• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Pemantau Curah Hujan, Suhu Dan Kelembaban Udara Dilengkapi Perekam Database.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Pemantau Curah Hujan, Suhu Dan Kelembaban Udara Dilengkapi Perekam Database."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Koaferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali23-25 Pebruari 2012

No

Makalah

z 027

RANCANG BANGT]N

PEMANTAU CURAH

TIUJAI{,

ST]HU

DAN

KELEMBABAN

UDARA

DILENGKAPI

PEREKAM DATABASE

Syahrul

',

Gelar Umbara2

4 Jurucm ?etildk'Komprter;

f,'zMt"as

TeMk

fran Ifmu

Komprfer,

Uuiversitar Komgruter Indonesia Jl. Dipatiukut' No.l

l2

- 116, Bandung 40132

Telepon (022) 2504119, 2503371,2506634, Fax (022) 2533754

E -mai I : syahru I _sy I @yahoo. com

Abstrak

Pada tulisan

ini

dipaparkan teotang hasil rancang bangun sebuah alat yang

dapat

curah hujatr, suhu

dar

kelcrnbaban

fingkffigffir.

Sebagai sensui- pengukur' fiu"dh

hujafi

dilafuftanr

peranuffgffi

berdrsarkar metode/model ranguage tipe tiping bucket. Sedangafi suhu dan kelembaban digunakan so/id state sensor SHTI1. Sensor SHTI

I

memiliki beberapa keuntungan diantaranya hanya membutuhkan dua buah sinyal untuk bekerja, keluaran hasil pengukuran sudah berupa data digital, ukurannya kecil dan stabil unhrk waktu yang lama. Alat yang dibuat terdiri atas dua bagian yakni bagian akuisisi data yang menggunakan pcmro$es single chip computel (mikrokonroler') selaqlutaya

dis€hrt

pergiria?

dan

begiaft

ke#a

adalah pernrst€s aokaligus penyimpamn informasi database selanjutrya disebut penerima (komputer PC). Arah komunikasi antara bagian pengirim dan penerima bersifat satu arah saja. Secara periodik pengukuran data kondisi lingkungan dilakukan

di

bagian pengirim dan dikirimkan ke bagian penerima. Pada bagian penerima data PC (Personal Computer)

di

mana setiap data dapat ditampilkan dan disimpan pada sebuah file. Mikrokonholer yang digunakan untuk mergontrol kerje bagiaa peagiria adal*h ATMega32. Fu:rgsi *tama ATMega32 di peagirim adalah melakukan p€lluosesen data-clata yang berasal dari sensor yang ada, serta melalqrkan pengonholan dan komunikasi deugan komputer PC sebagai pemoroses akhir rurtuk ke,perluan perekam pada database yang telah disiapkan. Instrumm

ini

dapat mengukur curah hujan, suhu dau kelembaban udara di lingkungan sekitar dalam detik, menit dan jam selain itu juga dapat menampilkan gratil< history dan merekam data curah hujan, suhu dan kelembaban selama

24

jam

meogguuaka:x dcta&a-se SQL Servet yrug fiak-qes &ruggnnakan xaJtutare- Barlaad DeJpU 7

-Kata

Kunti:

curah hujan, suhu, kelembaban, mikvokantraler, komputer PC

I.

Pendahuluan

Pemantau cuaca lingkungan merupakan salah

safuh

instrumen

yang

sangat penting

untuk keperluan berbagai

hal,

misalnya untuk pertanian, keselamatan penerbangan

dan

pelayaran, unfuk

antisipasi bencana

alam

banjir&ekeringan datr sebagainya. Karena

ifu

dibutuhkan pefiIantau cuaca lingkungan yang selain handal, juga yang harganya

lebih

ekonomis/murah. Saat

itri

pada umumnya sistem instrumentasi masih banyak yang berasal dari produk

lau

(import) sehinsga kemandirian bangsa belum dapat berdiri tegak.

Pengguoaan alat ukur atau sistem instrumentasi

yang

digunakan misalnya

oleh

lembaga

BMKG

salah saturya adalah

purpkur

ataa pymanlau rrorah hujan.

Dari

hasil surrrey lapangan dan wawancara dengan pihak terkait, terdapat fakta bahwa alat ukur

yang

ada memang sebagian masih menggunakan

produk luar

sehingga

pemeliharaarurya

{maintanance)

juga

terhambat. Karena

itu

maka

timbul

ide/gagasau

untuk

melakukan penelitian rancang bangun sistem pe?fidntau caacd lingkungan

dengan pengukuran

curah

hujan, suhu

dan kelembaban udara dilenglcapi perekam database.

Sistem pemantau cuaca

yang

direncanakan adalah sebuah sistem yang selain dapat mengukur curah hujan,

juga

sekaligus

dapat

murgukur suhu dan kelembaban detrgan caxa mergumpulkan dan menyimpan data cutah hujan dalam satuan mm2 dan waktu pencatatan harian (menit,

jam, hari,

bulan, tahun).

Informasi

tersebut secara otomatis akan dikkimkan dari lokasiflingkungan ke komputer pusal untuk perekaman d atab as e.

2-

MetrdePenelitiar

Permasalahan yang

diteliti

adalah bagaimana merancang bangun sebuah sistem pefiratrtau cuaca

lingkungaa.

Pemantau

cuaca

lingkungan

yang
(2)

dimasud adalah

sebuah

alat ukur

yang

akan nreagukw tingkat curah hujan, suhu dankelembaban udara yang dilengkapi dengan perekam database.

Konsep/metode

yaltg

digunakan

utrtuk merealisasikan pekerjaan tersebut adalah dengan metode perancangan

serta

keterampilan

kkill)

wembaxgua sistew yaag dima!*ad.

Dapatkah dirancang

dan

dibangun sebuah

sistern pemantau

cuaca

lingkungan

dengan pengukuran

curah hujan, suhu

dan

kelembaban

udara dilengkapi perekam database?

Tujuan yanC

ingin

dicapai adalah uerauc€Eg

dan

membatrgun

sebuah

model

yang

dapat.

diterapkan untuk pengukuran curah hujan, suhu dan kelembaban udara di linglcungan sekitar dalarn detik, menit dan jam:

r

Dapat mengukur. menampilkan grafrk history dan merekam data curah hujan selama 24 jam.

.

Dapat menguku, menampilkan graftk history dan merekam data suhu udara selama 24 jam.

r

Dapat mengukur, menampilkan grafrk history dan merekam data kelembaban udara selama 24 jam.

.

Dapat

mengunduh

{download)

data

yang berada

di

memori

logger

sesuu

kapasitas memori yang disediakan dt logger.

Luaran yang diharapkan adalah sebuah produk

dalam bentuk prototipe

unfuk

mengukur curah

hujan,

suhu

dan

kelernbaban

udara

unnrk

pefl vlrltauan cuaca lingkungan.

3.

Ilasil

dan Pembahasan

Pada bagian

ini

dibahas realisasi

dan

hasil pengujian sistem. Realisasi sistem dilakukan dengan menggabungkan semua sub-modul hasil rancangan

yang

tel*h

dihahas

di

atas. Pengqiian dilakukan berdasarkan prosedur

yang

sudah baku, misalnya dilakukan pengukuran atau uji-coba terhadap

modul-mudul yang

terpisah (sub-modul).

Baru

setelah

semua sub-modul sudah sesuai dengan

yang diharapkan maka dilakukanlah interkoteksi aatara

sub-modul

lainnya yang pada akhirnya

akan membentuk sistem yang l"ngkap

3.1

Rancangan Hardware Slstem

Rancangan hardware sistem

yang

dihasilkan ditunjukkan pada Gambar I

-Pada sistem

ini

menggunakan sensor Curah

Hujan

yang kami desain sedemikian rupa sehinega

lebih

ekonomis,

sedangkan

sensor

suhu

dan kelembaban menggunakan

solid

state

sensor

SHTll.

