SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
Oleh : Andri Novendra
1.05.09.666
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR SIMBOL ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Kegunaan Penelitian ... 5
1.4.1. Kegunaan Akademis ... 6
1.4.2. Kegunaan Praktis ... 6
1.5. Batasan Masalah ... 6
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
2.1.2. Karakteristik Sistem ... 10
2.1.3. Klasifikas Sistem ... 12
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13
2.2.1. Definisi Informasi ... 13
2.2.2. Definisi Data ... 14
2.2.3. Kualits Informasi ... 15
2.3.4. Nilai Informasi ... 16
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16
2.3.1. Definisi Sistem Informasi ... 16
2.3.2. Komponen Dasar Sistem Informsi ... 17
2.4. Analisi Sistem ... 19
2.4.1. Definisi Analisa Sistem ... 19
2.4.2. Fungsi Analisa Sistem ... 19
2.5. Perancangan Sistem ... 19
2.6. Jaringan Komputer ... 20
2.6.1. Klasifikasi Jaringan Komputer ... 20
2.6.2. Topologi Jaringan ... 22
2.7. Perangkat Lunak Pendukung ... 26
2.7.1. Java ... 27
vi
2.9. Pengertian Jasa (Makloon) Menjahit (konveksi) ... 31
2.9.1. Pengertian Jasa (Makloon) ... 31
2.9.2. Pengertian Menjahit (konveksi) ... 32
2.10. Pengertian Bahan baku ... 33
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 34
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahan Aden Jaya Konveksi ... 34
3.1.2. Visi Dan Misi ... 35
3.1.2.1. Visi Aden Jaya Konveksi ... 35
3.1.2.2. Misi Aden Jaya Konveksi ... 35
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 36
3.1.4. Deskripsi Kerja ... 37
3.2. Metode Penelitian ... 38
3.2.1. Desain Penelitian ... 38
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 39
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 40
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 40
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 41
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 41
4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 52
4.1.1. Analisis Dokumen ... 52
4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang berjalan ... 54
4.1.2.1. Flow Map ... 56
4.1.2.2. Diagram Kontek ... 60
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 61
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 64
4.2. Perancangan Sistem ... 64
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 64
4.2.2. Perancangan Prosedure Yang Diusulkan ... 65
4.2.3. Flow Map yang Diusulkan ... 68
4.2.3.1.1. Flow Map Sistem Informasi konveksi dan makloon yang membawa bahan baku yang diusulkan ... 68
4.2.3.1.2. Flow Map Sistem Informasi Konveksi dan makloon yang tidak membawa bahan baku diusukanâ¦...70
4.2.3.1.3. Flow Map Sistem Informasi Konveksi dan makloon bagi pembelia yang diusulkanâ¦â¦â¦.71
4.2.3.2 Diagram Konteks ... 72
4.2.3.3 Data Flow Diagram ... 73
viii
4.2.4.3. Entity Relation Diagram (ERD) ... 89
4.2.4.4. Struktur File ... 90
4.2.4.5 Kodifikasi ... 97
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 101
4.2.5.1. Struktur Menu ... 102
4.2.5.2. Perancanga Input ... 103
4.2.5.3. Perancangaan Output ... 112
4.2.6. Prancangan Arsitektur Jaringan ... 117
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 118
5.1.1. Batasan Implementasi ... 118
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 119
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 119
5.1.4. Implementasi Basis Data ... 120
5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 127
5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 131
5.1.7. Penggunaan Program ... 137
5.2. Pengujian ... 155
5.2.1. Rencana Pengujian ... 156
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 156
pustaka belajar.Yogyakarta.
Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta
Hakim S. Rachmad 2009,Konsep pemrograman Java dan penerapannya untuk membuat software aplikasi.penerbit elex media komputindo.jakarta
Online :
http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa
http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku
http://fsolihin.files.wordpress.com/2009/03/si-4-model-sdlc.pdf http://www.konveksian.com/tips-memulai-bisnis-konveksi-rumahan/
KATA PENGANTAR
Assalamuâalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi Robbil âAlamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul â Sistem Informasi Konveksi dan Makloon Pada Aden Jaya Konveksi â. Laporan skripsi ini penulis sajikan untuk menempuh ujian akhir pada Jenjang Strata satu Program Studi Sistem Informasi Faktultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini. Oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati siap menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan yang lain penulis dapat membuat laporan-laporan yang lebih baik dari yang dapat penulis hasilkan pada saat ini. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr.Ir.Eddi Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
iv
3. Diana Effendi, ST., MT. selaku Wakil Jurusan Manajemen Informatika dan sebagi pembimbing saya yang telah memberikan saran dan masukan selama bimbingan.
4. Bapak Hj Tang tang selaku coordinator Aden Jaya Konveksi 5. AdiS. Taduak Barbanso selaku pemiliki AdenJaya Konveksi
6. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendoakan, memberi masukan, semangat kepada ananda dalam mengerjakan dan menyelesaikan Skripsi ini, semoga Allah SWT melihpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.
