PENGARUH HASIL LATIHAN TEMBAKAN DARI SISI KIRI RING
DAN SISI KANAN RING TERHADAP HASIL TEMBAKAN
FREETHROW DALAM PERMAINAN BOLABASKET
PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER SMA
NEGERI 1 BAWANG 2011
SKRIPSI
diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Sujatmi 6301407023
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
SARI
Sujatmi, Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Dari Sisi Kiri Ring Dan Sisi Kanan Ring Terhadap Hasil Tembakan Freethrow Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA N 1Bawang Tahun 2011.
Permasalahan skripsi ini yaitu 1). Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring terhadap tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMA N 1 Bawang tahun 2011. 2). Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kanan ring terhadap hasil tembakan hukuman atau freethrow dalam permainan bolabasket pada siswa putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011. 3). Manakah yang lebih baik antara tembakan dari sisi kiri ring dan tembakan dari sisi kanan ring terhadap hasil tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri Ekstrkurikuler SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011. Tujuannya yaitu yaitu 1). Mengetahui pengaruh latihan tembakan dari sisi kiri ring. 2) Mengetahui pengaruh latihan tembakan dari sisi kanan ring. 3) Manakah yang lebih baik antara antara latihan tembakan dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring.
Metode penelitian yang di gunakan Eksperimen menggunakan pola M-S (matched by subject). Populasi penelitian sebanyak 30 siswa putri SMA N 1 Bawang tahun 2011. Sampel penelitian jumlah 20 dengan teknik purposive sample. Variabel penelitian meliputi variabel bebas yaitu: 1) latihan tembakan
freethrow dari sisi kiri ring (X1), latihan tembakan freethrow dari sisi kanan ring
(X2) dan variabel terikat (Y) yaitu hasil tembakan freethrow. Instrumen
penelitian: 1) tes tembakan freethrow. Metode analisis data menggunakan t-test. Olah data menggunakan SPSS versi 16.
Hasil penelitian setelah diolah menggunakan rumus t-test diperoleh hasil nilai t-hitung 4,13. Berdasarkan taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan 9 diperoleh t-tabel 2,262. Sehingga t-hitung 4,13> dari t-tabel 2,262. Hal ini berarti ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring dalam hasil latihan tembakan hukuman. Mean dari kelompok eksperimen I pada preetest adalah 1,50 sedangkan mean kelompok eksperimen 1 pada postest adalah 2,7. Dengan demikian latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik dibandingkan latihan tembakan yang dilakukan dari sisi kanan ring.
Hasil penelitian ini diharapkan kepada pelatih maupun guru ekstrakurikuler bolabasket untuk melatih latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring maupun dari sisi kanan ring, karena telah terbukti dalam penelitian ini. Penelitian semacam ini diharapkan banyak dilakukan demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Simpulan penelitian ini adalah 1) ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring, 2) ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kanan ring, 3) latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik dari pada tembakan dari sisi kanan ring. Hasil penelitian ini diharapkan kepada pelatih maupun guru ekstrakurikuler bolabasket untuk melatih latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring maupun dari sisi kanan ring, karena telah terbukti dalam penelitian ini.
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Sujatmi
NIM : 6301407023
Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi berjudul :
“Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Dari Sisi Kiri Ring Dan Sisi Kanan Ring Terhadap Hasil Tembakan Freethrow Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang 2011’’
Benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, April 2011
Sujatmi
NIM. 6301407023
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Tanggal :
Semarang, 2011 Yang Mengajukan
Sujatmi
NIM. 6301407023
Menyetujui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Margono, M. Kes Drs. Sukirno, M.Pd
NIP.19601210.198601.1.001 NIP. 19510612.198103.1.004
Mengetahui Ketua Jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Drs. Nasuka, M.Kes
NIP. 19590916.198511.1.001
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Pada hari, tanggal : Kamis, 04 Agustus 2011
Tempat : Lab. PKLO FIK UNNES Ruang II
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs Uen Hartiwan, M. Pd Drs. Nasuka, M.Kes
NIP. 19530411 198303 1 001 NIP. 19590916 198511 1 001
Dewan Penguji
1. Moch. Senoadji K, S. Pd, M.Pd ( Ketua ) NIP. 196710131 199903 1 002
2. Drs. Margono, M. Kes ( Anggota ) NIP.19601210 198601 1 001
3. Drs. Sukirno, M.Pd ( Anggota ) NIP. 19510612 198103 1 004
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:“Awal suatu kebiasaan itu seperti anyaman yang tak tampak, tetapi setiap kali kita mengulang tindakan yang sama, kita memperkuat anyaman itu, menambahinya dengan satu ikatan lagi, hingga menjadi suatu kabel yang kuat dan mengaitkan serta tindakan kita selamanya”. (0rison Swett Mareden, 2008 : 36 )
Persembahan :
Skripsi ini saya persembahkan kepada: Orang Tuaku Ibu Suliyah dan Bapak sukamto tersayang,
Teman-teman PKLO angkatan 2007, Almamater FIK UNNES
Anak-anak d’grandle kos
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
penulis menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin dan kesempatan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNNES yang telah
memberikan dorongan dan semangat untuk meyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Margono, M. Kes, selaku Dosen Pembimbing Iyang telah sabar dan teliti
dalam memberikan petunjuk, dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Sukirno, M. Pd selaku Dosen Pembimbing IIyang telah sabar dan teliti
dalam memberikan petunjuk, dorongan dan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang telah memberikan
bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
7. Budiyanto, S.Pd., M.M, Kepala SMA N 1 Bawang.
8. Heri Subarakah, S.Pd Pelatih Ekstrakurikuler Bolabasket SMA N 1 Bawang 9. Seluruh siswa ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang yang telah
bersedia menjadi sampel penelitian.
10. Anisa Prihantari, Retno ninok, Dyah Ika, Laela, Elmin, Nila, Lini, Anggra,
Andi budi, Wijanarko,yang telah membantu dalam penelitian. 11. Semua pihak yang membantu terlaksananya penyusunan laporan ini.
Semoga Alloh SWT memberikan pahala yang berlimpah dan memudahkan segala urusan kita. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Kritik, saran dan pemanfaatan laporan ini sangat penulis harapkan.
Semarang, 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
SARI ... ii
PERNYATAAN ...iii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iv
PENGESAHAN... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
DAFTAR TABEL...xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Penegasan Istilah ... 7
1.5 Manfaat Penelitian... 9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori ... 11
2.1.1 Permainan Bolabasket ... 11
2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bolabasket ... 12
2.1.3 Tembakan Dalam Permainan Bolabasket ... 15
2.1.4 Teknik Dasar Tembakan Satu Tangan Dari Atas Kepala ... 17
2.1.5 Pengertian Tembakan Hukuman ... 18
2.1.6 Latihan ... 19
2.1.7 Tujuan Latihan... 19
2.1.8 Metode Latihan ... 21
2.1.9 Kerangka Berfikir ... 23
2.2 Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 28
3.2 Variabel Penelitian ... 29
3.3 Populasi ... 29
3.4 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 30
3.5 Instrumen Penelitian ... 32
3.6 Prosedur Penelitian... 35
3.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian ... 37
3.8 Teknik Analisis Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 41
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 41
4.1.2 Perhitungan dengan Uji - t ... 43
4.1.2.1 Uji Hasil Pre Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen 2 ... 44
4.1.2.2 Uji Hasil Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen
2 ... 45
4.1.2.3 Uji Hasil Pre Test dan Post Test Kelompok Eksperimen 2 ... 45
4.1.2.4 Uji Hasil Post Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen 2 ... 46
4.2 Pembahasan ... 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 50
5.2 Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA...52
LAMPIRAN...54
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Teknik Dasar Tembakan... 16
2. Teknik Tembakan Satu Tangan dari Atas Kepala ... 17
3. Teknik Tembakan Hukuman ... 18
4. Skema Latihan Tembakan Hukuman ... 23
5. Skema Latihan Tembakan Hukuman dari sisi kiri dan sisi kanan ring ... 25
6. Desain Penelitian... 32
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penetapan Pembimbing ... 55
2. Surat Permohonan Penelitian ... 57
3. Surat Keterangan Penelitian ... 58
4. Data Pretest ... 69
5. DataPost test ... 60
6. Data Pretest Berdasarkan Rangking ... 61
7. Data Matching Hasil pretest ... 62
8. Data Hasil Pretest Eksperimen I dan Eksperimen 2 ... 63
9. Data Hasil Posttest Eksperimen I dan Eksperimen 2 ... 64
10. Statistik Hasil Pretest Eksperimen I dan Eksperimen 2 ... 65
11. Statistik Hasil Post test Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ... 67
12. Statistik Hasil Pretest dan Post test Eksperimen I ... 69
13. Statistik Hasil Pretest dan Post test Eksperimen 2 ... 71
14. Uji Normalitas Pretest Eksperimen 1... 73
15. Uji Normalitas Pretest Eksperimen 2... 74
16. Uji Normalitas Postest Eksperimen I... 75
17. Uji Normalitas Postest Eksperimen 2... 76
18. Uji Reabilitas Instrumen... ... 77
19. Tabel Uji t (t-test) ... 79
20. Tabel Nilai Rho ... 80
21. Program Latihan ... 81
22. Data Tim Penelitian ... 85
23. Dokumentasi Penelitian ... 86
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kelebihan dan Kekurangan Tembakan Sisi Kiri Ring... 25
2. Kelebihan dan Kekurangan Tembakan Sisi Kanan Ring ... 25
3. PersiapanPerhitungan Statistik ... 39
4. Skor Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen 2 ... 42
5. Skor Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Epksperimen 2 ... 43
6. Uji Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ... 44
7. Uji Hasil Pre-Test dan Post-test Kelompok Eksperimen 1 ... 45
8. Uji Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen 2... 45
9. Uji Hasil Post-Test Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 ... 46
10. Tabel Interpretasi Nilai ... 77
11. Tabel Uji T (T-Test) ... 79
12. Tabel Nilai Rho ... 80
Perkembangan olahraga bolabasket dunia saat ini sudah sedemikian maju pesat, namun bila kita lihat prestasi bolabasket Indonesia, ternyata sampai sekarang ini masih belum mencapai sasaran yang diinginkan. Hal ini dapat dilihat dalam prestasi tim nasional Indonesia yang masih gagal untuk meraih medali emas dalam pertandingan-pertandingan tingkat internasional.
Banyak faktor untuk meningkatkan prestasi bolabasket di Indonesia yang perlu diperhatikan dan membutuhkan perhatian diberbagai sektor, diantaranya kondisi fisik pemain, teknik, dan taktik atau strategi. Selain hal tersebut, PERBASI sebagai induk organisasi bolabasket di Indonesia perlu memperhatikan faktor pendukung lainnya diantaranya sarana dan prasarana, kompetisi yang teratur, kualitas pelatih serta penelitian-penelitian ilmiah tentang bolabasket.
Syarat untuk dapat melakukan teknik dasar permainan bolabasket adalah keseimbangan dan kecepatan. Penguasaan teknik dasar yang baik harus benar-benar dikuasai oleh seorang pemain bolabasket karena pencapaian prestasi tidak hanya ditentukan oleh kondisi fisik saja akan tetapi lebih ditentukan oleh kemampuan teknik bermain.
Olahraga bolabasket merupakan cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain tiap satu tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) tangan atau
mendribble (batting, pushing, atau tapping) beberapa kali di lantai tanpa menyentuhnya dengan tangan secara bersamaan. Teknik dasar mencakup footwork
(gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble,
rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. (Wissel, 2000:2).
Permainan bolabasket pemain dibolehkan pada posisi apapun, tetapi posisi yang paling umum dalam bolabasket pada tim dengan 5 pemain adalah sebagai
point guard (best ball handler), pemain 2 sebagai shooting guard (best outsider), pemain 3 sebagai small forward (versatile inside dan outside player), pemain 4 sebagai power forward (strong rebounding forward), dan pemain 5 sebagai pemain tengah (inside score, rebounder dan shoot blocker). (Wissel, 2000:2).
Gerakan yang efisien adalah gerakan-gerakan yang benar tanpa kehilangan tenaga yang sia-sia. Misalnya pada gerakan mendorong sesuatu agar efisien maka semua otot bekerja searah ke depan, tidak ada otot yang bergerak ke samping, baik otot pada kaki, paha, badan , lengan dan tangannya, dengan demikian semua gerakan efisien adalah gerakan yang mengeluarkan tenaga sedikit mungkin tapi hasil kerjanya besar (Imam Sodikun, 1992:35).
Teknik melempar merupakan unsur dasar, yaitu digunakan untuk melakukan kerjasama dalam tim. Selama bermain selalu diperlukan unsur melempar ini khususnya dalam menyusun serangan. Oleh karena itu teknik melempar harus dipelajari dengan baik sehingga gerakannya benar dan dapat ditingkatkan keterampilannya.
Menangkap bola juga unsur dasar yang selalu dipergunakan, sama frekuensinya dengan melempar. Artinya setiap lemparan diikuti dengan tangkapan yang diteruskan dengan penguasaan bola. Apabila tangkapan bola tidak benar tentu bentuk permainannya tidak berjalan dengan baik.
Menggiring bola atau mendribble juga merupakan unsur dasar yang selalu diperlukan dalam suatu pertandingan. Artinya jika pada suatu saat seorang pemain tidak dapat melempar bola ke teman, maka ia dapat menggiring bola ke tujuan tertentu misalnya mendekati basket atau membebaskan diri dari rebutan lawan. Dengan melakukan dribble maka ia dapat bermain dengan baik pula.
Tujuan terakhir dari permainan bolabasket adalah memasukkan bola, karena dengan terjadi masuknya bola ke dalam keranjang maka tim tersebut akan mendapatkan angka (point). Oleh karena itu menembak merupakan teknik terpenting dalam permainan bolabasket.
Melakukan tembakan dalam permainan bolabasket memerlukan gerakan yang kompleks meliputi gerakan tungkai, tubuh, lengan dan gerakan lompatan vertikal ke atas. Jauh dekatnya tembakan dipengaruhi oleh posisi pemain dari ring dan jangkauan lengan pemain. Sehingga apabila jarak tembakan semakin jauh maka pemain harus melakukan teknik menembak yang lebih kuat dan tepat. Untuk melaksanakan tembakan tersebut dibutuhkan adanya singkronisasi antara kaki, punggung, bahu, siku tembakan, kelenturan pergelangan dan jari tangan (Wissel, 2000:47).
