• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN “ METODE DISKUSI “ UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN “ METODE DISKUSI “ UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dikelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013

b. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV MI Diniyyah Putri sebanyak 20 siswa, dengan 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

c. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 selama 3 bulan, yaitu dari bulan Oktober sampai dengan bulan Januari 2013 sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.

d. Faktor yang Diteliti

Faktor siswa : Aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam belajar PKn dengan motode pembelajaran diskusi.

Faktor guru : Kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi didalam kelas.

(2)

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap silkus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai sesuai dengan yang telah dirancang dalam faktor yang ingin diteliti dengan prosedur : perencanaan, pelaksanaan , observasi, dan refleksi.

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1 Siklus Spiral Penelitian (Diadopsi dari Aqip, 2007 : 31)

1. Siklus Pertama

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

Perencanaan

Tindakan

(3)

1) Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah :

 Membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi

 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan metode diskusi

 Membuat lembar observasi siswa untuk melihat kondisi belajar mengajar dikelas ketika menggunakan metode diskusi

 Membuat lembar kerja siswa

 Membuat lembar observasi untuk mengukur kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran.

 Merancang alat evaluasi untuk melihat apakah hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn terdapat perubahan.

2) Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi sesuai dengan yang direncanakan dengan langkah-langkah.

- memberikan informasi tentang materi yang akan dilaksanakan - membuat kelompok untuk siswa saling berdiskusi materi pelajaran

- menjelaskan tentang materi pelajaran tentang “ menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintahan kecamatan”.

- siswa diajak untuk berdiskusi dengan rekan sekelompoknya

(4)

- pemberian tugas. 3) Observasi

Pelaksanaan proses observasi aktivitas siswa dan guru dalam tindakan ini adalah dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan, yang dilakukan oleh observer mengenal :

a. situasi kegiatan belajar mengajar b. keaktifan siswa

c. kemampuan siswa dalam diskusi 4) Refleksi

Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas hal-hal yang terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti. Bila terdapat kelemahan atau kekurangan, maka akan dilakuakan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus kedua. Sedangkan kebaikan atau kelebihan yang sudah muncul pada siklus I akan dipertahankan untuk siklus ke II.

2. Siklus kedua 1). Perencanaan

- pembuatan perangkat pembelajaran PKn menggunakan metode diskusi untuk siswa kelas IV MI Diniyyah Putri

- menyiapkan atau menyusun lembar observasi

- Identifikasi permasalahan dalam pembelajaran PKn menggunakan metode diskusi. 2) Pelaksanaan (Tindakan)

(5)

- siswa mendiskusikan tugas dan tanggung jawab lembaga pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi

- siswa menyusun laporan hasil diskusi tentang tugas dan tanggung jawab lembaga-lembaga pemerintahan kabupeten, kota, dan provinsi.

3) Pengamatan (Observasi)

Guru dan observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran metode diskusi. Pada siklus ini akan diketahui apakah sikap dan semangat belajar siswa mengalami kemajuan atau tidak.

4) Refleksi

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan evaluasi tindakan dua.

3.3 Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar observasi guru dan siswa, dilakukan oleh observer (guru yang mengamati) dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Lembar tes tertulis, berupa soal-soal yang diberikan kepada siswa pada setiap siklusnya untu mengetahui hasil belajar PKn.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik / alat pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu: 1. Lembar Observasi

(6)

2. Lembar Tes Hasil Belajar

Lembar Tes Hasil belajar dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif tentang hasil belajar siswa. Jenis tes yang digunakan berupa tes akhir pembelajaran.

3.5 Tehnik Analisis Data 1. Data Kualitatif

a. Persentase Keaktifan Siswa

Persentase aktifitas kegiatan siswa dalam pembelajaran dapat dihitung dengan rumus : % A = NA x 100%

N

Keterangan :

%A = Aktivitas siswa

NA = Jumlah siswa yang aktif

N = Jumlah siswa secara keseluruhan

Data pada siklus 1 dan 2 diolah menjadi persentase aktivitas siswa. Seorang siswa dikategorikan aktif apabila minimal memperoleh 60% dari 7 (tujuh) indikator aktivitas yang ada. Pemilihan persentase keaktifan siswa didukung oleh Arikunto (1990 :17), yaitu :

81% - 100% sangat aktif 61% - 80% aktif 41% - 60% cukup aktif 21% - 40% kurang aktif 0% - 20% kurang aktif sekali

(7)

