commit to user
AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA
INTERNAL PERUSAHAAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
INFORMASI KARYAWAN
( Studi Korelasi Aktivitas Penggunaan Portal Telkom sebagai Media Internal
Perusahaan dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan PT. Telkom
DCS Regional Semarang )
ASRI HIDAYATI
D 1208527
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
PERSETUJUAN
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
PEMBIMBING
Pembimbing I
Pembimbing II
commit to user
PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari
:
Tanggal
:
Panitia Penguji :
1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D sebagai Ketua
(...)
NIP. 195408051985031002
2. Drs. Hamid Arifin, M. Si sebagai Sekretaris (...)
NIP. 196005171988031002
3. Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.Si sebagai Penguji I (...)
NIP. 196006131986011001
4. Dra.Christina Tri Hendriyani, M.Si sebagai Penguji II
(………)
NIP. 196201171986012001
Mengetahui
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
commit to user
Drs. H. Supriyadi SN, SU
NIP 195301281981031001
MOTTO
Bismillahirrahmaanirrahiim....
Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar
buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.
(Saidina Abu Bakar As-Siddiq)
Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah
kemenangan yang hakiki.
(Mahatma Gandhi)
Tuliskan semua mimpi harapan dan tanamkan dalam alam pikiran..Terjadilah !
(Penulis)
commit to user
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini teruntuk :
♥
Allah SW T,Atas segala limpahan karunia-Nya.
♥
Keluarga Edy Tjahjono,Atas pelajaran hidup yang tak kan dapat tergantikan.
♥
Dwi Prasetya,commit to user
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah....
Segala sembah syukur penulis haturkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
atas kesempatan dan kekuatan yang telah Engkau berikan untuk menyelesaikan
skripsi ini, sebagai tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi (S1) pada jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul MOTIVASI DAN
KEPUASAN MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK (Studi korelasi
antara Motivasi, Penggunaan dan Kepuasan Menggunakan Jejaring Sosial Facebook
dalam Menjalin Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS).
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya
bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak, baik moril maupun materiil.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Drs. H. Supriyadi, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
commit to user
2.
Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.Si selaku Pembimbing
ISkripsi
atas
bimbingan dan bantuannya selama skripsi.
3.
Dra.Christina Tri Hendriyani, M.Si selaku Pembimbing
IISkripsi
atas
bimbingan dan bantuannya selama skripsi.
4.
Teman-teman Ilmu Komunikasi Swadana Transfer FISIP UNS Angkatan
2008 atas bantuan yang telah diberikan sehingga penelitian ini selesai.
5.
Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari karya ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan masukan untuk karya ini. Semoga bermanfaat.
Surakarta, Juli 2010
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL……… i
PERSETUJUAN………. ii
PENGESAHAN……….. iii
MOTTO ... ... iv
PERSEMBAHAN………... v
KATA PENGANTAR………. vi
DAFTAR ISI……… viii
DAFTAR TABEL……….... xi
DAFTAR GAMBAR……….. xiii
ABSTRAK……….. xiv
ABSTRACT……… xv
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A.
Latar Belakang……… 1
B.
Perumusan Masalah……… 6
C.
Tujuan Penelitian……… 7
commit to user
E.
Kerangka Pemikiran dan Teori……….. 9
F.
Hipotesa………. 29
G.
Definisi Konseptual dan Definisi Operasional………..
29
1.
Definisi Konseptual……… 29
2.
Definisi Operasional……….. 32
H.
Metodologi Penelitian……… 35
1.
Tipe Penelitian……….
35
2.
Metode Penelitian………
36
3.
Lokasi Penelitian……….
36
4.
Populasi dan Sampel Penelitian……… 36
5.
Jenis Data………. 38
6.
Teknik Pengumpulan Data……… 38
7.
Teknik Validitas dan Reliabilitas Data………
39
8.
Teknik Analisis Data……… 40
BAB II DESKRIPSI LOKASI……….
43
A.
Universitas Sebelas Maret Surakarta……….
43
B.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS………..
47
C.
Program Swadana Transfer……… 51
D.
Jejaring Sosial Facebook……… 54
BAB III PENYAJIAN DATA………..
58
A.
Variabel Independen (Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Facebook).. 58
commit to user
Sosial Facebook)………. 69
C.
Variabel Anteseden (Motivasi Menggunakan Jejaring Sosial Facebook).. 79
BAB IV ANALISIS DATA………. 88
A.
Analisis Data………. 88
B.
Pembuktian Hipotesa……… 95
BAB V PENUTUP……….. 98
A.
Kesimpulan………... 98
B.
Saran………. 99
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1
Frekuensi menggunakan jejaring sosial facebook……… 59
2
Lama waktu penggunaan jejaring sosial facebook………... 61
3
Prioritas Aktivitas menggunakan jejaring sosial facebook
Berhubungan dengan motivasi kognitif……… 62
4
Prioritas Aktivitas menggunakan jejaring sosial facebook
Berhubungan dengan motivasi diversi………. 64
5
Prioritas Aktivitas menggunakan jejaring sosial facebook
Berhubungan dengan motivasi identitas personal……… 66
6
Intensitas penggunaan jejaring sosial facebook………... 68
7
Kepuasan karena terpenuhi motif kognitif……….. 70
8
Kepuasan karena terpenuhi motif diversi……… 72
9
Kepuasan karena terpenuhi motif identitas personal……… 74
10
Kepuasan pemenuhan kebutuhan motif kognitif……….. 75
11
Kepuasan pemenuhan kebutuhan motif diversi……… 76
commit to user
13
Kepuasan yang diperoleh setelah menggunakan jejaring sosial facebook… 79
14
Motivasi kognitif dalam menggunakan jejaring sosial facebook………….. 80
15
Motivasi diversi dalam menggunakan jejaring sosial facebook……… 82
16
Motivasi identitas personal dalam menggunakan jejaring sosial facebook.. 84
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Grafik Lalu Lintas internet jaringan sosial dan layanan email………. 3
Model Uses and Gratifications………. 25
Skema Hubungan Antar Variabel……… 28
commit to user
ABSTRAK
ASRI HIDAYATI, D1208527, MOTIVASI DAN KEPUASAN
MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK (Studi korelasi antara
Motivasi, Penggunaan dan Kepuasan Menggunakan Jejaring Sosial Facebook
dalam Menjalin Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan jejaring sosial facebook
yang sedang fenomenal di Indonesia. Facebook sebagai media baru untuk berinteraksi
dapat memudahkan dalam menjalin komunikasi interpersonal. Motivasi yang
mempengaruhi dalam penggunaan jejaring sosial facebook akan berpengaruh juga
terhadap kepuasan yang akan diperolehnya. Hal tersebut yang mendorong penulis
untuk mengetahui apakah motivasi menggunakan jejaring sosial facebook
mempengaruhi intensitas penggunaannya, apakah intensitas penggunaan jejaring
sosial facebook mempengaruhi kepuasan yang diperolehnya, apakah motivasi
penggunaan jejaring sosial facebook mempengaruhi kepuasan yang diperolehnya, dan
apakah intensitas penggunaan jejaring sosial facebook mempengaruhi kepuasan yang
diperolehnya yang juga dipengaruhi oleh motivasi penggunaan jejaring sosial
facebook.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey
yang merupakan metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instumen
pengumpulan datanya. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan
(explanatory research) yang menyoroti hubungan antar variabel - variabel
penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini
menggunakan Model Uses and Gratifications yang menganggap khalayak aktif
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga, untuk
membuktikannya dilakukan dengan melakukan uji hipotesa dengan menggunakan
Korelasi Parsial Rank Kendall. Pengujian korelasi yang dilakukan dengan
menggunakan program SPSS (Statistik Product and Service Solution) versi 10.
