• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Konveksi dan Makloon Pada Aden Jaya Konveksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Konveksi dan Makloon Pada Aden Jaya Konveksi"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi

Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh : Andri Novendra

1.05.09.666

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1. Kegunaan Akademis ... 6

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 6

1.5. Batasan Masalah ... 6

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

(3)

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 10

2.1.3. Klasifikas Sistem ... 12

2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13

2.2.1. Definisi Informasi ... 13

2.2.2. Definisi Data ... 14

2.2.3. Kualits Informasi ... 15

2.3.4. Nilai Informasi ... 16

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.3.1. Definisi Sistem Informasi ... 16

2.3.2. Komponen Dasar Sistem Informsi ... 17

2.4. Analisi Sistem ... 19

2.4.1. Definisi Analisa Sistem ... 19

2.4.2. Fungsi Analisa Sistem ... 19

2.5. Perancangan Sistem ... 19

2.6. Jaringan Komputer ... 20

2.6.1. Klasifikasi Jaringan Komputer ... 20

2.6.2. Topologi Jaringan ... 22

2.7. Perangkat Lunak Pendukung ... 26

2.7.1. Java ... 27

(4)

vi

2.9. Pengertian Jasa (Makloon) Menjahit (konveksi) ... 31

2.9.1. Pengertian Jasa (Makloon) ... 31

2.9.2. Pengertian Menjahit (konveksi) ... 32

2.10. Pengertian Bahan baku ... 33

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 34

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahan Aden Jaya Konveksi ... 34

3.1.2. Visi Dan Misi ... 35

3.1.2.1. Visi Aden Jaya Konveksi ... 35

3.1.2.2. Misi Aden Jaya Konveksi ... 35

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 36

3.1.4. Deskripsi Kerja ... 37

3.2. Metode Penelitian ... 38

3.2.1. Desain Penelitian ... 38

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 39

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 40

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 40

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 41

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 41

(5)

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 52

4.1.1. Analisis Dokumen ... 52

4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang berjalan ... 54

4.1.2.1. Flow Map ... 56

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 60

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 61

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 64

4.2. Perancangan Sistem ... 64

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 64

4.2.2. Perancangan Prosedure Yang Diusulkan ... 65

4.2.3. Flow Map yang Diusulkan ... 68

4.2.3.1.1. Flow Map Sistem Informasi konveksi dan makloon yang membawa bahan baku yang diusulkan ... 68

4.2.3.1.2. Flow Map Sistem Informasi Konveksi dan makloon yang tidak membawa bahan baku diusukan…...70

4.2.3.1.3. Flow Map Sistem Informasi Konveksi dan makloon bagi pembelia yang diusulkan……….71

4.2.3.2 Diagram Konteks ... 72

4.2.3.3 Data Flow Diagram ... 73

(6)

viii

4.2.4.3. Entity Relation Diagram (ERD) ... 89

4.2.4.4. Struktur File ... 90

4.2.4.5 Kodifikasi ... 97

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 101

4.2.5.1. Struktur Menu ... 102

4.2.5.2. Perancanga Input ... 103

4.2.5.3. Perancangaan Output ... 112

4.2.6. Prancangan Arsitektur Jaringan ... 117

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 118

5.1.1. Batasan Implementasi ... 118

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 119

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 119

5.1.4. Implementasi Basis Data ... 120

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 127

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 131

5.1.7. Penggunaan Program ... 137

5.2. Pengujian ... 155

5.2.1. Rencana Pengujian ... 156

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 156

(7)
(8)

pustaka belajar.Yogyakarta.

Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta

Hakim S. Rachmad 2009,Konsep pemrograman Java dan penerapannya untuk membuat software aplikasi.penerbit elex media komputindo.jakarta

Online :

http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa

http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku

http://fsolihin.files.wordpress.com/2009/03/si-4-model-sdlc.pdf http://www.konveksian.com/tips-memulai-bisnis-konveksi-rumahan/

(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Sistem Informasi Konveksi dan Makloon Pada Aden Jaya Konveksi “. Laporan skripsi ini penulis sajikan untuk menempuh ujian akhir pada Jenjang Strata satu Program Studi Sistem Informasi Faktultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini. Oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati siap menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan yang lain penulis dapat membuat laporan-laporan yang lebih baik dari yang dapat penulis hasilkan pada saat ini. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.Ir.Eddi Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

(10)

iv

3. Diana Effendi, ST., MT. selaku Wakil Jurusan Manajemen Informatika dan sebagi pembimbing saya yang telah memberikan saran dan masukan selama bimbingan.

4. Bapak Hj Tang tang selaku coordinator Aden Jaya Konveksi 5. AdiS. Taduak Barbanso selaku pemiliki AdenJaya Konveksi

6. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendoakan, memberi masukan, semangat kepada ananda dalam mengerjakan dan menyelesaikan Skripsi ini, semoga Allah SWT melihpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.

7. Sahabat-sahabat terbaik, dan semua pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu.

Semoga segala bantuan, dorongan dan niat baik Bapak, Ibu, Saudara/i dan rekan-rekan mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT. Saya berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya selaku penulis, umumnya bagi pembaca.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Mei 2014

Penulis

(11)

BAB I

1.1 .

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang

signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut,

manusia sebagai pemakai teknologi tanpa lelah terus memperbaiki dan

memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu untuk

mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dan hasilnya, kini teknologi telah dapat

menembus batas-batas ruang dan waktu.

Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi, menjadi

tuntutan setiap organisasi, baik yang bersifat bisnis maupun non-bisnis untuk

menggunakan berbagai rekayasa teknologi dari tenaga sumber daya manusia yang

menjalankan teknologi tersebut. Salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini

adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang akurat dan cepat.

Perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak ada

sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik.

Tetapi pada kenyataannya, masih ada perusahaan/organisasi yang belum

menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu pekerjaan, seperti Aden Jaya

Konveksi yang masih menggunakan cara manual dalam pekerjaannya tanpa

menggunakan komputer sebagai alat bantunya.

Aden Jaya Konveksi salah satu badan usaha yang bergerak dalam usaha

bidang jasa konveksi, yang membuat bahan baku menjadi suatu barang jadi sesuai

(12)

kebutuhan dan selera konsumen baik dari segi kualitas maupuan kuantitas, sehingga

konsumen sangat puas dengan hasil akhir yang diberikan oleh Aden Jaya Konveksi

Pada saat ini Aden Jaya Konveksi sedang mengalami peningkatan pemesanan

barang dan peningkata valume produksi, maka dari itu dibutuhkan suata sistem

informasi atau perangkat lunak yang dapat menunjang kenerja dari Aden Jaya

Konveksi .Pada saat ini Aden Jaya Konveksi didalam melakukan pelayanan

pemesanan jasa konveksi dan serangkaian aktivitas produksi masih menggunakan

manual yaitu mencatat pemesanan konsumen masih menulis kedalam buku catatatn

pemesanan yang telah tersedi,.pencatatan di bagian produksi masih manual,tidak

adanya bukti pemesanan untuk konsumen,di bagian pembelian masih mencatat ulang

manula, dan laporan pembelian masih melihat bon pembelian, bukti pembayaran di

catat di kwitansi yang sudah ada,di Aden Jaya Konveksi tidak ada pencatatan antara

konsumen tetap (manjang) dengan konsumen tidak tetap dan antara konsumen yang

membawa bahan baku dengan konsumen yang tidak membawa bahan baku,tidak

adanya pencatatan jumlah pemakaian bahan baku yang di pakai,dan semua laporan

berbentuk buku catatan sehingga terjadinya ketidak siapnya yang mengakibatkan

pelayanan dan akativitas produksi terhabat dan keliru dan juga peraperkerja marasa

terganggu karna kurang efektif dalam segi waktu ,tidak efesein dalam berkerja.

Untuk mengatasi hambatan tersebut diatas, maka diperlukannya suatu sistem

informasi yang terkomputerisasi pada Aden Jaya Konveksi, sehingga pemprosesan

data akan lebih terperinci dalam suatu penggunaanya antara adminisitrasi dengan

(13)

pelanggan ,administrasi dengan bagian produksi dan ke pemilik itu sendiri. diharapk

sistem informasi ini dapat dapat digunakan untuk membantu para karyawan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menetapkan

tema yang berkaitan dengan pelayanan jasa dan persediaan bahan baku pada konveksi

Aden Jaya dengan menetapkan judul :

“SISTEM INFORMASI KONVEKSI DAN MAKLOON PADA ADEN

JAYA KONVEKSI ”.

1.2.

Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di jelaskan sebelumnya,maka

dapat diidentifiaksikan beberapa masalah yang sering terjadi dalam

Konveksi dan

makloon Aden jaya konveksi

Sebagai berikut :

1.

Pengelolahan data pada Aden Jaya Konveksi masih menggunakan cara manual

dalam pencatatan pelayanan pemesana konsumen ,dan pencatatan transaksi

pembelian juga masih menggunaka cara manual atau ditulis di buku pembelian,

sehingga membetuhkan waktu yang lama dalam mengelolah data

2.

Pada perhitungan dalam pembayaran barang yang lunas dengan belum lunas

masih manual karna menggunakan kwitansi yang sudah ada dan menyebabkan

kehilangan bukti pelunasan,sehingga dapat meyebakan kerugian dan perhitungan

ulang.

3.

Pencatatan data transaksi pemesanan bahan baku dan data penyimpanan data

(14)

arsip ,tidak ada bukti pemesan bahan baku,sehingga dapat menyebabkan

kehilangan data karna bertumpuknya arsip dan pencarian data membutuhkan

waktu yang lama.

4.

Kesulitan mencatata laporan atau memperoleh laporan dari semua aktivitas

konveksi jika suatu saat pemilik membutuhkannay.

1.2.2 Rumusan Masalah

jika dilihat dari proses penelitian yang dilakukan dan identifikasi masalah,

maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1.

Bagaimana proses sistem informasi pelayanan konveksi dan makloon dan pada

Aden Jaya konveksi

2.

Bagaimana proses pengelolahan data makloon dan rincian produksi di konveksi

Aden Jaya

3.

Bagai mana perancangan sistem informasi pencatatan bahan baku konveksi dan

makloon pada Aden Jaya

4.

Bagaimana Implementasi sistem infomasi konvekksi dan makloon pada Aden

Jaya konveksi

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di tuangkan di

awal,maka maksud dari penelitian ini adalah membangaun dan membuat sistem

informasi konveksi dan makloon pada Aden Jaya Konveksi membantu mengatasi

masalah yang terjadi pada konveksik Aden Jaya terutama pada pencatatan dan

pengelolahan data makloon dan bahan baku konveksi dan berguna untuk

(15)

mempermudah dalam proses pendataan barang yang akan di buat dan pelaporan

hasil barang yang di ambil, agar dapat membatu karyawan dan mengefisienkn waktu

kerja.

