• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kearifan Lokal Komunitas Kuta Dalam Pengelolaan Sumberdaya Air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kearifan Lokal Komunitas Kuta Dalam Pengelolaan Sumberdaya Air"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEARIFAN LOKAL KOMUNITAS KUTA DALAM

PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR

(Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat)

MAHESA JENAR

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kearifan Lokal Komunitas Kuta dalam Pengelolaan Sumberdaya Air adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(3)

ABSTRAK

MAHESA JENAR. Kearifan Lokal Komunitas Kuta dalam Pengelolaan Sumberdaya Air. Dibimbing oleh SOERYO ADIWIBOWO.

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis kearifan lokal komunitas Kuta dalam menjaga dan mengelola sumberdaya air; menganalisis peran pemimpin adat dalam proses ajar kearifan lokal; dan menggali strategi nafkah rumah tangga. Data dikumpulkan menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, di komunitas Kuta berkembang norma perlindungan sumberdaya alam, dan norma kehidupan sehari-hari. Melalui budaya pamali (tabu, larangan) norma-norma tersebut mewujud dalam bentuk kearifan lokal perlindungan mata air dan hutan keramat. Kedua, di mata responden Ketua Adat dipandang sebagai pemimpin yang paling besar peranannya dalam memelihara kearifan lokal air dibanding Kuncen, Sesepuh, dan Lurah. Sementara dalam memelihara kearifan lokal hutan. Sesepuh dan Kuncen dipandang berperan lebih besar dibanding Ketua Adat dan Lurah. Secara keseluruhan Kuncen dan Sesepuh dipandang berperan lebih besar dalam memelihara kearifan lokal air dan hutan dibanding Ketua Adat, dan Lurah. Ketiga, dari berbagai luas penguasaan lahan, pendapatan rumah tangga responden dari sektor on farm, off farm, dan non farm dapat dikatakan tidak terlampau timpang. Pendapatan rumah tangga responden dengan luas penguasaan lahan <1 ha rata-rata mencapai Rp 2 juta per rumah tangga per bulan. Sementara pendapatan petani dengan penguasaan lahan >1 ha rata-rata mencapai Rp 3,3 juta per rumah tangga per bulan.

Kata kunci: kearifan lokal, proses ajar, pemimpin lokal, sumberdaya air, strategi nafkah. taboo based norms are settled and grew in Kuta community i.e. the local wisdom for water and forest resource management, and the daily life wisdom. Second, according to respondents, among four local leaders (Adat leader, Kuncen, Sesepuh,

and Lurah) the Adat leader has greater role in transmitting local wisdom on water

management compare to the others. Meanwhile, Sesepuh and Kuncen has greater role in transmitting local wisdom on forest management rather than Adat leader

and Lurah. Third, the total household income among 30 respondents from

(4)

amount of Rp 2 millions per household per month. Meanwhile, the average household income from respondents with more than one-hectare of land reach amount of Rp 3.3 millions per household per month.

(5)

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

pada

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

KEARIFAN LOKAL KOMUNITAS KUTA DALAM

PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR

(Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat)

MAHESA JENAR

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kearifan Lokal Komunitas Kuta dalam Pengelolaan Sumberdaya Air. Selain itu penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari kontribusi dan dukungan semua pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang terlibat, sebagai berikut:

1. Bapak Dr. Ir. Soeryo Adi Wibowo, MS yang telah membimbing, mendukung dan memberikan inspirasi yang luar biasa dalam penyusunan skripsi.

2. Bapak Prof. Dr. Drs. Endriatmo Soetarto, MA dan Dr. Hamzah, M.Si selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran dalam penyelesaian skripsi.

3. Ayahanda Aidi Yusup dan Ibunda Imas serta yang telah memberikan dukungan dan doa yang tak terbatas kepada penulis hingga mampu menjalani banyak hal sampai tahapan ini.

4. Dikti dan Kemendikbud yang telah memberikan beasiswa Bidik Misi sebagai penunjang perkuliahan serta Direktorat Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor yang telah membantu proses kelancaran.

5. Rekan-rekan satu bimbingan, serta KPM angkatan 49 yang telah memberikan kebersamaan dan kesan mendalam selama menjalani pembelajaran di Departemen SKPM.

6. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi, dukungan, dan doa kepada penulis selama ini.