N b. Data kinerja guru

Untuk mengetahui peningkatan kinerja guru, dengan kategori kurang, cukup, baik, dan sangat baik, kinerja guru dapat dilihat berdasarkan nilai sebagai berikut :

0 – 14 (kurang aktif), 15 – 28 (cukup aktif), 29 – 42 (aktif), dan 43 – 56 (sangat aktif) dengan kategori : kurang aktif, apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru belum dilaksanakan), cukup aktif (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru sudah dilaksanakan, namun masih kurang baik), aktif (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru sudah dilaksanakan), dan sangat aktif (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru sudah dapat dilaksanakan dengan baik). Untuk menilai kinerja guru, peneliti dibantu oleh seorang guru mitra yaitu guru disekolah tersebut yang mengajar dikelas lain.

2. Data Kuantitatif hasil belajar, dan kinerja guru untuk analisis kuantitatif. Untuk data hasil belajar, dapat dilihat nilai perbandingan yang diberikan setelah tindakan selesai dilakukan pada setiap akhir siklus dengan rumus:

% X = ∑ Na x 100% N

Keterangan:

(8)

∑ Na = jumlah siswa yang memperoleh nilai 60 keatas N = banyaknya siswa secara keseluruhan

3.6 Indikator Keberhasilan

Tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah:

 Ada peningkatan aktivitas belajar siswa setiap siklus.

(9)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode diskusi dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan

(PKn). Hal ini berdasarkan pada beberapa temuan, yaitu :

1. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi membuat peserta

didik lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran, aktif

memperhatikan penjelasan guru, berani menggemukakan pendapat, antusias

mengerjakan tugas yang diberikan, dan berani untuk unjuk kerja. Hal ini juga

terlihat dari penilaian aktivitas siswa yang semakin meningkat dari siklus ke 1

hingga siklus ke 2

2. Hasil belajar PKn siswa melalui metode diskusi menunjukkan kemajuan yang

signifikan baik secara individu maupun kelompok, hal ini dapat terlihat dari

perbandingan tes awal dengan tes akhir yaitu meningkatnya perolehan hasil

tes pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) kelas IV MI Diniyyah Putri

Kecamatan gedong tataan kabupeten Pesawaran, dimana pembelajaran

(10)

diatas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. Secara keseluruhan

siswa telah mencapai skor ketuntasan minimal yang telah ditetapkan dengan

nilai rata-rata dari 20 siswa yaitu 7,1.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti dapat

mengemukakan beberapa saran dalam penerapan metode diskusi yaitu sebagai

berikut :

1. Guru dapat terus mengembangkan metode diskusi didalam kelas, tidak hanya

saat melakukan tindakan penelitian.

2. Diperlukan kerjasama yang baik antara guru dan siswa, sehingga tercipta

aktivitas yang menyenangkan saat pembelajaran berlangsung.

3. Guru sebaiknya dapat meningkatkan profesionalisme melalui pendidikan

formal maupun informal, atau kegiatan lain yang dapat mengembangkan

wawasan.

4. Kepala Sekolah diharapkan dapat lebih memperhatikan pengadaan sarana dan

(11)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar1Spiral PenelitianTindakanKelas ... .15 Gambar 2 Diagram Aktivitas belajar Siswa Pada Siklus 1 dan 2... 41

(12)

DAFTAR ISI

C.Prestasi Belajar... 11

D.Metode Diskusi ... 13

E. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Diskusi... 14

F.Langkah-langkah Metode Diskusi... 15

G. Hipotesis Pembelajaran PKn... 15

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian ... 16

B.Prosedur Penelitian... 17

C. Instrumen Penilaian... 20

D. Teknik Pengumpulan Data... 20

E. Tehnik Analisis Data... 21

F Indikator Keberhasilan ... 23

(13)

A. Penelitian Siklus I ... 24

B. Penelitian Siklus II... 32

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43

B. Saran... 44

DAFTAR PUSTAKA... 45

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, (1975) Didaktik Metodik, CV. Toha Putra Semarang

Arikunto, Suharsimi. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi AksaraJakarta

Badan Nasional Standar Pendidikan, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tingkat SD, MI, dan SD-LB, BNSPJakarta

Bimo Walginto.2001. Pengantar Psikologi Umum, Andi offset. Yogjakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Balai Pustaka.Jakarta:

Nana Sudjana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Rahadi Arasiti, 2003. Media Pembelajaran. Direktorat Tenaga Kependidikan Jakarta.

Rupert S. Lodge Syarifudin. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara Jakarta.

