BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dikelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013
b. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV MI Diniyyah Putri sebanyak 20 siswa, dengan 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
c. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 selama 3 bulan, yaitu dari bulan Oktober sampai dengan bulan Januari 2013 sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.
d. Faktor yang Diteliti
Faktor siswa : Aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam belajar PKn dengan motode pembelajaran diskusi.
Faktor guru : Kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi didalam kelas.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap silkus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai sesuai dengan yang telah dirancang dalam faktor yang ingin diteliti dengan prosedur : perencanaan, pelaksanaan , observasi, dan refleksi.
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 3.1 Siklus Spiral Penelitian (Diadopsi dari Aqip, 2007 : 31)
1. Siklus Pertama
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Perencanaan
Tindakan
1) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah :
Membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan metode diskusi
Membuat lembar observasi siswa untuk melihat kondisi belajar mengajar dikelas ketika menggunakan metode diskusi
Membuat lembar kerja siswa
Membuat lembar observasi untuk mengukur kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran.
Merancang alat evaluasi untuk melihat apakah hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn terdapat perubahan.
2) Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi sesuai dengan yang direncanakan dengan langkah-langkah.
- memberikan informasi tentang materi yang akan dilaksanakan - membuat kelompok untuk siswa saling berdiskusi materi pelajaran
- menjelaskan tentang materi pelajaran tentang “ menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintahan kecamatan”.
- siswa diajak untuk berdiskusi dengan rekan sekelompoknya
- pemberian tugas. 3) Observasi
Pelaksanaan proses observasi aktivitas siswa dan guru dalam tindakan ini adalah dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan, yang dilakukan oleh observer mengenal :
a. situasi kegiatan belajar mengajar b. keaktifan siswa
c. kemampuan siswa dalam diskusi 4) Refleksi
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas hal-hal yang terjadi dalam siklus pertama yang dilakukan oleh peneliti. Bila terdapat kelemahan atau kekurangan, maka akan dilakuakan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus kedua. Sedangkan kebaikan atau kelebihan yang sudah muncul pada siklus I akan dipertahankan untuk siklus ke II.
2. Siklus kedua 1). Perencanaan
- pembuatan perangkat pembelajaran PKn menggunakan metode diskusi untuk siswa kelas IV MI Diniyyah Putri
- menyiapkan atau menyusun lembar observasi
- Identifikasi permasalahan dalam pembelajaran PKn menggunakan metode diskusi. 2) Pelaksanaan (Tindakan)
- siswa mendiskusikan tugas dan tanggung jawab lembaga pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi
- siswa menyusun laporan hasil diskusi tentang tugas dan tanggung jawab lembaga-lembaga pemerintahan kabupeten, kota, dan provinsi.
3) Pengamatan (Observasi)
Guru dan observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran metode diskusi. Pada siklus ini akan diketahui apakah sikap dan semangat belajar siswa mengalami kemajuan atau tidak.
4) Refleksi
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan evaluasi tindakan dua.
3.3 Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian dalam penelitian ini adalah:
a. Lembar observasi guru dan siswa, dilakukan oleh observer (guru yang mengamati) dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Lembar tes tertulis, berupa soal-soal yang diberikan kepada siswa pada setiap siklusnya untu mengetahui hasil belajar PKn.
3.4 Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik / alat pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu: 1. Lembar Observasi
2. Lembar Tes Hasil Belajar
Lembar Tes Hasil belajar dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif tentang hasil belajar siswa. Jenis tes yang digunakan berupa tes akhir pembelajaran.