Teknik dasar menembak yang dipergunakan oleh para pemain antara lain : 1) tembakan dengan dua tangan di dada, 2) tembakan dengan dua tangan di atas kepala, 3) tembakan dengan satu tangan, 4) tembakan lay up, 5) tembakan didahului dengan menggiring bola dan langsung mengadakan tembakan lay up, 6) tembakan loncat dengan satu tangan, 7) tembakan loncat dengan dua tangan, 8) tembakan kaitan (hook shoot), 9) tembakan lain-lain gaya (Imam Sodikun, 1992:59).
Tembakan lapangan dapat dilakukan oleh setiap pemain dari posisi manapun di dalam lapangan. Setiap pemain yang baik harus bisa menembak dari posisi manapun. Hal inilah yang membedakan tembakan lapangan dengan tembakan hukuman yang tempat menembaknya sudah ditentukan. Setiap penembak diharuskan memasukkan bola sebanyak mungkin ke dalam keranjang lawan untuk memperoleh kemenangan.
Permaianan Bolabasket Pada Siswa Putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang 2011”, karena penulis berpendapat bahwa latihan tembakan hukuman atau
freethrow sangat penting untuk menciptakan bibit-bibit pemain yang handal dalam permainan bolabasket. Penulis melakukan penelitian ini pada peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang, karena siswa tersebut memiliki usia yang relatif sama dan rata-rata mempunyai teknik dasar bolabasket yang baik dan berlatih secara rutin bersama dengan pelatih yang tetap, maka bisa dilihat bahwa siswa peserta ekstrakurikuler memiliki kemampuan teknik bermain bolabasket yang setara dengan peserta lainnya. Selain itu, tembakan yang dilakukan dari sisi kiri dan sisi kanan ring, merupakan posisi yang berada pada samping ring sehingga peluang bola untuk masuk ke dalam ring lebih banyak dibandingkan dengan posisi tembakan lainnya.
Pemain basket dapat melakukan tembakan dengan baik maka akan mendapatkan kemenangan di setiap pertandingan karena tembakan atau shooting
merupakan tujuan akhir dari permainan dan kunci sukses sebuah tim. Tanpa teknik tembakan yang baik setiap tim tidak dapat mendapatkan kemenangan.
Penulis mencoba memberikan latihan dengan metode latihan yang berbeda yaitu dengan melakukan latihan tembakan hukuman dengan posisi tembakan yang berbeda yaitu dari posisi kiri ring dan sisi kanan ring.
1.2 Permasalahan
Sesuai dengan uraian yang ada pada pemilihan judul, maka muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.2.1 Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kiri ring terhadap tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMA N 1 Bawang tahun 2011 ?
1.2.2 Apakah ada pengaruh hasil latihan tembakan dari sisi kanan ring terhadap hasil tembakan hukuman atau freethrow dalam permainan bolabasket pada siswa putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011?
1.2.3 Manakah yang lebih baik antara sisi kiri ring dan sisi kanan ring terhadap hasil latihan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri ekstrakurikuler putra SMA Negeri 1 Bawang tahun 2011?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.3.2 Mengetahui pengaruh hasil latihan tembakan dari kanan ring terhadap tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri ekstrakurikuler SMA N 1 Bawang tahun ajaran 2011.
1.3.3 Mengetahui posisi tembakan sebelah manakah yang lebih baik antara tembakan sisi kiri ring dan sisi kanan ring dalam melakukan latihan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket pada siswa putri Ekstrkurikuler SMA N 1 Bawang tahun 2011.
1.4 Penegasan Istilah
Menghindari salah penafsiran dalam memberi pengertian yang dimaksud dalam judul skripsi, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang dianggap penting, dengan demikian ada kesamaan pendapat dalam memberikan penafsiran sehingga perlu adanya penegasan istilah yang meliputi :
1.4.1 Pengaruh
Berdasarkan pendapat tentang pengaruh tersebut, maka pengaruh dalam penelitian ini adalah sesuatu yang timbul dari bentuk latihan tembakan dari sisi kanan ring dan sisi kiri ring pada saat melakukan tembakan hukuman satu angka dalam permainan bolabasket, setelah melakukan program latihan.
1.4.2 Latihan
Latihan adalah suatu kegiatan mengulang-ulang gerakan yang benar sampai memperoleh gerakan yang disebut terampil. (Imam Sodikun, 1992:45)
Latihan dalam penelitian ini dapat diartikan pada suatu proses belajar untuk meningkatkan ketrampilan menembak yang dilakukan secara berulang-ulang agar dapat mencapai prestasi semaksimal mungkin.
1.4.3 Sisi kanan dan Sisi Kiri
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sisi merupakan samping atau tepi (2005:766). Kanan merupakan lawan dari kiri (2005:417). Dari pengertian di atas, maka sisi kanan adalah bagian samping atau tepi yang merupakan lawan dari kiri, sedangkan kiri, bagian samping atau tepi yang merupakan lawan dari kanan dengan jarak tembakan 4,6 m dari sisi kanan ring dan sisi kiri ring. Sisi kanan dan sisi kiri dalam hal ini adalah depan penembak pada saat melakukan tembakan dari belakang garis keyhole.
1.4.4 Hasil
Pendapat tentang hasil di atas, hasil dalam penelitian ini adalah sesuatu yang timbul dari langkah awal atau perbuatan awal dengan metode latihan tembakan hukuman dengan sudut tembakan yang berbeda dalam permainan bolabasket.
1.4.5 Permainan Bolabasket
Permainan bolabasket adalah permainan beregu yang dimainkan oleh 2 tim yang masing- masing tim terdiri dari 5 orang pemain (Wissel, 2000:2). Tiap regu berusaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan. Permainan bolabasket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemain dalam melakukan tembakan hukuman dengan sudut tembakan yang berbeda.
1.4.6 Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang
Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang merupakan pemain yang ada di kabupaten Banjarnegara yang sedang di bina prestasinya dalam bidang olahraga, khususnya permainan bolabasket.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dapat diambil beberapa manfaat :
1.5.2 Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam pemilihan latihan tembakan hukuman yang dilakukan dari posisi yang berbeda.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori2.1.1 Permainan Bolabasket
Olahraga bolabasket merupakan cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain tiap satu tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) tangan atau
mendribble (batting, pushing, atau tapping) beberapa kali di lantai tanpa menyentuhnya dengan tangan secara bersamaan. Teknik dasar mencakup footwork
(gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble,
rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. (Wissel,2000:2).
Menurut Imam Sodikun (1992, 8), Bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket (keranjang) lawan. Permainan dilakukan dua regu masing-masing terdiri dari 5 pemain setiap regu berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya sendiri kemasukan sedikit mungkin. Lapangan terdiri dari tanah atau lantai semen atau lantai papan, dibatasi oleh garis yang berbentuk empat persegi panjang berukuran 28 x 15 meter.
Permainan bolabasket pemain dibolehkan pada posisi apapun, tetapi posisi yang paling umum dalam bolabasket pada tim dengan 5 pemain adalah sebagai
point guard(best ball handler), pemain 2 sebagai shooting guard (best outsider), pemain 3 sebagai small forward (versatile inside dan outside player), pemain 4 sebagai power forward (strong rebounding forward), dan pemain 5 sebagai pemain tengah (inside score, rebounder dan shoot blocker). (Wissel, 2000:2). 2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bolabasket
Teknik dasar merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pencapaian suatu prestasi. Karena pemahaman teknik dasar yang baik, dimungkinkan pemain dapat menampilkan suatu permainan yang bermutu sehingga dapat menjadi suatu permainan yang bermutu sehingga dapat menjadi suatu tontonan atau hiburan yang menarik. Teknik dasar yang baik juga memudahkan pemain dalam menerima instruksi dari pelatih.
