Oleh: Chairunnisa NIM. 4101111009
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Siklus I (RPP I) 81
Lampiran 2. Siklus I (RPP II) 89
Lampiran 3. Siklus II (RPP I) 96
Lampiran 4. Siklus II (RPP II) 104
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I 111
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II 115
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III 117
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa IV 120
Lampiran 9. Kisi-Kisi Tes Awal 121
Lampiran 10. Tes Awal 122
Lampiran 11. Alternatif Jawaban Tes Awal 123
Lampiran 12. Pedoman Penskoran Tes Awal 126
Lampiran 13. Lembar Validitas Soal Tes Awal 128
Lampiran 14. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I 131
Lampiran 15. Tes Hasil Belajar I 132
Lampiran 16. Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 133 Lampiran 17. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 136 Lampiran 18. Lembar Validitas Soal Tes Hasil Belajar I 138 Lampiran 19. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 141
Lampiran 20. Tes Hasil Belajar II 142
Lampiran 21. Alternatif Tes Hasil Belajar II 143 Lampiran 22. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 145 Lampiran 23. Lembar Validitas Soal Tes Hasil Belajar II 147
Lampiran 24. Daftar Nomor Urut Siswa 150
Lampiran 25. Hasil Tes Awal 151
Lampiran 26. Hasil Tes Belajar Siklus I 153
Lampiran 27. Hasil Tes Belajar Siklus II 155
Lampiran 28. Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus I) 157 Lampiran 29. Lembar Observasi Kegiatan Guru (Siklus II) 160 Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Siklus I) 163 Lampiran 31. Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Siklus II) 166 Lampiran 32. Lembar Hasil Belajar Wawancara 169
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan media yang sangat berperan untuk menciptakan
manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui
pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri sehingga didalam proses
pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi selalu disertai
dengan rasa tanggung jawab yang besar. Trianto (2011:1) mengemukakan bahwa: “Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan”. Selanjutnya Hamalik (2010:2) mengemukakan
bahwa:
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian, akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat.
Mengingat peran pendidikan tersebut maka sudah seharusnya aspek ini
menjadi perhatian pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya
masyarakat Indonesia yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang
Nomor 20 Tahun 2003 (Trianto, 2011:1) tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan, bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Menurut Abdurrahman (2009:253) : “Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SMA dan bahkan juga
Perguruan Tinggi” karena matematika merupakan salah satu penguasaan yang
mendasar yang dapat menumbuhkan kemampuan penalaran siswa. Berdasarkan
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan belajar matematika
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir, bernalar dan
mengkomunikasikan gagasan serta dapat mengembangkan aktifitas, kreatif dan
pemecahan masalah, ini menunjukkan bahwa matematika memiliki manfaat
banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika ditegaskan oleh
Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009:253) bahwa:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berfikir logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dari generalisasi pengalaman , (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Selanjutnya, Concroft (dalam Abdurrahman,2009:253) mengemukakan
bahwa:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari;(2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) memerlukan sasaran komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan brfikir logis, ketelitian, dan kesadaran ruangan, dan (6) memberikan kemampuna terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Namun pada kenyataannya dalam pembelajaran disekolah, matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh
siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2009:252) bahwa: “Dari
berbagai bidang studi yang dipelajari disekolah, matematika merupakan bidang
studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan
belajar dan lebih-lebih lagi bagi siswa yang berkesulitan belajar’’.
Hamalik (2010:57) mengatakan bahwa: “pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”.
Menurut Sanjaya (2010:129) “Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru”. Oleh karena itu tidak hanya sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan
atau tindakan yang harus dilakukan terutama jika menginginkan hasil belajar yang
lebih baik. Metode dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang
teratur dan berstruktur yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
3
Sejalan dengan itu, Trianto (2011:5-6) menyatakan : “Berdasarkan hasil
analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut
disebabkan proses pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif”.
Dalam wawancara (senin, 25 Agustus 2014) dengan salah satu guru
bidang studi matematika yaitu ibu Yuliasti kelas VII MTs Al-Hasanah Medan
memaparkan bahwa hasil belajar siswa yang rendah disebabkan siswa lebih
tertarik dengan mata pelajaran yang lain, sehingga siswa menganggap bahwa
matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami dan metode yang selama ini
diterapkan oleh guru kurang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan.
Diperoleh bahwa nilai ulangan matematika siswa kelas VII masih rendah, dari 32
siswa hanya 7 siswa (26%) hasil belajarnya tuntas dan 25 siswa (74%) tidak
tuntas. Dalam keseharian siswa, hanya beberapa siswa yang antusias terhadap
pelajaran matematika. Siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang telah
disebutkan diatas adalah dengan memperbaiki model pembelajaran.
Maka dari permasalahan di atas, untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi bangun datar Segi Empat dapat digunakan pendekatan pembelajaran
yang dianggap tepat dan mampu untuk menciptakan susana belajar seperti yang
diharapkan yaitu model pendekatan SAVI. Pendekatan SAVI (singkatan dari kata
Somatik, Auditori, Visual dan Intelektual), untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Metode belajar dalam Accelerated Learning mengakui bahwa
masing-masing individu memiliki cara belajar pribadi pilihan yang sesuai dengan karakter
dirinya. Oleh karena itu, ketika seseorang belajar dengan menggunakan
teknik-teknik yang sesuai dengan gaya belajar pribadinya, maka berarti orang tersebut
telah belajar dengan cara yang paling alamiah bagi dirinya sendiri. Dalam usaha
meningkatkan hasil belajar siswa maka dapat digunakan model pembelajaran
Accelerated Learning dengan pendekatan SAVI. Belajar berdasarkan aktifitas
berarti bergerak aktif secara fisik ketika belajar, dengan memanfaatkan indera
sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh/pikiran dalam proses
Menurut Meier (2002:91) menyatakan bahwa :
Pembelajaran tidak otomatis meningkat dengan menyuruh anak berdiri dan bergerak. Akan tetapi menggabungkan gerak fisik dengan aktivitas intelektual dan menggabungkan gerak fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat berpengaruh besar terhadap pembelajaran. Pendekatan belajar seperti tersebut dinamakan dengan pendekatan SAVI. Unsur-unsurnya mudah diingat, yaitu:
1. Somatis : Belajar dengan bergerak dan berbuat
2. Auditori : Belajar dengan berbicara dan mendengar
3. Visual : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan
4. Intelektual :Belajar dengan memecahkan masalah dan
merenung
Dengan menggunakan metode pembelajaran Acclerated Learning
menggunakan pendekatan SAVI, diharapkan dapat memberikan peningkatan dan
hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga terjadi
kerjasama yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa
yang berlandaskan tanggung jawab penuh atas tercipta proses pembelajaran yang
bermakna dan tercapainya tujuan dari pembelajaran tersebut yang kemudian
terlihat dalam bentuk hasil evaluasi pembelajaran yaitu berupa nilai yang
didapatkan siswa dan prestasi hasil belajar yang diraih siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan SAVI Pada Materi Segi Empat Kelas VII MTs Al-Hasanah Medan Tahun Ajaran 2014-2015”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas diperoleh
beberapa identifikasi masalah maka dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Masih banyaknya siswa yang kurang menyukai pelajaran matematika karena
menganggap matematika monoton dan kurang menyenangkan.
2. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.
5
1.3Batasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, masalah penelitian ini
difokuskan pada penerapan pendekatan Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual
(SAVI) pada pokok bahasan Segi Empat untuk meningkatkan hasil belajar siswa
di kelas VII MTs Al-Hasanah Medan T.A 2014/2015.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi penerapan pendekatan SAVI dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi Segi Empat di kelas VII MTs. Al-Hasanah Medan?
2. Bagaimana aktifitas belajar siswa ketika diterapkan pendekatan SAVI untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Segi Empat di kelas VII MTs.
Al-Hasanah Medan?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan
pendekatan SAVI pada materi Segi Empat di kelas VII MTs. Al-Hasanah
Medan?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukan diatas maka yang menjadi
tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui strategi penerapan pendekatan SAVI meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi Segi Empat di kelas VII MTs. Al-Hasanah Medan.
2. Untuk mengetahui aktifitas belajar siswa ketika diterapkan pendekatan SAVI
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Segi Empat di kelas VII
MTs. Al-Hasanah Medan.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah
diterapkan pendekatan SAVI pada materi Segi Empat di kelas VII MTs.
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga siswa dapat belajar matematika dengan giat dalam suasana yang
menyenangkan.
2. Sebagai bahan masukkan bagi guru dan pertimbangan untuk meningkatkan
hasil belajar matematika siswa melalui penggunaan dan pemilihan
pendekatan SAVI dalam mengajar.
3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dan pertimbangan dalam mengambil
kebijakan menyetujui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI
di sekolah.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk menambah wawasan tentang
penggunaan pendekatan SAVI dalam menjalankan tugas sebagai pengajar
78 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendekatan SAVI (Somatic Auditori Visual Intelektual)
a. Menyajikan alat peraga untuk mempermudah siswa dalam memahami Segi
Empat
b. Memaksimalkan diskusi pasangan kelompok dengan memberikan
pengawasan yang lebih untuk memaksimalkan dalam proses diskusi.
c. Melakukan pendekatan langsung kepada siswa yang bermasalah baik di
dalam kelas maupun di luar kelas.
d. Memberikan hadiah berupa coklat dan nilai tambah bagi pasangan
kelompok yang maju mempresentasikan hasil diskusi mereka, pasangan
kelompok lain bertanya maupun yang memberi tanggapan terhadap
presentasi pasangan kelompok penyaji, dan memberi pujian serta tepuk
tangan untuk siswa yang aktif dalam belajar. Hal ini bertujuan agar
partisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat.
2. Aktivitas belajar siswa ketika diterapkan pendekatan SAVI (Somatic Auditori
Visual Intelektual) yaitu mengalami perubahan kearah yang lebih baik, karena
siswa sudah memperhatikan penjelasan guru, berani bertanya, menjawab,
mengungkapkan pendapat serta mempersentasikan hasil diskusi kelompok di
depan kelas. Sehingga siswa sudah aktif dalam belajar ketika diterapkan
pendekatan SAVI (Somatic Auditori Visual Intelektual) pada materi Segi
Empat.
3. Penerapan Pendekatan SAVI (Somatic Auditori Visual Intelektual) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari:
a. Nilai rata-rata Tes awal 61,215 pada Tes Hasil Belajar I 69,5 dan pada Tes
b. Persentase Ketuntasan Klasikal Tes awal 62,5 % pada Tes Hasil Belajar I
78,125% dan pada Tes Hasil Belajar II 87,5%.
5.2Saran
Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :
1. Guru dapat menggunakan pendekatan SAVI (Somatic Auditori Visual
Intelektual) sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika, agar
pembelajaran tersebut lebih menuju kepada pemikiran siswa yang logis dan
kritis, serta menjadikan siswa menanamkan jiwa saling berbagi bekerja sama
dan menghargai pendapat satu sama lain dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
2. Guru juga dapat menggunakan Pendekatan SAVI (Somatic Auditori Visual
Intelektual) pada materi Segi Empat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Kepada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih berani dalam
bertanya dan menyampaikan pendapat atau ide-ide terutama dalam
berdiskusi.
4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dipertimbangkan untuk menerapkan Pendekatan SAVI (Somatic Auditori
Visual Intelektual) pada materi Segi Empat ataupun materi lain yang dapat
80
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),
Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suhardjono, Supardi.,(2012) Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara,
Jakarta.
Fathurrohman P., dan Sutikno, S., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penebit
Refika Aditama, Bandung.
Hamalik, Oemar, (2010), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, Penerbit Bumi Aksara, Bandung.
Kunandar, (2008), Langkah Muda Penelitian Tindakan Kelas, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Meier, D., (2002), The Accelerated Learning Handbook, Kaifa, Bandung.
Motlan, (2012), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi, UNIMED
Nurharini, Dewi., dan Wahyuni, Tri., (2008), Matematika Konsep dan
Aplikasinya, Cv Aranca Pratama, Jakarta.
Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, (2010), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit
Rosdakarya, Bandung.
Suryosubroto, B, (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Syah, Muhibbin, (2010), Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Penerbit
Rosdakarya, Bandung.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit
kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Usman, Uzer, Moh., (2010), Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya,