ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI SEMANGKA (Studi Kasus di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember)

(1)

Digital Repository Universitas Jember

(2)

(3)

Digital Repository Universitas Jember

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

RINGKASAN

DIYAH FITRI BUDI WIBAWANI, 961510201202, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember, " ANAUSIS BIA YA, PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI SEMANGKA", studi ka.sus di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten )ember, Jawa Timur, dibimbing oleh Prof.Dr.Ir. ldha Haryanto dan Ir. Sugeng Raharto, MS.

Indonesia merupakan negara agraris yang menyandarkan kebutuhan hiJupnya Jarl bidanr, p<>rlanian. OIC'h S('bab ilu, r('mbangunan p<'rtanian nwrupakan 8yarat mutlak Jalam mPlakrmnokan pPmhnnp,umm ekonomi nnRionnl. Salah satu SC'klor p<'mhangumm <>konomi adalah di hidanr, pcrtanian yanp, bertujuan unluk peningkatan swase.mbada pangan. Penge.mbangan produ k hortikultura ditumbuhkembangkan menjadi agribisnis untuk memenuhi permintaan ptu;ar dan mPmenuhi eizi masyarakat. Salah satu proc.luk hortikulturn yang sedang dikembangkan adalah semangka.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui tingkat perbedaan pendapatan usahatani semangka pada masing-masing strata luas lahan; 2) mengetahui perbedaan efisiensi hiaya pada masing-masing strata luas lahan; 3) mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan pada usahatani semangka; 4) mengetahui faktor-faktor yang mendasa.ri pengambilan

kepulusan petani untuk berusahatani semangka.

Penentuan daerah penelitian didasarkan pada metocle sampling secara sengaja berdasarkan atas perlimbaJ'\gan bahwa wilayah Kecamatan Jenggawah merupakan salah satu daerah yang berpotensi dalam pengembangan usahatani semangka. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini aclalah metode deskriptif dan analitik yang meliputi metode komparatif dan korelasional. Data-data yang digunakan untuk analisa adalah Data-data prinler yang diambil sampelnya secara acak dengan menggunakan metode Proportioned Stratified Random Sampling

dari petani yang ada di Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember cl.an data

sekunder yang diperoleh da.ri Dinas Pertanian Kabupaten Jember. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisa R/C Ratio, regresi tinier berganda clan diskriptif tabulasi.

(19)

{·

I

•

2

Usahatani yang baik adalah usahatani yang

ｰｲｯｾｵｫｴｩｦ＠

dan efisien.

Usahatani yang produktif berarti produktivitasnya tinggi yang dipengaruhi

olet pcnggunaan faktor-faktor produksi. Usahatani efisien adalah secara

yang ckonomis lcbih mcnguntungkan untuk bcrproJuksi (Mubyarto, 1995).

ｐｬｮｧ･ｭ｢｡ｮＱｾ｡ｮ＠

suhsl•ktor

hortikultura

sernrCl

bcsar-bl•saran

memerlukan pendekatan terpadu karena hasil produksi hortikultura

umumnya bersifat

perishable.

Petan.i hortikultura dapat menghasilkan produk

yang bermutu yang baik dan murah hanya apabila ada perusahaan atau

instansi pemerintah yang mempunyai jaringan unit pengolahan, transportasi

Jan pcmasaran

yang

tcrpadu dan cfoktif (llasan, l993). Olch karcna itu,

pengembangan komoditas hortikultura

ini

sebaiknya juga mempertahankan

haJ-haJ sebgai berikut;

(1)

pengadaan dan penyaluran benih, (2) penelitian,

pengembangan paket telmologi, (3) sistem penunjang maupun mekanisme

pengembangai'1iya, (4) agroindustri dan (5) pemasaran.

Pengembangan pertanian hortikultura yang meliputi tanaL1un

sayur-sayuran,

buah-buahan,

tanaman

hias

dan

tanaman

obat-obatan

ditumbuhkembangkan menjadi agribisnis dalam rangka pemanfaatan,

peluang-peluang dan keunggulan komparatif berupd iklim yang berva.riasi'

tanah yang subur, tenaga kerja yang banyak serta lahan yang tersedia.

Komoditas hortikultura akhir-akhir ini menunjukkan prospek yang cerah,

permintaan terus meningkat baik pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Luas lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman

horti.kultura di dunia sangat kecil jika dibandingkan dengan luas lahan yang

dimanfaatkan untuk tanaman screalia (biji-bijian) atau tanaman pangan.

lainnya. Luas lahan budidaya hortikultura kurang dari

10

%

dari total lahan

pertanian di dunia. Di Indonesia luas lahan yang dimanfaatkan untuk

(20)

•

budidaya tanaman hortikultura juga iebih kecil dibanding dengan tanaman

•

pangan lainnya. Potensi ekonomi bebcrapa tanaman hortikultura sangat

besar karena harganya yang tinggi dan juga karena waktu yang dibutuhkan

untuk berproduksi relatif singkat. Beberapa jenis tanaman dapat ditanam

beberapa kali setahun. Budidaya tanaman hortikultura dapat dijadikan

indikator kemajuan pertanian pada suatu daerah (Lakitan, 1995).

Indonesia adalah ncgara tropis yang memiliki dataran rendah dan

datasa.n tinggi dapat menghasilkan hampir semua jenis tanaman yang berasal

dari tanaman sub tropis, selain itu iklimnya sangat menunjang bagi

penanaman dan pemanenan yang dilakukan sepanjang tahun dj areal

terbuka. Dari segi curah hujan, Indonesia juga mempunyai wilayah yang

tergolong basah rnaupun kering. Hal tersebut merupakan modal yang tidak

temilai mengi11gat lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk tanaman

hortikultura sangat luas.

Pengembangan produksi hortikultura merupakan salah satu aspek

dalam pembangunan pertanian khususnya di subsektor ta.naman panga11.

Laju peningkatan komoditi hortikultura selama beberapa tahun terakhir

rnenggembirakan walaupun masih belum dapat rnengimbangi produksi

paJawija. Selain dengan meningkatnya produksi tersebut permintaan hasil

komoditi hortikultura juga mengalami peningkatan. Hal tersebut antara Jain

disebabkan adanya pertambahan penduduk, perbaikan tingkat pendapatan

masyarakat, perkembangan gizi masyrakat dan pertambahan kawasan

Industri.

Pengembangan komoditi hortikultura di Indonesia diarahkan antara

lain, untuk mencapai sasaran sebagai berikut :

(1)

memenuhi permintaan

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

Digital Repository Universitas Jember

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

Digital Repository Universitas Jember

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

Digital Repository Universitas Jember

(74)

(75)