SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Strata Satu Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh :
VERA RAHAYUNINGSIH SUPRIYADIN
1.05.07.006
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN
DI SUKU DINAS PEMAKAMAN KOTA ADMIN JAKARTA UTARA
VERA RAHAYUNINGSIH SUPRIYADIN NIM. 1.05.07.006
Telah disetujui dan disahkan di Bandung Skripsipada tanggal :
Menyetujui, Pembimbing
Dadang Munandar, SE., M.Si NIP. 4127.70.26.019
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Prof. Dr. H. Denny Kurniadie,. Ir., M.Sc NIP 4127.70.015
Ketua Program Studi Sistem Informasi,
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nim : 10507006
Nama : VERA RAHAYUNINGSIH SUPRIYADIN
Judul Skrips : SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI SUKU
DINAS PEMAKAMAN KOTA ADMIN JAKARTA UTARA
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Penulisan LAPORAN TA/SKRIPSI berdasarkan penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan yang tercantum sebagai bagian dari LAPORAN TA/SKRIPSI ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber secara jelas. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa PENCABUTAN GELAR yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Komputer Indonesia.
Bandung, Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi dan melengkapi persyaratan
Akademik pada jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul :
“Sistem Informasi Kepegawaian Di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin
Jakarta Utara”.
Penulis menyadari banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam
proses penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Sebagai rasa hormat, cinta dan kasih sayang, penulis persembahkan
Skripsi ini untuk Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tak henti-hentinya
memberikan banyak Do’a dan semangat untuk penulis. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof.Dr.H.Denny Kurniadie,.Ir.,M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak H. Dadang Munandar, S.E., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen
iv
waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang
sangat berharga demi selesainya penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Tono Hartono, S.Si., MT selaku Dosen Wali kelas MI- 1 angkatan 2007.
5. Para Dosen Manajemen Informatika UNIKOM Bandung yang telah
memberikan pengajaran dengan Ikhlas dan Sabar.
6. Bapak Drs. H. Kusman, MM Selaku Kepala Suku Dinas Pemakaman Kota
Admin Jakarta Utara yang telah mengijinkan penulis untuk penelitian di tempat
tersebut.
7. Seluruh Staff Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara yang
senantiasa memberikan informasi dan penjelasannya.
8. Adik-adiku tersayang dan keluarga dirumah, terimakasih.
9. Andika sahri pujaan hati ku terima kasih banyak buat do`a dan dukungannya
yang selalu menyemangatiku untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. A Boeday yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, terima kasih dukungan dan doanya.
11.Sahabat-sahatku Annisa Dwi Anggesti, Nyimas Ratnaningsih, Dedy Wibowo
Ramdhani, Riki Purnama, Sucandra Mexli, Neza Mahesa,Yuliani, Linda
Dewi, terima kasih atas doa dan dukungannya dan teman-teman di MI-1
angkatan 2007 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih
dukungannya.
12.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah
v
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas
Akhir ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
dapat menambah sumbangan pemikiran, khususnya yang berhubungan dengan
tugas akhir ini.
Bandung, Desember 2 011
v
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4.Kegunaan Penelitian ... 6
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6
1.5. Batasan Masalah ... 6
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
vi
2.2. Konsep Dasar Informasi... 12
2.2.1. Siklus Informasi ... 12
2.2.2. Kualitas Informasi ... 13
2.2.3. Nilai Informasi ... 13
2.3. Sistem Informasi ... 13
2.4. Manfaat Sistem Informasi ... 14
2.5. Komponen Sistem Informasi ... 14
2.6. Pengertian Jaringan Komputer ... 15
2.6.1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 15
2.6.2. Topologi Jaringan ... 16
2.6.3. Pengertian Client/Server... 19
2.7. Perangkat Lunak Pendukung ... 19
2.7.1. Sekilas Tentang Visual Basic 6.0... 20
2.7.1.1. Pengertian Visual Basic 6.0 ... 20
2.7.2. Sekiltas Tentang SQL Server 2000 ... 20
2.8. Basis Data... 21
2.8.1. Sistem Pengolahan Basis Data... 21
2.9. Pegawai Negri ... 21
2.10. Gaji ... 22
2.11. Pangkat ... 23
vii
2.14. Arsip Kepegawaian ... 27
2.15.Penilaian Pekerjaan ... 27
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 28
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 28
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 30
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 31
3.1.4. Deskripsi Pekerjaan ... 31
3.2. Metode Penelitian ... 33
3.2.1. Desain Penelitian ... 33
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 33
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 34
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 34
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 35
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 35
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 35
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 36
1) Flow Map ... 36
2) Diagram Kontek ... 36
viii
a. Normalisasi... 38
b. Tabel Relasi ... 39
6) Entity Relationship Diagram ... 39
3.2.4. Pengujian Software ... 42
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 43
4.1.1. Analisis Dokumen43 4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 45
4.1.2.1. Flow Map ... 47
4.1.2.2. Diagram Kontek ... 52
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 53
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan ... 56
4.2. Perancangan Sistem ... 58
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 58
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 58
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 59
4.2.3.1. Flow Map ... 63
4.2.3.2. Diagram Kontek ... 64
4.2.3.3. Data Flow Diagram... 65
ix
4.2.4.2. Relasi Tabel ... 75
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 76
4.2.4.4. Struktur File... 76
4.2.4.5. Kodifikasi ... 80
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 82
4.2.5.1. Struktur Menu ... 82
4.2.5.2. Perancangan Input ... 84
4.2.5.3. Perancangan Output ... 89
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 90
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 91
5.1.1. Batasan Implementasi ... 91
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 91
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 92
5.1.4. Implementasi Basis Data ... 92
5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 98
5.1.5.1. Implementasi Halaman Utama ... 98
5.1.5.2. Implementasi Menu Master ... 98
5.1.5.3. Implementasi Menu Transaksi ... 99
x
5.2. Pengujian ... 112
5.2.1. Rencana Pengujian ... 113
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 114
5.2.3. Kesimpulan dan Hasil Pengujian ... 127
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 128
6.2. Saran ... 129
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Andi Sunyoto. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft
SQL. Andi. Yogyakarta
Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Lingga Jaya. Bandung
Dede Sopandi. 2010. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika.
Bandung.
Drs. A. W. Widjaya. 2000. Administrasi Kepegawaian.
Fathansyah. 2007. Buku Teks Komputer Basis Data. Informatika. Bandung.
H. Muchin Prawiranegara, Drs. 2002. Manajemen Kepegawaian Indonesia.
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Prof. Dr. Velthzal Rival, M.B.A. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan.
Prof. Dr. Winarto Surakhmad, M. Sc. Ed. 2002. Pengantar Penelitian Ilmiah.
Online :
http://erddankamusdata.blogspot.com/17 Oktober 2011.
http://adestasampas.blogspot.com/p/pembayara-dan-pengiriman.html/
“Skripsi ini saya persembahkan untuk
Keluarga saya terutama kedua orangtua
saya”
Nama : Vera Rahayuningsih Supriyadin
Tempat / Tanggal Lahir : Karawang / 29 April 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 1 Dari 3 Bersaudara
Agama : Islam
Alamat : Kp. Babakan Bogor Rt 02/05 Desa Dawuan Barat
Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang 41373
No Telpon : 085782714072 / 085693467374
Email : rahayuvera@rocketmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Peranan teknologi informasi dalam suatu perusahaan saat ini hampir tidak
dapat dipisahkan. Berkembangnya informasi diikuti pula dengan berkembangnya
teknologi komputer sebagai alat pendukung. Hal ini berdampak pada setiap aspek
kehidupan masyarakat, karena hampir setiap aktivitas kehidupan saat ini tidak
terlepas dari peralatan yang serba canggih dan modern. Komputerisasi pada saat ini
telah merambah di segala bidang, termasuk dalam bidang kepegawaian. Komputer
memiliki tingkat kecepatan akurasi yang tinggi dalam pemrosesan data, maka
kebutuhan akan suatu informasi pada saat ini semakin meningkat. Dengan teknologi
komputer kita dapat melakukan pengolahan data yang meliputi penyimpanan data,
perhitungan, perbandingan, masukan dan keluaran data sebagai informasi yang
dibutuhkan dalam waktu yang cepat, tepat, dan akurat.
Banyak instansi-instansi penerintah, khususnya dalam pengolahan data seperti
absensi, panggajian, potongan, kenaikan pangkat dan pensiun masih menggunakan
cara manual, maksudnya walaupun pengerjaannya telah menggunakan teknologi
komputer namun data-data yang diolah msih belum terpusat dan tidak saling
terintegrasi atau belum saling berhubungan. Sehingga untuk melakukan perubahan,
pencarian dan pencetakan data haarus dilakukan pemeriksaan satu persatu terhadap
sistem pengarsipan pegawai, sistem absensi, sistem perhitungan gaji, sitem kenaikan
pangkat, dan sistem pengarsipan pensiun. Proses-proses itu adalah beberapa proses
yang saling berkaitan sehingga tidak perlu lagi untuk mengetik ulang data yang sama.
Suku Dinas Pemakaman merupakan dinas yang bergerak dalam bidang
permakaman, Salah satu kegiatan yang terdapat di Suku Dinas Pemakaman adalah
absensi pegawai, penilaian prestasi kerja, pengolahan data gaji, dan pembuatan
laporan-laporan yang terkait dengan kepegawaian. Di samping itu Sistem Informasi
Kepegawaian pada Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara perlu
menyediakan informasi bagi pegawai yang memproses tentang absensi, yaitu dengan
memenuhi kebutuhan informasi dari pegawai yang akan memproses penggajian.
Sistem informasi kepegawaian yang diterapkan di Suku Dinas Pemakaman
Kota Admin Jakarta Utara saat ini masih menggunakan proses yang mengacu
pada dokumen yang berupa berkas atau ser ing d ise but arsip dan belum memiliki
penyimpanan basis data yaitu melakukan pencatatan data absensi pegawai,
perhitungan gaji pegawai, potongan, laporan kenaikan pangkat dan pengarsipan
pensiun. Pencatatan absensi kedalam buku absensi pegawai.
Berdasarkan hasil wawancara, dijelaskan bahwa peningkatan pegawai di Suku
dinas pemakaman kota admin Jakarta utara, dibandingkan tahun 2009 ada 28 orang
pegawai hingga kini ada 37 orang pegawai. Secara signifikan peningkatan pegawai
mencapai 9 orang pegawai sampai tahun 2011. Dengan adanya peningkatan pegawai
Jakarta Utara memerlukan suatu sistem informasi yang dapat memberikan pelayanan
kepada pegawai baik dalam absensi,data gaji, maupun pensiun.
Adapun data-data pegawainya adalah sebagai berikut.
Table 1.1 Data pegawai
Jumlah Pegawai Golongan Pangkat
1 Orang IV A Ka. Suku Dinas
2 Orang III A Staf Seksi
4 Orang III B Kepala Seksi
2 Orang III C Kepala Seksi
9 Orang II A Staf Seksi
4 Orang II B Staf Subag
5 Orang II C Staf Seksi
1 Orang II D Staf seksi
Sumber : Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara
Dengan adanya hal tersebut maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang
dapat mempermudah pelayanan terhadap pegawai, dengan harapan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang di berikan oleh Suku Dinas Pemakaman Kota
Admin Jakarta Utara. Sistem Informasi Kepegawaian merupakan sistem yang dibuat
untuk mendata suatu kegiatan yang terjadi dalam proses kepagawaian.
Sehingga penulis membuat dan menyusun sistem ini dengan tujuan membantu
dalam mengontrol dan mendukung keseluruhan aktifitas dan kinerja sumber daya
manusia dengan harapan mempermudah perusahaan dalam memproses data pegawai,
Melihat latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk memilih penulisan
skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI SUKU
DINAS PEMAKAMAN KOTA ADMIN JAKARTA UTARA”
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah
Dari pengamatan yang dilakukan, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Proses absensi masih dilakukan secara manual, Sehingga dalam pembuatan
rekapitulasi absensinya memerlukan waktu yang cukup lama, karena harus dicatat
kedalam buku absensi.
2. Proses perhitungan gaji dan pembuatan rincian masih dilakukan dengan cara
merinci satu-persatu pegawai berdasarkan golongan dan jabatan yang memerlukan
waktu yang cukup lama dan perhitungannya pun terkadang tidak akurat.
3. Proses perubahan pangkat pegawai masih dilakukan secara manual, sehingga
memerlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan pembuatan Surat
Keputusan Kenaikan Pangkat.
4. Proses pensiun pegawai masih dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan
waktu yang lama dalam pembuatan Surat Keputusan Pensiun.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Informasi Kepegawaian yang berjalan pada Suku Dinas
2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Kepegawaian pada Suku Dinas
Pemakaman kota admin Jakarta utara.
3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Kepegawaian pada Suku Dinas
Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara.
4. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Kepegawaian pada Suku Dinas
Pemakaman kota admin Jakarta utara.
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud di lakukannya penelitian ini adalah untuk Membangun program aplikasi
kepegawaian yang dapat mempermudah semua pekerjaan yang berhubungan dengan
kepegawaian.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang sedang berjalan pada Suku Dinas
Pemakaman Kota Admin Jkarta Utara.
2. Untuk merancang dan membangun suatu Sistem Informasi Kepegawaian guna
membantu mempercepat informasi kepegawaian.
3. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi kepegawaian.
4. Untuk Mengimplementasikan sistem informasi kepegawaian yang telah dirancang
1.4.Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan
pertimbangan oleh pihak Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara untuk
mengadakan perbaikan dalam masalah yang berhubungan dengan sistem
penghitungan gaji karyawan.
1.4.2. Kegunaan Akademis
a. Bagi Penulis
Agar dapat menambah wawasan serta meningkatkan pengetahuan dalam sistem
informasi kepegawaian dan memahami teori yang didapat dari perkuliahan
kemudian diterapkan teori tersebut.
b. Bagi Peneliti
Kegunaan bagi peneliti, berguna untuk melatih kemampuan dan menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh di bidang ilmu manajemen informatika.
1.5. Batasan Masalah
1. Sistem informasi Kepegawaian di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin adalah
sebuah sistem yang berfungsi untuk mengatur semua laporan kepegawaian agar
lebih efektif.
2. Sistem informasi yang dibuat difokuskan pada proses Kepegawaian.
3. Laporan yang akan dibuat adalah laporan Kepegawaian.
4. Aplikasi yang dibangun memakai bahasa pemrograman Visual Basic, database
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara
yang berada di Jalan Yos Sudarso No.27 29 Jakarta Utara.
Penelitian dilakukan selama 5 bulan mulai dari bulan Agustus 2011 sampai Desember
2011, adapun kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan seperti terlihat pada Tabel
1.1 dibawah ini.
Tabel 1.2
Jadwal Penelitian
Aktivitas
Tahun 2011
Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penelitian dan Interview
Pengumpulan Data
Analisis Sistem Berjalan
Membangun prototyping
Evaluasi protoptyping
Pengkodean Sistem
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Definisi Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:2) dalam buku Analisis dan Desain
Sistem Informasi menyatakan ada dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem
yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur di definisikan
sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang
menerrangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya (Gerald. J., 1991). Penganut pendekatan elemen
adalah Davis (1985) yang mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling
berkaitan yang beroprasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar
sistem, penghubung, masukan, keluaran pengolahan dan sasaran atau tujuan.
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan
ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian haru dijaga dan dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran
dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan
e. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energy
yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi
yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
f. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
g. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahannya. Pengolahan yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai
sasaran maka sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan
keluaran yang dihasilkan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 6) dalam buku Analis dan Desain
dengan komponen lainnya. Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut
pandang seperti berikut ini :
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstrack system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah
sistem yang ada secara fisik.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh
manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem Tertentu (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat
diprediksi secara tepat. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic system) adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
d. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan
tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem terbuka adalah sistem yang
2.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Azhar Susanto (2004 : 37) yang dimaksud dengan informasi adalah
hasil dari pemprosesan data, akan tetapi tidak semua dari hasil pemprosesan data
tersebut bias menjadi informasi. Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang
memberikan arti dan manfaat.
2.2.1. Siklus Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi
penerimanya, dijelaskan bagaiman siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam
menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai
berikut.
Input (Data)
Proses (Pengolahan
Data)
Output (Informasi)
Gambar 2.1. Siklus Informasi
Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11)
2.2.2. Kualitas Informasi
Kualitas Informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai
a. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap
kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang.
b. Akurat (accuracy)
Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut
telah disampaikan, seluruh pesan telah benar/sesuai, serta pesan yang disampaikan
sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.
c. Tepat Waktu
Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang
dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
2.2.3. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat dinilai efektivitasnya.
Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.3. Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 13 ) dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem
yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi
2.4. Manfaat Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 14) dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi manfaatnya yaitu untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
2.5. Komponen Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 14) dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi, ada lima komponen dalam sistem informasi. Kelima
komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.
b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin
c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi
suatu proses pengolahan data.
DATA Software
(Perangkat Lunak) Hardware
(Peragkat Keras)
Procedures (prosedur)
People (Manusia)
Mesin Manusia
Gambar 2.2. Lima Komponen Sistem Informasi
2.6. Jaringan Komputer
2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi (2010 : 2) dalam buku Instalasi dan Konfigurasi
Jaringan Komputer, jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi
computer dan teknologi telekomunikasi.
2.6.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi (2010 : 2) dalam buku Instalasi dan Konfigurasi
Jaringan Komputer, mengatakan jaringan komputer memiliki skop dan luas jaringan
masing-masing. Dilihat dari sisi luas area network cakupan yang dimiliki, jaringan
computer dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Local Area Network (LAN)
LAN Merupakan jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik pribadi di
dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah dan biasanya berukuran sampai
beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk
pemakaian sumber daya bersama serta sarana untuk saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah sebuah jaringan menggunakan teknologi yang sama dengan LAN,
hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat
mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan antar sebuah kota
3. Wide Area Network (WAN)
WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang lebih luas, seringkali
mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN,
dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai.
4. Internet
Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda LAN, WAN,
atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling terkoneksi.
5. Jaringan Wireless
Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal
adalah kantor portable.
2.6.3. Topologi Jaringan
Menurut Dede Sopandi (2010 : 27) dalam buku Instalasi dan Konfigurasi
Jaringan Komputer. Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi
antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).
Gambar 2.3. Jenis-jenis Topologi Jaringan
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan
workstation-workstation di dalam LAN tersebut. Macam-macam topologi jaringan
fisik, antara lain :
1. Topologi Bus atau Linier
Topologi Linier Bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
penggunaan kabel Coaxxial menjamur. Topologi bus adalah jalur trasmisi dimana
signal diterima dan dikirimkan pada setiap alat/device yang tersambung pada garis
lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat
lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati
signal.
Gambar 2.4. Topologi Bus Network
Sumber : Dede Sopandi (2010 : 29)
2. Topologi Ring
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data disalurkan
sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini
Server
Gambar 2.5. Topologi Ring
Sumber : Dede Sopandi (2010 : 30)
3. Topologi Star Network
Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat karena kemudahan
untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Gambar 2.6. Topologi Star Network
Sumber : Dede Sopandi (2010 : 31)
4. Topoligi Tree
Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini merupakan
gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada yaitu topologi star,
Gambar 2.7. Topologi Tree
Sumber : Dede Sopandi (2010 : 32)
2.6.4. Pengertian Client/server
Menurut Fathansyah (2007 : 153-156) dalam buku Basis Data. Client-server
adalah arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. Dimana client dapat
melakukan proses sendiri, ketika client meminta data, server akan mengirimkan data
sesuai yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di client.
2.7. Perangkat lunak Pendukung
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem informasi kepegawaian,
2.7.1. Sekilas Tentang Visual Basic
Menurut Andi Sunyoto (2007 : 1) dalam buku Pemograman Database dengan
Visual Basic dan Microsoft SQL, Visual Basic adalah program untuk membuat
aplikasi Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Visual Basic menyediakan
tools untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit
baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan
sistem yang lebih besar.
“Visual” dalam hal ini merupakan bahasa pemrograman yang menyerahkan
berbagai macam desain dengan model GUI (Graphical User Interface). Hanya
dengan mengetikan sedikit kode program, anda sudah dapat menikmati program
dengan tampilan menarik.
“Basic” menunjukan bahasa pemrograman BASIC (Biginner All-Purpose
Symbolic Instruction Code). Visual basic dikembakan dari bahasa BASIC yang
ditambah ratusan perintah tambahan, function, keyword, dan banyak berhubungan
langsung dengan GUI Windows.
2.7.2. Sekilas Tentang SQL Server 2000
Menurut Andi Sunyoto (2007 : 125) dalam buku Pemograman Database
dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Microsoft SQL Server 2000 adalah salah
data dan kemudahan pengoprasian membuat DBMS (Database Manegement System)
menjadi pilihan pada database administrator.
Menurut Andi Sunyoto (2007 : 130) dalam buku Pemograman Database
dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, SQL adalah bahasa yang digunakan untuk
operasi database. Perintah-perintah dasar bahasa SQL ada yang standar, tapi banyak
pula yang tidak standar tergantung software DBMS (Database Manegement System)
yang digunakan. Dalam buku ini bahasa SQL yang dipakai dapat diterapkan pada
Microsoft Access dan Microsoft SQL Server.
2.8. Basis Data (Database)
Menurut fathansyah (2007 : 11) dalam buku teks Komputer Basis Data,
sebuah sistem basis data memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat
memiliki sejumlah objek berisi data ( seperti file/table, indeks, dan lain-lain).
Disamping berisi data, setiap basis data juga mengandug definisi struktur (baik untuk
basis data maupun objek-objeknya secara detail).
2.8.1. Sistem Pengolahan Basis Data
Menurut fathansyah (2007 : 11) dalam buku teks Komputer Basis Data,
pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung,
tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus. Perangkat lunak
inilah yang akan menentukan bagaimana data di organisasi, disimpan, diubah dan
2.9. Pegawai Negeri
Menurut H. Muchsin Prawiranegara, Drs. (2002 : 1) dalam buku Manajemen
Kepegawaian Indonesia, Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara republic
Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara
lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.10. Gaji
Menurut Prof. Dr. Velthzal Rival, M.B.A (2005 : 379) dalam buku
manajemen SDM untuk perusahaan. Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang
diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan
yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan pemberian gaji:
1. Ikatan kerja sama.
2. Kepuasan kerja.
3. Pengadaan efektif.
4. Motivasi.
5. Stabilitas karyawan.
6. Disiplin.
7. Pengaruh serikat buruh.
9. Pengaruh pemerintah.
2.11. Pangkat
Menurut H. Muchsin Prawiranegara, Drs. (2002 : 30) dalam buku Manajemen
Kepegawaian Indonesia, Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat
seseorang pegawai negeri sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan
kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
2.11.1. Kenaikan Pangkat
Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan
pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara.
Jenis-jenis kenaikan pangkat
1. Kenaikan pangkat regular
2. Kenaikan pangkat pilihan
3. Kenaikan pangkat anumerta
4. Kenaikan pangkat pengabdian
Menurut Drs.A.W.Widjaya (2000:44) dalam buku administrasi kepegawaian.
Kepangkatan adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seorang Pegawai Negeri
Hal yang harus diperhatikan sebagai dasar untuk menentukan jenjang pangkat
adalah berdasarkan pada sifat tugas, beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul
oleh pegawai/pejabat yang bersangkutan.
Table 2.1
Jenis tingkatan pangkat PNS
No Pangkat Golongan Ruang
1 Juru Muda I A
2 Juru Muda Tk.I I B
3 Juru I C
4 Juru Tk.I I D
5 Pengatur muda II A
6 Pengatur muda Tk.I II B
7 Pengatur II C
8 Pengatur Tk.I II D
9 Penata muda III A
10 Penata muda Tk.I III B
11 Penata III C
12 Penata Tk.I III D
13 Pembina IV A
14 Pembina Tk.I IV B
15 Pembina utama muda IV C
16 Pembina utama maya IV D
17 Pembina utama IV E
Sumber : Administrasi Kepegawaian (2000:44)
2.12. Golongan ruang PNS
Golongan ruang yang ditetapkan untuk pengangkatan sebagai calon pegawai negeri
1. Golongan ruang I/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki
dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Dasar/yang
setingkat.
2. Golongan I/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan
menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah SLTP/yang setingkat.
3. Golongan II/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan
menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah SMA/Diploma I/yang setingkat.
4. Golongan II/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan
menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah guru pendidikan luar
biasa/Diploma II.
5. Golongan II/ bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan
menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar Sarjana muda, akademi/Diploma III.
6. Golongan III/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan
menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar SI/Diploma IV
7. Golongan III/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan
menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar Dokter, apoteker, dan yang setara
megister (S2)/Ijazah spesialis I
8. Golongan III/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan
2.13. Pensiun
Menurut H. Muchsin Prawiranegara, Drs. (2002 : 126) dalam buku
Manajemen Kepegawaian Indonesia, Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai
balas jasa terhadap pegawai negeri sipil yang telah bertahun-tahun mengabdikan
dirinya kepada Negara.
Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS berhak menerima
pensiun pegawai, jikalau ia pada saat pemberhentiannya sebagai PNS:
1. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan mempunyai masa kerja
untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun.
2. Oleh badan atau pejabat yang ditunjuk oleh departemen kesehatan berdasarkan
peraturan tentang pengujian kesehatan PNS, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi
dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani/rohani yang disebabkan oleh
dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.
3. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dan oleh badan atau pejabat
yang ditunjuk oleh departemen kesehatan berdasarkan peraturan tentang pengujian
kesehatan PNS, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga
karena keadaan jasmani/rohani yang tidak disebabkan oleh dan karena ia
2.14. Arsip Kepegawaian
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA (2009 : 366) dalam buku
Manajemen Sumber Daya Manusia. Arsip kepegawaian perlu dicatat bahwa betapa
pun komprehensifnya suatu kuesioner, tidak semua informasi dapat digali dengan
menggunakan teknik itu. Kenyataan inilah yang mendorong peneliti untuk
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data lainnya. Salah satu diantaranya ialah
dengan mempelajari dokumen kepegawaian, apabila dokumen kepegawaian dikelola
dengan baik, sebagai informasi dapat digali dari dalamnya seperti keselamatan kerja,
kondisi kesehatan para karyawan, jenis, bentuk dan intensitas keluhan, pengupahan
dan penggajian, tingkat kemangkiran, tingkat perpindahan, hasil berbagai tes yang
pernah diselenggarakan, mutasi kepegawaian, hasil pendidikan dan pelatihan serta
hubungan industrial. Mungkin juga berbagai aspek kepegawaian lainnya yang
terdapat dalam arsip kepegawaian.
2.15. Penilaian Pekerjaan
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA (2009 : 258) dalam buku
Manajemen Sumber Daya Manusia. Peniilaian pekerjaan adalah prosedur yang
sistematiik untuk menentukan nilai relative dari berbagai pekerjaan dalam suatu
organisasi. Tujuannya adalah untuk menentukan pekerjaan mana yang dibayar lebih
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilaksanakan pada Suku Dinas Pemakaman Kota Admin
Jakarta Utara. Yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso No.27-29 Jakarta Utara.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Kebaradaan Taman Pemakaman Umum (TPU) di DKI Jakarta yang ada
sekarang ini tidak terlepas dari perkembangan yang sudah berlangsung sejak lama
pemerintahan kolonial Belanda sejak dahulu hingga saat ini. Hal yang demikian
tampak jelas terlihat pada status tempat-tempat pemakaman yang ada di wilayah DKI
Jakarta, seperti penggunaan lahan dan juga bentuk pemakaman yang berbeda-beda
pada setiap lokasi pemakaman.
Melihat kondisi lahan dan bentuk pemakaman yang berbeda-beda pada setiap
lokasi pemakaman di wilayah DKI Jakarta tersebut menyiratkan bahwa lokasi
pemakaman di wilayah DKI Jakarta eksklusif (angker). Untuk menata dan mengelola
tempat-tempat pemakaman yang demikian di samping untuk menghilangkan kesan
diskriminatif masyarakat Ibukota Jakarta dalam hal penyediaan fasilitas tempat
pemakaman serta memudahkan langkah-langkah penerbitan pengelolaan lokasi dan
pelayanan kepada masyarakat, pemerintah DKI Jakarta telah membentuk suatu
organisasi yaitu Dinas Pemakaman yang khusus menangani permasalahan
peraturan daerah yang di awali dengan peraturan daerah nomor 2 tahun 1973 tentang
pemakaman di wilayah DKI Jakarta yang kemudian diadakan perubahan materi
dengan perda 1976 dan yang terakhir sebagai upaya penyesuaian perkembangan
masyarakat dan pembangunan kota Jakarta ditetapkan Perda Nomor 2 tahun 1992
tentang Pemakaman Umum dalam wilayah DKI Jakarta.
Sebagaimana pembentukan Dinas Tata Pemakaman Umum DKI Jakarta yang
pada awalnya merupakan salah satu urusan pada Dinas Pemakaman Umum DKI
Jakarta dengan urusan perkuburan yang kemudian mengikuti pesatnya perkembangan
kota berubah menjadi Dinas Pemakaman DKI Jakarta (Perda Nomor 3 Tahun 1993),
selanjutnya mengikuti tuntutan pengembangan tugas pokok dan fungsi Dinas,
organisasi tersebut kembali di ubah menjadi Dinas Tata Pemakaman Umum DKI
Jakarta dengan ditetapkannya Perda Nomor 3 Tahun 1995 tentang Struktur
Organisasi Dinas Tata Pemakaman dalam Perda Nomor 3 Tahun 1995 tersebut pada
bab II pasal 3 disebutkan bahwa:
“Dinas Tata Pemakaman Umum mempunyai tugas menyelenggarakan
kegiatan pelayanan pemakaman dan penataan taman pemakaman umum sesuai
dengan kebutuhan dari perkembangan kota yang terencana sehingga menunjang
terwujud nya kota yang indah, tertib dan teratur.”
Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa dengan tugas pokok nya untuk
menyelenggarakan kegiatan pelayanan pemakaman, dan penataan taman
pemakaman umum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kota, maka
kota yang indah, tertib, teratur dan sesuai dengan planolog tata kota DKI Jakarta
1985-2005.
Sesuai dengan perkembangan keadaan sebagaimana tempat pemakaman
lazinnya, maka tempat pemakaman yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Khusus
Ibukota Jakarta juga terbuka untuk umum, yaitu untuk siapapun yang meninggal
dunia di wilayah ini dapat di makamkan, tanpa di bedakan kebangsaan dan tingkat
social dari orang yang meninggal dunia, dengan tetap memperhatikan keyakinan
agamanya masing-masing.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Uatara mempunyai visi dan
misi untuk memajukan kinerja para pegawai. Visi dan Misi di Suku Dinas
Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara adalah sebagai berikut :
Visi :
Mewujudkan tertatanya RTH dan keindahan kota serta kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan pemakaman di Jakarta.
Misi:
Memberikan pelayanan yang baik, mendorong para pegawai agar semangat
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari Suku Dinas Pemakaman Kota Admin
Jakarta Utara perlu menyusun struktur organisasi, karena adanya struktur organisasi
dapat membantu perusahaan untuk melakukan penetapan pembagian kerja.
Seksi Angkutan Jenazah
Seksi Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Seksi Taman Pemakaman Umun Areal I
Seksi Taman Pemakaman Umum Areal II Sub Bagian Tata
Usaha Kepala Suku Dinas
Pemakaman DKI Jakarta
Bag. Kepegawaian Bag Keuangan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Suku Dinas Pemakaman
Kota Admin Jakarta Utara
3.1.4. Deskripsi Pekerjaan
Uraian tugas dari masing-masing posisi jabatan sebagai berikut:
1. Kepala suku Dinas Pemakaman
Bertanggung jawab secara teknis dan administrasi kepada kepala dinas dan secara
taktis operasional kepada Walikota Administrasi yang bersangkutan.
2. Sub Bagian Tata Usaha
Melaksanakan penyusunan rencana anggaran, penyusunan dan pertanggung
jawaban keuangan.
3. Seksi Angkutan Jenazah
a. Merencanakan kesiapan petugas, kendaraan, angkutan jenazah dan
kelengkapannya.
b. Melaksanakan angkutan jenazah di dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta.
c. Mengurus perawatandan pemeliharaan kendaraan angkutan jenazah.
4. Seksi Pengelolaan Sarana dan Prasarana
a. Menyusun rencana kerja seksi.
b. Merencanakan kegiatan pembangunan, penataan, pemeliharaan sarana dan
prasarana pemakaman.
5. Seksi Taman Pemakaman Umum Areal I
a. Melaksanakan perpetakan tanah makam sesuai perencanaan yang di tetapkan.
b. Menyadiakan lokasi makam khusus dan makam golongan tidak mampu.
a. Membantu pendistribusian formulir izin.
b. Melaksanakan pembangunan, penataan dan pemeliharaan sarana makam berupa
patok blok makam dan plaketisasi.
3.2. Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran.
3.2.1. Desain Penelitian
Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed.(2002 : 139) Dalam buku
pengantar penelitian ilmiah. Metode deskriptif ialah menurunkan dan menafsirkan
data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan,
pandangan, sikap yang menangkap, sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul,
kecandrungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya.
Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpylan dan
penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu. Karena
itulah maka dapat terjadi penyelidikan deskriptif membandingkan persamaan dan
3.2.2. Jenis dan Metode pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelititan ini yaitu dengan
mengumpulkan data yang kemudian dianalisis dan memaparkan hasil analisis. Jenis
data yang digunakan ada dua yaitu data primer dan sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli. Sumber
asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut diperoleh, yaitu
dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan mencatat.
1. Observasi
Metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian secara langsung ke
Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara dengan tujuan untuk
mengamati dan mendapatkan data dan informasi terhadap kegiatan-kegiatan yang
akan diteliti. Misalnya mengamati bagian kepegawaian pada saat menerima
pegawai.
2. Wawancara
Wawancara adalah Tekhnik pengumpulan data atau informasi dari informan
dengan responden (sumber data) yang di lakukan dengan cara tanya jawab sepihak
tetapi sistematis atas dasar tujuan penelitian yang hendak di capai. Misalnya tanya
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan
teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.
Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh
data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi. Misalnya
pengertian dasar tentang sistem, pengertian tentang informasi, tentang Data Absensi,
tentang data gaji dan sebagainya.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang
dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama
pembuatan sistem antara lain, metode pendekatan sistem dan pengembangan sistem.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem terdapat dua kelompok metode pendekatan yaitu
metode pendekatan terstruktur. Pada pendekatan sistem ini terdapat alat bantu. Alat
bantu yang digunakan yaitu seperti Flowmap, Diagram Kontek, Data Flow Diagram
(DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi dan Entiti Relationship Diagram
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini yaitu menggunakan
metode prototyping.
Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.
Pelanggan dan pengembang bertemu dan mengidentifikasikan obyektif yang
keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui,
dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian
dilakukan perancangan kilat.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan atau yang sering disebut peralatan yang
dipakai dalam pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam desain
dan peralatan analisis. Beberapa alat bantu analisis dan perancangan yang akan
dijelaskan pada sub bab berikut diantaranya adalah diagram alir (flow map), diagram
konteks, data flow diagram (DFD), kamus data dan perancangan basis data yang
meliputi normalisasi dan tabel relasi.
1. Flow map
Flow map adalah diagram yang menunjukan aliran data yang berupa formulir,
ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau yang beredar dalam
2. Diagram Konteks
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64) dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi. Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.diagram konteks merupakan
level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output
dari sistem.
3. Data Flow Diagram
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64) dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi. DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan
diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai
bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
4. Kamus Data
Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog
fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem adapat mendefinisikan data yang
mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan
sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data
yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang
5.Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah menciptakan atau merancang kumpulan data
yang terhubung dan tersimpan secara bersama-sama. Dalam perancangan basis data
ini akan dibahas mengenai Normalisasi, ERD, Struktur file, Tabel relasi.
a. Normalisasi
Menurut Fathansyah (2007:39-68). Normalisasi merupakan cara pendekatan lain
dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak secara langsung
berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan
kriteria satndar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
Adapun bentuk umm yang digunakan dalam proses normalisasi adalah sebagai
berikut :
1. Bentuk normal kesatu (1NF)
Bentuk normal tahap pertama terpenuhi jika sebuah table tidak memiliki atribut
bernilai banyak (Multivalued Attribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain
nilai yang sama.
2. Bentuk normal kedua (2NF)
Bentuk normal tahap ke dua terpenuhi jika pada sebuah table, semua atribut yang
tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada
key primer secara utuh. Sebuah table dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika
ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari key
3. Bentuk normal ketiga (3NF)
Bentuk normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuknormal
kedua, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif
b. Tabel Relasi
Relasi Tabel adalah relasi yang menunjukan di antara sejumlah entitas yang
berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
Contoh tabel relasi pembelian:
Nim
Gambar 3.3. Tabel Relasi
Sumber : Fathansyah (2007)
6. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis
data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada
tiga simbol yang digunakan, yaitu :
a. Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi
untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.
c. Hubungan atau Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda. Relasi dapat dibedakan sebagai berikut : (Fathansyah, 2007 : 72)
1. Relasi Satu ke Satu (one to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B, dan begitu sebaliknya setiap himpuan entitas B berhubungan
dengan paling banyak dengan satu himpunan entitas A.
Contoh :
Dosen 1 Mengepalai 1 Jurusan
nama_dosen alamat_dosen nama_dosen kode_jur kode_jur nama_jur
Gambar 3.6. Relasi satu ke satu
(Sumber : Fathansyah, 2007 : 80)
2. Relasi Satu ke Banyak (One to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas A.
Contoh :
Dosen 1 mengajar N kuliah
nama_dosen alamat_dosen nama_dosen kode_jur kode_jur nama_jur
waktu tempat SKS Semester
Gambar 3.7. Relasi satu ke banyak
(Sumber : Fathansyah, 2007 : 81)
3. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana
setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas A
Contoh :
mahasiswa N mempelajari N kuliah
nim alamat_mhs nim kode_kul kode_jur nama_jur
Indeks_nilai SKS Semester Nama_mhs
Tgl_lahir
Gambar 3.8. Relasi banyak ke banyak
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk
mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box
merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat
lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian
keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan Interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi
Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak,
tidak seperti pengujian White-Box yang dilakukan di awal pembuatan. Hal tersebut
dikarenakan pengujia black-box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui proses dalam sebuah sistem yang
sedang dijalankan Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara. Proses analisis
sistem dibutuhkan untuk mendefinisikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis Dokumen bertujuan untuk mengetahui spesifikasi Informasi yang ada
dalam sistem yang dipakai untuk dokumen.
1. Nama Dokumen : Daftar Hadir Kerja
Fungsi : Untuk mengetahui daftar hadir kerja harian pegawai.
Sumber : Kepegawaian
Struktur Data : NIP, Nama, Jabatan/Golongan
.
2. Nama Dokumen : Rekap Daftar Hadir Kerja
Sumber : Kepegawaian
Fungsi : Untuk Mengetahui Rekap Daftar Hadir Kerja Pegawai
3. Nama Dokumen : Surat Pengajuan Kenaikan Pangkat
Sumber : Kepegawaian
Fungsi : Untuk Mengetahui mengetahui surat pengajuan
kenaikan pagawai
Struktur Data : NIP, Nama, Gol_lama, Gol_Baru, Tgl_SKP.
4. Nama Dokumen : Surat Keputusan Kenaikan Pangkat
Sumber : Kepegawaian
Fungsi : Untuk mengetahui surat keputusan yang memutuskan
bahwa seseorang itu telah naik pangkat.
Struktur Data : No_Urut, Nama, Tempat_Tanggal_Lahir, NIP,
Pendidikan, Pangkat_Lama, Jabatan, Unit_Kerja.
5. Nama Dokumen : Daftar Penghasilan
Sumber : Bagian Keuangan
Fungsi : Untuk mengetahui data acuan gaji pegawai.
Sumber Data : Unit_Organisasi, Nama, NIP, Golongan,
Jumlah_tunjangan_TKD, Pot_Absensi, Jumlah_PPH,
Jumlah_Semua.
6. Nama Dokumen : Surat Keterangan Penghasilan
Fungsi : Untuk mengetahui bukti pengambilan gaji pegawai
yang diterima.
Sumber Data : Nip, Nama, Jenis_Kelamin, Tempat_Lahir, Tgl,Lahir,
Jabatan, Golongan, Tahun_Masuk. .
7. Nama Dokumen : Surat Usulan Pensiun
Sumber : Bagian Kepegawaian
Fungsi : Untuk mengetahui surat Usulan pensiun pegawai
Sumber Data : Nama, NIP, Golongan, Jabatan, Gaji, TKD.
8. Nama Dokumen : DPCP (Data Perorangan Calon Penerima Pensiun)
Sumber : Bagian Kepegawaian
Fungsi : Untuk mengetaui siapa saja yang akan pensiun
Sumber Data : Nama, NIP, Tempat_Tanggal_Lahir, Jabatan,
Pangkat, Gajipokokterakhir, Masa_Kerja_Golongan,
Masa_Kerja_Pensiun, Masa Kerja Sebelum Diangkat,
Pendidikan, Mulai Masuk PNS.
9. Nama Dokumen : Surat Keputusan Pensiun
Sumber : Bagian Kepegawaian
Sumber Data : Nama, NIP, Tanggal_Lahir, Unit_Kerja,
pangkat_Lama, Pangkat_Baru, Masa_Kerja_Golongan,
Gapok_Lama, Gapok_Baru, Msa_Kerja_Pensiun,
Berhenti_Akhir_Bulan, Pensiun_TMT, Pensiun_pokok.
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan
1. Prosedur absensi yang berjalan
1. Pegawai mengisi absensi yang tersedia dibagian tata usaha
2. Data absensi yang ada di tata usaha di berikan kebagian kepegawaian
3. Bagian kepegawaian merekap data absensi 2 rangkap
4. Data absensi yang sudah direkap diberikan ke kepala dinas
5. Kepala dinas menandatangani rekap absensi
6. Rekap absensi yang sudah ditandatangani di berikan ke bagian kepegawaian untuk
diarsipkan
2. Prosedur penggajian yang berjalan
1. Bagian kepegawaian menyerahkan data pegawai dibagian keuangan.
2. Bagian keuangan akan membuat laporan gaji pegawai yang akan di serahkan ke
bank DKI lalu dihitung besarnya gaji yang akan diterima.
3. Pihak Bank DKI akan memberikan gaji pegawai melalui rekening masing-masing
pegawai pada setiap bulan dengan jabatannya beserta dengan tunjangannya.
5. Bagian keuangan akan membuat laporan penggajian pegawai untuk diarsipkan dan
akan diserahkan pada kepala dinas.
3. Prosedur kenaikan pangkat yang berjalan
1. Pegawai memberikan persyaratan kenaikan pangkat seperti izasah, Surat
Keputusan Capeg (80%), SK 100%, artu keluarga, akta anak, surat nikah ke
bagian kepegawaian
2. Bagian kepegawaian akan memeriksa persyaratan jika lengkap, akan dibuatkan
laporan pengajuan kenaikan pangkat kepada kepala dinas, tetapi jika tidak
lengkap, maka akan dikembalikan lagi kepada pegawai.
3. bagian kepegawaian akan menerima surat keputusan kenaikan pangkat pegawai
dari dinas
4. bagian kepegawaian mancatat data kenaikan pangkat pegawai dan memberikan
surat keputusan yang sah kepada kapala dinas dan bagian keuangan sebagai bukti
kenaikan pangkat.
4. Prosedur pensiun yang berjalan
1. Pegawai memberikan persyarata pensiun seperti pas foto 4X6, DPCP, SK pangkat
Terakhir, SK Capeg (80%), SK 100%, surat keterangan hukuman disiplin, kartu
keluarga, akta anak, surat nikah kepada bagian Kepegawaian.
2. Bagian Kepegawaian akan memeriksa data pegawai yang akan mengajukan
3. Bagian Kepegawaian akan mengverifikasi pengajuan pensiun tersebut apabila
memenuhi kriteria yang ditentukan maka bagian Kepegawaian akan membuat
surat usulan permintaan pensiun dan apabila tidak memenuhi maka formulir
pengajuan akan dikembalikan ke pegawai.
4. Bagian Kepegawaian menyerahkan surat usulan permintaan pensiun untuk
disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Dinas.
5. Bagian Kepegawaian menerima surat keputusan pensiun pegawai Kepala Dinas.
6. Bagian Kepegawaian membuatkan laporan pensiun pegawai untuk diserahkan
kepada Kepala Dinas, dan Bagian Keuangan.
7. Bagian Kepegawaian memberikan Surat Keputusan Pensiun dari kepala dinas
kepada pegawai sebagai bukti telah pensiun.
4.1.2.1. Flow Map
Suatu flowmap digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara
bagian-bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir. Adapun Flow
Map yang berjalan di Suku Dinas Pemakaman Kota Admin Jakarta Utara yaitu
Daftar hadir kerja
Pegawai Tata Usaha Kepegawaian Kepala Dinas
Daftar hadir kerja
Mengisi daftar hadir
kerja
Membuat rekap daftar hadir kerja
Keterangan : 1. A = Daftar Hadir Kerja Isi 2. B = Rekap Daftar Hadir Kerja Sah
Daftar hadir kerja isi
Rekap daftar hadir kerja
Flow Map Absensi Berjalan
B Daftar hadir kerja
isi Daftar hadir kerja
isi
Menandatangani rekap daftar hadir
kerja
Rekap daftar hadir kerja sah
Rekap daftar hadir kerja
Rekap rekap hadir kerja sah A
Rekap Daftar hadir kerja sah
Pegawai Bagian Keuangan
Rekap Daftar hadir kerja sah
Menghitung dan membuat listing gaji
pegawai
E
Keterangan :
1. C = Surat Keteranagn Penghasilan 2. D = Bukti Transaksi Transfer
3. E = Laporan Penggajian
Flow Map Penggajian Berjalan
B
penghasilan C Surat