• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PERAN KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN PEREDARAN OBAT KADARLUWARSA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PERAN KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN PEREDARAN OBAT KADARLUWARSA."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

53 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada permasalahan dan hasil penelitian yang telah

diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran Polri dalam menanggulangi peredaran obat kadaluwarsa yaitu

dengan melakukan pembinaan terhadap produsen maupun pedagang obat,

melakukan pengawasan baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap produsen dan pedagang obat, serta melakukan operasi penertiban

di sarana produksi ataupun distributor obat. Kepolisian juga selalu

mendukung kegiatan yang dilakukan oleh petugas Balai POM dan setiap

berkas perkara yang dibuat oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil selalu

dilimpahkan ke Penuntut Umum untuk diproses lebih lanjut.

2. Kendala yang dihadapi Kepolisian dalam menanggulangi pengedaran

obat-obatan kadaluwarsa adalah, informasi dari masyarakat maupun dari

sumber lain yang masuk tentang adanya peredaran obat kadaluwarsa tidak

jelas mengenai jenis obat, merknya maupun lokasi- lokasi yang disinyalir

terdapat obat kadaluwarsa, temuan awal harus ditindaklanjuti ke daerah di

luar wilayah kerja, sehingga dalam hal ini tenaga, waktu dan dana yang

diperlukan menjadi bertambah, kurangnya anggaran dana menjadi kendala

intern, pedagang obat sering menerima nota polos tanpa adanya identitas

(2)

54

54

kesulitan untuk melacak atau menelusuri asal barang tersebut, dan

pedagang sering memperoleh dari sales, agen atau distributor keliling

yang tidak jelas identitasnya.

B. Saran

Sebagai bagian akhir dari penulisan hukum ini, penulis memberikan

saran sebagai berikut

Agar peredaran obat kadaluwarsa dapat ditekan seminimal mungkin,

diperlukan undang- undang yang lebih spesifik mengatur masalah obat

kadaluwarsa maupun obat keras atau obat palsu, karena dalam kenyataannya

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan belum dapat

berlaku secara efektif dikarenakan tidak adanya pencatuman jenis obat yang

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur

Amri Amir, Bunga Rampai Hukum Kesehatan, Widya Medika, Jakarta, 1997.

Azwar A., Menjaga Mutu Pelayan Rawat Jalan, Majalah Kesehatan Indonesia, Tahun XX Nomor 4, 1992.

Bambang Purnomo, Asas-asas Hukum Pidana, Dahlia Indonesia, Jakarta, 1997.

Fred Ameln, Kapita Selekta Hukum Kedokteran, Grafikatama Jaya, Jakarta, 1991.

Forum Keadilan, Nomor 7 Tahun VII, 13 Juli 1998.

Fuad Usfa dan Tongat, Pengantar Hukum Pidana, UMM Press, Malang, 2004.

Iswanto, Materi Pelengkap Hukum Pidana I, UMM Press, Malang, 1995.

Jusuf Hanafiah dan Amri Amir, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, EGC, Jakarta, 1999.

Koesparmono Irsan, Polisi, Masyarakat, dan Negara, Bigraf Publishing, Yogyakarta, 1985.

Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, 1997.

Soeroso, R., Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 1992.

Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1989.

Veronica Komalawati, Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002.

Wantjik Saleh, Tindak-tindak Pidana Di Indonesia, Eresco, Bandung, 1986.

Undang -Undang:

Kitab Undang- undang Hukum Pidana.

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

(4)

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 02/SK.B/M.PAN/7/2003 tentang Tugas, Fungsi dan Wewenang Dibidang Pengawasan Obat dan Makanan.

Referensi

Dokumen terkait

Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Simpulan dari penelitian ini adalah substitusi daging ayam petelur afkir pada pembuatan bakso dengan presentase 5% sampai 20% tidak memberikan berpengaruh terhadap DIA dan

Seherapa besar manfaat yang diperoleh perempuan dari hasil pelaksanaan berbagai kegiatan baik sebagai pelaku maupun sebagai pemanfaat dan pengikat hasilnya,

1) Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya,

Untuk menjawab tujuan penelitian kedua yaitu untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan petani pada usahatani tembakau dan hipotesis nomor 1 digunakan

Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung.

eri!t ini adalah mer!paan peta loasi PT Indonesia Power UP Semarang seperti terlihat pada

a. Kuasa yang tidak dapat ditarik kembali. Pada perjanjian timbal balik ada kemungkinan salah satu pihak belum melakukan atau memberikan prestasi. Untuk kepastian dilakukannya