Adapun tujuan dilakukannya penelitian skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi konveksi dan makloon pada Aden Jaya

yang sedang berjalan

2.

untuk merancang dan membuat sistem konveksi dan makloon Aden Jaya

konveksi agar dapat meningkat kinerja pengolahan data pelayanan makloon

dan pencatatan persedian bahan baku yang baik sesuai dengan kebutuhan

3.

untuk menguji sistem informasi konveksi dan makloon dan apakah sistem

yang diusulkan telah sesuia dengan kebutuhannya

4.

Untuk mengimplementasikan perancangan sistem informasi konveksi dan

makloon.

1.4

Kegunaaa Penelitian

Setelah melakukan penelitian ini maka diharapkan agar dapat memberikan manfaat

baik secara praktis maupun akademis

1.4.1 Kegunaan Praktis

1.

Diharapkan dapat membantu meringankan kerja pegawai, sehingga dapat

melakukan pekerjaan dengan mudah dan cepat

2.

Dengan adanya sistem yang diusulkan penulis, semoga menjadi solusi

(16)

1.4.2 Kegunaan Akademis

1 Bagi Pengembangan Ilmu

Diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen dengan keadaan

yang terjadi langsung, sehingga adanya pembanding tersebut akan lebih

memajukan Ilmu Manajemen Informatika khususnya pada sistem informasi yang

suda diterapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak

2. Bagi Penulis lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada

peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil Tugas Akhir atau pun

Skripsi dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

3. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan pengetahuan baik dari teori maupun praktek, belajar

menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas

permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khususnya di Aden Jaya Konveksi.

1.5. Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang akan dibahas dalam perancangan

sistem informasi pencatatan persediaan bahan baku dan makloon pada Aden Jaya

Konveksi sebagai berikut :

1.

Sistem ini membahas mengenai pelayanan pemesana konsumen, pengolahan

pencatatan persedian bahan baku ,pembelian bahan baku,pengolahan data

pemesanan konsumen (makloon) serta pembuatan laporan dari semua proses

produksi , transaksi pembayaran.

(17)

2.

Sistem yang di bangun tidak mencakup data pegawai dan penggajian

karyawan.

3.

Produk pesana di disain oleh konsumen (makloon) dan konsumen membawa

contoh disain sendiri

4.

Stock minimal untuk pengguna bahan baku 5 kg atau 5 meter

5.

Jumlah pesanan minimal 1 kodi 1 lusin,atau 12 pisc.

6.

Konsumen yang membawa bahan baku harus lengkap dan pass jumlahnya

sesesuai dengan jumlah pemesan barang

7.

Rincian biaya pembayaran pemesanan produksi jacket tidak tercatat secara

(18)

1.6

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Konveksi Aden Jaya yang beralamat di Jl. Katapang No.

145, Soreang Kabupaten Bandung. Dan ada pun jadwal penelitian ini di lakukan dan

dilaksanakan pada tanggal

.

Tabel 1.1 Tabel Kegiatan Penelitian

N

o

Kegiatan

sept-2013

okt-1213

Des-2013

jar-2014

1 2 3 4 1 2 3 4 5

1

2 3 4 1 2 3 4

5

1. Penyusunan Proposal

2. Observasi dan

Penelitian

3. Analisis Sistem

4. Desain Sistem

5. Coding

6. Testing

dan

implementsai

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian.

Komponen-komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas

sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan

saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat

tercapai.

Menurut Sutarman (2009:5), “sistem adalah kumpulan elemen yang saling

berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan

suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Jogiyanto (2009:34), “sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan

prosedur dan dengan pendekatan komponen”.

Menurut Jimmy L.Goal (2008:9), “sistem adalah hubungan satu unit dengan

unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat

dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan

(20)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:2), sistem mempunyai karakteristik sebagai

berikut:

1. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem

berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu

sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama

membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari

komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem

yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Mempunyai Lingkungan (Environment)

(21)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat

mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang

merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga

akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu

kelangsungan sebuah sistem.

4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media

yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan

adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan

subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

5. Mempunyai Masukan (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang

dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal

input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. 6. Mempunyai Pengolahan (processing)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari

masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem

(22)

inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menajdi tidak

terarah dan terkendali.

8. Mempunyai Keluaran (output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa

informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek

terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam

kondisi normal.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:8), “Sistem dapat di klasifikasikan

berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem abstak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau

gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system)

adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses

alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made

systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

(23)

Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat

diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem

yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan

lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh

lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur

tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar

tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system).

Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu

serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka

(open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat

terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari

subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu

beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar

yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

2.2.Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.1. Definisi Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli mendefinisikan

(24)

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12), “Informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,

sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu

kejadian yang nyata”.

Menurut Jimmy L.Goal (2008 :8), “Informasi adalah data yang telah

diproses atau diolah ke dalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan

merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau

keputusan yang sekarang atau nantinya”.

Menurut Jogiyanto (2008:36), “Informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang berguna bagi para pemakainya”.

Jurnal CCIT (2007:68) informasi didefinisikan oleh Hartanto sebagai

berikut:

“Informasi adalah sebagai suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna bagi pemakainya (user). Sumber informasi adalah data.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

“Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai

dengan keperluan tertentu”.

2.2.2. Definisi Data

Menurut Agus Mulyanto (2009:15), “Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian (event)

adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity)

adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul

(25)

ada dan terjadi. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk

jamak dari bentuk tunggal data item.

Menurut Evi indriyani dan Humdiana (2009:18), “Data adalah fakta-fakta,

simbol/karekter, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu

fenomena tertentu. Misalnya temperatur sekarang, harga suatu suku cadang, dan

umur anda, semua itu adalah data Sumber informasi adalah data. Data merupakan

bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan

nyata.kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

2.2.3. Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 :20), Kualitas informasi bergantung pada 3

(tiga) hal yang sangat domain yaitu:

1. Informasi harus akurat.

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga

penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah

atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi

tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus

jelas mencerminkan maksudnya.

2. Informasi harus tepat waktu.

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya

tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai

nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan

(26)

3. Informasi harus relevan.

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini

berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.4. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M. (2008:11), “nilai adalah suatu informasi dikatakan

bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses

pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan

dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu

diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi

umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1. Definisi Sistem Informasi

Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam

bukunya Agus Mulyanto (2009:29) mengutipkan beberapa pendapat para ahli,

diantaranya:

1. Menurut James alter, sistem informasi adalah “kombinasi antar prosedur

kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk

mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “kumpulan

perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan

data ke dalam bentuk informasi yang berguna”.

(27)

3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “suatu sistem

buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis

komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan

mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai”.

4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “sistem

yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan

informasi untuk tujuan spesifik”.

5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan

(input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software,

hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

2.3.2. Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009:31), “sistem informasi terdiri dari lima

sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber

daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem

informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup

kelima komponen tersebut”. berikut merupkan penjelasan komponen dari sistem

informasi :

(28)

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia

dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat

dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem

informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang

dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang

yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

B. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja,

melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.

C. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa

program saja, tetapi juga berupa prosedur.

D. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan

sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya

organisasi.

E. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan

komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan

melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi

(29)

seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem, software pengendali,

serta prosesor antar jaringan.

2.4. Analisa Sistem

2.4.1. Definisi Analisa Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat

dikembangkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi

meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu

organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi

juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya.

Menurut Jimmy L.Goal (2008:73), “Analisa sistem adalah sebagai penguraian

dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permsalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan

yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

2.4.2. Fungsi Analisa Sistem

Menurut Jimmy L.Goal (2008:74), adapun fungsi analisa sistem adalah :

Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi

kebutuhan pemakai.Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah

yang paling tepat.Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem

2.5. Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian

(30)

pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. (Kristanto,

2008 : 61).

2.6. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain

yang saling terhubung satu sama lain melalui sambungan komunikasi (Forouzan,

B. A., 2007, p8). Tujuan dari dibangunnya suatu jaringan komputer adalah :

1.membagi fungsi sumber daya seperti CPU,Printer,RAM,Harddisk.

2. untuk tujuan komunikasi,contoh nya surat elektronik dan data .

3.akses informasi .

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan

komputer meminta dan memberikan layanan ( service). Pihak yang meminta

layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan

(server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada

hampir seluruh aplikasi jaringan komputer (Sulaeman, D,2012).

2.6.1 Klasifiakasi Jaringan Komputer

Jaringan komputer terbagi dalam beberapa klasifikasi, yaitu:

1. Berdasarkan Skala • Local Area Network

atau yang biasa disebut LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya dimiliki

secara pribadi. Seperti jaringan komputer kampus, kantor, ataupun di rumah.

Ukuran LAN dibatasi hanya dalam h itungan beberapa kilometer (Forouzan, B.

A., 2007, p13)

• Metropolitan Area Network

(31)

Metropolitan Area Network adalah sebuah jaringan yang memiliki besar antara

LAN dan WAN. Biasanya meliputi area didalam perkota an. MAN biasanya

dirancang untuk konsumen yang membutuhkan koneksi internet yang cepat

(Forouzan, B. A., 2007, p15

• Wide Area Network

WAN atau Wide Area Network adalah sebuah jaringan yang menyediakan

transmisi data jarak jauh yang mencakup area geografis yang besar . Seperti

negara, benua, atau bahkan seluruh dunia (Forouzan,B. A., 2007, p14)

2. berdasarkan fungsi

• Cleint Server

Yaitu jaringan komputer dengan menggunakan computer yang

didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service bisa diberikan oleh sebuah

komputer atau lebih. Atau bisa juga banyak service yang diberikan oleh satu

komputer.

• Peer to peer

Peer to peer adalah konsep jaringanyang menghubungkan user yang satu

dengan user yang lain secara langsung tanpa harus melalui server . Setiap host

komputer dapat menjadi server atau client secara bersamaan. Sehingga setiap

komputer dapat menerima sekaligus memberikan akses pada komp uter lain.

walaupun konsep peer to peer ini bisa diterapkan pada MAN atau WAN, peer to

peer lebih banyak digunakan pada LAN. Alasan utamanya adalah masalah

security.Mengingat akan cukup sulit mengawasi keamanan jaringan yang

(32)

3. berdasarkan Transmisi Data

• Jaringan berkabel (wired network)

Jaringan berkabel yaitu jaringan yang menggunakan kabel sebagai media

penghantar yang menghubungkan peralatan pada jaringan. Telepon dan cable TV

merupakan beberapa contoh jaringan berkabel (Parson, J.J., Oja,D. 2011, p256).

• Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Jaringan nirkabel atau Wi-Fi(wireless fidelity) atau disebutjuga WLAN yaitu

jaringan yang menggunakan gelombang radio atau cahaya (laser, infrared)sebagai

media penghantar (Henderson,H, 2009, p513).Keuntungan dari jaringan nirkabel

adalah digantikannya peranan kabel sebagai penghantar yang dapat memudahkan

pengguna berpindah posisi tanpa terganggu masalah konektivitas apabila

menggunakan perangkat mobile(laptopatau smartphone)

2.6.2. Topologi jaringan

Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah : Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).

a. Topologi Jaringan Mesh

Gambra2.2. Topologi Jaringan Mesh

(33)

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.

Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah

sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan

sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian

disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

b. Topologi Jaringan Bintang (Star)

Gambar 2.3. Topologi Jaringan Bintang (Star)

Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral

pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat

kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis,

tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian

(34)

c. Topologi Jaringan Bus

Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bus

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada

medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari

suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda

sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada

kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral

secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk

interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan

komputer.

(35)

d. Topologi Jaringan Pohon (Tree)

Gambar 2.5.Topologi Jaringan Pohon (Tree)

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.

Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki

yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang

rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan

jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

e. Topologi Jaringan Cincin (Ring)

(36)

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri

satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam

sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral

yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan

switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara

lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau

kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain

dalam sistem. Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah

jaringanbertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan

instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan

bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu

kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak (software) adalah peralatan untuk menunjang untuk

kerja dari perangkat keras (hardware). Perangkat lunak memberikan

instruksi-instruksi yang dapat ditanggapi dan dimengerti oleh perangkat keras komputer.

Perangkat lunak komputer (software) dapat dikelompokkan ke dalam tiga

kelompok yaitu :

a. Sistem Operasi (Operating Sistem)

Merupakan program yang berfungsi untuk mengendalikan dan

mengkoordinasikan kegiatan sistem komputer.

Contoh : Windows 9x, NT, Me, Xp, Vista, 7, 8, Linux, dan lain-lain.

b. Perangkat lunak aplikasi (Aplication Software)

(37)

Merupakan program yang ditulis dan dierjemahkan oleh bahasa pemrograman

untuk keperluan aplikasi tertentu.

c. Bahasa Pemrograman (Programming Language)

Merupakan program yang digunakan untuk menterjemahkan suatu bahasa

pemrograman ke dalam bahasa mesin, agar dapat dimengerti oleh komputer.

Contoh : Microsoft Word, Excel, visio, dan lain-lain.

2.7.1 Java

Dikutip dari ( http://didiindra.wordpress.com/tag/pengertian-java/)Bahasa Java

diciptakan oleh James Gosling dan Patrick Naughton dalam suatu proyek dari

SUN Microsystem. Pada mulanya ingin diberi nama OAK dari pohon yang

terdapat pada kantor James Gosling, tetapi kata OAK telah ada pada sun

microsystem, maka diberi nama java (terinspirasi minum kopi). Browser pertama

yang dapat membaca java adalah Hot Java. Setelah Browser Netscape dari

perusahaan Netscape Navigator dan IE dari perusahaan Microsoft Inc dapat

membaca script java, maka bahasa java semakin popular. Vendor-vendor lain, seperti IBM, Oracle, Symantec, Inprise (Borland Inc), dan perusahaan-perusahaan

mobile, seperti Nokia, Sony Ericsson, Motorola, dan Samsung juga mengadopsi

teknologi java.

2.7.2. Netbeans 7.4 RC2

Dikutip dari ( http://www.isomwebs.net/2012/09/pengertian-netbeans/)

Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE)

yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing

(38)

dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X

dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan

ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User

Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.

2.7.3. Mengenal Data MySql.

Dikutip dari ( http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL)

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

2.7.4. XAMPP

Dikutip dari (http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP)

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

(39)

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia

dalam GNU General Public License, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk

mendapatkanya dapat men-download langsung dari web resminya.berikut

penjelasan tentang server xampp:

1. Apache Apache sudah berkembang sejak versi pertamanya. Sampai saat

ditulisnya artikel ini versi terakhirnya yang ada yaitu Apache version 2.4.4.

Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya,

mengambil atau bahkan mengubah kode programnya.

Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada

peminta, berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman website.

Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja

suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk

mendukung halaman web yang dihasilkan.

2. MySQL

perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured

Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan

untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American

National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah

(40)

MySQL merupakan pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan

oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk

membuat dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL

untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam

database.

MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya

data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang

terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat

digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang

sangat besar.

MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language

(SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini,

MySQL sudah berkembang hingga versi 7. MySQL 7 sudah mendukung trigger

untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.

1. PhpMyAdmin

Pengelolaan database dengan MYSQL harus dilakukan dengan

mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap

maksud tertentu. Jika anda ingin membuat database, ketikkan baris perintah yang

sesuai untuk membuat database. Jika kita ingin menghapus tabel, ketikkan baris

perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu cukup

menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu.

Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola data

base dalam MySQL, salah satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin

(41)

kita dapat membuat tabel, mengisi data dan lain-lain dengan mudah tanpa harus

hafal perintahnya.

Untuk mengaktifkan phpMyAdmin langkah-langkahnya adalah : yang pertama

setelah XAMP kita terinstall, kita harus mengaktifkan web server Apache dan

MySQL dari control panel XAMPP.

Yang kedua, jalankan browser kesayangan Anda (IE, Mozilla Firefox atau Opera)

lalu ketikkan alamat web berikut: http://localhost/phpmyadmin/ pada address bar

lalu tekan Enter.

Langkah ketiga apabila telah nampak interface (tampilan antar muka)

phpMyAdmin anda bisa memulainya dengan mengetikkan nama database, nama

tabel ,menghapus dan seterusnya

2.8. Pengertian Persedian

Persediaan ditunjukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual

dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata

ini ditunjukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam

kegiatan produksi. Karakteristik dari barang yang diklasifikasikan sebagai

persediaan sangat bervariasi terhadap jenis kegiatan usaha.

2.9. Pengertian Jasa (Makloon)Menjahit (Konveksi)

2.9.1. Pengertian Jasa(Makloon)

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa/ 15 Februari 2011, jasa adalah

proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun

tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan

(42)

sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan

pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat

mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana

pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.

2.9.2. Pengertian Menjahit (Konveksi)

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit/4 Maret 2011, menjahit adalah Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang,

pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang.

Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan

mesin jahit. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit

pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste.

Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode.

Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain

pelapis mebel, dan kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar,

bendera, tenda, sepatu, tas, dan sampul buku.

Di industri garmen, menjahit sebagian besar dilakukan memakai mesin jahit. Di

rumah, orang menjahit memakai jarum tangan atau mesin jahit. Pekerjaan ringan

yang melibatkan jahit-menjahit di rumah misalnya membetulkan jahitan yang

terlepas, menisik pakaian, atau memasang kancing yang terlepas. Sebagai seni

kriya, orang menjahit untuk membuat saputangan, serbet, bordir, hingga boneka

isi dan kerajinan perca.

(43)

2.10. Pengertian Bahan baku

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku/ 22 Februari 2010.

Bahan baku merupakan bentuk mentah dari barang yang akan diolah lagi melalui

proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi

sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi

oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak

(44)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1

Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian untuk

membangun sebuah sistem informasi, yang dalam hal ini Aden Jaya Konveksi Jl

Katapang.Soreang.Kabupaten Bandung,Telpon (081321580002) menjadi objek

penelitian yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian dan membangun sebuah

sistem informasi.

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada awalnya, usaha konveksi jacket ini berdiri karna ada nya kemampuan di

bidang konveksi dari keluarga dan bertemu seorang teman yang memiliki

kemampuan di bidang menjahit dan mengerti mesin jahit dan sepakat membuka

usaha konveksi jacket dengan 3 mesin jahit satu di antara nya mesin obras atau

mesin stiek dengan kapasitas produksi hanya 3 lusin jacket perminggu dan produk

tersebut di order sendiri pada tahun 2001 .lama kelaman permitaan jacket dari

customer meningkat sehingga produksi harus di tingkatkan dan menambah mesin

dan karyawan .usaha ini sempat juga mengalami kesurutan karna kendala bahan

yang tidak stock redy dan penjuala di pasaran menurun .pada tahun 2004 produksi

jacket mulai lancar lagi dan memiliki pelanggan yang tetap .sekarang produksi telah

memiliki tempat yang memadai karyawan yang ulet tidak seperti dulu tempat hanya

rumah kontrakan.

(45)

Nama Aden jaya Adalah nama anak pemilik nama itu di pakai karna produksi

semakin jaya dan meningkat dan ada keinginan untuk membuka lapangan kerja yang

ada di sekitar lingkungan konveksi agar dapat membatu perekonomian masyrakat

setempat dan mengurangi pengaguran .sekarang Aden jaya semakin jaya dengan

membuka jasa konveksi atau menerima pesanan (makloon) agar dapat membatu

orang dalam membuat atau memproduksi jacket sendiri dengan konveksi aden jaya

baik dalam bentuk satu atau banyak sesuai dengan keinginan pelanggan.

3.2.1. Visi dan Misi Aden Jaya Konveksi

3.2.1.1. Visi Aden Jaya Konveksi

mikro kecil menengah dibidang konveksi yang terbaik, dengan biaya jahit

yang kompetitif, pengerjaan pesanan yang tepat waktu dan mampu melayani

permintaan pesanan sesuai corak dan rancangan para pemesan baik dari segi kwalitas

maupun kwantitas, khususnya pesanan yang berbahan kain dari berbagai pelanggan

di mana saja di Indonesia

3.2.1.3. Misi Aden Jaya Konveksi

Mengembangkan usaha mikro kecil menengah dibidang konveksi yang

mengutamakan pelayanan pada kepuasan yang optimal bagi para pelanggan.

terciptanya lapangan pekerjaan yang berkesinambungan dan sustainable serta

memenuhi kesejahteraan karyawan. Berusaha keras untuk menjalankan usaha mikro

(46)

36

3.2.3. Struktur Organisasi Konveksi

Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan

diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi. Pada umumnya

struktur organisasi berupa gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara

unit-unit serta garis wewenang yang ada. Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh

Aden Jaya Konveksi adalah organization vertical structure yaitu bentuk struktur

organisasi yang garis kewenangannya secara vertikal kebawah. Untuk lebih jelasnya

struktur organisasi Aden Jaya Konveksi secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

(47)
[image:47.612.118.522.113.346.2]

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.2.4. Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi tugas dari tiap bagian dalam struktur organisasi diatas

adalah sebagai berikut :

•

Pimpinan

Pimpinan bertugas untuk mengawasi/mengontrol pekerjaan para bawahannya dengan

koordinator pimpinan ,serta mengevaluasi kinerja para bawahannya, terkadang

pimpinan bertugas untuk langsung berinteraksi dengan pelanggan

•

Kordinator pimpinan

Kordinator pimpinan bertugas untuk mengatasi permasalahan produksi ,mesin dan

permasalah karywam dalam berkerja,terkadang langsung berinteraksi dengaan

(48)

38

•

Administrasi

Administrasi bertugas untuk melayani customer dan mengelolah data pelanggan .

•

Bagian produksi

Produksi bertugas melakukan perkerjaan produksi barang dari cutting,jahit dan

gudang

•

Bagian pembelian

Melakukan pembelian bahan baku dan perlengkapan.

3.2.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk

mengerjakan karya ilmiah atau penelitian, dalam perancangan sistem pelayanan jasa

konveksi dan persediaan bahan baku pada Aden Jaya Konveksi menggunakan metode

penelitian deskriptif dan Action (Tindakan). Pendekatan Metodologi Deskriptif adalah

dimulai

dari

mengumpulkan

data,

memaparkan

analisis

tersebut

serta

mengimplementasikan hasil analisis tersebut sedangkan pendekatan metodologi

Action

(tindakan) adalah proses penindaklanjutan dari hasil analisis tersebut

diimplementasikan dalam merancang sebuah sistem yang baik.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang lakukan dengan menggunakan analasis penelitian

deskriptif yaitu suatu metode yang membahas masalah dengan membuat gambaran

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu

objek atau tempat penelitian tertentu.dan akan memperolseh gambaran tentang

(49)

kinerja program yang di rancang dan diimplementasikan oleh pengguna dalam

perusahan .

3.2.2 Jenis dan Metode Pengguna Data

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi ini,

penulis mencoba untuk menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan

dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

3.2.2.1. Sumber Data Primer

1. Data Primer

a. Observasi

pengumpulan data dengan melakukan penelitian atau peninjauan langsung ke

lapangan. Penulis melakukan peninjauan langsung ke tempat lokasi yaitu Konveksi

Aden Jaya di Soreang Kabupaten bandung dan mengamati langsung.

b. Metode Wawancara

Pengumpulan data melalui tanya jawab yang dilaksanakan penyusun dengan

pihak Pimpinan dan para karyawan. Dalam teknis wawancara ini penyusun berperan

sebagai pewawancara dan mewawancarai pemilik dan petugas di perusahaan ini.

Hasil dari wawancara tersebut penulis mendapatkan penjelasan mengenai sistem yang

sedang berjalan di Aden Jaya konvksi yang meliputi prosedur-prosedur dari transaksi

penerimaan pemesanan, produksi, pembayaran, serta proses pembuatan laporan.

(50)

40

dihadapi oleh pemilik maupun pegawai sebagai dampak dari sistem yang berjalan di

Konveksi Aden Jaya tersebut.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

1.Data Sekunder

Dalam melakukan pengumpulan data sekunder ini peneliti melakukan dengan

cara menyimpan berbagai bentuk dokumen seperti faktur. Selain itu penulis

mengadakan studi pustaka dengan cara membaca buku-buku sumber, catatan

perkuliahan dan latihan-latihan yang berhubungan dengan topik yang dibahas, selain

itu penulis juga memperoleh dari artikel-artikel yang ada di internet dan buku buku

yang berhungan dengan penelitian saat ini

Sumber data sekunder ini berupa dokumentasi, yaitu berupa

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang diperoleh baik dari

artikel di internet dan di buku-buku tentang teori-teori yang menunjang penelitian

maupun dari catatan yang ada di Ade Jaya Konveksi

Pada sumber data sekunder, penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan

studi pustaka dan data-data fisik perusahaan tersebut berupa catatan pemesanan, struk

pembayaran serta data yang dapat berhubungan dengan system informasi yang

diusulkan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh

penulis, sebagai berikut:

(51)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan analisis

dan pemograman terstruktur. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan

analisis dan pemograman terstruktur diantaranya adalah mudah di pahami dalam

pengguna tool oleh pengguna.

3.2.3.2 Metode pengembangan Sistem

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan

model waterfall Dalam proses pembuatan Sistem Informasi konveksi dan maklon

pada Aden Jaya Konveksi yang terstruktur dan mudah dimengerti. Dengan

menggunakan model waterfall, sebuah sistem dapat dikembangkan lagi di kemudian

hari.

Adapun tahap –tahap yang di lakukan oleh penulis dengan metode waterfall

dalam melakukan pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

1.

Sistem Engineering

Hal pertama yang di lakukan adalah mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem

yang akan diaplikasikan pada Aden Jaya Konveksi yang meliputi software yang di

harapkan

dapat

berguna.penulis

mendapat

informasi

tersebut

melalui

wawancara,surve ke Aden Jaya Konveksi dan melakukan diskusi tentang kebutuhan

(52)

42

2.

Anlisysi

Pada tahap analisi Penulis melakukan analisi kebutuhan pada Aden

Jaya konveksi telah di lakukan dengan mengumpulan data berbentuk dokumen dan

wawacara, observasi di tempat lokasi terhadap kebutuhan pemakai baik dari

kebutuhan sistem dan software terhadap pengguna.kebutuhan tersebut di

dokumentasikan.

3.

Design

Proses ini digunakan penulis mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi

representasike dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain

harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap

sebelumnya.Seperti aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus di

dokumentasikan sebagai konfigurasidari software. Apakah gambaran design sistem

informasi Konveksi dan makloon pada Aden Jaya konveksi apakah se dengan

kebutuhan .

4.

Code

Tahap ini penulis membuat code Agar dapat dipahami oleh komputer maka design

tadi di ubah kedalam bentuk bahasa yang dimengerti oleh komputer yaitu bahasa

pemrograman melalui proses coding. Tahap ini akan dikerjakan oleh programer.dan

penulis.

(53)

5.

Testing

Dalam tahap di lakukan Pengujian kebenaran terhadap sistem konveksi dam

makloon atau program .Pengujian yang dilakukan dengan membuat suatu uji kasus

untuk melakukan percobaan terhadap setiap fungsi yang dimiliki program atau sistem

informasi konveksi dan makloon tersebut Apakah Sistem ini berjalan sesuai dengan

kebutuhan yang di harapkan oleh pengguna,dalam pengujian ini penulis

menggunakan metode black box dengan tujuan mencari kesalah fungsi perangkat

lunak.

6.

Maintenance

Tahap maintenance adalah tahap di mana sistem telah di lakukan uji coba dan di

nyatakan lolos dan berjalan sesuai dengan kebutuhn yang di harapkan oleh pengguna

setelah itu baru lah sistem dapat mulai di gunakan untuk menangani prosedur yang di

rancang dan selama sistem di gunakan oleh pengguna pihak perancang atau pembuat

sistem ini harus memperhatikan masalah pemeliharan sistem sehingga terdapat

keutuhan data dan informasi yang telah di himpun di dalamnya dapat terjaga

selamanya.pemeliharan juga meliputi pembuatan modifikasi untuk membangun

sistem selama perubahan dalam lingkungan bisnis.dalam tahap ini sistem akan di

terapkan pemeriksaan berkala jika terdapat transaksi dan data yang baru.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisi dan Perancangan

Alat bantu analisi dan perancangan yang digunakan dalam perancangan sistem

(54)

44

perancangan digambarkan dalam bentuk Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram

Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), dan Kamus

Data (Data Dictionary).

1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

Flow Map (Bagan Alir Dokumen) ini yang meneliti sistem konveksi dan makloon

pada Aden Jaya Konveksi ,seperti alur dokumen pemesanan dan pembelian bahan

baku .berserta laporan produksi Aden Jaya Konvekis.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang

menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam

analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam

konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses

tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari

terminator.

3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem,

di mana data disimpan, proses apa saja yang menghasilkan data tersebut dan interaksi

antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.DFD

menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD

menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem.

(55)

Simbol DFD dan Fungsinya

Ada beberapa simbol DFD yang dipakai untuk menggambarkan data beserta proses

transformasi data, (Sumber : Andri Kristanto) antara lain:

Entitas luar

Entitas luar digambarkan dengan simbol persegi biasa.

Entitas luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

Entitas luar merupakan lingkaran luar sistem, jadi sistem tidak tahu-menau mengenai

apa yang terjadi di entitas luar.

Aliran data

Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya, dari entitas

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar  4.1. Flowmap Pemesanan  dengan membawa bahan baku yang sedang
Gambar 4.2. Flowmap Pemesanan Barang tidak membawa bahan baku yang sedang
Gambar 4.3. Flowmap Pembelian Persediaan Bahan Baku yang sedang Berjalan     pada Aden Jaya Konvksi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah aplikasi desktop berbasis java untuk melakukan pengelolaan barang, bahan baku, pegawai, pembelian bahan baku,

Menu Utama Log out Exit Permintaan Status Permintaan Daftar Permintaan Pemesanan Lihat Pemesanan Data Bahan Baku Data Karyawan Distribusi Laporan Permintaan Laporan

Skenario Untuk melihat laporan pembelian bahan baku, aktor terlebih dahulu harus login.. Di menu laporan aktor dapat memilih laporan pembelian

Perancangan form Isi data input laporan absensi merupakan rancangan yang dibuat untuk melakukan proses pengisian laporan absen per bulan. Gambar 4.26 Perancangan Form Isi Data

Pada submenu Laporan Penjualan ini digunakan untuk melihat laporan penjualan yang pernah dilakukan oleh Toko Oscar. Tampilan laporan penjualan dapat dilihat pada

pembelian bahan baku, bukti pemesanan, nota penjulan barang jadi dari usaha kecil menengah konveksi “RAMA SPORT”.. 3.2.2

Merupakan form yang digunakan untuk menginput data awal dari bahan baku yang digunakan untuk proses produksi pada perusahaan. Sebaiknya dilakukan pendataan

INPUT DATA PRODUK BAHAN BANGUNAN DATABASE TOKO ADMIN TOKO KONSUMEN PEMILIK TOKO MELIHAT PRODUK MELIHAT LAPORAN STATISTIK Gambar 2 Alur Kerja Sistem Dari gambar 2 alur