PENELITIAN UNTUK APLIKASI
MOBILE
MUNSELL SOIL
COLOR CHART
BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN
HISTOGRAM RUANG CITRA HVC
DENGAN KLASIFIKASI
K-NN
AHMAD ZULFIKAR S
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Penelitian untuk Aplikasi Mobile Soil Color Chart berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan Klasifikasi k-NN adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor beserta Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.
ABSTRAK
AHMAD ZULFIKAR S. Penelitian untuk Mobile Munsell Soil Color Chart Berbasis Android dengan Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan Klasifikasi k-NN. Dibimbing oleh KARLISA PRIANDANA dan SUKARMAN.
Menentukan warna tanah bukan perkara mudah karena banyaknya jenis tanah dan tingginya tingkat kemiripan warna tanah. Untuk mengatasi kesulitan ini, para praktisi menggunakan suatu buku pedoman warna tanah yaitu Munsell Soil Color Chart (MSCC). Penelitian ini bertujuan mengembangkan aplikasi mobile untuk mengidentifikasi warna tanah dalam menentukan warna mayor tanah sesuai buku MSCC. Aplikasi dibangun menggunakan pemodelan warna HVC dengan komponen warna hue, value, dan chroma. Penelitian ini menekankan klasifikasi untuk warna hue saja. Namun demikian, diteliti juga komponen warna value dan chroma. Citra yang digunakan sebagai data latih adalah 259 citra dari buku MSCC yang masing-masing berukuran 1600 piksel. Data warna hue dari setiap piksel ini dianalisis dalam bentuk histogram dan diklasifikasikan dengan k-NN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi tertinggi dalam klasifikasi nilai hue adalah 45% pada nilai k=5. Akurasi mungkin dapat ditingkatkan dengan cara menggunakan data soil color yang sudah tersedia secara online.
Kata kunci: Android, HVC, k-NN,Munsell Soil Color Chart.
ABSTRACT
AHMAD ZULFIKAR S. Study on Android-Based Mobile Munsell Soil Color Chart by Using HVC Color Model Histogram with k-NN Classification. Supervised by KARLISA PRIANDANA and SUKARMAN.
Soil color determination is a challenging task because of the various types of soil and the high similarity of soil color. Munsell Soil Color Chart (MSCC) is used to overcome this issue. The purpose of this research is to develop an android-based mobile application to identify the major color of soil according to MSCC. The application utilized HVC color model with hue, value, and chroma color components. The hue color component had been the main concern of this research, although the value and chorma color components were also observed. The training data were 259 images from MSCC, with 1600 pixels each. Hue color data from these pixels were analyzed in the form of histogram and classified with k-NN. The results showed that the highest classification accuracy of hue value was 45% at k=5, this accuracy may be improved by utilizing the soil color data that are available online.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
PENELITIAN UNTUK APLIKASI
MOBILE
MUNSELL SOIL
COLOR CHART
BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN
HISTOGRAM RUANG CITRA HVC
DENGAN KLASIFIKASI
K-NN
AHMAD ZULFIKAR S
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Skripsi : Penelitian untuk Aplikasi Mobile Munsell Soil Color Chart Berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan Klasifikasi k-NN
Nama : Ahmad Zulfikar S
NIM : G64100054
Disetujui oleh
Karlisa Priandana, ST MEng Pembimbing I
Dr Ir Sukarman, MS Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Judul penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2013 ini ialah Penelitian untuk Aplikasi Mobile Munsell Soil Color Chart Berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan Klasifikasi k-NN ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1 Kedua orang tua tercinta Drs H Sidi dan Hj Nur Hidayat, serta Keluarga besar yang selalu memberikan doa dan dukungan moral.
2 Ibu Karlisa Priandana, ST MEng dan Dr Ir Sukarman, MS, selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dalam memberikan ilmu dan bimbingan selama penyelesaian skripsi.
3 Endang Purnamagiri sebagai dosen penguji atas segala kritik, masukan dan saran yang diberikan kepada penulis terhadap penelitian ini.
4 Staff Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor yang telah membantu dalam memperoleh data dan sumber informasi. 5 Sodik Kirono, S Komp dan Wahyu Dwi Atmoko, S Komp serta teman-teman
Ilmu Komputer atas pengalaman berbagi ilmu, kebersamaan dan dukungannya selama menjalani studi di Departemen Ilmu Komputer IPB.
