PROYEKSI JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM
KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014
DENGAN METODE RATA-RATA
BERGERAK GANDA
TUGAS AKHIR
PAULINCE GRACE SIGIRO
112407123
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM
KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014
DENGAN METODE RATA-RATA
BERGERAK GANDA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
PAULINCE GRACE SIGIRO
112407123
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014 DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : PAULINCE GRACE SIGIRO
Nomor Induk Mahasiswa : 112407123
Program Studi : D3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui di
Medan, Juli 2014
Disetujui oleh:
Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing,
Ketua,
Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Drs. Pengarapen Bangun, M.Si
PERNYATAAN
PROYEKSI JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014
DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2014
PAULINCE GRACE SIGIRO
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tugas akhir ini dengan judul Proyeksi Jumlah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit
Umum Kota Tebing Tinggi Tahun 2014 dengan Metode Rata-Rata Bergerak
Ganda.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Pengarapen Bangun,
M. Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama
penyusunan tugas akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö,
M. Si dan Bapak Suwarno Ariswoyo, M. Si selaku Ketua dan Sekretaris Program
Studi D3 STATISTIKA FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M. Si dan Ibu Dr.
Mardiningsih, M. Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA
USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M. Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan,
seluruh staf dan dosen Program Studi D3 STATISTIKA FMIPA USU, pegawai
FMIPA USU, dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tak terlupakan Bapak Paurat
Sigiro, S. Pd, Ibu Evelina Butarbutar, AM.Keb dan keluarga yang selama ini
memberi bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalasnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan I
Pernyataan Ii
Penghargaan Iii
Daftar Isi Iv
Daftar Tabel Vi
Daftar Grafik Vii
Daftar Gambar Viii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 4
1.5 Metodologi Penelitian 4
1.6 Sistematika Penulisan 5
Bab 2 Tinjauan Teoritis 8
2.1 Pengertian Peramalan 8
2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan 9
2.3 Jenis-jenis Peramalan 10
2.4 Pengertian Metode Peramalan 13 2.5 Metode Peralaman yang Digunakan 14 2.6 Metode Proyeksi Trend dengan Regresi 21
2.7 Defenisi Rawat Inap 21
Bab 3 Gambaran Umum RS. Umum Kota Tebing Tinggi 23 3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi 23 3.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi 24 3.2.1 Visi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi 24 3.2.2 Misi Rumah Sakit Umum Kota tebing Tinggi 24
3.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Kota Tebing
Tinggi 25
3.4 Sarana Pelayanan Rumah Sakit Umum Kota Tebing
Tinggi 28
Bab 4 Analisis dan Pengolahan Data 31
4.1 Analisis Data 31
Halaman Bab 5 Implementasi Sistem
5.1 Pengertian Implementasi Sistem 64 5.2 Cara Pengaktifan Excel 65
5.3 Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Pasien Rawat
Inap Laki-laki dan Perempuan 66
5.4 Pembuatan Grafik 74
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 58
6.1 Kesimpulan 75
6.2 Saran 76
Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Jumlah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2012
31
Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki 43 Tabel 4.3 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap
Laki-laki
47
Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan 58 Tabel 4.5 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap
Perempuan
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Total Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin 33 Grafik 4.2 Rata-rata Bergerak setiap Periode Pasien Rawat Inap
Laki-laki
45
Grafik 4.3 Nilai Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki 46 Grafik 4.4 Rata-rata Bergerak setiap Periode Pasien Rawat Inap
Perempuan
60
Grafik 4.5 Nilai Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan 61
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Microsoft Excel 65
Gambar 5.2 Lembar Kerja pada Microsoft Excel 66
Gambar 5.3 Input Data pada Lembar Kerja Microsoft Excel 67
Gambar 5.4 Hasil Peramalan dengan Menggunakan Microsoft Excel 70
Gambar 5.5 Hasil Perhitungan Nilai Kesalahan dengan Menggunakan Microsoft Excel 73
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya
kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan
terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan
pemeliharaan kesehatan yang baik.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi
melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan
penunjang. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Siregar, 2004).
Instalasi Rumah Sakit meliputi instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap,
instalasi gawat darurat, bedah sentral, perawatan intensif, radiologi, farmasi, gizi,
Rawat inap adalah salah satu jenis pelayanan kesehatan bagi pasien yang
memerlukan tindakan medis, keperawatan dan non medis lebih lanjut, (dalam
kurun waktu tertentu) yang membutuhkan perawatan rawat inap di rumah sakit
(hospitalization), hal ini dikarenakan penyakit yang diderita oleh pasien dianggap
memerlukan perawatan yang intensif oleh tenaga medis, keperawatan dan non
medis untuk mencapai kesehatan yang optimal (Undang-undang RI No.44 Tahun
2009).
Sehat diwujudkan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pengertian pelayanan adalah setiap upaya
yang diselenggarakan secara tersendiri atau bersama-sama dalam organisasi untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan
ataupun masyarakat.
Kesehatan sangatlah penting dalam kehidupan manusia, terutama untuk
masyarakat Kota Tebing Tinggi. Meningkatnya jumlah pasien rawat inap di
Rumah Sakit Kota Tebing Tinggi menjadi tujuan penulis ingin melihat proyeksi
ataupun peramalan tentang bagaimana peningkatan jumlah pasien rawat inap di
rumah sakit tersebut.
Untuk melihat sejauh mana perkembangan jumlah pasien rawat inap di
Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi telah terlaksana, perlu adanya suatu
penelitian yang dapat memaparkan tentang perkembangan jumlah pasien rawat
tugas akhir ini akan diuraikan atau dibahas data jumlah pasien rawat inap di
Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi berdasarkan tahun 2011-2013.
Dari uraian di atas penulis memilih judul: PROYEKSI JUMLAH
PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2014 DENGAN METODE RATA-RATA BERGERAK GANDA.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimana proyeksi jumlah pasien rawat inap di Rumah
Sakit Umum Kota Tebing Tinggi pada tahun 2014?”, dalam hal ini penulis
mengelompokkan atas 2 (dua) bagian yang menjadi bahan pemikiran dan
penganalisaan, yaitu:
1. Data jumlah pasien rawat inap laki-laki tahun 2011-2013
2. Data jumlah pasien rawat inap perempuan tahun 2011-2013
1.3 Batasan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan dan pemecahan masalah, maka perlu dibuat
suatu pembatasan masalah agar sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran, yaitu:
1. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak
2. Pemecahan masalah hanya dibatasi pada jumlah pasien rawat inap di Rumah
Sakit Umum Kota Tebing Tinggi dengan menggunakan data pada tahun 2011
sampai dengan tahun 2013.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah memproyeksi tingkat jumlah pasien rawat inap di
Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi tahun 2014 dan sekaligus melihat
perkembangan jumlah pasien rawat inap dimasa mendatang dan untuk melihat
perbandingan jumlah pasien rawat inap laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit
Umum Kota Tebing Tinggi untuk satu tahun ke depan, sebagai gambaran agar
pemerintah Kota Tebing Tinggi dapat mengetahui perkembangan kesehatan untuk
ke depannya.
Penelitian ini dilakukan dengan harapan membantu pihak yang terkait untuk
mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang dapat membantu kegiatan dalam
kesehatan di Kota Tebing Tinggi dan masukan bagi instansi pemerintahan Kota
Tebing Tinggi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan kesehatan di Kota Tebing Tinggi, serta menjadi sarana
meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam menganalisa data.
1.5 Metode Penelitian
beberapa pertimbangan bahwa Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
merupakan sumber data yang baik khususnya tentang kesehatan, dimana pada
umumnya data tersebut berasal dari objek penelitian yang diolah sehingga penulis
hanya menganalisis, karena datanya merupakan data sekunder. Berdasarkan data
sekunder ini penulis menyusun dan menyajikan data tersebut ke dalam tabel dan
grafik yang tujuannya untuk lebih mudah dalam mengolah dan mengembangkan
data tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode
Smoothing dengan Double Moving Average (Rata-rata Bergerak Ganda) dan
Geometric Growth (Pertumbuhan Geometrik). Metode rata-rata bergerak ganda
(Double Moving Average) banyak digunakan untuk menentukan trend dari suatu
data deret waktu. Dengan menggunakan metode rata-rata bergerak ganda ini, deret
berkala dari data asli diubah menjadi deret rata-rata bergerak yang lebih mulus
dan tidak terlalu tergantung pada osilasi.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis, yang di dalamnya
BAB 1: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah,
maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan yang digunakan.
BAB 2: TINJAUAN TEORITIS
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori dari tinjauan
pustaka yang dijadikan penulis sebagai acuan tentang segala
sesuatu yang menyangkut terhadap penyelesaian masalah sesuai
dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.
BAB 3: GAMBARAN UMUM RS. UMUM KOTA TEBING TINGGI
Bab ini menjelaskan/memaparkan sejarah singkat, pemerintahan
Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi.
BAB 4: ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini penulis menganalisis data yang ada, yang telah
diamati dan dikumpulkan dengan menggunakan salah satu metode
pemulusan (smoothing), yaitu metode rata-rata bergerak ganda
BAB 5: IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang program atau software yang
digunakan sebagai analisis terhadap data yang diperoleh. Penulis
menggunakan program EXCEL.
BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari
pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan
terjadi di masa yang akan datang dalam waktu yang relatif lama, peramalan tidak
dibutuhkan untuk waktu tenggang yang singkat. Sedangkan ramalan adalah suatu
situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang.
Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara, yaitu Metode
Pemulusan Eksponensial atau Rata-rata Bergerak, Metode Box Jenkis dan Metode
Regresi, semua itu dikenal dengan metode peramalan. Pada umumnya kegunaan
peramalan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien
2. Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa mendatang
3. Untuk membuat keputusan yang tepat
Baik tidaknya suatu peramalan disusun, disamping ditentukan oleh metode
yang digunakan, juga ditentukan oleh baik tidaknya data yang digunakan. Selama
data yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan juga akan
2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan
Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan (kesenjangan) waktu (timelag)
antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan waktu
peristiwa itu sendiri. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang maa peramalan
akan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan suatu
peristiwa yang akan timbul sehingga dapat dipersiapkan hal-hal ataupun
tindakan-tindakan yang diperlukan guna mengantisipasi keadaan tersebut.
Kegunaan peramalan juga terlihat pada saat pengambilan keputusan.
Setiap orang selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan
yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan
terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila peramalan yang dilakukan
kurang tepat maka semakin kurang baik pula keputusan yang diambil. Oleh
karena masalah pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu kita
hadapi, maka masalah peramalan juga merupakan masalah yang kita hadapi.
Dalam suatu perusahaan, ramalan dibutuhkan untuk memberikan informasi
kepada pimpinan sebagai dasar untuk membuat suatu keputusan dalam berbagai
kegiatan, seperti penjualan, permintaan, persediaan keuangan dan sebagainya.
Dari uraian di atas kita mendapat gambaran bahwa peranan peramalan
sangat penting, baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam pengambilan
keputusan. Baik tidaknya hasil suatu penelitian dalam suatu kegiatan sangat
ditentukan oleh ketepatan peramalan yang dibuat. Oleh karena itu, ketepatan dari
peramalan tersebut merupakan hal yang sangat penting. Walaupun demikian perlu
kesalahannya. Sehingga yang penting diperhatikan adalah usaha untuk
memperkecil kemungkinan kesalahannya tersebut. Keberhasilan dari suatu
peramalan sangat ditentukan oleh:
a. Pengetahuan teknik tentang pengumpulan informasi (data) masa lalu, data
tersebut bersifat kuantitatif.
b. Teknik dan metoda yang tepat dan sesuai dengan pola data yang dikumpulkan.
2.3 Jenis-Jenis Peramalan
Peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi, tergantung dari cara melihatnya.
Apabila dilihat dari sifatnya maka peramalan dapat dibedakan menjadi dua jenis
peramalan, yaitu:
1. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan perasaan atau intuisi
dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari orang yang
menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.
2. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan
metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka ramalan dapat dibedakan
orang yang menyusunnya. Metode kualitatif ini dibagi menjadi dua bagian,
yaitu:
a. Metode Eksplanatoris
Model ini dimulai dengan masa lalu dan masa kini sebagai titik
awalnya dan bergerak ke arah masa depan dengan melihat semua
kemungkinan yang ada.
b. Model Normatif
Model ini dimulai dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang akan
datang, kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat
dicapai, berdasarkan kendala, sumber daya, dan teknologi yang
tersedia.
2. Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang sangat beracuan pada data
historis yag dimiliki. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada
metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode
yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapun yang
perlu diperhatikan perlu diperhatikan dari penggunaan metode-metode
tersebut adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, yang sangat
ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan
kenyataan yang terjadi.
a. Model Deret Berkala (Time Series)
Pada model ini, pendugaan masa depan dilakukan berdasarkan nilai
masa lalu dari suatu variabel dan atau kesalahan masa lalu. Tujuannya
adalah menemukan pola dalam deret data historis dan
mengekstrapolasikan poladalam deret data historis tersebut ke masa
depan. Metode-metode peramalan dengan menggunakan time series,
yaitu:
1. Metode Smoothing
2. Metode Box-Jenkis
3. Metode Perkiaan Trend dengan Regresi
b. Model Kausalitas
Model ini mengasumsikan bahwa faktor yang diramalkan
menunjukkan suatu hubungan sebab-akibat dengan satu atau lebih
variabel bebas. Metode-metode peramalan dengan model kausalitas,
yaitu:
1. Metode Regresi
2. Metode Ekonoketrika
2.4 Pengertian Metode Peramalan
Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara
kuantitatif maupun kualitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan
data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan ini digunakan dalam
peramalan yang objektif, sedangkan kegunaan metode peramalan adalah untuk
memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada
masa lalu, dengan demikian peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas
yang lebih besar.
Metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan
atas pendekatansuatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan
pendekatan yang sama atas permasalahan, maka akan didapat dasar pemikiran dan
pemecahan yang sama, karena argumentasinya sama.
Metode peramalan dapat memberikan cara pengerjaan yang teratur dan
terarah, sehingga dengan demikian dapat dimungkinkannya penggunaan
teknik-teknik penganalisaan yang lebih maju. Dengan menggunakan teknik-teknik-teknik-teknik
tersebut, maka diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan
yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi
2.5 Metode Peramalan yang Digunakan
Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan
digunakan metode peramalan yang tepat. Untuk meramalkan jumlah pasien rawat
inap di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi, penulis menggunakan metode
smoothing rata-rata bergerak ganda.
Metode pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan
mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu, yaitu dengan
mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menafsir nilai pada tahun atau
bulan yang akan datang.
Salah satu cara untuk mengubah pengaruh data masa lalu terhadap nilai
tengah sebagai ramalan adalah dengan menentukan sejak awal berapa nilai
observasi masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. Untuk
menggambarkan prosedur ini digunakan istilah rata-rata bergerak (moving
average), karena setiap muncul nilai observasi baru, nilai rata-rata yang baru
dapat dihitung dengan membuang nilai observasi baru, nilai rata-rata yang baru
dapat dihitung dengan membuang nilai observasi yang paling lama dan
memasukkan nilai yang terbaru.
Hal yang dilakukan pada masing-masing langkah sebenarnya hanyalah
menghitung kembali rata-rata dengan menambah nilai berikutnya dan
menggugurkan pengamatan yang terjadi pada M periode sebelumnya, maka
Tabel 2.1 Rata-rata Bergerak dalam Peramalan Deret Berkala Waktu Rata-rata Bergerak Ramalan
T ��=�1+�2+�3 +⋯+��
Karena seorang peramal harus memilih jumlah periode (T) dalam rata-rata
bergerak, maka ada baiknya beberapa aspek dari pemilihan ini dikemukakan:
1. MA (1) : yaitu rata-rata bergerak dengan ordo 1
2. �� : yaitu nilai data terakhir yang diketahui yang digunakan
sebagai ramalan untuk periode berikutnya.
Prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi 3 aspek, yaitu:
1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis ��′)
2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal
dan ganda pada waktu t
3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t+1 (atau ke
Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak linier dapat diterangkan
melalui persamaan berikut ini:
��′ =��+��+1+��+2�+⋯+��−�+1………(2-1)
��" = ��+��−1+��−2�+⋯+��−�+1………..(2-2)
�� =��′+���′− ��"�= 2��′− ��"……….(2-3)
�� =�−12 (��′− ��")………..(2-4)
��+� =��+���………...(2-5)
Dimana:
��′ = Rata-rata bergerak tunggal pada waktu t
��" = Rata-rata bergerak ganda pada waktu t
N = Banyaknya nilai masa lalu
�� = Konstanta untuk m periode ke muka
�� = Komponen kecenderungan
m = Jumlah periode ke muka yang diramalkan
Untuk menghitung nilai kesalahan (error) ramalan tersebut, dapat
digunakan rumus di bawah ini:
�= ��+1 − ��+1………...(2-6)
�2 = (�
�+1− ��+1)………...(2-7)
Bilamana deret data menunjukkan trend, maka MA tunggal akan
menghasilkan sesuatu yang menyerupai kesalahan sistematik dan kesalahan
sistematis ini dapat dikurangi dengan menggunakan perbedaan antara nilai
rata-rata bergerak tunggal dan nilai rata-rata-rata-rata bergerak ganda.
Persamaan (2-1) mempunyai keterangan bahwa saat periode waktu t
mempunyai nilai masa lalu sebanyak N. Nilai MA (N) tunggal ditulis dengan ��′.
Persamaan (2-2) menganggap bahwa semua rata-rata bergerak tunggal (�′) telah
dihitung. Dengan persamaan (2-2) itu kita menghitung rata-rata bergerak N
periode dari nilai-nilai �′ tersebut. Rata-rata bergerak ganda dituliskan sebagai �". Persamaan (2-3) mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal ��′ dengan perbedaan
(��′− ��") dan persamaan (2-4) menentukan tafsiran kecenderungan dari periode
waktu yang satu ke periode berikutnya. Persamaan (2-5) menunjukkan bagaimana
memperoleh ramalan untuk m period eke muka dari t. ramalan untuk m periode
kemuka adalah �1 dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk
periode t ditambah m kali komponen kecenderungan �1.
Bila semua hasil perhitungan telah di dapat, maka semua data yang telah
Perlu dipahami bahwa tidak ada sesuatu metode terbaik untuk suatu
peramalan. Metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat
untuk meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode
peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi criteria ketetapan ramalan.
Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimalkan
kesalahan ramalan. Karena itu dalam menghitung kesalahan meramal digunakan:
1. Mean Absolute Error (MAE)
Mean Absolute Error adalah rata-rata absolute dari kesalahan meramal,
tanpa menghiraukan tanda positif atau tanda negatif.
��� =∑��=1|��−��|
� ………(2-8)
2. Mean Squared Error (MSE)
Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal yang
dikuadratkan.
��� =∑��=1(��−��)2
� ………...(2-9)
3. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)
Mean Absolute Percentage Error merupakan nilai tengah kesalahan
percentage absolute dari suatu peramalan.