7. Sahabat-sahabat terbaik, dan semua pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu.
Semoga segala bantuan, dorongan dan niat baik Bapak, Ibu, Saudara/i dan rekan-rekan mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT. Saya berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya selaku penulis, umumnya bagi pembaca.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandung, Mei 2014
Penulis
BAB I
1.1 .
Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang
signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut,
manusia sebagai pemakai teknologi tanpa lelah terus memperbaiki dan
memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu untuk
mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dan hasilnya, kini teknologi telah dapat
menembus batas-batas ruang dan waktu.
Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi, menjadi
tuntutan setiap organisasi, baik yang bersifat bisnis maupun non-bisnis untuk
menggunakan berbagai rekayasa teknologi dari tenaga sumber daya manusia yang
menjalankan teknologi tersebut. Salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini
adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang akurat dan cepat.
Perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak ada
sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik.
Tetapi pada kenyataannya, masih ada perusahaan/organisasi yang belum
menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu pekerjaan, seperti Aden Jaya
Konveksi yang masih menggunakan cara manual dalam pekerjaannya tanpa
menggunakan komputer sebagai alat bantunya.
Aden Jaya Konveksi salah satu badan usaha yang bergerak dalam usaha
bidang jasa konveksi, yang membuat bahan baku menjadi suatu barang jadi sesuai
kebutuhan dan selera konsumen baik dari segi kualitas maupuan kuantitas, sehingga
konsumen sangat puas dengan hasil akhir yang diberikan oleh Aden Jaya Konveksi
Pada saat ini Aden Jaya Konveksi sedang mengalami peningkatan pemesanan
barang dan peningkata valume produksi, maka dari itu dibutuhkan suata sistem
informasi atau perangkat lunak yang dapat menunjang kenerja dari Aden Jaya
Konveksi .Pada saat ini Aden Jaya Konveksi didalam melakukan pelayanan
pemesanan jasa konveksi dan serangkaian aktivitas produksi masih menggunakan
manual yaitu mencatat pemesanan konsumen masih menulis kedalam buku catatatn
pemesanan yang telah tersedi,.pencatatan di bagian produksi masih manual,tidak
adanya bukti pemesanan untuk konsumen,di bagian pembelian masih mencatat ulang
manula, dan laporan pembelian masih melihat bon pembelian, bukti pembayaran di
catat di kwitansi yang sudah ada,di Aden Jaya Konveksi tidak ada pencatatan antara
konsumen tetap (manjang) dengan konsumen tidak tetap dan antara konsumen yang
membawa bahan baku dengan konsumen yang tidak membawa bahan baku,tidak
adanya pencatatan jumlah pemakaian bahan baku yang di pakai,dan semua laporan
berbentuk buku catatan sehingga terjadinya ketidak siapnya yang mengakibatkan
pelayanan dan akativitas produksi terhabat dan keliru dan juga peraperkerja marasa
terganggu karna kurang efektif dalam segi waktu ,tidak efesein dalam berkerja.
Untuk mengatasi hambatan tersebut diatas, maka diperlukannya suatu sistem
informasi yang terkomputerisasi pada Aden Jaya Konveksi, sehingga pemprosesan
data akan lebih terperinci dalam suatu penggunaanya antara adminisitrasi dengan
pelanggan ,administrasi dengan bagian produksi dan ke pemilik itu sendiri. diharapk
sistem informasi ini dapat dapat digunakan untuk membantu para karyawan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menetapkan
tema yang berkaitan dengan pelayanan jasa dan persediaan bahan baku pada konveksi
Aden Jaya dengan menetapkan judul :
âSISTEM INFORMASI KONVEKSI DAN MAKLOON PADA ADEN
JAYA KONVEKSI â.
1.2.
Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di jelaskan sebelumnya,maka
dapat diidentifiaksikan beberapa masalah yang sering terjadi dalam
Konveksi dan
makloon Aden jaya konveksi
Sebagai berikut :
1.
Pengelolahan data pada Aden Jaya Konveksi masih menggunakan cara manual
dalam pencatatan pelayanan pemesana konsumen ,dan pencatatan transaksi
pembelian juga masih menggunaka cara manual atau ditulis di buku pembelian,
sehingga membetuhkan waktu yang lama dalam mengelolah data
2.
Pada perhitungan dalam pembayaran barang yang lunas dengan belum lunas
masih manual karna menggunakan kwitansi yang sudah ada dan menyebabkan
kehilangan bukti pelunasan,sehingga dapat meyebakan kerugian dan perhitungan
ulang.
3.
Pencatatan data transaksi pemesanan bahan baku dan data penyimpanan data
arsip ,tidak ada bukti pemesan bahan baku,sehingga dapat menyebabkan
kehilangan data karna bertumpuknya arsip dan pencarian data membutuhkan
waktu yang lama.
4.
Kesulitan mencatata laporan atau memperoleh laporan dari semua aktivitas
konveksi jika suatu saat pemilik membutuhkannay.
1.2.2 Rumusan Masalah
jika dilihat dari proses penelitian yang dilakukan dan identifikasi masalah,
maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1.
Bagaimana proses sistem informasi pelayanan konveksi dan makloon dan pada
Aden Jaya konveksi
2.
Bagaimana proses pengelolahan data makloon dan rincian produksi di konveksi
Aden Jaya
3.