Sensor-sensor tersebut akan bekerja untuk

mengukur

fingginya

cwah

hujau,

suhu

dan [image:2.612.329.538.79.197.2] [image:2.612.329.527.454.577.2]

kelembaban,

selanjutrya mikrokonfroler

akan mengolah data hasil pengukuran. Data inilah yang akan

di

kirimkan secan:a serial melalui Max232 ke komputer PC.

Gambar 1. Diagram Blok Hardlvare Sistom Keterangan Gambar 1:

r

Mikrokontroler: Menerima data Curah hujan,

suhu

dan

kelembaban

dilanjutkan

dengan pengirimaa

data

ke PC.

.

Sensor curah hujan: Mengukur curah hujan.

e

SHT1

l:

Mengukur suhu dan kelembaban.

o

lldax232. interface

mikrokontoler

ATmega32 detrgan komputer PC.

A.

Transducer/sensor curah

huian

Sensor curah hqian yang dirancang mengacu berdasarkan metode/model ranguage

tipe

liping bucket. Pada raucangan

ini

digunakan push button sebagai transduser urltuk proses clicfoag pulsakerika

tabung

penampung

curah hujan telah

penuh. Penggunaan

push button

sebagai

clicking

selain sederhana dan tetap handal

juga

lebih

ekonomis. Gambar

hasil

rancang bangun transduser/sensor

curah hujan yang

dimaksud ditunjukkan

pada Gantbar2.

Gambar 2. Fancangan seusor curah hujan Keterangan Gartbar 2:

.

Transducer

Menggunakan

limitswitch

yang

dicantolkan pada sensor, sehingga

bila

sensor bergerak karena

terisi

air

hujan

akan

menyebabkau sensor terjungkit daa Swith akatr tertekan.

r

Sensor

Fuugsinya adalah menangkar air hujan dengan cara menamplmg

air

hujan hingga memenuhi

nilai

tertentu (0,2

rmr

atau 0,5 mm).

Bila

air
(3)

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012

hujan telah

memenuhi

nilai

tersebut maka

sensor

akaa

terjungkit

Setiap

kali

terjungkit/tipping

akan

membenhrk pulsa/ signal kotak. Pulsa inilah yang nantinya akan

dihitulg/

dikonversi. Sensor

ini

dibuat

dari pipa paralon berdiameter

+

I

Inci,

dilengkapi dsngao

tiang

peay+ngga

yarrg dibuat

dari

akrilik.

Ukuran keseluruhan sensor

ini

dapat dilihat pada lampiran D.

r

TerminaV Konektor

Keluaran

transducer dihubungkan melalui konektor

ini.

Signal keluaratr yang diperoleh lewat konektor ini berupa pulsa.

B.

Sensor Suhu dan

Kelembaban

Sensor suhu dat kelembalran yang digunakan adalah tipe SHT11 buatan SENSIRION yang mengguaakan sistem komunikasi secara serrol. Seusor

ini

dipilih

karena dimensi,

tingkat

akurasi

dan

output pengukurannya

yang

berupa

fulty

digilal

logic seperti terlihatpada Gambar 3. [image:3.612.332.526.84.208.2] [image:3.612.355.497.249.340.2] [image:3.612.127.281.332.394.2] [image:3.612.389.485.487.641.2]

?$Bpcr6te M ksridity &fo I s{$rs!f

Gambar

3.

Sensor Suhu dan Kelembaban SHTI

t

C.

MikrokontrolerATlVlega32

Pada perancangan sistem

ini,

mikrokontroler digunakan pengolah

data

informasi

dari

sensor sensor Curah

lrujan dan

SHT1

1.

Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMega32 yang merupakan mi-krokonh'oler

yang memiliki

32 KiloBye

flash

memori

untuk

menyimpan

program.

Kapasistas SRAM sebesar

2

KiloByte. Selain

itu,

ATMega32

memiliki

32

jalw llO

Programrnable, dua buah Timer/Counter 16

bit" tujuh

sumber Intorupsi dan kanal Pr o g' ammab I e s eri al.

