)”( KBBI, 1990 : 458)

Sehingga CTL dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu. Secara umumcontextualmengandung arti yang berkenan, relevan, ada hubungan atau kaitan langsung, mengikuti konteks, yang membawa maksud, makna, dan kepentingan.

Pendekatan kontekstual sudah lama dikembangkan oleh John Dewey pada tahun 1916, yaitu sebagai filosofi belajar yang menekankan pada

(2)

belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Bahwa pengetahuan tidak dapat dipisah–pisahkan menjadi fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan (Kesuma, 2010: 56).

Depdiknas (2003:5) menyatakan bahwa, CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari–

hari.CTLadalah sebuah sistem yang menyeluruh.CTL terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung. Jika bagian-bagian-bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagiannya secara terpisah. Bagian-bagian CTL yang terpisah melibatkan proses-proses yang berbeda, yang ketika digunakan secara bersama-sama, memampukan para siswa membuat hubungan yang menghasilkan makna. Setiap bagian CTL yang berbeda-beda ini memberikan sumbangan dalam menolong siswa memahami tugas sekolah.Secara bersama-sama, mereka membentuk suatu sistem yang memungkinkan para siswa melihat makna di dalamnya, dan mengingat materi akademik (Johnson, 2009: 65).

(3)

konsep diatas ada tiga hal yang harus dipahami, yaitu : CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorentasikan pada proses pengalaman secara langsung. Selanjutnya CTL juga mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara meteri yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata, materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, Sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari–hari.

Pembelajaran CTL mempunyai tujuh komponen utama, yaitu : 1. Konstruktivisme (Constructivism)

Constructivismmerupakan landasan berpikir pendekatan CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harusmengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

2. Menemukan (Inquiry)

(4)

Guru harus merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan apa pun materi yang diajarkannya.

3. Bertanya (Questioning)

Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran berbasis CTL.Bertanya dalam pembelajaran dipandang.Sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa bertanya merupakan bagian pentingdalam melaksanakan

pembelajaranyang berbasisinquiry,yaitu menggali informasi,

mengonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konseplearning communitymenyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharingantara teman, antarkelompok, dan antara yang tahu ke yang belum tahu. Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok belajar.

5. Pemodelan (Modeling)

Dalam pendekatan CTL, guru bukan satu-satunya model. Pemodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang siswa bisa ditunjuk untuk memodelkan sesuatu berdasarkan pengalaman yang diketahuinya. 6. Refleksi (Reflection)

(5)

7. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Assessmentadalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa

memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar Trianto (2010:111-120)

Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi daripada sekedar memberi informasi. Guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai denganStudent CentereddaripadaTeacher Centered.

Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu :

1) Mengkaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti

konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketika guru mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang telah dikenal siswa.

2) Mengalami merupakan inti belajar kontekstual, dimana mengkaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengalaman siswa. 3) Menerapkan, siswa menerapkan suatu konsep ketika ia melakukan

(6)

4) Kerjasama, siswa bekerja secara kelompok sehingga dapat mengatasi masalah yang kompleks dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidakhanya membantu siswa mempelajari materi, tetapi juga konsisten dengan dunia nyata.

5) Mentransfer, peran guru membuat bermacam–macam pengalaman belajar dengan fokus pada pemahaman bukan hafalan (Hermana, 2010:61-62).

Secara garis besar langkah–langkah penerapan pendekatan CTL dalam kelas sebagai berikut :

1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik 3. Mengembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya.

4. Menciptakan masyarakat belajar.

5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. 6. Melakukan refleksi diakhir pertemuan.

7. Melakukan nilai yang sebenarnya dengan berbagai cara. (Trianto, 2010:111).

B. Penguasaan Konsep

Penguasaan konsep merupakan hasil belajar dari ranah kognitif.Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun

(7)

masalah dan kreatifitas. Informasi non verbal dipelajari dengan cara

penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas (Slemato, 2001:131).