3.5 Tehnik Analisis Data 1. Data Kualitatif
a. Persentase Keaktifan Siswa
Persentase aktifitas kegiatan siswa dalam pembelajaran dapat dihitung dengan rumus : % A = NA x 100%
N
Keterangan :
%A = Aktivitas siswa
NA = Jumlah siswa yang aktif
N = Jumlah siswa secara keseluruhan
Data pada siklus 1 dan 2 diolah menjadi persentase aktivitas siswa. Seorang siswa dikategorikan aktif apabila minimal memperoleh 60% dari 7 (tujuh) indikator aktivitas yang ada. Pemilihan persentase keaktifan siswa didukung oleh Arikunto (1990 :17), yaitu :
81% - 100% sangat aktif 61% - 80% aktif 41% - 60% cukup aktif 21% - 40% kurang aktif 0% - 20% kurang aktif sekali
N b. Data kinerja guru
Untuk mengetahui peningkatan kinerja guru, dengan kategori kurang, cukup, baik, dan sangat baik, kinerja guru dapat dilihat berdasarkan nilai sebagai berikut :
0 – 14 (kurang aktif), 15 – 28 (cukup aktif), 29 – 42 (aktif), dan 43 – 56 (sangat aktif) dengan kategori : kurang aktif, apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru belum dilaksanakan), cukup aktif (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru sudah dilaksanakan, namun masih kurang baik), aktif (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru sudah dilaksanakan), dan sangat aktif (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru sudah dapat dilaksanakan dengan baik). Untuk menilai kinerja guru, peneliti dibantu oleh seorang guru mitra yaitu guru disekolah tersebut yang mengajar dikelas lain.
2. Data Kuantitatif hasil belajar, dan kinerja guru untuk analisis kuantitatif. Untuk data hasil belajar, dapat dilihat nilai perbandingan yang diberikan setelah tindakan selesai dilakukan pada setiap akhir siklus dengan rumus:
% X = ∑ Na x 100% N
Keterangan:
∑ Na = jumlah siswa yang memperoleh nilai 60 keatas N = banyaknya siswa secara keseluruhan
3.6 Indikator Keberhasilan
Tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah:
Ada peningkatan aktivitas belajar siswa setiap siklus.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode diskusi dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
(PKn). Hal ini berdasarkan pada beberapa temuan, yaitu :
1. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi membuat peserta
didik lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran, aktif
memperhatikan penjelasan guru, berani menggemukakan pendapat, antusias
mengerjakan tugas yang diberikan, dan berani untuk unjuk kerja. Hal ini juga
terlihat dari penilaian aktivitas siswa yang semakin meningkat dari siklus ke 1
hingga siklus ke 2
2. Hasil belajar PKn siswa melalui metode diskusi menunjukkan kemajuan yang
signifikan baik secara individu maupun kelompok, hal ini dapat terlihat dari
perbandingan tes awal dengan tes akhir yaitu meningkatnya perolehan hasil
tes pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) kelas IV MI Diniyyah Putri
Kecamatan gedong tataan kabupeten Pesawaran, dimana pembelajaran
diatas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. Secara keseluruhan
siswa telah mencapai skor ketuntasan minimal yang telah ditetapkan dengan
nilai rata-rata dari 20 siswa yaitu 7,1.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti dapat
mengemukakan beberapa saran dalam penerapan metode diskusi yaitu sebagai
berikut :
1. Guru dapat terus mengembangkan metode diskusi didalam kelas, tidak hanya
saat melakukan tindakan penelitian.
2. Diperlukan kerjasama yang baik antara guru dan siswa, sehingga tercipta
aktivitas yang menyenangkan saat pembelajaran berlangsung.
3. Guru sebaiknya dapat meningkatkan profesionalisme melalui pendidikan
formal maupun informal, atau kegiatan lain yang dapat mengembangkan
wawasan.
4. Kepala Sekolah diharapkan dapat lebih memperhatikan pengadaan sarana dan
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar1Spiral PenelitianTindakanKelas ... .15 Gambar 2 Diagram Aktivitas belajar Siswa Pada Siklus 1 dan 2... 41
DAFTAR ISI
C.Prestasi Belajar... 11
D.Metode Diskusi ... 13
E. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Diskusi... 14
F.Langkah-langkah Metode Diskusi... 15
G. Hipotesis Pembelajaran PKn... 15
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian ... 16
B.Prosedur Penelitian... 17
C. Instrumen Penilaian... 20
D. Teknik Pengumpulan Data... 20
E. Tehnik Analisis Data... 21
F Indikator Keberhasilan ... 23
A. Penelitian Siklus I ... 24
B. Penelitian Siklus II... 32
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43
B. Saran... 44
DAFTAR PUSTAKA... 45
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, (1975) Didaktik Metodik, CV. Toha Putra Semarang
Arikunto, Suharsimi. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi AksaraJakarta
Badan Nasional Standar Pendidikan, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tingkat SD, MI, dan SD-LB, BNSPJakarta
Bimo Walginto.2001. Pengantar Psikologi Umum, Andi offset. Yogjakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Balai Pustaka.Jakarta:
Nana Sudjana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya. Bandung.
