• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PERESEPAN ANTIBIOTIK UNTUK ISPA DI APOTEK UMC KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PERESEPAN ANTIBIOTIK UNTUK ISPA DI APOTEK UMC KOTA MALANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

   

SKRIPSI

SANDRA APRIANI

PROFIL PERESEPAN ANTIBIOTIK UNTUK ISPA

DI APOTEK UMC KOTA MALANG

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

 

(3)

 

(4)

 

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala

rahmat dan karunianya sehingga skripsi yang berjudul “PROFIL PERESEPAN

ANTIBIOTIKA UNTUK DI APOTEK UMC KOTA MALANG” dapat

diselesaikan dengan sebaik-baiknya dalam rangka untuk memenuhi syarat

mencapai gelar Sarjana Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui profil peresepan antibiotika

diapotek UMC kota malang yang meliputi aspek : golongan antibiotika yang

banyak digunakan, bentuk sediaan antibiotika yang banyak digunakan, umur

pasien, prevalensi ISPA selama 1 tahun yaitu Januari-Desember 2009.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, perkenankanlah penulis

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Tri Lestari H.,M.Kep.,Sp.Mat., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Drs. H. Achmad Inoni, Apt., selaku dosen penguji dan Ketua

Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberikan saran dan masukan sehingga skripsi ini bisa selesai dengan

baik.

3. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,SpFRS., selaku pembimbing pertama

yang telah memberikan bimbingan dan nasehat serta dukungan sehingga

skripsi ini bisa selesai dengan tepat waktu.

4. Ibu Dra. Liza Pristianty, MSi.,MM.,Apt., selaku pembimbing kedua yang

telah memberikan bimbingan, saran, serta masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Ibu Siti Rofida, S.Si.,Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan

saran dan masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Kedua orangtua tercinta, Bapak A.Rachman Ungang S.Sos., dan Ibu

Sundari, serta segenap keluarga besar . Terima kasih atas segala doa, kasih

sayang, dukungan, serta motivasi yang senantiasa menjadi pendorong

(5)

 

v

7. Adik-adik tersayang, desty dan yanda yang selalu menjadi penghibur dan

memberi motivasi dalam menyelesikan skripsi ini.

8. Ika Ratna Hidayati S.Farm., Apt., selaku APA yang berkenan memberikan

fasilitas tempat penelitian sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

9. Seluruh karyawan apotek, heru, mbak Rahma, mas Dadat, mbak Iin, dan

mbak Rahma yang telah bersedia membantu dan mau direpotkan untuk

bertanya nama obat yang susah dibaca sehingga penelitian ini bisa lancar

dan selesai dengan cepat.

10.Teman-teman “Kepompong”, Sendi, Wina, Dita, Irvan, atas kerja sama

dan kerja kerasnya sehingga kita dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

11.Sahabat-sahabat tersayang Sita, Mami, Aci, yang selalu memberi semangat

dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Seluruh civitas akademika Bidang Studi Farmasi UMM atas segala

bantuan yang diberikan sehingga skripsi bias berjalan lancar .

13.Teman-teman Farmasi ’06, terimakasih atas semangat, motivasi,

kekompakan, kerjasama, suka duka, serta tawa canda kalian semua selama

4 tahun bersama menjalani perkuliahan sehingga pendidikan ini dapat

selesai dengan baik dan tepat waktu. Semoga persahabatan ini akan terus

terjalin selamanya.

14.Yudha, atas semangat serta dukungan yang senantiasa diberikan disaat

lelah dan bosan untuk mengerjakan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa

terselesaikan.

15.Erwin, atas dukungan serta bantuan sebagai seorang teman yang selalu

memberikan semangat hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

16.Teman-teman kost tersayang, mba Ceri, mba Lay, Weni, Sita, Ica, Dian,

Ovie, atas dukungannya walaupun sesekali mengacaukan pekerjaan dan

mempengaruhi untuk bermain tapi kalian tetap menyemangati hingga

skripsi ini bisa selesai dengan tepat waktu.

(6)

 

vi

Dalam penyusunan skripsi ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan.

Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan pada masa

yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat dan mencapai tujuan.

