• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya Peningkatan Investasi terhadap Percepatan Pembangunan Ekonomi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pentingnya Peningkatan Investasi terhadap Percepatan Pembangunan Ekonomi Sumatera Utara"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Karya Tulis

PENTI NGNYA PENI NGKATAN I NVESTASI TERHADAP

PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI

SUMATERA UTARA

Murbanto Sinaga

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

(2)

DAFTAR I SI

A. GAMBARAN UMUM ... 1

B. PERANAN I NVESTASI ... 3

C. KENDALA YANG DI HADAPI ... 6

D. KESI MPULAN ... 7

E. SARAN ... 8

Murbanto Sinaga : Pentingnya Peningkatan Investasi Terhadap Percepatan Pembangunan…, 2003 USU Repository © 2006

(3)

PENTI NGNYA PENI NGKATAN I NVESTASI TERHADAP

PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI

SUMATERA UTARA

A. GAMBARAN UMUM

Provinsi Sumatera Utara dengan luas 71.680 km2 dengan jumlah penduduk + 12 juta jiwa yang tersebar di 20 kabupaten/ kota secara

geografis terletak diantara 1 – 4 LU0 dan 98 – 1000 BT merupakan

bagian dari wilayah pada posisi silang di Kawasan Palung Pasifik Barat.

Daerah ini berbatasan disebelah utara dengan Provinsi Nangroe Aceh

Darusalam (NAD), disebelah timur dengan Selat Malaka, disebelah

selatan dengan Daerah Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat dan

disebelah barat dengan Samudera I ndonesia. Posisi ini sangat

menguntungkan bagi Sumatera Utara sebab memiliki akses yang relatif

mudah ke negara-negara tetangga khususnya Singapura, Malaysia dan

Thailand.

Secara historis (sejak akhir abad 19) Sumatera Utara telah

terkenal dengan perusahaan-perusahaan perkebunan besar seperti

tembakau, karet, kelapa sawit, kopi, the dan kakao. Bahkan sampai

saat ini hasil perkebunan masih merupakan andalan utama komoditas

(4)

terkenal sebagai penghasil tanaman pangan, hortikultura, peternakan

dan perikanan yang umumnya juga diekspor kenegara-negara

tetangga dilingkup ASEAN.

Selain wilayan yang luas, Sumatera Utara memiliki potensi

sumber daya alam yang berpotensi sangat besar, seperti tenaga air (air

terjuan), energi panas bumi, lahan pertanian dan perkebunan, lahan

perikanan, huta dan berbagai bahan galian (bahan tambang) yang

umumnya terdiri dari bahan galian golongan B dan golongan C yang

depositnya bervariasi dan relatif besar.

Provinsi Sumatera Utara juga memiliki potensi sumber daya

manusia dengan karakteristik yang heterogen, relatif dinamis dan

mobilitasnya tinggi. Heterogenitas sumber daya manusia Sumatera

Utara akan merupakan potensi yang sangat besar bagi pembangunan

ekonomi Sumatera Utara jika diarahkan dan dikembangkan dengan

tepat.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita Provinsi

Sumatera Utara sampai tahun 2002 atas dasar harga berlaku besarnya

Rp. 7.230.000,-. Angka ini seharusnya menjadi hak faktor-faktor

produksi yang produktif tetapi harus dibagikan kepada tenaga kerja

yang menganggur ditahun yang sama (tahun 2002) sebanyak 389.023

orang.

Murbanto Sinaga : Pentingnya Peningkatan Investasi Terhadap Percepatan Pembangunan…, 2003 USU Repository © 2006

(5)

Untuk mewujudkan sumber daya Sumatera Utara yang potensil

menjadi efektif sangat diperlukan sumber daya modal (baca: investasi)

agar pembangunan Sumatera Utara, khususnya perioritas

pembangunan (pertanian, industri, pariwisata) dapat dipercepat guna

meningkatkan pendapatan penduduk Sumatera Utara minimal

menyamai PDRB perkapita nasional (Rp. 7.600.000,- atas harga

berlaku).

B. PERANAN I NVESTASI

Teori Persamaan Gross Domestik Product (GDP):

Y = C + I + G + ( X – M)

Dimana:

Y = Pendapatan perkapita, akan meningkat jika persamaan disebelah

kanan meningkat

I = I nvestasi, apabila bertambah investasi maka akan terjadi

penambahan kesempatan kerja dan mendorong terjadinya

investasi pemerintah

C = Konsumsi, konsumsi akan meningkat sebab daya beli meningkat,

selanjutnya akan mendorong terciptanya usaha-usaha baru

G = I nvestasi swast (PMDN, PMA) naik, akan mendorong kenaikan

I nvestasi Pemerintah (G) khususnya membangun infrastruktur

(6)

Salah satu permasalahan utama Propinsi Sumatera Utara adalah

jumlah pengangguran yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Hal ini terjadi karena pertambahan angkatan kerja relatif lebih besar

jika dibandingkan dengan jumlah pertambahan kesempatan kerja.

Pertambahan angkatan kerja sangat dipengaruhi oleh jumlah

tambahan angkatan kerja baru, sedangkan pertambahan kesempatan

kerja sangat dipengaruhi oleh besarnya investasi yang dapat

menciptakan kesempatan kerja.

Tabel 1.

Kondisi Ketenaga Kerjaan Propinsi Sumatera Utara Tahun 1998 – 2002

Tahun

Kerja 4.911.831 5.028.284 5.116.755 5.205.755 5.296.825 1,75 % 2 Kesempatan

Kerja 4.641.402 4.777.615 4.839.802 4.839.802 4.907.0802 1,41 % 3 Pengangguran

300.429 321.670 365.953 365.953 389.023 6,67 %

4 Tingkat

Pengangguran 6,08 % 6,40 % 6,71 % 7,03 % 7,34 % Sumber: LPJ Gubernur Sumatera Utara, 2003

Peranan investasi terhadap penyerapan tenaga kerja

(kesempatan kerja) selama kurun waktu 5 tahun terakhir di Sumatera

Utara dapat dilihat dari hubungan antara realisasi investasi dengan

penyerapan tenaga kerja.

Murbanto Sinaga : Pentingnya Peningkatan Investasi Terhadap Percepatan Pembangunan…, 2003 USU Repository © 2006

(7)

Untuk realisasi investasi PMA selama lima tahun (1998/ 1999 s/ d

2002) dengan akumulasi jumlah US $ 231.547.740 mampu menyerap

tenaga kerja sebanyak 10.364 orang. Dengan demikian diperlukan

kenaikan realisasi investasi PMA sebesar US $ 22.341 untuk menambah

penyerapan satu orang tenaga kerja.

Tabel 2

Realisasi Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja PMA di Sumatera Utara

(Tahun 1998/1999 – 2002)

No Tahun Anggaran Realisasi Investasi (US $ 000)

Penyerapan Tenaga Kerja (orang)

1 1998/1999 77,400.92 2.014

2 1999/2000 55,358.26 2.744

3 2000 85,612.88 4.896

4 2001 7,717.00 481

5 2002 5,453.68 230

Sumber: LPJ Gubernur Sumatera Utara, 2003

Sedangkan untuk realisasi akumulasi investasi PMDN selama

kurun waktu 4 tahun (1998/ 1999 s/ d 2001) sebesar Rp.432.782,18

milyar, mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 4.626 orang atau

untuk menambah kesempatan kerja bagi satu tenaga kerja diperlukan

(8)

Tabel 3

Realisasi Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja PMDN di Sumatera Utara

(Tahun 1998/1999 – 2001)

No Tahun Anggaran Realisasi Investasi (Rp. 000)

Sumber: LPJ Gubernur Sumatera Utara, 2003

C. KENDALA YANG DI HADAPI

Kendala yang dihadapi dalam hal kegiatan merangsang

masuknya investor untuk menanamkan modal di Sumatera Utara

antara lain:

1. Minimnya insentif, misalnya fasilitas pengurangan atau keringan

pajak yang diberikan oleh pemerintah. Para investor (PMA)

selalu bertanya apa fasilitas yang akan mereka terima jika

menanamkan modalnya disuatu negara jika dibandingkan

dengan negara pesaing I ndonesia (seperti RRC, Vietnam,

Myanmar). I nsentif yang diberikan oleh Pemerintah I ndonesia

termasuk minim.

Murbanto Sinaga : Pentingnya Peningkatan Investasi Terhadap Percepatan Pembangunan…, 2003 USU Repository © 2006

(9)

2. Masalah penerbitan izin, para calon investor merasa terbebani

dengan proses administrasi perizinan yang berbelit-belit.

Misalnya pengurusan izin HO, izin bangunan di kabupaten/ kota.

3. Terbatasnya dukungan infrastruktur seperti listrik, gas, air

bersih, telekomunikasi dan transportasi.

4. Kondisi keamanan dan ketertiban yang belum kondusif

(misalnya persoalan tanah, perburuhan, premanisme, pungli dll).

5. Koordinasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah

Propinsi, Kabupaten/ Kota dalam pelimpahan kewenangan

pemberian izin penanaman modal belum efektif.

D. KESI MPULAN

1. Meskipun Sumatera Utara memiliki kekayaan potensi sumber

daya alam dan sumber daya manusia maupun letak geografis

yang strategis, namun tanpa adanya sumber daya fisik

(penanaman modal) pembangunan Sumatera Utara akan tetap

lambat.

2. Penanaman modal (investasi) akan mampu mendorong

kenaikan daya beli masyarakat Sumatera Utara sebab

(10)

3. Setiap terjadi kenaikan investasi PMA sebesar USD 22,341 akan

menyerap satu orang tenaga kerja, sedangkan untuk PMDN jika

terjadi kenaikan investasi sebesar Rp.93.554.297 maka akan

menyerap satu orang tenaga kerja. Dengan perkataan lain,

diperlukan investasi PMA sebesar USD 8,691,162,800 untuk

menyerap seluruh penganggur di Sumatera Utara, meskipun

angka ini tidak sepenuhnya benar sebab adanya investasi baru

akan mengakibatkan timbulnya usaha-usaha baru (ikutan) yang

juga menyerap tenaga kerja.

4. Masih banyak permasalahan yang harus dihilangkan atau

diminimalisir agar investor terangsang menanamkan modalnya

di Sumatera Utara.

5. Tidak ada (minimnya) insentif bagi investor menyebabkan

Sumatera Utara bukan pilihan utama untuk berinvestasi.

E. SARAN

1. Guna merangsang masuknya penanaman modal di Sumatera

Utara perlu dibuat suatu terobosan percepatan pembangunan

sarana dan prasarana bagi para investor khususnya PMA atau

PMDN yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan

berorientasi ekspor.

Murbanto Sinaga : Pentingnya Peningkatan Investasi Terhadap Percepatan Pembangunan…, 2003 USU Repository © 2006

(11)

2. Sarana dan prasarana dimaksud dapat terealisasi jika ada kerja

sama antar kabupaten/ kota dan propinsi yang didukung oleh

Pemerintah Pusat. Sarana dan prasarana dimaksud antara lain:

a. Perluasan Kawasan I ndustri Medan (Mabar) menjadi

kawasan bebas perdagangan (free trade zone) perlu

kerjasama Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang dengan

Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Contoh Rencana Kota

I ndustri Medelis.

b. Pembangunan Kawasan I ndustri Labuhan Angin di Pantai

Barat. Perlu kerjasama antar 7 kabupaten/ kota di Pantai

Barat.

3. Perlu penyederhanaan perizinan dengan sistem satu atap (one

step services).

4. Perlu penegakan hukum yang konsisten.

Telah sering (bahkan sering sekali) dilaksanakan even-even

yang membicarakan topik pentingnya investasi bagi pembangunan,

Gambar

Tabel 1. Kondisi Ketenaga Kerjaan Propinsi Sumatera Utara Tahun 1998 – 2002
Tabel 3

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu, fungsi penilaian untuk grading ini cenderung membandingkan anak dengan anak yang lain sehingga lebih mengacu kepada penilaian acuan norma (norm- referenced assessment)..

Makaroni ikan patin yang difortifikasi dengan aneka flavor tidak berpengaruh nyata pada nilai hedonik, namun secara umum, semua jenis flavor yang difortifkasikan

Meskipun dari pihak sekolah telah me- larang siswa untuk membawa kendaraan ke sekolah, banyak orang tua yang memberikan fasilitas kendaraan untuk anak mereka pergi ke

bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa serta menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat melalui kesempatan berusaha, pemberdayaan masyarakat, pengelolaan

Penetapan peraturan pemerintah ini merupakan pelaksanaan pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas bagi Pegawai Negeri, Pejabat Negara dan Penerima

team game tournament (TGT) dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV A MIN Kolomayan Wonodadi Blitar. Dari penelitian yang sudah dilakukan,

[r]

[r]