• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi kepegawaian di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi kepegawaian di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi

Jenjang Strata Satu Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

VERA RAHAYUNINGSIH SUPRIYADIN

1.05.07.006

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

DI SUKU DINAS PEMAKAMAN KOTA ADMIN JAKARTA UTARA

VERA RAHAYUNINGSIH SUPRIYADIN NIM. 1.05.07.006

Telah disetujui dan disahkan di Bandung Skripsipada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Dadang Munandar, SE., M.Si NIP. 4127.70.26.019

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie,. Ir., M.Sc NIP 4127.70.015

Ketua Program Studi Sistem Informasi,

(4)

Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nim : 10507006

Nama : VERA RAHAYUNINGSIH SUPRIYADIN

Judul Skrips : SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI SUKU

DINAS PEMAKAMAN KOTA ADMIN JAKARTA UTARA

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Penulisan LAPORAN TA/SKRIPSI berdasarkan penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan yang tercantum sebagai bagian dari LAPORAN TA/SKRIPSI ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber secara jelas. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa PENCABUTAN GELAR yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Komputer Indonesia.

Bandung, Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi dan melengkapi persyaratan

Akademik pada jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul :

“Sistem Informasi Kepegawaian Di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin

Jakarta Utara”.

Penulis menyadari banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam

proses penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Sebagai rasa hormat, cinta dan kasih sayang, penulis persembahkan

Skripsi ini untuk Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tak henti-hentinya

memberikan banyak Do’a dan semangat untuk penulis. Selanjutnya penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof.Dr.H.Denny Kurniadie,.Ir.,M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak H. Dadang Munandar, S.E., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen

(6)

iv

waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang

sangat berharga demi selesainya penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Tono Hartono, S.Si., MT selaku Dosen Wali kelas MI- 1 angkatan 2007.

5. Para Dosen Manajemen Informatika UNIKOM Bandung yang telah

memberikan pengajaran dengan Ikhlas dan Sabar.

6. Bapak Drs. H. Kusman, MM Selaku Kepala Suku Dinas Pemakaman Kota

Admin Jakarta Utara yang telah mengijinkan penulis untuk penelitian di tempat

tersebut.

7. Seluruh Staff Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara yang

senantiasa memberikan informasi dan penjelasannya.

8. Adik-adiku tersayang dan keluarga dirumah, terimakasih.

9. Andika sahri pujaan hati ku terima kasih banyak buat do`a dan dukungannya

yang selalu menyemangatiku untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. A Boeday yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, terima kasih dukungan dan doanya.

11.Sahabat-sahatku Annisa Dwi Anggesti, Nyimas Ratnaningsih, Dedy Wibowo

Ramdhani, Riki Purnama, Sucandra Mexli, Neza Mahesa,Yuliani, Linda

Dewi, terima kasih atas doa dan dukungannya dan teman-teman di MI-1

angkatan 2007 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih

dukungannya.

12.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah

(7)

v

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas

Akhir ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan

dapat menambah sumbangan pemikiran, khususnya yang berhubungan dengan

tugas akhir ini.

Bandung, Desember 2 011

(8)

v

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6

1.5. Batasan Masalah ... 6

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

(9)

vi

2.2. Konsep Dasar Informasi... 12

2.2.1. Siklus Informasi ... 12

2.2.2. Kualitas Informasi ... 13

2.2.3. Nilai Informasi ... 13

2.3. Sistem Informasi ... 13

2.4. Manfaat Sistem Informasi ... 14

2.5. Komponen Sistem Informasi ... 14

2.6. Pengertian Jaringan Komputer ... 15

2.6.1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 15

2.6.2. Topologi Jaringan ... 16

2.6.3. Pengertian Client/Server... 19

2.7. Perangkat Lunak Pendukung ... 19

2.7.1. Sekilas Tentang Visual Basic 6.0... 20

2.7.1.1. Pengertian Visual Basic 6.0 ... 20

2.7.2. Sekiltas Tentang SQL Server 2000 ... 20

2.8. Basis Data... 21

2.8.1. Sistem Pengolahan Basis Data... 21

2.9. Pegawai Negri ... 21

2.10. Gaji ... 22

2.11. Pangkat ... 23

(10)

vii

2.14. Arsip Kepegawaian ... 27

2.15.Penilaian Pekerjaan ... 27

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 28

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 28

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 30

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 31

3.1.4. Deskripsi Pekerjaan ... 31

3.2. Metode Penelitian ... 33

3.2.1. Desain Penelitian ... 33

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 33

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 34

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 34

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 35

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 35

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 35

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 36

1) Flow Map ... 36

2) Diagram Kontek ... 36

(11)

viii

a. Normalisasi... 38

b. Tabel Relasi ... 39

6) Entity Relationship Diagram ... 39

3.2.4. Pengujian Software ... 42

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 43

4.1.1. Analisis Dokumen43 4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 45

4.1.2.1. Flow Map ... 47

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 52

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 53

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan ... 56

4.2. Perancangan Sistem ... 58

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 58

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 58

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 59

4.2.3.1. Flow Map ... 63

4.2.3.2. Diagram Kontek ... 64

4.2.3.3. Data Flow Diagram... 65

(12)

ix

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 75

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 76

4.2.4.4. Struktur File... 76

4.2.4.5. Kodifikasi ... 80

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 82

4.2.5.1. Struktur Menu ... 82

4.2.5.2. Perancangan Input ... 84

4.2.5.3. Perancangan Output ... 89

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 90

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 91

5.1.1. Batasan Implementasi ... 91

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 91

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 92

5.1.4. Implementasi Basis Data ... 92

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 98

5.1.5.1. Implementasi Halaman Utama ... 98

5.1.5.2. Implementasi Menu Master ... 98

5.1.5.3. Implementasi Menu Transaksi ... 99

(13)

x

5.2. Pengujian ... 112

5.2.1. Rencana Pengujian ... 113

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 114

5.2.3. Kesimpulan dan Hasil Pengujian ... 127

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 128

6.2. Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Andi Sunyoto. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft

SQL. Andi. Yogyakarta

Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Lingga Jaya. Bandung

Dede Sopandi. 2010. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika.

Bandung.