Materi pembelajaran merupakan bahan ajar utama minimal yang harus dipelajari oleh siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah

dirumuskan dalam kurikulum (Muhammad, 2003:17). Sedangkan Penguasaan materi merupakan aspek dalam ranah kognitif dari tujuan kegiatan belajar mengajar. Ranah kognitif ini meliputi beberapa tingkah laku dari tingkatan terendah sampai tertinggi yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Penguasaan merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar

mengingat mengenaiapa yang telah dipelajari, tetapi menguasai lebih dari itu yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003:115).

Penguasaan konsep merupakan hasil dari ranah kognitif. Berdasarkan rumusan Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 1994:23-28) ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yakni :

1. Pengetahuan, yakni mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.

(8)

3. Penerapan, mencakup penerapan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

4. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian– bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.

5. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk pola baru.

6. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003:23).

Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya

dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Salah satu instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Melalui hasil tes tersebut maka dapat diketahui sejauh mana tingkat

penguasaan konsep siswa yang masuk kedalam kategori baik, cukup baik atau kurang baik (Arikunto, 2001:245).

C. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode diskusi. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat orang siswa yang heterogen. Metode diskusi adalah suatu cara mengelola

(9)

Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan (wijaya, 2009:2).

D. Materi Pertumbuhan dan Perkembangan

Materi pada penelitian ini yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dalam kehidupannya, makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Pertumbuhan adalah proses perubahan ukuran tubuh makhluk hidup, baik itu tumbuhan, hewan maupun manusia. Dalam proses tersebut terjadi

pertambahan dan pembesaran sel-sel tubuh yang bersifatirreversible(tidak dapat kembali kebentuk semula). Pertumbuhan makhluk hidup dapat diukur dari segi kuantitatif, seperti berat dan tinggi. Sedangkan Perkembangan adalah perubahan makhluk hidup menuju fase kedewasaan. Proses tersebut ditandai dengan berfungsinya alat-alat reproduksi. Perkembangan dapat diukur dari segi kualitatif, kemampuan bereproduksi pada tumbuhan yang ditandai dengan munculnya bunga, berbuah dan menghasilkan alat perkembangbiakan berupa biji.Pada hewan dan manusia, perkembangan ditandai dengan mulai

(10)
(11)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 bulan oktober di SMPN 1 Tumijajar.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN I Tumijajar tahun pelajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas dari 7 kelas, yaitu kelas VIIIE sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 32 dan kelas VIIIF sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 32. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknikcluster random sampling.

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain pretest-postest tak ekuivalen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatanContextual Teaching And Learning(CTL), sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan konvensional yang bersifatteacher centeryang biasa dilakukan oleh guru. Kedua kelas tersebut diberikan pretes sebelum proses

(12)

Sehingga struktur desainnya adalah sebagai berikut:

Gambar 2 Desain pretes postes tak ekuivalen

Keterangan : I1= Kelas eksperimen (Kelas VIIIE); I2= Kelompok kontrol (Kelas VIIIF); O1 = Pretest; O2 = Postest; X = Perlakuan eksperimen ( pendekatan pembelajaran CTL); C = Perlakuan kontrol (pendekatan konvensional) (Adaptasi: Riyanto, 2001:46).

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian.

Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Pra Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian adalah:

a. Membuat surat izin penelitian untuk observasi ke sekolah.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti, untuk mengetahui kondisi awal nilai siswa serta mendiskusikan

masalah-masalah yang dihadapi guru saat ini.

c. Menetapkan sampel penelitian sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Soal Pretest, Soal Postest, kemudian

I

1 O1

X

O

2

(13)

melakukan uji coba soal berupa uji validitas dan reliabilitas, dan membuat Lembar Kerja Siswa (LKS).

e. Membuat lembar catatan lapangan.

f. Membentuk kelompok diskusi pada kelas eksperimen yang bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Nilai diperoleh dari hasil ujian semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 yang didokumentasikan oleh guru.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaranContextual Teaching And Learning(CTL) dengan metode diskusi untuk kelas eksperimen dan menggunakan pendekatan

pembelajaran yang bersifatteacher centerdengan metode ceramah untuk kelas kontrol. Penelitian ini direncanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas sub materi pokok pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pertemuan kedua membahas pertumbuhan dan perkembangan hewan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Kelas Eksperimen

a) Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kemudian mengecek kehadiran siswa (Pertemuan 1-2)

(14)

3. Guru memberikan pretes kepada siswa.

4. Guru menjelaskan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan. Setiap kelompok akan memperoleh LKK yang berisi kegiatan siswa, permasalahan untuk didiskusikan dan menerapkan pengetahuan siswa serta mengkaitkannya dalam kehidupan nyata. kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (Pertemuan 1-2).

5. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan pada :

a. Pertemuan ke-1: apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup?

b. Pertemuan ke-2: proses apakah yang terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan?

6. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan :

a. Pertemuan ke-1 : apakah kalian mengalami pertumbuhan dan perkembangan juga?

b. Pertemuan ke-2 : apa saja ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan pada diri kalian?

(15)

b) Kegiatan inti

1. Guru meminta siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing (Pertemuan 1–2), selanjutnya

2. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang berisi tentang materi pertumbuahan dan perkembangan tumbuhan pada pada pertemuan 1, dan pertumbuhan dan perkembangan hewan pada pertemuan ke 2.

3. Guru berkeliling untuk membimbing siswa dalam mengerjakan LKK.

4. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi. 5. Guru mendemonstrasikan pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan, dengan menampilkan gambar tumbuhan yang

mengalami pertumbuhan pada pertemuan 1, dan pertumbuhan dan perkembangan hewan pada pertemuan 2.

6. Guru membahas masalah-masalah yang ada di dalam LKS yang belum dapat dipecahkan oleh siswa.

7. Guru meminta siswa membuat rangkuman dari materi yang telah dipelajari.

c) Kegiatan Akhir

Pada pertemuan 1–2, yaitu :

1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pada pertemuan 1, dan pertumbuhan dan perkembangan hewan pada pertemuan 2.

(16)

3. Guru memberikan postes kepada siswa (Pertemuan 2). 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Kelas Kontrol

a) Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa (Pertemuan 1-2).

2. Guru memberikan pretes pada siswa (Pertemuan 1).

3. Guru membacakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pembelajaran.

4. Guru menjelaskan proses pembelajaran yang akan dilakukan. Setiap kelompok akan memperoleh lembar kerja kelompok yang berisi kegiatan siswa, kemudian siswa mempresentasikan hasil dan diskusi di depan kelas (Pertemuan 1-2).

5. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan pertanyaan : a. Pertemuan ke-1: apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan

dan perkembangan pada makhluk hidup?

b. Pertemuan ke-2: proses apakah yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan pada hewan?

6. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan :

a. Pertemuan ke-1 : apakah kalian mengalami pertumbuhan dan perkembangan juga?

(17)

7. Guru membagi kelompok siswa, masing-masing kelompok terdiri dari 4–5 orang siswa yang heterogen berdasarkan nilai akademik siswa (Pertemuan 1).

b) Kegiatan inti

1. Guru meminta siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing 2. Guru menjelaskan materi pada pertemuan pertama tentang

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan pertemuan kedua membahas pertumbuhan dan perkembangan hewan.

3. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang berisi permasalahan kepada setiap kelompok yang akan diuji dan di diskusikan.

4. Guru berkeliling untuk membimbing siswa dalam mengerjakan LKK.

5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. 6. Guru membahas masalah-masalah yang ada di dalam LKS yang

belum dapat dipecahkan oleh siswa.

7. Guru meminta siswa mengungkapkan konsep dari materi yang telah di diskusikan sesuai dengan pemahaman masing–masing siswa.

(18)

c) Kegiatan Akhir

Pada pertemuan 1–2, yaitu:

1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pada pertemuan 1, dan pertumbuhan dan perkembangan hewan pada pertemuan 2.