Malang, Juli 2010

     

(7)

 

vii RINGKASAN

PROFIL PERESEPAN ANTIBIOTIKA UNTUK ISPA DI APOTEK UMC KOTA MALANG

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti: sinus, bagian telinga tengah dan pleura (Nelson, 2000).

Penyakit infeksi masih merupakan penyakit utama di Indonesia, terutama penyakit infeksi saluran pernafasan akut. Secara umum penyebab penyakit infeksi saluran napas adalah berbagai mikroorganisme, namun yang banyak yaitu disebabkan oleh virus dan bakteri. Infeksi saluran napas dapat terjadi sepanjang tahun , meskipun beberapa infeksi lebih mudah terjadi pada musim hujan ( DepKes RI, 2006). Tingginya prevalensi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) serta dampak yang ditimbulkannya membawa akibat pada tingginya konsumsi obat bebas (seperti anti influenza, obat batuk, multivitamin) dan antibiotika (Dinkes, 2006).

Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan oleh organisme hidup, termasuk turunan senyawa dan struktur analognya yang dibuat secara sintetik, dan dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme (Soekardjo dan Siswandono, 2000). Antibiotika merupakan obat yang sangat penting dan dipakai untuk memberantas berbagai penyakit infeksi. (Sastramihardja dan Herry, 1997).

ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakn infeksi yang sangat sering terjadi dimasyarakat yang bisa terjadi sepanjang tahun terutama pada musim hujan (Depkes, 2006). Pengobatan ISPA yang paling utama adalah dengan menggunakan antibiotika karena penyebab ISPA yang terbanyak adalah karena bakteri dan virus. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana profil peresepan antibiotika untuk ISPA di apotek UMC kota malang, golongan antibiotika yang banyak digunakan, bentuk sediaan antibiotika yg digunakan, umur pasien serta prevalensi ISPA selama Januari-Desember 2009.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan sampel resep yang masuk ke apetek UMC kota Malang yaitu resep-resep serta

copy resep yang ditujukan untuk ISPA. Kemudian resep dikelola untuk mendapatkan data-data yang diperlukan yaitu : golongan antibiotika yang banyak digunakan, bentuk sediaan antibiotika yang banyak digunakan, usia pasien yang banyak terserang ISPA, dan prevalensi ISPA selama Januari-Desember 2009.

(8)

 

viii

(9)

 

ix

ABSTRACT

THE PROFIL OF ANTIBIOTIC PRESCRIBING FOR ACUTE RESPIRATORY INFECTION IN UMC PHARMACY AT MALANG CITY

Sandra Apriani

The research is about the profile of prescribing antibiotics for acute respiratory infections (ARI). In this research we will know how the profile of prescribing antibiotics for acute respiratory infections that includes classes of antibiotic which the most used, dosage forms which the most used, age of the patients who infections ARI, and prevalence of acute respiratory infections during January-December 2009.

This research used retrospective methoded. Pharmacy that used is UMC pharmacy at Malang. The samples that we get are 985 sheet.

The result is a class of antibiotic that most used is quinolon 81%, dosage form antibiotics the most used is tablets 94%, aged of patient affected by acute respiratory infection is the adult age 91%, and the prevalence or incidence of respiratory infections during January-December most occur in August 2009 that is as much as 22%.

(10)

 

x

ABSTRAK

PROFIL PERESEPAN ANTIBIOTIKA UNTUK ISPA DI APOTEK UMC KOTA MALANG

Sandra Apriani

Penelitian yang dilakukan adalah mengenai profil peresepan antibiotika untuk infeksi saluran pernafasan akut. Pada penelitian ini akan diketahui bagaimana profil peresepan antibiotika untuk infeksi saluran pernafasan akut yang meliputi: golongan antibiotika yang banyak digunakan, bentuk sediaan yang banyak digunakan, usia pasien yang banyak terkena infeksi saluran pernafasan, serta prevalensi infeksi saluran pernafasan selama Januari-Desember 2009.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode retrospective. Apotek yang digunakan adalah apotek UMC kota Malang. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 985 lembar.