“Permainan bolabasket sendiri terdiri dari suatu gabungan beberapa gerakan yang kompleks” (Imam Sodikun, 1992:35). Hal ini berarti gerakannya terdiri dari gabungan unsur gerak yang terkoordinasi dengan baik. Oleh karena itu penguasaan gerak yang baik harus dilakukan sehingga dapat bermain dengan baik. Sehingga penguasaan terhadap teknik dasar dalam permainan bolabasket harus didahulukan. Jadi setiap unsur gerak dapat dikuasai, maka pemain akan dapat dengan mudah mengkombinasikan gerakannya dan dapat mengembangkannya dalam berbagai macam gerakan.
dapat dikuasai, maka setiap pemain akan mudah mengkombinasikan dan mengembangkan berbagai macam gerakan.
Permaianan bolabasket, untuk mendapatkan gerakan efektif dan efisien ini perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar mencakup footwork (gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. (Wissel, 2000:2).
Permainan bolabasket seorang pemain harus mengusai gerakan-gerakan atau teknik-teknik dasar dengan baik. Teknik-teknik dasar permainan bolabasket menurut Imam Sodikun adalah :
Teknik dasar yang digunakan oleh pemain antara lain: 1) Teknik melempar dan menangkap,
2) Teknik menggiring bola, 3) Teknik menembak, 4) Teknik gerakan berporos, 5) Teknik lay up shoot dan ,
6) Merayah bola (Imam Sodikun, 1992:48).
Teknik dasar menembak yang dipergunakan oleh para pemain antara lain : 1. Tembakan dengan dua tangan di dada
2. Tembakan dengan dua tangan di atas kepala 3. Tembakan dengan satu tangan
4. Tembakan lay up
5. Tembakan didahului dengan menggiring bola dan langsung mengadakan tembakan lay up
6. Tembakan loncat dengan satu tangan 7. Tembakan loncat dengan dua tangan 8. Tembakan kaitan (hook shoot)
9. Tembakan lain-lain gaya (Imam Sodikun, 1992:59).
Teknik melempar merupakan unsur dasar, yaitu digunakan untuk melakukan kerjasama dalam tim. Selama bermain selalu diperlukan unsur melempar ini khususnya dalam menyusun serangan. Oleh karena itu teknik melempar harus dipelajari dengan baik sehingga gerakannya benar dan dapat ditingkatkan keterampilannya.
Menggiring bola atau mendribble juga merupakan unsur dasar yang selalu diperlukan dalam suatu pertandingan. Artinya jika pada suatu saat seorang pemain tidak dapat melempar bola ke teman, maka ia dapat menggiring bola ke tujuan tertentu misalnya mendekati basket atau membebaskan diri dari rebutan lawan. Dengan melakukan dribble maka ia dapat bermain dengan baik pula.
mendapatkan angka (point). Oleh karena itu menembak merupakan teknik terpenting dalam permainan bolabasket.
Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilannya dalam menembak. Untuk dapat berhasil dalam tembakan perlu di lakukan teknik-teknik yang betul (Imam Sodikun, 1992:59).
2.1.3 Tembakan dalam Permainan Bolabasket
Menembak atau shooting dalam permainan bolabasket adalah satu teknik memasukkan bola ke dalam ring lawan. Dalam bolabasket teknik ini sangat penting untuk mencetak angka dan menentukan kemenangan dalam pertandingan, sebab kemenangan dapat ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ring basket. Setiap tim yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat melakukan tembakan, oleh karena itu unsur tembakan ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta ditingkatkan keterampilannya dengan latihan. Hal ini didukung oleh pendapat Wissel yang mengatakan bahwa “Teknik dasar seperti operan, dribbling, bertahan, rebounding mungkin mengantar anda memperoleh peluang besar membuat skor, tetapi tetap saja anda harus melakukan tembakan” (2000:43).
setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam tembakan” (Imam Sodikun, 1992:59). Maka hal ini perlu diperhatikan bagi para pemain dan pelatih.
Menguasai teknik menembak dengan baik diperlukan latihan yang teratur secara terus-menerus, latihan juga harus dilakukan untuk semua jenis tembakan yang lainnya, pada pelaksanaannya tembakan pemain dibiasakan melakukan dengan posisi yang berbeda-beda, sehingga pemain akan terbiasa dalam melakukan tembakan dalam permainan.
[image:30.595.118.502.272.738.2]Berikut ini adalah contoh gambar teknik tembakan hukuman satu angka.
Gambar 1
Teknik Dasar Tembakan (Danny Kosasih, 2008:47) Keterangan :
1. Mata melihat target/ring 2. Kaki rentang selebar bahu 3. Jari kaki lurus ke depan 4. Lutut dilenturkan 5. Bahu dirilekskan
6. Tangan yang tidak menembak berada di samping bola 7. Tangan yang menembak di belakang bola
8. Jari-jari rileks
10. Bola di antara telinga dan bahu. (Danny Kosasih, 2008:47). 2.1.4 Teknik Dasar Tembakan Satu Tangan Dari Atas Kepala
Shooting atau menembak bola adalah mengarahkan bola ke dalam ring atau keranjang bola yang berada di atas ring untuk mendapatkan nilai.
[image:31.595.122.499.262.630.2]Teknik dasar tembakan satu tangan dari atas kepala adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2 Gambar 2
Teknik Tembakan Satu Tangan dari Atas Kepala (Danny Kosasih, 2008:49)
Keterangan :
1. Pegangan awal sesuai degan teknik memegang bola.
2. Angkat bola sampai ke depan atas dahi dengan posisi tangan kanan menghadap ke depan dan siku masih ditekuk serta jari-jari terbuka mengenai bola. Tangan kiri tetap menempel pada bola tetapi hanya menahan agar bola tidak jatuh dan telapak tangan menghadap ke belakang.
3. Arahkan bola tepat sasaran atau target untuk siap dilemparkan. 4. Bersamaan dengan itu tangan kiri segera turun lewat depan dada.
5. Arah lambung bola dengan sudut kurang lebih 70% dan diharapkan bola langsung ke ring basket.
Kenyataannya sekarang ini, tembakan satu tangan lebih banyak digunakan dalam permainan bolabasket karena keefektifan gerakannya dapat menjamin ketepatan dari tembakan yang dilakukan. Untuk hasil terbaik pada saat melakukan tembakan hukuman, sebaiknya menggunakan satu tangan dari atas kepala.
2.1.5 Pengertian Tembakan Hukuman
Menurut peraturan PERBASI (2008:50), menyatakan bahwa tembakan hukuman diberikan kepada regu lawan dan diikuti dengan penguasaan bola. Jumlah tembakan hukuman yang diperoleh regu lawan adalah sebagai berikut : a) Jika kesalahan dilakukan kepada pemain yang tidak dalam keadaan
menembak, maka akan diberikan dua tembakan hukuman.
b) Jika kesalahan dilakukan pada pemain yang dalam posisi menembak dan bola masuk, maka satu tembakan hukuman akan diberikan.
c) Jika kesalahan dinyatakan saat pemain melakukan tembakan lapangan dan bola tidak masuk, maka dua atau tiga tembakan hukuman akan diberikan sesuai tempat dimana dia berusaha melakukan tembakan lapangan.