Bagai mana perancangan sistem informasi pencatatan bahan baku konveksi dan
makloon pada Aden Jaya
4.
Bagaimana Implementasi sistem infomasi konvekksi dan makloon pada Aden
Jaya konveksi
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di tuangkan di
awal,maka maksud dari penelitian ini adalah membangaun dan membuat sistem
informasi konveksi dan makloon pada Aden Jaya Konveksi membantu mengatasi
masalah yang terjadi pada konveksik Aden Jaya terutama pada pencatatan dan
pengelolahan data makloon dan bahan baku konveksi dan berguna untuk
mempermudah dalam proses pendataan barang yang akan di buat dan pelaporan
hasil barang yang di ambil, agar dapat membatu karyawan dan mengefisienkn waktu
kerja.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi konveksi dan makloon pada Aden Jaya
yang sedang berjalan
2.
untuk merancang dan membuat sistem konveksi dan makloon Aden Jaya
konveksi agar dapat meningkat kinerja pengolahan data pelayanan makloon
dan pencatatan persedian bahan baku yang baik sesuai dengan kebutuhan
3.
untuk menguji sistem informasi konveksi dan makloon dan apakah sistem
yang diusulkan telah sesuia dengan kebutuhannya
4.
Untuk mengimplementasikan perancangan sistem informasi konveksi dan
makloon.
1.4
Kegunaaa Penelitian
Setelah melakukan penelitian ini maka diharapkan agar dapat memberikan manfaat
baik secara praktis maupun akademis
1.4.1 Kegunaan Praktis
1.
Diharapkan dapat membantu meringankan kerja pegawai, sehingga dapat
melakukan pekerjaan dengan mudah dan cepat
2.
Dengan adanya sistem yang diusulkan penulis, semoga menjadi solusi
1.4.2 Kegunaan Akademis
1 Bagi Pengembangan Ilmu
Diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen dengan keadaan
yang terjadi langsung, sehingga adanya pembanding tersebut akan lebih
memajukan Ilmu Manajemen Informatika khususnya pada sistem informasi yang
suda diterapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak
2. Bagi Penulis lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada
peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil Tugas Akhir atau pun
Skripsi dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.
3. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan pengetahuan baik dari teori maupun praktek, belajar
menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas
permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khususnya di Aden Jaya Konveksi.
1.5. Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang akan dibahas dalam perancangan
sistem informasi pencatatan persediaan bahan baku dan makloon pada Aden Jaya
Konveksi sebagai berikut :
1.
Sistem ini membahas mengenai pelayanan pemesana konsumen, pengolahan
pencatatan persedian bahan baku ,pembelian bahan baku,pengolahan data
pemesanan konsumen (makloon) serta pembuatan laporan dari semua proses
produksi , transaksi pembayaran.
2.
Sistem yang di bangun tidak mencakup data pegawai dan penggajian
karyawan.
3.
Produk pesana di disain oleh konsumen (makloon) dan konsumen membawa
contoh disain sendiri
4.
Stock minimal untuk pengguna bahan baku 5 kg atau 5 meter
5.
Jumlah pesanan minimal 1 kodi 1 lusin,atau 12 pisc.
6.
Konsumen yang membawa bahan baku harus lengkap dan pass jumlahnya
sesesuai dengan jumlah pemesan barang
7.
Rincian biaya pembayaran pemesanan produksi jacket tidak tercatat secara
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Konveksi Aden Jaya yang beralamat di Jl. Katapang No.
145, Soreang Kabupaten Bandung. Dan ada pun jadwal penelitian ini di lakukan dan
dilaksanakan pada tanggal
.Tabel 1.1 Tabel Kegiatan Penelitian
N
o
Kegiatan
sept-2013
okt-1213
Des-2013
jar-2014
1 2 3 4 1 2 3 4 5
1
2 3 4 1 2 3 4
5
1. Penyusunan Proposal
2. Observasi dan
Penelitian
3. Analisis Sistem
4. Desain Sistem
5. Coding
6. Testing
dan
implementsai
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Definisi Sistem
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian.
Komponen-komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas
sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan
saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat
tercapai.
Menurut Sutarman (2009:5), âsistem adalah kumpulan elemen yang saling
berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan
suatu proses pencapaian suatu tujuan utamaâ.
Menurut Jogiyanto (2009:34), âsistem dapat didefinisikan dengan pendekatan
prosedur dan dengan pendekatan komponenâ.
Menurut Jimmy L.Goal (2008:9), âsistem adalah hubungan satu unit dengan
unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat
dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan
2.1.2 Karakteristik Sistem
Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009:2), sistem mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
1. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem)
Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem
berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari
komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.
2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Mempunyai Lingkungan (Environment)
Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat
mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang
merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga
akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu
kelangsungan sebuah sistem.
4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media
yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan
adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan
subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
5. Mempunyai Masukan (input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang
dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal
input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. 6. Mempunyai Pengolahan (processing)
Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari
masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan
Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem
inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menajdi tidak
terarah dan terkendali.
8. Mempunyai Keluaran (output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa
informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.
