• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DAN DAMPAKNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN “STUDI PADA MASYARAKAT SEKITAR PT. ASTRA INTERNATIONAL MOTOR-HSO YOGYAKARTA (DSN. MLATI, DS. SENDANGADI, SLEMAN, YOGYAKARTA)”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DAN DAMPAKNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN “STUDI PADA MASYARAKAT SEKITAR PT. ASTRA INTERNATIONAL MOTOR-HSO YOGYAKARTA (DSN. MLATI, DS. SENDANGADI, SLEMAN, YOGYAKARTA)”"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Persepsi masyarakat Dan Dampaknya Terhadap Citra

Perusahaan

“studi pada Masyarakat Sekitar PT. Astra International Motor-Hso Yogyakarta

(Dsn. Mlati, Ds. Sendangadi, Sleman, Yogyakarta)”.

Zulfika Nanda Hadi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, DIY 55183

Telepon +62 81232536201

E-mail : Zulfikan21@Gmail.com

ABSTRACT

The application of corporate social responsibility (CSR) in Indonesia is regulated in UU No. 40 2007 about company liability on article 74 which mentions the social responsibility to be borne by any corporations. CSR is one of the government's efforts to balance the economic growth and equitability. This study aims to determine how much CSR influences community perceptions and its impact on corporate image of PT. Astra International Motor-Hso. This study uses explanatory research method with unit analysis of community PT. Astra International Motor-Hso and survey analysis.The sampling technique in this research is Non-Probability Sampling Convenience sampling technique. Data collection uses questionnaires. Data process uses SEM with AMOS Applications 16. The study states that CSR brings effect to corporate image both directly and indirectly through the community perception. Therefore, it is expected to continue to maintain Astra social sharing through their CSR programs and enhance public communication, so that the CSR transfer to change the community perception leads to a positive success.

(2)

Pendahuluan

Latar Belakang

Pembangunan nasional adalah rangkaian perubahan yang dilakukan

secara menyeluruh, terencana dan terarah dalam rangka mewujudkan

keseimbangan kebutuhan lahiriah dan batiniah masyarakat. Tujuan

pembangunan nasional bangsa Indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan baik secara materiil maupun spiritual yakni dengan tersedianya

kebutuhan pokok sandang (pakaian), pangan (makanan), dan papan (rumah) yang layak (UUD ’45 Pembukaan). (Chanafi Dkk, 2015).

Persepsi warga masyarakat terhadap program tertentu merupakan

landasan atau dasar utama bagi timbulnya kesediaan untuk ikut terlibat dan berperan aktif dalam setiap kegiatan dan program, baik dari pemerintah

maupun perusahaan. Persepsi dalam pengertian paling luas adalah interaksi

antara dunia atau lingkungan sekitar dan diri. Sedangkan dalam bentuknya paling sederhana, dunia atau lingkungan sekitar memberi kita

kejadian-kejadian yang pada gilirannya akan memberi makna pada kejadian-kejadian-kejadian-kejadian

itu dengan menafsirkan dan bertindak berdasar kejadian itu.

Persepsi kurang positif masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dan program dari perusahaan akan mengakibatkan partisipasi yang semu.

(3)

masalah pada masyarakat. Menanggapi berbagai kasus yang ada, pemerintah

mengeluarkan Undang-Undang untuk menanggulangi dampak negatif yang

ditimbulkan oleh perusahaan. Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2007, menyatakan bahwa Ayat (1) perseroan yang menjalankan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan segala sumber daya alam wajib

melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Berdasarkan peraturan

ini timbul istilah Corporate Social Responsibility (CSR).

Kotler and Lee (2005) mendefinisikan CSR sebagai “a commitment to improve community well-being through discentionary business practices and

contributions of corporate recources’’. Dalam definisi tersebut, Kotler and Lee

memberikan penekanan pada kata discretionary yang berarti kegiatan CSR semata-mata merupakan komitmen perusahaan secara sukarela untuk turut

meningkatkan kesejahteraan komunitas dan bukan merupakan aktivitas

bisnis.

Implementasi program CSR sangat bergantung pada cara setiap

perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. CSR

merupakan program dari perusahaan yang berhubungan langsung kepada

masyarakat sekitar. Program CSR yang bermanfaat dan dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat secara langsung maupun tidak langsung akan

(4)

antara perusahaan dengan masyarakat dan lingkungannya tentu akan

terwujud jika masyarakat dan lingkungan memiliki citra yang positif

mengenai perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Wijaya Dkk (2015) citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan

pelayanannya. Chanafi Dkk (2015) mendefinisikan citra sebagai kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan. “Citra yang positif bisa

dibentuk dengan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau

Corporate Social Responsibility”, (Kotler and Lee, 2005). Survei Global (2010)

menunjukkan 76% dari eksekutif percaya bahwa tanggung jawab sosial

perusahaan memberikan kontribusi positif terhadap nilai pemegang saham

jangka panjang, dan 55% eksekutif setuju bahwa CSR membantu perusahaan mereka membangun reputasi yang kuat.

Salah satu perusahaan di Indonesia yang melakukan strategi CSR adalah PT.

Astra International Motor-Hso. PT. Astra International Motor-Hso Yogyakarta

Yang terlibat dalam industri otomotif kendaraan bermotor. PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia

didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT

Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang

(5)

kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan

kapasitas 90cc.

Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500

unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi

salah satu modal transportasi andalan di Indonesia.

PT. Astra International Motor-Hso Yogyakarta tentunya peduli akan

masyarakat sekitar yang merupakan konsumen penting dalam dunia bisnis yang berjalan seiring dengan perkembangan Astra, dan CSR adalah bentuk

kepedulian sosial PT. Astra International Motor-Hso Yogyakarta. Tujuan

program CSR PT. Astra International Motor-Hso Yogyakarta yang

dilaksanakan secara sistematis, terencana dan diarahkan adalah untuk meningkatkan kemandirian serta mencapai kondisi sosial, ekonomi dan

peningkatan kesejahteraan serta kualitas hidup yang lebih baik.

Empat pilar utama dalam pelaksanaan CSR yang dilakukan perusahaan Astra,

yaitu :

a. Lingkungan Hidup

Dalam menjalankan bisnisnnya, Astra selalu melakukan proses produksi dan operasional yang ramah lingkungan. Ramah lingkungan dalam hal

(6)

serta penggunaan sumber daya alam lain. Oleh karena itu, salah satu

aspek lingkungan yang senantiasa menjadi perhatian Astra adalah

konsumsi sumber daya alam. Berikut adalah beberapa program

lingkungan yang diinisiasi oleh Astra:

1). ASTRA Forest

2). Astra Green Lifestyle (AGL)

b. Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

1). Ketenagakerjaan

Sebagai salah satu grup perusahaan terkemuka di Indonesia,

kehadiran Astra memberikan manfaat bagi masyarakat dalam

menciptakan lapangan kerja. Kesempatan bekerja terbuka bagi

siapapun yang ingin bergabung dengan Astra. 2). Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Astra senantiasa memastikan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) karyawan merupakan hal yang wajib

diperhatikan. Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi

karyawan dalam bekerja sehingga pada akhirnya produktivitas

(7)

c. PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN

1). PENDIDIKAN

Astra turut berkontribusi meningkatkan mutu pendidikan dari

tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Astra telah mengadakan

beberapa program untuk meningkatkan pendidikan serta

melakukan beberapa pelatihan demi meningkatkan kualitas SDM. 2). Kesehatan

Astra sangat peduli terhadap peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia khususnya di daerah Yogyakarta. Astra menyadari bahwa

kesehatan masyarakat sangat penting untuk menunjang

keberlanjutan, baik individu, perusahaan, dan negara. Hal ini

diwujudkan dalam bentuk bantuan peningkatan kesehatan berupa beberapa program yang dilaksanakan Astra Grup.

3). INCOME GENERATING ACTIVITIES

Pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan (ring 1)

menjadi sasaran utama yang menjadi perhatian setiap perusahaan

Grup Astra. Sebagai upaya menumbuhkan usaha-usaha produktif di

(8)

d. Tanggung Jawab Produk/Layanan

1). Pendidikan

Astra menerapkan kebijakan baru di bidang CSR mengenai

pelaksanaan program Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas. Program

ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial Astra sebagai salah satu

produsen otomotif terbesar di Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam mengkampanyekan program tertib lalu lintas dan berkendara.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Persepsi masyarakat Dan Dampaknya Terhadap Citra Perusahaan” studi

pada Masyarakat Sekitar PT. Astra International Motor-Hso Yogyakarta(Dsn.

Mlati, Ds. Sendangadi, Sleman, Yogyakarta).

