TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP KARYAWATI PT BANK SUMUT CABANG UTAMA TENTANG DISMENOREA
OLEH :
INDAH PRAMITA SARI NIM : 070100068
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP KARYAWATI PT BANK SUMUT CABANG UTAMA TENTANG DISMENOREA
”Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”
OLEH :
INDAH PRAMITA SARI NIM : 070100068
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP KARYAWATI PT BANK SUMUT CABANG UTAMA TENTANG DISMENOREA
Nama : Indah Pramita Sari NIM : 070100068
Pembimbing Penguji I
(dr. M. Fidel Ganis Siregar, SpOG) (dr. Dewi Masyitah Darlan, DAP&E,MPH )
NIP. 196405301989031019 NIP. 19740730 2001122 003
Penguji II
( dr. Zulfikar Lubis,Sp.PK)
NIP. 130 139 215
Medan, 29 November 2010 Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
NIP.19540220 198011 1 001
ABSTRAK
Dismenorea adalah rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi, ditandai dengan nyeri kram di perut bawah. Pada umumnya banyak wanita yang bermasalah dengan dismenorea/nyeri saat menstruasi, bagi mereka dismenorea merupakan siksaan psikis. Karena kurangnya pengetahuan medis, sebagian besar wanita belum mengetahui faktor-faktor lain penyebab dismenorea. Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap karyawati tentang dismenorea.
Penelitian ini menggunakan metode “Deskriptif”. Penelitian dilakukan pada bulan agustus sampai bulan september 2010 di PT Bank Sumut Cabang Utama, dengan menggunakan teknik stratified random sampling, sampel yang digunakan 80 orang, yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner, kemudian hasil ditabulasi dan dilakukan pengolahan pada tiap-tiap jawaban. Skor masing-masing kemudian dianalisa, yang hasilnya dihasilkan dalam bentuk presentase, kemudian diinterpretasikan dengan skala kualitatif dengan kriteria baik (66-100%), cukup (30-65%), kurang (<30%).
Setelah dilakukan penelitian didapatkan data dari 80 responden mengenai tingkat pengetahuan dan sikap karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama tentang dismenorea. Dengan hasil rata-rata adalah baik (93,8%) untuk tingkat pengetahuan dan sikap.
Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dan sikap karyawati adalah baik, karena mereka sudah memikirkan pentingnya kesehatan. Untuk itu tetap akan dilakukan penyuluhan tentang dismenorea agar karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama lebih banyak membaca dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan mereka agar lebih baik lagi.
ABSTRACT
Dysmenorrheal is a painful during the menstruation that indicated by the cramps pain the lower abdomen. Generally, more of the women who have problem with dysmenorrheal in menstruation where the dysmenorrheal is a psyches mistreatment. For the lower of medical knowledge, more of women have not yet know the other factors of dysmenorrheal. Based on the problem, a research was conducted in order to know the knowledge level and attitude of employee about dysmenorrheal.
This researchapplies the descriptive method. This research was conducted since August up to September 2010 at PT Bank Sumut, Main Branch using the stratified random sampling with 80 samples that fulfill the inclusion criteria. The data was collected by questionnaire and the data was tabulated and processed for each answers. The scores was analyzed and the results is presented in the percentage, and interpreted by qualitative scale with good criteria (66-100%), medium (30-65%) and lower (<30%).
Based on researchindictes that of 80 respondents on the kowedge level and the attitude of employee of PT Bank Sumut, Main Branch about dysmenorrheal. The average results is good (93,8%) for the level of knowledge and attitude.
Based on the research indicated that the knowledge level and attitude of employee is good because they understanding the importance of health. Therefore it need and ex tension about dysmenorrheal to enable the employe of PT Bank Sumut,Main Branchread more and find information from any sources to increase their knowledge for better.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Karya tulis ilmiah ini berjudul “TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP
KARYAWATI PT BANK SUMUT CABANG UTAMA TENTANG DISMENOREA”. Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis
banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak dr. M Fidel Ganis Siregar, SpOG, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Bapak dr. Dewi Masyita Darlan, DAP&E,MPH dan bapak dr. Zulfikar Lubis,Sp.PK, selaku Dosen Penguji yang telah menguji dan telah memberi masukan tentang proposal dan hasil penelitian saya.
4. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga saya persembahkan kepada kedua orang tua penulis, ayahanda dr.Hakimi,SpA(K) dan ibunda Almh. Sri Endang Setiowati atas doa, perhatian dan dukungan yang tak putus-putusnya sebagai bentuk kasih sayang kepada penulis.
yang tiada hentinya kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Seluruh Karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama yang telah meluangkan waktu untuk menjawab kuesioner pada penelitian ini.
8. Teman-teman terdekat saya Meriza, Dina, Herwindo, Adelia, Adit, dan Fadil. Teman-teman sekelompok KTI saya Isra’, Doni, dan Dadan. Dan Seluruh teman-teman Stambuk 2007 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.
Medan, 29 November 2010 Penulis,
Indah Pramita Sari
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR SINGKATAN... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Rumusan Masalah... 2
1.3. Tujuan Penelitian... 2
1.4. Manfaat Penelitian... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 4
2.1. Siklus Menstruasi... 4
2.2. Dismenorea... 5
2.2.1 Definisi... 5
2.2.2 Epidemiologi... 6
2.2.3 Klasifikasi... 6
2.2.4 Etiologi... 7
2.2.5 Faktor risiko... 8
2.2.7 Diagnosa... 9
2.2.8 Penanganan... 11
2.3. Tingkat Pengetahuan dan Sikap... 12
2.3.1 Tingkat Pengetahuan... 12
2.3.2 Sikap... 14
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 15
3.1. Kerangka Konsep Penelitian... 15
3.2. Definisi Operasional... 15
BAB 4 METODE PENELITIAN... 17
4.1. Jenis Penelitian... 17
4.2. Lokasi dan Waktu penelitian... 17
4.2.1 Lokasi Penelitian... 17
4.2.2 Waktu Penelitian... 17
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian... 17
4.3.1 Populasi... 17
4.3.2 Sampel... 18
4.3.3 Faktor Inklusi dan Eksklusi... 18
4.4. Teknik Pengumpulan Data... 19
4.4.1 Data Primer... 19
4.4.2 Data sekunder... 19
4.4.3 Uji Validitas dan Reabilitas... 19
BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN………. 15
5.1. Hasil Penelitian ……… 21
5.1.1.Deskripsi Lokasi ……….. 21
5.1.2.Deskripsi Responden ………... 21
5.1.3.Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden………. 22
5.1.4.Distribusi Sikap Responden……….. 24
5.2. Pembahasan ……… 28
5.2.1 Tingkat Pengetahuan………. 28
5.2.2 Sikap………. 29
BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN ……… 31
6.1. Kesimpulan ………. 31
6.2. Saran ……… 32
DAFTAR PUSTAKA... 33
Daftar Tabel
Nomor Judul Halaman
2.2. Perbedaan gambaran klinis dismenorea primer dan sekunder 10
4.1 Uji Validitas dan Reabilitas 20
5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur 22
5.2 Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel tingkat 22
pengetahuan 5.3 Gambaran tingkat pengetahuan responden tentang dismenorea 23
5.4 Gambaran umur responden terhadap tingkat pengetahuan 24
5.5 Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap 25
5.6 Gambaran sikap responden tentang dismenorea 26
5.7 Gambaran umur responden terhadap sikap 27
Daftar Gambar
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1. Kadar hormon dan perubahan endometrium selama 5 siklus menstruasi
Daftar Singkatan
GnRH : Gonadotropin releasing hormone LH : Luteinizing hormone
FSH : Follicle stimulating hormone HCG : Human chorionic gonadotropin PGF2α : Prostaglandin F2α
PGE2 : Prostaglandin E2 PGG2 : Prostaglandin G2 PGH2 ; Prostaglandin H2
Daftar Lampiran
Nomor Judul
ABSTRAK
Dismenorea adalah rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi, ditandai dengan nyeri kram di perut bawah. Pada umumnya banyak wanita yang bermasalah dengan dismenorea/nyeri saat menstruasi, bagi mereka dismenorea merupakan siksaan psikis. Karena kurangnya pengetahuan medis, sebagian besar wanita belum mengetahui faktor-faktor lain penyebab dismenorea. Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap karyawati tentang dismenorea.