Rahadi Arasiti, 2003. Media Pembelajaran. Direktorat Tenaga Kependidikan Jakarta.
Rupert S. Lodge Syarifudin. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara Jakarta.
Sardiman, 2007. Interaksi Belajar dan Mengajar. Remaja Rosda Karya Bandung
Silbermen.2006.Learning. Proses Belajar aktif dan Pembelajaran.
Bumi Aksara Jakarta.
Slameto, 1999. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinta. Rineka Cipta Karya Jakarta.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian dalam Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.Jakarta
Suryosubroto B. 1997. Proses Belajar Mengajar di sekolah. Rineka Cipta Karya. Jakarta
Undang-Undang No.20 (2003). Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta
2 W.S. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas IV MI Diniyyah Putri Pada Mata Pelajaran PKn 3
2. Hasil Observasi Aktivita SiswaPada Siklus 1 dan 2... 28
3. Kategori Kinerja Guru ... 29
4. Hasil Aktivitas Kinerja Guru Siklus 1 ... 29
5. Hasil Belajar SiswaPada Siklus 1 ... 30
6. Hasil Observasi Aktivita SiswaPada Siklus 2 pertemuan 1... 34
7. Kategori Kinerja Guru ... 35
8. Hasil Aktivitas Guru Pada Siklus 2... ... 36
9. Hasil Belajar SiswaPada Siklus 2... 37
10. RekapitulasiPersentase Aktivitas Siswa Per Siklus ... 40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut undang-undang pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 Pendidikan Nasional,
dinyatakan bahwa : “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki keahlian di segala bidang, yang diperlukan masyarakat, bangsa dan Negara”.
Pendidikan adalah segala pengalaman hidup dari berbagai pengaruh lingkungan positif bagi
perkembangan hidup individu yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan berlangsung sejak
anak berusia dini berlanjut sampai pada jenjang pendidikan lebih lanjut bahkan sampai ahir
hayat.
Pendidikan merupakan proses perubahan yang terjadi secara terus menerus kearah kemajuan
yang lebih baik. Keberhasilan pendidik tidak terlepas dari apa yang telah direncanakan, oleh
sebab itu pendidikan pada dasarnya berorientasi pada siswa dimana siswa sebagai objek dari
kegiatan pembelajaran disekolah.
Menurut Rupert S. Lodge Syarifudin (2003 : 38), dalam arti luas pendidikan berlangsung bagi
siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Pendidikan tidak terbatas pada persekolahan (schooling)
saja, bahkan pendidikan berlangsung sejak lahir sampai ahir hayat, berlangsung di dalam
keluarga, sekolah, lingkungan, dan masyarakat.
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan pembelajaran dapat dilihat dari proses belajar
siswa di kelas. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan, yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal) dari subjek
belajar.
Sampai saat ini hasil belajar siswa masih rendah khususnya mata pelajaran PKn. Rendahnya
hasil belajar siswa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: sarana atau media
pembelajaran, guru, metode, dan karakteristik siswa yang semuanya itu saling mempengaruhi
satu dengan lainnya.
Berdasarkan pengamatan penulis prestasi belajar siswa kelas IV MI Diniyyah Putri pada mata
pelajaran PKn menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik yang memperoleh prestasi
belajar yang rendah karna belum memenuhi standar sekolah, sebagaimana di ungkapkan oleh
salah satu guru : “ anak-anak pada umumnya memiliki buku pelajaran dan juga catatan dan kami
telah berusaha agar mereka dapat menerima materi pelajaran yang telah disampaikan, akan tetapi
nilai mereka masih belum cukup atau belum memenuhi Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang harapkan sekolah dengen nilai KKM yaitu 60 untuk mata pelajaran PKn. Hal tersebut
diungkapkan oleh ibu Anisa selaku guru bidang studi PKn di MI Diniyyah Putri. Untuk lebih
jelasnya prestasi belajar siswa di sekolah tersebut, dapat dilihat pada table berikut :
No Nilai Jumlah Prosentasi Ket
Sumber : Dokumentasi Legher MI Diniyyah Putri tahun 2011/2012
Untuk menilai criteria prestasi belajar dari nilai di atas, penulis berpedoman kepada pendapat
W.S. Wingkel, yakni :
5 = Tidak cukup 8 = Baik 6 = Cukup 9 = Amat Baik 7 = Lebih dari Cukup 10 = Istimewa
Dari Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar yang diperoleh peserta didik kelas IV
pada mata pelajaran PKn, mayoritas memiliki nilai tidak cukup, meskipun ada yang memperoleh
nilai baik. Hal ini terlihat dari 20 peserta didik sebanyak 8 peserta didik ( 40 % ) yang memiliki
hasil bbbelajar yang tidak cukup.
