• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komoditas Jagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komoditas Jagung"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komoditas Jagung

Jagung adalah salah satu jenis tanaman biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan yang sudah popular di seluruh dunia. Sumber genetik (plasma nutfah) tanaman jagung berasal dari benua Amerika. Bentuk liar tanaman jagung yang disebut pod maize telah tumbuh 4.500 tahun yang lalu di pegunungan Andes, Amerika Selatan. Literatur lain menyebutkan bahwa jagung tumbuh subur di kawasan Meksiko, kemudian menyebar ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Saat orang-orang Eropa datang ke Amerika dan melihat orang-orang Indian menanam jagung, mereka kagum pada tanaman tersebut. Mereka beranggapan bahwa yang namanya rumput-rumputan bijinya mesti kecil-kecil. Orang Eropa membawa biji jagung ke tempat asalnya untuk ditanam dan dari orang Eropa ini tanaman jagung terus menyebar ke Asia danAfrika (Rukmana,2009).

Taksonomi dan Formologi dalam sistematika (taksonomi tumbuhan), kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom :Plantae

Divisio :Spermatophyta Sub division :Angiospermae Kelas : Monokotil

Ordo :Koales

Famili :Poaceae

Genus :Zea

Spesies :Zea Mays L

(2)

A. Batang

Jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol. Dua tunas teratas berkembang menjadi tongkol yang produktif. Batang memiliki tiga komponen jaringan utama, yaitu kulit (epidermis), jaringan pembuluh (bundles vaskuler), dan pusat batang.

B. Biji

Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pericarp, berupa lapisan luar yang tipis.

C. Akar

Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar seminal akar adventif, dan akar penyangga. Akar jagung dapat bertumbuh baik pada kondisi tanah yang memungkinkan.

D. Daun

Daun jagung berjumlah antara 8 sampai 48 helai. Hal ini tergantung varietas dan umur jagung. Panjang daun bervariasi antara 30cm sampai 150cm. Tangkai daun normal biasanya memilikai panjang 3cm sampai 6cm.

E. Bunga

Satu tanaman jagung terdapat satu bunga jantan dan bunga betina yang terletak terpisah. Bunga jantan berada pada bagian ujung tanaman, bunga betina pada pertengahan batang jagung dan salah satu ketiak jagung (Warisno,2009).

2.2 BudidayaJagung

Jagung tumbuh optimal pada curah hujan sekitar 85-200 mm perbulan dan harus merata. Fase pembungaan dan pengisian biji jagung perlu mendapatkan cukup air. Jagung sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau membutuhkan sinar matahari yang cukup. Suhu optimumnya antara 23oC

– 30oC. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, cukup tanah yang

(3)

Jagung dapat tumbuh pada ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl. Jagung ditanam di lahan sawah, lahan tegal atau pekarangan. Lahan sawah sebaiknya dilakukan sebelum penanaman padi. Pada lahan tegal dan pekarangan sebaiknya ditanam pada musim labuhan, yaitu saat hujan mulai turun. Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg per ha. Daya Kecambah minimal 90%.Kebutuhan benih 20 kg per ha.

Penyiapan lahan, tanah dibajak 15-20cm, digemburkan dan ratakan atau tanpa olah tanah bagi tanah yang sudah gembur. Bersih dari sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu. Penanaman jagung dilakukan dengan membuat lubang tanam dan tugal sedalam 5cm. Jarak tanam jagung 75cm x 40cm atau 75 x 20cm. Setelah siap, masuk kan benih dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah atau pupuk kandang. Takaran pupuk anorganik yang diberikan lebih kurang 450kg urea/ha + 100 sampai 150 kg SP36 per ha + 50 sampai 100 kg KCL per ha (Sudarmo, 2001). Jagung sudah siap panen jika kelobot sudah mengering dan berwarna coklat muda biji mengkilat. Umur panen jagung biasanya sekitar 86-96 hari setelah tanam. Tanaman jagung dipanen, jagung dikupas, dikeringkan, dipipil, kemudian disortir artinya biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa). Penyortiran dilakukan untuk menghindari hama jamur pada jagung (Sarasutha, 2002).

2.3 Agroindustri Jagung

Pengembangan agroindustri jagung merupakan suatu sistem yang terintegasi dalam aplikasinya. Seluruh instansi yang terkait harus saling mendukung dan mengambil peran. Tidak ada yang boleh terjadi ketimpangan (Suprapto,2012).

(4)

yang memproduksi pertanian, industri yang memproduksi peralatan dan mesin pertanian industri input pertanian (pupuk, pestisida, hebisida) dan industri jasa pertanian.

Agroindustri dilihat dari sistem agribisnis industri, agroindustri merupakan bagian agribisnis yang memproses dan mentransformasikan bahan-bahan hasil pertanian (makanan, kayu, dan serat) menjadi barang-barang setengah jadi yang langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasil produksi industri yang digunakan dalam proses produksi seperti traktor, pupuk, pestisida, mesin pertanian. Batasan diatas, agroindustri merupakan sub sektor yang luas dan meliputi industri hulu sektor pertanian sampai industri hilir.

Jagung dapat disiapkan menjadi bahan setengah jadi (primer) sebagai bahan baku industri. Bentuk produk ini umumnya bersifat kering, awet, dan tahan disimpan lama, antara lain beras jagung, tepung, dan pati. Selain sebagai bahan setengah jadi jagung juga dapat dibuat menjadi beberapa produk jadi yang dalam hal ini berbentuk seperti makanan ringan misalnya seperti marning jagung, emping jagung, dan sebagainya. Marning jagung merupakan makanan tradisional khas daerah Jawa Timur yang terkenal sampai ke pelosok Indonesia. Makanan marning jagung sudah membudaya, baik di daerah Jawa Timur sendiri maupun diluarnya, karena banyak industri makanan ringan dapat memproduksi makanan marning jagung sendiri dengan kualitas yang baik pula, sehingga makanan marning dapat populer sampai ke ujung Indonesia. Emping jagung yaitu sejenis makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari (Nazaruddin, 2012).

Marning jagung merupakan salah satu produk siap santap dalam bentuk kering. Marning jagung terbuat dari biji jagung yang telah melalui proses perendaman, perebusan, pengeringan dan penggorengan. Cara pembuatan marning (Jagung Goreng) yaitu:

1. Pencucian, Jagung pipilan kering dicuci dengan air bersih hingga bersih dari kotoran yang melekat.

(5)

3. Pencucian, Jagung yang telahdirendam,dicuci untuk menghilangkan sisa bahan-bahan yang digunakan pada proses perendaman.

4. Perebusan, Jagung yang telah bersih, kemudian direbus dalam air mendidih selama ± 6 jam atau sampai mengembang (mekar).

5. Penirisan bertujuan menghilangkan kelebihan sisa air perebusan. Selanjutnya dilakukan pemberian bumbu dengan cara menambahkan garam, bawang putih atau bumbu penyedap lain yang disukai.

6. Pengeringan, Jagung yang telah diberi bumbu selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari hingga seluruh bagian jagung kering dan dilakukan pembalikan.

7. Penggorengan dilakukan dengan panas tinggi dan waktu yang cepat.

8. Pengemasan. Pengemasan jagung bertujuan untuk melindungi produk dari kontaminasi luar akibat pengaruh lingkungan baik fisik, mekanis maupun kimia (Maflahah, 2010).

2.4 Kelembagaan

Lembaga adalah organisasi atau kaidah-kaidah baik formal maupun informal yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu baik dalam kegiatan rutin sehari-hari maupun dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu. Tiga syarat pokok kelembagaan dalam struktur pedesaan maju antara lain pasar, pelayanan penyuluhan, dan perkreditan (Soetriono et al, 2006). Kelembagaan merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang pertanian atau badan usaha yang membantu usahatani.

Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2 menyatakan bahwa “koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan”. Koperasi sebagai suatu usaha bersama harus mencerminkan sifat-sifat yang ada di dalam keluarga artinya segala sesuatu yang terjadi dalam keluarga adalah untuk keluarga itu sendiri.

(6)

misalnya pada bidang pertanian. Adanya koperasi sebagai pemberi fasilitas bagi masyarakat misalnya dengan membantu pengadaan alat-alat pertanian, mengadakan berbagai penyuluhan, dan sebagainya. Koperasi juga dapat berperan sebagai penyedia kredit bagi masyarakat yang membutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi bakteri yang berada di perkebunan kelapa sawit lahan gambut pada tingkat kedalaman tanah 0 cm (permukaan

Jika pantulan itu terjadi pada ujung bebas, maka gelombang pantul merupakan kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu terjadi pada ujung tetap,

“Toksisitas Akut Ekstrak Daun Sirsak Ratu (Annona Muricata) Dan Sirsak Hutan (Annona Glabra) Sebagai Potensi Antikanker”.. Bogor: Institut

Pengukuran hasil jarak lompat jauh.. Pelaksanaan tes

Untuk kepentingan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, maka dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai

Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, setiap kegiatan harus diawali dengan adanya pengorganisasian kantor yang baik pula hal ini dimaksud agar pelaksanaan

Berkaitan dengan regulasi yang mengatur tentang biaya pernikahan, terdapat perubahan yang mendasar. Sebelumnya, biaya pencatatan nikah dan rujuk diatur dalam PP. 48 Tahun 2004

Kajian tersebut dimulai dengan aplikasinya pada paleomagnetisme, yaitu pelacakan arah medan magnetik bumi di masa lampau dan berlanjut hingga awal abad 20, kajian