• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Pada SMK Prapanca 2 Surabaya Berbasis Web.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Pada SMK Prapanca 2 Surabaya Berbasis Web."

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

PADA SMK PRAPANCA 2 SURABAYA

BERBASIS WEB

PROYEK SISTEM INFORMASI

Nama

: IRIL AKASARI

NIM

: 05.39010.0053

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

Informasi adalah bagian yang penting dari suatu perusahaan, khususnya

internet dan dunia web. Begitu pula pemanfaatannya pada dunia pendidikan,

internet dan web mampu menjadi salah satu media yang efektif untuk

menyebarkan informasi. Bahkan sebuah sistem informasi akademik pun dapat

dituangkan dalam halaman web, dengan tujuan untuk memudahkan civitas

akademika suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan agar mendapatkan

kemudahan dalam mengakses hal-hal yang berhubungan dengan prestasi siswa,

agenda, program, serta aktivitas yang lain yang ditetapkan oleh lembaga

pendidikan yang bersangkutan.

Hal tersebut juga dibutuhkan oleh SMK Prapanca 2 Surabaya sebagai

salah satu instansi pendidikan milik pemerintah, untuk menunjang proses

akademik. Saat ini, proses akademik masih dilakukan dengan bantuan Microsoft

Excel . Selain itu, seluruh sistem yang ada belum terintegrasi dengan baik sehinga

proses akademik yang dilakukan menjadi tidak efektif dan efisien. Misalnya,

kesalahan dalam perhitungan nilai, penulisan laporan hasil belajar siswa dan

pengambilan keputusan masih sering terjadi dan dapat berakibat fatal bagi

instansi sekolah ini.

Sistem Informasi Akademik dalam sebuah halaman website sebagai

implementasi dari kegiatan akademika SMK Prapanca 2 Surabaya, dapat menjadi

alternatif penerapan secara teknis guna mencapai tujuan tersebut diatas.

Kata kunci : Sistem Informasi Akademik, akademik, SMK

(3)

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

2.2 Struktur Organisasi SMK Prapanca 2 Surabaya ... 10

2.3 Deskripsi Tugas ... 11

2.4 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 15

2.5 Dokumen Input/Output ... 23

BAB III LANDASAN TEORI ... 30

3.1 Konsep Dasar Sistem ... ... 30

(4)

3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 36

3.4 Sistem Aplikasi Komputer Berbasis web ... 38

3.5 Interaksi Manusia dan Komputer ... 39

3.6 Prisip UCD ... 39

3.7 Sistem Pendukung Keputusan ... 41

3.7.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan ... 41

3.7.2 Tahapan Pengambilan Keputusan ... 42

3.7.3 Konsep DSS ... 42

5.3 Penjelasan Pemakaian Program ... 88

BAB VI PENUTUP ...125

(5)

6.2 Saran ...125

DAFTAR PUSTAKA ...127

LAMPIRAN ...129

(6)

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Persyaratan informasi ... 36

Tabel 4.1 Tabel MuserGroup ... 68

Tabel 4.2 Tabel Pembayaran Heregistrasi ... 69

Tabel 4.3 Tabel Pendaftaran ... 69

Tabel 4.13 Tabel Prestasi sekolah ... 74

Tabel 4.14 Tabel Wali siswa ... 75

Tabel 4.15 Tabel Kegiatan ... 75

Tabel 4.16 Tabel Nilai tugas ... 76

Tabel 4.17 Tabel Ulangan Harian ... 76

Tabel 4.18 Tabel Nilai UTS ... 77

Tabel 4.19 Tabel Nilai UAS... 77

Tabel 4.20 Tabel Nilai remidi ... 78

(7)

Halaman

Gambar 2.1 Struktur organisasi sekolah ... 11

Gambar 2.2 Dokumen flow Penerimaan Siswa Baru... 16

Gambar 2.3 Dokumen flow heregistrasi ... 17

Gambar 2.12 Form penilaian peserta prakerin ... 27

Gambar 2.13 Daftar pembagian tugas mengajar guru ... 28

(8)

Gambar 4.7 Sistem flow remidi ... 54

Gambar 4.8 Context diagram sistem informasi akademik ... 56

Gambar 4.9 Diagram berjenjang sistem informasi akademik ... 59

Gambar 4.10 DFD level 0 sistem informasi akademik ... 60

Gambar 4.11 DFD level 1 proses akademik ... 61

Gambar 4.12 DFD level 1 proses laporan ... 62

Gambar 4.13 DFD level 1 proses PSB ... 63

Gambar 4.14 DFD level 1 proses maintenance data ... 64

Gambar 4.15 CDM sistem akademik ... 65

Gambar 4.16 PDM sistem akademik ... 66

Gambar 4.17 Desain I/O general Site ... 79

Gambar 4.18 Desain I/O cetak surat pernyataan ... 80

Gambar 4.19 Desain I/O formulir pendaftaran ... 81

Gambar 4.20 Desain I/O informasi PSB ... 82

Gambar 4.21 Desain I/O pengumuman penerimaan ... 83

(9)

Gambar 5.10 Halaman fasilitas ... 91

Gambar 5.11 Halaman tata tertib siswa ... 92

Gambar 5.12 Halaman bimbingan konseling ... 93

Gambar 5.13 Halaman petunjuk pengisian formulir ... 94

Gambar 5.14 Halaman seting awal PSB ... 95

Gambar 5.15 Formulir pendaftaran online ... 96

Gambar 5.16 Menu cetak ... 97

Gambar 5.17 Surat pernyataan siswa ... 98

Gambar 5.18 Rincian pembayaran siswa ... 99

Gambar 5.19 Verifikasi pendaftaran masuk ... 100

Gambar 5.20 Form detail siswa ... 101

Gambar 5.21 Pembayaran registrasi ... 102

Gambar 5.22 Form transaksi pembayaran ... 103

Gambar 5.23 Pengumuman siswa yang masuk ... 104

Gambar 5.24 Masuk menu laporan ... 105

Gambar 5.25 Laporan PSB ... 106

Gambar 5.26 Halaman saran dan kritik ... 107

(10)

Gambar 5.34 View jadwal pelajaran perkelas ... 114

Gambar 5.35 Pembagian kelas ... 115

Gambar 5.36 Input absensi siswa perkelas ... 116

Gambar 5.37 Input nilai perkelas ... 117

Gambar 5.38 Laporan data siswa perkelas ... 118

Gambar 5.39 Halaman cetak data siswa perkelas ... 119

Gambar 5.40 Export laporan dari excel ... 119

Gambar 5.41 Kotak dialog hasil unduhan ... 120

Gambar 5.42 Laporan dalam excel ... 121

Gambar 5.43 Laporan absensi siswa perkelas ... 122

Gambar 5.44 Laporan absensi siswa bulanan ... 123

Gambar 5.45 Filter data siswa berdasarkan nama ... 124

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Informasi adalah bagian yang penting dari suatu perusahaan, khususnya

internet dan dunia web. Begitu pula pemanfaatannya pada dunia pendidikan,

internet dan web mampu menjadi salah satu media yang efektif untuk

menyebarkan informasi. Bahkan sebuah sistem informasi akademik pun dapat

dituangkan dalam halaman web, tentu saja dengan tujuan untuk memudahkan

civitas akademika suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan agar

mendapatkan kemudahan dalam mengakses hal-hal yang berhubungan dengan

prestasi siswa, agenda, program, serta aktivitas yang lain yang ditetapkan oleh

lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Hal tersebut juga dibutuhkan oleh SMK Prapanca 2 Surabaya sebagai

salah satu instansi pendidikan milik pemerintah, untuk menunjang proses

akademik. Saat ini, proses akademik masih dilakukan dengan bantuan Microsoft

Excel . Selain itu, seluruh sistem yang ada belum terintegrasi dengan baik sehinga

proses akademik yang dilakukan menjadi tidak efektif dan efisien. Misalnya,

kesalahan dalam perhitungan nilai, penulisan laporan hasil belajar siswa dan

pengambilan keputusan masih sering terjadi dan dapat berakibat fatal bagi

instansi sekolah ini.

Sistem Informasi Akademik dalam sebuah halaman website sebagai

implementasi dari kegiatan akademika SMK Prapanca 2 Surabaya, dapat menjadi

(12)

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibuatlah sistem informasi

akademik yang berbasis web yang dapat diharapkan mampu mengolah data

transaksi dan menjadikan proses akademik dapat berjalan lebih baik sehingga

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang bangun sistem akademik yakni dalam sebuah website

Sistem Informasi Akademik pada SMK Prapanca 2 Surabaya yang saling

terintegrasi antar bagian PSB, guru, TU, siswa, wali siswa dan kepala sekolah.

2. Bagaimana merancang bangun sistem yang dapat memudahkan bagi orang tua

siswa untuk memonitoring perkembangan siswa melalui raport siswa.

3. Bagaimana merancang bangun sistem yang dapat menghasilkan laporan-

laporan yang dapat mendukung keputusan.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan batasan masalah sebagai berikut :

1. Proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) online

a. Seting awal pendaftaran

b. Registrasi calon siswa baru

c. Verifikasi bagi calon siswa baru

d. Pengumuman penerimaan siswa baru

(13)

a. Her-registrasi

b. Pembagian kelas berdasarkan jurusan dan tingkatan

3. Proses Maintenance

a. Maintenance siswa, guru, mata pelajaran dan nilai

b. Pembagian kelas dan wali kelas

4. Proses laporan

a. Laporan absensi siswa per hari dan perbulan

b. Laporan nilai

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang bangun sistem

akademik yakni dalam sebuah website Sistem Informasi Akademik pada SMK

Prapanca 2 Surabaya yang saling terintegrasi antar bagian PSB, Guru, TU, siswa,

wali siswa dan Kepala Sekolah.

1.5 Manfaat

Berdasarkan tujuan tersebut, maka manfaat yang diharapkan dalam

pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi manajemen/Kepala sekolah

a. Menghasilkan laporan yang dapat dilaporkan kembali ke pusat.

b. Mengetahui laporan-laporan sehingga dapat digunakan untuk mengambil

keputusan ke depannya.

2. Manfaat bagi karyawan/staf TU

(14)

b. Meminimalisir kesalahan yang terjadi.

c. Memudahkan proses maintenance siswa.

3. Manfaat bagi guru

a. Membantu memperlancar proses belajar mengajar.

b. Memperoleh informasi nilai siswa yang saling terintegrasi.

c. Membantu pengolahan nilai.

4. Manfaat siswa

a. Memperoleh informasi jadwal pelajaran yang akurat.

b. Data siswa yang dimiliki terjamin keamanan dan meminimalisir resiko

kehilangan data.

5. Manfaat bagi wali siswa

a. Pembagian raport serta pengolahan nilai dapat lebih dipercaya.

b. Memudahkan memonitoring perkembangan siswa.

6. Manfaaat bagi wali kelas

a. Membantu mengetahui perkembangan anak didiknya dengan cepat.

b. Memudahkan kerja wali kelas dalam mengolah data laporan hasil belajar.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari pembuatan laporan ini dibagi dalam beberapa

bab yaitu :

Bab pertama pendahuluan, merupakan bab yang berisi latar belakang

masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah yang menjelaskan

batasan-batasan dari sistem yang dibuat sehingga tidak keluar dari ketentuan yang

(15)

manfaat perusahaan menjelaskan tentang apa saja yang telah dikembangkan dalam

pelaksanaan Sistem Informasi di perusahaan terkait.

Bab kedua hasil survey, bab ini menguraikan tentang gambaran umum

dari SMK Prapanca 2 Surabaya beserta struktur organisasi dan visi misi sekolah.

Pada bab ini juga dijelaskan mengenai aliran data yang selama ini terjadi pada

SMK Prapanca 2 Surabaya untuk mengetahui konsep yang akan digunakan

selanjutnya untuk pembuatan sistem informasi akademik ini. Juga disertakan

dokumen yang selama ini digunakan oleh SMK Prapanca 2 Surabaya untuk

melakukan sistem akademik yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

Bab ketiga landasan teori, bab ini menjelaskan tentang teori-teori singkat

yang berhubungan dengan Pengembangan Sistem Informasi yang meliputi data

dan transaksi, dasar sistem informasi, pendekatan sistem, siklus hidup sistem,

serta bahasa pemrograman yang dipakai. Teori ini disesuaikan dengan

penggunaan program maupun teori yang digunakan untuk membuat sistem

informasi dan tentunya disesuaikan dengan kemampuan pihak SMK Prapanca 2

Surabaya dalm melakukan pengembangan sistem informasi untuk mewujudkan

sistem sesuai dengan harapan yang akan terwujud.

Bab keempat analisis dan desain sistem, bab ini menguraikan tentang

spesifikasi prosedur dalam menyelesaikan, meliputi, dokumen flow, context

diagram, data flow diagram, entity relationship diagram dan desain input output.

Bab nini juga menjelaskan tentang user interface program, fungsi-fungsi tombol

dalam form dan implementasinya serta penggunaan hak akses yang diperbolehkan

(16)

Bab kelima implementasi dan pembahasan, bab ini membahas mengenai

sistem yang digunakan untuk mendukung jalannya aplikasi ini yang meliputi

hardware maupun software. Selain itu, dalam bab ini juga membahas tentang cara

penggunaan dari aplikasi ini.

Bab keenam penutup, bab ini membahas tentang kesimpulan atau

ringkasan/inti dari bab-bab sebelumnya dan memuat sara-saran yang bisa

(17)

BAB II

HASIL SURVEY

2.1 Gambaran Umum SMK Prapanca 2 Surabaya

Sekolah Menengah Kejuruan Prapanca 2 Surabaya adalah salah satu

lembaga satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan

pada jenjang pendidikan menengah atas serta memiliki jenjang akreditasi negeri.

Sekolah ini adalah sebuah sekolah menengah kejuruan yang didirikan pada tahun

1999 oleh Drs. H.Suwandi di bawah kepengurusan Yayasan Pendidikan

Wartawan Jawa Timur. Sekolah ini berdiri pada tanah pribadi di jalan Nginden

Intan Timur I/20.

Awalnya sekolah ini berafiliasi dengan Sekolah Menengah Kejuruan

Pariwisata Prapanca 1 Surabaya. Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun

sekolah ini berkembang dan telah memiliki gedung yang layak untuk dijadikan

saran dan prasarana. Sekolah ini mempunyai sistem akademik yang bersifat non

komputerisasi Laporan-laporan yang dihasilkan juga belum terintegrasi dengan

baik, sehingga dibutuhkan waktu yang lama. Rancang bangun sistem yang penulis

tawarkan, diharapkan mampu membantu pihak sekolah dalam kegiatan proses

belajar mengajar dan akademik.

2.1.1 Visi dan Misi Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan ini memiliki visi dan misi yang akan diraih

dan diupayakan pelaksanaannya sebagai berikut :

(18)

Mewujudkan SMK sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan

lulusan berstandar Nasional untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja menengah

yang profesional pada era persaingan global.

2. Misi

a. Mengupayakan untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dibidang

akuntansi dan presenter yang memiliki etos kerja sesuai dengan harapan

Dunia Usaha dan Dunia Industri.

b. Melaksanakan secara optimal sistem pendidikan menengah kejuruan yang

dipadukan dengan ketentuan dari BU/DI melalui sinkronisasi kurikulum.

c. Mengupayakan kelengkapan sarana prasarana yang dibutuhkan sebagai

wujud pemberian layanan Pendidikan Menengah Kejuruan yang bermutu dan

berbasis pada keunggulan lokal.

d. Meningkatkan peran serta semua unsur yang ada pada sekolah (yayasan, staf

sekolah, guru, siswa dan orang tua) dalam penyelenggaraan pendidikan.

e. Mempertahankan kebiasaan disiplin yang tinggi terutama pimpinan sekolah,

guru dan siswa sebagai modal dasar yang nantinya akan digunakan dalam

dunia kerja.

f. Meningkatkan jalinan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri

dalam rangka penyaluran tamatan.

