PENGARUH EFEKTIVITAS SOSIALISASI PERPAJAKAN
DAN TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP
REALISASI PENERIMAAN PAJAK
(SURVEY PADA KPP PRATAMA WILAYAH BANDUNG)
THE INFLUENCE OF SOCIALIZATION TAXATION AND TAX
COMPLIANCE ON TAX REVENUE
(SURVEY ON SMALL TAXPAYERS BANDUNG REGIONAL
)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Sebagai Sidang Skripsi
Jenjang S1 Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh :
YUNITA WAHYU FEBRI YANTI NINGSIH
21110098
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
130
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap
: Yunita Wahyu Febri Yanti Ningsih
Tempat Tanggal Lahir
: Ponorogo, 11 Februari 1991
Agama
:
Islam
Jenis
Kelamin
:
Perempuan
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Alamat
: Dukuh Ngindeng II Desa Ngindeng RT/RW 02/01
Kecamatan Sawoo Kabupaten ponorogo Jawa
Timur 63475
: chiuseen@yahoo.com
DATA PENDIDIKAN
TAHUN PENDIDIKAN
TEMPAT
1996 – 1998
Tk Dharma Wanita Ngindeng II
Ponorogo, Jawa Timur
1998 – 2004
SDN Ngindeng II
Ponorogo, Jawa Timur
2004 – 2007
SMPN II Sambit
Ponorogo, Jawa Timur
2007 – 2010
SMAN I Ponorogo
Ponorogo, Jawa Timur
2010– 2014
Universitas Komputer Indonesia
Bandung, Jawa Barat
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
... ii
ABSTRAK
... iii
ABSTRACT
... iv
KATA PENGANTAR
... v
DAFTAR ISI
... viii
DAFTAR TABEL
... xiii
DAFTAR GAMBAR
... xi
DAFTAR LAMPIRAN
... xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ... 1
1.2
Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 10
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10
1.2.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11
1.3.1 Maksud Penelitian ... 11
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11
1.4
Kegunaan Penelitian ... 11
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 11
ix
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13
1.5.1 Lokasi Penelitian ... 13
1.5.2 Waktu Penelitian ... 14
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1
Kajian Pustaka ... 15
2.1.1 Efektivitas Sosialisasi Perpajakan ... 15
2.1.1.1 Pengertian Efektivitas Sosialisasi Perpajakan ... 15
2.1.1.2 Strategi dan Metode Sosialisasi Perpajakan ... 18
2.1.1.3 Bentuk Sosialisasi Perpajakan ... 19
2.1.1.4 Dimensi Sosialisasi Perpajakan ... 20
2.1.2 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak ... 23
2.1.2.1 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak ... 23
2.1.2.2 Dimensi Kepatuhan Wajib Pajak ... 24
2.1.3 Realisasi Penerimaan Pajak ... 25
2.1.3.1 Pengertian Penerimaan Pajak ... 25
2.1.3.2 Dimensi Penerimaan Pajak ... 26
2.1.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan
pajak ... 27
2.2
Kerangka Pemikiran ... 29
2.2.2 Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak
... 31
2.3
Hipotesis ... 34
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian ... 35
3.2
Metode Penelitian ... 36
3.2.1
Desain penelitian ... 37
3.2.2
Operasional Variabel ... 41
3.3
Sumber data dan Teknik Penentuan Data ... 44
3.3.1
Sumber Data ... 44
3.3.2
Teknik Penentuan Data ... 45
3.3.3
Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.4
Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 48
3.4.1 Rancangan Analisis ... 48
3.4.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 50
3.4.3 Analisis Korelasi Person ... 55
3.4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 57
3.4.5 Pengujian Hipotesis ... 57
3.4.5.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (t) ... 57
3.4.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (F-test) .... 89
3.4.6 Uji Koefisien Determinasi (R
2) ... 60
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 62
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 62
4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 62
4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 64
4.1.1.3 Uraian Tugas ... 65
4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 68
4.1.2 Analisis Deskriptif ... 68
4.1.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Efektivitas Sosialisasi
Perpajakan ... 68
4.1.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Tingkat Kepatuhan
Wajib Pajak ... 71
4.1.2.3 Analisis Deskriptif Variabel Realisasi Penerimaan
Pajak ... 74
4.1.3 Analisis Verifikatif ... 77
4.1.3.1 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 77
4.1.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 83
4.1.3.3 Pengaruh Efektivitas Sosialisasi Perpajakan secara
parsial terhadap realisasi Penerimaan pajak ... 84
4.1.3.5 Pengaruh efektivitas sosialisasi perpajakan dan
tingkat kepatuhan wajib pajak secara simultan terhadap
realisasi Penerimaan pajak ... 92
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 95
4.2.1 Pengaruh Efektivitas Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Realisasi Penerimaan Pajak ... 95
4.2.2 Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap
Realisasi Penerimaan Pajak ... 97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 100
5.2 Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA
... 103
LAMPIRAN
... 106
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lokasi Penelitian ... 13
Tabel 1.2 Waktu Penelitian ... 14
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 40
Tabel 3.2
Operasional Variabel ... 43
Tabel 3.3
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson ... 55
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi ... 56
Tabel 4.1
Data Mengenai Variabel Efektifitas Sosialisasi Perpajakan .... 68
Tabel 4.2
Data Mengenai Variabel Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak ... 70
Tabel 4.3
Data Mengenai Variabel Penerimaan Pajak ... 73
Tabel 4.4
Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov ... 78
Tabel 4.5
Uji Multikorelasi ... 79
Tabel 4.6
Uji Autokorelasi ... 81
Tabel 4.7
Regresi Linier Berganda ... 82
Tabel 4.8
Analisis Koefisien Korelasi Pearson ... 83
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi Parsial ... 84
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Hipotesis Uji t ... 86
Tabel 4.11
Analisis Koefisien Korelasi Pearson ... 88
Tabel 4.12
Koefisien Determinasi Parsial ... 89
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Hipotesis Uji t ... 90
Tabel 4.14
Uji Autokorelasi ... 91
Tabel 4.15
Koefisien Determinasi Simultan ... 92
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Skema Pemikiran ... 32
Gambar 2.2
Paradigma Penelitian ... 33
Gambar 4.1
Struktur Organisasi KPP ... 63
Gambar 4.2
Efektivitas Sosialisasi Perpajakan ... 68
Gambar 4.3
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak ... 71
Gambar 4.4
Penerimaan Pajak ... 74
Gambar 4.5
Normal P=P Plot ... 77
Gambar 4.6
Uji Heteroskedastisitas ... 80
Gambar 4.7
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho pada pengujian parsial X
1...
87
Gambar 4.8
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho pada pengujian parsial X
2...
91
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Berita Acara Bimbingan ... 105
Lampiran 3
Surat Permohonan Mengadakan Penelitian ke Perusahaan ... 107
Lampiran 4
Surat Persetujuan Penelitian dari KPP Bandung Karees ... 108
Lampiran 5 Surat Persetujuan Penelitian dari KPP Bandung Tegallega ... 109
Lampiran 6
Lembar Revisi Sidang Usulan Penelitian ... 110
Lampiran 7
Lembar Revisi Sidang ... 111
Lampiran 9
Bukti Pembayaran Bimbingan ... 113
Lampiran 10 Transkip Nilai ... 114
Lampiran 11 Jumlah Sosialisasi KPP Pratama Bandung Karees ... 115
Lampiran 12 Jumlah Sosialisasi KPP Pratama Bandung Tegallega ... 116
Lampiran 13 Jumlah Penerimaan Pajak KPP Pratama Bandung Karees ... 117
Lampiran 14 Jumlah Penerimaan Pajak KPP Pratama Bandung Tegallega ... 118
Lampiran 19 Jumlah SPT Tahunan KPP Pratama Bandung Karees ... 123
Lampiran 20 Jumlah SPT Tahunan KPP Pratama Bandung Tegallega ... 124
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku dan Jurnal :
Anies S, Basalamah.2004. Perilaku Organisasi Memahami dan Mengelola
Humaniora dalam Organisasi.Kompas.Edisi Ketiga.Depok
Ardiani Ika Sulistyawati, Dian Indriana Tri Lestari Dan Novi Widi Tiandari. 2012.
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan dan Kepatuhan
Wajib Pajak Terhadap Kinerja Penerimaan pajak. Jurnal Infestasi Vol.8
.no.1 Juni 2012 Hal. 81-96
Azhari A. Samudra, 2005,
Perpajakan di Indonesia, Keuangan, Pajak, dan
Retribusi
, Jakarta : Hecca Publising
Chaizi Nascuha, 2004, Reformasi Administrasi Publik, teori dan praktik. Jakarta.
PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Diaz, Priantara. (2012). Perpajakan Indonesia. Jakarta : Mitra Wacana Media
Gunadi. 2005. Akuntansi Pajak, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana,
Jakarta
Gunadi, 2007. Akuntansi Pajak, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, PT. Gramedia
Wydia Sarana Indonesia, Jakarta.
John Hutagaol. 2007.
Perpajakan: Isu-isu Kontemporer.
Yogyakarta:Graha Ilmu
Karanta,Maria, Hakkan Malmer, Ingrid Munck, Gunnar Olsson. 2000.
A Citizen’s
Perspektive on Public Sector Performance and Service Delivery. Progress
in Measurement and Modelling of Data from Swedish Taxpayers Survey.
Marisa Herryanto dan Agus Arianto Toly.2013.
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak terhadap
Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan.
TAX &
ACCOUNTING REVIEW.VOL.1 NO.1.Hal 124-135
Mayang, Wijoyanti. 2010. “Pengaruh Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Jakarta, Mampang Prapatan.Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta.
Mohammad Nazir. 2003.
Metode Penelitian
. Jakarta: Ghalia Indonesia.
M. Thoyib.2008. Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Penerimaan
Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kota Palembang,Jurnal Ilmiah, vol 1,No
1.Palembang
Widi, Widodo. 2010, Moralitas, Budaya dan Kepatuhan Pajak. Bandung : Alfabeta
Siti Kurnia Rahayu, 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek
104
Siti Kurnia Rahayu, dan Ely Suhayati. 2010. Perpajakan: Teknis Dan Aspek
Perhitungan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafmdo Persada.
2002.
Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan: Konsep, Teori dan isu.
Kencana. Jakarta.
Sugiyono, 2008.
Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D
. Bandung
Alfabeta.
Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit
Alfabeta
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Alfabeta.
Supriati. 2012. Metode Penelitian. Bandung : Labkat Press UNIKOM
Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib
Pajak dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei
Di Wilayah Jawa Timur, Jurnal Keuangan Publik, vol 4, No 1, April 2006,
Hal 105-121.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.
105
Sumber Dari Internet:
Adjat Jatmika.2012. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Rendah. Dikutip Melalui :
http://www.pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=8906
(25/02/2012)
Bambang Brodjonegoro.2012.
Insentif Perpajakan RI Tak Laku Karena Kurang
Sosialisasi. Dikutip Melalui:
http://finance.detik.com/read/2012/01/26/160137/1825955/4/insentif-perpajakan-ri-tak-laku-karena-kurang-sosialisasi
(26/01/2012 )
Budi Sarjono
.
2013.
Minim, Sosialisasi Perda soal Pajak Bumi dan Bangunan di
Desa dan Kota. Dikutip Melalui:
http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3077763_4202.html
(31/12/ 2013)
Eko Hendarwin .2011. Kepatuhan Wajib Pajak Rendah. Dikutip Melalui.
http://www.pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=8679
(24/11/ 2011)
Erwin Aksa.2013. Kadin minta sosialisasi pajak UKM ditingkatkan Dikutip
Melalui:
http://ekbis.sindonews.com/read/2013/07/01/34/755985/kadin-minta-sosialisasi-pajak-ukm-ditingkatkan
(01/07/2013)
Joko Widodo .2013. Dukungan Bagi Sosialisasi Pajak
.
Dikutip Melalui:
http://news.detik.com/read/2013/11/18/154334/2416116/794/dukungan-bagi-sosialisasi-pajak?nd771104bcj
(22/11/2013)
Juniman.2013. Target Pajak Diprediksi Kembali Meleset. Dikutip Melalui :
http://www.sinarharapan.co/news/read/19124/target-pajak-diprediksi-kembali-meleset
(08/01/2013)
Paojan SE M.Akt.2013. Kesadaran Masyarakat Bayar Pajak Masih Rendah. Dikutip
Melalui:
http://www.pasundanekspres.co.id/karawang/7965-kesadaran-masyarakat-bayar-pajak-masih-rendah
(04/02/2013)
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas kasih setia dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengambil judul “
Pengaruh
Efektivitas Sosialisasi Perpajakan dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak ( Survey pada KPP Pratama Wilayah
Bandung)
” .
Mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman dari
penulis, maka penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari
berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan serta penambahan
pengetahuan bagi penulis khususnya, dan bagi pihak lain yang membutuhkan pada
umumnya.
Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitan-kesulitan,
namun berkat motivasi dan dorongan dari semua pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Dengan penuh rasa hormat, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1.
Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
3.
Dr. Surtikanti, SE., M.Si.,Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.
4.
Wati Aris Astuti, S.E.,M.Si selaku dosen Wali Ak-3 yang telah banyak
memberikan waktu dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Lilis Puspitawati, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6.
Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak.,CA selaku dosen penguji yang telah
memberikan banyak saran kepada penulis.
7.
Dr. Ony Widilestariningtyas, Se.,M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan banyak saran kepada penulis.
8.
Kepala Kantor KPP Pratama Tegallega bapak Dudi Efendi Karnawidjaya
dan Kepala Kasubbag Umum KPP Pratama Bandung Karees Bapak Ujang
Ahmad Komarudin yang telah memberikan izin penulis melakukan
penelitian.
9.
Papaku dan mamaku tercinta, terima kasih atas semua doa, semangat, dan
motivasi serta kasih sayang baik moril maupun materiil yang tidak ternilai
yang telah diberikan sampai saat ini.
10.
Hidzriyan Haasa yang sudah meluangkan banyak waktu dari awal sampai
terselesaikannya skripsi ini.
vii
12.
Adik-adikku tersayang, Ina, Indah, Reni dan Via yang senantiasa menjadi
semangat dan motivasi penulis.
13.
Paman dan Bibi beserta keluarga dan Bulek beserta keluarga besar yang
senantiasa memberikan doa, semangat, motivasi kepada penulis.
14.
Nenekku tercinta yang senantiasa memberikan doa dan semangatnya
kepada penulis.
15.
Teman-temanku Mpit, Belle, Icha, Achi, Bunda, Thea, Mput, Teteh dan
Anggi terima kasih suport dan bantuannya.
16.
Semua rekan-rekan Ak-3 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima
kasih atas semangatnya juga atas dukungannya.
17.
Lagu-lagu almarhumah Nike Ardila, yang selalu menemani penulis setiap
waktu.
18.
Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerja samanya baik
secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelesaian skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala budi
dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dan semoga
penulisan skripsi ini berguna serta dapat menambah pengetahuan serta wawasan
bagi para pembaca.
Bandung, Agustus 2014
PENGARUH EFEKTIVITAS SOSIALISASI PERPAJAKAN DAN TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP REALISASI PENERIMAAN PAJAK
(Survey Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung)
Yunita Wahyu Febri Y.N
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No.112-116 Bandung 40132
e-mail : chiuseen@yahoo.com
ABSTRACT
The development of Indonesia's progress is very fast, this needs to be supported with adequate financial resources one of the tax revenue. Tax revenues are still far from the expected target, it is caused by several things including taxation still minimal socialization is done, so that the taxpayer knowledge of the fulfillment of tax obligations less, it causes tax compliance is lowered. The purpose of this study was to determine how much influence the socialization of taxation and tax compliance to tax revenues at the tax office pratama in Bandung region.
This study used a descriptive and verification methods with quantitative approaches. The model is a multiple regression analysis, hypothesis testing and test with the classical assumptions. The population in this study is the Regional Tax Office Primary Bandung period (2009-2013). The sample selection is done by using purposive sampling method with certain criteria. Number of samples 2 tax office Bandung and Bandung Karees Tegallega period (2009-2013).
The results of this study indicate that (1) socialization taxation positive effect on tax revenue, (2) tax compliance a positive effect on tax revenue
Keywords: Socialization Taxation, Taxpayer Compliance, Tax Filing
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menyelenggarakan pemerintahan umum dan melaksanakan pembangunan di perlukan dana yang relatif besar, dana yang di perlukan tersebut semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan pembangunan itu sendiri, dalam upaya mengurangi ketergantungan sumber eksternal, pemerintah Indonesia secara terus menerus berusaha meningkatkan sumber pembiayaan pembangunan internal terutama berasal dari penerimaan migas dan non migas, salah satu penerimaan nonmigas yaitu penerimaan pajak (Suryadi, 2006).
Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang melaksanakan kegiatan pembangunan. Pembangunan yang sedang dilakukan oleh Indonesia adalah pembangunan nasional. Pengertian Pembangunan Nasional adalah merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan perkembangan global (Tap. MPR No. IV/MPR/1999). Menurut (GBHN tahun 1999-2004) tujuan pembangunan nasional “Mewujudkan kehidupan yang demokratis, berkeadilan sosial, melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi hukum dalam tatanan masyarakat dan bangsa yang beradab, berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju, dan sejahtera dalam kurun waktu lima tahun ke depan”.
penerimaan merupakan suatu hal yang sangat wajar. Sumber penerimaan ini mempunyai umur tidak terbatas, terlebih semakin bertambahnya jumlah penduduk yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pajak memiliki peranan yang sangat besar dan semakin diandalkan untuk kepentingan pembangunan dan pengeluaran pemerintah (Pancawati Hardiningsih, 2011).
Selain pemahaman, kemampuan finansial kesadaran wajib pajak perlu ditingkatkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya, sehingga akan meningkatkan kepatuhan perpajakan. Kesadaran wajib pajak sangat diperlukan dalam mewujudkan terealisasinya penerimaan pajak sesuai target yang telah ditentukan. Semua berawal dari wajib pajak sendiri, jika kewajiban membayar pajak selalu diutamakan dan dijadikan sesuatu yang penting maka target penerimaan pajak akan terealisasi (M.Thoyib, 2008).
Menurut Dirjen Pajak tahun 2007, di Indonesia wajib pajak yang membayar pajak baru mencapai antara 50% sampai dengan 60%, yang tidak membayar pajak antara 30% sampai dengan 40%, hal ini terdiri dari lebih kurang 10% sampai dengan 20% yang tidak mampu membayar pajak dikarenakan rendahnya pendapatan atau miskin dan 10% sampai dengan 20% tidak membayar pajak karena kurang kesadaran masyarakat akan kewajibannya, menghindari pajak disebabkan pura-pura tidak mengerti atau tidak mau mengerti seperti tidak mau tahu bagaimana cara menghitung pajak, cara melaporkan pajak dan cara menyetor pajak dan sebagainya (M. Thoyib, 2009).
Sedangkan realisasi penerimaan pajak Tahun 2013 Diprediksi Hanya 91,31% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 sebesar Rp 995 triliun, bukan hanya tahun ini penerimaan pajak yang tidak pernah mencapai target, tahun sebelumnya juga tidak pernah mencapai target, bahkan tahun 2013 diperkirakan menjadi titik terendah realisasi pencapaian pajak yang hanya 91% (Prakarsa Wiko Saputra, 2013).
Penyebab Penerimaan Pajak 2012 Tidak Capai Target, mengatakan bahwa salah satu sebab melesetnya penerimaan pajak sepanjang 2012 adalah karena pengaruh krisis global terhadap perusahaan di dalam negeri. Krisis global menyebabkan turunnya kinerja penjualan yang berakibat pada anjloknya setoran pajak. realisasi penerimaan pajak tahun 2012 meleset dari target APBN-Perubahan. Sampai akhir Desember 2012, penerimaan pajak mencapai Rp 980,1 triliun atau 3,6 persen lebih rendah dari target sebesar Rp 1.016,2 triliun (Fuad Rahmany, 2013).
Untuk meningkatkan penerimaan pajak, bisa dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat sebagai wajib pajak agar kesadaran perpajakannya meningkat (Marissa Herryanto dan Agus Arianto Toly, 2013). Karena dalam prakteknya Tingkat kepatuhan wajib pajak di Jawa Barat dalam membayar pajak masih sangat rendah, dari 1,2 juta wajib pajak yang wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak tahunan di wilayah Jabar 1, hanya 50% yang melaporkan SPT Pajak Tahunan. Dari 50% pembayar pajak aktif, tidak semua membayar pajak sesuai dengan dasar pengenaan pajak (DPP) (Adjat Djatnika, 2013).
Fakta yang sama dilapangan dari 60 juta masyarakat yang harus membayar wajib pajak pribadi, baru 25 juta yang telah membayar atau sekira 41,6 persen. Sedangkan, untuk Wajib Pajak Badan, DJP mencatat baru sekira 520 Wajib Pajak yang membayar pajak dari sekira lima juta badan usaha yang memiliki laba. Masih banyak wajib pajak (WP) yang belum patuh untuk melaksanakan kewajibannya untuk membayar pajak. Kepatuhan WP terhadap perpajakan terbilang masih rendah (Chandra BudiKasi, 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak supaya penerimaan pajak meningkat menurut (Marisa Herryanto dan Agus Arianto Toly, 2013) adalah kesadaran wajib pajak, sosialisasi perpajakan, dan pemeriksaan pajak. Apabila kesadaran wajib pajak tinggi maka penerimaan pajak akan meningkat, dan jika sosialisasi pajak lebih ditingkatkan akan dapat menjaring lebih banyak wajib pajak baru ataupun wajib pajak yang sudah terdaftar, sedangkan untuk pemeriksaan pajak dilakukan karena diterapkannya Self Assesment System yang mana pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menguji kepatuhan perpajakan..
wajib pajak tersebut terdaftar. Salah satu satu sistem yang dianut oleh negara Indonesia adalah Self Assesment System (Mayang Wijoyanti, 2010).
Kekurangan Self Assesment System ini akan menyebabkan seorang Wajib Pajak melakukan kelalaian dalam perpajakan, bahkan ada unsur kesengajaan untuk tidak membayar pajak. Kepercayaan yang begitu besar telah pemerintah berikan kepada wajib pajak, untuk mengimbangi hal tersebut sudah sepantasnya wajib pajak menyadari pentingnya membayar pajak. Penerimaan pajak sangat bergantung pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Dan kepatuhan tersebut dibuktikan dengan sikap wajib pajak yang mau dan tepat waktu dalam menjalankan kewajibannya membayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku (Mayang Wijoyanti, 2010).
Fakta yang terjadi dilapangan bahwa Penerimaan negara dari sektor perpajakan diyakini kembali meleset dari target. Melambatnya pertumbuhan ekonomi di triwulan I-2013 sebesar 6,02 persen menjadi indikasi realisasi pajak di akhir tahun. Penerimaan perpajakan dalam APBN 2013 dipatok Rp 1.193 triliun, sedangkan dalam RAPBN 2014 ditargetkan Rp 1.364,3 triliun. Sampai akhir triwulan I-2013 sektor perpajakan baru menghasilkan Rp 220,5 triliun. Dengan melambatnya ekonomi, peluang usaha juga akan melambat, sehingga penerimaan perpajakan akan menurun, realisasi di lapangan yang harus lebih gencar dan memberikan sosialisasi agar bisa menambah penerimaan negara (Juniman, 2013).
Pemerintah mengakui fasilitas insentif perpajakan yang diberikan kepada beberapa sektor usaha seperti fasilitas keringanan pajak (tax allowence) masih sepi peminat karena kurangnya sosialisasi dan promosi (Bambang Brodjonegoro Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), 2012).
Fakta dilapangan baru 42 Persen Wajib Pajak di Kota Bandung yang Menyerahkan SPT” mengatakan bahwa Tingkat kepatuhan wajib pajak di Kota Bandung dalam melakukan pembayaran pajak baru hingga 2011 baru mencapai 42%, dari sekitar 385.000 wajib pajak di Kota Bandung. Sedangkan dari 42.000 perusahaan, baru sekitar 32 persen yang menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).Rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak, kemungkinan disebabkan dua faktor. Pertama, sosialisasi yang minim sehingga wajib pajak tidak melakukan kewajibannya dalam melakukan pembayaran pajak, dan kedua, karena wajib pajaknya yang enggan membayar pajak karena alasan-alasan tertentu (Adjat Djatnika, 2012).
Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dinilai masih rendah, hal itu disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan informasi dari pemerintah tentang pentingnya pajak bagi pembangunan (Paojan SE M.Akt, 2013).
Untuk mencapai target pajak, perlu ditumbuhkan terus menerus kesadaran wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajak sesuai peraturan perundang-undangan (Euphrasia Susy, 2010). Kesadaran wajib pajak di Kabupaten Bandung untuk melaporkan melalui surat pajak tahunan (SPT) terbilang rendah. Dari jumlah wajib SPT sebanyak 276 ribu orang di Kabupaten Bandung, hanya 57 persen saja yang melakukan pelaporan. Sebanyak 256 ribu orang, yang menjadi wajib melaporkan surat pajak tahunan (SPT) sebanyak 174 ribu orang (Agung Prabowo, 2010).
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Sosialisasi Perpajakan, kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan
Pajak. Maka penulis mencoba meneliti mengenai “Pengaruh Efektivitas Sosialisasi Perpajakan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada dalam penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah :
1. Seberapa besar pengaruh Efektivitas Sosialisasi Perpajakan terhadap Realisasi Penerimaan Pajak di KPP Pratama Wilayah Bandung?
2. Seberapa besar pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Realisasi Penerimaan Pajak di KPP Pratama Wilayah Bandung?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai variabel yang diteliti yaitu Efektivitas Sosialisasi Perpajakan dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Realisasi Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Wilayah Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Efektivitas Sosialisasi Perpajakan terhadap Realisasi Penerimaan Pajak di KPP Pratama Wilayah Bandung.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Realisasi Penerimaan Pajak di KPP Pratama Wilayah Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yang ada hubungannya dengan pelaksanaan penelitian ini secara langsung maupun tidak langsung. Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :
1.4.1Kegunaan Praktis
1. Bagi Kantor Pajak
Diharapkan dapat dijadikan masukan positif , informasi dan menjadi bahan perbaikan, agar mampu meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
2. Bagi Wajib Pajak
Dapat dijadikan masukan dan informasi untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan memenuhi kewajiban perpajakannya guna menunjang penerimaan pajak.
1.4.2Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperkuat atau membuktikan teori keterkaitan sosialisasi perpajakan dan kepatuhan wajib pajak terhadap Penerimaan Pajak. 2. Bagi Pembaca
Dapat dijadikan penambah pengetahuan dan wawasan mengenai perpajakan dan berguna bagi yang memerlukan terutama mahasiswa.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang ingin mengkaji bidang yang sama
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Efektivitas Sosialisasi Perpajakan
2.1.1.1 Pengertian Efektivitas Sosialisasi Perpajakan
Pengertian Efektivitas menurut Mahmudi (2005:92) yang mengatakan bahwa :
“Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan”.
Sedangkan pengertian Sosialisasi Menurut Anies S. Basamalah (2004:196) menjelaskan bahwa:
Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai efektivitas dan sosialisasi perpajakan dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas sosialisasi perpajakan adalah suatu upaya dari Direktorat Jenderal Pajak untuk memberikan pengertian, informasi dan pembinaan kepada masyarakat pada umumnya dan wajib pajak pada khususnya mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan perpajakan dan perundang-undangan perpajakan, yang telah berhasil mencapai tujuannya yaitu meningkatkan pastisipasi dan kepatuhan dalam hal pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan.
Menurut pendapat yang diungkapkan oleh Siti Kurnia Rahayu (2010:141) yang mengatakan bahwa :
“Kegiatan Penyuluhan atau sosialisasi perpajakan secara intensif dapat meningkatkan pengetahuan wajib pajak melalui pendidikan formal maupun non formal akan berdampak positif terhadap pemahaman dan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak sehingga jumlah wajib pajak akan meningkat.”
2.1.2 Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Safri Nurmantu yang dikutip oleh Siti Kurnia Rahayu (2010:138) adalah: “Kepatuhan wajib pajak yang didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.”
Kepatuhan wajib pajak dapat dilihat dari beberapa sudut pandang seperti yang diungkapkan oleh beberapa pakar dibawah ini :
1. Menyampaikan SPT Tahunan PPh Tepat Waktu
Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010: 138) Wajib Pajak telah menjalankan kewajibannya dalam menyampaikan SPT Tahunan tepat
waktu jika:
“Misalnya ketentuan batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPh) Tahunan tanggal 31 Maret. Apabila Wajib Pajak telah melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPh) Tahunan sebelum tanggal 31 Maret maka Wajib Pajak telah memenuhi kewajibannya.”
2. Menyampaikan SPT Tahunan PPh Terlambat/ Lewat Waktu (Permohonan Perpanjangan Penyampaian SPT)
Dalam beberapa kasus Wajib Pajak tidak menyampaikan kembali SPT pada waktunya dikarenakanketidaklengkapan persyaratan berupa laporan keuangan dari WP Badan tersebut.
Menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010:46) menjelaskan bahwa:
“Pasal 3 ayat 4 dan 5 UU KUP menyatakan bahwa WP dapat mengajukan permohonan perpanjangan untuk waktu penyampaian SPT tahunan. Dengan cara mengisi formulir yang tersedia di kantor pelayanan pajak, masing-masing rangkap dua. Dalam permohonan secara tertulis itu diajukan sebelum tanggal 25 sebelum batas akhir penyampaian SPT Tahunan”.
3. Menyampaikan SPT Tahunan PPh Pembetulan
Menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010:46) menyatakan bahwa:
“Terhadap kekeliruan dalam pengisian SPT yang dibuat oleh Wajib Pajak masih terbuka baginya hak untuk melakukan pembetulan atas kemauan sendiri dalam jangka waktu 2 tahun sesudah berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak dengan syarat Dirjen Pajak belum melakukan pemeriksaan. Dalam hal pembetulan SPT tersebut diatas menyatakan rugi atau lebih bayar”.
2.1.3 Realisasi Penerimaan Pajak
Pengertian Penerimaan pajak seperti yang diungkapkan oleh Suryadi (2006:105):
“Merupakan sumber pembiayaan negara yang dominan baik untuk belanja rutin maupun pembangunan”.
Sedangkan pengertian penerimaan pajak yang diungkapkan oleh John Hutagaol (2007:8) adalah :
Penerimaan pajak umumnya dikenal dengan dua macam fungsi pajak yaitu Fungsi Budgeteir dan Fungsi Regulator menurut pendapat Siti Kurnia Rahayu (2010:26-49) :
1. Fungsi Budgetair
Pajak berfungsi sebagai sumber dana bagi pemerintah yang diperuntukkan membiayai pengeluaran pemerintah.
2. Fungsi Regulator
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur kebijakan pemerintah di bidang sosial dan ekonomi.
Berdasarkan fungsi diatas dapat disimpulkan bahwa pajak sebagai fungsi penerimaan merupakan sumber dana utama bagi penerimaan dalam negeri, sehingga pemungutan atas pajak ditunjukkan kepada orang-orang yang memang wajib dikenakan pajak sesuai dengan undang-undang yang terdiri dari penerimaan pajak PPh, PPN, PPNBM, PBB, BPHTB, Bea Maerai, Bea Masuk, Cukai,dan Pajak Ekspor.
2.2 Kerangka Berpikir
2.2.1 Pengaruh Efektivitas Sosialisasi Perpajakan Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Gunadi (2007 : 10) yang menjelaskan bahwa : “Sosialisasi perpajakan sangat diperlukan untuk menambah jumlah wajib pajak dan dapat menimbulkan kepatuhan dari wajib pajak sehingga secara otomatis penerimaan pajak juga akan meningkat”.
Pendapat yang senada diungkapkan juga oleh Marisa dan Agus (2013) yang mengatakan bahwa :
“Untuk meningkatkan penerimaan pajak, bisa dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat sebagai wajib pajak agar kesadaran perpajakannya meningkat.”
2.2.2 Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak
Menurut pendapat Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006:114) mengatakan bahwa : “Jika semua wajib pajak di Indonesia berpredikat patuh maka akan berimplikasi pada optimalisasi penerimaan Pajak. Maka efeknya pada penerimaan negara yang bertambah besar”.
Sedangkan pendapat yang lain dikemukakan juga oleh Widi Widodo (2010:67) yang mengatakan :
“Jika angka kepatuhan pajak rendah, maka secara otomatis akan berdampak pada rendahnya penerimaan pajak sehingga menurunkan tingkat penerimaan APBN pula”.
2.3Hipotesis
Pengfertian hipotesis penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:64) adalah sebagai berikut :
“Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data ststistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telahterkumpul sebagaimana adanya. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukanhipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif”.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut:
H1 : Efektivitas Sosialisasi Perpajakan berpengaruh terhadap Realisasi Penerimaan Pajak.
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:38) Objek Penelitian adalah sebagai berikut :
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini sebagai variabel bebas pertama (X1) adalah
efektivitas sosialisasi perpajakan dan variabel bebas kedua adalah tingkat kepatuhan wajib pajak
(X2). Sedangkan objek pajak yang merupakan variabel terikat adalah realisasi penerimaan pajak.
3.2 Metode Penelitian
Menurut pendapat Sugiyono (2010 : 147) Metode deskriptif adalah sebagai berikut :
“Metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.”
Definisi metode verifikatif menurut Manshyuri dalam Umi narimawati (2010:29) adalah sebagai berikut :
“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Hasi Estimasi Model Regresi
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,724E11 3,505E10 7,772 ,000
Efektivitas Sosialisasi Perpajakan
2,318E9 8,491E8 ,440 2,730 ,029
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak 4157015,45 8 1166442,76 3
,574 3,564 ,009
Sumber: Lampiran Output SPPS 16
Y = 0,050 + 0,197 X1 + 0,078 X2 +e
Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan :
1. α = konstanta sebesar 2,724, artinya apabila semua variabel independen lainnya
efektivitas sosialisasi perpajakan dan tingkat kepatuhan wajib pajak dianggap konstan (bernilai 0), maka variabel dependen penerimaan pajak akan bernilai sebesar 2,724.
2. Jika nilai koefesien regresi yaitu efektivitas sosialisasi perpajakan sebesar 2,318, artinya
apabila yaitu efektivitas sosialisasi perpajakan mengalami kenaikan sedangkan variabel independen lainnya yaitu tingkat kepatuhan wajib pajak dianggap konstan (bernilai 0), maka variabel dependen penerimaan pajak akan mengalami kenaikan sebesar 2,318.
3. Jika nilai koefesien regresi tingkat keaptuhan wajib pajak sebesar 4157015,458, artinya
4.2 Pembahasan
Efektivitas sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap realisasi penerimaan pajak
sebesar 40,39%, dan sisanya 59,61% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini, yaitu sosialisasi yang kurang efektif, pengetahuan perpajakan, dan kurang tertariknya wajib
pajak mengikuti sosialisasi
.
Artinya pengaruh sosialisasi perpajakan terhadap penerimaanpajak cukup erat dan signifikan terhadap realisasi penerimaan pajak. Hal tersebut sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan insentif perpajakan yang diberikan kepada beberapa sektor usaha seperti fasilitas keringanan pajak (tax allowence) masih sepi peminat karena kurangnya sosialisasi dan promosi (Bambang Brodjonegoro :2012). Banyaknya wajib pajak yang belum memenuhi kewajiban perpajakannya berimbas pada menurunnya penerimaan pajak. Dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan penerimaan pajak dapat meningkat (Adjat Djatnika:2012). Dan teori yang menyatakan bahwa sosialisasi perpajakan sangat diperlukan untuk menambah jumlah wajib pajak dan dapat menimbulkan kepatuhan dari wajib pajak sehingga secara otomatis penerimaan pajak juga akan meningkat (Gunadi, 2007:10).
Tingkat kepatuhan wajib pajak berpengaruh terhadap realisasi penerimaan pajak sebesar
53,90%, sisanya sebesar 46,10% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini yaitu kesadaran wajib pajak, pelayanan perpajakan, dan sanksi perpajakan. Artinya pengaruh tingkat kepatuhan waj terhadap penerimaan pajak cukup erat dan signifikan terhadap
realisasi penerimaan pajak.Hal tersebut sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan
Tingkat kepatuhan wajib pajak di Kota Bandung dalam melakukan pembayaran pajak baru hingga 2011 baru mencapai 42%, dari sekitar 385.000 wajib pajak di Kota Bandung. Sedangkan dari 42.000 perusahaan, baru sekitar 32 persen yang menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) (Adjat Djatnika:2012). Dan teori yang menyatakan bahwa
jika semua wajib pajak di Indonesia berpredikat patuh maka akan berimplikasi pada optimalisasi penerimaan pajak. Maka efeknya pada penerimaan negara yang bertambah besar (Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu, 2006:114). Jika angka kepatuhan pajak rendah, maka secara otomatis akan berdampak pada rendahnya penerimaan pajak sehingga menurunkan tingkat penerimaan APBN pula (Widi Widodo, 2010:67).
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, pengembangan hipotesis atas dasar teori-teori yang berhubungan, serta hasil analisis regresi linear berganda yang telah dibahas sebagaimana telah disajikan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan efektivitas sosialisasi perpajakan berpengaruh
terhadap penerimaan pajak. Besar kontribusi pengaruh efektivitas sosialisasi perpajakan terhadap penerimaan pajak cukup tinggi. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak sosialisasi dilakukan maka akan semakin banyak wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakannya dan semakin tinggi juga penerimaan pajak.
2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan tingkat kepatuhan wajib pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Besar kontribusi pengaruh efektivitas sosialisasi perpajakan terhadap penerimaan pajak cukup tinggi. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak wajib pajak yang patuh maka akan meningkatkan penerimaan pajak.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk Kantor Pelayanan Pajak
sosialisasi secara berkala mengenai perpajakan keapada wajib pajak sebagai bentuk pelayanan pemerintah dalam menanamkan pentingnya pajak bagi sumber penerimaan negara dan mengajarkan bagaiamana tata cara perpajakan. Selain tiu disarankan pula untuk Kantor Pelayanan Perpajakan agar dapat mengawasi wajib pajak yang kurang atau belum melunasi kewajiban perpajakannya agar kepatuhan wajib pajak dapat meningkat sehingga menambah jumlah penerimaan pajak.
2. Untuk Wajib Pajak
Disarankan pula untuk wajib pajak agar mematuhi peraturan-peraturan mengenai perpajakan, serta memahami pentingnya perpajakan sebagai sumber penerimaan negara. Dikarenakan pajak merupakan sumber terbesar penerimaan negara guna pembangunan nasional yang secara tidak langsung pula ditujukan untuk masyarakat. Maka diharapkan wajib pajak untuk dapat memenuhi kewajiban perpajakannya.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku dan Jurnal :
Anies S, Basalamah.2004. Perilaku Organisasi Memahami dan Mengelola Humaniora
dalam Organisasi.Kompas.Edisi Ketiga.Depok
Ardiani Ika Sulistyawati, Dian Indriana Tri Lestari Dan Novi Widi Tiandari. 2012.
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib
Pajak Terhadap Kinerja Penerimaan pajak. Jurnal Infestasi Vol.8 .no.1 Juni 2012
Hal. 81-96
Azhari A. Samudra, 2005,
Perpajakan di Indonesia, Keuangan, Pajak, dan Retribusi
,
Jakarta : Hecca Publising
Chaizi Nascuha, 2004, Reformasi Administrasi Publik, teori dan praktik. Jakarta. PT
Gramedia Widiasarana Indonesia
Diaz, Priantara. (2012). Perpajakan Indonesia. Jakarta : Mitra Wacana Media Gunadi.
2005. Akuntansi Pajak, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana, Jakarta
Gunadi, 2007. Akuntansi Pajak, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, PT. Gramedia
Wydia Sarana Indonesia, Jakarta.
John Hutagaol. 2007.
Perpajakan: Isu-isu Kontemporer.
Yogyakarta:Graha Ilmu
Karanta,Maria, Hakkan Malmer, Ingrid Munck, Gunnar Olsson. 2000.
A Citizen’s
Perspektive on Public Sector Performance and Service Delivery. Progress in
Measurement and Modelling of Data from Swedish Taxpayers Survey.
Marisa Herryanto dan Agus Arianto Toly.2013.
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan
Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan.
TAX & ACCOUNTING
REVIEW.VOL.1 NO.1.Hal 124-135
Mayang, Wijoyanti. 2010. “Pengaruh Penagihan Pajak dengan Surat Paksa terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta, Mampang
Prapatan.Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
Veteran, Jakarta.
Mohammad Nazir. 2003.
Metode Penelitian
. Jakarta: Ghalia Indonesia.
M. Thoyib.2008. Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak
Bumi Dan Bangunan Di Kota Palembang,Jurnal Ilmiah, vol 1,No 1.Palembang
Widi, Widodo. 2010, Moralitas, Budaya dan Kepatuhan Pajak. Bandung : Alfabeta
Siti Kurnia Rahayu, 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.Yogyakarta:
Siti Kurnia Rahayu, dan Ely Suhayati. 2010. Perpajakan: Teknis Dan Aspek
Perhitungan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafmdo Persada. 2002.
Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan: Konsep, Teori dan isu. Kencana.
Jakarta.
Sugiyono, 2008.
Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D
. Bandung Alfabeta.
Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Alfabeta.
Supriati. 2012. Metode Penelitian. Bandung : Labkat Press UNIKOM
Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak
dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah
Jawa Timur, Jurnal Keuangan Publik, vol 4, No 1, April 2006, Hal 105-121.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.
Vivien.2005.
Analisa pengaruh penyuluhan perpajakan terhadap jumlah wajib pajak,
kepatuhan wajib pajak dan penerimaan pajak. Unpublished undergraduate thesis.
Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Sumber Dari Internet:
Adjat Jatmika.2012. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Rendah. Dikutip Melalui :
http://www.pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=8906
(25/02/2012)
Bambang Brodjonegoro.2012.
Insentif Perpajakan RI Tak Laku Karena Kurang
Sosialisasi. Dikutip Melalui:
http://finance.detik.com/read/2012/01/26/160137/1825955/4/insentif-perpajakan-ri-tak-laku-karena-kurang-sosialisasi
(26/01/2012 )
Budi Sarjono
.
2013.
Minim, Sosialisasi Perda soal Pajak Bumi dan Bangunan di Desa dan
Kota. Dikutip Melalui:
http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3077763_4202.html
(31/12/ 2013)
Eko Hendarwin .2011. Kepatuhan Wajib Pajak Rendah. Dikutip Melalui.
http://www.pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=8679
(24/11/ 2011)
Erwin Aksa.2013. Kadin minta sosialisasi pajak UKM ditingkatkan Dikutip Melalui:
http://ekbis.sindonews.com/read/2013/07/01/34/755985/kadin-minta-sosialisasi-pajak-ukm-ditingkatkan
(01/07/2013)
Joko Widodo .2013. Dukungan Bagi Sosialisasi Pajak
.
Dikutip Melalui:
Juniman.2013. Target Pajak Diprediksi Kembali Meleset. Dikutip Melalui :
http://www.sinarharapan.co/news/read/19124/target-pajak-diprediksi-kembali-meleset
(08/01/2013)
Paojan SE M.Akt.2013. Kesadaran Masyarakat Bayar Pajak Masih Rendah. Dikutip
Melalui:
http://www.pasundanekspres.co.id/karawang/7965-kesadaran-masyarakat-bayar-pajak-masih-rendah
(04/02/2013)