Penelitian ini menggunakan metode “Deskriptif”. Penelitian dilakukan pada bulan agustus sampai bulan september 2010 di PT Bank Sumut Cabang Utama, dengan menggunakan teknik stratified random sampling, sampel yang digunakan 80 orang, yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner, kemudian hasil ditabulasi dan dilakukan pengolahan pada tiap-tiap jawaban. Skor masing-masing kemudian dianalisa, yang hasilnya dihasilkan dalam bentuk presentase, kemudian diinterpretasikan dengan skala kualitatif dengan kriteria baik (66-100%), cukup (30-65%), kurang (<30%).
Setelah dilakukan penelitian didapatkan data dari 80 responden mengenai tingkat pengetahuan dan sikap karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama tentang dismenorea. Dengan hasil rata-rata adalah baik (93,8%) untuk tingkat pengetahuan dan sikap.
Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dan sikap karyawati adalah baik, karena mereka sudah memikirkan pentingnya kesehatan. Untuk itu tetap akan dilakukan penyuluhan tentang dismenorea agar karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama lebih banyak membaca dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan mereka agar lebih baik lagi.
ABSTRACT
Dysmenorrheal is a painful during the menstruation that indicated by the cramps pain the lower abdomen. Generally, more of the women who have problem with dysmenorrheal in menstruation where the dysmenorrheal is a psyches mistreatment. For the lower of medical knowledge, more of women have not yet know the other factors of dysmenorrheal. Based on the problem, a research was conducted in order to know the knowledge level and attitude of employee about dysmenorrheal.
This researchapplies the descriptive method. This research was conducted since August up to September 2010 at PT Bank Sumut, Main Branch using the stratified random sampling with 80 samples that fulfill the inclusion criteria. The data was collected by questionnaire and the data was tabulated and processed for each answers. The scores was analyzed and the results is presented in the percentage, and interpreted by qualitative scale with good criteria (66-100%), medium (30-65%) and lower (<30%).
Based on researchindictes that of 80 respondents on the kowedge level and the attitude of employee of PT Bank Sumut, Main Branch about dysmenorrheal. The average results is good (93,8%) for the level of knowledge and attitude.
Based on the research indicated that the knowledge level and attitude of employee is good because they understanding the importance of health. Therefore it need and ex tension about dysmenorrheal to enable the employe of PT Bank Sumut,Main Branchread more and find information from any sources to increase their knowledge for better.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dismenorea adalah rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi, ditandai dengan nyeri kram di perut bawah. Maka istilah dismenorea hanya dipakai jika nyeri haid demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari. Dismenorea umumnya pada usia 15-25 tahun. Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, maka mudah timbul dismenore (Simanjuntak, 2007).
Dismenorea dapat mempengaruhi lebih dari setengah wanita haid, dan prevalensi yang dilaporkan telah sangat bervariasi. Sebuah survei dari 113 pasien dalam praktek pengaturan keluarga menunjukkan prevalensi dismenorea adalah 29%-44%. Pasien melaporkan nyeri saat haid, dimana sebanyak 12% nyeri haid sudah parah, 37% nyeri haid sedang, dan 49% nyeri haid masih ringan.. Dismenorea menyebabkan 14% dari pasien sering ketidakhadiran di sekolah atau tidak menjalani kegiatan (Karim, 2009).
Dismenorea dibagi menjadi dismenorea primer dan sekunder. Dismenorea primer terjadi segera setelah menarche biasanya pada 6 sampai 12 bulan pertama, karakteristik nyeri selalu sama setiap siklus menstruasi dan selalu berhubungan dengan siklus ovulasi sedangkan dismenorea sekunder terjadi pada semua umur, dimana rasa nyeri semakin bertambah seiring bertambahnya umur dan memburuk seiring dengan waktu. Karakteristik nyeri berbeda-beda pada setiap siklus menstruasi dimana nyeri menstruasi terjadi berhubungan dengan kelainan patologis panggul (Reddish, 2006).
behaviour). Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting) daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2007).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian ringkas dalam latar belakang diatas, dapat dirumuskan pernyataan penelitian sebagai berikut :
Bagaimanakah tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswi tentang dismenorea?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisa tingkat pengetahuan dan sikap karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama tentang dismenorea.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
• Untuk meningkatkan pengetahuan karyawati dalam mengahadapi masalah dismenorea.
• Untuk memperbaiki sikap karyawati dalam mengahadapi masalah
dismenorea
1.4. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap saat terjadinya dismenorea. Serta memberikan informasi kepada karyawati tentang dimenorea.
2. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan masukan tentang dismenorea.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Siklus Menstruasi
Menstruasi merupakan suatu hal yang berulang, akibat adanya interaksi hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus, hipofise dan ovarium. Lamanya siklus menstruasi adalah jumlah hari mulai hari pertama keluarnya darah sampai menstruasi pada siklus berikutnya. Rata-rata lama siklus menstruasi 25 sampai 31 hari dengan rata-rata keluarnya darah 3 sampai 7 hari dan kehilangan darah 30 sampai 40 ml ( Mayo, 1998; Braverman dan Sondhelmer, 1997).