���� =∑��=1|���|
� ………..…(2-10)
PE = Percentage Error
4. Mean Absolute Error (MAE)
Mean Absolute Error adalah merupakan nilai tengah deviasi absolute.
��� =∑��=1|��−��|
� ………..(2-12)
Metode peramalan yang paling sesuai umumnya adalah metode yang
memiliki kesalahan rata-rata (MSE) dan kesalahan persentase absolute (MAPE)
yang paling kecil. Agar setiap pendekatan peramalan dapat realistis dan secara
praktis relevan, maka ada dua masalah utama yang harus dihindari dalam memilih
sebuah metode:
a. Pemilihan didasari oleh sampai sejauh mana sebuah metode sesuai
dengan data yang tersedia untuk ramalan satu periode kemuka.
b. Pola data hubungannya selalu diasumsikan bersifat konstan.
Karakteristik yang diinginkan dalam sebuah pendekatan baru mungkin
tampak sebagai suatu kontradiksi. Misalnya, setiap periode deret waktu harus
didasari oleh data masa lalu, sedangkan dalam saat yang bersamaan kondisi data
di masa mendatang belum tentu sama dengan masa lalu. Oleh karena itu akurasi
peramalan tidak hanya diukur sampai sejauh mana metode yang digunakan
tersebut tersebut mampu untuk memprediksi kondisi 1, 2, 3, …, m periode ke
depan (Makridakis dan Wheelwright).
peramalan formal atau prosedur informal. Fakta yang diperoleh dari literatur yang
menjiwai menyatakan dengan tegas bahwa pada kondisi data yang senantiasa
berulang, metode kuantitatif atau metode peramalan formal lebih baik daripada
prosedur informal.
2.6 Metode Proyeksi Trend dengan Regresi
Pada dasarnya analisis regresi diinterpretasikan sebagai suatu analisis yang
berkaitan dengan studi ketergantungan (hubungan kausal) dari suatu variabel tak
bebas (dependent variables) dengan satu atau lebih variabel bebas (independent
variables) dengan maksud untuk memperkirakan nilai rata-rata populasi atau
nilai-nilai tertentu dari variabel bebas atau variabel penjelas.
Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan dasar garis trend untuk
suatu persamaan matematis, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat
diproyeksikan hal yang teliti untuk masa depan. Untuk peramalan jangka pendek
maupun peramalan jangka panjang, ketetapan peramalan dengan metode
peramalan ini adalah data tahunan, dan makin banyak data yang dipunyai maka
makin baik, serta minimum data tahunan yang harus ada adalah lima tahun.
2.7 Defenisi Rawat Inap
Defenisi American Hospital Association di tahun 1978 menyatakan bahwa rumah
kepada pasien-diagnostik dan terapeutik-untuk berbagai penyakit dan masalah
kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah. Rumah sakit harus
dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan pasiennya dan harus menyediakan fasilitas yang lapang, tidak
berdesak-desakan dan terjamin sanitasinya bagi kesembuhan pasien.
Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit dimana penderita
tinggal atau mondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari pelaksana
pelayanan kesehatan atau rumah sakit pelaksana pelayanan kesehatan lain. Rawat
inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi pelayanan observasi, diagnose, pengobatan,
keperawatan, rehabilitasi medik, dengan menginap di ruang rawat inap pada
sarana kesehatan rumah sakit pemerintahan dan swasta serta puskesmas perawatan
BAB 3
GAMBARAN UMUM RS. UMUM KOTA TEBING TINGGI
3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
Rumah sakit umum Dr. Kumpulan Pane kota Tebing Tinggi mulai dibangun pada
tahun 1958 atas prakarsa Dewan Perwakilan Rakyat I dan kemudian di beri nama
Rumah Sakit Kota Praja. Berbekal dua Ruangan yaitu ruang I (satu) dan ruang II
(dua) dengan kapasitas kurang lebih 40 tempat tidur. Rumah Sakit Kota Praja
mulai beroperasi pada tahun 1961 dan peresmiannya dilakukan pada tahun 1962
oleh Gubernur Sumatera Raja Junjungan Lubis.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor :
233/Menkes/S.K/VI/1983 tertanggal 11 Juni 1983, Rumah Sakit Kota Praja
berubah nama menjadi RSU kota Tebing Tinggi dan sekaligus di tetapkan sebagai
Rumah Sakit Umum Pemerintah kelas C non pendidikan. Selanjutnya berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1013/S.K/IX/2007 tertanggal 6
Desember 2007, RSU kota Tebing Tinggi berubah nama menjadi RSU Dr.
Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.
Penyempurnaan terhadap fasilitas RSU Dr. Kumpulan Pane terus
dilakukan oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi, baik itu fasilitas fisik, peralatan
maupun pengembangan SDM. Saat ini RSU Dr. Kumpulan Pane Kota Tebing
tempat tidur dan 187 tempat tidur dalam tahap pembangunan, instalasi rawat jalan
dengan 1 poliklinik umum, 1 poliklinik gigi dan 11 poliklinik spesialis, dan juga
dilengkapi dengan fasilitas penunjang medis, seperti laboratorium, radiologi,
farmasi. Fasilitas pelayanan medis seperti instalasi bedah sentral dan instalasi
gawat darurat, serta fasilitas-fasilitas lainnya.
3.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
3.2.1 Visi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi mempunyai visi menjadikan rumah sakit
yang terpercaya, professional, terkini, aman, nyaman, dan terjangkau oleh
masyarakat Kota Tebing Tinggi dan sekitarnya.
3.2.2 Misi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi memiliki beberapa misi, yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan rumah sakit dengan didasari komitmen
tinggi dan partisipasi seluruh pegawai;
2. Meningkatkan mutu sumber daya manusia nya melalui pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan;
4. Meningkatkan sarana dan prasarana yang mengikuti perkembangan ilmu
kesehatan dan teknologi secara terus menerus;
5. Menyelenggrakan pelayanan rumah sakit yang berorientasi dan berfokus
kepuasan pelanggan termasuk masarakat miskin;
6. Meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan fleksibilitas pengelolaan
keuangan;
7. Penghargaan professional kerja dengan peningkatan kesejahteraan
pegawai.