Tinjauan pustaka

a. Corporate Social Responsibility (CSR)

Kotler and Lee (2005) mendefinisikan CSR sebagai “a commitment to improve community well-being through discentionary business practices and

contributions of corporate recources’’. Definisi tersebut, Kotler and Lee

memberikan penekanan pada kata discretionary yang berarti kegiatan CSR

(9)

kesejahteraan komunitas dan bukan merupakan aktivitas bisnis. Hadi (2011)

menyatakan Corporate Social Responsibility (CSR) muncul dan berkembang

sejalan dengan interaksi antara perusahaan dan masyarakat. Semakin tinggi

peradaban masyarakat, khususnya akibat perkembangan ilmu sehingga meningkatkan kesadaran dan perhatian lingkungan memunculkan tuntunan

tanggung jawab perusahaan.

a. Persepsi

Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan persepsi (perception) sebagai

proses di mana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan

informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Hawkins, et al (2000) mengatakan “Information processing is a series of activities by which stimuly

are perceived, transformed into information, and stored. Information processing

having four major steps: exposure, attention, interpretation, and memory. The first

three of these constitute perception”. Definisi tersebut mempunyai arti bahwa

proses penerimaan informasi adalah sebuah serangkaian dari aktivitas stimuli diterima, diubah dan disebarkan.

b. Citra Perusahaan

(10)

penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa citra menekankan pada kata kesan

yang melekat pada benak seseorang atau masyarakat terhadap sebuah obyek.

c. Penelitian Terdahulu

Muhadjir dan Qurani (2011) dengan judul “Pengaruh penerapan

Corporate Social Responsibility Terhadap Persepsi Nasabah Bank dan

dampaknya terhadap Corporate Image ”. Desain penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah asosiatif dan deskriptif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

ketergantungan antara variabel independen dengan variabel dependen serta

variabel intervening.

Jenis data yang digunakan adalah kualitatif menggunakan sumber data

primer yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada para nasabah

Bank BNI Cabang Fatmawati, dan wawancara terhadap pihak manajemen

perusahaan mengenai profil perusahaan Bank BNI Cabang Fatmawati. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

pertama: studi kepustakaan (library research), dilakukan dengan cara

mengumpulkan data, mencatat, mempelajari text book dan buku-buku

pelengkap atau referensi, Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

(11)

Chanafi Dkk (2015) yang berjudul “Pengaruh Persepsi Masyarakat

Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dan dampaknya

terhadap Citra Perusahaan” dengan jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah simple random sampling.

d. Hipotesis

1) Pengaruh implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap

persepsi Masyarakat

Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam suatu masyarakat tentunya akan berjalan baik jika masyarakat yang merasakan dampaknya bisa

menikmati hasil dari Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut dan tidak

merugikan, maka dengan demikian persepsi masyarakat pun akan baik

terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan.

Implementasi kegiatan CSR dapat mempengaruhi persepsi nasabah

terhadap suatu perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Poolthong &

Mandhachitara (2008) pada beberapa nasabah Bank di Thailand dijelaskan

(12)

membuktikan bahwa CSR berkaitan secara langsung terhadap persepsi

nasabah suatu bank.

Bhattacharya (2009) ketika mempersiapkan kegiatan CSR, perusahaan

memiliki tujuan untuk meningkatkan persepsi positif terkait dengan kualitas pelayanan dan memberikan tanggapan yang positif dari para stakeholders

perusahaan. jika konsumen terlibat langsung dalam kegiatan CSR, persepsi

konsumen akan lebih positif terhadap perusahaan. Kegiatan ini dapat

membantu perusahaan dalam menjalin hubungan dengan pelanggan dan membangun loyalitas, dan ini telah terbukti memiliki substansial positif

berpengaruh pada keuntungan.

Muhadjir dan Qurani (2011) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara variabel Persepsi Nasabah terhadap variabel Corporate Image Bank BNI cabang Fatmawati.

Hasil ini juga memperkuat konsep perusahaan merupakan bagian dari

masyarakat oleh Hadi (2011). Konsep ini menyatakan perusahaan merupakan

bagian dari masyarakat sehingga keberadaan masyarakat memiliki peran mempengaruhi akan program yang telah dijalankan perusahaan yang

berdampak pada kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut dan

dipengaruhi oleh persepsi yang ada pada masyarakat yang telah merasakan

(13)

Berdasarkan hasil penelitian senebelumnya dapat disimpulkan hipotesis

sebagai berikut:

H1: Corporate Social Responsibility (CSR) (X) berpengaruh positif signifikan

terhadap Persepsi Masyarakat (Y)

2) Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap citra perusahaan

Diberlakukannya Corporate Social Responsibility (CSR) pada masyarakat

maka pendapat masyarakat terhadap citra pun akan berubah, tergantung

dengan penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan, dengan semakin baik berjalannya Corporate Social Responsibility

(CSR) yang dilakukan oleh perusahaan tersebut maka persepsi masyarakat

terhadap citra perusahaan akan baik pula.

Chanafi (2015) Persepsi Masyarakat yang terdiri dari Perhatian, Pemahaman dan Ingatan hanya Perhatian dan Ingatan yang berpengaruh

signifikan terhadap Citra Perusahaan. Sedangkan Pemahaman tidak

berhubungan signifikan terhadap Citra Perusahaan. Hal ini ditunjukkan masih ada pemahaman yang salah tentang program Corporate Social

Responsibility (CSR) .

Citra perusahaan diawali dengan persepsi publik dari kegiatan yang

dilakukan perusahaan yang dapat membentuk persepsi customer dari waktu

(14)

menyatakan bahwa citra perusahaan mencerminkan persepsi publik tentang

tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan melalui tindakan

pemasaran.

Pengaruh Persepsi tentang Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Reputasi Perusahaan yang dimediasi Oleh Citra Merek Penelitian

yang dilakukan Julfitri (2012) dalam Sugiarti (2015) menunjukan aktivitas

Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan dapat

meningkatkan citra merek, dan citra merek yang positif akhirnya perpengaruh pada reputasi perusahaan yang lebih baik. Penelitian yang

dilakukan Moo Hur, et al. (2013) dalam Sugiarti (2015) yang meneliti

hubungan anatara Corporate Social Responsibility (CSR), kredibilitas merek

perusahaan, ekuitas merek perusahaan dan reputasi perusahaan menunjukkan bahwa merek yang kredibel menengahi hubungan antara

Corporate Social Responsibility (CSR) dan reputasi perusahaan.

Hasil penelitian ini juga mendukung konsep Soemirat dan Ardianto

(2003) yaitu persepsi yang dibentuk seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Kemampuan mempersepsi dapat

melanjutkan proses pembentukan citra. Berdasarkan hasil penelitian

(15)

H2: Persepsi Masyarakat (Y) berpengaruh positif signifikan terhadap Citra

Perusahaan (Z).

3) Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan

Dalam penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan dapat di terima kalangan masyarakat dan dapat terus

berjalan tanpa hambatan dalam kegiatannya, maka otomatis citra perusahaan

yang menyelenggarakan kegiatan tersebut akan semakin baik pula.

Chanafi (2015) Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh

signifikan terhadap Citra Perusahaan. Hal ini ditunjukkan perusahaan lebih dikenal

olah masyarakat terutama masyarakat Dusun Maduarjo Desa Babadan Kecamatan

Ngajum Kabupaten Malang melalui program CSR.

Muhadjir dan Qurani (2011) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara variabel CSR terhadap variabel Corporate Image Bank BNI cabang Fatmawati.

Vegawati Dkk (2015) Hasil dari analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat

enam faktor yang membentuk Corporate Social Responsibility (CSR) , yaitu variabel

Environment,Community Support, Diversity, Employee Support, Product, dan Non

Teritorial Operations. Hasil analisis regresi berganda, maka didapat kesimpulan bahwa

variabel Environment, Community Support, Diversity, Employee Support, Product, dan

Non Teritorial Operation secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

(16)

Iswanto Dkk (2014) Terdapat pengaruh secara bersama-sama seluruh variabel

independen (Dukungan kepada Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Produk)

terhadap variabel dependen (Citra Perusahaan).

Hasil penelitian ini juga memperkuat konsep Kotler and Lee (2005)

yaitu hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat dan

lingkungannya tentu akan terwujud jika masyarakat dan lingkungan memiliki

citra yang positif mengenai perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan hasil penelitian senebelumnya dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

H3: Corporate Social Responsibility (CSR) (X) berpengaruh positif signifikan

terhadap Citra Perusahaan (Z).

e. Model Penelitian

Gambar 1 variabel Corporate Social Responsibility (CSR), presepsi nasabah dan

(17)

Sumber : Muhadjir dan Qurani (2011)

Metode Penelitian

a. Obyek /Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra

International Motor-HSO Yogyakarta (Dsn. Mlati, Ds. Sendangadi, Sleman,

Yogyakarta).

Subyek penelitian ini adalah masyarakat daerah sekitar PT. Astra

International Motor-Hso Yogyakarta (Dsn. Mlati, Ds. Sendangadi, Sleman,

Yogyakarta).

b. Jenis Data

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

penjelasan (explanatory research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data primer. Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan yang

juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan

data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan

(18)

c. Teknik Pengambilan Sampel

penelitian ini yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan teknik

sampling jenuh (sensus).

Pengertian sampling jenuh atau definisi sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sebagai

sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang

dari 30 orang , atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

d. Teknik Pengumpulan Data

Metode survei berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden. Dalam penelitian ini kuisioner di

bagikan kepada setiap warga sebagai responden.

e. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variable independen atau variabel bebasnya adalah

Corporate Social Responsibility (CSR). Variabel dependen atau variabel

(19)

f. Uji Kualitas Instrumen dan Data

Intrumen penelitian (Kuesioner) yang baik harus memiliki persyaratan yaitu

valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabelitas Kuesioner perlu dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan alat uji

validitas dan uji reliabilitas. Karena Validitas dan Reliabilitas ini bertujuan

untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data

penelitian adalah valid dan reliabel, maka untuk itu, peneliti juga akan melakukan kedua uji ini terhadap instrument penelitian (kuesioner).

1) Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013) Uji validitas dipergunakan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam penelitian ini uji validitas

yang digunakan adalah uji validitas untuk validitas konstruk (construct validity) yang menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari

penggunaan ukuran cocok dengan teori yang mendasari desain tes (Sekaran, 2011). Dikatakan valid jika signifikan (α) < 5% atau < 0,05

(Sekaran, 2011).

2) Uji Reliabilitas

(20)

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Indikator pertanyaan dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,6

(Sekaran, 2011).

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan pendekatan Structural

Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan AMOS ver. 21.0 Alasan penggunaan alat analisis ini karena adanya beberapa hubungan yang

kompleks dari beberapa variabel yang diuji dalam penelitian ini, sehingga

pengunaan AMOS ver. 21.0 mengkombinasikan beberapa teknik yang menyertakan analisis faktor, analisis path, dan analisis regresi.

Pembahasan

Berdasarkan hasil dari pengujian yang dilakukan sebelumnya, maka

hasil yang didapat adalah berupa pembahasan mengenai hubungan antar

variabel berikut :

Corporate Social Responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Persepsi Masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji pada

hipotesis pertama menunjukan bahwa Corporate Social Responsibility

(21)

sekaligus menyimpulkan bahwa H1 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa

kegiatan CSR dari PT. Astra memiliki pengaruh terhadap Persepsi

Masyarakat, semakin baik program CSR yang dijalankan PT.Astra maka

semakin tinggi pula Persepsi Masyarakat yang merasakan dampak dari program CSR tersebut. Hal ini berarti hipotesis pertama yang diajukan dalam

penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu Muhadjir dan Qurani

(2011) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility memiliki

pengaruh positif terhadap Persepsi Masyarakat.

Corporate Social Responsibily berpengaruh positif terhadap Citra

Perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji pada hipotesis

kedua menunjukan bahwa Corporate Social Responsibily berpengaruh positif

tidak signifikan terhadap Citra Perusahaan, hasil ini sekaligus menyimpulkan bahwa H2 ditolak. Hasil ini menunjukan bahwa tinggi atau rendahnya

kegiatan CSR yang dilakukan hampir tidak ada pengaruhnya terhadap Citra

Perusahaan, karena kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan terhadap

masyarakat mungkin tidak sepenuhnya dipahami oleh masyarakat selaku penerima program CSR tersebut. Terkait dengan hal ini, yang menjadi faktor

bisa dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah dari masyarakat selaku

penerima program CSR, serta masyarakat yang sebagian merupakan lansia.

(22)

tidak berpengaruh terhadap Citra Perusahaan PT. Astra. Hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini tidak sesuai

dengan hasil penelitian terdahulu oleh Muhadjir dan Qurani (2011) yang

menyatakan bahwa Corporate Social Responsibily berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Perusahaan.

Persepsi Masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra

Perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji pada hipotesis

ketiga menunjukan bahwa Persepsi Masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Perusahaan, hasil ini sekaligus menyimpulkan

bahwa H3 diterima. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi Persepsi

Masyarakat terhadap perusahaan maka akan semakin tinggi pula Citra

Perusahaan dan berpengaruh signifikan. Dimana dalam hal ini, Persepsi Masyarakat sekitar memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan yang

berjalan yaitu PT. Atra. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini

sesuai dengan hasil penelitian terdahulu Muhadjir dan Qurani (2011) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Persepsi Masyarakat

terhadap Citra Perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rosyadi

(2009) dalam Chanafi (2015) bahwa salah satu variabel dari persepsi yakni

perhatian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Perusahaan.

(23)

yaitu persepsi yang dibentuk seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan

lingkungan yang ada di sekitarnya. Kemampuan mempersepsi dapat

melanjutkan proses pembentukan citra.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi.Jakarta: Rineka Cipta.

Chanafi,A. Fauzi,A. Sunarti (2015) “Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dan Dampaknya Pada Citra Perusahaan” Jurnal Administrasi Bisnis

(Jab)| Vol. 3 No. 1 Maret 2015|

Administrasibisnis.Studentjournal.Ub.Ac.Id

Chariri, A., dan Nugroho, F., A. 2009. Retorika dalam Pelaporan Corporate Social Responsibility: Analisis Semiotik atas Sustainability Reporting PT Aneka Tambang TBK. Simposiun Nasional Akuntansi XII. Palembang 4-6 November.

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility.Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Iswanto, H. Fauzi Dh, A. Suyadi, I. (2014) “Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra” Jurnal Administrasi Bisnis

(Jab)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014|

Administrasibisnis.Studentjournal.Ub.Ac.Id

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Direvisi oleh Daniel Yadin. Edisi V. Jakarta: Erlangga.

(24)

Kotler, Philip and Nancy Lee. 2005. Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Case. New York: John Wiley &Sons.

Muhadjir, Qurani, G.F. (2011) “Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Persepsi Nasabah Bank Dan Dampaknya Terhadap Corporate Image” Journal The Winners, Vol. 12 No. 2, September 2011: 180- 195

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. Dasar–Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiarti, N. W. (2015) “Pengaruh Persepsi Tentang Corporate Social Responsibility Terhadap Reputasi Perusahaan Yang Dimediasi Oleh Citra Merek” I Unud, Vol. 4, No. 9, 2015: 2573- 2589 Issn:2302-8912 2573

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Umar, H (2013), Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, -ed. 2.-12.-Jakarta: RajawaliPers, 2013

Vegawati, S.M. Kumadji,S. Fanani, D (2015) “Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan” Jurnal

Administrasi Bisnis (Jab)|Vol. 20 No. 1 Maret

2015|Administrasibisnis.Studentjournal.Ub.Ac.Id

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Gresik: Facho Publishing.

Gambar

Gambar 1 variabel Corporate Social Responsibility (CSR), presepsi nasabah  dan

Referensi

Dokumen terkait

1) Pengawas memperkenalkan diri dahulu sebelum tes dimulai. 2) Pengawas memberitahu Bidang Keilmuan yang akan diujikan kepada peserta. 3) Pengawas mempersilakan

Menjadi menarik ketika etnis Minang merupakan salah satu etnis yang sering diangkat pada Media, namun banyak penggambaran akan etnis Minang yang disajikan membuat etnis ini

Kalo ada produk baru dari masjid, speaker buat masjid, jadi yang kita undang orang-orang masjid kayak pengurus-pengurus masjid gitu.. Terus kalo TOA mengadakan

Hal ini di ketahui karna pengaruh mikrooarganime yang terdapat dalam EM4 sehinngga mempengaruhi nilai kalor dari hasil fermentasi dimana dalam EM4 terdapat bakteri Lactobacillus,

Hal mengenai saluran distribusi juga memiliki bobot yang berarti dengan bobot 0,17 pada kekuatan yang merupakan bobot terbesar kedua dalam hal pendistribusian barang

Proses komunikasi politik yaitu proses penyampaian pesan – pesan politik yang berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah oleh aktor-aktor politik

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan..

Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematik hasil observasi terhadap berbagai kegiatan-kegiatan yang diperankan oleh Guru PAI MA Ma’arif NU kota Blitar