Pada

Tabel

1

diberikan

penggunaan port ATmega32

yang

masing-masing nama

port

dan fungsinya diberikan.

Tabel 1. Penggunaan Pin-Pin ATMega32

Gambar 4. Rangkaian Minimum ATMega32

Gambar 5. Gambar Fisik Hasil Rancangan Sistem

3.2

Rancangan Perangkat Lunak Sistem

Untuk

kepentingan pemantauan

dan pencatatran, maka

alat

ini

dapat dihubungkan ke komputer

untuk

difungsikan sebagai d.ata logger. Karena alat

ini

r{ngaq maka peletakau alat (untuk diletakan sebagai

data

logger) dapat ditempatkan dimana saja, selama kabel antara alat dengan PC

tetap

tsrhubung.

PC

dapat

menampilkan hasil pengukuran baik secara grafik atau angka.

Gambar 6. Diagrarr

Alir

Sistem Secara Umum Diagram

alir

unhrk pembacaan sensor suhu dan pemrosesannya diberikan pada Gambar 7.

a

Nama Port

Nomor Pin

Nama

Pin Fungsi

Port A JJ PA,7 puise

14 rl\. o pulse

PortB PB.O Clock SHTI I

2 PB.I input Data SHT I I

Port D

t4 PD.O TTLinl

l6 PD.2 TTLin2

t2 PD-I TTLoutl

(4)
[image:4.612.134.268.78.206.2] [image:4.612.145.281.351.593.2] [image:4.612.330.502.425.683.2]

Gambar 7. Diagram

Alit

Pemrosesan Curah Hujan Penjelasan diagram alir pada Gambar 7:

l.

Proses

yang

pertama

kali

dilalrukan adalah inisialisasi curah hujan = 0.

2.

Menunggu selama Pind.3 berlogika 1,

jika

ya maka melakukan langkah nomor 3.

3.

Curah

hujan

ditambahkan

sebanyak

I

kemudian kembali ke langkah nomor 2.

Diagram

alir

untuk

pembacaan sensor suhu dan pefi[osesannya diberikan pada Gambar 8.

Gambar 8. Diagram ,A,lk Pemrosesan Suhu Penjelasan diagram alir pada Gambar 8:

1.

Proses

yang

pertama

kali

dilakukatr adalah menentukan definisi

pin IIO

(Data

&

Clock) untuk komunikasi serial 2-wire. Dan deklarasi

variabel

Temp

sebagai

tempat

untuk menampung data pengukuran suhu.

2.

Program menunggu selama

1000

ms,

lalu

melakukan inisialisasi komrmikasi

serial

UART yaitu

pada baudrate 19200bps,

8

bit

data, tanpa bit paritj;, 1 bit slap.

3.

Proses

ini

frrc-reset

jalur

komunikasi serial 2-wire dengan memberi logika '1

'

pada pin Data

dan

memberikan

pulsa pada

pin

Clock sebanyak

9

kali lalu diikuti

dengan koadisi

sfarf.

Proses

ini

dilakukm

oleh

prosedur SHT_Connection_Reset.

4.

Program

mengirimkan

perintah

ke

SHTI

I

unfirk melakukan pengukuran suhu. Kemudian menunggr sampai proses pengukuran selesai yaitu saar

pin

Data berlogika

'0'.

Mengambil

data

pengukuran

dan

mengolalrnya dengan

rumus

pengukwan

suhu

lalu

disimpan ks dalarnvariabel Temp. Proses iui dilakukan oleh fungsi SHT_Measure_Temp.

5.

Kemudian program mengirimkan

data

dari variabel Temp

ke

komputer berupa deretan

karakter

ASCII: *Suhu

xx,xx

"C"<CR><LF>.

Nitai

x

merupakan hasil pengukuran suhu, misalnya hasil pengukuran

sebesar

35,26 maka

Terminal

akan menampilkan "Suhu

=

35,26

"C".

(Terminal diatur pada baudrate 19200 bps,

8 bit

data, tanpa

bit parity,

I

bit

stop,

dat

latpa

flow

control).

