• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi geografis peningkatan infrastruktur jalan di Kota Bandung (studi kasus di Dinas BAPPEDA Kota Bandung0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi geografis peningkatan infrastruktur jalan di Kota Bandung (studi kasus di Dinas BAPPEDA Kota Bandung0"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak BAPPEDA Kota Bandung (Badan Perancanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung) tempat penelitian, Menyetujui :

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan

peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset pendidikan”

Bandung, 21 Februari 2014

Penulis, BAPPEDA Kota Bandung,

(Bidang Tata Ruang Sarana dan Prasarana)

Solehuddin Sitorus Anton Sunarwibowo, S.T.,M.T.

NIM. 10109484 NIP.196980101997031003

Mengetahui, Pembimbing

Irfan Maliki, S.T., M.T. NIP.41277006019

(2)
(3)
(4)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENINGKATAN

INFRASTRUKTUR JALAN DI KOTA BANDUNG

(STUDI KASUS DI DINAS BAPPEDA KOTA BANDUNG)

SOLEHUDDIN SITORUS

NIM. 10109484

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal :

25 Februari 2014

Menyetujui,

Pembimbing

Irfan Maliki, S.T., M.T. NIP.41277006019

Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer Teknik Informatika

(5)
(6)

BIODATA PENULIS

1. Data Pribadi

Nama : Solehuddin Sitorus

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Kampung Mesjid, 22 September 1991

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Tinggi, Berat Badan : 174 cm, 56 kg

Kesehatan : Baik

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.42 Kampung Mesjid, Kec.

Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhan Batu Utara

(Medan)

Telepon, HP : 081370561444

Email : Solehsitorus@gmail.com

2. Riwayat Pendidikan

1997 – 2003 : SD Negeri No.118163 Sei Jawi-Jawi 2003 – 2006 : SMP Negeri 1 Kualuh Hilir

2006 – 2009 : SMA Negeri 1 Kualuh Hilir

2009 – 2014 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia

(7)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENINGKATAN

INFRASTRUKTUR JALAN DI KOTA BANDUNG

(STUDI KASUS DI DINAS BAPPEDA KOTA BANDUNG)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

SOLEHUDDIN SITORUS

10109484

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji dan syukur

kepada Allah SWT, karena atas berkah, rahmat dan karuniaNya lah penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Limpahan berkah serta karunia yang tidak

pernah habis telah mengangkat segala bentuk kekurangan, keterbatasan dan

ketidakmampuan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini .

Adapun skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan

kelulusan di jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penulis

juga berharap semoga laporan ini bukan saja sebagai salah satu tugas semata

melainkan juga dapat berguna bagi penulis maupun pembaca.

Laporan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan semua pihak

yang dengan segenap hati memberikan semua hal yang penulis butuhkan, untuk

itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kesehatan, kemampuan dan

kesempatan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2. Orang tua dan keluarga, Alm, Bapak Mahyuddin Sitorus, dan khususnya

yang tercinta dan tersayang Ibu Hj. Nurhaidah, Abang H. Muhammad

Thamrin Sitorus,S.Pd., Adlin Sitorus, Syofrin Sitorus, Muhammad Edward

Sitorus, Muhammad Iqbal Sitorus, Wahyudi Sitorus, Kakak Hj.

Nur’ainun, Rahmadani Sitorus, Yani, Liza dan Adek Mardiana Sitorus yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada

penulis untuk selalu berusaha mencapai hasil yang terbaik.

3. Ketua Program Studi Teknik Informatika Bapak Irawan Afrianto, S.T.,

(9)

iv

4. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku pembimbing dan penguji II yang

selalu memberikan bimbingan, semangat, pengarahan, dan masukannya

bagi penulis.

5. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom selaku penguji I yang telah

memberikan masukan dan saran kepada penulis

6. Bapak Andri Heryandi S.T., M.T. selaku penguji III yang telah

memberikan masukan dan saran kepada penulis

7. Seluruh dosen dan staf pengajar jurusan teknik informatika Universitas

Komputer Indonesia

8. Terima Kasih juga untuk Widya Fitriani, S.Kom yang telah memberikan

dukungan dan do’anya kepada penulis, rekan-rekan IF khususnya IF-11 Angkatan 2009, serta teman-teman Kostan KSM Sukasari 2 yang telah

memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.

9. Seluruh rekan, teman, dan sahabat yang tidak tersebutkan namanya yang

telah memberikan dorongan dan masukan kepada penulis selama ini.

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati, penulis memberikan rasa hormat

yang tak terhingga dan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah

membantu terselesaikannya pembuatan hingga terciptanya laporan tugas akhir ini.

Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai sumber

ilmu pengetahuan dan bermanfaat khusunya bagi penulis, dan pembaca pada

umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2014

(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah ... 1

1. 2 Perumusan Masalah ... 2

1. 3 Maksud dan Tujuan ... 2

1. 4 Batasan Masalah... 2

1. 5 Metodologi Penelitian ... 3

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 3

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

1. 6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Kajian Pustaka Terkait dengan Penelitian ... 9

2. 2 Landasan Teori ... 10

2.2.1 Konsep Dasar Geografis ... 10

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis ... 12

2.2.3 Sub-Sistem Informasi Geografis ... 13

2.2.3.1 Komponen Sistem Informasi Geografis ... 14

2.2.3.2 Model Data Dalam SIG ... 15

2.2.3.3 Aplikasi SIG Berbasis Web ... 17

(11)

vi

2.2.3.5 Komponen Perancangan Sistem Informasi Geografis ... 19

2.2.4 Jaringan Jalan ... 20

2.2.5 Perkerasan Jalan ... 25

2.2.6 Database dBase ... 26

2.2.7 MapServer ... 30

2.2.8 Framework Pmapper ... 30

2.2.9 MapScript ... 31

2.2.10 Quantum GIS ... 31

2.3 Profil Perusahaan ... 32

2.3.1 Sejarah Instansi BAPPEDA Kota Bandung ... 32

2.3.2 Visi Dan Misi ... 33

2.3.2.1 Visi ... 33

2.3.2.2 Misi ... 33

2.3.3 Logo Instansi ... 33

2.3.4 Struktur Organisasi ... 35

2.3.5 Tugas Pokok dan Fungsi BAPPEDA Kota Bandung ... 37

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem ... 41

3.1.1 Analisis Masalah ... 41

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 41

3.1.2.1 Prosedur Pengisian Data Peningkatan Ruas Jalan ... 43

3.1.2.2 Prosedur Perencanaan Peningkatan Ruas Jalan ... 44

3.1.2.3 Prosedur Pembuatan Laporan ... 46

3.1.3 Analisis Sistem Informasi Geografis ... 48

3.1.4 Analisis Data Spasial ... 48

3.1.4.1 Analisis Data Non Spasial ... 51

3.1.4.2 Analisis Framework Pmapper ... 51

3.1.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 53

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 54

(12)

vii

3.1.6.2 Analisis Perangkat Keras ... 55

3.1.6.3 Analisis Perangkat Lunak ... 56

3.1.6.4 Analisis Jaringan ... 56

3.1.6.5 Analisis Pengkodean ... 57

3.1.6.6 Analisis Jalan ... 58

3.1.7 Analisis Basis Data ... 59

3.1.7.1 Model Basis Data ERD ... 59

3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 61

3.1.8.1 Pemodelan Aliran Data ... 61

3.1.8.2 DFD Level 1 Peningkatan Infrastruktur ... 63

3.1.8.2.1 DFD Level 2 Proses 1 Pengolahan Login ... 65

3.1.8.2.2 DFD Level 2 Proses 2 Info Data User ... 65

3.1.8.2.3 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Kecamatan ... 66

3.1.8.2.4 DFD Level 2 Proses 4.0 Pengolahan Data Jalan Arteri Primer ... 67

3.1.8.2.5 DFD Level 2 Proses 5.0 Pengolahan Data Jalan Arteri Sekunder... 68

3.1.8.2.6 DFD Level 2 Proses 6.0 Pengolahan Data Jalan Kolektor Primer ... 69

3.1.8.2.7 DFD Level 2 Proses 7.0 Pengolahan Data Jalan Kolektor Sekunder ... 70

3.1.8.3 Spesifikasi Proses ... 72

3.1.8.4 Kamus Data ... 78

3.2 Perancangan Sistem ... 80

3.2.1 Diagram Relasi ... 80

3.2.2 Struktur Tabel ... 81

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 84

3.2.3.1 Struktur Menu Admin ... 84

3.2.3.2 Struktur Menu Pimpinan ... 85

3.2.4 Perancangan Antar Muka ... 86

3.2.4.1 Perancangan Antar Muka Admin ... 87

3.2.4.2 Perancangan Antar Muka Pimpinan ... 103

3.2.5 Perancangan Pesan ... 106

3.2.6 Jaringan Semantik ... 107

(13)

viii

3.2.6.2 Jaringan Semantik Pimpinan ... 108

3.2.7 Perancangan Prosedural ... 109

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem ... 113

4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 113

4.1.2 Implementasi Perangkat Keras Yang dgunakan ... 113

4.1.3 Implementasi Antarmuka ... 114

4.1.3.1 Antarmuka Admin ... 114

4.1.3.2 Antarmuka Pimpinan ... 115

4.2 Pengujian Sistem ... 115

4.2.1 Pengujian Alpha ... 116

4.2.1.1 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 117

4.2.1.2 Kesimpulan Pengujia Alpha ... 126

4.2.2 Pengujian Beta ... 126

4.2.2.1 Wawancara Pengguna... 126

4.2.2.2 Wawancara Pengujian Beta untuk Staff IT BAPEDDA ... 126

4.2.2.3 Wawancara Pengujian Beta untuk Kepala Bidang tataruang dan Perencanaaan ... 128

4.2.2.4 Kesimpulan Pengujia Beta... 129

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 111

5.2 Saran ... 11

(14)

133

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://bappeda-bandung.go.id/ diakses tanggal 1 september 2013 jam 19.45

[2] Wartika., & Ghoni Abdul Mahmud, 2010.Sistem Informasi Geografis

Jaringan Jalan Kabupaten Siak Propinsi Riau, Jurusan Manajemen

Informatika : Universitas Komputer Indonesia.

[3] Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa

Depdiknas.

[4] Roger S. Pressman, 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi

(edisi 7), Andi Offset : Yogyakarta.

[5] [EBOOK] Ekadinata andree, Dewi Sonya, Hadi Prasetyo Danan, Nugroho

Kurnia Dudy, & Johana Feri, 2008.Sistem Informasi Geografis Untuk

Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam.

[6] [EBOOK]Puntodewo Atie, Dewi Sonya & Tarigan Jusupta ,2008.Sistem

Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam

[7] Eddy Prahasta, 2006. Membangun Web-based GIS dengan Mapserver. Informatika: Bandung.

[8] Handayani Dewi U.N, R.Soelistijadi dan & Sunardi,2005.Sistem Informasi

Geografis Pemanfaatan Analisis Spasial untuk Pengolahan Data Spasial.

[9] [EBOOK] Haryanto, 1998. Pengolahan Database dengan dBase.

(15)

131

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Geografis dapat membantu Kepala Bagian Perencanaan Tata

Ruang dan Prasarana Dinas BAPPEDA kota Bandung untuk memperoleh

informasi yang tersimpan, mengenai suatu lokasi ruas jalan yang ada di

Bandung secara cepat dan akurat melalui peta digital.

2. Sistem Informasi Geografis dapat membantu Kepala Bagian Perencanaan Tata

Ruang dan Prasarana Dinas BAPPEDA Kota Bandung dalam mengolah

pemetaan lokasi ruas jalan, peningkatan perbaikan panjang jalan yang telah

direncanakan, lebar jalan serta jenis perkerasan jalan.