Drs. A. W. Widjaya. 2000. Administrasi Kepegawaian.

Fathansyah. 2007. Buku Teks Komputer Basis Data. Informatika. Bandung.

H. Muchin Prawiranegara, Drs. 2002. Manajemen Kepegawaian Indonesia.

Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Prof. Dr. Velthzal Rival, M.B.A. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

Perusahaan.

Prof. Dr. Winarto Surakhmad, M. Sc. Ed. 2002. Pengantar Penelitian Ilmiah.

Online :

http://erddankamusdata.blogspot.com/17 Oktober 2011.

http://adestasampas.blogspot.com/p/pembayara-dan-pengiriman.html/

(15)

“Skripsi ini saya persembahkan untuk

Keluarga saya terutama kedua orangtua

saya”

Nama : Vera Rahayuningsih Supriyadin

Tempat / Tanggal Lahir : Karawang / 29 April 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 1 Dari 3 Bersaudara

Agama : Islam

Alamat : Kp. Babakan Bogor Rt 02/05 Desa Dawuan Barat

Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang 41373

No Telpon : 085782714072 / 085693467374

Email : rahayuvera@rocketmail.com

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Peranan teknologi informasi dalam suatu perusahaan saat ini hampir tidak

dapat dipisahkan. Berkembangnya informasi diikuti pula dengan berkembangnya

teknologi komputer sebagai alat pendukung. Hal ini berdampak pada setiap aspek

kehidupan masyarakat, karena hampir setiap aktivitas kehidupan saat ini tidak

terlepas dari peralatan yang serba canggih dan modern. Komputerisasi pada saat ini

telah merambah di segala bidang, termasuk dalam bidang kepegawaian. Komputer

memiliki tingkat kecepatan akurasi yang tinggi dalam pemrosesan data, maka

kebutuhan akan suatu informasi pada saat ini semakin meningkat. Dengan teknologi

komputer kita dapat melakukan pengolahan data yang meliputi penyimpanan data,

perhitungan, perbandingan, masukan dan keluaran data sebagai informasi yang

dibutuhkan dalam waktu yang cepat, tepat, dan akurat.

Banyak instansi-instansi penerintah, khususnya dalam pengolahan data seperti

absensi, panggajian, potongan, kenaikan pangkat dan pensiun masih menggunakan

cara manual, maksudnya walaupun pengerjaannya telah menggunakan teknologi

komputer namun data-data yang diolah msih belum terpusat dan tidak saling

terintegrasi atau belum saling berhubungan. Sehingga untuk melakukan perubahan,

pencarian dan pencetakan data haarus dilakukan pemeriksaan satu persatu terhadap

(17)

sistem pengarsipan pegawai, sistem absensi, sistem perhitungan gaji, sitem kenaikan

pangkat, dan sistem pengarsipan pensiun. Proses-proses itu adalah beberapa proses

yang saling berkaitan sehingga tidak perlu lagi untuk mengetik ulang data yang sama.

Suku Dinas Pemakaman merupakan dinas yang bergerak dalam bidang

permakaman, Salah satu kegiatan yang terdapat di Suku Dinas Pemakaman adalah

absensi pegawai, penilaian prestasi kerja, pengolahan data gaji, dan pembuatan

laporan-laporan yang terkait dengan kepegawaian. Di samping itu Sistem Informasi

Kepegawaian pada Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara perlu

menyediakan informasi bagi pegawai yang memproses tentang absensi, yaitu dengan

memenuhi kebutuhan informasi dari pegawai yang akan memproses penggajian.

Sistem informasi kepegawaian yang diterapkan di Suku Dinas Pemakaman

Kota Admin Jakarta Utara saat ini masih menggunakan proses yang mengacu

pada dokumen yang berupa berkas atau ser ing d ise but arsip dan belum memiliki

penyimpanan basis data yaitu melakukan pencatatan data absensi pegawai,

perhitungan gaji pegawai, potongan, laporan kenaikan pangkat dan pengarsipan

pensiun. Pencatatan absensi kedalam buku absensi pegawai.

Berdasarkan hasil wawancara, dijelaskan bahwa peningkatan pegawai di Suku

dinas pemakaman kota admin Jakarta utara, dibandingkan tahun 2009 ada 28 orang

pegawai hingga kini ada 37 orang pegawai. Secara signifikan peningkatan pegawai

mencapai 9 orang pegawai sampai tahun 2011. Dengan adanya peningkatan pegawai

(18)

Jakarta Utara memerlukan suatu sistem informasi yang dapat memberikan pelayanan

kepada pegawai baik dalam absensi,data gaji, maupun pensiun.

Adapun data-data pegawainya adalah sebagai berikut.

Table 1.1 Data pegawai

Jumlah Pegawai Golongan Pangkat

1 Orang IV A Ka. Suku Dinas

2 Orang III A Staf Seksi

4 Orang III B Kepala Seksi

2 Orang III C Kepala Seksi

9 Orang II A Staf Seksi

4 Orang II B Staf Subag

5 Orang II C Staf Seksi

1 Orang II D Staf seksi

Sumber : Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara

Dengan adanya hal tersebut maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang

dapat mempermudah pelayanan terhadap pegawai, dengan harapan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan yang di berikan oleh Suku Dinas Pemakaman Kota

Admin Jakarta Utara. Sistem Informasi Kepegawaian merupakan sistem yang dibuat

untuk mendata suatu kegiatan yang terjadi dalam proses kepagawaian.

Sehingga penulis membuat dan menyusun sistem ini dengan tujuan membantu

dalam mengontrol dan mendukung keseluruhan aktifitas dan kinerja sumber daya

manusia dengan harapan mempermudah perusahaan dalam memproses data pegawai,

(19)

Melihat latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk memilih penulisan

skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI SUKU

DINAS PEMAKAMAN KOTA ADMIN JAKARTA UTARA”

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dari pengamatan yang dilakukan, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah

sebagai berikut:

1. Proses absensi masih dilakukan secara manual, Sehingga dalam pembuatan

rekapitulasi absensinya memerlukan waktu yang cukup lama, karena harus dicatat

kedalam buku absensi.

2. Proses perhitungan gaji dan pembuatan rincian masih dilakukan dengan cara

merinci satu-persatu pegawai berdasarkan golongan dan jabatan yang memerlukan

waktu yang cukup lama dan perhitungannya pun terkadang tidak akurat.

3. Proses perubahan pangkat pegawai masih dilakukan secara manual, sehingga

memerlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan pembuatan Surat

Keputusan Kenaikan Pangkat.

4. Proses pensiun pegawai masih dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan

waktu yang lama dalam pembuatan Surat Keputusan Pensiun.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem Informasi Kepegawaian yang berjalan pada Suku Dinas

(20)

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Kepegawaian pada Suku Dinas

Pemakaman kota admin Jakarta utara.

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Kepegawaian pada Suku Dinas

Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara.

4. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Kepegawaian pada Suku Dinas

Pemakaman kota admin Jakarta utara.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud di lakukannya penelitian ini adalah untuk Membangun program aplikasi

kepegawaian yang dapat mempermudah semua pekerjaan yang berhubungan dengan

kepegawaian.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang sedang berjalan pada Suku Dinas

Pemakaman Kota Admin Jkarta Utara.

2. Untuk merancang dan membangun suatu Sistem Informasi Kepegawaian guna

membantu mempercepat informasi kepegawaian.

3. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi kepegawaian.

4. Untuk Mengimplementasikan sistem informasi kepegawaian yang telah dirancang

(21)

1.4.Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan

pertimbangan oleh pihak Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara untuk

mengadakan perbaikan dalam masalah yang berhubungan dengan sistem

penghitungan gaji karyawan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

a. Bagi Penulis

Agar dapat menambah wawasan serta meningkatkan pengetahuan dalam sistem

informasi kepegawaian dan memahami teori yang didapat dari perkuliahan

kemudian diterapkan teori tersebut.

b. Bagi Peneliti

Kegunaan bagi peneliti, berguna untuk melatih kemampuan dan menerapkan

pengetahuan yang telah diperoleh di bidang ilmu manajemen informatika.

1.5. Batasan Masalah

1. Sistem informasi Kepegawaian di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin adalah

sebuah sistem yang berfungsi untuk mengatur semua laporan kepegawaian agar

lebih efektif.

2. Sistem informasi yang dibuat difokuskan pada proses Kepegawaian.

3. Laporan yang akan dibuat adalah laporan Kepegawaian.

4. Aplikasi yang dibangun memakai bahasa pemrograman Visual Basic, database

(22)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara

yang berada di Jalan Yos Sudarso No.27 29 Jakarta Utara.

Penelitian dilakukan selama 5 bulan mulai dari bulan Agustus 2011 sampai Desember

2011, adapun kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan seperti terlihat pada Tabel

1.1 dibawah ini.

Tabel 1.2

Jadwal Penelitian

Aktivitas

Tahun 2011

Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penelitian dan Interview

Pengumpulan Data

Analisis Sistem Berjalan

Membangun prototyping

Evaluasi protoptyping

Pengkodean Sistem

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Definisi Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:2) dalam buku Analisis dan Desain

Sistem Informasi menyatakan ada dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem

yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur di definisikan

sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang

menerrangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan

dan bagaimana mengerjakannya (Gerald. J., 1991). Penganut pendekatan elemen

adalah Davis (1985) yang mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling

berkaitan yang beroprasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar

sistem, penghubung, masukan, keluaran pengolahan dan sasaran atau tujuan.

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya

(24)

berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem

mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan

ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energi dari sistem dan dengan demikian haru dijaga dan dipelihara.

Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran

dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

(25)

e. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energy

yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi

yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

f. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri

sebagai pengolahannya. Pengolahan yang akan merubah masukan menjadi

keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai

sasaran maka sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan

keluaran yang dihasilkan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 6) dalam buku Analis dan Desain

(26)

dengan komponen lainnya. Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut

pandang seperti berikut ini :

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstrack system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah

sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh

manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem Tertentu (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat

diprediksi secara tepat. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic system) adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung

unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan

tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem terbuka adalah sistem yang

(27)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Azhar Susanto (2004 : 37) yang dimaksud dengan informasi adalah

hasil dari pemprosesan data, akan tetapi tidak semua dari hasil pemprosesan data

tersebut bias menjadi informasi. Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang

memberikan arti dan manfaat.

2.2.1. Siklus Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi

penerimanya, dijelaskan bagaiman siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam

menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai

berikut.

Input (Data)

Proses (Pengolahan

Data)

Output (Informasi)

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11)

2.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas Informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai

(28)

a. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap

kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang.

b. Akurat (accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut

telah disampaikan, seluruh pesan telah benar/sesuai, serta pesan yang disampaikan

sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.

c. Tepat Waktu

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang

dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

2.2.3. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir

keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat dinilai efektivitasnya.

Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3. Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 13 ) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem

yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi

(29)

2.4. Manfaat Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 14) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi manfaatnya yaitu untuk mengolah transaksi-transaksi,

mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau

pelayanan mereka.

2.5. Komponen Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 14) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi, ada lima komponen dalam sistem informasi. Kelima

komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi

suatu proses pengolahan data.

DATA Software

(Perangkat Lunak) Hardware

(Peragkat Keras)

Procedures (prosedur)

People (Manusia)

Mesin Manusia

Gambar 2.2. Lima Komponen Sistem Informasi

(30)

2.6. Jaringan Komputer

2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2010 : 2) dalam buku Instalasi dan Konfigurasi

Jaringan Komputer, jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi

computer dan teknologi telekomunikasi.

2.6.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2010 : 2) dalam buku Instalasi dan Konfigurasi

Jaringan Komputer, mengatakan jaringan komputer memiliki skop dan luas jaringan

masing-masing. Dilihat dari sisi luas area network cakupan yang dimiliki, jaringan

computer dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Local Area Network (LAN)

LAN Merupakan jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik pribadi di

dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah dan biasanya berukuran sampai

beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan

komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk

pemakaian sumber daya bersama serta sarana untuk saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah sebuah jaringan menggunakan teknologi yang sama dengan LAN,

hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat

mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan antar sebuah kota

(31)

3. Wide Area Network (WAN)

WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang lebih luas, seringkali

mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN,

dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai.

4. Internet

Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda LAN, WAN,

atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling terkoneksi.

5. Jaringan Wireless

Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal

adalah kantor portable.

2.6.3. Topologi Jaringan

Menurut Dede Sopandi (2010 : 27) dalam buku Instalasi dan Konfigurasi

Jaringan Komputer. Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi

antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).

Gambar 2.3. Jenis-jenis Topologi Jaringan

(32)

Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan

workstation-workstation di dalam LAN tersebut. Macam-macam topologi jaringan

fisik, antara lain :

1. Topologi Bus atau Linier

Topologi Linier Bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa

penggunaan kabel Coaxxial menjamur. Topologi bus adalah jalur trasmisi dimana

signal diterima dan dikirimkan pada setiap alat/device yang tersambung pada garis

lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat

lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati

signal.

Gambar 2.4. Topologi Bus Network

Sumber : Dede Sopandi (2010 : 29)

2. Topologi Ring

Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data disalurkan

sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini

(33)

Server

Gambar 2.5. Topologi Ring

Sumber : Dede Sopandi (2010 : 30)

3. Topologi Star Network

Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat karena kemudahan

untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.

Gambar 2.6. Topologi Star Network

Sumber : Dede Sopandi (2010 : 31)

4. Topoligi Tree

Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini merupakan

gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada yaitu topologi star,

(34)

Gambar 2.7. Topologi Tree

Sumber : Dede Sopandi (2010 : 32)

2.6.4. Pengertian Client/server

Menurut Fathansyah (2007 : 153-156) dalam buku Basis Data. Client-server

adalah arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. Dimana client dapat

melakukan proses sendiri, ketika client meminta data, server akan mengirimkan data

sesuai yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di client.

2.7. Perangkat lunak Pendukung

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem informasi kepegawaian,

(35)

2.7.1. Sekilas Tentang Visual Basic

Menurut Andi Sunyoto (2007 : 1) dalam buku Pemograman Database dengan

Visual Basic dan Microsoft SQL, Visual Basic adalah program untuk membuat

aplikasi Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Visual Basic menyediakan

tools untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit

baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan

sistem yang lebih besar.

“Visual” dalam hal ini merupakan bahasa pemrograman yang menyerahkan

berbagai macam desain dengan model GUI (Graphical User Interface). Hanya

dengan mengetikan sedikit kode program, anda sudah dapat menikmati program

dengan tampilan menarik.

“Basic” menunjukan bahasa pemrograman BASIC (Biginner All-Purpose

Symbolic Instruction Code). Visual basic dikembakan dari bahasa BASIC yang

ditambah ratusan perintah tambahan, function, keyword, dan banyak berhubungan

langsung dengan GUI Windows.

2.7.2. Sekilas Tentang SQL Server 2000

Menurut Andi Sunyoto (2007 : 125) dalam buku Pemograman Database

dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Microsoft SQL Server 2000 adalah salah

(36)

data dan kemudahan pengoprasian membuat DBMS (Database Manegement System)

menjadi pilihan pada database administrator.

Menurut Andi Sunyoto (2007 : 130) dalam buku Pemograman Database

dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, SQL adalah bahasa yang digunakan untuk

operasi database. Perintah-perintah dasar bahasa SQL ada yang standar, tapi banyak

pula yang tidak standar tergantung software DBMS (Database Manegement System)

yang digunakan. Dalam buku ini bahasa SQL yang dipakai dapat diterapkan pada

Microsoft Access dan Microsoft SQL Server.

2.8. Basis Data (Database)

Menurut fathansyah (2007 : 11) dalam buku teks Komputer Basis Data,

sebuah sistem basis data memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat

memiliki sejumlah objek berisi data ( seperti file/table, indeks, dan lain-lain).

Disamping berisi data, setiap basis data juga mengandug definisi struktur (baik untuk

basis data maupun objek-objeknya secara detail).

2.8.1. Sistem Pengolahan Basis Data

Menurut fathansyah (2007 : 11) dalam buku teks Komputer Basis Data,

pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung,

tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus. Perangkat lunak

inilah yang akan menentukan bagaimana data di organisasi, disimpan, diubah dan

(37)

2.9. Pegawai Negeri

Menurut H. Muchsin Prawiranegara, Drs. (2002 : 1) dalam buku Manajemen

Kepegawaian Indonesia, Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara republic

Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang

berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara

lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.10. Gaji

Menurut Prof. Dr. Velthzal Rival, M.B.A (2005 : 379) dalam buku

manajemen SDM untuk perusahaan. Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang

diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan

yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan pemberian gaji:

1. Ikatan kerja sama.

2. Kepuasan kerja.

3. Pengadaan efektif.

4. Motivasi.

5. Stabilitas karyawan.

6. Disiplin.

7. Pengaruh serikat buruh.

(38)

9. Pengaruh pemerintah.

2.11. Pangkat

Menurut H. Muchsin Prawiranegara, Drs. (2002 : 30) dalam buku Manajemen

Kepegawaian Indonesia, Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat

seseorang pegawai negeri sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan

kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.

2.11.1. Kenaikan Pangkat

Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan

pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara.

Jenis-jenis kenaikan pangkat

1. Kenaikan pangkat regular

2. Kenaikan pangkat pilihan

3. Kenaikan pangkat anumerta

4. Kenaikan pangkat pengabdian

Menurut Drs.A.W.Widjaya (2000:44) dalam buku administrasi kepegawaian.

Kepangkatan adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seorang Pegawai Negeri

(39)

Hal yang harus diperhatikan sebagai dasar untuk menentukan jenjang pangkat

adalah berdasarkan pada sifat tugas, beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul

oleh pegawai/pejabat yang bersangkutan.

Table 2.1

Jenis tingkatan pangkat PNS

No Pangkat Golongan Ruang

1 Juru Muda I A

2 Juru Muda Tk.I I B

3 Juru I C

4 Juru Tk.I I D

5 Pengatur muda II A

6 Pengatur muda Tk.I II B

7 Pengatur II C

8 Pengatur Tk.I II D

9 Penata muda III A

10 Penata muda Tk.I III B

11 Penata III C

12 Penata Tk.I III D

13 Pembina IV A

14 Pembina Tk.I IV B

15 Pembina utama muda IV C

16 Pembina utama maya IV D

17 Pembina utama IV E

Sumber : Administrasi Kepegawaian (2000:44)

2.12. Golongan ruang PNS

Golongan ruang yang ditetapkan untuk pengangkatan sebagai calon pegawai negeri

(40)

1. Golongan ruang I/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki

dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Dasar/yang

setingkat.

2. Golongan I/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan

menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah SLTP/yang setingkat.

3. Golongan II/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan

menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah SMA/Diploma I/yang setingkat.

4. Golongan II/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan

menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah guru pendidikan luar

biasa/Diploma II.

5. Golongan II/ bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan

menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar Sarjana muda, akademi/Diploma III.

6. Golongan III/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan

menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar SI/Diploma IV

7. Golongan III/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan

menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar Dokter, apoteker, dan yang setara

megister (S2)/Ijazah spesialis I

8. Golongan III/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan

(41)

2.13. Pensiun

Menurut H. Muchsin Prawiranegara, Drs. (2002 : 126) dalam buku

Manajemen Kepegawaian Indonesia, Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai

balas jasa terhadap pegawai negeri sipil yang telah bertahun-tahun mengabdikan

dirinya kepada Negara.

Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS berhak menerima

pensiun pegawai, jikalau ia pada saat pemberhentiannya sebagai PNS:

1. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan mempunyai masa kerja

untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun.

2. Oleh badan atau pejabat yang ditunjuk oleh departemen kesehatan berdasarkan

peraturan tentang pengujian kesehatan PNS, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi

dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani/rohani yang disebabkan oleh

dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.

3. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dan oleh badan atau pejabat

yang ditunjuk oleh departemen kesehatan berdasarkan peraturan tentang pengujian

kesehatan PNS, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga

karena keadaan jasmani/rohani yang tidak disebabkan oleh dan karena ia

(42)

2.14. Arsip Kepegawaian

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA (2009 : 366) dalam buku

Manajemen Sumber Daya Manusia. Arsip kepegawaian perlu dicatat bahwa betapa

pun komprehensifnya suatu kuesioner, tidak semua informasi dapat digali dengan

menggunakan teknik itu. Kenyataan inilah yang mendorong peneliti untuk

menggunakan teknik-teknik pengumpulan data lainnya. Salah satu diantaranya ialah

dengan mempelajari dokumen kepegawaian, apabila dokumen kepegawaian dikelola

dengan baik, sebagai informasi dapat digali dari dalamnya seperti keselamatan kerja,

kondisi kesehatan para karyawan, jenis, bentuk dan intensitas keluhan, pengupahan

dan penggajian, tingkat kemangkiran, tingkat perpindahan, hasil berbagai tes yang

pernah diselenggarakan, mutasi kepegawaian, hasil pendidikan dan pelatihan serta

hubungan industrial. Mungkin juga berbagai aspek kepegawaian lainnya yang

terdapat dalam arsip kepegawaian.

2.15. Penilaian Pekerjaan

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA (2009 : 258) dalam buku

Manajemen Sumber Daya Manusia. Peniilaian pekerjaan adalah prosedur yang

sistematiik untuk menentukan nilai relative dari berbagai pekerjaan dalam suatu

organisasi. Tujuannya adalah untuk menentukan pekerjaan mana yang dibayar lebih

(43)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilaksanakan pada Suku Dinas Pemakaman Kota Admin

Jakarta Utara. Yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso No.27-29 Jakarta Utara.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Kebaradaan Taman Pemakaman Umum (TPU) di DKI Jakarta yang ada

sekarang ini tidak terlepas dari perkembangan yang sudah berlangsung sejak lama

pemerintahan kolonial Belanda sejak dahulu hingga saat ini. Hal yang demikian

tampak jelas terlihat pada status tempat-tempat pemakaman yang ada di wilayah DKI

Jakarta, seperti penggunaan lahan dan juga bentuk pemakaman yang berbeda-beda

pada setiap lokasi pemakaman.

Melihat kondisi lahan dan bentuk pemakaman yang berbeda-beda pada setiap

lokasi pemakaman di wilayah DKI Jakarta tersebut menyiratkan bahwa lokasi

pemakaman di wilayah DKI Jakarta eksklusif (angker). Untuk menata dan mengelola

tempat-tempat pemakaman yang demikian di samping untuk menghilangkan kesan

diskriminatif masyarakat Ibukota Jakarta dalam hal penyediaan fasilitas tempat

pemakaman serta memudahkan langkah-langkah penerbitan pengelolaan lokasi dan

pelayanan kepada masyarakat, pemerintah DKI Jakarta telah membentuk suatu

organisasi yaitu Dinas Pemakaman yang khusus menangani permasalahan

(44)

peraturan daerah yang di awali dengan peraturan daerah nomor 2 tahun 1973 tentang

pemakaman di wilayah DKI Jakarta yang kemudian diadakan perubahan materi

dengan perda 1976 dan yang terakhir sebagai upaya penyesuaian perkembangan

masyarakat dan pembangunan kota Jakarta ditetapkan Perda Nomor 2 tahun 1992

tentang Pemakaman Umum dalam wilayah DKI Jakarta.

Sebagaimana pembentukan Dinas Tata Pemakaman Umum DKI Jakarta yang

pada awalnya merupakan salah satu urusan pada Dinas Pemakaman Umum DKI

Jakarta dengan urusan perkuburan yang kemudian mengikuti pesatnya perkembangan

kota berubah menjadi Dinas Pemakaman DKI Jakarta (Perda Nomor 3 Tahun 1993),

selanjutnya mengikuti tuntutan pengembangan tugas pokok dan fungsi Dinas,

organisasi tersebut kembali di ubah menjadi Dinas Tata Pemakaman Umum DKI

Jakarta dengan ditetapkannya Perda Nomor 3 Tahun 1995 tentang Struktur

Organisasi Dinas Tata Pemakaman dalam Perda Nomor 3 Tahun 1995 tersebut pada

bab II pasal 3 disebutkan bahwa:

“Dinas Tata Pemakaman Umum mempunyai tugas menyelenggarakan

kegiatan pelayanan pemakaman dan penataan taman pemakaman umum sesuai

dengan kebutuhan dari perkembangan kota yang terencana sehingga menunjang

terwujud nya kota yang indah, tertib dan teratur.”

Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa dengan tugas pokok nya untuk

menyelenggarakan kegiatan pelayanan pemakaman, dan penataan taman

pemakaman umum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kota, maka

(45)

kota yang indah, tertib, teratur dan sesuai dengan planolog tata kota DKI Jakarta

1985-2005.

Sesuai dengan perkembangan keadaan sebagaimana tempat pemakaman

lazinnya, maka tempat pemakaman yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Khusus

Ibukota Jakarta juga terbuka untuk umum, yaitu untuk siapapun yang meninggal

dunia di wilayah ini dapat di makamkan, tanpa di bedakan kebangsaan dan tingkat

social dari orang yang meninggal dunia, dengan tetap memperhatikan keyakinan

agamanya masing-masing.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Uatara mempunyai visi dan

misi untuk memajukan kinerja para pegawai. Visi dan Misi di Suku Dinas

Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara adalah sebagai berikut :

Visi :

Mewujudkan tertatanya RTH dan keindahan kota serta kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan pemakaman di Jakarta.

Misi:

Memberikan pelayanan yang baik, mendorong para pegawai agar semangat

(46)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari Suku Dinas Pemakaman Kota Admin

Jakarta Utara perlu menyusun struktur organisasi, karena adanya struktur organisasi

dapat membantu perusahaan untuk melakukan penetapan pembagian kerja.

Seksi Angkutan Jenazah

Seksi Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Seksi Taman Pemakaman Umun Areal I

Seksi Taman Pemakaman Umum Areal II Sub Bagian Tata

Usaha Kepala Suku Dinas

Pemakaman DKI Jakarta

Bag. Kepegawaian Bag Keuangan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Suku Dinas Pemakaman

Kota Admin Jakarta Utara

(47)

3.1.4. Deskripsi Pekerjaan

Uraian tugas dari masing-masing posisi jabatan sebagai berikut:

1. Kepala suku Dinas Pemakaman

Bertanggung jawab secara teknis dan administrasi kepada kepala dinas dan secara

taktis operasional kepada Walikota Administrasi yang bersangkutan.

2. Sub Bagian Tata Usaha

Melaksanakan penyusunan rencana anggaran, penyusunan dan pertanggung

jawaban keuangan.

3. Seksi Angkutan Jenazah

a. Merencanakan kesiapan petugas, kendaraan, angkutan jenazah dan

kelengkapannya.

b. Melaksanakan angkutan jenazah di dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta.

c. Mengurus perawatandan pemeliharaan kendaraan angkutan jenazah.

4. Seksi Pengelolaan Sarana dan Prasarana

a. Menyusun rencana kerja seksi.

b. Merencanakan kegiatan pembangunan, penataan, pemeliharaan sarana dan

prasarana pemakaman.

5. Seksi Taman Pemakaman Umum Areal I

a. Melaksanakan perpetakan tanah makam sesuai perencanaan yang di tetapkan.

b. Menyadiakan lokasi makam khusus dan makam golongan tidak mampu.

(48)

a. Membantu pendistribusian formulir izin.

b. Melaksanakan pembangunan, penataan dan pemeliharaan sarana makam berupa

patok blok makam dan plaketisasi.

3.2. Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk menemukan,

mengembangkan dan menguji kebenaran.

3.2.1. Desain Penelitian

Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed.(2002 : 139) Dalam buku

pengantar penelitian ilmiah. Metode deskriptif ialah menurunkan dan menafsirkan

data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan,

pandangan, sikap yang menangkap, sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul,

kecandrungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya.

Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpylan dan

penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu. Karena

itulah maka dapat terjadi penyelidikan deskriptif membandingkan persamaan dan

(49)

3.2.2. Jenis dan Metode pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelititan ini yaitu dengan

mengumpulkan data yang kemudian dianalisis dan memaparkan hasil analisis. Jenis

data yang digunakan ada dua yaitu data primer dan sekunder.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli. Sumber

asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut diperoleh, yaitu

dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan mencatat.

1. Observasi

Metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian secara langsung ke

Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara dengan tujuan untuk

mengamati dan mendapatkan data dan informasi terhadap kegiatan-kegiatan yang

akan diteliti. Misalnya mengamati bagian kepegawaian pada saat menerima

pegawai.

2. Wawancara

Wawancara adalah Tekhnik pengumpulan data atau informasi dari informan

dengan responden (sumber data) yang di lakukan dengan cara tanya jawab sepihak

tetapi sistematis atas dasar tujuan penelitian yang hendak di capai. Misalnya tanya

(50)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan

teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.

Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh

data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi. Misalnya

pengertian dasar tentang sistem, pengertian tentang informasi, tentang Data Absensi,

tentang data gaji dan sebagainya.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang

dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama

pembuatan sistem antara lain, metode pendekatan sistem dan pengembangan sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem terdapat dua kelompok metode pendekatan yaitu

metode pendekatan terstruktur. Pada pendekatan sistem ini terdapat alat bantu. Alat

bantu yang digunakan yaitu seperti Flowmap, Diagram Kontek, Data Flow Diagram

(DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi dan Entiti Relationship Diagram

(51)

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini yaitu menggunakan

metode prototyping.

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.

Pelanggan dan pengembang bertemu dan mengidentifikasikan obyektif yang

keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui,

dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian

dilakukan perancangan kilat.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan atau yang sering disebut peralatan yang

dipakai dalam pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam desain

dan peralatan analisis. Beberapa alat bantu analisis dan perancangan yang akan

dijelaskan pada sub bab berikut diantaranya adalah diagram alir (flow map), diagram

konteks, data flow diagram (DFD), kamus data dan perancangan basis data yang

meliputi normalisasi dan tabel relasi.

1. Flow map

Flow map adalah diagram yang menunjukan aliran data yang berupa formulir,

ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau yang beredar dalam

(52)

2. Diagram Konteks

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi. Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu

proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.diagram konteks merupakan

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output

dari sistem.

3. Data Flow Diagram

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi. DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan

pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan

diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai

bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

4. Kamus Data

Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog

fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem adapat mendefinisikan data yang

mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan

sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data

yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang

(53)

5.Perancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah menciptakan atau merancang kumpulan data

yang terhubung dan tersimpan secara bersama-sama. Dalam perancangan basis data

ini akan dibahas mengenai Normalisasi, ERD, Struktur file, Tabel relasi.

a. Normalisasi

Menurut Fathansyah (2007:39-68). Normalisasi merupakan cara pendekatan lain

dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak secara langsung

berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan

kriteria satndar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

Adapun bentuk umm yang digunakan dalam proses normalisasi adalah sebagai

berikut :

1. Bentuk normal kesatu (1NF)

Bentuk normal tahap pertama terpenuhi jika sebuah table tidak memiliki atribut

bernilai banyak (Multivalued Attribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain

nilai yang sama.

2. Bentuk normal kedua (2NF)

Bentuk normal tahap ke dua terpenuhi jika pada sebuah table, semua atribut yang

tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada

key primer secara utuh. Sebuah table dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika

ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari key

(54)

3. Bentuk normal ketiga (3NF)

Bentuk normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuknormal

kedua, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif

b. Tabel Relasi

Relasi Tabel adalah relasi yang menunjukan di antara sejumlah entitas yang

berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

Contoh tabel relasi pembelian:

Nim

Gambar 3.3. Tabel Relasi

Sumber : Fathansyah (2007)

6. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis

data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada

tiga simbol yang digunakan, yaitu :

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan

(55)

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi

untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.

c. Hubungan atau Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang

berbeda. Relasi dapat dibedakan sebagai berikut : (Fathansyah, 2007 : 72)

1. Relasi Satu ke Satu (one to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap himpunan entitas A

berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan

entitas B, dan begitu sebaliknya setiap himpuan entitas B berhubungan

dengan paling banyak dengan satu himpunan entitas A.

Contoh :

Dosen 1 Mengepalai 1 Jurusan

nama_dosen alamat_dosen nama_dosen kode_jur kode_jur nama_jur

Gambar 3.6. Relasi satu ke satu

(Sumber : Fathansyah, 2007 : 80)

2. Relasi Satu ke Banyak (One to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

(56)

entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan paling banyak dengan

satu entitas pada himpunan entitas A.

Contoh :

Dosen 1 mengajar N kuliah

nama_dosen alamat_dosen nama_dosen kode_jur kode_jur nama_jur

waktu tempat SKS Semester

Gambar 3.7. Relasi satu ke banyak

(Sumber : Fathansyah, 2007 : 81)

3. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana

setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas A

Contoh :

mahasiswa N mempelajari N kuliah

nim alamat_mhs nim kode_kul kode_jur nama_jur

Indeks_nilai SKS Semester Nama_mhs

Tgl_lahir

Gambar 3.8. Relasi banyak ke banyak

(57)

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk

mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box

merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat

lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian

keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan Interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak,

tidak seperti pengujian White-Box yang dilakukan di awal pembuatan. Hal tersebut

dikarenakan pengujia black-box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali

(58)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui proses dalam sebuah sistem yang

sedang dijalankan Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara. Proses analisis

sistem dibutuhkan untuk mendefinisikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis Dokumen bertujuan untuk mengetahui spesifikasi Informasi yang ada

dalam sistem yang dipakai untuk dokumen.

1. Nama Dokumen : Daftar Hadir Kerja

Fungsi : Untuk mengetahui daftar hadir kerja harian pegawai.

Sumber : Kepegawaian

Struktur Data : NIP, Nama, Jabatan/Golongan

.

2. Nama Dokumen : Rekap Daftar Hadir Kerja

Sumber : Kepegawaian

Fungsi : Untuk Mengetahui Rekap Daftar Hadir Kerja Pegawai

(59)

3. Nama Dokumen : Surat Pengajuan Kenaikan Pangkat

Sumber : Kepegawaian

Fungsi : Untuk Mengetahui mengetahui surat pengajuan

kenaikan pagawai

Struktur Data : NIP, Nama, Gol_lama, Gol_Baru, Tgl_SKP.

4. Nama Dokumen : Surat Keputusan Kenaikan Pangkat

Sumber : Kepegawaian

Fungsi : Untuk mengetahui surat keputusan yang memutuskan

bahwa seseorang itu telah naik pangkat.

Struktur Data : No_Urut, Nama, Tempat_Tanggal_Lahir, NIP,

Pendidikan, Pangkat_Lama, Jabatan, Unit_Kerja.

5. Nama Dokumen : Daftar Penghasilan

Sumber : Bagian Keuangan

Fungsi : Untuk mengetahui data acuan gaji pegawai.

Sumber Data : Unit_Organisasi, Nama, NIP, Golongan,

Jumlah_tunjangan_TKD, Pot_Absensi, Jumlah_PPH,

Jumlah_Semua.

6. Nama Dokumen : Surat Keterangan Penghasilan

(60)

Fungsi : Untuk mengetahui bukti pengambilan gaji pegawai

yang diterima.

Sumber Data : Nip, Nama, Jenis_Kelamin, Tempat_Lahir, Tgl,Lahir,

Jabatan, Golongan, Tahun_Masuk. .

7. Nama Dokumen : Surat Usulan Pensiun

Sumber : Bagian Kepegawaian

Fungsi : Untuk mengetahui surat Usulan pensiun pegawai

Sumber Data : Nama, NIP, Golongan, Jabatan, Gaji, TKD.

8. Nama Dokumen : DPCP (Data Perorangan Calon Penerima Pensiun)

Sumber : Bagian Kepegawaian

Fungsi : Untuk mengetaui siapa saja yang akan pensiun

Sumber Data : Nama, NIP, Tempat_Tanggal_Lahir, Jabatan,

Pangkat, Gajipokokterakhir, Masa_Kerja_Golongan,

Masa_Kerja_Pensiun, Masa Kerja Sebelum Diangkat,

Pendidikan, Mulai Masuk PNS.

9. Nama Dokumen : Surat Keputusan Pensiun

Sumber : Bagian Kepegawaian

(61)

Sumber Data : Nama, NIP, Tanggal_Lahir, Unit_Kerja,

pangkat_Lama, Pangkat_Baru, Masa_Kerja_Golongan,

Gapok_Lama, Gapok_Baru, Msa_Kerja_Pensiun,

Berhenti_Akhir_Bulan, Pensiun_TMT, Pensiun_pokok.

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

1. Prosedur absensi yang berjalan

1. Pegawai mengisi absensi yang tersedia dibagian tata usaha

2. Data absensi yang ada di tata usaha di berikan kebagian kepegawaian

3. Bagian kepegawaian merekap data absensi 2 rangkap

4. Data absensi yang sudah direkap diberikan ke kepala dinas

5. Kepala dinas menandatangani rekap absensi

6. Rekap absensi yang sudah ditandatangani di berikan ke bagian kepegawaian untuk

diarsipkan

2. Prosedur penggajian yang berjalan

1. Bagian kepegawaian menyerahkan data pegawai dibagian keuangan.

2. Bagian keuangan akan membuat laporan gaji pegawai yang akan di serahkan ke

bank DKI lalu dihitung besarnya gaji yang akan diterima.

3. Pihak Bank DKI akan memberikan gaji pegawai melalui rekening masing-masing

pegawai pada setiap bulan dengan jabatannya beserta dengan tunjangannya.

(62)

5. Bagian keuangan akan membuat laporan penggajian pegawai untuk diarsipkan dan

akan diserahkan pada kepala dinas.

3. Prosedur kenaikan pangkat yang berjalan

1. Pegawai memberikan persyaratan kenaikan pangkat seperti izasah, Surat

Keputusan Capeg (80%), SK 100%, artu keluarga, akta anak, surat nikah ke

bagian kepegawaian

2. Bagian kepegawaian akan memeriksa persyaratan jika lengkap, akan dibuatkan

laporan pengajuan kenaikan pangkat kepada kepala dinas, tetapi jika tidak

lengkap, maka akan dikembalikan lagi kepada pegawai.

3. bagian kepegawaian akan menerima surat keputusan kenaikan pangkat pegawai

dari dinas

4. bagian kepegawaian mancatat data kenaikan pangkat pegawai dan memberikan

surat keputusan yang sah kepada kapala dinas dan bagian keuangan sebagai bukti

kenaikan pangkat.

4. Prosedur pensiun yang berjalan

1. Pegawai memberikan persyarata pensiun seperti pas foto 4X6, DPCP, SK pangkat

Terakhir, SK Capeg (80%), SK 100%, surat keterangan hukuman disiplin, kartu

keluarga, akta anak, surat nikah kepada bagian Kepegawaian.

2. Bagian Kepegawaian akan memeriksa data pegawai yang akan mengajukan

(63)

3. Bagian Kepegawaian akan mengverifikasi pengajuan pensiun tersebut apabila

memenuhi kriteria yang ditentukan maka bagian Kepegawaian akan membuat

surat usulan permintaan pensiun dan apabila tidak memenuhi maka formulir

pengajuan akan dikembalikan ke pegawai.

4. Bagian Kepegawaian menyerahkan surat usulan permintaan pensiun untuk

disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Dinas.

5. Bagian Kepegawaian menerima surat keputusan pensiun pegawai Kepala Dinas.

6. Bagian Kepegawaian membuatkan laporan pensiun pegawai untuk diserahkan

kepada Kepala Dinas, dan Bagian Keuangan.

7. Bagian Kepegawaian memberikan Surat Keputusan Pensiun dari kepala dinas

kepada pegawai sebagai bukti telah pensiun.

4.1.2.1. Flow Map

Suatu flowmap digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara

bagian-bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir. Adapun Flow

Map yang berjalan di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara yaitu

(64)

Daftar hadir kerja

Pegawai Tata Usaha Kepegawaian Kepala Dinas

Daftar hadir kerja

Mengisi daftar hadir

kerja

Membuat rekap daftar hadir kerja

Keterangan : 1. A = Daftar Hadir Kerja Isi 2. B = Rekap Daftar Hadir Kerja Sah

Daftar hadir kerja isi

Rekap daftar hadir kerja

Flow Map Absensi Berjalan

B Daftar hadir kerja

isi Daftar hadir kerja

isi

Menandatangani rekap daftar hadir

kerja

Rekap daftar hadir kerja sah

Rekap daftar hadir kerja

Rekap rekap hadir kerja sah A

(65)

Rekap Daftar hadir kerja sah

Pegawai Bagian Keuangan

Rekap Daftar hadir kerja sah

Menghitung dan membuat listing gaji

pegawai

E

Keterangan :

1. C = Surat Keteranagn Penghasilan 2. D = Bukti Transaksi Transfer

3. E = Laporan Penggajian

Flow Map Penggajian Berjalan

B

penghasilan C Surat

Gambar

Gambar 2.5. Topologi Ring
Gambar 2.7. Topologi Tree
Table 2.1 Jenis tingkatan pangkat PNS
Gambar 4.1. Flowmap Absensi yang sedang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Inti Gunawantex memiliki kendala dalam menentukan biaya produksinya, karena sering meleset dari target anggarannya, maka tujuan dari pembuatan model ini

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor kelembagaan yang meliputi upah minimum propinsi dan pengesahaan undang-undang serikat pekerja terhadap upah nominal pekerja

tingkat kemaknaan 5% menunjukkan perbedaan Tabel 2 memperlihatkan hasil uji statistik bermakna lama operasi antara teknik LFO dan dengan menggunakan uji

Untuk di Desa Curug sendiri kemarin saya dan teman-teman sudah mengadakan workshop mengenai pengolahan sampah menjadi barang- barang yang memiliki harga jual, namun masih

Kriteria penilaian autentik dapat n autentik dapat dibua dibuat t guru, tim guru guru, tim guru atau guru atau guru bersam bersamaa sis$a, karena jika peserta didik tahu apa

“Hubungan nilai Mean Platelet Volume dengan skor APACHE II sebagai prediktor mortalitas pada pasien sepsis berat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan”..

Hasil penelitian dari pemberian imbangan energi dan protein dalam ransum ayam kampung betina dari umur 20 sampai 30 minggu menunjukkan berat potong, berat

Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pembelajaran tematik yang diterapkan di Sekolah Luar Biasa (SLB)-ABCD Muhammadiyah Palu diterapkan dengan langkah-langkah