6.

Program

akan

berhenti selama 1000

ms. Setelah itu program kembali ke nomor 4. Diagram alir untuk pembacaan sensor kelembaban dan pemrosesannya diberikan pada Gambar 9.

a

?esp d._oerd per€utrrnft ktlaBbaiaa

l{ffii .* t-4O r rffif} i{$u - ?51'i?*Bp'$.S01ffi}4t*di

(5)

KonferensiNasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali23-25 Pebruari 2012

Proses yang terjadi pada Gambar

9

sama dengan diagram alir pada Gambar 8.

3.3

Fengujian

Ilardware

Sistem

Pada pengujian sistem yaug dilalarkan adalah peagukuran sensor cureh

hujan,

dan

SHTII

hujaa

Dalam

pengujian pengukuran

oleh

SHTI

I

digunakan

pembanding

pengukur

suhu

dan kelembaban digital pada ruangan

A

sore dan pagi hari, sedangkan pengukuran curah hujan dilakukan di daerah Gunung baru pada saat terjadinya

hujan-A.

Pcngukuran

CurahHujan

Pengukuran curah hujan

dilahkan

dengan cara:

r

Satu jungkitan

(l

kali

klik)

dikorversi menjadi

0,2

(sahran

mm).

Bila

memungkinkan dapat ditambahkan 2 buah pilihan konversi yairu; 0,2 mm atau 0,5 mm (menggrmakan jumper/switch) dengan satuan millimeter (mm) Maksudnya 10 mm setara dengan 10 liter / m'.

.

Tipe manuaUpenakar curah hujan Push Button menggrmakan prinsip pembagian antara volume

air

hujan

yang

ditampung

dibagi

luas penampang/mulut penakar.

Pengujian dilakukan pada saat terjadi hujan dengan

jarak

antara alat dau PC

+

6 miter, diperoleh data seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengwan Curah Hujan Ketukan Curah

Hujan

Tanggal Jam

t 0.5 91712010 03:17:41PM

2 91712010 03:19:23 PM

5 1.5 91712010 03:20:57 PM

4 2 91712010 03:21:49 PM

5 2.5 9/7/2010 03:23:17 PM

6 3 9l'7/2010 03:25:55 PM

7 3.5 91712010 03:29:07 PM

8 4 9l7l20to 03:35:21PM

9 4.5

9l7l20tt

03:37:33 PM

Diketahui pada saat peftgxkuran cumh hujan tsrcatat 4.5

mm

Catchment

area

+

I

km'z

Menunjukan banyaknya

air

hujan yang keluar

dari

awan dan sampai bumi sebanyak:

I

kmz x 4.5

mm:

4.500 liter/ meter kubik.

Pada Tabel

2

dapat

dilihat

pade

sast pengukuran, kehrkan pertama

terjadi

pada pukul

03:17l,41 PM dan terakhir terjadi ketukan pada pukul 03:37:33 PM. Untuk mengetahui lama waktu pada saat

terjadi

beberapa

kali

keh:katr adalah waktu berakhimya ketukan dikurangi dengan waktu awal

ketukan,

yaitu

Awal

ketukan 03:17:41

PM sedangkan

Akhir

ketukan 03:37:33

PM,

sehingga diperoleh wakhr sampliag 19:52 menir

Jadi, dalam 19 menit

52

detrk terjadi 9 jungkitan maka: 9 x 0,5 mm = 4.5 mm

Berarti tinggi hujan yaug terjadi dalam 19 menit 52 detik adalah 4.5 mm setata dengan 4500 liter/meter

kxbik-Tingkat ketelitian alat :

+ 0.5 mmuntuk curahhujan > 2 mm + 0 mm untuk curah hujan < 2 mm

B.

Pengukuran Suhu dan Kelembahan

Pengujian

menggunakan

alat

pembanding pengukur suhu dan kelembabm digital terhadap alat

hasil

rancang bangun.

Ruangan

yang

diukur dilakukan padapagi hari pukul 07:30.

Cara pengujian:

Kedua

alat ukur

diletakan berdampingan

di

ruangan.

