• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi Tahun 2014 Dengan Metode Rata-Rata Bergerak Ganda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi Tahun 2014 Dengan Metode Rata-Rata Bergerak Ganda"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM

KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014

DENGAN METODE RATA-RATA

BERGERAK GANDA

TUGAS AKHIR

PAULINCE GRACE SIGIRO

112407123

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROYEKSI JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM

KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014

DENGAN METODE RATA-RATA

BERGERAK GANDA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

PAULINCE GRACE SIGIRO

112407123

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014 DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : PAULINCE GRACE SIGIRO

Nomor Induk Mahasiswa : 112407123

Program Studi : D3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui di

Medan, Juli 2014

Disetujui oleh:

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing,

Ketua,

Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Drs. Pengarapen Bangun, M.Si

(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014

DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2014

PAULINCE GRACE SIGIRO

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha

Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

tugas akhir ini dengan judul Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

Umum Kota Tebing Tinggi Tahun 2014 dengan Metode Rata-Rata Bergerak

Ganda.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Pengarapen Bangun,

M. Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama

penyusunan tugas akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö,

M. Si dan Bapak Suwarno Ariswoyo, M. Si selaku Ketua dan Sekretaris Program

Studi D3 STATISTIKA FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M. Si dan Ibu Dr.

Mardiningsih, M. Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA

USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M. Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan,

seluruh staf dan dosen Program Studi D3 STATISTIKA FMIPA USU, pegawai

FMIPA USU, dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tak terlupakan Bapak Paurat

Sigiro, S. Pd, Ibu Evelina Butarbutar, AM.Keb dan keluarga yang selama ini

memberi bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

membalasnya.

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan I

Pernyataan Ii

Penghargaan Iii

Daftar Isi Iv

Daftar Tabel Vi

Daftar Grafik Vii

Daftar Gambar Viii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 4

1.5 Metodologi Penelitian 4

1.6 Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Tinjauan Teoritis 8

2.1 Pengertian Peramalan 8

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan 9

2.3 Jenis-jenis Peramalan 10

2.4 Pengertian Metode Peramalan 13 2.5 Metode Peralaman yang Digunakan 14 2.6 Metode Proyeksi Trend dengan Regresi 21

2.7 Defenisi Rawat Inap 21

Bab 3 Gambaran Umum RS. Umum Kota Tebing Tinggi 23 3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi 23 3.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi 24 3.2.1 Visi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi 24 3.2.2 Misi Rumah Sakit Umum Kota tebing Tinggi 24

3.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Kota Tebing

Tinggi 25

3.4 Sarana Pelayanan Rumah Sakit Umum Kota Tebing

Tinggi 28

Bab 4 Analisis dan Pengolahan Data 31

4.1 Analisis Data 31

(7)

Halaman Bab 5 Implementasi Sistem

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 64 5.2 Cara Pengaktifan Excel 65

5.3 Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Pasien Rawat

Inap Laki-laki dan Perempuan 66

5.4 Pembuatan Grafik 74

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 58

6.1 Kesimpulan 75

6.2 Saran 76

Daftar Pustaka

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Jumlah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2012

31

Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki 43 Tabel 4.3 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap

Laki-laki

47

Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan 58 Tabel 4.5 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap

Perempuan

(9)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Total Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin 33 Grafik 4.2 Rata-rata Bergerak setiap Periode Pasien Rawat Inap

Laki-laki

45

Grafik 4.3 Nilai Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki 46 Grafik 4.4 Rata-rata Bergerak setiap Periode Pasien Rawat Inap

Perempuan

60

Grafik 4.5 Nilai Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan 61

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Microsoft Excel 65

Gambar 5.2 Lembar Kerja pada Microsoft Excel 66

Gambar 5.3 Input Data pada Lembar Kerja Microsoft Excel 67

Gambar 5.4 Hasil Peramalan dengan Menggunakan Microsoft Excel 70

Gambar 5.5 Hasil Perhitungan Nilai Kesalahan dengan Menggunakan Microsoft Excel 73

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan

terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan

pemeliharaan kesehatan yang baik.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi

melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan

penunjang. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan

penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan

secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Siregar, 2004).

Instalasi Rumah Sakit meliputi instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap,

instalasi gawat darurat, bedah sentral, perawatan intensif, radiologi, farmasi, gizi,

(12)

Rawat inap adalah salah satu jenis pelayanan kesehatan bagi pasien yang

memerlukan tindakan medis, keperawatan dan non medis lebih lanjut, (dalam

kurun waktu tertentu) yang membutuhkan perawatan rawat inap di rumah sakit

(hospitalization), hal ini dikarenakan penyakit yang diderita oleh pasien dianggap

memerlukan perawatan yang intensif oleh tenaga medis, keperawatan dan non

medis untuk mencapai kesehatan yang optimal (Undang-undang RI No.44 Tahun

2009).

Sehat diwujudkan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah

penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pengertian pelayanan adalah setiap upaya

yang diselenggarakan secara tersendiri atau bersama-sama dalam organisasi untuk

meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan

penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan

ataupun masyarakat.

Kesehatan sangatlah penting dalam kehidupan manusia, terutama untuk

masyarakat Kota Tebing Tinggi. Meningkatnya jumlah pasien rawat inap di

Rumah Sakit Kota Tebing Tinggi menjadi tujuan penulis ingin melihat proyeksi

ataupun peramalan tentang bagaimana peningkatan jumlah pasien rawat inap di

rumah sakit tersebut.

Untuk melihat sejauh mana perkembangan jumlah pasien rawat inap di

Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi telah terlaksana, perlu adanya suatu

penelitian yang dapat memaparkan tentang perkembangan jumlah pasien rawat

(13)

tugas akhir ini akan diuraikan atau dibahas data jumlah pasien rawat inap di

Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi berdasarkan tahun 2011-2013.

Dari uraian di atas penulis memilih judul: PROYEKSI JUMLAH

PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014 DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “Bagaimana proyeksi jumlah pasien rawat inap di Rumah

Sakit Umum Kota Tebing Tinggi pada tahun 2014?”, dalam hal ini penulis

mengelompokkan atas 2 (dua) bagian yang menjadi bahan pemikiran dan

penganalisaan, yaitu:

1. Data jumlah pasien rawat inap laki-laki tahun 2011-2013

2. Data jumlah pasien rawat inap perempuan tahun 2011-2013

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan dan pemecahan masalah, maka perlu dibuat

suatu pembatasan masalah agar sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran, yaitu:

1. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak

(14)

2. Pemecahan masalah hanya dibatasi pada jumlah pasien rawat inap di Rumah

Sakit Umum Kota Tebing Tinggi dengan menggunakan data pada tahun 2011

sampai dengan tahun 2013.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah memproyeksi tingkat jumlah pasien rawat inap di

Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi tahun 2014 dan sekaligus melihat

perkembangan jumlah pasien rawat inap dimasa mendatang dan untuk melihat

perbandingan jumlah pasien rawat inap laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit

Umum Kota Tebing Tinggi untuk satu tahun ke depan, sebagai gambaran agar

pemerintah Kota Tebing Tinggi dapat mengetahui perkembangan kesehatan untuk

ke depannya.

Penelitian ini dilakukan dengan harapan membantu pihak yang terkait untuk

mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang dapat membantu kegiatan dalam

kesehatan di Kota Tebing Tinggi dan masukan bagi instansi pemerintahan Kota

Tebing Tinggi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengembangan kesehatan di Kota Tebing Tinggi, serta menjadi sarana

meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam menganalisa data.

1.5 Metode Penelitian

(15)

beberapa pertimbangan bahwa Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

merupakan sumber data yang baik khususnya tentang kesehatan, dimana pada

umumnya data tersebut berasal dari objek penelitian yang diolah sehingga penulis

hanya menganalisis, karena datanya merupakan data sekunder. Berdasarkan data

sekunder ini penulis menyusun dan menyajikan data tersebut ke dalam tabel dan

grafik yang tujuannya untuk lebih mudah dalam mengolah dan mengembangkan

data tersebut.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode

Smoothing dengan Double Moving Average (Rata-rata Bergerak Ganda) dan

Geometric Growth (Pertumbuhan Geometrik). Metode rata-rata bergerak ganda

(Double Moving Average) banyak digunakan untuk menentukan trend dari suatu

data deret waktu. Dengan menggunakan metode rata-rata bergerak ganda ini, deret

berkala dari data asli diubah menjadi deret rata-rata bergerak yang lebih mulus

dan tidak terlalu tergantung pada osilasi.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis, yang di dalamnya

(16)

BAB 1: PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah,

maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan yang digunakan.

BAB 2: TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori dari tinjauan

pustaka yang dijadikan penulis sebagai acuan tentang segala

sesuatu yang menyangkut terhadap penyelesaian masalah sesuai

dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.

BAB 3: GAMBARAN UMUM RS. UMUM KOTA TEBING TINGGI

Bab ini menjelaskan/memaparkan sejarah singkat, pemerintahan

Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi.

BAB 4: ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini penulis menganalisis data yang ada, yang telah

diamati dan dikumpulkan dengan menggunakan salah satu metode

pemulusan (smoothing), yaitu metode rata-rata bergerak ganda

(17)

BAB 5: IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau software yang

digunakan sebagai analisis terhadap data yang diperoleh. Penulis

menggunakan program EXCEL.

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari

pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan

(18)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan

terjadi di masa yang akan datang dalam waktu yang relatif lama, peramalan tidak

dibutuhkan untuk waktu tenggang yang singkat. Sedangkan ramalan adalah suatu

situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang.

Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara, yaitu Metode

Pemulusan Eksponensial atau Rata-rata Bergerak, Metode Box Jenkis dan Metode

Regresi, semua itu dikenal dengan metode peramalan. Pada umumnya kegunaan

peramalan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien

2. Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa mendatang

3. Untuk membuat keputusan yang tepat

Baik tidaknya suatu peramalan disusun, disamping ditentukan oleh metode

yang digunakan, juga ditentukan oleh baik tidaknya data yang digunakan. Selama

data yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan juga akan

(19)

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan (kesenjangan) waktu (timelag)

antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan waktu

peristiwa itu sendiri. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang maa peramalan

akan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan suatu

peristiwa yang akan timbul sehingga dapat dipersiapkan hal-hal ataupun

tindakan-tindakan yang diperlukan guna mengantisipasi keadaan tersebut.

Kegunaan peramalan juga terlihat pada saat pengambilan keputusan.

Setiap orang selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan

yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan

terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila peramalan yang dilakukan

kurang tepat maka semakin kurang baik pula keputusan yang diambil. Oleh

karena masalah pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu kita

hadapi, maka masalah peramalan juga merupakan masalah yang kita hadapi.

Dalam suatu perusahaan, ramalan dibutuhkan untuk memberikan informasi

kepada pimpinan sebagai dasar untuk membuat suatu keputusan dalam berbagai

kegiatan, seperti penjualan, permintaan, persediaan keuangan dan sebagainya.

Dari uraian di atas kita mendapat gambaran bahwa peranan peramalan

sangat penting, baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam pengambilan

keputusan. Baik tidaknya hasil suatu penelitian dalam suatu kegiatan sangat

ditentukan oleh ketepatan peramalan yang dibuat. Oleh karena itu, ketepatan dari

peramalan tersebut merupakan hal yang sangat penting. Walaupun demikian perlu

(20)

kesalahannya. Sehingga yang penting diperhatikan adalah usaha untuk

memperkecil kemungkinan kesalahannya tersebut. Keberhasilan dari suatu

peramalan sangat ditentukan oleh:

a. Pengetahuan teknik tentang pengumpulan informasi (data) masa lalu, data

tersebut bersifat kuantitatif.

b. Teknik dan metoda yang tepat dan sesuai dengan pola data yang dikumpulkan.

2.3 Jenis-Jenis Peramalan

Peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi, tergantung dari cara melihatnya.

Apabila dilihat dari sifatnya maka peramalan dapat dibedakan menjadi dua jenis

peramalan, yaitu:

1. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan perasaan atau intuisi

dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari orang yang

menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.

2. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang

relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan

metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka ramalan dapat dibedakan

(21)

orang yang menyusunnya. Metode kualitatif ini dibagi menjadi dua bagian,

yaitu:

a. Metode Eksplanatoris

Model ini dimulai dengan masa lalu dan masa kini sebagai titik

awalnya dan bergerak ke arah masa depan dengan melihat semua

kemungkinan yang ada.

b. Model Normatif

Model ini dimulai dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang akan

datang, kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat

dicapai, berdasarkan kendala, sumber daya, dan teknologi yang

tersedia.

2. Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang sangat beracuan pada data

historis yag dimiliki. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada

metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode

yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapun yang

perlu diperhatikan perlu diperhatikan dari penggunaan metode-metode

tersebut adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, yang sangat

ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan

kenyataan yang terjadi.

(22)

a. Model Deret Berkala (Time Series)

Pada model ini, pendugaan masa depan dilakukan berdasarkan nilai

masa lalu dari suatu variabel dan atau kesalahan masa lalu. Tujuannya

adalah menemukan pola dalam deret data historis dan

mengekstrapolasikan poladalam deret data historis tersebut ke masa

depan. Metode-metode peramalan dengan menggunakan time series,

yaitu:

1. Metode Smoothing

2. Metode Box-Jenkis

3. Metode Perkiaan Trend dengan Regresi

b. Model Kausalitas

Model ini mengasumsikan bahwa faktor yang diramalkan

menunjukkan suatu hubungan sebab-akibat dengan satu atau lebih

variabel bebas. Metode-metode peramalan dengan model kausalitas,

yaitu:

1. Metode Regresi

2. Metode Ekonoketrika

(23)

2.4 Pengertian Metode Peramalan

Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara

kuantitatif maupun kualitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan

data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan ini digunakan dalam

peramalan yang objektif, sedangkan kegunaan metode peramalan adalah untuk

memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada

masa lalu, dengan demikian peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas

yang lebih besar.

Metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan

atas pendekatansuatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan

pendekatan yang sama atas permasalahan, maka akan didapat dasar pemikiran dan

pemecahan yang sama, karena argumentasinya sama.

Metode peramalan dapat memberikan cara pengerjaan yang teratur dan

terarah, sehingga dengan demikian dapat dimungkinkannya penggunaan

teknik-teknik penganalisaan yang lebih maju. Dengan menggunakan teknik-teknik-teknik-teknik

tersebut, maka diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan

yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi

(24)

2.5 Metode Peramalan yang Digunakan

Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan

digunakan metode peramalan yang tepat. Untuk meramalkan jumlah pasien rawat

inap di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi, penulis menggunakan metode

smoothing rata-rata bergerak ganda.

Metode pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan

mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu, yaitu dengan

mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menafsir nilai pada tahun atau

bulan yang akan datang.

Salah satu cara untuk mengubah pengaruh data masa lalu terhadap nilai

tengah sebagai ramalan adalah dengan menentukan sejak awal berapa nilai

observasi masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. Untuk

menggambarkan prosedur ini digunakan istilah rata-rata bergerak (moving

average), karena setiap muncul nilai observasi baru, nilai rata-rata yang baru

dapat dihitung dengan membuang nilai observasi baru, nilai rata-rata yang baru

dapat dihitung dengan membuang nilai observasi yang paling lama dan

memasukkan nilai yang terbaru.

Hal yang dilakukan pada masing-masing langkah sebenarnya hanyalah

menghitung kembali rata-rata dengan menambah nilai berikutnya dan

menggugurkan pengamatan yang terjadi pada M periode sebelumnya, maka

(25)

Tabel 2.1 Rata-rata Bergerak dalam Peramalan Deret Berkala Waktu Rata-rata Bergerak Ramalan

T ��=�1+�2+�3 +⋯+��

Karena seorang peramal harus memilih jumlah periode (T) dalam rata-rata

bergerak, maka ada baiknya beberapa aspek dari pemilihan ini dikemukakan:

1. MA (1) : yaitu rata-rata bergerak dengan ordo 1

2. � : yaitu nilai data terakhir yang diketahui yang digunakan

sebagai ramalan untuk periode berikutnya.

Prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi 3 aspek, yaitu:

1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis �′)

2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal

dan ganda pada waktu t

3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t+1 (atau ke

(26)

Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak linier dapat diterangkan

melalui persamaan berikut ini:

��′ =��+��+1+��+2+⋯+��−�+1………(2-1)

��" = ��+��−1+��−2+⋯+��−�+1………..(2-2)

�� =��′+���′− ��"�= 2��′− ��"……….(2-3)

�� =�−12 (��′− ��")………..(2-4)

��+� =��+���………...(2-5)

Dimana:

��′ = Rata-rata bergerak tunggal pada waktu t

��" = Rata-rata bergerak ganda pada waktu t

N = Banyaknya nilai masa lalu

�� = Konstanta untuk m periode ke muka

�� = Komponen kecenderungan

m = Jumlah periode ke muka yang diramalkan

(27)

Untuk menghitung nilai kesalahan (error) ramalan tersebut, dapat

digunakan rumus di bawah ini:

�= ��+1 − ��+1………...(2-6)

�2 = (

�+1− ��+1)………...(2-7)

Bilamana deret data menunjukkan trend, maka MA tunggal akan

menghasilkan sesuatu yang menyerupai kesalahan sistematik dan kesalahan

sistematis ini dapat dikurangi dengan menggunakan perbedaan antara nilai

rata-rata bergerak tunggal dan nilai rata-rata-rata-rata bergerak ganda.

Persamaan (2-1) mempunyai keterangan bahwa saat periode waktu t

mempunyai nilai masa lalu sebanyak N. Nilai MA (N) tunggal ditulis dengan �′.

Persamaan (2-2) menganggap bahwa semua rata-rata bergerak tunggal (�′) telah

dihitung. Dengan persamaan (2-2) itu kita menghitung rata-rata bergerak N

periode dari nilai-nilai �′ tersebut. Rata-rata bergerak ganda dituliskan sebagai �". Persamaan (2-3) mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal �′ dengan perbedaan

(�′− �") dan persamaan (2-4) menentukan tafsiran kecenderungan dari periode

waktu yang satu ke periode berikutnya. Persamaan (2-5) menunjukkan bagaimana

memperoleh ramalan untuk m period eke muka dari t. ramalan untuk m periode

kemuka adalah �1 dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk

periode t ditambah m kali komponen kecenderungan �1.

Bila semua hasil perhitungan telah di dapat, maka semua data yang telah

(28)
(29)

Perlu dipahami bahwa tidak ada sesuatu metode terbaik untuk suatu

peramalan. Metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat

untuk meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode

peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi criteria ketetapan ramalan.

Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimalkan

kesalahan ramalan. Karena itu dalam menghitung kesalahan meramal digunakan:

1. Mean Absolute Error (MAE)

Mean Absolute Error adalah rata-rata absolute dari kesalahan meramal,

tanpa menghiraukan tanda positif atau tanda negatif.

��� =∑��=1|��−��|

� ………(2-8)

2. Mean Squared Error (MSE)

Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal yang

dikuadratkan.

��� =∑��=1(��−��)2

� ………...(2-9)

3. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Mean Absolute Percentage Error merupakan nilai tengah kesalahan

percentage absolute dari suatu peramalan.

���� =∑��=1|���|

� ………..…(2-10)

PE = Percentage Error

(30)

4. Mean Absolute Error (MAE)

Mean Absolute Error adalah merupakan nilai tengah deviasi absolute.

��� =∑��=1|��−��|

� ………..(2-12)

Metode peramalan yang paling sesuai umumnya adalah metode yang

memiliki kesalahan rata-rata (MSE) dan kesalahan persentase absolute (MAPE)

yang paling kecil. Agar setiap pendekatan peramalan dapat realistis dan secara

praktis relevan, maka ada dua masalah utama yang harus dihindari dalam memilih

sebuah metode:

a. Pemilihan didasari oleh sampai sejauh mana sebuah metode sesuai

dengan data yang tersedia untuk ramalan satu periode kemuka.

b. Pola data hubungannya selalu diasumsikan bersifat konstan.

Karakteristik yang diinginkan dalam sebuah pendekatan baru mungkin

tampak sebagai suatu kontradiksi. Misalnya, setiap periode deret waktu harus

didasari oleh data masa lalu, sedangkan dalam saat yang bersamaan kondisi data

di masa mendatang belum tentu sama dengan masa lalu. Oleh karena itu akurasi

peramalan tidak hanya diukur sampai sejauh mana metode yang digunakan

tersebut tersebut mampu untuk memprediksi kondisi 1, 2, 3, …, m periode ke

depan (Makridakis dan Wheelwright).

(31)

peramalan formal atau prosedur informal. Fakta yang diperoleh dari literatur yang

menjiwai menyatakan dengan tegas bahwa pada kondisi data yang senantiasa

berulang, metode kuantitatif atau metode peramalan formal lebih baik daripada

prosedur informal.

2.6 Metode Proyeksi Trend dengan Regresi

Pada dasarnya analisis regresi diinterpretasikan sebagai suatu analisis yang

berkaitan dengan studi ketergantungan (hubungan kausal) dari suatu variabel tak

bebas (dependent variables) dengan satu atau lebih variabel bebas (independent

variables) dengan maksud untuk memperkirakan nilai rata-rata populasi atau

nilai-nilai tertentu dari variabel bebas atau variabel penjelas.

Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan dasar garis trend untuk

suatu persamaan matematis, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat

diproyeksikan hal yang teliti untuk masa depan. Untuk peramalan jangka pendek

maupun peramalan jangka panjang, ketetapan peramalan dengan metode

peramalan ini adalah data tahunan, dan makin banyak data yang dipunyai maka

makin baik, serta minimum data tahunan yang harus ada adalah lima tahun.

2.7 Defenisi Rawat Inap

Defenisi American Hospital Association di tahun 1978 menyatakan bahwa rumah

(32)

kepada pasien-diagnostik dan terapeutik-untuk berbagai penyakit dan masalah

kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah. Rumah sakit harus

dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan

keselamatan pasiennya dan harus menyediakan fasilitas yang lapang, tidak

berdesak-desakan dan terjamin sanitasinya bagi kesembuhan pasien.

Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit dimana penderita

tinggal atau mondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari pelaksana

pelayanan kesehatan atau rumah sakit pelaksana pelayanan kesehatan lain. Rawat

inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan kesehatan

perorangan yang meliputi pelayanan observasi, diagnose, pengobatan,

keperawatan, rehabilitasi medik, dengan menginap di ruang rawat inap pada

sarana kesehatan rumah sakit pemerintahan dan swasta serta puskesmas perawatan

(33)

BAB 3

GAMBARAN UMUM RS. UMUM KOTA TEBING TINGGI

3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

Rumah sakit umum Dr. Kumpulan Pane kota Tebing Tinggi mulai dibangun pada

tahun 1958 atas prakarsa Dewan Perwakilan Rakyat I dan kemudian di beri nama

Rumah Sakit Kota Praja. Berbekal dua Ruangan yaitu ruang I (satu) dan ruang II

(dua) dengan kapasitas kurang lebih 40 tempat tidur. Rumah Sakit Kota Praja

mulai beroperasi pada tahun 1961 dan peresmiannya dilakukan pada tahun 1962

oleh Gubernur Sumatera Raja Junjungan Lubis.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor :

233/Menkes/S.K/VI/1983 tertanggal 11 Juni 1983, Rumah Sakit Kota Praja

berubah nama menjadi RSU kota Tebing Tinggi dan sekaligus di tetapkan sebagai

Rumah Sakit Umum Pemerintah kelas C non pendidikan. Selanjutnya berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1013/S.K/IX/2007 tertanggal 6

Desember 2007, RSU kota Tebing Tinggi berubah nama menjadi RSU Dr.

Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.

Penyempurnaan terhadap fasilitas RSU Dr. Kumpulan Pane terus

dilakukan oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi, baik itu fasilitas fisik, peralatan

maupun pengembangan SDM. Saat ini RSU Dr. Kumpulan Pane Kota Tebing

(34)

tempat tidur dan 187 tempat tidur dalam tahap pembangunan, instalasi rawat jalan

dengan 1 poliklinik umum, 1 poliklinik gigi dan 11 poliklinik spesialis, dan juga

dilengkapi dengan fasilitas penunjang medis, seperti laboratorium, radiologi,

farmasi. Fasilitas pelayanan medis seperti instalasi bedah sentral dan instalasi

gawat darurat, serta fasilitas-fasilitas lainnya.

3.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

3.2.1 Visi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi mempunyai visi menjadikan rumah sakit

yang terpercaya, professional, terkini, aman, nyaman, dan terjangkau oleh

masyarakat Kota Tebing Tinggi dan sekitarnya.

3.2.2 Misi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi memiliki beberapa misi, yaitu:

1. Menyelenggarakan pelayanan rumah sakit dengan didasari komitmen

tinggi dan partisipasi seluruh pegawai;

2. Meningkatkan mutu sumber daya manusia nya melalui pendidikan dan

pelatihan yang berkelanjutan;

(35)

4. Meningkatkan sarana dan prasarana yang mengikuti perkembangan ilmu

kesehatan dan teknologi secara terus menerus;

5. Menyelenggrakan pelayanan rumah sakit yang berorientasi dan berfokus

kepuasan pelanggan termasuk masarakat miskin;

6. Meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan fleksibilitas pengelolaan

keuangan;

7. Penghargaan professional kerja dengan peningkatan kesejahteraan

pegawai.

3.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupaun swasta mempunyai

struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi. Dimana

organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang

dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung

jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana

hubungannya yang satu dengan yang lain. Dengan adanya struktur organisasi

perusahaan yang baik, maka dapat diketahui pembagian tugas antara para pegawai

dalam rangka pencapaian tujuan. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Kota

Tebing Tinggi berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi No.14 Tahun

(36)

dan 9 Orang Kasubbag atau Kaseksi. Secara rinci susunannya adalah sebagai

berikut:

1. Direktur

2. Kepala Bagian Tata Usaha

a. Kasubbag Umum dan Kepegawaian

b. Kasubbag Program dan Perundang Undangan

c. Kasubbag Keuangan

3. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis

a. Kasi Pelayanan Medis

b. Kasi Penunjang Medis

4. Kepala Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medis

a. Kasi Keperawatan

b. Kasi Penunjang Non Medis

5. Kepala Bidang Perencanaan dan Rekam Medis

a. Kasi Perencanaan

b. Kasi Rekam Medis

Disamping pejabat struktural seperti diatas dalam melaksanakan tugas

pelayanan ditunjuk pula pejabat fungsional yang memimpin instalasi-instalasi

(37)
(38)

3.4 Sarana Pelayanan Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu

negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif

ataupun jangka panjang. Karena kebutuhan akan rawat inap tersebut, di seluruh

rumah sakit umum akan disediakan sarana yang mendukung untuk kenyamanan

setiap pasien, oleh karena itu pemerintah menyediakan gedung yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan pasien, maka di bawah ini akan di jelaskan

beberapa sarana yang disediakan oleh Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi,

yaitu:

1. Gedung Kantor

2. Gedung Perawatan

a. Kelas Super VIP

b. Kelas VIP

c. Ruang Perawatan kelas I

d. Ruang Perawatan kelas II

e. Paviliun I

f. Paviliun II

g. Ruang Perawatan Anak dan Kebidanan

h. Ruang Perawatan kelas III (Gakin)

i. Ruang Haemodialisa

(39)

3. Gedung Intensif Care Unit (ICU)

4. Gedung Instalasi Gizi (Dapur)

5. Gedung Instalasi Laboratorium

6. Kamar Operasi

7. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

8. Gedung Poliklinik

a. Poliklinik Umum

b. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam

c. Poliklinik Spesialis Anak

d. Poliklinik Spesialis Paru

e. Poliklinik Spesialis Bedah

f. Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan (Obgyn)

g. Poliklinik Spesialis Mata

h. Poliklinik Spesialis THT

i. Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin

j. Poliklinik Gigi dan Mulut

k. Poliklinik Neurologi atau Syaraf

l. Poliklinik Jantung

m. Poliklinik DOTS

n. Poliklinik Jiwa

o. Poliklinik Penyakit Tropik Infeksi

9. Gedung Instalasi Farmasi

(40)

11.Gedung Pemulasaran Jenazah

12.Rumah dinas dokter sebanyak 6 (enam) unit

13.Gedung Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

14.Instalasi Incenerator

15.Gedung Unit Transfusi Darah (UTDRS)

16.Gedung Central Sterilisasi Suplay Departement (CSSD)

17.Gedung Isolasi

18.Lapangan olah raga seperti lapangan volley dan lapangan badminton

19.Musholla

(41)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Analisis Data

Pada bab ini penulis akan menganalisis perkembangan jumlah pasien rawat inap

laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi berdasarkan

perempatan bulanan dari tahu 2011-2013.

Adapun jumlah pasien rawat inap laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit

Umum Kota Tebing Tinggi dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Jumlah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi Tahun 2011 - 2013

Waktu Pasien

Jumlah Tahun Kuartal Laki-laki Perempuan

2011

1 (Jan – Mar) 713 968 1681

2 (Apr – Jun) 695 875 1570

3 (Jul – Aug) 762 974 1736

4 (Sept – Des) 801 985 1786

(42)

Waktu Pasien

Jumlah Tahun Kuartal Laki-laki Perempuan

2012

2 (Apr – Jun) 720 960 1680

3 (Jul – Sept) 900 980 1880

4 (Okt – Des) 1126 1054 2180

2013

1 (Jan – Mar) 937 1007 1944

2 (Apr – Jun) 1199 1183 2382

3 (Jul – Sept) 1079 1210 2289

4 (Okt – Des) 1391 1427 2818

Sumber: Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

Penulis akan menganalisis data pada tabel 4.1, maka akan diperoleh

peramalan jumlah pasien rawat inap dengan menggunakan metode rata-rata

(43)

Grafik 4.1 Total Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin 0

200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

Jan – Mar Apr – Jun Jul – Sept Okt– Des Jan – Mar Apr – Jun Jul – Sept Okt – Des Jan – Mar Apr – Jun Jul – Sept Okt– Des

2011 2012 2013

Kuartal

Total Pasien Laki-laki

(44)

4.1.1 Peramalan untuk Pasien Rawat Inap Laki-laki

Tahap pertama untuk kolom (ii) dalam proses analisa data yaitu dengan

menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal (�) dengan N=3 periode dari realisasi

total pasien rawat inap laki-laki di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

dengan menggunakan persamaan (2.1) yaitu:

��′ =��

+��+1+��+2 +⋯+��−�+1

Dari persamaan (2.1) dapat dihitung:

���� − ������������� −3 =713 + 695 + 762 3

= 723,33

���� − ������������� −4 =695 + 762 + 801 3

= 752,67

���� − ������������� −5 =762 + 801 + 781 3

= 781,33

���� − ������������� −6 =801 + 781 + 720 3

(45)

���� − ������������� −7 =781 + 720 + 900 3

= 800,33

���� − ������������� −8 =720 + 900 + 1126 3

= 915,33

���� − ������������� −9 =900 + 1126 + 937 3

= 987,67

���� − ������������� −10 =1126 + 937 + 1199 3

= 1087,33

���� − ������������� −11 =937 + 1199 + 1079 3

= 1071,67

���� − ������������� −12 =1199 + 1079 + 1391 3

= 1223,00

Tahap kedua untuk kolom (iii) adalah menghitung nilai rata-rata kedua

dari rata-rata pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda (�") dari periode ke-5 sampai

(46)

" =��′+��−1′ +��−2′ +⋯+��−�+1′

Dari persamaan (2.2) dapat dihitung:

���� − ������������� −5 =723,33 + 752,67 + 781,33 3

= 752,44

���� − ������������� −6 =752,67 + 781,33 + 767,33 3

= 767,11

���� − ������������� −7 =781,33 + 767,33 + 800,33 3

= 783,00

���� − ������������� −8 =767,33 + 800,33 + 915,33 3

= 827,66

���� − ������������� −9 =800,33 + 915,33 + 987,67 3

= 901,11

���� − ������������� −10 =915,33 + 987,67 + 1087,33 3

(47)

���� − ������������� −11 =987,67 + 1087,33 + 1071,67 3

= 1048,89

���� − ������������� −12 =1087,33 + 1071,67 + 1223,00 3

= 1127,33

Tahap ketiga untuk kolom (iv) adalah menghitung a dengan menggunakan

pesamaan (2.3), yaitu:

��= ��′+���′ − ��"�= 2��′ − ��"

Dari persamaan (2.3) dapat dihitung:

Nilai a untuk periode ke-5 = (2 × 781,33)−752,44

= 810,22

Nilai a untuk periode ke-6 = (2 × 767,33)−767,11

= 767,55

Nilai a untuk periode ke-7 = (2 × 800,33)−783,00

= 817,66

Nilai a untuk periode ke-8 = (2 × 915,33)−827,66

(48)

Nilai a untuk periode ke-9 = (2 × 987,67)−901,11

= 1074,23

Nilai a untuk periode ke-10 = (2 × 1087,33)−996,78

= 1177,88

Nilai a untuk periode ke-11 = (2 × 1071,67)−1048,89

= 1094,45

Nilai a untuk periode ke-12 = (2 × 1223,00)−1127,33

= 1318,67

Tahap keempat untuk kolom (v) adalah menghitung nilai b, dengan

persamaan (2.4), yaitu:

�� =

2 � −1(��

− �

�")

Dari persamaan (2.4) dapat dihitung:

�������������������� −5 = 2

(49)

�������������������� −6 = 2

3−1(767,33−767,11) = 0,22

�������������������� −7 = 2

3−1(800,33−783,00) = 17,33

�������������������� −8 = 2

3−1(915,33−827,66) = 87,67

�������������������� −9 = 2

3−1(987,67−901,11) = 86,56

�������������������� −10 = 2

3−1(1087,33−996,78) = 90,55

�������������������� −11 = 2

3−1(1071,67−1048,89) = 22,78

�������������������� −12 = 2

(50)

Dari hasil perhitungan nilai a dan b di atas dapat ditentukan ramalan

jumlah pasien rawat inap laki-laki di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

pada tahun 2014, dengan menggunakan persamaan (2.5), yaitu:

��+� =��+���

Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk

satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan

peramalan di atas dapat dihitung:

Periode ke-13 (kuartal 1 tahun 2014)

�12+1= 1318,67 + (95,67 × 1)

= 1414,34

Periode ke-14 (kuartal 2 tahun 2014)

�12+2= 1318,67 + (95,67 × 2)

= 1510,01

Periode ke-15 (kuartal 3 tahun 2014)

(51)

Periode ke-16 (kuartal 4 tahun 2014)

�12+4= 1318,67 + (95,67 × 4)

= 1701,35

Nilai kesalahan peramalan jumlah pasien rawat inap laki-laki di Rumah

Sakit Umum Kota Tebing Tinggi adalah sebagai berikut:

1. MSE (Mean Squared Error)

Nilai tengah kesalahan kuadrat adalah:

���= ∑ (��− ��)

2. MAPE (Mean Absolute Percentage Error)

Nilai tengah kesalahan persentase absolute adalah:

����= ∑ |���|

(52)

Nilai tengah kesalahan absolute adalah:

���= ∑ |��− ��|

� �=1

(53)

Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki kuartal dari (i)

(iii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)

(iv) Tahun Kuartal

(54)

Waktu kuartal dari (i)

(iii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)

(iv) Tahun Kuartal

(55)

Grafik 4.2 Rata-rata Bergerak setiap Periode Pasien Rawat Inap Laki-laki 0

200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

2011 2012 2013

Total Pasien Rawat Inap Laki-laki

(56)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800

2011 2012 2013 2014

Peramalan

(57)

Tabel 4.3 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki Tahun Kuartal

(58)

Waktu

Periode

Jumlah Pasien

Laki-laki

Peramalan Fi

Kesalahan (Xi-Fi)

Kesalahan absolute

(− �)�

Kesalahan Persentase

(PE)

APE Tahun Kuartal

Jul-Sept 11 1079 1268,43 -189,43 189,43 35883,72 -17,56 17,56

Okt-Des 12 1391 1117,23 273,77 273,77 74950,01 19,68 19,68

(59)

4.1.2 Peramalan untuk Pasien Rawat Inap Perempuan

Tahap pertama untuk kolom (ii) dalam proses analisa data yaitu dengan

menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal (�) dengan N=3 periode dari realisasi

total pasien rawat inap perempuan di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi

dengan menggunakan persamaan (2.1), yaitu:

��′ =��

+��+1+��+2+⋯+��−�+1

Dari persamaan (2.1) dapat dihitung:

(60)

= 958,00

���� − ������������� −8 =960 + 980 + 1054 3

= 998,00

���� − ������������� −9 =980 + 1054 + 1007 3

= 1013,67

���� − ������������� −10 =1054 + 1007 + 1183 3

= 1081,33

���� − ������������� −11 =1007 + 1183 + 1210 3

= 1133,33

���� − ������������� −12 =1183 + 1210 + 1427 3

= 1273,33

Tahap kedua untuk kolom (iii) adalah menghitung nilai rata-rata kedua

dari rata-rata pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda (�") dari periode ke-5 sampai

dengan periode ke-12 dengan menggunakan persamaan (2.2), yaitu:

(61)

Dari persamaan (2.2) dapat dihitung:

���� − ������������� −5 =939,00 + 944,67 + 964,33 3

= 949,33

���� − ������������� −6 =944,67 + 964,33 + 959,67 3

= 956,22

���� − ������������� −7 =964,33 + 959,67 + 958,00 3

= 960,67

���� − ������������� −8 =959,67 + 958,00 + 998,00 3

= 971,89

���� − ������������� −9 =958,00 + 998,00 + 1013,67 3

= 989,89

���� − ������������� −10 =998,00 + 1013,67 + 1081,33 3

= 1031,00

(62)

= 1076,11

���� − ������������� −12 =1081,33 + 1133,33 + 1273,33 3

= 1162,66

Tahap ketiga untuk kolom (iv) adalah menghitung a dengan menggunakan

persamaan (2.3), yaitu:

�� =��′+���′− ��"�= 2��′− ��"

Dari persamaan (2.3) dapat dihitung:

Nilai a untuk periode ke-5 = (2 × 964,33)−949,33

= 979,33

Nilai a untuk periode ke-6 = (2 × 959,67)−956,22

= 963,12

Nilai a untuk periode ke-7 = (2 × 958,00)−960,67

= 955,33

Nilai a untuk periode ke-8 = (2 × 998,00)−971,89

(63)

= 1037,45

Nilai a untuk periode ke-10 = (2 × 1081,33)−1031,00

= 1131,66

Nilai a untuk periode ke-11 = (2 × 1133,33)−1076,11

= 1190,55

Nilai a untuk periode ke-12 = (2 × 1273,33)−1162,66

= 1384,00

Tahap keempat untuk kolom (v) adalah menghitung nilai b, dengan

persamaan (2.4), yaitu:

�� =

2 � −1(��

− �

�")

Dari persamaan (2.4) dapat dihitung:

�������������������� −5 = 2

3−1(964,33−949,33) = 15

�������������������� −6 = 2

(64)

= 3,45

�������������������� −7 = 2

3−1(958,00−960,67) =−2,67

�������������������� −8 = 2

3−1(998,00−971,89) = 26,11

�������������������� −9 = 2

3−1(1013,67−989,89) = 23,78

�������������������� −10 = 2

3−1(1081,33−1031,00) = 50,33

�������������������� −11 = 2

3−1(1133,33−1076,11) = 57,22

�������������������� −12 = 2

3−1(1273,33−1162,66) = 110,34

(65)

��+� =��+���

Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk

satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan

peramalan di atas dapat dihitung:

Periode ke-13 (kuartal 1 tahun 2014)

�12+1 = 1384,00 + (110,34 × 1)

= 1494,34

Periode ke-14 (kuartal 2 tahun 2014)

�12+2 = 1384,00 + (110,34 × 2)

= 1604,68

Periode ke-15 (kuartal 3 tahun 2014)

�12+3 = 1384,00 + (110,34 × 3)

(66)

Periode ke-16 (kuartal 4 tahun 2014)

�12+4 = 1384,00 + (110,34 × 4)

= 1825,36

Nilai kesalahan peramalan jumlah pasien rawat inap perempuan di Rumah

Sakit Umum Kota Tebing Tinggi adalah sebagai berikut:

1. MSE (Mean Squared Error)

Nilai tengah kesalahan kuadrat adalah:

��� =∑ (��− ��)

2. MAPE (Mean Absolute Percentage Error)

Nilai tengah kesalahan persentase absolute adalah:

(67)

3. MAE (Mean Absolute Error)

Nilai tengah kesalahan absolute adalah:

���= ∑ |��− ��|

� �=1

(68)

Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan kuartal dari (i)

(iii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)

(iv) Tahun Kuartal

(69)

Waktu kuartal dari (i)

(iii)

Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)

(iv) Tahun Kuartal

(70)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000

2011 2012 2013 2014

Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan

Rata-rata Bergerak Tunggal

Rata-rata Bergerak Ganda

(71)

Grafik 4.5 Nilai Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan 0

200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000

2011 2012 2013 2014

Peramalan

(72)

Tabel 4.5 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan Tahun Kuartal

(73)

Waktu

Periode

Jumlah Pasien Perempuan

Peramalan Fi

Kesalahan (Xi-Fi)

Kesalahan absolute

(− �)�

Kesalahan Persentase

(PE)

APE Tahun Kuartal

2013

Jul-Sept 11 1210 1081,33 128.67 128.67 16555.97 10.63 10.63

Okt-Des 12 1427 1247,89 179.11 179.11 32080.39 12.55 12.55

(74)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah tahap penerapan hasil desain tertulis ke dalam

programming, dengan menggunakan perangkat lunak (software) sebagai prosedur

untuk menyelesaikan desain sistem dalam menganalisis data.

Implementasi sistem yang digunakan untuk memproyeksikan data jumlah

pasien rawat inap laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit Umum Kota Tebing

Tinggiadalah Microsoft Excel. Microsoft Excel 2007 adalah program aplikasi

lembar kerja elektronik dari program aplikasi lembar kerja elektronik dari

program paket Microsoft Office. Excel merupakan produk unggulan dari

Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan informasi,

khususnya data-data yang berbentuk angka yang dihitung, diproyeksikan, dan di

presentasikan pada lembar kerja.

Excel 2007 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih

terintegrasi dengan berbagai software lain, under windows seperti Word, Access

maupun Power Point dan sebagainya. Keunggulan program kerja ini adalah

(75)

5.2 Cara Pengaktifan Excel

Adapun langkah-langkah mengaktifkan Microsoft Excel adalah sebagai berikut:

1. Klik tombol start,

2. Pilih all program dan klik Microsoft Excel,

3. Kedua langkah di atas dapat dilakukan dengan lebih singkat yaitu dengan cara

mendouble klik ikon Microsoft Excel pada desktop anda, dapat dilihat seperti

gambar di bawah ini:

(76)

4. Setelah itu akan muncul tampilan lembar kerja seperti di bawah ini:

Gambar 5.2 Lembar Kerja pada Microsoft Excel

5.3 Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki dan Perempuan

Tahap pertama, salin data setiap periode pada empat kolom pertama, yaitu pada

kolom A adalah tahun, pada kolom B adalah kuartal, pada kolom C adalah periode

(77)

Seperti gambar di bawah ini:

Gambar 5.3 Input Data pada Lembar Kerja Microsoft Excel

Dari data dapat ditentukan besarnya peramalan jumlah pasien rawat inap

untuk tahun 2014 dan setiap kolom perhitungan akan ditulis keterangan

masing-masing, yaitu:

1. Pada kolom E adalah rata-rata bergerak 3 kuartal dari total pasien rawat inap

laki-laki (i)

2. Pada kolom F adalah rata-rata bergerak 3 kuartal dari (i), (ii),

3. Pada kolom G adalah nilai a (iii),

4. Pada kolom H adalah nilai b (iv) dan

(78)

Langkah-langkah perhitungan masing-masing kolom tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Langkah perhitungan kolom E

a. Klik E5

b. Ketik rumus ”=(D3+D4+D5)/3”

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (E6 – E14) arahkan pointer ke

ujung bawah sel E5 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah

mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke

bawah hingga sel E14, kemudian lepaskan tombol mouse.

2. Langkah perhitungan kolom F

a. Klik F7

b. Ketik rumus “=(E5+E6+E7)/3”

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (F8 – F14) arahkan pointer ke

ujung bawah sel F7 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah

mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke

bawah hingga sel F14, kemudian lepaskan tombol mouse.

(79)

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (G8 – G14) arahkan pointer ke

ujung bawah sel G7 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah

mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke

bawah hingga sel G14, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom H

a. Klik H7

b. Ketik rumus “=E7-F7”

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (H8 – H14) arahkan pointer ke

ujung bawah sel H7 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah

mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke

bawah hingga sel H14, kemudian lepaskan tombol mouse.

5. Langkah perhitungan kolom I

5.1Untuk sel I8 – sel I14:

a. Klik I8

b. Ketik rumus “=G7+H7”

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (I9 – I14) arahkan pointer ke

(80)

draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian

digeser) ke bawah hingga sel I14, kemudian lepaskan tombol mouse.

5.2Untuk sel I15 – sel I18

a. Klik sel I15

b. Ketik rumus “=$G$14+($H$14*F15)”

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (I6 – I18) arahkan pointer

ke ujung bawah sel I5 hingga pointer berubah menjadi lambang

(+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri

kemudian digeser) ke bawah hingga sel I18, kemudian lepaskan

tombol mouse.

(81)

Langkah-langkah perhitungan untuk nilai kesalahan peramalan jumlah

rawat inap laki-laki. Setelah data telah disalin, hasil ramalan (Fi) juga di salin ke

dalam kolom E dan setiap kolom perhitungan akan dituliskan keterangan

masing-masing yaitu:

1. Pada kolom F adalah kesalahan (Xi-Fi)

2. Pada kolom G adalah kesalahan absolut

3. Pada kolom H adalah (Xi-Fi)2

4. Pada kolom I adalah kesalahan persentase (PE)

5. Pada kolom J adalah APE

Langkah-langkah perhitungan masing-masing kolom tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Langkah perhitungan kolom F

a. Klik sel F8

b. Ketik rumus “=D8-E8”

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (F9 – F14) arahkan pointer ke

ujung bawah sel F8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah

mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke

(82)

2. Langkah perhitungan kolom G

a. Klik sel G8

b. Ketik rumus “=ABS(F8)”

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (G9 – G14) arahkan pointer ke

ujung bawah sel G8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah

mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke

bawah hingga sel G14, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah perhitungan kolom H

a. Klik sel H8

b. Ketik rumus “=F8^2”

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (H9 – H14) arahkan pointer ke

ujung bawah sel H8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah

mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke

bawah hingga sel H14, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah perhitungan kolom I

a. Klik sel I8

b. Ketik rumus “=((F8)/D8)*100”

(83)

(tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke bawah

hingga sel I14, kemudian lepaskan tombol mouse.

5. Langkah perhitungan kolom J

a. Klik sel J8

b. Ketik rumus “=ABS(I8)”

c. Tekan enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (J9 – J14) arahkan pointer ke ujung

bawah sel J8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse

(tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke bawah

hingga sel J14, kemudian lepaskan tombol mouse.

Hasil dari langkah-langkah pengerjaan di atas dapat dilihat dalam gambar berikut:

(84)

Perhitungan di atas adalah perhitungan untuk pasien rawat inap laki-laki

dan untuk menghitung pasien rawat inap perempuan, dapat dilakukan

langkah-langkah yang sama.

5.4 Pembuatan Grafik

Dengan adanya grafik, kita dapat lebih mudah membaca data secara umum.

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat grafik:

1. Sorot range yang akan dibuat grafik

2. Klik insert lalu pilih line chart

3. Klik chart layout ketik judul grafik dan nama axis atau garis vertikalnya

4. Pilih tempat untuk meletakkan grafik, lalu klik sembarangan sel maka grafik

sudah ditempatkan pada lembar kerja, seperti gambar di bawah ini:

(85)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pada bab 4 telah didapat hasil ramalan pasien rawat inap laki-laki dan

perempuan, yaitu:

a. Untuk pasien rawat inap laki-laki

Periode ke-13 (kuartal 1 tahun 2014) adalah 1414,34 orang

Periode ke-14 (kuartal 2 tahun 2014) adalah 1510,01 orang

Periode ke-15 (kuartal 3 tahun 2014) adalah 1605,68 orang

Periode ke-16 (kuartal 4 tahun 2014) adalah 1701,35 orang

b. Untuk pasien rawat inap perempuan

Periode ke-13 (kuartal 1 tahun 2014) adalah 1494,34 orang

Periode ke-14 (kuartal 2 tahun 2014) adalah 1604,68 orang

Periode ke-15 (kuartal 3 tahun 2014) adalah 1715,02 orang

Periode ke-16 (kuartal 4 tahun 2014) adalah 1825,36 orang

2. Bila dibandingkan dengan data actual jumlah pasien rawat inap pada kuartal 1

dan 2 di setiap tahun, data jumlah pasien rawat inap meningkat pada kuartal 3

(86)

masyarakat mengalami perubahan cuaca yang mengakibatkan sakit dan

mengalami kesehatan yang terganggu.

3. Dari data analisa data yang diperoleh nilai MSE (Mean Square Error) atau

rata-rata kuadrat kesalahan yang terkecil untuk pasien rawat inap laki-laki

adalah sebesar 36038,14 dan nilai MSE untuk pasien rawat inap perempuan adalah sebesar 10997,21, dimana semakin kecil nilai MSE yang diperoleh maka semakin baik peramalan yang dihasilkan.

6.2 Saran

1. Dengan meningkatnya jumlah pasien rawat inap laki-laki dan perempuan

yang dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi, hendaknya

pemerintah Kota Tebing Tinggi khususnya departemen kesehatan Kota

Tebing Tinggi membuat kebijakan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat tebing tinggi, agar jumlah pasien rawat inap di rumah sakit

manapun di Kota Tebing Tinggi dapat menurun, dan dapat menjadikan

Kota Tebing Tinggi menjadi kota yang sehat.

(87)

memperhatikan serta menyadarkan masyarakat agar lebih memperhatikan

kesehatan di masing-masing keluarga.

3. Dalam penelitian ini, peneliti masih menggunakan software Excel, untuk

penelitian lebih lanjut dapat digunakan software lain dan memperbaiki

(88)

DAFTAR PUSTAKA

Makridakis, Wheelwright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan Aplikasi Peramalan.

Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumianto: John Wiley & ons, inc.

Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir. 2013. Dokumen Nomor:

Akad/05/2005.

Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Gambar

Tabel 2.1 Rata-rata Bergerak dalam Peramalan Deret Berkala
Tabel 4.1
Grafik 4.1 Total Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tanda kecukupan ASI menurut paritas pada tabel 4.5, didapatkan bahwa responden primipara terdapat 11 orang yang mengalami tanda kecukupan ASI sedangkan 4

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi kampanye pariwisata Museum Sangiran di Kabupaten Sragen yang dilakukan oleh BPSMPS dan Dispabudpor. Metode

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGASAH BATU AKIK TERHADAP

Multimedia curriculum. Nevertheless, irrespective of such scenarios, it has factually become possible to impart, on-line or off-line, for supraregional as well as local

Terbang is flying to himself, but in the context of the sentences above mean bring something to fly, so the speakers must add the prefix Me- and suffix –

Hasil uji statistik rank spearman diperoleh angka signifikan atau nilai probabilitas (0,002) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05 atau (p <  ), maka data

IPA UNTUK SEKQI[M 1DA.SAR SE KABUPATEK. PASAIVAV WIUliAIET

Program studi yang diusulkan harus memiliki manfaat terhadap institusi, masyarakat, serta bangsa dan negara. Institusi pengusul memiliki kemampuan dan potensi untuk