2. Guru meminta siswa mengumpulkan LKK yang telah dikerjakan, serta hasil karya atau produk yang dipresentasikan.

3. Guru memberikan postes kepada siswa (Pertemuan 2). 4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

E. Jenis Data Dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah:

1. Jenis Data

Data penelitian ini berupa data kuantitatif, yang diperoleh dari nilai pretest, nilai postest, dan data N-Gain. Pengolahan data yang dilakukan terhadap nilai pretes untuk mengetahui pengetahuan awal (kognitif awal) siswa. Nilai postes untuk mengetahui seberapa besar peningkatan

pengetahuan (kognitif) siswa untuk masing–masing kelas (kelas

(19)

2. Teknik Pengumpulan Data

Data diambil dengan menggunakan instrumen penelitian berupa: pretes, postes, dan lembar observasi aktivitas siswa.

a. Tes

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan tes yang dilakukan untuk mendapatkan data pengusaan konsep oleh siswa. Pretes diberikan sebelum proses pembelajaran, sedangkan postes diberikan pada akhir pertemuan. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal essay untuk pretes dan postes, dengan jumlah soal 10, kemudian dihitung selisih antara nilai pretes dengan postes, selisih tersebut disebut sebagai skorgain.

b. Observasi

Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi aktivitas. Pengolahan data terhadap aktivitas siswa dimaksudkan untuk

mengetahui keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran yang menurut Soesmosasmito (dalam Trianto, 2009:20) harus memenuhi persyaratan keefektivan pembelajaran, yaitu:

• Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap

KBM.

• Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa. • Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan

(20)

• Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif,

mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengabaikan butir (4).

F. Teknik Analisis Data

Data kuantitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil penguasaan konsep siswa. Untuk mendapatkan skorgainpada setiap pertemuan menggunakan formula Rulon (Loranz, 2008:3) sebagai berikut:

Keterangan : X = nilai rata-rata postes Y = nilai rata-rata pretes Z = nilai maksimum

Sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan lembar observasi aktivitas siswa. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa. Langkah–langkah yang dilakukan yaitu:

1) Menghitung rata–rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:

100

Keterangan: = Rata-rata skor aktivitas siswa ∑Xi = Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum Sudijono (dalam Maylani, 2011:41)

(21)

Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Keterangan:

A. Kemampuan mengemukakan pendapat 1. Tidak mengemukakan pendapat.

2. Mengemukakan pendapat namun tidak sesuai dengan pembahasan 3. Mengemukakan pendapat sesuai dengan pembahasan

B. Kemampuan Bertanya:

1. Tidak mengajukan pertanyaan

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan 3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan

permasalahan

C. Bekerjasama dengan teman :

1. Tidak bekerjasama dengan teman (diam saja)

2. Bekerjasama tetapi hanya dengan sebagian anggota kelompok 3. Bekerjasama baik dengan semua anggota kelompok

D. Melakukan kegiatan diskusi

1. Diam saja, tidak melakukan diskusi dalam kelompok

2. Melakukan diskusi, tetapi kurang tepat dan tidak sesuai dengan permasalahan

3. Melakukan diskusi dengan tepat dan sesuai dengan permasalahan E. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa dalam kelompok kurang dapat

mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang sistematis, dan tidak dapat menjawab pertanyaan.

2. Jika siswa dalam kelompok kurang dapat

mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan cara yang kurang sistematis, menjawab pertanyaan dengan benar.

3. Jika siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan cara sistematis, menjawab pertanyaan dengan benar dan ilmiah.

No Nama

Aspek yang diamati Xi

(22)

2) Menafsirkan atau menentukan kategori Indeks Aktivitas Siswa sesuai klasifikasi pada tabel 1.

Tabel 2. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa Interval Kategori

Dimodifikasi dari Hake (dalam Maylani, 2011:43

Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan dalam penelitian ini diperlukan suatu analisis data untuk memperoleh kesimpulan. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji t menggunakan software SPSS 17, sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:

Uji Normalitas Data

Uji normalitas data menggunakan ujiLillieforsyang difasilitasisoftware SPSS versi 17. Hipotesis yang digunakan yaitu Ho: Sampel berdistribusi normal, H1: Sampel tidak berdistribusi normal. Dengan kriteria pengujian yaitu terima Ho jika Lhitung< Ltabelataup-value> 0,05.Tolak Ho untuk harga yang lainnya (Nurgiantoro dkk, 2002:118).

Uji Homogenitas Data

Apabila masing-masing data berdistribusi normal maka dilanjutkan

(23)

yaitu jikaχ2hitung<χ2tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0diterima (Sudjana, 2005: 236).

Pengujian Hipotesis

(24)

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pendekatan pembelajaran CTL berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan.

2. Pendekatan pembelajaran CTL berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Pada saat melakukan diskusi, sebaiknya guru memberikan masalah-masalah LKK yang berbeda pada masing kelompok, agar masing-masing kelompok tidak saling meniru jawaban LKK dari kelompok lain. 2. Pemberian pretes dan postes sebaiknya dilakukan diluar jam penelitian,

(25)

PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA KELAS VIII SMPN 1 TUMIJAJAR TP 2011/2012

(Skripsi)

Oleh :

PRASASTI ECHI SAPUTRI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(26)

ii ABSTRAK

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) PADA MATERI POKOK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA KELAS VIII

SMP N 1 TUMIJAJAR TP 2011/2012

Oleh

PRASASTI ECHI SAPUTRI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning(CTL) pada materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan terhadap penguasaan konsep oleh siswa SMP N 1 Tumijajar. Desain penelitian yang digunakan adalah desain pretes-postes tak ekuivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIEdan VIIIF yang dipilih secara acak dengan teknikclusster random sampling.

Data penelitian ini berupa : (1) data kuantitatif yaitu berupa nilai penguasaan konsep oleh siswa yang diperoleh dari nilai pretes dan postes, kemudian dihitung selisihnya dan diperoleh N-gain. Analisis data menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5% dengan menggunakan program SPSS 17, kemudian (2) data kualitatif yaitu aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas.

(27)

iii

pendekatan pembelajaran CTL sangat berpengaruh dalam meningkatkan

penguasaan konsep oleh siswa. Pendekatan pembelajaran CTL juga berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa, diantaranya kemampuan

mengungkapkan pendapat, kemampuan bertanya, bekerjasama dengan teman, melakukan kegiatan diskusi, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran CTL

meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa kelas kontrol.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan meningkat setelah menggunakan pendekatan pembelajaran CTL.

(28)

PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA KELAS VIII SMPN 1 TUMIJAJARTP 2011/2012

Oleh :

PRASASTI ECHI SAPUTRI Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(29)

v

POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TERHADAP

PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA KELAS VIII SMPN 1 TUMIJAJAR TP 2011/2012

Nama :Prasasti Echi Saputri

Nomor Pokok Mahasiswa :0643024041

Program Studi :Pendidikan Biologi

Jurusan :Pendidikan MIPA

Fakultas :Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Tri Jalmo, M.Si Pramudiyanti, S.Si, M.Si NIP19610910 198603 1 005 NIP 19730310 199802 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

(30)

vi 1. Tim Penguji

Ketua :Dr. Tri Jalmo, M.Si _____________

Sekretaris :Pramudiyanti, S.Si, M.Si. _____________

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. Arwin Achmad, M. Si _____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(31)

vii Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Prasasti Echi Saputri

Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024041 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Januari 2012 Yang menyatakan

(32)

viii

Penulis dilahirkan di Tulang Bawang Barat pada tanggal 2 Mei 1988, anak pertama dari empat bersaudara buah cinta dari pasangan bahagia Bapak Edy Darmansyah dan Ibu Cici Parlupi.

Penulis mengawali pendidikan formal di TK ABA Dayamurni pada tahun 1993. Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Tumijajar diselesaikan tahun 2000. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Tumijajar diselesaikan tahun 2003. Dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Tumijajar yang diselesaikan tahun 2006.

(33)

ix

rahmat, berkah, dan hidayah yang selalu dilimpahkan selama ini. Dengan segenap kerendahan hati teriring rasa syukur yang tak henti- henti.

Dengan penuh cinta ku persembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang terkasih yang selalu mengasihiku.

Kepada Bapak (Edi Darmansyah) dan ibuku (Cici Parlupi) Terima kasih tiada henti untuk kasih sayang sepanjang masa yang takkan

mungkin kutemui di tempai lainnya.

Kepada adik-adikku, Dinasti Ajeng, Ayu Deafuri, dan Pusaka aditya Terima kasih untuk semua keceriaan yang tercipta selama ini.

Om Husen dan Bi’ Ningrum

Terima kasih untuk perhatian dan kasih sayang tulus yang telah diberikan kepadaku.

Kepada Keluarga besar Miswan AGT dan Usman As Terima kasih untuk do’a dan dukungan yang telah diberikan.

Kepada para Pendidikku

Terima kasih telah membimbingku, semoga semua ilmu yang diberikan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

(34)

x

Bertahan hidup artinya selalu siap berubah, karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan, dan kedewasaan adalah sikap untuk mengembangkan kualitas

pribadi tanpa henti. (Prasasti Echi Saputri)

Jika kita mempunyai mimpi, tentukanlah tanggal pencapaiannya. (Mario Teguh)

(35)

xi

Puji Syukur pada Allah SWT, atas segala rahmat dan limpahan berkahNYA sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Unila. Skripsi ini berjudulPengaruh Pendekatan

Contextual Teaching And Learning(CTL) Pada Materi Pokok Pertumbuhan Dan Perkembangan Terhadap penguasaan Konsep Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tumijajar TP 2011/2012 “

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Ketua jurusan PMIPA FKIP Universitas

Lampung sekaligus pembahas, terima kasih atas saran dan masukannya kepada penulis.

3. Neni Hasnunidah, S.Pd. M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi sekaligus Pembimbing Akademik, terima kasih atas bimbingannya selama ini.

4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembimbing I atas kesediaannya memberikan bimbingan, arahan, dan masukannya kepada penulis.

(36)

xii

VIIIFatas kerjasama yang baik selama penelitian.

7. Teristimewa Bapakku Edy Darmansyah dan Ibuku Cici Parlupi, dengan cinta tulus memberikan kasih sayang yang teruntai bersama doa, dukungan dan perhatian sehingga mampu menghantarkan aku menjadi seperti sekarang ini. 8. Adik-adikkku tercinta Dinasti Ajeng Ratna Sari, Norma Ayu Deafuri, Pusaka

Aditya, yang telah memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. 9. Seluruh keluarga besar Miswan AGT dan Usman As yang selalu menantikan

keberhasilanku.

10. Gaff Gank : Vina Sangga Wisa, S.Ked., Tanti Arianti, S.Ked., Ima Aika Andriani, A.Md., Mike Yulia Fandri, dan Anna Indria Suryani, S.Farm., serta teman baikku Dwi Anita, Sulung Ariffiana, Radiansyah Analis, S.Pd., terima kasih karena kalian telah memberikan motivasi dalam hidupku.

11. Ade Surya Abadi, terima kasih untuk semangatnya, semoga kamu bisa menjadi salah satu jalanku menuju surga,Amin….

12. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2006, 2005, 2007, 2008 dst, terimakasih untuk semuanya.

13. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.. Bandar Lampung, Januari 2012

Gambar

Gambar 2 Desain pretes postes tak ekuivalen
Tabel  1. Lembar Observasi  Aktivitas Siswa
Tabel 2. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis uji T menunjukkan bahwa kemelimpahan dan keanekaragaman plankton pada kedua media uji semi lapang mempunyai nilai P &gt; 0,05, yang berarti bahwa kemelimpahan

(3) Lebar garis terang pada layar berbanding terbalik dengan jarak antara dua celah yang digunakan.. (4) Orde garis terang berbanding terbalik dengan

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai kapasitas infiltrasi, jumlah serasah, jumlah fauna makro dan kandungan bahan organik tanah pada penggunaan lahan

Dan yang paling utama adalah bahwa penulis lebih memfokuskan pembahasan pada pesan yang terkandung dalam surat al-Baqarah ayat 233, tentang pendidikan anak.. Dalam penelitian

Warga negara Republik Indonesia yang memegang paspor diplomatik atau paspor dinas yang sah, tidak wajib untuk memperoleh visa untuk masuk, transit dan tinggal di

From the description above, the writer likes to hold a research paper to analyze the language form, intention and politeness pattern of directive utterances in children stories..

Dipindai Oleh Urip Kalteng (http://urip.wordpress.com) Page 1... Dipindai Oleh Urip Kalteng (http://urip.wordpress.com)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015.. Program Studi Teknik Mesin Diploma III, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Laporan tugas akhir ini