Siklus menstruasi dapat dibedakan menjadi 2 fase yakni fase folikular atau proliferatif dan fase luteal atau sekresi. Fase folikular atau proliferatif disebut juga fase estrogen, dimulai pada hari ke-5 setelah menstruasi dan berlangsung selama 11 hari. Pelepasan gonadotropin releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus menstimulasi kelenjar hipofise mensekresi luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) yang kemudian menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium. Folikel ini dominan menghasilkan estrogen yang merangsang pertumbuhan endometrium. Sel stroma dan sel epitel berproliferasi dengan cepat sehingga memicu terjadinya ovulasi (Khan-sabir dan Carr, 2008; Jabbour et al, 2006).
Sondhelmer, 1997; Jabbour et al, 2006). Gambar di bawah ini memperlihatkan perubahan kadar hormon dan endometrium yang terjadi selama siklus menstruasi normal.
Gambar 2.1.Kadar hormon dan perubahan endometrium selama siklus menstruasi Sumber: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall, 1997
2.2. Dismenorea
2.2.1 Definisi Dismenorea
2.2.2 Epidemiologi Dismenorea
Dismenorea dapat mempengaruhi lebih dari setengah wanita haid, dan prevalensi yang dilaporkan telah sangat bervariasi. Sebuah survei dari 113 pasien dalam praktek pengaturan keluarga menunjukkan prevalensi dismenorea adalah 29%-44%, wanita berusia 18-45 tahun telah dilaporkan memiliki angka prevalensi tertinggi yaitu 90%. Klein dan Litt melaporkan, prevalensi dismenorea pada remaja umur 12-17 tahun adalah 59,7% (Karim, 2009).
Pasien melaporkan nyeri saat haid, dimana sebanyak 12% nyeri haid sudah parah, 37% nyeri haid sedang, dan 49% nyeri haid masih ringan. Dismenorea menyebabkan 14% dari pasien sering ketidakhadiran di sekolah atau tidak menjalani kegiatan. Meskipun remaja kulit hitam tidak melaporkan kejadian peningkatan dismenorea, mereka tidak hadir di sekolah lebih sering (23,6%) dibandingkan remaja kulit putih(12,3%), bahkan setelah disesuaikan untuk status sosial ekonomi (Karim, 2009).
Studi prevalensi di Thailand melaporkan kejadian dismenorea adalah 84,2% pada remaja perempuan pubertas. Jumlah ketidakhadiran di sekolah sebesar 21,1% yang dihubungkan dengan beratnya gejala (Tangchai et al, 2004).
2.2.3 Klasifikasi Dismenorea
Dismenorea diklasifikasi menjadi 2 bagian yaitu dismenorea primer dan sekunder.
1. Dismenorea primer adalah nyeri haid yang di jumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata (Simanjuntak, 2007). Pada dismenorea primer, nyeri haid tidak berhubungan dengan patologi pelvis secara makroskopis (Kamir, 2009). Dismenorea primer biasanya setelah 6 sampai 12 bulan setelah menarche. Oleh karena itu, siklus haid pada bulan pertama setelah menarche
haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya (Simanjuntak, 2007).
2. Dismenorea sekunder adalah nyeri haid yang di jumpai dengan adanya kelainan pada alat-alat genital yang nyata (Simanjuntak, 2007). dismenorea sekunder terjadi pada semua umur, dimana rasa nyeri semakin bertambah seiring bertambahnya umur dan memburuk seiring dengan waktu. Karakteristik nyeri berbeda-beda pada setiap siklus menstruasi dimana nyeri menstruasi terjadi berhubungan dengan kelainan patologis panggul (Reddish, 2006).
2.2.4 Etiologi dismenorea
Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab dismenorea primer tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti. Rupanya beberapa faktor memegang peranan sebagai penyabab dismenorea primer antara lain:
1. Faktor kejiwaan dimana pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid maka mudah timbul dismenore (Simanjuntak, 2007).
2. Faktor konstitusi, faktor ini yang erat hubungannya dengan faktor tersebut diatas, dapat juga menurunkan ketahanan terhadapa rasa nyeri. Faktor-faktor seperti anemia, penyakit menahun, dan sebagainya dapat mempengaruhi timbulnya dismenore (Simanjuntak, 2007).
dismenore. Banyak wanita menderita dismenore tanpa stenosis servikalis dan tanpa uterus dalam hiperantefleksi. Sebaliknya, terdapat banyak wanita tanpa keluhan dismenorea, walaupun ada stenosis servikalis dan uterus terletak dalam hiperantefleksi atau hiperretrofleksi. Mioma submukosum bertangkai atau polip endometrium dapat menyebabkan dismenore karena otot-otot uterus berkontraksi keras dalam usaha untuk mengeluarkan kelainan tersebut (Simanjuntak, 2007).
4. Faktor endokrin, pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan. Faktor endokrin mempunyai hubungan dengan soal tonus dan kontraktilitas otot usus. Novak dan Reynolds yang melakukan penelitian pada uterus kelinci berkesimpulan bahwa hormon estrogen merangsang kontraktilitas uterus, sedangkan hormon progesteron menghambat atau mencegahnya. Tetapi, teori ini tidak dapat menerangkan fakta mengapa tidak timbul rasa nyeri pada perdarahan disfungsional anovulatoar, yang biasanya bersamaan dengan kadar estrogen yang berlebihan tanpa adanya progesteron (Simanjuntak, 2007). 5. Faktor alergi, teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi
antara dismenore dengan urtikaria, migraine atau asma bronkhiale. Smith menduga bahwa sebab alergi ialah toksin haid (Simanjuntak, 2007).
Penyebab dari dismenorea sekunder adalah pemakaian alat kontrasepsi, adenomiosis, uterine myoma (fibroid), polip rahim, adhesi, kelainan bawaan sistem mullerian , striktur atau stenosis serviks, kista ovarium, pelvic congestion syndrome, Allen-Masters syndrome, Mittelschmerz (nyeri pertengahan siklus ovulasi) dan sakit psikogenik (Kamir, 2009).
2.2.5 Faktor Risiko Dismenorea
dengan dismenore. Obesitas dan penggunaan alkohol juga dihubungkan dengan terjadinya dismenore primer (Lefebvre et al, 2005). Wang L dkk melaporkan hubungan yang bemakna antara stres dengan peningkatan insiden beratnya gejala dismenore yang terjadi (Wang et al, 2004).
2.2.6 Patofisiologi Dismenorea primer
Dismenorea primer adalah rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi dan selalu berhubungan dengan siklus ovulasi disebabkan oleh kontraksi dari miometrium yang diinduksi oleh prostaglandin tanpa adanya kelainan patologis pelvis (Speroff dan Fritz, 2005; Polaneczky dan Siap, 1992). Pada remaja dengan dismenorea primer akan dijumpai peningkatan prostaglandin oleh endometrium dengan pelepasan yang terbanyak selama menstruasi didapat pada 48 jam pertama dan berhubungan dengan beratnya gejala yang terjadi (Speroff dan Fritz, 2005; Mayo, 1997).
