• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi Peta Lokasi Emergency Services di Provinsi Jawa Barat Berbasis Mobile Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Aplikasi Peta Lokasi Emergency Services di Provinsi Jawa Barat Berbasis Mobile Android"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN APLIKASI PETA LOKASI EMERGENCY

SERVICES DI PROVINSI JAWA BARAT BERBASIS MOBILE

ANDROID

SKRIPSI

LUQMAN HAKIM 10109382

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

(2)
(3)
(4)
(5)

Curriculum Vitae

Data Peribadi

Nama : Luqman hakim

JenisKelamin : Laki-laki

Tempat, TanggalLahir : Indramayu, 18November 1990 Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Kawin Tinggi, BeratBadan : 175 cm, 88 kg Kesehatan : Sangat Baik

Agama : Islam

AlamatLengkap : Jl. Tubagus Ismail DalamNo53A - BANDUNG

Handphone :089691358388

E-Mail : Luqman.informatik@gmail.com

Pendidikan

1997 – 2003 : SD N1 Gabuswetan 2003 – 2006 : SMP N1 Gabuswetan 2006 – 2009 : SMA N1 Kandanghaur

(6)

v Metode Pembangunan Perangkat Lunak ...4

1.5.2 Global Positioning System (GPS) ...8

2.1.2 Latitude dan Longitude...10

2.1.3 Android...12

2.1.4 Arsitektur Sistem Operasi Android ...12

(7)

vi

vi

PHP ... 26

2.1.13 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 28

BAB 3 Analisis Masalah ... 28

3.1 Analisis Arsitektur Sistem ... 29

3.2 Analisis Alur Data Sistem ... 30

3.2.1 Analisis Komunikasi antara Aplikasi Frontend dan Aplikasi 3.2.2 Backend………32

Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 32

3.3 Analisis Kebutuhan Data ... 32

3.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 34

3.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 35

3.3.3 Analisis Pengguna Sistem (User) ... 35

3.3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 36

3.4 Analisis kebutuhan sistem ... 37

3.4.1 Perancangan fungsional sistem ... 37

3.5 Skenario Use Case Frontend... 41

3.6 Perancangan sistem... 89

3.6.1 Tabel 3. 25 Struktur tabel user ... 90

Tabel 3. 26 Struktur tabel hak akses ... 90

Tabel 3. 27 Struktur tabel fasilitas ... 90

Tabel 3. 28 struktur tabel dinkes jenis ... 91

Tabel 3. 29 Struktur tabel dinkes ... 91

Tabel 3. 30 Tabel jenis polda... 91

Tabel 3. 31 Struktur tabel polda ... 92

... 110

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Implementasi ... 110

4.1 Perangkat Lunak Pembangun ... 110

4.1.1 Perangkat Keras Pembangun ... 110

4.1.2 Kebutuhan Web Hosting... 108

4.1.3 Implementasi Basis Data (Database) ... 109

4.1.4 Tabel 4. 6 Implementasi tabel fasilitas medical services... 110

Implementasi Class... 111

(8)

vii

Pengujian ...131 4.2

Rencana Pengujian ...131 4.2.1

Kasus dan Hasil Pengujian ...132 4.2.2

Kesimpulan Hasil Uji Alpha ...145 4.2.3

Kasus dan Hasil Pengujian Beta...145 4.2.4

Kesimpulan Beta ...151 4.2.5

...152 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ...152 5.1

(9)

156

DAFTAR PUSTAKA

[1].Emergencyservices,(http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/emerge ncy-services, diakses 27 maret 2014)

[2]. Keadaan darurat, (http://www.maritimeworld.web.id/2011/08/prosedur-keadaan-darurat-materi-darurat.html, diaksaes 28 maret 2014)

[3].Informasi darurat,( http://www.tempo.co/read/news/2012/08/09/058422298/Jawa-Barat-Buka-Nomor-Darurat-Kecelakaan, diakses 25 mei 2014)

[4].Presssman, Roger. 2012. Rekayasa Perangka Lunak. Yogyakarta: Andi.

[5]. Pengertian Gps ,(http://inasafe.org/id/training/beginner/osm/104-using-gps.html, diakses 16 april 2014 )

[6]. Pengertian latitude dan longitude, (http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2011-2-00232-IF%20Bab2001.doc, diakses tanggal 20 april 2014)

[7].Android SDK Developer Resources,

(http://developer.android.com/resource/index.html, diakse 10 april 2014)

[8].Pengertian google map, (http://www.myusro.info/2013/02/pengertian-google-maps-api.html, diakses 25 mei 2014)

[9].Pengertian web services,(http://lecturer.ukdw.ac.id/~mahas/dossier/ati_04.pdf. , diakases tanggal 25 mei 2014)

[10]. kim Hamilton, Russell Miles, Learning UML 2.0, O’Reilly,2006

[11]. pengertian sdk, (http://glosarium.org/android/arti/?k=android%20SDK, diakses tanggal 28 mei 2014)

(10)

iii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya tugas akhir dengan judul “Pembangunan aplikasi peta lokasi emergency services di Provinsi Jawa Barat berbasis mobile android” sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Strata I Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia dapat selesai sebagaimana mestinya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Keluarga tercinta terutama Ibu yang sangat saya sayangi Ibu Nurchasanah mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Penulisan Laporan Tugas Akhir ini..

3. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Teknik Informatika, yang telah membantu proses akademik penulis.

4. Hendra Kurnia, Iwan gunawan, Heri setiawan, Bilal yang telah berjuang bersama-sama dalam tugas akhir ini.

5. Teman-teman kelas IF-09 angkatan 2009 yang telah bersama-sama melewati masa-masa kuliah.

6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Informatika 2009 terima kasih atas saran, dukungan serta kebersamaannya.

(11)

iv

Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bandung, Mei 2014

(12)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

1.1

Teknologi informasi sangatlah cepat berkembang yang secara tidak disengaja telah meningkatkan kebutuhan masyarakat dan sekaligus telah mengubah gaya hidup masyarakat. Salah satu teknologi yang sedang berkembang adalah teknologi handphone kini masyarakat tidak hanya butuh suatu ponsel yang hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi seperti telepon ataupun mengirim pesan singkat, namun ponsel itu diharapkan juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal penting lain, seperti mencari informasi lokasi tentang emergency services pada saat keadaan darurat, informasi tentang lokasi emergency services tersebut bisa menjadi informasi yang sangat penting.