[image:32.595.114.512.296.702.2]Teknik dasar tembakan hukuman adalah sebagai berikut :
Gambar 3
Keterangan a) :follow throw
b) : pelepasan bola
c) : tembakan bola ke arah ring
d) : akurasi bola ke arah ring
e) : persiapan tembakan kaki ditekuk
f) : pegangan awal sebelum menembak. ( Danny Kosasih, 2008:51)
2.1.6 Latihan
Latihan menurut Imam Sodikun, (1992:45) adalah suatu kegiatan mengulang-ulang gerakan yang benar sampai memperoleh gerakan yang disebut terampil. Latihan dapat meningkatkan kondisi tubuh seorang atlet, karena dengan melakukan latihan secara rutin maka atlet tersebut akan merasa terbiasa dan kondisi badannya akan merasa segar.
2.1.8 Tujuan Latihan
Tujuan utama dari latihan adalah untuk membantu atlet meningkatkan ketrampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal tersebut ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama yaitu : 1) Latihan fisik, 2) Latihan teknik, 3) Latihan taktik, dan 4) Latihan mental.
Keempat aspek tersebut diatas harus dilatih dan diajarkan secara serempak. Seorang pelatih hendaknya memperhatikan aspek psikologis terhadap atletnya karena merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan pada waktu melatih.
a. Kekuatan
Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.
b. Daya tahan
Daya tahan dibagi menjadi dua, daya tahan umum yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung. Daya tahan otot yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.
c. Daya otot
Kemampuan seseorang untuk memepergunakan kekeutan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya.
d. Kecepatan
Kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
e. Daya lentur
Efektivitas dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas.
f. Kelincahan
Kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. g. Koordinasi
h. Keseimbanagan
Kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot. i. Ketepatan
Seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap sasaran. j. Reaksi
Kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau feeling
lainnya.
Uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam melakukan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket tidak lepas dari peranan kondisi fisik. Dalam kondisi fisik tersebut biasanya dilatih sebelum latihan teknik atau latihan inti.
2.1.9 Metode Latihan
Salah satu teknik dasar dalam permainan bolabasket adalah menembak atau shooting sangat penting diberikan, karena merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan permainan bolabasket.
Tembakan lapangan dapat dilakukan oleh setiap pemain dari posisi manapun di dalam lapangan. Setiap pemain yang baik harus bisa menembak dari posisi manapun. Hal inilah yang membedakan tembakan lapangan dengan tembakan hukuman yang tempat menembaknya sudah ditentukan. Setiap penembak diharuskan memasukkan bola sebanyak mungkin ke dalam keranjang lawan untuk memperoleh kemenangan.
Langkah yang paling penting sebelum menembak mengawali freethrow
bagaimanapun juga menghilangkan semua gangguan pada pikiran, pusatkan perhatian pada ring. Konsentrasikan pada tembakan yang pernah berhasil dan biarkan tembakan yang gagal atau apa saja yang mungkin anda lakukan dengan salah.
Menguasai teknik menembak dengan baik diperlukan latihan yang teratur secara terus-menerus, latihan juga harus dilakukan untuk semua jenis tembakan yang lainnya, pada pelaksanaannya tembakan pemain dibiasakan melakukan dengan posisi yang berbeda-beda, sehingga pemain akan terbiasa dalam melakukan tembakan dalam permainan.
2.1.10 Kerangka Berfikir
Permainan bolabasket untuk mendapatkan point atau angka salah satu caranya adalah dengan latihan tembakan secara bervariasi atau latihan tembakan dari sisi kanan penembak dan sisi kiri penembak.
Latihan tersebut meliputi :
2.1.10.1 Analisis latihan tembakan bebas satu tangan dari belakang garis tembakan hukuman.
Tembakan hukuman adalah tembakan hadiah yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu angka. Latihan tembakan hukuman ini dilakukan dibelakang garis freethrow. Tujuan latihan ini yaitu melatih tembakan hukuman agar mendapatkan titik akurasi tembakan yang tepat. Dan membiasakan seberapa dorongan yang harus diberikan bola agar tepat sasaran, serta melatih konsentrasi pemain pada saat melakukan tembakan hukuman. Imam Sodikun (1992:90),
Bentuk latihan tembakan hukuman dari belakang garis tembakan hukuman.
trainee
[image:37.595.114.512.233.760.2]trainer
Gambar 4
Keterangan :
Tembakan dilakukan di belakang garis freethrow.
2.1.10.2 Analisis latihan tembakan bebas satu tangan dari atas kepala dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring.
Latihan tembakan ini merupakan suatu bentuk modifikasi latihan dengan dari sisi yang bebeda. Dalam hal ini latihan tembakan dilakukan dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring. Karena dengan posisi tembakan yang berbeda dalam melakukan tembakan akan memberikan variasi latihan bagi pemain khususnya dalam latihan tembakan hukuman freethrow.
Menguasai teknik tembakan dengan baik diperlukan latihan yang teratur secara terus-menerus, pada pelaksanaannya tembakan pemain dibiasakan melakukan dengan posisi yang berbeda-beda, sehingga pemain akan terbiasa dalam melakukan tembakan dalam permainan.
Menurut Imam Sodikun (1992:127), modifikasi tes tembakan bebas pada pelaksanaan latihan dilakukan dari sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan. Tujuan latihan ini pada intinya untuk melatih pemain agar dapat menentukan ketepatan tembakan dari posisi yang berbeda, melatih konsentrasi pada saat melakukan tembakan, dan yang lebih penting yaitu melatih akurasi tembakan pemain dari sisi sebelah kanan ring dan kiri ring tanpa adanya pantulan dari papan pantul.
Gambar 5
Skema latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring
Keterangan :
1. A : sisi kiri ring 2. B : sisi kanan ring
Tabel 1
Kelebihan dan kekurangan tembakan dari sisi kiri ring :
Kelebihan Kekurangan
1. Dapat melatih ketepatan dalam memasukkan bola ke dalam ring.
2. Latihan yang dilakukan dari sisi kiri ring lebih dekat dengan papan
1. Sudut tembakan lebih sedikit. Tester
pantul.
[image:40.595.114.517.109.613.2]3. Dari sisi kiri ring lebih efektif memasukan bola ke dalam ring karena lebih terbiasa dan lebih luwes.
Tabel 2
Kelebihan dan kekurangan tembakan dari sisi kanan ring
Kelebihan Kekurangan
1. Sudut tembakan besar. 1. Tangan lebih jauh dari papan.
2. Ketepatan dalam memasukan bola ke dalam ring lebih susah.
2.1Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah keberadaannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya (Sutrisno Hadi, 2000:210). Berdasarkan kajian teoritis tersebut di atas dapat diajukan beberapa hipotesis :
2.1.2 Ada pengaruh yang signifikan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring terhadap peningkatan hasil tembakan hukuman dalam permainan bolabasket.
BAB III
METODE PENELITIAN
Hal yang paling terpenting dalam penelitian adalah metode penelitian. Baik buruknya atau berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metode penelitian, maka diharapkan dalam penggunaan metodemetodologi harus tepat dan mengarah pada tujuan yang diharapkan.
3.1Jenis dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan penulis adalah metode eksperimen yaitu metode yang menggunakan suatu gejala yang disebut percobaan atau latihan. Sedangkan kegiatan dalam penelitian ini meliputi tes awal (pre test), pemberian perlakuan, dan tes akhir (post test).
Proses pelaksanakan kegiatan eksperimen ini menggunakan matched by subject
dengan yang selanjutnya disebut pola M-S. Subject matching sudah tentu sekaligus berarti juga group matching. Pada hakekatnya subject matching adalah Eksperimen yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang sudah disamakan subyek demi subyek sebelum eksperimen di jalankan. Persamaannya adalah satu variabel atau lebih yang telah diketahui mempunyai pengaruh terhadap hasil eksperimen, yaitu variabel atau faktor yang dieksperimenkan. (Sutrisno Hadi, 2000:227)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak siswa ekstrakurikuler bolabasket dapat melakukan tembakan freethrow dalam permainan bolabasket. Oleh karena itu metode yang dilakukan penulis adalah berbentuk eksperimen. Dalam hal ini penulis menggunakan eksperimen 1 dan eksperimen 2 karena kedua variabel dikasih perlakuan.
3.2Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto 2006:118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain dalam suatu penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu tembakan dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau tergantung pada variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil tembakan freethrow pada bolabasket.
3.3Populasi.
penelitian. Adapun sifat yang sama dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1) Populasi semuanya adalah siswa putri Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Bawang ; 2) Populasi masih dalam tahap belajar dan pengembangan teknik dasar permainan bolabasket; 3) Usia populasi rata-rata 16-17 tahun.
3.4Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006:131). Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (2000:182) sampel adalah sebagian dari populasi yaitu sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti pada dasarnya harus mengetahui jenis data apa yang harus dipakai. Dengan demikian peneliti akan memperoleh hasil yang relevan terhadap obyek yang akan diteliti sehingga dapat dipercaya dan jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sample. Cara pengambilan subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh (Suharsimi Arikunto, 2006:139). Pertimbangan penulis memilih menggunakan sampel ini karena sebagian besar sampel yang mengikuti ekstrakurikuler ini adalah siswa putri kelas XII yang akan mengikuti ujian akhir nasional sehingga sampel yang mengikuti penelitian ini adalah siswa putri kelas X dan XI.
2. Mendapatkan populasi/ sampel, peneliti mengajukan ijin penelitian dari pihak fakultas.
3. Langkah selanjutnya mengumpulkan peserta ekstrakurikuler bolabasket. 4. Menentukan tempat pelaksanaan penelitian, yaitu lapangan bolabasket SMA
N 1 Bawang.
5. Waktu latihan dilaksanakan pada tanggal 20 Januari sampai dengan 19 Februari 2011.
6. Tahap pelaksanaan penelitian.
7. Sebelum melakukan penelitian, sampel dikumpulkan untuk dilaksanakannya pendataan ulang.
8. Waktu tes sampel berpakaian olahraga.
9. Pelaksanaan penelitian penulis menggunakan penelitian treatment sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan t-test. Dalam memberikan latihan peneliti memakai program latihan. Sebanyak 14 kali dilakukan pelatihan pada kedua variabel bebas dan sebelum latihan dimulai dilakukan tes awal atau pretest dan setelah menempuh 14 kali pertemuan peneliti melakukan tes akhir atau postest, guna dari tes awal dan tes akhir adalah untuk mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah latihan.
10. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling dengan jumlah 20 siswa.
Eksperimen Perlakuan 1
Kontrol Perlakuan 2
Jalannya penelitian dari populasi, pengambilan sampel, tes awal atau
pretest, pembagian kelompok, yaitu kelompok eksperiman 1 melakukan perlakuan tembakan dari sisi kiri ring dan kelompok eksperimen 2 melakukan perlakuan tembakan dari sisi kanan ring, sampai pengambilan data terakhir atau
postest.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasional pada diagram berikut:
[image:46.595.113.498.268.747.2]
Gambar 6 Desain penelitian
Keterangan :
P : Populasi
S : Sampel
Pre Test : Tes awal
Eksperimen : Kelompok sampel I Kontrol : Kelompok sampel II
Perlakuan 1 : Latihan tembakan dari sisi kiri ring Perlakuan 2 : Latihan tembakan dari sisi kanan ring
Post Test : Tes akhir P
S
3.5Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah modifikasi test tembakan hukuman dari Imam Sodikun (1992:127) yang dilakukan dari sisi kiri ring dan kanan ring. Tes ini bertujuan untuk mengukur ketepatan atau akurasi dalam melakukan tembakan hukuman dari sisi kiri ring dan sisi kanan ring.
Alat dan fasilitas penelitian merupakan faktor yang sangat membantu kelancaran pelaksanaan penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut :
3.5.1 Lapangan bolabasket
Lapangan bolabasket yang digunakan dalam penelitian ini adalah lapangan bolabasket SMA Negeri 1 Bawang. Jenis lapangan ini adalah lapangan terbuka yang sudah layak untuk pertandingan dan latihan.
3.5.2 Bolabasket
Bolabasket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bolabasket dengan merk Mikasa untuk putri 6 GG yang berjumlah 5 buah yang dipersiapkan penulis untuk penelitian ini.
3.5.3 Blangko penelitian
Daftar hadir digunakan untuk mencatat kehadiran subyek selama mengikuti penelitian ini. Sedangkan blangko penilaian dipergunakan untuk mencatat data hasil yang diperoleh dalam mengikuti tes awal dan tes akhir.
3.5.4 Tenaga Pembantu
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian, peneliti mencari uji validitas dan uji reliabilitasnya.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memliki validitas rendah. (Suharsimi Arikunto, 2006:168)
Reliabiltas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang sudah benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapa kali pun diambil, tetapakan sama. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. (Suharsimi Arikunto, 2006:178).
Rumus Reliabilitas dan Validitas yang digunakan:
rxy =
2 2
2
2
. . . . y y N x x N y x xy N Keterangan :r
xy:
Koefisien korelasiy : Skor shoot pada Kontrol
N : Jumlah subjek
( Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Sehingga nilai rxy dikonsultasikan dengan r-tabel dengan taraf signifikan
5%, apabila nila rxy>t-tabel maka dikatakan valid dan reliabel.
Besarnya reliabilitas dalam uji coba penelitian ini adalah 0,7089 dengan r
[image:49.595.111.513.301.644.2]tabel pada taraf signifikasi 5% adalah 0,544. karena r hitung lebih besar dari r
tabel maka instrumen tersebut valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk penelitian. Hasil data terlampir pada lampiran halaman 77.
3.6Prosedur Penelitian
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, dalam penelitian ini dilakukan 2 (dua) kali tes, yaitu tes awal (pre test) dan tes akhir (post test).
Pengambilan data sampel dilakukan di SMA N 1 Bawang dengan waktu pelaksanaan penelitian jam 15.00 WIB sampai 16.00 WIB, dimulai pada tanggal 18 Januari 2011 (pengambilan tes awal/pre test) sampai 22 Februari 2011(pengambilan tes akhir/post test).
3.6.1 Tes Awal
kemampuan sampel dalam melakukan tembakan hukuman sebelum diberi perlakuan. Materi yang diberikan adalah tes tembakan hukuman sebanyak 10 kali
Siswa diberikan pemanasan secukupnya oleh petugas sebelum melakukan tes. Pada saat pemanasan, blangko penilaian dipersiapkan oleh petugas yang lain. Selanjutnya siswa diberikan penjelasan serta contoh pelaksanaan tes tembakan hukuman.
