• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP ADAB SOPAN SANTUN SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SIDOMULYO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP ADAB SOPAN SANTUN SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SIDOMULYO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP ADAB SOPAN SANTUN SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 1 SIDOMULYO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh

KOKO NURCAHYO ARIANTO

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa kelas X di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan subyek penelitian siswa yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan uji realibilitas menggunakan Product Moment dan Spearman Brown, sedangkan analisis data menggunakan Chi Kuadrat.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terbukti kuat pada koefisien kontingensi C = 0,58 dan kontingensi maksimum ����� = 0,81. Bedasarkan perhitungan tersebut maka tingkat keeratan hubungan dengan €KAT = 0,71 berada pada kategori kuat. Artinya, terdapat pengaruh yang kuat pada pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa kelas X di Sekolah Menengah Atas 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

(2)

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP ADAB SOPAN SANTUN SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 1 SIDOMULYO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Koko Nurcahyo Arianto

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP ADAB SOPAN SANTUN SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 1 SIDOMULYO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh

KOKO NURCAHYO ARIANTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

MOTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Kegunaan Penelitian... 8

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Deskripsi Teoritis ... 10

1. Pengertian Lingkungan Sosial ... 10

a. Lingkungan Keluarga... 10

b. Lingkungan Masyarakat ... 12

c. Lingkungan Sekolah ... 13

2. Adab Sopan Santun... 15

a. Nilai... 16

(6)

c. Etika. ... 20

d. Norma. ... 22

B. Kerangka Pikir. ... 24

C. Hipotesis. ... 25

III. METODE PENELITIAN ... 26

A.Metode Penelitian... 26

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

1. Populasi ... 27

2. Sampel ... 27

C.Variabel Penelitian ... 28

D.Definisi Oprasional Variabel ... 29

E. Rencana Pengukuran Variabel ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33

1. Teknik Pokok ... 33

2. Teknik Penunjang... 33

G.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34

1. Uji Validitas ... 34

2. Uji Reliabilitas ... 34

H.Teknik Analisis Data ... 36

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Langkah-Langkah Penelitian ... 39

1. Persiapan Pengajuan Judul ... 39

2. Penelitian Pendahuluan ... 40

3. Pengajuan Rencana Penelitian ... 40

4. Pelaksanaan Penelitian ... 41

a. Persiapan Administrasi ... 41

b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 41

5. Pelaksanaan Uji Coba Angket ... 42

a. Analisis Validitas Soal Angket ... 42

b. Analisis Uji Reliabilitas Angket ... 42

B. Gambaran Lokasi Penelitian ... 47

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Sidomulyo ... 47

2. Situasi dan Kondisi SMA Negeri 1 Sidomulyo ... 48

3. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Sidomulyo ... 48

4. Tujuan SMA Negeri 1 Sidomulyo ... 49

5. Standar Kompetensi Lulusan ... 49

6. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Sidomulyo ... 51

7. Keadaan Guru dan Karyawan ... 52

8. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Sidomulyo ... 53

(7)

C. Deskripsi Data ... 55

1. Pengumpulan Data ... 55

2. Penyajian Data ... 55

D. Pengujian ... 65

1. Pengujian Pengaruh ... 65

2. Pengujian Tingkat Keeratan Pengaruh ... 68

E. Pembahasan ... 70

1. Berdasarkan Indikator Lingkungan Sekolah ... 71

2. Berdasarkan Indikator Lingkungan Keluarga ... 72

3. Berdasarkan Indikator Lingkungan Masyarakat ... 74

4. Berdasarkan Indikator Nilai, Moral, Etika dan Norma ... 75

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pengajuan Judul

2. Surat Keterangan Dekan FKIP 3. Surat Izin Penelitian Pendahuluan

4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Pendahuluan 5. Surat Izin Penelitian

6. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 7. Angket

8. Distribusi Skor Angket Indikator Lingkungan Sekolah. 9. Distribusi Frekuensi Indikator Lingkungan Sekolah 10.Distribusi Skor Angket Indikator Lingkungan Keluarga 11.Distribusi Frekuensi Indikator Lingkungan Keluarga 12.Distribusi Skor Angket Indikator Lingkungan Masyarakat 13.Distribusi Frekuensi Indikator Lingkungan Masyarakat

14.Distribusi Skor Angket Variabel (X) Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa 15.Distribusi Skor Angket Variabel (X) Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa 16.Distribusi Skor Angket Indikator Nilai, Moral, Etika dan Norma

17.Distribusi Frekuensi Indikator Nilai, Moral, Etika dan Norma 18.Distribusi Skor Angket Variabel (Y) Adab Sopan Santun Siswa 19.Distribusi Frekuensi Variabel (Y) Adab Sopan Santun Siswa

20.Perbandingan Jumlah Responden Mengenai Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Jumlah Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten

Lampung Selatan Tahun Pelajaran... 4 3.1 Daftar jumlah seluruh siswa kelas X yang menjadi sampel di SMA

Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran ... 28 4.1 Hasil Uji Coba Angket 10 Responden di Luar Populasi tentang Pengaruh