Sardiman, 2007. Interaksi Belajar dan Mengajar. Remaja Rosda Karya Bandung

Silbermen.2006.Learning. Proses Belajar aktif dan Pembelajaran.

Bumi Aksara Jakarta.

Slameto, 1999. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinta. Rineka Cipta Karya Jakarta.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian dalam Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.Jakarta

Suryosubroto B. 1997. Proses Belajar Mengajar di sekolah. Rineka Cipta Karya. Jakarta

Undang-Undang No.20 (2003). Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta

(15)

2 W.S. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas IV MI Diniyyah Putri Pada Mata Pelajaran PKn 3

2. Hasil Observasi Aktivita SiswaPada Siklus 1 dan 2... 28

3. Kategori Kinerja Guru ... 29

4. Hasil Aktivitas Kinerja Guru Siklus 1 ... 29

5. Hasil Belajar SiswaPada Siklus 1 ... 30

6. Hasil Observasi Aktivita SiswaPada Siklus 2 pertemuan 1... 34

7. Kategori Kinerja Guru ... 35

8. Hasil Aktivitas Guru Pada Siklus 2... ... 36

9. Hasil Belajar SiswaPada Siklus 2... 37

10. RekapitulasiPersentase Aktivitas Siswa Per Siklus ... 40

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut undang-undang pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 Pendidikan Nasional,

dinyatakan bahwa : “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki keahlian di segala bidang, yang diperlukan masyarakat, bangsa dan Negara”.

Pendidikan adalah segala pengalaman hidup dari berbagai pengaruh lingkungan positif bagi

perkembangan hidup individu yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan berlangsung sejak

anak berusia dini berlanjut sampai pada jenjang pendidikan lebih lanjut bahkan sampai ahir

hayat.

Pendidikan merupakan proses perubahan yang terjadi secara terus menerus kearah kemajuan

yang lebih baik. Keberhasilan pendidik tidak terlepas dari apa yang telah direncanakan, oleh

sebab itu pendidikan pada dasarnya berorientasi pada siswa dimana siswa sebagai objek dari

kegiatan pembelajaran disekolah.

Menurut Rupert S. Lodge Syarifudin (2003 : 38), dalam arti luas pendidikan berlangsung bagi

siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Pendidikan tidak terbatas pada persekolahan (schooling)

saja, bahkan pendidikan berlangsung sejak lahir sampai ahir hayat, berlangsung di dalam

keluarga, sekolah, lingkungan, dan masyarakat.

Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

(18)

bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan pembelajaran dapat dilihat dari proses belajar

siswa di kelas. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal ada beberapa faktor yang harus

diperhatikan, yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal) dari subjek

belajar.

Sampai saat ini hasil belajar siswa masih rendah khususnya mata pelajaran PKn. Rendahnya

hasil belajar siswa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: sarana atau media

pembelajaran, guru, metode, dan karakteristik siswa yang semuanya itu saling mempengaruhi

satu dengan lainnya.

Berdasarkan pengamatan penulis prestasi belajar siswa kelas IV MI Diniyyah Putri pada mata

pelajaran PKn menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik yang memperoleh prestasi

belajar yang rendah karna belum memenuhi standar sekolah, sebagaimana di ungkapkan oleh

salah satu guru : “ anak-anak pada umumnya memiliki buku pelajaran dan juga catatan dan kami

telah berusaha agar mereka dapat menerima materi pelajaran yang telah disampaikan, akan tetapi

nilai mereka masih belum cukup atau belum memenuhi Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang harapkan sekolah dengen nilai KKM yaitu 60 untuk mata pelajaran PKn. Hal tersebut

diungkapkan oleh ibu Anisa selaku guru bidang studi PKn di MI Diniyyah Putri. Untuk lebih

jelasnya prestasi belajar siswa di sekolah tersebut, dapat dilihat pada table berikut :

(19)

No Nilai Jumlah Prosentasi Ket

Sumber : Dokumentasi Legher MI Diniyyah Putri tahun 2011/2012

Untuk menilai criteria prestasi belajar dari nilai di atas, penulis berpedoman kepada pendapat

W.S. Wingkel, yakni :

5 = Tidak cukup 8 = Baik 6 = Cukup 9 = Amat Baik 7 = Lebih dari Cukup 10 = Istimewa

Dari Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar yang diperoleh peserta didik kelas IV

pada mata pelajaran PKn, mayoritas memiliki nilai tidak cukup, meskipun ada yang memperoleh

nilai baik. Hal ini terlihat dari 20 peserta didik sebanyak 8 peserta didik ( 40 % ) yang memiliki

hasil bbbelajar yang tidak cukup.

