• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL SULAM PITA BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KERAJINAN DI SMP NEGERI 5 PERCUT SEI TUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL SULAM PITA BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KERAJINAN DI SMP NEGERI 5 PERCUT SEI TUAN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL SULAM PITA BERRBASIS

KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN

KETRAMPILAN KERAJINAN DI

KELAS VIII SMP NEGERI 5

PERCUT SEI TUAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memeperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

SUNANI

Nim : 8136122055

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

SUNANI, NIM 8136122055: Pengembangan Modul Sulam Pita Berbasis Kompetensi Pada Mata Pelajaran Keterampilan Kerajinan di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan.

Penelitian ini bertujuan untuk : Mengembangkan modul sulam pita berbasis kompetensi pada mata pelajaran keterampilan kerajinan di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan sebagai media pembelajaran keterampilan kerajinan di kelas VIII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D) dan menggunakan tahap pengembangan Borg and Gall. Pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi dengan 7 langkah sebagai berikut : (1) terdiri dari 3 orang siswa, uji coba kelompok kecil terdiri dari 9 orang siswa dan uji lapangan terdiri dari 35 orang siswa. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling pada uji coba perorangan dan uji coba kelompok kecil dan teknik cluster random sampling pada uji lapangan. Sebelum uji coba terlebih dulu dilakukan validasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli desain untuk mengetahui kelayakan modul.

(6)

ii

ABSTRACT

SUNANI, NIM 8136122055: Ribbon Embroidery Module Development

Competency Based Lesson In Craft Skills in SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan. This study aimed to: Develop a competency-based modules ribbon embroidery on the subjects of craft skills in SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan as a medium of learning craft skills in class VIII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan. This study is a Research and Development (R & D) and using the Borg and Gall development stage. Development of competency-based ribbon embroidery module with 7 steps as follows: (1) Analysis of needs, (2) To develop the initial product, (3) The expert validation and revision, (4) The test individuals, (5) The test small groups, (6) Test field, (7) the final product.

Validation of experts consisting of two subject matter experts Craft Skills, two instructional media specialist and two instructional design experts. Individual testing consisting of three students, small group trial consists of nine students and a test field consists of 35 students. Method of sampling using random sampling at individual testing and testing small groups and random cluster sampling technique in field tests. Before the first test validated by materials experts, media specialists and design experts to determine the feasibility of the module.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dengan judul : Pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi pada mata pelajaran keterampilan kerajinan di kelas VIII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan dapat selesai tepat dengan waktu yang direncanakan. Penulis dapat menyelesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan jurusan Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa terselesainya tesis ini berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang khusus dan tulus kepada ayahanda Kario Semito dan ibunda Rantiah tercinta atas segala kasih sayang dan doanya, abanghanda Jumianto yang tersayang terima kasih atas doa dan dukungannya serta suami tercinta dan kedua ananda yang paling berharga Abdul Rahman dan Abdul Rahim yang selalu memberi motivasi dan aspirasi.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Rektor Unimed

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana Unimed dan Dosen Pembimbing 1

(8)

iv

4. Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, selaku Dosen penguji 1 5. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, selaku Dosen penguji II

6. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

7. Bapak Dr. R. Mursid, S.T, M.Pd, selaku Sekretaris Program Jurusan Teknologi Pendidikan dan Dosen Penguji III

8. Bapak / Ibu seluruh Dosen Pengajar dan Staf Administrasi serta keluarga besar program studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED.

9. Seluruh Teman-Teman Angkatan XXIII

10.Ibu Ellinawati, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian pengembangan modul disekolah tersebut,

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga Tesis ini bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan menjadi pengalaman kepada penulis dalam dunia penelitian.