6 Staf pengajar dan staf tata usaha Departemen Ilmu Komputer yang telah banyak membantu baik selama masa perkuliahan maupun pada saat penelitian. Dan semua pihak yang telah banyak memberikan kontribusi yang besar dalam penyelesaian tugas akhir yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI IX
DAFTAR TABEL X
DAFTAR GAMBAR X
DAFTAR LAMPIRAN X
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 3
Warna Tanah 3
Warna Tanah dan Karatan 3
Model Warna 5
Metode Klasifikasi k-Nearest Neighbor 6
Jarak histogram 6
METODE PENELITIAN 6
1. PC 7
2. Mobile device 8
Lingkungan pengembangan 9
HASIL DAN PEMBAHASAN 10
SIMPULAN DAN SARAN 14
Simpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 14
DAFTAR TABEL
1 Tabel 1 Perbandingan nilai akurasi setiap komponen warna hue 13
DAFTAR GAMBAR
1 Sistem koordinat model warna (a) RGB dan (b) HVC 5
2 Metode klasifikasi k-Nearest Neighbor 6
3 Metode Penelitian 7
4 Alur sistem untuk identifikasi citra 9
5 Proses Pemotongan Citra dari buku MSCC 10
6 Nilai value untuk skala warna hue 5YR 11
7 Nilai chroma untuk skala warna hue 5YR 11
8 Pola value/chroma dari Gambar 6 dan 7 12
9 Perbandingan akurasi rata-rata untuk setiap nilai k 13
DAFTAR LAMPIRAN
1 Screenshoot aplikasi pengolah data 17
2 Konversi value dan chroma pada masing-masing model warna 19
3 Rumus Kalibrasi Skala Warna 25
4 Konversi Skala Warna Khusus Hue 26
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanah sangat penting untuk mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsur hara dan air serta sebagai penopang akar. Di dalam tanah, terdapat berbagai unsur hara atau partikel yang sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup tanaman seperti kandungan bahan organik, kondisi drainase, dan aerasi (Soepardi 1983). Warna tanah sering digunakan sebagai salah satu perameter untuk mengklasifikasikan tanah. Hasil klasifikasi tanah selanjutnya digunakan sebagai dasar penilaian kesesuaian lahan berbagai tanaman pertanian maupun tanaman kehutanan.
Dalam penelitian sumberdaya tanah saat ini, Munsell Soil Color Chart (MSCC) digunakan sebagai standar: (1) warna dasar atau warna matriks, dan (2) warna karatan sebagai hasil dari proses oksidasi dan reduksi di dalam tanah (Balai Penelitian Tanah 2004). Cara penggunaan MSCC adalah dengan mengecek kemiripan warna tanah pada pedoman warna yang terdapat dalam MSCC. Selama penggunaannya, buku tersebut perlu dibawa ke lapangan untuk dijadikan sebagai pedoman mencocokkan warna tanah. Namun, apabila penetapan warna ini dilakukan secara manual, sangat mungkin terjadi kesalahan sehingga informasi yang diperoleh kurang akurat. Selain itu, untuk melakukan pengukuran dengan buku MSCC dapat meninmbulkan berbagai resiko diantaranya adalah cepat rusaknya buku MSCC tersebut yang berharga cukup mahal. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka diperlukan alternatif lain cara pengukuran warna tanah yang lebih akurat, aman, dan praktis.
Era modern membuat teknologi berkembang sangat pesat terutama mobile device berbasis Android sehingga memotivasi pengembang untuk membuat berbagai aplikasi yang mempermudah aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Menurut data yang dikeluarkan oleh International Data Corporation (IDC) pada tahun 2012, sistem operasi Android menguasai sekitar 52% dari total smartphone yang dipakai oleh masyarakat Indonesia (Wahyudi 2012). Oleh karena itu, dalam penelitian ini aplikasi akan dibangun dengan menggunakan sistem operasi yang berbasis Android. Fitur warna yang diekstraksi adalah fitur warna pada ruang citra Hue, Value, Chroma (HVC). Hal ini dilakukan karena MSCC menggunakan ruang citra HVC untuk mengklasifikasikan warna tanah.