Layanan darurat atau emergency services merupakan organisasi yang menjamin keselamatan publik dan kesehatan dengan mengatasi berbagai keadaan darurat, beberapa lembaga ini ada untuk mengatasi beberapa jenis keadaan darurat, seperti polisi, rumah sakit, puskesmas, klinik dan pemadam kebakaran[1]. Keadaan darurat merupakan keadaan yang lain dari keadaan normal yang mempunyai kecenderungan atau potensi tingkat yang membahayakan baik bagi keselamatan manusia, harta benda maupun lingkungan[2].

(13)

2

Berdasarkan permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah sistem yang efektif, cepat, mudah digunakan serta mudah dibawa ketika dibutuhkan, solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut yaitu dengan membangun aplikasi mobile berbasis android, aplikasi ini diterapkan mengikuti perkembangan platform teknologi mobile saat ini. Oleh karena itu penelitian skripsi ini berjudul pembangunan aplikasi peta lokasi emergency services di Provinsi Jawa Barat berbasis mobile android

Rumusan Masalah 1.2

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Sulitnya dalam mencari informasi seputar emergency services

2. Sulitnya memperoleh rekomendasi untuk menentukan lokasi Emergency services yang tepat

Maksud dan Tujuan 1.3

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah membangun sebuah Aplikasi Peta Lokasi Emergency Service di Propinsi Jawa Barat Berbasis Mobile

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dari tugas akhir ini adalah :

(14)

3

Batasan Masalah 1.4

Agar penelitian fokus, permasalahan yang ditinjau tidak terlalu meluas dan sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai, maka perlu dibuat batasan masalah. Batasan masalah penelitian ini antara lain :

1. Emergency services ini meliputi, Rumah sakit, puskesmas, polisi tingkat sektor atau resor kota, klinik dan pemadam kebakaran di Jawa Barat 2. Aplikasi frontend dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman

Java dan backend menggunakan php

3. Sistem menggunakan peta dari Google Maps.

Metode Penelitian 1.5

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data 1.5.1

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi lebih detail mengenai data rumah sakit, puskesmas, pemadan kebakaran, polsek, dan polres. Dalam kesempatan wawancara penulis berdiskusi guna mendapatkan informasi yang lebih banyak sehingga mendapatkan solusi yang tepat mengenai aplikasi yang akan dibangun.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil seperti peninjauan langsung ke dinas kesehatan Jawa barat dan polda Jawa barat

c. Studi literature

(15)

4

Metode Pembangunan Perangkat Lunak 1.5.2

Metode pembangunan perangkat lunak menggunakan sistem waterfall,yang meliputi beberapa proses seperti yang gambarnya dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini : [4].

Gambar 1.1 water fall model a. Requirements definition

Merupakan tahap awal dalam kegiatan mengumpulkan data sebagai pendukung pembangunan system, Dengan cara melakukan observasi maupun interview secara langsung dengan pihak yang bersangkutan disini yaitu Dinas kesehatan Jawa barat dan Polda Jawa barat

b. System and software design

Merupakan perancangan antar muka dari hasil analisis kebutuhan yang telah selesai dikumpulkan secara lengkap seperti perancangan tampilan antar muka berbasis mobile dengan software eclipse, perancangan database dengan mysql dan perancangan webserver dengan dreamweaver c. Implementation and unit testing

(16)

5

d. Integration and System Testing

Melakukan penggabungan dari unit-unit program yang menghasilkan kebenaran aplikasi, seperti aplikasi emergency services yang terkoneksi dengan webserver. Proses pengujian berfokus pada logika internal program aplikasi yang memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau belum.

e. Operation and Maintenance

Merupakan cara mengoperasikan aplikasi dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi yang sebenarnya.

Sistematika Penulisan 1.6

Sistematika penulisan laporan yang di susun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian dalam Tugas Akhir yang dijalankan. Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab pertama, menguraikan tentang semua hal yang yang menjadi latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan dalam pembuatan laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(17)

6

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ketiga, menguraikan tentang semua analisis dan perancangan yang akan digunakan dalam pembangunan aplikasi emergency services dengan menggunakan location based service yang memanfaatkan GPS

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab keempat, berisi tentang imlementasi hasil dari analisis dan perancangan sistem kedalam bentuk bahasa pemograman, serta kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan dalam membangun sistem. Bab ini juga berisikan tentang pengujian pada sistem yang telah lengkap dan telah memenuhi semua persyaratan dari kebutuhan sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab kelima atau bab terakhir, berisikan tentang kesimpulan dari setiap tahapan yang dilalui dari setiap penelitian dan menunjukan saran untuk pengembangan sistem yang nantinya bisa lagi dikembangkan ke tahap yang lebih baik.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(18)
(19)
(20)

6

Layanan darurat atau emergency services merupakan organisasi yang menjamin keselamatan publik dan kesehatan dengan mengatasi berbagai keadaan darurat, beberapa lembaga ini ada untuk mengatasi beberapa jenis keadaan darurat, seperti polisi, rumah sakit, puskesmas dan pemadam kebakaran, Keadaan darurat merupakan keadaan yang lain dari keadaan normal yang mempunyai kecenderungan atau potensi tingkat yang membahayakan baik bagi keselamatan

manusia, harta benda maupun lingkungan jenis-jenis keadaan darurat seperti kebakaran, ledakan, kecelakaan, perampokan dan kerusakan mesin

Global Positioning System (GPS) 2.1.2

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. [5]

(21)
(22)

8

Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu.

Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.

2.1.2.1 Segmen Penyusun Sistem GPS

(23)

9

Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.

2.1.2.2 Prinsip penentuan posisi dengan GPS

Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.

2.1.2.3 Sinyal dan Bias pada GPS

GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (receiver GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur

Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y.

(24)

10

Latitude dan Longitude 2.1.3

Latitude adalah garis yang melintang di antara kutub utara dan kutub selatan, yang menghubungkan antara sisi timur dan barat bagian bumi. Garis ini memiliki posisi membentangi bumi, sama halnya seperti garis equator (khatulistiwa), tetapi dengan kondisi nilai tertentu[6]. Garis lintang inilah yang dijadikan ukuran dalam mengukur sisi utara-selatan koordinat suatu titik di belahan bumi garis equator dapat dilihat pada gambar 2.1

Latitude di bedakan menjadi 2 wilayah, yaitu utara atau yang biasa kita sebut lintang utara dan selatan atau yang biasa kita sebut lintang selatan, dimana nilai koordinat di bagian utara selalu positif dan nilai koordinat di bagian selatan adalah negatif.

Berikut nilai- nilai yang dijadikan patokan ukuran garis lintang ini. 1. Garis paling atas (kutub utara) = 90 derajat

2. Garis paling tengah (equator) = 0 derajat, dan 3. Garis paling bawah (kutub selatan) = -90 derajat.

Dengan “mem-persamakan” derajat ke dalam bentuk satuan kilometer (km) maka ukurannya seperti ini :

1 derajat latitude = 111 km

(25)

11

1 menit latitude = 1.85 km

Sedangkan longitude adalah garis membujur yang menghubungkan antara sisi utara dan sisi selatan bumi (kutub). Garis bujur ini digunakan untuk mengukur sisi barat-timur koordinat suatu titik di belahan bumi.

Sama seperti equator pada latitude yang berada ditengah dan memiliki nilai 0 (nol) derajat, pada longitude, garis tengah yang bernilai 0 (nol) derajat disebut garis prime meridian (garis bujur). Sedangkan garis yang berada paling kiri memiliki nilai -90 derajat, dan yang paling kanan memiliki nilai 90 derajat, dapat dilihat pada gambar 2.2.

Longitude juga dibedakan menjadi 2 wilayah, yaitu bujur timur dan bujur barat, dimana koordinat yang berada di timur selalu bernilai negatif, dan sebaliknya yang berada di barat selalu positif. Nilai satuan ukuran derajat menjadi kilometer pada longitude juga sama seperti pada latitude.

Jadi, dalam metode pengukuran koordinat, suatu titik terlebih dulu diukur derajatnya berdasarkan latitude dan longitude-nya, setelah itu barulah di translasikan kedalam bentuk satuan kilometer, baik itu dalam format degree (DDD) maupun degree-minutes-second (DMS). Berdasarkan pengalaman kemarin saya coba berbagi bagi anda yang mungkin belum mencoba mencari latitude dan longitude tersebut.

(26)

12

Android 2.1.4

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia[7].

Arsitektur Sistem Operasi Android 2.1.5

Pada gambar 2.8 merupakan gambar dari arsitektur system operasi android

Gambar 2. 3 arsitektur sistem operasi android

2.1.5.1 Linux Kernel

(27)

13

android bukanlah linux, karena dalam android tidak terdapat paket standar yang dimiliki oleh linux lainnya. Linux merupakan sistem operasi terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh karenanya pada android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad, WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC (Interprocess

Communication) untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan

2.1.5.2 Libraries

Android menggunakan beberapa paket pustaka yang terdapat pada C/C++ dengan standar Berkeley Software Distribution (BSD) hanya setengah dari yang aslinya untuk tertanam pada kernel Linux. Beberapa pustaka diantaranya:

1. Media Library untuk memutar dan merekam berbagai macam

5. SSl dan WebKit untuk browser dan keamanan internet.

Pustaka-pustaka tersebut bukanlah aplikasi yang berjalan sendiri, namun hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level atasnya. Sejak versi Android 1.5, pengembang dapat membuat dan menggunakan pustaka sendiri menggunakan Native Development Toolkit (NDK).

2.1.5.3 Android Runtime

(28)

14

system operasi lain yang juga mengimplementasikan Linux. Android Runtime merupakan mesin virtual yang membuat aplikasi android menjadi lebih tangguh dengan paket pustaka yang telah ada. Dalam Android Runtime terdapat 2 bagian utama, diantaranya:

1. Pustaka Inti, android dikembangkan melalui bahasa pemrograman Java, tapi Android Runtime bukanlah mesin virtual Java. Pustaka inti android menyediakan hampir semua fungsi yang terdapat pada pustaka Java serta beberapa pustaka khusus android.

2. Mesin Virtual Dalvik, Dalvik merupakan sebuah mesin virtual yang dikembangkan oleh Dan Bornstein yang terinspirasi dari nama sebuah perkampungan yang berada di Iceland.

Dalvik hanyalah interpreter mesin virtual yang mengeksekusi file dalam format Dalvik Executable (*.dex). Dengan format ini Dalvik akan mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan pengalamatan memori pada file yang dieksekusi. Dalvik berjalan di atas kernel Linux 2.6, dengan fungsi dasar seperti threading dan manajemen memori yang terbatas.

2.1.5.4 Aplication Framework

Kerangka aplikasi menyediakan kelas-kelas yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi android. Selain itu, juga menyediakan abstraksi generic untuk mengakses perangkat, serta mengatur tampilan User Interface dan sumber daya aplikasi. Bagian terpenting dalam kerangka aplikasi android adalah sebagai berikut:

1. Activity Manager, berfungsi untuk mengontrol siklus hidup aplikasi dan

menjaga keadaan ”Backstack“ untuk navigasi penggunaan.

(29)

15

3. Resuource Manager, untuk mengatur sumber daya yang ada dalam program. Serta menyediakan akses sumber daya diluar kode program, seperti karakter, grafik, dan file layout.

4. Location Manager, berfungsi untuk memberikan informasi detail mengenai lokasi perangkat android berada.

5. Notification Manager, mencakup berbagai macam peringatan seperti, pesan masuk, janji, dan lain sebagainya yang akan ditampilkan pada status bar.

2.1.5.5 Aplication Layer

Puncak dari diagram arsitektur android adalah lapisan aplikasi dan widget. Lapisan aplikasi merupakan lapisan yang paling tampak pada pengguna ketika menjalankan program. Pengguna hanya akan melihat program ketika digunakan tanpa mengetahui proses yang terjadi dibalik lapisan aplikasi. Lapisan ini berjalan dalam Android runtime dengan menggunakan kelas dan service yang tersedia pada Framework aplikasi. Lapisan aplikasi android sangat berbeda dibandingkan dengan system operasi lainnya. Pada android semua aplikasi, baik aplikasi inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan diatas lapisan aplikasi dengan menggunakan pustaka API (Application Programming Interface) yang sama.

Komponen Aplikasi Android 2.1.6

(30)

16

Oleh karenanya android berbeda dari sistem-sistem lain, Android tidak memiliki satu tampilan utama program seperti fungsi main() pada aplikasi lain. Sebaliknya, aplikasi memiliki komponen penting yang memungkinkan sistem untuk memanggil dan menjalankan ketika dibutuhkan

2.1.6.1 Activities

Activity merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah aplikasi, karena Activity menyajikan tampilan visual program yang sedang digunakan oleh pengguna. Setiap Activity dideklarasikan dalam sebuah kelas yang bertugas untuk menampilkan antarmuka pengguna yang terdiri dari Views dan respon terhadap Event. Setiap aplikasi memiliki sebuah activity atau lebih. Biasanya pasti akan ada activity yang pertama kali tampil ketika aplikasi dijalankan.

