PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK JAKARTA
(PERIODE PENELITIAN 2005 - 2007)
TESIS
Oleh
IRENE SUKMA LESTARI BARUS
077017002/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK JAKARTA
(PERIODE PENELITIAN 2005 - 2007)
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Akuntansi
Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
IRENE SUKMA LESTARI BARUS
077017002/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP RETURN SAHAM DAN
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (PERIODE PENELITIAN 2005 – 2007)
Nama Mahasiswa : Irene Sukma Lestari Barus Nomor Pokok : 077017002
Program Studi : Akuntansi
Menyetujui
Komisi Pembimbing:
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS.MBA. Ak) (Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak) Ketua Anggota
Ketua Program Studi Direktur
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS.MBA. Ak) (Prof. Dr. Ir.T.Chairun Nisa B, MSc)
TELAH DIUJI PADA
TANGGAL
: 27 AGUSTUS 2008
PANITIA PENGUJI TESIS :
Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak
Anggota : 1. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak
2. Drs. Lian Dalimunthe, M.Ec.Ac, Ak
3. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu yang berkelanjutan, karena hasil penelitian sebelumnya yang mencoba menguji pengaruh investment opportunity set (IOS) terhadap pertumbuhan perusahaan dan return saham masih belum meyakinkan (inconclusive). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh penjelasan mengenai fakta empiris atas pengaruh IOS yang dijelaskan melalui proksi Market to book value of assets (MVABVA), Market to book value of
equity (MVEBVE), Price of earning ratio (PER), Capital expenditure to book value of assets (CAPBVA), Capital expenditure to market value of assets (CAPMVA), Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE) dan Current assets to net sales (CAONS) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta Tahun 2005-2007.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 2005-2007, yaitu sebanyak 109 perusahaan. Dengan 5%.diambil jumlah sample sebanyak 89 perusahaan. Dengan menggunakan metode
random sampling dan purposive sampling, selanjutnya terpilih sample sebanyak 78
perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder gabungan antara data time series dan cross sectional (pooled data dengan jumlah tahun amatan 3 tahun berturut – turut dari tahun 2005-2007, sehingga jumlah sample amatan sebanyak 78 x 3 tahun amatan = 234 sampel observasi. Analisis data digunakan dengan pendekatan regresi linier berganda pada tingkat signifikansi 5%.
Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan simultan
investment opportunity sets (IOS) yang dijelaskan melalui Market to book value of assets (MVABVA), Market to book value of equity (MVEBVE), Price of earning ratio (PER), Capital expenditure to book value of assets (CAPBVA), Capital expenditure to market value of assets (CAPMVA), Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE) dan Current assets to net sales (CAONS)
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007. Sedangkan secara parsial hanya Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE) berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan dan hanya
Market to book value of assets (MVA/BVA) dan Price of earning ratio (PER) yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur dan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2005-2007.
ABSTRACT
This research is replication of the several previous studies because the previous studies to test the influence of investment opportunity set (IOS) on business growth and return on stock is still inclonclusive. The main objective of this research is that to find out the explanation about empirical fact of the influence of IOS explained through proxy of Market to book value of assets (MVABVA), Market to book value of Equity (MVEBVE), Price of Earning Ratio (PER), Capital expenditure to book value of assets (CAPBVA), Capital expenditure to market value of assets (CAPMVA), Firm Value to book value of property, plant and equipment (VPPPE) and Current assets to net sales (CAONS) of registered manufacturing companies in BEJ during 2005 – 2007.
Population of this research are 109 registered manufacturing companies in BEJ Jakarta from 2005 – 2007. The total sampling taken at α = 5% level are 89 companies. Therefore, by using random and purposive sampling the samples choosen are 78 companies. Data employed in this research is combination of time series and cross sectional data (Pooling data with total observation 3 years from 2005 – 2007, so that the total observations are 78 x 3 years observation = 234 observation. The analysis used multiple regression at 5 % level of significance.
The research shows that of the influence of IOS explained through proxy of Market to book value of assets (MVABVA), Market to book value of Equity (MVEBVE), Price of Earning Ratio (PER), Capital expenditure to book value of assets (CAPBVA), Capital expenditure to market value of assets (CAPMVA), Firm Value to book value of property, plant and equipment (VPPPE) and Current assets to net sales (CAONS) significant influence on the growth and return on stock of registered manufacturing companies in BEJ. Partially, only the variable of Firm Value to book value of property, plant and equipment (VPPPE) is positively influence on the company growth and significance. Meanwhile, Market to book value of assets (MVA/BVA) and Price of Earning Ratio (PER) positively influence on return on stock of registered manufacturing company in BEJ in 2005 – 2007.
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas, penulis menyampaikan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena dorongan rahmat, karunia dan anugerahNya yang berkelimpahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal tesis ini yang berjudul PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP RETURN SAHAM DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (Periode Penelitian 2005 – 2007), untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Sains, pada Program Magister Ilmu Akuntansi Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan usulan tesis ini tentu saja penulis banyak menemui kesulitan-kesulitan, kendala-kendala dan hambatan-hambatan, akan tetapi berkat bantuan, bimbingan, petunjuk dan masukan dari berbagai pihak lainnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A.(K)., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan secara berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak., selaku Ketua Program Studi Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Ketua Komisi Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.
4. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak. selaku Anggota Komisi Dosen Pembimbing yang yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 5. Bapak Drs. Lian Dalimunthe, M.Ec.Ac, Ak. selaku Anggota Komisi Dosen
Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.
6. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si. Ak, selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.
8. Ibu Dr. Erlina, M.Si. Ak. dan Keluarga, terima kasih atas kesediaan Ibu yang telah meluangkan waktu dan banyak memberikan bantuan dalam proses penyelenggaran pembuatan tesis ini.
9. Bapak Iskandar Muda, S.E., M.Si, terima kasih atas kesediaan Bapak yang telah meluangkan waktu dan memberi banyak masukkan yang berguna untuk kesempurnaan hasil tesis ini.
10. Ibu Dr. Murni Daulay, M.Si., (selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi
Pembangunan Pasca Sarjana) dan Ibu Prof. Dr. Rismayani (selaku Ketua Jurusan Ilmu Manajemen Pasca Sarjana), dan Seluruh Para Dosen yang mengajar di Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, terima kasih buat kebaikkannya, bimbingannya, bantuannya serta perhatiannya selama penulis menyelesaikan pendidikan magister di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
11. Rekan – rekan Bagian Administrasi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Khususnya Bang Raden “.Ari” Setiawan, S. Komp., Kak Dorry, Kak Yusna, Bang Dedi, Kak Juli, dan rekan – rekan lainnya yang tidak mungkin penulis sebut namanya satu persatu, terima kasih buat kebaikkannya, bantuannya serta perhatiannya selama penulis menyelesaikan pendidikan magister di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
12. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, terima kasih buat bantuannya yang diberikan kepada penulis selama penulis menyelesaikan pendidikan di Strata I, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
13. Ibu Prof. Dr. Ritha Dalimunthe selaku Ketua Jurusan Ilmu Manajemen Strata I, terima kasih buat bantuan dan nasihat yang diberikan kepada penulis selama penulis menyelesaikan pendidikan di Strata I, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
14. Rekan – rekan Bagian Adminsitrasi di Program Diploma III Jurusan
Keuangan khususnya Mahasiswa/i Angkatan 2000 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan Rekan – rekan Bagian Administrasi di Program Manajemen Ekstension khususnya Mahasiswa/i Angkatan 2003 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara serta rekan – rekan Penulis lainnya yang tidak mungkin penulis sebut namanya satu persatu, terima kasih buat kebersamaan, bantuan, dukungan dan nasihat yang diberikan kepada penulis, kiranya hubungan baik yang telah terbina tetap abadi selamanya. 15. Rekan – rekan Sekerja di Kantor Akuntan Publik Prof. Dr. Ade Fatma Lubis,
16. Rekan – rekan Sekerja di Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Business College, Jl. Gajah Mada No. 15, Medan, khususnya Bapak Drs. Sutan Syahril (selaku Pimpinan LP3I Business College) , Edrida Pulungan, S.E. S.pd (selaku Head of Education LP3I Business College), Ibu Neni, Ibu Nur, Ibu Cut, Bapak Dwi, Bapak Damenta, Bang Hengki dan rekan – rekan kerja Staff Pengajar lainnya yang tidak mungkin penulis sebut namanya satu per satu, terima kasih buat kerja samanya, pengertiannya, nasehatnya, bantuannya. Kiranya hubungan baik tetap terbina abadi selamanya.
17. Rekan – rekan Sekerja di Politeknik Yanada, khususnya Bapak Drs. Tenang Malem Tarigan, Ak., (selaku Pemilik Politeknik Yanada) beserta Istri Tercinta, Ibu Dra. Dameria Naibaho, M.Si. Ak. (selaku Direktur Politeknik Yanada), Ibu Zainita Suryani, S.E., Ibu Dra. Tawoti Sebayang, Dra. Frida Lina Tarigan, dan rekan – rekan kerja Staff Pengajar lainnya yang tidak mungkin penulis sebut namanya satu per satu, terima kasih buat kerja samanya, pengertiannya, nasehatnya, dan bantuannya. Kiranya hubungan baik tetap terbina abadi selamanya.
18. Bapak Ir. Angandrowa Gulo, S.E., M.Si., (selaku Direktur di Akademik Teknik Deli Serdang, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara), terima kasih buat seluruh seluruh bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Kiranya hubungan baik tetap terbina abadi selamanya.
19. Ibu Prof. Dra. T. Silvana Sinar, MA, Ph.D (selaku Koordinator Kopertis Wilayah I), Bapak Suryatmono, SH., MM., (selaku Koordinator Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah I), terima kasih buat seluruh bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Kiranya hubungan baik tetap terbina abadi selamanya.
20. Rekan – rekan mahasiswa Angkatan XII (Bang Dian Waskito, Bang Ruben Artia L. Toruan, Bang Krisman Napitupulu, Syamsidar Damanik, Bang Misto Ketaren, M. Karya Azhar) dan rekan – rekan satu almamater (Nurkemala, Renny Maisyarah, Kak Endang, M. Abidillah Nasution, Dessy, Tuti Sri Wedari, Yeti) dan rekan – rekan satu almamater lainnya di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang tidak mungkin penulis sebut namanya satu persatu, terima kasih buat kebersamaan dan kekompakkan selama ini, kiranya hubungan baik yang telah terbina tetap abadi selamanya. 21. Rekan – rekan Ibunda Tercinta, Alm. Prof. H. S. R. Parlindungan Sinaga
Penulis), dan rekan – rekan Ibunda Tercinta lainnya yang tidak mungkin penulis sebut namanya satu persatu, terima kasih buat dukungan, nasehat, bimbingan dan segala bantuan moriil dan materiil yang diberikan kepada penulis.
22. Rekan – rekan Penulis Lainnya, Ronald Bangun Valentino, S.E., M.Si., Ak., (selaku abang sepupu penulis), Sylvia Sidjabat (selaku kakak sepupu penulis), Christina Rina Mona Saragi, S.H., (selaku kakak sepupu penulis), Hesti Situmorang (selaku kakak sepupu penulis), Herianto Situmorang (selaku adik sepupu penulis), dr. Netti Indriani Nababan (selaku kakak sepupu penulis), Diana Junita Sihombing, S.E., (selaku adik sepupu penulis ), Yetti Sagala (selaku kakak ipar penulis), Julius Sihotang, Amd, (selaku abang ipar Sepupu penulis), Adolf Roy Tambunan, S.H., (selaku abang ipar sepupu penulis), Ardo Sirait (selaku abang ipar sepupu penulis), Dr. John Butar – Butar (selaku adik ipar sepupu penulis), rekan – rekan Penulis lainnya yang tidak mungkin penulis sebut namanya satu persatu, terima kasih buat dukungan, nasehat, bimbingan dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
Disamping itu, teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta Tuah Purnama Barus, Basc.dan Ibunda tercinta Dra. Marlina Rismawati Sinaga, yang senantiasa memberikan dukungan baik moriil maupun materiil juga semangat, nasehat dan motivasi yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penyajian maupun dari segi penyusunannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna penyempurnaan tesis ini pada masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi rekan mahasiswa/i.
Medan, Agustus 2008
RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI :
Nama : Irene Sukma Lestari Barus
Tempat/Tgl. Lahir : Medan / 4 Juni 1983 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Alamat : Jalan Karya Sembada No. 202 Koserna-Pasar V, P.Bulan,
Medan, 20131
Telepon : (061) 770.858.13
II.LATAR BELAKANG PENDIDIKAN :
2007 – 2008 : S-2 Program Pascasarjana Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara
2003 – 2006 : S-1 Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara 2000 – 2003 : D-3 Jurusan Keuangan Universitas Sumatera Utara 1997 – 2000 : SMU St. Thomas – I, Medan
1994 – 1997 : SLTP Putri Cahaya, Medan 1988 – 1994 : SD Antonius – I, Medan
III. LATAR BELAKANG PEKERJAAN
1. Auditor di Kantor Akuntan Publik Prof. Dr. Hj. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, SE, Ak & Rekan
2. Staff Pengajar di LP3I Bussines College, Medan 3. Staff Pengajar di Politeknik Yanada, Medan
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RIWAYAT HIDUP ... v
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
1.5. Originalitas Penelitian ... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1.Tinjauan Teoritis ... 8
2.1.1. Pengertian Investment Opportunity Set ... 8
2.1.2. Proksi IOS dalam Pertumbuhan Perusahaan ... 10
2.1.3. Proksi IOS dalam Return Saham ... 13
2.2.Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 17
2.3.Kerangka Konseptual ... 21
BAB III : METODE PENELITIAN ... 23
3.1. Rancangan Penelitian ... 23
3.2. Populasi dan Pengumpulan Data ... 23
3.3. Variabel Penelitian ... 25
3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 25 3.5. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
3.6. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.7. Uji Normalitas Data ... 31
3.8. Uji Asumsi Klasik ... 31
3.9. Model Analisis dan Uji Hipotesis ... 33
3.9.1. Model Analisis Hipotesis ... 33
3.9.2. Model Uji Hipotesis ... 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1. Hasil Penelitian ... 36
4.1.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 36
4.1.2. Uji Normalitas Data ... 45
4.1.3. Uji Asumsi Klasik ... 47
4.1.4. Model Analisis Hipotesis... 51
4.1.5. Model Uji Hipotesis... 57
4.2. Pembahasan ... 60
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
5.1.Kesimpulan ... 63
5.2.Keterbatasan Penelitian ... 64
5.3.Saran ... 65
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 17
3.1. Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling... 25
3.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 26
4.1. Statistik Deskriptif Market to book value of assets (MVA/BVA)... 36
4.2. Statistik Deskriptif Market to book value of equity (MVE/BVE) ... 38
4.3. Statistik Deskriptif Price of earning ratio (PER) ... 39
4.4. Statistik Deskriptif Capital expenditure to book value of assets (CAP/BVA)... 40
4.5. Statistik Deskriptif Capital expenditure to market value of equity (CAP/MVE) ... 41
4.6. Statistik Deskriptif Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE) ... 42
4.7. Statistik Deskriptif Current assets to net sales (CAONS) ... 43
4.8. Statistik Deskriptif Return Saham ... 44
4.9. Statistik Deskriptif Pertumbuhan Perusahaan ... 45
4.10. Hasil Uji Normalitas ... 47
4.11. Hasil Uji Multikolinearitas ... 48
4.12. Hasil Uji Hipotesis 1 ... 51
4.13. Hasil Uji Hipotesis 2 ... 54
4.15 Hasil Uji Signifikansi Parsial IOS terhadap Pertumbuhan Perusahaan 59
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.3. Diagram Kerangka Konseptual ... 21
3.1. Diagram Durbin Watson ... 32
4.1. Hasil Uji Normalitas Pertumbuhan Perusahaan... 46
4.2. Hasil Uji Normalitas Return Saham... 46
4.3. Hasil Uji Autokorelasi ... 49
4.4. Hasil Uji Heterokedastisitas nilai Prediksi Pertumbuhan Perusahaan... 50
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
I Daftar Sampel Penelitian..………...…..…. 71
II Tabel DW, Tabel F dan Tabel ...………. 72
III Pengumpulan Data...………...…... 78
IV Tabulasi Data...……... 90
V Statistik Deskriptif... 94
VI Regresi Linier Berganda IOS – Pertumbuhan Perusahaan.... 95
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan
untuk menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari
neraca, laporan rugi laba, dan laporan ekuitas yang disusun berdasarkan akrual serta
laporan arus kas yang berdasarkan dasar kas. Oleh karena itu, dasar akrual dalam
laporan keuangan memberikan kesempatan kepada manajer memodifikasi laporan
keuangan untuk menghasilkan jumlah laba (earnings) yang diinginkan. Generally
accepted accounting principle (GAAP) atau Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
(PABU) juga memberikan keleluasaaan bagi manajer untuk memilih metode
akuntansi yang akan digunakan dalam menyusun laporan keuangan (Veronica, 2003).