Penulis berharap kajian ini mampu memberikan manfaat dan sumbangsih terhadap khazanah ilmu pengetahuan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(8)

DAFTAR ISI

Masyarakat Adat, Masyarakat Hukum Adat dan Norma Aturan Adat 6

Kepemimpinan Adat 7

Peran Pemimpin 8

Pengelolaan Sumberdaya Air dan Hutan 8

Proses Ajar 10

Teknik Penentuan Informan dan Responden 23

Teknik Pengolahan dan Analisis Data 24

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25

Kondisi Geografis 25

Kondisi Sosial Ekonomi 25

Kondisi Sarana dan Prasarana 26

RIWAYAT KOMUNITAS, KEPERCAYAAN, DAN UPACARA ADAT 29

(9)

Kepercayaan, Upacara Adat, dan Kesenian 30

PROSES AJAR, PERAN PEMIMPIN, KEBIJAKAN PEMERINTAH, DAN

PEMBAGIAN KERJA 44

Kearifan Lokal dalam Perlindungan Mata Air dan Hutan Keramat 58

Mata Air 60

Daerah Resapan Air 61

Kearifan Lokal dalam Pembangunan Rumah 65

(10)

DAFTAR TABEL

1 Metode Pengumpulan data 22

2 Hasil tes validity dan reliability 23

3 Luas tanah Dusun Kuta menurut penggunaannya 25

4 Penduduk Dusun Kuta menurut mata pencaharian 25

5 Tingkat pendidikan di Dusun Kuta tahun 2016 26

6 Jumlah dan presentase menurut golongan kepemilikan luas tanah yang

dikuasai 36

7 Strategi nafkah masyarakat Kuta 38

8 Jumlah dan presentase menurut golongan pendapatan dari sektor on

farm 39

9 Jumlah dan presentase menurut golongan pendapatan dari sektor non

farm 40

10 Jumlah dan presentase menurut golongan pendapatan dari sektor off

farm 40

11 Jumlah dan presentase menurut golongan pendapatan dari seluruh

sektor 40

12 Jumlah pola nafkah responden menurut golongan kepemilikan luas

tanah yang dikuasai 41

13 Jumlah dan presentase rata-rata pendapatan responden menurut golongan kepemilikan luas tanah yang dikuasai 41 14 Jumlah dan persentase tingkat pengetahuan warga tentang kearifan

lokal secara keseluruhan 45

15 Jumlah dan persentase tingkat pengetahuan warga tentang kearifan

lokal dalam pengeloaan sumberdaya air 45

16 Daftar nama kuncen yang pernah menjabat 49

17 Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin

secara keseluruhan 49

18 Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin

secara keseluruhan 49

19 Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin

dalam sumberdaya air 50

20 Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin

dalam sumberdaya air 50

21 Jumlah dan presentase responden menurut tipe dan peran pemimpin

dalam sumberdaya hutan 50

22 Jumlah dan persentase responden menurut tipe dan peran pemimpin

dalam sumberdaya hutan 51

23 Norma dalam kehidupan sehari-hari 57

24 Norma utama dalam pengelolaan sumberdaya air dan hutan 57 25 Jumlah dan presentase menurut narasumber yang memanfaatkan

sumber mata air 60

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian 15

Gambar 2 Sesaji pada saat upacara adat Babarit (Dokumentasi pribadi) 31 Gambar 3 Larangan jika ingin memasuki Leuweung Gede 44 Gambar 4 Struktur pemerintahan formal Dusun Kuta (Adeng et al. 2014) 47 Gambar 5 Struktur kepemimpinan informal di Kampung Kuta (Adeng et al.

2014) 47

Gambar 6 Mata Air Ciasihan (dokumentasi pribadi) 61 Gambar 7 Rumah Adat Komunitas Kuta (Dokumentasi Pribadi) 65 Gambar 8 Denah rumah Komunitas Kuta (Dokumentasi Pribadi) 66

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Denah Lokasi Penelitian 73

Lampiran 2 Pelaksanaan Penelitian Tahun 2016 74

Lampiran 3 Format Kerangka Sampling 75

Lampiran 4 Kuisioner Penelitian 77

Lampiran 5 Panduan Pertanyaan 87

Referensi

Dokumen terkait

Hal yang sama juga tercantum dalam penelitian Wangsawinangun (2014) dengan judul penetapan struktur modal yang optimal dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan,

Berdasarkan analisis butir instrumen dapat dilihat bahwa dari 20 butir pertanyaan yang disebarkan ke responden diperoleh rata-rata skor dari setiap butir pertanyaan

3) Responsibility (pertanggungjawaban). Pertanggungjawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, diantaranya termasuk masalah pajak,

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana telah diuraikan di atas maka tindakan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Demak dalam menerbitkan Sertipikat Hak Milik Nomor

Untuk lebih jelasnya dapatlah dilihat letak persamaan maupun perbedaan serta orisinalitas penelitian antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini: Tabel 1.1 :Persamaan,

Ketidaksesuaian tersebut bukan saja karena kebijakan yang ditentukan dari pusat (kebijakan sentralistis) dengan penerapan SROD ³ fit for all ´ VDPD XQWXN VHPXD wilayah),

dikenal secara internasional sebagai salah satu dari sedikit negara Islam yang telah memperkenalkan dan membentuk sistem keuangan Islam. Dimulai dengan proses

melalui pemberitaan antara lain adalah ancaman lingkungan yang tidak ter-cover secara sempurna, kemudian kedua media daring juga memetakan adanya ancaman korupsi yang