Dalam proses belajar mengajar pembelajaran PKn sering ditemukan siswa hanya mendengarkan keterangan yang diberikan oleh guru saja. Setelah guru menyajikan soal, jawabannya jauh menyimpang dari yang ditetapkan atau hanya mengikuti jawaban dari temannya saja tanpa berusaha untuk mencari jawaban dari apa yang sudah disampaikan oleh guru.

Proses pembelajaran PKn yang dilakukan di MI Diniyyah Putri masih perlu dibenahi dikarnakan

pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, walaupun ada beberapa materi yang

menggunakan media lain. Kelemahan metode ceramah adalah murid hanya mendengarkan

(20)

Penyebab rendahnya Prestasi belajar siswa di MI Diniyyah Putri diduga karena Penyajian atau

penyampaian pelajaran yang kurang menarik, sehingga banyak jawaban anak yang menyimpang

dari materi. Selain itu banyaknya mata pelajaran yang ada di MI Diniyyah Putri, bukan saja

mata pelajaran umum melainkan mata pelajaran agamapun tidak kalah banyaknya. 14 mata

pelajaran yang harus digeluti siswa untuk setiap minggunya. Oleh Karna itu tidak bisa

dikatakan ringan untuk usia anak Sekolah Dasar. Hal itu mengakibatkan sebagian siswa kurang

mendalami mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Untuk itu diperlukan suatu cara yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa,

salah satu cara terbaik adalah dengan menggunakan metode diskusi didalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan metode diskusi, akan dapat memotivasi minat

belajar siswa sehingga Prestasi belajar akan meningkat.

Dengan menggunakan metode diskusi, diharapkan ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan

prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PKn. Dengan metode diskusi siswa diharapkan

terlibat aktif dalam proses belajar mengajar, dan dapat saling bertukar informasi, serta dapat pula

mempertahankan pendapatnya dalam rangka pemecahan masalah yang dapat ditinjau dari

berbagai segi, sehingga siswa dapat menganalisa dan mencari alternatif pemecahan masalah.

Berdasarkan pengamatan penulis, rendahnya prestasi belajar selain disebabkan penggunaan

metode ceramah, juga disebabkan oleh kurangnya minat belajar peserta didik terhadap mata

pelajaran PKn.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan melaksanakan penelitian yangberjudul : PENGGUNAAN

(21)

PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI KECAMATAN GEDONG TATAAN

KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan penulis dapat disimpulkan bahwa rendahnya aktivitas dan hasil belajar

siswa kelas IV MI Diniyyah Putri pada mata pelajaran PKn, adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa sebesar 40 % sedangkan yang mencapai diatas KKM sebesar

60 %.

2. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru.

3. Jawaban siswa masih banyak yang menyimpang dari materi

4. Siswa hanya mengerjakan tugas bila ada contoh dari guru.

5. Penyajian yang kurang menarik, dan masih menggunakan metode ceramah

6. Banyaknya pelajaran yang ada di MI Diniyyah Putri

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar

pelajaran PKn kelas IV MI Diniyyah Putri peneliti mengadakan pembatasan masalah yaitu:

1. Bagaimanakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada

mata pelajaran PKn Kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedongtataan Kabupaten

Pesawaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimanakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran PKn Kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran

(22)

1.4Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode

diskusi pada siswa kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedongtataan Kabupaten

Pesawaran Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode diskusi

pada siswa kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran

Tahun Ajaran 2012/2013

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa

penelitian ini bermanfaat untuk membantu rasa percaya diri dalam mengungkapkan

pendapat dan meningkatkan Prestasi belajar siswa.

2. Bagi guru

Manfaat penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga, dan penelitian ini

merupakan cara atau strategi untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru.

(23)
(24)

i

PENGGUNAAN “ METODE DISKUSI “ UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI

KECAMATAN GEDONG TATAAN

KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN

2012/2013

(Skripsi)

Oleh

HERI YANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(25)

i

Judul Skripsi : PENGGUNAAN “ METODE DISKUSI “ UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Mahasiswa : HERIYANTI

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013109017

Program Studi : S-1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing,

Drs. Baharudin Risyak, M.Pd Dr. H. Darsono, M.Pd

(26)

i

HALAMAN PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. H. Darsono, M.Pd .…..…………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Mugiadi, M.Pd ………..

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si

NIP 19600315 19850 3 003

(27)

i

ABSTRAK

PENGGUNAAN “ METODE DISKUSI “ UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI

Penelitian yang dilakukan di MI Diniyyah Putri, dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn), sebesar 40% yaitu 8 siswa dari 20 siswa, dengan nilai kriteria ketuntasan belajar (KKM) sebesar 60 yang disepakati oleh sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk : meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dan meningkatkan hasil belajar PKn setelah mengikuti proses pembelajaran.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara bertahap yang terdiri dari 2 siklus. Penelitian ini mengangkat materi tentang mengenal Pemerintah kabupaten kabupaten/kota dan propinsi, yang dilakukan dalam 4 langkah kegiatan, yaitu meliputi kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan (Observasi), dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru peneliti dan siswa kelas IV yang terdiri dari 20 orang.

Instrument yang digunakan adalah perangkat tes, lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.

Hasil Persentase tiap aktivitas belajar siswa ditunjukkan siklus I mencapai rata-rata 63,57 % dan rata-rata-rata-rata aktivitas siswa pada siklus II mencapai 80,71 %. Dengan demikian telah terjadi peningkatan sebesar 18,57 % aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II.

Sedangkan Hasil belajar siswa ditunjukkan pada rata siklus I mencapai 71,20 dan pada siklus II rata-rata hasil belajar mencapai 77,20. Terjadi peningkatan sebesar 6,00 rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.

(28)

i

Dengan menggunakan metode diskusi dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran PKn untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(29)

i

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang selalu memberikan limpahan rahmat dan karuniaNya. Dengan kerendahan hati kupersembahakan karya kecil ini kepada :

Suami tercinta yang selalu memberikan dukunagn dan

semangat

Ibunda tersayang, yang selalu mendo’akan siang dan

malam

Putri kecilku, jelita hatiku, penerang jiwaku, pelibur

lara, penghias kau lah semangat hidupku sayaaang

Seluruh keluarga besarku, terimakah atas segalanya

semoga alloh selalu memberikan jalan dan semua urudan kita dalam mencapai dunia akhirat. Amiiin Semua sahabat-sahabat tercinta...

(30)

i

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : HERIYANTI

NPM : 1013109017

Judul Skripsi : Penggunaan“ Metode Diskusi “ untuk

meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan gedong tataan Kabupaten

Pesawaran tahun pelajaran 2012/2013

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah dipublikasikan dan ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam tulisan ini saya kutip dan hasil karya orang lain dan telah ditulis sumbernya secara jelas dan sesuai norma dan akidah penulisan karya ilmiyah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi sebenar-benarnya.

Pesawaran, November 2012 Yang membuat pernyataan,

(31)

i

MOTTO

“Ketika Kehidupan mengajari

seribu alasan

untuk

menangis,

Tunjukkan bahwa kita punya

sejuta alasan

untuk

tersenyum,

Nikmatilah Hidupmu tanpa harus peduli seberapapun

kerasnya hidup”

Menjadi Orang

PENTING

Baik,

Tapi Lebih

PENTING

Jadi Orang

BAIK

 Heriyanti

(32)

i

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena petunjuk dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul : Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Sisw IV Pada Mata Pelajaran PKn di MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawan Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Banyak pihak yang telah memberikan bantuan secara moril maupun material dalam penyelesaian penulisan penelitian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr.Bujang Rahman,M.Si sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Drs.Baharudin Risyak,M.Pd sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

3. Dr. H. Darsono, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dari awal hingga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.

4. Drs. Mugiadi, M.Pd sebagai dosen pembahas yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan masukan pada peneliti hingga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.

5. Bapak/Ibu Dosen selaku tim pengajar dalam pelaksanaan Program S1 PGSD dalam Jabatan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama peneliti menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(33)

i

7. Teman-teman peserta Program S1 PGSD dalam Jabatan yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan serta rasa persahabatan dan kekeluargaan yang akan menjadi kenangan.

8. Suamiku, yang selalu memberikan dorongan materil maupun moril, beserta anakku tersayang Dania Putri Ramadhani yang selalu bersabar menanti kepulanganku dari kuliah.

9. Teman-teman seperjuanganku (Leni Arfah Dan Sri Wahyuni) dan temanku seangkatan ( Bu Titi, Mai, Zulaika, intiyani,sujito,Slamet, Meli,Yuzarna, Defi, dan Sarinah) yang selalu seiring sejalan melangkah bersama dari awal perkuliahan sampai ahir perjuangan.

10.Anak-anakku siswa kelas I – VI MI Diniyyah Putri yang telah memberikan banyak inspirasi dalam proses pembelajaran dan untuk Penyelesaian penelitian ini.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Peneliti mengakui bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Peneliti harapkan untuk perbaikan lebih lanjut dan masukan bagi Peneliti sebagai pedoman acuan penelitian yang akan datang.

Pesawaran, November 2013

Heriyanti

(34)

i

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : LENI ARFAH

NPM : 1113109020

Judul Skripsi : Penerapan Metode Cooperative integrated reading and composition (circ) untuk Meningkatkan Minat Baca Tulis Dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SDN 1 Tanjung Rejo Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Tahun 2012/2013

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah dipublikasikan dan ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam tulisan ini saya kutip dan hasil karya orang lain dan telah ditulis sumbernya secara jelas dan sesuai norma dan akidah penulisan karya ilmiyah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi sebenar-benarnya.

Pesawaran, Januari 2013 Yang membuat pernyataan,

(35)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Belajar

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas dan terampil, dan berkarakter.

Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah :

1. Berfikir secara kritis, rasional, kreativ dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2. Bersikap, Berpartisipasi, bertanggung jawab, demokratis dan bertindak secara cerdas

dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Berinteraksi dengan seluruh bangsa dan negara secara langsung atau melalui

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. (Warsito Adnan 2007 : 2).

John Holt dalam Silbermen (2006:26) mengemukakan bahwa proses belajar meningkat jika siswa

diminta melakukan hal-hal berikut yaitu : (1) mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata

mereka sendiri; (2) memberikan contohnya; (3) mengenalinya dalam bermacam bentuk dan

situasi; (4) melihat ikatan antara informasi dengan fakta atau gagasan lain.

Konfusius mengatakan bahwa: (1) Yang saya dengar, saya lupa, (2) Yang saya lihat, saya ingat, (3) Yang saya kerjakan, saya pahami (Silbermen, 2006:23). Dua pernyataan filosofi diatas dapat dianalisa bahwa, apabila kegiatan siswa lebih dominan mendengar melalui tehnik ceramah dari guru, tingkat penguasaan materi yang mampu diserap siswa sangat terbatas sekali dan kurang menyenangkan, bahkan kebanyakan siswa mudah melupakannya.

Pernyataan Konfusius lebih menyarankan proses pembelajaran dilakukan melalui pelibatan siswa

dalam kegiatan memahami materi pelajaran.

Metode diskusi merupakan cara penyajian materinya melalui suatu problema yang harus

(36)

Dalam metode diskusi ini menurut Wardani (2004:46) memiliki karakteristik pengalaman

belajar, yaitu :

(1) bahan pelajaran dengan topik permasalahan/persoalan, (2) adanya pembentukan kelompok, (3) adanya yang mengatur pembicaraan (4) aktifitas siswa berpendapat, (5) mengarah pada suatu kesimpulan/pendapat bersama, (6) guru lebih berperan sebagai pembimbing/motivator, (7) siswa sebagai objek dan subjek dalam proses pembelajaran (8) melatih sistematika logika berfikir, dan (9) melatih bahasa lisan.

Pengalaman belajar yang diperoleh siswa antara lain, (1) pemahaman terhadap permasalahan, (2) belajar bersama (kooperatif learning), (3) pemahaman terhadap pendapat orang lain, (4) pembentukan rasa solidaritas (5) pemahaman terhadap pengambilan keputusan, (6) merupakan cara menyelasaikan persoalan (7) merupakan cara menyelesaikan pendapat.

Digunakannya metode diskusi dalam pembelajaran juga bertujuan supaya siswa termotivasi, baik

diluar maupun dalam dirinya sendiri. Namun motivasi yang diharapkan adalah motivasi yang

berasal dalam diri siswa sendiri, sebab motivasi ini memiliki kekuatan lebih lama, lebih baik

dibandingkan motivasi dari luar.

Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru

sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku.

Berdasarkan beberapa teori diatas, dapat disimpulkan bahwa : aktifitas belajar siswa merupakan

proses pelibatan siswa dalam pembelajaran yang meliputi:

(a)aktivitas siswa dalam mencari informasi dan menemukan gagasan(b)aktifitas bertanya siswa

kepada guru dan sesama siswa lainnya(c)kreativitas menjawab pertanyaan guru dan siswa

lainnya(d)keberanian dalam mengungkapkan pendapat/gagasan dalam

kelompoknya(e)partisipasi aktif dalam memacahkan masalah melalui kelompoknya.

(37)

Menurut Sardiman (2007:25) Aktivitas Belajar adalah Serangkaian kegiatan (tingkahlaku) yang

meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, berfikir, membaca, dan segala kegiatan

yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Aktivitas sangat diperlukan dalam belajar. Hal ini dikarenakan pada prinsipnya belajar adalah

berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku. Jadi dalam belajar sangat diperlukan adanya

aktivitas, tanpa aktivitasa belajar tidak mungkin akan berlangsung dengan baik.

Dalam penerimaan pelajaran, jika lebih banyak melibatkan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak

akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan lagi melalui siswa

bertanya, mengajukan pendapat dan berdiskusi dengan guru, dan siswa semakin aktif maka

tujuan pembelajaran akan semakin cepat tercapai.

Menurut Slameto (1991:83), “Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas

siswa dalam berfikir maupun bertindak. Dengan aktifitas sisiwa sendiri, pelajaran menjadi

berkesan dan difikirkan, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk berbeda”.

Belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku atau melakukan kegiatan untuk mengubah

tingkah laku”. Siswa harus aktif sendiri termasuk bagaimana strategi yang harus ditempuh untuk

mendapatkan sesuatu pengetahuan atau nilai. Guru hanya memberikan acuan atau alat untuk

belajar. Hal ini menunjukan bahwa yang aktif adalah siswa sesuai hakekat anak didik sebagai

manusia yang penuh dengan potensi yang bisa berkembang secara optimal apalagi kondusi

mendukungnya. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka disimpulkan bahwa aktivitas

belajar merupakan serangkaian kegiatan pemebelajaran yang dilakukan oleh siswa selama proses

pembelajaran yang dapat menunjang prestasi belajar.

(38)

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha dalam kegiatan belajar Abu

Ahmadi, (1975:12). Sedangkang menurut supartinah Pakasi, mengemukakan bahwa : “ Prestasi

belajar adalah hasil yang dicapai oleh anak setelah menjalankan usaha belajar atau hasil kegiatan

sekolah yang bisa dilihatkan kepada guru.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil

usaha belajar yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar. Proses

pembelajaran mengandung dua unsur yaitu proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan yang

dilaksanakan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah upaya

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Sudjana, 1989:22)

mengatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimikili siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Sudjana mambagi tiga macam hasil belajar

mengajar: (1)keterampilan dan kebiasaan, (2)Pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan

cita-cita.

Gagne mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yakni (a) verbal information. (b)

intelektual skill, (3) cognitive strategy, (4), attitude, dan (5) motor skill. Sementara itu Benyamin Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang hendak kita capai digolongkan atau dibedakan menjadi tiga bidang yakni (a)

bidang kognitif, (b) bidang afektif, dan (c) bidang psikomotor (Nana Sudjana, 2002: 45-46) Menurut Nana Sudjana, (1989: 22 – 31) klasifikasi hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yaitu:

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam macam

aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap

seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinng. Ranah ini terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3. Ranah psikomotoris berkenaan denga hasil belajar keterampilan dan kemampuan

(39)

Seorang guru sangat berpengaruh pada proses pembelajaran, sebagaimana tugas guru dalam

proses belajar adalah:

a. Mendidik, yang mengarah pada pembentukan sikap nilai-nilai pada diri peserta didik.

b. Mengajar, yang mengarah pada perkembangan aspek intelektual (kognitif) peserta

didik.

c. melatih, yang mengarah pada penguasaan keterampilan/skill baik keterampilan fisik

maupun intelektual

d. Membimbing, yang mengarah pada pemberian bantuan kepada peserta didik yang

mengalami hambatan dalam perkembangnnya.

e. Mengarahkan, yaitu pemberian petunjuk supaya peserta didik dapat mengambil

keputusan

f. Menilai, yaitu membuat pertimbangan dan keputusan berdasarkan informasi yang

tersedia. Pelaksanaan tugas menilai diawali dengan pembuatan alat-alat penilaian yang

akan digunakan. Alat-alat itu berupa tes atau non-tes.

2.4 Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana pertukaran

pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Sedangkan menurut Suryosubroto

(1997:179) menggemukakan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran

dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk

mengadakan perbincangan ilmiyah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau

menyusun keberbagsi alternatif penecahan suatu masalah.

Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu persoalan

(40)

memacahkan masalah itu dengan teman-temannya. Dalam diskusi siswa dapat menggemukakan

pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul, dan mengajukan saran-saran

dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.

Dalam diskusi, setiap siswa turut berpartisipasi secara aktif dan turut aktif dalam pemecahan

masalah. Semakin banyak siswa terlibat, semakin banyak pula yang mereka pelajari. Sedangkan

guru tidak banyak ikut campur tangan sebab nantinya siswa tidak dapat banyak belajar.

Dengan melaksanakan metode diskusi maka suasana kelas akan menjadi semakin hidup, setiap

anak diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif. Dalam diskusi, peranan guru menjadi sebagai

pusat informasi, penentu batas, dan memberi ketegasan. Sehingga guru hanya sebagai pengatur

dan penunjuk jalan dalam melaksanakan diskusi. Sedangkan pemecahan masalah diserahkan

kepada semua siswa.

Sebagai pengatur jalannya diskusi maka guru harus dapat mengatur jalannnya diskusi agar

pembicaraan tidak dikuasai oleh sebagian siswa saja, mencegah agar siswa tidak memotong

pembicaraan siswa lain atau ribut-ribut bicara bersama, dan memberi kesempatan serta

mendorong agar semua siswa ikut terlibat dalam memacahkan masalah atau mengemukakan

pendapatnya. Dalam hal ini guru dapat menurunkan ketegangan dari siswa dengan menjelaskan

posisinya argumentasinya dibandingkan dengan teman-temannya.

Dalam proses belajar mengajar metode diskusi mempunyai beberapa tujuan antara lain

adalah:

 Menanamkan dan mengembangkan keberanian untuk keberanian menggemukakan pendapat.

 Mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pemdapat yang mungkin saja berbeda

satu dengan yang lain.

(41)

 Memberikan kehidupan kelas yang lebih mendekati kedalam hidup yang sebenarnya.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi

Kelebihan metode diskusi menurut Suryusubroto, (1997:56) antara lain:

1. Suasana kelas lebih hidup

2. Dapat menaikan prestasi individu

3. Siswa diajak untuk belajar mematuhi peraturan-peraturan.

4. Membantu siswa untuk mengambil keputusan yang lebih baik

Sedangkan kelemahan metode diskusi antara lain:

1. Tidak dapat dipakai kelompok besar

2. Kadang-kadang pembicaraan dapat menyimpang dari topik

3. Memerlukan waktu yang cukup lama. (Suryosubroto, 1997)

2.6 Langkah-langkah dalam Metode Diskusi

Tugas-tugas peserta didik dalam diskusi, dan guru sebagai fasilitatordan mediator. Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam diskusi :

1) Dapat bertindak sebagai pimpinan dalam diskusi

2) Mengusahakan jalanya diskusi agar tidak terjadi dialog atau hanya sekedar tanya jawab

antara guru dan siswa atau antara dua orang siswa saja.

3) Sebagai moderator yang dapat megamankan, menolak atau menyampaikan pendapat dan

usul-usul kepada peserta diskusi.

Langkah-langkah yang perlu di dalam pelaksanaan diskusi: 1. Pemilihan topik yang akan di diskusikan

2. Di bentuk kelompok-kelompok diskusi.

3. Dan para siswa melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing. (Suryosubroto, 1997)

2.7 Hipotesis

Jika Pembelajaran PKn kelas IV MI Diniyyah Putri menggunakan metode diskusi dengan

langkah yang diuraikan diatas secara benar, maka aktivitas dan prestasi belajar siswa akan

(42)

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Spiral Penelitian (Diadopsi dari Aqip, 2007 : 31)

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT hanya karena rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Status oral higiene dan kebutuhan

[r]

Dalam usaha produksi es cream tahu ini terdapat 4 aspek yang menjadi landasan bahwa usaha produksi ini layak untuk dijadikan sebagai usaha baru, yaitu :1.

 Siswa dapat mengakui adanya Allah swt melalui ciptaan alam semesta raya dan seisinya melalui dalil aqli  Siswa dapat. mengenal Allah melalui keindahan alam semesta

Tag menjelaskan setiap elemen yang ada di dalam web seperti teks, gambar maupun table, HTML sendiri adalah, merupakan suatu dokumen teks biasa yang mudah untuk di mengerti

Dengan demikian buku ini mengarahkan yang harus dilakukan peserta didik bersama guru dan teman- teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; buku yang pemanfaatannya

Ayu : apa yang kamu lakukan pada saat hari libur Yani Yani : bermain bersama teman-teman. Sultan : dan apa yang kamu lakukan pada saat hari libur

Khitbah secara syar’i mempunyai posisi sebagai janji untuk menikah pada waktu yang disepakati. Janji tersebut mengikat kedua pihak yang berjanji. seseorang yang