3.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupaun swasta mempunyai
struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi. Dimana
organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang
dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung
jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana
hubungannya yang satu dengan yang lain. Dengan adanya struktur organisasi
perusahaan yang baik, maka dapat diketahui pembagian tugas antara para pegawai
dalam rangka pencapaian tujuan. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Kota
Tebing Tinggi berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi No.14 Tahun
dan 9 Orang Kasubbag atau Kaseksi. Secara rinci susunannya adalah sebagai
berikut:
1. Direktur
2. Kepala Bagian Tata Usaha
a. Kasubbag Umum dan Kepegawaian
b. Kasubbag Program dan Perundang Undangan
c. Kasubbag Keuangan
3. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
a. Kasi Pelayanan Medis
b. Kasi Penunjang Medis
4. Kepala Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medis
a. Kasi Keperawatan
b. Kasi Penunjang Non Medis
5. Kepala Bidang Perencanaan dan Rekam Medis
a. Kasi Perencanaan
b. Kasi Rekam Medis
Disamping pejabat struktural seperti diatas dalam melaksanakan tugas
pelayanan ditunjuk pula pejabat fungsional yang memimpin instalasi-instalasi
3.4 Sarana Pelayanan Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu
negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif
ataupun jangka panjang. Karena kebutuhan akan rawat inap tersebut, di seluruh
rumah sakit umum akan disediakan sarana yang mendukung untuk kenyamanan
setiap pasien, oleh karena itu pemerintah menyediakan gedung yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pasien, maka di bawah ini akan di jelaskan
beberapa sarana yang disediakan oleh Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi,
yaitu:
1. Gedung Kantor
2. Gedung Perawatan
a. Kelas Super VIP
b. Kelas VIP
c. Ruang Perawatan kelas I
d. Ruang Perawatan kelas II
e. Paviliun I
f. Paviliun II
g. Ruang Perawatan Anak dan Kebidanan
h. Ruang Perawatan kelas III (Gakin)
i. Ruang Haemodialisa
3. Gedung Intensif Care Unit (ICU)
4. Gedung Instalasi Gizi (Dapur)
5. Gedung Instalasi Laboratorium
6. Kamar Operasi
7. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
8. Gedung Poliklinik
a. Poliklinik Umum
b. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
c. Poliklinik Spesialis Anak
d. Poliklinik Spesialis Paru
e. Poliklinik Spesialis Bedah
f. Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan (Obgyn)
g. Poliklinik Spesialis Mata
h. Poliklinik Spesialis THT
i. Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin
j. Poliklinik Gigi dan Mulut
k. Poliklinik Neurologi atau Syaraf
l. Poliklinik Jantung
m. Poliklinik DOTS
n. Poliklinik Jiwa
o. Poliklinik Penyakit Tropik Infeksi
9. Gedung Instalasi Farmasi
11.Gedung Pemulasaran Jenazah
12.Rumah dinas dokter sebanyak 6 (enam) unit
13.Gedung Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
14.Instalasi Incenerator
15.Gedung Unit Transfusi Darah (UTDRS)
16.Gedung Central Sterilisasi Suplay Departement (CSSD)
17.Gedung Isolasi
18.Lapangan olah raga seperti lapangan volley dan lapangan badminton
19.Musholla
BAB 4
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Analisis Data
Pada bab ini penulis akan menganalisis perkembangan jumlah pasien rawat inap
laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi berdasarkan
perempatan bulanan dari tahu 2011-2013.
Adapun jumlah pasien rawat inap laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit
Umum Kota Tebing Tinggi dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Jumlah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi Tahun 2011 - 2013
Waktu Pasien
Jumlah Tahun Kuartal Laki-laki Perempuan
2011
1 (Jan – Mar) 713 968 1681
2 (Apr – Jun) 695 875 1570
3 (Jul – Aug) 762 974 1736
4 (Sept – Des) 801 985 1786
Waktu Pasien
Jumlah Tahun Kuartal Laki-laki Perempuan
2012
2 (Apr – Jun) 720 960 1680
3 (Jul – Sept) 900 980 1880
4 (Okt – Des) 1126 1054 2180
2013
1 (Jan – Mar) 937 1007 1944
2 (Apr – Jun) 1199 1183 2382
3 (Jul – Sept) 1079 1210 2289
4 (Okt – Des) 1391 1427 2818
Sumber: Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
Penulis akan menganalisis data pada tabel 4.1, maka akan diperoleh
peramalan jumlah pasien rawat inap dengan menggunakan metode rata-rata
Grafik 4.1 Total Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin 0
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Jan – Mar Apr – Jun Jul – Sept Okt– Des Jan – Mar Apr – Jun Jul – Sept Okt – Des Jan – Mar Apr – Jun Jul – Sept Okt– Des
2011 2012 2013
Kuartal
Total Pasien Laki-laki
4.1.1 Peramalan untuk Pasien Rawat Inap Laki-laki
Tahap pertama untuk kolom (ii) dalam proses analisa data yaitu dengan
menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal (��) dengan N=3 periode dari realisasi
total pasien rawat inap laki-laki di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
dengan menggunakan persamaan (2.1) yaitu:
��′ =��
+��+1+��+2 +⋯+��−�+1
�
Dari persamaan (2.1) dapat dihitung:
���� − ������������� −3 =713 + 695 + 762 3
= 723,33
���� − ������������� −4 =695 + 762 + 801 3
= 752,67
���� − ������������� −5 =762 + 801 + 781 3
= 781,33
���� − ������������� −6 =801 + 781 + 720 3
���� − ������������� −7 =781 + 720 + 900 3
= 800,33
���� − ������������� −8 =720 + 900 + 1126 3
= 915,33
���� − ������������� −9 =900 + 1126 + 937 3
= 987,67
���� − ������������� −10 =1126 + 937 + 1199 3
= 1087,33
���� − ������������� −11 =937 + 1199 + 1079 3
= 1071,67
���� − ������������� −12 =1199 + 1079 + 1391 3
= 1223,00
Tahap kedua untuk kolom (iii) adalah menghitung nilai rata-rata kedua