Perpindahan antara activity dengan activity lainnya diatur melalui sistem, dengan memanfaatkan activity stack. Keadaan suatu activity ditentukan oleh posisinya dalam tumpukan acitivity, LIFO (Last In First Out) dari semua aplikasi yang sedang berjalan. Bila suatu activity baru dimulai, activity yang sebelumnya digunakan maka akan dipindahkan ketumpukan paling atas. Jika pengguna ingin menggunakan activity sebelumnya, cukup menekan tombol Back, atau menutup activity yang sedang digunakan, maka activity yang berada diatas akan aktif kembali. Memory Manager android menggunakan tumpukkan ini untuk menentukan prioritas aplikasi berdasarkan activity, memutuskan untuk mengakhiri suatu aplikasi dan mengambil sumber daya dari aplikasi tersebut. Ketika activity diambil dan disimpan dalam tumpukkan activity terdapat 4 kemungkinan kondisi transisi yang akan terjadi :

(31)

17

2. Paused, dalam beberapa kasus activity akan terlihat tapi tidak terfokus pada kondisi inilah disebut paused. Keadaan ini terjadi jika activity transparan dan tidak fullscreen pada layar. Ketika activity dalam keadaan paused, dia terlihat active namun tidak dapat menerima masukkan dari pengguna. Dalam kasus ekstrim, android akan menghentikan activity dalam keadaan paused ini, untuk menunjang sumber daya bagi activity yang sedang aktif.

3. Stopped, ketika sebuah activity tidak terlihat, maka itulah yang disebut stopped. Activity akan tetap berada dalam memori dengan semua keadaan dan informasi yang ada. Namun akan menjadi kandidat utama untuk dieksekusi oleh system ketika membutuhkan sumberdaya lebih. Oleh karenanya ketika suatu activity dalam kondisi stopped maka perlu disimpan data dan kondisi antar muka saat itu. Karena ketika activity telah keluar atau ditutup, maka dia akan menjadi inactive.

4. Inactive, kondisi ketika activity telah dihentikan dan sebelum dijalankan. Inactive activity telah ditiadakan dari tumpukan activity sehingga perlu restart ulang agar dapat tampil dan digunakan kembali.

Kondisi transisi ini sepenuhnya ditangani oleh manajer memori android. Android akan memulai menutup aplikasi yang mengandung activity inactive, kemudian stopped activity, dan dalam kasus luar biasa pausedactivity juga akan di tutup.

2.1.6.2 Services

(32)

18

2.1.6.3 Intents

Intens merupakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan tindakan tertentu, seperti memilih foto, menampilkan halaman web, dan lain sebagainya. Intents tidak selalu dimulai dengan menjalankan aplikasi, namun juga digunakan oleh sistem untuk memberitahukan ke aplikasi bila terjadi suatu hal, misal pesan masuk. Intents dapat eksplisit atau implisit, contohnya jika suatu aplikasi ingin menampilkan URL, sistem akan menentukan komponen apa yang dibutuhkan oleh Intents tersebut.

2.1.6.4 Broadcast Receiver

Broadcast Receivers merupakan komponen yang sebenarnya tidak melakukan apa-apa kecuali menerima dan bereaksi menyampaikan pemberitahuan. Sebagian besar Broadcast berasal dari sistem misalnya, Batre sudah hampir habis, informasi zona waktu telah berubah, atau pengguna telah merubah bahasa default pada perangkat. Sama halnya dengan service, Broadcast Receivers tidak menampilkan antarmuka pengguna. Namun, Broadcast Receivers dapat menggunakan Notification Manager untuk memberitahukan sesuatu kepada pengguna.

2.1.6.5 Content Providers

Content Providers digunakan untuk mengelola dan berbagi database. Data dapat disimpan dalam file sistem, dalam database SQLite, atau dengan cara lain yang pada prinsipnya sama. Dengan adanya Content Provider memungkinkan antar aplikasi untuk saling berbagi data. Komponen ini sangat berguna ketika sebuah aplikasi membutuhkan data dari aplikasi lain, sehingga mudah dalam penerapannya

Google Maps 2.1.7

(33)

19

melihat suatu daerah. Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web yang telah kita buat atau pada blog kita yang berbayar maupun gratis sekalipun dengan Google Maps API. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript.

Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog sangat mudah hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi Internet yang sangat stabil. Dengan menggunakan Google Maps API, kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga kita dapat fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan. Dengan kata lain, kita hanya membuat suatu data sedangkan peta yang akan ditampilkan adalah milik Google sehingga kita tidak dipusingkan dengan mambuat peta suatu lokasi, bahkan dunia[8].

2.1.7.1 Elemen Google Maps API

Beberapa elemen dan objek yang terdapat pada Google Maps API yang diterapkan di aplikasi:

1. Markers

Marker adalah fungsionalitas simbol yang menandakan suatu titik koordinat lokasi. marker digunakan untuk menandai lokasi seperti klub olahraga dan kejuaraan olahraga pada peta Google Maps.

2. Directions

Adalah utility yang menangani masalah pencarian rute. Directions ini digunakan untuk memandu rute jalan dari pengguna menuju tempat lokasi klub olahraga dan kejuaraan olahraga pada peta Google Maps.

3. GeoCoding and Reverse GeoCoding

Adalah utility untuk memproses konversi alamat yang dapat digunakan untuk menempatkan penanda atau posisi peta.

(34)

20

Location Manager adalah API yang paling penting, dalam memberikan akses ke layanan sistem lokasi dengan pemetaan dan GPS. Dalam hal ini Location Manager berfungsi untuk mendapatkan update periodik lokasi geografis perangkat dengan memetakan nilai latitude dan longitude kedalam Google Maps

5. Overlays Overview

Adalah objek di Google Maps yang terkait dengan koordinat lintang dan bujur, sehingga objek ini bergerak saat ditarik atau zoom pada peta. Overlays mencerminkan benda yang ada pada peta untuk menunjukan titik, garis, area, atau markers benda.

6. Loading Google Maps API koneksi script yang dibuat keserver Google Map API dengan menggunakan API key yang didapatkan pada saat mendaftar ke Google Maps API.

7. Map DOM Elements

Untuk menampilkan map pada halaman web, umumnya menggunakan div tag untuk menampungnya. Diharuskan membuat sebuah div tag dengan nama "map_canvas", dan mereferensikan element ini ke Document Object Model (DOM).

Dalam pembutan program Google Map API menggunakan urutan sebagai berikut:

1. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML kita.

2. Membuat element div dengan nama map_canvas untuk menampilkan peta .3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan property-properti pada peta. 4. Menuliskan fungsi JavaScript untuk membuat objek peta.

5. Meng-inisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload.

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah:

(35)

21

2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit

3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai 4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota)

Web Service 2.1.8

Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan metode-metode yang dimilikinya yang terletak di suatu server yang terhubung ke internet sehingga dapat diakses menggunakan protocol HTTP dan SOAP ( Simple Object Access Protocol). Dalam penggunaannya, web service dapat digunakan dari hanya untuk memeriksa data user yang login ke sebuah website ataupun untuk digunakan pada transaksi perbankan online yang rumit.

Tujuan dari teknologi ini adalah untuk memudahkan beberapa aplikasi atau komponennya untuk saling berhubungan dengan aplikasi lain dalam sebuah organisasi maupun diluar organisasi menggunakan standar yang tidak terikat platform (platform-neutral) dan tidak terikat akan bahasa pemrograman yang digunakan (language-neutral). Hal tersebut dapat terjadi karena penggunaan XML standar yang didukung oleh banyak perusahaan besar di dunia, yang digunakan untuk bertukar data. Selain daripada itu, penggunaan SOAP menjadikan metode- metode dari objek-objek yang ada dalam sebuah web service dapat di akses dari aplikasi lain seperti halnya aplikasi tersebut mengakses metode local

JSON 2.1.9

(36)

22

dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data.

JSON terbuat dari dua struktur:

1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini. JSON menggunakan bentuk sebagai berikut:

1. Objek

(37)

23

Nilai (value) dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip ganda, atau angka, atau true atau false atau null, atau sebuah objek atau sebuah larik. Struktur-struktur tersebut dapat disusun bertingkat.

4. String

String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Di dalam string dapat digunakan backslash escapes "\" untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C atau Java.

5. Angka

Angka adalah sangat mirip dengan angka di C atau Java, kecuali format oktal dan heksadesimal tidak digunakan[8].

Unified Modelling Language (UML) 2.1.10

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem[9].

2.1.10.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem.

2.1.10.2 Class Diagram

(38)

24

beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain

2.1.10.3 Behavior Diagram

Behavior diagram dapat dikelompokan menjadi tiga diagram, yaitu : a. Statechart Diagram

Statechart Diagram berfungsi untuk memodelkan prilaku dinamis satu kelas satu objek.

b. Activity Diagram

Activity Diagram memodelkan alur kerja (work flow) sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas dalam suatu proses.

c. Interaction Diagram

Interaction Diagram dibagi menjadi dua model diagram yaitu :

1. Sequence Diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus bersosialisasi dengan use case. Sequence diagram, memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu dalam use case.

2. Colaboration Diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur antar objek. Tipe diagram ini menekankan pada hubungan (relationship) antar objek, sedangkan sequence diagram menekankan pada urutan kejadian. Dalam collaboration diagram terdapat beberapa objek, link, dan message.

Eclipse 2.1.11

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform- independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

(39)

25

b. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

c. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya popular

adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen

yang dinamakan plug-in.

2.1.11.1 Arsitektur Eclipse

Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel, yang mengangkat plug-in. Apa yang dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya adalah fungsi dari plug-in yang sudah diinstal. Ini merupakan basis dari Eclipse yang dinamakan Rich Client Platform (RCP). Berikut ini adalah komponen yang membentuk RCP:

a. Core platform b. OSGi

c. SWT (Standard Widget Toolkit) d. JFace

e. Eclipse Workbench

(40)

26

mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java.

Konsep Eclipse adalah IDE yang terbuka (open), mudah diperluas (extensible) untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik. Jadi, Eclipse tidak saja untuk mengembangkan program Java, akan tetapi dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, cukup dengan menginstal plug-in yang dibutuhkan. Apabila ingin mengembangkan program C/C++ terdapat plug-in CDT (C/C++ Development Tools).

Selain itu, pengembangan secara visual bukan hal yang tidak mungkin oleh Eclipse, plug-in UML2 tersedia untuk membuat diagram UML. Dengan menggunakan PDE setiap orang bisa membuat plug-in sesuai dengan keinginannya. Salah satu situs yang menawarkan plug-in secara gratis seperti Eclipse downloads by project.

Software Development Kit (SDK) 2.1.12

Software Development Kit (SDK) adalah suatu kit atau library dari bahasa pemrograman untuk pengembangan atau pembangunan suatu perangkat lunak dan biasanya SDK terdiri dari kumpulan tools yang dibutuhkan. Misalnya bahasa pemrograman java, mempunyai SDK yang berisi suatu library yang dapat digunakan untuk membuat suatu aplikasi berbasis java.[11]

PHP 2.1.13

PHP (Hypertext Preprocessor), merupakan bahasa pemograman web yang bersifat serverside. Hal tersebut mengandung arti bahwa PHP merupakan bahasa berbentuk scriptyang disimpan dan dijalankan di komputer server (web server) sedang hasilnya dikirimkan ke komputer client (web browser) dalam bentuk script HTML. Keuntungan penggunaan PHP, kode yang menyusun program tidak perlu dibagikan ke pemakai, yang berarti kerahasiaan kode dapat dilindungi.

(41)

27

berbagai database seperti Access, Oracle, MY\ySQL, dan lain-lain. PHP merupakan perangkat lunak Open Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat diunduh secara bebas dari situs resminya.

(42)
(43)

29

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisis dan perancangan aplikasi memerlukan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan aplikasi yang baik dan bersesuaian dengan tujuannya. Tahapan awal dari analisis adalah menganalisis masalah dan analisis arsitektur sistem. Sedangkan untuk tahap perancangan aplikasi yaitu perancangan antarmuka

Analisis Masalah 3.1

Sulitnya menemukan informasi mengenai rumah sakit, puskesmas, klinik pemadam kebakaran, dan polisi menjadi kendala bagi semua orang yang sedang

mencari informasi tersebut dalam keadaan darurat. Ini semua disebabkan karena kurang atau bahkan tidak adanya informasi mengenai lokasi emergency service. Cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi tersebut adalah dengan bertanya kepada masyarakat lain atau berkunjung ke kantor dinas terkait untuk mendapatkan

informasi yang dicari. Namun cara tersebut kurang efektif, mengingat bahwa orang di sekitar belum tentu mengetahui informasi yang dibutuhkan

(44)
(45)

30

Analisis Arsitektur Sistem 3.2

Arsitektur fisik sistem mengacu kepada model arsitektur aplikasi two tier. arsitektur fisik sistem terdiri dari dua komponen utama, yaitu aplikasi frontend yang berjalan pada pihak client dan aplikasi backend. Pada sistem ini, aplikasi frontend merupakan komponen yang aktif, sedangkan aplikasi backend bertindak sebagai penerima dan pengolah data. Arsitektur sistem dalam pembangunan aplikasi ini ditunjukan oleh gambar 3.1

Gambar 3. 1 Arsitektur Sistem

Aplikasi frontend adalah aplikasi yang berfungsi sebagai media untuk pengambilan data yang berhubungan dengan informasi emergency services melalui perangkat mobile terutama smartphone. GPS receiver yang terdapat pada perangkat mobile berfungsi untuk menentukan posisi pengguna dengan menggunakan koordinat longitude maupun latitude.

(46)

31

untuk berintegrasi dengan backend melalui perangkat mobile dapat menggunakan jaringan mobile GPRS/EDGE/UMTS.

Analisis Alur Data Sistem 3.2.1

Analisis alur data sistem merupakan analisis yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci bagaimana sistem ini dapat bekerja dapat di lihat pada gambar 3.2

(47)

32

Analisis ini meliputi: 1. Aplikasi mobile

Aplikasi mobile dalam penelitian ini adalah aplikasi untuk mengirim data ke database server. Data yang dikirim merupakan data multimedia dan data GPS berupa koordinat longitude dan latitude. Aplikasi ini dibangun pada platform Android dan komunikasi data antar aplikasi dengan database server menggunakan protokol HTTP.

2. Protokol HTTP

Merupakan protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hypermedia. Ada beberapa operasi HTTP yang salah satu contohnya adalah GET dan POST. Operasi GET digunakan untuk meminta sumber dari server. Operasi POST digunakan untuk mengirim informasi ke sumber yang ada di server. Server akan merespon dengan header HTTP yang diikuti dengan bagian data. Pada kasus operasi pemberian GET, respon dari server akan berisi sumber yang diminta klien. Jika server menerima operasi POST, server akan melewatkan Aplikasi Mobile Database Server Web Administrator data yang ada pada operasi POST ke sumber yang dapat dieksekusi. Setelah server menerima kembali hasil dari sumber tersebut, server akan memasukkan hasil tersebut ke HTTP respon yang dikirim kembali ke klien.

3. Database server

Merupakan aplikasi backend yang berfungsi untuk media penyimpanan data-data yang telah dikirmkan oleh aplikasi mobile. Pada penelitian ini, bagian pengelolaan database menggunakan MySQL.

4. Web Administrator

(48)

33

Analisis Komunikasi Aplikasi Frontend dan Aplikasi Backend

3.2.2

Pada sistem yang dikembangkan, client (frontend) bertindak sebagai komponen aktif yang mengirimkan data ke server (backend) tanpa menunggu perintah atau permintaan dari subsistem lainnya. Sedangkan backend bertindak sebagai pihak pasif yang hanya menerima data untuk kemudian menampilkannya dalam bentuk aplikasi web.

Pada sistem yang dibangun, data yang dikirimkan ke server adalah data multimedia dan data lokasi. Data yang membutuhkan pemrosesan lebih lanjut adalah data dari modul GPS. Data yang diperoleh dari modul GPS harus diparsing terlebih dahulu untuk dapat memperoleh data lokasi.

Karena client berkomunikasi secara langsung dengan server, maka protokol komunikasi yang digunakan adalah protokol HTTP. Client akan mengirimkan paket data yang berisi request ke server dengan protokol HTTP yang berisi semua data yang telah diperoleh.

Analisis Kebutuhan Non Fungsional 3.3

Analisis kebutuhan non fungsional menggambarkan kebutuhan sistem yang menitikberatkan pada properti prilaku yang dimiliki oleh sistem, diantaranya kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, serta user sebagai bahan analisis kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan diterapkan.

Analisis Kebutuhan Data 3.3.1

Setelah melakukan proses analisis kebutuhan sistem, maka analisis

selanjutnya adalah analisis kebutuhan data. Analisis ini bertujuan untuk memudahkan

(49)

34

1. Data Puskesmas

Data yang akan di tampilkan adalah nama puskesmas, alamat puskesmas, nomor telepon puskesmas, status puskesmas, fasilitas puskesmas, lokasi puskesmas telepon polres, lokasi polres

4. Data Polsek

Data yang akan di tampilkan adalah nama polsek, nomor telepon polsek, alamat polsek, lokasi polsek

5. Data Pemadam kebakaran

Data yang akan di tampilkan adalah nama pemadam kebakaran, nomor telepon, alamat, dan lokasi

6. Data lokasi user

Menampilkan lokasi user 7. Data Klinik

(50)

35

Analisis Kebutuhan Perangkat Keras 3.3.2

Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus terpenuhi antara lain :

1. Perangkat Keras Aplikasi Backend

Pada aplikasi backend yang berupa web, aplikasi dijalankan pada sebuah perangkat komputer dengan spesifikasi kebutuhan perangkat keras komputer sebagai berikut :

2. Perangkat Keras Aplikasi Emergency services

Aplikasi Emergency services dijalankan pada sebuah perangkat SmartPhone

yaitu SmartPhone dengan sistem operasi Android. Kebutuhan perangkat keras

untuk SmartPhone tersebut yaitu:

Tabel 3. 1 Spesifikasi Perangkat Keras Backend

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Monitor 14”

2 Processor Intel Pentium Dual Core

(51)

36

Tabel 3. 2 Spesifikasi Perangkat Keras frontend

No Android Spesifikasi

1 Sistem operasi Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

2 Display 240 x 320.

3 Jaringan  Wi-Fi 802.11 b/g/n (2.4Ghz), HSPA, EDGE Rx

(850/900/1800/1900 MHZ), Wi-Fi Direct available,gsm

4 Memori 4GB / 512MB Memory

5 Chipset Single Core Application Processor

Single Core Application Processor Cortex A9 850 MHz CPU Cortex A9 850 MHz CPU

6 Baterai 1,200 mAh Battery Capacity

7 Lokasi Assisted GPS

8 Sensor Accerlometer / Gyroscope / Proximity available

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak 3.3.3

Analisis perangkat lunak terdiri dari spesifikasi minimum perangkat yang

dibutuhkan. Spesifikasi perangkat lunak untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Spesifikasi perangkat lunak

No Perangka lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows.

2 Aplikasi IDE Eclipse 3.8.2. JDK v 7 dan Android SDK windows, ADT versi 10, Dreamweaver, Wampserver 2.4

3 Bahasa Pemrograman PHP (Hyper Text Preproccessor), Java

4 DBMS MySQL

5 Browser Mozila firefox

Analisis Pengguna Siste m (User)

3.3.4

(52)

37

Untuk menggunakan sistem yang dibangun terdapat beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh pengguna, kebutuhan karakteristik dapat dilihat pada table dibawah ini.

Berdasarkan hasil pengamatan, pengguna yang terlibat dalam sistem yang sedang berjalan ialah:

1. Admin, sebagai pengelola aplikasi backend (web) untuk imigrasi server. Berikut karakteristik pengguna sistem yang ditunjukan oleh tabel 3.4

Analisis Kebutuhan Fungsional 3.4

Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan. Analisis kebutuhan fungsional ini meliputi analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan data, spesifikasi sistem dan pemodelan sistem.

Tabel 3. 4 Karakterisitik Pengguna backend(web)

Katregori

Mengerti pengelolaan database, koneksi data, SAS, dan database SQL, Pengetahuan

tentang metodologi manajemen proyek teknologi informasi dan siklus hidup

Tabel 3. 5 Karakterisitik Pengguna aplikasi frontend

Kategori

(53)

38

Pemodelan sistem dimodelkan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Tahap-tahap pemodelan dalam analisis tersebut antara lain Use case diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram

Analisis kebutuhan sistem 3.4.1

Sebelum melakukan perancangan sistem, terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan sistem yaitu. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengatasi ketidak sesuaian antara aplikasi yang dirancang dengan kebutuhan pengguna. Adapun kebutuhan sistem yang diperlukan antara lain :

1. Menampilkan informasi mengenai data emergency services di Jawa Barat, meliputi data rumah sakit, data puskesmas data polres dan data polsek, data pemadam kebakaran dan klinik dengan lengkap dan rinci. 2. Menampilkan peta lokasi serta direction suatu emergency services 3. Menampilkan peta darurat energency services terdekat

4. Memberikan rekomendasi menuju emergency services yang tepat 5. Memberikan informasi data dan peta lokasi user

6. Memberikan detail informasi mengenai data emergency services 7. Memberikan fasilitas telepon darurat ke emergency services 8. Sistem dapat memberikan fitur pengambilan data secara realtime 9. Sistem dapat melakukan pengiriman data secara realtime

Perancangan fungsional sistem 3.5

Pada tahap ini dilakukan pemodelan sistem untuk menentukan fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh sistem aplikasi serta menentukan kelas yang dibutuhkan untuk realisasi fungsi-fungsi sistem yang telah dianalisis sebelumnya dan mendeskripsikannya kedalam bentuk diagram

a. Use Case Diagram

(54)

39

mendeskripsikan apa yang akan dilakukan oleh sistem. Use Case terdiri dari tiga bagian yaitu identifikasi aktor, identifikasi Use Case dan skenario Use Case.

1. Identifikasi Aktor

Aktor yang berperan dalam menjalankan sistem dapat dilihat pada Tabel 3.6

Tabel 3. 6 Aktor Sistem

No Aktor Deskripsi

1 User Merupakan aktor yang dapat mengakses dan

menggunakan aplikasi frontend.

2 Administrator Merupakan aktor yang akan melakukan pemeliharaan pada sistem web.

Pada Gambar 3.3 merupakan interaksi antara aktor dengan sistem. Dimana terdiri dari 2 aktor. User sebagai aktor utama yaitu pengguna berinteraksi dengan aplikasi frontend, pengguna dapat mengakses data dan mendapatkan informasi pada aplikasi, sedangkan aktor ke 2 yaitu admin berinteraksi dengan backend untuk mengolah data.

(55)

40

(56)

41

Tabel 3. 7 Deskripsi use case backend

No Use case Deskripsi

UCB-01 Login Admin Fungsionalitas untuk proses autentifikasi

hak akses kepada admin

UCB-02 Pengolahan data admin Fungsionalitas yang memungkinkan

pengguna back end dapat mengelola data admin

UCB-3 Ubah data admin Fungsionalitas untuk mengubah atau update

data admin

UCB-4 Hapus data admin Fungsionalitas untuk menghapusdata admin

UCB-5 Tambah data admin Fungsionalitas untuk menambah data admin

UCB-06 Pengolahan data medical services Fungsionalitas yang memungkinkan

pengguna back end dapat mengelola data

medical services

UCB-7 Ubah data medical services Fungsionalitas untuk mengubah atau update

data medical services

UCB-8 Hapus data medical services Fungsionalitas untuk menghapus data

medical services

UCB-9 Tambah data medical services Fungsionalitas untuk menambah data

medical services

UCB-10 Pengolahan data security services Fungsionalitas yang memungkinkan

pengguna back end dapat mengelola data

security services

UCB-11 Ubah data security services Fungsionalitas untuk mengubah atau update

data security services

UCB-12 Hapus data security services Fungsionalitas untuk menghapus data

security services

UCB-13 Tambah data security services Fungsionalitas untuk menambah data

(57)

42

Tabel 3. 8 Deskripsi usecase frontend

No Use case Deskripsi

UCF-01 Emergency Fcungsionalitas untuk memilih kategori emergency services yang tepat

UCF-02 Security services Fungionalitas untuk melihat lokasi emergency security services yang meliputi polsek, polres, pemadam kebakaran pada map di sekitar user

UCF-03 Filter medical

services

Fungsionalitas untuk mengubah atau update data admin

UCF-04 Informasi cara

penggunaan aplikasi

Fungsionalitas untuk menghapusdata admin

UCF-05 Informasi aplikasi Fungsionalitas untuk menampilkan tentang aplikasi emergency services

UCF-06 Detail emergency

services

Fungsionalitas untuk melihat detail dari emergency services yang terdiri dari berbagai macam menu anatara lain menu Emergency call, Get direction

UCF-7 Create new

medical services

Fungsionalitas untuk user menambah data medical services melalui mobile

UCF-8 Create new

security services

Fungsionalitas untuk user menambah data security services melalui mobile

UCF-9 Map Fungsionalitas untuk menampilkan lokasi emergency services yang dipilih oleh user pada map

(58)

43

Skenario Use Case Frontend 3.6

Skenario proses-proses yang terdapat didalam Use Case frontend dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini.

Tabel 3. 9 Lihat emergency Identifikasi

Nomor UCF-01

Nama Use Case Emergency

Tujuan untuk melihat dan memilih kategori emergency services yang tepat

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan tampilan utama aplikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menekan emergency

2. Menampilkan kategori emergency services.

Kondisi Akhir Sistem akan menampilkan kategori emergency services.

Tabel 3. 10 Lihat security services Identifikasi

Nomor UCF-02

Nama Use Case Security services

Tujuan untuk melihat lokasi emergency security services terdekat

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan kategori emergency services.

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menekan security services

2. Menampilkan lokasi security services terdekat

Kondisi Akhir Menampilkan lokasi emergency security services pada map

(59)

44

Tabel 3. 11 lihat kategori emergency services

Nomor UCF-03

Nama Use Case Filter medical services

Tujuan Untuk mencari fasilitas medical emergency services apa saja yang tersedia dan terdekat dengan user

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan kategori emergency services.

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menekan Filter medical services

2. Menampilkan form pencarian fasilitas

3. Mengisi form pencarian lalu tekan ok

4. Menampilkan lokasi terdekat emergency medical services sesuai pencarian fasilitas

(60)

45

Tabel 3. 11 Informasi cara penggunaan aplikasi Identifikasi

Nomor UCF-04

Nama Use Case Informasi cara penggunaan aplikasi

Tujuan untuk memberitahuakan cara penggunaan aplikasi emergency services

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan tampilan utama aplikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menekan informasi cara penggunaan aplikasi

2. Menampilkan cara penggunaan aplikasi Kondisi Akhir Menampilkan cara penggunaan aplikasi

Tabel 3. 12 Informasi aplikasi Identifikasi

Nomor UCF-05

Nama Use Case Informasi aplikasi

Tujuan untuk menampilkan informasi tentang aplikasi emergency services

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan tampilan utama aplikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menekan Button informasi aplikasi

(61)

46

Tabel 3. 13 Detail emergency services Identifikasi

Nomor UCF-06

Nama Use Case Detail emergency services

Tujuan untuk melihat detail dari emergency services yang terdiri dari berbagai macam menu

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan detail emergency services

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Menekan button Call

2. Menghubungi nomer telepon emergency services

3. Menekan button get direction

4. Menunjukan rute dari posisi user ke posisi emergency services yang dipilih

(62)

47

Tabel 3. 14 Create new medical services Identifikasi

Nomor UCF-7

Nama Use Case Create new medical services

Tujuan user menambah data medical services melalui mobile

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan halaman utama aplikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih Create new medical services

2. Menampilkan form pengisian data 3. Mengisi form dan tekan simpan

4. Menampilkan data data sudah disimpan

(63)

48

Tabel 3. 15 Create new security services Identifikasi

Nomor UCF-8

Nama Use Case Create new security services

Tujuan user menambah data security services melalui mobile

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan halaman utama aplikasi

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih Create new security services

2. Menampilkan form pengisian data 3. Mengisi form dan tekan simpan

4. Menampilkan data data sudah disimpan

(64)

49

Tabel 3. 16 Map Identifikasi

Nomor UCF-9

Nama Use Case Map

Tujuan Menampilkan lokasi emergency services pada map

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan kategori emergency services

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih salah satu kategori emergency services

2. Menampilkan lokasi emergency services pada map

Kondisi Akhir Menampilkan lokasi emergency services pada map

Tabel 3. 17 Medical services Identifikasi

Nomor UCF-10

Nama Use Case Medical services

Tujuan untuk melihat semua lokasi emergency medical services terdekat

Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan kategori emergency services.

Aksi Aktor Reaksi Sistem

3. Menekan medical services

4. Menampilkan lokasi medical services terdekat

(65)

50

4. Skenario Use Case Backend

Skenario proses-proses yang terdapat didalam Use Case backend dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini.

Tabel 3. 18 Login Identifikasi

Nomor UCB-01

Nama Use Case Login

Tujuan Untuk proses autentifikasi hak akses kepada admin

Aktor Admin

Skenario Utama

Kondisi Awal Sistem menampilkan halaman login admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Mengisi username dan password pada halaman web login admin

2. Mengautentikasi username dan password yang

diinputkan

(66)

51

Tabel 3. 19 Pengolahan data admin

Tabel 3. 20 Ubah data admin Identifikasi

Nomor UCB-02

Nama Use Case Pengolahan data admin

Tujuan memungkinkan pengguna backend dapat mengelola data admin

Aktor admin

Skenario Utama

Kondisi Awal Sistem menampilkan halaman utama pengolahan dataadmin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih pengolahan data admin

2. Menampilkan halaman data admin

Kondisi Akhir Menampilkan halaman data admin

Identifikasi

Kondisi Awal Sistem menampilkan halaman utama pengolahan data admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih ubah data admin

2. Menampilkan halaman form ubah data admin

3. Mengisi field- field ubah data admin dan menekan tombol simpan

4. Melakukan proses ubah data pada basis data dan menyimpanya

(67)

52

Tabel 3. 21 Hapus data admin Identifikasi

Nomor UCB-04

Nama Use Case Hapus data admin

Tujuan Untuk mengahapus data admin

Aktor admin

Skenario Utama

Kondisi Awal Sistem menampilkan halaman utama pengolahan dataadmin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih hapus data admin

2. Melakukan proses hapus data admin pada basis data

(68)

53

Tabel 3. 22 Tambah data admin Identifikasi

Nomor UCB-05

Nama Use Case Tambah data admin

Tujuan Untuk Menambah data admin

Aktor admin

Skenario Utama

Kondisi Awal Sistem menampilkan halaman utama pengolahan data admin

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih tambah data admin

2. Menampilkan halaman form tambah admin 3. Mengisi field-field pada halaman

tambah admin

4. Melakukan proses tambah admin pada basis data dan menyimpannya.

Gambar

Gambar 3. 2 Alur Data Sistem
Tabel 3. 2 Spesifikasi Perangkat Keras frontend
Tabel 3. 15 Create new security services
Gambar 3. 4 Activity Diagram emergency
+7

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat secara teoritis hasil Jknelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk pengembangan ilmu yang berkaitan dengan masalah kompetensi pedagogik guru

Dapat dijadikan masukan dan pedoman bagi pembina dan dosen Tenis lapangan terhadap mahasiswa putra semester V Prodi Penkepor POK FKIP UNS tahun akademik

kepada penulis dalam menyelesaika Laporan Tugas Akhir yang berjudul “ Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan

Permohonan memakai gereja untuk sakramen/sakramentali (misalnya: misa peringatan arwah, misa HUT perkawinan) akan diizinkan asal tidak bertabrakan dengan acara paroki yang

[r]

tiga juta rupiah) Tahun Anggaran 2014, maka dengan ini diumumkan bahwa Pemenang e-Lelang Pemilihan Langsung pekerjaan tersebut di atas adalah sebagai. berikut

Sedangkan kerbau adalah komoditas unggulan kedua di sektor peternakan Kabupaten

[r]