Dalam proses belajar mengajar pembelajaran PKn sering ditemukan siswa hanya mendengarkan keterangan yang diberikan oleh guru saja. Setelah guru menyajikan soal, jawabannya jauh menyimpang dari yang ditetapkan atau hanya mengikuti jawaban dari temannya saja tanpa berusaha untuk mencari jawaban dari apa yang sudah disampaikan oleh guru.
Proses pembelajaran PKn yang dilakukan di MI Diniyyah Putri masih perlu dibenahi dikarnakan
pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, walaupun ada beberapa materi yang
menggunakan media lain. Kelemahan metode ceramah adalah murid hanya mendengarkan
Penyebab rendahnya Prestasi belajar siswa di MI Diniyyah Putri diduga karena Penyajian atau
penyampaian pelajaran yang kurang menarik, sehingga banyak jawaban anak yang menyimpang
dari materi. Selain itu banyaknya mata pelajaran yang ada di MI Diniyyah Putri, bukan saja
mata pelajaran umum melainkan mata pelajaran agamapun tidak kalah banyaknya. 14 mata
pelajaran yang harus digeluti siswa untuk setiap minggunya. Oleh Karna itu tidak bisa
dikatakan ringan untuk usia anak Sekolah Dasar. Hal itu mengakibatkan sebagian siswa kurang
mendalami mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Untuk itu diperlukan suatu cara yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa,
salah satu cara terbaik adalah dengan menggunakan metode diskusi didalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan metode diskusi, akan dapat memotivasi minat
belajar siswa sehingga Prestasi belajar akan meningkat.
Dengan menggunakan metode diskusi, diharapkan ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan
prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PKn. Dengan metode diskusi siswa diharapkan
terlibat aktif dalam proses belajar mengajar, dan dapat saling bertukar informasi, serta dapat pula
mempertahankan pendapatnya dalam rangka pemecahan masalah yang dapat ditinjau dari
berbagai segi, sehingga siswa dapat menganalisa dan mencari alternatif pemecahan masalah.
Berdasarkan pengamatan penulis, rendahnya prestasi belajar selain disebabkan penggunaan
metode ceramah, juga disebabkan oleh kurangnya minat belajar peserta didik terhadap mata
pelajaran PKn.
Berdasarkan uraian di atas penulis akan melaksanakan penelitian yangberjudul : PENGGUNAAN
PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI KECAMATAN GEDONG TATAAN
KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan penulis dapat disimpulkan bahwa rendahnya aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas IV MI Diniyyah Putri pada mata pelajaran PKn, adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa sebesar 40 % sedangkan yang mencapai diatas KKM sebesar
60 %.
2. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru.
3. Jawaban siswa masih banyak yang menyimpang dari materi
4. Siswa hanya mengerjakan tugas bila ada contoh dari guru.
5. Penyajian yang kurang menarik, dan masih menggunakan metode ceramah
6. Banyaknya pelajaran yang ada di MI Diniyyah Putri
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar
pelajaran PKn kelas IV MI Diniyyah Putri peneliti mengadakan pembatasan masalah yaitu:
1. Bagaimanakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
mata pelajaran PKn Kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedongtataan Kabupaten
Pesawaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?
2. Bagaimanakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKn Kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran
1.4Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode
diskusi pada siswa kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedongtataan Kabupaten
Pesawaran Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode diskusi
pada siswa kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran
Tahun Ajaran 2012/2013
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa
penelitian ini bermanfaat untuk membantu rasa percaya diri dalam mengungkapkan
pendapat dan meningkatkan Prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru
Manfaat penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga, dan penelitian ini
merupakan cara atau strategi untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru.
i
PENGGUNAAN “ METODE DISKUSI “ UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI
KECAMATAN GEDONG TATAAN
KABUPATEN PESAWARAN
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
(Skripsi)Oleh
HERI YANTI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
i
Judul Skripsi : PENGGUNAAN “ METODE DISKUSI “ UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Nama Mahasiswa : HERIYANTI
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013109017
Program Studi : S-1 PGSD Dalam Jabatan
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing,
Drs. Baharudin Risyak, M.Pd Dr. H. Darsono, M.Pd
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Penguji : Dr. H. Darsono, M.Pd .…..…………..