commit to user
ABSTRACT
ASRI HIDAYATI, D1208527, MOTIVATION AND SATISFACTION USING
FACEBOOK SOCIAL NETWORK (Correlation Studies of Motivation, Using
Facebook, and Satisfaction Using Facebook Social Network In Creating
Interpersonal Communication of Ilmu Komunikasi Swadana Transfer 2008
FISIP UNS).
This research is overshadowed by the use of phenomenal facebook social
network in Indonesia. Facebook as a new media to interact can facilitate in
establishing interpersonal communication. The motivation affecting the use of
facebook social network will also affect the satisfaction achieved. It encourages the
writer to find out whether the motivation of using facebook social network affects the
usage intensity, whether the intensity of facebook social network affects the
satisfaction achieved, whether the motivation of facebook social network use affects
the satisfaction achieved that is also affected by the use of facebook social network.
The method employed used in this research was survey method constituting
the research one by using questionnaire as the instrument of collecting data.
Meanwhile this study belongs to an explanatory research type highlighting the
research variable interrelationship and testing the hypothesis formulated before. This
research employed Uses and Gratification model that considers the audiences actively
uses media for meeting their needs. Thus, in order to verify it, the hypothesis testing
was done using Kendal Partial Rank Correlation. The correlation test was done using
SPSS (Statistic Product and Service Solution) version 10.
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan tekhnologi komputer dan internet menyebabkan turut
berkembangnya dunia komunikasi karena mampu menjadi medium bagi
penggunanya untuk berkomunikasi secara seketika dengan banyak orang.
Computer – Mediated Communications ini semakin memudahkan kita dalam
berkomunikasi, karena kendala jarak dan waktu dapat terpecahkan. Seseorang bisa
melakukan komunikasi perorangan dari jarak yang sangat jauh dalam waktu yang
sangat singkat.
Di Indonesia sendiri penggunaan internet dimulai pada akhir 1993 dan mengalami
peningkatan tajam pada tahun 1998 dan seterusnya. Data terakhir perkiraan resmi
(sampai dengan tahun 2007) dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet (kumulatif) pada tahun
1998 adalah sebanyak 134.000 pelanggan dan 512.00 pemakai, 5 tahun kemudian
yaitu tahun 2002 meningkat dengan jumlah 667.002 pelanggan dan 4.500.000
pemakai. Sementara pada tahun 2007 tercatat ada 2.000.000 pelanggan dan
25.000.000 pemakai (http://www.apjii.or.id, 2010).
Salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang menerapkan tekhnologi
komunikasi melalui internet adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM).
commit to user
memiliki jangkauan yang luas serta terbagi dalam tujuh divisi regional di seluruh
Indonesia. PT. Telkom tidak saja berupaya membangun teknologi komunikasi dan
informasi bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga berusaha mengaplikasikan
kemajuan teknologi komunikasi dan informasinya pada internal perusahaannya
sendiri. Yang menjadi lingkup internal perusahaan diantaranya adalah employee
public (publik pegawai), manager public (publik manajer), stockholder public
(publik pemegang saham) dan labour public (publik buruh).
Pemilihan saluran serta media pengiriman pesan komunikasi merupakan
faktor yang harus diperhatikan, karena akan berpengaruh pada tingkat efektivitas
penyampaian pesan. Efektivitas komunikasi melalui media komunikasi tercermin
dari kemampuan media tersebut untuk mempengaruhi kelompok sasaran sesuai
dengan yang diinginkan. Pada awalnya PT. Telkom menggunakan format majalah
(yang bernama majalah KOIN) sebagai media internal perusahaannya namun
seiring berjalannya waktu dan dengan berbagai macam pertimbangan, tim
manajemen kemudian mencari cara untuk menyampaikan berbagai macam pesan
melalui cara yang lebih efektif dan efisien melalui penggunaan internet.
Penggunaan media internal melaui media internet dirasa lebih unggul
dibandingkan penggunaan media internal melalui media cetak (majalah). Adanya
komunikasi bermedia komputer akan memperlancar penanggulangan
hambatan-hambatan dikarenakan adanya hambatan-hambatan-hambatan-hambatan karena batasan ruang dan
waktu. Jadi lokasi pegawai secara fisik sudah tidak relevan lagi. Dengan
memanfaatkan tekhnologi baru bermedia komputer ini, para pegawai dapat
berhubungan dengan siapapun dan dimanapun dalam organisasinya (Pace dan
commit to user
Divisi regional (DIVRE) IV Jawa Tengah & DIY merupakan salah satu
divisi dari PT. Telkom yang membagun komunikasi internal antara perusahaan
dengan para pegawainya melalui media internet. Website portal Intranet yang
beralamatkan di https://sra.telkom.co.id merupakan media informasi yang hanya
dapat diakses oleh lingkup internal PT. TELKOM Divre IV saja. Website portal
Intranet telkom ini menjadi media komunikasi interaktif yang dioperasikan oleh
Divisi SISFO (Sistem Informasi) serta didukung oleh divisi Public Relations,
divisi performansi dan divisi Sumber Daya Manusia di DIVRE IV. Adanya
jaringan komputer dalam organisasi memiliki beberapa keuntungan diataranya
yaitu adanya resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas serta
mampu menjadi media komunikasi bagi perusahaan (Mario, 2006:6)
Web berbasis tekhnologi intranet ini dikembangkan dengan menggunakan
sistem single gate yang berisi informasi – informasi yang mencakup
management’s message, leader’s focus, public message, dan topic knowledge
management. Selain menyajikan berbagai informasi mengenai PT. Telkom,
didalam menu navigasi juga terdapat berbagai link seperti untuk, melihat
keterangan / detail gaji, membuat memo perusahaan, mengirimkan email, fasilitas
netmeeting dsb. Masing-masing karyawan juga mendapat personal account untuk
dapat log-in kedalam web portal dan menggunakannya untuk mengakses berbagai
informasi sesuai dengan kebutuhan serta jabatan mereka masing-masing. Web
portal Intranet ini juga terhubung dengan link “ Koin Online “ serta “ PR Online “
commit to user
Adanya interaksi yang harmonis antara para karyawan dalam suatu
organisasi, baik dalam hubungannya secara timbal balik maupun secara horizontal
diantara para karyawan secara timbal balik pula di sebabkan oleh adanya
komunikasi (Effendy, 2002:116). Management web portal Intranet Telkom juga
membuka kesempatan bagi karyawan yang berminat untuk menyumbangkan
berbagai artikel atau informasi. Dengan demikian, aliran informasi tidak hanya
bersifat horizontal tetapi juga vertikal (sejajar) antar karyawan, hal ini
menunjukan bahwa informasi mengenai perusahaan tidak hanya dimonopoli oleh
pihak manajemen, karena selain menerima informasi karyawan juga dapat
memberikan informasi.
Sebagai media internal perusahaan, Portal Intranet Telkom berfungsi sebagai
sarana komunikasi, informasi, pendidikan, hiburan serta pengetahuan bagi publik
internal. Walaupun muatan informasi yang disajikan oleh suatu media sudah
padat, namun tetap harus memiliki reliabilitas dan kualitas informasi yang
benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan oleh para penggunanya. Kualitas
informasi yang baik dapat diperoleh apabila setiap unsur-unsur yang ada dalam
suatu media tersebut dapat bekerja secara sinergis dan dapat mengatasi segala
hambatan dengan baik. Unsur-unsur tersebut antara lain adalah konektivitas,
kapasitas muatan informasi, kecepatan, ataupun kegagalan-kegagalan kecil yang
bisa saja terjadi dalam sistem kerja Web Portal Intranet Telkom. Segala unsur
tersebut tentu saja berhubungan dengan kinerja Portal Telkom sebagai medium
commit to user
Salah satu publik internal suatu organisasi adalah employee public (publik
pegawai / karyawan). Karyawan merupakan aset perusahaan yang penting karena
mereka dapat menggerakkan, melaksanakan serta merealisasikan tujuan organisasi
dengan menggunakan perencanaan yang matang serta kecanggihan tekhnologi.
Keberadaan Web Portal Intranet Telkom diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan informasi serta menambah pengetahuan karyawan akan segala berita
perkembangan yang ada di perusahaan. Sementara berbagai fasilitas link yang ada
didalam portal diharapkan dapat menciptakan hubungan yang baik antara
perusahaan dengan karyawan maupun karyawan dengan karyawan perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal
Telkom sebagai media internal perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang ?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional
commit to user
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas
penggunaan Portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan dengan
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional
Semarang.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara interaksi di
lingkungan kerja dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT.
Telkom DCS Regional Semarang.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak terkait, antara
lain:
1. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian
ilmu komunikasi khususnya yang berkaitan dengan studi analisis new media
sebagai medium komunikasi internal yang dapat mentransferkan pesan
komunikasi. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah
kajian ilmu komunikasi khususnya yang berhubungan dengan sistem
komunikasi organisasi yang bersifat online.
2. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan pengetahuan dan daya nalar sebagai bagian dari proses belajar
sehingga dapat memahami aplikasi teori-teori yang telah diperoleh dari
commit to user
3. Bagi pihak-pihak lain seperti contohnya bagi perusahaan, penelitian ini
dapat menjadi bahan informasi mengenai penggunaan portal Telkom sebagai
media internal perusahaan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi
karyawannya.
E. KERANGKA TEORI
Dalam penelitian ini serta bidang komunikasi serta teori yang dianggap
relevan diantaranya adalah komunikasi organisasi yang menyangkut media
internal perusahaan, motivasi penggunaan media dan pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan serta menggunakan teori uses and gratifications.
1. Komunikasi Organisasi
Mempelajari suatu organisasi adalah mempelajari
pengorganisasian dan inti perilaku tersebut adalah komunikasi. Setelah
mengetahui hakikat organisasi dan komunikasi, maka kita dapat melihat
arah dan pendekatan yang ada pada komunikasi organisasi, “Komunikasi
organisasi lebih dari sekedar apa yang dilakukan orang-orang.
Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang dapat mengambil
sejumlah arah yang sah dan bermanfaat “ (Pace dan Faules, 2002:25).
Begitupula yang terjadi dalam tubuh PT. Telekomunikasi
Indonesia (TELKOM) yang memiliki banyak kantor cabang di seluruh
Indonesia. Tentu tidak mudah untuk menyatukan visi dan misi
perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang begitu besar. Maka
commit to user
serta membuat kebijakan untuk menyediakan media internal sebagai
wadah penyampaian pesan dan informasi.
Keberadaan Public Relations timbul karena adanya tuntutan
kebutuhan. Di dalam suatu perusahaan Public Relations mempunyai
tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang
berkepentingan, baik pihak internal maupun eksternal. Seperti yang
diungkapkan Rosady Ruslan (2003:23) bahwa ruang lingkup tugas
Humas atau PR dalam suatu organisasi / lembaga antara lain meliputi
aktivitas :
1. Membina hubungan ke dalam (internal public); yang dimaksud
dengan publik internal adalah public yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.
2. Membina hubungan keluar (eksternal public); yang dimaksud publik
eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran public yang positif terhadap
lembaga yang diwakilinya
2. Media Internal Perusahaan
Untuk menjangkau khalayak tertentu dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan Public relations, adakalanya penggunaan media massa
pers, radio dan televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya
terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Contoh dari khalayak seperti
itu adalah para staf atau anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya
commit to user
Media komunikasi internal adalah semua sarana penyampaian dan
penerimaan informasi dikalangan publik internal perusahaan dan
biasanya bersifat non komersial. Baik penerima maupun pengirim
informasi adalah orang dalam ataupun publik internal yang terdiri atas
pimpinan, anggota, pegawai ataupun unit-unit kerja didalam perusahaan
tersebut (A.W Suranto, 2005:121).
Ada dua jenis media internal, yakni yang semata-mata bersifat
internal (khusus untuk para staf dan pegawai) dan yang sampai batas
tertentu bersifat eksternal (yang juga diarahkan kepada pihak luar
tertentu). Publikasi atau terbitan yang didistribusikan kepada para
anggota atau pun khalayak pendukung dari suatu organisasi lazim
disebut sebagai media internal semi eksternal.
3. Portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan
Saat ini, new media atau media baru merupakan istilah yang
dipergunakan untuk semua bentuk media komunikasi massa mutakhir
yang berbasiskan tekhnologi komunikasi dan informasi. Ini biasanya
digunakan untuk media komunikasi elektronik atau digital khususnya
internet dan world wide web (www).
Portal Telkom merupakan web internal perusahaan berbasis tekhnologi
intranet. Menurut Keneth C. Laudon (2005:410) “ intranet adalah
jaringan organisasi internal yang bisa memberikan akses data di lintas
perusahaan “. Sementara menurut Sutedjo (2003:92), “ Intranet adalah
commit to user
hanya bisa diakses oleh anggota organisasi. Biasanya hanya bisa
digunakan untuk saling mengirimkan dan menerima informasi dan
laporan antar karyawan “. Dengan demikian Intranet adalah sistim
jaringan komunikasi yang hanya bisa diakses dalam internal perusahaan.
Jaringan ini bersifat seperti internet, yang memungkinkan kita
melakukan komunikasi interaktif dan akses data internal perusahaan.
Intranet merupakan media yang interaktif. Interaktif disini adanya
hubungan timbal balik antara satu pengguna dengan pengguna lain
sekalipun tidak secara langsung. Intranet adalah “jaringan komputer
dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar seperti
dalam internet. Artinya kita dapat menggunakan semua fasilitas internet
untuk kebutuhan perusahaan” (Tung, 2001:4).
Beberapa perusahaan besar yang menggunakan intranet sebagai
media komunikasi internal perusahaan antar lain: penerbit Simon and
Schuster, perusahaan sekuritas Merrill Linch, penerbit Harper Collins
dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri, trend untuk menggunakan
intranet sebagai sarana mengembangkan komuniaksi di perusahaan
antara lain: HP Berca, Centrin Internet Service Provider, kelompok
Kompas Gramedia. Harper Collins menggunakan intranet untuk
kepentingan kolaborasi antar karyawan serta untuk kebutuhan
cybermarketing. Merrill Linch menggunakannya untuk keperluan
komunikasi dengan pelanggan. Melalui intranet perusahaan ini lebih
mudah mempublikasikan hasil-hasil riset agar mudah diakses oleh
commit to user
terminal komputer ke dalam jaringan sehingga kolaborasi antar mereka
lebih mudah, termasuk di dalamnya mulai dari proses penulisan,
penyuntingan sampai pada perwajahan sehingga lebih menghemat waktu
(Tung, 1997:12).
Laudon (2000:457) menambahkan bahwa intranet dapat menjadi
fondasi lingkungan pengetahuan enterprise dimana informasi dari
beragam sumber dan media, termasuk teks, suara, video dan bahkan
slide digital, bias dibagi-pakai, ditampilkan, dan diakses di lintas
perusahaan melalui antarmuka umum yang sederhana. Jika terancang
dengan baik, lingkungan pengetahuan ini bisa bertindak sebagai peta
pengetahuan.
Sedangkan definisi Portal menurut Sutedjo (2004:141), adalah
pintu gerbang untuk melakukan akses terhadap situs-situs internet dan
berfungsi untuk pencarian topik atau untuk memperoleh berbagai
layanan lainnya. Lalu menurut Greenstain (2002:463), “ A portal is
reffered to a site that serves as the port “ entry “ onto the web. Portals
are designed to Web Users the informations they needs as they fisrt enter
the www “.
Suatu penelitian yang terdapat dalam jurnal “ Computer-Mediated
Communication “ yang berjudul : Empowering Youth : Use of
Technology in Advocacy to Affect Social Change oleh Rosemary
Thackeray Ph.D., MPH & MaryAnne Hunter mengemukakan bahwa :
Manusia telah berkomunikasi melalui kelompok diskusi online, papan
commit to user
Program-program ini dikaitkan terutama dengan perusahaan atau
organisasi sosial (Grier & Campbell). Pengembangan Social Networking
Site (SNS) telah memungkinkan pergeseran fokus dari komunikasi
organisasi berbasis komunikasi interpersonal individu, di antara semua
kelompok umur, tetapi orang terutama muda. SNS secara khusus
dirancang untuk membantu orang membuat dan menjaga hubungan
dengan orang lain yang memiliki kepentingan yang sama (Boyd &
Ellison, 2008). SNS sendiri dideskripsikan sebagai sebuah komunitas
online yang apabila diaplikasikan pada suatu organisasi maka organisasi
tersebut membuat suatu halaman untuk memperkuat jaringan sosial yang
ada. Pengguna SNS dapat mengirimkan komentar atau mendiskusikan
sesuatu dan keanggotaanya harus disetujui oleh administrator atau
moderator. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa tekhnologi
memberikan kemudahan pada setiap orang untuk dapat berpartisipasi
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan
oleh keinginan serta kebutuhan dari masing-masing individu yang berbeda-beda
pula dari waktu ke waktu.
4. Motivasi Penggunaan Media
Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif
tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua
penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia
commit to user
Pada dasarnya “motif“ dan “motivasi“ artinya hampir sama, hanya
berbeda pada penempatan kalimat saja. Menurut Kartini Kartono
(2002:147) motivasi adalah sebab, alasan dasar, pikiran dasar, dorongan
bagi seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang selalu berpengaruh
besar terhadap tingkah laku manusia. Dengan kata lain, motivasi adalah
dorongan terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dorongan
adalah desakan alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup.
Dari definisi tersebut, motif jika dihubungkan dengan konsumsi media
berarti segala alasan dan pendorong dalam diri manusia yang
menyebabkan seseorang menggunakan media.
5. Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat dewasa ini, dengan
informasi masukan-masukan yang dianggap penting dapat membantu
masyarakat dalam menentukan sikap yang harus dilakukan, informasi
sudah menjadi kebutuhan manusia, sehingga peranan informasi sangat
dominan dalam kehidupan manusia, karena tanpa informasi manusia
tidak akan berkembang, menurut Onong Uchjana informasi atau tentang
keterangan adalah :
1. Suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah
orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui
2. Data yang telah diolah yang disampaikan oleh seseorang, atau
commit to user
3. Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan, baik secara
langsung maupun melalui media komunikasi khalayak yang baginya
merupakan suatu hal atau peristiwa yang baru (Effendy, 2002:177).
Dikaitkan dengan lingkungan yang merangsang timbulnya
kebutuhan tersebut, khususnya yang berhubungan dengan seseorang yag
dihadapkan pada berbagai media penampung informasi, maka ada
banyak kebutuhan yang bisa dikemukakan, antara lain seperti yang
diusulkan oleh Kartz, Gurevitch, dan Haas (Tan, 1981:298) sebagai
berikut :
a. Kebutuhan Kognitif : Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk
memperkuat informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan
lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang
untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Di samping itu,
kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat
keingintahuan dan penyelidikan seseorang.
b. Kebutuhan Afektif : Kebutuhan ini dikaitkand engan penguatan
estetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalamn-pengalaman
emosional. Dalam hal ini, berbagai media dalam hal ini sering
dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Misalnya,
orang membeli radio, televisi dan menonton film, tidak lain karena
mencari hiburan.
c. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs) : Ini
commit to user
status individu. Kebutuhan – kebutuhan ini berasal dari hasrat
seseorang untuk mencari harga diri.
d. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs) : Kebutuhan ini
dikaitkan dengan penguatan hubungan keluarga, teman dan orang
lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk
bergabung atau berkelompok dengan orang lain.
e. Kebutuhan berkhayal (escapist needs) : Ini dikaitkan dengan
kebutuhan – kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan
dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (Yusup,
2009:207).
Media Portal Telkom bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atas
informasi perusahaan bagi karyawan. Kebutuhan informasi menurut
Atkin didefinisikan sebagai berikut : “Kebutuhan informasi adalah
fungsi dari keraguan ekstrinsik yang dihasilkan dari suatu perbedaan
pengamatan antara kriteria ukuran kepastian seseorang mengenai objek
lingkungan yang penting dan pernyataan terhadap suatu kriteria yang
ingin dicapai” (Atkin, 1973:206). Dalam paradigma ini, Atkin
menjelaskan bahwa konsep intinya adalah ketidak pastian.
Sementara Shannon dan Weaver menyatakan bahwa ketidak
pastian dalam tingkat yang sederhana akan muncul bila seseorang
memandang pengetahuan tentang suatu objek yang dimilikinya diangap
tidak lagi memadai. Implikasinya seseorang berusaha untuk
commit to user
pengetahuan. Lebih jauh lagi Atkin mengemukakan bahwa ketidak
pastian kognisi yang dimiliki seseorang dirasa tidak memadai lagi untuk
merespon situasi yang memerlukan orientasi keputusan atau tindakan
yang melibatkan suatu objek atau lebih (Atkin, 1973:207).
Kebutuhan informasi diperoleh dari pengertian bahwa media
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan atas informasi
perusahaan. Pengetahuan mengenai karakteristik kebutuhan karyawan
dapat menolong pihak manajemen perusahaan untuk menumbuhkan
pengertian terhadap para karyawan yang menjadi bagian dari kinerja
perusahaan. Selain itu dapat dijadikan sebagai acuan dalam mencapai
pemenuhan kebutuhan karyawan oleh perusahaan, juga membantu
karyawan untuk menyadari bentuk-bentuk kebutuhan yang dapat
dipenuhi oleh perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi
karyawan tersebut maka harus ada komunikasi internal, komunikasi
internal adalah komunikasi yang dikirimkan kepada anggota dalam suatu
organisasi (Muhammad, 1995:97).
Isi pesan atau informasi dalam komunikasi internal yang berkenaan
dan bersangkutan dengan organisasi tersebut menurut Arine Muhammad
dapat diklasifikasikan menjadi 4 fungsi, yaitu :
1. Pesan Tugas
Pesan tugas ini maksudnya adalah pesan-pesan yang berkenaan
dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi oleh anggota organisasi
pesan ini mencakup pemberian informasi kepada karyawan untuk
commit to user
latihan kepada karyawan, memberikan orientasi kepada karyawan
baru, penentuan tujuan dan aktivitas lainnya yang berkenaan dengan
produksi, pelayanan pemasaran dan sebagainya, atau dengan kata
lain pesan tugas dapat dikatakan pesan yang berhubungan dengan
output system yang diinginkan oleh perusahaan atau organisasi.
2. Pesan Pemeliharaan
Pesan pemeliharaan adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan
kebijaksanaan dan pengaturan organisasi. Pesan ini membantu
organisasi untuk tetap hidup kekal. Pesan ini mencakup perintah,
ketentuan, prosedur, aturan dan control yang diperlukan untuk
mempermudah gerakan organisasi untuk mencapai output sistem.
Pesan tugas berhubungan dengan isi dari output sistem sedangkan
pesan pemeliharaan berhubungan dengan pencapaian dari output.
3. Pesan kemanusiaan
Pesan kemanusiaan langsung diarahkan kepada orang-orang dalam
organisasi dengan mempertimbangkan sikap mereka, kepuasan dan
pemenuhan kebutuhan mereka. Pesan ini berkenaan dengan
hubungan antar personal, konsep diri, perasaan dan moral. Yang
termasuk dalam kategori pesan ini adalah pengahargaan terhadap
hasil yang dicapai oleh karyawan, penyelesaian konflik antar
individu atau kelompok, aktifitas informal, dan bimbingan suatu
organisasi, sebenarnya dapat menciptakan tugas yang efektif dengan
memberikan pesan tugas dan pemeliharaan tetapi bila
commit to user
suka menyendiri maka hal ini akan mempengaruhi terhadap
pencapaian tujuan sistem dengan efektif
4. Pesan Pembaruan
Pesan pembaruan menjadikan organisasi dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungannya.
Untuk itu suatu organisasi membuat rencana-rencana baru,
aktifitas-aktifitas baru, program-program baru, pengarahan yang baru,
proyek-proyek yang baru, dan saran-saran mengenai
produksi-produksi baru. Rencana ini disampaikan pada waktu
pertemuan-pertemuan pemecahan masalah, pembuatan rencana dan pada waktu
rapat-rapat dengan anggota organisasi, pesan yang disampaikan itu
termasuk kategori pesan pembaharuan.
6. Teori Uses and Gratifications
Model ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects
traditions of the past yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum
Hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media
terhadap khalayaknya tetapi lebih tertarik pada apa yang dilakukan
khalayak terhadap media. Katz mengatakan bahwa penelitiannya
diarahkan kepada jawaban terhadap pertanyaan : “ Apa yang dilakukan
media untuk khalayak? ( What do the media do to people ? ) “ (Rakhmat,
2003:65).
Model uses and gratifications menunjukkan bahwa apa yang
commit to user
sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi
kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Khalayak dianggap secara aktif
dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya dan
mempunyai tujuan. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada
penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan kepuasan
(gratifications) atas pemenuhan kebutuhan seseorang. Dari sinilah
timbul istilah uses and gratifications (penggunaan dan pemenuhan
kebutuhan). Sebagian perilaku khalayak akan dijelaskan melalui
berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu (Ardianto dan
Erdinaya, 2004:71). Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan
titik awal dari kemunculan teori ini.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Nurudin (2007:193) bahwa
kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan
media oleh orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratification).
Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir,
peredaan rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi dan
kontak sosial.
Dalam jurnal penelitian Ghent University-Belgium oleh C.
Courtois, P. Mechant, L. De Marez dan G. Verleye yang berjudul
Gratifications and Seeding Behavior of Online Adolescents
mengemukakan bahwa :
Paradigma U&G yang telah memakan waktu selama 40 tahun penelitian
media fungsional mengasumsikan bahwa penonton aktif yang sadar akan
commit to user
tersebut. Media terus bersaing satu dengan yang lainnya untuk mencari
kepuasan (Katz, Blumler, & Gurevitch, 1974; de Boer & Brennecke,
1995; Rubin, 2002). Setidaknya ada tiga sumber gratifikasi yang
dibedakan dalam literature yaitu : konten sedang, paparan media dan
konteks sosial dari situasi di mana media digunakan. Setiap media
menawarkan kombinasi yang unik dari tiga sumber. Dengan cara media
ini berbeda dalam cara mereka menawarkan kepuasan untuk kebutuhan
tertentu (Katz et al, 1974).
Pendekatan U & G telah digunakan untuk memahami motif laten dari
berbagai media, mulai dari media tradisional, seperti televisi, buku, film,
dan radio (McQuail, Blumler & Brown, 1972; Katz, Gurevitch, & Haas,
1973). Hingga media yang lebih baru seperti media interaktif seperti
video game (Selnow, 1984), video perekam (Cohen, Levy & Golden,
1988), dan telepon seluler (Leung & Wei, 2000).
Teori uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial dimana
yang dilihat adalah kebutuhan dari para khalayak. Lingkungan sosial
meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan
individual di kategorisasikan sebagai berikut :
1. Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi,
pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini
didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan,
commit to user
2. Affective needs (Kebutuhan Afektif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan
pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3. Personal Integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas,
kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut
diperoleh dari hasrat akan harga diri.
4. Sosial Integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan
keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat
untuk berafiliasi.
5. Escapist needs (Kebutuhan Pelepasan)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri
dari kenyataan, kelepasan emosi, ketegangan dan kebutuhan akan
hiburan.
Teori uses and gratifications beroperasi dalam beberapa cara yang bisa
commit to user
Gambar I. 1
Teori Uses and Gratifications
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan
oleh keinginan serta kebutuhan dari masing-masing individu yang berbeda-beda
commit to user
Dari uraian ditas jelas bahwa dalam menggunakan suatu media, seseorang
didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dapat
terpuaskan dengan menggunakan media massa, namun pada saat yang sama
kebutuhan ini juga dapat terpuaskan oleh sumber-sumber lainnya. Contohnya,
kebutuhan akan informasi dan hiburan dapat diperoleh dari sumber-sumber
lainnya, seperti keluarga, tetangga, dan teman melalui interaksi sosial. Interaksi
sosial merupakan kunci dari kehidupan sosial. Karena dengan adanya proses
interaksi, manusia bisa berhubungan dengan yang lainnya dan tidak terisolasi.
Dalam proses inilah terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok lainnya.
Sesuatu yang tidak lepas dari interaksi adalah kontak sosial dan komunikasi.
Dengan adanya kontak sosial dan komunikasi, orang dapat saling mempengaruhi
dan bertukar informasi.
Interaksi yang dilakukan oleh karyawan PT. Telkom DCS Semarang untuk
memenuhi kebutuhan informasi akan perusahaan adalah interaksi pada lingkungan
kerja. Menurut Nitisemo (1996:109), lingkungan kerja merupakan segala sesuatu
yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Pernyataan diatas juga didukung oleh
pendapat Ahmadi (2002:77), lingkungan kerja dinyatakan sebagai kehidupan
sosial, psikologi dan fisik dalam organisasi yang berpengaruh terhadap karyawan
commit to user
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penelitian ini, maka
hubungan – hubungan antar variabel yang akan diteliti dapat digambarkan sebagai
[image:39.612.107.524.189.464.2]berikut :
Gambar I. 2 Hubungan Antar Variabel
Sesuai dengan penelitian ini, penulis meneliti sejauh mana pengaruh
aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai media internal perusahaan terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan. Pada penelitian ini, penelitian
menggunakan lebih dari dua variabel atau korelasi ganda (multiple correlation),
yaitu variabel independent, variabel dependent serta variabel kontrol (interaksi
sosial) yang juga dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi karyawan
tentang perusahaan.
F. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah , tujuan dan kerangka teori, maka hipotesa
dari penelitian ini adalah :
Varibel Independent (X1) Aktivitas penggunaan
Portal Telkom
Varibel Dependent ( Y ) Pemenuhan kebutuhan
Informasi karyawan
commit to user
1. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal Telkom
sebagai media internal perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi
karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang. Semakin sering
menggunakan atau mengakses portal Telkom, maka akan semakin tinggi
pula pemenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang perusahaan.
2. Ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dengan pemenuhan
kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang.
Semakin sering melakukan proses interaksi pada lingkungan kerja, maka
akan semakin tinggi pula penenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang
perusahaan.
G. DEFINISI KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL 1. Definisi Konseptual
1. 1. Variabel Independen : Aktivitas penggunaan Portal Telkom
a. Aktivitas : Merupakan suatu perbuatan jasmani manusia
yang mengandung suatu maksud tertentu
yang memang dikehendaki oleh orang yang
melakukan tindakan atau kegiatan itu
(Pariatra Weatra, 1982:4).
b. Penggunaan : McQuail memberikan definisi mengenai
penggunaan media massa sebagai berikut :
Kegiatan yang semata-mata menggunakan
media dapat digambarkan dalam pengertian
commit to user
digunakan, hubungan antara penggunaaan
media (misal identifikasi) dengan cara
menggunakannya, merasa jika konsumsi
media itu merupakan aktivitas primer dan
sekunder (Mc.Quail, 1989:89).
Sementara menurut Rosengren, penggunaan
media massa terdiri dari jumlah waktu yang
digunakan dalam berbagai media, jenis
media yang dikonsumsi dan berbagai
hubungan antara individu konsumen media
dengan media secara keseluruhan (Rakhmat,
2002:66).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut
maka penggunaan media massa meliputi
beberapa hal, antara lain : bentuk media
yang digunakan, frekuensi penggunaan
media massa, durasi penggunaan media
massa dan isi media apa yang disukai
(preferensi). Dalam penelitian ini, bentuk
media yang digunakan adalah web portal
intranet.
c. Portal Telkom : Web Portal Intranet adalah halaman web
yang hanya dapat diakses dalam intra
commit to user
keperluan internal dan hanya bisa diakses
oleh anggota organisasi. Portal ini berfungsi
sebagai pintu gerbang utama dalam
mengakses informasi baik untuk melakukan
pencarian topik atau untuk memperoleh
berbagai layanan atau fasilitas lainnya.
d. Aktivitas penggunaan Portal Telkom :
Adalah suatu perbuatan atau kegiatan menggunakan (dalam
hal ini mengakses) Portal Telkom yang berisi informasi
mengenai PT. Telkom dan ditujukan untuk menambah
pengetahuan karyawan mengenai perusahaan.
1. 2. Variabel Dependen : Pemenuhan kebutuhan informasi
a. Pemenuhan : Stuart sebagaimana dikutip oleh
Hafied Cangara mengatakan bahwa
pengatuh atau efek adalah perbedaan
antara apa yang dipikirkan, dirasakan
dan dilakukan oleh penerima
sebelum dan sesudah menerima
pesan (Cangara, 2002:1963).
b. Kebutuhan informasi : Kebutuhan informasi adalah fungsi
dari keraguan ektrinsik yang
dihasilkan dari suatu perbedaan
pengamatan antara kriteria ukuran
commit to user
lingkungan yang penting dan
pernyataan terhadap suatu kriteria
yang ingin dicapai (Atkin,
1973:206). Dalam paradigma ini,
Atkin menjelaskan bahwa konsep
intinya adalah ketidak pastian.
1. 3. Variabel Kontrol : Interaksi pada lingkungan kerja
a. Interaksi sosial : Hubungan – hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, mauun
antara perorangan dengan kelompok
(Soerjono Soekamto, 1997:67).
b. Lingkungan kerja : lingkungan kerja merupakan segala
sesuatu yang ada disekitar karyawan dan
dapat mempengaruhi karyawan dalam
menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan (Nitisemo, 1996:109 ).
Dalam hal ini interaksi pada lingkungan kerja didefinisikan
sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut
hubungan antara karyawan didalam satu divisi, divisi yang
berbeda serta kantor cabang yang berbeda dalam rangka
commit to user
2. Definisi Operasional
2. 1. Variabel Independent : Aktivitas penggunaan Portal Telkom
Mempunyai indikator – indikator sebagai berikut :
1. Frekuensi dalam mengakses portal Telkom di setiap
minggunya pada bulan Juni 2010 diukur dari :
a. Tinggi : Bila 5-6 kali per minggu (3)
b. Sedang : Bila 3-4 kali per minggu (2)
c. Rendah : Bila 1-2 kali per minggu (1)
2. Intensitas perhatian saat mengakses portal Telkom yang
diukur dari :
a. Tinggi : Apabila responden dalam mengakses portal
Telkom tanpa diselingi aktivitas lain (3)
b. Sedang : Apabila responden saat mengakses portal
Telkom terkadang diselingi aktivitas lain (2)
c. Rendah : Apabila responden saat mengakses portal
Telkom selalu diselingi dengan aktivitas lain
(1)
3. Penyediaan waktu untuk mengakses portal Telkom yang
diukur dari :
a. Tinggi : Bila selalu menyempatkan waktu untuk
commit to user
b. Sedang : Bila hanya menyempatkan diri untuk
mengakses portal Telkom jika ada waktu
luang saja (2)
c. Rendah : Bila hanya iseng menyempatkan waktu untuk
mengakses portal Telkom (1)
4. Kebiasaan mengakses portal Telkom yang diukur dari :
a. Tinggi : Bila membaca seluruh informasi dari portal
Telkom (3)
b. Sedang : Bila hanya membaca sebagian informasi dari
portal Telkom (2)
c. Rendah : Bila hanya membaca informasi yang disukai
saja di portal Telkom (1)
5. Motivasi yang melatarbelakangi responden dalam
penggunaan portal Telkom yang diukur dari :
a. Tinggi : Apabila responden mengakses portal Telkom
untuk menambah pengetahuan (3)
b. Sedang : Apabila responden mengakses portal Telkom
untuk mencari hiburan (2)
c. Rendah : Apabila responden mengakses portal Telkom
hanya untuk mengisi waktu luang saja (1)
2. 2. Variabel Dependent : Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan
commit to user
1. Kebutuhan Kognitif ( informasi – informasi seputar
manajemen PT. Telkom seperti seperti berita seputar DIVRE
IV, morning issue, dsb ), yang diukur dari :
a. Tinggi : Apabila responden menjawab : Ya, dengan
mengakses Portal Telkom dapat memenuhi
kebutuhan informasi saya tentang informasi
manajerial PT. Telkom (3)
b. Sedang : Apabila responden menjawab :
Kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan informasi
saya tentang informasi manajerial PT. Telkom
(2)
c. Rendah : Apabila responden menjawab : Tidak dapat
memenuhi kebutuhan infomasi saya tentang
informasi manajerial PT. Telkom (1)
2. Kebutuhan Afektif (perasaan – perasaan yang digambarkan
dengan rasa suka atau tidak suka, puas atau tidak puas
terhadap segala informasi dari situs web internal Portal
Telkom) yang dikur dari :
a. Tinggi : Jika responden menjawab puas (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kurang puas (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak puas (1)
3. Kebutuhan pribadi secara integratif (tindakan untuk
berpartisipasi atau mengambil bagian pada portal Telkom
commit to user
a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
4. Kebutuhan sosial secara integratif (informasi – informasi
seputar kegiatan di divisi lain baik pusat, cabang, dsb) yang
diukur dari :
a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
5. Kebutuhan pelepasan (informasi – informasi seputar hiburan,
kesehatan, dsb) yang diukur dari :
a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
2. 3. Variabel Kontrol : Interaksi di Lingkungan kerja
Mempunyai indikator – indikator sebagai berikut :
1. Sumber informasi lainnya selain portal Telkom dalam proses
berinteraksi pada lingkungan kerja, yang diukur dari :
a. Tinggi : Bila dari teman satu divisi (3)
b. Sedang : Bila dari teman dari divisi yang berbeda (
sesama karyawan Kandatel Semarang ) (2)
commit to user
2. Frekuensi menerima informasi melalui proses interaksi pada
lingkungan kerja, diukur dari seberapa sering responden
melakukan pertukaran informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi dirinya dalam proses interaksi sosial :
a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
3. Pengaruh interaksi sosial terhadap pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan yang diukur dari bagaimana pengaruh
interaksi sosial dalam memenuhi kebutuhan informasi
karyawan :
a. Tinggi : Apabila responden menjawab : Ya, dapat
memenuhi kebutuhan informasi saya tentang
PT. Telkom (3)
b. Sedang : Apabila responden menjawab :
Kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan informasi
saya tentang PT. Telkom (2)
c. Rendah : Apabila responden menjawab : Tidak dapat
memenuhi kebutuhan infomasi saya tentang
PT. Telkom (1)
4. Adanya proses diskusi dengan individu lain setelah
mengakses portal Telkom, yang dikukur dari :
commit to user
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
H. METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian
Bila dilihat dari hasil penelitian yang akan dicapai, maka penelitian ini
dikategorikan dalam tipe penelitian penjelasan (explanatoy
/confirmatory research) yang bertujuan untuk menguji hubungan sebab
akibat yang terjadi antar variabel yang diteliti (Mardalis, 2008:26)
2. Metode penelitian
Menggunakan metode penelitian survey (kuantitatif), yaitu penelitian
untuk memperoleh fakta0fakta fari gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan-keterangan secara faktual (Hasan, 2004:8)
3. Populasi dan Tekhnik Sampling
a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau
subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi unit analisis atau
elemen yang akan diteliti adalah seluruh karyawan PT. Telkom DCS
commit to user
b. Teknik Sampling
penelitian ini menggunakan sampel sensus, sesuai dengan pendapat
Suharsimi Arikunto (1983:94) yang menyatakan bahwa apabila
subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai sampel.
4. Lokasi Penelitian
Yang menjadi lokasi penelitian adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang pertelekomunikasian, yaitu kantor pusat PT. Telkom Divisi
Regional IV Jl. Pahlawan No.10 Semarang 50241.
Karena populasi dalam penelitian ini tidak hanya berada pada satu tempat,
maka penelitian juga dilakukan pada kantor KANDATEL ( DCS Area II
Timur ) Jl. Arif Rahman Hakim No.1 Semarang.
5. Jenis dan Sumber Data
a. Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukkan fakta.
b. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan secara
langsung dari responden yaitu berupa angket atau kuesioner yang
disebarkan kepada karyawan PT. Telkom DCS Regional IV Semarang.
Sementara data sekunder diperoleh dari perusahaan yaitu PT. Telkom
DCS Regional IV Semarang yang berupa jumlah karyawan serta
commit to user
7. Analisa Data
Karena penelitian ini penelitian kuatitatif, maka dalam penelitian ini data
yang sudah terkumpul akan dianalisis dengan teknik stastistik.
Masing-masing indicator diberi rangking dan untuk menguji apakah ada hubungan
yang signifikaan diantara variablenya akan digunakan teknik analisa “ Tata
Jenjang Spearmen” yaitu dengan rumus :
Rs = ∑x2 +∑y2-∑d2
2 ∑x2. ∑y2
Dimana :
∑x2
= N3-N - ∑Tx
12
∑y2 = N3-N - ∑T
y
12
Tx = tx 3 - tx
12
Tx = tx 3 - tx
12
Keterangan:
rs : koefisien korelasi tata
jenjang spearman
X2 : jenjang kembar variable x
Y2 : jenjang kembar variable y
d2 : kuadrat jumlah beda antar
jenjang
Tx : jumlah jenjang kembar
pada variable x
Ty : jumlah enjang kembar pada
variable y
N : jumlah sampel1
commit to user
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
A. PERKEMBANGAN PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Menurut data yang diberikan oleh Bpk, Sujono selaku Kepala PT. Telkom
DCS Regional Semarang, perkembangan PT. Telekomunikasi Indonesia dimulai
pada tahun 1864, dimana saat itu pemerintah kolonial Belanda mendirikan suatu
perusahaan swasta untuk menangani layanan pos domestik dan layanan telegraf
internasional. Perusahaan jasa telepon di Indonesia pertama kali tersedia setelah
Pemerintah Hindia Belanda menerbitkan keputusan Nomor 5 tanggal 31 Juli
1881. Pemerintah Belanda memberikan konsensi kepada sebuah perusahaan
swasta Belanda untuk menyelenggarakan jasa telepon di Gambir, Batavia,
Tanjung Priok, Semarang dan Surabaya sesuai dengan 25 tahun ijin pemerintah.
Namun, ternyata dalam perkembangannya, perusahaan-perusahaan telepon
tersebut lebih berorientasi laba dan menginginkan pengembalian modal secara
cepat. Akibatnya aspek pelayanan pun menjadi terabaikan. Belum lagi
persoalan-persoalan lain yang turut mewarnai kualitas kerja da reputasi perusahaan. Atas
keadaan ini, pemerintah turun tangan dan mengambbil keputusan untuk tidak
memperpanjang konsensi-konsensi yang telah diberikan dan menyediakan
pengusahaan telepon menjadi untusan pemerintah Hindia Belanda. Sehingga pada
tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang
commit to user
yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap, dan Telepon (Post, Telegraph en
Telephone Dienst/PTT). Selanjutnya jawatan PTT ini mengalami liku-liku
perkembangan pada masa penjajahan Jepang. Hingga 27 September 1945, pihak
Republik Indonesia berhasil mengambil alih Kantor Pusat PTT.
Ditahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN POSTEL), tetapi berbeda dengan Sumatera, dimana mulai
terbentuk pada tahun 1970 secara Nasional. Pada tahun 1965 pemerintah
memecah PN Postel menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro),
dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Tahun 1974, PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional
maupun internasional. Kemudian tahun 1980, PT Indonesian Satellite Corporation
(Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional,
terpisah dari Perumtel. Tahun 1991, Pemerintah berdasarkan PP no.25 tahun
1991mengubah bentuk Perumtel dari perusahaan umum menjadi perusahaan
negara yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia, yang
selanjutnya dikenal dengan nama TELKOM.
Sehingga, pada tahun 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM
(Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu
saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa
Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock
Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public
commit to user
Kemudian, di tahun 1996 Kerja Sama Operasi (KSO) mulai
diimplemantasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra
dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa
Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi
Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global
Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan
mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII
Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
Tahun 1999 lahirlah Undang-undang nomor 36/1999, tentang
penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi. Sehingga pada tahun
2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian
dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang
ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara
TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72%
saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan
mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan
TELKOM.
Di tahun 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3
tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada
tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55%
saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham
Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki
65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan
commit to user
B. PEMBAGIAN DIVISI PT. TELKOM INDONESIA
Secara umum pembagian unit-unit bisni PT. Telkom terdiri dari Divisi Inti
(Core division), Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan. Pembagian divisi inti
Telkom yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
• Divisi regional I untuk wilayah Sumatera,
• Divisi regional II untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya,
• Divisi regional III untuk wilayah Jawa Barat,
• Divisi regional IV untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta,
• Divisi regional V untuk wilayah Jawa Timur Bali, Nusa Tenggara,
Sulawesi, dan Kawasan Timur Indonesia
• Divisi Network
• Divisi Multimedia
C. VISI & MISI PT. TELKOM INDONESIA C. 1. Visi perusahaan
To become a leading InfoCom player in the region
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia
Pasifik.
C. 2. Misi Perusahaan
Telkom mempunyai misi memberikan layanan "One Stop InfoCom
commit to user
as the Best Managed Indonesian Corporation" dengan jaminan bahwa pelanggan
akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan
berkualitas, dengan harga kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi
yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan
saling mendukung secara sinergis.
D. ARTI LOGO PT. TELKOM INDONESIA
Gambar 2.1 Logo Telkom
D. 1. Makna Simbol Logo
• Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam
portofolio bisnis baru Telkom yaitu TIME (Telecommunication,
Information, Media & Edutainment). Expertise.
• Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan
commit to user
• Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian,
serta kepercayaan dan hubungan yang erat. Assured.
• Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Progressive.
• Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa
depan. Heart.
D. 2. Makna Warna Logo
• Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan
pengalaman yang tinggi
• Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif,
hangat, dan dinamis
• Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah
mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa
depan.
E. TELKOM DIVRE IV
PT. Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY bertempat di Jl. Pahlawan
No. 10 Semarang. Divisi Regional IV Jateng merupakan salah satu unit bisnis dari
PT. Telkom yang mengemban tugas untuk menyelenggarakan jasa informasi dan
komunikasi (infocom) di wilayah provinsi Jawa Tengah dan provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terbagi atas 5 kantor daerah Pelayanan
commit to user
Sedangkan luas pelayanannya sekitar 35.731 km persegi dan melayani tidak
kurang dari 2.39 juta jiwa penduduknya dengan densitas telepon 1.96sst per 100
penduduk. Adapun kelima kandatel tersebut adalah :
1. Semarang
Kandatel Semarang merupakan bagian dari Divisi IV Jateng & DIY yang
merupakan penyelenggara jasa layanan dan jaringan bisnis informasi dan
telekomunikasi yang berkedudukan di wilayah Semarang dan membawahi
wilayah :
- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Semarang
- Kendal
- Ungaran
- Ambarawa
- Kudus
- Demak, dan
- Salatiga
2. Yogyakarta
Kandatel Yogyakarta merupakan satu dari lima Datel di Divre IV PT.
Telkom Indonesia sebagai penyelenggara jasa layanan dan jaringan bisnis
informasi (infokom), yang berkedudukan di Yogyakarta dan membawahi
wilayah :
- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Yogyakarta
- Magelang
commit to user
- Muntilan
- Kebumen
- Temanggung
- Gombon