Medan, Nopember 2015 Penulis

SUNANI NIM : 8136122055

(9)
(10)
(11)
(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kompetensi Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Sulam Pita……… . 51

3.1. Pedoman Observasi ... 72

3.2. Kisi-Kisi Instrumen Pengembangan Modul Sulam Pita Berbasis kompetensi Untuk Ahli Materi ... 74

3.3. Kisi-kisi Instrumen Pengembangan Modul sulam pita berbasis kompetensi Untuk Ahli Media………. .. 75

3.4. Kisi-Kisi Instrumen Pengembangan Modul Sulam Pita Berbasis kompetensi Untuk Ahli Desain Pembelajaran ……….. 76

3.5. Kisi-Kisi Instrumen Pengembangan Modul Sulam Pita Berbasis kompetensi Untuk Uji Coba Perorangan, Uji Coba Kelompok kecil, dan Uji Coba Lapangan ... . 77

3.6. Rentang Skor Kriteria Penilaian Validasi Ahli ... 78

3.7. Kriteria Penilaian Modul Pembelajaran ... 79

4.1. Data Analisis Kebutuhan Modul ... 83

4.2. Komentar dan revisi oleh ahli materi ... 91

4.3. Skor Penilaian Pengembangan Modul Sulam Pita Berbasis Kompetensi Pada Mata Pelajaran Keterampilan Kerajinan Oleh Ahli Materi Pembelajaran………. 92

4.4. Kriteria Penilaian Modul Pembelajaran ... 93

(13)

xi

kompetensi pada mata pelajaran keterampilan kerajinan

oleh ahli media pembelajaran... 94 4.7. Kriteria Penilaian Modul Pembelajaran ... 94 4.8. Komentar Dan Revisi Oleh Ahli Desain Pembelajaran ………. 95 4.9. Skor Penilaian pengembangan modul sulam pita berbasis

kompetensi pada mata pelajaran keterampilan kerajinan

oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 96 4.10. Kriteria Penilaian Modul Pembelajaran ... 96 4.11. Komentar atau saran dan revisi pada uji coba perorangan

terhadap pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi ... 98 4.12. Skor Penilaian Tanggapan Siswa Terhadap Pengembangan Modul Sulam Pita Berbasis Kompetensi Pada Uji Coba Perorangan…….. . 98 4.13. Skor Penilaian Tanggapan Siswa Terhadap Pengembangan Modul

Sulam Berbasis Kompetensi Pada Uji Coba Kelompok Kecil... 100 4.14. Komentar atau saran dan revisi pada uji coba kelompok kecil

(14)

xii

kerajinan oleh ahli media ... 107 4.18. Hasil rata-rata persentase penilaian terhadap pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi pada mata pelajaran keterampilan kerajinan oleh ahli desain ... 108 4.19. Hasil rata-rata persentase penilaian tanggapan siswa terhadap

pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi pada

mata pelajaran keterampilan kerajinan pada uji coba perorangan ... 110 4.20. Hasil rata-rata persentase penilaian tanggapan siswa terhadap

pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi pada

mata pelajaran keterampilan kerajinan pada uji coba kelompok kecil.112 4.21. Hasil rata-rata persentase penilaian tanggapan siswa terhadap

pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi pada

(15)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Pita ... 21

2.2. Benang sulam ... 22

3.3. Kain ... 22

2.4. Jarum ... 23

2.5. Pembidang/Ram ... 23

2.6. Kertas karbon ... 24

2.7. Pensil ... 24

2.8. Gunting ... 24

2.9. Father stick... 26

2.10. Frech Knot ... 27

2.11. Streich Stick ... 28

2.12. Ribbon Stick ... ….. 30

2.13. Lazy Daisy ... 31

2.14. Leaf stick ... 33

2.15. Desain motif sulam pita ... 34

2.16. Diagram Rancangan Pembelajaran Pengembangan Model Dick and Carey ... 57

4.1. Diagram perolehan skor rata-rata hasil penilaian oleh ahli materi ... 114

4.2. Diagram perolehan skor rata-rata hasil penilaian oleh ahli media ... 115

(16)

ix

uji coba perorangan ... 119 4.5. Diagram perolehan skor rata-rata hasil penilaian pada

uji coba kelompok kecil ... 121 4.6. Diagram perolehan skor rata-rata hasil penilaian pada

uji coba lapangan... 122 4.7. Diagram batang rangkuman presentase skor total hasil penilaian

uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan……… .... 123 4.8. Diagram batang rangkuman presentase skor total hasil penilaian

