• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Ilmu Administrasi Negara

Disusun Oleh :

IRA YIZLIA A.R. NIM : 130921007

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Nama : Ira Yizlia A.R.

Nim : 130921007

Departemen : Ilmu Administrasi Negara (Ekstensi) Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pembimbing : Dra. Elita Dewi M,SP

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN DELI SERDANG

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran fungsi Kepemimpinan pada Kantor Pertanahan, bagaimana produktivitas kerja pegawai, dan seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pada kantor pertanahan tersebut.

Aspek yang diteliti secara garis besar meliputi dua hal, yaitu kepemimpinan dan produktivitas kerja pegawai. Indikator yang digunakan untuk kepemimpinan adalah pengarahan, komunikasi, pengambilan keputusan, dan motivasi. Sedangkan indikator untuk produktivitas kerja pegawai adalah motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang. Besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang adalah sebesar 5,9% sementara sisanya 94,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

Kata kunci : kepemimpinan, produktivitas kerja pegawai

(3)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Kasih Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang ”.

Penulis menyampaikan banyak Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda E. Aritonang dan Ibunda W. de fretes yang selalu mendoakan, memberikan perhatian dan dorongan semangat, baik moril maupun materil yang tidak ternilai harganya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki.Akan tetapi berkat bimbingan dan petunjuk serta dukungan dari beberapa pihak semua kesulitan dapat diatasi dan skripsi ini dapat diselesaikan.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada:

(4)

1. Bapak Dr.Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Husni Thamrin Nasution, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku Dosen Pembimbing yang dengan iklas meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Faisal Eriza, S.Sos., M.SP selaku Dosen Penguji yang banyak memberikan arahan dan masukan-masukan kepada penulis.

5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

6. Bapak/Ibu Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang yang telah banyak memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 7. Buat keluarga ku yang banyak memberikan dukungan doa, buat adikku

satu-satunya Andreas.

8. Teman-teman Ekstensi Administrasi Negara 2013 yang selalu mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang telah berjuang bersama-sama suka dan duka eheh Love you all. Terkhusus buat my best ossy, kak noni, kak restu yang sudah banyak membantu penulis Love u tince-tince ku.

9. Untuk seseorang yang jauh disana (Ezer) terima kasih buat doa, dukungan dan semangatnya God Bless you all the time.

(5)

10. Seluruh pegawai dan staf di jurusan Administrasi negara yang telah membantu dalam pembuatan surat-surat demi kelengkapan skripsi ini.

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2015

Ira Yizlia A.R.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR………... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Kerangka Teori ... 5

1.5.1 Kepemimpinan ... 6

1.5.2 Fungsi Kepemimpinan …………... 8

1.5.3 Gaya Kepemimpinan ... 10

1.5.4 Pengertian Produktivitas Kerja ... 12

1.5.5 Faktor Produktivitas Tenaga Kerja .……….. 14

1.5.6 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja 18

(7)

1.6 Hipotesis ... 19

1.7 Definisi Konsep ... 20

1.8 Definisi Operasional ………. 21

1.9 Sistematika Penulisan ……… 22

BAB II METODE PENELITIAN ... 23

2.1. Bentuk Penelitian ... 23

2.2. Lokasi Penelitian ... 23

2.3 Populasi dan Sampel ... 23

2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 24

2.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer ………. 24

2.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ………. 25

2.5. Teknik Penentuan Skor ... 26

2.6 Teknik Analisa Data ……….. 27

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN……… 31

3.1 Gambaran Umum Kantor BPN Kabupaten Deli Serdang……... 31

3.2 Visi BPN………. 31

3.3 Misi BPN………. 31

3.4 Fungsi dalam Melaksanakan Tugas………. 32

3.5 Agenda Kebijakan……… 34

3.6 Empat Prinsip Pertanahan Nasional………. 35

3.7 Arti Lambang/logo Pertanahan……… 36

(8)

BAB IV PENYAJIAN DATA... 40

4.1 Identitas Responden……… 40

4.1.1 Kriteria Responden Berdasarkan Gender/Jenis kelamin... 41

4.1.2 Kriteria Responden Berdasarkan Usia……….. 41

4.1.3 Kriteria Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan….. 43

4.1.4 Kriteria Responden Berdasarkan Golongan……….. 44

4.1.5 Kriteria Responden Berdasarkan Masa Kerja……… 44

4.2 Variabel Penelitian……….. 45

4.2.1 Penyajian Data Tentang Kepemimpinan (Variabel X)….. 46

4.2.2 Penyajian Data Tentang Produktivitas Kerja Pegawai (Variabel Y)………... 57

BAB V ANALISA DATA………... 65

5.1 Analisis Regresi………... 65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………. 70

6.1 Kesimpulan……….. 70

6.2 Saran………. 71 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kriteria responden berdasarkan gender/jenis kelamin……….. 37

Tabel 2. Kriteria Responden Berdasarkan Usia………. 38

Tabel 3. Kriteria Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan………. 39

Tabel 4. Kriteria Responden Berdasarkan Golongan………. 40

Tabel 5. Kriteria Responden Berdasarkan Masa Kerja……….. 40

Tabel 6. Distribusi jawaban responden tentang pemimpin yang memberikan pengarahan yang baik kepada pegawainya……….. 42

Tabel 7. Distribusi jawaban responden tentang pemimpin yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan kepada pegawainya………... 43

Tabel 8. Distribusi jawaban responden tentang terjalinnya komunikasi yang baik antara pimpinan dengan pegawainya………... 44

Tabel 9. Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang memiliki hubungan yang baik dengan para pegawainya……….. 44

Tabel 10. Distribusi jawaban responden tentang pimpinan memberikan kebebasan kepada pegawainya dalam mengemukakan pendapat……….. 45

Tabel 11. Distribusi jawaban responden tentang pimpinan dalam membuat/ mengambil keputusan dengan baik………. 46

(10)

Tabel 12. Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang selalu memberikan motivasi yang baik bagi pegawainya……… 47 Tabel 13. Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang memberikan motivasi yang membangun bagi pegawainya………. 48 Tabel 14. Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang mempunyai rasa percaya diri dalam menjalankan tugasnya………... 49 Tabel 15. Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang mempunyai inisiatif dalam melaksanakan tanggung jawabnya……… 49 Tabel 16. Distribusi jawaban responden tentang pelayanan yang baik yang diberikan pegawai kepada masyarakat………. 51 Tabel 17. Distribusi jawaban responden tentang apakah gaji dapat memberikan dorongan untuk bekerja lebih baik………... 52 Tabel 18. Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang masuk tepat waktu. 53 Tabel 19. Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu……….. 53 Tabel 20. Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang mematuhi peraturan yang berlaku dalam ketentuan yang sudah ditetapkan………. 54 Tabel 21. Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang mematuhi peraturan yang berlaku dalam ketentuan yang sudah ditetapkan………. 55 Tabel 22. Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang dalam bekerja jarang

melakukan kesalahan……… 56

(11)

Tabel 23. Distribusi jawaban responden tentang pegawai yang teliti dalam menyelesaikan tugasnya………... 57 Tabel 5.1.1 Pengujian Koefisien Determinasi………. 59 Tabel 5.1.2 Hasil Perhitungan Regresi Linear Sederhana……….. 60

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bagan Susunan Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten………. 35 Deli Serdang

Gambar 5.1 Histogram……… 61

Gambar 5.2 Grafik……….. 62

Gambar 5.3 Scatter Plot ………. 62

(13)

ABSTRAK

Nama : Ira Yizlia A.R.

Nim : 130921007

Departemen : Ilmu Administrasi Negara (Ekstensi) Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pembimbing : Dra. Elita Dewi M,SP

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN DELI SERDANG

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran fungsi Kepemimpinan pada Kantor Pertanahan, bagaimana produktivitas kerja pegawai, dan seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pada kantor pertanahan tersebut.

Aspek yang diteliti secara garis besar meliputi dua hal, yaitu kepemimpinan dan produktivitas kerja pegawai. Indikator yang digunakan untuk kepemimpinan adalah pengarahan, komunikasi, pengambilan keputusan, dan motivasi. Sedangkan indikator untuk produktivitas kerja pegawai adalah motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang. Besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang adalah sebesar 5,9% sementara sisanya 94,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

Kata kunci : kepemimpinan, produktivitas kerja pegawai

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masalah Kepemimpinan merupakan topik menarik yang sering dibicarakan oleh kalangan orang banyak, baik dalam organisasi yang kecil maupun dalam organisasi yang besar. Setiap satuan organisasi, baik formal maupun informal selalu ada pemimpin yang memimpinnya. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membina, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain agar dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai atau tidak tujuan suatu organisasi sangat tergantung pada pimpinannya. Dewasa ini banyak terdapat kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun oleh swasta yang berkaitan dengan kepemimpinan, misalnya simpasium, seminar serta pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk membahas bagaimana kepemimpinan itu.

Kepemimpinan tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi pada penyiapan secara berencana, melatih calon-calon pemimpin. Semuanya dilakukan lewat perencanaan, penyelidikan, percobaan/eksperimen, analisis,

(15)

supervisi, dan penggemblengan secara sistematis untuk membangkitkan sifat-sifat pemimpin yang unggul, agar mereka berhasil dalam tugas-tugasnya.

Untuk itu didalam meningkatkan suatu produktivitas kerja para pegawainya, baik lembaga maupun organisasi dipengaruhi oleh seorang pemimpin, dimana pemimpin sangat berperan aktif dalam meningkatkan produktivitas. Pada tingkat nasional, produktivitas yang meningkat melengkapi posisi untuk meningkatkan standar hidup atau paling tidak mempertahankannya sambil melakukan upaya peningkatan kualitas hidup.

Produktivitas bukanlah hanya satu masalah teknis maupun menejerial tetapi merupakan satu masalah yang kompleks, merupakan masalah yang berkenaan dengan badan-badan pemerintahan, serikat buruh dan lembaga-lembaga sosial lainnya, yang semakin berbeda tujuannya akan semakin berbeda pula definisi produktivitasnya. Namun jika semua pihak setuju terhadap tujuan-tujuan umumnya tersebut dengan segala kekurangan dan kelebihannya, maka definisi produktivitas itu diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih umum bagi negara maupun bagi bagian ekonomi yang berbeda-beda.

Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari organisasi Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang melayani masyarakat dibidang pertanahan, dalam mengelola pertanahan harus dapat memberikan kontribusi secara nyata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru

(16)

kemakmuran rakyat, untuk itu dalam melaksanakan setiap tugas dan fungsi dibidang pertanahan harus mengacu pada terciptanya Catur Tertib Pertanahan, yaitu : tertib hukum pertanahan, tertib administrasi pertanahan, tertib penggunaan tanah dan tertib kelestarian alam dan lingkungan hidup.

Di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang masih terdapat perbedaan yang cukup besar antara kinerja karyawan yang satu dengan kinerja karyawan yang lainnya. Perbedaan tersebut bisa terjadi karena banyak karyawan dalam bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan standar minimal yang menjadi budayanya, sementara ada karyawan yang lainnya dapat bekerja secara aktif, antusias mengabdikan dirinya untuk kepentingan organisasi. Untuk menghasilkan kinerja yang produktif dari setiap karyawan tersebut maka seorang pemimpin perlu memberikan motivasi yang dapat mengarah terciptanya budaya kerja yang kuat artinya setiap karyawan harus mampu secara mandiri, kreatif dan dinamis dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pimpinan dapat di selesaikan tepat pada waktunya.

Oleh sebab itu, kepemimpinan saat ini harus mampu menuntun organisasi sesuai dengan asas-asas manajemen modern, sekaligus bersedia memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada bawahan dan masyarakat luas. Karena itu keberhasilan pemimpin dapat dinilai dari produktivitas dan prestasi yang dicapainya, juga harus dinilai dari kebaikannya.

(17)

Menurut penelitian yang terdahulu pada jurnal yang ditulis oleh Giri Yani Djaja Sudardajt (2009) menyimpulkan hasil bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja adalah relatif rendah apabila dibandingkan dengan faktor lain.

Berdasarkan kondisi latar belakang kepemimpinan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan judul :

“ Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada

Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang”.

1.2Perumusan Masalah

Rumusan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: “Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang?”.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana fungsi kepemimpinan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang.

2. Untuk mengetahui bagaimana produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang.

(18)

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi penulis

Untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang kepemimpinan dan produktivitas kerja dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dalam menyelesaikan penelitian ini.

b. Bagi instansi terkait

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi perusahaan khususnya mengenai kepemimpinan dan produktivitas kerja pegawai.

c. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan pengetahuan mengenai kepemimpinan.

1.5 Kerangka Teori

Untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman dasar berfikir yaitu kerangka teori. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep dan konstrak defenisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomenal sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Kerangka teori ini diharapkan memberikan pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam memahami masalah yang diteliti.

(19)

1.5.1 Kepemimpinan

Kepemimpinan sangat penting dan sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas kerja perusahaan atau instansi pemerintah. Menurut Kartini Kartono (2006:50), kepemimpinan adalah kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu berdasarkan akseptansi/penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki khusus yang tepat bagi situasi khusus.

Kepemimpinan tersebut juga harus melibatkan orang lain di dalamnya dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi, didalam kepemimpinan juga terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin dan adanya tujuan bersama yang harus dicapai.

Menurut George R. Terry ‘Leardership is activity of influencing people to strive willingly for mutual objectives’ (kepemimpinan adalah keseluruhan

kegiatan/aktivitas untuk mempengaruhi kemauan orang lain untuk mencapai tujuan bersama).

Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok, maka terdapat 3 (tiga) implikasi penting yaitu:

(20)

a. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau pengikut. Kesediaan menerima pengarahan dari pimpinan, anggota kelompok membantu menegaskan status pemimpin dan memungkinkan proses kepemimpinan. Tanpa bawahan, semua sifat kepemimpinan seorang manajer menjadi tidak relevan.

b. Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama diantara pemimpin dan anggota kelompok. Anggota kelompok itu bukan tanpa kuasa; mereka dapat dan bias membentuk kegiatan kelompok dengan berbagai cara. Kekuasaan manajer dapat bersumber dari kekuasaan imbalan (reward power), kekuasaan paksaan (coercive power), kekuasaan sah (legitimate power). kekuasaan referensi (referent power), dan kekuasaan ahli (expert power). c. Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk

kekuasaan untuk mempengaruhi perilaku pengikut melalui sejumlah cara. Para pemimpin telah mempengaruhi pegawai untuk melakukan pengorbanan pribadi demi organisasi, sehingga diharapkan para pemimpin mempunyai kewajiban khusu untuk mempertimbangkan etika dari keputusan mereka.

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di

(21)

dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi, dan mengkoordinasi.

1.5.2 Fungsi kepemimpinan

Menurut P. Siagian (2003:46) terdapat 5 (lima) fungsi kepemimpinan, yakni: a. Fungsi Penentu Arah

Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah ataupun kecil semuanya pasti dibentuk dalam rangka mencapai suatu tujan tertentu. Tujuan itu bisa bersifat jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek yang harus dicapai dengan melalui kerja sama yang dipimpin oleh seorang pemimpin. Keterbatasan sumber daya organisasi mengharuskan pemimpin untuk mengelolanya dengan efektif, dengan kata lain arah yang hendak dicapai oleh organisasi menuju tujuannya harus sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan prasaarana yang ada.

b. Fungsi Sebagai Juru Bicara

Fungsi ini mengharuskan seorang pemimpin berperan sebagai penghubung antara organisasi dengan pihak-pihak luar yang berkepentingan seperti pemilik saham, pemasok, penyalur, lembaga keuangan. Peran ini sangat penting karena disadari bahwa tidak ada satupun organisasi yang dapat hidup tanpa bantuan dari pihak lain.

(22)

c. Fungsi Sebagai Komunikator

Suatu komunikasi dapat dinyatakan berlangsung dengan efektif apabila pesan yang ingin disampaikan oleh sumber pesan tersebut diterima dan diartikan oleh sasaran komunikasi. Fungsi pemimpin sebagai komunikator disini lebih ditekankan pada kemampuannya untuk mengkomunikasikan sasaran-sasaran, strategi, dan tindakan yang harus dilakukan oleh bawahan.

d. Fungsi Sebagai Mediator

Konflik-konflik yang terjadi atau adanya perbedaan-perbedaan kepentingan dalam organisasi menuntut kehadiran seorang pemimpin dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Kiranya sangat mudah membayangkan bahwa tidak aka nada seorang pemimpin yang akan membiarkan situasi demikian berlangsung dalam organisasi yang dipimpinnya dan akan segera berusaha keras untuk menanggulanginya. Sikap yang demikian pasti diambil oleh seorang pemimpin, sebab jika tidak citranya sebagai seorang pemimpin akan rusak, kepercayaan terhadap kepemimpinan akan merosot bahkan mungkin hilang. Jadi kemampuan menjalankan fungsi kepemimpinan selaku mediator yang rasional, objektif dan netral merupakan salah satu indicator efektifitas kepemimpinan seseorang.

(23)

e. Fungsi Sebagai Integrator

Adanya pembagian tugas, sistem alokasi daya, dana dan tenaga, serta diperlukannya spesialisasi pengetahuan dan keterampilan dapat menimbulkan sikap, perilaku dan tindakan berkotak-kotak dan oleh karenanya tidak boleh dibiarkan berlangsung terus-menerus. Dengan perkataan lain diperlukan integrator terutama pada hirarki puncak organisasi. Integrator itu adalah pimpinan. Setiap pemimpin. Terlepas dari hirarki jabatannya dalam organisasi, sesungguhnya adalah integrator, hanya saja cakupannya berbeda-beda. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan dalam organisasi, semakin penting pula makna peranan tersebut.

1.5.3 Gaya kepemimpinan

Menurut P. Siagian (2003:27) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya dikategorikan menjadi 5 (lima) tipe yakni:

1. Gaya Kepemimpinan Otokratik

Pengambilan keputusan seorang manajer yang otokratik akan bertindak sendiri dan memberitahukan bawahannya bahwa ia telah mengambil keputusan tertentu dan para bawahannya itu hanya berperan sebagai pelaksana karena tidak dilibatkan sama sekali dalam proses pengambilan keputusan. Memelihara hubungan dengan para bawahannya, manajer yang otokratik

(24)

biasanya dengan menggunakan pendekatan formal berdasarkan kedudukan dan statusnya dalam organisasi dan kurang mempertimbangkan apakah kepemimpinannya dapat diterima dan diakui oleh para bawahannya atau tidak. Seorang pemimpin yang otokratik biasanya memandang dan memperlakukan para bawahannya sebagai orang-orang yang tingkat kedewasaan dan kematangannya lebih rendah dari pimpinan yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam interaksi yang terjadi tidak mustahil bahwa ia akan menonjolkan gaya memerintah dan bukan gaya mengajak.

2. Gaya Kepemimpinan Paternalistik

Pemimpin paternalistic menunjukkan kecenderungan-kecenderungan bertindak sebagai berikut: Pengambilan keputusan, kecenderungannya menggunakan cara mengambil keputusan sendiri dan kemudian berusaha menjual keputusan itu kepada para bawahannya. Dengan menjual keputusan itu diharapkan bahwa para bawahan akan mau menjalankan meskipun tidak dilibatkan didalam proses pengambilan keputusan.

3. Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Teori kepemimpinan belum dapat menjelaskan mengapa seseorang dipandang sebagai pemimpin yang kharismatik, sedangkan yang lain tidak. Artinya, belum dapat dijelaskan secara ilmiah faktor-faktor apa saja yang menjadi seseorang memiliki kharisma tertentu.

(25)

4. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire

Karakteristik yang paling kelihatan dari seorang pemimpin laissez-faire terlihat pada gayanya yang santai dalam memimpin organisasi. Dalam

hal pengambilan keputusan, misalnya, seorang pemimpin ini akan mendelegasikan tugas-tugasnya kepada bawahannya, dengan pengarahan yang minimal atau bahkan sama sekali tanpa pengarahan sama sekali.

5. Gaya Kepemimpinan Demokratik

Pengambilan keputusan pemimpin demokratik pada tindakannya mengikutsertakan para bawahannya dalam seluruh pengambilan keputusan. Seorang pemimpin demokratik akan memilih model dan teknik pengambilan keputusan tertentu yang memungkinkan para bawahannya ikut serta dalam pengambilan keputusan.

1.5.4 Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Sikap yang demikian membuat seorang selalu mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan-peningkatan. Orang yang mempunyai sikap tersebut terdorong untuk menjadi dinamis, kreatif, inovatif serta terbuka, tetapi kritis terhadap ide-ide baru dan perubahan-perubahan.

(26)

Beberapa pengertian mengenai produktivitas menurut beberapa pakar akan dikemukakan sebagai berikut:

Menurut Dr. Sedarmayanti, M.Pd (2001 : 57 – 58) yang dikutip dari Paul Mali, mengemukakan bahwa:

“Produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Oleh karena itu produktivitas sering diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu”.

Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangn bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini. secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja satuan waktu. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses peningkatan produktivitas karena amnusia bersifat dinamis. Sedangkan alat produksi dan kemajuan teknologi lebih bersifat statis yang hanya dapat digerakkan oleh manusia. Tingkat produktivitas yang tinggi merupakan harapan bagi setiap perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja, banyak sekali faktor yang mempengaruhi, seperti pemberian upah atau gaji yang adil dan layak, suasana dan lingkungan kerja yang menyenangkan, kesempatan berkarir, kesempatan untuk maju, fasilitas yang mendukung, dan lain-lain.

(27)

1.5.5 Faktor Produktivitas Tenaga Kerja

Secara ringkas menurut Dr. Sedarmayanti, M.Pd. (2001 : 72 – 76), faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah sebagai berikut: 1. Sikap Mental

Sikap mental berupa motivasi kerja. Motivasi adalah daya dorong yang dimiliki, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik yang membuat karyawan mau dan rela untuk bekerja sekuat tenaga menggunakan seluruh kemampuannya dalam mencapai tujuan.

a. Motivasi kerja, pada umumnya orang yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan bekerja dengan rajin, giat, sehingga dengan begitu akan dapat mencapai satu prestasi kerja yang tinggi.

b. Disiplin kerja, orang yang mempunyai disiplin kerja yang tinggi akan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja dan akan mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Sebab kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya dan produktivitas kerja pun akan meningkat.

c. Etika kerja, pada umumnya orang mempunyai etika yang baik akan Nampak dalam penampilan kerja sehari-hari berupa kerjasama, kehadiran, antusias, inisiatif, tanggung jawab terhadap pekerjaan, dan

(28)

kreativitas. Wujud tersebut akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pencapaian produktivitas kerja karyawan yang optimal dan mampu memenuhi harapan atau bantuan pencapaian tujuan perusahaan.

2. Pendidikan

Pada umumnya organisasi yang mempunyai pendidikan (formal atau non formal) yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan lebih luas akan arti penting produktivitas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas dapat mendorong pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif.

3. Keterampilan

Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan menjadi lebih terampil apabila mempunyai kecakapan (Ability) dan pengalaman (Experience) yang cukup.

4. Manajemen

Pengertian manajemen disini dapat berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengandalkan staf atau bawahannya. Apabila manajemennya tepat maka akan menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong pegawai untuk melakukan tindakan yang paling produktif.

(29)

5. Hubungan Industrial Pancasila (H.I.P)

Dengan penerapan Hubungan Industrial Pancasila maka akan:

a. Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja secara produktif sehingga produktivitas dapat meningkat.

b. Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan produktivitas.

c. Menciptakan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya peningkatan produktivitas.

6. Tingkat Penghasilan

Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.

7. Gizi dan Kesehatan

Apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan berbadan sehat, maka akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat yang tinggi maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.

8. Jaminan Sosial

Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya

(30)

dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosial pegawai mencukupi maka akan dapat menimbulkan kesenangan bekerja sehingga mendorong pemanfaatan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.

9. Lingkungan dan Iklim Kerja

Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong pegawai agar senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik menuju ke arah peningkatan produktivitas. 10.Sarana dan Prasarana

Mutu sarana produksi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas apabila sarana produksi yang digunakan tidak baik, kadang-kadang dapat menimbulkan pemborosan bahan yang dipakai.

11.Teknologi

Apabila teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju tingkatannya maka akan memungkinkan:

a. Tepat waktu dalam penyelesaian proses produksi.

b. Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu. c. Memperkecil terjadinya pemborosan bahan sisa.

Dengan memperhatikan hal tersebut, maka penerapan teknologi dapat mendukung peningkatan produktivitas.

(31)

12.Kesempatan Berprestasi

Pegawai yang bekerja tentu mengharapkan peningkatan karir atau pengembangan potensi pribadi yang nantinya akan bermanfaat bagi dirinya maupun bagi organisasi. Apabila terbuka kesempatan untuk berprestasi, maka akan menimbulkan dorongan psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.

1.5.6 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja

Seperti kita ketahui bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain atau suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan sendiri. Seseorang pemimpin yang baik, sangat bergantung pada kemampuan pemimpin tersebut dalam menyesuaikan gaya kepemimpinan pada situasi kerja yang dihadapinya.

Tannanbaum dan Schmidt yang dikutip oleh Gibson (2001:285) mengatakan bahwa:

“ Manajer yang baik adalah orang yang dapat memelihara keseimbangan yang tinggi dalam menilai secara tepat kekuatan yang menentukan perilakunya yang paling cocok bagi waktu tertentu dan benar-benar mampu bertindak demikian”.

(32)

Keberhasilan perusahaan pada dasarnya ditopang oleh kepemimpinan yang efektif, dimana dengan kepemimpinannya itu dapat mempengaruhi bawahannya untuk membangkitkan motivasi kerja mereka agar berprestasi terhadap tujuan bersama.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan mempunyai peranan yang besar dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawainya.

Peranan faktor manusia senantiasa memperhatikan keinginan dan kemampuan setiap karyawan. Setiap karyawan didalam perusahaan harus senantiasa dipelihara dan dikembangkan kemampuannya untuk menumbuhkan kemauan dan kemampuan kerja karyawan adalah tugas pemimpin dalam mengidentifikasi dan mengaktifkan motivasi karyawan agar dapat berprestasi dengan baik yang akhirnya akan menimbulkan produktivitas perusahaan.

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang mana kebenarannya perlu untuk diuji dan dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.

Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu dengan adanya kepemimpinan maka diharapkan produktivitas kerja pegawai dapat meningkat.

(33)

Adapun hipotesisnya adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai.

1.7 Definisi Konsep

Konsep merupakan istilah atau definisi yang dipergunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, kelompok, atau individu yang menjadi puat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 2006:33). Sehingga dengan konsep maka peneliti bisa memahani unsur-unsur yang ada dalam penelitian, baik variabel, indikator, parameter maupun skala pengukuran yang dikehendaki dalam penelitian. Untuk dapat menemukan batasan yang lebih jelas maka dapat menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang penulis teliti.

1. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu organisasi, memotivasi perilaku pengikutnya atau karyawannya untuk mencapai tujuan tertentu, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

2. Fungsi Kepemimpinan ialah menuntun, membimbing, membangun, memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja, manjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, dan membawa para pengikutnya kepada

(34)

sasaran yang ingin dituju, sesuai dengan ketentuan waktu dan perencanaan.

3. Produktivitas kerja merupakan peningkatan kerja secara efisien dengan memanfaatkan sumber daya dan meningkatkan hasil barang dan jasa. 1.8 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur variabel melalui indikator-indikatornya.

Variabel bebas (X) Kepemimpinan indikatornya : a. Pengarahan terhadap pegawai.

b. Komunikasi antara atasan dan bawahan c. Pengambilan keputusan

d. Motivasi

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja dengan indikatornya sebagai berikut:

a. Motivasi kerja b. Disiplin kerja c. Etika Kerja

(35)

1.9 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi konsep, definisi operasional, sistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data. BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini memuat bagaimana latar dan lokasi yang akan diteliti. BAB IV : PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisa, serta memuat pembahasannya atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab sebelumnya.

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini berisikan tentang kajian dan analisa data yang diperoleh dari lapangan.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang telah dilakukan

(36)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode Penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksplanatif, dimana dalam metode eksplanatif ini menggunakan rumus analisis regresi linear sederhana untuk menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh.

2.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang Jalan Karya Utama, Lubuk Pakam 20154.

2.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono 2006:73). Yang menjadi

(37)

populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang yaitu berjumlah 28 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi diharapkan betul-betul representatif (Sugiono, 2006: 91). Masih dalam pendapat sugiyono apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Hal ini dikarenakan jumlah populasi pada Kantor Pertanahan kurang dari 100 orang, maka seluruh populasi dijadikan sampel.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan dan data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

2.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti, pengumpulan data primer dilakukan dengan cara :

(38)

1. Kuisioner (Quitionary)

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternative jawaban yang sudah tersedia.

2. Observasi (Observation)

Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.

2.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

1. Penelitian Kepustakan (Library Research)

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

(39)

2. Studi Dokumentasi (Documentary)

Yaitu teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen arsip yang menyangkut yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.

2.5Teknik Penentuan Skor

Melalui penyebaran angket berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala likert untuk menilai jawaban kuesioner (Singarimbun, Nasri 1995 :107). Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk jawaban alternative “a” diberi skor 5.

2. Untuk jawaban alternative “b” diberi skor 4.

3. Untuk jawaban alternative “c” diberi skor 3.

4. Untuk jawaban alternative “d” diberi skor 2.

5. Untuk jawaban alternative “e” diberi skor 1.

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apalagi tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan

(40)

kelas intervalnya. Berdasarkan alternative jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan hitungan, sebagai berikut :

Skor tertinggi-skor terendah

Banyaknya bilangan

Maka diperoleh: 5 – 1 5

= 0,8

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel dan sub variabel, yaitu :

a. skor untuk kategori sangat tinggi : 4,20-5,00

b. skor untuk kategori tinggi : 3,40-4,20

c. skor untuk kategori sedang : 2,60-3,40

d. skor untuk kategori rendah : 1,00-1,80

2.6Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian menggunakan teknik analisa kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yaitu dengan m,enggunakan instrument :

(41)

1. Pengujian hipotesis

Untuk menguji hipotesis pengaruh kepemimpinan (variabel x) dengan produktivitas kerja (variabel y), maka pengujian dengan menggunakan rumus “t” yaitu :

t – hitung =

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak

Jika tingkat signifikasi (Sig) dibawah 0,05maka Ho ditolak, Ha diterima

2. Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel (Y). Metode analisis regresi linear sederhana ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0. yang merupakan salah satu paket program komputer yang digunakan dalam mengelola data statistik.

(42)

Rumus :

Y = a+bx

Y = variabel terikat

a = nilai intercept (konstanta)

b = koefisien regresi

X = Variabel bebas

Harga a dihitung dengan rumus:

Harga b dihitung dengan rumus :

3. Uji Determinasi

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (x) terhadap variabel (y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai Koefisien Korelasi Product Moment dan dikalikan dengan 100% dengan rumus:

(43)

D = (rxy)2 x 100% Keterangan:

D = Koefisien Determinan

Ry = Koefisien Korelasi Product Moment antara variabel x dan variabel y

(44)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kantor BPN Kabupaten Deli Serdang

Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 63 Tahun 2013)

Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3.2 Visi BPN

Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.

3.3 Misi BPN

Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:

(45)

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.

2. peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.

3.4 Fungsi dalam Melaksanakan Tugas

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan. 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan.

(46)

3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan. 4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan.

5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang pertanahan.

6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum. 7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah.

8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah khusus.

9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan.

10.Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah. 11.Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain.

12.Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan.

13.Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan.

14.Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan.

15.Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan. 16.Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.

17.Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

(47)

18.Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.

19.Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan.

20.Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

21.Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

3.5 Agenda Kebijakan

Adapun beberapa Agenda Kebijakan BPN RI adalah sebagai berikut:

1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional. 2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran, serta sertifikasi tanah

secara menyeluruh di seluruh Indonesia.

3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land tenureship).

4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencana alam dan daerah-daerah konflik.

5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan konflik pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis.

(48)

6. Membangun Sistem Informasi Pertanahan Nasional (SIMTANAS), dan sistem pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia.

7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

8. Membangun data base pemilikan dan penguasaan tanah skala besar.

9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan Pertanahan yang telah ditetapkan.

10.Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional.

11.Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum dan kebijakan Pertanahan.

3.6 Empat Prinsip Pertanahan Nasional

Diawali dari tahun 2005, pertanahan nasional dibangun dan dikembangkan atas dasar empat (4) prinsip pengelolaan:

1. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada kesejahteraan masyarakat,

2. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada keadilan penguasaan dan pemilikan tanah,

3. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada keberlanjutan sistem kemasyarakatan dan Kebangsaan Indonesia,

(49)

4. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada harmoni sosial.

3.7 Arti Lambang/Logo

Lambang Badan Pertanahan Nasional adalah bentuk suatu kesatuan gambar dan tulisan terdiri dari:

a. Gambar 4 (empat) butir padi melambangkan Kemakmuran dan kesejahteraan. Memaknai atau melambangkan 4 (empat) tujuan Penataan Pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI yaitu kemakmuran, keadilan, kesejahteraan sosial dan keberlanjutan.

(50)

b. Gambar lingkaran bumi melambangkan sumber penghidupan manusia. Melambangkan wadah atau area untuk berkarya bagi BPN RI yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur yang ada didalam bumi yang meliputi tanah, air dan udara.

c. Gambar sumbu melambangkan poros keseimbangan 3 (tiga) Garis Lintang dan 3 (tiga) Garis Bujur Memaknai atau melambangkan pasal 33 ayat 3 UUD 45 yang mendasari lahirnya Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) nomor 5 tahun 1960.

d. Gambar 11 (sebelas) bidang grafis bumi memaknai atau melambangkan 11 (Sebelas) agenda pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI. Bidang

pada sisi sebelah kiri melambangkan bidang bumi yang berada diluar wilayah kerja BPN RI.

(51)

e. Warna Coklat melambangkan bumi, alam raya dan cerminan dapat dipercaya dan teguh.

f. Warna Kuning Emas melambangkan kehangatan, pencerahan, intelektual dan kemakmuran.

g. Warna Abu-abu melambangkan kebijaksanaan, kedewasaan serta keseimbangan.

(52)

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI Gambar 3.1

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN DELI SERDANG

(53)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan tentang data-data yang diperoleh selaama masa penelitian yang telah dilakukan pada kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan angket atau kuesioner yang telah disebarkan kepada pegawai yang dijadikan sampel pada penelitian ini yaitu berjumlah 28 orang pegawai.

Adapun hasil angket sebagai instrument utama dalam penelitian ini akan disajikan satu persatu berdasarkan urutan pertanyaan sesuai dengan yang terdapat didaftar angket, sementara itu, hasil observasi akan disajikan untuk melengkapi hasil angket/kuesioner.

4.1 Identitas Responden

Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas responden melalui kuesioner yang diperoleh selama penelitian yang disajikan dalam bentuk table frekuensi.

(54)

4.1.1 Kriteria responden berdasarkan gender/jenis kelamin

Tabel 1 .

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat diketahui bahwa seluruh responden yang berjumlah 28 orang pegawai, dimana 13 orang adalah laki-laki dengan jumlah persentase 46,4%, dan 15 orang adalah pegawai perempuan dengan jumlah persentase 53,6%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pegawai yang bekerja dikantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang rata-rata berdominan perempuan.

4.1.2 Kriteria Responden Berdasarkan Usia

Disini kita dapat melihat bagaimana variasi tingkatan usia pegawai Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, dimana dalam penelitian ini penulis mengelompokkan kelas

41 Jenis

Kelamin

Jumlah Persentase

Laki-laki 13 46,4%

Perempuan 15 53,6%

(55)

usia mulai dari <25 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui table berikut.

Tabel 2.

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rentang usia responden dari angka kurang dari 25 tahun sampai 40 tahun keatas, responden yang berusia antara <25 tahun berjumlah 1 orang dengan persentase 3.6%. Kemudian responden dengan rentang usia >26-30 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase 21,4%, selanjutnya responden dengan rentang usia >31-35 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 10,7%, selanjutnya responden dengan rentang usia >36-40 tahun berjumlah 7 orang dengan persentase 25,0%, dan responden dengan rentang usia >40 tahun berjumlah 11 orang dengan persentase 39,3%. Dengan begitu total dari persentase tersebut valid mencapai 100%.

42

Usia Jumlah Persentase

<25 1 3,6%

>26-30 6 21,4%

>31-35 3 10,7%

>36-40 7 25,0%

>40 11 39,3%

(56)

4.1.3 Kriteria Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Disini penulis mengelompokkan responden berdasarkan tingkat pendidikan melalui tingkat SMA, Diploma, sampai dengan Sarjana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 3.

Tingkat Pendidikan

Jumlah Persentase

SMA/Sederajat 7 25,0%

Diploma (I.II.III) 10 35,7%

Sarjana 11 39,3%

Total 28 100,0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden pada kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang berdasarkan tingkat pendidikan rata-rata Diploma dan Sarjana. Tingkat pendidikan SMA/Sederajat berjumlah 7 orang dengan persentase 25,0%, sedangkan tingkat pendidikan Diploma berjumlah 10 orang dengan persentase 35,7%, dan tingkat pendidikan Sarjana berjumlah 11 orang dengan persentase 39,3%. Dengan begitu terbukti tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana lebih dominan dari tingkat pendidikan SMA.

(57)

4.1.4 Kriteria Responden Berdasarkan Golongan

Disini penulis mengelompokan responden berdasarkan golongan kerja dari golongan II (dua) dan III (tiga) termasuk apakah responden tersebut memiliki golongan a,b,atau c. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut.

Tabel 4.

Golongan Jumlah Persentase

II (a,b,c) 9 32,1%

III (a,b,c) 19 67,9%

Total 28 100,0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat responden berdasarkan golongan III (tiga) lebih dominan dengan jumlah 19 orang (67,9%), sedangkan responden dengan golongan II (dua) berjumlah 9 orang (32,1%).

4.1.5 Kriteria Responden Berdasarkan Masa Kerja

Disini penulis mengelompokan responden berdasarkan masa kerja mulai dari 1-5 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

(58)

Tabel 5.

Masa Kerja Jumlah Persentase

1-5 6 21,4%

6-10 5 17,9%

11-20 7 25,0%

21-30 8 28,6%

>31 2 7,1%

Total 28 100,0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masa kerja pegawai pada kantor, Pertanahan Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut. Masa kerja dari 1-5 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase 21,4%, selanjutnya masa kerja dari 6-10 tahun berjumlah 5 orang dengan persentase 17,9%, selanjutnya masa kerja dari 11-20 tahun berjumlah 7 orang dengan persentase 25,0%, selanjutnya masa kerja dari 21-30 berjumlah 8 orang dengan persentase 28,6%, dan masa kerja lebih dari 31 tahun berjumlah 2 orang dengan persentase 7,1%.

4.2 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas yaitu Kepemimpinan (X) dan variabel terikat yaitu Produktivitas Kerja Pegawai (Y).

(59)

Variabel X terdiri dari 10 pertanyaan dan variabel terikat (Y) terdiri dari 8 pertanyaan.

4.2.1 Penyajian Data tentang Kepemimpinan (Variabel X)

Untuk mengukur variabel kepemimpinan (X) di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, penulis menggunakan empat indikator yaitu : pengarahan terhadap pegawai, komunikasi antara atasan dan bawahan, pengambilan keputusan, dan motivasi, yang akan disajikan dalam 10 pertanyaan.

Di setiap pertanyaan penulis memberikan lima pilihan jawaban yang mengharuskan responden untuk menentukan jawabannya atau memilih salah satu dari kelima pilihan jawaban tersebut. Berikut adalah jawaban responden dari hasil penelitian atau penyebaran angket/kuesioner kepada pegawai kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang.

(60)

Tabel 6 : Distribusi jawaban responden tentang pemimpin yang memberikan pengarahan yang baik kepada pegawainya.

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Selalu 12 42.9%

Sering 14 50.0%

Kadang-Kadang 2 7.1%

Hampir tidak pernah 0 0

Tidak pernah 0 0

Total 28 100.0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan bahwa pemimpin memberikan pengarahan yang baik kepada pegawainya terdapat 14 orang pegawai dengan persentase 50,0% lebih banyak daripada pegawai yang menyatakan ‘selalu’(42,9%) dan pegawai yang menyatakan ‘kadang-kadang’(7,1%), dari hasil tersebut menunjukan bahwa pimpinan di kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang tersebut dapat memberikan pengarahan yang baik bagi pegawainya.

(61)

Tabel 7 : Distribusi jawaban responden tentang pemimpin yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan kepada pegawainya.

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Selalu 8 28.6%

Sering 16 57.1%

Kadang-Kadang 4 14.3%

Hampir tidak pernah 0 0

Tidak pernah 0 0

Total 28 100.0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan pimpinan yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan kepada pegawainya terdapat 16 orang pegawai dengan persentase 57,1% lebih banyak dari pada pegawai yang menyatakan ‘selalu’ (28,6%), dan pegawai yang menyatakan ‘kadang-kadang’(14,3%). Hal ini menyatakan bahwa pimpinan di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang tersebut dapat memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan kepada pegawainya.

(62)

Tabel 8 : Distribusi jawaban responden tentang terjalinnya komunikasi yang baik antara pimpinan dengan pegawainya.

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Selalu 14 50.0%

Sering 11 39.3%

Kadang-Kadang 2 7.1%

Hampir tidak pernah 1 3.6%

Tidak pernah 0 0

Total 28 100.0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pegawai yang menyatakan ‘selalu’ sekitar 14 orang dengan persentase 50,0% lebih banyak daripada pegaawai yang menyatakan ‘sering’ (39,3%), dan peagwai yang menyatakan ‘kadang-kadang’(7,1%). Hal ini menunjukan bahwa pimpinan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang tersebut dapat menjalin komukasi yang baik kepada pegawainya.

(63)

Tabel 9 : Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang memiliki hubungan yang baik dengan para pegawainya.

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Sangat baik 6 21.4%

Baik 16 57.1%

Cukup baik 6 21.4%

Kurang baik 0 0

Tidak baik 0 0

Total 28 100.0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas, menyatakan bahwa pegawai yang memberikan tanggapan ‘baik’ sekitar 16 orang pegawai dengan persentase 57,1%, sedangkan pegawai yang menyatakan ‘sangat baik’ hanya berkisar 6 orang pegawai dengan persentase 21,4%, dan pegawai yang menyatakan ‘cukup baik’ berkisar 6 orang pegawai dengan persentase 21,4%, hal ini terlihat bahwa pimpinan dimata pegawai adalah baik dalam menjalin hubungan dengan pegawainya.

(64)

Tabel 10 : Distribusi jawaban responden tentang pimpinan memberikan kebebasan kepada pegawainya dalam mengemukakan pendapat.

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Selalu 10 35.7%

Sering 14 50.0%

Kadang-Kadang 4 14.3%

Hampir tidak pernah 0 0

Tidak pernah 0 0

Total 28 100.0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pimpinan yang memberikan kebebasan kepada pegawainya dalam mengemukakan pendapat yang menyatakan ‘sering’ sekitar 14 pegawai dengan persentase lebih banyak 50,0%, dibandingan dengan pegawai yang menyatakan ‘selalu’ sekitar 10 orang dengan persentase 35,7%, dan pegawai yang menyatakan ‘kadang-kadang’ sekitar 4 orang dengan persentase 14,3%. Hal ini dapat dilihat bahwa pimpinan pada kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang sering memberikan kebebasan kepada pegawainya dalam mengemukakan pendapat.

(65)

Tabel 11 : Distribusi jawaban responden tentang pimpinan dalam membuat/mengambil keputusan dengan baik.

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Sangat baik 5 17.9%

Baik 20 71.4%

Cukup baik 3 10.7%

Kurang baik 0 0

Tidak baik 0 0

Total 28 100.0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas, bahwa pimpinan dapat membuat/mengambil keputusan dengan baik, dapat dilihat dari pegawai yang menyatakan ‘baik’ lebih banyak sekitar 20 orang dengan persentase 71,4%, dibandingan dengan pegawai yang menyatakan ‘sangat baik’ sekitar 5 orang dengan persentase 17,9%, dan pegawai yang menyatakan ‘cukup baik’ sekitar 3 orang dengan persentase 10,7%. Hal ini menunjukan bahwa pimpinan pada kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang tersebut dapat membuat/mengambil keputusan dengan baik.

(66)

Tabel 12 : Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang selalu memberikan motivasi yang baik bagi pegawainya.

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Selalu 14 50.0%

Sering 12 42.9%

Kadang-Kadang 2 7.1%

Hampir tidak pernah 0 0

Tidak pernah 0 0

Total 28 100.0%

sumber : angket penelitian 2015

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pegawai yang menyatakan bahwa pimpinan selalu memberikan motivasi yang baik bagi pegawainya lebih banyak yaitu sekitar 14 orang pegawai dengan persentase 50,0%, dan pegawai yang menyatakan ‘sering’ sekitar 12 orang dengan persentase 42,9%. Hal ini menyatakan bahwa pimpinan pada kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang tersebut selalu memberikan motivasi kepada pegawainya agar dapat bekerja dengan produktif dan bersungguh-sungguh dalam melayani masyarakat.

(67)

Tabel 13 : Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang memberikan motivasi yang membangun bagi pegawainya.

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas, pegawai yang menyatakan bahwa pimpinan yang memberikan motivasi yang membangun bagi pegawainya lebih banyak yaitu sekitar 17 orang dengan persentase 60,7%, dan pegawai yang menyatakan ‘sangat mampu’ hanya berkisar 6 orang dengan persentase 21,4%, sedangkan pegawai yang menyatakan ‘cukup mampu’ berkisar 5 orang dengan persentase 17,9%. Dengan hasil tersebut menunjukan bahwa pimpinan di kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang tersebut mampu memberikan motivasi yang membangun bagi pegawainya.

54

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Sangat mampu 6 21.4%

Mampu 17 60.7%

Cukup mampu 5 17.9%

Kurang mampu 0 0

Tidak mampu 0 0

(68)

Tabel 14 : Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang mempunyai rasa percaya diri dalam menjalankan tugasnya.

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pegawai yang menyatakan pimpinan mempunyai rasa percaya diri dalam menjalankan tugasnya lebih banyak yaitu sekitar 15 orang pegawai dengan persentase 53,6%, dan pegawai yang menyatakan ‘sering’ berkisar 13 orang dengan persentase 46,4%. Dari hasil tersebut dapat menunjukan bahwa pimpinan selalu mempunyai rasa percaya diri dalam menjalankan tugasnya pada kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang.

55

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Selalu 15 53.6%

Sering 13 46.4%

Kadang-Kadang 0 0

Hampir tidak pernah 0 0

Tidak pernah 0 0

(69)

Tabel 15 : Distribusi jawaban responden tentang pimpinan yang mempunyai inisiatif dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

sumber : kuesioner penelitian 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pegawai yang menyatakan pimpinan yang mempunyai inisiatif dalam melaksanakan tanggung jawabnya lebih banyak yaitu sekitar 17 orang pegawai dengan persentase 60,7%, dan pegawai yang menyatakan ‘sering’ berkisar 11 orang dengan persentase 39,3%. Hal ini menunjukan bahwa pimpinan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang tersebut selalu mempunyai inisiatif dalam melaksanakan tanggung jawabnya, seperti itu lah yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin.

56

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Selalu 17 60.7%

Sering 11 39.3%

Kadang-Kadang 0 0

Hampir tidak pernah 0 0

Tidak pernah 0 0

(70)

4.2.2 Penyajian Data tentang Produktivitas Kerja Pegawai (Variabel Y)

Untuk mengukur variabel Produktivitas Kerja Pegawai (Y) di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, penulis menggunakan 3 indikator yaitu : motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja yang disajikan dalam 8 pertanyaan.

Di setiap pertanyaan penulis memberikan lima pilihan jawaban yang mengharuskan responden untuk menentukan jawabannya atau memilih salah satu dari kelima pilihan jawaban tersebut. Berikut adalah jawaban responden dari hasil penelitian atau penyebaran angket/kuesioner kepada pegawai kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang.

Tabel 16 : Distribusi jawaban responden tentang pelayanan yang baik yang diberikan pegawai kepada masyarakat

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Selalu 20 71.4%

Sering 7 25.0%

Kadang-Kadang 1 3.6%

Hampir tidak pernah 0 0

Tidak pernah 0 0

Total 28 100.0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

(71)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut responden yang menyatakan mereka selalu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yaitu sekitar 20 orang pegawai dengan persentase 71,4%, selanjutnya responden yang menyatakan ‘sering’ berkisar 7 orang pegawai dengan persentase 25,0%, dan responden yang menyatakan ‘kadang-kadang’ hanya 1 orang pegawai dengan persentase 3,6%. Hal ini menunjukan bahwa pegawai pada kantor Pertanahan Kabupaten Deliu Serdang dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Tabel 17 : Distribusi jawaban responden tentang apakah gaji dapat memberikan dorongan untuk bekerja lebih baik

Kategori Jumlah (orang) Persentase

Sangat setuju 15 53.6%

Setuju 12 42.9%

Ragu-ragu 1 3.6

Tidak setuju 0 0

Sangat tidak setuju 0 0

Total 28 100.0%

sumber : angket penelitian 2015 (diolah)

Gambar

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI Gambar 3.1
Tabel 1 .
Tabel 2.
Tabel 3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih, karunia, anugerah dan rahmat-Nya yang telah

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih karunia-Nya yang diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan penulis tepat pada waktunya

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena senantiasa melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan berkat, kasih karunia, penyertaan-Nya serta memberikan kemudahan dan kelancaran

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya yang luar biasa kepada penulis sehingga skripsi ini dapat