Prostaglandin F2α (PGF2α) adalah perantara yang paling berperan dalam terjadinya dismenorea primer. Prostaglandin ini merupakan stimulan kontraksi miometrium yang kuat serta efek vasokonstriksi pembuluh darah. Peningkatan
PGF2α dalam endometrium diikuti dengan penurunan progesteron pada fase luteal
membuat membran lisosomal menjadi tidak stabil sehingga melepaskan enzim lisosomal. Pelepasan enzim ini menyebabkan pelepasan enzim phospholipase A2 yang berperan pada konversi fosfolipid menjadi asam arakidonat dan selanjutnya
menjadi PGF2α dan prostaglandin E2 (PGE2) melalui siklus endoperoxidase dengan
perantara prostaglandin G2 (PGG2) dan prostaglandin H2 (PGH2). Peningkatan kadar prostaglandin ini mengakibatkan peningkatan tonus miometrium dan kontraksi uterus yang berlebihan sehingga menyebabkan nyeri pada saat menstruasi (Braverman dan Sondhelmer, 1997; Mclachlan et al, 2002).
2.2.7 Diagnosa Dismenorea primer
perdarahan diantara siklus menstruasi, hubungannya dengan aktivitas fisik dan social, beratnya nyeri, dan riwayat seksualitas sebelumnya. Nyeri yang terjadi harus dijelaskan mengenai tipe, lokasi, penjalaran, dan hubungannya dengan gejala lain (Levabvre et al, 2005).
Dismenorea primer umumnya terjadi 6 sampai 12 bulam setelah menarche. Nyeri kram di perut bawah dan menjalar kearah paha dan daerah pinggang merupakan gejala yang tersering. Sakit kepala, mual, muntah, konstipasi atau diare, dan muntah kadang dapat terjadi. Karakteristik nyeri dijumpai pada hari pertama dari menstruasi, bersamaan dengan keluarnya darah menstruasi. Gejala puncaknya dalam 24 jam dan menghilang setelah 2 hari (Proctor dan Farquhar, 2006; Reddish, 2006). Perbedaan gambaran klinis dismenorea primer dan sekunder seperti terlihat pada tabel berikut .
Tabel 2.2. Perbedaan gambaran klinis dismenorea primer dan sekunder
Dismenorea primer Dismenorea sekunder
Onset singkat setelah menarche Onset dapat terjadi kapan saja setelah menarche
Nyeri kram di perut bawah atau pelvis dengan awal keluarnya darah selama 8-72 jam
Waktu dari nyeri berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi
Pola nyeri sama setiap siklus Memburuk setiap waktu, dapat unilateral, dapat memburuk pada waktu berkemih Nyeri pada paha dan pinggang, sakit
kepala, diare, mual dan muntah dapat dijumpai
Dijumpai gejala ginekologi: dispareunia dan menorragia
Pemeriksaan laboratorium dan radiologis tidak dibutuhkan dalam mendiagnosis dismenorea primer. Pemeriksaan yang mendetail hanya dilakukan bila dari gejala klinis disangkakan suatu dismenore sekunder (Levabvre et al, 2005).
2.2.8 Penanganan Dismenorea
Untuk penanganan pada penderita dismenorea, awalnya diperlukan penerangan dan nasihat. Dimana perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita. Nasihat-nasihat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna. Kadang-kadang diperlukan psikoterapi (Simanjuntak, 2007) .
Tujuan pengobatan dismenorea primer adalah mengurangi nyeri atau gejala yang timbul oleh karena peningkatan produksi prostaglandin (Proctor dan Farquhar, 2006), sehingga pemberian obat yang menghambat sintesis prostaglandin dan mempunyai efek analgesik merupakan pilihan (Kamir, 2009).
Pengobatan dengan menggunakan analgesik, NSAID dan penghambatan spesifik COX-2 bekerja dengan mengurangi aktifitas cyclo-oxygenase sehingga menghambat produksi prostaglandin, sedangkan kontrasepsi oral bekerja dengan menghambat terjadinya ovulasi (Proctor dan Farquhar, 2006). Penghambat spesifik COX-2 yang sudah dilaporkan adalah rofecoxib (Morrison et al, 1999) dan valdecoxib (Daniels et al, 2002). Pada pemberian kontrasepsi oral dosis rendah menunjukkan perbaikan dismenore dihubungkan dengan rasa nyeri yang terjadi (Davis et al, 2005).
39°C selama 12 jam terbukti efektifnya dengan penggunaan ibuprofen (Proctor dan Fraquhar, 2006).
Studi acak tersamar ganda manfaat obat tradisional cina (Si Wu Tang) di Taiwan mendapatkan hasil tidak berbeda bermakna dibanding plasebo dalam mengurangi dismenorea yang terjadi (Liang et al, 2007). Pengobatan dismenore secara akupunktur terbukti efektif pada penderita yang sudah tidak respon terhadap NSAID dan kontrasepsi oral (Junizar et al, 2001; Lorno et al, 2008).
Pengobatan dismenorea sekunder melibatkan koreksi penyebab organik yang mendasari. Langkah-langkah khusus yang dilakukan adalah tindakan pembedahan, mungkin diperlukan untuk mengobati patologi pelvis (misalnya, endometriosis) dan untuk memperbaiki dismenorea yang terkait. Agen analgesik sebagai terapi tambahan (Kamir, 2009).
2.3. Tingkat pengetahuan dan sikap 2.3.1 Tingkat pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata prilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Penelitian Rogers (1947) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:
a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewti tahap-tahap tersebut (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yakni:
1. Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, san sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
2.3.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yakni kepercayaan terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek, dan kecendrungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni
1. Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).
2. Merespons (responding) , dimana memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (valuing) mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah:
Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian
3.2. Variabel dan Definisi Operasional
1. Definisi operasional:
Tingkat pengetahuan adalah tingkatan hasil ’tahu’ yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.
Dismenore adalah rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi, ditandai dengan nyeri kram di perut bawah.
Karyawati adalah wanita yang bekerja pada suatu instansi atau perusahaan 2. Cara pengukuran : angket.
3. Alat ukur : kuesioner, pertanyaan yang diajukan sebanyak 14 pertanyaan.
• 10 pertanyaan untuk variabel pengetahuan, dengan 3 pilihan jawaban (benar, salah dan tidak mengerti)
Tingkat Pengetahuan Karyawati
Dismenorea
a. Jawaban yang benar diberi skor 3 b. Jawaban yang salah diberi skor 2
c. Jawaban yang tidak mengerti diberi skor 1
• 10 pertanyaan untuk variabel sikap, dengan 3 pilihan jawaban (setuju, kurang setuju, dan tidak setuju ).
a. Sikap positif atau mendukung, hasil ukurnya bila Setuju = 3, Kurang Setuju= 2, Tidak Setuju= 1
b. Sikap negatif atau tidak mendukung, hasil ukurnya bila Setuju= 1, Kurang Setuju= 2, Tidak Setuju = 3
4. Kategori : Baik (total skor 10-14), Cukup (total skor 5-9) dan Kurang (total skor <5) (Arikunto 2005).
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Kelebihan rancangan studi Cross Sectional ini adalah relatif mudah, murah, dan hasilnya dapat cepat diperoleh. Kekurangannya ialah sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di PT Bank Sumut Cabang Utama. Lokasi ini dipilih karena kurangnya pengetahuan dan informasi tentang dismenorea.