5.2Saran

Adapun saran yang dapat membantu mengatasi beberapa kekurangan yang

terdapat pada aplikasi Sistem Informasi Geografis Peningkatan Infrastruktur Jalan

di kota Bandung, yaitu ;

1. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Peningkatan Infrastruktur Jalan di kota

Bandung yang dibangun dapat dikembangkan kedepanya jauh lebih baik lagi

terutama dalam fitur juga tampilan yang dapat dibuat lebih menarik lagi

sehingga user yang menggunakanya betah dalam mengakses aplikasi ini.

2. Untuk pengembangan aplikasi ini cakupan informasi untuk peningkatan

perbaikan bukan hanya jalan saja, bisa meliputi drainase (gorong-gorong)

(16)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

1

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENINGKATAN

INFRASTRUKTUR JALAN DI KOTA BANDUNG

(STUDI KASUS DI DINAS BAPPEDA KOTA BANDUNG)

Solehuddin Sitorus

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl.Dipatiukur 112-114 Bandung

solehsitorus@gmail.com

ABSTRAK

Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah kota Bandung. Bappeda bertangung jawab terhadap perencanaan pembangunan pemerintahan kota Bandung serta kewenangan terhadap perumusan perencanaan dalam urusan tata ruang dan statistic. Jalan merupakan sarana dan transportasi yang penting untuk menjalankan roda ekonomi dan pemerintahan. Jika kondisi jalannya baik, maka aktifitas perekonomian dan transportasi juga akan menjadi lancar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sub Bagian Perencanaan Tata Ruang dan Prasarana Kota yaitu Bapak Andri Heru, menyatakan bahwa saat ini BAPPEDA kota Bandung belum mempunyai suatu sistem informasi yang dapat menyediakan informasi-informasi tentang kondisi pembangunan jalan di kota Bandung secara cepat dan akurat dalam bentuk peta digital, dikarenakan pada saat ini informasi diperoleh masih menggunakan peta analog atau cetakan dalam bentuk kertas. Hal ini mengakibatkan peta yang dibaca kurang memberikan informasi yang akurat, karena peta tersebut data objeknya sulit untuk diperbaharui, Kekurangan informasi tersebut menyulitkan dinas bagian tata ruang dan prasarana untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah jalan yang akan diperbaiki. Selain itu, dengan pengolahan data seperti ini membuat pihak BAPPEDA kota Bandung akan kesulitan mengolah data untuk pemetaan lokasi ruas jalan, lokasi pelaksanaan ruas jalan dan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan, oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang mampu menyajikan informasi berupa lokasi ruas jalan, perencanaan peningkatan ruas jalan, dan pelaksanaan peningkatan ruas jalan di kawasan kota Bandung, yaitu dengan membangun sistem infromasi geografis peningkatan infrastruktur jalan di wilayah kota Bandung.

Kata Kunci : Bappeda, perencanaan, peta digital,

sistem informasi geografis.

1. PENDAHULUAN

Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah kota Bandung. Bappeda bertangung jawab terhadap perencanaan pembangunan pemerintahan kota Bandung serta kewenangan terhadap perumusan perencanaan dalam urusan tata ruang dan statistik [1].

Jalan merupakan sarana dan transportasi yang penting untuk menjalankan roda ekonomi dan pemerintahan. Jika kondisi jalannya baik, maka aktifitas perekonomian dan transportasi juga akan menjadi lancar. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendata jalan-jalan yang ada di wilayah dan pemerintahannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi jalan beserta data atribut yang berhubungan dengan jalan tersebut.[2]

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sub Bagian Perencanaan Tata Ruang dan Prasarana Kota yaitu Bapak Andri Heru, menyatakan bahwa saat ini BAPPEDA kota Bandung belum mempunyai suatu sistem informasi yang dapat menyediakan informasi-informasi tentang kondisi pembangunan jalan di kota Bandung secara cepat dan akurat dalam bentuk peta digital, dikarenakan pada saat ini informasi diperoleh masih menggunakan peta

analog atau cetakan dalam bentuk kertas. Hal ini mengakibatkan peta yang dibaca kurang memberikan informasi yang akurat dikarenakan peta tersebut data objeknya sulit untuk diperbaharui. Kekurangan informasi tersebut menyulitkan dinas bagian tata ruang dan prasarana untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah jalan yang akan diperbaiki. Selain itu, dengan pengolahan data seperti ini membuat pihak BAPPEDA kota Bandung akan kesulitan mengolah data untuk pemetaan lokasi ruas jalan, lokasi pelaksanaan ruas jalan dan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan.

(17)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

2 Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

peningkatan ruas jalan, dan pelaksanaan peningkatan ruas jalan di kawasan kota Bandung. Adapun pendekatan yang digunakan berdasarkan kebutuhan tersebut yaitu membangun sistem infromasi geografis peningkatan infrastruktur jalan di wilayah kota Bandung.

1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis

Geographical information system (GIS)

merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. Definisi GIS selalu berubah karena GIS merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif masih baru. Beberapa definisi dari GIS adalah:

1. Definisi GIS (Rhind, 1988): GIS is a computer system for collecting, checking, integrating and analyzing information related to the surface of the earth.

2. Definisi GIS yang dianggap lebih memadai

(Marble & Peuquet, 1983) and (Parker,1988; Ozemoy et al., 1981; Burrough, 1986): GIS deals with space-time data and often but not necessarily, employs computerhardware and software.

3. Purwadhi, 1994: SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendaya-gunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan. SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis komputerdengan tiga karakteristik dasar, yaitu:

(i) mempunyai fenomena aktual (variabel data non-lokasi) yang berhubungan dengan topik permasalahan di lokasi bersangkutan;

(ii) merupakan suatu kejadian di suatu lokasi; dan

(iii) mempunyai dimensi waktu.[5]

1.2 Pengertian Data Spasial

Data spasial yaitu yang menyimpan kenampakan- kenampakan permukaan bumi, seperti jalan,sungai,pemukiman jenis penggunaan tanah, jenis tanah dan lain-lain.Model data spasial dibedakan menjadi dua yaitu , model data raster dan model data vektor.

a. Model data vektor diwakili oleh simbol – simbol yaitu titik,garis,area dan permukaan dan dapat dilihat pada Gambar 2.2

- Data titik (node/point) merupakan sepasang koordinat (X,Y) tanpa dimensi

- Data Garis (Arc/Line) merupakan pasangan– pasanagn koordinat dimana titik awal dan titik akhir (X ,Y1:X2,Y2).

- Data luasan/area(polygon) merupakan kumpulan pasangan–pasangan koordinat dimana titik awal sama dengan titik akhir (X ,Y1=X2,Y2). atau loop, disebut berdimensi dan mempunyai dimensi ukuran panjang dan luas.

- Data permukaan (surface) merupakan area dengan besaran (X,Y,Z) disebut berdimensi 3, dan mempunyai ukuran panjang luas dan ketinggian.

Gambar 1 Layer Vektor

b. Model data Raster

Model data raster merupakan data sangat sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam petak petak bujursangkar (grid), yang membentuk sebuah bidang. Petak–petak bujur sangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi dapat dilihat pada 2

Gambar 2 Layer Raster

1.3 Jaringan Jalan

(18)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

3 Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

antarkawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan.

1. Sistem Jaringan Jalan Primer, Sistem jaringan yang berada di luar daerah perkotaan (rural area)yang terderi dari jalan arteri primer, kolektor primer

a. Jalan Arteri primer

Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antar pusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah

b. Jalan Kolektor Primer

Jalan kolektor primer adalah jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal dan atau kawasan-kawasan berskala kecil dan atau pelabuhan pengumpan regional dan pelabuhan pengumpan lokal

2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder, Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.

a. Jalan Arteri Sekunder

Jalan arteri sekunder adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi seefisien,dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat dalam kota b. Jalan Kolektor Sekunder

Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota

1.4 MapServer

Mapserver merupakan salah satu lingkungan pengembangan perangkat lunak open-source yang dapat digunakan untuk menngembangkan aplikasi-aplikasi internet–based yang yang melibatkan (tampilan) data spasial (peta digital). Mapserver

memiliki cukup fungsinalitas inti SIG yang dapat mendukung berbagai aplikasi web yang terkait spasial. Selain itu, Mapserver juga sangat unggul di dalam me-render data spasial (citra,data vector, dan peta digital lainnya) untuk aplikasi web.

1.5 Framework PMapper

P.mapper merupakan suatu framework yang menawarkan fungsi luas dan berbagai konfigurasi

untuk memfasilitasi setup dari aplikasi MapServer

berbasis PHP / MapScript

Fungsi yang terdapat di Pmapper adalah:

1. DHTML(DOM) zoom/pan, didukung browser:

Mozilla/Firefox, Netscape, IE, Opera ,Konqueror.

2. Pan/zoom dengan mouse, keyboard, slider, dan

reference map.

3. Fungsi query (identify, select, search). 4. Hasil query ditampilkan dengan

menggabungkan basis data dan hyperlinks. Fungsi print dalam format HTML dan PDF.

1. Konfigurasi pada beberapa fungsi, tingkah laku dan tampilan menggunakan INI file.

2. Berbagai macam model untuk tampilan legenda dan tabel.

3. Penggunaan banyak bahasa interface (yaitu:

English, German, Italian, French,Swedish).

2. ISI PENELITIAN

2.1 Model

Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan model waterfall

seperti terlihat pada gambar 1.1. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan terurut, dimana tahap demi tahap yang akan dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Tahap dari model ini adalah sebagai berikut [4]:

1. Communication

Pada tahap Comminication akan dilakukan proses komunikasi dengan pimpinan, pegawai dan staff Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung untuk mendapatkan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan, serta untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna.

2. Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses

communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.

3. Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software

yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface,

dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut

software requirement.

4. Construction

Construction merupakan proses membuat kode.

Coding atau pengkodean merupakan

(19)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

4 Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

menerjemahkan transaksi yang diminta oleh

user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software,

artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan

testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut, yang kemudian kesalahan-kesalahan tersebut dapat diperbaiki. 5. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. Dalam pembuatan aplikasi ini peneliti tidak melakukan sampai tahap ini.

Gambar 3 Model Pengembangan Perangkat Lunak [4]

2.2 Analisis Masalah

Analisis masalah dari sistem yang sedang berjalan pada saat ini adalah :

1. Dinas Perencanaan Pembangunan (BAPPEDA) Kota Bandung kesulitan dalam mengidentifikasi wilayah ruas jalan yang akan diperbaiki karena saat ini informasi masih menggunakan peta

analog atau cetakan dalam bentuk kertas dimana informasi tersebut kurang akurat karena peta tersebut data objeknya sulit diperbaharui. 2. Dengan pengolahan data seperti yang tertulis

pada point pertama membuat Dinas Perencanaan Pembangunan (BAPPEDA) kota Bandung kesulitan dalam mengolah pemetaan lokasi ruas jalan dan pelaksanaan perencanaan peningkatan ruas jalan di kota Bandung.

2.3 Analisis Data Spasial

(20)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

5 Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

2.4 Analisis Data Non Spasial

Analsisis data non spasial yang digunakan dalam aplikasi SIG ini dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2 Analisis Data Non Spasial

No Nama Deskripsi Atribut

2 Arteriprimer Berisi tentang nama jalan

3 Arterisekunder Berisi tentang nama jalan 4 Kolektorprimer Berisi tentang

nama jalan

Analisis jalan dipergunakan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasikan jalan yang ada di kota Bandung serta pemeliharaaannya dilakukan oleh instansi yang terkait untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3

2.6 Design Sistem

Struktur menu dibangun untuk menggambarkan perancangan menu proses yang dapat digunakan oleh pengguna. Struktur menu SIG Peningkatan Infrastruktur Jalan di Kota Bandung adalah sebagai berikut :

a. Struktur menu Admin

Strutur menu admin dapat dilihat pada gambar 4 :

Gambar 4 Struktur Menu Admin

b. Struktur menu Pimpinan

(21)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

6 Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

Gambar 5 Struktur Menu Pimpinan

2.7 Implementasi Program

Implementasi antarmuka sistem informasi geografis kota Bandung untuk halaman utama Admin

Gambar 6 Halaman Utama Admin

Halaman Utama Pimpinan

Gambar 7 Halaman Utama Pimpinan

Halaman Sistem Informasi Geografis Kota Bandung

Gambar 8 SIG Kota Bandung

3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Geografis dapat membantu Kepala Bagian Perencanaan Tata Ruang dan Prasarana Dinas BAPPEDA kota Bandung untuk memperoleh informasi yang tersimpan, mengenai suatu lokasi ruas jalan yang ada di Bandung secara cepat dan akurat melalui peta digital.

2. Sistem Informasi Geografis dapat membantu Kepala Bagian Perencanaan Tata Ruang dan Prasarana Dinas BAPPEDA Kota Bandung dalam mengolah pemetaan lokasi ruas jalan, peningkatan perbaikan panjang jalan yang telah direncanakan, lebar jalan serta jenis perkerasan jalan

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat membantu mengatasi beberapa kekurangan yang terdapat pada aplikasi Sistem Informasi Geografis Peningkatan Infrastruktur Jalan di kota Bandung, yaitu ;

1. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Peningkatan Infrastruktur Jalan di kota Bandung yang dibangun dapat dikembangkan kedepanya jauh lebih baik lagi terutama dalam fitur juga tampilan yang dapat dibuat lebih menarik lagi sehingga user yang menggunakanya betah dalam mengakses aplikasi ini.

(22)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

7 Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://bappeda-bandung.go.id/ diakses

tanggal 1 september 2013 jam 19.45 [2] Wartika., & Ghoni Abdul Mahmud,

2010.Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan Kabupaten Siak Propinsi Riau,

Jurusan Manajemen Informatika : Universitas Komputer Indonesia.

[3] Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.

Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.

[4] Roger S. Pressman, 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (edisi 7), Andi Offset : Yogyakarta.

[5] [EBOOK] Ekadinata andree, Dewi Sonya, Hadi Prasetyo Danan, Nugroho Kurnia Dudy, & Johana Feri, 2008.Sistem Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam.

Gambar

Gambar 1 Layer Vektor
Gambar 3 Model Pengembangan Perangkat
Gambar 4 Struktur Menu Admin
Gambar 5 Struktur Menu Pimpinan

Referensi

Dokumen terkait

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR : 2 Tahun 2011. TANGGAL : 18 Pebruari 2011 BAGAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat EVA adalah tidak hanya berguna untuk kepentingan pihak manajemen dalam mengelola perusahaan tetapi juga menciptakan

Adapun Skripsi yang dipilih, diambil dari mata kuliah Teknik Pengelasan, denagn judul skripsi, “ PENGARUH VARIASI ARUS LAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KETANGGUHAN LAS

Pemberian dosis pupuk NPK berpengaruh nyata pada jumlah dan bobot malai per rumpun serta bobot gabah per malai, bobot 1,000 butir, serta hasil gabah per petak dan per

CITRA RAMADHAN, SH.MH., oleh ENNY RESWITA, SH., Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 30 Desember 2010, dan kepada Turut Tergugat-II/Turut

At this point, you might be asking yourself, "When would I ever want to write or read bytes?" After all, one of the huge disadvantages of SimCom, as compared to the JVM, is

1) Manifestasi kognitif yang tidak terkendali, adalah munculnya kecemasan sebagai akibat dari cara berpikir peserta didik yang tidak terkondisikan yang seringkali memikirkan tentang

Pejabat Pembuat Komitmen Penelitian Penelitian Analisis Forecasting Kecenderungan HIV/AIDS di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kalangan Ibu Rumah Tangga