9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek
terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam
kondisi normal.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009:8), âSistem dapat di klasifikasikan
berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem abstak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau
gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system)
adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses
alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made
systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat
diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem
yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan
lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur
tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system).
Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu
serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka
(open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat
terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari
subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu
beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar
yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.
2.2.Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1. Definisi Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli mendefinisikan
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12), âInformasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,
sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu
kejadian yang nyataâ.
Menurut Jimmy L.Goal (2008 :8), âInformasi adalah data yang telah
diproses atau diolah ke dalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan
merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau
keputusan yang sekarang atau nantinyaâ.
Menurut Jogiyanto (2008:36), âInformasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang berguna bagi para pemakainyaâ.
Jurnal CCIT (2007:68) informasi didefinisikan oleh Hartanto sebagai
berikut:
âInformasi adalah sebagai suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi pemakainya (user). Sumber informasi adalah data.
Berdasarkan pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
âInformasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai
dengan keperluan tertentuâ.
2.2.2. Definisi Data
Menurut Agus Mulyanto (2009:15), âData adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyataâ. Kejadian (event)
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity)
adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul
ada dan terjadi. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk
jamak dari bentuk tunggal data item.
Menurut Evi indriyani dan Humdiana (2009:18), âData adalah fakta-fakta,
simbol/karekter, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu
fenomena tertentu. Misalnya temperatur sekarang, harga suatu suku cadang, dan
umur anda, semua itu adalah data Sumber informasi adalah data. Data merupakan
bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata.kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.
2.2.3. Kualitas Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009 :20), Kualitas informasi bergantung pada 3
(tiga) hal yang sangat domain yaitu:
1. Informasi harus akurat.
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah
atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi
tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus
jelas mencerminkan maksudnya.
2. Informasi harus tepat waktu.
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya
tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai
nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan
3. Informasi harus relevan.
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini
berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.2.4. Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto, H.M. (2008:11), ânilai adalah suatu informasi dikatakan
bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannyaâ.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses
pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan
dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi
umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1. Definisi Sistem Informasi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam
bukunya Agus Mulyanto (2009:29) mengutipkan beberapa pendapat para ahli,
diantaranya:
1. Menurut James alter, sistem informasi adalah âkombinasi antar prosedur
kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah organisasiâ.
2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah âkumpulan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan
data ke dalam bentuk informasi yang bergunaâ.
3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah âsuatu sistem
buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis
komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan
mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakaiâ.
4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah âsistem
yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan
informasi untuk tujuan spesifikâ.
5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah âkerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaanâ.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software,
hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.
2.3.2. Komponen Dasar Sistem Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009:31), âsistem informasi terdiri dari lima
sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber
daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem
informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup
kelima komponen tersebutâ. berikut merupkan penjelasan komponen dari sistem
informasi :
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia
dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem
informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang
dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang
yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.
B. Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja,
melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.
C. Sumber Daya Software
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa
program saja, tetapi juga berupa prosedur.
D. Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan
sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya
organisasi.
E. Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan
komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan
melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi
seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem, software pengendali,
serta prosesor antar jaringan.
2.4. Analisa Sistem
2.4.1. Definisi Analisa Sistem
Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat
dikembangkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi
meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu
organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi
juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya.
Menurut Jimmy L.Goal (2008:73), âAnalisa sistem adalah sebagai penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permsalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannyaâ.
2.4.2. Fungsi Analisa Sistem
Menurut Jimmy L.Goal (2008:74), adapun fungsi analisa sistem adalah :
Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan pemakai.Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
yang paling tepat.Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem
2.5. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian
pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. (Kristanto,
2008 : 61).
2.6. Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain
yang saling terhubung satu sama lain melalui sambungan komunikasi (Forouzan,
B. A., 2007, p8). Tujuan dari dibangunnya suatu jaringan komputer adalah :
1.membagi fungsi sumber daya seperti CPU,Printer,RAM,Harddisk.
2. untuk tujuan komunikasi,contoh nya surat elektronik dan data .
3.akses informasi .
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan
komputer meminta dan memberikan layanan ( service). Pihak yang meminta
layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan
(server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada
hampir seluruh aplikasi jaringan komputer (Sulaeman, D,2012).
2.6.1 Klasifiakasi Jaringan Komputer
Jaringan komputer terbagi dalam beberapa klasifikasi, yaitu:
1. Berdasarkan Skala ⢠Local Area Network
atau yang biasa disebut LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya dimiliki
secara pribadi. Seperti jaringan komputer kampus, kantor, ataupun di rumah.
Ukuran LAN dibatasi hanya dalam h itungan beberapa kilometer (Forouzan, B.
A., 2007, p13)
⢠Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network adalah sebuah jaringan yang memiliki besar antara
LAN dan WAN. Biasanya meliputi area didalam perkota an. MAN biasanya
dirancang untuk konsumen yang membutuhkan koneksi internet yang cepat
(Forouzan, B. A., 2007, p15
⢠Wide Area Network
WAN atau Wide Area Network adalah sebuah jaringan yang menyediakan
transmisi data jarak jauh yang mencakup area geografis yang besar . Seperti
negara, benua, atau bahkan seluruh dunia (Forouzan,B. A., 2007, p14)
2. berdasarkan fungsi
⢠Cleint Server
Yaitu jaringan komputer dengan menggunakan computer yang
didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service bisa diberikan oleh sebuah
komputer atau lebih. Atau bisa juga banyak service yang diberikan oleh satu
komputer.
⢠Peer to peer
Peer to peer adalah konsep jaringanyang menghubungkan user yang satu
dengan user yang lain secara langsung tanpa harus melalui server . Setiap host
komputer dapat menjadi server atau client secara bersamaan. Sehingga setiap
komputer dapat menerima sekaligus memberikan akses pada komp uter lain.
walaupun konsep peer to peer ini bisa diterapkan pada MAN atau WAN, peer to
peer lebih banyak digunakan pada LAN. Alasan utamanya adalah masalah
security.Mengingat akan cukup sulit mengawasi keamanan jaringan yang
3. berdasarkan Transmisi Data
⢠Jaringan berkabel (wired network)
Jaringan berkabel yaitu jaringan yang menggunakan kabel sebagai media
penghantar yang menghubungkan peralatan pada jaringan. Telepon dan cable TV
merupakan beberapa contoh jaringan berkabel (Parson, J.J., Oja,D. 2011, p256).
⢠Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan nirkabel atau Wi-Fi(wireless fidelity) atau disebutjuga WLAN yaitu
jaringan yang menggunakan gelombang radio atau cahaya (laser, infrared)sebagai
media penghantar (Henderson,H, 2009, p513).Keuntungan dari jaringan nirkabel
adalah digantikannya peranan kabel sebagai penghantar yang dapat memudahkan
pengguna berpindah posisi tanpa terganggu masalah konektivitas apabila
menggunakan perangkat mobile(laptopatau smartphone)
2.6.2. Topologi jaringan
Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah : Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).
a. Topologi Jaringan Mesh
Gambra2.2. Topologi Jaringan Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.
Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah
sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan
sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian
disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
b. Topologi Jaringan Bintang (Star)
Gambar 2.3. Topologi Jaringan Bintang (Star)
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral
pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat
kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis,
tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian
c. Topologi Jaringan Bus
Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bus
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada
medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari
suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda
sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada
kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral
secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk
interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan
komputer.
d. Topologi Jaringan Pohon (Tree)
Gambar 2.5.Topologi Jaringan Pohon (Tree)
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.
Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki
yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang
rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan
jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
e. Topologi Jaringan Cincin (Ring)
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri
satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam
sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral
yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan
switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara
lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau
kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain
dalam sistem. Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah
jaringanbertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan
instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan
bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu
kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain
2.7. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak (software) adalah peralatan untuk menunjang untuk
kerja dari perangkat keras (hardware). Perangkat lunak memberikan
instruksi-instruksi yang dapat ditanggapi dan dimengerti oleh perangkat keras komputer.
Perangkat lunak komputer (software) dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok yaitu :
a. Sistem Operasi (Operating Sistem)
Merupakan program yang berfungsi untuk mengendalikan dan
mengkoordinasikan kegiatan sistem komputer.
Contoh : Windows 9x, NT, Me, Xp, Vista, 7, 8, Linux, dan lain-lain.
b. Perangkat lunak aplikasi (Aplication Software)
Merupakan program yang ditulis dan dierjemahkan oleh bahasa pemrograman
untuk keperluan aplikasi tertentu.
c. Bahasa Pemrograman (Programming Language)
Merupakan program yang digunakan untuk menterjemahkan suatu bahasa
pemrograman ke dalam bahasa mesin, agar dapat dimengerti oleh komputer.
Contoh : Microsoft Word, Excel, visio, dan lain-lain.
2.7.1 Java
Dikutip dari ( http://didiindra.wordpress.com/tag/pengertian-java/)Bahasa Java
diciptakan oleh James Gosling dan Patrick Naughton dalam suatu proyek dari
SUN Microsystem. Pada mulanya ingin diberi nama OAK dari pohon yang
terdapat pada kantor James Gosling, tetapi kata OAK telah ada pada sun
microsystem, maka diberi nama java (terinspirasi minum kopi). Browser pertama
yang dapat membaca java adalah Hot Java. Setelah Browser Netscape dari
perusahaan Netscape Navigator dan IE dari perusahaan Microsoft Inc dapat
membaca script java, maka bahasa java semakin popular. Vendor-vendor lain, seperti IBM, Oracle, Symantec, Inprise (Borland Inc), dan perusahaan-perusahaan
mobile, seperti Nokia, Sony Ericsson, Motorola, dan Samsung juga mengadopsi
teknologi java.
2.7.2. Netbeans 7.4 RC2
Dikutip dari ( http://www.isomwebs.net/2012/09/pengertian-netbeans/)
Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE)
yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing
dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X
dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan
ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User
Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.
2.7.3. Mengenal Data MySql.
Dikutip dari ( http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL)
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
2.7.4. XAMPP
Dikutip dari (http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP)
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP
Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat
sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia
dalam GNU General Public License, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk
mendapatkanya dapat men-download langsung dari web resminya.berikut
penjelasan tentang server xampp:
1. Apache Apache sudah berkembang sejak versi pertamanya. Sampai saat
ditulisnya artikel ini versi terakhirnya yang ada yaitu Apache version 2.4.4.
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya,
mengambil atau bahkan mengubah kode programnya.
Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada
peminta, berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman website.
Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja
suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk
mendukung halaman web yang dihasilkan.
2. MySQL
perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured
Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan
untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American
National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah
MySQL merupakan pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan
oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk
membuat dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL
untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam
database.
MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya
data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang
terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat
digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang
sangat besar.
MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language
(SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini,
MySQL sudah berkembang hingga versi 7. MySQL 7 sudah mendukung trigger
untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.
1. PhpMyAdmin
Pengelolaan database dengan MYSQL harus dilakukan dengan
mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap
maksud tertentu. Jika anda ingin membuat database, ketikkan baris perintah yang
sesuai untuk membuat database. Jika kita ingin menghapus tabel, ketikkan baris
perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu cukup
menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu.
Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola data
base dalam MySQL, salah satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin
kita dapat membuat tabel, mengisi data dan lain-lain dengan mudah tanpa harus
hafal perintahnya.
Untuk mengaktifkan phpMyAdmin langkah-langkahnya adalah : yang pertama
setelah XAMP kita terinstall, kita harus mengaktifkan web server Apache dan
MySQL dari control panel XAMPP.
Yang kedua, jalankan browser kesayangan Anda (IE, Mozilla Firefox atau Opera)
lalu ketikkan alamat web berikut: http://localhost/phpmyadmin/ pada address bar
lalu tekan Enter.
Langkah ketiga apabila telah nampak interface (tampilan antar muka)
phpMyAdmin anda bisa memulainya dengan mengetikkan nama database, nama
tabel ,menghapus dan seterusnya
2.8. Pengertian Persedian
Persediaan ditunjukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual
dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata
ini ditunjukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam
kegiatan produksi. Karakteristik dari barang yang diklasifikasikan sebagai
persediaan sangat bervariasi terhadap jenis kegiatan usaha.
2.9. Pengertian Jasa (Makloon)Menjahit (Konveksi)
2.9.1. Pengertian Jasa(Makloon)
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa/ 15 Februari 2011, jasa adalah
proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun
tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan
sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan
pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat
mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana
pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.
2.9.2. Pengertian Menjahit (Konveksi)
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit/4 Maret 2011, menjahit adalah Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang,
pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang.
Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan
mesin jahit. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit
pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste.
Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode.
Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain
pelapis mebel, dan kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar,
bendera, tenda, sepatu, tas, dan sampul buku.
Di industri garmen, menjahit sebagian besar dilakukan memakai mesin jahit. Di
rumah, orang menjahit memakai jarum tangan atau mesin jahit. Pekerjaan ringan
yang melibatkan jahit-menjahit di rumah misalnya membetulkan jahitan yang
terlepas, menisik pakaian, atau memasang kancing yang terlepas. Sebagai seni
kriya, orang menjahit untuk membuat saputangan, serbet, bordir, hingga boneka
isi dan kerajinan perca.
2.10. Pengertian Bahan baku
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku/ 22 Februari 2010.
Bahan baku merupakan bentuk mentah dari barang yang akan diolah lagi melalui
proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi
oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian untuk
membangun sebuah sistem informasi, yang dalam hal ini Aden Jaya Konveksi Jl
Katapang.Soreang.Kabupaten Bandung,Telpon (081321580002) menjadi objek
penelitian yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian dan membangun sebuah
sistem informasi.
3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada awalnya, usaha konveksi jacket ini berdiri karna ada nya kemampuan di
bidang konveksi dari keluarga dan bertemu seorang teman yang memiliki
kemampuan di bidang menjahit dan mengerti mesin jahit dan sepakat membuka
usaha konveksi jacket dengan 3 mesin jahit satu di antara nya mesin obras atau
mesin stiek dengan kapasitas produksi hanya 3 lusin jacket perminggu dan produk
tersebut di order sendiri pada tahun 2001 .lama kelaman permitaan jacket dari
customer meningkat sehingga produksi harus di tingkatkan dan menambah mesin
dan karyawan .usaha ini sempat juga mengalami kesurutan karna kendala bahan
yang tidak stock redy dan penjuala di pasaran menurun .pada tahun 2004 produksi
jacket mulai lancar lagi dan memiliki pelanggan yang tetap .sekarang produksi telah
memiliki tempat yang memadai karyawan yang ulet tidak seperti dulu tempat hanya
rumah kontrakan.
Nama Aden jaya Adalah nama anak pemilik nama itu di pakai karna produksi
semakin jaya dan meningkat dan ada keinginan untuk membuka lapangan kerja yang
ada di sekitar lingkungan konveksi agar dapat membatu perekonomian masyrakat
setempat dan mengurangi pengaguran .sekarang Aden jaya semakin jaya dengan
membuka jasa konveksi atau menerima pesanan (makloon) agar dapat membatu
orang dalam membuat atau memproduksi jacket sendiri dengan konveksi aden jaya
baik dalam bentuk satu atau banyak sesuai dengan keinginan pelanggan.
3.2.1. Visi dan Misi Aden Jaya Konveksi
3.2.1.1. Visi Aden Jaya Konveksi
mikro kecil menengah dibidang konveksi yang terbaik, dengan biaya jahit
yang kompetitif, pengerjaan pesanan yang tepat waktu dan mampu melayani
permintaan pesanan sesuai corak dan rancangan para pemesan baik dari segi kwalitas
maupun kwantitas, khususnya pesanan yang berbahan kain dari berbagai pelanggan
di mana saja di Indonesia
3.2.1.3. Misi Aden Jaya Konveksi
Mengembangkan usaha mikro kecil menengah dibidang konveksi yang
mengutamakan pelayanan pada kepuasan yang optimal bagi para pelanggan.
terciptanya lapangan pekerjaan yang berkesinambungan dan sustainable serta
memenuhi kesejahteraan karyawan. Berusaha keras untuk menjalankan usaha mikro
36
3.2.3. Struktur Organisasi Konveksi
Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan
diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi. Pada umumnya
struktur organisasi berupa gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara
unit-unit serta garis wewenang yang ada. Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh
Aden Jaya Konveksi adalah organization vertical structure yaitu bentuk struktur
organisasi yang garis kewenangannya secara vertikal kebawah. Untuk lebih jelasnya
struktur organisasi Aden Jaya Konveksi secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.2.4. Deskripsi Tugas
Adapun deskripsi tugas dari tiap bagian dalam struktur organisasi diatas
adalah sebagai berikut :
â¢
Pimpinan
Pimpinan bertugas untuk mengawasi/mengontrol pekerjaan para bawahannya dengan
koordinator pimpinan ,serta mengevaluasi kinerja para bawahannya, terkadang
pimpinan bertugas untuk langsung berinteraksi dengan pelanggan
â¢
Kordinator pimpinan
Kordinator pimpinan bertugas untuk mengatasi permasalahan produksi ,mesin dan
permasalah karywam dalam berkerja,terkadang langsung berinteraksi dengaan
38
â¢
Administrasi
Administrasi bertugas untuk melayani customer dan mengelolah data pelanggan .
â¢
Bagian produksi
Produksi bertugas melakukan perkerjaan produksi barang dari cutting,jahit dan
gudang
â¢
Bagian pembelian
Melakukan pembelian bahan baku dan perlengkapan.
3.2.
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk
mengerjakan karya ilmiah atau penelitian, dalam perancangan sistem pelayanan jasa
konveksi dan persediaan bahan baku pada Aden Jaya Konveksi menggunakan metode
penelitian deskriptif dan Action (Tindakan). Pendekatan Metodologi Deskriptif adalah
dimulai
dari
mengumpulkan
data,
memaparkan
analisis
tersebut
serta
mengimplementasikan hasil analisis tersebut sedangkan pendekatan metodologi
Action
(tindakan) adalah proses penindaklanjutan dari hasil analisis tersebut
diimplementasikan dalam merancang sebuah sistem yang baik.
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang lakukan dengan menggunakan analasis penelitian
deskriptif yaitu suatu metode yang membahas masalah dengan membuat gambaran
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu
objek atau tempat penelitian tertentu.dan akan memperolseh gambaran tentang
kinerja program yang di rancang dan diimplementasikan oleh pengguna dalam
perusahan .
3.2.2 Jenis dan Metode Pengguna Data
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi ini,
penulis mencoba untuk menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan
dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.2.2.1. Sumber Data Primer
1. Data Primer
a. Observasi
pengumpulan data dengan melakukan penelitian atau peninjauan langsung ke
lapangan. Penulis melakukan peninjauan langsung ke tempat lokasi yaitu Konveksi
Aden Jaya di Soreang Kabupaten bandung dan mengamati langsung.
b. Metode Wawancara
Pengumpulan data melalui tanya jawab yang dilaksanakan penyusun dengan
pihak Pimpinan dan para karyawan. Dalam teknis wawancara ini penyusun berperan
sebagai pewawancara dan mewawancarai pemilik dan petugas di perusahaan ini.
Hasil dari wawancara tersebut penulis mendapatkan penjelasan mengenai sistem yang
sedang berjalan di Aden Jaya konvksi yang meliputi prosedur-prosedur dari transaksi
penerimaan pemesanan, produksi, pembayaran, serta proses pembuatan laporan.
40
dihadapi oleh pemilik maupun pegawai sebagai dampak dari sistem yang berjalan di
Konveksi Aden Jaya tersebut.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
1.Data Sekunder
Dalam melakukan pengumpulan data sekunder ini peneliti melakukan dengan
cara menyimpan berbagai bentuk dokumen seperti faktur. Selain itu penulis
mengadakan studi pustaka dengan cara membaca buku-buku sumber, catatan
perkuliahan dan latihan-latihan yang berhubungan dengan topik yang dibahas, selain
itu penulis juga memperoleh dari artikel-artikel yang ada di internet dan buku buku
yang berhungan dengan penelitian saat ini
Sumber data sekunder ini berupa dokumentasi, yaitu berupa
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang diperoleh baik dari
artikel di internet dan di buku-buku tentang teori-teori yang menunjang penelitian
maupun dari catatan yang ada di Ade Jaya Konveksi
Pada sumber data sekunder, penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan
studi pustaka dan data-data fisik perusahaan tersebut berupa catatan pemesanan, struk
pembayaran serta data yang dapat berhubungan dengan system informasi yang
diusulkan.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh
penulis, sebagai berikut:
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan analisis
dan pemograman terstruktur. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan
analisis dan pemograman terstruktur diantaranya adalah mudah di pahami dalam
pengguna tool oleh pengguna.
3.2.3.2 Metode pengembangan Sistem
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan
model waterfall Dalam proses pembuatan Sistem Informasi konveksi dan maklon
pada Aden Jaya Konveksi yang terstruktur dan mudah dimengerti. Dengan
menggunakan model waterfall, sebuah sistem dapat dikembangkan lagi di kemudian
hari.
Adapun tahap âtahap yang di lakukan oleh penulis dengan metode waterfall
dalam melakukan pengembangan sistem adalah sebagai berikut:
1.
Sistem Engineering
Hal pertama yang di lakukan adalah mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem
yang akan diaplikasikan pada Aden Jaya Konveksi yang meliputi software yang di
harapkan
dapat
berguna.penulis
mendapat
informasi
tersebut
melalui
wawancara,surve ke Aden Jaya Konveksi dan melakukan diskusi tentang kebutuhan
42
2.
Anlisysi
Pada tahap analisi Penulis melakukan analisi kebutuhan pada Aden
Jaya konveksi telah di lakukan dengan mengumpulan data berbentuk dokumen dan
wawacara, observasi di tempat lokasi terhadap kebutuhan pemakai baik dari
kebutuhan sistem dan software terhadap pengguna.kebutuhan tersebut di
dokumentasikan.
3.
Design
Proses ini digunakan penulis mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi
representasike dalam bentuk âblueprintâ software sebelum coding dimulai. Desain
harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap
sebelumnya.Seperti aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus di
dokumentasikan sebagai konfigurasidari software. Apakah gambaran design sistem
informasi Konveksi dan makloon pada Aden Jaya konveksi apakah se dengan
kebutuhan .
4.
Code
Tahap ini penulis membuat code Agar dapat dipahami oleh komputer maka design
tadi di ubah kedalam bentuk bahasa yang dimengerti oleh komputer yaitu bahasa
pemrograman melalui proses coding. Tahap ini akan dikerjakan oleh programer.dan
penulis.
5.
Testing
Dalam tahap di lakukan Pengujian kebenaran terhadap sistem konveksi dam
makloon atau program .Pengujian yang dilakukan dengan membuat suatu uji kasus
untuk melakukan percobaan terhadap setiap fungsi yang dimiliki program atau sistem
informasi konveksi dan makloon tersebut Apakah Sistem ini berjalan sesuai dengan
kebutuhan yang di harapkan oleh pengguna,dalam pengujian ini penulis
menggunakan metode black box dengan tujuan mencari kesalah fungsi perangkat
lunak.
6.
Maintenance
Tahap maintenance adalah tahap di mana sistem telah di lakukan uji coba dan di
nyatakan lolos dan berjalan sesuai dengan kebutuhn yang di harapkan oleh pengguna
setelah itu baru lah sistem dapat mulai di gunakan untuk menangani prosedur yang di
rancang dan selama sistem di gunakan oleh pengguna pihak perancang atau pembuat
sistem ini harus memperhatikan masalah pemeliharan sistem sehingga terdapat
keutuhan data dan informasi yang telah di himpun di dalamnya dapat terjaga
selamanya.pemeliharan juga meliputi pembuatan modifikasi untuk membangun
sistem selama perubahan dalam lingkungan bisnis.dalam tahap ini sistem akan di
terapkan pemeriksaan berkala jika terdapat transaksi dan data yang baru.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisi dan Perancangan
Alat bantu analisi dan perancangan yang digunakan dalam perancangan sistem
44
perancangan digambarkan dalam bentuk Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram
Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), dan Kamus
Data (Data Dictionary).
1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)
Flow Map (Bagan Alir Dokumen) ini yang meneliti sistem konveksi dan makloon
pada Aden Jaya Konveksi ,seperti alur dokumen pemesanan dan pembelian bahan
baku .berserta laporan produksi Aden Jaya Konvekis.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang
menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam
analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam
konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses
tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari
terminator.
3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem,
di mana data disimpan, proses apa saja yang menghasilkan data tersebut dan interaksi
antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.DFD
menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD
menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem.
Simbol DFD dan Fungsinya
Ada beberapa simbol DFD yang dipakai untuk menggambarkan data beserta proses
transformasi data, (Sumber : Andri Kristanto) antara lain:
Entitas luar
Entitas luar digambarkan dengan simbol persegi biasa.
Entitas luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.
Entitas luar merupakan lingkaran luar sistem, jadi sistem tidak tahu-menau mengenai
apa yang terjadi di entitas luar.
Aliran data
Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya, dari entitas