4.2.2. Waktu Penelitian.
Penelitian ini diperkirakan mulai dari bulan Juli 2010 sampai dengan bulan September 2010.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawati PT Bank Sumut. Populasi berjumlah 100 orang.
4.3.2. Sampel
Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling dengan studi deskriptif. Yaitu sampel dipilih secara acak untuk setiap strata,
Rumus :
4.3.3. Faktor inklusi dan Faktor eksklusi Faktor inklusi
Seluruh karyawati PT Bank Sumut.
Faktor Eksklusi
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan terdiri dari: 4.4.1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden. Kemudian kuesioner yang telah diisi dikumpulkan dan dicek kelengkapannya oleh peneliti untuk diolah dan dianalisis.
4.4.2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari karyawati PT Bank Sumut
4.4.3. Uji Validitas dan reliabilitas
Tabel 4.1. Uji validitas dan reliabilitas keusioner
Variabel Nomor
pertanyaan
Total
Pearson
Correlation
Status Alpha Status
Pengetahuan 1 0,729 Valid 0,747 Reliabel
2 0,592 Valid Reliabel
3 0,480 Valid Reliabel
4 0,833 Valid Reliabel
5 0,534 Valid Reliabel
6 0,628 Valid Reliabel
7 0,592 Valid Reliabel
Sikap 1 0,741 Valid 0,774 Reliabel
2 0,710 Valid Reliabel
3 0,681 Valid Reliabel
4 0,816 Valid Reliabel
5 0,710 Valid Reliabel
6 0,546 Valid Reliabel
7 0,746 Valid Reliabel
4.5. Metode analisis data
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Sumut Cabang Utama yang bertempat di jalan Imam Bonjol No.18 Medan, Indonesia. PT Bank Sumut Cabang Utama ini dibuka pada tanggal 4 November 1961, yang memiliki batas wilayah:
a. Sebelah utara : jl. H. Zainul Arifin Medan b. Sebelah timur : jl. Diponegoro Medan c. Sebelah selatan : jl. Tengku Daud Medan d. Sebelah barat : jl. Imam Bonjol Medan
Direktur PT Bank Sumut Cabang Utama tahun 2010 dipimpin oleh H.Gus Irawan Pasaribu,SE. Bank ini memiliki beberapa bagian yaitu Marketing, SDM, Back Office, Front Liner, Akuntansi, Pemasaran, Operasional, Manajemen Trainer, Kredit, dan Financial.
5.1.2. Deskripsi Karateristik Responden
Hasil penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan dan Sikap Karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama“, kuesioner diberikan kepada 80 orang karyawati. Gambaran karakteristik responden yang diamati yaitu pengetahuan dan sikap para karyawati tentang dismenorea.
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur
Umur Frekuensi %
25-29 47 58,8
30-35 33 41,3
Total 80 100
5.1.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden
Setelah dilakukan penelitian dengan metode cross-sectional menggunakan instrumen kuesioner, didapatkan distribusi gambaran tingkat pengetahuan Karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama tentang Dismenorea pada tabel 5.3
Tabel 5.2. Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel tingkat pengetahuan usia diatas 30 tahun
Pada pertanyaan nomor 1, persentase terbesar sampel 48 orang (60,0%) dengan jawaban pertanyaan benar dan terkecil 3 orang (3,8%) dengan jawaban pertanyaan salah. Pada pertanyaan nomor 2, persentase terbesar sampel 59 orang (73,8%) dengan jawaban pertanyaan benar dan terkecil 8 orang (10%) dengan jawaban pertanyaan tidak tahu. Pada pertanyaan nomor 3, persentase terbesar sampel 41 orang (51,3%) dengan jawaban pertanyaan tidak tahu dan terkecil 8 orang (10%) dengan jawaban pertanyaan salah.
Pada pertanyaan nomor 4, persentase terbesar sampel 40 orang (50%) dengan jawaban pertanyaan tidak tahu dan terkecil 14 orang (17,5%) dengan jawaban pertanyaan salah. Pada pertanyaan nomor 5, persentase terbesar sampel 52 orang (65%) dengan jawaban pertanyaan benar dan terkecil 10 orang (12,5%) dengan jawaban pertanyaan salah. Pada pertanyaan nomor 6, persentase terbesar sampel 60 orang (75%) dengan jawaban pertanyaan benar dan terkecil 8 orang (10%) dengan jawaban pertanyaan salah. Pada pertanyaan nomor 7, persentase terbesar sampel 62 orang (77,5%) dengan jawaban pertanyaan benar dan terkecil 8 orang (10 %) dengan jawaban pertanyaan salah.
Tabel 5.3 Gambaran tingkat pengetahuan responden tentang dismenorea
Pengetahuan Frekuensi %
Baik 75 93,8
pengetahuan dengan kategori ”cukup” adalah sebesar 6,3% tingkat pengetahuan dengan kategori ”kurang” adalah sebesar 0%.
Distribusi frekuensi umur responden terhadap tingkat pengetahuan tentang dismenorea adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4 Gambaran umur responden terhadap tingkat pengetahuan
Umur Tingkat pengetahuan Total
Baik Cukup Kurang
25-29 44 3 0 47
30-35 31 2 0 33
Total 75 5 0 80
Berdasarkan tabel 5.4, dapat dilihat bahwa pada kelompok umur responden 25-29 tahun terdapat 44 orang yang memiliki kategori baik, 3 orang memiliki kategori cukup, dan tidak ada yang memiliki kategori kurang. Kemudian pada kelompok umur responden 30-35 tahun terdapat 31 orang yang memiliki tingkat pengetahuan baik, 2 orang memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan tidak ada yang memiliki tingkat pengetahuan kurang.
5.1.4 Distribusi Sikap Responden
Tabel 5.5. Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap
1. Selalu mengalami nyeri kram di perut saat permulaan rasa sakit saat nyeri haid
5. Saat menstruasi, nyeri selalu sama
orang (47,5%) dengan jawaban pertanyaan setuju. Dan jawaban pertanyaan kurang setuju dan tidak setuju memiliki jumlah sampel yang sama besar yaitu 21 orang (26,3%). Pada pertanyaan nomor 3, persentase terbesar sampel 38 orang (47,5%) dengan jawaban pertanyaan setuju dan terkecil 14 orang (17,5%) dengan jawaban pertanyaan kurang setuju
Pada pertanyaan nomor 4, persentase terbesar sampel 31 orang (38,8%) dengan jawaban pertanyaan setuju dan terkecil 30 orang (27,5%) dengan jawaban pertanyaan tidak setuju. Pada pertanyaan nomor 5, persentase terbesar sampel 51 orang (63,8%) dengan jawaban pertanyaan setuju dan terkecil 7 orang (8,8%) dengan jawaban pertanyaan tidak setuju. Pada pertanyaan nomor 6, persentase terbesar sampel 40 orang (50%) dengan jawaban pertanyaan setuju dan terkecil 18 orang (22,5%) dengan jawaban pertanyaan kurang setuju. Pada pertanyaan nomor 7, persentase terbesar sampel 54 orang (67,5%) dengan jawaban pertanyaan setuju dan terkecil 14 orang (17,5%) dengan jawaban pertanyaan kurang setuju.