3.6.2 Perlakuan (Latihan)
Latihan dalam penelitian ini yaitu untuk meningkatkan penguasaan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket. Kemudian pelaksanaannya siswa dipisahkan sesuai dengan hasil eksperimen atau tes awal yang dimatchkan menjadi kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kedua kelompok nantinya akan diberikan perlakuan atau latihan yang berbeda, kelompok eksperimen 1 diberi latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring sedangkan kelompok eksperimen 2 diberikan latihan tembakan hukuman dari kanan ring. Agar mendapatkan hasil yang memuaskan, maka diberikan ulangan latihan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan waktu latihan 14 kali dengan latihan satu minggu tiga kali pertemuan.
Materi latihan yang diberikan setiap latihan adalah : 3.6.2.1 Pendahuluan
3.6.2.2 Pemanasan
Pemanasan sangat perlu diberikan untuk menyiapkan kondisi sebelum latihan inti diberikan. Pemanasan dalam penelitian ini meliputi lari keliling lapangan, streching, dan senam yang menunjang pergerakan latihan tembakan hukuman.
3.6.2.3 Latihan Inti
Latihan inti ditujukan untuk pelaksanaan program latihan yang telah disusun. Latihan dibagi menjadi dua yang akan dilakukan oleh dua kelompok yang telah dibentuk sebelumnya, yaitu kelompok eksperimen 1 yang melakukan latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring, sedangkan kelompok eksperimen 2 melakukan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring. Keduanya melakukan sebanyak 10 kali.
3.6.2.4 Penenangan
Penenangan betujuan untuk memulihkan kondisi tubuh ke kondisi semula, sehingga ketegangan pada otot akan kembali berangsur-angsur kembali seperti semula.
3.6.3 Tes Akhir
3.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian
Faktor-faktor yang mempemgaruhi penelitian tersebut adalah :
3.7.1 Faktor kehadiran peserta penelitian
Jumlah kehadiran peserta penelitian akan mempengaruhi terhadap hasil penelitian. Untuk mengatasi akan hal tersebut, maka 2 hari sebelum pengambilan data peneliti mengadakan pertemuan dengan peserta penelitian.
3.7.2 Faktor kesungguhan
Faktor kesungguhan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian dari peserta tes yang diteliti. Maka untuk mengatasi hambatan ini peneliti memberikan motivasi kepada peserta tes agar melakukan tes dengan sunguh-sungguh.
3.7.3 Faktor kesehatan
Faktor kesehatan adalah sehat jasmani dan rohani. Kepada peserta penelitian diharapkan untuk menjaga kesehatan.
3.7.4 Faktor tempat
Faktor tempat adalah kelayakkan tempat penelitian, untuk itu peneliti memilih lapangan bolabasket SMA Negeri 1 Bawang yang dianggap layak.
3.7.5 Faktor cuaca
Faktor cuaca sangat mempengaruhi penelitian yang penulis lakukan. Karena waktu pelaksanaan penelitian dilakukan waktu musin penghujan.
3.8 Teknik Analisis Data
1. Persiapan tabel statistik 2. Langkah perhitungan statistik
[image:53.595.128.508.255.645.2]Penjabarkan hasil tes ke dalam rumus diperlukan tabel persiapan, seperti dibawah ini :
Tabel 3
TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN STATISTIK Pasangan
Subyek
KI KII D D
Total
Keterangan :
KI : Nilai kelompok eksperimen
KII : Nilai kelompok kontrol
D : Perbedaan dari tiap-tiap pasangan
d : Deviasi mean perbedaan
: Kuadrat dari deviasi mean perbedaan
Langkah berikutnya setelah data tersusun dalam tabel adalah melakukan perhitungan, sebagai langkah untuk mengolah data maka digunkan rumus t-tes
sebagai berikut :
t =
1
22 1
N N
d M
Me e
( Sutrisno Hadi, 2000:230
Keterangan :
: Mean Kelompok Eksperimen : Mean Kelompok Kontrol
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen latihan shooting dari sisi kairi ring dan sisi kanan ring untuk diketahui pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan
tembakan hukuman pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1
Bawang. Secara keseluruhan kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu
pertama adalah kegiatan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal sampel dan
sekaligus digunakan untuk membagi sampel ke dalam 2 kelompok yaitu eksperimen I
yang akan diberikan latihan tembakan dari sisi kiri ring dan kelompok eksperimen 2 yang
akan diberikan latihan tembakan dari sisi kanan ring. Pada tahap selanjutnya diberikan
program latihan shooting pada kedua kelompok sebanyak 14 kali pertemuan dan pada
tahap akhir diadakan post test untuk mengukur kemampuan shooting dari sampel setelah
mengikuti program latihan. Adapun deskripsi dari data hasil pre-test dan post-test serta
pengujian hipotesis penelitian menggunakan rumus t-test dapat disajikan sebagai berikut.
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pre-test diketahui kemampuan tembakan hukuman pada
siswa putri ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1Bawang.
Tabel: 3
Skor Hasil Pre-Test Kemampuan Tembakan Hukuman Kelompok Eksperimen 1 dan
Kelompok Eksperimen 2
Kelompok n Rata-rata Standar Deviasi Tertinggi Terendah Eksper
imen 1 Eksperimen 2
10 10
1,50 1,30
1,716 1,418
5 4
0 0
Tabel di atas terlihat bahwa rata-rata hasil pre-test kemampuan tembakan hukuman pada kelompok eksperimen 1 yang akan diberikan latihan tembakan dari sisi kiri ring sebesar 1,50 dengan standar deviasi 1,716 hasil tertinggi 5 dan hasil terendah 0. Sementara itu rata-rata hasil pre-test kemampuan tembakan hukuman pada kelompok eksperimen 2 yang akan diberikan latihan tembakan dari sisi kanan ring sebesar 1,30 dengan standard deviasi 1,418, hasil tertinggi 4 dan hasil terendah 0.
Setelah diberikan perlakukan berupa latihan tembakan dari sisi kiri ring
[image:56.595.113.517.191.611.2]Tabel: 4
Skor Hasil Post-Test Kemampuan Tembakan Hukuman Kelompok Eksperimen 1 dan
Kelompok eksperimen 2
kelompok n Rata-rata Standar Deviasi Tertinggi Terendah Eksperimen 1
Eksperimen 2 10 10
2,70 1,60
1,767 0,966
7 3
[image:57.595.114.512.194.290.2]1 0 Tabel di atas terlihat bahwa rata-rata hasil post-test kemampuan tembakan hukuman pada kelompok eksperimen 1 yang diberikan latihan tembakandari sisi kiri ring sebesar 2,70 dengan standar deviasi 1,767, hasil tertinggi 7 dan hasil terendah 1, sementara itu rata-rata hasil post-test kemampuan tembakan hukuman pada kelompok eksperimen 2 yang diberikan latihan tembakan dari sisi kanan ring sebesar 1,60 dengan standard deviasi 0,966, hasil tertinggi 3 dan hasil terendah 0.
4.1.2 Penghitungan dengan Uji - t
4.1.2.1 Uji Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2
Uji data hasil pre-test kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebelum diberikan latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring pada kelompok eksperimen 1 dan latihan tembakan hukuman dari sisi
kanan ring pada kelompok eksperimen 2 memiliki kemampuan tembakan yang sama
atau tidak. Hasil dari uji data pre-test kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2
Tabel 5
Uji Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2
Kelompok n Rata-rata thitung ttabel Keterangan
Eksperimen 1 10 1,50
1,50 2.262
Tidak berbeda signifikan
[image:58.595.110.515.158.647.2]Eksperimen 2 10 1,30
Tabel tersebut menyatakan bahwa nilai thitung 1,50< ttabel 2,262 untuk 5%
dengan dk = 9, yang berarti tidak ada pengaruh data hasil pre-test kelompok eksperinen 1 dan kelompok eksperimen 2. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa sebelum
diberikan latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring pada kelompok eksperimen 1 dan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring pada kelompok eksperimen 2 keduanya memiliki kemampuan tembakan hukuman yang sama atau sepadan.
4.1.2.2 Uji Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2
Uji data hasil pre-test dan post-test kelompok eksperimen dimaksudkan
untuk mengetahui apakah latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring berpengaruh terhadap kemampuan tembakan hukumanatau tidak. Hasil dari uji data pre-test dan
Tabel 6
Uji Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen 1
Data n Rata-rata thitung ttabel Keterangan
Pre Test 10 1,50
4,13 2.262
Berbeda signifikan
Post Test 10 2,70
Tabel tersebut menyatakan bahwa nilai thitung 4,13> ttabel 2,262 untuk
5% dengan dk = 9, yang berarti ada pengaruh data hasil pre-test dan post-test kelompok eksperimen 1. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa latihan tembakan hukuman dari
sisi kiri ring berpengaruh terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang.
4.1.2.3 Uji Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen 2
Uji data hasil pre-test dan post test kelompok kontrol dimaksudkan untuk mengetahui apakah latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring berpengaruh terhadap kemampuan tembakan hukuman atau tidak. Hasil dari uji data pre-test dan
post-test kelompok eksperimen 2 dapat diringkas pada tabel berikut: Tabel 7
Uji Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen 2
Data N Rata-rata thitung ttabel keterangan
Pre Test 10 1.30
1,00 2.262
Tidak berbeda signifikan
[image:59.595.112.517.167.715.2]Post Test 10 1,60
Tabel tersebut menyatakan bahwa nilai thitung 1,00< ttabel 2.262 untuk 5%
kelompok ekpserimen 2. Dapat dijelaskan bahwa latihan tembakan hukuman dari sisi
kanan ring tidak berpengaruh terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa
peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang.
4.1.2.4 Uji Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2
Uji data hasil post-test antara kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh latihan tembakan hukuman dari sisi kiri ring dan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring. Hasil dari uji data post-test kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 dapat diringkas pada tabel berikut:
[image:60.595.114.511.282.563.2]Tabel 8
Uji Hasil Post-test Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2
Kelompok N Rata-rata thitung ttabel keterangan
Eksperimen 1 10 2,70
2,28 2,262
Berbeda signifikan
Eksperimen 2 10 1,60
Tabel tersebut menyatakan bahwa nilai thitung 2,28> ttabel 2,262 untuk 5%
dengan dk = 9, hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara data post-test
kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2. Dengan demikian dapat
dijelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara latihan tembakan hukuman dari
sisi kiri ring dan dari sisi kanan ring terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang.
kelompok yang dilatih tembakan hukuman dari sisi kiri ring lebih tinggi dari pada kemampuan latihan tembakan hukuman dari sisi kanan ring. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik daripada latihan
tembakan hukuman dari sisi kanan ring terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA Negeri 1 Bawang.
4.2 Pembahasan
Tembakan hukuman atau freethrow adalah tembakan yang dilakukan pada saat pemain tersebut mendapatkan kesalahan yang dilakukan pemain lawan pada permainan bolabasket. Tembakan hukuman dilakukan di belakang garis tembakan hukuman yang biasa disebut dengan keyhole area karena garisnya berbentuk seperti lubang kunci. Dalam melaksanakan latihan shooting, peneliti membagi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 melakukan tembakan dari sisi kiri ring dan eksperimen 2 melakukan tembakan dari sisi kanan ring.
4.2.1 Pengaruh latihan tembakan dari sisi kiri ring.
Hasil penelitian yang dilakukan di SMA N 1Bawang menunjukkan bahwa latihan tembakan yang dilakukan dari sisi kiri ring memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap hasil tembakan hukuman tembakan bebas. Hal itu disebabkan karena latihan tembakan dilakukan dari sisi yang berbeda tetapi dengan jarak yang sama antara jarak tembakan hukuman yang sebenarnya.
Salah satu faktor yang menentukan untuk menghasilkan tembakan dalam permainan bolabasket dipengaruhi oleh ketepatan atau acuracy. Semakin besar kekuatan yang dibutuhkan, maka akan semakin besar daya dorong bola ke atas sebelum lengan mendorong bola ke depan. Dengan diberikan gaya dorong ke atas dan ke depan tersebut maka laju bola ke dalam ring basket akan melengkung atau membentuk sudut parabol sehingga kemungkinannya untuk masuk dalam ring basket akan lebih besar. Hal itu dapat dilakukan pada tembakan dari sisi kiri ring. Selain itu dari sisi kiri lebih mudah melakukan tembakan karena pundak kanan lebih dekat dengan papan pantul..
4.2.2 Pengaruh latihan tembakan dari sisi kanan ring.
akan melengkung atau membentuk sudut parabola sehingga kemungkinannya untuk masuk dalam ring basket akan lebih besar.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
5.1.1 Ada pengaruh latihan tembakan dari sisi kiri ring terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket putra SMA Negeri 1 Bawang.
5.1.2 Tidak terdapat pengaruh latihan tembakan dari sisi kanan ring terhadap kemampuan tembakan hukuman pada siswa putri ekstrakurikuler bolabasket putra SMA Negeri 1 Bawang.
5.1.3 Latihan tembakan dari sisi kiri ring lebih baik dalam meningkatkan kemampuan tembakan hukuman dibandingkan latihan tembakan dari sisi kanan ring.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan penelitian di atas, penulis mengajukan saran:
5.2.1 Bagi pelatih atau pembina ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 1 Bawang ataupun di SMA atau sekolah-sekolah lainnya diharapkan dalam melatih kemampuan tembakan hukuman sebaiknya dilakukan dari sisi kiri ring karena terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan tembakan hukuman dibandingkan latihan tembakandari sisi kanan ring.
DAFTAR PUSTAKA
A. Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Bola Besar. Jakarta : Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependudukan
Danny Kosasih. 2008. Fundamental Basket Ball, First Step To Win. Semarang : Karangturi Media. Yayasan Pendidikan Nasional Karangturi
Dwi Agus Widyarto. 2010. Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Secara Langsung Dan Bertahap Dengan Sudut 450 Terhadap Hasil Tembakan Hukuman
Dalam Permainan Bola Basket Siswa Ekstrakurikuler Putra SMA N 2
Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. FIK UNNES.
FIK.UNNES. 2009.PedomanPenyusunanSkripsiMahasiswa Program Strata 1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.Semarang : FIK UNNES
Imam Sodikun. 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
M. Sajoto. 1969. Permainan Bola Basket. Semarang. STO Semarang
... 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Jakarta : Depdikbud
Orison swett mareden. 2008. Mutiara Penggugah Hati. Jawa Tengah : Pustaka Kauna
PB. PERBASI. 2006. Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : Perbasi
... 2008. Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : Perbasi
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Pene