PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM)
TERHADAP PROFITABILITAS BANK
(studi kasus pada bank Muamalat Indonesia, periode 2006-2013)
THE INFLUENCE OF NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) ON
PROFITABILITY OF BANK
(case study on Muamalat bank, periode 2006-2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Akuntansi Beasiswa Unggulan
Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
ISMAYA MARTADIREJA 21110501
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Ismaya Martadireja
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 03Juli 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Komp Graha Bukit Raya 03 A5 No 09 RT 02
RW
025
DesaCilame
Kec,
Ngamprah.Kabupaten Bandung Barat KodePos
40552.
Telephon : 082240013800
Latarbelakang Pendidikan
Formal
1998 – 2004 : SD Negeri Cijaura 01 Bandung
2004 – 2007 : SMP Negeri 42 Bandung
2007 – 2010 : SMK Negeri 1 Bandung
2010 – Sekarang : Universitas komputer Indonesia
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR... i
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 8
1.3 Tujuan Penelitian dan kegunaan ... 9
1.4 Sistematika Penulisan ... 10
i
Kuncoro, Mudrajad. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta : BPFE
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Munawir,S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Kasmir, SE, MM. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Faisol, Ahmad. 2007. “ Analisis Kinerja Keuangan Bank Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk ”,Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan,Vol 3 No 2, Januari 2007.
Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada lembaga Perbankan Periode 2000-2002 ”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No 2, Nopember 2005.
Oktaviani. 2009. “ Analisis Kinerja Keuangan Bank Dengan Menggunakan Rasio Capital (CAR), Equity (CAD, BDR), Management (NPM),
Earning (ROA), dan Liquidity (LDR) ”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang-Tidak Dipublikasikan.
Mawardi, Wisnu. 2005, “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kinerja Keuangan Bank Umum Di Indonesia”,Jurnal Bisnis Strategi,
Vol 14, No 1, Juli 2005.
Bank Muamalat Indonesia. Laporan Keuangan Triwulan.
Puji syukur ke hadirat Allah
dapat menyelesaikan skripsi ya
(NPF), CAPITAL ADEQUENCY
mengharapkan kritik dan saran
ilmu pengetahuan, khususnya bagi penulis.
Dalam pelaksanaan penelitian penulis
M.Si.,Ak, selaku dosen pembimbing,
semangat serta arahan dari berbagai pi
i
KATA PENGANTAR
Allah SWT, karena atas berkat, rahmat, dan karunia
yang berjudul “PENGARUH NON PERFORMI
ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN
PROFITABILITAS BANK” (studi kasus pada bank Muamala
dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
maupun penyajian materi dan pembahasannya. Hal ini
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk
saran yang sifatnya membangun sebagai upaya untuk
snya bagi penulis.
penelitian penulis banyak mendapat bimbingan dari Dr.
pembimbing, selain itu penulis pun banyak mendapatkan
semangat serta arahan dari berbagai pihak yang telah
i
mendukung, sehingga skripsi ini dapar selesai. Penulis juga ingin menyanpaikan rasa
terima kasih dan penghargaan yang setinggi tinginya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Ananto Kusuma sera selaku kepala biro perencanaan dan kerjasama luar negeri
(BPKLN) kemendikbud yang telah memberikan beasiswa kepada penulis.
3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia.
4. Prof. Dr. Umi Narimawati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan dan
meluangkan waktunya memberikan bimbingan, membina, dan mengarahkan penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc., selaku dosen penguji.
6. Orang tuaku yang telah memberikan dorongan baik materil maupun spiritual tanpa Do’a dan
bimbingannya mungkin penulis tidak bisa seperti sekarang ini.
i
8. Rekan-rekanku 24 Pendekar angkatan 2010 yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu,
semoga persahabatan dan persaudaraan kita untuk selamanya.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Bandung, Juli 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah khalifah di muka bumi ini dan islam memandang
segala isinnya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar digunakan
sebaik-baiknya bagi kemakmuran dan kesejahteraan bersama, yaitu sesuai
dengan terdapat pada QS.Lukman:20, yang berbunyi:
“tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukan
untuk (kepentingan)mu apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi, dan
menyempurnakan untuk mu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan, diantara manusia
ada yang membantah tentang (keEsaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau
petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.”
Dengan adanya dalil tersebut kita sebagai manusia diharuskan dapat
mengoptimalkan kemampuan dalam pencapaian hidup dan kehidupan yang lebih
baik. Karena Allah telah menciptakan segala sesuatunya untuk kepentingan
manusia secara keseluruhan. Salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai
suatu kesejahteraan adalah dengan meningkatkan kegiatan perekonomian yang
berlandaskan pada Al-Quran dan As-sunnah.
Dengan adanya perbankan yang mengunakan konsep-konsep syariah
menghilangkan wabah penyakit keuntungan minus dari dunia perbankan serta
mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang berorientasi sosial. Karena
perbankan syariah berpegang pada prinsip umum akuntansi syariah yaitu prinsip
keadilan, prinsip kebenaran, dan prinsip pertanggungjawaban.
Definisi bank menurut Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang
perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank diIndonesia
dibedakan menjadi dua, yaitu Bank umum dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat).
Bank umum terdiri dari bank umum konvensional dan bank umum syariah.
Perbedaan kedua jenis bank tersebut adalah dalam pembagian keuntungan. Bank
umum konvensional memberikan keuntungan dalam bentuk bunga, sedangkan
bank umum syariah memberikan keuntungan melalui prinsip bagi hasil. (Zurlina
Lubis:2011)
Krisis moneter yang berkepanjangan selama beberapa tahun ini telah
berubah menjadi krisis ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena
semakin banyaknya perusahaan yang tutup, perbankan yang dilikuidasi dan
meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur, mengingatkan
bahwabetapa besar dampak ekonomi yang akan ditimbulkan apabila terjadi
kegagalan usaha perbankan. Untuk itu perlu dilakukan serangkaian analisis yang
kegagalan usaha perbankan dapat dideteksi sedini mungkin.Rendahnya kualitas
perbankan antara lain tercermin dari lemahnya kondisi internal sektor perbankan,
lemahnya manajemen bank, moral Sumber Daya Manusia (SDM), serta belum
efektifnya pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Menurut
ketentuan yang tercantum di dalam peraturan Bank Indonesia nomor
2/8/PBI/2000, pasal 1, bank syariah adalah “bank umum sebagaimana yang
dimaksud Undang-Undang Nomor Tahun 1992. Tentang perbankan dan telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang melakukan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah Islam, termasuk unit usaha syariah
dan kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah Islam. Adapun yang dimaksud unit usaha syariah adalah unit
kerja di kantor pusat bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang syariah.
Perbankan syariah sendiri di Indonesia telah mengalami
perkembangan begitu pesat, sehingga masyarakat mulai mengenal apa yang
disebut Bank Syariah. Dengan diawali berdirinya pada tahun 1992 oleh bank
yang di beri nama Bank Mu’amalat Indonesia (BMI), sebagai pelopor berdirinya
perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, kini bank syariah
yang tadinya diragukan sistem operasionalnya, saat ini telah menunjukkan angka
kemajuan yang sangat menggembirakan.
Bank syariah mulai digagas di Indonesia pada awal periode 1980-an,
yaitu Baitut Tamwil Salman, Bandung. Sedangkan di Jakarta didirikan dalam bentuk koperasi, yakni Koperasi Ridho Gusti. Berangkat dari sini, Majelis Ulama’
Indonesia (MUI) berinisiatif untuk memprakarsai terbentuknya bank syariah,
yang dihasilkan dari rekomendasi Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di
Cisarua, yang ditindaklanjuti dengan membentuk tim kelompok kerja pada
Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di Hotel Syahid Jakarta pada
tanggal 22-25 Agustus 1990.
Keberadaan perbankan syariah diharapkan dapat mendorong
perkembangan perekonomian suatu negara. Tujuan dan fungsi perbankan syariah
dalam perekonomian adalah: 1) kemakmuran ekonomi yang meluas, tingkat
kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum, 2) keadilan
sosial-ekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang merata, 3) stabilitas nilai
uang, 4) mobilisasi dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian
yang adil, dan 5) pelayanan yang efektif. (Risma Nur Arifah:2011)
Pada dasarnya sistem keuangan dan perbankan syariah adalah
merupakan bagian konsep yang lebih luas tentang ekonomi Islam, dimana
tujuannya adalah untuk memperkenalkan dan menerapkan nilai etika Islam ke
dalam lingkungan ekonomi karna dasar etika inilah, maka sistem keuangan dan
perbankan bagi kebanyakan umat Islam adalah bukan sekedar transaksi yang
sifatnya komersial. Persepsi Islam dalam transaksi finansial yang sesuai dengan
syariat Islam itu dipandang oleh banyak kalangan muslim agamis, kemampuan
bergantung pada tingkat dan lembaga yang menghasilkan keuntungan banyak,
tetapi juga pada persepsi bahwa lembaga keuangan tersebut secara
sungguh-sungguh menerapkan syariat Islam dalam setiap transaksi juga dalam kegiatan
operasionalnya. Cara pengoperasian bank konvensional dan bank syariah
memiliki perbedaan yang mana Bank Konvensional dalam operasionalnya sangat
tergantung pada suku bunga yang berlaku, karena keuntungan bank konvensional
berasal dari selisih antara bunga pinjam dengan bunga simpan. Sedangkan dalam
bank syari’ah tidak mengenal sistem bunga, antara bank dengan nasabah, dalam
pengelolaan dananya yang disebut dengan bagi hasil.(Anifah:2009)
Tingkat kinerja profitabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur
melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasio-rasio
dalam kinerja keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat
penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan
perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan
strategi perusahaan yang akan diterapkan. Dengan melakukan analisis laporan
keuangan perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan
serta perkembangan financial perusahaan dengan hasil-hasil yang telah dicapai
diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan.
Selain itu, dengan melakukan analisis keuangan diwaktu lampau maka
dapat diketahui kelemahan-kelemahan perusahaan serta hasil-hasil yang
dianggap cukup baik dan mengetahui potensi kegagalan suatu perusahaan
terjadi sedini mungkin maka pihak manajemen dapat melakukan antisipasi
dengan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan agar dapat
mengatasinya.
Kegiatan analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan interpretasi
rasio keuangan yang memberikan informasi secara terinci terhadap hasil
interpretasi mengenai prestasi yang dicapai perusahaan, serta masalah yang
mungkin terjadi dalam perusahaan. Analisis rasio keuangan dapat membantu
para pelaku bisnis, baik pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya
dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan
perbankan.
Dengan analisis rasio, informasi keuangan yang rinci dan rumit mudah
dibaca dan ditafsirkan, sehingga laporan suatu perusahaan mudah dibandingkan
dengan laporan keuangan perusahaan lain, serta lebih cepat melihat
perkembangan dan kinerja perusahaan secara periodik.
Kondisi perbankan inilah yang menarik untuk diteliti. Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh rasio keuangan pada tingkat profitabilitas perbankan di
Indonesia, maka dalam penelitian ini mengambil kasus pada bank go public dari
tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 dengan menganalisis kinerja keuangannya
untuk mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas di masa yang akan datang.
Tingkat profitabilitas ini diukur dengan menggunakan rasio keuangan
Return On Asset (ROA) karena ROA lebih memfokuskan pada kemampuan
keseluruhan. Selain itu juga, dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank,
Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA daripada ROE karena Bank
Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur
dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan
masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas
perbankan (Dendawijaya, 2001).
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran
kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan untuk menilai
profitabilitas perbankan antara lain:
Hesti Werdaningtyas (2002) tentang faktor yang mempengaruhi
profitabilitas Bank Take Over di Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel
terikat yaitu ROA dan variabel bebas yaitu pangsa asset, pangsa dana, pangsa
kredit, CAR, LDR. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda. Variabel bebas yang signifikan positif adalah CAR. Variabel bebas
yang signifikan negative adalah LDR. Sedangkan variabel yang tidak signifikan
adalah pangsa asset, pangsa dana dan pangsa kredit.
Wisnu Mawardi (2005) tentang analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia. Rasio-rasio yang
digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Didalam
penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa NPL, BOPO mempunyai pengaruh
Rasio CAR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan. Variabel terikat pada
penelitian ini adalah kinerja profitabilitas perbankan (ROA).
Penelitian Yuliani (2007) tentang hubungan efisiensi operasional dengan
kinerja profitabilitas pada sector perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara tingkat efisiensi
operasional terhaap kinerja profitabilitas perbankan di BEJ. Dalam penelitian
ini menggunakan variabel MSDN, CAR, BOPO, LDR. Variabel BOPO
berpengaruh signifikan negatif,sedangkan CAR berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Penelitian ini
menggunakan metode regresi time-series cross-section. Variabel terikat yang
digunakan adalah kierja profitabilitas perbankan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian tentang “PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET
INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANKdianggap penting untuk
dilakukan. Rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah NPF, CAR dan
NIM.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa penelitian yang menggunakan rasio keuangan untuk menilai
tingkat profitabilitas perbankan antara lain penelitian yang dilakukan oleh Hesti
yang mempengaruhi profitabilitas bank yang menunjukkan bahwa variabel CAR
signifikan positif terhadap profitabilitas. Hal ini berarti semakin besar CAR, maka
semakin baik profitabilitas suatu bank. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh
Wisnu Mawardi (2005) dimana CAR juga berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.
1. Bagaimanakah Pembiayaan Bermasalah NPF, NIM dan CAR yang
mempengaruhi profitabilitas perbankan agar tingkat profitabilitas bank dapat
dipertahankan bahkan ditingkatkan.
2. Bagaimanakah Pembiayaan Bermasalah dan faktor-faktor yang
mempengaruhi secara simultan dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan
agar tingkat profitabilitas bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditetapkan tujuan
dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengaruh pembiayaan NPF, NIM dan CAR terhadap
profitabilitas Perbankan.
2. Mengetahui Pembiayaan Bermasalah terhadap profitabilitas
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi tingkat profitabilitas
perusahaan perbankan.
2. Dapat memberikan informasi kepada manajemen bagaimana pembiayaan
bermasalah NPF, NIM dan CAR memperngaruhi profitabilitas Perbankan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi
bagi peneliti selanjutnnya dalam melakukan penelitian yang sama.
4. Peneliti selanjutnya
Dapat menjadi bahan referensi atau bahan pertimbangan apabila peneliti
selanjutnya akan meneliti mengenai bagaimana pelaksanaan pembiayaan
Bermasalah terhadap proditabilitas suatu perusahaan.
1.5 Sistematika penulisan
Penelitian ini disusun dengan sistematika yang disusun secara
berurutan yang terdiri dari beberapa bab yaitu : Bab I Pendahuluan, Bab II
Telaah Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Pembahasan, dan
1.6 Lokasi dan waktu penelitian
Lokaasi penelitian
Adapun perusahaan tempat penulis melaksanakan penelitian
adalah pada Bank muamalat syariah yang terletak di jl. Cihanjuang No 37
kota cimahi 40552. Telp (022) 664326.
waktu penelitian
adapun waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh penulis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah sebagai
berikut :
“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan”
Adapun pengertian objek penelitian menurut Umar Husein (2005:303) adalah
sebagai berikut :
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek
penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga
ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Sesuai dengan pengertian diatas bahwa pengertian objek penelitian adalah
sesuatu yang menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah. Objek dalam Penelitian ini
adalah Pengaruh pembiayaan dana pihak ke tiga dan factor-faktor yang
3.1.1 Definisi Operasional
1. Profitabilitas
Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA. Return On Assets (ROA)
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.
ROA dihitung dengan menggunakan rumus : (Yuliani, 2007)
Laba Bersih
ROA = X100%
Total Aktiva
2. Capital adequacy Ratio (CAR),yaitu rasio untuk mengukur kecukupanmodal
yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan
resiko, misalnya kredit yang diberikan.
CAR diukur dengan menggunakan rumus : (Yuliani, 2007)
Modal
CAR = X 100%
ATMR
3. Non Performing Loan (NPL)
Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam
NPL diukur dengan menggunakan rumus: (Mawardi, 2005)
Kredit bermasalah
Total kredit
Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban
operasional dengan pendapatan operasional. Beban operasional dihitung
berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional
lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total
pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan
operasinya.(Ahmad Faisol, 2007).
BOPO diukur dengan menggunakan rumus: (Yuliani, 2007)
Biaya Operasional
BOPO = X100%
Pendapatan Operasional
a. Loan to Deposite Ratio (LDR), yaitu rasio antara jumlah seluruh kredit yang
diberikan bank dengan dana pihak ketiga bank. Dana pihak ketiga terdiri dari
LDR dihitung dengan menggunakan rumus : (Yuliani, 2007)
Jumlah kredit yang diberikan
LDR = X 100%
Total dana pihak ketiga
b. Net Interest Margin (NIM), yaitu rasio antara pendapatan bunga bersih
dengan aktiva produktif suatu bank.
NIM dihitung dengan menggunakan rumus: (Almilia, 2005)
Pendapatan bunga bersih
NIM = X100%
Aktiva produktif
Pangsa kredit yaitu pangsa masing-masing bank dalam menyalurkan kredit. Semakin
besar nilai rasio pangsa kredit maka semakin besar pula profitabilitas (ROA) bank
tersebut. Pangsa kredit dapat dirumuskan
sebagai rasio kredit yang diberikan masing-masing bank terhadap total kredit
seluruh bank di Indonesia (Werdaningtyas, 2002).
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya.
“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan
dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”.
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui
pengaruh atau hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga
menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang
diteliti.
Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2011:147) adalah sebagai
berikut:
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi”.
Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah satu
sampai lima. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan
masalah-masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data dapat dikumpulkan,
dianalisis, dan ditarik kesimpulan dengan teori-teori yang telah dipelajari, untuk
Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Mashuri (2008) dalam
Narimawati Umi (2010:29) adalah sebagai berikut:
“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk
menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di
tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”
Metode verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan
alat uji statistik yaitu Analisis Jalur (Path Analysis).
3.2.1 Desain Penelitian
Sebelum melakukan penelitian sangatlah perlu kita melakukan suatu
perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat
berjalan dengan lancar dan sistematis.
Desain penelitian menurut Narimawati Umi (2008) adalah sebagai berikut:
“Desain Penelitian adalah Suatu Rencana Struktur, dan Strategi untuk
menjawab permasalahan, yang mengoptimasi validitas”.
Desain penelitian menurut Indrianto Nur dan Supomo Bambang (2002:249)
adalah sebagai berikut :
“Desain Penelitian adalah rancangan utama penelitian yang menyatakan
metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemiliha,
Dari uraian di atas tersebut maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian
merupakan rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan
prosedur-prosedur yang digunakan oleh penulis dalam pemilihan, pengumpulan, dan
analisis data.
Menurut Sugiyono (2009:13) penjelaskan proses penelitian disampaikan
seperti teori sebagai berikut :
Proses penelitian meliputi :
1. Sumber masalah
2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian
6. Menyusun instrument penelitian
7. Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan proses penelitian diatas maka proses penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Sumber Masalah
Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi
2. Rumusan Masalah
Penelitian ini merumuskan masalahnya sebagai berikut :
a. Bagaimana pengaruh pembiayaan dana pihak ketiga dan faktor-faktor
yang mempengaruhi terhadap profitabilitas pihak pengelola.
b. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan dana pihak ketiga faktor-faktor
yang mempengaruhi terhadap profitabilitas pihak pengelola.
c. Bagaimana penerimaan pembiayaan dana pihak ketiga faktor-faktor
yang mempengaruhi terhadap profitabilitas pihak pengelola.
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Untuk menjawab hipotesis penelitian ini yang terdapat dalam rumusan
masalah maka diperlukan sumber data teoritis yang relevan atau dalam
penelitian sebelumnya dengan tema yang sama untuk digunakan dalam
menjawab pertanyaan sementara.
4. Pengajuan Hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (factual) maka jawaban itu disebut hipotesis.
5. Metodologi Penelitian
Terdapat beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis data.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang
masalah. Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini digunakan analisa regresi linier
berganda.
Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel
ependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier
berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang
berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam
berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen
maupun dalam telaah ilmiah.
Hubungan fungsi antara satu variabel dependent dengan lebih dari satu
variabel independent dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana
kinerja profitabilitas sebagai variabel dependent sedangkan CAR, NPL, BOPO,LDR,
NIM, dan Pangsa kredit sebagai variabel independent.
Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y= b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + e
Keterangan:
Y = Variabel dependent perbankan
b0 = Konstanta
b1
-b7 = Koefisien regresi variabel independent
x1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)
x2 = Non Performing Loan (NPL)
7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode yang berupa jawaban
terhadap tumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa
informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan
keputusan.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Narimawati Umi (2008:30) pengertian operasional variabel adalah
sebagai berikut:
“Operasionalisasi Variabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke
dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun
syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator
masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual
maka perlu dilakukan analisis faktor”.
Sesuai dengan judul penelitian yang diungkapkan oleh penulis yaitu
pengaruh pembiayaan dana pihak ketiga dan faktor-faktor yang mempengaruhi
terhadap profitabilitas pihak pengelola.
1. Variabel Independen (X) dan (Y)
Variebel independen yaitu variabel bebas yang biasa juga mempengaruhi
pembiayaan dana pihak tiga (X) dan faktor-faktor yang mempengaruhi (Y).
2. Variabel Dependen (Z)
Variabel dependen adalah variabel terkait yang dipengaruhi atau
mempengaruhi variabel lain, dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen yaitu Profitabilitas Pihak Pengelola.
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1Sumber Data
Sumber data ada dua yaitu data primer dan sekunder. Umar Husein
(2005:41) menyatakan bahwa:
“Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih
lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak
lain misalnya dalam bentuk table-tabel atau diagram-diagram”.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka sumber data dalam penelitian iniadalah
sumber data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dimana
datayang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara langsung,
diperolehsetelah diolah oleh pihak lain. Data primer pada penelitian ini
diperoleh denganmenyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara
secara langsung denganpihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan, dalam hal inipihak yang memberikan dana (pihak ketiga)
pada faktor-faktor yang mempengaruhi. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari data penerimaan dana oleh pihak pengelola.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan
keuangan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia selama empat
tahun berturut-turut dari periode tahun 2010 sampai tahun 2013.
Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari media
internet dari website http://www.bi.go.id/
3.2.3.2Teknik Penentuan Data
Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan
pengelompokan data yang diperlukan kedalam dua golongan, yaitu:
1. Populasi
Pengertian populasi menurut Narimawati Umi (2008:72), adalah:
“Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu
sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis
penelitian”.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah Bank muamalat cabang cimahi,
ini adalah Bank muamalat cabang cimahi.
2. Sampel
Pengertian sampel menurut Narimawati Umi (2008:77), adalah:
“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit
pengamatan dalam penelitian”.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling
jenuh. Menurut Sugiyono (2011:85) menjelaskan bahwa:
“Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel”.
Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam
suatu skala numeric. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang
telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari
bank Indonesia dan periode 2008 sampai tahun 2013. Teknik sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu sample
yang ditarik dengan menggunakan pertimbangan. Kriteria pemilihan sampel yang
1. Bank yang terdaftar yang mempunyai laporan keuangan paling lengkap dan
telah dipublikasikan di Bank Indonesia yang diakses dari tahun 2008 sampai tahun
2013.
3.2.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk pembuatan proposal ini
adalah:
a. Penelitian pustaka yang dilakukan dengan cara mengumpulkan literature yang
ada hubungannya dengan pembuatan skripsi dengan tujuan untuk
mendapatkan landasan teori dan teknik analisa dalam memecahkan masalah.
b. Pengumpulan data laporan keuangan bank go public yang telah
dipublikasikan.
3.2.4.1 Uji Asumsi Klasik
Pengukuan asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi.
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel independent dan variabel dependent atau keduanya terdistribusikan
secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya multikolinearitas didalam
model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation
factor (VIF).
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya
kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance
0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual pengamatan 1 ke pengamatan yang lain
tetap. Hal seperti itu juga disebut sebagai homokedastisitas dan dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam
atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu
ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda
terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1
(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi.
3.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel
dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi
linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel
yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat
dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan
kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah.
Hubungan fungsi antara satu variabel dependent dengan lebih dari satu
variabel independent dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda,
dimana kinerja profitabilitas sebagai variabel dependent sedangkan NPF, CAR
dan NIM sebagai variabel independent.
Y= b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
Keterangan:
Y = Variabel dependent perbankan
b0 = Konstanta
b1
-b4 = Koefisien regresi variabel independent
x1 = Non performing finance (NPF)
x2 = Net Interest Margin (NIM)
x3 = capital adequency ratio (CAR)
e = error
3.2.5.1 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara
parsial (uji t) dan penyajian secara simultan (uji F).
1. Pengujian secara parsial (uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini
1. Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat.
2. Ho = b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Untuk menilai t hitung digunakan rumus :
Koefisien regresi b1
t hitung =
Standar deviasi b1
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :
1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel bebas
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel bebas
2. Pengujian secara simultan (uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah
variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat
(Imam Ghozali:2007).
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis
sebagai berikut:
1.Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel
bebas secara bersama-sama.
2. Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel
bebas secara bersama-sama.
Penentuan besarnya Fhit menggunakan rumus :
R2 / ( k- 1) Fhitung =
(1-R2) (n-k)
Keterangan :
R = koefisien determinan
n = jumlah observasi
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :
1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel. Artinya variabel bebas
secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
terikat.
2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung > F tabel. Artinya variabel bebas
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujian
Jika nilai koefisien jalur variabel independen (Pemberian Dana Pihak Ketiga atau
faktor-faktor yang mempengaruhi ) tidak sama dengan nol, maka Ho ditolak dan
sebaliknya apabila koefisien jalur variabel independen sama dengan nol, maka Ho
PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANK
(studi kasus pada bank Muamalat Indonesia, periode 2006-2013)
THE INFLUENCE OF NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) ON PROFITABILITY OF BANK
(case study on Muamalat bank, periode 2006-2013)
ISMAYA MARTADIREJA 21110501
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
ABSTRACT
This research aims to analyze the effect of Performing Financing (NPF), Capital adequence ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) against Banking Profitability.
The population in this research is the object of bank Muamalat Indonesia periode 2006-2013, the number of sample used was 30 ratio bank Muamalat Indonesia, research samples taken in purposive sampling with certain criteria banking company which belongs to the public bank and maximal in early 2006, as well as the bank has published it is financial report for 2006-2013, the method used in this research to used multiple regression analyze to the test the hypothesis that the T-test and F-test before using multiple regression analysis, performed a classic assumption test first result.
from the simultaneous hypothesis testing (test F) indication that the Performing Financing (NPF), Capital adequence ratio (CAR), and Net Interest Margin (NIM)have significant influence toward banking profitability at bank Muamalat with significance level of 0.00,while the hypothesis test result based on a partialbasis (t-test) in bank Muamalat indicates that variable Capital adequence ratio (CAR), and Net Interest Margin (NIM)influence significantly to bank profitability, while the NPF was not significant variable of profitability of banking adjusted R2 value for the regression model in bank Muamalat acquired for 0.676 this shows that the independent variables that influence of the Performing Financing (NPF), Capital adequence ratio (CAR), and Net Interest Margin (NIM) dependent variable with respect to return on asset
(ROA) amounted to 77.9 % while the rest amounted to 22.1% are influenced by other factors, in addition to the value of R2 is 0.710, if the value of R2 is getting close to 1 then the free variable (NPF, CAR and NIM) increasingly strong influence in explaining variables are bound return on asset (ROA).
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Manusia adalah khalifah di muka bumi ini dan islam memandang segala isinnya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar digunakan sebaik-baiknya bagi kemakmuran dan kesejahteraan bersama, yaitu sesuai dengan terdapat pada QS.Lukman:20, yang berbunyi:
“tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukan untuk (kepentingan)mu apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi, dan menyempurnakan untuk mu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan, diantara manusia ada yang membantah tentang (keEsaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.”
tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa NPL, BOPO mempunyai pengaruh signifikan negatif. Sedangkan NIM mempunyai pengaruh signifikan positif. Rasio CAR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja profitabilitas perbankan (ROA) Wisnu Mawardi (2005).
Penelitian Yuliani (2007) tentang hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sector perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhaap kinerja profitabilitas perbankan di BEJ. Dalam penelitian ini menggunakan variabel MSDN, CAR, BOPO, LDR. Variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif,sedangkan CAR berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Penelitian ini menggunakan metode regresi time-series cross-section. Variabel terikat yang digunakan adalah kierja profitabilitas perbankan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian tentang “PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANKdianggap penting untuk dilakukan. Rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah NPF, CAR dan NIM.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Bagaimanakah Pembiayaan Bermasalah NPF, NIM dan CAR yang mempengaruhi profitabilitas perbankan agar tingkat profitabilitas bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Bagaimanakah Pembiayaan Bermasalah dan faktor-faktor yang mempengaruhi secara simultan dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan agar tingkat profitabilitas bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi tingkat profitabilitas perusahaan perbankan. Dapat memberikan informasi kepada manajemen bagaimana pembiayaan bermasalah NPF, NIM dan CAR memperngaruhi profitabilitas Perbankan.Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi peneliti selanjutnnya dalam melakukan penelitian yang sama. Peneliti selanjutnya Dapat menjadi bahan referensi atau bahan pertimbangan apabila peneliti selanjutnya akan meneliti mengenai bagaimana pelaksanaan pembiayaan Bermasalah terhadap proditabilitas suatu perusahaan.
II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Non Performing Financing
Kredit bermasalah yang analog dengan pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing yaitu: “kredit bermasalah merupakan kredit yang telah disalurkan oleh bank, dan
nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani oleh bank dan nasabah. (Ismail (2011:123). Menurut Teguh Pudjo Mulyono, (2000:56), “Non Performing Financing (NPF) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank.
2.1.2 Capital adequacy Ratio
yaitu rasio untuk mengukur tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia.. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda Wisnu Mawardi (2005). kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. Bank yang termasuk bank sehat, apabila memiliki CAR paling sedikit sebesar 8%.
2.1.3 Net Interest Margin (NIM)
tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia.. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda Wisnu Mawardi (2005) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.
2.1.4 Return on Assets
Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank, karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. (Dendawijaya, 2009:118). Menurut Hanafi dan Halim (2005:90), “Return on Assets
2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Non Performing Financing dengan Return on Assets
Sebuah Bank yang dirongrong oleh kredit bermasalah (NPF) dalam jumlah besar cenderung menurun profitabilitasnya. ROA yang merupakan tolok ukur profitabilitas mereka akan menurun. (Sutojo, 2008:14).Sedangkan menurut Ali (2004:69), yang menyatakan bahwa: “Apabila porsi pembiayaan bermasalah (NPF) membesar, maka hal tersebut pada akhirnya berpengaruh pula pada kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan/pendapatan yang diperoleh bank. Penurunan pendapatan ini akan mampu mempengaruhi besarnya perolehan laba bank syariah. Dan pada akhirnya, akan mempengaruhi besarnya profitabilitas yang tercermin dengan Return on Assets (ROA) yang diperoleh bank syariah”, rasio NPF berpengaruh negative terhadap profitabilitas perbankan. H1 = Diduga rasio NPF berpengaruh negatif terhadap ROA bank
2.2.2 Pengaruh Capital adequacy Ratio dengan Return on Assets
Pengaruh CAR terhadap profitabilitas (ROA) bank Rasio CAR digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kecukupan modal yang tersedia untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil atau tingkat profitabilitasnya Yuliani (2007) yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank H3 = Diduga rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA bank.
2.2.3 Pengaruh Net Interest Margin dengan Return on Assets
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1.1 Objek Penelitian
Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal jika dianggap perlu. (Husen Umar, 2005:303). Objek penelitian yang penulis teliti adalah pengaruh PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANK (studi kasus pada bank Muamalat Indonesia, periode 2006-2013)
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
Menetapkan rumusan masalah. Menetapkan tujuan penelitian.
Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.
Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. Melakukan analisi data.
Sumber : Umi Narimawati dkk 2010.
Dari tabel di atas kemudian penulis menguraikan sebagai berikut:
Untuk mengetahui besarnya pengaruh Financing to Deposits Ratio terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Return on Assets (ROA) merupakan tolak ukur profitabilitas tersebut.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Return on Assets (ROA) merupakan tolak ukur profitabilitas tersebut.
3.3 Sumber Data
Data yang digunakan dalan penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang mewakilinya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian baru para pengguna. (Andi Supangat, 2007:2)
3.4 Populasi dan Penarikan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diambil oleh penulis adalah laporan keuangan perusahaan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk sejak berdiri pada tahun 1992 sampai sekarang atau selama periode 1992-2013 yaitu sebanyak 21 tahun.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi, maka dilakukan dengan teknik yang digunakan sesuai dengan judul penulis yaitu non probability sampling. Jenis non probability sampling yang akan digunakan oleh penulis adalah sampling purposive. Menurut Sugiyono (2013:85), “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah Neraca dan Laporan Laba Rugi PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk dari tahun 2006-2013 per 4 bulan, Sampel yang diambil penulis menganggap bahwa sampel yang ada adalah homogen, sehingga sampel yang dipilih dapat mewakili populasi yang ada. Adapun alasan sampel yang diambil selama 10 tahun karena: Data yang diambil merupakan laporan keuangan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang merupakan sumber informasi keuangan terbaru berupa laporan neraca dan laporan laba rugi. Data yang diambil adalah data yang sudah diaudit.
Data yang diambil adalah 8 tahun dari tahun 2006-2013 yang dijadikan sampel karena pada rentang periode ini terdapat fenomena yang menyebabkan harus adanya penelitian yang dilakukan.
Sampel yang diambil sebanyak 8 tahun dari periode 2006-2013 karena sudah dianggap representatif (mewakili) untuk dilakukan uji penelitian.
Menurut Hair Et Al (2006:196), jumlah sampel yang diajukan dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut:
“In Addition to its role in determining statistical power, sample size also affect the generalizability of the result by the ratio of observation to the independent variables. A general rule is that the ratio should be never fall below 1:5 meaning that five observation are made for each independent variable in the variate”.
2
Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan, (Umi Narimawati, 2010:40). Dokumentasi yang dilakukan berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, umumnya tentang laporan keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi di PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk pada tahun 2006-2013.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
3.6 Metode Pengujian Data 3.6.1 Rancangan Analisis
Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis kuntitatif. Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).
Uji Normalitas Uji Multikolinieritas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan seberapa besar pengaruh
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional.
Sumber: (Umi Narimawati, 2010:50)
Dimana: -1 ≤ r ≤ 1 r = koefisien korelasi
x = Financing to Deposits Ratio, Non Performing Financing
y = Return on Assets
n = jumlah responden
4. Analisis Koefisien Determinasi
Analisis Koefisien Determinasi (KD) digunakan untuk melihat sebarapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam presentase.
Sumber: (Umi Narimawati, 2010:50)
Dimana:
d = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah dan merupakan cara dalam statistika untuk menguji populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu. Langkah-langkah dalam analisisnya adalah sebagai berikut:
Pengujian secara parsial menggunakan uji t (pengujian signifikansi secara parsial).
Uji Statistik FPengujian secara simultan menggunakan uji F (pengujian signifikansi secara bersama-sama).
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang
digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata serta standar deviasi dari masing-masing variabel. Variabel dalm penelitian ini meliputi variabel NPF, CAR, NIM dan ROA. Hasil olah data deskriptif dapat dilihat pada table 4.1
Sumber : data sekunder yang diolah
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid adalah 30 Dari sampel data laporan keuangan ratio NPF, nilai minimum sebesar 1.33 terdapat pada tahun 2007 dan nilai maksimum 7.32 terdapat pada tahun 2009. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 3.33 dengan standar deviasi sebesar 1.44 Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio NPF terendah dan tertinggi.
1. Dari 30 buah sempel data ROA, nilai minimum sebesar 0.45 terdapat pada tahun 2009 dan nilai maksimum 3.26 terdapat pada tahun 2007. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 1.94 dengan standar deviasi sebesar 0.75 Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio ROA terendah dan tertinggi.
2. Dari 30 buah sampel data CAR, nilai minimum sebesar 9,64 terdapat pada tahun 2007 dan maksimum sebesar 16,88 pada tahun 2013. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 12,62 dengan standar deviasi sebesar 1,71. Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio CAR terendah dan tertinggi.
4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang digunakan
dalam model regresi, variabel independent dan variabel dependen atau keduanya telah berdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Untuk mendeteksi normalitas data, dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu:
Ho : data terdistribusi secara normal Ha : data tidak terdistribusi secara normal
Grafik Normal Probability P.Plot
Sumber: Output SPSS 16
Sumber : Output SPSS 16
Sedangkan dalam pengujian menggunakan histogram, dapat diketahui bahwa grafik memiliki pola distribusi normal karena berbentuk simetris tidak menceng kekiri maupun kekanan.
4.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIFdiatas 10.
Berdasarkan aturan variance inflation factor (VIF) dan tolerance, maka apabila VIF melebihi angka 10 atau tolerance kurang dari 0,10 maka dinyatakan terjadi gejala multikolinearitas. Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model Collinearity Statistics Keterangan
Tolerance VIF
NPF .826 1.211 Bebas multikolinearitas
CAR .945 1.059 Bebas multikolinearitas
NIM .898 1.114 Bebas multikolinearitas
4.2.3 Uji Autokorelasi
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Pengujian ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi. Pengujian ini menggunakan Durbin Watson (DW-test). Ketentuan uji DW adalah jika nilai DW hitung terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (4-du), maka dapat dikatakan bahwa model terbebas dari autokorelasi atau bila du< dw <4-du.
Uji Autokorelasi
a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, NPF b. Dependent Variable: ROA
Sumber:Output SPSS 16
Hasil uji DW dalam tabel 4.5 menunjukkan nilai DW sebesar 1,410. Nilai DW akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, dengan jumlah sampel 30 dengan 3 variabel independent. Maka dari tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai dl 1,283 dan nilai du 1,566. Karena nilai DW hitung terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (4-du) atau du < dw < 4-du yaitu 1,566 < 1,725 < 2,434. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model terbebas dari autokorelasi.
4.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain berbeda. Sedangkan bila terjadi ketidaknyamanan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linear berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik
Sumber :Output SPSS 16
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa data tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan.
4.3 Pengujian secara Simultan (uji F)
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independent dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil uji statistik F :
Uji Simultan (F test) ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 9.594 3 3.198 11.971 .000b
Residual 6.945 26 .267
Total 16.539 29
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), CAR, NIM, NPF
Sumber : Output SPSS 16
Berdasarkan hasil uji F pada table 4.6 didapat nilai F hitung sebesar 11,971 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi profitabilitas bank atau dapat dikatakan bahwa NPF, CAR dan NIM mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas bank.