Pilihan manajerial tersebut dapat memicu manajer untuk melakukan perilaku
manajemen laba informatif (informative earning management) atau manajemen laba
oportunistik (opportunistic earning management). Pilihan manajer mengenai
manajemen laba menggambarkan bahwa set kesempatan investasi (Investment
Opportunity Set, dalam tulisan ini untuk selanjutnya disebut sebagai IOS)
mempengaruhi peristiwa kontrak, yang pada gilirannya mempengaruhi pilihan
manajer atas metode akuntansi yang digunakan (Watts dan Zimmerman, 2006;
Meskipun perbedaan ex-post yang jelas antara dua motivasi tidaklah mungkin,
dalam jangka panjang investor rasional bisa membandingkan pelaporan laba dengan
kinerja aktual dengan cara berkesinambungan dan menyaring interpretasinya dari
pelaporan laba oleh manajemen. Jika para manajer sebuah perusahaan secara khusus
dimotivasi oleh sebuah keinginan untuk memberikan informasi pada para investor,
kinerja masa depan dari perusahaan lebih serupa dengan aliran pelaporan laba dan
para investor akan lebih memiliki kepercayaan dalam pelaporan laba. Di sisi lain, jika
para manajer sebuah perusahaan secara khusus termotivasi oleh keinginan untuk
menyembunyikan informasi dari investor, kinerja masa depan dari perusahaan itu
nampaknya tidak akan makin serupa dengan aliran pelaporan laba dan para investor
akan memberikan kepercayaan yang kurang pada pelaporan laba. Hal ini memberikan
cara untuk membedakan motivasi dari manajer. Hal-hal lain menjadi sama,
perusahaan yang para investornya menetapkan discretionary accrual secara lebih
positif nampaknya memiliki lebih banyak manajemen laba oportunistik. Dengan kata
lain, perbedaan motivasi manajemen laba oportunistik ini nampaknya memiliki
konsekuensi ekonomi berbeda yang secara khusus diukur oleh reaksi investor dalam
pasar modal yang efisien. Literatur detail yang telah ditulis oleh DeAngelo (1998)
mengesankan bahwa para manajer menggunakan akrual secara oportunistik untuk
menyembunyikan kinerja dan hal ini nampaknya mengakibatkan reaksi pasar negatif.
Namun, Dechow (1994) menunjukkan bahwa laba berbasis akrual memberikan
pengukuran istimewa atas kinerja perusahaan daripada aliran kas. Subramanyam
discrecionary bagian dari akrual, namun literatur tersebut tidak menjelaskan apakah
perusahaan dengan karakteristik berbeda menampilkan tingkat manajemen laba
informatif dan manajemen laba oportunistik yang berbeda.
Menurut Gaver & Gaver. (2003), IOS perusahaan merupakan sesuatu yang
secara melekat bersifat tidak dapat diobservasi. Disebabkan oleh sifatnya yang tidak
dapat diobservasi, maka IOS memerlukan sebuah proksi (Hartono, 1999). Penelitian
ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian yang sudah ada atau bersifat
Extanded Replication, yaitu menggunakan data yang bersifat data pooled untuk
menginvestigasi hubungan antara IOS dengan kebijakan perusahaan, dengan
menambah proksi IOS yang digunakan dalam penelitian sebagai implikasi dari
perbedaan kebijakan perusahaan antara perusahaan yang tumbuh dan yang tidak
tumbuh.
Setiap entitas bisnis dalam menjalankan usahanya selalu memiliki harapan
untuk tetap going concern. Pertumbuhan yang selalu meningkat serta bertambahnya
nilai aset perusahaan diharapkan tercapai sesuai dengan ekspektasi atau peramalan
perusahaan. Pertumbuhan perusahaan menurut Smith dan Watts (1992) dapat
diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set kesempatan investasi
(IOS:Investments Opportunity Set). Esensi pertumbuhan bagi suatu perusahaan
adalah adanya kesempatan investasi yang dapat menghasilkan keuntungan (Chung &
Charoenwong 1991).
Berbagai penelitian tentang IOS telah berhasil membuktikan bahwa IOS
berbagai variabel kebijakanan perusahaan, yaitu antara lain kebijakan pendanaan atau
struktur utang, kebijakan dividen, kebijakan leasing, dan kebijakan kompensasi. Sami
et al.(1999) menunjukkan bahwa teori IOS memiliki explanatory power yang lebih
tinggi dalam hal kebijakan pendanaan dan kompensasi daripada aspek dividen.
Pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah nilai IOS sebagai
proksi pertumbuhan perusahaan memiliki hubungan dan korelasi yang tinggi dengan
reaksi pasar yang direspon oleh para investor melalui perubahan return saham. Proksi
IOS yang diuji nilai korelasinya dalam penelitian ini adalah proksi IOS model rasio,
yaitu market to book value ratio yang telah ditemukan dalam penelitian sebelumnya
sebagai variabel yang paling valid sebagai proksi pertumbuhan.
Berbeda dengan Gaver & Gaver (2003), pilihan-pilihan pertumbuhan (growth
options) bagi suatu perusahaan merupakan sesuatu yang secara melekat bersifat tidak
dapat diobservasi (inherently unobservable). Karena sifatnya yang tidak dapat
diobservasi, IOS memerlukan sebuah proksi (Hartono 1999). Nilai IOS dapat
dihitung dengan kombinasi berbagai jenis proksi yang mengimplikasikan nilai aktiva
di tempat yaitu berupa nilai buku aktiva maupun ekuitas dan nilai kesempatan untuk
bertumbuh bagi suatu perusahaan di masa depan. Terdapat beberapa bentuk proksi
IOS yang digunakan dalam beberapa penelitian yaitu antara lain: 1) Menggunakan
sebuah rasio saja sebagai proksi IOS dalam model penelitiannya, misalnya BE/MVE
(book to market value ratio) yaitu rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar ekuitas
(Collins dan Kothari,1999), 2). Menggunakan metoda statistik analisis faktor untuk
menggunakan rangking skor faktor tersebut untuk mengklasifikasikan perusahaan
menjadi perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh (Gaver & Gaver 2003; Sami et
al. 1999); dan 3).Melakukan analisis sensitivitas terhadap beberapa rasio individual
sebagai alternatif proksi IOS dan kemudian membentuk variabel instrumental sebagai
alternatif lain proksi IOS (Smith & Watts 1992; Hartono 1999).
Beberapa penelitian terdahulu tentang IOS dan implikasinya menunjukkan
hasil yang kontradiktif. Risanty (2004) menunjukan bahwa rasio MVA/BVA dan
MVE/BE berkorelasi positif terhadap pertumbuhan perusahaan dan signifikan
terhadap pertumbuhan aktiva dan penjualan. P/E berkorelasi positif terhadap realisasi
pertumbuhan laba, aktiva dan penjualan dan berkorelasi negative terhadap
pertumbuhan ekuitas. PPA/BVA berkorelasi positif terhadap pertumbuhan aktiva dan
penjualan. Gusrifa (2007) menunjukkan bahwa secara individual maupun skor total
IOS tidak memiliki hubungan signifikan dengan realisasi pertumbuhan perusahaan.
Norpratiwi (2005) menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara rasio
proksi IOS dengan return saham. Korelasi antara MKTBKASS ratio dengan CAR dan
MKTBKEQ dengan CAR dapat dibuktikan kesahihannya dimana nilai korelasi di
antara kedua variabel berkorelasi positif dan secara statistis signifikan. Demikian
halnya dengan korelasi CAPBVA dengan CAR dapat dibuktikan kesahihannya,
sedangkan korelasi antara EP ratio dengan CAR tidak dapat dibuktikan kesahihannya
Fenomena kotradiktif penelitian di atas menjadi latar belakang bagi penulis
untuk melakukan penelitian kembali tentang IOS dan implikasinya terhadap
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan di atas, permsalahan
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah IOS berpengaruh terhadap pertumbuhan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 2005 - 2007?
2. Apakah IOS berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 2005 - 2007?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasarkan perumusan masalah di atas
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh IOS terhadap pertumbuhan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 2005 - 2007.
2. Untuk mengetahui pengaruh IOS terhadap return saham perusahaan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 2005 -
2007.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Peneliti
Sebagai bahan masukan bagi penulis menambah khasanah dan mengembangkan
khususnya tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal
sendiri perusahaan.
2. Bagi Manajer Investasi
Sebagai bahan masukan bagi manajer investasi didalam memberikan menyikapi
fenomena yang terjadi sehubungan dengan pengaruh IOS terhadap pertumbuhan
perusahaan dan return saham
3. Peneliti Lanjutan
Sebagai bahan masukan penelitian bagi peneliti – peneliti lain didalam
mengembangkan dan memperluas penelitian.
1.5. Originalitas Penelitian
Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu,
diantaranya Risanty (2004), Gusrifa (2007 dan Norpratiwi (2005). Penelitian replikasi
ini dilator belakangi oleh fenomena kontradiktif hasil penelitian beberapa penelitian
terdahulu. Disamping objek penelitian perusahaan manufaktur, tahun pengamatan dan
proksi yang digunakan untuk menjelaskan IOS sebagai variable penelitian menjadi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pengertian Invesment Opportunity Set
Munculnya istilah IOS dikemukakan oleh Myers (2007) yang menguraikan
pengertian perusahaan, yaitu sebagai suatu kombinasi antara aktiva riil (assets in
place) dan opsi investasi masa depan. Menurut Gaver dan Gaver (2003) opsi investasi
masa depan tidak semata-mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang
didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan
perusahaan dalam mengekploitasi kesempatan mengambil keuntugan dibandingan
dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industrinya. Berdasarkan
pengertian tersebut pada peneliti telah mengembangkan proksi pertumbuhan
perusahaan menjadi IOS sesuai dengan tujuan dan jenis data yang tersedia dalam
penelitiannya. Selanjutnya IOS ini dijadikan sebagai dasar untuk menentukan
klasifikasi pertumbuhan perusahaan dimasa depan apakah suatu perusahaan masuk
dalam klasifikasi yang tumbuh atau tidak tumbuh.
Menurut Myers (2007) dalam Smith dan Watts (1992), perusahaan adalah
kombinasi antara nilai asset in place dengan pilihan investasi di masa yang akan
datang. Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun
masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan
investasi tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai kesempatan yang hilang. Nilai kesempatan investasi (Investment
Opportunity) merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk
membuat investasi di masa mendatang. Menurut Kole (1991), dalam Gaver & Gaver
(2003), nilai IOS bergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan
manajemen di masa yang akan datang (future discretionary expenditure) yang pada
saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan
return yang lebih besar dari biaya modal (cost of equity) dan dapat menghasilkan
keuntungan.
Karakteristik perusahaan yang mengalami pertumbuhan dapat diukur antara
lain dengan peningkatan penjualan, pembuatan produk baru atau diversifikasi produk,
perluasan pasar, ekspansi atau peningkatan kapasitas, penambahan aset, mengakuisisi
perusahaan lain, investasi jangka panjang, dan lain-lain. Gaver & Gaver (2003)
menyatakan bahwa pilihan pertumbuhan memiliki pengertian yang fleksibel dan tidak
hanya berupa projek baru. Perusahaan yang bertumbuh tidak selalu merupakan
perusahaan kecil atau aktif melakukan penelitian & pengembangan. Gaver & Gaver
(2003) juga menyatakan bahwa pilihan investasi di masa depan tidak hanya pada
projek-projek yang didanai dari kegiatan riset dan pengembangan, namun juga
dengan kemampuan mengeksploitasi kesempatan memperoleh keuntungan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya
pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang.
Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat diobservasi, sehingga perlu dipilih suatu
proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya
variabel pertumbuhan, variabel kebijakan dan lain-lain.
2.1.2. Proksi IOS dalam Pertumbuhan Perusahaan
Berbagai macam proksi pertumbuhan perusahaan yang dinyatakan dalam satu
set kesempatan investasi atau IOS telah digunakan oleh peneliti. Proksi IOS dalam
penelitian Smith & Watts (1992) adalah rasio individual dan variable instrumental
IOS (VIIOS), yaitu:book to market value of asset, depreciation to firm value,
research & development to firm value, variance of rate of return dan earning to
price. Rasio-rasio tersebut memiliki koefisien yang signifikan dalam pengujian
hubungan level IOS dengan kebijakan pendanaan dan dividen. Proksi IOS dalam
penelitian Gaver & Gaver (2003) adalah Skor faktor (SKOR). Gaver dan Gaver
(2003) menyatakan bahwa semua alternatif proksi IOS yaitu market to book of equity,
market to book of asset, earnings per-share to price, research & development to total
asset, variance of total return dan funds memiliki korelasi signifikan dengan faktor
umum (common factor). IOS hasil analisis factor dengan koefisien korelasi terkecil
dimiliki oleh variance of total return. Proksi IOS dalam penelitan Kallapur &
Trombley (1999) dibagi menjadi tiga proksi, yaitu:
1. Proksi IOS berdasar harga: Proksi-proksi ini meliputi:
c. Ratio of bookto market value of equity (BE/MVE),
d. Ratio of book value of. property, plant, and equipment to firm value, (PPE/V)
e. Ratio of replacement value of assets to market value ( Tobin-q), f. Ratio of depreciation expense to value (DEP/V),
g. Earning Price ratio;
2. Proksi IOS berdasar Investasi: Proksi ini mencakup :
a. Ratio R&D expense to firm value (R&D/V),
b. Ratio of R&D expense to total assets (R&D/A), c. Ratio of R&D expense to sales (R&D/S),
d. Ratio of capital addition to firm value (CAP/X),
e. Ratio of capital addition to asset book value (CAPX/A).
3. Proksi IOS berdasar Varian Proksi ini mencakup : a. VARRET, (variance of total return),
b. Market model Beta.
Hasil penelitian Kallapur dan Trombley (1999) dengan menggunakan proksi
IOS tersebut menunjukkan bahwa hampir seluruh proksi IOS memiliki korelasi yang
signifikan dengan realisasi pertumbuhan, kecuali EPS/Price. Proksi IOS dalam
penelitian Hartono (1999) yang signifikan dalam model pengujian penjelasan biaya
agensi terhadap kebijakan dividen adalah market to book value of asset, market to
book value of equity, dan earning per-share to price, sedangkan research &
development to asset, investment to net sales dan investment to net income tidak
signifikan. Proksi IOS dalam penelitian Sami et al.(1999) menunjukkan bahwa
variabel atau rasio yang memiliki korelasi cukup tinggi dengan faktor umum IOS
adalah MKTBKASS, MVE/BE, PPE/BVA, Capital Expenditure Committed/BVA,
CAPX Incurred/BVA dan DEP/BVA. Sedangkan EPS/Price dan VARSALE
(variance of sale) memiliki koefisien korelasi yang sangat kecil sehingga tidak dapat
Dari berbagai proksi IOS yang digunakan dalam penelitian tersebut, peneliti
memilih rasio proksi IOS yang ditemukan dari berbagai penelitian IOS yang memiliki
konsistensi dan korelasi sebagai proksi pertumbuhan yang paling valid. Proksi IOS
yang dipilih dalam penelitian ini adalah proksi IOS yang digunakan oleh Smith dan
Watts (1992), oleh Gaver & Gaver (2003), oleh Sami et al.(1999) dan oleh Hartono
(1999), yang merupakan proksi IOS paling valid sebagai proksi pertumbuhan. Proksi
IOS tersebut adalah yaitu: Rasio market to book value of asset (MKTBKASS), Rasio
market to book value equity (MKTBKEQ) dan Rasio EPS/Price. Ketiga proksi IOS
tersebut menurut Kallapur dan Trombley (1999) merupakan proksi IOS berdasar
harga. Tetapi dalam penelitian ini juga akan menggunakan proksi IOS berdasar
investasi yang digunakan oleh Kallapur dan Trombley (1999), yaitu Ratio of capital
expenditures to book value of asset (CAPBVA). Salah satu alasan Rasio EPS/Price
juga digunakan dalam penelitian ini karena dari berbagai penelitian IOS rasio
EPS/Price ditemukan sebagai rasio yang tidak memiliki korelasi yang signifikan
dengan realisasi pertumbuhan dan memiliki korelasi yang sangat kecil dengan
pertumbuhan, seperti yang ditemukan oleh Kallapur dan Trombley (199) serta Sami
et al.(1999) Penelitian ini menggunakan IOS yang direpresentasikan, sebagai berikut
(1) Market to book value of assets (MVABVA), (2) Market to book value of equity
(MVEBVE), (3) Price of earning ratio (PER), (4) Capital expenditure to book value
of assets (CAPBVA), (5) Capital expenditure to market value of assets (CAPMVA),
(6) Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE) dan (7)
2.1.3. Proksi IOS dalam Return Saham
Menurut Fama (2000) bahwa pasar modal yang efisien akan terwujud apabila
harga-harga saham yang diperdagangkan sepenuhnya merefleksikan seluruh
informasi yang tersedia di pasar. Dengan demikian bentuk pasar modal
diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk yaitu: bentuk lemah (weak form), bentuk
setengah kuat (semi strong form), dan bentuk kuat (strong form). Fama juga
berpendapat bahwa pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat diubah menjadi
studi peristiwa (event study) yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumuman
dan dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi. Pada pasar efisien
setengah kuat, harga suatu saham akan merefleksikan secara penuh atas informasi
yang tersedia di pasar saham. Oleh karena itu, pasar seharusnya bereaksi secara
berbeda terhadap informasi antara perusahaan yang bertumbuh dan yang tidak
bertumbuh.
Perbedaan harga saham hanya terjadi apabila pasar sahamnya adalah efisien
setengah kuat secara keputusan yaitu investor dapat merespon secara tepat atas
informasi yang tersedia secara penuh di pasar modal. Menurut Hartono (2000)
efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan 2 faktor yaitu ketersediaan
informasi dan kecanggihan pelaku pasar yaitu investor dapat merespon secara tepat
informasi yang tersedia secara penuh di pasar modal. Dengan kata lain investor
merupakan investor yang canggih dan bukan merupakan investor yang naïve.
Perbedaan harga saham antara perusahaan yang bertumbuh dan yang tidak
bahwa harga saham terjadi karena aliran laba atau kas masa depan yang dinilai
sekarang (Foster, 2006). Perusahaan yang bertumbuh mempunyai aliran laba dan kas
masa depan lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak bertumbuh
(Gaver dan Gaver, 2003; Kallapur dan Trombley, 1999; Prasetyo, 2000; dan Subekti
dan Kusuma, 2002).
Indikasi adanya perusahaan yang bertumbuh merupakan informasi yang
digunakan investor untuk memperoleh return saham. Dalam hubungan perusahaan
yang bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh dengan return saham sebagai reaksi
pasar dapat diuji melalui besarnya abnormal return kumulatif di sekitar tanggal
pengumuman laporan keuangan. Return saham khususnya abnormal return dapat
diperoleh di sekitar tanggal pengumuman laporan keuangan dan hanya bersifat
sementara waktu saja. Semakin efisien suatu pasar maka semakin cepat atau semakin
sedikit waktunya investor dapat memperoleh abnormal retrun (Subekti dan Kusuma,
2002).
Penelitian mengenai hubungan antara set kesempatan investasi dan reaksi
pasar telah dilakukan di pasar modal Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh
Prasetyo (2000), secara empiris menguji hubungan anatar set kesempatan investasi
dengan harga saham, dan menemukan bahwa pada perusahaan yang bertumbuh
memperoleh reaksi pasar yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang
tidak bertumbuh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara set kesempatan investasi dengan harga saham yang tercermin pada perbedaan
bertumbuh. Subekti dan Kusuma (2002) yang berkaitan dengan perbedaan perubahan
harga saham antara perusahaan yang bertumbuh dan perusahaan yang tidak
bertumbuh menghasilkan bukti bahwa perubahan harga saham antara perusahaan
yang bertumbuh dan perusahaan yang tidak bertumbuh tidak berbeda secara
signifikan. Ini menunjukkan bahwa pasar tidak bereaksi atau tidak merespon secara
berbeda antara perusahaan yang diklasifikasikan sebagai perusahaan yang bertumbuh
dan perusahaan yang tidak bertumbuh. Atau dapat disimpulkan set kesempatan
investasi tidak berpengaruh terhadap nilai saham. Suryani (2003) yang menguji
pengaruh set kesempatan investasi terhadap harga saham, menghasilkan bukti bahwa
set kesempatan investasi berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dengan
arah hubungan yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham pada
perusahaan yang bertumbuh lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang
tidak bertumbuh. Subekti dan Suprapti (2002) menguji secara empiris asosiasi antara
potensi pertumbuhan perusahaan dengan volume perdagangan saham, yang
menghasilkan temuan bahwa volume perdagangan di sekitar tanggal publikasi
laporan keuangan adalah lebih besar untuk perusahaan yang berpotensi tumbuh
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak berpotensi tumbuh. Komalasari dan
Baridwan (2001) menyatakan bahwa semakin besar asimetri informasi diantara
partisipan pasar akan menghasilkan cost transaksi yang tinggi dan likuiditas yang
lebih rendah, sehingga return yang dipersyaratkan oleh investor meningkat dan harga
saham menurun. Perusahaan yang diklasifikasikan sebagai perusahaan yang
informasi yang tinggi, sehingga mengakibatkan return saham yang rendah. Demikian
juga sebaliknya pada perusahaan yang diklasifikasikan sebagai perusahaan yang tidak
bertumbuh berdasarkan proksi set kesempatan investasi mempunyai asimetri
informasi yang rendah akan mengakibatkan return saham yang tinggi.
Penelitian tentang hubungan antara set kesempatan investasi sebagai indikasi
pertumbuhan perusahaan dan reaksi pasar, sampai saat ini masih menunjukkan hasil
yang tidak seragam. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian
secara empiris terhadap hubungan set kesempatan investasi sebagai indikasi
pertumbuhan perusahaan dengan return saham yang dikaitkan dengan asimetri
informasi. Return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham
harian masing-masing perusahaan sampel.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian dari beberapa penelitian
terdahulu. Tinjauan terhadap beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai
Risanty (2004) menunjukan bahwa rasio MVA/BVA dan MVE/BE
berkorelasi positif terhadap pertrumbuhan perusahaan dan signifikan terhadap
pertumbuhan aktiva dan penjualan. P/E berkorelasi positif terhadap realisasi
pertumbuhan laba, aktiva dan penjualan dan berkorelasi negative terhadap
pertumbuhan ekuitas. PPA/BVA berkorelasi positif terhadap pertumbuhan aktiva dan
penjualan. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
kebijaksaan deviden antara perusahaan yang tumbuh dan tidak tumbuh dalam
kebijaksanaan struktur modal, perusahaan yang tumbuh lebih mampu mendanai
usahannya dari sumber internal perusahaan. Parwati (2004) menemukan bahwa
Perusahaan yang bertumbuh memiliki tingkat asimetri informasi yang lebih tinggi dibanding
perusahaan yang tidak bertumbuh, diproksikan dengan bid-ask spread. Demikian juga
penelitian ini mendapati bukti bahwa perusahaan yang bertumbuh memiliki return saham
yang lebih rendah dibanding perusahaan yang tidak bertumbuh.
Norpratiwi (2005) menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan
antara rasio proksi IOS dengan return saham. Korelasi antara MKTBKASS ratio
dengan CAR dan MKTBKEQ dengan CAR dapat dibuktikan kesahihannya dimana
nilai korelasi di antara kedua variabel berkorelasi positif dan secara statistis
signifikan. Demikian halnya dengan korelasi CAPBVA dengan CAR dapat
dibuktikan kesahihannya, sedangkan korelasi antara EP ratio dengan CAR tidak dapat
dibuktikan kesahihannya.
Rokhayati (2006) menemukan korelasi positif signifikan untuk perusahaan yang
MVABVA terhadap pertumbuhan ekuitas, CAPBVA terhadap pertumbuhan aset dan VPPE
terhadap pertumbuhan penjualan dan ekuitas. Korelasi yang negatif signifikan untuk
perusahaan yang tumbuh terjadi antara CAPMVA terhadap pertumbuhan ekuitas. Untuk
perusahaan yang tidak tumbuh terjadi antara PER terhadap pertumbuhan laba dan CAONS
terhadap pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan ekuitas. Rasio market debt to equity tidak
signifikan terhadap kebijakan pendanaan perusahaan. Rasio book debt to equity mempunyai
korelasi yang signifikan terhadap kebijakan pendanaan perusahaan yang tumbuh dengan
perusahaan yang tidak tumbuh. Rasio dividen payout mempunyai korelasi yang tidak
signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan. Rasio dividen yields mempunyai korelasi
yang signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan yang tumbuh dengan perusahaan
yang tidak tumbuh.
Gusrifa (2007) menunjukkan bahwa secara individual maupun skor total IOS
tidak memiliki hubungan signifikan dengan realisasi pertumbuhan perusahaan.
Sejalan dengan itu, tidak ditemukan adanya perbedaan volume perdagangan saham
antara perusahaan yang berpoetensi tumbuh dan perusahaan yang tidak berpotensi
tumbuh. Pengujian regresi juga membuktikan hal yang sama, tidak ada pengaruh
yang signifikan IOS terhadap volume perdagagan saham.
2.3. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan untuk tercapainya
penelitian ini, dengan didukung tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu,
maka secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian digambarkan sebagai
Market to book value of assets (MVA/BVA; X1
Market to book value of equity (MVE/BE); X2
Price of earning ratio (PER);
[image:39.612.116.529.120.508.2]X3
Gambar 2.3. Kerangka Konseptual
Gambar di atas dijelaskan melalui Istilah IOS dikemukakan oleh Myers
(1977) yang menguraikan pengertian perusahaan, yaitu sebagai suatu kombinasi
antara aktiva riil (assets in place) dan opsi investasi masa depan. Kallapur dan
Trombley (1999) menunjukkan proksi IOS yang meliputi : Market to book value of
assets (MVABVA), Market to book value of equity (MVEBVE), Price of earning
ratio (PER), Capital expenditure to book value of assets (CAPBVA), Capital
expenditure to market value of assets (CAPMVA), Firm value to book value of Capital expenditure to book
value of assets (CAP/BVA); X4
Capital expenditure to market value of assets (CAP/MVA); (X5)
Firm value to book value of property, plant and equipment
(VPPE); X6
Current assets to net sales (CAONS); X7
Pertumbuhan Perusahaan (Y1)
property, plant and equipment (VPPE) dan Current assets to net sales (CAONS)
memiliki korelasi yang signifikan dengan realisasi pertumbuhan.
Indikasi adanya perusahaan yang bertumbuh merupakan informasi yang
digunakan investor untuk memperoleh return saham. Dalam hubungan perusahaan
yang bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh dengan return saham sebagai reaksi
pasar dapat diuji melalui besarnya abnormal return kumulatif di sekitar tanggal
pengumuman laporan keuangan. Return saham khususnya abnormal return dapat
diperoleh di sekitar tanggal pengumuman laporan keuangan dan hanya bersifat
sementara waktu saja. Semakin efisien suatu pasar maka semakin cepat atau semakin
sedikit waktunya investor dapat memperoleh abnormal retrun (Subekti dan Kusuma,
2002).
2.4. Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan kerangka
pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1. : IOS berpengaruh terhadap pertumbuhan perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 2005 – 2007.
H2. : IOS berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian hubungan kauasal (causal effect).
Peneilitan ini dirancang untuk menguji pengaruh fakta dan fenomena serta mencari
keterangan – keterangan secara faktual. Rancangan penelitian ini dilakukan untuk
menguji pengaruh fakta dan fenomena investment opportunity set (IOS) terhadap
pertumbuhan perusahaam dan return saham.
3.2. Populasi Dan Pengambilan Sampel.
Populasi dalam penelitian adalah perusahaan pada industri manufaktur yang
tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005-2007. Jumlah
populasi dalam penelitian ini sebanyak adalah 109 perusahaan industri. Menurut
Sugiyono (2003) untuk jumlah populasi 109 perusahaan, dengan 5% jumlah sampel
yang dianggap representative adalah sebanyak 89 perusahaan. Pengambilan sample
dilakukan berdasarkan random sampling dan purposive sampling. Sample yang
terpilih berdasarkan random sampling dapat dilihat pada lampiran 1. Terhadap sample
yang terpilih berdasarkan random sampling, selanjutnya sample yang digunakan
adalah sampel yang memenuhi kriteria :
1. Sampel diambil dari data yang tersedia di Indonesian Capital Market
2. Sampel yang diambil merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta sesudah tahun 2004 karena penulis meneliti untuk tahun pengamatan
2005 -2007. Tetapi khusus untuk menghitung laju pertumbuhan modal sendiri
diambil data tahun 2004-2007.
3. Perusahaan yang diteliti tidak melakukan emisi saham baru pada periode
2004-2007.
Sesuai dengan ketiga kriteria di atas, maka jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 78 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
[image:42.612.114.533.380.547.2]Bursa Efek Jakarta Tahun 2005 – 2007, seperti ditunjukkan pada table berikut ini.
Tabel 3.1. Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling
No. Distribusi Sampel Total
1.
2. 3.
4.
5.
Perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari 2005 – 2007
Sampel yang diteliti
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama tiga tahun berturut – turut, yaitu dari tahun 2005-2007
Perusahaan yang tidak mempunyai laporan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Perusahaan yang melakukan emisi sahambaru pada periode 2005 – 2007
109
89
(8)
(3)
0
Jumlah 78
Angka tahun amatan yang digunakan dalam penelitian ini hádala 3 tahun
berturut – turut dari tahun 2005-2007, sehingga jumlah sampel observasi dalam
3.3. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan 1 variabel bebas dan 2 variabel terikat. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah Investment Opportunity Set (IOS), yang dijelaskan
melalui 7 proksi yaitu Market to book value of assets (MVA/BVA), Market to book
value of equity (MVE/BVE), Price of earning ratio (PER), Capital expenditure to
book value of assets (CAP/BVA), Capital expenditure to market value of assets
(CAP/MVA), Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE),
Current assets to net sales (CAONS). Sedangkan variabel terikat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pertumbuhan perusahaan dan return saham.
3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Definisi operasional dan pengukuran masing variabel yang digunakan dalam
1. Variabel investment opportunity set (IOS=X)
a. Rasio Market to book value of asset (MVABVA) merupakan perbandingan
antara asset dikurangi taotal ekuitas ditambah lembar saham dikali dengan
harga penutupan saham dibagi dengan total asset. Secara matematis variable
ini diukur dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
Asset Total Saham Penutupan a H x Beredar Saham Lembar Ekuitas Total Aset BVA
MVA/ = − +( arg )
b. Rasio Market to book value of equity (MVEBVE) merupakan perbandingan
jumlah lembar saham beredar dikali harga penutupan saham dengan total
ekuitas. Secara matematis variable ini diukur dengan menggunakan formulasi
sebagai berikut :
Equitas Total Saham Penutupan a H x Beredar Saham Lembar BVE
MVE/ = arg
c. Rasio Price to eaning ratio (PER) merupakan perbandingan antara harga
penutupan saham dngan laba per lembar saham beredar. Secara matematis
variable ini diukur dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
Beredar Saham Lembar per Laba Saham Penutupan a H
PER= arg
d. Rasio Capital expenditure to book value of assets (CAPBVA) merupakan
perbandingan kenaikan atau penurunan nilai buku aktiva tetap dengan total
assets. Secara matematis variable ini diukur dengan menggunakan formulasi
Asset Total t Tetap Aktiva Buku Nilai t Tetap Aktiva Buku Nilai BVA
CAP/ = − −1
e. Rasio Capital expenditure to market value of asset (CAPMVA) merupakan
perbandingan pertumbuhan aktiva tetap dengan penjumlahan asset setelah
dikurangi total ekuitas dengan hasil perkalian lembar saham dengan harga
penutupan saham. Secara matematis variable ini diukur dengan menggunakan
formulasi sebagai berikut:
Saham Penutupan a H x Saham Lembar Ekuitas Total Asset Total t Tetap Aktiva Buku Nilai t Tetap Aktiva Buku Nilai MVA CAP arg ( 1 / + − − − =
f. Rasio Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE)
merupakan perbandingan dari penjumalah total asset dengan hasil perkalian
lembar saham beredar dikali harga penutupan saham setelah dikurangkan
dengan ekuitas dibagi dengan aktiva tetap bersih. Secara matematis variable
ini diukur dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
Net Tetap Aktiva Saham Penutupan a H x Beredar Saham Lembar Ekuitas Total Aset
VPPE= − +( arg )
g. Rasio Curent assets to net sales (CAONS) merupakan perbandingan aktiva
lancer dengan penjualan. Secara matematis variable ini diukur dengan
menggunakan formulasi sebagai berikut :
2. Pertumbuhan Perusahaan (Y1)
Kemampuan perusahaan dalam mengekploitasi kesempatan mengambil laba.
Secara matematis variable ini diukur dengan menggunakan formulasi sebagai
berikut :
1 1
− −
− =
t Laba
t Laba t Laba Laba
n Pertumbuha
3. Return Saham (Y2)
Ukuran variabel return saham menggunakan return realisasian. Masing-masing
saham perusahaan dihitung return realisasiannya dengan menggunakan harga
penutupan saham harian dengan rumus sebagai berikut:
Dalam hal ini:
Rit = Return saham i pada hari t
Pit = Harga penutupan saham pada hari t
Pit-1 = Harga penutupan saham i pada hari t-1
3.5. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005 hingga 2007. Waktu penelitian direncanakan
mulai April 2008 sampai dengan Agustus 2008.
3.6. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder, meliputi laporan
Market Directory. Sumber data yang digunakan untuk menghitung variabel-variabel
dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Jakarta periode 2005 hingga 2007.
Sumber data diperoleh dari Laporan keuangan tahunan yang terdiri dari neraca dan
laporan laba/rugi dan Indonesia Capital Market Directory 2005 hingga 2007. Data
penelitian ini merupakan gabungan antara data times series dan cross sectional
(pooled data).
3.7 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu
variable penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan adalah data yang memiliki distribusi atau sebaran normal. Normalitas data
dapat dilihat melalui sebaran Plot pada Graph P-P Plot berbentuk linier dan tertumpu
di sekitar garis diagonal P-P Plot. (Ghozali, 2003). Lebih lanjut Sugiyono (2003)
mengatakan suata data dikatakan memiliki sebaran normal apabila nilai Z-skewness <
Z-tabel . Untuk menghitung nilai Z-Skewness dilakukan dengan cara :
N Skewness Nilai
Skewness Z
/ 6 =
Sumber : Ghozali (2003) dan Sugiyono (2003)
3.8. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multiklonearitas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar
korelasi antara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas,
yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta Variance Inflation Faktor (VIF)
>1.0 dan nilai tolerance <1.0 (Ghozali, 2003). Bhouno (2005) membatasi nilai
VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1.
Sumber : Ghozali (2003) dan Bhouno (2005)
b. Uji Autokorelasi
Digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya
autokorelasi, yaitu dengan Durbin Watson (DW), yaitu dengan membandingkan
nilai DW statistic dengan DW table. Apabila nilai DW statistic terletak pada
daerah no autocorrelation berarti telah memenuhi asumsi klasik regresi.
Untuk mengetahui posisi tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk
menentukan nilai Durbin-Watson dengan rumus : 4-du dan 4-dl. Untuk mencari
nilai du dan dl dilakukan dengan melihat table dw. Lebih jelasnya autokorelasi
digambarkan sebagai berikut :
Ho diterima (no serial correlation)
Autokorelasi (+) Autokorelasi (-)
4 4-dl
(4-du) du
[image:50.612.135.497.484.638.2]dl 0
Gambar 3.1. Diagram Durbin – Watson
Ghozali (2005) mendeteksi autokorelasi dengan indicator sebagai berikut :
a. Jika nilai DW hitung > batas atas (du) tabel, berarti terdapat autokorelasi
b. Jika nilai DW hitung < batas atas (du) tabel, berarti terdapat autokorelasi
c. Uji Heteroskedastiitas
Ghozali (2003) mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastistas dengan
menggunakan uji Glejser, yaitu dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil
regresi nilai absolute residual sebagai variabel terikat dengan variabel bebas.
Deteksi ada atau tidaknya heterosdekastisitas dapat juga dilakukan dengan
melihat ada atau tidaknya pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian
menyempit) pada grafik plot (scatterplot) antara nilai prediksi variabel terkait
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
Sumber : Ghozali (2003)
3.9. Model Analisis dan Uji Hipotesis
3.9.1. Model Analisis
Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian
ini adalah regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis) dengan persamaan
sebagai berikut :
Y1 =
0+
1X
1+
2X
2+
3X
3+
4X
4+
5X
5+
6X
6+
7X
7+
Y2 =
0+
1X
1+
2X
2+
3X
3+
4X
4+
5X
5+
6X
6+
7X
7+
dimana :X4 : Capital expenditure to book value of assets (CAPBVA) X5 : Capital expenditure to market value of assets (CAPMVA)
X6 : Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE) X7 : Current assets to net sales (CAONS)
Y1 : Pertumbuhan Perusahaan Y2 : Return Saham
0.. 8 : Konstanta
: Error Term
3.9.2. Model Uji Hipotesis
Ghozali (2003) membuktikan hipotesis dengan menggunakan alat uji sebagai
berikut :
1. Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 % (α=0,05).
Urutan uji F
a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif.
H0 : 1 = 2 = 3 =……….= 8 = 0
Ha : Paling sedikit ada satu i ≠0 i = 1,2,3,…….8
b. Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu :
an leh nilai Fhitung yang dibandingkan dengan
c.
= H0 ditolak
(
1)
/ 1/ 2 2 − − − = k n R k R Adjusted F
dimana : R2= koefesien determinasi n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
Deng kriteria tersebut, dipero
Ftabel dengan tingkat resiko (level of significant) dalam hal ini 0,05 dan degree
of freedom = n-k-1.
Kriteria Pengujian :
Fhitung≤ Ftabel = H0 diterima
2. h secara parsial antara variabel bebas
skan hipotesis null dan hipotesis alternatif.
nakan rumus :
esien regresi masing-masing variabel
h nilai thitung yang kemudian
b. Kriter
H0 ditolak
Uji-t statistik, untuk menguji pengaru
terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap
konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Uji ini dilakukan sekaligus
untuk melihat koefisien regresi secara individual variabel penelitian. Koefisien
regresi yang peling tinggi merupakan koefisien dominan yang mempengaruhi
variabel terikat penelitian.
Urutan Uji t :
a. Merumu
H0 : i = 0 i = 1,2,3,…...8
Ha : i≠0 i = 1,2,3,…….8
Menghitung t-hitung dengan menggu
i i hit
sb b
t =
dimana :
bi = koef
Sbi = standar error masing-masing variabel
Dari perhitungan tersebut akan diperole
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95%.
ia pengujian :
t hitung> t tabel =
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
ptif Variabel Penelitian
tahui dan menganalisis pengaruh
investm
MVA/BVA) 4.1.1. Statistik Deskri
Penelitian ini bertujuan untuk menge
ent oppotunitu sets (IOS) terhadap return saham dan pertumbuhan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005 - 2007. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah return saham dan pertumbuhan perusahaan,
sedangkan variabel independen yang digunakan adalah investment opportunity sets
(IOS) yang terdiri dari Market to book value of assets (MVA/BVA), Market to book
value of equity (MVE/BVE), Price of earning ratio (PER), Capital expenditure to
book value of assets (CAP/BVA), Capital expenditure to market value of assets
(CAP/MVA), Firm value to book value of property, plant and equipment (VPPE) dan
Current assets to net sales (CAONS). Statistik deskriptif masing – masing variabel
[image:54.612.108.528.587.671.2]yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Market to book value of assets ( Tahun No Statistik Deskriptif
2005 2006 2007
1 Rata - rata 6.37 5.78 5.04
2 Stde 931 424 84
38 292.22 19
um
v 43.84 33.1 22.4
3 Maksimum 8.55 7.93
4 Minim 0.27 -0.27 0.41
Tabel 4.1. diatas menunjukkan bahwa rata – rata investment opportunity sets
(IOS) d
dilihat dari sisi market to book value of equity
(MVEB
itinjau dari sisi Market to book value of assets (MVA/BVA) perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005 sebesar 6.37 standar
deviasi 43.85 dengan Market to book value of assets (MVA/BVA) nilai maksimum
sebesar 388.55 dan minimum sebesar 0.27. Pada tahun 2006 rata – rata investment
opportunity sets (IOS) ditinjau dari sisi Market to book value of assets (MVA/BVA)
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta mengalami penurunan
menjadi 5.78 standar deviasi 33.14 dengan nilai Market to book value of assets
(MVA/BVA) maksimum sebesar 292.22 dan minimum sebesar -0.27. Rata – rata
investment opportunity sets (IOS) ditinjau dari sisi Market to book value of assets
(MVA/BVA) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun
2007 kembali mengalami penurunan menjadi 5.04 standar deviasi 22.484 dengan
nilai Market to book value of assets (MVA/BVA) maksimum sebesar 197.93 dan
minimum sebesar 0.41. Statistik deskriptif di atas menunjukkan bahwa rata – rata IOS
dilihat dari sisi Market to book value of assets (MVA/BVA) perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005 – 2007 masih tergolong rendah
dan cenderung menurun setiap tahunnya. Kondisi seperti ini akan berdampak pada
tidak bertumbuhnya perusahaan.
Statistik deskriptif IOS
VE) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun
Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Market to book value of equity (MVE/BVE) Tahun
N
2005 2006 2007
o Statistik Deskriptif
1 Rata - rata 14.92 10.11 14.26
2 Stdev um
114.7367 65.90555 68.33708
3 Maksim 1,014.95 579.85 530.63
4 Minimum -2.44 -18.75 -1.77
Su er
Tabel 4.2. diatas menunjukkan bahwa rata – rata investment opportunity sets
(IOS)
o (PER)
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005-2007
ditunjukkan pada tabel berikut ini. mb : Lampiran 4
ditinjau dari sisi market to book value of equity (MVEBVE) perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005 sebesar 14,92