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Mugiadi, M.Pd ………..
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si
NIP 19600315 19850 3 003
i
ABSTRAK
PENGGUNAAN “ METODE DISKUSI “ UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI
Penelitian yang dilakukan di MI Diniyyah Putri, dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn), sebesar 40% yaitu 8 siswa dari 20 siswa, dengan nilai kriteria ketuntasan belajar (KKM) sebesar 60 yang disepakati oleh sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk : meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dan meningkatkan hasil belajar PKn setelah mengikuti proses pembelajaran.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara bertahap yang terdiri dari 2 siklus. Penelitian ini mengangkat materi tentang mengenal Pemerintah kabupaten kabupaten/kota dan propinsi, yang dilakukan dalam 4 langkah kegiatan, yaitu meliputi kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan (Observasi), dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru peneliti dan siswa kelas IV yang terdiri dari 20 orang.
Instrument yang digunakan adalah perangkat tes, lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.
Hasil Persentase tiap aktivitas belajar siswa ditunjukkan siklus I mencapai rata-rata 63,57 % dan rata-rata-rata-rata aktivitas siswa pada siklus II mencapai 80,71 %. Dengan demikian telah terjadi peningkatan sebesar 18,57 % aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II.
Sedangkan Hasil belajar siswa ditunjukkan pada rata siklus I mencapai 71,20 dan pada siklus II rata-rata hasil belajar mencapai 77,20. Terjadi peningkatan sebesar 6,00 rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
i
Dengan menggunakan metode diskusi dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran PKn untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
i
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang selalu memberikan limpahan rahmat dan karuniaNya. Dengan kerendahan hati kupersembahakan karya kecil ini kepada :
Suami tercinta yang selalu memberikan dukunagn dan
semangat
Ibunda tersayang, yang selalu mendo’akan siang dan
malam
Putri kecilku, jelita hatiku, penerang jiwaku, pelibur
lara, penghias kau lah semangat hidupku sayaaang
Seluruh keluarga besarku, terimakah atas segalanya
semoga alloh selalu memberikan jalan dan semua urudan kita dalam mencapai dunia akhirat. Amiiin Semua sahabat-sahabat tercinta...
i
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa : HERIYANTI
NPM : 1013109017
Judul Skripsi : Penggunaan“ Metode Diskusi “ untuk
meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV MI Diniyyah Putri Kecamatan gedong tataan Kabupaten
Pesawaran tahun pelajaran 2012/2013
Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah dipublikasikan dan ditulis oleh orang lain.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam tulisan ini saya kutip dan hasil karya orang lain dan telah ditulis sumbernya secara jelas dan sesuai norma dan akidah penulisan karya ilmiyah.
Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi sebenar-benarnya.
Pesawaran, November 2012 Yang membuat pernyataan,
i
MOTTO
“Ketika Kehidupan mengajari
seribu alasan
untuk
menangis,
Tunjukkan bahwa kita punya
sejuta alasan
untuk
tersenyum,
Nikmatilah Hidupmu tanpa harus peduli seberapapun
kerasnya hidup”
Menjadi Orang
PENTING
Baik,
Tapi Lebih
PENTING
Jadi Orang
BAIK
Heriyanti
i
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena petunjuk dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul : Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Sisw IV Pada Mata Pelajaran PKn di MI Diniyyah Putri Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawan Tahun Pelajaran 2012/2013”.
Banyak pihak yang telah memberikan bantuan secara moril maupun material dalam penyelesaian penulisan penelitian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr.Bujang Rahman,M.Si sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Drs.Baharudin Risyak,M.Pd sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
3. Dr. H. Darsono, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dari awal hingga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.
4. Drs. Mugiadi, M.Pd sebagai dosen pembahas yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan masukan pada peneliti hingga Penelitian Tindakan Kelas ini selesai.
5. Bapak/Ibu Dosen selaku tim pengajar dalam pelaksanaan Program S1 PGSD dalam Jabatan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama peneliti menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
i
7. Teman-teman peserta Program S1 PGSD dalam Jabatan yang telah banyak memberikan semangat dan bantuan serta rasa persahabatan dan kekeluargaan yang akan menjadi kenangan.
8. Suamiku, yang selalu memberikan dorongan materil maupun moril, beserta anakku tersayang Dania Putri Ramadhani yang selalu bersabar menanti kepulanganku dari kuliah.
9. Teman-teman seperjuanganku (Leni Arfah Dan Sri Wahyuni) dan temanku seangkatan ( Bu Titi, Mai, Zulaika, intiyani,sujito,Slamet, Meli,Yuzarna, Defi, dan Sarinah) yang selalu seiring sejalan melangkah bersama dari awal perkuliahan sampai ahir perjuangan.
10.Anak-anakku siswa kelas I – VI MI Diniyyah Putri yang telah memberikan banyak inspirasi dalam proses pembelajaran dan untuk Penyelesaian penelitian ini.
11.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.
Peneliti mengakui bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Peneliti harapkan untuk perbaikan lebih lanjut dan masukan bagi Peneliti sebagai pedoman acuan penelitian yang akan datang.
Pesawaran, November 2013
Heriyanti
i
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa : LENI ARFAH
NPM : 1113109020
Judul Skripsi : Penerapan Metode Cooperative integrated reading and composition (circ) untuk Meningkatkan Minat Baca Tulis Dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SDN 1 Tanjung Rejo Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Tahun 2012/2013
Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil kerja saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah dipublikasikan dan ditulis oleh orang lain.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam tulisan ini saya kutip dan hasil karya orang lain dan telah ditulis sumbernya secara jelas dan sesuai norma dan akidah penulisan karya ilmiyah.
Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi sebenar-benarnya.
Pesawaran, Januari 2013 Yang membuat pernyataan,
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Belajar
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas dan terampil, dan berkarakter.
Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah :
1. Berfikir secara kritis, rasional, kreativ dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Bersikap, Berpartisipasi, bertanggung jawab, demokratis dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Berinteraksi dengan seluruh bangsa dan negara secara langsung atau melalui
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. (Warsito Adnan 2007 : 2).
John Holt dalam Silbermen (2006:26) mengemukakan bahwa proses belajar meningkat jika siswa
diminta melakukan hal-hal berikut yaitu : (1) mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata
mereka sendiri; (2) memberikan contohnya; (3) mengenalinya dalam bermacam bentuk dan
situasi; (4) melihat ikatan antara informasi dengan fakta atau gagasan lain.
Konfusius mengatakan bahwa: (1) Yang saya dengar, saya lupa, (2) Yang saya lihat, saya ingat, (3) Yang saya kerjakan, saya pahami (Silbermen, 2006:23). Dua pernyataan filosofi diatas dapat dianalisa bahwa, apabila kegiatan siswa lebih dominan mendengar melalui tehnik ceramah dari guru, tingkat penguasaan materi yang mampu diserap siswa sangat terbatas sekali dan kurang menyenangkan, bahkan kebanyakan siswa mudah melupakannya.
Pernyataan Konfusius lebih menyarankan proses pembelajaran dilakukan melalui pelibatan siswa
dalam kegiatan memahami materi pelajaran.
Metode diskusi merupakan cara penyajian materinya melalui suatu problema yang harus
Dalam metode diskusi ini menurut Wardani (2004:46) memiliki karakteristik pengalaman
belajar, yaitu :
(1) bahan pelajaran dengan topik permasalahan/persoalan, (2) adanya pembentukan kelompok, (3) adanya yang mengatur pembicaraan (4) aktifitas siswa berpendapat, (5) mengarah pada suatu kesimpulan/pendapat bersama, (6) guru lebih berperan sebagai pembimbing/motivator, (7) siswa sebagai objek dan subjek dalam proses pembelajaran (8) melatih sistematika logika berfikir, dan (9) melatih bahasa lisan.
Pengalaman belajar yang diperoleh siswa antara lain, (1) pemahaman terhadap permasalahan, (2) belajar bersama (kooperatif learning), (3) pemahaman terhadap pendapat orang lain, (4) pembentukan rasa solidaritas (5) pemahaman terhadap pengambilan keputusan, (6) merupakan cara menyelasaikan persoalan (7) merupakan cara menyelesaikan pendapat.