Tabel 5.6 Gambaran sikap responden tentang dismenorea
Pengetahuan Frekuensi %
Baik 75 93,8
Tabel 5.7 Gambaran umur responden terhadap sikap
Umur Sikap Total
Baik Cukup Kurang
25-29 46 1 0 47
30-35 29 4 0 33
Total 75 5 0 80
5.2 Pembahasan
5.2.1 Tingkat pengetahuan
Setelah dilakukan penelitian dan membagikan kuesioner tentang tingkat pengetahuan kepada 80 karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama, didapatkan hasil tingkat pengetahuan karyawati adalah baik dengan nilai persentase 93,8%. Pada pertanyaan tingkat pengetahuan, sebanyak 48% responden menjawab benar pada pertanyaan nomor 1 tentang nyeri haid yang terjadi saat menstruasi. Hal ini disebabkan karena karyawati sudah peduli terhadap pentingnya kesehatan, dan mereka telah banyak mencari informasi tentang kesehatan khususnya dismenorea.
Berdasarkan gambaran tingkat pengetahuan berdasarkan umur diperoleh 44 orang yang memiliki kategori baik pada umur 25-29 tahun. Dan pada umur 30-35 tahun diperoleh 31 orang yang memiliki kategori baik. Dimana hasil ini juga sama dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Pourelasmi (2002) yaitu gambaran tingkat pengetahuan berdasarkan umur diperoleh hasil yang lebih tinggi pada umur yang lebih muda dibandingkan pada umur yang lebih tua. Hal ini disebabkan karena pada umur yang lebih muda memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga mereka mencari informasi tentang kesehatan dan mereka lebih mudah menerima ilmu tentang kesehatan wanita khususnya dismenorea dari berbagai media. Sedangkan yang lebih tua kadang kurang peduli dengan masalah kesehatan seperti dismenorea sehingga mereka tidak mencari informasi tentang kesehatan dan mereka sering mengabaikan pentingnya pengetahuan tentang kesehatan.
seseorang memiliki pendidikan yang rendah dan umur yang lebih muda tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik maka pengetahuan seseorang akan meningkat.
5.2.2 Sikap
Setelah membagikan kuesioner tentang sikap kepada 80 karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama, didapatkan sikap karyawati adalah baik dengan nilai persentase 93,8%. Pada pertanyaan sikap, sebanyak 73,8% responden menjawab benar pada pertanyaan nomor 1 tentang selalu mengalami nyeri kram di perut saat permulaan atau tidak lama sebelum menstruasi. Hal ini disebabkankan karena sebagian besar karyawati selalu mengalami dismenorea.
Berdasarkan gambaran sikap berdasarkan umur diperoleh 46 orang yang memiliki kategori baik pada umur 25-29 tahun. Dan pada umur 30-35 tahun terdapat 29 orang yang memiliki sikap baik. Dimana hasil ini juga sama dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Pourelasmi (2002), gambaran sikap berdasarkan umur diperoleh hasil yang lebih baik pada umur yang lebih muda dibandingkan umur yang lebih tua. Hal ini disebabkan pada umur yang lebih muda memiliki tingkat kepedulian yang lebih tinggi terhadap kesehatan wanita sedangkan umur yang lebih tua kurang peduli akan pentingnya kesehatan wanita. Sehingga sikap yang lebih muda lebih baik dibandingkan sikap pada umur yang lebih tua
Berdasarkan gambaran sikap berdasarkan umur diperoleh 46 orang yang memiliki kategori baik pada umur 25-29 tahun. Dan pada umur 30-35 tahun terdapat 29 orang yang memiliki sikap baik. Dimana hasil ini juga sama dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Parveen dkk (2009), gambaran sikap berdasarkan umur diperoleh hasil yang lebih baik pada umur yang lebih muda dibandingkan umur yang lebih tua. Hal ini disebabkan umur yang lebih muda selalu mencari informasi dan mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang kesehatan wanita, sedangkan umur yang lebih tua kurang peduli terhadap pentingnya kesehatan wanita.
berbeda dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Pourelasmi (2002) dan Parveen dkk (2009), gambaran tingkat pengetahuan remaja putri adalah kurang, hal ini sejalan dengan sikap yang ditimbulkan oleh remaja putri adalah kurang. Hal ini disebabkan pendidikan yang tinggi mempengaruhi pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan. Menurut Notoatmodjo (2003), sikap yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng atau lebih baik dibanding sikap tanpa didasari pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun orang lain, media massa ataupun lingkungan. Pengetahuan baik dan cukup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu seperti: sumber informasi, faktor pendidikan. Semakin banyak orang yang mendapatkan informasi baik dari lingkungan keluarga, lingkungan tetangga dari petugas kesehatan maupun dari media cetak. Hal ini akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Sama halnya dengan pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin baik juga tingkat pengetahuan karyawati tentang dismenorea.
Menurut Sunaryo (2004) sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa respons tertutup terhadap stimulus ataupun objek tertentu. Secara nyata sikap menunjukkan adanya keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Tingkat Pengetahuan dan Sikap Karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama tentang Dismenorea, diperoleh kesimpulan:
1. Pengetahuan karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama tentang dismenorea sebagian besar adalah berpengetahuan baik sebanyak 75 orang (93,8%) dan sebagian kecil berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (6,3%).
2. Sikap karyawati tentang dismenorea sebagian besar adalah bersikap baik sebanyak 75 orang (93,8%) dan sebagian kecil bersikap cukup sebanyak 5 orang (6,3%).
3. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 47 orang responden berumur 25-29 tahun dan 33 orang responden berumur 30-35 tahun.
4. Pada pertanyaan tingkat pengetahuan, kelompok umur 25-29 tahun yang memiliki kategori baik sebanyak 44 orang, dan 3 orang memiliki kategori cukup. Kemudian pada kelompok umur responden 30-35 tahun terdapat 31 orang yang memiliki tingkat pengetahuan baik, 2 orang memiliki tingkat pengetahuan cukup.
B. Saran
1. Bagi Karyawati sebaiknya menambah informasi tentang dismonorea, yang bisa didapat dari penjelasan dokter/dokter perusahaan ataupun dari sumber-sumber yang terpercaya. Hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan karyawati tentang dismenorea.
2. Untuk dokter perusahaan sebaiknya selalu menambah pengetahuan tentang dismenorea, agar dapat menjadi narasumber untuk karyawati.
3. Masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, oleh karena itu, bagi peneliti dimasa yang akan datang jumlah sampel hendaknya lebih banyak dan dapat dilakukan dibeberapa tempat. Dan diharapkan dapat meneliti tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan dismenorea.
Daftar Pustaka
Jabbour, H.N., Kelly, R.W., Fraser, H.M., Crichley, H.O.D. 2006. Endocrine regulation of menstruation. Endocrine Reviews. 27(1):17-46
Guyton, A.C., Hall, J.E. 1997. Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Wanita. Dalam: Guyton, A.C., Hall, J.E. Fisiologi Kedokteran.
Edisi Kesembilan. Jakarta: EGC.1284-1289
Fleishchman, A., Gordon, C. 2007. Adolescent menstrual abnormalities. Dalam:
Lifshitz, F., penyunting. Pediatric endocrinology. 5thed. New York: Informa. 349-363
Simanjuntak, Pandopotan. 2007. Gangguan Haid dan Siklusnya. Dalam: Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Mayo, J.L. 1997. A Healthy Menstrual Cycle.Clinical Nutrisi Ins. 5(9):1-8
Chumlea, W.C., Schubert, C.M., Roche, A.F., Kulin, H.E., Lee, P.A., Himes, J.A., et al. 2003. Age at Menarche and Racial Comparison in US Girls. Pediatrics. 111:110-113
Braverman, P.K., Sondhelmer, S.J. 1997. Menstrual Disorders. Pediatric in Review. 18:17-26
Kamir, Anton Calis. 2009. Dysmenorrhea. Available from:
Speroff, L., Fritz, M.A. 2005. Clinical Endocrinology and Fertility. 7thed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 531-546
Lefebvre, G., Pinsonneault, O., Antao, V., Black, A., Burnett, M., Feldman, K., et al. 2005. Primary Dysmenorrhea Consensus Guideline. J Obstet Gynaecol Can. 27(12):1117-1130
Polaneczky, M.M., Siap, G.B. 1992. Menstrual Disorders in the Adolescent: Dysmenorrhea and Dysfunctional Uterine Bleeding. Pediatrics in Review.
13:83-87
Proctor, M., Farquhar, C. 2006. Diagnosis and Management of Dysmenorrhea. BMJ. 332:1134-1138
Reddish, S. 2006. Dysmenorrhea. Australian Family Physician. 36(11):842-849
McLachlan, R.I., Healy, D.L., Burger, H.L. 2002. The Ovary: Basic Principles and Concept. In: Felig P, Baxter JD, Brodus AE, Frohman LA. Endocrinology
and metabolism. Edisi ke-2. Philadelphia: Mc Graw Hill. 951-953
Morrison, B.W., Daniels, S.E., Kotey, P., Cantu, N., Seidenberg, B. 1999. Refocoxib, A Specific Cyclooxygenase-2 Inhibitor, in Primary Dysmenorrhea: A
Randomized Controlled Trial. Obstet Gynecol. 94:504-508
Davis, A.R., Westhoff, C., Connell, K., Gallagher, N. 2005. Oral Contraceptives for Dysmenorrhea in Adolescent Girls A Randomized Trial. Obstet gynecol.
106:97-104
Proctor, M.L., Murphy, P.A. 2008. Herbal and Dietary Therapies for Primary and Secondary Dysmenorrhea. The Cochrane Collaboration. 1-25
Liang, Yeh LL, Liu, J.Y., Lin, K.S., Liu, Y.S., Chiou, J.M., Liang, K.Y., et al. 2007. A Randomized Placebo-Controlled Trial of Tradisional Chinese Herbal
Formula in the Treatment of Primary Dysmenorrhea. Plos one.719-729
Junizar, G., Sulianingsih. 2001. Pengobatan Dismenorea Secara Akupunktur. Cermin dunia kedokteran. 133:50-53
Lorno, V., Burani, R., Bianchini, B., Minelli, E., Martinelli, F., Ciatto, S. 2008. Acupuncture Treatment of Dysmenorrhea Resistant to Conventional
Medical Treatment. 5:227-230
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Sastroasmoro, Sudigdo. 2010. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ketiga. Jakarta: Sagung Seto
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Indah Pramita Sari
Tempat/Tanggal Lahir : Medan/25 Agustus 1989
Agama : Islam
Alamat : Jl. Bajak 2H No 9C Marindal Medan
Riwayat Pendidikan :
1. SD Kemala Bhayangkari 1995-2001
2. SLTP Angkasa Medan 2001-2004
3. SMA Harapan 1 Medan 2004-2007
4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2007 – sekarang) FOTO
LAMPIRAN 2
LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN
Assalammualaikum Wr WB/ Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Saya Indah Pramita Sari, mahasiswi semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan dan Sikap Karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama tentang Dismenorea”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap karyawati tentang dismenorea.
Saya mengharapkan keikutsertaan dan kerjasama dari Saudari untuk memberikan jawaban yang sebenar-benarnya dalam penelitian ini. Jawaban yang Saudari berikan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk maksud-maksud lain. Identitas Saudari akan tetap dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan.
Keikutsertaan Saudari dalam penelitian ini sangat saya harapkan. Partisipasi Saudari bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Saudari berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.
Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan Saudari, saya ucapkan terima kasih.
Medan, ________________ 2010
LAMPIRAN 3
LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
____________________________________________________________________
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Umur :
Alamat :
No. Hp /tlp :
Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian,
Judul Penelitian : Tingkat Pengetahuan dan Sikap Karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama tentang Dismenorea
Nama Peneliti : Indah Pramita Sari
Instansi Penelitian : PT Bank Sumut Cabang Utama
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subyek penelitian dengan sukarela dan tanpa paksaan.
