• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN PRESTASI KERJA

KARYAWAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu

persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Riska Muhardani

201010230311144

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

HUBUNGAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN PRESTASI KERJA

KARYAWAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu

persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Riska Muhardani

201010230311144

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Efikasi Kolektif dengan Prestasi Kerja Karyawan”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin meyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Tri Dayakisni, M. Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

2. Zakarija Achmat, S. Psi, M. Si dan Tri Muji Ingarianti, S. Psi, M. Psi selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan masukan yang sangat berguna, hingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Dra. Tri Dayakisni, M. Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan sampai selesainya skripsi ini.

4. Karyawan sales marketing dealer motor maupun mobil yang menjadi subyek dalam penelitian skripsi ini.

5. Terimakasih buat Ayah dan Ibu yang selalu memberi motivasi bahkan dukungan baik itu moral atau materi, doa dan kasih sayang yang tidak ada henti-hentinya sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Terimakasih buat kakak-kakak saya Anto, Baem dan Laily yang sudah menyemangatin saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. 7. Terimakasih buat Ari Rafsanjani yang selalu mengingatkan, memotivasi serta

memberi semangat kepada peneliti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(7)

9. Teman-teman angkatan 2010 khususnya Kelas C yang selalu memberikan semangat sehingga penulis terdorong untuk menyelesaikan skripsi ini.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 3 Mei 2014 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

ABSTRAKS ... 1

PENDAHULUAN ... 2

LANDASAN TEORI ... 5

Pengertian Prestasi Kerja ... 5

Faktor-faktor Prestasi Kerja ... 5

Pengukuran Prestasi Kerja ... 6

Pengertian Efikasi Kolektif ... 6

Ciri-ciri Efikasi Kolektif ... 7

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Kolektif ... 7

Mengukur Efikasi Kolektif ... 7

Faktor yang Melemahkan Efikasi Kolektif... 8

Hubungan Efikasi Kolektif dengan Prestasi Kerja Karyawan ... 8

Kerangka Berpikir ... 10

Hipotesis ... 11

METODE PENELITIAN ... 11

Rancangan Penelitian ... 11

Variabel dan Instrumen Penelitian... 11

Validitas Instrumen ... 11

Reliabilitas Instrumen ... 12

Subyek Penelitian ... 12

Prosedur Penelitian ... 12

HASIL PENELITIAN ... 13

Hasil Analisa Data ... 13

Diskusi ... 14

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 16

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kombinasi dengan Lingkungan sebagai Prediktor Tingkah Laku ... 8

Tabel 2. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian ... 12

Tabel 3. Reliabilitas Instrumen ... 12

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Skala Untuk Tryout ... 19

Input Data Tryout ... 23

Validitas Instrumen Untuk Tryout ... 27

Reliabilitas Instrumen Untuk Tryout ... 27

Blueprint Instrumen Untuk Tryout ... 27

Skala Untuk Turun Lapang ... 28

Input Data Turun Lapang... 32

Validitas Instrumen Untuk Turun Lapang ... 38

Reliabilitas Instrumen Untuk Turun Lapang ... 38

Blueprint Instrumen Untuk Turun Lapang ... 38

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. (2008). Direct and Indirect Effects of Work-Family Conflict on Job Performance. The Journal of International Management Studies, 3, 176

Alzaidiyeen, N. J., Abdullah, A. G. K., Kuppan, A., (2011). Quality Commitment In Malaysia: Mediating Role Of Collective Efficacy And Moderating Role Of Self-Efficacy. The Journal Of International Social Research, Volume: 4 Issue: 16.

Alwisol. (2004) .Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi. Umm Press.

Azwar, S, (2003),Reliabilitas Dan Validitas.Yogyakarta : Sigma Alpha.

Bandura, Albert. (2000). Self-Efficacy: The Exercise Of Control, W.H. Freeman,New York.

Feist. J., Feist. G. J. (2010). s. Penerbit Salemba Humanika.

Goddard, D., Roger, Hoy, K., Wayne, and Hoy, W., Anita, (2004), Collective Efficacy Beliefs:Theoretical Developments, Empirical Evidence, and Future Directions, University of Michigan, USA.

http://blog.arbei.net/perbedaan-marketing-dan-selling.html di akses 14 April 2014

http://careers.jobstreet.co.id/work/cara-untuk-meningkatkan-prestasi-kerja-karyawan di akses 14 April 2014

http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/08/19/tebar-pesona-di-langit-582212.html di akses 31Oktober 2013

IN, E. D. (2009). Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Prestasi Kerja Karyawan. (Skripsi, Departemen Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Universitas Institut Pertanian Bogor)

Kahya, E. (2007) . The effects of job characteristics and working conditions on job performance. International Journal of Industrial Ergonomics, 37 ,515–523

Rahmisyari. (2007). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.

(12)

Rishandi, W. (2013).Hubungan Efikasi Kolektif Dengan Kinerja Karyawan PT.

Bimacom Medan. Oktober 20, 2013, from

http://www.wahyurishandi.blogspot. com/2013/05/judul-skripsi-hubungan-efikasi-kolektif.html?m=1.

Shearer, D. A., Thomson, R., Mellalieu, S. D., & Shearer C. R. (2007). The relationship between imagery type and collective efficacy in elite and non elite athletes.Journal of Sports Science and Medicine (2007) 6, 180-187

Sujanarko, Eko, (2011), Hubungan Gaya Kepemimpinan Transformasional &Efikasi Kolektif dengan Perangkat Kerja Daerah Kabupaten Blora, Tesis,Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

(13)

Pada umumnya perusahaan yang akan didirikan pasti memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai untuk meraih hasil yang diharapkan dalam perusahaan tersebut. Dalam mencapai tujuannya, setiap perusahaan tidak luput dipengaruhi oleh perilaku orang-orang yang berada di dalamnya yang merupakan pencerminan dari sikap para pelaku dalam perusahaan tersebut, baik itu karyawan, maupun atasan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap saja, akan tetapi tergantung pada manusia itu sendiri yang melaksanakan pekerjaannya.Manusia juga dapatmengoperasionalkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja atau prestasi kerja karyawannya. Setiapperusahaan maupun organisasi akan selalu berusaha meningkatkan prestasi kerja karyawannya dengan harapan tercapainya tujuan dalam perusahaan. Akan tetapi setiap karyawan pasti memiliki prediksi yang berbeda-beda dalam mencapai hasil kerjanya. Hal itu kembali lagi mengenai peralatan yang sudah mendukung atau tidak yang telah disediakan oleh perusahaan.

Produksi yang tinggi dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan secara terus menerus, hal ini merupakan target atau harapan yang di inginkan oleh perusahaan. Prestasi kerja pada karyawan juga akan membawa dampak bagi karyawan yang bersangkutan yang bekerja untuk perusahaan. Salah satu sebab prestasi kerja dapat menurun dapat di lihat dengan adanya tingkat absensi yang tinggi, pencapaian produksi atau penjualan yang tidak sesuai dengan target yang di harapkan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan juga bekerja keras agar karyawannya dapat termotivasi dalam mencapai prestasi kerjanya sehingga baik karyawan ataupun perusahaan bisa sama-sama berjalan dengan baik.

Fenomena yang sering dijumpai saat ini adalah banyak dari kaaryawan melakukan aktivitas dengan istilah “ Tebar Pesona” ke sesama. Profesi karyawan ataupun pegawai kantoran banyak yang melakukan aktivitas Tebar Pesona, baik kepada atasan atau manajemen perusahaan dimana mereka bekerja. Karyawan juga berlomba-lomba untuk menunjukkan prestasi kerja yang maksimal agar mendapat penilaian serta menjadi pertimbangan atas prestasi kerja yang telah dilakukan untuk meningkatkan karier kearah yang lebih tinggi. Bagi pengusaha ataupun pedagang, memperbanyak publikasi iklan bahkan dengan budget yang yang tidak sedikit agar produk yang dijual semakin dikenal masyarakat luas dan dengan harapan bahwa masyarakat tersebut membeli produk yang telah di hasilkan.Sistem tebar pesona merupakan hal yang lumrah untuk dilakukan akan tetapi selagi tujuannya itu positif dan sah-sah saja. Jadi prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan untuk melaksanakan atau menyelesaikan perkerjaan yang diberikan kepadanya dengan bertanggung jawab atas tugas-tugas tersebut.

(http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/08/19/tebar-pesona-di-langit-582212.html ).

(14)

kerjanya tanpa perlu harus mencuri-curi perhatian dari atasan maupun teman bekerja. Walaupun setiap individu berbeda antara satu dengan yang lainnya, hal itu tidak lepas dari adanya interaksi satu dengan lainnya sehingga membangun tali silahturrahmi yang baik di antara mereka. Kelompok yang dipimpin harus memiliki struktur dalam kelompoknya juga serta dapat bertukar pengetahuan antara anggota satu dengan anggota lainnya.

Perubahaan efikasi mengacu kepada keyakinan anggota dalam kemampuan kolektif yang dimiliki oleh manusia untuk mengatur dan melaksanakan program atau tindakan yang terlibat didalam pelaksanaan perubahaan. Efikasi juga menekankan kepada keyakinan bersama dan kemampuan kolektif. Karena pelaksanaannya memerlukan kolektif (atau conjoint) tindakan antara individu-individu yang saling bergantung baik pada unit kerja didalam perusahaan atau organisasi. Koordinasi aksi yang terdapat dalam banyak individu dan kelompok juga mempromosikan pembelajaran untuk organisasi yaitu sebagai contoh yang baik dari kolektif (atau conjoint) kemampuan.

Bandura (2000) mendefinisikan efikasi kolektif sebagai “keyakinan yang dimiliki manusia mengenai kolektif mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan” atau dengan kata lain efikasi kolektif adalah kepercayaan orang-orang bahwa usaha mereka bersama-sama akan membawa suatu pencapaian dalam kelompok.

Efikasi kolektif tidak muncul dari “pikiran” kolektif, namun dari efikasi personal dari banyak orang yang bekerja sama. Akan tetapi, efikasi kolektif dari suatu kelompok tidak hanya bergantung pada pengetahuan ataupun keterampilan dari setiap anggotanya, namun juga pada keyakinan bahwa mereka dapat bekerja sama dalam cara terkoordinasi dan interaktif (Bandura, 2000). Orang yang berusaha mengontrol kehidupan dirinya bukan hanya melalui efikasi diri individual, tetapi juga melalui efikasi kolektif. Misalnya dalam bidang kesehatan, orang memiliki efikasi diri tinggi untuk berhenti merokok atau melakukan diet, tetapi mungkin memilki efikasi kolektif yang rendah dalam hal mengurangi populasi lingkungan, bahaya tempat kerja dan penyakit infeksi. Efikasi diri dan efikasi kolektif bersama-sama saling melegkapi untuk mengubah gaya hidup manusia untuk ke arah yang lebih baik. (Alwisol. 2004)

Efikasi kolektif karyawan merupakan keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki oleh karyawan mengenai kemampuan mereka untuk mencapai hasil dalam usaha atau kinerja baik dalam individu maupun kelompok.

(15)

inisiatif karyawan. Hubungan yang cukup erat dapat tercermin dari motivasi kerja yang ada pada jurnal Bogor untuk selalu bekerja secara maksimalkan dengan tujuan perusahaan dan hal itu cukup untuk mempengaruhi pencapaian prestasi kerja karyawan juran Bogor. Dapat dikatakan bahwa jenis kelamin dengan prestasi kerja menentukan prestasi kerja karyawan. Oleh karena itu prestasi kerja karyawan pria dan perempuan tidak jauh berbeda.

Kajian penelitian yang dilakukan oleh Emin Kahya (2007) yang meneliti The Effects of Job Characteristics and Working Conditions On Job Performance. Penelitian ini melaporkan bahwa efek karakteristik pekerjaan (upaya fisik dan kelas kerja), dan kondisi kerja (kondisi lingkungan dan bahaya) di samping pengalaman dan tingkat pendidikan terhadap kinerja tugas dan kinerja kontekstual. Ada beberapa temuan menarik yang seharusnya dicatat. Job kelas sangat berkorelasi dengan tugas kinerja atau prestasi kerja (r ¼ 0,456, p o0.01) dan kontekstual performance Mance (r ¼ 0,411, p o0.01). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan substansial antara kinerja pegawai baik pekerjaan kelas dan kondisi lingkungan. Hasil penelitian ini memiliki implikasi praktis pada karyawan dan organisasi. Ini mungkin salah satu yang pertama studi empiris dalam literatur terkait untuk menyelidiki titik efek dimana kondisi tempat kerja terhadap langkah-langkah utuuk mendapatkan prestasi kerja karyawan yang maksimal.

Selain itu, dalam penelitian yang Berjudul “Direct and Indirect Effects of Work- Family Conflict On Job Performance”, yang menunjukkan Prestasi kerja merupakan sebagai salah satu konsekuensi langsung dari konflik pekerjaan-keluarga yang telah diteliti oleh beberapa peneliti termasuk Aryee (1992), Frone et al. (1997), dan Karatepe Sokmen, (2006) dan Netemeyer, Maxham, dan Pullig, (2005) yang melaporkan hubungannegatif yang signifikan. Sebuah hubungan negatif dan signifikan didirikan antara kelelahan emosional dan prestasi kerja. Hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan prestasi kerja karyawan terjadi di dua pusat panggilan dalam industri utilitas di tenggara Amerika Serikat yang dilaporkan oleh Tuten dan Neidermeyer (2004).

(16)

menjadi berkurang.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa efikasi kolektif guru bertindak sebagai semimediator dalam hubungan antara dimensi pantauan kegiatan sekolah dan komitmen guru dalam proses belajar mengajar.

Kajian penelitian yang berjudul The Relationship Between Imagery Type and Collective Efficacy in Elite and Non Elite Athletes(2009) menjelaskan bahwa hubungan antara fungsi citra dan persepsi individu dengan keberhasilan kolektif merupakan sebagai fungsi terhadap tingkat keterampilan, perbedaan yang signifikan untuk skor CEI antara atlet elit dan non atlet elit [F (1, 127) = 23.51, p <.001; Η2 = 0,156]. Sampel dalam penelitian ini yaitu atlet pria yang berusia dari 18 tahun hingga 55 tahun. Untuk prosedur dalam penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua yaitu antara atlet elit dan non elit. Berdasarkan perbedaan dari kedua sampel tersebut di asumsikan bahwa sampel atlet elit akan berbeda dengan sampel non atlet elit, karena perbedaan terhadap pengalaman antara kedua sampel tersebut yang sangat tinggi. Perbedaan ini diharapkan, mampu berkompetisi pada tingkat yang lebih sehingga kemungkinan memiliki prestasi terhadap pengalaman sebelumnya. Semakin meningkat keberhasilan kolektif maka citra individu semakin baik pula.

Referensi

Dokumen terkait

kognitif dan efikasi diri dengan prestasi keterampilan laboratorium Kimia Analitik. mahasiswa Analis

Berdasarkan pendapat beberapa tokoh di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa efikasi diri adalah keyakinan individu tentang sejauh mana ia bisa memperkirakan kemampuan yang

Tingkat keyakinan diri terhadap kemampuan dalam melakukan suatu tindakan atau efikasi diri yang tinggi dipersepsikan akan mampu memberikan motivasi pada santri baru

efikasi diri adalah keyakinan individu mengenai kemampuan diri nya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.Seorang karyawan

karyawan tipe terikat, salah satunya adalah individu yang memiliki efikasi diri. Karyawan yang memiliki efikasi diri berarti memiliki keyakinan

Metakognisi merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai kognisinya sendiri, sedangkan efikasi diri akademik ialah keyakinan yang kuat yang dimiliki individu

Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan atau bentuk penilaian individu ter- hadap kemampuan dirinya sendiri

Para mahasiswa yang menjadi subjek penelitian rata-rata memiliki efikasi core skills yang berada dalam kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa keyakinan para mahasiswa