Lingkungan Sosial Terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan untuk Item Ganjil (X)..43 4.2 Hasil Uji Coba Angket 10 Orang di Luar Responden tentang Pengaruh

Lingkungan Sosial Terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan untuk Item

Genap (Y) ... 44 4.3 Distribusi antara Item Soal Kelompok Ganjil (X) dengan Item Genap

(Y) ... 44 4.4 Periode Kepemimpinan Kepala SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten

Lampung Selatan ... 47 4.5 Sarana dan Prasarana Pendidikan SMA Negeri 1 Sidomulyo

Kabupaten Lampung Selatan ... 51 4.6 Frekuensi Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa Variabel (X) Indikator

Lingkungan Sekolah... 58 4.7 Frekuensi Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa Variabel (X) Indikator

Lingkungan Keluarga ... 60 4.8 Frekuensi Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa Variabel (X) Indikator

(10)

4.9 Frekuensi Variabel (Y) Adab Sopan Santun Indikator Nilai, Moral,

Etika dan Norma ... 64 4.10 Daftar Kontingensi Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Adab

Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo

Kabupaten Lampung Selatan ... 65 4.11 Daftar Kontingensi Perolehan Data Mengenai Pengaruh Persepsi

Orang tua Tentang kekerasan fisik terhadap pembentukan perilaku

(11)

MOTO

Kegagalan Menghancurkan Pecundang,

Tapi Kegagalan Menginspirasi Pemenang

(Robert T. Kiyosaki)

“Kemampuan

Manusia Memang Ada Batasnya,

Tapi Sebuah Semangat

Tidak Ada Batasnya”

(12)
(13)
(14)

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kehadirat Alloh SWT dan Segala

ketulusan hati, ku persembahkan karya sederhana ini sebagai

tanda bakti dan cinta kasihku kepada :

Kedua orangtuaku tercinta Papa dan Mama,

Papaku Hariyanto, Mamaku Sri Anggin

Atas segela kasih sayang, do’a dan perjuangannya untuk

keberhasilanku.

(15)
(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Koko Nurcahyo Arianto, dilahirkan di Lampung Selatan, pada tanggal 17 Desember 1993 yang merupakan putera pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Hariyanto dan Ibu Sri Anggin.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh adalah :

1. Sekolah Dasar Negeri 1 Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan diselesaikan pada tahun 2005

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan diselesaikan pada tahun 2008

3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan diselesaikan pada tahun 2011

(17)
(18)

SANWACANA

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Lampung.

Didalam penulisan ini, penulis banyak menghadapi kesulitan hingga menuju tahap penyelesaian. Berkat bimbingan, saran serta bantuan baik moral maupun spiritual serta arahan dan motivasi dari berbagai pihak, segala kesulitan dapat terlewati dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa dengan bantuan berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I, Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan PKn dan Pembimbing II. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(19)

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 4. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Ibu Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Bapak Drs. Holilulloh, M.Si, Bapak Muhammad Mona Adha, S.Pd., M.Pd., Bapak Dr. Irawan Suntoro, M.S., Bapak Drs. Berchah Pitoewas, M.H., Ibu Yunisca Nurmalisa,S.Pd., M.Pd., Bapak Susilo, S.Pd., M.Pd., serta dosen-dosen lainnya terimakasih atas segala yang telah kalian ajarkan, yang mendewasakanku dalam bertutur, berfikir dan bertindak.

7. Seluruh Guruku terimakasih atas segala yang telah kalian ajarkan, yang mendewasakanku dalam bertutur, berfikir dan bertindak.

8. Kepala Sekolah Menengah Atas 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan yang telah membantu dan menerima penulis selama kegiatan penelitian dilaksanakan.

9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, papa ku Hariyanto dan mama ku Sri Anggin yang selalu memberikan do’a, semangat, harapan serta perjuangan disetiap tetes keringatmu demi tercapainya kesuksesanku.

(20)

11.Putri Pertiwi, Viki Septian, Rio Teguh Setyono, I Wayan Suwastawan, Dionanita, Ahmad Rofai (ujang), Edi Tampubolon (ucok), serta Bayu (birong) yang telah banyak membantu, memberikan motivasi dan dukungan selama penyelesaian skripsi ini.

12.Saudara Touring PPKn 2011, Cak Aan, Bang Tora, Lek Randi, Lek Haris, Lek Eka, Zainuri, Lek Made, Om Juanda, Mang Wegi, Papa Cahyo Wibowo). 13.Sahabat-sahabatku program studi PPKn 2011, terima kasih atas dukungan,

bantuan dan kerjasamanya.

14.Keluarga besar PPKn FKIP Universitas lampung dari alumni, kakak tingkat 2010 (fathurahman, nikolas, bambang, ridwan, riris, lek muh), adek tingkat (2012: ridho, yanda, dkk), (2013: dkk), (2014: dkk).

15.Keluarga di Komplek Perum Wismamas Mas Wawan, Mas Prasetyo, Bang Indra, Bang Bopa, Joko (nasgor), Nanang (martabak), Om Sobri (warung), MakWiji (lamongan).

16.Kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Penulis hanya dapat berdoa, semoga segala bantuan yang telah diberikan dicatat sebagai amal baik dan diberikan balasan yang terbaikoleh Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, November 2015

(21)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan tempat dimana untuk menumbuhkembangkan kreatifitas dan perilaku yang positif bagi peserta didik. Sekolah juga merupakan tempat kedua setelah keluarga dimana anak menghabiskan waktunya untuk belajar. Tentunya siswa banyak mengalami interaksi yang cukup leluasa dengan teman-temannya di lingkungan pendidikan ini khususnya sekolah. Dalam interaksi tersebut tentunya siswa mengalami perkembangan mental dan emosional yang berbeda-beda, apalagi ketika sekolah berada di lingkungan yang dihuni oleh beberapa suku dan budaya.

(22)

2

Sekolah merupakan salah satu tempat yang baik untuk menumbuh kembangkan adab sopan santun. Setidaknya siswa diberikan bekal pemahaman arti penting sopan santun agar dapat saling menghargai antar sesama siswa, guru, maupun dalam lingkungan masyarakat. Mulai dari pendidikan Sekolah Dasar, siswa diberikan pengetahuan tentang sopan santun. Kemudian memasuki jenjang Sekolah Menengah baik Sekolah Menengah Pertama sampai Sekolah Mengengah Atas pun dalam penanaman terkait sopan santun terhadap sesama. Dalam mengajarkan sebuah kebaikan terhadap siswa tidak cukup dengan teori, namun juga dengan contoh atau perilaku nyata yang diberikan guru kepada siswanya.

(23)

3

anak yang memiliki tenaga ahli dalam setiap bidangnya. Salah satu tempat tersebut adalah sekolah.

Lingkungan sosial pun dapat mempengaruhi adab sopan santun itu sendiri, terlebih jika lingkungannya berada di daerah yang rawan konflik. Terkadang para siswa disekolah bergaul secara berkelompok, hal itu dapat kita jumpai disemua sekolah dan tidak dipungkiri bahwasanya kelompok itu ada yang membawa dampak positif dan negatif bagi siswa lainnya. Pergaulan siswa remaja memang banyak pengaruh-pengaruh dari teman sebaya. Misalkan saja kita bergaul dengan teman yang baik otomatis perilaku kita juga akan baik, begitu juga apabila bergaul dengan teman yang berkelakuan buruk siswa juga dapat tertular dan menjadi kebiasaannya. Apalagi sampai melakukan tindakan kriminalisme yang berbahaya dan dapat merugikan mereka dikemudian hari.

(24)

4

Tabel 1.1 Jumlah Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran.

No Kelas Siswa

1. X1 39

2. X2 39

3. X3 40

4. X4 39

5. X5 40

6. X6 40

7. X7 40

8. X8 40

Jumlah Siswa 317

Sumber: Absensi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2014/2015

Tabel 1.1 menunjukkan jumlah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo. Pada kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo, siswa yang menjadi berjumlah 317 siswa. Hal tersebut menunjukkan masih terdapat siswa yang belum paham akan adab sopan santun.

(25)

5

Dalam hal ini peneliti beranggapan bahwa ada pengaruh internal dan eksternal yang terjadi pada diri siswa terkait kurangnya sikap sopan santun. Pengaruh internal yang paling menonjol adalah ketika siswa dalam melakukan sesuatu di kehidupan sehari-hari dan apakah yang dilakukannya itu benar atau tidak benar. Pada situasi seperti ini terdapat siswa yang sudah mampu berkelakuan baik dan sopan, namun masih banyak siswa yang belum mampu menumbuhkembangkan sopan santun ini dalam interaksinya dilingkungan sekolah.

Kemudian pengaruh eksternal lingkungan sosial ini adalah yang pertama lingkungan sekolah, dimana dalam proses pendidikan pihak sekolah khususnya guru harus mampu memberikan contoh nyata bagi anak didiknya dalam mengaplikasikan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dalam proses pembelajaran guru dapat memasukkan teori sopan santun dalam pembelajarannya, sehingga siswa benar-benar paham akan sopan santun kepada orang yang lebih tua maupun muda. Yang kedua adalah lingkungan masyarakat. Didalam melangsungkan kehidupannya sebagai bagian dari anggota masyarakat, seorang anak akan mendapatkan lebih banyak pelajaran sosial. Karena interaksi langsungnya kepada banyak orang didalam suatu lingkungan berkumpul sedikit banyak akan mempengaruhi gaya serta prilaku seorang anak.

(26)

6

Tentu saja orangtua harus sadar tentang hal tersebut. Orangtua juga harus memberikan teladan serta kasih sayang yang baik dan cukup kepada anaknya. Apabila didalam keluarga khususnya orangtua kurang paham tentang kondisi anaknya, maka akan berpengaruh baik pada prilaku tindakan siswa didalam melangsungkan kehidupannya.

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh eksternal dan internal yang sangat mempengaruhi siswa dalam menumbuh kembangkan sikap sopan santun disekolah. Maka dari itu siswa perlu memiliki kesadaran untuk menumbuh kembangkan sopan santun mereka, menghormati orang yang lebih tua, dan tidak membeda-bedakan teman yang satu dengan teman yang lainnya.

(27)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka didapatkan suatu identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Ketidakpahaman siswa-siswi tentang adab sopan santun.

2. Peran sekolah dalam memberikan contoh nyata tentang pentingnya perilaku sopan santun.

3. Pergaulan siswa SMA Negeri 1 Sidomulyo dilingkungan sekolah.

4. Siswa kurang menumbuh kembangkan perilaku sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pengaruh internal dan eksternal adab sopan santun siswa SMA Negeri 1 Sidomulyo.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalahnya

adalah “Adakah pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun

(28)

8

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan kajian Pkn sebagai pendidikan nilai dan moral Pancasila.

b. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan kepada semua lembaga pendidikan, khususnya pada lembaga pendidikan SMA Negeri 1 Sidomulyo agar dapat mengembangkan adab sopan santun di lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga.

F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu

(29)

9

2. Ruang Lingkup Subjek

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa-siswi bermasalah (yang tercatat dalam buku kasus) SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

4. Ruang Lingkup Tempat

Ruang lingkup tempat dalam penelitian ini berada di SMA Negeri 1 Sidomulyo yang beralamatkan di Jalan Muria Desa Seloretno Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

5. Ruang Lingkup Waktu

(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

1. Pengertian Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya, atau lingkungan yang terdiri dari mahluk sosial yaitu manusia. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang, dan terjadilah interaksi antara orang atau masyarakat dengan lingkungannya. Anak dapat berfikir secara kritis dan menambah wawasan serta ilmu untuk menjadi bekal hidup dikemudian hari. Dalam lingkungan sosial hendaknya kita menjalin hubungan yang harmonis sesama individu agar tercipta suasana yang baik. Maka dari itu lingkungan sosial sangat berperan besar dalam proses kedewasaan anak. Lingkungan sosial meliputi tiga aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

a. Lingkungan Keluarga

(31)

11

memberikan tuntunan dan contoh-contoh bagi anak. Dalam lingkungan keluarga anak mendapatkan bimbingan serta dorongan akhlak dari orang tuanya. Oleh karena itu lingkungan keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Di dalam lingkungan keluargalah tempat dasar pembentukan watak dan sikap anak. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Gunarsa (2009 : 5) bahwa lingkungan keluarga

merupakan “lingkungan pertama yang mula-mula memberikan

pengaruh yang mendalam bagi anak”. Dari anggota-anggota keluarganya (ayah, ibu dan saudara-saudaranya) anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial. Setiap sikap, pandangan dan pendapat orang tua atau anggota keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh anak dalam berperilaku.

Demikian juga dengan pendapat Sadjaah (2002) yang mengemukakan

bahwa “keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat memiliki

nuclear family maupun extended family, yang secara nyata mendidik kepribadian seseorang dan mewariskan nilai-nilai budaya melalui

interaksi sesame anggota dalam mencapai tujuan”. Dalam beberapa

(32)

12

b. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan tempat berbaurnya semua komponen masyarakat, baik dari agama, etnis keturunan, status ekonomi maupun status sosial. Pengaruh yang ada di masyarakat dapat mempengaruhi anak terhadap dunia pendidikan. Dengan demikian dalam pergaulan sehari-hari antara anak dengan anak dalam masyarakat juga ada yang setaraf dan ada yang lebih lebih dewasa dalam bidang tertentu. Dalam lingkungan masyarakat anak dituntut untuk dapat saling menghormati antara teman sebaya dengan orang yang usianya terlampau jauh dengan dirinya. Kebiasaan seseorang yang tidak menghormati lawan bicara yang lebih tua akan terbawa menjadi kebiasaannya dalam berbicara sehari-hari. Apabila dalam masyarakat anak adapat menghargai mereka yang lebih tua darinya, otomatis dalam lingkungan yang lainnya mereka akan lebih terbiasa. Misalnya jika anak bertemu dengan warga dijalan hendaknya anak menyapa mereka dahulu dan jika sedang ada gotong royong anak harus ikut serta membantu kegiatan tersebut. Menurut St. Munajat Danusaputra, Lingkungan merupakan kondisi yang didalamnya terdapat manusia dan aktivitasnya. Lingkungan masyarakat mempengaruhi kesejahteraan manusia dan tingkah laku manusia yang tinggal didalamnya.

(33)

13

yang akan diajak bergaul, jangan sampai salah memilih teman yang tiak beretika dan tidak sopan sesuai dengan norma yang ada di masyarakat. Kontrol dari masyarakat juga akan membantu dalam meningkatkan peran dan minat dalam berpendidikan. Tanpa adanya ikut serta maka mustahil pendidikan akan dapat berkembang. Sehingga antara orang tua dan masyarakat harus saling memberikan dukungan dan masukan sehingga dapat tercapai pendidikan sesuai dengan permintaan masyarakat.

c. Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial (Syamsu Yusuf, 2001:54).

(34)

14

diberikan pelajaran agama dan moral agar anak didiknya menjadi anak yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Tanggung jawab pihak sekolah sangat berat dalam mendidik siswa siswinya karena apabila tejadi suatu masalah dengan siswanya orang tua akan mengadu kepada pihak sekolah. Untuk menyalurkan bakat dan potensi yang dimiliki anak didiknya maka pihak sekolah harus memfasilitasinya dengan cara mengadakan pelajaran ekstrakurikuler ataupun pelatihan sesuai dengan bakat dan minat yang dikehendaki. Guru pun tak lepas memberi contoh yang baik terhadap muridnya, misalkan saja dengan hal kecil ketika akan masuk kedalam kelas guru wajib mengetuk pintu dan menguccapkan salam.

(35)

15

2. Adab Sopan Santun

Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang amat natural. Sopan santun itu adalah sikap seseorang terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan, dan dalam situasi, kondisi apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu peraturan. Sikap sopan santun yang benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati siapa saja, dari tutur bicara pun orang bisa melihat kesopanan kita. Baik atau buruk, misalnya sedang berada dalam situasi yang ramai dimana kita akan melewati jalan itu, jika kita sopan pasti kita akan mengucapkan kata permisi. Mungkin semua orang sudah mengerti apa itu sopan santun, karna sifat ini telah ditanamkan sejak kecil pada diri individu tersebut dan bagaimana kita mengembangkannya di dalam kehidupan kita dan disekitar kita.

Sopan santun merupakan istilah bahasa Jawa yang dapat diartikan sebagai perilaku seseorang yang menjunjung tinggi nilai-nilai menghormati, menghargai, dan berakhlak mulia. Sopan santun bisa dianggap sebagai norma tidak tertulis yang mengatur bagaimana seharusnya kita bersikap atau berperilaku. Sumber : (http://inunk2609.multiply.com).

(36)

16

tak pernah mengenal pentingnya kepribadian, kurangnya pengenal sopan santun yang diajarkan oleh orang tua sejak dini, pembawaan diri individu itu sendiri. Baik buruknya kesopanan yang dimiliki itu tergantung dengan pembawaan anak. Peran orang tua pun tak kalah penting untuk membangun sifat dasar yang harus dimiliki anak ini.

a. Nilai

Setiap manusia tentu melakukan suatu aktivitas dan tindakan untuk mencapai tujuan yang ia harapkan. Pada kenyataannya tidak sedikit orang yang melakukan segala tindakan untuk mencapai tujuannya, baik itu berupa tindakan baik maupun tindakan buruk. Yang terpenting ia mampu mencapai tujuan yang ia harapkan. Dalam hal ini perlu adanya suatu patokan atau tolak ukur untuk mengatur tindakan manusia. Disinilah pentingnya nilai sebagai cerminan seseorang untuk memilah-milah suatu tindakan yang akan diambilnya, apakah yang baik maupun yang buruk.

(37)

17

religius. Hal ini dihubungkan dengan unsur – unsur yang ada pada manusia yaitu jasmani, cipta, rasa, karsa dan kepercayaan.

Djahiri (1999), nilai adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga bermakna secara fungsional. Disini, nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku.

Sedangkan menurut Dictionary dalam Winataputra (1989), nilai adalah harga atau kualitas sesuatu. Artinya, sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut secara instrinsik memang berharga.

Dari uraian diatas betapa pentingnya arti nilai ini dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita lihat dari pergaulan disekitar. Nilai dapat menjadikan seseorang untuk lebih menghargai apa yang ia lihat, dengar maupun untuk melakukan sesuatu agar lebih dicerna kembali apa yang ia lakukan itu benar atau tidak.

(38)

18

Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu 1) Nilai logika adalah nilai benar salah.

2) Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah. 3) Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.

Nilai estetika adalah apabila kita melihat suatu pemandangan, menonton sebuah pentas pertunjukan, atau merasakan makanan, nilai estetika bersifat subjektif pada diri yang bersangkutan.

Kemudian terdapat sifat-sifat nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah Sebagai berikut.

1) Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai,tetapi kita tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah kejujuran itu.

2) Nilai memiliki sifat normatif

(39)

19

3) Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.

b. Moral

Menurut Yusuf (2002), Istilah moral dari bahasa Latin “mos” (Moris),

yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-nilai, atau tata cara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan perilaku, nilai-nilai atau prinsip moral. Seseorang dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya.

Moral menurut Rogers (1986, dalam Ali, Asrori, 2009) merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standar baik dan buruk yang ditentukan bagi individu oleh nilai-nilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota sosial.

(40)

20

Dari definisi moral menurut para ahli dapat disimpilkan bahwa moral merupakan ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral.

Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana seseorang seharusnya hidup secara baik sebagai manusia. Moralitas ini terkandung dalam aturan hidup bermasyarakat dalam bentuk petuah, wejangan, nasihat, peraturan, perintah, dan semacamnya yang diwariskan secara turun-temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

c. Etika

(41)

21

Karena untuk dikehidupan luar rumah akan mengalami banyak sekali interaksi, dan secara tidak langsung semua orang memperhatikan kita.

Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral. Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut:

1) Etika Deskriptif

(42)

22

2) Etika Normatif

Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

d. Norma

Menurut Soerjono Soekanto norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Norma-norma mengalami proses pelembagaan atau melewati suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga masyarakat sehingga norma tersebut dikenal, diakui, dihargai, dan kemudian ditaati dalam kehidupansehari-hari

Norma sangat penting dalam kehidupan kita, karena dengan adanya norma maka akan tercipta ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat. Mengapa bisa sedemikian rupa, karena norma mengandung pedoman-pedoman hidup yang dapat menuntun masyarakat menciptakan kehidupan yang damai dan tentram.

(43)

23

1) Norma Agama

Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-norma agama.

2) Norma Kesusilaan

Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia. Melakukan pelecehan seksual adalah salah satu dari pelanggaran dari norma kesusilan.

3) Norma Kebiasaan

Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan norma ini dianggap aneh oleh anggota masyarakat yang lain. Kegiatan melakukan acara selamatan, kelahiran bayi dan mudik atau pulang kampung adalah contoh dari norma ini.

4) Norma Hukum

(44)

24

B. Kerangka Pikir

Sekolah merupakan tempat dimana para peserta didik menuntut ilmu dan menempatkan dirinya untuk mampu bersosialisasi baik dengan lingkungannya. Lingkungan sosial merupakan hal yang paling mempengaruhi anak dalam berperilaku dan berkepribadian. Terlebih lingkungan sosial ini menaungi dari lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dalam masing-masing lingkungan pastinya terdapat hal yang dapat mempengaruhi kesopanan dan perilaku seseorang. Guru merupakan cerminan yang sangat penting dalam membangun adab sopan santun siswa, terlebih guru sering dijumpai oleh peserta didik di lingkungan sekolah. Bukan guru saja yang dapat memberikan contoh sopan santun, orangtua dapat mengajarkan hal-hal positif ketika peserta didik berada dirumah. Masyarakat juga tak lepas dari perannya sebagai tempat interaksi yang besar dari siswa tersebut, di lingkungan ini siswa dituntut untuk beraadaptasi dengan lingkungannya. Terlebih jika lingkungan masyarakat masih menggunakan hukum adat, dengan otomatis siswa mau tidak mau harus mengikuti aturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat.

(45)

25

moral, etika dan norma. Untuk lebih jelasnya penelitian ini dapat dilihat dalam skema kerangka pikir berikut :

[image:45.595.146.471.161.320.2]

Gambar : Skema Kerangka Pikir

C. Hipotesis

Adanya pengaruh lingkungan sosial dengan adab sopan santun siswa kelas X di SMA N 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

Lingkungan Sosial Siswa (X)

Faktor Internal :

1. Lingkungan Sekolah 2. Lingkungan Masyarakat Faktor Eksternal :

3. Lingkungan Keluarga

Adab Sopan Santun Siswa

(46)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti untuk menentukan data dan mengembangkannya dalam suatu pengetahuan serta menguji suatu kebenaran pengetahuan, sehingga memperoleh hasil yang kita harapkan.

(47)

27

Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa di SMA Negeri 1 Sidomulyo.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. menurut Usman (2008: 42) populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran baik kuantitatif dan kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang melanggar tata tertib di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 317 orang siswa, dari seluruh populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

2. Sampel

(48)

28

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

[image:48.595.144.510.271.484.2]

Jumlah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo mencapai 317 siswa, ini berarti jumlah siswa yang menjadi sampel di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan adalah 32 siswa.

Tabel 3.1 Daftar jumlah seluruh siswa kelas X yang menjadi sampel di SMA Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran.

No. Kelas Siswa Sampel

1. X1 39 39x10% = 3,9 = 4

2. X2 39 39x10% = 3,9 = 4

3. X3 40 40x10% = 4,0 = 4

4. X4 39 39x10% = 3,9 = 4

5. X5 40 40x10% = 4,0 = 4

6. X6 40 40x10% = 4,0 = 4

7. X7 40 40x10% = 4,0 = 4

8. X8 40 40x10% = 4,0 = 4

Jumlah Sampel 32 siswa

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Didalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah :

(49)

29

2. Variabel yang dipengaruhi atau disebut dengan variabel terikat (Y) dalam hal ini adalah adab sopan santun siswa.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Pengaruh lingkungan sosial siswa.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang terdapat dari dalam pribadi siswa itu sendiri. Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar pribadi siswa tersebut.

Adapun indikatornya sebagai berikut:

1) Hubungan antara siswa dengan lingkungan sekolah

2) Hubungan antara siswa dengan lingkungan keluarga

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat dari luar kepribadian siswa. Faktor ini berupa interaksi sosial yang dilakukan dengan kelompok lain diluar pribadi siswa.

Adapun indikatornya sebagai berikut:

(50)

30

2. Adab sopan santun

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu.

Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral.

Etika adalah niat apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Seseorang wajib mempertimbangkan perbuatannya itu sebelum ia melakukan kegiatan tersebut.

Norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Sehingga dapat terjalinnya rukun tetangga yang harmonis.

Adapun indikatornya sebagai berikut: a. Moral

(51)

31

E. Rencana Pengukuran Variabel

Mengukur variabel tentang Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan dapat diukur dari indikator dalam penelitian ini yaitu : 1. Variabel X adalah pengaruh lingkungan sosial siswa melalui indikator

a. Faktor Internal Indikatornya adalah

1) Hubungan antara siswa dengan lingkungan sekolah 2) Hubungan antara siswa dengan lingkungan keluarga b. Faktor Eksternal

Indikatornya adalah

1) Hubungan antara siswa dengan lingkungan masyarakat dengan ukuran sebagai berikut:

1) Berpengaruh

2) Kurang Berpengaruh 3) Tidak Berpengaruh

2. Variabel Y adalah adab sopan santun siswa melalui indikator a. Moral

(52)

32

Dengan ukuran sebagai berikut: 1) Beradab

2) Kurang Beradab 3) Tidak Beradab

Variabel Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan akan diukur dengan menggunakan angket. Teknik angket penelitian ini untuk mendapatkan data primer tentang Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, maka akan dilakukan dengan menyebarkan angket yang berisikan item-item soal.

Bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup. Item soal memiliki alternatif jawaban yang masing-masing terdiri dari a, b, c, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang tersedia. Adapun pemberian nilai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Skor 3 untuk jawaban yang sesuai dengan harapan

b. Skor 2 untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan c. Skor 1 untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan

(53)

33

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam sebuah penelitian harus menggunakan teknik pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap yang nantinya dapat mendukung keberhasilan penelitian. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid.

Validitas yang digunakan sebagai berikut : 1. Teknik Pokok

a. Angket

Teknik angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan maksud menjaring data dan informasi langsung dari responden yang bersangkutan. Sasaran angket adalah siswa-siswi yang melanggar tata tertib di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

2. Teknik Penunjang a. Wawancara

(54)

34

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen yang tercatat dan tertulis baik dalam bentuk data kuantitatif dan validitasnya tidak diragukan lagi, yang berkaitan dengan objek yang kemudian akan diteliti.

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas

Untuk uji validitas digunakan melalui control langsung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator variabel yang disesuaikan dengan maksud dan isi butir soal yang akan dilakukan melalui koreksi angket dengan konsultasi kepada pembimbing. Menurut Arikunto

(2010:211) bahwa “sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat

diukur, apabila dapat diungkapkan data dari variabel yang hendak diteliti

dengan tepat”.

Berdasarkan pendapat di atas, validitas merupakan tingkat kekuatan dan kepercayaan instrument penelitian hasil yang dilakukan dengan indikator faktor. Untuk uji validitas dilihat dari logical validity dengan cara judgment yaitu dengan mengkonsultasikan kepada beberapa ahli

penelitian dan tenaga pengajar di lingkungan FKIP Unila.

2. Uji Reliabilitas

(55)

35

“reliabilitas menunjukan pengertian bahwa suatu instrument dapat

dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrument tersebut sudah baik”. Adapun langkah-langkah yang dapat

ditempuh untuk melakukan uji reliabilitas data adalah sebagai berikut: a. Melakukan uji coba dengan menyebarkan angket kepada 10 orang

diluar responden.

b. Hasil uji coba angket dikelompokkan dalam item.

c. Selanjutnya mengkorelasikan kelompok ganjil dan genap dengan korelasi Product Moment yaitu:

∑ X

y

( ∑ X ) . ( ∑ Y )

R

xy =

N

{

X² -

( ∑ X )²

}{

Y² -

( ∑ Y )

²

}

N N

Keterangan:

Rxy = Koefisien kolerasi antara gelaja x dan y Xy = Product dari gejala x dan y

N = Jumlah Sampel (Sutrisno Hadi, 1989:318)

d. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas seluruh kuisioner digunakan rumus Sperman Brown sebagai berikut:

r

xy =

) ( 1 ) ( 2 g g g g r r  Dimana:

(56)

36

r

gg = koefisien antara item genap dan ganjil

(Sutrisno Hadi, 1986:37)

e. Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut:

0,90 ̶ 1,00 = Reliabilitas tinggi 0,50 ̶ 0,89 = Reliabilitas sedang

0,00 ̶ 0,49 = Reliabilitas rendah (Manase Malo, 1985:139)

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan setelah data terkumpul yaitu dengan mengidentifikasikan data, penyeleksi dan selanjutnya klarifikasi data kemudian menyusun data. Adapun tekniknya sebagai berikut: Pengujian keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus yaitu:

X

2 =

Eij

Eij

Oij

B i K d 2 1 : :1

)

(

.



Keterangan :

X 2 : Chi Kuadrat

B

j I

: Jumlah Baris

K

I j

: Jumlah Kolom

(57)

37

E

ij

: Frekuensi yang diharapkan

Kriteria uji hipotesis adalah H0 ditolak jika X2 hit ≤ tab dengan signifikansi 5% (Sudjana, 1992:280). Untuk menguji hipotesis yang kedua digunakan tabel kontrol Chi Kuadrat, dengan kriteria uji : HI diterima jika X2 hit ≥ X2 tab pada taraf signifikansi 5% N: 25. Untuk mengolah dan menganalisis data, akan digunakan teknik analisis data dengan merumuskan :

�= �� − ��

Keterangan :

I : Interval

NT : Nilai Tinggi

NR : Nilai Rendah

(58)

38

Untuk menguji keeratan maka digunakan rumus kontigensi sebagai berikut :

Keterangan :

C : Koefisien Kontigensi

: Chi Kuadrat

n : Jumlah Sampel

Agar C diperoleh dapat dipakai untuk derajat asosiasi antara faktor-faktor

diatas maka harga C dibandingkan koefisien maksimum yang biasa terjadi

maka harga maksimum ini dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan :

: Koefisien kontigen maksimum

m : Harga maksimum antara baris dan kolom

1 : Bilangan konstan (Sutrisno Hadi, 1989 : 317)

Makin dekat harga C pada C maksimum maka makin besar derajat asosiasi

antara variabel.

n X

x C2

(59)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh lingkungan social terhadap adab sopan santun siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa terdapat derajat keeratan, yaitu dengan koefisien kontigensi C=0,58, koefisien kontigensi Cmaks= 0,81 dan tingkat keeratan pengaruh 0,71. Artinya bahwa terdapat pengaruh yang kuat pada pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

(60)

78

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas dan berdasarkan pengamatan penulis, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada Sekolah

Lingkungan sekolah hendaknya lebih mengoptimalkan pendekatan, bimbingan, serta memberikan teladan yang baik kepada siswa. Sekolah juga perlu memperketat pengawasan kepada siswa agar lebih terpantau aktivitasnya dilingkungan sekolah, menambah fasilitas sebagai ruang belajar terbuka bagi siswa.Sehingga siswa tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan saja melainkan ilmu sosial terlebih yang berkaitan dengan adab sopan santun siswa. Guru juga sangat berperan penting dalam memberikan contoh yang baik didalam kelas, misalkan siswa wajib bersalaman ketika akan memasuki ruang kelas dan berdoa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2. Kepada Orang Tua

(61)

79

mengarahkan anak padahal yang positif dapat direalisasikan anak dalam lingkungan sosialnya. Orang tua tetap mengawasi anaknya dalam pergaulan, dalam artian memberikan kepercayaannya terhadap anak jika anak akan bermain dan bergaul dengan teman sebayanya. Mereka dapat memberikan pelajaran yang sifatnya untuk membenahi perilaku anak sehingga anak akan lebih baik perilakunya.

3. Kepada Siswa

Sebaiknya siswa lebih memperhatikan perilakunya didalam lingkungan sosial.Siswa juga harus dapat membedakan mana yang baik dilakukan dengan mana yang tidak baik dilakukan. Siswa harus dapat memilih teman yang baik sehingga perilaku mereka akan mengarah ke yang positif. Lingkungan sosial siswa seharusnya menjadi tempat belajar siswa itu sendiri terlebih dalam mengembangkan adab sopan santun kepada siapapun agar siswa terhindar dari segala pengaruh negatif dari lingkungan sosialnya.

4. Kepada Tokoh Masyarakat

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar P.S dan Usman. 2008. Pengantar Statistika, Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Renika Cipta ---. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta : Renika Cipta

Gunarsa, D. 2009. Psikologi Untuk Pembimbing. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia

Hadi, Sutrisno. 1989. Metodology Research. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM

Hasbullah, 2008. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Indriana, Zulfaidah. 2013. Pengertian unsur dan kriteria masyarakat. Diakses pada tanggal 12/03/2015

K. Bertens, 1994. Etika. Jakarta : PT Gramedia Utama

Manase, Malo. 1989. Metode Penelitian Sosial, Jakarta : Kurnia

Sadjaah, 2002. Pengertian Lingkungan Keluarga. Diakses pada tanggal 11/03/2015

St. Munajat Danusaputra. Pengertian Lingkungan Masyarakat Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 06/09/2015.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Tu’u,Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Rineka Cipta.

Yusuf, Syamsu. 2001. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

(http://inunk2609.multiply.com).

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran
Gambar : Skema Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Daftar jumlah seluruh siswa kelas X yang menjadi sampel di  SMA Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menari sigeh penguten siswa kelas X SMA N 1 Kalianda Lampung Selatan tahun pelajaran 2011/2012, yang ditinjau dari

Surakarta, 2014. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kedisiplian belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas X SMA N 1 Kartasura; 2)

sekolah terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X SMA N

penulisan skripsi ini dengan judul “ ANALISIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS (KGS) SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG MELALUI PRAKTIKUM PENCEMARAN

Data Pada Komputer Tata Usaha SMA Nurul Hidayah Karang Pucung Kecamatan Waysulan Kabupaten Lampung Selatan, 6 Sept 2016. Data Pada Komputer Tata UsahaSMA Nurul Hidayah Karang

optimal. 8) Membimbing peserta didik dalam melakukan praktek ibadah. SMA Nurul Hidayah Karang Pucung Kecamatan Waysulan. Kabupaten Lampung Selatan memiliki musholla, tempat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: (1) Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap minat membaca siswa kelas XI IS SMA Negeri di Kota Padang (2)