Digunakannya metode diskusi dalam pembelajaran juga bertujuan supaya siswa termotivasi, baik
diluar maupun dalam dirinya sendiri. Namun motivasi yang diharapkan adalah motivasi yang
berasal dalam diri siswa sendiri, sebab motivasi ini memiliki kekuatan lebih lama, lebih baik
dibandingkan motivasi dari luar.
Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru
sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku.
Berdasarkan beberapa teori diatas, dapat disimpulkan bahwa : aktifitas belajar siswa merupakan
proses pelibatan siswa dalam pembelajaran yang meliputi:
(a)aktivitas siswa dalam mencari informasi dan menemukan gagasan(b)aktifitas bertanya siswa
kepada guru dan sesama siswa lainnya(c)kreativitas menjawab pertanyaan guru dan siswa
lainnya(d)keberanian dalam mengungkapkan pendapat/gagasan dalam
kelompoknya(e)partisipasi aktif dalam memacahkan masalah melalui kelompoknya.
Menurut Sardiman (2007:25) Aktivitas Belajar adalah Serangkaian kegiatan (tingkahlaku) yang
meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, berfikir, membaca, dan segala kegiatan
yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.
Aktivitas sangat diperlukan dalam belajar. Hal ini dikarenakan pada prinsipnya belajar adalah
berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku. Jadi dalam belajar sangat diperlukan adanya
aktivitas, tanpa aktivitasa belajar tidak mungkin akan berlangsung dengan baik.
Dalam penerimaan pelajaran, jika lebih banyak melibatkan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak
akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan lagi melalui siswa
bertanya, mengajukan pendapat dan berdiskusi dengan guru, dan siswa semakin aktif maka
tujuan pembelajaran akan semakin cepat tercapai.
Menurut Slameto (1991:83), “Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas
siswa dalam berfikir maupun bertindak. Dengan aktifitas sisiwa sendiri, pelajaran menjadi
berkesan dan difikirkan, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk berbeda”.
Belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku atau melakukan kegiatan untuk mengubah
tingkah laku”. Siswa harus aktif sendiri termasuk bagaimana strategi yang harus ditempuh untuk
mendapatkan sesuatu pengetahuan atau nilai. Guru hanya memberikan acuan atau alat untuk
belajar. Hal ini menunjukan bahwa yang aktif adalah siswa sesuai hakekat anak didik sebagai
manusia yang penuh dengan potensi yang bisa berkembang secara optimal apalagi kondusi
mendukungnya. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka disimpulkan bahwa aktivitas
belajar merupakan serangkaian kegiatan pemebelajaran yang dilakukan oleh siswa selama proses
pembelajaran yang dapat menunjang prestasi belajar.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha dalam kegiatan belajar Abu
Ahmadi, (1975:12). Sedangkang menurut supartinah Pakasi, mengemukakan bahwa : “ Prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai oleh anak setelah menjalankan usaha belajar atau hasil kegiatan
sekolah yang bisa dilihatkan kepada guru.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil
usaha belajar yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar. Proses
pembelajaran mengandung dua unsur yaitu proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan yang
dilaksanakan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah upaya
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Sudjana, 1989:22)
mengatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimikili siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Sudjana mambagi tiga macam hasil belajar
mengajar: (1)keterampilan dan kebiasaan, (2)Pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan
cita-cita.
Gagne mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yakni (a) verbal information. (b)
intelektual skill, (3) cognitive strategy, (4), attitude, dan (5) motor skill. Sementara itu Benyamin Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang hendak kita capai digolongkan atau dibedakan menjadi tiga bidang yakni (a)
bidang kognitif, (b) bidang afektif, dan (c) bidang psikomotor (Nana Sudjana, 2002: 45-46) Menurut Nana Sudjana, (1989: 22 – 31) klasifikasi hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yaitu:
1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam macam
aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinng. Ranah ini terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah psikomotoris berkenaan denga hasil belajar keterampilan dan kemampuan
Seorang guru sangat berpengaruh pada proses pembelajaran, sebagaimana tugas guru dalam
proses belajar adalah:
a. Mendidik, yang mengarah pada pembentukan sikap nilai-nilai pada diri peserta didik.
b. Mengajar, yang mengarah pada perkembangan aspek intelektual (kognitif) peserta
didik.
c. melatih, yang mengarah pada penguasaan keterampilan/skill baik keterampilan fisik
maupun intelektual
d. Membimbing, yang mengarah pada pemberian bantuan kepada peserta didik yang
mengalami hambatan dalam perkembangnnya.
e. Mengarahkan, yaitu pemberian petunjuk supaya peserta didik dapat mengambil
keputusan
f. Menilai, yaitu membuat pertimbangan dan keputusan berdasarkan informasi yang
tersedia. Pelaksanaan tugas menilai diawali dengan pembuatan alat-alat penilaian yang
akan digunakan. Alat-alat itu berupa tes atau non-tes.
2.4 Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana pertukaran
pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Sedangkan menurut Suryosubroto
(1997:179) menggemukakan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran
dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk
mengadakan perbincangan ilmiyah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
menyusun keberbagsi alternatif penecahan suatu masalah.
Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu persoalan
memacahkan masalah itu dengan teman-temannya. Dalam diskusi siswa dapat menggemukakan
pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul, dan mengajukan saran-saran
dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.
Dalam diskusi, setiap siswa turut berpartisipasi secara aktif dan turut aktif dalam pemecahan
masalah. Semakin banyak siswa terlibat, semakin banyak pula yang mereka pelajari. Sedangkan
guru tidak banyak ikut campur tangan sebab nantinya siswa tidak dapat banyak belajar.
Dengan melaksanakan metode diskusi maka suasana kelas akan menjadi semakin hidup, setiap
anak diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif. Dalam diskusi, peranan guru menjadi sebagai
pusat informasi, penentu batas, dan memberi ketegasan. Sehingga guru hanya sebagai pengatur
dan penunjuk jalan dalam melaksanakan diskusi. Sedangkan pemecahan masalah diserahkan
kepada semua siswa.
Sebagai pengatur jalannya diskusi maka guru harus dapat mengatur jalannnya diskusi agar
pembicaraan tidak dikuasai oleh sebagian siswa saja, mencegah agar siswa tidak memotong
pembicaraan siswa lain atau ribut-ribut bicara bersama, dan memberi kesempatan serta
mendorong agar semua siswa ikut terlibat dalam memacahkan masalah atau mengemukakan
pendapatnya. Dalam hal ini guru dapat menurunkan ketegangan dari siswa dengan menjelaskan
posisinya argumentasinya dibandingkan dengan teman-temannya.
Dalam proses belajar mengajar metode diskusi mempunyai beberapa tujuan antara lain
adalah:
Menanamkan dan mengembangkan keberanian untuk keberanian menggemukakan pendapat.
Mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pemdapat yang mungkin saja berbeda
satu dengan yang lain.
Memberikan kehidupan kelas yang lebih mendekati kedalam hidup yang sebenarnya.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
Kelebihan metode diskusi menurut Suryusubroto, (1997:56) antara lain:
1. Suasana kelas lebih hidup
2. Dapat menaikan prestasi individu
3. Siswa diajak untuk belajar mematuhi peraturan-peraturan.
4. Membantu siswa untuk mengambil keputusan yang lebih baik
Sedangkan kelemahan metode diskusi antara lain:
1. Tidak dapat dipakai kelompok besar
2. Kadang-kadang pembicaraan dapat menyimpang dari topik
3. Memerlukan waktu yang cukup lama. (Suryosubroto, 1997)
2.6 Langkah-langkah dalam Metode Diskusi
Tugas-tugas peserta didik dalam diskusi, dan guru sebagai fasilitatordan mediator. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam diskusi :
1) Dapat bertindak sebagai pimpinan dalam diskusi
2) Mengusahakan jalanya diskusi agar tidak terjadi dialog atau hanya sekedar tanya jawab
antara guru dan siswa atau antara dua orang siswa saja.
3) Sebagai moderator yang dapat megamankan, menolak atau menyampaikan pendapat dan
usul-usul kepada peserta diskusi.
Langkah-langkah yang perlu di dalam pelaksanaan diskusi: 1. Pemilihan topik yang akan di diskusikan
2. Di bentuk kelompok-kelompok diskusi.
3. Dan para siswa melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing. (Suryosubroto, 1997)
2.7 Hipotesis
Jika Pembelajaran PKn kelas IV MI Diniyyah Putri menggunakan metode diskusi dengan
langkah yang diuraikan diatas secara benar, maka aktivitas dan prestasi belajar siswa akan