Medan, ... 2010
LAMPIRAN 4 KUESIONER
Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan dan Sikap Karyawati PT Bank Sumut Cabang Utama tentang Dismenorea
I. Identitas Responden
Nama : Umur : Alamat :
II. Pengetahuan Karyawati
Petunjuk pengisian:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan memberikan tanda-tanda silang (X) pada jawaban yang telah disediakan
1. Rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi, ditandai dengan nyeri kram di perut bawah disebut
a. dismenorea b. dispareunia c. tidak tahu
2. Sifat rasa nyeri haid ialah
a. kejang berjangkit-jangkit atau nyeri yang hilang timbul, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha.
b. mulas-mulas, ditusuk-tusuk, dan penjalaran rasa nyeri sampai ke bahu
c. tidak tahu
3. Nyeri haid primer (dismenorea primer) adalah
a. nyeri haid yang di jumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata b. nyeri haid yang dijumpai dengan kelainan pada alat-alat genital
c. tidak tahu
4. Nyeri haid sekunder (dismenorea sekunder) adalah
a. nyeri haid yang dijumpai dengan kelainan pada alat-alat genital
b. nyeri haid yang di jumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata c. tidak tahu
5. Bagaimana pola nyeri pada setiap siklus? a. pola nyeri sama setiap siklus
b. pola nyeri memburuk setiap waktu, dapat unilateral, dapat memburuk pada waktu berkemih
c. tidak tahu
6. Nyeri haid lebih sering terjadi pada remaja dibanding pada wanita di atas usia 30 tahun
a. benar b. salah c. tidak tahu
7. Stress dan kecemasan yang berlebihan dapat mengakibatkan nyeri haid a. benar
III. Sikap Karyawati
Petunjuk pengisian:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan memberikan tanda-tanda silang (X) pada jawaban yang telah disediakan
1. Saya selalu mengalami nyeri kram pada perut saat permulaan atau tidak lama sebelum menstruasi
a. setuju
b. kurang setuju c. tidak setuju
2. Saya selalu meninggalkan kegiatan saya, saat saya mengalami nyeri perut saat menstruasi
a. setuju
b. kurang setuju c. tidak setuju
3. Saya mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, saat saya mengalami nyeri di perut saat menstruasi
a. setuju
b. kurang setuju c. tidak setuju
4. Saya merasa perlu ke dokter saat saya mengalami nyeri di perut saat menstruasi a. setuju
b. kurang setuju c. tidak setuju
5. Saat menstruasi, nyeri yang dirasakan selalu sama pada setiap siklus a. setuju
c. tidak setuju
6. Nyeri saat menstruasi timbul, saya selalu merasa sakit kepala, mual, muntah, konstipasi atau diare
a. setuju
b. kurang setuju c. tidak setuju
7. Saya telah mendapat penerangan dan nasihat yang cukup tentang nyeri saat menstruasi
a. setuju
LAMPIRAN 6
DATA INDUK TINGKAT PENGETAHUAN
LAMPIRAN 8
DATA OUTPUT TINGKAT PENGETAHUAN
Statistics
Ptotk
N Valid 80
Missing 0
Ptotk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid pengetahuan cukup 5 6.3 6.3 6.3
pengetahuan baik 75 93.8 93.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
nama nyeri kram di perut bawah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak tahu 8 10.0 10.0 10.0
salah 13 16.3 16.3 26.3
sifat rasa nyeri haid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak tahu 8 10.0 10.0 10.0
salah 13 16.3 16.3 26.3
benar 59 73.8 73.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
pengertian nyeri haid sekunder
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak tahu 40 50.0 50.0 50.0
salah 14 17.5 17.5 67.5
benar 26 32.5 32.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Bagaimana pola nyeri pada setiap siklus
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak tahu 18 22.5 22.5 22.5
salah 10 12.5 12.5 35.0
benar 52 65.0 65.0 100.0
nyeri haid lebih sering pada remaja dibanding wanita 30 tahun
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak tahu 12 15.0 15.0 15.0
salah 8 10.0 10.0 25.0
benar 60 75.0 75.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
stress dan kecemasan dapat mnyebabkan nyeri haid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak tahu 10 12.5 12.5 12.5
salah 8 10.0 10.0 22.5
benar 62 77.5 77.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
CROSSTABS UMUR PADA TINGKAT PENGETAHUAN
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ptotk * umur Crosstabulation
Count
umur
Total
25-29 30-35
ptotk pengetahuan cukup 3 2 5
pengetahuan baik 44 31 75
LAMPIRAN 9 DATA OUTPUT SIKAP
Statistics
stotk
N Valid 80
Missing 0
Stotk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid cukup 5 6.3 6.3 6.3
baik 75 93.8 93.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
selalu mengalami nyeri kram pada perut saat permulaan atau tidak lama sebelum
menstruasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 10 12.5 12.5 12.5
kurang setuju 11 13.8 13.8 26.3
setuju 59 73.8 73.8 100.0
selalu meninggalkan kegiatan saya, saat saya mengalami nyeri perut saat
menstruasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, saat saya mengalami nyeri di perut
saat menstruasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
merasa perlu ke dokter saat saya mengalami nyeri di perut saat menstruasi
Frequency Percent Valid Percent
Saat menstruasi, nyeri yang dirasakan selalu sama pada setiap siklus
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 7 8.8 8.8 8.8
kurang setuju 22 27.5 27.5 36.3
setuju 51 63.8 63.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
selalu merasa sakit kepala, mual, muntah, konstipasi atau diare
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 22 27.5 27.5 27.5
kurang setuju 18 22.5 22.5 50.0
setuju 40 50.0 50.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
telah mendapat penerangan dan nasihat yang cukup tentang nyeri saat menstruasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 12 15.0 15.0 15.0
kurang setuju 14 17.5 17.5 32.5
setuju 54 67.5 67.5 100.0
CROSSTABS UMUR PADA SIKAP
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
stotk * umur 80 100.0% 0 .0% 80 100.0%
stotk * umur Crosstabulation
Count
umur
Total
25-29 30-35
stotk cukup 1 4 5
baik 46 29 75
LAMPIRAN 10
UJI VALIDITAS TINGKAT PENGETAHUAN
LAMPIRAN 12
REALIBILITAS TINGKAT PENGETAHUAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.747 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pengetahuan 1 2.8000 .41039 20
pengetahuan 2 2.8500 .36635 20
pengetahuan 3 2.7500 .55012 20
pengetahuan 4 2.8500 .36635 20
pengetahuan 5 2.9000 .30779 20
pengetahuan 6 2.8000 .52315 20
pengetahuan 7 2.8500 .36635 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pengetahuan 1 36.8000 10.905 .668 .707
pengetahuan 2 36.7500 11.461 .520 .726
pengetahuan 3 36.8500 11.292 .349 .737
pengetahuan 4 36.7500 10.829 .797 .700
pengetahuan 5 36.7000 11.800 .468 .735
pengetahuan 6 36.8000 10.800 .527 .714
pengetahuan 7 36.7500 11.461 .520 .726
ptotal 19.8000 3.221 1.000 .717
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
LAMPIRAN 13 REALIBILITAS SIKAP
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.774 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
sikap 1 2.7500 .55012 20
sikap 2 2.8000 .41039 20
sikap 3 2.8500 .36635 20
sikap 4 2.8500 .36635 20
sikap 5 2.8000 .41039 20
sikap 6 2.8500 .36635 20
sikap 7 2.8000 .52315 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
sikap 1 36.6500 14.976 .674 .734
sikap 2 36.6000 15.832 .658 .748
sikap 3 36.5500 16.155 .631 .754
sikap 4 36.5500 15.734 .784 .743
sikap 5 36.6000 15.832 .658 .748
sikap 6 36.5500 16.576 .482 .764
sikap 7 36.6000 15.095 .684 .735
stotal 19.7000 4.537 1.000 .828
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items