(11)

 

xi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Permasalahan ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 ProfiL ... l5 2.1.1 Definisi ... 5

2.2 ISPA... 5

2.2.1 Definisi ... 5

2.2.2 Klasifikasi ISPA ... 5

2.2.2.1 Jenis Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas ... 5

2.2.2.2 Jenis Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Bawah ... 6

2.3 Tinjauan Obat ... 7

2.3.1 Pengertian Obat ... 7

2.3.2 Nama Obat ... 8

(12)

 

xii

2.4.1 Definisi ... 8

2.4.2 Penggolongan Antibiotika ... 8

2.4.3 Kegunaan Antibiotika ... 10

2.5 Tinjauan Resep ... 12

2.5.1 Definisi ... 12

2.5.2 Kelengkapan Resep ... 12

2.6. Profil apotek ... 13

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 14

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 16

4.1 Rancangan penelitian ... 16

4.2 Populasi dan sampel ... 16

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 16

4.4 Kriteria inklusi dan eksklusi ... 17

4.5 Instrumen penelitian ... 18

4.6 Tahapan Penelitian ... 18

4.6.1 Tahap Pengumpulan Sampel ... 18

4.6.1.1 Tahap Pengumpulan Sampel Resep ... 18

4.6.1.2 Pengumpulan Sampel ... 19

4.6.2 Pengolahan data ... 23

4.6.2.1 Cara Memasukkan Data Pada Tabel Pengumpulan Data ... 23

4.6.2.2 Definisi Operasional... 24

4.6.2.3 Cara Perhitungan Data ... 26

BAB V HASIL PENELITIAN... 32

5.1 Jumlah Resep ISPA yang Dikumpulkan ... 32

5.2 Pengumpulan Resep ISPA yang Mengandung Antibiotika ... 34

5.3 Jumlah Penggunaan Antibiotika Untuk ISPA Berdasarkan Golongan ... 36

5.4 Bentuk Sediaan Antibiotika yang Digunakan ... 39

5.5 Jumlah Umur Pasien Berdasarkan Penggolongan Umur ... 40

5.6 Jumlah Seluruh Resep yang Dikumpulkan ... 41

(13)

 

xiii

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

7.1. Kesimpulan ... 50

7.2 Saran ... 50

(14)

 

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Kegunaan masing-masing antibiotika ... 10

IV.1 Tabel Pengumpulan Data Harian ... 20

IV.2 Jumlah Resep ISPA Berdasarkan Resep Bulan Januari-

Desember 2009 ... 26

IV.3 Prosentase Penggunaan Antibiotika Bulan Januari-

Desember 2009 ... 27

IV.4 Jumlah Resep Pada Tiap Golongan Antibiotika Bulan Januari-Desember

2009 ... 28

IV.5 Jumlah Umur pasien Berdasarkan Resep Bulan Januari-

Desember 2009 ... 29

IV.6 Bentuk Sediaan Antibiotika Berdasarkan Resep Bulan Januari-Desember

2009 ... 29

IV.7 Tabel Rekapitulasi Data Bulan Januari-Desember 2009 ... 30

V.1 Jumlah Resep ISPA Berdasarkan Resep Bulan Januari-

Desember 2009 ... 32

V.2. Prosentase Penggunaan Antibiotika Bulan Januari-

Desember 2009 ... 34

V.3 Prosentase Tiap Golongan Antibiotika Bulan Januari-

Desember 2009 ... 37

V.4 Bentuk Sediaan Antibiotika Berdasarkan Resep Bulan Januari-Desember

2009 ... 39

V.5 Jumlah Umur pasien Berdasarkan Resep Bulan Januari-

Desember 2009 ... 40

(15)

 

xv

[image:15.595.109.502.144.467.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Tahapan Penelitian ... 14

4.1 Tahap Pemilihan Resep ... 18

5.1 Jumlah Resep ISPA Berdasarkan Resep Bulan Januari-

Desember 2009 ... 33

5.2 Prosentase Resep ISPA yang mengandung Antibiotika

Bulan Januari- Desember 2009 ... 35

5.3 Prosentase Resep ISPA yang mengandung antibiotika

selama 1 tahun ... 36

5.4 Prosentase Penggunaan Antibiotika Bulan Januari-

Desember 2009 ... 38

5.5 Prosentase Tiap Golongan Antibiotika selama 1 tahun ... 38

5.6 Bentuk Sediaan Antibiotika Berdasarkan Resep Bulan

Januari- Desember 2009 ... 39

5.7 Prosentase Jumlah Umur pasien Berdasarkan Resep

(16)

 

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Tabel Pengumpulan Data Harian ... 52

Daftar Riwayat Hidup ... 54

(17)

 

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H. C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke-4, Jakarta, Universitas Indonesia Press, Hal.1

Cunha, Burke, 2010. Antibiotic Essentials. Ed 9, Amerika, Physicians’s Press,P.2

Danusantoso, Halim, 2000. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Jakarta, Hipokrates,Hal.62-92

Departemen Kesehatan Indonesia, 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan. Jakarta, DepKes RI, Hal.1-2, 35-49

Hauser, Alan, 2007. Antibiotics Basic for Clinicals. Amerika, Lippincotts Williams & Wilkins, PP. 23-40, 62-70, 86-90

ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia), 2008. ISO FARMAKOTERAPI. Jakarta, ISFI, Hal 765-767

ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia), 2006. ISO: Informasi Spesialite Obat Indonesia.Edisi Farmakoterapi, Vol. 41, Jakarta, ISFI.

Kompas. 2010. Waspadai Ancaman ISPA. (online) Diakses dari http://epaper.kompas.com/, pada tanggal 19 Januari 2010

Nelson, 2000. Ilmu Kesehatan Anak Volume 2. Jakarta, EGC.

Scott, S.A., 2000, Gennaro, A.R(Ed). The Prescriptions in: Remington’s The Science and Practice of Pharmacy. Ed. 20 th , Philadelphia, College of Pharmacy and Science.

Soekardjo dan Siswandono, 2000. Kimia Medisinal Jilid II. Surabaya Airlangga University Press.

Tempo, 2010. Musim Pancaroba, Masyarakat Malang Diminta Waspadai ISPA. (online) Diakses dari http://epaper.tempo.com/, pada tanggal 19 Januari 2010

Zainuddin, M., 2000. Metodologi Penelitian. Surabaya, Airlangga University Press.

Zaman, N.J., 2001. Ars Prescsibendi (Resep Yang Rasional) volume III. Surabaya: Airlangga University Press

Zaman, N.J.,2004. Ars Prescsibendi (Resep Yang Rasional) volume I edisi 2. Surabaya: Airlangga University P

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim sub-tropis dengan musim hujan dan musim kemarau. Dengan adanya musim-musim tersebut, maka jenis penyakit yang terjadi juga beraneka ragam. Misalnya pada musim hujan penyakit yang sering terjadi adalah penyakit infeksi. Penyakit infeksi masih merupakan penyakit utama di Indonesia, terutama penyakit infeksi saluran pernafasan akut.

Secara umum penyebab penyakit infeksi saluran napas adalah berbagai mikroorganisme, namun yang banyak yaitu disebabkan oleh virus dan bakteri. Infeksi saluran napas dapat terjadi sepanjang tahun , meskipun beberapa infeksi lebih mudah terjadi pada musim hujan ( DepKes RI, 2006).

Penyakit infeksi saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi di

masyarakat. Infeksi saluran napas yang sangat sering terjadi adalah infeksi saluran napas atas. Penyakit-penyakit yang termasuk ISPA yaitu rhinitis, sinusitis, faringitis, laringitis, epiglotitis, tonsilitis, otitis. Infeksi saluran napas atas bila tidak diatasi dengan baik dapat berkembang menyebabkan infeksi saluran napas bawah ( DepKes RI, 2006).

Ditinjau dari prevalensinya, infeksi ini menempati urutan pertama pada tahun 1999 dan menjadi kedua pada tahun 2000 dari 10 penyakit terbanyak rawat jalan di Rumah Sakit. Data di Dinas Kesehatan Kota Malang menyebutkan jumlah penderita ISPA pada 2006 mencapai 201.187 kasus. Pada 2007, jumlah kasus

meningkat menjadi 251.329, dan meningkat lagi pada tahun 2008 menjadi 274.283 dimana jumlah penduduk 807.196 jiwa (33,98%). Prevalensi tertinggi dijumpai pada bayi usia 6-11 bulan ( Tempo, 2009).

Data Dinkes Kota Malang menyebutkan, pada tiga bulan akhir tahun 2008 tercatat cukup banyak kasus meski jumlahnya tidak menjadikan ISPA mewabah di

(19)

2

Pada Oktober 2008 tercatat jumlah penderita ISPA mencapai 14.854 orang. Pada bulan berikutnya, total penderita ISPA Kota Malang mencapai 13.842 orang. Pada akhir tahun 2008, jumlah penderita ISPA mencapai 10.913 orang.

Penyakit ini menjadi penyakit terbanyak di Kota Malang setiap tahun. Penderita ISPA terbanyak berasal dari penduduk usia 15-44 tahun. (Kompas, 2009). Tingginya prevalensi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) serta dampak yang ditimbulkannya membawa akibat pada tingginya konsumsi obat bebas (seperti anti influenza, obat batuk, multivitamin) dan antibiotika (Dinkes, 2006).

Antibiotika bertujuan untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit infeksi. Pemberian pada kondisi yang bukan disebabkan oleh infeksi banyak ditemukan dalam praktek sehari-hari, baik di pusat kesehatan primer (puskesmas), rumah sakit, maupun praktek swasta. Ketidaktepatan diagnosis pemilihan antibiotika, indikasi, dosis, cara pemberian, frekuensi dan lama pemberian

menjadi penyebab tidak akuratnya pengobatan infeksi dengan antibiotika.

Pada kasus ISPA antibiotika digunakan sebagai terapi penting dalam menangani infeksi yang terjadi. Antibiotika digunakan sebagai obat pilihan pertama pada kasus infeksi apapun, juga pada ISPA. Karena seperti yang kita ketahui salah satu faktor penyebab ISPA selain virus adalah bakteri. Penggunaan

antibiotika yang berlebihan pada ISPA menyebabkan terjadinya resistensi bakteri yang berakibat penyembuhan infeksi menjadi semakin lama. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Profil Peresepan Antibiotika untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Apotek UMC kota Malang”

(20)

3

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Banyaknya peresepan antibiotika untuk ISPA oleh dokter menjadikan

tantangan bagi seorang apoteker untuk mengetahui profil peresepan dan penggolongan antibiotika ISPA.

1.2.2 Permasalahan

Bagaimanakah profil peresepan antibiotika untuk penyakit ISPA di apotek

UMC Kota Malang, periode Januari-Desember 2009.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian

Penelitian ini diusulkan untuk mengetahui dan memberikan gambaran

tentang profil peresepan antibiotika untuk penyakit ISPA di apotek UMC Kota Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian

Penelitian ini bertujuan khususnya untuk mengetahui profil peresepan antibiotik ISPA di apotek UMC Kota Malang yang meliputi aspek:

1. Prosentase penggunaan antibiotika pada penanganan kasus ISPA 2. Golongan antibiotika yang paling banyak digunakan pada kasus ISPA 3. Bentuk sediaan antibiotika yang paling banyak dipakai

4. Prevalensi ISPA pada tahun 2009 di apotek UMC

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat untuk:

1. Mengetahui prosentase penggunaan antibiotika untuk ISPA di apotek UMC Kota Malang.

2. Mengetahui golongan antibiotika apa saja yang paling banyak digunakan untuk ISPA di apotek UMC Kota Malang.

(21)

4

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Gedung Rektorat Lantai II Kampus Limau Manis, Padang 25163 Telp./Faks.: 0751-72645, Alamat e-mail: lppm.unand@gmail.com:. Website

Petani merupakan orang yang melakukan kegiatan usahataninya, sedangkan untuk pemasaran hasil usahatani tergantung kepada Toke yang ada di Desa Pangkatan Kecamatan Pangkatan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Rush yang terjadi di BMT Mitra Usaha Sruwen terjadi karena adanya marketing yang bermasalah, hal ini membuat para anggota

Pemahaman Mengenai Latar Belakang Diterapkannya Pendidikan Karakter Disiplin Belajar di Sekolah Dasar Negeri 2 Pajagan

— Cannabis — Sandalwood ... ' — Gaharu wood chips ­ ­ ­ Other ­ Provitamins, unmixed

Industri kain mengelompok pada Kabupaten Belitung dan Pangkal Pinang (ditandai dengan pink) dan industri makanan, minuman cenderung mengelompok/terkonsentrasi hampir di

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas kehendak dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kombinasi Nisin dengan

Sistem yang akan diajukan Analisis Sentimen Opini Masyarakat Terhadap Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden pada Media Sosial Twitter Menggunakan Ontology