(17)

xiii

DAFTAR BAGAN

Hal Bagan 1. Prosedur penerapan pengembangan modul sulam pita

(18)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Silabus dan RPP ... 131

2. Instrumen analisis kebutuhan modul oleh guru dan siswa ... 175

3. Instrumen kelayakan modul oleh ahli materi, ahli media dan Ahli desain ... 177

4. Instrumen kelayakan modul oleh uji coba perorangan, uji coba Kelompok kecil dan uji lapangan ... 187

5. Data hasil validasi modul oleh ahli materi, ahli media dan Ahli desain ... 190

6. Data hasil validasi modul oleh uji coba perorangan, uji coba Kelompok kecil dan uji lapangan... 195

7. Dokumentasi kegiatan penelitian ... 199

8. Surat - surat ... 205

9. Modul Sulam Pita ... 206

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya berperan penting dalam persiapan sumber daya manusia. Tujuan dari pendidikan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. Pendidikan memegang fungsi dalam perkembangan dan kelangsungan bangsa Indonesia,oleh karena itu bangsa Indonesia harus membangun diri untuk bisa bersaing dalam berbagai hal terutama peningkatan mutu sumber daya manusianya.

(20)

2

merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, seni, serta pergeseran paradigma pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Pendidikan yang berbasis kompetensi selalu diarahkan mencapai hasil akhir berupa kompetensi yang memenuhi standar dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan.

Menurut Alan (2004:17) mengemukakan bahwa kompetensi merupakan

kemampuan untuk melakukan sebuah aktivitas menurut suatu standar dan dengan

hasil yang baik, yang diulang-ulang dalam jangka waktu dan situasi yang berbeda

dan kompetensi itu mengenai bagaimana orang bekerja dan bukan mengenai

bagaimana orang dilatih. Perubahan yang terjadi pada seseorang diikuti oleh

perubahan pada kompetensi dan kemampuan yang mengkonsentrasikan diri pada pekerjaannya. Perkembangan kompetensi yang semakin luas dari Sumber Daya Manusia memastikan bahwa Sumber Daya Manusia memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu pekerjaan. Kompetensi kini telah menjadi bagian dari bahasa manajemen pengembangan.kompetensi dan kualifikasi ketrampilan. Kompetensi menggambarkan dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap. kompetensi untuk mendukung kemampuan dikonsentrasikan pada hasil perilaku. kompetensi menurut Amstrong & Murlis (2003:47), mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik mendasar individu yang secara kausal berhubungan dengan efektivitas atau pekerjaan yang baik.

(21)

3

mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan menyiapkan siswa menuju ke jenjang pendidikan lebih lanjut. Sekolah Menengah Pertama (SMP) memberikan bekal kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor untuk mempersiapkan peserta didik menjadi lebih berkompetensi. Namun pada kenyataanya tidak semua lulusan SMP dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sebagian diantaranya harus memasuki dunia kerja. Oleh karena itu kurikulum tingkat SMP memuat mata pelajaran keterampilan. Mata pelajaran ini perlu diberikan kepada peserta didik ditingkat SMP, sehingga jika mereka tidak melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi mereka telah mempunyai bekal keterampilan yang nantinya akan dapat berguna untuk kehidupan mendatang.

Dalam kurikulum 2006 mata pelajaran keterampilan kerajinan berisi kumpulan bahan kajian yang memberikan wawasan pengetahuan dan keterampilan membuat suatu benda kerajinan atau teknologi. Mata pelajaran keterampilan kerajinan mempunyai fungsi mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kreatifitas, dan sikap dalam berkarya. Pembelajaran ketrampilan berorientasi pada pembuatan hasil karya yang ditunjang oleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sesuai dengan Standart Kompetensi kurikulum 2006 pada tingkat SMP , tujuan mata pelajaran Ketrampilan adalah :

1. Mengembangkan pengetahuan siswa melalui penelaah jenis, bentuk, sifat, dan penggunaan dan kegunaan alat proses dan teknik membuat berbagai produk kerajinan dan produk teknologi yang berguna bagi kehidupan manusia terhadap pengetahuan dan konteks budaya dari benda-benda asli.

2. Mengembangkan kepekaan rasa estetika, rasa menghargai terhadap hasil produk kerajinan dan teknologi sekarang ini serta produk masa lampau dari berbagai wilayah nusantara dan wilayah setempat. 3. Mengembangkan keterampilan siswa untuk menghasilkan produk

(22)

4

Mata pelajaran keterampilan dapat dibedakan menjadi dua yaitu mata pelajaran keterampilan kerajinan dan mata pelajaran teknologi. Keterampilan dibidang kerajinan mencakup keterampilan mengkonstruksi, merajut, mengayam, menjahit, merenda, menyulam, melipat, mengaplikasi dan membentuk. Keterampilan teknologi mencakup membuat pengawetan makanan, dan membuat benda bergerak dengan tenaga listrik arus lemah (baterai) serta budidaya. Penekanan jenis keterampilan yang dipilih sekolah berdasarkan pertimbangan yang ada antara lain : (1) minat dan bakat siswa, (2) guru bidang studi, (3) tersedianya sarana prasarana, (4) lingkungan budaya dan (5) kebutuhan daerah setempat. Oleh karena itu peneliti memilih keterampilan kerajinan sulam pita karena kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru bidang study yang memiliki latar belakang pendidikan dari jurusan PKK untuk mengembangkan mata pelajaran keterampilan kerajinan,sehingga terciptalah modul sulam pita berbasis kompetensi. Mata pelajaran Ketrampilan kerajinan merupakan mata pelajaran yang wajib ditempuh di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan, Alokasi waktu pelajaran keterampilan di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan 2 x 40 menit.

Menurut Sabarnas (2006:23) Kerajinan sulam lebih bersifat benda hias walaupun terdapat pada benda pakai fungsinya hanya sebagai hiasan dan dalam

pengetahuan yang diperolehnya.

4. Menanamkan apresiasi kepada siswa akan berbagai tatanan kehidupan termasuk budayasehingga menumbuhkan kecintaan budaya berkarya yang berciri khas Indonesia.

(23)

5

membuat kerajinan sulaman membutuhkan keterampilan khusus yaitu keterampilan yang tidak datang sendiri nya, tetapi membutuhkan ketekunan,ketelitian dan rasa estetika. Membuat kerajinan sulaman merupakan sebagian kompetensi yang ada pada mata pelajaran ketrampilan kerajinan. Membuat kerajinan sulaman diberikan dengan tujuan agar siswa memiliki kecakapan dan keterampilan dalam menghias benda jadi menggunakan tusuk hias sesuai kreatifitas masing-masing, sehingga menghasilkan berbagai produk fungsional yang berkualitas. Sulaman pita merupakan sulaman yang didesain dengan memvariasikan tusuk hias dan warna pita pada bahan tenunan polos. Ragam hias yang digunakan untuk sulaman pita sering menggunakan ragam hias naturalis seperti bentuk bunga-bunga, buah-buahan dan pemandangan alam. Warna yang digunakan untuk sulaman pita lebih dari dua warna. Penggunaan tusuk divariasikan lebih dari dua macam tusuk.

(24)

6

yaitu pada tahun pelajaran 2013/2014 dari 112 siswa hanya 33,93 % atau 38 siswa yang tuntas memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan 66,07 % atau 74 siswa yang belum tuntas memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Pada tahun pelajaran 2014/2015 dari 104 siswa hanya 38,46 % atau 40 siswa yang tuntas memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan 61,54 % atau 64 siswa yang belum tuntas memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

(25)

7

tertentu (Depdiknas, 2006:13). Sebagai media pembelajaran modul memiliki beberapa keunggulan yaitu : (1) bagi siswa waktu belajar lebih cepat, (2) menumbuhkan semangat belajar, (3) mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri, (4) meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mengembangkan kualitas dan kreativitasnya. Modul merupakan bahan ajar berbentuk bahan cetak yang dirancang untuk dipelajari sendiri oleh siswa.

(26)

8

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengembangan modul pembelajaran berbasis kompetensi pada pembelajaran keterampilan kerajinan dengan judul

“Pengembangan Modul Sulam Pita Berbasis Kompetensi Pada Mata Pelajaran

Keterampilan Kerajinan di Kelas VIII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan,”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Masih banyak siswa yang kurang mampu membuat sulaman pita yang bervariasi.

2. Keterbatasan media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar berbasis kompetensi dalam membuat kerajinan sulam pita pada mata pelajaran keterampilan kerajinan.

3. Perbedaan karakteristik siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. 4. Siswa belum memiliki budaya belajar mandiri selalu bergantung pada

guru,sehingga tanpa guru siswa tidak mau belajar sendiri.

5. Belum tersedia modul kerajinan sulam pita berbasis kompetensi yang digunakan sebagai modul belajar pada pembelajaran keterampilan kerajinan. 6. Media pembelajaran modul kerajinan sulam pita berbasis kompetensi untuk

(27)

9

7. Diperlukan media belajar berbasis kompetensi untuk melihat kemampuan siswa dalam melakukan tugas-tugasnya.

8. Kurangnya sumber belajar sehingga siswa tidak memiliki wawasan dalam belajar keterampilan kerajinan sulam pita

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, banyak sekali masalah yang terkait, dengan terbatasnya waktu peneliti memilih masalah yang penting yaitu belum adanya modul pembelajaran keterampilan kerajinan berbasis kompetensi sebagai media pembelajaran materi kerajinan sulam pita, Oleh karena itu penelitian ini dibatasi pada kelayakan modul sulam pita berbasis kompetensi pada mata pelajaran keterampilan kerajinan di kelas VIII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi layak digunakan sebagai media pembelajaran kelas VIII pada mata pelajaran keterampilan kerajinan?

E. Tujuan Penelitian

(28)

10

berbasis kompetensi pada mata pelajaran keterampilan kerajinan di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan.

F. Spesifikasi Produk yang Akan Dikembangkan

Pengembangan modul sulam pita ini memiliki kekhasan tersendiri, sehingga

memiliki nilai lebih. Spesifikasi produk modul ini adalah :

1. Produk bahan ajar ini berupa modul yang berisi materi pokok sulam pita pada mata pelajaran keterampilan kerajinan yang berbasis kompetensi untuk SMP kelas VIII semester 1.

2. Dalam penyampaian materi, modul ini menggunakan bahasa yang komunikatif dan memposisikan siswa sebagai subyek sehingga siswa menjadi lebih aktif.

3. Penjabaran materi dan petunjuk di dalam modul dapat merangsang siswa untuk mau menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan ilmiah yang ada. 4. Modul ini dapat digunakan sebagai bahan belajar oleh siswa dan juga sebagai

bahan ajar oleh guru.

5. Modul ini dikembangkan dengan memenuhi aspek dan kualitas sebagai sumber belajar yang baik.

G. Manfaat Penelitian

(29)

11

mengikuti perkembangan dan membantu siswa belajar secara mandiri tanpa harus menunggu pembelajaran dari guru dan dapat dilaksanakan dimanapun dan kapanpun tanpa seorang guru, (3) bagi peneliti sebagai bahan rujukan untuk mendesain dan mengembangkan media pembelajaran dengan terobosan-terobosan yang baru dalam memecahkan masalah sesuai bidang tuntutan ilmu yang diemban yakni meningkatkan kompetensi dalam menghias busana.

(30)

123 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi pada mata pelajaran keterampilan kerajinan di kelas VIII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Pengembangan modul sulam pita yang dikembangkan dengan menggunakan model Borg and Gall layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran keterampilan kerajinan. Kelayakan ini diperoleh dari hasil penilaian validasi ahli dan uji coba kelompok di kelas VIII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan. Adapun hasil penilaian tersebut adalah sebagai berikut :

1) Hasil validasi dari ahli materi terhadap modul sulam pita berbasis kompetensi yang dikembangkan menunjukkan bahwa aspek komponen modul memperoleh nilai sebesar 84,72%, aspek kualitas materi pembelajaran memperoleh nilai 72,92% dan aspek kompetensi pembelajaran sulam pita 82,81%. Dengan demikian persentase skor total penilaian ahli materi terhadap modul sulam pita berbasis kompetensi adalah 80,15% dan secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik.

(31)

124

total penilaian ahli media terhadap modul sulam pita berbasis kompetensi adalah 95,14% dan secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik. 3) Hasil validasi dari ahli desain terhadap modul sulam pita berbasis

kompetensi yang dikembangkan menunjukkan bahwa aspek desain pembelajaran memperoleh nilai sebesar 100%, aspek fungsi dan manfaat modul memperoleh nilai 93,75% dan aspek kualitas penyajian 94,64%. Dengan demikian persentase skor total penilaian ahli desain terhadap modul sulam pita berbasis kompetensi adalah 96,13% dan secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik.

4) Menurut tanggapan siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan terhadap modul sulam pita berbasis kompetensi yang dikembangkan pada uji coba perorangan menunjukkan bahwa aspek kemenarikkan modul memperoleh nilai sebesar 88,33%, dan aspek pemahaman materi modul memperoleh nilai 88,88%. Dengan demikian persentase skor total penilaian uji coba perorangan terhadap modul sulam pita berbasis kompetensi adalah 88,61% dan secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik.

(32)

125

6) Menurut tanggapan siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan terhadap modul sulam pita berbasis kompetensi yang dikembangkan pada uji coba lapangan menunjukkan bahwa aspek kemenarikkan modul memperoleh nilai sebesar 95,57%, dan aspek pemahaman materi modul memperoleh nilai 95,55%. Dengan demikian persentase skor total penilaian uji coba lapangan terhadap modul sulam pita berbasis kompetensi adalah 95,56% dan secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan modul sulam pita berbasis kompetensi memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan metode ceramah yang selama ini digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1) Modul yang dikembangkan ini akan memberikan sumbangan praktis terutama

bagi guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dimana modul pembelajaran sulam pita ini dilengkapi dengan materi yang berbasiskan kompetensidan memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan pembelajaran dikelas sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian modul yang dikembangkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran keterampilan kerajinan sulam pita.

(33)

126

memperoleh hasil belajar yang maksimal bila guru dan siswa menerapkan modul ini secara maksimal pula.

3) Dengan menggunakan modul sulam pita ini siswa diberikan kesempatan untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya dalam membuat kerajinan sulam pita. Pada saat siswa mengalami masalah dalam pendalaman materi siswa dapat melihat langkah-langkah cara pembuatan teknik dasar sulam pita yang terdapat pada modul sulam pita sehingga siswa dapat belajar dengan cara mandiri.

C. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka penulis mengajukan beberapa saran guna untuk perbaikan dan penelitian lebih lanjut, sebagai berikut:

1) Guru hendaknya mengikuti perkembangan teknologi pendidikan dan memiliki kemauan untuk membuat media pembelajaran yang dapat memberi pengaruh positif terhadap minat dan motivasi siswa dalam belajar, sehingga tercipta proses belajar mengajar lebih menarik dan mandiri serta dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran keterampilan kerajinan

(34)

127

(35)

128

DAFTAR PUSTAKA

Andi Prastomo. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta : Diva Pres.

Amelia Rosa. 2008,Tehnik Dasar Sulam Pita, Jakarta. P.T. Rineka

Arif S. Sadiman. (2005). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

---, (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

---, (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Azhar Arsyad. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka. Borg, W.R and Gall, M.DD. (1983). Educational Research : An Introduction. London.Longman, Inc.

B.Alan, (2004). Pelatihan Berbasis Kompetensi. Jakarta : OPI

Bukit Masriam. (2014). Strategi Dan Inovasi Pendidikan Kejuruan Dari

Kompetensi Ke Kompetensi. Bandung : Alfabeta

Cece Wijaya. (1992). Upaya pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Cholid Narbuko & Abu Achmadi. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Dick, Walter, Carey, Lou &. Carey, James O.(2005). The Systemactic Design of

Instruction. Boston: Pearson.

(36)

129

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

---. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

---. (2006). Pendidikan Keterampilan. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional http://lpmpjogja.diknas.go.id/materi/fsp/2011-Pembekalan-Pengawas , diunduh pada tanggal 5 januari 2015.

Ghufron Anik (2007). Panduan Penelitian dan Pengembangan Bidang

Pendidikan dan Pembelajaran. Yogyakarta : Lembaga Penelitian

UNY.

Hosnan.M. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran

Abad 21, Bogor : Ghalia Indonesia.

Jakpar Muhammad, (2013). Pengembangan Buku Ajar Siswa Untuk

Membelajarkan Materi Fisika Kelas X SMA Swasta Nurazizi Tanjung Morawa :Pasca Sarjana Unimed.

Margono. (2006), Pendidikan Ketrampilan, PT. Ghalia Indonesia Printing

Masnur Muslich. (2007). KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Mursid.R, (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Medan : Unimed Press

(37)

130

Nana Sudjana. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Sinar Baru

Nurul Anifah. (2011). Pengembangan Modul Pembelajaran Untuk Pencapaian

Kompetensi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Program Keahlian Tata Busana Di SMK N 4 Surakarta.. FT UNY.

Oemar Hamalik. (2008). Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan Pembinaan

Ketenagaan. Bandung : PT. Trigenda Karya.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta.

Rudi Susilana & Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Poespito Wahyu. (2008), Sulam Pita, Jakarta,P.T. Rineka

Sungkono.(2003). Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta : Diva Pres. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :Alfabeta

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Saifuddin Azwar. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sartini. (2012). Pengembangan Modul Kerajinan Makrame Untuk Pembelajaran

Keterampilan PKK Di SMP Negeri 1 Yogyakarta. FT UNY.

Siahaan Afriandi, (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran Pada Kompetensi

Autocad Siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam : Pasca Sarjana Unimed.

W.S. Winkel. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT. Grasindo. WWW.Blogspot.com. Di unduh tanggal 16 september 2014

Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Goup.

Gambar

Tabel                                                                                                         Halaman
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

• Klik Insert ˆ Picture lalu pilih Clip Art bila gambar yang ingin digunakan adalah gambar yang disediakan oleh Microsoft Ofice atau pilih From File bila ingin

3ULQVLSLQL GLKDUDSNDQPHPEHULNDQ NHXQWXQJDQ WHUEHVDU EDJL RUDQJRUDQJ \DQJNXUDQJEHUXQWXQJVHUWDPHPEHULNDQ SHQHJDVDQ EDKZD GHQJDQ NRQGLVL GDQ

Hubungan yang terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta tersebut dapat dijelaskan dengan cara sebagai berikut: pertama, jika harga suatu barang mengalami kenaikan,

Setiap perusahaan pada dasarnya menginginkan agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka untuk mewujudkan itu diperlukan ada struktur organisasi karena struktur organisasi

Dari perbandingan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan memiliki keterbatasan yang masih perlu untuk diperbaiki

Pada Drosophila melanogester normal, tubuh warna kelabu, sayap panjang dominan terhadap warna tubuh hitam, sayap pendek.. Dalam suatu eksperimen, diperoleh keturunan sebagai

Setelah itu, data-data yang telah diolah akan diberikan pada redaktur untuk diedit.. Setelah diedit oleh redaktur, kemudian akan diberikan pada bagian produksi

Pesero masing-masing diatat dalam buku Perseroan pada rekening modal mereka untuk penyetoran-penyetoran uang atau nilai--- pemasukan-pemasukan benda dalam Perseroan yang