• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan dan Pemanfaatan Asap Cair Tempurung Kelapa untuk Pengawetan Roduk Buah–Buahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan dan Pemanfaatan Asap Cair Tempurung Kelapa untuk Pengawetan Roduk Buah–Buahan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA UNTUK PENGAWETAN RODUK BUAH–BUAHAN

Slamet Budiajanto1), Rokhani Hasbullah2), Setyadjid3), Sulusi Prabawati 1)

Staf Pengajar Dep. Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian IPB 2) Staf Pengajar Dep. Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB 3) Staf Peneliti Balitbang Pertanian Deptan

Abstrak

Asap cair tempurung kelapa mengandung senyawa fenol, yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri/jamur sehingga dapat digunakan sebagai pengawet maupun disinfektan. Memanfaatkan limbah asap pada industri pembuatan arang tempurung kelapa menjadi asap cair akan menaikkan nilai tambah bagi industri tersebut, bahkan dapat mengatasi pencemaran lingkungan. Penelitian bertujuan mengembangkan proses produksi asap cair pada skala industri kecil. Metode penelitian, mengambil industri pengolahan arang tempurung kelapa ”Wulung Prima” di Ciampea Bogor untuk dilakukan identifikasi komponen asap cair dan melakukan uji aktifitas antibakteri dan kapang pada penyakit antraknosa; serta mengkaji pemanfaatan asap cair sebagai disinfektan untuk memperpanjang masa simpan buah pepaya. Hasil modifikasi sistem produksi asap cair mampu meningkatkan produksi asap cair dari 1,7 liter/jam menjadi 3,5 liter/jam. Dari hasil spektra kromatografi gas, senyawa dominan dari asap cair tempurung kelapa tersebut adalah senyawa-senyawa fenolik. Empat senyawa dengan area terbesar adalah

senyawa phenol, Pyrogallol 1,3-dimethyl ether 15,64%, 2-Methoxy-p-cresol 11,53%,

Pyrogallol trimethyl ether 8,65%, dan p-Ethylguaicol 6,58%. Tidak ditemukan senyawa-senyawa PAH, formaldehyde, termasuk Benzo(a)pyren pada asap cair yang diuji.

Kandungan LD50 pada asap cair lebih besar dari 15000 mg/kg BB dan dikategorikan

sebagai bahan yang tidak toksik. Pada uji aktivitas antimikroba dan kapang menunjuk-kan asap cair dengan konsentrasi 1% sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan kapang. Perlakuan konsentrasi asap cair dan pelilinan pada pepaya memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada susut bobot, penurunan kekerasan, total padatan terlarut dan total kapang. Pelilinan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap laju susut bobot, perubanan nilai kekerasan, perubahan nilai total padatan terlarut namun belum memberi-kan pengaruh nyata pada total kapang. Konsentrasi asap cair 1% dikombinasimemberi-kan dengan pelilinan memberikan hasil terbaik dalam mempertahankan mutu buah pepaya.

Referensi

Dokumen terkait

Asuransi Syari’ah, yang menjadi acuan dari sis i syariah dalam penyelenggaraan kegiatan asuransi syariah. Dimana pasal ketujuh yang ada dalam fatwa tersebut juga

multi arah guru terhadap minat belajar Aqidah Akhlak siswa di MTsN

Dari perhitungan didapatkan hasil bahwa F hitung = 7,097 dan F tabel = 3,32 yang berarti bahwa F hitung > F tabel sehingga diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan signifikan

Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian, dalam hal ini adalah menganalisis

Adanya hierarki tersebut dibuktikan dengan memusatnya rumah tipe ukir A pada pada wilayah pusat dari Kudus Kulon di daerah Damaran, Kauman, dan Kerjasan, kemudian diikuti dengan

The last part of this chapter, which also closes this study, contains some hints or suggestions from the writer, which may be useful for the teachers and the

Dalam praktik pelaksanaan pembiayaan flexi iB hasanah di BNI Syariah KCP Gresik bank bekerjasama dengan dua perusahaan dari dua perusahaan tersebut ada perusahaan menggunakan

Setelah dilakukan identifikasi menggunakan Microbact Identification Kit 12A dan 12B, hasil identifikasi pada isolat bakteri yang digunakan adalah sebagai berikut:. No Kode Isolat