dari rata-rata pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda (��") dari periode ke-5 sampai
��" =��′+��−1′ +��−2′ +⋯+��−�+1′
�
Dari persamaan (2.2) dapat dihitung:
���� − ������������� −5 =723,33 + 752,67 + 781,33 3
= 752,44
���� − ������������� −6 =752,67 + 781,33 + 767,33 3
= 767,11
���� − ������������� −7 =781,33 + 767,33 + 800,33 3
= 783,00
���� − ������������� −8 =767,33 + 800,33 + 915,33 3
= 827,66
���� − ������������� −9 =800,33 + 915,33 + 987,67 3
= 901,11
���� − ������������� −10 =915,33 + 987,67 + 1087,33 3
���� − ������������� −11 =987,67 + 1087,33 + 1071,67 3
= 1048,89
���� − ������������� −12 =1087,33 + 1071,67 + 1223,00 3
= 1127,33
Tahap ketiga untuk kolom (iv) adalah menghitung a dengan menggunakan
pesamaan (2.3), yaitu:
��= ��′+���′ − ��"�= 2��′ − ��"
Dari persamaan (2.3) dapat dihitung:
Nilai a untuk periode ke-5 = (2 × 781,33)−752,44
= 810,22
Nilai a untuk periode ke-6 = (2 × 767,33)−767,11
= 767,55
Nilai a untuk periode ke-7 = (2 × 800,33)−783,00
= 817,66
Nilai a untuk periode ke-8 = (2 × 915,33)−827,66
Nilai a untuk periode ke-9 = (2 × 987,67)−901,11
= 1074,23
Nilai a untuk periode ke-10 = (2 × 1087,33)−996,78
= 1177,88
Nilai a untuk periode ke-11 = (2 × 1071,67)−1048,89
= 1094,45
Nilai a untuk periode ke-12 = (2 × 1223,00)−1127,33
= 1318,67
Tahap keempat untuk kolom (v) adalah menghitung nilai b, dengan
persamaan (2.4), yaitu:
�� =
2 � −1(��
′− �
�")
Dari persamaan (2.4) dapat dihitung:
�������������������� −5 = 2
�������������������� −6 = 2
3−1(767,33−767,11) = 0,22
�������������������� −7 = 2
3−1(800,33−783,00) = 17,33
�������������������� −8 = 2
3−1(915,33−827,66) = 87,67
�������������������� −9 = 2
3−1(987,67−901,11) = 86,56
�������������������� −10 = 2
3−1(1087,33−996,78) = 90,55
�������������������� −11 = 2
3−1(1071,67−1048,89) = 22,78
�������������������� −12 = 2
Dari hasil perhitungan nilai a dan b di atas dapat ditentukan ramalan
jumlah pasien rawat inap laki-laki di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
pada tahun 2014, dengan menggunakan persamaan (2.5), yaitu:
��+� =��+���
Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk
satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan
peramalan di atas dapat dihitung:
Periode ke-13 (kuartal 1 tahun 2014)
�12+1= 1318,67 + (95,67 × 1)
= 1414,34
Periode ke-14 (kuartal 2 tahun 2014)
�12+2= 1318,67 + (95,67 × 2)
= 1510,01
Periode ke-15 (kuartal 3 tahun 2014)
Periode ke-16 (kuartal 4 tahun 2014)
�12+4= 1318,67 + (95,67 × 4)
= 1701,35
Nilai kesalahan peramalan jumlah pasien rawat inap laki-laki di Rumah
Sakit Umum Kota Tebing Tinggi adalah sebagai berikut:
1. MSE (Mean Squared Error)
Nilai tengah kesalahan kuadrat adalah:
���= ∑ (��− ��)
2. MAPE (Mean Absolute Percentage Error)
Nilai tengah kesalahan persentase absolute adalah:
����= ∑ |���|
Nilai tengah kesalahan absolute adalah:
���= ∑ |��− ��|
� �=1
�
Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki kuartal dari (i)
(iii)
Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)
(iv) Tahun Kuartal
Waktu kuartal dari (i)
(iii)
Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)
(iv) Tahun Kuartal
Grafik 4.2 Rata-rata Bergerak setiap Periode Pasien Rawat Inap Laki-laki 0
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
2011 2012 2013
Total Pasien Rawat Inap Laki-laki
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
2011 2012 2013 2014
Peramalan
Tabel 4.3 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki Tahun Kuartal
Waktu
Periode
Jumlah Pasien
Laki-laki
Peramalan Fi
Kesalahan (Xi-Fi)
Kesalahan absolute
(��− ��)�
Kesalahan Persentase
(PE)
APE Tahun Kuartal
Jul-Sept 11 1079 1268,43 -189,43 189,43 35883,72 -17,56 17,56
Okt-Des 12 1391 1117,23 273,77 273,77 74950,01 19,68 19,68
4.1.2 Peramalan untuk Pasien Rawat Inap Perempuan
Tahap pertama untuk kolom (ii) dalam proses analisa data yaitu dengan
menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal (��) dengan N=3 periode dari realisasi
total pasien rawat inap perempuan di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi
dengan menggunakan persamaan (2.1), yaitu:
��′ =��
+��+1+��+2+⋯+��−�+1
�
Dari persamaan (2.1) dapat dihitung:
= 958,00
���� − ������������� −8 =960 + 980 + 1054 3
= 998,00
���� − ������������� −9 =980 + 1054 + 1007 3
= 1013,67
���� − ������������� −10 =1054 + 1007 + 1183 3
= 1081,33
���� − ������������� −11 =1007 + 1183 + 1210 3
= 1133,33
���� − ������������� −12 =1183 + 1210 + 1427 3
= 1273,33
Tahap kedua untuk kolom (iii) adalah menghitung nilai rata-rata kedua
dari rata-rata pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda (��") dari periode ke-5 sampai
dengan periode ke-12 dengan menggunakan persamaan (2.2), yaitu:
Dari persamaan (2.2) dapat dihitung:
���� − ������������� −5 =939,00 + 944,67 + 964,33 3
= 949,33
���� − ������������� −6 =944,67 + 964,33 + 959,67 3
= 956,22
���� − ������������� −7 =964,33 + 959,67 + 958,00 3
= 960,67
���� − ������������� −8 =959,67 + 958,00 + 998,00 3
= 971,89
���� − ������������� −9 =958,00 + 998,00 + 1013,67 3
= 989,89
���� − ������������� −10 =998,00 + 1013,67 + 1081,33 3
= 1031,00
= 1076,11
���� − ������������� −12 =1081,33 + 1133,33 + 1273,33 3
= 1162,66
Tahap ketiga untuk kolom (iv) adalah menghitung a dengan menggunakan
persamaan (2.3), yaitu:
�� =��′+���′− ��"�= 2��′− ��"
Dari persamaan (2.3) dapat dihitung:
Nilai a untuk periode ke-5 = (2 × 964,33)−949,33
= 979,33
Nilai a untuk periode ke-6 = (2 × 959,67)−956,22
= 963,12
Nilai a untuk periode ke-7 = (2 × 958,00)−960,67
= 955,33
Nilai a untuk periode ke-8 = (2 × 998,00)−971,89
= 1037,45
Nilai a untuk periode ke-10 = (2 × 1081,33)−1031,00
= 1131,66
Nilai a untuk periode ke-11 = (2 × 1133,33)−1076,11
= 1190,55
Nilai a untuk periode ke-12 = (2 × 1273,33)−1162,66
= 1384,00
Tahap keempat untuk kolom (v) adalah menghitung nilai b, dengan
persamaan (2.4), yaitu:
�� =
2 � −1(��
′− �
�")
Dari persamaan (2.4) dapat dihitung:
�������������������� −5 = 2
3−1(964,33−949,33) = 15
�������������������� −6 = 2
= 3,45
�������������������� −7 = 2
3−1(958,00−960,67) =−2,67
�������������������� −8 = 2
3−1(998,00−971,89) = 26,11
�������������������� −9 = 2
3−1(1013,67−989,89) = 23,78
�������������������� −10 = 2
3−1(1081,33−1031,00) = 50,33
�������������������� −11 = 2
3−1(1133,33−1076,11) = 57,22
�������������������� −12 = 2
3−1(1273,33−1162,66) = 110,34
��+� =��+���
Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk
satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan
peramalan di atas dapat dihitung:
Periode ke-13 (kuartal 1 tahun 2014)
�12+1 = 1384,00 + (110,34 × 1)
= 1494,34
Periode ke-14 (kuartal 2 tahun 2014)
�12+2 = 1384,00 + (110,34 × 2)
= 1604,68
Periode ke-15 (kuartal 3 tahun 2014)
�12+3 = 1384,00 + (110,34 × 3)
Periode ke-16 (kuartal 4 tahun 2014)
�12+4 = 1384,00 + (110,34 × 4)
= 1825,36
Nilai kesalahan peramalan jumlah pasien rawat inap perempuan di Rumah
Sakit Umum Kota Tebing Tinggi adalah sebagai berikut:
1. MSE (Mean Squared Error)
Nilai tengah kesalahan kuadrat adalah:
��� =∑ (��− ��)
2. MAPE (Mean Absolute Percentage Error)
Nilai tengah kesalahan persentase absolute adalah:
3. MAE (Mean Absolute Error)
Nilai tengah kesalahan absolute adalah:
���= ∑ |��− ��|
� �=1
�
Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan kuartal dari (i)
(iii)
Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)
(iv) Tahun Kuartal
Waktu kuartal dari (i)
(iii)
Rata-rata Bergerak tiga kuartal dari (ii)
(iv) Tahun Kuartal
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
2011 2012 2013 2014
Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan
Rata-rata Bergerak Tunggal
Rata-rata Bergerak Ganda
Grafik 4.5 Nilai Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan 0
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
2011 2012 2013 2014
Peramalan
Tabel 4.5 Nilai Kesalahan Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Perempuan Tahun Kuartal
Waktu
Periode
Jumlah Pasien Perempuan
Peramalan Fi
Kesalahan (Xi-Fi)
Kesalahan absolute
(��− ��)�
Kesalahan Persentase
(PE)
APE Tahun Kuartal
2013
Jul-Sept 11 1210 1081,33 128.67 128.67 16555.97 10.63 10.63
Okt-Des 12 1427 1247,89 179.11 179.11 32080.39 12.55 12.55
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah tahap penerapan hasil desain tertulis ke dalam
programming, dengan menggunakan perangkat lunak (software) sebagai prosedur
untuk menyelesaikan desain sistem dalam menganalisis data.
Implementasi sistem yang digunakan untuk memproyeksikan data jumlah
pasien rawat inap laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit Umum Kota Tebing
Tinggiadalah Microsoft Excel. Microsoft Excel 2007 adalah program aplikasi
lembar kerja elektronik dari program aplikasi lembar kerja elektronik dari
program paket Microsoft Office. Excel merupakan produk unggulan dari
Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan informasi,
khususnya data-data yang berbentuk angka yang dihitung, diproyeksikan, dan di
presentasikan pada lembar kerja.
Excel 2007 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih
terintegrasi dengan berbagai software lain, under windows seperti Word, Access
maupun Power Point dan sebagainya. Keunggulan program kerja ini adalah
5.2 Cara Pengaktifan Excel
Adapun langkah-langkah mengaktifkan Microsoft Excel adalah sebagai berikut:
1. Klik tombol start,
2. Pilih all program dan klik Microsoft Excel,
3. Kedua langkah di atas dapat dilakukan dengan lebih singkat yaitu dengan cara
mendouble klik ikon Microsoft Excel pada desktop anda, dapat dilihat seperti
gambar di bawah ini:
4. Setelah itu akan muncul tampilan lembar kerja seperti di bawah ini:
Gambar 5.2 Lembar Kerja pada Microsoft Excel
5.3 Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Pasien Rawat Inap Laki-laki dan Perempuan
Tahap pertama, salin data setiap periode pada empat kolom pertama, yaitu pada
kolom A adalah tahun, pada kolom B adalah kuartal, pada kolom C adalah periode
Seperti gambar di bawah ini:
Gambar 5.3 Input Data pada Lembar Kerja Microsoft Excel
Dari data dapat ditentukan besarnya peramalan jumlah pasien rawat inap
untuk tahun 2014 dan setiap kolom perhitungan akan ditulis keterangan
masing-masing, yaitu:
1. Pada kolom E adalah rata-rata bergerak 3 kuartal dari total pasien rawat inap
laki-laki (i)
2. Pada kolom F adalah rata-rata bergerak 3 kuartal dari (i), (ii),
3. Pada kolom G adalah nilai a (iii),
4. Pada kolom H adalah nilai b (iv) dan
Langkah-langkah perhitungan masing-masing kolom tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Langkah perhitungan kolom E
a. Klik E5
b. Ketik rumus ”=(D3+D4+D5)/3”
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (E6 – E14) arahkan pointer ke
ujung bawah sel E5 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah
mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke
bawah hingga sel E14, kemudian lepaskan tombol mouse.
2. Langkah perhitungan kolom F
a. Klik F7
b. Ketik rumus “=(E5+E6+E7)/3”
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (F8 – F14) arahkan pointer ke
ujung bawah sel F7 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah
mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke
bawah hingga sel F14, kemudian lepaskan tombol mouse.
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (G8 – G14) arahkan pointer ke
ujung bawah sel G7 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah
mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke
bawah hingga sel G14, kemudian lepaskan tombol mouse.
4. Langkah perhitungan kolom H
a. Klik H7
b. Ketik rumus “=E7-F7”
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (H8 – H14) arahkan pointer ke
ujung bawah sel H7 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah
mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke
bawah hingga sel H14, kemudian lepaskan tombol mouse.
5. Langkah perhitungan kolom I
5.1Untuk sel I8 – sel I14:
a. Klik I8
b. Ketik rumus “=G7+H7”
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (I9 – I14) arahkan pointer ke
draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian
digeser) ke bawah hingga sel I14, kemudian lepaskan tombol mouse.
5.2Untuk sel I15 – sel I18
a. Klik sel I15
b. Ketik rumus “=$G$14+($H$14*F15)”
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (I6 – I18) arahkan pointer
ke ujung bawah sel I5 hingga pointer berubah menjadi lambang
(+), draglah mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri
kemudian digeser) ke bawah hingga sel I18, kemudian lepaskan
tombol mouse.
Langkah-langkah perhitungan untuk nilai kesalahan peramalan jumlah
rawat inap laki-laki. Setelah data telah disalin, hasil ramalan (Fi) juga di salin ke
dalam kolom E dan setiap kolom perhitungan akan dituliskan keterangan
masing-masing yaitu:
1. Pada kolom F adalah kesalahan (Xi-Fi)
2. Pada kolom G adalah kesalahan absolut
3. Pada kolom H adalah (Xi-Fi)2
4. Pada kolom I adalah kesalahan persentase (PE)
5. Pada kolom J adalah APE
Langkah-langkah perhitungan masing-masing kolom tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Langkah perhitungan kolom F
a. Klik sel F8
b. Ketik rumus “=D8-E8”
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (F9 – F14) arahkan pointer ke
ujung bawah sel F8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah
mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke
2. Langkah perhitungan kolom G
a. Klik sel G8
b. Ketik rumus “=ABS(F8)”
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (G9 – G14) arahkan pointer ke
ujung bawah sel G8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah
mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke
bawah hingga sel G14, kemudian lepaskan tombol mouse.
3. Langkah perhitungan kolom H
a. Klik sel H8
b. Ketik rumus “=F8^2”
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (H9 – H14) arahkan pointer ke
ujung bawah sel H8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah
mouse (tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke
bawah hingga sel H14, kemudian lepaskan tombol mouse.
4. Langkah perhitungan kolom I
a. Klik sel I8
b. Ketik rumus “=((F8)/D8)*100”
(tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke bawah
hingga sel I14, kemudian lepaskan tombol mouse.
5. Langkah perhitungan kolom J
a. Klik sel J8
b. Ketik rumus “=ABS(I8)”
c. Tekan enter
d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (J9 – J14) arahkan pointer ke ujung
bawah sel J8 hingga pointer berubah menjadi lambang (+), draglah mouse
(tekan dan tahan tombol mouse sebelah kiri kemudian digeser) ke bawah
hingga sel J14, kemudian lepaskan tombol mouse.
Hasil dari langkah-langkah pengerjaan di atas dapat dilihat dalam gambar berikut:
Perhitungan di atas adalah perhitungan untuk pasien rawat inap laki-laki
dan untuk menghitung pasien rawat inap perempuan, dapat dilakukan
langkah-langkah yang sama.
5.4 Pembuatan Grafik
Dengan adanya grafik, kita dapat lebih mudah membaca data secara umum.
Berikut ini adalah langkah-langkah membuat grafik:
1. Sorot range yang akan dibuat grafik
2. Klik insert lalu pilih line chart
3. Klik chart layout ketik judul grafik dan nama axis atau garis vertikalnya
4. Pilih tempat untuk meletakkan grafik, lalu klik sembarangan sel maka grafik
sudah ditempatkan pada lembar kerja, seperti gambar di bawah ini:
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Pada bab 4 telah didapat hasil ramalan pasien rawat inap laki-laki dan
perempuan, yaitu:
a. Untuk pasien rawat inap laki-laki
Periode ke-13 (kuartal 1 tahun 2014) adalah 1414,34 orang
Periode ke-14 (kuartal 2 tahun 2014) adalah 1510,01 orang
Periode ke-15 (kuartal 3 tahun 2014) adalah 1605,68 orang
Periode ke-16 (kuartal 4 tahun 2014) adalah 1701,35 orang
b. Untuk pasien rawat inap perempuan
Periode ke-13 (kuartal 1 tahun 2014) adalah 1494,34 orang
Periode ke-14 (kuartal 2 tahun 2014) adalah 1604,68 orang
Periode ke-15 (kuartal 3 tahun 2014) adalah 1715,02 orang
Periode ke-16 (kuartal 4 tahun 2014) adalah 1825,36 orang
2. Bila dibandingkan dengan data actual jumlah pasien rawat inap pada kuartal 1
dan 2 di setiap tahun, data jumlah pasien rawat inap meningkat pada kuartal 3
masyarakat mengalami perubahan cuaca yang mengakibatkan sakit dan
mengalami kesehatan yang terganggu.
3. Dari data analisa data yang diperoleh nilai MSE (Mean Square Error) atau
rata-rata kuadrat kesalahan yang terkecil untuk pasien rawat inap laki-laki
adalah sebesar 36038,14 dan nilai MSE untuk pasien rawat inap perempuan adalah sebesar 10997,21, dimana semakin kecil nilai MSE yang diperoleh maka semakin baik peramalan yang dihasilkan.
6.2 Saran
1. Dengan meningkatnya jumlah pasien rawat inap laki-laki dan perempuan
yang dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Tebing Tinggi, hendaknya
pemerintah Kota Tebing Tinggi khususnya departemen kesehatan Kota
Tebing Tinggi membuat kebijakan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat tebing tinggi, agar jumlah pasien rawat inap di rumah sakit
manapun di Kota Tebing Tinggi dapat menurun, dan dapat menjadikan
Kota Tebing Tinggi menjadi kota yang sehat.
memperhatikan serta menyadarkan masyarakat agar lebih memperhatikan
kesehatan di masing-masing keluarga.
3. Dalam penelitian ini, peneliti masih menggunakan software Excel, untuk
penelitian lebih lanjut dapat digunakan software lain dan memperbaiki
DAFTAR PUSTAKA
Makridakis, Wheelwright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan Aplikasi Peramalan.
Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumianto: John Wiley & ons, inc.
Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir. 2013. Dokumen Nomor:
Akad/05/2005.
Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas