• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sistem E-Voting Pilkada Indonesia Berbasis Direct Record Electronic Dengan Pendekatan Kiosk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Sistem E-Voting Pilkada Indonesia Berbasis Direct Record Electronic Dengan Pendekatan Kiosk"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Fitrah Satrya Fajar Kusumah
  • Pengajar:
    • Yani Nurhadryani
    • Irman Hermadi
    • Sugi Guritman
  • Sekolah: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
  • Mata Pelajaran: Ilmu Komputer
  • Topik: Implementasi Sistem E-Voting Pilkada Indonesia Berbasis Direct Record Electronic dengan Pendekatan Kiosk
  • Tipe: Tesis
  • Tahun: 2016
  • Kota: Bogor

I. PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan ini membahas latar belakang pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia, khususnya Pilkada, yang masih menghadapi tantangan seperti transparansi, perhitungan suara, dan efisiensi biaya. E-voting sebagai solusi alternatif dikaji, namun risiko peretasan dan kecurangan menjadi perhatian utama. Penelitian ini bertujuan mengembangkan purwarupa sistem e-voting berbasis Direct Record Electronic (DRE) dengan pendekatan kiosk serta merumuskan rekomendasi kebijakan baru untuk implementasinya di Indonesia, mengatasi tantangan Pemilu konvensional dan ancaman e-voting, serta memenuhi prinsip secure election dan prinsip Pemilu Indonesia.

1.1 Latar Belakang

Indonesia menggunakan sistem Pemilu langsung, termasuk Pilkada untuk memilih kepala daerah. Jumlah daerah otonom yang besar dan jumlah penduduk yang signifikan mengakibatkan tantangan dalam hal transparansi, perhitungan suara, sumber daya manusia, jarak, dan biaya. E-voting ditawarkan sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan ini, namun permasalahan keamanan seperti peretasan dan kecurangan harus diantisipasi. Penelitian ini fokus pada pengembangan sistem e-voting yang aman dan efisien untuk Pilkada di Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini berfokus pada perancangan sistem e-voting yang mampu mengatasi berbagai permasalahan Pemilu di Indonesia, sesuai dengan prinsip Pemilu dan prinsip secure election, serta mampu menekan ancaman e-voting. Sistem yang dikembangkan harus terkontrol dan mudah diawasi oleh pihak berwenang.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan kebijakan sistem e-voting dari sisi teknis untuk menghadapi potensi ancaman e-voting, permasalahan Pemilu konvensional, memenuhi prinsip Pemilu Indonesia, dan prinsip secure election. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem yang efektif, efisien dan aman.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan rekomendasi pengembangan e-voting yang dapat diimplementasikan secara luas di Indonesia. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan berharga bagi penyelenggara Pemilu dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi proses pemilihan umum di Indonesia.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada e-voting untuk Pemilu yang tidak melibatkan pemilihan partai terlebih dahulu, dan hanya mencakup tahap pemungutan suara hingga perhitungan suara. Tahapan sebelum dan sesudah proses pemungutan suara, seperti pembuatan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan penetapan pemenang, tidak termasuk dalam ruang lingkup penelitian ini.

1.6 Penelitian Terkait

Penelitian terdahulu tentang pengembangan e-voting di Indonesia telah dilakukan, namun masih terbatas pada kasus tertentu dan belum sepenuhnya menjawab tantangan Pilkada secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi dan meningkatkan pemahaman mengenai pengembangan dan implementasi sistem e-voting yang komprehensif dan aman di Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini meninjau konsep Pemilu di Indonesia, prinsip LUBERJURDIL, dan berbagai metode e-voting, termasuk Internet Voting, Direct Recording Electronic (DRE), dan Precinct Count Optical Scanning (PCOS). Kemudian dijelaskan berbagai protokol e-voting, seperti protokol Two Central Facilities dan modifikasi dari protokol tersebut yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian sebelumnya oleh BPPT tentang pengembangan e-voting juga dibahas sebagai referensi.

2.1 Pemilihan Umum

Pemilu di Indonesia didasarkan pada prinsip LUBERJURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil). Prinsip-prinsip ini akan diadaptasi dan diimplementasikan dalam sistem e-voting yang dikembangkan. Tinjauan ini mencakup peraturan dan undang-undang yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu di Indonesia, memberikan dasar hukum bagi pengembangan sistem e-voting yang sesuai.

2.2 E-Voting

Bagian ini membahas berbagai metode dan tipe e-voting, meliputi internet voting, DRE, dan PCOS. Kelebihan dan kekurangan masing-masing metode diuraikan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang pilihan teknologi yang ada. Fokus pada DRE dengan pendekatan kiosk dijelaskan sebagai metode yang dipilih dalam penelitian ini, dengan alasan-alasan yang mendukung pilihan tersebut.

2.3 Protokol E-voting

Berbagai protokol e-voting dikaji, termasuk protokol Two Central Facilities dan variasinya. Keunggulan dan kelemahan masing-masing protokol dianalisis untuk menentukan protokol yang paling sesuai untuk diterapkan dalam sistem e-voting yang akan dikembangkan. Modifikasi protokol yang akan digunakan dalam penelitian ini dijelaskan secara detail.

2.4 Pengembangan E-Voting BPPT

Pengalaman BPPT dalam mengembangkan dan mengujicoba sistem e-voting di Indonesia diulas. Hasil uji coba tersebut, termasuk kelebihan dan kekurangannya, memberikan pembelajaran berharga dalam pengembangan sistem e-voting yang lebih baik dan efisien. Perbandingan dengan sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini dijelaskan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan Security Life Cycle (SLC) untuk menganalisis risiko keamanan dan merancang sistem yang aman. Tahapan metodologi meliputi analisis sistem, penentuan dasar kebijakan, perancangan sistem, pengembangan sistem, dan pengujian sistem. Diagram alur penelitian menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan secara sistematis.

3.1 Analisis Sistem

Tahap ini melibatkan identifikasi ancaman keamanan pada sistem Pemilu konvensional dan e-voting. Ancaman diklasifikasikan berdasarkan kerangka kerja yang sesuai, dan kemudian dianalisis untuk menentukan kebijakan keamanan yang diperlukan. Spesifikasi fungsi sistem dirumuskan berdasarkan analisis ancaman dan kebijakan yang telah ditentukan.

3.2 Penerapan Kebijakan

Tahap ini menerjemahkan spesifikasi sistem menjadi komponen yang dapat diimplementasikan. Stakeholder sistem diidentifikasi dan kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem dirumuskan. ERD dan DFD digunakan untuk memodelkan sistem dan proses bisnis secara detail.

3.3 Perancangan Sistem

Tahap ini menghasilkan rancangan detail sistem e-voting, termasuk arsitektur aplikasi, desain antarmuka pengguna, desain mesin e-voting (EVM), flowchart sistem, dan skema database. Rancangan ini memastikan bahwa sistem memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan pada tahap sebelumnya.

3.4 Pengembangan Sistem

Tahap pengembangan melibatkan implementasi perangkat lunak sistem e-voting berdasarkan rancangan sistem yang telah dibuat. Sistem yang dikembangkan harus mampu beroperasi lintas daerah, aman dari serangan keamanan, dan efisien dalam penggunaannya.

3.5 Testing Sistem

Pengujian sistem dilakukan menggunakan metode black box testing untuk memvalidasi fungsionalitas sistem. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem beroperasi sesuai dengan spesifikasi dan bebas dari kesalahan. Asumsi tertentu, seperti penggunaan fingerprint reader, dijelaskan.

IV. HASIL DAN BAHASAN

Bagian ini memaparkan hasil analisis sistem, penentuan dasar kebijakan, perancangan sistem, dan pengembangan sistem. Hasil pengujian sistem juga disajikan dan dibahas. Analisis ini meliputi identifikasi ancaman, formulasi kebijakan, perancangan sistem, implementasi, dan pengujian black box.

4.1 Analisis Sistem

Analisis ancaman keamanan pada sistem Pemilu konvensional dan e-voting dilakukan untuk mengidentifikasi kerentanan dan risiko. Klasifikasi ancaman berdasarkan kerangka kerja yang telah ditentukan memudahkan dalam menentukan strategi mitigasi risiko.

4.2 Menentukan Dasar Kebijakan

Dasar kebijakan e-voting dirumuskan dengan mempertimbangkan prinsip secure election, prinsip Pemilu Indonesia, permasalahan Pemilu konvensional, dan ancaman e-voting. Kombinasi dari berbagai prinsip ini menghasilkan kebijakan yang komprehensif dan sesuai dengan konteks Indonesia.

4.3 Perancangan Sistem

Rancangan sistem e-voting dijelaskan secara detail, termasuk arsitektur sistem, desain database, dan antarmuka pengguna. Rancangan ini mempertimbangkan aspek keamanan, efisiensi, dan skalabilitas sistem.

4.4 Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem e-voting dijelaskan, termasuk teknologi dan platform yang digunakan. Hasil pengembangan berupa sistem e-voting yang siap diuji dan diimplementasikan.

4.5 Black box Testing

Hasil pengujian black box sistem e-voting disajikan dan dianalisis. Pengujian ini bertujuan untuk memvalidasi fungsionalitas sistem dan mengidentifikasi potensi kesalahan atau kekurangan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk pengembangan dan implementasi sistem e-voting di Indonesia. Kesimpulan menekankan kontribusi penelitian terhadap peningkatan kualitas dan keamanan Pemilu di Indonesia.

5.1 Simpulan

Kesimpulan penelitian merangkum hasil temuan utama, menekankan keberhasilan dalam mengembangkan purwarupa sistem e-voting yang aman dan efisien. Kontribusi penelitian terhadap pengembangan sistem e-voting di Indonesia dijabarkan.

5.2 Saran

Saran diberikan untuk pengembangan sistem e-voting yang lebih baik di masa mendatang, meliputi aspek teknis, kebijakan, dan implementasi. Penelitian selanjutnya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem e-voting di Indonesia diusulkan.

Referensi Dokumen

  • Profil Pengguna Internet Indonesia 2014 ( Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) )
  • Metode Pemilihan Kepala Desa Menggunakan E-voting dan E-KTP Di Kabupaten Jembrana Desa Mendoyo Dangin Tukad ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) )

Gambar

Gambar 1 Protokol Two Central Facilities
Gambar 3 Proses Pemilihan
Gambar 5 Pembacaan Smartcard
Gambar 7 Metode Penelitian Pengembangan Sistem E-Voting
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan mengenai teknik pertolongan pertama pada kondisi demam karena demam tinggi merupakan hal lain yang juga tidak kalah penting untuk dimiliki orang tua agar dapat

Berdasarkan uraian diatas dengan melihat kondisi dan situasi perekonomian masyarakat nelayan di Cempae yang masih perlu diadakan perubahan perekonomian menuju kesejahteraan,

183 823 Penjualan kembali surat berharga repo oleh pembeli bertempo s/d 1 tahun (bukan penduduk) 184 824 Penjualan kembali surat berharga repo oleh pembeli bertempo > 1 tahun

1. Untuk mengetahui latar belakang filosofis, historis, sosiologis, dan yuridis terbentuknya LP Pemuda Kelas IIB Plantungan Kendal. Untuk mengetahui langkah-langkah yang

Struktur tipe pemangsaan famili ikan karang yang terdapat di stasiun terumbu buatan biorock sebagian besar adalah karnivora yaitu sebesar 80% dari jumlah ikan karang yang

Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi faktor reduksi beban mati pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) terhadap nilai gaya dalam,

1) Karya ini terinspirasi dari pentingnya tumbuhan dalam kehidupan ini, karena tumbuhan yang memberikan kita oksigen untuk bernafas, sayur untuk dimakan, dan dapat

Diperlukan perbaikan terhadap desain kursi yang ada, khususnya pada lebar dudukan, lebar sandaran dan ketinggian meja sehingga desain kursi yang ada dapat menciptakan