Berikut ini kelembagaan Sekolah Menengah Kejuruan Prapanca 2 Surabaya :

A. Identitas Sekolah

1. Nomer Statistik Sekolah : 34405601371

2. NDS : 43053011305

(19)

4. Nama Yayasan :Yayasan Pendidikan Wartawan

Jawa Timur

5. Tanggal & No.Akte Yayasan : 28 April 2006 & No.15

6. Nama Kepala Sekolah : Drs. H.Suwandi

7. Nama Ketua Komite : H. Prijo Sukotjo, S.H

8. Status : Swasta

9. Pelaksanaan belajar mengajar : Pagi

10.Program Keahlian : Akuntansi – Akreditasi A

: Broadcasting –Belum Terakreditasi

11.Alamat sekolah

a. Jalan : Nginden Intan Timur I/20

b. Kelurahan : Medokan Semampir

c. Kecamatan : Sukolilo

d. Kota : Surabaya

e. Propinsi : Jawa Timur

f. No.telp : 031-5910718

g. Email : smkprapanca2@yahoo.co.id

h. Site : http://smkprapanca2.blogspot.com

B. Surat Keputusan (SK) Pendirian

1. Nomer : 01 Y 98

2. Tanggal : 22 Agustus 1998, YO 17 Juli 2004

3. Lembaga yang mengeluarkan SK: Dinas Pendidikan Jawa timur

C. Akreditasi

(20)

2. Nomer : Mk. 001155

3. Tanggal : 21 Oktober 2009

4. Berlaku sampai : Tahun ajaran 2014/2015

5. Lembaga yang mengeluarkan SK : Badan Akreditasi Nasional Sekolah

Madrasah (BAN-S/M)

6. Kepala Sekolah : Drs. H.Suwandi

7. Nomer SK : 02/YPW-JT/Kep/VII/1999

8. Tanggal : 1 Juli 1999

9. Lembaga yang mengeluarkan SK :Yayasan Pendidikan Wartawan

Jawa Timur

2.2 Struktur Organisasi SMK Prapanca 2 Surabaya

Adapun Struktur organisasi pada SMK Prapanca 2 Surabaya dapat dilihat

(21)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekolah

2.3 Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi pada gambar 2.1 dapat dideskripsikan tugas

yang dimiliki oleh tiap bagian yang bersangkutan sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

Memimpin seluruh staff dan pegawai. Kepala sekolah bertugas sebagai

(22)

berbagai laporan, bertanggung jawab untuk memajukan sekolah yang

ditanganinya.

2. Dewan/Komite Sekolah

Mengawasi jalannya proses belajar mengajar dan mengawasi pendistribusian

keuangan sekolah. Mendapatkan laporan baik penerimaan maupun pengeluaran

keuangan sekolah.

3. Tata Usaha

Tata usaha bertugas membantu proses penyelenggaraan sekolah dari sisi

administratif antara lain surat menyurat, yaitu membuat surat yang akan

dikeluarkan pihak sekolah dan mengorganisir surat-surat yang masuk sebelum

disampaikan kepada yang bersangkutan dan keuangan, yaitu pembayaran SPP

dan SP oleh siswa.

4. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun dan menjabarkan kalender

pendidikan serta menyusun pembagian tugas guru dan pengaturan jadwal

pelajaran.

5. Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan

Membantu Kepala Sekolah dalam mengatur bimbingan dan konseling. Selain

itu bertugas dalam pembinaan siswa yang meliputi : Organisasi Siswa Intra

Sekolah (OSIS), Unit Kesehatan Siswa (UKS), Paskibra dan lain-lain.

6. Wakil Kepala Sekolah Sarana Prasarana

Membantu Kepala Sekolah dalam hal merencanakan semua kebutuhan sarana

atau prasarana untuk menunjang belajar mengajar serta mengatur penggunaan

(23)

7. Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat (Humas)

Bertugas dalam hal mengatur dan mengembangkan hubungan dengan

masyarakat ataupun dengan komite sekolah serta mengatur pengadaan bakti

sosial dan karya wisata.

8. Wali Kelas

Wali kelas bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan anak

didik pada kelas yang ditugaskan kepadanya. Wali kelas bertanggung jawab

dalam pengisian raport siswa yang akan diberikan kepada wali siswa. Wali

kelas juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antara pihak sekolah

dengan orang tua wali siswa.

9. Guru

Guru bertanggung jawab atas keberhasilan penyampaian materi dan hasil yang

dicapai oleh anak didiknya. Guru memberikan laporan secara berkala hal-hal

yang telah dicapai selama proses belajar mengajar.

10.Siswa

Siswa bertanggung jawab atas nama baik sekolah dan mentaati seluruh

peraturan yang berlaku di sekolah.

11.Masyarakat

A. Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah SMK Prapanca 2

Surabaya adalah sebagi berikut :

1. Desain Grafis

(24)

3. Bola voli

4. Fitness

5. Seni beladiri

6. Pengelolahan majalah dinding

7. Paskibraka

8. Baca tulis Al-Qur’an

B. Fasilitas

Adapun fasilitas yang ada di sekolah SMK Prapanca 2 Surabaya adalah

sebagi berikut :

1. Ruang belajar kelas 1 : 8 kelas

2. Ruang belajar kelas 2 : 5 kelas

3. Ruang belajar kelas 3 : 4 kelas (* dalam proses pembangunan ruang kelas

baru)

4. Ruang kepala sekolah

5. Ruang wakasek

6. Ruang bimbingan

7. Ruang guru

8. Ruang tata usaha

9. Ruang UKS

10.Ruang studio musik

11.Ruang ganti pakaian

12.Ruang serbaguna/auditorium

(25)

14.Perpustakaan

15.Laboratorium komputer

16.Laboratorium bahasa

17.Laboratorium radio dan televisi

18.Koperasi siswa (kopsis)

19.Kantin sekolah

20.Masjid

21.Lapangan olah raga (basket,bola voli, senam) di halaman sekolah.

2.4 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

A.Dokumen Flow

Dokumen flow yang akan dijelaskan meliputi, penerimaan siswa baru

(Gambar 2.2), heregistrasi (Gambar 2.3), absensi kelas (Gambar 2.4), ulangan

harian (Gambar 2.5), Ujian Tengah Semester (Gambar 2.6), Ujian Akhir

Semester (Gambar 2.7), remidial (Gambar 2.8),. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada sub bab berikut ini :

A.1 Dokumen Flow Penerimaan Siswa Baru

Daari gambar ini dapat diuraikan bahwa calon siswa baru mendapatkan

form pendaftaran dan mengisinya. Kemudian menyerahkannya ke petugas PSB

dan mengecek keengkapan data calon siswa baru. Petugas PSB membuat laporan

(26)

Dokumen Flow Penerimaan Siswa Baru

Petugas PSB Kepala Sekolah Calon Siswa Baru

Gambar 2.2 Dokumen flow penerimaan siswa baru

A.2 Dokumen Flow Heregistrasi

Dari gambar ini dapat diuraikan bahwa siswa akan melakukan proses

heregistrasi atau yang biasa disebut dengan daftar ulang dapat langsung

melakukan proses pengisian form heregistrasi yang telah ada. Siswa akan

mengisi form heregistrasi yang berisi data siswa lengkap, dimana sebagai

acuan untuk melakukan pembagian kelas berdasarkan jurusan dan tingkatan

dan diserahkan ke bagian TU. Bagian TU merekap semua data siswa yang

telah heregistrasi dan hasil pembagian kelas baru dalam bentuk laporan

(27)

dari tata usaha berupa laporan siswa yang telah melakukan daftar ulang

sebanyak dua rangkap. Kemdian mengesahkan kedua dokumen laporan,

kemudian menyerahkan kembali ke bagian tata usaha satu laporan dan satu

laporan lainnya dijadikan sebagai arsip kepala sekolah. TU membuat daftar

siswa yang telah heregistrasi dan diumumkan untuk siswa.

Dokumen Flow Heregistrasi

Bagi kelas siswa berdasarkan

(28)

A.3 Dokumen Flow Absensi Kelas

Dari gambar dokumen flow di bawah ini dapat dijelaskan bahwa siswa

mendapat absensi kelas dari TU untuk diisi setiap harinya. Kemudian bagian TU

merekap absensi setiap bulannya yang kemudian diserahkan ke wali kelas

masing-masing.

Dokumen Flow Absensi Kelas

Siswa Wali Kelas

(29)

A.4 Dokumen Flow Ulangan Harian

Dari gambar dokumen flow di atas maka dapat dijelaskan bahwa setelah

melalui proses belajar mengajar, berdasarkan modul materi yang diberikan, guru

membuat soal ulangan harian sebagai salah satu pendukung nilai siswa. Setelah

siswa mengerjakan soal, guru mengoreksi lembar jawaban siswa dan memberi

nilai serta membuat daftar nilainya. Siswa akan mendapatkan hasil ulangan harian

berupa lembar jawaban yang telah diberi nilai dari guru. Terakhir, guru akan

membuat daftar nilai ulangan harian rangka dua. Dokumen satu sebagia arsip

guru, yang kedua diserahkan ke bagian TU dan diarsip.

Dokumen Flow Ulangan Harian

Siswa

Soal UH Soal UH

Lembar

(30)

A.5 Dokumen Flow Ulangan Tengah Semester

Berdasarkan gambar di bawah ini dapat dijelaskan bahwa, berdasarkan modul

belajar yang telah diberikan kepada siswa untuk pertengahan semester, guru

membuat soal Ujian Tengah Semester (UTS) dan menyerahkannya kepada Tata

Usaha (TU). Bagian TU memperbanyak soal UTS sebagai isian siswa dalam

mengikuti ujian. Siswa mengikuti UTS dengan mengisi soal UTS berdasarkan

materi yang telah didapatkan di kelas sampai tengah semester. Guru mengoreksi

lembar jawaban siswa dan memberi nilai serta membuat daftar nilainya. Siswa

akan mendapatkan hasil ulangan harian berupa lembar jawaban yang telah diberi

nilai dari guru. Terakhir, guru akan membuat daftar nilai UTS rangka dua.

Dokumen satu sebagia arsip guru, yang kedua diserahkan ke bagian TU dan

diarsip.

Soal UTS Memperbanyak soal UTS

Soal UTS Mengisi soal UTS

(31)

A.6 Dokumen Flow Ulangan Akhir Semester

Berdasarkan modul belajar yang telah diberikan kepada siswa untuk

pertengahan semester, guru membuat soal Ujian Tengah Semester (UAS) dan

menyerahkannya kepada Tata Usaha (TU). Bagian TU memperbanyak soal UAS

sebagai isian siswa dalam mengikuti ujian. Siswa mengikuti UAS dengan mengisi

soal UAS berdasarkan materi yang telah didapatkan di kelas sampai tengah

semester. Guru mengoreksi lembar jawaban siswa dan memberi nilai serta

membuat daftar nilainya. Siswa akan mendapatkan hasil ulangan harian berupa

lembar jawaban yang telah diberi nilai dari guru. Terakhir, guru akan membuat

daftar nilai UAS rangka dua. Dokumen satu sebagia arsip guru, yang kedua

diserahkan ke bagian TU dan diarsip.

Dokumen Flow UAS

TU Siswa

Guru

Lembar jawaban UAS Soal UAS Memperbanyak

soal UAS

(32)

A.7 Dokumen Flow Remidial

Berdasarkan daftar nilai baik nilai UTS atau UAS guru melakukan seleksi

terhadap siswa yang memiliki nilai dibawah rata-rata kelas dan

mengelompokkannya ke daftar siswa remidi. Siswa akan menerima daftar yang

mengikuti remidi. Membuat soal remidi sebagai bahan isian siswa yang harus

memperbaiki nilai ujiannya setelah jadwal ditentukan oleh guru. Guru mengoreksi

lembar jawaban remidi dan memberi nilai dan diserahkan kembali kepada siswa.

Guru mengoreksi lembar jawaban siswa dan memberi nilai serta membuat daftar

nilainya. Siswa akan mendapatkan hasil remidial berupa lembar jawaban yang

telah diberi nilai dari guru. Terakhir, guru akan membuat daftar nilai remidi

rangka dua. Dokumen satu sebagia arsip guru, yang kedua diserahkan ke bagian

(33)

Dokumen Flow Remidial

Gambar 2.8 Dokumen flow remidial

2.5 Dokumen Input/Output

Dokumen I/O merupakan dasar rancangan file untuk membuat program

aplikasi yang didasarkan oleh dokumen atau data yang tercetak yang ada dan

(34)

ini merupakan beberapa contoh dokumen I/O sistem informasi akademik pada

SMK Prapanca 2 Surabaya. Adapun beberapa contoh dari dokumen I/O antara

lain seperti di bawah ini :

A. Daftar nama siswa kelas satu jurusan akuntansi ( XAK-1 )

(35)

Gambar di atas merupakan daftar siswa kelas satu jurusan akuntansi ( XAK-1 )

yang disertakan nomor absen dan jenis kelamin siswa. Daftar ini digunakan untuk

menuliskan nilai oleh masing-masing guru dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Daftar kode guru

(36)

Gambar di atas adalah daftar guru yang ditampilkan dalam bentuk absensi yang

berguna sebagai absensi guru yang mencatat jika ada guru yang tidak masuk

sekolah. Alasan pada absensi dibedakan 3 yaitu sakit, alpa dan ijin, agar dapat

mudah mengetahui status guru pada suatu hari maupun suatu periode.

C. Daftar rekap absensi siswa

(37)

Gambar di atas adalah daftar siswa yang ditampilkan dalam bentuk absensi yang

berguna sebagai absensi siswa yang mencatat jika ada siswa yang tidak masuk

sekolah. Alasan pada absensi dibedakan 3 yaitu sakit, alpa dan ijin, agar dapat

mudah mengetahui status siswa pada suatu hari maupun suatu periode.

D. Jadwal Pembelajaran

(38)

Gambar di atas adalah contoh form penilaian dari prakerin di suatu perusahaan

yang dilakukan oleh setiap siswa sebagai salah satu dalam menyelesaikan satuan

pendidikan selama sekolah di SMK Prapanca 2 Surabaya.

E. Daftar pembagian tugas mengajar guru

(39)

Gambar di atas merupakan daftar pembagian tugas mengajar, disertakan kode

yang digunakan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Tujuan dari

pembuatan dokumen tersebut unutk mengetahui posisi guru apabila dilakukan

(40)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Sistem

3.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam buku Accounting

Information Sistems Concept and Practise For Effective Decision Making (New

York : John Willey & Sons, second edition, 1984, halaman 4) : Suatu sistem

adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk

mencapai tujuan (goal) yang sama.

Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila mengetahui terlebih

dahulu apakah sistem itu. Dan pengertian tentang sistem dapat pertama kali di

dapat dari defenisinya. Dengan demikian definisi ini akan memiliki peranan yang

penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Pendekatan sistem

yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau

subsistem - subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih

banyak diterima, karena kenyataannya suatu dapat terdiri dari beberapa subsistem

atau sistem – sistem bagian. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan

berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem

tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa,

sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated).

(41)

komponenkomponen. Integrasi dari sistem dicapai dari integrasi antara

-komponen-komponennya dan dengan subsistem-subsistem lainnya.

Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem, analis dan perancang sistem

harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen- komponen atau

elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari sistem tersebut.

3.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

arinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu

mengandung kompone-komponen atau subsistem-subsistem.

Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem mempunyai sifat-sifat dari

sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentudan mempengaruhi proses sistem

secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar

(42)

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau denganlingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luarbatas sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan bersifat merugikan bagi sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem

Supra dari supra sistem Supra sistem

Supra sistem

Sistem

Subsistem

Sistem

Subsistem

Sub dari subsistem

(43)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal

input).

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan

untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atausistem itu sendiri

sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil

bila mengenai sasaran dan tujuannya.

3.2 Konsep Dasar Informasi

3.2.1 Pengertian Informasi

Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi

suatu sistem? Informasi (Information) didefinisikan oleh Jeffery L.Whitten,

Lonnie D.Bentley dan Kevin C.Dittman dalam buku Metode Desain dan Analisis

(44)

telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi

dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima.

Menurut Robert J. Varzello / John Reuter III, informasi adalah kumpulan

data yang relevan dan mempunyai arti yang menggambarkan kejadian-kejadian

atau kegiatan-kegiatan. Menurut Henry C. Lucas, Jr, Informasi adalah kenyataan

yang tampak maupun yang tidak tampak yang tersedia untuk mengurangi

ketidakpastian tentang beberapa keadaan atau kejadian. Jadi dapat disimpulkan

bahwa informasi adalah :

a. Data yang diolah

b. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

c. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact

dan entity).

c. Digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact

dan entity) berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang

betul-betul ada dan terjadi.

3.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak,

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

(45)

atau alphabet, angja-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar,

dan sebagainya. Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat

sejumlah data kembali yang kemudian data tersebut akan ditangkap sebagai input,

diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Siklus ini disebut sebagai siklus informasi (information cycle) atau disebut juga

siklus pengolahan data (data processing cycles).

3.2.3 Persyaratan Informasi

Persyaratan sebuah informasi yang baik harus memenuhi beberapa

kriteria berikut :

(46)

Tabel 3.1. Persyaratan Informasi

No. Kriteria Keterangan

1. Akurat Derajat informasi dari kesalahan

2. Presisi Ukuran detail yang digunakan di dalam

penyediaan informasi

3. Tepat waktu Penerimaan informasi masih dalam jangkauan

waktu yang dibutuhkan oleh si penerima

4. Jelas Derajat informasi dari keraguan

5. Dibutuhkan Tingkat relevansi yang bersangkutan dengan

kebutuhan pengguna

6. Quantifiable Tingkat atau kemampuan dalam menyatakan

informasi dalam bentuk numerik

7. Veriviable

Tingkat kesepakatan atau kesamaan nilai sebagai hasil pengujian informasi yan gsama oleh berbagai pengguna (laik uji)

8. Accessible Tingkat kemudahan dan kecepatan dalam

memperoleh informasi yang bersangkutan

9. Non-bias

Derajat perubahan yang sengaja dibuat untuk merubah atau memodifikasi informasi dengan tujuan mempengaruhi para penerima

10. Comprehensive Tingkat kelengkapan informasi

3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

3.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan information

technology (IT)/teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang

(47)

D.Bentley dan Kevin C.Dittman dalam buku Metode Desain dan Analisis Sistem

edisi 6, 2004, halaman 10). Menurut E. Budiharjo dalam pustaka Eddy Prahasta,

sistem informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk

menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan

pengambilan keputusan dalam organisasi.

3.3.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

1. Perangkat keras (hardware): mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer

dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data

dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam perkembangan sistem

informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh

(48)

3.3.3 Sistem Informasi Akademik

Pengertian Akademik dalam kamus besar Bahasa Indonesia antara lain

sebagai berikut :

1) Hal yang berhubungan dengan pendidikan umum.

2) Bersifat teori, teoritis; tidak dapat langsung dipraktekkan.

3) Mengenai ( berhubungan dengan ) akademik; soal-soal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akademik adalah sistem yang

saling berkaitan atau berinteraksi yang melekukan pengumpulan data, memproses

data dan merekam hingga menghasilkan informasi yang berhubungan atau yang

berkaitan dengan pendidikan umum yang nantinya berfungsi untuk mendukung

kegiatan operasional sekolah.

3.4 Sistem Aplikasi Komputer Berbasis Web

Aplikasi dalam bahasa awam sering disebut sebagai sebuah kumpulan

program atau script. Aplikasi web yang dibangun dengan menggunakan Struts

framework terdiri dari komponen-komponen individual yang digabungkan

menjadi satu aplikasi. Aplikasi tersebut dapat diinstal dan dieksekusi oleh web

container. Komponen-komponen tersebut dapat digabungkan karena mereka

terletak dalam sebuah konteks web yang sama, yang menjadikan mereka

bergantung satu dengan yang lainnya, baik secara langsung ataupun tidak

(49)

3.5 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) atau Human-Computer

Interaction (HCI) adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan,

evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh

manusia, serta studi fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya.

(Definisi oleh ACM SIGCHI). Struktur IMK dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Fokus interaksi manusia dan komputer antara lain yaitu:

1. Fokus adalah perancangan dan evaluasi antarmuka pemakai (user interface).

2. Antarmuka pemakai adalah bagian sistem komputer yang memungkinkan

manusia berinteraksi dengan komputer.

Gambar 3.3 Struktur Interaksi Manusia dan Komputer

3.6 Prinsip UCD

User Centered Design (UCD) atau Perancangan berbasis pengguna

adalah filosofi perancangan yang menempatkan pengguna sebagai pusat dari

proses pengembangan sistem.

(50)

a. Perspektif

Pengguna selalu benar, jika terdapat masalah dalam penggunaan sistem maka

masalahnya ada pada sistem dan bukan pengguna.

b. Installasi

Pengguna mempunyai hak untuk dapat menginstall atau menguninstall

perangkat lunak dan perangkat keras sistem secara mudah tanpa ada

konsekuensi negatif.

c. Pemenuhan

Pengguna mempunyai hak untuk mendapatkan sistem dapat bekerja persis

seperti yang dijanjikan.

d. Instruksi

Pengguna mempunyai hak untuk dapat menggunakan instruksi secara mudah

(buku petunjuk bantuan secara online atau kontekstual pesan kesalahan), untuk

memahami dan menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan

secara efisien dan terhindar dari masalah.

e. Control

Pengguna mempunyai hak untuk dapat mengontrol sistem dan mampu

membuat sistem menanggapi dengan benar atas permintaan yang diberikan.

f. Umpan Balik

Pengguna mempunyai hak terhadap sistem untuk menyediakan informasi yang

jelas, dapat dimengerti, dan akurat tentang tugas yang dilakukan dan kemajuan

yang dicapai.

(51)

Pengguna mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang

semua prasyarat yang dibutuhkan sistem untuk memperoleh hasil terbaik.

h. Scope

Pengguna mempunyai hak untuk mengetahui batasan kemampuan sistem.

i. Assistance

Pengguna mempunyai hak untuk dapat berkomunikasi dengan penyedia

teknologi dan menerima pemikiran dan tanggapan yang membantu jika

diperlukan.

j. Usability

Pengguna harus dapat menjadi penguasa perangkat lunak dan perangkat keras

dan bukan sebaliknya. Produk harus dapat digunakan secara alami dan intuitif.

3.7 Sistem Pendukung Keputusan

3.7.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha

memecahkan suatu masalah mungkin membuat banyak keputusan.

Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam

memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau

untuk memanfaatkan kesempatan.

Menurut Herbert A. Simon 1) keputusan berada pada suatu rangkaian

kesatuan, dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak

(52)

a. Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga suatu

prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut

tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.

b. Keputusan Tidak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang

konsekuen. Tidak ada metode yang pasti utk menangani masalah ini belum

pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat

atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan

yang sangat khusus.

3.7.2 Tahapan Pengambil Keputusan

Tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Simon. Ada 4 tahapan yang

harus dilalui manager saat memecahkan suatu masalah, yaitu:

a. Kegiatan Intelijen

Mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.

b. Kegiatan Merancang

Menemukan, mengembangkan dan mengalihkan berbagai alternatif tindakan

yang mungkin.

c. Kegiatan Memilih

Memilih suatu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.

d. Kegiatan Menelaah

Menilai pilihan-pilihan yang ada.

3.7.3 Konsep DSS

a. Dimulai akhir tahun 1960 dengan timesharing komputer yaitu seseorang dapat

(53)

b. DSS diciptakan pada tahun 1971 oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott

Morton mengarahkan komputer pada pengambilan keputusan manajemen.

3.7.4 Tujuan DSS

Perintis DSS yang lain, Peter G.W. Keen, bekerja sama dengan Scott

Morton mendefinisikan 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai DSS, yaitu:

1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi

terstruktur.

2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.

3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.

3.7.5 Prinsip Dasar DSS

a. Struktur Masalah

Sulit untuk menemukan masalah yang sepenuhnya terstruktur atau tidak

terstruktur. Berarti DSS diarahkan pada tempat sebagain besar masalah berada.

b. Dukungan Keputusan

DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat

diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung

jawab atas bagian yang tidak terstruktur.

c. Efektivitas Keputusan

Waktu manajer tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS

(54)

BAB IV

ANALISIS & DESAIN SISTEM

Dalam pengembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan analisa dan

perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut

diharapkan mampu meningkatkan kinerja pada Sistem Informasi Akademik pada

SMK Prapanca 2 Surabaya yang akan dibuat. Metode iini membutuhkan analisa

yang tepat, kebutuhan bisnis dan beberapa teknik analisa untuk menghasilkan

perencanaan yang baik. Analisa merupakan cara untuk menganalisa permasalahan

berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain

sistem merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem

informasi terorganisir dengan baik.

4.1 Analisis Sistem

Sistem yang ada pada SMK Prapanca 2 Surabaya saat ini belum

terintegrasi dengan baik. Seluruh data siswa, catatan akademik sekolah dan

data-data akademik masih disimpan dalam bentuk dokumen. Tingginya jumlah siswa

baru yang masuk, membuat sistem yang ada diantaranya proses pendaftaran,

pencarian data siswa, penyimpanan data siswa, pengumuman penerimaan siswa

dan pembuatan laporan menjadi tidak efisien dan efektif serta sistem yang ada

juga membuat kemungkinan terjadinya kehilangan dokumen dan lambatnya

(55)

Proyek sistem informasi ini penulis membuat perancangan sistem yang

dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah pada sistem yang saat ini

sedang berjalan dan merupakan suatu sistem yang baik dan sesuai dengan

kebutuhan semua pihak. Dalam merancang sistem yang baik harus melakukan

tahap-tahap perancangan sistem. Cara pengumpulan data-data untuk penyelesaian

proyek sistem informasi ini baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan dan

memecahkan permasalahan yang diperlukan dalam menganalisa, merancang dan

mengembangkan program adalah melakukan observasi pada sekolah yaitu dengan

mengumpulkan dan mengamati secara langsung terhadap data-data yang akan

digunakan dalam pengembangan program.

Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan penulis mengadakan tanya

jawab dan konsultasi untuk memperoleh informasi mengenai sistem yang berlaku

ataupun informasi-informasi lain yang sekiranya dapat membantu pengembangan

program.

Dalam pengerjaan rancang bangun sisem informasi akademik ini, penulis

juga melakukan studi literatur untuk mengetahui lebih jelas apa yang akan

dikerjakan dan pokok pembahasan, penulis mempelajari buku-buku yang terkait

dengan pemecahan masalah tentang sistem informasi akademik.

Setelah mendapatkan semua data dan informasi, penulis memasuki tahap

pengerjaan untuk mendesain tampilan dan struktur data sustu sistem (pembuatan

(56)

4.2 Desain Sistem

Setelah menganalisa sistem yang sedang berjalan saat ini, maka terdapat

beberapa perbedaan pada sistem yang sudah terkomputerisas. Sistem ini

mempunyai keunggulan dalam hal kecepatan memproses data, sehingga informasi

yang dihasilkan dapat dijadikan acuan dan solusi untuk menjawab beberapa

permasalahan yang terjadi saat ini, sekaligus menjadi pertimbangan dalam hal

pengambilan keputusan.

Sebagai penjelasan dari analisis sistem di atas, maka akan digambarkan

beberapa desain sistem. Desain sistem tersebut meliputi aliran dokumen baru,

Context Diagram, HIPO, DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relational

Diagram), struktur file dan desain I/O.

4.2.1 Sistem Flow Komputerisasi

A.Sistem Flow Penerimaan Siswa Baru

Dari gambar ini dapat diuraikan bahwa calon siswa baru mendapatkan form

pendaftaran dan mengisinya. Kemudian menyerahkannya ke petugas PSB.

Petugas PSB mengentrykan data siswa baru dalam tabel pendaftaran, kemudian

mengecek kelengkapan data calon siswa baru dengan melakukan verifikasi data

dan heregistrasi. Petugas PSB membuat laporan siswa baru rangkap dua.

(57)

Sistem Flow Penerimaan Siswa Baru

calon siswa baru Verifikasi data

Gambar 4.1 Sistem Flow PSB

B. Sistem Flow Heregistrasi

Dari gambar di bawah ini dapat diuraikan bahwa siswa akan melakukan

proses heregistrasi atau yang biasa disebut dengan daftar ulang dapat langsung

melakukan proses pengisian form heregistrasi yang telah ada. Siswa akan

mengisi form heregistrasi yang berisi data siswa lengkap, dimana sebagai

acuan untuk melakukan pembagian kelas berdasarkan jurusan dan tingkatan

dan diserahkan ke bagian TU. Bagian TU merekap semua data siswa yang

telah heregistrasi dalam tabel heregistrasi dan hasil pembagian kelas baru

(58)

heregistrasi, siswa dan kelas. Kepala sekolah mendapatkan hasil akhir

heregistrasi dari tata usaha berupa laporan siswa yang telah melakukan daftar

ulang sebanyak dua rangkap. Kemudian mengesahkan kedua dokumen laporan,

kemudian menyerahkan kembali ke bagian tata usaha satu laporan dan satu

laporan lainnya dijadikan sebagai arsip kepala sekolah. TU membuat daftar

siswa yang telah heregistrasi dan diumumkan untuk siswa.

Sistem Flow Heregistrasi Entry data siswa

yang registrasi Data siswa

Her

Bagi kelas siswa berdasarkan jurusan & tingkatan

Heregistrasi Siswa Heregistrasi

Kelas

Buat laporan data siswa yang baru

Laporan data siswa resmi Buat daftar hasil

pembagian kelas

Daftar hasil pembagian

kelas

(59)

C.Sistem Flow Absensi

Dari gambar dokumen flow di bawah ini dapat dijelaskan bahwa siswa

mendapat absensi kelas dari TU untuk diisi setiap harinya. Kemudian bagian

TU merekap absensi setiap bulannya berdasarkan tabel absensi siswa yang

kemudian diserahkan ke wali kelas masing-masing.

Sistem Flow Absensi

Gambar 4.3 Sistem Flow Absensi

D.Sistem Flow Ulangan Harian

Dari gambar dokumen flow di bawah ini maka dapat dijelaskan bahwa

setelah melalui proses belajar mengajar, berdasarkan modul materi yang

(60)

nilai siswa. Setelah siswa mengerjakan soal, guru mengoreksi lembar jawaban

siswa dan memberi nilai serta membuat daftar nilainya yang mengacu pada

tabel nilai ulangan harian (UH). Siswa akan mendapatkan hasil ulangan harian

berupa lembar jawaban yang telah diberi nilai dari guru. Terakhir, guru akan

membuat daftar nilai ulangan harian rangka dua. Dokumen satu sebagai arsip

guru, yang kedua diserahkan ke bagian TU dan diarsip.

Sistem Flow Ulangan Harian

Siswa

(61)

E. Sistem Flow Ulangan Tengah Semester

Berdasarkan gambar di bawah ini dapat dijelaskan bahwa, berdasarkan

modul belajar yang telah diberikan kepada siswa untuk pertengahan semester,

guru membuat soal Ujian Tengah Semester (UTS) dan menyerahkannya

kepada Tata Usaha (TU). Bagian TU memperbanyak soal UTS sebagai isian

siswa dalam mengikuti ujian. Siswa mengikuti UTS dengan mengisi soal UTS

berdasarkan materi yang telah didapatkan di kelas sampai tengah semester.

Guru mengoreksi lembar jawaban siswa dan memberi nilai serta membuat

daftar nilainya yang mengacu pada tabel nilai UTS. Siswa akan mendapatkan

hasil ulangan harian berupa lembar jawaban yang telah diberi nilai dari guru.

Terakhir, guru akan membuat daftar nilai UTS rangka dua. Dokumen satu

sebagia arsip guru, yang kedua diserahkan ke bagian TU dan diarsip.

Sistem Flow Ulangan Tengah Semester

Siswa

(62)

F. Dokumen Flow Komputerisasi Ulangan Akhir Semester

Berdasarkan modul belajar yang telah diberikan kepada siswa untuk

pertengahan semester, guru membuat soal Ujian Tengah Semester (UAS) dan

menyerahkannya kepada Tata Usaha (TU). Bagian TU memperbanyak soal

UAS sebagai isian siswa dalam mengikuti ujian. Siswa mengikuti UAS dengan

mengisi soal UAS berdasarkan materi yang telah didapatkan di kelas sampai

tengah semester. Guru mengoreksi lembar jawaban siswa dan memberi nilai

serta membuat daftar nilainya yang mengacu pada tabel nilai UAS. Siswa akan

mendapatkan hasil ulangan harian berupa lembar jawaban yang telah diberi

nilai dari guru. Terakhir, guru akan membuat daftar nilai UAS rangka dua.

Dokumen satu sebagai arsip guru, yang kedua diserahkan ke bagian TU dan

(63)

Dokumen Flow Ulangan Akhir Semester

(64)

G.Dokumen Flow Komputerisasi Remidial

Berdasarkan daftar nilai baik nilai UTS atau UAS guru melakukan seleksi

melalui tabel nilai remidi dan siswa terhadap siswa yang memiliki nilai di

bawah rata-rata kelas dan mengelompokkannya ke daftar siswa remidi. Siswa

akan menerima daftar yang mengikuti remidi. Membuat soal remidi sebagai

bahan isian siswa yang harus memperbaiki nilai ujiannya setelah jadwal

ditentukan oleh guru. Guru mengoreksi lembar jawaban remidi dan memberi

nilai dan diserahkan kembali kepada siswa. Guru mengoreksi lembar jawaban

siswa dan memberi nilai serta membuat daftar nilainya. Siswa akan

mendapatkan hasil remidial berupa lembar jawaban yang telah diberi nilai dari

guru. Terakhir, guru akan membuat daftar nilai remidi rangka dua. Dokumen

satu sebagia arsip guru, yang kedua diserahkan ke bagian TU dan diarsip

Sistem Flow Remidial

(65)

4.2.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram ini merupakan gambaran secara logika yang

menunjukkan aliran data dari Sistem Informasi Akademik Sekolah Menengah

Kejuruan Prapanca 2 Surabaya yang memiliki beberapa entitas antara lain, siswa,

guru, kepala sekolah, wali siswa, guest, dan admin. Data Flow Diagram

di-decompose atau dibagi menjadi beberapa level yaitu level 0 dan level 1.

A. Context Diagram

Sub bab ini menjelaskan aliran data dari Sistem Informasi Akademik

Sekolah Menengah Kejuruan Prapanca 2 Surabaya . Berikut adalah Data Flow

Diagram Top Level (Diagram kontek) dapat dilihat pada gambar 4.8. Pada Level

0 digambarkan secara spesifik bentuk gambaran Sistem Informasi Akademik serta

aliran data yang ada, yang apabila decompose maka akan membentuk lima sub

proses yakni proses access page, proses PSB, proses akademik, proses

maintenance data, dan proses laporan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 4.9.

Pada level 0 untuk subproses akademik didecompose atau dibagi lagi agar lebih

spesifik menjadi level 1 yakni di dalam subproses akademik ini terdapat subproses

login, heregistrasi, penilaian, olah raport, serta olah informasi, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat melalui gambar 4.10. Gambar 4.11 DFD Level 1 Proses

Laporan, yang terdiri dari proses cek laporan siswa, laporan guru dan laporan

PSB. Gambar 4.12 DFD level 1 proses PSB dan gambar 4.13 DFD level 1 proses

(66)
(67)

Penjelasan gambar 4.8 Context Diagram yang merupakan top level dari Data

Flow Diagram, sebagai berikut :

1. Siswa

Siswa dapat melakukan aktivitas akademik, dimana sebelumnya siswa dapat

login untuk melakukan akses terhadap data apa saja yang mendapat hak akses atas

data tersebut, seperti informasi nilai siswa yaitu nilai tugas, ulangan harian, ujian

tengah semester, ujian akhir semester, remedial, praktek kerja industri serta

laporan belajar siswa berupa raport. Selain itu, siswa dapat melakukan heregistrasi

serta beragam akses lain seperti posting data artikel,download data artikel, lihat

jadwal, lihat Program Studi, informasi tugas, praktek kerja industri, absensi,

informasi guru serta kegiatan maupun prestasi sekolah.

2. Guru

Sesuai dengan hak aksesnya, guru dapat melakukan upload tugas, artikel

guru, silabus ajar, serta mengisi nilai-nilai siswa berupa nilai tugas, ulangan

harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, remedial, praktek kerja

industri dan raport, dengan login khusus dan berbeda yakni wali kelas yang juga

include sebagai guru dapat mengolah data raport siswa. Guru dapat pula

memperolah informasi sekolah berupa data siswa, jadwal, kegiatan sekolah,

prestasi yang diraih, serta membaca beragam artikel.

3. Kepala Sekolah

Kepala sekolah memperoleh laporan data guru, laporan data siswa, silabus

ajar oleh guru untuk masing-masing bidang studi, serta dapat mengetahui

(68)

4. Wali Siswa

Memiliki hak akses pula, guna memantau perkembangan siswa melalui

informasi yang diperoleh, diantaranya informasi raport siswa, absensi siswa, info

kegiatan sekolah, serta prestasi sekolah yang diraih.

5. Guest (tamu)

Guest (tamu) dapat melakukan akses berupa informasi kegiatan sekolah,

prestasi sekolah, program studi, profil sekolah .

6. Admin

Data yang diolah oleh admin adalah data siswa, guru, validasi data siswa,

validasi data guru, kegiatan,, prestasi sekolah, login, mata pelajaran, kelas,

program studi, prakerin, absensi, validasi data artikel posting-an guru maupun

siswa, jadwal.

B. Diagram Berjenjang Sistem Informasi Akademik

Pada diagram berjenjang terdiri atas Top level, level 0 dan level 1. Untuk

Top level berisi Sistem Informasi Akademik. Pada level 0 berisi 4 proses

diantaranya access page, akademik, maintenance data, dan laporan. Adapun level

1 dimana merupakan hasil decompose dari proses akademik yang memunculkan

sub proses yaitu, login, heregistrasi, penilaian, olah raport, dan olah informasi.

Begitu juga untuk proses maintenance data setelah decompose, menghasilkan sub

proses yaitu, update siswa, update guru, dan update mata pelajaran, untuk lebih

(69)
(70)
(71)
(72)

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses PSB [Data calon siswa baru]

(73)
(74)

Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses Laporan

4.2.3 ERD

ERD menggambarkan hubungan data dari satu tabel ke tabel yang lainnya.

Hal ini befungsi sebagai daftar tabel yang dibuat pada sistem ini dengan

mengetahui hubungan atau relasi yang berkaitan.

A. Conceptual Data Model

Conceptual data Model (CDM) kadang juga disebut sebagai E-R Diagram (Entity

Relational Diagram) atau yang menjelaskan tentang rancangan database

bagaimana relasi antar entitas satu dengan entitas lainnya yang merupakan proses

pembuatan model dari informasi tanpa tergantung detil implementasi. ERD pada

(75)
(76)

B. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) disebut juga sebagai E-R Schema (Entity

Relational Schema) atau juga merupakan gambaran implementasi secara fisik

dari database yang akan diimplementasikan dalam penyimpanan kedua

(secondary storage). Physical Data Model (PDM) ini menjelaskan struktur

penyimpanan dan metode akses data yang efektif sesuai dengan namanya. PDM

merupakan hasil generate dari CDM, seperti terlihat pada gambar 4.6

(77)

4.2.4 Struktur File

A.3.1 Kamus Data

Kamus data dalah penjelasan dari masing-masing tabel yang ada pada

sistem basis data. Struktur tabel untuk memperjelas fungsi dan penggunaan tabel

beserta field-fieldnya.

Kamus data digunakan untuk memberikan keterangan lebih konkrit dari

masing-masing atribut yang digunakan dalam pembentukan database. Penjelasan

mencakup nama atribut, jenis atribut (primary key dan foreign key) serta

keteerangan data yang diisikan pada masing-masing atribut.

Database ini menggunakan MySQL sebagai database atau sebagai tempat

penyimpanan data yang nantinya dikoneksikan dengan PHP sebagai interface dan

yang dijalankan pada web browser yakni Mozilla Firefox.

Dalam kamus data terdapat beberapa keterangan dalam pembuatan file

database yaitu :

1. Nama Field

Nama yang diberikan oleh analis dengan tujuan untuk mempermudah cara

pengaksesan data pada saat desain aplikasi.

2. Type

Tipe data yang digunakan masing-masing field yang bertujuan agar

pembuatan aplikasi bisa lebih mendalami aplikasi database.

3. Length

Ukuran data yang digunakan masing-masing field untuk membatasi data oleh

(78)

4. Key

Merupakan suatu keterangan yang mempunyai fungsi untuk menentukan

apakah field tersebut suatu primary key atau bukan, disini primary key ditandai

dengan garis bawah pada field yang telah ditentukan.

A.3.2 Struktur Tabel

Pada Sistem Informasi Akademik pada SMK Prapanca 2 Surabaya

terdapat tabel-tabel sebagai berikut :

1. Tabel MuserGroup

Nama tabel : MuserGroup

Primary key : Group_userId

Foreign key : User_id

Fungsi : menyimpan data user group

Tabel 4.1 Tabel MuserGroup

No. Nama Field Type Length Key

1. Group_userId Integer Primary Key

2. User_id Integer Foreign Key

3. Group_name Varchar 20

4. Group_level Varchar 20

5. Waktu_ubah Date

2. Tabel Pembayaran Heregistrasi

Nama tabel : PembayaranHr

Primary key : Id_Hr

Foreign key : No_reg

Fungsi : Menyimpan dan mengubah data siswa yang telah

(79)

Tabel 4.2 Tabel Pembayaran Heregistrasi

No. Nama Field Type Length Key

1. Id_Hr Integer Primary Key

2. No_reg Varchar 20 Foreign Key

3. Harus_bayar Numeric

4. Jumlah_bayar Numeric

5. Sisa Numeric

6. Tgl_bayar Date

3. Tabel Pendaftaran

Nama tabel : Pendaftaran

Primary key : NoReg1

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data calon siswa baru

Tabel 4.3 Tabel Pendaftaran

(80)

No. Nama Field Type Length Key

32. E_penghasilan Varchar 100

33. E_kesenian Varchar 100

Foreign key : GroupUserId

Fungsi : Menyimpan dan mengubah data user

Tabel 4.4 Tabel Muser

No. Nama Field Type Length Key

1. UserId Integer Primary Key

2. GroupUserId Integer Foreign Key

3. Id_wali Integer

5. Tabel Status Pendaftaran

Nama tabel : Statuspendaftaran

(81)

Foreign key : No_reg

Fungsi : Menyimpan kelengkapan dokumen siswa baru

Tabel 4.5 Tabel Status Pendaftaran

No. Nama Field Type Length Key

1. Id_status Integer Primary Key

2. No_reg Varchar 20 Foreign Key

3. Tgl_serahdokumen Date

4. Status_kelengkapan Integer

5. Status_verifikasi Integer

6. StatusHr Integer

7. Keterangan Varchar 50

8. Petugas Varchar 30

6. Tabel Artikel

Nama tabel : Artikel

Primary key : Id_artikel

Foreign key : Nip, Nis

Fungsi : Menyimpan artikel website

Tabel 4.6 Tabel Artikel

No. Nama Field Type Length Key

1. Id_artikel Integer Primary Key

2. Nip Varchar 10 Foreign Key

7. Tabel Jadwal

Nama tabel : Jadwal

Primary key : Id_jadwal

(82)

Fungsi : Menyimpan dan mengubah jadwal

Tabel 4.7 Tabel Jadwal

No. Nama Field Type Length Key

1. Id_jadwal Integer Primary Key

2. Id_semester Varchar 5 Foreign Key

3. Nip Varchar 10 Foreign Key

4. Hari Varchar 10

5. Tahun_ajaran Date

6. Jam_pelajaran Varchar 7

8. Tabel Mata Pelajaran

Nama tabel : Mata_pelajaran

Primary key : Kode_mapel

Foreign key : Nip

Fungsi : Menyimpan dan mengubah data mata pelajaran

Tabel 4.8 Tabel Mata Pelajaran

5. Jenis_mapel Integer

9. Tabel Absensi

Nama tabel : Absensi

Primary key : Id_absensi

Foreign key : Nis

(83)

Tabel 4.9 Tabel Absensi

10.Tabel Kelas

Nama tabel : Kelas

Primary key : Id_kelas

Foreign key : Kode_prodi

Fungsi : Menyimpan dan mengubah data kelas

Tabel 4.10 Tabel Kelas

No. Nama Field Type Length Key

1. Id_ kelas Integer Primary Key

2. Kode_prodi Varchar 5 Foreign Key

3. Nama_kelas Varchar 10

4. Quota_kelas Varchar 10

11.Tabel Prodi

Nama tabel : Prodi

Primary key : Id_prodi

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan dan mengubah data prodi

Tabel 4.11 Tabel Prodi

No. Nama Field Type Length Key

1. Id_ prodi Varchar 5 Primary Key

2. Nama_prodi Varchar 50

(84)

12.Tabel Semester

Nama tabel : Semester

Primary key : Id_semester

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan dan mengubah data semester

Tabel 4.12 Tabel Semester

No. Nama Field Type Length Key

1. Id_ semester Integer 5 Primary Key

2. Nama_semester Varchar 10

13.Tabel Prestasi Sekolah

Nama tabel : Prestasi_sekolah

Primary key : Id_prestasi

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan dan mengubah data prestasi sekolah

Tabel 4.13 Tabel Prestasi Sekolah

No. Nama Field Type Length Key

1. Id_ prestasi Integer Primary Key

2. Nama_prestasi Varchar 50

3. Peraih_prestasi Varchar 50

4. Isi_prestasi Text

5. Tanggal Date 2

6. Foto Blob 30

14.Tabel Wali Siswa

Nama tabel : Wali_siswa

Primary key : Id_wali

Foreign key : -

Gambar

Gambar 2.6 Dokumen flow ulangan tengah semester
Gambar 2.7 Dokumen flow ulangan akhir semester
Gambar 2.8 Dokumen flow remidial
Gambar di atas merupakan daftar pembagian tugas mengajar, disertakan kode
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini akan menganalisis eko-efisiensi industri pengolahan di Indonesia yang difokuskan pada industri intensif energi, yaitu pengolahan

Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menerapkan aturan rotasi Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat menerapkan aturan rotasi

b) Evaluative component (komponen evaluatif). Merupakan nilai positif atau negatif dari individu terhadap self esteem kelompok, mendefinisikan diri mereka secara

a) Konstanta sebesar 2,139, artinya apabila ukuran perusahaan, ROA, DER, intensitas modal dan kepemilikan institusi tidak ada atau nilainya adalah 0, maka tarif pajak

Dugaan bahwa mulsa teki dapat menekan gulma daun lebar semakin diperkuat karena ternyata produksi kedelai (Bobot kering polong/petak panen) terendah juga diperoleh

Hasil uji Duncan pengaruh pemberian interaksi arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang terhadap pertumbuhan tinggi bibit sengon buto menunjukkan bahwa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap responden dinilai cukup baik terhadap cara pencegahan, penularan, tanda, gejala rabies namun perilaku

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada mata pelajaran PKn