Menurut buku Anonim (2009), hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan. Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral ke warna lainnya.
Penelitian ini mengembangkan suatu aplikasi mobile yang dapat mengklasifikasikan warna tanah berdasarkan MSCC secara otomatis sehingga dapat mengurangi kemungkinan kesalahan pencocokan warna tanah, serta mempermudah pengguna MSCC.
2
karena itu, untuk mengklasifikan skala warna tanah pada perangkat mobile, akan digunakan warna mayor pada tanah namun sebelumnya, dibandingkan dengan ruang citra HVC pada data latih dengan menggunkan klasifikasi k-NN.
Perumusan Masalah
Belum tersedianya mobile application berbasis android untuk mendeteksi warna tanah secara otomatis bedasarkan buku MSCC.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu aplikasi mobile berbasis android yang dapat mengklasifikasikan warna tanah berdasarkan MSCC secara otomatis.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya dalam rangka mengembangkan suatu aplikasi mobile berbasis android, serta akan membantu peneliti di Balai Besar Penelitian Tanah Bogor untuk meminimalkan biaya dan waktu dalam mengklasifikasikan warna tanah.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini, yaitu:
1 Data uji dan data latih menggunakan data yang sama yaitu dari buku MSCC yang diberikan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian,
2 pengambilan citra dilakukan pada keadaan cerah dan dimulai pada pukul 8.00-11.00,
3 kamera yang digunakan adalah kamera dari perangkat mobile dengan resolusi 8 megapiksel,
3
TINJAUAN PUSTAKA
Warna Tanah
Menurut Ritung et al. (2004:74) “warna tanah merupakan ciri tanah paling mudah ditentukan ketika di lapangan. Warna mencerminkan beberapa sifat tanah tertentu”.
Warna tanah dibedakan atas: (a) warna dasar tanah atau warna matriks, dan (b) warna karatan sebagai proses dari hasil oksidasi dan reduksi di dalam tanah.
1. Warna matriks
Warna tanah ditentukan dengan standar warna sesuai buku MSCC, dinyatakan dalam 3 model warna: hue, value, dan chroma menurut nama yang tercantum dalam lajur yang bersangkutan, yaitu meliputi:
Warna dasar tanah (matriks),
warna bidang struktur dan liat (terutama tanah berstruktur gumpal/sudut),
warna karatan dan konkresi,
warna plintit,
warna humus.
Dalam menentukan warna tanah harus diperhatikan:
Tanah harus lembab (jika mungkin kering dan lembab),
tanah ditempatkan di bawah lubang kertas Munsell dengan jari/pisau,
tanah tidak bisa mengkilap (kecuali pada warna bidang strukur). Untuk tujuan khusus, perlu ditambahkan warna tanah setelah dihancurkan atau diremas,
Contoh: warna tanah ditulis 7,5YR 5/4 artinya hue 7,5YR, value 5 dan chroma 4, warna tanah coklat.
2. Karatan
Karatan adalah gejala kelainan warna tanah, yang diakibatkan oleh 2 proses kimia yaitu proses reduksi dan oksidasi. Karatan dalam penampang tanah dicatat mengenai jumlah (kadar), ukuran (kontras), batas, bentuk, dan warnanya.
Warna Tanah dan Karatan
4
adanya oksidasi bebas (tanah-tanah yang teroksidasi). Warna abu-abu atau kebiruan menunjukkan adanya reduksi”.
Perlu diketahui bahwasanya hubungan warna tanah dengan kandungan bahan organik di daerah tropika banyak yang tidak sesuai dengan yang ditemukan di benua Amerika atau Eropa atau daerah beriklim sedang. Misal, tanah-tanah merah di Indonesia banyak yang mempunyai bahan organik lebih dari satu persen, sama dengan kandungan organik tanah hitam di daerah-daerah yang beriklim sedang.
Menurut Hardjowigeno (1985) selain warna tanah, karatan tanah juga perlu dipelajari lebih lanjut khususnya penyifatan tanah yang meliputi jumlah, ukuran dan bandingan (kontras).
Kecil = diameter terpanjang < 5 mm Sedang = diameter antara 5 -15 mm matriks dan kartan mudah dubedakan karena masing-masing mempunyai hue, value dan chroma yang berbeda. Warna mungkin berbeda satu-dua hue atau beberapa unit value (chroma).