Penguloran

dimulai setelah kedua alat menyala + 30 menit. ttri bertujuat agar suhu dan kelembaban pada ruangan berada

pada

keadaan

stabil saat

pengambilan

data dilakukan. Pengukuran diambil dengan selang waktu satu detik.

Hasil pengujian sensor suhu dan kelembaban dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengujian Suhu dan Kelembaban

3.4

Pengujian Perangkat

Lunak

Pengujian

perangkat

lunak

unflrk

rnemastikan apakah semua interface

telah bekerja dengan

baik

sehingga dapat melakukan

permos€san

data

dan

komunikasi

antara

mikrokontroler

dan komputer PC.

A.

Pengujian Setting

Port

Serial

a

No SUHU

SHT11

STIHU Pem banding

KELEM BABAN

SHTll

KELEM BABAN Pem baading

74.24 25.1 15.91 10

2 24.77 25.1 75_08 70

f 24.42 25.r 76.71 70

4 24.63 25_t 76_51 70

5 24.88 2s.t 75.82 70

6 24.86 25.1 76.04 70

7

u.s6

25.1 75.9 70

I

24.67 25,1 75.56 70

9 24.55 25 1 7s.16 '70

[image:5.612.109.302.431.630.2] [image:5.612.328.526.440.624.2]
(6)

Pada pengujiafi setting

port

$erial

semua parameter

yang

sudah

dipilih

akan

tersimpan, sehingga

pada saat

dimatikan

dan

dijalankan kembali semua paral'neter yang sudah

dipilih

akan tetap sepetti konfigurasi awal sebelum dimatikan. Untr.r.k

mengirim

data dan

mEnerima

data

dari komputer

ke

rangkaian menggunakan

po*

serial

COMI,

kecepatan transfer data (baudrate) 19200 bps, transmisi datanya 8 bits, stop bits yang dipilih adalah

l.

Adapun tampilan setting part serial adalah sebagai seperti pada Gambar 10.

Pada

Garnbar

11

diberikan

bagian-bagian memo.box

yang

menuqiukan

nilai-nilai

dari

data seraial yang diterima. Tampilan memo.box sudah

menarnpilkan

input

bertipe bilangan

desimal sehingga dapat ditampilkan

di

dalam EditT.box. EditS.box sampai Edir9.bax menampilkan nilai yang dikirimkan mikrokontroler ke komputer PC.

Pada contoh program data logger,

nilai

yang

tercatat

di

dalam

tabel suhu dan

kelembaban merupakan hasil peugolahan dari data loger melalui data rerial yang masuk ke label

edittexr

4.

Perufup

Harapan yang dikemukan pada pendahuluan dapat tercapai

yaitu

dengan berhasil melalrukan rancang

bangun

Pemantau

Curah

Hujan, Suhu

dan Kelembaban Udara Dilengkapi Perekam Database.

Sistem

yang

dibangun

telah

dapat

bekerja memantau/mengukur

curah hujan, suhu

dan kelembaban.

Sistem

dapat

menampilkan graflk history dan merekam data curah hujan, suhu dan kelembaban selama

2a

jur

seperti pada beberapa hasil percobaan yang telah

dilalokan

Deftar Pustaka:

[]

Eko Indriawan, 2AO8, Membangun Systent Andal Dengan Delphf, Andi Yogyakarta.

[2]

Iswanto, 2008, Antarmuka Port Paralel dan Port

Serial

Dengan

Delphi

6

Compatible Sistem Operasi Windaws, Gava Media Yogyakarta.

[3]

Madcoms, 2003, Pemrogranan Borland Delphi

7 (Jilid

/),

Andi, Yogyakarta.

[4]

RS-232,

Datasheet

National

Semiconductor Corp,l996.

[5J Sugiarto,

Agus. 2002,

Penetapan

Dasat Transducer dan Sensor, Kanisius Yogyakafia.

[6]

Tompkins,

Willis J.,

!9ebster,

J.,G,

(1988),

Interfacing

Sensor

To

The

IBM PC.

Greal

Brihin:

Prentice-Hall Inc.

[7]

Wardhana,

L.

2006, Belajar

Sendiri Mikrokontroler AYR Seri ATMega8535,

AI{DI

Yogyakarta.

[8]

Winoto,

A.

2006, Belajar Mikrokontroler Atmel

AVR

ATtiny23l3 step

by

step,

Gava Media Yogyakrrta.

[9]

http:/iwww.atnel.com 2005 (Ooline), Diakses 14

Juni 2009.

[10]http://www.datasheetcatalog.com

(Online),

Diakses 19 Matet 2009.

I

I ] http://*rvrr.paraliax.com 2007 (Online), Diakses

l0

Februari 2009.

I I 2] httn ://www.sensirion.comlen/downloadlhumidity

sensor/ SHTI

l.htr,

Diakses

l0

September 2009.

I I 3 ] http ://www.sesnsirion. com/datasheet/pdf/reps,

[image:6.612.152.260.206.300.2] [image:6.612.106.525.367.803.2]

Diakses 10 Fehuari 2010. Gambar 10. Tampilan Pemilihan Serial Port

B.

Pengujian

program

data

logger

Berikut

ini

dilakukan pengujian fungsi data logger dari alarukur. Pengujian

ini

ditampilkan pada coatoh program

data

logger

di

PC.

Fungsi data

logger

alat

ukur

akan

aktif bila

microcontroller menerima daya,kemudian alat ukur mengirim hasil pengukuran pada contoh progam data logger di PC dengan

susuuur:

'*'.

Curah

hujan,

Suhu

dan Kelembaban. Data yang akan datang telah dihituag

sebelum pengiriman

oleh

datalogger.

Hasil perhitungan ditampilkan pada contoh program data logger, seperti Gambar 11 dibawah ini.

Gambar 11. Hasil Pengujian Penerimaan Data Meuggunakan Program Data Logger

Pada

awal

pengujian

ini

mila'okontroler mengirimkan 3 byte data yaitu:

o

Data

awal

=

*

r

Curah

Hujan

:

0.00

;tedihat pada memo.box

r Suhu

:26.35

;terlihatpadamemo.box

r

Kelembaban =

67.52

;terlihat pada memo.box

r

Data

akhir

=

#

;terlihat pada memo.box

Gambar

Gambar 1. Diagram Blok Hardlvare Sistom
Gambar 4. Rangkaian Minimum ATMega32
Gambar 7. Diagram Alit Pemrosesan Curah Hujan
Tabel 3. Hasil Pengujian Suhu dan Kelembaban
+2

Referensi

Dokumen terkait

Batasan dari penelitian ini adalah parameter input yang digunakan hanya kurs tengah rupiah terhadap dolar, lalu untuk data pengujian berjumlah 41 dan menggunakan 3 hidden layer

Bagi Auditor, penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kantor akuntan publik khususnya auditor untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independensi,

Dari data tabel 4 diketahui bahwa sensor akan aktif dan memberikan logika 1 ke mikrokontroler, pada saat sensor mendeteksi adanya asap yang berlebih didalam ruangan secara

Dapat dilihat Gambar 1 jumlah soal yang termasuk soal pemecahan masalah matematika yang terdapat dalam buku paket siswa kelas XI peminatan dengan judul

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: “Apabila dalam pembelajaran tematik menggunakan model cooperative

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian

5(326,6,32/,7,.+8.803(5-$1-,$1,17(51$6,21$/ '$/$05$1*.$0(:8-8'.$17(57,%+8.80',,1'21(6,$ 'KLDQD3XVSLWDZDWL$GL.XVXPDQLQJUXP

6LVWLP PDQDMHPHQ NHVHODPDWDQ GDQ NHVHKDWDQ NHUMD DGDODK EDJLDQ GDUL VLVWHP PDQDMHPHQ SHUXVDKDDQ VHFDUD NHVHOXUXKDQ \ D Q J P H O L S X W L V W U X N X U R U J D Q L V D V L