Buku MSCC edisi ke-4 mengatakan terdapat tiga variabel penting pada warna tanah seperti: hue, value, dan chroma. Hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan. Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma sendiri didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral.
Merujuk buku MSCC dalam menentukan nilai hue dimulai dari spektrum dominan paling merah (5R) sampai spektrum dominan paling kuning (5Y). Selain itu, di dalam beberapa buku MSCC sering terdapat juga untuk warna-warna tanah tereduksi (gley).
5
(a) (b)
Model Warna
Suatu warna didasarkan pada perbedaan eksitasi dari 3 penerima cahaya di dalam retina. Ketiga warna tersebut adalah merah, hijau dan biru (red, green, dan blue, atau sering disingkat RGB) yang akan menentukan warna dari suatu obyek (Ford dan Roberts 1998).
Nilai H (hue), S (saturation) dan V (value) dapat diperoleh dari nilai model warna RGB (Acharya dan Ray 2005) dan dari model warna tersebut dapat pul diperoleh nilai C (chroma) melalui berikut:
(1)
Gambar 1 Sistem koordinat model warna (a) RGB dan (b) HVC
6
?
Gambar 2 Metode klasifikasi k-Nearest Neighbor Metode Klasifikasi k-Nearest Neighbor
Konsep dasar dari metode k-NN adalah mencari jarak terdekat antara data uji dengan sejumlah k tetangga terdekat dalam data latih (Gambar 2). Berikut algoritme k-NN (Song 2007):
1 Menentukan nilai k,
2 menghitung jarak antara data uji dengan setiap data latih, 3 mendapatkan k data yang memiliki jarak terdekat,
4 k data yang memiliki jarak terdekat, diperoleh kelas yang paling banyak muncul,
5 kelas yang paling banyak muncul ditentukan sebagai kelas dari data uji.
Jarak histogram
Perhitungan jarak antara histogram A dan histogram B dilakukan dengan rumus jarak Euclidean (Gonzales et al. 1987):
√∑
dengan:
= histogram A, Indeks array ke j = histogram B, Indeks array ke j n = panjang/rentang histogram
METODE PENELITIAN
Pembuatan aplikasi mobile untuk mengidentifikasi warna tanah berbasis citra diimplementasikan pada mobile device untuk tempat penyimpanan database. Tahapan penelitian mengacu pada penelitian sebelumnya oleh Satyalesmana (2013). Tahap penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.
7
Gambar 3 Metode Penelitian
Tahapan awal dilakukan proses akuisisi citra dengan mengambil citra data uji dan data latih. Masukan untuk data uji dan data latih berasal dari MSCC. Pembangunan model klasifikasi dan database histogram dilakukan pada PC untuk kemudian digunakan pada mobile device.
1. PC
Citra dari MSCC akan digunakan untuk pembuatan model. Model dibuat dengan cara melakukan training pada citra. Berikut tahapan dalam proses training:
Akuisisi
Tahap ini dilakukan untuk pengambilan citra digital dari buku MSCC dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian yang bertujuan guna pembuatan data latih dan data uji citra.
Praproses
Praproses dilakukan untuk pemotongan citra digital yang bertujuan untuk mengambil bagian citra yang ingin diproses. Proses ini dilakukan untuk menurunkan waktu komputasi dikarenakan citra yang diambil lebih kecil dan bagian yang tidak terkait warna larutan dapat dihilangkan. Tahap
Mulai
Akuisisi
Mobile Device
DataUji Datalatih
Praproses Praproses
Ekstraksi Ekstraksi
Klasifikasi Model
Klasifikasi
Hasil Klasifikasi
Evaluasi
Selesai
8
praproses data latih dilakukan di PC untuk menghasilkan model klasifikasi yang akan digunakan pada saat implementasi di aplikasi mobile, sedangkan tahap praproses untuk data uji dilakukan di ponsel pada saat pengujian.
Ekstraksi Ciri
Tahap ini dilakukan untuk mengambil nilai komponen warna pada setiap citra yang diperoleh dari tahapan praproses. Komponen warna yang diperoleh tersebut merupakan model warna RGB. Untuk memperoleh model warna HVC maka dilakukan konversi warna dari RGB tersebut. Hasil konversi tersebut kemudian ditampilkan dalam histogram dengan mengambil nilai dari setiap piksel dengan rentang 0-255.
Model Klasifikasi
Klasifikasi dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh dari tahap sebelumnya. Metode klasifikasi yang digunakan adalah membandingkan nilai HVC masing-masing piksel pada data uji dengan nilai HVC pada data latih untuk menemukan nilai histogramnya. Nilai histogram akan diklasifikasi dengan k-NN. Perhitungan jarak yang dipakai untuk menentukan jarak antar histogram adalah jarak Euclidian. Euclidian akan menghitung jarak histogram warna dari citra tanah sebagai data uji dengan setiap 259 histogram warna sebagai data latih yang terdapat pada model klasifikasi. Setelah diperoleh sebanyak k data yang memiliki jarak terdekat, kemudian diketahui kelas yang paling banyak muncul, kelas tersebut adalah kelas dari data uji.
Pengujian dan Evaluasi
Evaluasi hasil klasifikasi dapat dilakukan dengan cara menghitung tingkat akurasi menggunakan rumus sebagai berikut:
(7) Evaluasi hasil pengujian dilihat dengan menghitung nilai koefisien determinasi (R2). R2 digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang terbentuk oleh nilai dugaan dengan nilai aktualnya, semakin baik jika mendekati 1. Menurut Walpole (1992), R2 dihitung dengan menggunakan
̅
= nilai aktual rata-rata,
̅ = nilai prediksi rata-rata.2. Mobile device
9 praproses (cropping) dan proses ekstraksi fitur (pengambilan nilai hue, value, dan chroma). Basisdata yang digunakan diperoleh dari PC, kemudian digunakan untuk membandingkan nilai HVC pada citra data uji pada mobile dengan nilai HVC pada basisdata.
Alur sistem untuk identifikasi citra pada aplikasi mobile yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 4, tahapan identifikasi citra dimulai dengan proses pengambilan citra tanah untuk memperoleh data uji. Selanjutnya, citra dari data uji yang tidak ingin diproses dipotong. Jika citra digital yang diperoleh kurang baik maka aplikasi akan meminta untuk akuisisi citra lagi, sedangkan jika citra digital yang diperoleh sudah baik maka dilakukan ekstraksi ciri untuk tahap klasifikasi. Hasil klasifikasi akan dievaluasi sebagai tahap akhir dari tahapan ini.
Lingkungan pengembangan
Lingkungan pengembangan yang digunakan pada penelitian ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Smartphone Lenovo P780 (OS. 4.2.1, Kamera 8MP)
Notebook Samsung (Spesifikasi Prosesor AMD Vision A6, AMD Radeon Grafik 2.70 GHz).
Gambar 4 Alur sistem untuk identifikasi citra Mulai
Ekstraksi Ciri Data uji
Akuisisi Citra Praproses
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aplikasi yang dibangun yaitu aplikasi mobile berbasis android yang bertujuan untuk mengidentifikasi warna tanah. Aplikasi ini diimplementasikan pada mobile device.
Akuisisi
Tahap ini dilakukan untuk mengambil citra digital dari buku MSCC sebagai data latih. Hasil akuisisi citra tersebut menghasilkan sebanyak 47 data citra dari setiap skala warna (7 kelompok hue dari buku MSCC) sehingga diperoleh 259 data citra. Data uji yang digunakan sebanyak 140 data citra yang diambil secara acak pada data latih.
Praproses
Citra yang telah diakuisisi pada tahap sebelumnya dipotong sehingga menjadi berukuran 40x40 piksel. Proses pemotongan citra dari buku MSCC (Gambar 5).
Ekstraksi Ciri
Nilai piksel yang diperoleh pada tiap-tiap citra dikonversi kedalam file .txt menggunakan PC (Lampiran 1). Isi di dalam file tersebut berupa nilai histogram HVC dari 259 citra data latih. Setiap citra hasil pemotongan menghasilkan 1.600 piksel dengan setiap pikselnya memiliki nilai histogram dengan rentang antara 0-255. Frekuensi kemunculan setiap nilai piksel ditampilkan dalam bentuk histogram warna.
Perbandingan hasil konversi RGB ke value dan chroma dalam skala warna hue 2,5Y dari PC dan buku MSCC yang ditampilkan dalam diagram garis (Lampiran 2):
11
Koefisien determinasi value yang tinggi yaitu R²=0.8688 (Gambar 6) dapat diartikan bahwa secara simultan nilai value yang diperoleh dari alat terhadap MSCC dapat dijelaskan dalam model sebesar 86%.
Hal berbeda terjadi pada koefisien determinasi chroma yaitu R²=0.1744 (Gambar 7). Hal ini terjadi karena terdapat data pencilan yang membuat fungsi tidak linear jika dibandingkan dengan data yang diperoleh sebelumnya.
Terjadi pengelompokan data yang hampir sama antara nilai hasil konversi value dan chroma dari PC dengan buku Munsell (Gambar 8). Namun hasil konversi hue dari PC dengan buku Munsell tidak ditampilkan dalam diagram garis dikarenakan hasil konversi PC sedikit beragam jika dibandingkan dengan nilai hue pada buku Munsell yang hanya, memiliki satu nilai untuk satu skala warna.
Gambar 6 Nilai value untuk skala warna hue 5YR
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80
Val
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80
12
Gambar 8 Pola value/chroma dari Gambar 6 dan 7
Untuk pengelompokkan masing-masing warna value dan chroma dalam mobile application diperlukan kalibrasi. Selain konversi value dan chroma pada skala warna hue 2,5 Y, juga dilakukan konversi yang sama pada skala warna pada hue 2,5Y, 2,5YR, 5Y, 7,5YR, 10Y, 10YR dan diperolehlah kalibrasi untuk masing-masing skala warna (Lampiran 3). Terdapat perbedaan hasil konversi hue antara konversi PC dengan hasil yang terdapat pada buku MSCC (Lampiran 4). Hal ini terjadi karena proses digitalisasi dari buku MSCC ke model warna RGB dan RGB ke model warna HVC.
Klasifikasi
Pengujian dilakukan pada mobile device (Lampiran 5) tanpa harus terkoneksi dengan PC. Hasil ekstraksi kemudian diklasifikasi dengan k-NN, nilai k yang digunakan yaitu 1, 2, 3, 3, 5, 6 dan 7 pada pengujian memiliki nilai akurasi yang berbeda-beda sehingga diperoleh nilai k yang paling baik pada tahap klasifikasi.
Perbandingan nilai akurasi dengan nilai k untuk komponen warna hue dan dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
Series1 Series2
13 Tabel 1 Perbandingan nilai akurasi setiap komponen warna hue
Nilai Akurasi tiap skala warna mSCC (%) Akurasi
K Hue berbeda-beda yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 pada komponen warna hue menunjukkan nilai tertinggi pada nilai k=5 yaitu 45,00%. Adapun secara keseluruhan nilai akurasi rata-rata tertinggi dalam pengelompokan komponen warna untuk semua nilai k yaitu mencapai 64,28%. Berikut ini tampilan dalam visualisasi dari persentase Tabel 1 (Gambar 9).
Keseluruhan komponen warna hue pada model warna HVC menghasilkan akurasi rendah. Hal ini terjadi karena persiapan dalam praproses yang kurang maksimal. Jika dilihat secara teori informasi yang terkandung di dalam komponen warna hue lebih kepada informasi keragaman warna, sehingga dimungkinkan akurasi hue lebih baik lagi.
14
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian ini telah berhasil mengimplementasikan metode ekstraksi fitur histogram warna pada masing-masing komponen warna R, G, B pada model warna RGB dan komponen warna H, V, C pada model warna HVC. Implementasi dilakukan menggunakan metode klasifikasi k-Nearest Neighbor (k-NN) untuk mengidentifikasi skala warna tanah. Hasil akurasi rata-rata tertinggi pada kelompok warna hue mencapai 45,00% pada nilai k=5. Selain itu diperoleh nilai akurasi tertinggi untuk semua nilai k pada salah satu komponen warna (2,5YR) sebesar 64,28%.
.
Saran
Beberapa hal yang dapat dikembangakan pada sistem ini yaitu:
1 Untuk pengembangan lebih lanjut dalam menambah akurasi aplikasi sebelumnya persiapkan data untuk praproses dengan maksimal.
2 Pengambilan data uji dapat dilakukan dengan mengunduh soil color chart di playstore (keyword: soil color chart).
3 Dapat digunakan metode hierarki dalam melakukan klasifikasi 7 kelompok warna hue.
4 Pengembangan untuk mengelompokkan nilai value dan chroma dapat menggunakan kalibrasi yang telah diperoleh dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Acharya T, Ray AK. 2005. Image Processing Principles and Applications. New Jersey (US): John Wiley and Sons, Inc, Hoboken.
Anonim. 2009. Munsell Soil Color Chart. Munsell Color.
Anonim2. HSL and HSV. [Internet]. [diunduh 2013 Novemver 23]. Tersedia pada http://en.wikipedia.org/wiki/HSL_and_HSV
Balai Penelitian Tanah. 2004. Petunjuk Teknis Pengamatan Tanah. A. Hidayat, editor. Balai Penelitian Tanah, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Departemen Pertanian. hlm 117.
Boiman O, Shechtman E, Irani M. 2008. In defense of nearest neighbor based image classification. 2008 IEEE Conference on Computer vision and pattern recognition: 1-8.
Ford A, Roberts A. 1998. Colour Space Conversion. London (GB): Westminster University.
15 Hardjowigeno S. 1985. Genesis dan Klasifikasi Tanah. Fakultas Pasca Sarjana,
Institut Pertanian Bogor. Bogor
Ritung S, Sukarman dan Rofik. 2004. Pencatatan hasil pengamatan. Di dalam: A. Hidayat, editor. Petunjuk Teknis Pengamatan Tanah. Balai Penelitian Tanah, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Departemen Pertanian. Bogor. hlm 22-110.
Satyalesmana E. 2013. Aplikasi Bagan Warna Daun untuk Optimasi Pemupukan Tanaman Padi Menggunakan K-Nearest Neighbor. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Song Y. 2007. Informative k-Nearest Neighbor pattern classification. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. hlm 248-264.
Wahyudi. 2012.“ ” I . [Internet]. [diunduh 2014 Februari 23]. Tersedia pada http://tekno.kompas.com/read/2012/12/18/ 09270540/2013.Robot.Hijau.Masih.Kuasai.Indonesia
16
17 Lampiran 1 Screenshoot aplikasi pengolah data
a. Tampilan situs mSCC
Halaman home admin
Halaman admin
18
Lampiran 1 Lanjutan
19 Lampiran 2 Konversi value dan chroma pada masing-masing model warna
Nilai value untuk skala warna hue 2,5Y
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80
Val
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40
20
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30
21 Lampiran 2 Lanjutan
Nilai value untuk skala warna hue 5Y
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00
Val
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40
25 Lampiran 3 Rumus Kalibrasi Skala Warna
Skala Warna Rumus Kalibrasi
Hue 2,5Y VMSCC = 10,746 Valat–0,0598
CMSCC = 27,439 Calat + 1,4879
Hue 2,5YR VMSCC = 0,0294 Valat - 0.037
CMSCC = 27,952 Calat + 1,6997
Hue 5Y VMSCC = 0,0315 Valat + 5,6783
CMSCC = 18,71 Calat + 1.1782
Hue 5YR VMSCC = 10,5992 Valat - 0.4956
CMSCC = 7,1189 Calat + 2,8021
Hue 7,5YR VMSCC = 10.828 Valat - 0.2688
CMSCC = 22.006 Calat + 1.6804
Hue 10Y VMSCC = 11.77 Valat - 1.0639
CMSCC = 17,22 Calat + 2,3343
Hue 10YR VMSCC = 10.8965 Valat - 0.2331
26
Lampiran 4Konversi Skala Warna Khusus Hue
Heu 2,5Y Heu 2,5YR Heu 5Y Hue 5YR Hue 7,5YR Hue 10Y Hue 10YR
27 Lampiran 5 Screenshoot aplikasi android
Menu Home Menu Galeri Menu Kamera
28
Lampiran 5 Lanjutan
29
RIWAYAT HIDUP
Ahmad Zulfikar S lahir pada tanggal 1 Juli 1992 di Kabupaten Selayar Provinsi Sulawesi Selatan, dari pasangan H Drs Sidi dan Hj Nur Hidayat. Pada tahun 2010, penulis lulus dari SMA Negeri 1 Benteng Selayar dan diterima sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB.